Laporan Dan Rekomendasi Kuliah-Kerja Fest! 2021
Laporan Dan Rekomendasi Kuliah-Kerja Fest! 2021
KULIAH-KERJA
FEST! ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
2021
Disusun oleh:
Tim Program Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan (TELADAN)
Tanoto Foundation
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kuliah Kerja Fest! merupakan sebuah dialog kolaboratif antara Tanoto Foundation dan
Sub-Pokja Magang Bersertifikat dan Studi Independen (Sub-Pokja MSIB), Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang diadakan pada tanggal 25 November
2021. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan lulusan perguruan tinggi beralih
dari dunia pendidikan formal ke dunia kerja. Hasil diskusi memunculkan rekomendasi untuk
para pemimpin lintas pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan tinggi untuk
membantu transisi generasi Z di Indonesia dari pendidikan formal ke dunia kerja,
antara lain:
Kementerian Pendidikan,
Perguruan Tinggi di Indonesia
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Kepada perguruan tinggi di Indonesia,
Riset, dan Teknologi, rekomendasi tersebut rekomendasi yang disampaikan antara lain
meliputi dukungan regulasi untuk menyesuaikan mengoptimalkan peran pusat pengembangan
struktur kurikulum dan rekognisi sistem SKS karir agar terlibat aktif dalam dinamika dunia
fleksible yang memungkinkan pembelajaran usaha dunia industri, mencari umpan balik, dan
mikro dan program pembelajaran alternatif, mengeksplorasi kolaborasi untuk meningkatkan
serta fasilitasi platform dan forum secara relevansi kurikulum dan pengalaman belajar di
reguler bagi perwakilan perguruan tinggi dan perguruan tinggi dengan dinamika dunia usaha
dunia usaha dunia industri untuk dunia industri. Selain itu, mengadaptasi
mendiskusikan praktik terbaik, meninjau perkembangan pola pikir yang menyesuaikan
kembali kemitraan, dan menyesuaikan kurikulum, sistem SKS, dan proses belajar agar
kurikulum bersama. lebih selaras dengan dinamika dunia usaha dunia
industri dan dinamika mahasiswa.
2
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kuliah Kerja Fest sebagai forum kepemimpinan nasional ini dibagi ke dalam dua (2) bagian.
Bagian pertama, dibuka oleh Ibu Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP., Sekretaris Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, mendiskusikan tentang kesiapan mahasiswa Gen-Z
(lahir antara tahun 1998-2002) beralih dari pendidikan formal ke dunia kerja. Sesi ini
dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari perwakilan mahasiswa dari berbagai
perguruan tinggi, perwakilan tim peneliti dari perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation,
serta perwakilan pimpinan dunia usaha dunia industri. Diskusi pada bagian ini dibagi ke
dalam tiga ruangan, dimana setiap ruangan memiliki tema judul yang berbeda. Ruangan
pertama berjudul ‘meneropong kemampuan kerja Gen-Z’, ruangan kedua berjudul
‘teknologi dan potret kompetensi Gen-Z’, dan ruangan ketiga berjudul ‘kesiapan industri
menerima angkatan kerja Gen-Z’. Keseluruhan rangkaian diskusi bagian pertama ini
dirangkum dan dibawa untuk menjadi bahan diskusi selanjutnya pada bagian kedua.
Bagian kedua merupakan forum kepemimpinan terbatas yang dihadiri oleh perwakilan
pimpinan perguruan tinggi dan pimpinan dunia usaha dunia industri. Forum ini dibuka oleh
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem A.
Makarim, dan dihadiri kurang lebih 80 perwakilan pimpinan perguruan tinggi dan pimpinan
dunia usaha dunia industri dari seluruh Indonesia. Setelah mendapatkan paparan mengenai
rangkuman hasil diskusi bagian pertama, perwakilan pimpinan yang hadir dibagi ke dalam
5 ruang diskusi dan dipimpin oleh 1 perwakilan pimpinan perguruan tinggi dan 1 perwakilan
pimpinan dunia usaha dunia industri. Masing-masing ruang diskusi membahas tantangan
masa depan untuk Gen-Z, kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan
tersebut, potensi inovasi dari perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri dan potensi
kolaborasi keduanya untuk membantu mahasiswa meningkatkan kompetensinya, serta
rekomendasi untuk masing-masing pemangku kepentingan.
Rangkuman diskusi bagian pertama dan kedua, beserta rekomendasi untuk para pemimpin
lintas pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan tinggi dikumpulkan dan
diinformasikan di dalam laporan ini.
