Anda di halaman 1dari 17

The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on The Indonesia

Stock Exchange

THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON


THE FINANCIAL PERFORMANCE OF REGISTERED BANKS
ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
Muryani Arsal1), Idrawahyuni2), Gustifera*3)
Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar1,2,3)
Email: gustiferaa@gmail.com

Abstract
This study aims to examine the effect of the implementation of Good Corporate
Governance on the financial performance of the banking sector. The type of research used is a
quantitative research type. This study uses secondary data obtained from the annual reports of
banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The data were analyzed
using multiple regression analysis with the help of the SPSS 2020 program.
The results of this study indicate (1) institutional commissioners have a negative and
insignificant effect on banking financial performance. (2) The Independent Board of
Commissioners has a positive and significant impact on the Financial Performance of the
Bank. (3) The Board of Directors has a negative and insignificant effect on the Financial
Performance of the Bank. (4) The Audit Committee has a positive but not significant effect on
the Financial Performance of the Bank.

Keywords: Institutional Commissioner, Independent Board of Commissioners, Board of Directors,


Audit Committee, Financial Performance
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

PENDAHULUAN

Pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank karena


kegiatan utama bank adalah penghimpunan dana dari masyarakat kemudian
menyalurkan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Oleh karenanya
bank Indonesia menerapkan aturan tentang Kesehatan bank. Kesehatan bank
dapat di artikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan
oprasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua
kewajiaban dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan
perbankan yang berlaku. Dengan adanya aturan tentang Kesehatan bank ini,
perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat sehingga tidak akan
merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan.
Lemahnya implementasi sistem tata Kelola perusahaan atau yang biasa
dikenal dengan istilah corporate governance merupakan salah satu faktor
penentu parahanya krisis yang terjadi di asia tenggara kelemahan tersebut
antara lain terlihat dari minimnya pelaporan kinerja keuangan, kurangnya
pengawasan atas aktivitas manajemen oleh dewan komisaris dan auditor,serta
kurang intensif eksternal untuk mendorong terciptanya efisiensi di perusahaan
melalui persaingan yang fair.
Lemahnya penerapan corporate governance menjadi pemicu utama
terjadinya berbagai skandal keuangan. Kasus penipuan, penggelapan,
pembobolan dan korupsi yang dilakukan oleh oknum bank itu sendiri banyak
terjadi di perbangkan Indonesia. Contohnya pada kasus bank Syariah Mandiri
dimana ada pihak internal bank yang memberikan pinjaman fiktif sebesar Rp
102 miliar kepada kepada 197 nasabah fiktif di Bank Syariah Mandiri cabang
Bogor. Akibatnya BSM mengalami kerugian Rp 59 miliar. Direktorat Reserse
Kriminal Polri menetapkan empat tersangka, tiga di antaranya adalah anggota
BSM .Terjadinya berbagai kasus perbankan yang banyak terjadi di Indonesia
membuat banyak Pihak yang mulai berfikir bahwa penerapan corporate
governace menjadi suatu kebutuhan di dunia bisnis sebagai barometer
akuntabilitas dari suatu perusahaan. (Rizki & Wuryani, 2021).
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

Penerapan good corporate governance ini dinilai dapat memperbaiki


citara perbankan yang sangat buruk, melindungi kepentingan stakeholders
serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan etika-etika umum pada industri perbankan dalam rangka
menciptakan sistem perbankan yang sehat. Corporate governance lebih
condong pada serangkaian pola perilaku perusahaanyang di ukur melalui
kinerja, pertumbuhan struktur pembiayaan, perlakuan terhadap para
pemengang saham dan steakholders sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
analisis dalam mengkaji corporate governance di suatu negara dengan
memenuhi transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan yang
sistematis yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat
mengenai kinerja perusahaan dan bagaimana korelasi antara kebijakan
tentang buruh dan kinerja perusahan. Selain itu penerapan good corporate
governance di dalam perbankan diharapkan dapat berpengaruh terhadap
kinerja perbankan, dikarenakan penerapan corporate governance ini dapat
meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko akibat Tindakan
pengelolaan yang cenderung menguntungkan diri sendiri. Perusahaan yang
menerapkan good corporate governance akan lebih efisien dan daya saingnya
meningkat. Novitasari, et al., (2017).
Pada dasarnya Isu tentang corporate governance dilatar belakangi oleh
agency theory yang menyatakan permasalahan agency muncul ketika
pengelolaan suatu perusahaan mendelegasikan wewenangnya atas
pengelolaan perusahaan kepada professional managers. Akibatnya,
kewenangan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan
sepenuhnya ada di tangan eksekutif. Hal itu menimbulkan kemungkinan
terjadinya manajemen tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan
pemilik karena adanya perbedaan kepentingan (conflict of interest).
Sektor perbankan adalah salah satu sektor yang diharapkan memiliki
prospek cukup cerah dimasa mendatang, karena saat ini kegiatan masyarakat
Indonesia sehari-hari tidak jepas dari jasa perbankan dan merupakan
perusahaan yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

