Anda di halaman 1dari 29

MATA KULIAH AL-ISLAM

TEMA
(MUHAMMAD RASULULLAH SHALLALLAHU “ALAIHI WA
SALLAM NABI YANG TERAKHIR)

Nama Kelompok 5 :
1. Muhromi Haspiadi
2. Muhammad Aditya
3. M. Firman Hidayatullah
4. Syahrizal Naufal Pratama

Dosen Pengampu :
M. ANUGRAH ARIFIN M.pd.i

Fakultas Teknik PWK Universitas


Muhammadiyah Mataram

MATARAM
2021
1
DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................iii
1. Latar Belakang .............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................iiii
A. Riwayat Singkat Nabi Muhammad SAW.......................................................4
B. Profil Nabi Muhammad .......................................................................................8
a. Dimensi fisik (Jasmani)............................................................................8
b. Dimensi Akhlak (Ruhani) .......................................................................9
c. Dimensi Akal (Pengetahuan) ...............................................................10
C. Bukti – bukti kebenaran risalah
Nabi Muhammad SAW ........................................................................................11
a. Dalil Naqli .....................................................................................................11
b. Dalil Aqli .......................................................................................................16
F. Iman Kepada Seluruh Nabi dan Rasul ...........................................................16
G. Sejarah Dakwah Nabi Muhammad Selama 23 Tahun di Mekah dan
Madinah.......................................................................................................................20
H. Mukjizat - Mukjizat Nabi Muhammad yang Luar Biasa dari Allah
SWT...............................................................................................................................22

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan ...............................................................................................................26
2. Daftar Pustaka .........................................................................................................27
3. Hasil Diskusi..............................................................................................................27

2
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai Nabi dan Rasul
terakhir. Tidak akan ada lagi Nabi maupun rasul terakhir. Tidak ada lagi nabi
maupun rasul yang di utus oleh allah Subhanahu Wata’ala karena Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam datang dengan syariat yang
menyempurnakan segala ajaran para nabi dan rasul sebelumnya. Bahkan Nabi Isa
AS yang di kabarkan akan turun kembali ke muka bumi ini menjelang hari kiamata,
tidak akan membawa syariat baru melainkan hanya menghidupkan dan
mengembalikan kembali syariat islam sebagai mana mestinya berdasarkan
kehendak Allah SWT. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa ajaran yang di bawa
oleh Rasulullah SAW berlaku bagi seluruh umat manusia sepanjang masa sampai
hari kiamat Allah SWT berfirman :

ََ ‫ل َو ٰلكنَ ِّر َجال ُكمَ ِّمنَ ا َ َحدَ اَبَاَ ُم‬


‫ح َّمدَ َكانََ َما‬ ََ ‫سو‬ َٰ ‫ّللاُ َو َكانََ النَّب ّٖيِّنََ َوخَات َ ََم‬
ُ ‫ّللا َّر‬ َٰ
َِّ ‫َعلي ًما شَيءَ ب ُك‬
‫ل‬
“Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia
adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.”(QS. AL-Ahzab: 40),

ََ ‫سل ٰن‬
َ‫ك َو َما‬ َ ‫ّل اَر‬ ََّ ‫ّل النَّاسَ اَكث َ ََر َّو ٰلك‬
َ َّ ‫ن َّونَذي ًرا بَشي ًرا لِّلنَّاسَ َك ۤافَّ َةً ا‬ َ َ ََ‫يَعلَ ُمون‬
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua
umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Saba’:28)

Jika pada terdahulu wafat maka Rasul Rasul yang datang setelah nya akan
meneruskan dan mengembangkan syariat yang mereka bawa akan tetapi, setelah
wafat nya Rasulullah SAW tidak ada lagi ada Rasul dan pintu Wahyupun tertutup,

3
maka tugas dakwah dan pengembangan syriat islam secara otomatis dipikul oleh
Ummat nya. Oleh karena itu banyak ayat Alqur’an dan Hadits yang memerintahkan
untuk dakwah amar mak’ruf nahi mungkar bagi umat islam diantaranya ialah :

َ ‫عونََ ا ُ َّمةَ ِّمن ُكمَ َولت َ ُك‬


‫ن‬ ُ ‫ۗ ال ُمن َكرَ َعنَ َويَن َهونََ بال َمع ُروفَ َويَأ ُم ُرونََ الخَيرَ الَى يَّد‬
ٰۤ ُ
ََ ‫ول ِٕى‬
‫ك‬ ‫ال ُمفل ُحونََ ُه َُم َوا‬
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.
Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS.ALI’ Imran 104)

BAB II
PEMBAHASAN
1. Riwayat Singkat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Para ahli berselisih tentang tanggal pasti kelahiran Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam namun pendapat yang makhsyur di kalangan umat
Islam adalah hari senin tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah dalam keluarga Bani
Hasyim di Mekah pada tahun peristiwa usaha penghancuran.

Ada yang berpendapat bahwa beliau dilahirkan pada hari Senin tanggal 09
Rabiul Awwal yang juga bertepatan dengan empat puluh tahun setelah kekuasaan
kisra Anusyirwan yang bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M.
Syaikh Syafiurrahman Al-Mubarakfury (2008: 71) berdasarkan pada penelitian
ulama terkenal Muhammad Sulaiman Al-Manshurfury dan peneliti astronomi,
Mahmud pasha. Ka’bah yang dipimpin oleh raja Abrahah atau yang kita kenal
dengan tahun gajah yang bertepatan dengan tahun 571 M. Ayah Rasulullah
bernama Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin ‘abdi Manaf dan ibundanya
bernama Aminah binti Wahab bin Zuhrah bin ‘Abdi Manaf.

Nasab Rasulullah, dibagi menjadi tigas macam; pertama, yang disepakati


para ahli yaitu sampai adnan. Kedua, yang masih diperselisihkan yaitu adnan

4
keatas hingga nabi ibrahim as. Dan yang ketiga bagian yang di dapat dipastikan
Nabi Adam as. Berikut nasab Nabi Muhammad SAW yang di sepakati para ahli :

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthollib bin Hasyim bin Abdu manaf
bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr
(dikenal dengan Quraisy dan menjadi cikal bakal nama kabilah) bin Malik
bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Garis keturunan kedua
orang tua Rasulullah SAW bertemu pada tingkatan keenam yaitu Kilab
(Muhammad Ali as-Shabuni 2001; 270-271).

Nabi Muhammad SAW telah menjadi yatim sejak masih dalam


kandungan. Sesaat setelah dilahirkan abdul muthalib (kakek Nabi SAW)
membawa cucunya kedepan ka’bah dan berdoa kepada Allah lalu memberinya
nama Muhammad, sebuah nama yang tidak dikenal kalangan arab saat itu.
Muhammad kecil tumbuh di lingkungan arab pedesaan dalam usahan bani Sa’da
karena sudah menjadi tradisi bangsa Arab saat itu untuk menitipkan anaknya
dalam asuhan dan susuna keluarga yang hidup di pedesaan dengan tujuan untuk
menghindarkan si bayi dari penyakit yang biasa mewabah di perkotaan, sehingga
dapat tumbuh sehat dan bisa mempelajari bangsa Arab asli dari keluarga yang
mengasuhnya. Menurut Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarak fury (2008: 72)
setidaknya ada tiga wanita yang pernah menyusui Nabi Shallallahu Alaihi Wa
Sallam, ibundanya sendiri, 'Tsuwaibah, dan Halimah binti Abu dzu’aib yang
berasal dari Bani Sa'ad sehingga di kenal dengan Halimatus Sa'diyah. Nama yang
terakhir disebutkan inilah yang kemudian menjadi ibu susuan sekaligus pengasuh
Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam hingga berusia lima tahun (dua tahun masa
menyusui dan tiga tahun mengasuh). Ketika berumur 5 tahun terjadi pembelahan
dada oleh Malaikat Jibril as yang membuat Halimatu Sa'diyah khawatir dan
mengembalikan Muhammad kecil pada ibunya.

Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam hanya satu tahun hidup dalam pangkuan
kasih sayang dan belaian ibundanya. tepat disaat beliau berusia enam tahun beliau
dan ibundanya pergi menziarahi makam ayahnya (Abdullah) di Yastrib (Madinah)

5
dan menetap selama sebulan di kota itu. di saat perjalanan kembali dari ziarah
menuju kota Mekah ibunda Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam sakit lalu meninggal
dunia dan dimakamkan di Abwa' yang terletak antara Mekah dan Madinah.
Sepeninggalan ibundanya, beliau di asuh oleh kakenya (Abdul Muthollib) hingga
berusia delapan tahun lebih dua bulan sepuluh hari lalu kakeknya meninggal dan
mewasiatkan hak pengasuhan Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam pada pamannya
Abu Thalib yang merupakan saudara kandung ayah Nabi Shallallahu Alaihi Wa
Sallam. Selama dalam asuhan pamannya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
tumbuh menjadi pemuda yang jujur, berakhlak mulia dan mandiri. Beliau juga
mengalami banyak peristiwa yang menandakan ciri-ciri sebagai orang yang
berkedudukan mulia seperti pernyataan pendeta bahira tentang tanda kenabian
beliau. Tepat di usia 25 tahun beliau menikah dengan Khadijah seorang pedagang
kaya yang cantik lagi terhormat di kota Mekah yang saat itu berusia 40 tahun. Dari
pernikahan ini, beliau memiliki dua orang putra; Al-Qasim dan Abdullah serta
empat orang putri; Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah.

Setelah Khadijah ra meninggal, Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam menikah


beberapa kali lagi sehingga jumlah istri Nabi Shallallabu Alaihi Wa Sallam menjadi
11 orang yaitu; Khadijah ra., Saudah binti Zum’ah r.a., Aisyah binti Abu Bakar r.a.,
Hafsah binti Umar Al-Khattab r.a., Zainab bin Jahsyin r.a., Zainab binti Khuzaimah
r.a., Ummu Salamah (Hindon binti Abi Umaiyah) r.a., Ummu Habibah (Ramlah binti
Abi Sufian) r.a., Juwairiyah binti Al-Harith r.a., Maimunah binti Al-Harith, Safiah
binti Hoiyi bin Ahtab r.a., Mariyah Al-Qibtiyah. Putra beliau berjumlah 3 orang dua
dari Khadijah dan seorang lagi bernama Ibrahim yang lahir dari Mariah Al-
Qitbiyah. Seluruh putra Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam meninggal di waktu
kecil sedangkan putri-putri beliau tetap hidup dan masuk islam namun meninggal
saat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam masih hidup kecuali Fatimah ra yang
meninggal enam bulam setelah kewafatan ayahnya.

Menjelang usia 40 tahun, beliau sering mengasingkan diri (bertahanust)


dalam gua Hira. Lalu pada tanggal 21 Ramadhan atau 10 Agustus 610 M saat usia
beliau mencapai 40 tahun lebih enam bulan dua belas hari, beliau menerima

6
wahyu pertama sekaligus resmi di angkat menjadi nabi akhir zaman. Setelah
diangkat menjadi nabi, Muhammad saw memulai dakwah sir (tersembunyi) di
antara kaum kerabat dan sahabat karib beliau, tiga tahun kemudian beliau mulai
mendakwahkan risalah Islam secara jahr (terang-terangan). Nabi Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam berdakwah dan mengembangkan Islam di Mekah selama 13
tahun . Dalam kurun waktu itu, Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam juga
mengembangkan dakwah ke negri Tah'if namun tidak mendapat sambutan baik.
Dalam priode dakwah Mekah ini juga terjadi dua kali pristiwa hijrah ke negri
Habasyah (Ethiopia), tepatnya lima tahun setelah turunnya wahyu pertama. Baru
pada tahun ketiga belas dari kenabian, beliau dan kaum muslimin mendapatkan
izin dari Allah Subhanahu Wata'ala untuk Hijrah ke Yastrib yang kemudian
berganti nama menjadi Madinah Al-munawwarah.

Selama di Madinah, beliau membangun pondasi , konstitusional yang


berdasarkan wahyu sehingga kota Yastrib menjadi Negara Islam pertama
sekaligus pusat gerakan dakwah Islamiyah. Dakwah dan pengembangan Islam di
Madinah berlangsung selama kurang lebih 10 tahun dan terjadi berbagai
perlawanan dari para penentang dakwah islamiyah sehingga terjadi beberapa
peperangan di antaranya; Perang Badar (17 Ramadan 2 H), Perang Uhud (Syakban
3 H), Perang Khandaq (Syawal 5 H), Perang Khaibar (7 H), Perang Mu'tah (8 H),
Penaklukan Kota Mekah/Fathul Makkah (8 H), Perang Hunain ( 8 Safar 8 H),
Perang Ta'if (8 H), Perang Tabuk (9 H), Perang Widan (12 Rabiulawal 2 H).

Setelah menyempurnakan Risalah Islamiyah, Nabi Muhammad Shallallahu


Alaihi Wa Sallam di panggil keharibaan Allah Subhanahu Wata'ala pada usia 63
tahun tepatnya hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun ke-11 H. dan di makamkan di
Madinah Al-Munawwarah tepatnya di rumah beliau yang bersebelahan dengan
Masjid Nabawi dan sekarang Makam beliau dapat dijumpai dalam areal masjid
Nabawi.

