Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 73-88

Sejarah Lembaga dan Kebudayaan Agama Khonghucu di Indonesia

Topan Priananda Adinata1, Miskawi2


Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
Email: edunomi@gmail.com

ABSTRAK
Keragaman budaya yang ada di Indonesia dan kebebasan dalam
beragama memberikan ruang tersendiri terhadap perkembangan
kebudayaan Khonghucu. Kedatangan budaya Khonghucu berawal dari
kedatangan Portugis dan Belanda yang mana mereka telah memeluk
agama ini, tapi tidak menjadi bangsa Cina. Metode penulisan ini
menggunakan pendekatan historis dan studi pustaka menunjukan hasil
bahawa khonghucu merupakan bagian dari kebinekaan Indosesia

Kata Kunci: Khonghucu, lembaga, budaya

PENDAHULUAN bangsa Indonesia di masa depan,


keaneka-ragaman yang dimiliki nusa dan
Latar Belakang bangsa Indonesia itu mewariskan pula suatu
Berbagai komunitas agama besar tantangan besar. Secara internal bangsa
dunia nyaris semuanya ada di dalamnya, Indonesia punya laju per tumbuhan
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, penduduk dan ragam golongan, yang
Khonghucu dan lain lain. Juga keturunan menyimpan potensi perebutan kepenting an.
India, Arabia, Tionghoa dan Eropa secara Disamping itu kesuburan dan kekayaan
genetik maupun sosio kultural ikut pula hayati yang tersimpan di bumi dan lautan kita
memperkaya bangsa ini. Karakter bangsa menggelitik rasa irihati orang luar untuk
Indonesia yang multikultural ini menurut merebutnya, seperti pernah terjadi berabad
pemahaman peneliti mencerminkan lalu dilakukan oleh VOC dan kompeni
kehendak Tuhan Seru Sekalian Alam; Belanda dari Eropa. Tantangan besar itu
sehingga negara kebangsaan ini diharap akan memerlukan sebuah solusi yang bijak agar
menjadi suatu wahana pemersatu, sekaligus supaya negara kebangsaan ini benar benar
wadah asimilasi dan akulturasi berbagai mampu menjaga kekayaan dan
entitas budaya umat manusia di muka bumi kedaulatannya. Dengan begitu, sejarah masa
ini. Indonesia memang nyata merupakan lalu itu perlu dicermati seba gai bahan kajian
sebu ah negeri dari suatu bangsa yang utuh, bagi tiap warga bangsa, untuk membangun
berdaulat dan unik; yang merupakan hasil tatanan kehidupan yang adil dan makmur,
pelebur an berbagai golongan etnis, aman tenteram kerta raharja secara nyata dan
komunitas agama dan kepercayaan lokal bukan sekedar idee.
serta akar bangsa. Dalam Undang Undang Dasar
Di balik semua kelebihan yang Rep.Indonesia 1945 pasal
mewariskan manfaat besar bagi anak cucu 29dijelaskan,bahwa nega ra berdasarkan

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 72


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 63-71

Ketuhanan Yang Maha Esa, dan negara bagi masyarakat Indonesia Tionghoa selama
menjamin seluruh penduduk Indo nesia 32 tahun lebih. Termasuk terpasungnya hak
untuk memeluk dan menjalankan ibadah hak sipil masyarakat Indonesia Tionghoa di
sesuai agama dan kepercayaannya. Pada ta berbagai bidang kehidupan budaya
hun 1946 Presiden Soekarno sudah keagamaannya; antara lain dianulirnya
menetapkan hari hari besar berbagai agama. pencatatan perkawinan secara agama
Yang ke mudian pada tahun 1965 Presiden Khonghucu di kantor Catatan Sipil,
Soekarno juga menerbitkan Penetapan dihentikan pendidikan agama bagi
Presiden no.1/ 1965 yang pada penjelasannya siswa/mahasiswa beragama Khonghucu,
dicatat komunitas agama yang punya sejarah secara sistematis ditiadakannya kolom agama
di Indonesia. Khonghucu pada Kartu Tanda Penduduk
Budaya religius Khonghucu (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
memasuki masa penuh tantangan saat Hal ini adalah penggiringan paksa
dijatuhkannya pemerintahan Presiden Ir. oleh pemerintah dan pemerintah daerah
Soekarno serta digantikan pejabat presiden (sampai Kecamatan, Kelurahan, RW dan RT)
Jenderal Soeharto. Jenderal Soeharto, pada terhadap warga negara Indonesia pemeluk
akhir 1967 selaku pejabat presiden agama Khonghucu. Mereka secara tidak
mengeluarkan Instruksi no.14Tahun 1967 langsung tetapi sengaja diarahkan untuk
tentang Agama, Kepercayaan dan Adat berpindah (konversi) ke agama lain yang
Istiadat Cina; menegaskan: ' Tanpa bukan diimaninya. Ini terjadi antara medio
mengurangi jaminan keleluasaan memeluk tahun 1970 - 1990 an, dikatakan
Agama dan menunaikan ibadahnya, tata demi'kepentingan negara' dibuatlah pseudo
cara ibadat Cina yang mempunyai aspek reasoning: (1) menangkal infiltrasi politik ko
affinitas culturil yang berpusat pada negeri munis dari daratan China; (2) kelenteng dan
leluhur nya, pelaksanaannya harus affinitas budaya religius Khonghucu diang
dilaksanakan secara intern dalam hubungan gap'dekat' dengan negara itu.
keluarga dan perorangan.' Juga sebuah Padahal faktanya ketika itu
instruksi Mendagri, mewakili cukup banyak pergolakan internal di daratan China sendiri
produk peraturan yang memarginalkan hak secara ha bis habisan 'menghancurkan
beragama waktu itu. (Lampiran 2a, b; budaya tradisi China yang berbau
hal.140-141). keagamaan dan Khonghucu'. Makam nabi
Dengan adanya Inpres.No.14/Tahun besar Kongzi sendiri berusaha dihancurkan
1967 tersebut di atas kemudian seperti yang pengikut 'kelompok empat Jiangqing c.s.'
sudah diduga bersama diikuti dengan Begitupun peninggalan historis religius
keluarnya produk peraturan yang budaya Rujiao yang di Indonesia bernama
mendiskriminasi hak hak sipil masyarakat agama Khonghucu itu menjadi korban
Indonesia dari etnik Tionghoa dan beragama kejahatan genosida dedengkot 'revolusi
Khonghucu. Secara sistematis dan masif kebudayaan Partai Komunis China.'
dilakukan oleh para menteri dan pejabat Pemerintah Jenderal Soeharto dengan
terkait serta penguasa setempat oleh para orde barunya menutup mata terhadap
pelaku dan penerus kekuasaan pusat di setiap kenyataan kejahatan genosida yang
provinsi, kota dan kabupaten melancarkan mengambil korban paling sedikit
praktik diskriminasi tersebut di atas. dimarjinalkannya pemeluk agama
Secara konstitusional hal ini Khonghucu di China maupun di tanah air
bertentangan dengan Undang Undang Dasar Indone sia sendiri. Kata genocide berasal dari
1945, dan sekaligus melanggar Hak Azasi bahasa Yunani, yaitu genos (ras atau suku)
Manusia. Tantangan terhadap hak warga dan cide (membunuh). Dalam bahasa Latin
bangsa di bidang sosial budaya ini diikuti terdapat pula kata genus (suatu kelompok)
oleh berbagai peraturan yang dan caedere (membunuh). Dengan demikian,
mendiskriminasi kehidupan budaya genocide atau genosida sebagai padanan
keagamaan yang dipeluk bangsa Indonesia katanya dalam bahasa Indonesia, berarti:
keturunan Tionghoa sehingga berdampak kesengajaan untuk menghabisi kelompok ras,
termarginalnya budaya religius Khonghucu