3
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PESAN UTAMA
TENTANG PROSES BELAJAR SEPANJANG HIDUP
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem A. Makarim, menyambut
baik pelaksanaan forum kepemimpinan Kuliah-Kerja Fest! 2021. Beliau juga mengingatkan
untuk menambahkan kata ‘belajar’ sehingga menjadi Kuliah-Kerja-Belajar Fest! 2021. Hal
ini untuk menekankan pentingnya pola pikir untuk belajar sepanjang hidup, termasuk
ketika telah beralih dari pendidikan formal ke dunia kerja.
4
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
5
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Bagian pertama Kuliah-Kerja Fest! 2021 diisi dengan diskusi bersama antara perwakilan
mahasiswa, perwakilan tim peneliti perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation, dan
perwakilan pimpinan dunia usaha dunia industri. Adapun poin kunci dari hasil diskusi ini
antara lain:
• Keterampilan digital merupakan fokus keterampilan dan kemampuan kerja yang ingin
dikembangkan oleh Gen Z, yang sejalan dengan harapan dunia usaha dunia industri.
Fokus ini dianggap penting untuk menutup kesenjangan talenta (talent gap) yang besar,
yakni hingga 9 juta pekerjaan digital atau sekitar 600.000 lowongan tersedia setiap
tahunnya. Oleh karena itu, apabila Gen Z Indonesia tidak dapat mengisi posisi tersebut,
maka terpaksa pekerjaan akan diberikan kepada pekerja asing terampil. Hal ini juga
tercermin dengan baik dalam proyek-proyek Magang dan Studi Independen Bersertifikat
(MSIB) yang menunjukkan bahwa 85% kebutuhan kerja berfokus pada pengembangan
keterampilan digital.
• Magang dan kegiatan organisasi lainnya yang memberi ruang bagi Gen Z untuk
mengeksplorasi minat dan talenta berkorelasi positif dengan kepercayaan diri,
keterampilan, dan kemampuan kerja yang lebih besar. Mentoring yang dirancang dengan
baik diperlukan untuk membimbing Gen Z dalam setiap proses pembelajaran. Hanya saja,
mentoring tidak perlu hingga konteks mikro — mahasiswa merasa perlunya ruang
kebebasan yang cukup untuk belajar dari kesalahan mereka, sambil mempertahankan
kontrol yang cukup untuk menghindari kegagalan.
6
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
• Di sisi lain, angkatan kerja Gen Z sangat menghargai informasi dan komunikasi yang jelas,
inklusif, serta transparan dari dunia usaha dunia industri mengenai deskripsi pekerjaan
masing-masing, bidang tanggung jawab, harapan, dan indikator kinerja yang digunakan.
• Dalam hal pertumbuhan, Gen Z memberikan penekanan khusus pada harapan kemajuan
karir dan konsistensi dunia usaha dunia industri untuk menjaga beban kerja yang sesuai
dengan deskripsi pekerjaan yang disampaikan di awal untuk menjaga keseimbangan
kerja dan kehidupan.
• Berdasarkan temuan dan pandangan tersebut, industri secara keseluruhan juga perlu
meningkatkan kesiapannya untuk menyambut Gen Z dengan meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya soft-skill yang diharapkan, mengembangkan deskripsi pekerjaan
yang lengkap untuk mahasiswa magang, hingga mendesain program mentoring khusus
agar secara intensif dapat membimbing angkatan kerja Gen Z selama proses
pembelajaran mereka.
7
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
• Kondisi penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan big data di sektor
teknologi, keuangan, dan manufaktur di Indonesia yang dirasa masih tertinggal dari
negara berkembang lainnya. Ketika sektor-sektor ini berjuang untuk berpindah dari
fase eksperimen ke fase implementasi hingga produksi, pemahaman pengambilan
keputusan berdasarkan data tetap sulit didiseminasi, termasuk halnya transfer
pengetahuan ini kepada mahasiswa.
• Kesenjangan ini dikhawatirkan dapat menambah dinamika kerja tim, termasuk proses
Gen-Z dalam membangun hubungan yang produktif dengan orang lain, mencapai
potensinya secara penuh, serta perkembangannya sebagai profesional.
8
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
3. Pola pikir yang saling bertolak dan kurang fleksibel sebagai akar
penyebab kurang harmonisnya proses peralihan mahasiswa dari dunia
pendidikan formal ke dunia kerja:
• Pada tingkat perguruan tinggi, perguruan tinggi tertentu masih dipandang terlalu kaku
dalam meninjau kurikulum sesuai jadwal tetap (setiap 4-5 tahun sekali). Dengan
perkembangan jaman yang lebih dinamis, perguruan tinggi dapat lebih terbuka dan
fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan perkembangan jaman, termasuk
berkembangnya dunia usaha dunia industri secara cepat.
• Pada tingkat industri, kekakuan muncul dalam bentuk desakan bahwa lulusan
perguruan tinggi harus sepenuhnya memenuhi syarat untuk bekerja, tanpa mau
benar-benar berupaya dan berinvestasi dalam mendukung pengembangan
keterampilan lulusan tersebut.