7
2. Profil Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
Rasulullah sebagai mana manusia biasa seperti kita, membutuhkan makan,
minum, berkeluarga dan bermasyarakat, beliau juga memiliki tiga dimensi dasar
yang dimiliki oleh seluruh manusia yaitu dimensi fisik (jasmani), dimensi Akhlaq
(ruhani), dan dimensi akal (pengetahuan). Hanya saja tiap-tiap manusia
dianugrahi tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengembangakan tiap
dimensinya terlebih Muhammad saw sebagai nabi akhir zaman, berikut beberapa
penjelasan singkat tentang profil Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi Wa Sallam
ditinjau dari tiga dimensi tersebut :

a. Dimensi Fisik (Jasmani)


Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mempunyai fisik bahkan tidak ada
manusia yang menyamai yang sempurna kesempurnaan fisiknya. Jika ditinjau dari
segi fisik, Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah laki laki yang tampan, memiliki
tubuh yang proporsional, selalu menjaga kebersihan dan beliau memiliki
ketahanan fisik yang kuat sehingga tidak pernah mengalami sakit parah semasa
hidupnya kecuali beberapa hari menjelang kewafatan, dalam sebuah riwayat yang
bersumber dari Bara' bin Azib tergambar keadaan fisik beliau sebagai berikut :

‫ص َحدَّثَنَا‬َُ ‫ن َحف‬ َُ ‫ع َم ََر ب‬ ُ َ‫َعازبَ بنَ ال َب َراءَ َعنَ إس َحاقََ أَبي َعن‬
ُ ‫شع َب َةُ َحدَّثَنَا‬
‫ي‬ ََّ ‫ل َعن ُه َما‬
ََ ‫ّللاُ َرض‬ ََ ‫صلَّى النَّبيَ َكانََ قَا‬ ََّ َ‫سلَّ ََم َعلَيه‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ‫عا َو‬
ً ‫ال َمنك َبينَ َبينََ َما َبعي َدَ َمربُو‬
ُ‫ش َعرَ لَ َه‬ َ ‫سنََ قَطَ شَيئًا أ َ ََر لَمَ َحم َرا ََء ُحلَّةَ في َرأَيت ُ َهُ أُذُنهَ شَح َم َةَ يَبلُ َُغ‬
َ ‫ل من َهُ أَح‬
ََ ‫قَا‬
َُ ‫س‬
‫ف‬ َُ ‫َمنكبَيهَ إلَى أَبيهَ َعنَ إس َحاقََ أَبي ب‬
ُ ‫ن يُو‬
“...dari bara' bin “azab ra ia berkata Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam
memiliki tinggi rata-rata (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek), pundaknya
lebar (dadanya bidang), rambutnya mencapai telinganya, aku melihatnya
mengenakan setelan (gamis/ jubah) merah dan aku tak pernah melihat
sesuatupun yang lebih baik dari beliau...” (HR. Bukhari: 3287).

8
b. Dimensi Akhlak (Ruhani)
Sebagai seorang nabi dan rasul, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam
secara otomatis memiliki akhlak, dan sifat yang mulia (siddiq, amanah, tabligh,
fathonah) bahkan sebelum diutus sebagai nabi, beliau dikenal sebagai laki-laki
paling jujur dan amanah sehingga di beri gelar Al-Amin, lembut, penuh kasih
sayang, pemberani, selalu memberi makan orang miskin, memuliakan tamu,
membantu tetangga dan tidak pernah memutuskan silaturrahim dengan siapapun
serta selalu siap membantu orang yang menegakkan kebenaran, hal ini diceritakan
langsung oleh ummul mukminin ‘Aisyah ra dalam pristiwa turunnya wahyu
pertama sebagaimana riwayat berikut:

. ‫ وسلم عليه هللا صلى النبي زوج عائشة أن البير ب مموه حدثني‬... ‫ځډيجه له قالت‬
‫الكا وحمان الحديث وتصدق الرحم لتصل إنك وهللا أبدا هللا يخزيك ّل فوهللا أبشر كال‬
‫ الحق نوائب على وتعين الضيف وتقري المعدوم وتكسب‬... ( ‫ مسلم رواه‬: ۱۳۲ )
“...menceritakan padaku (Urwah bin Zubair bahwasanva 'Aisyah istri Nabi
Shallallahu Alaihi Wa Sallam.... (menceritakan pristiwa turunnya wahyu pertama,
hingga Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam mendatangi Khadijah ra) ... Khadijah
berkata padanya “demi Allah, Allah tidak akan menyianyiakan mu selamanya,
demi Allah kau selalu menyambung silaturrahim, berkata jujur, ikut membawakan
beban orang lain, memberi makan orang miskin, memuliakan tamu dan menolong
orang yang menegakkan kebenaran”, ... (HR. Muslim: 231)

Mencermati riwayat diatas, betapa jelas kesempurnaan akhlak Nabi


Shallallahu Alaihi Wa Sallam yang tentunya memberikan argumentasi logis atas
kelayakan beliau sebagai teladan bagi seluruh umat manusia dalam segala aspek
kehidupan baik sebagai guru, sahabat, orang tua, panglima perang maupun
pemimpin negara.

c. Dimensi akal (Pengetahuan)

9
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memiliki sifat ummi yang berarti
tidak bisa membaca dan menulis serta tidak pernah berguru dan mempelajari
ajaran kitab-kitab samawi dari siapapun. Hal ini merupakan sanggahan yang jelas
terhadap tuduhan bahwa Muhammad saw mengarang Al-Qur'an karena tidak
mungkin seseorang yang tidak bisa membaca dan menulis mampu menciptakan
sebuah mahakarya yang hingga saat ini sudah teruji kebenaran dan keabsahannya
bahkan tak ada 1 yang mampu menirunya. Mengenai ke-ummian Nabi Shallallahu
Alaihi Il a Sallam, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

‫المنكر عندهم مكتوبا يجدونه الذي األمي النبي الرسول يتبعون الذين عن‬
‫عليهم ويتم الطيبات لهم يجل وينهاهم بالمعروف يأمرهم واإلنجيل التوراة في‬
‫وعزوه به آمنوا الذين عليهم كانت التي واألغالل إصرهم عنهم ويضع الحبايث‬
‫المفلحون هم أولﺉك معه أنزل الذي الثور واتبعوا ونصروه‬
“ (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang
yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya
yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka Itulah orang-orang
yang beruntung.” (QS. Al-A'raf: 157)

Ummi (tidak bisa membaca dan menulis) bukan berarti bodoh karena sejak
sebelum diutus sebagai Nabi dan rasul, Muhammad saw sudah dikenal sebagai
laki-laki yang cerdas dan bijaksana sebagaimana kisah yang mahsyur dikalangan
umat islam tentang kebijaksanaan dan kecerdasan beliau dalam mendamaikan
perselisihan dan pertentangan antara para pembesar Mekah mengenai siapa yang
paling berhak meletakkan kembali hajar aswad ditempatnya saat pristiwa
renovasi Ka'bah. Dari ayat di atas pun tergambar jelas aspek logika dan ketinggian
akal Nabi Muhammad Shallallahu Alaibi Wa Sallam dimana pada saat itu

10
masyarakat arab pada umumnya tidak mengenal tulisan dan sangat
mengandalkan hafalan sehingga dengan ke-ummianya, Rasulullah Shallallabu laibi
la Sallam dapat dipastikan memiliki tingkat kemampuan hatalan dan kecerdasan
yang tinggi.

Dalam ayat di atas Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Ila Sallam juga
digambarkan sebagai sosok yang mampu mencerna dan memahami makna-
makna dari cahaya (ilmu wahyu) yang diterimanya untuk diterapkan dalam
tindakan nyata yaitu mencegah dan mengharamkan segala hal yang buruk dan
merusak fitrah manusia sekaligus memberikan solusi untuk kembali kepada hal
yang baik dan sejalan dengan fitrah manusia serta memberikan cara yang paling
mudah dan paling ringan (dibandingkan dengan ajaran nabi-nabi sebelumnya)
dalam melakasanakan syariat Allah Subhanahu Iata'ala.

3. Bukti-bukti kebenaran risalah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi


Wa Sallam
Ada beberapa bukti yang dapat dijadikan argumentasi akan kebenaran
risalah Nabi Mubammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam . Secara garis besar bukti-
bukti tersebut terbagi dalam dua kelompok; dalil naqli (Bukti yang berdasarkan
nas wahyu dan Hadist) dan dalil Aqli (bukti yang berdasarkan penalaran logis
berdasarkan fakta ilmiah).

a. Dalil Naqli
Dalil naqli yang menguatkan kebenaran risalah yang di bawa oleh Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah sebagai berikut:

1) Bayarat (Berita tentang kedatangan Nabi Muhammad Sallam ).


Shallallahu Alaihi Wa Setiap nabi dan rasul yang Allah Subhanahu
Wata'ala utus sebelumnya, selalu mengabarkan kaumnya akan
kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam akan
menyempurnakan dan membenarkan risalah yang yang mereka bawa,
hal ini tercantum dalam beberapa ayat Al-Qur'an di antaranya :

11
‫لما مصدقا إليكم الل رسول إلى إسرائيل بني يا مريم ابن عيسى قال و‬
‫فلما ؛ أتمم اسمه بغيري من يأتي برسول ومبشرا التوراة من يدي بين‬
‫ مبيث سخر هذا قالوا بالبينات جاءهم‬.
"Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya
Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata." (QS.Ash-Shaf: 6)

‫التوراة في عندهم مكتوبا يجدونه الذي األممي التي الرول يتبعون الذين‬
‫واإلنجيل‬
"(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka. . .” (QS.Al-A'raf: 157)

Setiap nabi yang diutus kemuka bumipun akan diambil sumpah setia
dan kesediaan mereka untuk beriman dan membantu dakwah Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam jika mereka masih hidup
dimasa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam (QS. Ali 'Imran: 81) hal
ini juga diperkuat oleh sebuah riwayat yang menyebutkan dengan jelas
ciri khusus nabi akhir zaman (nabi yang Ummi) yang disebutkan dalam
Taurat dengan redaksi sebagai berikut :

‫قال ويرا وممبرا شاهدا أرسلناك إنا التي أيها يا القرآني في التي اآلية هذه‬
‫يميين وجوا وبرا شاهدا أرسلناك إنا الئئ أيها يا التوراة في‬

12
“Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash ra bahwasanya ‫ “ اوم أرسلناگشاهد إنا‬ayat
ini yang ada di dalam Al-Qur'an ’ ‫ راونذير‬ül” di katakan juga dalam Taurat
“wahai para nabi sesungguhnya kami mengutus mu sebagai saksi,
pemberi berita gembira, dan penolong bagi rasul yang ummi (buta huruf
yaitu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam )...“ (HR. Bukhari:
4461)

2) Mukjizat
Banyak mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam baik yang akliyah ilmiyah (AlQur'an) yang merupakan
mukjizat abadi dan beberapa mukjizat kauniyah seperti:

a) Mampu berbicara dengan benda mati dan hewan serta tumbuhan,


benda-benda itu juga memberikan salam pada beliau yang bisa
didengar oleh para sahabat (HR. Buhari: 3314, Muslim: 4222)
b) Mampu membelah bulan (QS. Al-Qomar: 1 dan HR. Bukhari: 3364)

c) Menyembuhkan penyakit tanpa obat ataupun proses medis lainnya,


seperti Ali ra yang seketika sembuh dari sakit matanya setelah
ditiup/di ludahi oleh Nabi / Shallallahu Alaihi Wa Sallam.(HR.
Bukhari: 2724)
d) Mampu memperbanyak makanan (HR. Bukhari: 567) e) Isra' mi'raj
(QS. Al-Isra': 1), dll

3) Nubuwat (pemberitaan hal-hal yang sudah pasti akan terjadi) Nubuwat


Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam meliputi seluruh
kejadian-kejadian besar yang akan terjadi, baik menyangkut kehidupan
dunia maupun akhirat, yang berkaitan dengan individu tertentu,
sekelompok bangsa maupun seluruh umat manusia, diantara nubuat
besar yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa
Sallam adalah sebagai berikut :

13
a) Nubuat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam saat persiapan perang
Khandaq yang berkaitan dengan kejayaan dan perkembangan
wilayah Islam dimasa akan datang hingga mampu mengalahkan
kekaisaran Romawi dan Persia dan fakta sejarah benar-benar
membuktikan bahwa hal ini terjadi pada masa khalifah Umar bin
Khatab. (Rasul Ja'farian, 2004: 120-139)
b) Nubuat tentang kemenangan bangsa Romawi beberapa tahun
setelah mereka kalah berperang melawan bangsa Persi. Nubuat ini
tercantum dalam Al-Qur'an surat Ar-Ruum ayat 1-4:

‫بضع في يغلبون لهم بير من وهم األرض أدى في الروم غلبت الم‬
‫المؤمنون يفر بعد ومن قبل من األمر للبر سنين‬
“Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi. Di negeri
yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang.
Dalam beberapa tahun lagi. bagi Allah-lah urusan sebelum dan
sesudah (mereka menang). dan di hari (kemenangan bangsa
Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman”