pendapatan negara.
Alasan peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah karena banyak
kasus perbankan yang terjadi di Indonesia seperti kasus yang terjadi pada
BSM, sehingga membuat banyak pihak yang mulai berfikir bahwa penerapan
corporate governace menjadi suatu kebutuhan di dunia bisnis sebagai
barometer akuntabilitas dari suatu perusahaan.
Kajian Pustaka

Konsep teori keagenan (agency theory) menurut R.A Supriyono


(2018:63) yaitu hubungan kontraktual antara prinsipal dan agen.
Hubungan ini dilakukan untuk suatu jasa dimana principal memberi
wewenang kepada agen mengenai pembuatan keputusan yang terbaik bagi
principal dengan mengutamakan kepentingan dalam mengoptimalkan laba
perusahaan sehingga meminimalisir beban, termasuk beban pajak dengan
melakukan penghindaran pajak.
Dalam situasi perusahaan mendapat keuntungan manajemen perusahaan
tersebut akan memberikan sinyal kepada investor agar mendukung
kelangsungan posisi manajemen saat ini dan komensasi yang lebih tinggi
pada manajemen. Manajer dan pemegang saham memiliki insentif untuk
meningkatkan tingkat monitoring dengan meningkatkan pengungkapkan
informasi tambahan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan. Pada saat
perusahaan mengalami keuntungan maka kepercayaan diri manajemen
semakin meningkat, sehingga manajer secara sukarela mengungkapkan
laporan keuangannya sesegera mungkin serta akan memberikan informasi
dengan segera ketika kinerja suatu perusahaan baik, sementara ketika kinerja
perusahaan buruk pihak manajemen mungkin akan mengulur waktu untuk
mengumumkan laporan keuangannya atau lebih memilih membatasi akses
informasi akuntansi.
Kinerja keuangan adalaah analisis yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana suatu perusahanaan telah melaksanakan tujuan perusahaan
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan secara baik dan benar untuk
mengukur persentai kinerja keuangan perusahaan melalui struktur
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

permodalannya, tolak ukur yang digunakan perusahaan tergantung pada


posisi perusahaan. (Fahmi, 2015).
Menentukan kinerja keuangan suatu perusahaan yang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah salah satunya Return
On Asset (ROA). Return On Asset adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas ntuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan total aktiva yang ada ROA yang positif menunjukan bahwa
dari asset yang digunakan untuk oprasi perusahaan mampu memberikan laba
bagi perusahaan sebaliknya jika ROA negatif menunjukkan total asset yang
digunakan tidak memberikan keuntungan .pengukuran kinerja perusahaan
dengan Return On Asset yaitu untuk melihat kemampuan dari modal yang di
innvestasikan dalam keseluruhan asset ialah hal yang penting dalam
mempertimbangkan karena pembiayaan asset yang cukup mahal diharapkan
dapat memberikan hasil yang maksimal dalam menjunjung kegiatan
oprasional perusahaan.
Menurut Effendi (2016), Good Corporate Governance mempunyai
pungsi dalam menyelenggarakan perusahaan yang ada dalam aturan dan etika
yanag telah ditetaapkan. Good Corporate Governance Bertujuan untuk
meningkatkan kemandirian perusahaan, menentukan kinerja perusahaan
dalam mengambil keputusan yang baik, dana meningkatkan kepercayaan agar
mendapatkan respon terbaik dari investor. Selain itu manajemen perusahaan
dapat mencapai keberhasilan perusahaan.
Kepemilikan institusional adalah kepentingan saham perusahaan oleh
institusi (badan). “Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan
menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor
institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer”.
(Dewi & Rahmawati, 2019).
Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal
perusahaan, memiliki peranan terhadap aktivitas pengawasan. Dewan
komisaris juga bertanggung jawab atas kualitas laporan yang di sajikan.
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

Dewan direksi merupakan salah satu dari mekanisme dalam mengukur


good corporate governance. Dewan direksi diberi tugas dan tanggung jawab
melakukan pengawasan pengelolaan didalam perusahaan dan melaporkan
segala sesuatu yang terkait di perusahaan kepada dewan komisaris. Dengan
adanya dewan direksi indeppenden yang melaksanakan tugasnya dengan baik
maka kinerja perusahaan akan meningkat dan pada akhirnya akan
meningkatkan nilai perusahaan. (Tumirin, 2017).
Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok
yang lebih besr untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk
melaksanakan tugas-tugas khusus atau sejumlah aggota dewan komisaris
perusahaan klien yang bertanggung jawab untuk membantu auditor dalam
mempertahankan independensinya dari manajemen. (Tugiman, 2018).
Hipotesis

1. Kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap


kinerja perusahaan perbankan
2. Dewan komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
perusahaan perbankan
3. Dewan direksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
perusahaan perbankan
4. Komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
perusahaan perbankan
METODE PENELITIAN
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Eksplanatori
Kuantitatif berupa penelitian yang mempunyai tujuan untuk menguji pengaruh
dari dua atau lebih variabel untuk melihat Antara dua variable itu. Dalam
penelitian ini terdapat Variabel Independen (X) dan Variabel Dependen (Y)
dimana Variabel Independen yaitu kepemilikan institutional (X1), proporsi
dewan komisaris independen (X2), jumlah dewan direksi (X3), dan komite
audit (X4). Sedangkan Variabel Dependennya yaitu kinerja keuangan (Y) yang
diukur dengan menggunakan Rasio Return On Asset (ROA).
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan


perbankan dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017 - 2020.
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling. Purposive sampling merupakan pemilihan sampel dengan
kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti, sehingga yang tidak termasuk
dalam kriteria akan dikeluarkan dari sampel. Sehingga pada penelitian ini
diperoleh sampel sebanyak 22 perusahaan perbankan dan terdaftar di
www.idx.co.id.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang diperoleh peneliti dari sumber yang telah ada berupa laporan tahunan
perusahaan tahun 2017-2020 yang diperoleh dari laman resmi Bursa Efek
Indonesia www.idx.co.id .

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan studi pustaka dan dokumentasi sebagai


teknik pengumpulan data.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan regresi


linear berganda dengan mengolah data menggunakan software SPSS
(Statistical package for social science) 26.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Berdasarkan daftar nama perusahaan dan data kinerja keuangan


(ROA), Kepemilikan Institusional, dewan komisaris independen, jumlah
dewan direksi, dan komite audit yang diolah menggunaan program SPSS
maka diperoleh hasil statistik deskriptif sebagai berikut:
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

Tabel 1
Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KI 88 1 14 3.69 2.710
DKI 88 1 3 1.86 .529
DD 88 2 12 5.82 2.773
KA 88 2 8 3.51 1.509
ROA 88 -.0538 .6806 .073587 .015002
Valid N (listwise) 88

Sumber : Data diolah dengan SPSS 26, 2021

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data variabel independen


dan variabel dependen pada persamaan regresi berdistribusi normal atau tidak.
Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot. Pada
grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal.
Gambar 2
Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data diolah dengan SPSS 26, 2021

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah tiap variabel


independen saling berhubungan secara linear. Model regresi yang bail
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

multikolinearitas merupakan salah satu syarat untuk pengujian regresi


berganda. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF).
Nilai tolerance yang dimiliki oleh variabel komisaris independen
sebesar 0,878 variabel dewan komisaris independen sebesar 0,941, variabel
dewan direksi sebear 0,538, varibel komite audit sebesar 0,64177. Nilai
Tolerrance yang dimiliki oleh seluruh variabel independen tersebut diatas 0,1
yang berarti tidak ada korelasi antara variabel independen yang nilainya lebih
dari 95%. Hasil perhitungan nilai variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukkan hal yang sama bahwa nilai VIF yang dimiliki variabel
kepemilikan institusional sebesar 1,139 variabel dewan komisaris
independen sebesar 1,062 varibel Dewan Direksi sebesar 1,793, dan variabel
Komite Audit sebesar 1,561. Nilai VIF yang dimiliki oleh seluruh variabel
independen adalah dibawah 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
model regresi penelitian ini tidak terjadi multikolineritas dan model regresi
ini layak untuk digunakan.
Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat


ketidaksamaan varian dari variabel residual satu ke residual lainnya. Model
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut ini hasil
uji heterokedastisitas:
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

Gambar 3
Uji Heteroskedastisitas

Uji Regresi

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh


antara Komisaris Independen, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi
dan Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan perbankan di
BEI periode 2017 – 2020. Hasil uji regresi linear berganda dapat ditunjukkan
pada tabel berikut:
Tabel 4
Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -.038 .035 -1.061 .292
KI -5.0795 .003 -.002 -.016 .987
DKI .035 .015 .249 2.268 .026
DD -.002 .004 -.088 -.618 .538
KA .001 .007 .011 .083 .934
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data diolah dengan SPSS 26, 2021

