Unfari Kelompok 2 Kewirausahaan
Unfari Kelompok 2 Kewirausahaan
Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Fajar Maulana (C1B200076)
2. Ahmad Nurasa (C1B200092)
3. Sopi Nugraha (C1B200088)
4. Mukhamad Syarifal Maqom (C1B200073)
5. Asep Supriatna (C1B200085)
6. Dahrul Effendi (C1B200060)
i
ABSTRAK
Usaha Milik Desa atau BUMDes yang merupakan badan usaha di mana seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan untuk mengelola asset,
Terbukti, dari 700 keluarga, sudah 210 keluarga yang bergabung dengan BUMdes.
Setiap keluarga berinvestasi hingga Rp.5 juta sehingga total penyertaan modal dari
Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) di daerah Desa Ponggok hanya ada satu BUMDes yaitu BUMDes Tirta
dari hasil penelitian. Objek dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen yaitu,
tempat, pelaku dan aktifitas. Tempat pada penelitian ini dilakukan di Desa
Ponggok. Pelaku pada penelitian ini terdapat tiga sudut pandang yaitu pemerintah,
tokoh masyarakat, dan pelaku usaha. Terakhir adalah aktivitas yang dilakukan pada
penelitian ini adalah melihat keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
ii
dokumentasi sebagai perolehan data berupa tulisan maupun gambar untuk
menambah informasi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, tentang peran BUMDes Tirta Mandiri
ponggok. Hal ini dibuktikan dari terciptanya lapangan pekerjaan baru, unit-unit
usaha yang dijalankan berkembang pesat dan warga diberi kesempatan untuk
membuka usaha dengan difasilitasi oleh BUMDes. Disamping itu pemerintah juga
yang sangat signifikan setelah adanya BUMDes. Program bantuan sosial juga turut
yang digulirkan antara Pemerintah Desa dengan BUMDes Tirta Mandiri antara lain
satu rumah sarjana, bantuan uang untuk penduduk lansia, program renovasi rumah
yang tidak layak huni, program listrik gratis bagi warga yang rumahnya belum
teraliri listrik dan biaya premi BPJS Kesehatan yang ditanggung oleh Pemerintah
meningkat. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan program dan kinerja BUMDes
iii
KATA PENGANTAR
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa sholawat dan salam penulis
tersebut penulis mendapat banyak pengetahuan, teman dan pengalaman yang sangat
Makalah ini penulis mendapat arahan dan bimbinganya, oleh karena itu penulis
S.Sos., M.A.P Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan atas bimbingan, arahan dan
milik Allah ﷻ. Oleh sebab itu apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini, penulis memohon maaf kepada pembaca serta mengharapkan kritik dan saran
iv
yang membangun untuk memenuhi kekurangan dalam penulisan makalah ini demi
Besar harapan penulis semoga Penelitian Makalah ini dapat menjadi bahan
(Penulis)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 30
vi
4.1. Sejarah BUMDes Wisata Ponggok dan Gambaran Umum Desa Ponggok 30
4.2. Peran Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri dalam
Ponggok ............................................................................................................ 37
........................................................................................................................... 41
vii
BAB I PENDAHULUAN
Desa merupakan unit terkecil dari negara yang terdekat dengan masyarakat
desa.1 BUMDes merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai
itu BUMDes juga berperan sebagai Lembaga sosial yang berpihak pada kepetingan
tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa serta
PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa. Dalam UU No. 32 tahun 2004 juncto UU No.
23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada Pasal 213 ayat (1) disebutkan
bahwa, “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan
1
Maria Rosa Ratna Sri Anggraeni, Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pada
Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Studi Pada BUMDes Di Gunung Kidul, Yogyakarta (jurnal
MODUS Vol.28 (2): 155-167,2016)
2
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), 2007,
Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya, hlm. 3.
3
Pasal 213 ayat (1) UU No. 32 tahun 2004 jo. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
8
Pendirian BUMDes juga didasari oleh UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa
daalam Pasal 87 ayat (1) yang berbunyi, “Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa yang disebut BUMDes,” dan ayat (2) yang berbunyi, “BUMDes
dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan,” dan ayat (3) yang
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk
berdasarkan Prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisonal yang diakui
(NKRI). Sebagai unit terkecil dari negara, desa secara riil langsung menyentuh
kebutuhan masyarakat. Indonesia memiliki 74.093 desa, di mana lebih daari 32 ribu
desa masuk dalam kategori desa tertinggal. Salah satu strategi untuk menanggulangi
mana sumber daya dan fasilita yang di sediakan secara spontan oleh komunitas
sekitar obyek wisata mampu meningkatkan mutu dan tarif hidupnya melalui
tentu saja akan memberikan dampak, baik itu dampak positif maupun dampak
4
Pasal 87 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa
9
negative. Perubahan-perubahan yang terjadi di Kawasan wisata akan bersentuhan
obyek wisata ini sudah lebih dahulu terlibat dalam pengelolaan aktivitas pariwisata.
