Istri beliau yang meninggal dunia ketika beliau masih hidup adalah (1)
Khadijah binti Khuwailid dan (2) Zainab binti Khuzaimah. Budak wanita saw yang
menjadi selirnya yaitu Mariyah (ibu anak beliau yang bernama Ibrahim). Raihanah
binti Zaid, budak yang dihibahkan oleh Zainab binti Jashsy, wanita budak cantik yang
didapatkan dari tawanan perang.
Keutamaan Istri-istri Nabi Muhammad saw
Berhijrah ke Madinah
Pada tahun 622M Umar ikut berhijrah ke Yatsrib bersama Nabi Muhammad
SAW. Umar juga terlibat dalam beberapa peperangan, Umar dikenal sebagai orang
yang selalu membela Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam. Bahkan beliau tanpa
ragu menentang kawan-kawan lamanya yang dulu bersama-sama ikut menyiksa para
pengikut Nabi Muhammad SAW.
Masa Kekhalifahan Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab ditunjuk sebagai khalifah ke-2 pada tahun 634M setelah
Abu Bakar Ash-Siddiq meninggal. Di bawah pemerintahan Umar bin Khattab,
kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam disebarkan ke Mesopotamia dan
Persia, Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia.
Umar bin Khattab dikenal sebagai orang yang hidup dengan kesederhanaan.
Beliau tidak mengikuti gaya hidup yang glamour layaknya para penguasa zaman itu.
Sekitar tahun ke-17H yang merupakan tahun ke-4 masa kekhalifahannya, Umar
mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya dimulai saat peristiwa
hijrah.
Kelahiran Khadijah
Lahir di Makkah tahun 68 sebelum hijrah, atau bertepatan dengan tahun 555M
adalah tahun yang istimewa bagi keluarga Khuwailid bin Asad, karena di tahun itu
lahir seorang bayi perempuan cantik di tengah-tengah keluarga. Bagi masyarakat
Quraisy waktu itu, mempunyai anak perempuan merupakan sebuah aib. Banyak dari
mereka yang mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka. Namun tidak dengan
keluarga Khuwailid bin Asad, kehadiran bayi perempuan di tengah keluarganya
disambut dengan sukacita dan sang bayi itu diberi nama Siti Khadijah. Tahun 575M.
ibunda Siti Khadijah meninggal dunia, 10 tahun kemudian ayahnya meninggal dunia.
Tumbuh dikeluarga yang terpandang dan bergelimang harta, tidak menjadikan
dia sebagai sosok yang sombong. Julukan Ath-Thahirah tersemat padanya, sebagai
penghargaan bahwa Siti Khadijah adalah sosok yang mampu menjaga kesucian
dirinya.
Menjelang Wafat
Usia yang semakin renta, tubuh yang tidak sekuat dulu, ditambah dengan
pemboikotan kaum kafir Quraisy, membuat kondisi Khadijah semakin lemah.
Menjelang usia yang ke-65, atau 3 tahun sebelum hijrah, Siti Khadijah menutup mata
menghadap Rabb-Nya. Kematian Khadijah membuat Rasulullah SAW bersedih, telah
pergi teman sejatinya dalam hidup untuk selama-lamanya.