Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

PAHAT KARBIDA

6.1 Jenis – Jenis Karbida


Karbida pada umumnya dibuat dari paduan secara kimiawi antara karbon
dengan logam. Untuk pahat potong komposisi paduannya terdiri dalam beberapa
macam kombinasi : Karbida tungsten, karbida titanium, karbida tantalum dan
karbida kobalt.
Karbida pres dibuat dari paduan serbuk – serbuk logam, dengan jalan ditahan
dalam keadaan panas, untuk menyatukan partikel – partikel logam itu, tanpa
mencairkannya (tuang).
Jenis karbida ini mempunyai sifat kekerasan yang lebih tinggi baik
digunakan pada temperatur rendah maupun tinggi. Pada temperatur 760°C atau
lebih tinggi, pahat karbida itu masih memiliki kekerasan tinggi. Maka pahat
karbida akan mampu dipakai pada kecepatan potong yang lebih tinggi, untuk
baja kira – kira 160 m/menit.
Karbida tuang/cor mempunyai tegangan kompresi yang tinggi tahan aus
dan tahan pecah. Kecepatan potong untuk pahat karbida sangat besar
pengaruhnya terhadap umur dan kondisinya. Bila kecepatan potongnya
dinaikkan 60% maka umurnya akan menurun hingga 80%nya. Bila
pemakanannya dinaikkan 60%, maka umurnya akan menurun hingga 60%nya.
Jenis karbida yang disemen (Comented Carbides) ditemukan pada
tahun1923(KRUPP WIDIA) merupakan bahan pahat yang dibuat dengan cara
menyinter (sintering) serbuk karbida ( Nitrida, Oksida) dengan bahan pengikat
yang umumnya dari Cobalt (CO). Dengan cara Carburizing masing – masing
bahan dasar (serbuk) Tungsten (Wolfram, W), Tintanium (Ti), Tantalum (Ta)
dibuat menjadi karbida yang kemudian digiling (ball mill) dan disaring. Salah satu
atau campuran serbuk karbida tersebut kemudian dicampur dengan bahan
pengikat (Co) dan dicetak tekan dengan memakai bahan pelumas (lilin). Setelah
itu dilakukan presintering ( 1000° C pemanasan mula untuk menguapkan bahan
pelumas) dan kemudian sintering (1600° C) sehingga bentuk keping (sisipan)
sebagai hasil proses cetak tekan (Cold, atau HIP) akan mengkerut/menyusut
menjadi sekitar 80% dari volume semula. Hot hardness karbida yang disemen
(diikat) ini hanya akan menurun bila terjadi pelunakan elemen pengikat. Semakin

82
besar prosentase pengikat Co maka kekerasannya menurun dan sebaliknya
keuletannya membaik. Modulus elastisitasnya sangat tinggi demikian pula berat
jenisnya (density, sekitar 2 kali baja). Koefisien muainya setengah dari pada baja
dan konduktifitas panasnya sekitar dua atau tiga kali konduktifitas panas HSS.
Ada tiga jenis utama pahat karbida sisipan, yaitu :
a. Karbida Tungsten ( WC + Co), yang merupakan jenis pahat karbida untuk
memotong besi tuang ( cast iron cutting grade).
b. Karbida Tungsten Paduan (WC-TiC + Co ; WC –TaC – TiC + Co;WC-TaC
+ Co; WC-TaC + Co; WC – TiC – TiN+Co;TiC+Ni,Mo); merupakan jenis
pahat karbida untuk pemotong baja.
c. Karbida lapis ( Coated Cemente Carbides), merupakan jenis karbida
tungsten yang dilapis (satu atau beberapa lapisan) karbida, nitrida, atau
oksida lain yang lebih rapuh tetapi hot hardnessnya tinggi.
6.2 Petunjuk Pemilihan Material Pahat
Pada dasarnya satu jenis material pahat hanya bisa dipakai secara
optimum (dengan produktifitas yang tinggi serta umur pemakaiannya yang
panjang) bagi suatu jenis benda kerja dan kondisi permesinan tertentu. Ditinjau
dari kekerasan dan keuletannya dua sifat fisik ini rupanya saling bertentangan.
Teknologi pembuatan berusaha untuk mengisi kekosongan antara intan yang
keras tetapi rapuh dengan HSS yang ulet tetapi lunak.
Untuk mempermudah pemilihan jenis material pahat, khusus untuk pahat
karbida yang disemen (cemented carbides, termasuk jenis coated) maka ISO
mengeluarkan suatu standar klasifikasi pahat karbida berdasarkan jenis
pemakaiannya. Dalam hal ini pekerjaan pemesinan dikelompokkan menjadi tiga
kelompok utama, yaitu (lihat tabel 6.1).
Kelompok dengan kode huruf P ( dan kode warna biru ), yaitu kelompok
steel cutting grade berfungsi untuk pemotongan berbagai jenis baja yang akan
menghasilkan geram yang kontinu (karena material relatif liat).
Kelompok dengan kode huruf M ( dan kode warna kuning ), yaitu
kelompok intermediate grade berfungsi untuk pemotongan berbagai jenis baja,
besi tuang dan nonferrous yang mempunyai sifat mampu mesin yang baik.
Kelompok dengan kode huruf K ( dengan kode warna merah ), yaitu
kelompok cast iron cutting grade, berfungsi untuk pemotongan berbagai jenis