Oleh sebab itu peran mereka tampak dalam bentuk penyediaan akomodasi dan
penyediaan tenaga kerja. Dari semua kegiatan pasiwisata ini sepenuhnya dikelola
oleh masyarakat lokal atau masyarakat yang ada disekitar obyek wisata.5
Usaha Milik Desa atau BUMDes. Badan usaha yang seluruh atau Sebagian besar
modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan desa. Modal dipisahkan untuk mengelola asset, jasa pelayanan, dan usaha
dirugikan dan lebih diuntungkan, maka diperlukan arus balik dalam pemerataan
5
Adelia Shinta Dewi, Dampak Pengembangan Obyek Wisata Umbul Ponggok Terhadap
Perekonomian Masyarakat Desa Ponggok (skripsi Program Studi Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2015)
6
Putri Febri Astuti, Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Bumdes Tirta Mandiri Desa Ponggok
Keccamatan Polanharjo Kabupaten Klaten (Jurnal Penelitian Departemen Politik Dan Pemerintah
Universitas Diponegoro, Semarang, 2015)
7
Zulkarnain Ridlwan, “Payung Hukum Pembentukan BUMDes,” Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum
Vol 7, No.3 (September-Desember, 2013), hlm. 356
10
sumber daya alam dan kebijakan.8 Salah satu BUMDes yang didirikan dengan
tujuan sebagai penopang atau penguat ekonomi desa adalah BUMDes Tirta Mandiri
yang didirikan pada Desember 2009 sebagai penguatan ekonomi desa Ponggok.
Sebagai salah satu desa di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten, desa Ponggok
pariwisata. Usaha yang dimiliki oleh Desa Ponggok di antaranya wisata alam
(Umbul Ponggok), Kolam perikanan, pengelolaan air bersih, kios kuliner, dan
perkreditan. Salah satu wisata unggulan di desa Ponggok adalah Pemandian Umbul
Ponggok. Atas dasar tersebut, kemudian didirikanlah Badan Usaha Milik Desa
merupakan salah satu objek wisata andalan di Desa Ponggok yang dimanfaatkan
sebagai pemandian. Kolam renang, dan sebagainya. Selain itu wisata umbul
selalu meningkat dari tahun ke tahun sehingga tidak heran jika keuntungan yang
didapat BUMDes Tirta Mandiri hingga jutaan rupiah. Namun yang tidak kalah
pentingnya adalah upaya BUMDes Tirta Mandiri sendiri dalam pengelolaan dan
pelestarian wisata air di Umbul Ponggok yang dijalankan sesuai dengan peraturan
Daya Air. Keuntungan yang di dapat dari wisata air tersebut seharusnya mampu
untuk mempertahankan sumber daya air itu sendiri agar dalam pengelolaannya
8
Robert Chambers, 1988, Pembangunan Desa Mulai dari Belakang, Jakarta: LP3ES (Lembaga
Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial), hlm. 216
11
Desa selalu punya potensi untuk dikembangkan, alamnya yang masih asri
wisata. Melihat potensi itu, pemerintah pusat menyadari akan segala potensi yang
bisa dijadikan andalan bagi kemajuan desa, dan sejak Tahun 2014 dengan
masyarakat desa. Pasalnya Dana desa sejak tahun 2015-2019 telah dianggarkan dan
dikucurkan sebanyak Rp. 187 Triliun. Dari Evaluasi tiga tahunan berdasarkan Buku
Saku Desa Tahun 2017, Dana Desa telah memberikan banyak sumbangsih dalam
terbangunnya 95,2 ribu jalan desa, 914 ribu jembatan, 22 ribu lebih sambungan air
bersih, 10 ribu lebih unit Posyandu dan sebagainya.9 Kenyataannya sekarang justru
menjadi Desa dengan salah satu penghasilan tertinggi yaitu dengan pemasukan
sekitar Rp. 14 Miliar setahun dan menyabet Desa Wisata Terbaik tahun 2017.
Ponggok yang membuat inovasi yaitu menyajikan berbagai spots photo unik di
dalam kolam air tawar dengan berbagai property seperti yang ada di darat, misalnya
skuter, sepeda onthel, laptop, bangku dan sebagainya. Kolam yang dimiliki desa ini
adalah alami yang merupakan warisan dari Belanda yang memiliki luas 50x25
meter dengan kedalaman antara 1,5 sampai 2,5 meter. Tidak hanya berhenti pada
pemanfaatan kolam alami, pemuda dan masyarakat sekitar Desa juga membuat
paket-paket yang bisa dinikmati semisal paket wedding, paket foto tematik,
permainan anak, penginapan dan sebagainya. Nilai plus juga diberikan yaitu dengan
9
https://mikaylabinar.com/profil-desa-umbul-ponggok-mengubah-yang-biasa-menjadi-luar-
biasa/2021-10-30 , diakses pada tanggal 30 oktober 2021
12
adanya akses wifi, sehingga bagi pengunjung yang telah selesai berfoto dapat
dengan cepat mengunggah aktivitas mereka di Umbul Ponggok. Selain sebagai desa
keunikan dan kreativitas yang telah dilakukan pengelola Umbul Ponggok, Ganjar,
Gubernur Jawa Tengah menjadikan Desa Ponggok menjadi Desa Pintar atau smart
village.
penelitian pembahasan dengan Judul “Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri,
Klaten?
