Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH KIMIA

Oleh :
Dhandy Kurniawan (0302128182
Lendra Nababan (03021281823117)
Riza Mardatillah (03021181823027)

Kelas : A

Kampus : Indralaya

Dosen Pengajar : Alex Al Hadi

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya yang telah
diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”?”. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak secara khusus kepada bapak Alex Alhadi
sebagai dosen pengajar mata kuliah Geofisika yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan tugas ini, baik bantuan meterial maupun bantuan berupa dorongan semangat
sehingga saya dapat menyelesaikannya dengan baik dan juga tepat waktu. Dalam
penyusunan makalah ini. Kami merasa masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga nantinya
dalam menyusun laporan selanjutnya dapat jauh lebih baik. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Indralaya, 10 April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
.............................................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
.............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................
.............................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................
.............................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metode Geofisika............................................................................................
2.2 Definisi Metode Magnetik ............................................................................................
2.3 Fungsi Metode Geomagnetik........................................................................................
2.4 Sejarah Geomagnetik.....................................................................................................
2.5 Aplikasi Metode Geomagnetik dalam Eksplorasi Bahan Galian..................................
2.6. Kelemahan Kelebihan Geomagnetik............................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metode Geofisika

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip- prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan
fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi
melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang
dimiliki
oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan
kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.

Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk
menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan
termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan
pondasi bangunan dll).
Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya
geofisika masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), karena
memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam
bagian dari Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu kesatuan
yang tak terpisahkan Ilmu bumi.

Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan
oseanografi(laut).
Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari
gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang
mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang
digunakan dalam pencarian hidrokarbon.

2.2 Definisi Metode Magnetik


Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geofisika adalah metode
elektromagnetik. Metode elektromagnetik ini biasanya digunakan untuk eksplorasi benda-
benda konduktif. Perubahan komponen-komponen medan akibat variasi konduktivitas
dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah permukaan. Medan elektromagnetik yang
digunakan dapat diperoleh dengan sengaja, seperti dengan membangkitkan medan
elektromagnetik di sekitar daerah observasi, pengukuran semacam ini disebut teknik
pengukuran aktif. Contoh metode ini adalah Turam elektromagnetik. Metode ini kurang
praktis dan daerah observasi dibatasi oleh besarnya sumber yang dibuat. Teknik pengukuran

4
lain adalah teknik pengukuran pasif, yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik
yang berasal dari sumber yang tidak secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah
pengamatan. Gelombang elektromagnetik seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar
frekuensi rendah (15-30 Khz) yang digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam.
Teknik ini lebih praktis dan mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas.
Metode Geomagnet adalah salah satu metoda di geofisika yang memanfaatkan sifat
kemagnetan bumi.  Menggunakan  metoda ini diperoleh kontur yang menggambarkan
distribusi susceptibility batuan di bawah permukaan pada arah horizontal. Dari
nilai susceptibility selanjutnya dapat dilokalisir / dipisahkan batuan yang mengandung sifat
kemagnetan dan yang tidak.  Mengingat survey ini hanya bagus untuk pemodelan kearah
horizontal, maka untuk mengetahui informasi kedalamannya diperlukan metoda Resistivity
2D. Jadi, survey geomagnet diterapkan untuk daerah yang luas, dengan tujuan untuk
mencari daerah prospek. Setelah diperoleh daerah yang prospek selanjutnya dilakukan
survey Resistivity 2D.
Medan dalam ilmu geofisika terdiri dari 2 :
1. Medan alami adalah misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan
gravitasibumi, medan magnet bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta
radiasi radiokativitas bumi.
2. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam
tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.

 Medan Magnet Bumi


Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga elemen medan
magnet bumi, yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas kemagnetannya.
Parameter fisis tersebut meliputi :

 
- Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal  yang
dihitung dari utara menuju timur.

5
- Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal yang
dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah.
- Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang horizontal.
- Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.

Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu. Untuk menyeragamkan nilai-nilai
medan utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang disebut International Geomagnetics
Reference Field (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut
diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar 1 juta km2 yang
dilakukan dalam waktu satu tahun. Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian :
1) Medan magnet utama (main field)
Medan magnet utama dapat didefinisikan sebagai medan rata-rata hasil pengukuran
dalam jangka waktu yang cukup lama mencakup daerah dengan luas lebih dari 106 km2.
2) Medan magnet luar (external field)
Pengaruh medan magnet luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil
ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Karena sumber
medan luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan terionisasi
di atmosfer, maka perubahan medan ini terhadap waktu jauh lebih cepat.
3) Medan magnet anomali
Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnet lokal (crustal field). Medan
magnet ini dihasilkan oleh  batuan yang mengandung mineral bermagnet seperti
magnetite (), titanomagnetite () dan lain-lain yang berada di  kerak bumi.
Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran adalah variasi
medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali magnetik). Secara garis besar anomali
medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnetik induksi.
Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu
pada besar dan arah medan magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan
sebelumnya sehingga sangat rumit untuk diamati. Anomali yang diperoleh dari survei
merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan magnet
remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya bertambah besar.
Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan diabaikan
apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 % medan magnet utama bumi (Telford,
1976),

2.3 Kegunaan Metode Geomagnet


Adapun kegunaan metode geomagnetik, yakni :

6
1. Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi dengan Metode Magnetik.
Mengukur variasi medan magnetik bumi pada metode ini yang disebabkan perbedaan
property magnetik dari bebatuan di bawah permukaan. Hasil survei magnetik dan
gravitasi biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan
(basin).
Metode Geomagnetik Geofisika, eksplorasi migas metode gravity dan magnetik memang
hanya dipergunakan untuk tahap awal, terutama guna tujuan regional untuk mengetahui
konfigurasi basement (batuan dasar). Maksud utamanya adalah untuk mengetahui
ketebalan sedimen, makin tebal makin bagus dan potensial untuk source rock. Untuk
penentuan struktur geologinya digunakan metode seismik. Terdapat lima metode studi
geofisika yang dapat dipakai dalam eksplorasi minyak dan gas bumi, antara lain metode
seismik, magnetik, gravity, elektromagnetotelurik, dan georadar.
2. Eksplorasi Panas Bumi dengan Metode Magnetik.
Kondisi reservoir panas bumi dapat digambarkan menggunakan metode magnetik.
Eksplorasi panas bumi dengan metode magnetik dilakukan dengan menafsir secara
kuantitatif terhadap tubuh intrusi. Pada variasi batuan magnet panas bumi sangat
bergantung di lapangan yang terpengaruh panas. Biasanya panas bumi terletak di daerah
vulkanik. Dengan mengetahui kerentanan (k) magnetik batuan,dapat dikettahui informasi
tentang panas bumi.
3. Eksplorasi Bijih Besi dengan Metode Magnetik.
Dalam magnetik eksplorasi bijih besi (iron ore) yang berasosiasi dengan granit. Besar
anomali magnetik dipengaruhi sangat kuat oleh induksi ferromagnetik bijih besi yang
terkandung pada granit. Diduga pemodelan 2D dan inversi 3D dapat mermbawa granit
bijih besi mengintrusi secara menjari (dike) dengan jenis mineral utama adalah magnetit.
Batuan granit yang mengandung bijih besi (iron ore) berasosiasi dengan anomali magnet
besar (+). Metode magnetik berguna untuk memetakan dan menghitung potensi bijih besi
dibawah permukaan. Dilakukan interpretasi dengan pemodelan ke depan (forward
modeling) secara 2D dan 3D. Dalam interpretasi kuantitatif untuk menggambarkan
bentuk tubuh ’iron ore’ di bawah permukaan berdasarkan anomali magnetik dan geologi.

