An Sensitifitas-Simplek (Nop 2021)
An Sensitifitas-Simplek (Nop 2021)
OPTIMISASI
MATERI
o Analisis sensitifitas
✓ Perubahan koefisien fungsi tujuan
✓ Perubahan kapasitas sumberdaya
✓ Penambahan Variabel Baru
✓ Penambahan Kendala Baru
Analisis Sensitifitas
o Salah satu asumsi LP adalah bersifat deterministik, dalam
kenyataannya nilai-nilai parameter (baik Cj, aij maupun bi)
umumnya mengandung ketidakpastian.
o Setiap perubahan nilai input (data) akan mengubah masalah
LP yang dapat mempengaruhi solusi optimal. Untuk
mengetahui bagaimana solusi optimal akan berubah
sehubungan dengan perubahan nilai input (data), digunakan
analisis sensitifitas (Mustafa & Parkhan, 2000; Mulyono,
2007).
o Ketidakpastian yang mungkin dihadapi pada analisis
sensitifitas meliputi (Mustafa & Parkhan, 2000; Mulyono,
2007) :
a) Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan (Cj)
b) Perubahan Kapasitas Sumber Daya (bi)
c) Penambahan Variabel Baru (Xj)
d) Penambahan Kendala Baru
o Pada kasus dengan dimensi m × 2 dapat diselesaikan
dengan metode grafis, sedang kasus dengan dimensi m ×
n dapat diselesaikan dengan metode simplek.
4
a) Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan (Cj)
o Perubahan koefisien fungsi tujuan dibedakan menjadi :
1) Perubahan koefisien fungsi tujuan variabel basis
2) Perubahan koefisien fungsi tujuan variabel non basis.
1) Perubahan koefisien fungsi tujuan variabel basis
Untuk menggambarkan perubahan ini akan dianalisis contoh
berikut : Maksimumkan Z = 200 X1 + 160 X2
dengan batasan: 30 X1 ≤ 1500
40 X1 + 20 X2 ≤ 2500
20 X1 + 25 X2 ≤ 2000
X1, X2 ≥ 0
5
Bentuk implisit fungsi tujuan dan fungsi batasan adalah sebagai
berikut:
Fungsi tujuan : Z – 200 X1 – 160 X2 + 0 S1 + 0 S2 + 0 S3 = 0
dengan batasan : 30 X1 + S1 = 1500
40 X1 + 20 X2 + S2 = 2500
20 X1 + 25 X2 + S3 = 2000
X1, X2, S1, S2, S3 ≥0
Tabel solusi optimal
Variabel basis X1, X2 dan S1 dan variabel non basis S2 dan S3.
Koefisien fungsi tujuan variabel basis adalah C1, C2 dan C3.
Seberapa besar range koefisien C1 dan C2 dapat berubah
(dinaikkan atau diturunkan) tanpa mempengaruhi solusi
optimal ditentukan dengan rumus berikut :
Syarat tabel optimal tetap optimal jika Ĉj ≥ 0.
Dengan :
Cb = koefisien fungsi tujuan variabel basis pada tabel optimal
Yj = variabel dual dari variabel keputusan/variabel slack
ˆ = menunjukkan nilai baru atau nilai pada tabel optimal.
Jadi range C1 adalah : 128 ≤ C1 ≤ 320
Jadi range C2 adalah : 100 ≤ C2 ≤ 250
Untuk mengetahui perubahan pada tabel optimal sehubungan
dengan perubahan koefisien fungsi tujuan dapat ditentukan
sebagai berikut :
a) Hitung simpleks multiplier (π).
π = Cb Bˉ¹
Cb = koefisien fungsi tujuan variabel basis
Bˉ¹ = matriks dibawah variabel basis awal pada tabel optimal
b) Tentukan koefisien fungsi tujuan pada tabel optimal dengan
mencari selisih ruas kiri dan ruas kanan pembatas dual.