• Pada tingkat individu, pola pikir yang berfokus pada prestasi akademik semata
membuat beberapa mahasiswa enggan untuk meninggalkan zona nyaman mereka
untuk mengembangkan keterampilan organisasi serta memperluas jejaring untuk
pembelajaran dan kesempatan baru.
9
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
• Ketahanan dalam mengatasi kesulitan terutama saat berada di bawah tekanan tinggi,
serta saat melakukan pekerjaan jarak jauh seperti saat masa pandemi.
5. Diperlukannya ketajaman bisnis dan tujuan diri yang jelas di antara lulusan
baru saat beralih ke dunia kerja:
• Pemahaman, bahkan ketajaman bisnis dan prosesnya saat ini dirasa menjadi syarat
penting bagi angkatan kerja untuk berhasil, terlepas dari sektor, tempat kerja, dan
peran apa pun yang ditargetkan.
• Memiliki tujuan yang jelas meliputi mengetahui minat dan aspirasi jangka panjang agar
mampu melakukan investasi diri dengan benar, serta untuk mengelola pertumbuhan
diri untuk dapat memberikan kontribusi dan dampak berkelanjutan melalui pekerjaan
yang dilakukan.
Keterampilan Teknis
Hasil diskusi merangkum keterampilan teknis penting yang meliputi literasi dan analisa
data, kemampuan bahasa asing atau setidaknya kefasihan berbahasa Inggris, ketajaman
bisnis, design thinking (yang didefinisikan sebagai proses inovasi produk/jasa berdasarkan
kebutuhan konsumen), penguasaan teknologi digital dan green skills seperti manajemen
sumber daya dan kepatuhan lingkungan untuk mengikuti peningkatan tuntutan ekonomi
yang berkelanjutan.
Meskipun setiap keterampilan ini akan mungkin sedikit berbeda dalam beberapa sektor
usaha dan industri, orientasi terhadap proses berbasis data, pertumbuhan bisnis, inovasi
teknologi, dan bisnis yang berkelanjutan (sustainability) menjadi benang merah yang ada di
semua sektor.
10
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Keterampilan Non-Teknis
Setiap ruang diskusi bersepakat bahwa keterampilan non-teknis pada dasarnya mencakup
keterampilan interpersonal, pemecahan masalah, dan kualitas personal yang membangun
lingkungan kerja yang produktif dan kondusif. Keterampilan interpersonal meliputi
keterampilan komunikasi, presentasi, negosiasi, manajemen tim, dan kepemimpinan.
Sedangkan berpikir kritis, kelincahan belajar, pola pikir inovatif dan kreativitas dipercaya
akan membentuk keterampilan dasar yang diperlukan untuk pemecahan masalah yang
kompleks.
Pada akhirnya, keterampilan tersebut harus didukung oleh kualitas personal yang
memerlukan integritas, kemampuan beradaptasi, ketahanan, ketabahan, pikiran terbuka,
pola pikir berkembang, loyalitas, kerendahan hati, empati, dan rasa hormat terhadap
keragaman.
1 Terdapat jejaring, hub, atau pusat yang 3 Program magang dosen untuk lebih
ditunjuk untuk menjembatani perguruan mendekatkan pada dinamika industri
tinggi dan dunia usaha dunia industri terkini, khususnya kepada perwakilan
untuk merancang kurikulum bersama, perguruan tinggi yang bertanggung
sehingga memungkinkan dunia usaha jawab untuk memasukkan mata kuliah
dunia industri untuk memberikan umpan terkait dinamika dunia usaha dunia
balik tentang kurikulum perguruan tinggi industri ke dalam kurikulum.
dan menggabungkan studi kasus industri
yang relevan, praktik terbaik, dan 4 Standarisasi praktik kuliah tamu oleh para
materi-materi paling relevan seperti profesional dari dunia usaha dunia
ketajaman bisnis, transformasi digital, industri (sejauh ini dirasa masih terbatas
dan literasi data. pada beberapa kerjasama perguruan
tinggi-dunia usaha dunia industri
2 Reformasi struktur kurikulum perguruan tertentu) yang juga dapat diintegrasikan
tinggi agar mampu memasukkan sebagai bagian dari program tanggung
beberapa unit mata kuliah pilihan, di luar jawab sosial dan/atau kontribusi dunia
mata kuliah wajib dan pilihan yang usaha dunia industri.
selama ini sudah ada. Tujuannya adalah
untuk memberikan ruang fleksibilitas 5 Mempromosikan pola pikir belajar
dalam menangkap kebutuhan dunia mandiri di kalangan Gen Z untuk
usaha dunia industri yang secara dinamis mengetahui aspirasi mereka sejak dini,
berubah, agar memungkinkan dilakukan menilai kekuatan dan kelemahan mereka,
penyesuaian yang berkala, selain periode serta merencanakan perjalanan belajar
peninjauan setiap lima tahun seperti mereka sendiri.
biasanya.
