Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kita mungkin tidak menyadari bahwa sejak lahir hingga sekarang, kita senantiasa menjadi
anggota berbagai jenis kelompok. Dapatkah anda menelusuri dalam kelompok apa saja anda pernah
menjadi anggotanya ? kita dilahirkan dan dibesarkan dalam sabuah kelompok yang dinamakan
keluarga. Selain keluarga, kita juga termasuk anggota kelompok agama tertentu, suku bangsa tertentu,
kelompok olahraga tertentu, dan organisasi tertentu, seperti OSIS, pramuka, partai politik, sebagainya.
HAKIKAT KELOMPOK
Apa itu kelompok sosial ? berikut pandangan para ahli tentang pengertian kelompok sosial.
1. Paul B. Harton berpendapat bahwa kelompok berati setiap kumpulan manusia secara fisik,
misalnya sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota.
2. Rolan. L Warren berpendapat bahwa satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang
berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara
keseluruhan.
3. Mayor Polak berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling
berhubungan dalam sebuah struktur.
4. Wila Huky berpendapat bahwa kelompok merupakan suatu unit yang terdiri atas dua orang
atau lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
5. Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan orang yang saling berinteraksi
sesuai dengan pola yang telah mapan.
6. Mac Iver Charles H. Cooley berpendapat bahwa sekelompok sosial merupakan himpunan
atau kesatuan nabusia yang hidup bersama.
Lebih lanjut lagi, setelah manusia saling berinteraksi, tercipta pranata sosial yang dalam hal
ini menawarkan serangkaian aturan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebagai contoh, untuk
memenuhi keperluan atas kesehatan keluarga, dibutuhkan pranata pengobatan. Pada masyarakat yang
tradiosonal, pengobatan masih dilakukan oleh pranata keluarga atau disembuhkan oleh cara-cara yang
di kenal atau di percaya oleh anggota keluarga. Adapun pada masyarakat modern, pengobatan dapat
dilakukan oleh dokter di rumah sakit. Untuk mengelola kebutuha pengembangan sistem pengobatan
yang di sebut ikatan dokter. Dengan demikian, pada dasrnya kelompok sosial terbentuk atas dasar
untuk memenuhi kebutuha.
Sesorang dikatakan menjadi bagian dari suatu kelompok apabila berkumpul dengan para
anggota memiliki interaksi dengan anggota lain dari kelompok tersebut. Dengan demikian, tidak
semua kelompok orang yang berkumpul dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Sebagai contoh,
orang-orang yang menunggu penerbangan di bandara tidak disebut sebagai kelompok sosial jika tidak
melakukan interaksi. Hal ini berbeda dengan para karyawan yang bekerja dibandara. Para karyawan
tersebut dapat dikatakan sebagai kelompok sosial karena mereka saling berinteraksi satu sama lain.
Oleh karena itu yang menjadi patokan terbentuknya kelompok sosial adalah adanya interaksi di antara
anggota kelompok.
Terbentuknya kelompok sosial yang didasari oleh fajtor-faktor tersebut menumbuhkan ragam
dan jenis kelompok. Terutama di negara indonesia yang memilik keragaman ras dan etnis yang
terdapat dalam berbagi wilayah dengan ciri khusus sehingga melahirkan keragaman budaya yang
banyak membentuk raqgam kelompok sosial sesuai dengan karakternya masing-masing
1. Solidaritas mekanik
Solidaritas mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum
mengenal pembagian kerja . tiap-tiap kelompok dapat memenuhi keperlan mereka masing-
masing tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok dari luar.
Dalam masyarakat yang menganut solidaritas mekanik, yang diutamakan adalah persamaan
prilaku dan sikap. Seluruh warga masyarakat diikat oleh kelektif, yaitu kesadaran bersama
yang memiliki tiga karekteristik, yaitu mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan
kelompok, ada di luar warga, dan bersifat memaksa. Sanksi terhadap pelanggaran kesadaran
bersama akan dikenai hukuman yang bersifat represif (hukuman pidana ). Kesadaran bersama
itu menjaga persatuan, sedangkan hukuman bertujuan agar kondisi tidak seimbang akibat
prilaku menyimpang dapat pulih kembali.