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 73


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 73-88

agama atau suku. (Kejahatan Genosida; istilah 'agama baru' di Indonesia, sebab
Jayadi Damanik; 2003, 7). semua agama itu su dah ada dalam sejarah
Bangsa Jepang, Mongolia, Korea, umat manusia, jauh sebelum jaman modern
China, Melayu dan Nusantara purba juga ini.
memiliki sistem ritual arwah nenek moyang Seluruh kearifan budaya lokal (local
semacam ini. Dalam kebudayaan Dongson, cultural wisdom) maupun kearifan religius
yang sejarah juga menemukan persebarannya sifat universalnya (universal religious
pada budaya religius di Nusantara memang wisdom) yang memiliki sejarah perkembang
terca tat membawa pula sistem ritual doa annya di bumi Nusantara sejak awal
arwah nenek moyang, seperti yang diajarkan pencatatan sejarah harus mampu difahami
nabi besar Kongzi kepada masyarakat China, secara pro porsional. Disamping itu memiliki
Mongol, Jepang, Korea. Maka sistem ritual obyektifitas historis antara kedua values of
mendoakan arwah nenek moyang masyarakat wisdom di atas. Bahkan generasi muda
berkebudayaan Dongson itu dengan bangsa Indonesia ke depan diharapkan tidak
demikian memiliki kesamaan akar dengan lagi terjebak di kotomi antara agama yang
sumber kebudayaan religius Ru (Khonghucu) diakui negara dengan agama yang 'belum
tersebut. diakui'.
Jelas ini bukan sebuah kebetulan, Negara tidak pada sebuah posisi
melainkan fakta sejarah, bahwa ada sebuah konstitusional untuk mengakui suatu
sumber kebudayaan dan sistem keagamaan komunitas agama, sebaliknya negara
yang sama dari berbagai kelompok bangsa di memiliki kewajiban melindungi segenap
Nu santara, Indochina, India utara dan penduduk yang secara geografis eksis di
kawasan Tiongkok. Kebudayaan religius bumi Indonesia, sebab hal ini sudah dijamin
mereka itu semuanya sama-sama oleh konstitusi Indonesia.
bersentuhan secara kultural dengan
kebudayaan Dongson tersebut. Melalui data Kearifan budaya religius berbagai agama
kesejarahan asal-usul nenek-moyang besar dunia di Indonesia
bangsa-bangsa Asia, Asia timur Asia selatan Dalam kurun waktu yang setara
serta Asia tenggara termasuk bangsa dengan munculnya kebudayaan Dongson,
Indonesia tersebut, maka kini peneliti sampai ternyata telah eksis pula kearifan religius dari
pada sejumlah kesimpulan dari permasalahan agama agama tua seperti Hindu dan Buddha
yang memerlukan suatu kajian dan penelitian di kawasan Asia selatan (India) maupun
yang lebih spesifik bagaimana sejarah agama Ru (Khonghucu) di kawasan Asia,
lembga dan budaya khonghucu di Indonesia? Asia timur dan tenggara. Kemudian antara
millennium pertama dan kedua tarikh
Masehi, kearifan religius agama Islam
LANDASAN TEORI
memasuki tanah air Indonesia pada abad
Keragaman Budaya Agama Di Tanah Air 15-16 M. di Nusantara mulai pula
Indonesia berdatangan misionaris Kristen dan Katolik,
Sesuai penjelasan Penpres no.1 bersamaan dengan kedatangan para koloni
Tahun 1965 yang ditanda tangani oleh dagang dari Eropa.
Presiden Soekarno dan kemudian ditetapkan Dimulai dengan pendatang bangsa
sebagai undang undang PNPS 1 tahun 1969, Portugis (1513) memasuki pesisir Sunda
ditegaskan bahwa agama agama yang Kelapa. Disusul kemudian berlabuhnya kapal
memiliki sejarah perkembangannya di koloni Belanda tahun 1596 di Jacatra (Sunda
Indonesia ada enam, yaitu: Islam, Kristen, Kelapa) dipimpin:Corne lis de Houtman.
Katolik, Hindu, Buddha, Banyak yang menulis bahwa budaya religius
Khonghucu.Meskipun demikian, bilamana Ru (Khonghucu)itu selalu identik de ngan
ada pemeluk agama agama lainnya, seperti: bangsa China. Padahal Rujiao selain di peluk
Zoroas ter, Tao, Shinto dan sebagainya juga orang China, telah diketahui bangsa Korea,
akan dilindungi oleh negara Republik Jepang, Indochina dan bangsa lainnya di Asia
Indonesia. Ja di sesungguhnya tidak ada dan Asia Tenggara ada yang memeluk agama

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 74


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 63-71

Ru (Khonghucu). Jadi di antara bangsa agama yang sudah menjadi milik seluruh
bangsa besar itu ada yang memeluk agama kemanusiaan, yang universal
Ru (Khonghucu), namun mereka tidak lalu (universal/world religions).
menjadi bangsa China.
Demikian pula kiranya, orang Sino Kebudayaan Asia, Asia Timur dan Asia
Indonesia (dulu disebut Sino Melayu) yang Tenggara.
memeluk agama Ru (Khonghucu) di tanah air Secara historis corak masyarakat
Indonesia tidaklah kemudian berubah men dalam tubuh bangsa Indonesia inipun sudah
jadi bangsa China, mereka tetap bangsa mem bawa aspek kebhinekaan, keberagaman
Indonesia. Bukankah sejak kedatangan orang suku, golongan, yang masing masing
Ero pa ke Nusantara dengan koloninya memiliki ciri khas bahasa daerah, ciri khas
sekitar abad ke-15 (Portugis, Belanda, budaya dan karakteristik sesuai kondisi dan
Inggris), mi sionaris agama Kristen dan adat istiadat serta kearifan budaya lokal yang
Katolik menyebarkan agama Nasrani itu ke mempengaruhinya. Oleh karena itu peneliti
berbagai komuni tas di Nusantara. Banyak berpandangan, bahwa sangat diperlukan
kemudian saudara kita sebangsa setanah air adanya penelitian yang obyektif dan positif.
yang memeluk aga ma Kristen dan Katolik
ini, tetapi mereka tidak lalu menjadi orang Diantaranya, bahwa eksisnya agama
Eropa. agama besar dunia di Asia ikut memberi
warna kearifan budaya nenekmoyang bangsa
Dalam pandangan peneliti secara Indonesia, Tiongkok, India, Arabia, juga
empiris harus diakui, bahwa dalam Filipina, Malaka, Korea, Jepang dan lainnya.
perkembang an budaya keagamaan itu Mereka ialah komunitas bangsa bangsa di
diwarnai oleh ragam budaya yang berada di benua Asia. Di Asia terutama Asia Tenggara
dalam wilayah (di wahyukannya) dan juga perkembangan budaya religious berbagai
budaya masyarakat yang berada di lingkup agama itu bersentuhan dengan induk budaya
persebarannya. Con toh: agama Hindu dan yang sama, kebudayaan Dongson.
juga tentunya Buddha akan ada yang
diwarnai oleh kultur masyara kat India, Harapan dari para founding fathers
Nepal, Srilangka, Thailand dan sekitarnya. bangsa dan negara Indonesia, peneliti catat
Agama Ru (Khonghucu) dan Dao Jiao melalui sebuah buku 'Tradisi dan Kultur
(Taois) ada yang diwarnai oleh kultur Tionghoa' yang ditulis oleh Yoest MSH.
masyarakat China, Korea, Jepang, Indochina Dalam kata pengantar disiteer dari pidato Ir
dan sekitarnya. Adapun agama Islam ada Soekarno 1 Juni 1945 di depan sidang
yang diwarnai oleh kultur masyarakat Dokuritsu Zyum bi Tyoosakai, yang antara
Arabia, Timur Tengah dan sekitarnya pula. lain: 'Marilah kita dalam
IndonesiaMerdekayang kita susun ini, sesuai
Begitupula agama Kristen, Katolik dengan itu menyatakan, bahwa prinsip
pastilah ada yang diwarnai oleh kultur kelima daripada negara kita adalah
Gregorian, Romawi, Eropa dan sekitarnya. keTuhanan yang berkebudayaan. Ke
Tetapi tentu setiap agama besar yang dipeluk Tuhanan yang hormat menghormati satu
berbagai komunitas bangsa di dunia itu tidak sama lain. Hatiku akan berpesta raya,
seluruh nilai nilai keaga maannya jikalau saudara saudara menyetujui, bahwa
sepenuhnya hanya diwarnai oleh satu kultur Negara Indonesia Merdeka berazaskan
bangsa, sehingga identik dan sama sebangun ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Di sinilah,
dengan satu bangsa itu saja. Walaupun dalam pengakuan azas yang kelima itulah,
memang ada agama yang hanya ada dalam saudara saudara, segenap agama yang ada
satu kultur sebuah bangsa tertentu, seperti di Indonesia sekarang ini mendapat
Shinto dengan Jepang dan Yahudi dengan tempatyang sebaik baiknya... ' (Yoest MSH,
Israel yang cenderung identik. Di luar kedua GIP, 2004;xv).
agama terakhir ini, maka Islam, Kristen, Ka
tolik, Hindu, Buddha, Khonghucu memiliki
pemeluk di lebih dari sebuah bangsa. Sebuah Aspek Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 75