11
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
3 Meningkatkan kualitas dan memastikan akses sistem informasi yang terintegrasi penuh
untuk semua sub-program di bawah inisiatif MBKM.
4 Memfasilitasi platform dan forum secara reguler bagi perwakilan perguruan tinggi dan
dunia usaha dunia industri untuk mendiskusikan praktik terbaik, meninjau kembali
kemitraan bersama, dan menyesuaikan kurikulum yang dinamis.
12
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
2 Menjalani perubahan pola pikir yang diperlukan untuk secara terbuka menyesuaikan
kurikulum, sistem SKS, dan proses belajar agar lebih selaras dengan dinamika dunia
usaha dunia industri dan dinamika mahasiswa.
3 Memetakan secara menyeluruh minat, aspirasi, kekuatan dan kelemahan dari mahasiswa
yang diampu dan selanjutnya membantu mereka dalam merencanakan jalur karir, serta
dalam mendukung dan mengevaluasi perjalanan belajar mereka agar peralihan ke dunia
kerja menuju karir yang didambakan semakin harmonis.
2 Mendukung inisiatif terkait MBKM dan program pemerintah terkait lainnya, terutama
dalam hal penguatan pengetahuan mahasiswa tentang dinamika dunia usaha dunia
industri, termasuk melalui keterlibatan kuliah tamu, fasilitasi magang, dan lainnya.
3 Pihak dunia usaha dunia industri diharapkan melakukan investasi dalam membantu
proses pembinaan karir, program magang yang fleksibel, proyek penelitian bersama,
magang dosen, hackathon atau inkubasi bisnis, dan/atau model kerjasama lain yang
dapat meningkatkan keterampilan Gen Z untuk menghadapi tantangan masa depan.
Mahasiswa
1 Memastikan diri untuk terus melakukan pembelajaran mandiri dengan pola pikir
(mindset) berkembang, serta berusaha menilai kekuatan dan kelemahan diri secara
cermat, mendefinisikan aspirasi dan minat, dan merencanakan jalur pembelajaran yang
sesuai sejak awal perjalanan belajar.
2 Berusaha tidak berada dalam zona nyaman terlalu lama agar dapat menjalani perubahan
pola pikir yang dibutuhkan dan terjadi penguatan mental, untuk mencapai hasil
akademik yang baik dan disertai keterampilan yang unggul, termasuk terkait digital,
bisnis, dan juga penguasaan bahasa asing.
13
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nada penutup dari forum kepemimpinan bersama ini adalah nada harapan. Semua peserta
forum kepemimpinan yang hadir sepenuhnya menyambut baik inisiatif Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Republik Indonesia. Proses diskusi dalam forum ini menunjukkan kesadaran akan
pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang unggul untuk Indonesia maju.
Kuliah Kurja Fest! 2021 oleh beberapa peserta forum disebut sangat penting dalam
menghubungkan para mahasiswa dengan pemimpin perguruan tinggi dan pemimpin dunia
usaha dunia industri dalam skala yang cukup besar. Pada saat yang sama, seperti yang
dicatat oleh para peserta dalam setiap ruang diskusi, banyak ide inovasi dan kolaborasi
telah menjadi bagian dari praktik terbaik industri dan, dalam kapasitas tertentu, telah
diimplementasikan oleh beberapa perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri.
Mengamati tantangan masa depan, kemudian menimbang inisiatif dan kapasitas ekositem
pendidikan saat ini, penerapan gagasan-gagasan baru yang transformatif secara lebih luas
menjadi hal penting. Hal ini tentu membutuhkan komitmen teguh dari setiap pemangku
kepentingan untuk mempertahankan momentum dengan melanjutkan diskusi yang
konstruktif dan memperluas kolaborasi, serta memulai implementasi kolaborasi yang
inovatif. Dalam hal ini, Dr. J. Satrijo Tanudjojo, Global CEO Tanoto Foundation, menguatkan
kembali komitmen Tanoto Foundation untuk berkontribusi dalam memperkuat ekosistem
pendidikan tinggi Indonesia dan mendorong kolaborasi lintas pemangku kepentingan,
terutama melalui program Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan
(TELADAN).
Adapun harapan bersama dari pimpinan perguruan tinggi dan pimpinan dunia usaha dunia
industri yang hadir adalah menindaklanjuti rekomendasi yang diuraikan di dalam laporan
dan rekomendasi ini, dan terciptanya sebuah jejaring atau hub untuk melanjutkan diskusi
konstruktif dan kolaborasi inovatif di waktu selanjutnya.
14
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KULIAH-KERJA
FEST! ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
2021
15
Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan