Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BESI TUANG DAN KARAKTERISTIKNYA

Disusun Oleh :

1. Muhammad Ryan Purnama 21508334008


2. Hibatulloh Faiq Hasim 21508334007
3. Mohamad Saufa Amarul Abid 21508334005

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat
rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan judul Besi tuang dan
karakteristiknya ini dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Bahan
Teknik dari Bapak Aris Eko Wibowo M.Pd. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan serta diharapkan dapat memberi pemahaman
mengenai Besi tuang dan karakteristiknya pada Mata Kuliah Bahan Teknik Ini.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Aris Eko Wibowo M.pd selaku
Dosen Pembimbing mata kuliah Bahan Teknik. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan dan penulisan masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan
makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari teman – teman,
demi pembuatan makalah yang lebih baik kedepannya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. Iii

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang………………………………………………………………….. 1
I.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….1
I.3 Tujuan……………………………………………………………………........... 2
I.4 Manfaat…………………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Besi Tuang(Cost Iron)………………………………………………………… 3
II.2 Karakteristik Besi Tuang……………………………………………………… 3
II.3 Kegunaan Besi Tuang………………………………………………………… 5
II.4 Sifat Mekanismes Besi Tuang…………………………………………………… 5
II.5 Standard dan Kodifikasi Besi Tuang……………………………………………...6
II.6 Pengelolahan Besi Tuang………………………………………………………...8
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan…………………………………………………………………… 10
III.2 Daftar Pustaka………………………………………………………………… 11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Di lingkungan Industri-industri di balikpapan pembuatan besi tuang pada umumnya
menggunakan tanur tinggi yang tanur tinggi yang sudah dikenal sejak nenek sudah dikenal
sejak nenek moyang mereka. Namun karena Namun karena proses pembuatan dan
pengolahannya hanya sebatas melebur kembali besi cor bekas maka hasil produksinya tidak
memenuhi persyaratan industri. Untuk mencegah terjadinya kesalahan pada proses peleburan,
di lakukan proses peramuan bahan baku dengan menambahpig iron, cast iron scrap dan baja
bekas dan bahan paduan. Penambahan bahan baku tersebut untuk menambah unsur yang
hilang akibat terbakar dan mengurangi unsur yang masuk karena kontak langsung dengan
kokas maupun bahan tahan api yang dipasang pada dinding tanur.
Besi tuang Besi tuang biasanya banyak dipergunakan untuk pembuatan rumah atan
rumah pompa, rumah mesin, suku cadang mesin, ornamen dan peralatan rumah tangga. Untuk
memproduksi besi tuang, sebagian besar Industri Pengecor Logam di Lingkungan Ceper
menggunakan tanur tinggi.
Tanur ini memiliki konstruksi seperti tabung dengan diameter luar sekitar 1000 mm.
Dibagian dalam diberi lapisan batu tahan api untuk mengisolasi panas, sedang dibagian bawah
diberi lubang untuk memasukan angin untuk memasukan oksigen kedalam tanur, dan
sekaligus untuk mengeluarkan logam cari dari dalam tanur. Di bagian tengah dipasang poros
melintang untuk menungkik tanur saat mengeluarkan logam cair dari dalam tanur. Beberapa
Industri Kecil hanya menggunakan besi cor bekas (cast iron scrap) sebagai bahan bakunya dan
kokas sebagai bahan bakarnya.
Besi cor bekas dan kokas dimuat kedalam tanur secara bergantian hingga tanur penuh
dengan perbandingan sekitar 100 kg besi cor bekas : 15 kg kokas. Alas kokas yang sudah
membara karena disulut sebelum bahan baku dimuat, disembur dengan udara segar untuk
memasukan oksigen kedalam tanur. Dalam waktu yang tidak lama setelah angin disemburkan,
sebagian besar kokas terbakar dan bahan baku mencair, setelah mencapai jumlah dan suhu
tertentu besi cair dikeluarkan dan kemudian dituang kedalam dituang kedalam cetakan.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu definisi Besi Tuang
2. Apa Saja Karakteristik Besi Tuang
3. Apa Kegunaan Besi Tuang
4. Apa Saja Mekanisme Besi Tuang
5. Bagaimana Standard dan kodifikasi besi tuang
6. Bagaimana pengolahan Besi Tuang

1
I.3 Tujuan
1. mengetahui definisi besi tuang
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik besi tuang
3. Untuk mengetahui kegunaan besi tuang
4. Untuk mengetahui mekanisme besi tuang
5. Untuk mengetahui standard dan kodifikasi besi tuang
6. Untuk mengetahui pengolahan besi tuang
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan besi tuang

I.4 Manfaat
Banyak sekali manfaat yang bisa yang bisa didapatkan dari atkan dari makalah yang
dibuat oleh yang dibuat oleh penulis, selain menambah khazanah ilmu pengetahuan
khususnya pengetahuan khususnya tentang besi tuang secara mendetail,
penulis juga dapat :

1. Membandingkan pengertian tentang besi, besi tuang, dan baja sehingga dapat lebih
memahami kaidah – kaidah ilmu pengetahuan dan aplikasinya.
2. Menambah referensi tentang pengenalan besi tuang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Besi Tuang (Cost Iron)


Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi dengan lebih dari 1,7
% karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 hingga 4 %, merupakan
bahan yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi mentah cair, atau besi/baja tua,
ini merupakan produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis sangat penting dan diproduksi
dalam jumlah besar.
Prosesnya sering dilakukan dengan cara menambahkan unsur graphite ke dalam ladle
sebagai pengendali. paduan besi tuang (alloy iron castings) bahannya telah dilakukan
penghalusan (refined) dan pemaduan besi mentah (pig iron). produk-produk seperti crankshaf,
conecting rod dan element dari bagian-bagian mesin sebelumnya dibuat dari baja tempa (steel
forgings), sekarang lebih banyak menggunakan high-duty alloy iron casting.
Benda-benda tuangan dapat membentuk bagian bentuk yang rumit dibandingkan dengan
bentuk-bentuk benda hasil tempa (wrought) kendati diperlukan proses machining, akan tetapi
dapat diminimalisir dengan memberikan kelebihan ukuran sekecil mungkin dari bentuk yang
dikehendaki (smaller allowance), oleh karena itu produk penuangan relatif lebih sedikit dibandin
dengan produk tempa.
Kelebihan dan Kekurangan Besi Tuang Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa
keunggulan besi tuang ini, misalnya Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
Temperatur peleburan lebih rendah, oleh karena itu “Dapur Kupola” dapat dipakai. Besi uang
cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi rongga-rongga cetakan (mould)
dengan lebih sempurna. Hasilnya siap untuk dikerjakan lebih lanjut. Menghasilkan kombinasi
kekuatan tarik dan tekan yang baik Tahan terhadap keausan, gerusan, dll. Tidak berkarat.
Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa kekurangan besi tuang ini, misalnya Tidak dapat
di tempa. Tidak dapat disambung dengan paku keling atau dilas, dua buah besi tuang hanya
dapat disambung dengan baut dan sekrup. Tidak dapat diberi muatan magnet Getas sehingga
tidak dapat menahan lenturan

II.2 Karakteristik Besi Tuang


Dalam besi tuang memiliki beberapa jenis besi tuang dan karakteristik yang berbeda,
beberapa jenis besi tuang dan karakteristiknya yaitu:

1. Besi Cor Kelabu


Merupakan jenis besi tuang yang paling banyak digunakan. Mengapa disebut
“kelabu”? Warna kelabu tersebut rupanya berasal dari bidang patahan yang melintasi
serpih-serpih grafit. Bidang patahan itulah yang membedakan besi cor kelabu dengan
jenis besi cor lain.

3
Pembuatan besi cor kelabu melibatkan karbon, silikon, dan mangan. Khusus
untuk karbon (C) dan silikon (Si), keduanya memegang peranan penting untuk
menentukan grade atau kualitas besi cor. Karbon dan silikon merupakan unsur yang
sangat berpengaruh ketebalan dinding. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan
kekuatan tarik, tebal benda, serta struktur yang dikehendaki. Komposisi karbon dan
silikon yang paling ideal memiliki kadar sebesar 0,1% hingga 0,5%.

2. Besi Cor Putih


Karakter atau ciri khusus besi cor putih dapat diamati melalui area permukaan
patahan yang berwarna putih. Sifat besi cor ini sangat keras dan getas, mengingat struktur
mikronya berasal dari perlit dan sementit. Besi cor putih bersifat tidak mudah aus dan
tahan terhadap korosi karena adanya proses perusakan reaksi kimia pada saat pembuatan.
Umumnya, besi cor putih digunakan untuk membuat komponen mesin seperti
gerinda, dapur pemanas, dan alat penghancur. Lantaran sifat besi cor putih yang sangat
keras dan getas, maka diperlukan perlakuan khusus.
Untuk melunakkan besi cor putih, dibutuhkan heat treatment (pemansaran) pada
temperatur 8.500 derajat Celcius. Akan tetapi, proses tersebut hanya boleh dilakukan
dalam keadaan buntu atau darurat. Pengendalian sifat besi cor putih yang lebih
direkomendasikan yaitu menggunakan teknik iron chill atau proses pendinginan.

3. Besi Cor Mampu Tempa


Besi cor mampu tempa merupakan produk olahan dari besi cor putih. Untuk
membuat besi cor mampu tempa, Anda memerlukan besi cor putih yang dipanaskan
dengan suhu 800 hingga 900 derajat Celsius. Selama proses pemanasan berlangsung,
Anda wajib memastikan kestabilan atmosfer agar produk besi terhindar dari oksidasi.
Penggunaan besi cor mampu tempa dapat dijumpai pada pembuatan sabuk
penghubung, lintasan kereta api, serta kaus khusus yang digunakan di dunia otomotif.
Jenis besi ini memiliki sifat ulet dan kemampuan tempa yang sangat baik sehingga
bersifat tahan lama.

4. Besi Cor Nodular


Besi cor nodular memiliki tingkat keuletan yang setara dengan baja.
Dibandingkan besi cor kelabu, besi cor nodular jauh lebih kuat mengingat struktur
mikronya yang berasal dari perlit dan ferit. Untuk meningkatkan kekuatannya, diperlukan
perlakuan khusus, seperti menambahkan bahan dari bainit dan martensit.
Besi cor nodular juga dikenal dengan nama besi tuang ulet karena sangat tahan
terhadap korosi dan temperatur tinggi. Umumnya, besi cor nodular digunakan pada alat-
alat pertanian seperti mesin diesel, poros engkol, kepala silinder, roda gigi, traktor, dan
lain-lain.

4
II.3 Kegunaan Besi Tuang

Dalam kegunaanya, besi tuang sering juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita
selain digunakan pada system alat berat. Misalnya seperti :

1. Pipa yang menahan tekanan dari luar sangat tinggi

2. Tutup lubang saluran drainasi dan alat saniter lain

3. Bagian struk rangka yang menahan gaya tekan

4. Bagian mesin, blok mesin

5. Pintu gerbang,tiang lampu

6. Sendi, rol jembatan

7. Kerangka mesin, seperti mesin bubut, mesin ketam, dan alatpengepres.

8. Puli sabuk-v dalam motor dan mesin

9. Pipa saluran.

10. Pintu gerbang, tiang lampu dan sebagainya

II.4 Sifat Mekanismes Besi Tuang

Besi tuang memiliki beberapa sifat mekanisme yang terdapat didalamnya seperti :
1. Keras dan mudah melebur/mencair
2. Getas sehingga tidak dapat menahan benturan
3. Temperatur meleleh 1250°
4. Kekuatan tarik menurun
5. Regangan menurun
6. Sangat tahan terhadap karat (jauh lebih baik daripada baja)
7. Tidak dapat diberi muatan magnit
8. Tidak dapat disambung dengan las dan paku keling, disambung dengan baut dan sekrup.
9. Kuat menahan gaya tekan, dalam menahan tarik kuat tekan 600 Mpa, kuat tarik 50 Mpa
10. Menyusut waktu pendinginan/waktu dituang.
11. Besi tuang hampir bisa dicetak dalam bentuk apa saja.
12. Bisa tahan terhadap tekanan yang besar.

5
II.5 Standard dan Kodifikasi Besi Tuang

Terdapat berbagai macam standard dan kodifikasi dalam menentukan jenis besi tuang.
Sbeberapa contohnya :

1. SAE (Society of Automotive Engineers)


2. AISI (American Iron and Steel Institute)
3. UNS (Unified Numbering System)

1. SAE (Society of Automotive Engineers)

• Sistem SAE hanya menggunakan nomor - nomor angka.


• Angka pertama menunjukkan tanda ‘group Baja´, misal:

1. Unalloy steel 10XX

2. Nickel Steel 23XX

3. Chromiun steel 32XX

• Dua angka terakhir, bila penomoran 4 digit atau tiga angka terakhir bila penomoran 5
digit menunjukkan rata-rata kandungan karbon per-seratus( % C ), contoh:

1. SAE 1055, artinya Unalloy steel mengandung 0,55 % C

2. SAE 2345, artinya Ni- steel mengandung 0,3 % Ni, 0,45 % C

3. SAE 52100, artinya Cr-steel mengandung 1,45 % Cr, 1,0 C

2. AISI (American Iron and Steel Institute)

Bila terdapat huruf didepan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses pembuatan
bajanya

1. A = Basic Open-hearth

2. B = Acid Bassemer

3. C = Basic Open-Heath

4. D = Acid Open-Heath

5. E = Electric Furnace

6
3. UNS (Unified Numbering System)

UNS terdiri dari huruf diikuti oleh lima nomor. Sistem ini hanya menunjukkan
komposisi kimia dari metal atau paduannya dan bukan menunjukkan standar atau
spesifikasi dari metal tersebut

Tabel 2.1 Tabel UNS

F00001-F99999 Cast irons


F10001-F15501 Cast Iron,Gray
F10090-F10920 Cast Iron Welding Filler Metal
F20000-F22400 Cast Iron, Malleable
F22830-F26230 Cast Iron, Pearlitic Malleable
F30000-F36200 Cast Iron, Ductile (Nodular)
F41000-F41007 Cast Iron, Gray, Austenitic
F43000- F43030 Cast Iron, Ductile (Nodular), Austenitic
F45000 F 45009 Cast Iron, White
F47001-F47006 Cast Iron, Corrosion

7
II.6 Pengelolahan Besi Tuang

Di bawah ini merupakan tahap-tahap dalam pengolahan besi tuang! Prosesnya sendiri dimulai dari
tahap persiapan awal, pembakaran bahan baku, lalu pencetakan bahan. Kami akan mencoba
menjelaskannya secara lengkap pada ulasan sebagai berikut!

1. Persiapan Awal

Pada mulanya seluruh proses peleburan besi tuang dikerjakan di dalam tungku khusus yang
dinamakan kupola. Kupola ini mempunyai bentuk dan konstruksi yang menyerupai tanur tinggi.
Adapun bahan yang nantinya bakalan dilebur adalah lempengan besi (ingot) yang dicampur dengan
skrap besi tuang (return scrap) atau skrap baja. Bahan ferosilikon (FeSi) dan feromangan (FeMn) juga
sering kali ditambahkan ke dalamnya untuk meningkatkan kadar Si dan Mn yang terlepas akibat
oksidasi. Proses persiapan ini harus dilaksanakan sebaik-baiknya untuk mendukung jalannya tahap
yang berikutnya.

2. Pembakaran Bahan

Sementara itu, bahan bakar yang dipakai untuk memanaskan kupola adalah kokas. Kokas[1]
ini dimasukkan ke dalam kupola sedemikian rupa dan secara berselang-seling dengan bahan-bahan
baku lainnya seperti yang telah kami sebutkan di atas. Lantas dilanjutkan dengan proses pembakaran
yang dilakukan dengan meniupkan udara memakai blower ke dalam kupola tersebut. Untuk
mendapatkan hasil peleburan yang mempunyai kualitas bagus, maka perbandingan antara jumlah
muatan logam, bahan bakar, dan tekanan udara yang digunakan harus sesuai dengan standar yang
telah ditentukan perusahaan.

8
3. Pencetakan Bahan

Beberapa produsen juga sering kali menambahkan batu kapur ke dalam kupola. Tujuannya
adalah untuk membantu proses pembentukan terak (slag) yang berfungsi sebagai pengikat kotorann.
Dengan begini, maka kotoran-kotoran pun bakalan terpisah dari besi cair. Alhasil besi tuang yang
dihasilkannya memiliki mutu yang lebih murni. Setelah muatan logam mencair, besi cair tersebut
secara otomatis akan mengalir keluar dari tungku kupola. Logam besi cair ini selanjutnya dapat
diletakkan di bagian alat perapian depan (forehearth) untuk selanjutnya diangkut menggunakan ladel
dan dituangkan ke dalam cetakan.

Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini rata-rata pabrik sudah tidak lagi
menggunakan kupola untuk mengolah besi cair, tapi memakai tungku listrik. Tungku listrik yang
paling banyak digunakan yaitu tungku yang berjenis induksi. Bahan baku yang digunakan pun sudah
tak memakai besi kasar, melainkan skrap besi tuang atau skrap baja. Keunggulan dari metode terbaru
ini adalah besi cair yang dihasilkannya mempunyai komposisi kimia yang lebih konsisten dengan
kadar impuritas yang lebih rendah. Produsen juga sering menambahkan arang kayu untuk menaikkan
kadar karbon agar sesuai dengan standar. Ada 3 jenis besi tuang yang biasa digunakan di dalam
industri yaitu besi tuang kelabu, besi tuang ulet/nodular, dan besi tuang putih.

Kokas[1] adalah bahan bakar berkadar karbon tinggi dan berkadar pengotor rendah, yang
dibuat dengan cara memanaskan batu bara tanpa udara.

9
BAB III
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi dengan lebih
dari 1,7 % karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 hingga 4
%, merupakan bahan yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi mentah
cair, atau besi/baja tua, ini merupakan produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis
sangat penting dan diproduksidalam jumlah besar.

Besi tuang mempunyai klasifikasi yaitu : Besi tuang putih, besi tuang kelabu,
besi tuang mampu tempa dan besi tuang nodular. Besi tuang mempunyai sifat
mekanisme antara lain tahan dalam tekanan tinggi dan juga tidak mudah berkarat. Besi
tuang mempunyai kegunaan pada alat berat yang digunakan untuk bahan baku dari
silinder blok.
.

10
IV.2 Daftar Pustaka

https://www.tneutron.net/blogs/pengertian-besi-tuang/

https://kpssteel.com/pengertian-besi-cor-dan-karakteristiknya/

http://www.sulbatur.com/artikel/besi-tuang-cast-iron

http://putrigoblog123.blogspot.com/2015/01/makalah-besi-tuang-ilmu-bahan.html

https://arafuru.com/m/sipil/begini-cara-mengolah-besi-tuang.html

11

Anda mungkin juga menyukai