1. Eksplorasi Air Dengan Metode Magnetik.


Penyebab air tanah pada suatu endapan yang menimbulkan arus lemah (battery action).
Arus ini akan menghasilkan medan magnet. Pengukuran-pengukuran tegangan (voltase)
secara sistematis di permukaan dapat memperlihatkan suatu perubahan yang signifikan
jika terdapat mineralisasi di bawah permukaan.
2. Eksplorasi Geothermal pada daerah Jaboi
Dalam sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan
bersama mineral ikutan, gas dan lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem panasbumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses
penambangan disebut panas bumi. (Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang panasbumi).
Prinsipnya metode geomagnetik, bumi diyakini sebagai batang magnet raksasa dimana
medan magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh
lebih kecil daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan.
Medan magnet diamati pada bagian bumi tertentu, biasanya disebut anomali magnetik
yang dipengaruhi suseptibilitas batuan tersebut dan remanen magnetiknya. Berdasarkan

7
pada anomali magnetik batuan ini, pendugaan sebaran batuan yang dipetakan baik secara
lateral maupun vertikal.
Fungsinya eksplorasi metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap : akuisisi
data lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa perlakuan atau
kegiatan.
Alat Alat Geomaganet, yang mana dalam melakukan pengukuran geomagnetik, peralatan
paling utama yang digunakan adalah magnetometer. Alat ini digunakan untuk mengukur
kuat medan magnetik di lokasi survei. Salah satu jenisnya adalah PPM (Proton Precission
Magnetometer) yang berfungsi untuk mengukur nilai kuat medan magnetik total.

2.4 Sejarah Geomagnetik


Pertama kali metode geomagnetik di teliti oleh Sir William Gilbert (1540-1603) kurang
lebih 400 tahun yang lalu. Gilbert adalah orang yang pertama kali melihat bahwa medan
magnet bumi ekivalen dengan arah utara – selatan sumbu rotasi bumi. Penelitian Gilbert
kemudian dibukukan oleh Thalen (1879) dengan judul :” The Examination Of Iron Ore
Deposite By Magnetic Measurement” yang kemudian menjadi pionir bagi pengukuran
magnetisasi bumi (Geomagnet). Salah satu penemuan Gilbert kemudian diperdalam oleh
Van Wrede (1843) untuk melokalisir endapan bijih besi dengan mengukur variasi magnet di
permukaan bumi.
Metode geofisika salah satunya yang digunakan untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi
dengan memanfaatkan sifat kemagnetan batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan
magnet batuan disebut Metode Magnetik. Metode magnetik sering digunakan pada
eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan mineral, maupun untuk keperluan pemantauan
(monitoring) gunung api.
Pada pengukuran metode magnetik variasi intensitas medan magnetik di permukaan bumi
yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan
bumi (suseptibilitas).
Sejak lebih dari tiga abad yang lalu telah diketahui bahwa bumi merupakan magnet yang
besar. Bentuk bumi sendiri tidak benar-benar bulat dan material penyusunnya pun tidak
homogeny, hal ini mengakibatkan perubahan-perubahan pada lintasan garis gaya magnet.
Penyimpangan inilah yang disebut anomaly geomagnet. Metode magnetik mendasari survey
geofisika dalam pencarian jebakan mineral dan struktur bawah permukaan bumi secara
signifikan.

2.5 Aplikasi Metode Geomagnetik dalam Eksplorasi Bahan Galian

1. Meode Pengukuran Geomagnetik Darat, Laut dan Udara


Pengukuran medan magnet dapat dilakukan di darat, laut dan udara. Teknik
pengukukuran berbeda untuk masing-masing tempat sesuai dengan maksud

8
eksplorasinya.Pengukuran di darat selang antar titik ukur kecil beberapa meter sampai
beberapa puluh meter dan daerah eksplorasi biasanya terbatas. Pengukuran di laut
maupun di udara selang antar titik ukur lebih besar berkisar antara 0,25 mil sampai
beberapa mil dan daerahnya lebih luas
2. Pengukuran Geomagnetik Di Darat
Biasanya untuk eksplorasi mineral juga untuk penelitian geologi tinjau. Selang
antar titik ukur rapat (beberapa meter sampai beberapa puluh meter) Titik amat dan
pengamat harus bebas dari gangguan magnetik (listrik, jembatan,barang  dari besi, jam
tangan, pisau lipat dll). pengukuran dapat dilakukan dengan satu atau dua alat.

3. Penentuan Titik Pengamatan

Alat digunakan untuk mengukur mengukur variasi medan magnet di titik amat
dan mengukur variasi harian di base station.Penempatan base station sebaiknya
mempertimbangkan sehingga pembacaan dapat diulang dalam selang waktu maksimal 2
jam sehingga diperoleh data anomali magnetik serta dapat dibuat kurva variasi harian.
Satu alat diletakkan di base station untuk mengukur variasi harian. Satu alat lainnya
dilakukan untuk melakukan pengukuran di lapangan. Sehingga diperoleh data anomali
magnetik serta dapat dibuat kurva variasi harian. Pada akhir survey tiap hari pembacaan
harus dilakukan kembali di titik base station dengan tujuan mengetahui perbedaan
pembacaan. Pengukuran geomagnetik di darat dilakukan dengan menggunakan
magnetometer jenis medan magnet vertikal dan medan magnet total, adapun medan
magnet horisontal jarang dilakukan

4. Metode Geomagnetik Di Udara

9
Biasanya dilakukan dengan tujuan penelitian ilmaih dan geologi tinjau
(rekonesen) Yang terukur medan magnet total. Alat memiliki sensitivitas magnetometer
besar (1-5 gamma) lebih sensitif daripada magnetometer darat. Alat digantung pada
pesawat (lintasan dan ketinggian tergantung pada tujuan survey), data terekam secara
otomatis pada kertas rekam Pencatatan variasi harian diletakkan di darat (untuk
mengetahui adanya badai magnetik) variasi harian tidak didasarkan di darat, karena
variasi harian berbeda untuk lintasan yang jauh. Lintasan pengukuran memotong
dilakukan untuk koreksi pembacaan.Penentuan lokasi dilakukan dengan pemotretan
udara, bantuan radar, signal radio dll. Daearh datar tidak ada gangguan magnetik yang
menonjol.

Keuntungannya adalah luas daerah yang besar serta dilakukan dengan cepat ntuk pekerjaan
eksplorasi mineral lokasi yang kecil biaya survey lebih besar tidak ekonomis. Anomali yang
diharapkan pada eksplorasi mineral lebih dangkal.

5. Metode Geomagnetik Di Laut

Biasanya dilakukan bersama dengan survey geofisika lainnya seperti gaya berat dan
seismik. proton magnetometer dengan sensor ditarik dibelakang kapal sejauh 200-400 meter,
terendam sedalam 15-20 meter. pencatatn terekam secara otomotis.Biasanya dilakukan
untuk mendapatkan data geologi bawah laut secara global.

10
2.5 Kelemahan Kelebihan Geomagnetik
Kelebihan
Kelebihan metode magnetik dibanding metode yang lain:
a. Metode ini sensitif terhadap perubahan vertical, umumnya digunakan untuk
mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral
ferromagnetic, struktur geologi.Umumnya tubuh intrusi, urat hydrothermal kaya akan
mineral ferromagnetic(Fe3O4, Fe2O3) yang memberi kontras pada batuan
sekelilingnya.

11
b. Mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi
mendekati temperatur Curie oleh karena itu efektif digunakan untuk mempelajari daerah
yang dicurigai mempunyai potansi Geothermal.
c. Data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat.
Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan
panjang gelombang maupun kedalaman sumber anomaly magnetic yang ingin diselidiki.
Kekurangan
Metode ini sangat sensitif dengan medan magnet dari luar yang akan memperbesar nilai
pendeteksian sehingga pengukuran menjadi tidak akurat dan membutuhkan daya yang besar.

Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/doc/217943316/PENGERTIAN-METODE-MAGNETIK-1
https://jagoanilmu.net/metode-geomagnetik-geofisika/

12
https://jagoanilmu.net/eksplorasi-geofisika/
https://id.scribd.com/doc/208330659/Aplikasi-Metode-Geomagnet-Dalam-Eksplorasi-Panas-
Bumi

13

Anda mungkin juga menyukai