13
3. Apakah pengelolaan BUMDes Tirta Mandiri Klaten telah sesuai dengan
Desa Ponggok
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
ilmiah, dengan tinjauan Pustaka penelitian dapat terhindar dari hal-hal yang tidak
sebelumnya.10
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah sebuah lembaga di desa yang
menjalankan fungsi pengelolaan potensi dan asset desa; dan sebagai penyedia
Di balik tujuan BUMDes yang sangat baik, sangat disayangkan belum ada
paying hukum bagi BUMDes. Saat ini, masalah BUMDes belum sepenuhnya diatur
10
John W. Creswell, Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed),
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm 40
11
(Ramadana, Ribawanto, dan Suwondo, 2013)
15
secara lengkap dalam peraturan perundang-undangan. Akibatnya BUMDes belum
memiliki dasar lega;itas yang kuat sebagai Lembaga ekonomi desa. Padahal peran
dan fungsi BUMDes sangat penting dalam meningkatkan taraf ekonomi warga
dana desa. Namun, hal ini tidak sepenuhnya dipahami oleh para kepala desa dan
partisipasi merupakan bentuk kesadaran yang harus ada dalam diri individu sebagai
kesejahteraan masyarakat.
16
adalah kurangnya fasilitas yang menunjang kegiatan pemberdayaan, kurangnya
Oleh karena itu, perlu upaya serius untuk menjelaskan pengelolaan badan usaha
tersebut dapat berjalan secara efektif, efisien, professional dan mandiri untuk
dan konsumtif) masyarakat melalui pelayanan distribusi barang dan jasa yang
12
Fajar Subehi, A. L. (2018). Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten.
17
paling dominan dalam mengerakkan ekonomi desa. Lembaga ini juga dituntut
menempatkan harga dan pelayanan yang berlaku standar pasar artinya terdapat
a. Tersedia sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai
di maksud dengan usaha desaa adalah jenius usaha yang meliputi pelayanan
a. Usaha jasa keungan, jasa angkutan darat dan air, listrik dessa, dan usaha sejenis
lainnya.
18
d. Industri dan kerajinan rakyat
langkah yang terencana serta terpadu antara satu dengan yang lainnya dalam rangka
dipahami dan dipersepsikan dengan cara yang sama oleh pemerintah desa, anggota
(penyertaan modal), BPD, Pemkab, dan masyarakat. Terdapat enam prinsip dalam
melakukan kerja sama yang baik demi pengembangan dan kelangsungan hidup
usahanya.
secara sukarela atau diminta memberikan dukungan dan kontribusi yang dapat
harus dapat diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah dan terbuka.
19
5. Akuntanbel, seluruh kegiatan usaha harus bisa di pertanggungjawabkan secara
usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa, dan berbadan hukum. Pemerintah
Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan
potensi Desa. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa ditetapkan dengan Peraturan
Desa. Kepengurusan Badan Usaha Milik Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan
masyarakat desa setempat. Permodalan Badan Usaha Milik Desa dapat berasal dari
dan Pemerintah Kabupaten/Kota, pinjaman, atau penyertaan modal pihak lain atau
kerja sama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan. Badan Usaha Milik Desa
BPD.
untuk perkembangan desa. BUMDes ini sebenarnya merupakan salah satu Langkah
pemerataan ini diharapkan tidak akan terjadi lagi kesenjangan antara masyarakat di
perkotaan dan pedesaan. Selain itu, diharapkan masyarakat pedesaan bisa memiliki
20
bisa melahirkan industri-industri kreatif yang mampu memberdayakan masyarakat
desa tersebut. Pada akhirnya tidak akan lagi ada masyarakat pedesaan yang
bercirikan kepemilikan kolektif, bukan hanya dimiliki oleh pemerintah desa, bukan
hanya dimiliki masyarakat, bukan juga hanya dimiliki oleh individu, melainkan
menjadi milik pemerintah desa dan masyarakat. Berbeda dengan koperasi yang
dimanfaatkan baik oleh pemerintah desa dan masyarakat secara keseluruhan. Hal
13
Andy Prasetiawan Hamzah, A. P. (2019). Pendampingan Perencangan Kebijakan Akuntansi
Berdasarkan dalam Pelaporan Keungan pada BUMDes Tirta Mandiri, Desa Ponggok, Klaten.
14
Jefri (2019) IMPLIKASI BADAN USAHA MILIK DESA TIRTA MANDIRI BAGI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, Penelitian di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten.
21
2.3. Kerangka Berpikir
Pemerintah Desa
Masyarakat Desa
Manajer BUMDes
Karyawan
22
material dan spiritualnya. Pembangunan masyarakat desa diharapkan bersumber
pada manusia sendiri tanpa campur tangan dari pihak luar. Perkembangan harus
masyarakat desa sendiri yang lebih sejahtera. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU No.
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan / atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
NKRI.16
Berdasarkan pasal tersebut, maka pengurusan dan pengembangan desa
fisik juga memegang peran penting.17 Dalam pasal 78 UU No. 6 tahun 2014 tujuan
15
N. Daldjoeni dan A. Suyitno, 1986, Pedesaan, Lingkungan, dan Pembangunan, Bandung:
Alumni, hlm. xiv
16
Pasal 1 angka 1 UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa
17
Prof. Dr. Mubyarto dan Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, 1988, Pembangunan Pedesaan di
Indonesia, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, hlm. 71
23
Dalam mewujudkan tujuan pembangunan desa, Desa dapat mendirikan
(b) meningkatkan PAD; (c) meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan
sustainable dengan perolehan modal yang berasal dari masyarakat dan Pemdes.18
dasarnya harus bertujuan dalam pembangunan Desa Ponggok itu sendiri dalam
kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan sehari-hari.19 Sehingga inilah
yang akan diteliti penulis lebih lanjut mengenai mekanisme pengelolaan BUMDes
18
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), Op.
Cit, hlm. 11
19
Prof. Dr. Bahrein T. Sugihen, 1996, Sosiologi Pedesaan (Suatu Pengantar), Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, hlm. 88
24
BAB III METODE PENELITIAN
lapangan, dalam hal ini terkiat dengan Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri, dan
Kabupaten Klaten.
berbagai situasi yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian dab
berupaya menarik realitas itu di permukaan sebagai, ciri, karakter, sifat, model,
tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu. Penelitian
20
Soerjono dan Abdul Rahman, 2003, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 23
25
3.3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri yang
dipilihnya lokasi penelitian ini karena BUMDes Tirta Mandiri mempunyai prestasi
dan rekam jejak yang dapat dikatakan berhasil dalam mengelola anggaran serta
BUMDes terbaik secara nasional dan dijadikan percontohan nasional pada tahun
pengelolaan BUMDes.
a. Observasi
ataupun aspek yang lainnya seperti pengalaman manusia yang dapat diamati.21
Observasi dilakukan oleh peneliti secara berkala, hal ini untuk mengumpulkan data
sehingga didapatkan data yang akurat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
21
Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.65.
26
BUMDes di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten dan
masyarakat desa Ponggok. Dalam jenis observasi terus terang ini peneliti
terkadang juga tidak harus berterus terang saat melakukan observasi atau secara
tersamar untuk menjaga keobyektifan data dari sumber data. Kemungkinan kalua
dilakukan secara terus terang peneliti tidak diizinkan untuk melakukan observasi
No Tahap Waktu
b. Wawancara
Wawancara yang telah dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung
22
Pupu Saeful Rahmat, Penelitian Kualitatif, Jurnal EQUILIBRIUM, Vol. 5, No. 9, Januari-Juni
2009: 6.
23
Anis Fuad, Kandung Sapto Nugroho, Panduan Praktisa Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2014), hlm. 13.
27
Adapun representasi informan sebagai berikut: Kepala Desa Ponggok, Direktur
Umum BUMDes Tirta Mandiri, Staf pengelola BUMDes Tirta Mandiri, pelaku
usaha yang bekerjasama dengan BUMDes, tokoh masyarakat seperti Kepala Dusun,
Ketua RW, Ketua RT, Ketua PKK atau Kader Posyandu, tokoh agama, pelaku
usaha yang menjadi mitra BUMDes, masyarakat desa yang merasakan dampaknya,
BUMDes, pedagang kecil yang berjualan di sekitar obyek wisata, juru parkir yang
ada di Kawasan wisata dan orang yang terlibat dalam BUMDes. Wawancara telah
No Tahap Waktu
c. Dokumentasi
seperti gambar, catatan harian dan lain sebagainya yang dapat di jadikan bukti
24
Emzir, Metode Peneltian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 61.
28
dokumentasikan dalam bentuk foto, catatan harian, catatan observasi yang telah
dilakukan.
No Tahap Waktu
Analisa data dilakukan secara kualitatif yang berupa data dalam bentuk
kata-kata atau kalimat. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan logika
deduktif, untuk menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus
yang bersifat khusus atau individual.25 Proses analisis data yang diperoleh dari
25
Jhonny Ibrahim, 2006, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang Banyumedia
Publishing, hlm. 242
29
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Sejarah BUMDes Wisata Ponggok dan Gambaran Umum Desa Ponggok
Ponggok sendiri berawal dari adanya sumber mata air yang terdapat di Desa
Ponggok atau biasa disebut dengan umbul oleh masyarakat sekitar. Desa Ponggok
memiliki beberapa umbul, yaitu Umbul Ponggok, Umbul Besuki, Umbul Sigedang,
dan Umbul Kapilaler. Umbul pertama yang dikelola dan menjadi lokasi wisata
adalah Umbul Ponggok, yang mempunyai lebar 50 m dan panjang 100 m. Air
Umbul Ponggok disuplai dari 40 titik mata air yang berada di sekitar Umbul
Ponggok. Umbul Ponggok memiliki dasar kolam yang masih alami, berupa
hamparan pasir, bebatuan, dan di dalamnya terdapat ikan air tawar. Salah satu
keunikan dari Umbul Ponggok meskipun di dalamnya terdapat banyak ikan, namun
airnya tidak amis. Hal Berikut adalah proses terbentuknya Desa Wisata Ponggok
mulai dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2020 (saat ini):
30
Ponggok sudah banyak mengalami perubahan. Berawal pada tahun 2000 Umbul
cuci). Umbul Ponggok juga pernah digunakan untuk usaha budidaya lumut pakan
ikan yang dikelola warga Ponggok. Tahun berikutnya yaitu 2005, Umbul Ponggok
mulai dikelola oleh Pemerintah Desa Ponggok. Umbul mulai digunakan untuk
berenang, namun belum ada tiketing atau gratis untuk siapa saja yang berenang di
sana.