Bangsa romawi adalah bangsa yang beragama nasrani dan


mempunyai kitab suci sedangkan bangsa persi beragama majusi
penyembah api. Kedua bangsa ini selalu berperang dan sebagai
sesama penganut agama samawi, umat Islam lebih mendukung
Bangsa Romawi sehingga ketika tersiar kabar kekalahan mereka
melawan bangsa Persi antara tahun 614-615 M), kaum mislimin
bersedih sedangkan kaum musyrikin mekah bergembira karena
berada dipihak bangsa Persi. Maka turunlah ayat ini sebagai
berita gembira untuk kaum muslimin yang mengabarkan bahwa
bangsa romawi akan menang setelah beberapa tahun kemudian.
Dan hal itu benar-benar terjadi yaitu setelah 7 tahun kemudian

14
tepatnya pada tahun 622 M. (Kementrian Agama RI, Al-Qur'an dan
Terjemahannya 2012: 570)

c) Nubuat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam kepada para


sahabatnya bahwa mereka akan menjadi penguasa dunia
sebagaimana yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala janjikan dalam
Al-Qur'an surat An-Nur ayat 55:

‫األرض في لتلفتهم الصالحات وعملوا منځه أتموا الذين هللا وعد‬


‫قبلهم من الذين اشتځلف كما‬

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di


antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka
bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum
mereka berkuasa. . .”

Fakta sejarah telah membuktikan bahwa sepeninggalan Nabi


Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam para sahabat yang
menjalankan kekhalifahan Islam, terutama pada masa Abu Bakar
dan Umar Bin Khatab telah berhasil melakukan ekspansi wilayah
besar-besaran mulai dari negeri Damaskus, Mesir hingga Iran dan
Irak. Berikutnya kekhalifahan Islam terus berkembang hingga
bisa menaklukan Parsi dan Romawi (Rasul Ja'farian, 2006: 39,
47,113,120)

Masih banyak lagi nubuat besar yang di kabarkan oleh Nabi


kita Muhammad saw sebagai bukti nyata akan kebenaran risalah
yang dibawanya. Bagi kita kaum muslimin maka cukuplah
perintah Allah Subhanahu Wata'ala untuk mematuhi, beriman
dan menaati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menjadi

15
bukti yang sangat nyata akan kebenaran Islam dan Rasul-Nya;
Muhammad saw.
b. Dalil aqli
a) Kesaksian miliyaran umat islam dalam bentuk dua kalimat
syahadat dari zaman dahulu hingga sekarang. Sebuah kesaksian
yang sangat kuat dan tidak terbantahkan karena mana mungkin
sekelompok besar umat manusia (para sahabat, tabi'in, dan
pengikutnya serta kaum muslimin yang memiliki keutuhan iman)
mau bersaksi dan berjuang bagi Islam jika mereka meragukan
kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam sebagai
pembawa agama tersebut.

b) Fakta keilmiahan Al-Qur'an yang sudah terbukti dan teruji tidak


pernah bertentangan dengan logika, fitrah manusia dan
perkembangan sains modern. Tentu saja hanya manusia yang
sangat jujur dan benar yang akan membawa kitab dan agama yang
maha benar, dan manusia itu adalah Muhammad saw.

c) Kenyataan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang


membawa ajaran yang begitu sempurna, meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia adalah seorang ummi (buta huruf) dan tidak
pernah mempelajari ajaran agama maupun kitab manapun dari
siapapun, serta tidak pernah menyampaikan ajaran apapun
sampai menerima wahyu pertama saat usianya mencapai 40
tahun.

F. Iman Kepada Seluruh Nabi dan Rasul

Iman pada para rasul merupakan salah satu dari enam rukun iman
yang wajib di yakini setiap pribadi muslim. Maka setiap muslim wajib
menyakini adanya keseluruhan nabi dan rasul baik yang diceritakan
dalam Al-Qur'an dan Hadist maupun tidak. Untuk para nabi dan rasul

16
yang tidak disebutkan dengan jelas dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist,
seorang muslim hanya wajib mempercayai bahwa mereka semua benar-
benar ada dan pernah diutus oleh Allah Subhanahu Wata'ala dengan
membawa ajaran tauhid; menyembah Allah Subhanahu Wata'ala yang
maha esa tanpa mempersekutukanNya dengan suatu apapun.
Sedangkan para nabi dan rasul yang disebutkan dengan jelas dalam Al-
Qur'an dan al-hadist wajib di-imani apa adanya sebagaimana yang
diterangkan oleh syariat (Al-Qur'an dan Al-Hadist yang maqbullah) baik
yang berkaitan dengan nama, sifat, mukjizat dan perihal kisah
kehidupan mereka. tidak sah keimanan seorang muslim jika menolak
salah satu saja dari sekian banyak nabi dan rasul yang Allah sebutkan
dengan jelas di dalam Al-Qur'an dan As-sunnah walaupun ia tetap
beriman kepada Allah Subhanahu Wata'ala karena keimanan pada Allah
Subhanahu Wata'ala menuntut kepercayaan akan ketetapan-Nya dalam
mengutus sekian banyak nabi dan rasul untuk setiap umat manusia.
Maka beriman pada Allah saja tanpa mengimani para rasul dengan cara
yang sesuai dengan tuntunan syariat (Al-Qur'an dan Al-Hadist al-
maqbullah), merupakan salah satu bentuk kekafiran, Allah Subhanahu
Wata'ala berfirman :

‫ويقولون ولي اللير بين يفوا أن ويريدون وژلي بال يكفرون الذين إن‬
‫هم أوليك سبيال ذلك بين يتخدوا أن ويريدون يبغض ونف بغض نؤمن‬
‫مهينا غذاها للكافرين وأعتدنا لها الكافرون‬

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-


Nya, dan bermaksud membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan
rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang
sebahagian dan Kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta
bermaksud dengan Perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara
yang demikian (iman atau kafir), Merekalah orang-orang yang kafir
sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang
kafir itu siksaan yang menghinakan." (QS. An-Nisa; 150-151).