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 73-88

Indonesia secara bergelombang Su ci Yang Pokok, Sishu. Melalui penelitian


masuk berbagai kearifan budaya keagamaan ini dicatat kehadirannya di Nusantara paling
tersebut di atas, dan mereka ikut memberikan ti dak sekitar abad ke-5 M. setelah adanya Fa
warna budaya Indonesia yang bhineka. Ini Xian Chuan yang datang ke Sunda Kelapa.
berlangsung secara alami semenjak tahapan Dilanjutkan budaya religius Buddha
peradaban awal beberapa abad sebelum dimulai semenjak sang Buddha Gautama me
tarikh Masehi sehingga pertengahan ngembangkannya di Kapilavastu India Utara.
millennium kedua tarikh Masehi. Budaya Secara sosio kultural Buddhisme
religius Hindu dan Ru itu tersebar sejak menggantikan sistem kasta (Brahmana,
20-15 abad SM.di wilayah benua Asia mulai Ksatria, Waisya, Sudra) dari budaya religius
dari India Utara, Nepal, Tiongkok, Korea, Hindu, dengan sistem Ti Ratana (Buddha,
Jepang, Indochina, Semenanjung Malaka, Dhamma dan Sangha) bagi kaum Buddhis,
Filipina dan Indonesia, sebelum menyebar ke yaitu semenjak abad ke-6 Masehi. Yang
seluruh penjuru dunia secara kultural kemudian menyebar ke Srilangka, Indochina
maupun akademik. terutama Thailand. Mulai nampak dalam
Mengetahui, bahwa agama Hindu sejarah melalui berdirinya kerajaan Buddhis
sudah ada semenjak berabad lamanya di ja Sriwijaya di Sumatera.
sirah India sebelum tarih Masehi di lembah Dalam perdagangan antar bangsa,
sungai Indus dan Gangga. Kitab Suci agama India, Tionghoa dan Arabia, lebih banyak
Hindu disebut sebagai Veda (Wedha) atau komu nitas agama di Nusantara, termasuk
Vedanta, yang diyakini ditulis oleh para agama Islam yang di bawa oleh musafir
Maha reshi sebagai wahyu dari Hyang Widi. Muslim dari Timur Tengah, bahkan juga
Tulisan Wedha diketahui sejak 1500sM, sejarah membuktikan masuknya agama Islam
meskipun ada yang berpandangan sejak lebih dari masyara kat Muslim Tiongkok ke
dari 5000 tahun sM. meski belum tertulis. Nusantara. Ziauddin Sardar dan Zafar Abbas
Begitupun agama Ru (Ru Jiao) yang di tanah Malik (MISAN,1977;11) menulis: Allah
air Indonesia lebih dikenal sebagai agama S.W.T. menurunkan wahyu pada nabi besar
Khonghucu sudah berkembang jauh sebelum Muhammad, SAW pada tahun 611M dan
kelahiran nabi Kongzi di antara lem bah mengembangkan agama Islam di Makkah,
sungai Huanghe dan Yangzijiang di Arabia. Al Qur'an merupakan Kitab Suci
Tiongkok purba. umat Islam di seluruh dunia.
Agama Ru artinya agama bagi kaum Drs.M.YunusNasuha (Jurnal
yang beriman, lembut hati nuraninya dan Toleransi,2000;45) menyebutkan:
berbudi pekerti luhur, berkembang semenjak "Dalam wacana keagamaan Islam,
nabi purba Fuxi (Hok Hi) 3000 tahun sM diceritakan bahwa manusia yang
menjabarkan wahyu Hetu yang diterimanya disimbolkan sebagai Adam diturunkan
dari Tuhan, wahyu perubahan dan kejadian ke bumi akibat kesalahanyang
alam semesta dan segala peristiwanya. dilakukan.Setelah bertobat,ia dapat
Setelah itu masih banyak nabi nabi yang kembali ke jalan yang benar dibawah
menerima wahyu Tian mengembangkan dan bimbingan Tuhan sampai ia layak
menuliskan kitab suci agama Ru. Nabi menyandang amanat sebagai
Kongzi menerima wahyu Kitab Kumala Khalifatullah (Wakil Tuhan di Muka
(Yushu) dan beliau menghimpun serta Bumi). Tugas kekhalifahan itu terus
melengkapi penulisan kitab suci Chunqiujing dilanjutkan oleh para Nabi dan Rasul
sebuah diantara kitab suci agama Ru pada Allah hingga Muhammad SA W".
masa hidup beliau (551-479 sM).
Dunia menyebut agama Ru, Ru Jiao Kerajaan Islam Demak, Pajang dan
juga disebut: agama Khonghucu, Kong Jiao kemudian Mataram di Nusantara semakin
sebagai penghormatan kepada nabi Kongzi. mengokohkan keberadaan budaya religius
Beliau juga dikenal sebagai Kongfuzi Islam di tanah air Indonesia. Sejarah dunia
(Khonghucu). Kitab Sucinya terbagi dua ada mencatat pula eksisnya agama Yahudi
bagian; bagian pertama, Lima Kitab Suci yang berkembang pula sejak nabi Musa
Yang Mendasari, Wujing; dan Empat Kitab (Moses) mengajarkan sepuluh perintah

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 76


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 63-71

Tuhan, sebagai wahyu yang diterimanya Sesuai dengan metode historis di


sekitar 15 abad sebelum Masehi. Nabi Musa atas, maka langkah proses dalam penelitian
hidup seki tar masa pemerintahan raja Mesir ini adalah sebagai berikut:
purba, Firaun Ramses II. a. Heuristik (Menemukan)
Beliau kemudian diteruskan oleh nabi Tahapan pertama yaitu mencari dan
nabi kaum Semitik. Dr.Tjahjadi Nugroho mengumpulkan sumber yang
dalam buku 'Keluarga Besar Umat Allah' berhubungan dengan topik yang akan
(1999, 2005; 65) mengemukakan: "Kitab dibahas. Mengumpulkan sumber yang
Suci adalah kumpulan tulisan nabi atau diperlukan dalam penulisan ini
ucapan nabi yang dicatat. Kitab pertama merupakan pekerjaan pokok yang dapat
diturunkan ke pada Musa, sekitar abad ke-15 dikatakan gampang-gampang susah,
SM, yaitu Pentateukh. Penta artinya "lima" sehingga diperlukan kesabaran dari
karena kitab Musa berjumlah lima:Kejadian, penulis. Menurut Notosusanto (1971:18)
Keluaran, Imamat, Bilangan,dan Ulangan. heuristic berasal dari bahasa Yunani
Kitab terakhir dalam Perjanjian Lama adalah Heuriskein artinya sama dengan to find
Maleakhi yang ditulis pada abad ke-3 M yang berarti tidak hanya menemukan,
sepulang bangsa Israel dari pembuangan tetapi mencari dahulu. Pada tahap ini,
Babilon. kegiatan diarahkan pada penjajakan,
Kanonisasi kitab suci (Perjanjian pencarian, dan pengumpulan
Lama) dilakukan oleh Septuagint, dewan sumber-sumber yang akan diteliti, baik
yang beranggotakan tujuh puluh ahli Alkitab yang terdapat dilokasi penelitian, temuan
Yahudi, pada tahun 300 SM. Perjanjian Lama benda maupun sumber lisan.
ekuivalen dengan apa yang disebut Al Qur'an b. Kritik Sumber
sebagai Taurat dan Zabur, sementara Pada tahap ini, sumber yang telah
Perjanjian Baru disebut Injil. Yaitu kumpulan dikumpulkan pada kegiatan heuristik yang
kesaksian Yesus Kristus dan murid berupa; buku-buku yang relevan dengan
muridnya. Pada masa hidup Yesus Kristus pembahasan yang terkait, maupun hasil
dan murid-murid itu, baru ada kanon temuan dilapangan tentang bukti-bukti
Perjanjian Lama yang terdiri dari 39 Kitab dilapangan tentang pembahasan. Setelah
dari Kejadian sampai Maleakhi." bukti itu atau data itu ditemukan maka
Agama Kristen dan Katolik bermula dilakukan penyaringan atau penyeleksian
dari nabi Isa (Jesus Kristus) yang hidup pada dengan mengacu pada prosedur yang ada,
awal abad pertama Masehi. Tarikh Masehi yakni sumber yang faktual dan orisinalnya
memang dicatat bermula dari nabi Isa, Isa Al terjamin.
Maseh (Masehi). Beliau hidup sekitar 500 Tahapan kritik ini tentu saja
tahun sesudah masa kehidupan nabi Kongzi. memiliki tujuan tertentu dalam
Kitab suci yang berasal dari masa kehidupan pelaksanaannya. Salah satu tujuan yang
dan ajaran nabi Isa disebut Injil, Perjanjian dapat diperoleh dalam tahapan kritik ini
Baru.Proses kanonisasi Perjanjian Baru adalah otentitas (authenticity). Menurut
berlangsung dari tahun 168 sampai abad ke-3 Lucey (1984:47) dalam Sjamsuddin
Ma sehi. Latar belakang para pemimpin umat (2007:134) dikatakan bahwa: Sebuah
melakukan kanonisasi itu ialah karena sumber sejarah (catatan harian, surat,
melihat bahaya dari munculnya banyak buku) adalah otentik atau asli jika itu
tulisan yang tidak jelas sumbernya. Akhirnya benar-benar produk dari orang yang
diputuskan, susunan Perjanjian Baru terdiri dianggap sebagai pemiliknya (atau dari
dari 27 Kitab atau Surat dari Matius sampai periode yang dipercayai sebagai masanya
Wahyu. Di luar kanon, masih ada beberapa jika tidak mungkin menandai
kitab yang hanya diterima oleh Gereja Roma pengarangnya) atau jika itu yang
Katolik, an tara lain Tobit, Yudith, dan dimaksudkan oleh pengarangnya.
Daniel II. (Tjahjadi Nugroho,2005; 66). Kritik sebagai tahapan yang juga
sangat penting terbagi dua, yakni intern
METODE PENELITIAN dan ekstern. Notosusanto (1971:20)
menegaskan hal ini: Setiap sumber