kemudian setelah itu Umbul Ponggok dikelola oleh BUMDes Tirta Mandiri yang
didirikan di bulan Desember tahun 2009 hingga sekarang. BUMDes Tirta Mandiri
didirikan atas inisiatif dari Kepala Desa Ponggok, Bapak Junaidi Mulyono, S.H.,
31
Gambar 3. Dokumentasi Wisata Umbul Ponggok walker
Potensi yang ditemukan adalah atraksi, yaitu berupa foto di bawah air
Mandiri pada tahun 2010. Perbaikan manajemen pengelolaan dan fasilitas lokasi
wsisata diberikan oleh pemerintah desa dalam bentuk hibah, karena pada saat itu
pada tahun 2016 pengunjung di Umbul Ponggok mengalami kenaikan dan terhitung
paling banyak dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini jadi karena
keberhasilan tingkat promosi dan penambahan atraksi wisata yang dilakukan oleh
32
pengelola Umbul Ponggok, sehingga banyak masyarakat luas yang mulai mengenal
Desa Wisata Ponggok merupakan desa wisata air dimana aktivitas utamanya
adalah bermain air atau berenang dengan daya tarik utama foto underwater.
Penambahan daya tarik dilakukan pada tahun 2015 BUMDes Tirta Mandiri dengan
air.
sebesar Rp. 150.000;/20 menit, dengan fasilitas yang diberikan yaitu helm bawah
air, file dokumentasi berupa foto dan video bagi pengunjung. Pengunjung ketika
melakukan aktivitas walker akan didampingi oleh operator di dalam air. Adanya
Klaten”. Umbul Ponggok juga menawarkan aktivitas di atas air, yaitu wahana
Ponggok warrior.
33
Seiring berjalannya waktu Desa Wisata Ponggok tidak hanya tentang
Umbul Ponggok saja, tetapi juga ada Ponggok Ciblon dan Study Desa yang
semuanya dibawah naungan BUMDes Tirta Mandiri. Study desa merupakan salah
satu kegiatan yang dilakukan oleh BUMDes Tirta Mandiri bekerjasama dengan
pemerintah Desa Ponggok dalam rangka memfasilitasi desa-desa lain yang belajar
desa tidak hanya melibatkan pemerintah desa, tetapi juga melibatkan PKK dan juga
Klaten. Desa Ponggok tidak mencapai angka 77,23 Ha, namun karena desa
Ponggok melepaskan tanah desa sebesar 1,15 Ha kepada pihak PERUSHAAN TIV
(Aqua). Desa Ponggok mendapatkan pergantian lahan seluas 7,82 Ha. Hingga saat
ini luas desa Pongok mencapai 77,23 Ha dan berbatasan dengan desa Cokro,
sebelah selatan, desa Dalangan kecamatan Tulu ng di sebelah Barat dan desa
Secara geografis, desa Ponggok ini berada di ketingian 156 dari permukaan
air laut. Dari segi monografi, desa ini berada pada daratan rendah dengan suhu
udara rata-rata 32 . Jika dilihat dari orbitasi jarak dari pusat Pemerintahan
34
berada sejauh 15 Kilometer berada sebelah utara Kota Klaten. 10 kilometer dari
Jarak desa Ponggok menuju ibu kota kabupaten sejauh 17 Km. Desa
Desa Pongok ini berada di kaki Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Oleh
sebab itu, desa ini memiliki tanah yang sangat subur dan cocok untuk lahan
pertanian. Lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian pun sebesar 61,76 Ha dan
bentuk sawah dan ladang. Desa Ponggok juga memiliki air yang melimpah serta
memiliki beberapa mata air atau yang dikenal dengan umbul. Banyaknya sumber
air yang terdapat di desa Ponggok membuat desa ini sistem perairan (irigasi)
lengkap, mulai dari irigasi teknis, irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, irigasi
tadah hujan dan sawah pasang surut. Demi kemanfaatan perairan, desa Pongok
memiliki lahan yang digunakan untuk kolam ikan seluas 15,53 Ha.
35
b. Mampu mengelola potensi desa dan pembangunan keberlanjutan untuk
menghasilkan tanaman padi sawah dengan total wilayah 146 Ha, dan tanaman
36
kelapa dengan total wilayah 1,33 Ha. Desa Ponggok juga memiliki kolam ikan
dengan total luas kolam sebessar 120.783m. pemanfaatan kolam dan produksi ikan
nila sebanyak 107.0999 kg dan produksi ikan bawal sebanyak 11.400 kg pada awal
tahun januari 2016. Sedangkan pada Desember 2016 luas kolam mengalami
penyusutan menjadi 52.550m dengan produksi ikan nila sebanyak 39.453 kg dan
3. Kondisi Demografi
Ponggok terhitung sejak 2016 berdasarkan laporan monografi desa sebanyak 609
4.2. Peran Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri dalam
Ponggok
Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) secara maksimal.