17
Setiap muslim juga mempercayai bahwa setiap nabi dan rasul itu
Allah berikan kelebihan yang berbeda-beda, sebagaimana firman-Nya :

‫اليمنيين بغض قضينا ولقد واألرض السماوات في من أعلم وربك‬


‫بورا داؤود وآتينا بعض على‬
“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang ada) di langit dan di
bumi. dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas
sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud." (QS. Al-
Israa': 55)

Kelebihan yang diberikan Allah pada para nabi dan rasul itu adalah
bentuk keistimewaan khusus seperti nabi Musa as yang mampu
berbicara langsung dengan Allah (QS. An-Nisa: 164 ), atau nabi Isa as
yang Allah angkat kesisi-Nya dalam keadaan hidup (QS. An-Nisa: 158)
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang diperkenankan
melakukan perjalanan sampai ke langit ke tujuh (sidratul muntaha)
dalam keadaan hidup (ruh dan jasad) dalam peristiwa isra' mi'raj (QS.
Al-Isra': 1 dan HR. Muslim 234). Namun keyakinan akan adanya
keistimewaan dan kelebihan bagi para rasul tersebut, tidak boleh
diiringi dengan sikap meremehkan apalagi menafikkan keberadaan dan
keistimewaan nabi dan rasul yang lain karena pada dasarnya mereka
semua adalah panutan umat dan manusia pilihan Allah Subhanahu
Wata'ala. Setiap muslim juga harus menyakini bahwa nabi dan rasul ulul
‘azmi adalah lebih utama dari nabi dan rasul yang lain dan Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah yang paling utama
diantara seluruh nabi dan rasul yang pernah ada.

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam menempati posisi


sebagai nabi yang terakhir tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya,
beliaulah panutan semesta alam sehingga setiap muslim harus
menjadikannya teladan dalam tiap aspek kehidupan, mencintai dan
menaatinya melebihi ketaatan dan kecintaan pada mahluk manapun

18
bahkan diri sendiri karena kecintaan padanya merupakan bentuk
manifestasi dan implentasi hakiki dari kecintaan hamba pada Rabbnya,
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :

‫غفور وهللا بگه و له ويغفر هللا يحبه فاتبعوني هللا تحبون كنتم إن قلن‬
‫رحيم‬
“Katakanlah (hai Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-
dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Ali'Imran:
31)

Sebagai nabi dan rasul terakhir, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi


Wa Sallam membawa syariat yang menyempurnakan syariat-syariat
sebelumnya sehingga setiap muslim yang hidup sejak zamannya sampai
kelak hari kiamat wajib tunduk dan menjalankan syariat Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan tidak mempunyai
kewajiban apapun untuk mengikuti atau menjalankan syariat nabi-nabi
sebelumnya'5 karena syariat yang mereka bawa hanya berlaku untuk
umat tertentu.

Kecuali syariat nabi sebelumnya yang tidak dihapuskan dan


mendapatkan legalitimasi dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa
Sallam untuk di amalkan seperti ajaran berkhitan yang dibawa nabi
Ibrahim as atau puasa sunnah nabi Daud as (sehari puasa dan sehari
berbuka).

Akhirnya, Iman kepada para rasul merupakan hal yang bermuara


pada keimanan dan ketakwaan pada Allah Subhanahu Wata'ala. Dan
sudah sepantasnya bagi seorang muslim, menerapkan keimanannya
dalam tindakan nyata yaitu dengan mengabdikan diri spenuhnya pada
Allah Subhanahu Wata'ala dengan cara yang telah diajarkan oleh para
nabi dan rasul yang disempurnakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu

19
Alaihi Wa Sallam sebagai nabi terakhir yang membawa rahmat untuk
semesta alam.

G. Sejarah Dakwah Nabi Muhammad Selama 23 Tahun di Mekah


dan Madinah
Perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW tentu jauh dari kata mulus.
Banyak rintangan dan cobaan yang dilalui Rasulullah selama berdakwah.
Bahkan penolakan berupa hinaan dan celaan dari Kafir Quraisy kerap beliau
dapatkan.
Waraqah bahkan mengingatkan Rasulullah untuk berhati-hati. Ia
berkata: "Pastilah kau (Muhammad) akan didustakan orang, akan disiksa,
akan diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih
hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang
sudah diketahui-Nya pula,"
Namun semua itu dilalui Rasulullah dengan sabar dan tawakkal.
Rasulullah berdakwah selama 23 tahun sampai akhir hayatnya.
Dari 23 tahun masa kerasulannya, 13 tahun dihabiskan Rasulullah dengan
berdakwah di kota kelahirannya, Mekah. Sedangkan 10 tahun sisanya
dihabiskan dengan berdakwah di Kota Madinah.
Dalam tiga tahun awal masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah
berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi. Ia mendakwahi beberapa
orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang dibawanya.
Waraqah bahkan mengingatkan Rasulullah untuk berhati-hati. Ia berkata:
"Pastilah kau (Muhammad) akan didustakan orang, akan disiksa, akan
diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup,
pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah
diketahui-Nya pula,"
Namun semua itu dilalui Rasulullah dengan sabar dan tawakkal.
Rasulullah berdakwah selama 23 tahun sampai akhir hayatnya.

20
Dari 23 tahun masa kerasulannya, 13 tahun dihabiskan Rasulullah
dengan berdakwah di kota kelahirannya, Mekah. Sedangkan 10 tahun
sisanya dihabiskan dengan berdakwah di Kota Madinah.
Dalam tiga tahun awal masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah
berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi. Ia mendakwahi beberapa
orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang dibawanya.
Nabi muhammad terus melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi,
sampai kemudian turun wahyu Allah SWT, Surat Al-Hijr ayat 94.
َ‫ٱل ُمشركينََ َعنَ َوأَعرضَ تُؤ َم َُر ب َما فَٱصدَع‬
Faṣda' bimā tu`maru wa a'riḍ 'anil-musyrikīn
Artinya: Maka sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan
segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-
orang yang musyrik.
Nabi Muhammad kemudian melakukan dakwahnya secara terang-
terangan. Beliau memulai dakwahnya dari Bani Hasyim, keluarga
terdekatnya. Namun hanya Ali Bin Abi Thalib saja yang mau masuk Islam
dan pamannya, Abu Thalib, bersedia membelanya walaupun ia belum mau
mengucapkan syahadat.
Banyak Kafir Quraisy yang menentang ajaran Nabi Muhammad SAW,
termasuk paman Nabi sendiri yaitu Abu Lahab. Mereka melakukan segala
cara untuk menolak ajaran yang dibawa Rasulullah. Bahkan mereka
berencana untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.
Hingga akhirnya turun perintah Allah untuk hijrah ke Negeri
Habasyah, di mana ada Raja yang adil di sana. Raja itu disebut-sebut tidak
akan membiarkan rakyatnya ditindas dan dianiaya. Namun kemudian turun
lagi perintah dari Allah untuk hijrah ke Kota Madinah.
Kemudian Rasulullah beserta para sahabatnya hijrah ke Madinah dan
membangun Masjid Quba. Masjid ini dijadikan sebagai tempat sholat dan
tempat menyusun tugas-tugas dakwah. Pembangunan Masjid Quba berjalan

21
dengan lancar dan Nabi Muhammad pun turut mengulurkan tangan dalam
menyelesaikan pembangunannya.
Rasulullah berdakwah sampai akhir hayatnya. Hingga akhirnya
Rasulullah wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di
usianya yang ke-63 tahun. Semua perjuangan Rasulullah telah membawa
Islam dari jaman jahiliyah menuju peradaban Islam yang cerah.