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4, model persamaan regresi pada


The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

penelitian dirumuskan sebagai berikut:


Y = -0.038 - 5,0795KI + 0,035DKI – 0.002DD + 0.001KA + ε

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan


Perbankan
Hipotesis pertama (H1) mengatakan bahwa kepemilikan institusional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan
institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, berdasarkan
hasil penelitian tersebut maka H1 yang diajukan ditolak, yang berarti
kepemilikan instutisional tidak dapat meningkatkan kinerja keuangan.
2. Pengaruh Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
Hipotesis kedua (H2) mengatakan bahwa dewan komisaris
independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan
perbankan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dewan
komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja keuangan,
berdasarkan hasil penelitian tersebut maka H2 yang diajukan diterima,
yang berarti dewan komisaris independen dapat meningkatkan kinerja
keuangan.
3. Pengaruh Dewan Direksi Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
Hipotesis ketiga (H3) mengatakan bahwa dewan direksi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dewan direksi tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan, berdasarkan hasil penelitian
tersebut maka H3 yang diajukan ditolak, yang berarti dewan direksi tidak
dapat meningkatkan kinerja keuangan.
4. Pengaruh Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
Hipotesis keempat (H4) mengatakan bahwa komite audit
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komite audit
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja keuangan,


berdasarkan hasil penelitian tersebut maka H4 yang diajukan ditolak, yang
berarti komite audit tidak dapat meningkatkan kinerja keuangan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

a. Komisaris institusioanl tidak berpegaruh terhadap Kinerja Keuangan


Perbankan. Hal ini di akibatkan karena kepemilikan institusional
pada perusahaan perbankan tidak dapat menjamin terwujudnnya
pengendalian terhadap perusahaan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
b. Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Karena dengan keberadaan
Dewan Komisaris Independen dapat meningkatkan efektivitas
pengawasan dan juga dapat meningkatkan Kinerja Keuangan
Perbankan.
c. Dewan Direksi tidak berpegaruh terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan. Hal ini terjadi karena dewan direksi pada perusahaan
perbankan belum dapat meningkatkan kualitas strategi dan
pengawasan, serta ukuran dan diversitas
d. Komite Audit berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan. Karena dengan keberadaan komite
audit yang hanya formalitas untuk memenuhi peraturan akan
menyebabkan tugas dari komite audit dalam mengawasi perusahaan
dinilai kurang efektif. Hal tersebut membuktikan bahwa jika
pengawasan yang kurang efektif akan membuat kinerja keuangan
yang ada di dalam sebuah perusahaan tidak mengalami peningkatan.
Saran
Berdasarkan kesimpuIan yang diperoIeh daIam penelitian ini, maka
diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Perbankan
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

Perbankan hendaknya mampu mempertahankan dan meningkatkan


kinerjanya. Peningkatan kinerja ini yaitu dengan menerapkan Good
Corporate Governance dengan baik dan benar. Dalam hal ini, perbankan
harus memilih Komisaris Institusional, Dewan Direksi, dan Komite
Audit secara lebih selektif karena posisi tersebut sangat menentukan
keberhasilan dan peningkatan kinerja perusahaan. Dewan komisaris
independen yang kompeten dan profesional akan dapat mengawasi
kinerja dewan direksi dalam melaksanakan strategi dan kebijakan-
kebijakan dalam perusahaan dengan baik, sehingga kinerja mereka selalu
terkontrol dan kinerja perusahaan pun akan meningkat. Dewan direksi
yang cakap dalam menentukan strategi perusahaan akan sangat
berpengaruh terhadap kemanjuan perbankan. Kemudian pilihlah komite
audit yang benar-benar independen dan memiliki kemampuan dalam
melakukan pengawasan internal perusahaan karena peran komite audit
sangat penting untuk membantu dewan komisaris dalam mengawasi
internal perusahaan,sehingga lingkungan kerja menjadi lebih kondusif
dan tindak kecurangan maupun manipulasi dapat diminimalisir.
2. Bagi Investor
Investor harus bijak dalam memutuskan investasi di suatu perusahaan.
Investor sebaiknya mempertimbangkan berbagai aspek ketika melakukan
investasi terutama dalam pelaksanaan dan penerapan Good Corporate
Governance dalam perbankan karena dengan terlaksananya GCG maka hak
investor akan terlindungi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian serupa namun
dengan sektor yang berbeda dan dengan jumlah sampel yang lebih
banya sehingga mampu memperkuat hasil penelitian-penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya.
b. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel-variabel lain yang
dapat mempengaruhi kinerja keuangan perbankan, sebaiknya peneliti
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

selanjutnya menambahkan struktur kepemilikan lainnya seperti


kepemilikan asing dan kepemilikan pemerintah.