BUMDes Tirta Mandiri tidak hanya meiliki unit usaha, namun juga memiliki
menunjang berbagai aspek-aspek yang dibutuhkan warga Ponggok. Hal ini dapat
37
indikator kesejahteraan masyarakat desa di bidang ekonomi meliputi sebagai
berikut:
A. Tingkat Pendapatan
Program tersebut merupakan pengelolaan unit usaha yang terdiri dari pariwisata
Umbul Ponggok, Kawasan kuliner/kios kuliner, toko desa, investasi saham, sektor
perikanan, homestay dan rentak mobil, persewaan Gedung dan Event Organizer
(EO), dan Jasa Pinjaman/Kredit Usaha. Dari unit usaha tersebut BUMDes berhasil
b. Tingkat Pendidikan
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu program yang
disara efektif adalah program “Satu Rumah Satu Mahasiswa”. Warga Ponggok
mayoritas memiliki latar belakang lulusan SMA. Adanya program “Satu Rumah
c. Tingkat Kesehatan
38
yang bermanfaat bagi warga ponggok yaitu dengan mengcover biaya BPJS secara
keseluruhan. Sehingga warga tidak lagi terbebani dengan biaya BPJS. BUMDes
Tirta Mandiri juga memiliki program yang diperuntukkan kepada manula sebagai
bentuk kepedulian yang merata kepada warga Ponggok yaitu program “Uang Lauk
Pauk”. Pemberian santunan ini dilakukan setiap sebulan sekali. Santunan bukan
berupa uang melainkan bahan pangan yaitu beras dan telur. Bahan pangan dipasok
dari Perum Bulog yang meiliki hubungan kerja sama dengan BUMDes Tirta
Mandiri. Selain itu juga memiliki program “Satu Rumah Satu Jamban” bagi warga
Proses Terbentuknya BUMDes Tirta Mandiri Badan Usaha Milik Desa atau
selanjutnya disebut BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebgaian besar
modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha
2014 tentang Desa). Pemerintah Desa Ponggok pada tahun 2009 mendirikan
BUMDes dengan nama BUMDes Tirta Mandiri. Secara umum pendirian BUMDes
39
untuk berinvestasi, dan sebagai sumber pendapatan asli desa (RPJMDes Desa
Ponggok 2014-2019).
Usaha yang dikelola oleh BUMDes Tirta Mandiri semenjak dibntuk pada
tahun 2009 hingga tahun 2019 sudah berbagai macam. Namun fokus utama jenis
usaha BUMDes yaitu di holding. Berikut merupakan usaha yang sudah dilakukan
Gambar 5. Jenis usaha yang dikelola BUMDes Tirta Mandiri sejak tahun 2009-2020
diwadahi oleh BUMDes Tirta Mandiri. Peran BUMDes Tirta Mandiri dalam
pengembangan Desa Wisata Ponggok dirumuskan menjadi tiga, yaitu peran dalam
40
4.3. Implementasi BUMDes Tirta Mandiri untuk Kesejahteraan Desa Ponggok
selaku subyek dan obyek dari pembangunan adalah bersifat fatal. Yang mana hal
ini menjadikan tingkat keberhasilan program tergantung pada indikator ini sebagai
poin utamanya. Tercatat bahwasanya saat ini telah terdaftar kurang lebih berkisar
200 kepala keluarga (KK) yang tergabung dalam kegiatan BUMDes dari jumlah
total 700 KK di ponggok. Jika ingin ditelusuri, maka kesuksesan ini dapat di lihat
kesadaran dari masyarakat desa untuk berubah, kemudian hal ini akan merupakan
titik awal dari perlunya pembangunan masyarakat yang mandiri.26 Terlebih dengan
usaha masyarakat yang mau dan berani untuk melepaskan diri dari keegoisan
26
Wawancara dilakukan kepada Juenaedhi Mulyono selaku Kepala Desa Ponggok pada 17 Oktober
2021
41
Bagan 6. Mekanisme kerja BUMDes Tirta Mandiri
pencapaian pembangunan desa, yaitu: pertama, partisipasi yang timbul dari inisiatif
diri sendiri baik secara individual maupun kelompok, dan kedua, ialah partisipasi
dari program–program yang telah ada, sebagian pula menjalankan dan mewujudkan
kelebihan yang dimiliki desa berupa program kerja. Diantaranya ialah, bidang
pariwisata yang diwujudkan dalam bentuk program pengelolaan sumber air Umbul
Ponggok untuk wisata air (Snorkling, Diving, Fotografi dan renang). Bidang
42
keuangan dalam bentuk program Pinjaman/Kredit Usaha. Bidang persewaan dalam
bentuk program Rental Kendaraan dan Gedung. Bidang Perikanan dalam bentuk
program Budidaya Ikan. Bidang Air Bersih dalam program Penyediaan air bersih.