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 77


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 73-88

mempunyai aspek intern dan aspek Historiografi atau penulisan sejarah


ekstern. Aspek eksternnya bersangkutan merupakan tahapan akhir dariseluruh
dengan apakah sumber itu memang rangkaian dari metode historis. Tahapan
sumber, artinya sumber sejati yang heuristik, kritik sumber, serta interpretasi,
dibutuhkan. Aspek internnya bertalian kemudian dielaborasi sehingga
dengan persoalan apakah sumber itu dapat menghasilkan sebuah historiografi.
memberikan informasi yang kita
butuhkan. Karena itu, penulisan Jenis Penelitian
sumber-sumber sejarah mempunyai dua Berdasarkan rumusan masalah yang
segi ekstern dan intern. diajukan, dalam penelitian ini, menekankan
Kritik ekstern atau kritik luar pada masalah proses, maka bentuk penelitian
dilakukan untuk meneliti keaslian sumber, yang tepat adalah kualitatif deskriptif. Jenis
apakah sumber tersebut valid, asli atau penelitian ini akan mampu menerangkan
bukan tiruan. Sumber tersebut utuh, dalam berbagai informasi kualitatif deskriptif yang
arti belum berubah, baik bentuk maupun diteliti yaitu (1) awal masuknya Kebudayaan
isinya. Kritik ekstern hanya daapat Khonghucu di Indonesia; (2) Sejarah
dilakukan pada sumber yang menjadi Kebudayaan Khonghucu; dan (3)
bahan rujukan penulis. Disamping itu Perkembangan Lembaga Khonghucu.
penulisan ini juga didasarkan pada latar
belakang pengarang dan waktu penulisan.
Kritik intern atau kritik dalam, dilakukan Sumber Data
untuk menyelidiki sumber yang berkaitan Data atau informasi yang dikumpulkan
dengan sumber masalah penelitian. sebagain besar data kualitatif. Sumber yang
Tahapan ini menjadi ukuran sejau mana dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi:
objektifitas penulis dalam mengelaborasi 1. Informan atau narasumber, yang
segenap data atau sumber yang telah terdiri dari kepala kelenteng
diperolehnya, dan tentunya 2. Dokumen resmi yang berupa
mengedepankan prioritas. tinjauan pustaka yang merupakan
Setelah menetapkan sebau teks dokumen yang dapat dimanfaatkan
autentik, serta referensi pengarang, maka sebagai sumber yang bersifat formal.
penulis akan menetapkan apakah keaslian
itu kredibel dan sejauh mana hal tersebut
Teknik Pengumpulan Data
mempengaruhi objek kajian. Pada tahap Pengumpulan data sebagaimana yang
ini pula kita dapat keabsahan suatu dikemukakan oleh James P. Spradley
sumber yang kemudian akan (1979:124), dengan observasi dan
dikomparasikan sumber satu dengan wawancara mendalam (depth interviewing).
sumber yang lainnya, tentunya dengan Wawancara dilakukan secara terbuka, tidak
masalah yang sama. terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal
c. Interpretasi dan pertanyaan yang diajukan semakin lama
Setelah melalui tahapan kritik semakin terfokus, rinci dan mendalam.
sumber, kemudian dilakukan interpretasi Dengan kelonggaran dan kelenturan
atau penafsiran terhadap fakta sejarah diharapkan dapat memeproleh informasi
yang diperoleh dari arsip, buku-buku yang yang baik, jujur, dan terbuka. Teknik
relevan dengan pembahasan, maupun wawancara ini dilakukan terhadap semua
hasil penelitian langsung dilapangan. informan. Dalam observasi berpartisipasi
Tahapan ini menuntut kehati-hatian dan akan dilakukan secara pasif, terfokus dan
integritas penulis untuk menghindari diakhiri dengan observasi selektif, terhadap
interpretasi yang subjektif terhadap fakta aspek tugas yang akan diamati yaitu "place,
yang satu dengan fakta yang lainnya, agar actors and activities" tempat, pelaku dan
ditemukan kesimpulan atau gambaran aktivitasnya (James S. Spradley, 1979:125).
sejarah yang ilmiah.
d. Historiografi
Teknik Cuplikan (Sampling)

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 78


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 63-71

Dalam penelitian teknik cuplikan yang interactive analysis model, dengan


akan dilakukan bersifat selektif dengan langkah-langkah sebagai berikut:
mengunakan pertimbangan berdasarkan 1. Pada waktu pengumpulan data sudah
konsep teoritis, serta karakteristik mulai diadakan analisis data, membuat
empirisnya. Cuplikan yang digunakan reduksi data awal serta melakukan
bersifat "purposive sampling" atau refleksi data, untuk pengumpulan data
"criterion-base selection". Dalam hal ini yang lebih mantap selanjutnya.
peneliti akan memilih informan yang paling 2. Menyusun pokok-pokok temuan yang
memahami atau mengetahui sehingga sesuai penting dan mencoba memahami
dengan data yang diperlukan. Cuplikan hasil-hasil temuan tersebut akan
semacam ini cenderung bersifat "internal melakukan reduksi data.
sampling" , artinya ia memiliki informasinya, 3. Penyusunan sajian data secara
bukan mewakili populasinya. Apabila sistematis, agar makna peristiwanya
dikatak dengan generalaisasi ia mengarah makin jelas.
pada generalisasi teori (Sutopo, 2002:55). 4. Pengaturan data secara menyeluruh
dan selanjutnya dilakukan penarikan
simpulan-simpulan juga verifikasi,
Validitas Data makna-makna yang muncul dari data
Untuk menjamin dan mengembangkan diuji kebenarannya, kekokohannya dan
validitas data, dalam penelitian ini akan kecocokannya.
digunakan teknik triangulasi data (Michale
Quinn Patton, 1983:331). Ada empat macam
triangulasi, yaitu triangulasi data (sumber),
triangulasi metode, triangulasi peneliti dan HASIL DAN PEMBAHASAN
triangulasi teori (Sutopo, 2002:78). Dalam Sejarah Lembaga Dan Budaya
penelitian ini triangulasi yang digunakan Khonghucu Indonesia
adalah triangulasi sumber atau data yaitu Agama Khonghucu ini sebenarnya
dengan menggunakan sumber data yang bukan ada pada semenjak nabi besar Kongzi
berbeda yang tersedia. Data yang satu lahir, tetapi sudah ada sekitar 25 abad
dikontrol oleh data yang sama dari sumber sebelum nabi besar Kongzi sendiri. Sebelum
yang berbeda dengan menggunakan multi kehidupan beliau, maka kehidupan agama di
sumber bukti (Yin, 2002:121). Agar lebih kalangan masyarakat beragama hanya di
jelas akan dijelaskan sebagai berikut: dalam lingkup istana, sebagai sebuah agama
1. Untuk memperoleh data mentah dari para bangsawan (royal religion).
berbagai sumber data, digali melalui Berkat nabi besar Kongzi yang
metode wawancara mendalam (in depth mempunyai 3000 orang murid dan
interviewing). diantaranya bukan hanya para bangsawan,
2. Data yang diperoleh melalui metode tetapi juga rakyat jelata. Sebuah prestasi yang
wawancara agar lebih valid luar biasa bah wa nabi Kongzi menerima
dibandingkan dengan data dari sumber ribuan murid di dalam kehidupan edukasi di
yang berbeda bentuknya yakni berupa jaman sekitar 6 abad sM waktu itu. Sebuah
dokumen dan arsip melalui content reformasi sosial religius yang luar biasa yang
analysis, sehingga dalam hal ini beliau lakukan, bahwa di era sistem
triangulasi sumber sekaligus triangulasi imperium saat itu nabi Kongzi
metode. mendeklarasikan pembaharuan sistem
3. Hasil analisis yang diperoleh melalui pendidikan religius Ru (agama Khonghucu)
cara di atas ditingkatkan lagi validitasnya sebagai agama untuk semua rakyat, bukan se
melalui review data kedar untuk para pemegang kekuasaan
pemerintahan kerajaan. Sejak itulah
Teknik Analisis Data pendidikan agama Ru menjadi agama
Model terbaik analisis data yang akan masyarakat (public religion).
digunakan dalam penelitian ini adalah Ditemukan maha karya nabi besar
Kongzi telah mengubah total tradisi budaya

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 79


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 73-88

keagamaan kalangan istana menja di agama peradaban serta perkembangan budaya yang
yang bersifat universal ; dan sekaligus menyertainya. Begitu pula pada latar
merupakan reformasi religius, salah sebu ah belakang Rujiao sebagai sebu ah agama yang
spiritual reform yang spektakuler, yang eksis berdampingan dan saling
membutuhkan keberanian luar biasa. Apalagi mempengaruhi dengan pertumbuhan
hal tersebut dilakukan di jaman yang paralel peradaban serta kebudayaan masyarakat
dengan runtuhnya sistem feodal kekaisaran sekitarnya. Rujiao sebagai budaya religius
dinasti ketiga, Zhou, sekitar 500 tahun yang ke mudian di tanah air Indonesia lebih
sebelum Masehi. dikenal sebagai: agama Khonghucu.
Agama Khonghucu (Kong Jiao) pada
Latar Belakang Agama Khonghucu jaman kehidupan Zhisheng Kongzi maupun
(Rujiao M W) berabad abad sebelumnya disebut: agama Ru
Munculnya agama tak terlepas dari (Ru Jiao). Kelak pada era dinasti Han (206
kehendak Khalik Maha Pencipta, Tuhan SM-220 M.) selain disebut Ru Jiao, juga
Yang Maha Esa. Wahyu Tuhan (Tian Xi) mulai dipakai sebutan: Kong Jiao.
yang telah menjadi firmanNya dalam Watak Sebagaimana kita ketahui di era itu pulalah
Sejati (Xing ft) manusia bahkan segenap kaisar Han Wudi membuat keputusan yang
wujud. Dengan Jalan Suci Nya (Dao M) monumental. Agama Ru (Khonghucu)
menjadikan segenap manusia beroleh Iman diproklamirkan sebagai: sebuah sistem
(Cheng agar mampu menempuh Jalan pendidikan sosial religius kenegaraan
SuciNya manusia dalam kehidupannya (Guojiao). Dinasti Han bersifat Theokrasi
memperoleh bimbingan agama (Jiao W). khas agama Ru (Khonghucu), mendasari
Oleh karenanya tiap-tiap agama besar di sistem pemerintahannya dengan Kong Jiao
dunia ini membawakan Jalan suci berupa zhi Dao, yang dikenal juga dengan pola
bimbingan spiritual bagi manusia, memiliki kepemimpinan: nei sheng wai wang. Dengan
ciri khas masing masing dalam menyebut Tu istilah dalam Sishu, kepala pemerintahan
han Yang Maha Esa, melalui para orang suci adalah ayah bunda rakyat.
dan nabi nabi penerima wahyuNya dalam se Di dalam Kitab Sanjak tertulis:
jarah dan membawakan wahyuNya itu dalam 'Bahagialah seorang Junzi, karena dialah
kitabkitab suci serta sistem ibadah, altar dan ayah bunda rakyat.' Ia menyukai apa yang
tempat suci yang disakralkan. disukai rakyat dan membenci apa yang
Apabila kita mengikuti penelitian dibenci rakyat. Inilah yang dikatakan sebagai
antropologi, sebagaimana dinyatakan Prof. ayah bunda rakyat.
Dr. Koentjaraningrat dalam 'Pengantar Ilmu Shi yun: Le Zhi Junzi,
Antropologi'- edisi revisi (2009; 296),bahwa Min zhi Fu Mu
sistem upacara keagamaan secara khusus
mengandung empat aspek yang menjadi Min Zhi Suo Hao Hao Zhi,
perhatian khusus para ahli antropologi ialah: Min Zhi Suo E E Zhi
(a) tempat upacara keagamaan dilakukan; (b) Ci Zhi Wei Min Zhi Fu
saat-saat upacara keagamaan dijalankan; (c) Mu (Sishu bagian Da Xue, Bab X; 3)
benda benda dan alat upacara; (d) orang
orang yang melakukan dan memimpin Ada pula sumber lain menyatakan,
upacara. bahwa yang semula menyebut agama Ru
Semua aspek keagamaan itu seba gai agama Khonghucu atau Kong Jiao
merupakan suatu bentuk khas dalam setiap ialah para Ru scholars (Ru shi) di jaman ke
agama, sekaligus eksis dalam sejarah mudian, sebagai translasi dari Confusius dan
masyarakat pemeluknya. Dalam latar Confucianism / Confucian religion. Hal itu
belakang sejarah keagamaan terlihat jejak dicatat di dalam laporan peneliti dari western
jejaknya bukan saja pada ajaran, sistem religi observer, Nicholas Trigault. Dia
dan bentuk altar (misalnya altar berundak berpendapat, bahwa penyebutan
dalam budaya Dongson yang berasal dari Confucius/Confuciansm itu dari cara orang
Yunnan) maupun semua pola ritual masing barat Kongjiao artinya: agama Khonghucu,
masing, maupun juga pada latar belakang