2. Gesellschaft atau petembayan merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang
secara kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Gesellschaftbersifat
sementara dan semu. Di dalam Gesellschaft individu tetap bersatu meskipun tinggal secara
berpisah, sebaliknya di dalam Gesellschaft, individu pada dasarnya terpisah meskipun ada
faktor pemersatu. Strukturnya bersifat mkanis seperti mesin yang setiap komponennya
memiliki fungsi atau kegunaan. Kal ini terjadi dalam masyarakat petembayan di utamakan
berlangsung suatu hubungan perjanjian atau kontrak yang memiliki tujuan tertentu bersifat
sementara. contoh Gesellschaft atau petembayan adalah hubungan dalam dunia industri atau
organisasi publik.
Menurut Charles H. Cooley (dalam kamanto Sunarto,2004) di dalam masyarakat terdapat kelompok
primer. Kelompok ini ditandai dengan pergaulan ,kerja sama ,dan tatap muka yang intim. Ruang
lingkup terpenting kelompok primer adalah keluarga,teman bermain pada masa kecil, rukun warga,
komunitas orang dewasa. Pergaulan yang intim menghasilkan keterpaduan individu dalam satu
kesatuan, membuat seseorang hidup dan memiliki tujuan kelompok bersama.
Pembagian kelompok menjadi membership group dan reference group diteruskan oleh robert K.
Merton. Menurutnya, membership group adalah dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota dari
kelompok tersebut. Namun, batas-batas keanggotaan tidak dapat dilakukan secara mutlak karena
situasi yang tidak tetap akan mempengaruhi derajrat interaksi dalam kelompok. Ukuran utama
keanggotaan seseorang pada kelompok adalah tingkat interaksinya dengan kelompok tersebut.
Robert Merton mengemukakan dua tipe umm reference group yaitu sebagai berikut.
a. Tipe normatif (normative type). Tipe ini menetukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang.
Tipe ini merupakan sumber nilai bagi individu, baik anggota maupun anggota kelompok.
Contohnya anggota angkatan bersenjata berpegang teguh pada tradisi yang dipelihara para
veteran dari angkatan bersnjata tersebut.
b. Tipe perbandingan (comparison type). Tipe ini merupakan pegangan bagi individu dalam
menilai kepribadiannya. Tipe ini lebih kepada perbandingan untuk menetukan kedudukan
seseorang. Contohnya, status ekonomi seseorang dibandingkan orang-orang lain dalam
lingkungan.
1. Kelompok formal adalah kelompok yang memiliki aturan keras dan kelompok ini sengaja
diciptakan untuk mengatur hubungan antar sesama anggota. Kelompok formal ini memiliki
struktur dan admistrasi yang pasti. Contohnya organisasi.
2. Kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki organisasi dan struktur yang pasti.
Kelompok informal ini ummnya terbentuk atas dasar seringnya pertemuan di antara anggota
kelompok yang memiliki pengalaman dan kepentingan yang sama. Contohnya adalah
klik(kelompok kecil di antara kelompok besar).
1. Dimensi sejarah
Dilihat dari dimensi sejarah, hubungan antar kelompok mengarahkan pada masalah tumbuh
dan berkembangnya hubungan antar kelompok. Hubungan ini menimbulkan strafikasi etnik,
strafikasi jenis kelamin, dan strafikasi usia. Strifikasi etnik dapat terjadi apabila dalam
masyarakat muncul etnosentrisme, persaingan, dan perbedaan kekuasaan. Strafikasi jenis
kelaminterkait dengan indutriaisasi, yaitu pembagian pekerjaan laki-laki dan perempuan
semakin jelas dan terperinci. Adapun strefikasi usia terkait dengan kekuasaan, hak istimewa,
dan pretise yang dimiliki indibidu sejak mulai beranjak dewasa hingga menjelang tua .
dengan bertambahnya usia, maka kekuasaan, hak istimewa, dan pretise umunya semakin
berkurang sehingga mulai bergantung dengan orang lebih muda.