Misal C1 diubah dari 200 menjadi 240 (dalam range)
Y1 = 0, Y2 = 14/3, Y3 = 8/3
Y1 = 0, Y2 = – 5/3, Y3 = 40/3
22
Bentuk implisit fungsi tujuan dan fungsi batasan adalah sebagai
berikut:
Maksimumkan : Z – 12 X1 – 18 X2 – 15 X3 + 0 S1 + 0 S2 + 0 S3
dengan batasan: 4 X 1 + 6 X2 + 5 X 3 + S 1 = 480
2 X1 + 5 X2 + 6 X 3 + S2 = 360
3 X 1 + 8 X2 + 6 X 3 + S3 = 580
X1, X2, X3, S1, S2, S3 ≥0
Tabel solusi optimal
Y1 = 3, Y2 = 0 dan Y3 = 0
Fungsi Batasan Dual:
bˆi = Bˉ¹ bi
dimana:
Bˉ¹ = matriks dibawah variabel basis awal pada tabel optimal
ˆ = menunjukkan nilai baru atau nilai pada tabel optimal
Syarat tabel optimal tetap optimal dan layak jika: bˆi ≥ 0
31
Syarat tabel optimal tetap optimal dan layak jika bˆi ≥ 0
5/8 b1 – 270 + 0 ≥ 0 → b1 ≥ 432
– 2/8 b1 + 180 + 0 ≥ 0 → b1 ≤ 720
1/8 b1 – 630 + 580 ≥ 0 → b1 ≥ 400
46
o Misal jika perusahaan merencanakan untuk membuat
produk D dimana setiap unit produk D memberikan
sumbangan keuntungan 12, membutuhkan 9 unit
sumberdaya 1, 6 unit sumberdaya 2 dan 8 unit sumberdaya
3 sehingga formulasi persoalan semula berubah menjadi :
Maksimumkan : Z = 12 X1 + 18 X2 + 15 X3 + 12 X4
dengan batasan: 4 X1 + 6 X2 + 5 X3 + 9 X4 ≤ 480
2 X1 + 5 X2 + 6 X3 + 6 X4 ≤ 360
3 X1 + 8 X2 + 6 X3 + 8 X4 ≤ 580
X1, X2, X3, X4 ≥ 0
47
Pembatas dual baru : 9 Y1 + 6 Y2 + 8 Y3 ≥ 12
Ĉ4 = 9 Y1 + 6 Y2 + 8 Y3 – 12
Y1 = 3, Y2 = 0 dan Y3 = 0
Ĉ4 = 9 (3) + 6 (0) + 8 (0) – 12 = 15, positif menunjukkan
bahwa produk D dengan keuntungan/unit 12, tidak layak
untuk diproduksi. Produk D layak untuk diproduksi jika
keuntungan/unit : 9 (3) + 6 (0) + 8 (0) – C4 < 0 atau C4 > 27.
Misal C4 = 30, X4 = 9 (3) + 6 (0) + 8 (0) – 30 = – 3, dengan
koefisien pembatas sebagai berikut :
51
Misal batasan baru : 5 X1 + 6 X2 + 8 X3 ≤ 500
Tabel penambahan batasan baru
52
2. Buat agar korespondensi variabel basis pada tabel optimal
semula, terhadap pembatas baru berharga nol.