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 80


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 63-71

didasarkan nama K'ongFuTse (Kongfuzi), melestarikan jejak kultur Dongson dan


dalam hal itu Matteo Ricci (misionaris Jesuits menempatkan 'Paling gih' untuk arwah nenek
Italia, 1615) menyebut Ru Jiao itu. moyang disamping sistem religi kepada
Xinzhong Yao mempunyai sebuah Brahman dan para Avat ar Brahma, Wisnu,
versi lain tentang ditemukannya apa yang Siwa Jagatnata dan yang lainnya (Hindu).
mereka sebut sebagai ajaran para Demikian pula pemeluk Bu ddhis Nusantara
cendekiawan (Ru Jiao) oleh para misionaris masih melestarikan ziarah kubur mendoakan
Jesuit dari Italia tersebut. Dikatakannya arwah leluhurnya (terutama Mahayana)
komunitas nasrani (Jesuits) yang mula-mula disamping sistem ritual kepada Tri Ratna
masuk kemasyarakat Tiongkok merupakan (Buddha, Dharma, Sangha).
representasi dari sistem nilai dalam Dalam sejarah Asia, kebudayaan ini
metodologi intelektual barat, dalam upaya tumbuh pada kurun yang sama dengan masa
mereka untuk mengerti sistem nilai yang Kongzi dan para muridnya menjaga
dimiliki kaum cendekiawan China yang kelestarian tradisi (religius) serta
sekaligus dipandang merupakan wujud mengembangkan nya sebagai budaya religius
pemikiran Ru Jiao masyarakat Timur. seluruh umat manusia, sebagaimana telah
Oleh karena itu Yao berpendapat, peneliti sebutkan dalam contoh di atas.
bahwa Ru Jiao itu lebih merupakan suatu Dalam pada itu banyak peneliti barat maupun
tradisi tua yang berakar pada kultur China, timur tidak ragu menyebut Kongzi berperan
yang dilestarikan oleh nabi Kongzi dan murid penting dalam penulisan Kitab Kitab Agama
beli au; jadi bukan sebagai sebuah agama Ru (Ru Jiao Jing Shu); Memang karya
baru atau sebuah sistem nilai yang baru hasil monumental Zhisheng Kongzi tersebut
cipta an Kongzi sendiri. Hal ini sesuai dengan adalah tidak menciptakan sesuatu sistem
catatan di dalam Kitab Lun Yu perihal sabda agama baru, melainkan melestarikan budaya
nabi Kongzi: 'Aku meneruskan, bukan keagamaan Ru yang 25 abad lebih
mencipta\ Di dalam pandangannya itu Yao merupakan wahyu Tian (Tianxi) yang turun
mene mukan, bahwa Kongzi dan 3000 kepada banyak sekali raja suci yang bersifat
muridnya merupakan (bukan saja) pelestari, kenabian (Shengwang) seperti: Yao, Shun,
penyempur na, tapi juga pembaharu sistem Xia Yu, Xiangtang, Zhou Wen, Wu,
nilai tradisi lama masyarakat China. Zhougong. Karya dokumen historis nabi
(Xinzhong Yao; Ru jia - Ruxue - Rujiao; besar Kongzi tersebut dibukukan secara
2000). lengkap dalam Kitab Sejarah Ru, Shu Jing.
Penemuan Yao apabila ditajamkan Fakta menonjol yang menunjukkan
dan diperluas lebih jauh, nabi Kongzi dan kelebihan Kongzi, selain sebagai Great
ribuan komunitas murid beliau yang Master (Fuzi) dan penerima wahyu Tian
merupakan agamawan Ru itu, juga berperan sebagai Genta RohaniNya (Tian zhi Mu
melestarikan dan memberikan pemaknaan Duo), penelitipun menemukan talenta beliau
baru terhadap sejumlah tradisi serta kearifan sebagai akhli sejarah antropologi dan
budaya religius Asia, Asia timur, Asia negarawan luar biasa di jamannya. Posisi
tenggara, yang sejarah menge nalnya sebagai kenegaraan sebagai kepala pemerintahan
sistem kebudayaan baru 5-3 abad sM, yaitu: (perdana menteri) negeri Lu per nah beliau
kebudayaan Dongson. jabat, namun nabi besar Kongzi lebih
Contoh yang masih terlihat hingga memilih menerima wahyu Tian, mene barkan
sekarang, adalah: baik budaya religius Dong Dao beliau, berupa paradigma baru
son maupun Rujiao melestarikan sistem pengembangan Ru Jiao dari satu ke lain
religi bersembahyang mendoakan arwah negeri selama 13 tahun. Oleh perjuangan
leluhur, dalam bentuk ziarah makam nenek nabi besar Kongzi itulah budaya keagamaan
moyang dan mendoakan arwahnya kehadirat Ru Jiao ki ni dikenal sebagai salah sebuah
Tuhan. Ziarah kubur tidak terdapat dalam agama masyarakat (public religion), bukan
budaya religi Hindu dan Buddha di India, sekedar ajaran keagamaan kaum istana (royal
Srilangka, Nepal. Tetapi pemeluk agama religion).
Hindu dan Buddha di Indonesia, semenjak Dalam usia lanjut beliau dihormati
jaman kerajaan dahulu sampai kini tetap para raja, birokrat berbagai negeri serta para

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 81


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 73-88

cendekiawan maupun seluruh rakyat. Hormat (2) Di Empat Penjuru Lautan Semuanya
kepadanya melebihi bahkan penghormatan Bersaudara - Within The Four Seas
kepada seorang kaisar sebuah dinasti. Tapi All Are Brothers
beliau kembali menjalani tugas kenabian (3) Jadilah umat Ru yang beriman, luhur
beliau sebagai genta rohani pembimbing budi (Junzi), jangan menjadi umat
spiritual 3000 orang muridnya, serta Ru yang rendah budi.
masyarakat berbagai negeri di dalam dinasti
Zhou yang mulai melemah, baik kalangan Ketiga sabda Zhisheng Kongzi
rakyat jelata sampai para bangsawan istana tersebut memberikan paradigma baru bagi
sehingga akhir hayatnya (479 sM). penebar an sistem budaya religius Ru Jiao itu.
Dua tahun setelah kemangkatan Paradigma baru yang dicanangkan Kongzi
Kongzi (Tahun 477 seb.M.), raja Lu telah me nyiapkan Ru Jiao menjadi spiritual
mengabadi kan karya kenabian Kongzi dan guidance setiap umat manusia sebagai
membangun sebuah Kongzi Miao di Qufu. sebuah agama yang bersifat universal
Setelah itu banyak dibangun Kong Miao (universal religion).Masyarakat Ru tidak lagi
(Kelenteng Khonghucu) di berbagai negeri, dibedakan antara ke bangsawanannya atau
China, Taiwan, Korea, Jepang, semuanya di kerakyat-jelataannya. Tapi Umat Ru
utara garis katulistiwa. Satu satunya Kong dibedakan oleh iman dan kelu huran budinya,
Miao yang dibangun di selatan garis Junzi atau Xiaoren. Rakyat jelata dengan
katulistiwa adalah di kota Surabaya, iman Ru dapat mencapai karak ter mulia
Indonesia pada akhir abad XIX menembus ke seorang Junzi. Sebaliknya meski dia
awal abad XX, diresmikan tahun 1906 dan bangsawan berkedudukan tinggi, kalau tak
memakai nama Wen Miao. beriman dan rendah budinya akan jatuh
Kong Miao di Qufu dan berbagai dalam karakter Xiaoren rendah budi.
negeri itu menjadi awal dibangunnya Miao Nilai akhlak kebajikan ini
( i ) atau Kelenteng sebagai rumah ibadah menjadikan agama Ru (Khonghucu), dari
umat berlandas agama leluhurnya. Seluruh semula merupakan agama kaum istana
sistem altar kepada Tian, para Shengren kemudian berkembang luas menjadi sebuah
(Nabi Nabi) maupun Shenming (Para Suci, acuan etika peme rintahan berbangsa dan
Malaikat) di semua Miao atau Kelenteng di bernegara (guojiao, public religion) dan di
seluruh dunia mengacu pada standar altar dan jaman modern ini menempatkannya sebagai
peribadatan yang ada di sebuah Kongzi Miao bimbingan spiritual secara universal.
tersebut.
Zhisheng Kongzi melestarikan
penebaran budaya keagaman Ru Nilai Monoteistik Dalam Kitab Suci
(Khonghucu) se hingga mencapai suatu Agama Khonghucu
tingkatan penebaran yang belum pernah Budaya religius ini teraktualisasi
dilakukan para pendahu lunya; yaitu dalam bentuk ketakwaan kepada Tuhan
memperluas penebaran budaya religius Ru Maha Pencipta, yang eksis sebagai motto
yang semula hanya diantara para bangsawan hidup keseharian mereka, a.l. : "Mati hidup
istana ditingkatkan sedemikian luas, ada tak dirNya, kaya mulia ada pada
sehingga berperan serta secara dinamis Tuhan", "Manusia harus berusaha, tapi
memberi warna baru budaya religius segenap Tuhan yang menentukari". Ketakwaan
rakyat negeri. kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan
Tiga buah sabda kenabian dari pokok iman di dalam budaya keagamaan Ru
Kongzi, yang belum pernah diungkapkan (Khonghucu), yang tercatat dalam kitab suci
para nabi dan raja suci (Shengren SA, Sheng agama Khonghucu:
Wang) lain dalam sejarah Rujiao, yakni: Di dalam Kitab Sanjak tertulis, "Hanya
Firman Tuhan YME sajalah Maha
(1) Tiada Perbedaan di dalam Mulia dan kekal." Kalimat ini hendak
Pendidikan - No Discrimination on menyatakan 'Demikianlah sebabnya
Education mengapa kita menyeru Tuhan YME
dengan nama Tuhan YME' Tertulis