2. Dimensi sikap
Dilihat dari dimensi sikap, hubungan antarkelompok sering memunculkan sikap atau prilaku
ysng berbeda. Dimensi sikap ini dapat memunculkan sikap partikular (partikularisme) dan
eksklusif (eksklusivisme).
Secara sosiologis , cara pandang dan sikap ekslusivisme mempunyai sisi positif dan negatif.
Dari sisi positif, masyarakat dapat tetap mempertahankan kebudayaan kelompoknya karena mereka
menganggap kebudayaan lebih baik dan wajib dipertahankan. Tujuannya agar tidak dipengaruhi
budaya lain sehingga muncul sikap defensif guna menjaga kebudayaan tetap eksis. Dari sisi negatif,
maka sangat tertutup pada pengaruh buday lain sehingga sangat sulit melakukan berbagi perubahan
yang bersifat progresif. Pada umumnya, masyarakat primitif dan masyarakat tradiosonal cendrung
bersika ekslusif karena msyarakat tradiosonal ingin selalu mempertahankan tradisinya, sedangkan
masyarakat primitif cendrung sulit melakukan perubahan karena faktor isolasi geografis.
1. Akulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur dan
berpadu. Akulturasi terjadi tidak hanya pada masyarakat yang posisnya sama, tetapi juga pada
masyarakat yang posisinya berbeda. Dalmproses akulturasi , terjadi pula dekulturasi,
contohnya hilangnya kebudayan asli daerah akibat interaksi paksa oleh pemerintah kolonial
belanda.
a. Masyrakat metropolitan (di daerah asal pendatang)
b. Masyarakat kolonial yang terdiri atas para pendatang dan sebagian dari masyarakat
pribumi.
c. Masyarakat pribumi yang dijajah.
Manusia dalam kehidupannya cendrung selalu ingin berubahuntuk maju sehingga selalu
berusaha untuk mengembangkan aspek-aspek kehidupannya untuk mencapai selalu titik yang
diinginkan , walaupun kadang manusia menghadapi berbagai macam maslah atau tantangan yang
harus diatasinya. Masalah-maslah itu tidak hanya menyangkut eksisistensinya secara fisik, tetapi juga
secara sosial. Manusia sebagai anggota dari suatu kelompok sosial berusaha untuk menemukan pola-
pola tertentu yang dapat memenuhi kebutuhannya sesuai yang di harapkan. Inilah yang disebut suatu
dinamika.
Selain memiliki indikator sebagai tolok ukur dinamika kelompok, dalam proses perkembangan suatu
kelompok dapat di pengaruhi oleh berbagi faktor, seperti faktor yang datang dari dalam maupun dri
luar.
Soerjono Soekanto mengatakan masalah dinamika kelompok juga menyangkut gerak atau prilaku
kolektif. Dalam hal ini, gerak sebagai bentuk dari aksi kolektiva. Penyebab suatu kolektiva menjadi
agresif antara lain sebagai berikut.
Masalah sosial tidak hanya terjadi dewasa ini. Masalah sosial juga sudah ada sejak zaman
dahulu. Masalah sosial juga tidak hanya terjadi di dalam masyrakat kita sendiri. Masalah sosial juga
terjadi di seantero dunia.
Masalah-masalah sosial yang terjadi sengat bervariasi. Masalh-masalah sosial itu antara lain
kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial-ekonomi, sosial yang ada di masyarakat dan faktor-
faktor penyebab permasalahan sosial tersebut dapat terjadi. Selain itu, anda akan mempelajari dampak
yang ditimbulkan permasalahan sosial yang ada. Agar anda memahami masalah sosial secara lebih
detail, ada baiknya membaca paparan masalah sosial berikut.
Istilah masalah sosial mengandung dua kata, yakni masalah sosial dan sosial kata sosial
membedakan masalah ini dengan masalah ekonomi, politik, fisika, kima, biologi, dan masalah lainnya
meskipun bidang-bidang ini masih terkait dengan masalah sosial. Kata sosial antara lain mengacu
pada masyarakat , hubungan sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial. Sementara itu, kata masalah
mengacu pada kondisi ,situasi atau prilaku yang tidak diinginkan bertentangan, aneh, tidak benar , dan
sulit.
Sementara itu, elemen subjektif masalah sosial menyangkut pada keyakinan bahwa kondisi
sosial tertentu berbahaya bagi masyarakat harus di atasi. Kondisi sosial seperti itu antara lain adalah
kejahatan , penyalahgunaan obat dan polusi. Kondisi sosial ini tidak di anggap oleh masyarakat
tertentu sebagai masalah sosial tetapi bgi masyarakat yang lain, kondisi itu di anggap sebagai kondisi
yang mengurangi kualitas hidup manusia.
Hal- hal yang menjadi masalah sosial antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain berbeda-
beda. Perbedaan ini antara lain dipengaruhi oleh perbedaan nilai, keyakinan pengalaman hidup dan
priode sejarah. Misalnya, minum teh di inggris pada abad ke-17 hingga abd ke-18 di anggap
berbahaya bagi ksehatan dan memiskinkan bangsa. Saat ini, inggris dikenal dengan tradisi minum teh
pada sore hari.
1. Toeri fungsionalisme
Menurut teori fungsionalisme, semua bagian masyarakat, seperti keluarga, ekonomi, dan
sekolah ,mempunyai fungsinya msing-masing dalam masyarakat. Keluarga membesarkan
anak, sekolah mengajarkan pengetahuan dan lembaga ekonomi menyediakan pekerjaan .
semua bagian masyarakat ini saling bekerja saman untuk membangun tatanan sosial yang
stabil.jika salah satu bagian masyrakat ini tidak menjalankan fungsinya dngan baik ,terjadilah
ketidakteraturan sosial dalam bentuk masalah sosial.
Berdasrkan teori fungsionalisme, ada duan pandngan tentang masalah sosial. Kedua
pandangan itu berasal dari patologi sosial dan disorganisasi sosial. Menurut patologi sosial,
maslah sosial dibagaikan suatu penyakit dalm tubuh manusia. Penyakit ini disebabkan oleh
salah sqatu sitem, organ atau sel tubuh tidak bekerja dengan baik. Penyakit sosial, seperti
kejahatan, kekerasan, kenakalan remaja tumbuh dalam masyarakat karena peran institusi
keluarga, agama, ekonomi dan politik sudak tidak memadai lagi. Di sini, proses sosialisasi
atas norma dan nilai tidak berjalan dengan baik. Untuk mencegah dan mengatasi masalah
sosial ini, orang harus menerima sosialisasi dan pendidikan moral yang memadai. Hal ini
dapat dilakukan antara lain didalam keluarga, sekolah dan agama.
2. Teori interaksionisme simbolik
Berbda dengan teori fungsionalisme dan teori konflik yang melihat masalah sosial bagai
produk masyarakat, teori interaksionisme simbolik melihat masalah sosial sebagai interaksi
simbolis antara individu yang tidak mempunyai masalah sosial dan indibidu yang mempunyai
masalah sosial. Umumnya interaksi simbolik adalah interaksi antara seseorang dan orang lain
yang di atur oleh makna yang menghubungkan tindakan danreaksi mereka.interaksi akan
menjadi menyenangkan jika dua pihak menafsirkan prilaku satu sama lain sebagai suatu yang
ramah. Tapi interakti menjadi prilaku tidak menyenangkan jika lkedua belah pihak panik
karena prilaku masing-masing di anggap sebagai tidak bersahabat. Dalam teori interaksi
simbolis, juga ada dua pandangan yang berbeda tentang masalah sosial.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERMASALAHAN SOSIAL
1. Faktor ekonomi yang menjadi penyebab permasalahan sosial adalah kemiskinan. Dalam hal
ini kemiskinan dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu kemiskinan kultural dan kemiskinan
strutural. Kemiskinan kultural disebabkan oleh faktor rasa malas, boros, dan tidak disiplin.
Adapun kemiskinan struktural di sebabkan oleh faktor –faktor perbuatan manusia, seperti
kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi aset produksi yang tidak merata, dan adanya
korupsi.
2. Faktor biologis yang di dalamnya terdapat persoalan yang harus di pecahkan seperti masalah
endemis atau penyakit menular sebagimana terjadi dewasa ini, yaitu seperti kasus flu burung,
dan HIV (human imminodeficiency virus) yang menyerang beberapa daerah.
3. Faktor psikologis , seperti depresi ,stres gangguan jiwa, gila, tekanan batin, penyakit saraf
(neurosis), bunuh diri, dan sebagainya.
4. Faktor sosial kebudayaan , seperti perceraian, masalah kriminilitas, pelecehan seksual,
kenakalan remaja, konflik rasial, dan keagamaan, krisis moneter, dan lain sebagainya.
Pembahasan Partikularisme tidak akan terlepas dari pembahasan salah seorang tokoh
sosiologi, Talcot parsons. Parsons memeprkenalkan perangkat variabel pola (pattern variables).
Variabel pola adalah sejumlah dilema atau tindakan berlawanan (conflicting actions) yang harus di
atasi seseorang dalam situasi sosial
Mengenai pengertian publik ,menurut soerjono soekanto, publik adalah suatu kelompok yang
tidak menjadi satu kesatuan. Sifat publik yang bukan sautu kesatuan , menjadikan pblik memiliki
karakter yang beragam, di antaranya sebagai berikut.
Dari beragam karakter anggota masyarakat tersebut , jelas bahwa membangun kepentingan
publik sangat beragam karena mereka memiliki cara pandang, nilai, atau kepentingan yang berbeda .
kepentingan publik adalah salah satu yang diperuntukan bagi upaya pemenuhan kebutuhan orang
banyak atau masyarakat secara umum. Pada kondisi tersebut kepentingan publik adalah kepentingan
dominan. Contohnya, di indonesia terdapat suku bangsa dan bahasa yang sangat beragam. Untuk
memenuhi kepentingan publik yaitu bersatunya seluruh rakyat indonesia tanpa mementingkan suku
bangsa dan bahasa yang beragam tersebut mereka di satukan dengan sumpah pemuda.
C. BERBAGAI JENIS PERMASALAHN SOSIAL DI RANAH PUBLIK
a. Menurut Gillin dan Gillin, kemiskinan adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat
mempertahankan skala hidup yang cukup tinggi untuk memberikan efesiensi fisik dan mental
untuk memungkinkan dia dan keluarganya menjalankan fungsi sebagaimana mestinya sesuai
dengan dengan standar masyarakatnya baik karena pendapatan yang tidak memadai atau
pengeluaran yang tidak bijaksana. Pengertian ini mengandung makna bahwa kemiskinan
adalah kondisi standar hidup yang sangat rendah bahkan, kebutuhan dasar pun tidak dapat
terpenuhi.
Bentuk-bentuk kemiskinan
Kecelakaan dapat membuat seseorang yang produktif sama sekali tidak mampu bekerja atau
mengurangi kapasitasnya. Jika ada anggota keluarga produktif terlibat dalam beberapa kecelakaan
serius, seluruh keluarga dapat menjadi miskin
D. faktor sosial
Sistem pendidikan yang kurang baik dapat menyebabkan orang yang berpendidikan
menganggur danmenjalani kemiskinan.