H. Mukjizat - Mukjizat Nabi Muhammad yang Luar Biasa dari Allah


SWT
Mukjizat adalah kemampuan luar biasa dari Allah SWT untuk para
nabi dan rasul-Nya. Mukjizat dapat digunakan untuk mendukung
kebenaran kenabian seorang nabi dan atau kerasulan seorang rasul. Selain
itu dapat melemahkan lawan-lawan atau musuh-musuh yang meragukan
kebenaran Nabi dan Rasul. Berikut adalah Mukjizat – mukjizat Nabi
Muhammad SAW.
1. Alquran
Dikutip dari Situs Kemenag Jabar, mukjizat yang diberikan Allah kepada
Nabi Muhammad SAW berupa Alquran. Alquran merupakan mukjizat
terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
Di dalam Alquran tertulis bahwa mukjizat berupa kitab diberikan
kepada 4 nabi dan rasul. Di antaranya Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, Nabi Isa
AS dan Nabi Muhammad SAW.
Mukjizat yang diberikan kepada nabi dan rasul terakhir adalah mukjizat
yang abadi sepanjang zaman yaitu Alquran. Sedangkan para nabi dan rasul
sebelum Nabi Muhammad SAW maka mereka diberikan mukjizat hanya
pada zamannya saja dan semuanya tidak berlaku pada zaman selanjutnya.

2. Membelah Bulan

22
Kisah mukjizat Nabi Muhammad ini terjadi saat orang-orang kafir
menantang Muhammad untuk membuktikan kenabiannya dengan
membelah bulan. Kemudian Muhammad menunjuk ke bulan. Lalu atas
kehendak Allah, bulan terbagi menjadi dua.
"Bahwa orang-orang Makkah meminta utusan Allah untuk menunjukkan
kepada mereka mukjizat, dan ia menunjukkan kepada mereka pemisahan
bulan." (Sahih Al-Bukhari).
3. Air Mengalir Dari Jemari Tangannya
Mukjizat Nabi Muhammad lainnya yakni air mengalir dari jemari
tangannya. Pada hari Al-Hudaibiya (perjanjian), orang-orang menjadi
sangat haus. Setelah menyelesaikan wudhu, orang-orang bergegas menuju
Muhammad.
Orang-orang mengatakan bahwa tidak punya air untuk wudhu atau
minum kecuali sepanci air kecil yang tidak cukup untuk semuanya.
Kemudian Muhammad meletakkan tangannya ke dalam panci dan air mulai
mengalir dari jari-jarinya seperti mata air. Akhirnya semua orang dapat
minum dan wudhu.
4. Makanan Sedikit Cukup Untuk Banyak Orang
Abu Tholhah dan istrinya mendenger Nabi Muhammad lemas.
Keduanya lalu mengundang Nabi Muhammad untuk makan. Nabi
Muhammad datang mengajak banyak sahabat yakni sekitar 70-80 orang.
Namun Abu Tholhah dan istrinya hanya memiliki sedikit makanan.
Sebelum acara makan dimulai, Nabi Muhammad mendoakan
makanan yang dihidangkan. Setelah itu para tamu diminta makan
bergantian. Yang pertama makan adalah 10 sahabat. Lalu, 10 sahabat
berikutnya, kemudian 10 sahabat berikutnya, dan seterusnya. Akhirnya
semua sahabat yang datang makan sampai kenyang. Setelah itu, barulah
Nabi Muhammad dan keluarga Tholhah makan hingga kenyang (Sumber:
H.R. Al-Bukhari, no. 3385; Muslim, no. 2040).
5. Segelas Susu Mengenyangkan Banyak Orang

23
Mukjizat Nabi Muhammad lainnya yakni membuat segelas susu
dapat mengeyangkan banyak orang. Abu Hurairah adalah sahabat Nabi
yang sangat miskin dan sering kelaparan. Tetapi dia banyak ilmunya dan
kuat hafalannya.
Pada suatu hari ketika Abu Hurairah sedang duduk di jalan, Nabi
melewati dan tersenyum padanya. Beliau sangat mengerti akan
penderitaan Abu Hurairah.
Lalu Rasulullah meminta Abu Hurairah mengikutinya. Hurairah pun
mengikuti permintaan Rasulullah sampai ke rumahnya.
Kemudian Rasulullah menemukan segelas susu dan bertanya pada
istrinya dari mana susu tersebut. Istrinya menjawab dari Fulan. Rasulullah
lalu memanggil Abu Hurairah dan memintanya untuk memanggil ahlush
shuffah atau sekumpulan sahabat yang tinggal di masjid Rasulullah.
Abu Hurairah segera memanggil ahlush shuffah. Mereka pun datang
ke rumah Rasulullah. Rasulullah lalu meminta Hurairah untuk membagikan
susu kepada mereka. Abu Hurairah memberikan gelas berisi susu itu
kepada orang pertama. Orang itu meminumnnya sampai puas.
Kemudian gelas tersebut dikembalikan kepada Abu Hurairah. Lalu
diberikan lagi kepada orang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya hingga
semua merasa puas. Gelas itu pun diterima kembali oleh Rasulullah. Hanya
Rasulullah dan Abu Hurairah yang belum minum susu itu.
Abu Hurairah duduk dan minum. Kemudian Rasulullah meminta susu
itu. Beliau memuji Allah dan bersyukur lalu membaca, "Bismillah," dan
meminum sisa susu itu. (Sumber: H.r. Al-Bukhari, no. 6087)

6. Doa Minta Hujan


Saat Rasulullah sedang berkhutbah Jumat, ada seseorang minta
didoakan agar turun hujan. Hal ini karena terjadi kekeringan. Maka
Rasulullah berdoa dan langsung turun hujan deras terus-menerus. sampai
hari Jumat berikutnya.