Variabel basis pada tabel optimal semula adalah X1, X2 dan
S3 yang pada pembatas baru masing-masing sebesar 5, 6
dan 0. Supaya berharga nol, maka nilai kolom X1, X2, X3, S1,
S2, S3, S4 dan solusi pada baris S4 tambahkan dengan :
53
[(– 5)(pers X1) + (– 6)(pers X2) + (0)(pers S3)] + pers S4
X1 : [(– 5)(1) + (– 6)(0) + (0)(0)] + 5 = 0
X2 : [(– 5)(0) + (– 6)(1) + (0)(0)] + 6 = 0
X3 : [(– 5)(– 11/8) + (– 6)(14/8) + (0)(31/8)] + 8 = 35/8
S1 : [(– 5)(5/8) + (– 6)(– 2/8) + (0)(1/8)] + 0 = – 13/8
S2 : [(– 5)(– 6/8) + (– 6)(4/8) + (0)(– 14/8)] + 0 = 6/8
S3 : [(– 5)(0) + (– 6)(0) + (0)(1)] + 0 = 0
S4 : [(– 5)(0) + (– 6)(0) + (0)(0)] + 1 = 1
Solusi : [(– 5)(30) + (– 6)(60) + (0)(10)] + 500 = – 10
54
Tabel iterasi 1 penambahan batasan baru
59
o Penambahan variabel baru, ditujukan untuk mengetahui
kapan penambahan variable baru berpengaruh terhadap
keputusan atau kondisi optimal semula
o Penambahan kendala baru, ditujukan untuk mengetahui
kapan adanya kendala baru berpengaruh terhadap
keputusan atau kondisi optimal semula
o Untuk mengetahui prioritas penambahan/pengurangan
suatu sumber daya dapat ditentukan berdasarkan nilai
shadow price nya
60
Tugas
Sebuah perusahaan merencanakan untuk memproduksi 3
macam produk, yaitu produk A, B dan C. Setiap produk A
membutuhkan 6 unit sumberdaya 1, 12 unit sumberdaya 2 dan 8
unit sumberdaya 3. Setiap produk B membutuhkan 12 unit
sumberdaya 1, 8 unit sumberdaya 2 dan 10 unit sumberdaya 3.
Setiap unit produk C membutuhkan 9 unit sumberdaya 1, 8 unit
sumberdaya 2 dan 6 unit sumberdaya 3. Setiap produk A, B dan
C masing-masing menyumbangkan keuntungan Rp. 40,-, Rp.75,-
dan Rp.60,-. Kapasitas sumberdaya 1, 2 dan 3 masing-masing
825 unit, 600 unit, dan 750 unit. Jika X1, X2 dan X3 menunjukkan
banyaknya produk A, B dan C yang dibuat, dan S1, S2 dan S3
menunjukkan kapasitas sumberdaya 1, 2 dan 3 yang tersedia.
Tentukan :
o Tentukan banyaknya produk A, B dan C yang sebaiknya
diproduksi dan berapakah keuntungannya.
o Status masing-masing sumberdaya pada kondisi optimal
o Kebutuhan sumberdaya 1, 2 dan 3 pada kondisi optimal
o Range keuntungan/unit produk A, B dan C yang menunjukkan
bahwa pada range tersebut keputusan optimal semula tidak
berubah.
o Jika keuntungan/unit produk A berubah menjadi Rp 50,-
berapa produk A, B dan C yang seharusnya diproduksi dan
berapa keuntungan (Z) ?.
o Pada keuntungan berapa rupiah/unit, produk A menjadi layak
diproduksi.
o Jika keuntungan/unit produk B berubah menjadi Rp 70,-
berapa produk A, B dan C yang seharusnya diproduksi dan
berapa keuntungan (Z)?.
o Jika keuntungan/unit produk C berubah menjadi Rp 80,-
berapa produk A, B dan C yang seharusnya diproduksi dan
berapa keuntungan (Z)?.
o Range sumberdaya 1, 2, 3 yang menunjukkan bahwa pada
range tersebut status sumberdaya yang ketat tetap ketat.
o Shadow price sumberdaya 1, 2, 3 dan sumberdaya mana yang
sebaiknya dikurangi jika perusahaan akan mengurangi salah
satu kapasitas sumberdaya sebesar 50 unit?
o Besarnya Keuntungan (Z), jika kapasitas sumberdaya 1 naik
menjadi 850 unit.
o Besarnya Keuntungan (Z), jika kapasitas sumberdaya 2 naik
menjadi 700 unit.
o Besarnya Keuntungan (Z), jika kapasitas sumberdaya 3 turun
menjadi 700 unit.
o Bagaimana pengaruh adanya batasan baru berikut : 5 X1 + 6
X2 + 10 X3 ≤ 500
o Jika perusahaan merencanakan untuk membuat produk D
dimana setiap unit produk D memberikan sumbangan
keuntungan 58, membutuhkan 6 unit sumberdaya 1, 8 unit
sumberdaya 2 dan 6 unit sumberdaya 3, layakkah produk D
tersebut diproduksi, bagaimana kondisi optimalnya.
Referensi