83
besi tuang yang menghasilkan geram terputus-putus (karena material relatif
rapuh).
Masing-masing kelompok tersebut dilakukan klasifikasi lebih lanjut
dengan menggunakan kode angka yang menggambarkan sifat karbida atau
kondisi pemesinan yang direncanakan.
Tabe 6.1 Klasifikasi pahat karbida menurut penggunaannya (sesuai ISO)

Angka yang kecil ; setaraf dengan jenis pahat karbida yang relatif keras
(atau persentase Co kecil), hot hardness tinggi, berarti dapat digunkan untuk
kecepatan potong yang tinggi. Akan tetapi jenis ini relatif rapuh, sehingga hanya
dianjurkan tidak dipakai pada kecepatan potong yang tinggi.

84
Setiap pabrik pembuat pahat biasanya mengeluarkan katalog yang berisi
klasifikasi pemakaian sebagai petunjuk pemilihan dan selalu mencantumkan
kode spesifik yang mereka tetapkan beserta persamaan dengan standar ISO.
Seperti halnya standar ISO, krupp widia mengeluarkan standar yang
serupa bagi penggunaan pahat karbida. Kode industri yang mereka keluarkan
untuk pemakaian pahat karbida adalah seperti tabel 6.2
Baik standar ISO maupun krupp widia tersebut diatas hanyalah
merupakan petunjuk umum mengenai pemakaian pahat karbida ( cemented
carbida/hardmetals). Dua pahat dari pabrik pembuat yang berbeda dapat
dikelompokkan dalam satu kelas yang sama tetapi belum tentu mempunyai
keandalan yang sama. Selain itu, meskipun standar-standar tersebut saat ini
telah dipakai secara luas, akan tetapi masih ada kekuranganyang kadang kala
menggangu penerapannya. Hal ini bisa dimaklumi sebab standar tersebut dibuat
beberapa puluh tahun yang lalu dimana jenis pahat masih belum sebanyak yang
ditawarkan sekarang.
Tabel 6.2 Klasifikasi pahat karbida menurut Krupp Widia

85
Tabel 6.2 Klasifikasi pahat karbida menurut Krupp Widia (lanjutan)

6.3 Petunjuk pemilihan geometri pahat


Geometri pahat karbida ( insert/tip ) sudah ditetapkan menurut standar
ISO, meskipun demikian setiap pembuat biasanya membuat geometri khusus
selain geometri yang sudah ditetapkan menurut ISO.
Pemilihan geometri pahat didasarkan pada bentuk profil benda kerja yang
akan dikerjakan disamping itu harus diperhitungkan juga pemegang pahat
beserta modifikasinya ditunjukkan pada tabel 6.3.

6.4 Kerusakan umum yang sering terjadi pada pemakaian pahat karbida
Kerusakan umum yang sering terjadi pada pahat karbida adalah : ujung
sisi potong aus, retak atau pecah, terjadi penumpukan geram pada ujung pahat.
a. Ujung sisi potong aus
Keausan pada sisi potong pahat sebetulnya merupakan hal yang umum
namun kalau pertumbuhan keausan itu cepat hal ini pasti ada kesalahan
dalam pemakaian. Kemungkinan penggulangannya adalah :
 Kurangi kecepatan potong ( Vc)
 Kedalaman pemakanan ditambah (a)
 Ganti jenis pahat yanglebih keras, lebihtahan aus tingkatannya.
b. Ujung pecah
Hal ini disebabkan terpisahnya ikatan partikel karbida hingga ujung sisi potong
retak/pecah. Kemungkinan penggunaanya adalah :
 Tambah besarnya kecepatan potong (Vc)

86
 Kurangi kedalaman pemakanan (a)
 Ganti dengan pahat yang lebih lunak
 Gunakan pahat dengan sudut tatal negatif
 Periksa kekuatan ikatan/pencekaman
c. Terjadi tumpukan geram (build up edge/BUE)
Tumpukan geram terjadi biasanya pada benda kerja atau material yang
mempunyai geram kontinu. Kemungkinan penggulangannya adalah :
 Tambah kecepatan potong
 Ganti pahat dengan sudut tatal positif
 Ganti dengan pahat yang lebih tinggi gradenya
Disamping hal tersebut diatas perlu diingat bahwa karbida sangat tidak tahan
terhadap kejutan panas maupun kejutan mekanis. Dalam hal kejutan panas hal
yang perlu diperhatikan adalah pengunaan cairan pendingin , cairan pendingin
sebaiknya mengalir secara kontinu atau bahkan tampa cairan pendingin.
Sedangkan kejutan mekanis hal yang harus diperhatikan adalah pada saat
pemakanan awal benda.

Tabel 6.3 Bentuk geometri pahat dan kodifikasinya

87
Tabel 6.3 Bentuk geometri pahat dan kodifikasinya (lanjutan)

Tabel 6.4 Bentuk pahat karbida (insert)

88

Anda mungkin juga menyukai