Daftar Pustaka

Adrianti, D. . (2018). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja


Keuangan Perusahaan dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur (Studi pada Perusahaan Tekstil dan Garment yang terdaftar
di BEI). Jurnal Simposium Akuntansi, 5(2).

Anik, et.al. (2021). The Effect Of Intelectual Capital And Good Corporate
Governance On Financial Perrporma And Corporate Value A Case
Study In Indonesia. Journal of Accounting in Invesment , 22(2).

Dewi, U. I., & Rahmawati. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran


Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, dan
umur Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility
Disclousure pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Effendi, M. A. (2016). The Power of Good Corporate Governance (Edisi 2).


Salemba Empat.

Eksandy, A. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap


Kinerja Keuangan pada Perbankan Syari’ah Indonesia. Jurnal
Akuntansi, 5(1).

Emirzon, J. (2017). Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance. Genta


Press.

Fahmi, I. (2015). Analisa Kinerja Keuangan. Alfabeta.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, S. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM


SPSS 25. badan penerbit Universitas Diponegoro.

Gideon, B. S. (2018). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate


Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan
Analisis Jalur. Jurnal Simposium Akuntansi, 7(5).

Hamka, F., Patra, I. . ., & Jasman, J. (2019). Pengaruh penerapan Good


Corporate Governance Terhadap kinerja keuangan (Studi Kasus pada
PT. Unilever Indonesia Periode 2010-2017.4(1).

Hastuti, T. D. (2017). Hubungan Corporate Governance dengan Kinerja


The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

Keuangan ( Studi Kasus pada Perusahaan yagn listing di Bursa Efek


Jakarta. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 8(4).

Hendratni, Tyahya Whisnu., Nana Nawasiah, & Trisnani Indriati (2018).


Analisis Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan
Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2016. Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1), 37 –
52

Herdjiono,I. & Sari,I.(2017).The Effect of Corporate Governance on the


Performance of a Company. Some Empirical Findings from Indonesia.
Central European Management Journal,25(1) 33-52.
https://doi.org/10.7206/jmba.ce.2450-7814.188

Ikatan Akuntan Indonesia. (n.d.). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.


Ikatan Akuntan Indonesia.

Jensen, M. ., & Meckling, W. (1976). Theory of the firm: Managerial


behavior, agency cost and ownership structure. Journal of Finance
Economic, 3(5).

Lastanti, H. S. (2019). Hubungan Struktur Corporate Governance dengan


Kinerja Perusahaan dan Reaksi Pasar. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,
3(2).

Ningsih. (2019). Pengaruh Pelaksanaan Kualitas Audit Dan Kinerja


Keuangan Perusahaan Property Dan Real Estate Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Simposium Akuntansi, 3(3).

Novitasari, I., Endiana, i dewa made, & Arizona, putu edy. (2017).
Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI. Journal of
Chemical Information and Modeling, 110(9), 1689–1699.

Prasnanugraha, P. (2018). Analisis Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank


terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Go-Public
Periode 2014-2018. Universitas Diponegoro.

Rizki, D. A., & Wuryani, E. (2021). Pengaruh Good Corporate governance


Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbaankan Yang Terdaftar di
BEI Tahun 2014-2018. Jurnal Akuntansi, 4(2).

Sari, I. (2017). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap


Kinerja Perbankan Nasional. Universitas Diponegoro Semarang.

Situmorang, C. V., & Simanjuntak, A. (2019). Pengaruh Good Corporate


Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. JURNAL AKUNTANSI DAN
The Effect of Good Corporate Governance on The Financial Performance of Registered Banks on
The Indonesia Stock Exchange

BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi, 5(2), 160.


https://doi.org/10.31289/jab.v5i2.2694

Suhadak, et.al. (2018). Stock Return and Financial Performance as


Moderating Variable in Influence of Good Corporate Governance
Towards Corporate Value. Asian Journal of Accounting Research ,
4(1).

Supriyono, R. A. (2018). Akuntansi Keprilakuan. Gajah Mada University


Press.

Sutedi, A. (2012). Good Corporate Governance. Sinar Grafika.

Tugiman. (2018). Pandangan Baru Internal Auditing. Kanisius.

Tumirin. (2017). Analisis Penerapan Good Corporate Governance dan Nilai


Perusahaan. Jurnal BETA, 6(1).

www.idx.co.id
17

Anda mungkin juga menyukai