PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mempelajari lautan. Ilmu ini semata – mata bukalah merupakan suatu ilmu yang
murni. Tetapi merupakan perbedaaan dari bermacam – macam ilmu dasar yang
lain. Ilmu ilmu lain yang termasuk di dalamnya adalah ilmu tanah (geology), ilmu
bumi (geography), ilmu fisika (physics), ilmu kimia (chemistry) ilmu hayat
perairan yang masih di pengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air pasang
beban masukan bahan oraganik, baik secara alami maupun suplay dari lautan dan
atau daratan. Bahan oraganik berasal dari berbagai sumber seperti kegiatan
aktifitas manusia yang akan masuk melalui aliran sungai atau run – off yang
Akan tetapi keberadaanya juga harus dijaga. Kelebihan nitrat dapat berdampak
buruk bagi lingkungan. Contoh dari kelebihan nitrat yaitu blomming alge
Fosfat (PO4-P) merupakan salah satu unsur esensial bagi metabolisme dan
pembentukan protein. Fosfat yang merupakan salah satu senyawa nutrien yang
sangat penting di laut. Menurut Thomas (1955) dalam Kadim et al. (2017), fosfat
menjadi faktor pembatas yang sangat penting di perairan produktif dan tidak
produktif, fosfor memainkan peranan penting dalam determinasi jumlah
Apparent oxygen utilization (AOU). dalam suatu perairan yang masih alami,
nilai AOU umumnya positip. Namun untuk perairan yang banyak mengandung
zat–zat organik, nilai AOU menjadi negatip yang berate jumlah oksigen yang
lebih banyak di bandigkan dengan jumlah oksigen yang tersedia (I simon, 2018).
langsung dengan wilayah perkotaan, maka perairan ini banyak dipengaruhi oleh
penambangan pasir di sekitar daerah aliran sungai, serta kegiatan pertanian yang
terdapat di sepanjang beberapa sungai besar dan kecil yang bermuara di Teluk
menguji kualitas air laut yang terdiri dari Nitart, Fosfat, dan Dissolved oxygen.
Tujuan dari Praktikum ini yaitu untuk mengetahui kualitas suatu perairan
Manfaat dari praktikum ini yaitu setelah melakukan praktikum ini, para
A. Nitrat
terjadi proses nitrifikasi yang merupakan proses oksidasi secara biologis dari
amonium menjadi nitrat dan nitrit. Proses nitrifikasi ini dilakukan dengan
bantuan bakteri yang dapat melakukan proses oksidasi. Proses pertama yaitu
merupakan salah satu nutrient perairan alami. Nitrat merupakan salah satu nutrient
senyawa yang penting dalam sintesa protein hewan dan tumbuhan. Konsetrasi
merupakan proses oksidasi am onia yang menjadi nitrit dan nitrat adalah proses
yang penting dalam siklus nitrogen berlangsung pada kondisi aerob (Baigo dkk.,
2018).
dalam proses respirasi dan perairan za–zat organik oleh mikro – organisme.
Secara alami kedua senyawa kimia ini terdapat dalm air laut pada kadar yang
oksigen terlarut. Pada saat kadar oksigen rendah, keseimbangan bergerak menuju
menuju nitrat Wilayah pesisir lebih dekat dengan daratan sehingga limpasan
dari daratan akan masuk terlebih dahulu ke wilayah pesisir kemudian akan
bergerak menuju laut. fitoplankton dapat tum buh dengan baik pada rentang
Fosfat di perairan dapat berasal dari kegiatan manusia, baik dari kegiatan
rumah tangga, kegiatan pertania, industri dan lain- lain. Fosfat di alam
terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan
dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat
organik yang berasal dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh
Keberadaan fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis
dan mengendap di sedimen dasar perairan. Oleh karena itu, fosfat di laut
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil akan
terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat
adanya proses dekomposisi dan sintesis antara bentuk organik dan bentuk
dipengaruhi oleh nilai pH. Selain pH juga bergantung pada suhu di perairan.
pada air limbah yang mengandung bakteri berlangsung lebih cepat dibanding
ada (terlarut) di air. DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan,
proses metabolisme atau pertukran zat yang kemudian menghasilka energy untuk
dijumpai pada lapiasan permukaan karena oksigen dari udara di dekatnya dapat
secara langsung larut berdifusi kedalam air laut (Baigo dkk., 2018).
respirasi dan menguraikan zat oraganik menjadi an-organik oleh mikro organisme
banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi dan penguraian zat –
utilization (AOU). Dalm suatu perairan yang masih alami, nilai AOU umumnya
positip. Namun untuk perairan yang banyak mengandung zat – zat organik, nilai
AOU menjadi negatip yang berate jumlah oksigen yang dibutuhkan lebih banyak
III. METODOLOGI
10.00 13.00 WITA, Bertempat Teluk Kendari Sekitar Asrama Duyung dan
C. Posedur Kerja
a. Nitrat
terhomogenkan
b. Fosfat
terhomogenkan
c. DO
dalam Erlenmeyer.
bening.
A. Hasil
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil kualitas pengujian dari air laut di Lab Pengujian hasil
perikanan dan Ilmu Kelautan. peroleh nilai Nitrat sebesar 0,220 Mg/L Fosfat
sebesar 0, 220 Mg/L secara umum nilai kadar nitrat ini masih sangat rendah.
Kadar nitrat yang normal di suatu perairan laut umumnya berkisar antara 0,10-
yang berada di perairan Benu-Benua yaitu 0, 94 Mg/L. Kisaran ini sangat tinggi
sebab masih baku mutu lingkungan untuk fosfat adalah 0.015 mg/L menurut
Effendi (2003).
A. Kesimpulan
tercemar ringan.
B. Saran
praktikan yaitu praktikan wajib mempelajari serta memahami materi yang akan di
praktikan.
DAFTAR PUSTAKA