Dari pengamatan yang selama ini telah dilakukan, dapat kita lihat
pembangunan desa masih bersifat sentralistik dan dapat dirasakan oleh masyarakat
terdekat yang tergabung dalam program, berikut pula kepala desa sebagai jajaran
kuat sehingga hal (program) tersebut terwujud atas permintaan dan kekuasannya
yang mana berikut serta pula pengurus LMD dan LPM didalmanya, maka wajar,
jika masih didapati masyarakat yang masih tidak mendukung berjalannya program.
27
Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 Tentang Desa Pasal 63
43
b. Tingkat Keberhasilan Implementasi Kebijakan Perspektif Grindlee
Dalam menjelaskan peristiwa yang terjadi di Desa Ponggok dan BUMDes Tirta
dimana daya inovasi dan kreativitas juga ikut terhambat. Sehingga upaya tersebut
berjalan efektif. Hal inilah yang menjadikan pemerintah Desa Ponggok sadar akan
keharusan mereka dalam merubah pendirian dan bertumpu pada kekuatan sendiri.
Seperti halnya pada aspek potensi ekonomi yang mana berdampak pada
jenis usaha yang dikelola oleh BUMDes, bahwa pengelola BUMDes mengalami
bahwa pengelolaan aspek ini memiliki hambatan yang dikarenakan pengurus dan
44
Namun, setelah pergantian jabatan dan didukung oleh Undang–Undang maupun
peraturan desa, pada akhirnya program tersebut berada di bawah kendali BUMDes
yang mana di harapkan akan mendorong pemasukan bagi desa dan juga hasil
pertanian masyarakat.
kebijakan ini berpacu pada sasaran dimensi dalam penerapan kebijakan. Dimana
up atau sering juga disebut pendekatan partisipatif. Akan lebih jelas jika pendekatan
ini diartikan sebagai suatu proses penyusunan perencanaan pembangunan desa oleh
terlihat dari, pertama adanya bentuk dari kemitraan yang didasari oleh keinginan
suatu program; kedua tanggung jawab penuh atas program adalah dibawah
Untuk menjelaskan secara lebih rinci maka dapat kita telusuri melalui bagan
berikut
28
Marzuki Muhammad, 2004,Pendekatan dan Proses Pembangunan Partisipatif, Modul PKM,
Jakarta,Departemen Dalam Negeri.
45
Bagan 7. Implementasi BUMDes Tirta Mandiri dari Perspektif Grindle
UU No 6 Tahun 2014
Rencana Pembangunan Nasional Kesadaran masyarakat akan
dimulai dari Pembangunan Desa potensi desa
46
Dijelaskan dalam perspektif ilmu politik, maka implementasi kebijakan ini
mendapatkan korelasi yang signifikan dengan sistem yang digunakan dalam aspek
politik. Hal ini dikarenakan perspektif organisasi dalam administrasi publik mulai
terbantahkan jika dianggap sebagai aspek tunggal, sehingga hal ini mulai
memberikan hasil yang maksimal terhadap arena baik diluar ataupun di dalam
pengelolaan berbagai sektor riil yang ada. Salah satu problem yang fundamental
adalah pertanian. Corak produksi Desa Ponggok adalah pertanian, tetapi pertanian
tidak mampu menjadi sektor untuk penopang ekonomi Desa. Tentu saja lembaga
itu adalah BUMDes Tirta Mandiri, yang telah membuktikan funsinya sebagai motor
pendapatan asli Desa Ponggok yang diterima pusat yang menyatakan bahwasanya
Rp.350.000.000 di tahun 2014 lalu. Memang benar bahwasanya Desa Ponggok kini
menjadi salah satu contoh nyata dari kemandirian masyarakat desa dalam
29
Astuti. Putri Febri, Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Bumdes Tirta Mandiri Desa
Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Departemen Politik Dan
Pemerintahan. Universitas Diponegoro. Hlm. 5.
47
mengelola daerahnya sehingga menjadikan dan mewujudkan perkembangan yang
signifikan dalam beberapa aspek. Dal beberapa bentuk usaha yang dikelola
yang diambil pemerintah dalam pembangunana nasional ialah menjadikan desa dan
masyarakatnya sebagai objek sasaran sekaligus pelaku atau subyek dari proses
sebatas pemeri arahan dan pengawas serta kontroling beserta pula bimbingan dan
pemberi fasilitas di dalamnya. Dengan kata lain, inisiatif, prakarsa dan partisipasi
terkumpul masuk kedalam Kas Desa, yang kemudian dana tersebut dialokasikan
untuk kebutuhan masyarakat secara fisik maupun non fisik. Adanya berbagai unit
usaha yang di kelola oleh BUMDes Tirta Mandiri memberikan kesempatan kepada
BUMDes.
lapangan yang sangat tinggi. BUMDes Tirta Mandiri ini berhasil menyelamatkan
48
Desa Ponggok dari kemiskinan, salah satunya adalah pengurangan jumlah
pengangguran.