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 82


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 63-71

pula, "Ah, tidak jelaskah Kebajikan Maha Rokh hayatilah pula akan
Murni Raja Wen (Nabi purba kehadiranNya. Nabi Kongzi bersabda
Jichang)?" Kalimat ini hendak pula: Kalau Aku tidak ikut
menyatakan 'Demikianlah sebabnya bersembahyang sendiri, Aku tidak
mengapa Raja Wen disebut Wen, merasa sudah sembahyang. (Sishu,
kemurniannya itu tidak berkesudahan.' Lun Yu/Sabda Suci; III, 12)
(Sishu, Zhong Yong/Tengah Ritual berdoa memuliakan arwah
Sempurna Bab XXV, 9) leluhur kepada Tuhan Maha Khalik, yang
diajar kan di dalam agama Ru (Khonghucu)
Kenyataan lain menunjukkan di peneliti menemukan dalam sejarah Nusantara
semua rumah ibadat Kelenteng, umat juga menjadi bagian dari budaya Dongson.
Khonghucu dan masyarakat Tionghoa Sebuah bentuk budaya yang dibawa oleh
umumnya selalu berdoa ke altar Tuhan di nenek moyang bangsa Indonesia, yang
ruang depan terlebih dahulu, sebelum berakar dari kebudayaan Yunnan.
bersembahyang di altar para malaikat dan
para suci di ruang altar yang tersedia di Kelembagaan Agama Khonghucu di
bagian dalam Kelenteng. Mereka selalu tak Indonesia
lupa untuk mendoakan arwah para nenek Kelembagaan agama
moyang. Di altar Tuhan itu tak ada patung Ru(Khonghucu) dalam proses terbentuknya
altar, menyatakan kenyataan Tuhan tak dapat masyarakat Indonesia modern oleh banyak
diperkirakan. Sebagaimana tercatat di dalam penulis hanya dibatasi dalam lingkup etnik
kitab suci agama Ru (Khonghucu): tertentu, dalam hal ini komunitas Tionghoa.
Nabi Kongzi bersabda, "Sungguh Meskipun hal itu tidak boleh dikatakan sama
Maha Besarlah Kebajikan Tuhan Yang sekali keliru, tetapi kurang tepat benar.
Maha Rokh" Dilihat tiada nampak, Bangsa bangsa di luar China juga ada
didengar tidak terdengar, namun tiap pemeluk agama Khonghucu di dalamnya.
wujud tiada yang tanpa Dia. Sebelum adanya imigran China dari
Demikianlah menjadikan umat era Tang sampai dinasti Qing/Manchu (618
manusia di dunia berpuasa, M-1644 M), nilai-nilai budaya keagamaan
membersihkan hati dan Mengenakan Ru purba sudah terbawa oleh kelompok
pakaian lengkap sujud bersembahyang nenek-moyang bangsa bangsa Asia dan Asia
kepadaNya. Sungguh Maha Besar Dia, Tenggara yang bermigrasi era Deutro
terasakan di atas dan di kanan-kiri kita. Melayu pembawa budaya religius dan
Di dalam Kitab Sanjak tertulis, peradaban logam yang dikenal sebagai
"Adapun kenyataan Tuhan Yang Maha peradaban Dongson sekitar 500-300 tahun
Rokh itu tidak boleh diperkirakan, seb.M.
lebih-lebih tidak dapat ditetapkan."
Maka sungguhlah jelas sifatNya yang
halus itu, Tidak dapat disembunyikan l.Sistem Religi Ru (Khonghucu) era
dari Iman kita; demikianlah Dia. peradaban Dongson dan awal Masehi.
(Sishu bag.Zhong Yong/Tengah Sistem keagamaan yang terbawa di
Sempurna Bab XV, 1-5) dalam kebudayaan Dongson itu tercatat
dalam sejarah Nusantara adanya altar
berundak pra Hindu, juga sering ditemukan
Dalam ajaran Ru (Khonghucu) para arkeolog situs situs pemakaman jenasah
sistem religi takwa kepada Tuhan termasuk nenek moyang bangsa Indonesia. Orang barat
kekhusukan berdoa memuliakan arwah biasa menamakan itu sebagai 'pemujaan'
nenek moyang ini merupakan bagian sentral (worship) arwah nenek moyang. Hal ini
ibadah, sebagaimana tercatat sebagai sabda kurang tepat, sebab situs pemakaman itu
nabi besar Kongzi berikut di bawah ini : berbeda dengan situs altar berundak. Altar
Pada waktu berdoa bagi arwah leluhur, berundak itu adalah merupakan tempat sakral
hayatilah akan kehadirannya. Waktu untuk bersujud kepada Tuhan sebagai Maha
bersembahyang kepada Tuhan Yang Pencipta.

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 83


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 73-88

Sedangkan pemakaman (situs kubur) negara, sebagai lembaga pendidikan dan


adalah sistem religi untuk mendoakan arwah keagamaan kerajaan (Guo Jiao). Kaisar
leluhur, yang sekarang masih kita dapat sekaligus menjabat 'rohaniwari tertinggi
kenali sebagai ziarah kubur orangtua/leluhur dalam menjalankan ibadah besar kepada
di dalam tradisi re ligius berbagai agama di Tuhan Yang Maha Esa di rumah ibadah
Nusantara, termasuk agama Ru kerajaan, Tian Tan dan Da Miao (A ji).
(Khonghucu). Bahkan hal ini se benarnya Bahkan di jaman sejarah purba Rujiao, kaisar
dapat dilacak melalui penelitian tentang melaksanakan iba dah besar kepada Tian di
sistem kepercayaan dalam sosio kultur al Altar Khusus Maha Pencipta, Malaikat Bumi
berbagai suku bangsa di tanah air Indonesia, dan Leluhur yang dikenal sebagai: Jiao, She
sebagaimana juga yang masih dijalankan mirip altar berundak di Pasemah Sumatra
oleh saudara kita penghayat kultur Selatan atau Tanah Batak Sumatra Utara
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. peninggalan kebudayaan Dongson dan Miao
Sejumlah penemuan arkeolog (jjij) rumah ibadat untuk berdoa memuliakan
menunjukkan kesinambungan proses peranan arwah leluhur.
buda ya Dongson, baik dalam kultur religi Maka di dalam kitab klasik Ru Jiao
maupun pada peradaban hidup dan faktor sudah disebutkan, bahwa seorang kaisar itu
penunjang nya (sarana pangan dan nilai adalah Putera Tian. Adapun setiap orangtua
ekonomis). Paul Michel Munoz dalam karya adalah bertindak sebagai rohaniwan bagi
tulisnya "Kera jaan Kerajaan Awal putera-puteri dan keluarganya. Lembaga
Kepulauan Indonesia dan Semenanjung ibadah purba Rujiao, Jiao (altar Tuhan) She
Malaysia' (2006; 41): (altar Malaikat Bumi) dan Miao (altar
'Eko nomi Dong Son (Dongson, pen.) Leluhur) tersebut kemudian
dilandaskan pada penanaman padi dikembangluaskan dengan membangun bagi
secara ekstensif dalam ladang masyarakat umum Kelenteng (Miao j).
ladangyang beririgasi dengan Didalam kota kota besar kerajaan juga
bantuan bajak dan kerbau. Metode ini dibangunlah Kong Miao, Kongzimiao dan
me mungkinkan produksi makanan Wenmiao sebagai Rumah Ibadat Utama bagi
secara besar besaran, menghasilkan nabi besar Kongzi dan agama Ru. Adalah
pertumbuhan suatu populasi yang logis sekitar 200-100 tahun mendekati tarih
mengurban. Situs situs Dong Son Masehi itu kemudian budaya Dongson
(Dongson, pen.) yang berluas kira kira membawa serta sistem religi Ru
600 hektar telah diketemukan. (Khonghucu) era dinasti Han
Populasi Vietnam awal ini kemudian (206SM-263M), yang menjadi moral (Dao
sangat beradab, karena studi studi De iff )seluruh masyarakat termasuk
atas situs situs makamnya komunitas Sino Mongoloid Tiongkok
menunjukkan adanya pembagian kelas Selatan sampai Vietnam (Indochina).
sosial di dalam masyarakat itu.' Hal ini terbawa masuk ke dalam
populasi masyarakat Indo Melayu di
Sistem religi purba yang dibawa oleh kawasan Asia Tenggara (Nusantara dan
nenek moyang bangsa Indonesia pembawa sekitarnya). Ada data sejarah dari Pham
budaya religius Dongson itu ekuivalen Mihn Huyen, 'NorthenVietnam from the
dengan budaya keagamaan Ru yang Neolithic to the Han period, the metal ageing
dikembang kan pada jaman itu sebagai in North Vietnam' dalam karya Bellwood dan
agama masyarakat oleh nabi besar Kongzi I.Glover (eds.), South East Asia from
(551-479 seb.M). Pada waktu itu Prehistory to History (2004; 199)
pengembangan sistem religi doa arwah menginspirasi Paul Michel Munoz
leluhur selain di makam leluhur, juga ada di menegaskan peran historik dinasti Han (dan
dalam keluarga sebagai unit terkecil agama Ru sebagai Guojiao negeri Han)
masyarakat pemeluknya. terhadap nilai religius budaya Dongson yang
Pada era Han (206 SM-263 M) merupakan aspek kultural wilayah teluk
mission pendidikan dan keagamaan Ru Tonkin tidak jauh dari pulau Hainan,
(Khonghu cu) ditetapkan menjadi kewajiban Tiongkok Selatan. Sebagaimana tercatat