24
Namun, seseorang memberi tahu Rasulullah kalau rumah-rumah
telah rusak akibat hujan deras terus-menerus. Maka Rasulullah berdoa agar
hujan dialihkan ke sekeliling kota Madinah. Awan-awan yang bergerak di
atas kota Madinah pun segera pindah di pinggir kota Madinah. (Sumber: HR.
Al-Bukahari, no. 3582)
7. Mengobati Sakit Mata
Saat Sebelum penaklukan Benteng Khaibar, Ali bin Abi Thalib sebagai
pemegang bendera pasukan sakit mata. Rasulullah lalu memanggil Ali dan
meludahi mata Ali yang sakit. Mata Ali sembuh dan terlihat tidak pernah
sakit mata.
8. Ramalkan Istri
Rasulullah dapat meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah
akan meninggal tidak lama setelahnya. Hal itu terbukti dengan
meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah
kematian Rasulullah.
9. Tubuh Memancarkan Petir
Tubuh Muhammad memancarkan petir. Hal ini terjadi lantaran akan
dibunuh oleh Syaibah bin 'Utsman pada Perang Hunain.
10. Isra dan Mi'raj
Mukjizat Nabi Muhammad berikutnya yakni Isra dan Mi'raj. Isra dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Lalu Mi'raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul
Muntaha, untuk menerima perintah salat dalam waktu tidak sampai satu
malam.

BAB III

25
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai Nabi dan
Rasul terakhir. Tidak akan ada lagi Nabi maupun rasul terakhir. Tidak
ada lagi nabi maupun rasul yang di utus oleh allah Subhanahu Wata’ala
karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam datang dengan
syariat yang menyempurnakan segala ajaran para nabi dan rasul
sebelumnya. Bahkan Nabi Isa AS yang di kabarkan akan turun kembali
ke muka bumi ini menjelang hari kiamata, tidak akan membawa syariat
baru melainkan hanya menghidupkan dan mengembalikan kembali
syariat islam sebagai mana mestinya berdasarkan kehendak Allah SWT.
Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa ajaran yang di bawa oleh
Rasulullah SAW berlaku bagi seluruh umat manusia sepanjang masa
sampai hari kiamat Allah SWT berfirman :

ََ ‫ل َو ٰلكنَ ِّر َجال ُكمَ ِّمنَ ا َ َحدَ ا َ َباَ ُم‬


‫ح َّمدَ كَانََ َما‬ ََ ‫سو‬ َٰ ‫ّللاُ َوكَانََ ال َّنب ّٖيِّنََ َوخَات َََم‬
ُ ‫ّللا َّر‬ َٰ ‫ل‬ َِّ ‫َعلي ًما شَيءَ ب ُك‬
“Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu,
tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS. AL-Ahzab: 40),
َ‫سل ٰنكََ َو َما‬
َ ‫ّل اَر‬ ََّ ‫ّل النَّاسَ اَكث َ ََر َّو ٰلك‬
َ َّ ‫ن َّونَذي ًرا بَشي ًرا لِّلنَّاسَ ك َۤافَّ َةً ا‬ َ َ ََ‫َيعلَ ُمون‬
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan
kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira
dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui”. (QS. Saba’:28)

Jika pada terdahulu wafat maka Rasul Rasul yang datang setelah nya
akan meneruskan dan mengembangkan syariat yang mereka bawa
akan tetapi, setelah wafat nya Rasulullah SAW tidak ada lagi ada Rasul
dan pintu Wahyupun tertutup, maka tugas dakwah dan pengembangan
syriat islam secara otomatis dipikul oleh Ummat nya. Oleh karena itu

26
banyak ayat Alqur’an dan Hadits yang memerintahkan untuk dakwah
amar mak’ruf nahi mungkar bagi umat islam diantaranya ialah :
ٰۤ ُ
َ‫عونََ ا ُ َّمةَ ِّمن ُكمَ َولت َ ُكن‬
ُ ‫ول ِٕىكََ ۗ ال ُمنكَرَ َعنَ َويَن َهونََ بال َمع ُروفَ َويَأ ُم ُرونََ الخَيرَ الَى يَّد‬ ‫ُه َُم َوا‬
ََ‫ال ُمفل ُحون‬
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-
orang yang beruntung.” (QS.ALI’ Imran 104)

2. DAFTAR PUSTAKA
AL-Mubarakfury, Syafiurrahmah ; Sirah Nabawiyah Biography of the
propet mutiara abadi sejarah Nabi Muhammad saw, Penerjemah Nayla
Putri S.Ag. CV. Pustaka Islamika Bandung 2008.
Buku Kuliah Aqidah Sukarta, M.Pd.I, dkk.
https://kumparan.com/berita-hari-ini/sejarah-dakwah-nabi-
muhammad-selama-23-tahun-di-mekah-dan-madinah-1uxqP3zSJOO.
https://news.detik.com/berita/d-4736056/10-mukjizat-nabi-
muhammad-yang-luar-biasa-dari-allah-swt?single=1.

3. HASIL DISKUSI
a) M. Ilham Zamani Firmansyah
1) Ada Berapa Banyak Istri Nabi Muhammad dan namanya?
a. Istri Nabi Muhammad ada 13 :
- Khadijah binti khuwailid
- Saudah binti Zam’ah bin Qois
- Aisyah binti Abi Bakar As-Shiddiq
- Hafshah binti Umar bin Khatab
- Zainab binti Khuzaimah
- Ummu Salamah
- Zainab binti Jahsy bin Rabab

27
- Juwairiyah binti Al-Harits
- Ummu Habibah binti Abi Sufyan
- Shafiyah binti Huyani bin Akhtab
- Mariyah Al-Qibtiyah
- Raihanah binti Zaid Al Quraidzah
- Maimunah binti Al-Harits
2) Muhammad Ilham Satria Ahsani
a. Jelaskan Pengertian Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathanah?
- Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar,
tapi juga perbuatannya juga benar, Sejalan dengan ucapannya.
- Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan
diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan
itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
- Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang
ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang
disembunyikan meski itu menyinggung Nabi.
- Artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam
menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian
menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan
kecerdasan yang luar biasa.
3) Lia Septi martiana
a. Mengapa Nabi Muhammad Harus Mejadi Nabi Terakhir?
Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi karena
hikmah dan tujuan diutusnya para nabi kepada umat manusia
adalah: ajakan makhluk untuk menyembah Allah SWT,
menujukkan mereka ke jalan yang benar / lurus dalam urusan
dunia dan akhirat, memproklamirkan perkara ghaib dan semua hal
yang tak bisa dicapai oleh akal pikiran manusia, menentukan dalil-
dalil qhoth'i dan menghilangkan kerancuan-kerancuan yang bathil,
sedangkan syari'at Nabi Muhammad SAW telah mencakup dan
menjelaskan kesemuanya itu dengan sangat sempurna schingga
eksistensinya yang relevan selalu dengan kondisi umat dalam
berbagai masa, tempat dan keadaan. Dengan demikian manusia

28
tidak butuh lagi seorang Nabi sepeninggal Nabi Muhammad SAW,
sebenarnya karena kesempurnaan telah purna. Dari sini kita tahu
rahasia diutusnya beliau untuk semua makhluk dan makhluk
adalah makhluk yang paling sempurna baik postur tubuh ataupun
akhlaknya."

29

Anda mungkin juga menyukai