Kabupaten Klaten dengan luas wilayah 77,2255 Ha yang terbagi dalam 4 dukuh
dan terbagi dalam 6 RW dan 12 RT, yang meliputi Dukuh Umbulsari, Kiringan,
Ponggok, dan Jeblogan. Kehadiran UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa memberikan
harapan baru sekaligus tantangan bagi desa. Harapan dari kehadiran UU Desa
adalah diterimanya dana desa (DD) dalam jumlah yang relatif besar ± 1 Milyar,
selain itu peluang desa semakin terbuka dalam menjalankan pembangunan, dan
pengelolaan aset desa dan pembangunan ekonomi lokal. Tantangan bagi desa
adalah kemampuan desa itu sendiri dalam melakukan pengelolaan anggaran secara
profesional, akuntabel, transparan, dan efektif sesuai dengan regulasi yang ada.
Apabila desa mampu mengelola dana desa dengan tepat pastinya akan membawa
49
Pendekatan Pembangunan SDM, d) Pendekatan Teknologi Informasi dan
(tata ruang) sebagai dasar atau acuan arah pembangunan desa, pendekatan sektoral
(BUMDes) untuk membangun ekonomi desa sehingga menjadi desa yang mandiri,
dalam mengelola potensi desa, dan pendekatan teknologi informasi dan komunikasi
Perundang-Undangan
berbagai ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk
BUMDes. Di dalam hasil wawancara penulis dengan Kepala Desa Ponggok, terkait
50
pendirian BUMDes Tirta Mandiri Klaten telah berdasarkan pada Peraturan Desa
Nomor 6 tahun 2009 yang dibuat tanggal 15 Desember 2009. BUMDes dibentuk
didasarkan karena amanat UU dan Permendes Tahun 2015 yang mengatur bahwa
Desa dapat mendirikan sebuah Badan Usaha Milik Desa. Dari berbagai jenis unit
usaha yang dikelola BUMDes Tirta Mandiri yang meliputi pengelolaan air bersih
(PAB), perikanan, pariwisata umbul ponggok, perkreditan, dan kios kuliner dan
toko, setiap akhir tahun BUMDes harus menyetor bagi hasil kerja sama unit-unit
Tirta Mandiri dalam pengelolaan SDA Desa Ponggok adalah pelestarian secara
BAB V KESIMPULAN
teori yang relevan terkait Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri, dan
Kabupaten Klaten. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan serta diuraikan pokok-
pokok yang terdapat pada rumusan masalah yang ada dalam penelitian.
yang dijalankan berkembang pesat dan warga diberi kesempatan untuk membuka
usaha dengan difasilitasi oleh BUMDes. Disamping itu pemerintah juga turut
sangat signifikan setelah adanya BUMDes. Program bantuan sosial juga turut
51
yang digulirkan antara Pemerintah Desa dengan BUMDes Tirta Mandiri antara lain
satu rumah satu sarjana, bantuan uang untuk pendududk lansia, program renovasi
rumah yang tidak layak huni, program listrik gratis bagi warga yang rumahnya
belum teraliri listrik dan biaya premi BPJS Kesehatan yang ditanggung oleh
2. Implementasi kebijakan BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok tak terlepas dari
dengan cara mengimplementasikan sesuai dengan isi kebijakan, jenis manfaat yang
dapat dirasakan sehingga dapat menghasilkan perubahan yang lebih baik untuk
masyarakat desa. Bagian itu merupakan dari dimensi konteks implementasi dalam
akan pentingnya menyadari potensi desa yang mana hal ini mampu meningkatkan
Kabupaten Klaten dengan luas wilayah 77,2255 Ha yang terbagi dalam 4 dukuh
dan terbagi dalam 6 RW dan 12 RT, yang meliputi Dukuh Umbulsari, Kiringan,
52
Ponggok, dan Jeblogan. Kehadiran UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa memberikan
harapan baru sekaligus tantangan bagi desa. Pengelolaan BUMDes Tirta Mandiri
Klaten telah berdasarkan pada Peraturan Desa Nomor 6 tahun 2009 yang dibuat
Permendes Tahun 2015 yang mengatur bahwa Desa dapat mendirikan sebuah
DAFTAR PUSTAKA
KLATEN.
53
Anggraeni, M. R. (2016). Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pada
Program Studi Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Fajar Subehi, A. L. (2018). Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam
Jefri. (2019). IMPLIKASI BADAN USAHA MILIK DESA TIRTA MANDIRI BAGI
54
Muhammad, M. (2004). Pendekatan dan Proses Pembangunan Partisipatif.
https://mikaylabinar.com/profil-desa-umbul-ponggok-mengubah-yang-
biasa-menjadi-luar-biasa/
Grafindo Persada.
55
Lampiran 1
56
4. Nama : MUKHAMAD SYARIFAL MAQOM
NIM : C1B200073
Prodi : Administrasi Negara
Kampus : Universitas Al-Ghifari
Tugas sebagai : Anggota Kelompok
5. Nama : ASEP SUPRIATNA
NIM : C1B200085
Prodi : Administrasi Negara
Kampus : Universitas Al-Ghifari
Tugas sebagai : Anggota Kelompok
6. Nama : DAHRUL EFFENDI
NIM : C1B200060
Prodi : Administrasi Negara
Kampus : Universitas Al-Ghifari
Tugas sebagai : Anggota Kelompok
57
Lampiran 2
58
59