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 84


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 63-71

bahwa wilayah teluk Tonkin tatkala itu dalam (Gus Dur) dalam tulisan ilmiah beliau
pemerintahan dinasti Han sebagai berikut: 'Konfusianisme Di Indonesia - Sebuah
'Dari tahun 179SMsampai 111SM Pengantar' mencatat sebagai berikut:
wilayah Tonkin, yang terletak di 'Dilihat dari sudut perkembangan
jantung kebudayaan Dong Son agama, hubungan antara Cina dan
(Dongson, pen.)menjadi daerah Indonesia sejak dahulu kala
bawahan (vasaal) dinasti Zhou dari merupakan perkembangan yang
China. Pada 111SM, di bawah menarik. Sejak abad abadpertama
kekuasaan kaisar Han, Wudi, perkembangan agama Buddha
pasukan Han menyerbu Vietnam diIndonesia, kita sudah mengenal
Utara, yang kemudian dibagi adanya para pengembara Cina yang
menjadi berbagai prefektur dan mempelajari agama Buddha secara
populasi populasi lokal diperintah mendalam di kerajaan Sriwijaya
oleh gubernur dan elit elit lokalyang seperti Fa Hin. Kemudian kita melihat
ditunjuk..... Mengikuti kekalahan perkembangan agama Kong Hu Cu di
Viet, wilayah itu lantas dicaplok negeri ini sebagai agama yang utama
sebagai salah satu provinsi China dipeluk oleh para keturunan Cina
oleh Guang Di dari Dinasti Han Ti yang merantau atau Hoa Kiau di
mur dan pemerintahan Han kawasan ini'
ditetapkan terhadap orang orang
Vietnam secara langsung. Ini 2.Sistem Religi Ru (Khonghucu)
dibarengi dengan sebuah akumulasi era Akulturasi Budaya
difusi kebudayaan China diantara Kerajaan Nusantara.
populasi Viet nam
'(PaulM.Munoz,2006;41) Akulturasi antara budaya Dongson
dan sosio kultural Ru (Khonghucu) ikut
Bersamaan dengan penyebaran dan terbawa oleh nenek moyang bangsa
migrasi kelompok kelompok manusia di mu Indonesia memang nyata terlihat dari
ka bumi, turut pula tersebar unsur unsur keseharian cara hi dup masyarakat Tionghoa,
kebudayaan dan sejarah dari proses yang secara sosio kultural menerima
penyebaran unsur unsur ke seluruh penjuru pengaruh ciri ciri budaya bahasa, bahkan
dunia yang disebut proses difusi kesenian dan selera makanan masyarakat
(ddifussiori), yang merupa kan salah satu luas di sekitar mereka tinggal. Ambil contoh
obyek penelitian ilmu antropologi, terutama orang Tionghoa di Jawa (tengah maupun
subilmu antropologi diakronis salah satu timur) mendapat pengaruh yang kuat unsur
bentuk difusi adalah penyebaran unsur unsur budaya, kebiasaan berbahasa, bahkan ikut
kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain di menikmati kesenian dan makanan Jawa.
muka bumi oleh kelompok kelompok Begitu pula di Ibukota Jakarta,
manusia yang bermigrasi. Terutama dalam masyarakat Tionghoa 'peranakan' sudah lama
zaman prehistori, puluhan ribu tahun yang berintegrasi bahkan berasimilasi dengan
lalu, ketika kelompok kelompok manu sia seni-budaya, makanan,bahasa Betawi.
yang berburu pindah dari satu tempat ke Terlihat pula antara kearifan budaya
tempat lain hingga jauh sekali. Bekas bekas Khonghucu di kalangan Tionghoa itu saling
difusi itu sekarang menjadi salah satu bertukar sosial buda ya Betawi dan pesisir
penelitian ilmu prehistori kepulauan Nusantara selama berabad-abad.
(Dr.Koentjaraningrat, 2009; 199) Pada upacara besar di
Dengan fakta sejarah di atas, adanya Kelenteng/Miao, disamping mereka
peran sosio kultural agama Ru (Khonghucu) beribadah, diramaikan juga dengan kegiatan
yang kemudian terbawa dalam migrasi nenek seni budaya barongsai dan naga liong (long),
moyang bangsa Nusantara dalam bentuk bu seni silat (di jaman dahulu) dan
daya religius Dongson ke wilayah tanah air wayangpotehi. Kegiatan seni budaya
Indonesia itu. K.H.Abdurrahman Wahid semacam ini semenjak jaman dahulu sudah
menjadi tempat keramaian umum.

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 85


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 73-88

antara dinasti Majapahit akhir dengan dinasti


Sistem Kelembagaan Ru (Khonghucu) kerajaan Islam, diawali dengan kerajaan
peralihan kerajaan Majapahit ke Demak. Demak Bintoro awal abad ke16.
Memasuki masa kegelapan dengan Cheng He yang di kalangan
penguasaan tanahair Indonesia oleh koloni masyarakat Indonesia Tionghoa di pesisir
dan penjajahan atas wilayah kerajaan dan Jakarta dan Jawa Tengah (Semarang) waktu
kedaulatan Indonesia, tercatat pula itu dikenal sebagai Sampo Toalang atau
berkembangnya hubungan dagang dengan Sampokong. Cheng He lahir di Kunming,
pendatang dari Eropah. Jika semula sebelum provinsi Yunnan, pada tahun 1371 M. ,
abad ke 17 M., hubungan kerajaan kerajaan mengabdikan diri sebagai orang kepercayaan
Nusantara dengan negeri sekitar, terutama kaisar Zhu Yuan chang dinasti Ming
berupa perdagangan rempah-rempah dan (1368-1644 M). Dalam pelayaran ke
hasil bumi dengan saudagar dari India, juga Nusantara, laksamana Chenghe membawa
dari Arabia bahkan Tiongkok berjalan sangat armada 62 kapal harta (Bao chuan) yang
maju dan saling menguntungkan. terbesar berukuran 132 meter panjang dan
Sekitar abad abad 15 M - 16 M, lebarnya 54 meter, dengan awak kapal
tercatat penduduk Indonesia Tionghoa sejumlah 27.800 lebih. Dengan membawa
semakin banyak, di sepanjang pesisir emas, porselen, obat-obatan, rempah rempah,
kepulauan Nusantara. Di daerah pesisir utara sarang burung walet, mutiara dan batu batu
pulau Jawa, seperti di Jayakarta dan permata. (BennyG.Setiono, 2002:21)
pelabuhan Sunda Kelapa. Kemudian,
komunitas Indonesia Tionghoa menjadi Kelembagaan Modern Agama Khonghucu
penduduk kerajaan yang berkembang waktu di tanah air Indonesia.
itu. Dengan adanya hidup bersama dan Menjelang era kemerdekaan negara
berasimilasi, kita mengenal keberadaan kesatuan Republik Indonesia, kehidupan
komunitas Sino Melayu di Jayakarta dan masyarakat Nusantara mengalami puncak
sekitarnya. Kelenteng (Miao) masyarakat kesadaran nasional. Ini puncak evolusi sejak
Indonesia Tionghoa seperti Kelenteng proses pengembangkan dari kebudayaan
Tanjung kait adalah menjadi bukti sejarah Nusantara memasuki era modern dari bangsa
menyatunya budaya religius Khonghucu Indonesia, yang merupakan sebuah
yang dibawa komunitas Sino Melayu perpaduan budaya berbagai rumpun
tersebut, melebur ke dalam kearifan budaya semenjak kedatangan nenek moyang bangsa
setempat. bangsa di kawasan Asia Tenggara. Setelah
Munculnya komunitas Tionghoa tiga ratus lima puluh tahun lamanya dalam
Betawi, dengan akulturasi di berbagai segi cengkeraman kolonial Belanda, berbagai
kehidupan di Jayakarta waktu itu. Kejadian kekuatan muncul di kalangan masyarakat.
pembunuhan brutal oleh tentara kompeni Jalinan kekuatan masyarakat Nusantara itu
Belanda abad berikut meninggalkan terdiri dari kaum ulama/rohaniwan,
kenangan pahit bagi mereka. Sungai Angke guru,cendekiawan, pengusaha, wartawan,
merupakan saksi sejarah kejahatan seniman, kaum tani dan buruh merapatkan
pemerintahan kolonial Belanda waktu itu di barisan membentuk sebuah kekuatan
kawasan Jakarta (Batavia). kebangsaan.
Berdirinya Kelenteng Sampokong Tokoh kebangsaan dari kalangan
yang diawali oleh kehadiran Laksamana kerajaan seperti RA.Kartini, Cut Nyak Din,
Cheng He dan Mahuan di Simongan, pesisir Teuku Cik Ditiro, Sisingamangaraja,
kota Semarang pada abad ke-15, Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanudin dan
mengungkap pula sebuah kenyataan telah banyak lainnya menyatu dengan masyarakat
berlangsungnya sikap harga-menghargai Nusantara menjadi kekuatan kebangsaan
diantara masyarakat Tionghoa Melayu yang baru tadi. Dalam perjalanan panjang
membawa agama Ru (Khonghucu) dengan perjuangan kebangsaan Indonesia inilah
musafir dinasti Ming Chenghe yang kemudian berdirilah berbagai kelembagaan
memeluk agama Islam, tatkala peralihan sosial budaya dan pendidikan religius di
tengah-tengah ma syarakat. Demikian pula

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 86


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 63-71

kelembagaan keagamaan dan pendidikan Ru kemerdekaan negara kesatuan Republik


(Khonghucu), didi rikan tokoh cendekiawan Indonesia, yang diproklamirkan di
dan agamawan Khonghucu Indonesia, Jakarta, 17 Agustus 1945, dimulai
berturut-turut: a.Masa Kebangkitan Nasional kembali aktivitas THHK dan Majelis
Pra Kemerdekaan Republik Indonesia. Agama Khonghucu (KKH). Pada satu
(1).THHK (Tiong Hoa Hwee Koan) dasawarsa kemerdekaan Indonesia,
sebagai sebuah lembaga sosial diadakan dua konferensi tujuh lembaga
pendidikan, untuk memajukan adat Khong Kaue Hwee (Majelis Agama
budaya masyarakat Tionghoa sesuai Khonghucu Indonesia) Desember 1954
dengan pendidikan religius Khong & April 1955. Disepakati pada16 April
hucu. Didirikan oleh Phoa King Hek 1955, dua hari sebelum Presiden R.I.
dan Tan Kiem San, Li Kiem Hok Soekarno membuka event internasional
tokoh masyarakat Tionghoa di KAA (Konferensi Asia Afrika) di kota
Jakarta pada tanggal 17 Maret 1901. Bandung yang bersejarah itu.
Diikuti berdirinya THHK Bogor, Mewakili Lembaga Agama Khonghucu
Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, seluruh Indonesia, dewan sesepuh dari:
Malang, dan lain-lain. Bun Bio dan Khong Kauw Hwee
(2).Kong Jiao Hui (Khong Kauw Hwee) Surabaya, serta para sesepuh dari Khong
atau Majelis Agama Khonghucu di Kauw Hwee Solo, Khong Kauw Hwee
Indonesia, se kitar 1920, dan Bandung, Khong Kauw Hwee Malang,
lembaga pusat Khong Kauw Tjong Khong Kauw Hwee Semarang, Khong
Hwee (Majelis Pusat Agama Khong Kauw Hwee Ciampea, Khong Kauw
hucu) pada 1924 dalam konggres di Hwee Bogor, dan tokoh Khong Kauw
Jogjakarta. Majelis Pusat ini Jakarta Tangerang disepakati berdirinya
berkedudukan di Ban dung dengan Lembaga Nasional Agama Khonghu cu
ketua pertamanya Poei Kok Gwan. Indonesia dengan nama Perserikatan
Diterbitkan pula Khong Kauw Gwat K'ung Chiao Hui Indonesia (kini
Po (Majalah bulanan Agama menjadi Majelis Tinggi Agama
Khonghucu). Diadakan juga Khonghucu Indonesia - MATAKIN) di
konggres di Bandung untuk kota bersejarah Sala.
meratifikasi kitab Tata Agama dan Ketua lembaga nasional Agama
Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu Indonesia ini, Dr.Kwee Tjie
Khonghucu, untuk pe doman di Tiok ke mudian bersama ketua jajaran
seluruh tanah air Indonesia. rohaniwan nasional Xs.Tjhie Tjay Ing,
Antara1930-1940 pusat dipindahkan Xs.Nio Kie Gian, Xs.Oey Yok Soen,
ke kota Solo, tercatat Auw Ing melaksanakan Munas I Rohaniwan
Kiong, TioTjien Ik sebagai Keagamaan Khonghucu se Indonesia di
pengurus.(Xs.TjhieTjay Ing SAK Ciamis, menjelang konggres
26/2003) MATAKIN Desember 1964 di
b.Perkembangan Perlembagaan Ru Tasikmalaya, un tuk meratifikasi
(Khonghucu) Era Kemerdekaan. kembali Tata Agama dan Tata Laksana
Untuk menganalisa bagaimana Upacara Agama Khonghucu (sebagai
kelembagaan Ru Jiao (agama Khonghucu) di penjabaran Tata Agama ini, maka
tanah air Indonesia setelah terbentuknya disusunlah AD dan ART MATAKIN) di
nation state dalam format keIndonesiaan, se ragamkan kembali secara nasional,
sejak proklamasi Republik Indonesia 17 dilanjutkan menjelang konggres VII
Agustus 1945, berikut diletakkan terlebih MATAKIN Desember 1969 di
dahulu historiografi pertumbuhan lembaga Pekalongan. Kemudian dilanjutkan
keagamaan (religious institutional) bangsa Munas II Rohaniwan keaga maan
Indonesia: Khonghucu Indonesia sekaligus
(1) Setelah vakum di jaman pendudukan disepakati memasukkan Hukum
tentara Dai Nippon 1942 dan revolusi Perkawinan Agama Khonghucu di

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 87


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 73-88

dalam Tata Agama pada 18-22 of Wales, Lampeter ; 'An


Desember 1975 di Tangerang. Introduction to Confucian ism-Rujia,
(2) Dalam rangka mengkonfirmasikan Ruxue, Rujiao' Copyright @
hasil-hasil musyawarah tersebut tadi, Cambridge University Studies Press,
Dewan rohaniwan menyelenggarakan 2000
Temu Karya Para Haksu, di Litang Arvind Sharma, Masao Abe, TuWei-ming,
Gerbang Kebajikan MAKIN -Sala, Liu Xiaogan, Jacob Neusner, Harvey
29-31 Mei 1988. Dalam kesempatan itu Cox, Seyyed HosseinNasr
di tanah air Indonesia pertama kali para (Copyright @ HarperCollins
pembina Dewan Rohaniwan Agama Paperback Edition Published in
Khonghucu Indonesia bertemu, khusus 1995) ; 'Our Religions, Hinduism,
nya menetapkan 'Ancang dan Ancar Buddhism, Confucianism ,Taoism,
Menegakkan Kehidupan Beragama Judaism, Christianity, Islam'.
Khonghucu' dan seruan Amanat Dewan James Vollbracht,Copyright @1998 by
Rohaniwan (She Gao i ) Dihadiri lima Humanics Limited; Published
orang Xueshi, pembina Dewan simultaneously in United State and
Rohaniwan Agama Khonghucu Canada) ; 'The Way of Virtue - The
Indonesia: Xs.Tjhie Tjay Ing (Sala), Xs. Ancient Wisdom of Confu cius
S.Dh.Tjandra (Tangerang), Xs. G. Adapted for a New Age'
Budiatmadjaja (Semarang), Xs. Heru Xs.Tjhie Tjay Ing, Penerbit
Soetjiadi (Ciampea) dan Xs. Drs. The MATAKIN,1971; 'SUSI Kitab Suci
Houw Sek (Malang). Agama Khonghucu.'
Xs.Tjhie Tjay Ing, Penerbit MATAKIN,1984
; 'Kitab Suci YAK KING - Kitab
KESIMPULAN Wah yu Kejadian Semesta Alam
Adapun kesimpulan dari penelitian Beserta Segala Perubahan Dan
ini adalah: Peristiwanya'
1. Keberagaman kebudayaan yang Xs.Tjhie Tjay Ing, Penerbit Pelita Kebajikan,
berada di Indonesia membuat Jakarta, 2005; 'Kitab Suci LI JI (Catat an
kebudayaan Agama Khonghucu Kesusilaan)'
dapat beertahan dan menyebar secara
bertahap dimana dengan Indonesia
berbasis Bhineka Tunggal Ika
2. Kelembagaan Khonghucu
berbasiskan pada ajarannya dan
botton up

DAFTAR PUSTAKA
ChanWing-tsit,
PrincetoneUniversity,NY.1963;'A
Source book in Chinese Philosophy'
Fung Yu-lan, The Free Press, NY.1966; 'A
Source book in Chinese Philosophy'
XinZhong,Yao; first published 2000,
CambridgeUniversity Press; 'An
Introduction to Confucianism'
Lin Yu-tang, The Modern Library,NY.1994; '
The Wisdom of Confucius'
Xinzhong Yao, senior Lecturer in and Chair
of the Department of Theology and
Religious Studies at the University

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 88

Anda mungkin juga menyukai