Anda di halaman 1dari 3

Metode Pekerjaan PDA (Pile Driving Analyzer) Test

Tahapan Pekerjaan :

1. Melakukan survey tiang yang akan di uji


2. Menentukan Lokasi pemasangan sensor idealnya 1.5x diameter dari kepala tiang atau
di sesuaikan dengan kondisi tiang di lapangan , dengan menggunakan 2 Strain
Transducer dan 2 Accelerometer maka di siapakan 2 lokasi pemasangan sensor yang
saling berhadapan.

Gambar 2.1. Lokasi Pemasangan Sensor

Gambar 2.2. Plan Titik Pelaksanaan Tes PDA, Segmen 3 Titik Pancang No. 10 dan
Segmen 4 Titik Pancang No. 23

1
3. Meratakan tempat untuk memasang sensor dengan menggunakan alat grinda tangan
dengan luas 10cm X 10cm ( tiang Cast In Place ), jumlah meratakan tempat di
sesuaikan dengan penggunaan sensor yaitu 2 buah sensor.
4. Membuat Mal ( tanda ) pada bagian tiang yang akan di lubangi dengan mal yang telah
di sesuaikan lubang nya dengan lubang pada sensor
5. Melubangi tiang dengan alat bor tangan untuk membuat dudukan sensor , Lubang di
sesuaikan dengan sensor yang di pakai , jumlah lubang di sesuaikan dengan
penggunaan sensor jika menggunakan 2 Strain Transducer dan 2 Accelerometer
maka harus di siapakan 6 lubang dan , jika menggunakan 4 Strain Transducer dan 4
Accelerometer maka harus di siapakan 12 Lubang
6. Setelah lubang selesai di buat , langkah selanjutnya adalah memasukkan dyna set
dengan ukuran ¼”x8mmx25mm , krmudian masukkan paku dyna set ke dalam lubang
dyna set dan berikan pukulan agar bagian dynaset mengikat pada struktur beton
7. Tempelkan sensor Transducer dan Accelrometer sesuai dengan posisi lubang
kemudian masukkan baut yang sudah terpasang dengan mur ( baut ukuran
¼”x200mm ) ke badan sensor dan lubang dyna set, kemudian kencangkan dengan
kunci pas
8. Pastikan semua sensor terpasang dengan benar dan kencang , Karena kekencangan
pemasangan sensor sangat berpengaruh pada data yang akan di monitor
9. Pasang pelindung sensor
10. Sambungkan sensor ke main cable yang telah tersambung ke komputer PDA.

Pengujian dinamis tiang didasarkan pada analisis gelombang satu dimensi yang terjadi ketika
tiang dipukul oleh palu. Regangan dan percepatan selama pemancangan diukur
menggunakan strain transducer dan accelerometer. Dua buah strain transducer dan dua buah
accelerometer dipasang pada bagian atas dari tiang yang diuji (kira-kira 1,5 x diameter dari
kepala tiang).

Pemasangan kedua instrumen pada setiap pengukuran dimaksudkan untuk menjamin hasil
rekaman yang baik dan pengukuran tambahan jika salah satu instrument tidak bekerja dengan
baik. Pengukuran direkam oleh PDA dan dianalisis dengan case method yang sudah umum
dikenal, berdasarkan teori gelombang satu dimensi.

Yang diperhatikan pada waktu pemasangan instrumen strain transducer dan accelerometer
(minimal masingmasing 2 buah) adalah posisinya harus sedemikian rupa sehingga pengaruh
lentur (kelentingan) tiang dapat diminimalkan. Karena jika terjadi lenturan (bending) selama

2
pelaksanaan re-strike, maka data yang diperoleh akan mengalami distorsi sehingga 
analisa yang dilakukan tidak akan akurat.

Analisis Data

1. Data daya dukung ultimit tiang (Qu) dari hasil CPT/SPT diperbandingkan dengan daya
dukung ultimit tiang (Ru) dari hasil PDA test. Jika Qu ≤ Ru, maka daya dukung tiang
aman, tetapi jika Qu ≥ Ru maka daya dukung tiang tidak aman atau kemungkinan
mengalami kelebihan beban.
2. Menganalisa data integritas tiang (BTA) dari hasil PDA test. Jika hasil BTA > 80%
maka tiang tidak banyak mengalami kerusakan, tetapi jika BTA < 80% maka terdapat
kerusakan serius pada tiang.
3. Menganalisa data penurunan maksimum tiang (Dx) dan penurunan permanen tiang
(DFN). Jika hasil Dx < Sf atau DFN < Sp maka penurunan tiang masih dalam batas
toleransi. Tetapi jika Dx > Sf atau DFN > Sp maka penurunan tiang yang terjadi
berlebihan sehingga kurang aman.

Tabel 1. Tabel Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai