Anda di halaman 1dari 11

MODAL SAHAM

Modal Saham jurnalnya tidak kontinyu, pencatatan dilakukan hanya saat


terjadi transaksi:
1. Penjualan/ Pertukaran Saham
2. Pembelian kembali saham = Saham Treasuri
3. Pembagian Dividen berbentuk:
a. Tunai
b. Saham
Hal ini berbeda dengan obligasi yang jurnalnya dibuat secara kontinyu
yaitu pada saat pembayaran bunga obligasi dan amortisasi Diskonto atau
Premium secara periodik.

Laporan Laba Ditahan = Laporan Perubahan Ekuitas


PEMBAHASAN LATIHAN SOAL
SOAL 10.1
Berikut adalah bagian ekuitas dari Laporan Posisi Keuangan PT. Lintas Global pada
tanggal 1 Januari 2009

6% Saham Preferen, nilai pari Rp100.000 (5.000 lembar diotorisasi,


500 lembar diterbitkan dan beredar) Rp50.000.000
PENJELASAN:
1. SAHAM PREFEREN = JENIS SAHAM YANG MEMILIKI HAK ISTIMEWA BERUPA
DIVIDEN. TETAPI TIDAK MEMILIKI HAK SUARA DALAM RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM (RUPS).

2. 6% = HAK ISTIMEWA BERUPA DIVIDEN YANG DIDAPATKAN OLEH PEMEGANG


SAHAM PREFEREN, YAITU 6% X NILAI PARI/ NILAI NOMINAL.
= 6% X Rp100.000
= Rp6.000/ LEMBAR SAHAM PREFEREN

PADA SOAL LAINNYA HAK ISTIMEWA DAPAT BERUPA NILAI/ SEJUMLAH UANG
TERTENTU.

3. Rp50.000.000 DIDAPATKAN DARI JUMLAH LEMBAR SAHAM DITERBITKAN DAN


BEREDAR X NILAI PARI/ NILAI NOMINAL
= 500 X Rp100.000
= Rp50.000.000

4. SAHAM DIOTORISASI = ISTILAH UNTUK SAHAM YANG SUDAH DIOTORISASI/


DISETUJUI OLEH PEMEGANG SAHAM YANG ADA UNTUK DICETAK DAN DIJUAL
OLEH PERUSAHAAN.

5. SAHAM DITERBITKAN = ISTILAH UNTUK SAHAM YANG TELAH DICETAK DENGAN


MAKSUD UNTUK DIJUAL
6. SAHAM BEREDAR = ISTILAH UNTUK SAHAM YANG SUDAH TERJUAL

Modal Disetor dalam Kelebihan di Atas Nilai Pari – Saham Preferen Rp5.000.000
PENJELASAN:
1. MODAL DISETOR DALAM KELEBIHAN DI ATAS NILAI PARI = AGIO = ISTILAH
UNTUK LABA PENJUALAN SAHAM

2. Rp5.000.000 DIDAPATKAN MELALUI PERHITUNGAN SELISIH ANTARA TOTAL


NILAI PARI/ NILAI NOMINAL – TOTAL HARGA JUAL SAHAM

Saham Biasa, nilai pari Rp5.000 (200.000 diotorisasi, 50.000 lembar


diterbitkan dan beredar) Rp250.000.000
PENJELASAN:
1. SAHAM BIASA = JENIS SAHAM YANG TIDAK MEMILIKI HAK ISTIMEWA BERUPA
DIVIDEN. TETAPI MEMILIKI HAK SUARA DALAM RUPS.
2. Rp250.000.000 DIDAPATKAN DARI 50.000 LEMBAR DITERBITKAN DAN BEREDAR
X NILAI PARI/ NILAI NOMINAL.
= 50.000 X Rp5.000
= Rp250.000.000

3. SAHAM DIOTORISASI = ISTILAH UNTUK SAHAM YANG SUDAH DIOTORISASI/


DISETUJUI OLEH PEMEGANG SAHAM YANG ADA UNTUK DICETAK DAN DIJUAL
OLEH PERUSAHAAN.

4. SAHAM DITERBITKAN = ISTILAH UNTUK SAHAM YANG TELAH DICETAK DENGAN


MAKSUD UNTUK DIJUAL

5. SAHAM BEREDAR = ISTILAH UNTUK SAHAM YANG SUDAH TERJUAL

Modal Disetor dalam Kelebihan di Atas Nilai Pari – Saham Biasa Rp150.000.000

Laba Ditahan yang Tidak Dicadangkan Rp400.000.000


PENJELASAN:
LABA DITAHAN MERUPAKAN SALAH SATU AKUN BAGIAN DARI EKUITAS UNTUK
PERUSAHAN YANG BERBENTUK PT.
PENAMBAHAN LABA PADA MODAL UNTUK PERUSAHAAN BERBENTUK PT ADALAH
MELALUI LABA DITAHAN

Transaksi-transaksi yang telah terjadi sepanjang tahun 2009 berkaitan dengan ekuitas
pemegang saham adalah:
10/1 Membeli kembali 1.000 lembar Saham Biasa yang beredar dengan harga
Rp10.000.000. Metode akuntansi yang dipakai untuk mencatat saham treasurI
adalah cost method.
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Saham Treasuri = saham beredar yang dibeli kembali/ ditarik oleh
perusahaan.
 Metode Cost/ COST METHOD (nilai Perolehan) Adalah metode pencatatan
pembelian kembali Saham, yaitu pada saat pembelian Saham TreasurI dicatat
atau didebet sebesar harga perolehan/ harga beli.
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
10/1 Saham Treasuri Rp10.000.000 -
Kas - Rp10.000.000
28/2 Mengumumkan dividen tunai/ kas untuk pemegang Saham Preferen
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Dividen tunai/ kas: adalah dividen berupa uang tunai atau kas
 Jumlah Dividen tunai/ kas yang dibagikan=
= 6% X Nilai Pari X Jumlah Saham Beredar
= 6% X Rp100.000 X 500 lbr (dari soal saham diterbitkan dan beredar)
= Rp3.000.000
 Karena baru diumumkan maka muncullah Utang Dividen
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
28/2 Dividen Kas Rp3.000.000 -
Utang Dividen Kas - Rp3.000.000

31/3 Membayar dividen yang telah diumumkan pada tanggal 28/2 yang lalu.
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Pelunasan Utang Dividen tunai/ kas
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
31/3 Utang Dividen Kas Rp3.000.000 -
Kas - Rp3.000.000

30/4 Mengumumkan dividen tunai untuk pemegang Saham Biasa sebesar Rp1.000
perlembar Saham.
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Jumlah saham beredar = Saham Biasa beredar – Saham Treasuri
= 50.000 lembar (dari soal saham diterbitkan dan beredar)
(1.000) Lembar (transaksi tanggal 10/1)
= 49.000 lembar saham biasa

 Jumlah Dividen tunai/ kas yang dibagikan:


= nilai nominal yang dibagikan X jumlah saham beredar
= Rp1.000 X 49.000 lembar
= Rp49.000.000

 Karena baru diumumkan maka muncullah Utang Dividen


 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
30/4 Dividen Kas Rp49.000.000 -
Utang Dividen Kas - Rp49.000.000
31/5 Membayar dividen yang telah diumumkan pad tanggal 30 April lalu.
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Pelunasan Utang Dividen tunai/ kas
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
31/5 Utang Dividen Kas Rp49.000.000 -
Kas - Rp49.000.000

1/6 Menerima pesanan Saham Biasa sebanyak 5.000 lembar dengan harga Rp8.000
perlembar. Pembayaran dimuka sebesar 20% nya telah diterima.
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Perhitungan total Harga Pesanan Saham Biasa
= jumlah Saham Biasa yang dipesan X Harga Pesanan perlembar Saham Biasa
= 5.000 lembar X Rp8.000
= Rp40.000.000

 Perhitungan laba atau rugi penjualan Saham Biasa


= Selisih antara total nilai pari atas pesanan Saham Biasa dengan total Harga
Pesanan Saham Biasa
= 5000 lbr saham biasa X nilai pari per lembar
5000 lbr saham biasa X harga pesanan perlembar
= 5000 lbr saham biasa X Rp5.000 = Rp25.000.000
5000 lbr saham biasa X Rp8.000 = Rp40.000.000
Laba = Rp15.000.000

 Karena total Harga Pesanan > total Nilai Nominal = LABA


 Pembayaran dimuka sebesar 20%
= 20% X Rp40.000.000
= Rp8.000.000

 AGIO SAHAM BIASA = MODAL DISETOR DALAM KELEBIHAN DI ATAS


NILAI PARI. (saya pakai ISTILAH AGIO SAHAM)
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
1/6 Piutang Pesanan Saham Biasa Rp32.000.000 -
Kas Rp8.000.000 -
Pesanan Saham Biasa - Rp25.000.000
Agio Saham Biasa - Rp15.000.000
4/6 Menjual seluruh saham treasuri dengan harga Rp12.000 per lembar
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Harga perolehan Saham Treasuri =Rp10.000.000 untuk 1000 lembar. Maka
harga perlembar Saham Treasuri = Rp10.000.000/1.000 lbr =
Rp10.000/lembar Saham Treasuri.

 Perhitungan laba rugi penjualan Saham Treasuri


= Selisih antara total harga perolehan Saham Treasuri dengan total harga jual
Saham Treasuri
= 1000 lbr Saham Treasuri X harga perolehan/lembar Saham Treasuri
1000 lbr Saham Treasuri X harga jual/lembar Saham Treasuri

= 1000 lembar X
Rp10.000 = Rp10.000.000
1000 lembar X Rp12.000 = Rp12.000.000
Laba = Rp2.000.000

 Karena total harga jual > total harga perolehan = LABA


 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
4/6 Kas Rp12.000.000 -
Saham Treasuri - Rp10.000.000
Agio Saham Treasuri - Rp2.000.000

1/7 Menerima pembayaran sebesar setengah dari sisa harga pesanan saham biasa pada
tanggal 1 Juni yang lalu.
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Sisa Piutang Pesanan Saham Biasa = Rp40.000.000 – Rp8.000.000 =
Rp32.000.000
 ½ dari Sisa Piutang Pesanan Saham Biasa = ½ X Rp32.000.000 =
Rp16.000.000
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
1/7 Kas Rp16.000.000 -
Piutang Pesanan Saham Biasa - Rp16.000.000

31/7 Direksi Menyetujui pembentukan apropriasi (cadangan) Laba Ditahan untuk


ketidakpastian sebesar Rp100.000.000
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Cadangan adalah uang kas yang sengaja dipisahkan peruntukkannya. Sama
seperti tabungan yang dibuat orang pribadi untuk tujuan tertentu.
 Pada kasus transaksi tanggal 31/7, dibentuk cadangan sebagai antisipasi jika
ada kerugian/ kejadian yang tidak diinginkan atau juga tujuan tertentu
dikelak kemudian hari.
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
31/7 Laba Ditahan yang Tidak Dicadangkan Rp100.000.000 -
Laba Ditahan yang Dicadangkan - Rp100.000.000

1/9 Menerima pembayaran terakhir atas pesanan Saham Biasa pada tanggal 1 Juni yang
lalu dan diterbitkan sertifikat saham sebesar jumlah yang telah dipesan
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Sisa pesanan Saham Biasa = (Rp40.000.000 – Rp8.000.000 – Rp16.000.000) =
Rp16.000.000
 Jumlah Saham Biasa yang diterbitkan dan beredar = jumlah Saham Biasa yang
dipesan = 5.000 lembar saham biasa.
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
1/9 Kas Rp16.000.000 -
Piutang Pesanan Saham Biasa - Rp16.000.000

Pesanan Saham Biasa Rp25.000.000 -


Saham Biasa - Rp25.000.000

30/9 Menerbitkan 5.000 lembar Saham Biasa untuk ditukar dengan sebidang tanah.
Harga pasar Saham Biasa pada waktu itu adalah Rp11.000 per lembar.
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Salah satu cara untuk mendapatkan aset tetap adalah melalui penerbitan
saham.
 Perhitungan Laba Rugi Perolehan Aset Tetap:
= Selisih antara total nilai pari Saham Biasa dengan total harga pertukaran
Aset Tetap.

= 5000 lbr saham biasa X nilai pari/ lembar Saham Biasa


5000 lbr Saham Biasa X harga pasar perlembar Saham Biasa

= 5000 lbr saham biasa X Rp5.000 = Rp25.000.000


5000 lbr saham biasa X Rp11.000 = Rp55.000.000
Laba = Rp30.000.000
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
30/9 Tanah Rp55.000.000 -
Saham Biasa - Rp25.000.000
Agio Saham Biasa - Rp30.000.000

15/10 Mengumumkan 15% Dividen Saham kepada seluruh pemegang Saham Biasa.
Harga pasar Saham Biasa pada saat ini adalah sebesar Rp12.000 perlembar.
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Deviden Saham = adalah dividen yang diberikan kepada pemegang saham,
tidak berbentuk uang tunai. Berbentuk Saham. Jadi menambah jumlah saham
beredar dan menambah jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing
investor/ pemilik saham.

 Jumlah Saham Biasa beredar


= 50.000 lembar (jumlah Saham Biasa beredar pada informasi bagian
ekuitas)
(1.000) lembar (Saham Treasuri Transaksi tgl 10/1)
+ 1.000 lembar (Saham Treasuri yang dijual kembali, transaksi
Tgl 4/6)
+ 5.000 lembar (Saham Biasa yang diterbitkan dan beredar dari
Pesanan, Transaksi tgl 1/9)
+ 5.000 lembar (Saham Biasa ditukar dengan Tanah, transaksi
Tgl 30/9)
= 60.000 lembar (total Saham Biasa yang diterbitkan dan
beredar)

 Jumlah saham yang akan dibagikan pada saat Dividen Saham dilaksanakan:
= % Dividen saham X jumlah Saham Biasa Beredar
= 15% X 60.000 lembar Saham Biasa
= 9.000 lembar Saham Biasa yang akan dibagikan sebagai Dividen Saham.

 Perhitungan laba atau rugi penerbitan Deviden Saham:


= Selisih antara total nilai pari Saham Biasa dengan total harga pasar Saham
Biasa saat Dividen Saham diumumkan.

= 9000 lbr Saham Biasa X nilai pari/ lembar Saham Biasa


9000 lbr Saham Biasa X harga pasar perlembar Saham Biasa

= 9000 lbr saham biasa X Rp5.000 = Rp45.000.000


9000 lbr saham biasa X Rp12.000 = Rp108.000.000
Laba = Rp63.000.000
 Karena baru diumumkan, maka muncullah Dividen Saham Yang Dapat
Dibagikan
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
15/10 Dividen Saham Rp108.000.000 -
Dividen Saham Yang Dapat Dibagikan - Rp45.000.000
Agio Saham Biasa - Rp63.000.000

31/12 Perkiraan Ikhtisar Laba Rugi dengan saldo kredit sebesar Rp166.000.000 ditutup,
demikian juga dengan perkiraan Dividen
PENJELASAN DAN PERHITUNGAN:
 Ikhtisar Laba Rugi dengan saldo kredit = Laba
 Karena pada saat menjurnal pengumuman Dividen adalah menggunakan
akun Dividen Tunai (transaksi tgl 28/2 dan 30/4) dan Dividen Saham
(transaksi tgl 15/10) maka pada akhir periode harus ditutup atau
dibebankan ke akun Laba Ditahan Yang Tidak Dicadangkan.

 Total Dividen Tunai/ Kas


= Dividen Tunai Saham Preferen (transaksi tgl 28/2)
+ Dividen Tunai Saham Biasa (transaksi tgl 30/4)
= Rp3.000.000 + Rp49.000.000
= Rp52.000.000
 Total Dividen Saham (transaksi tgl 15/10) = Rp108.000.000.
 JURNALNYA:
Tanggal Keterengan Reff Debit Kredit
31/12 Ikhtisar Laba Rugi Rp166.000.000 -
Laba Ditahan Yang Tidak Dicadangkan - Rp166.000.000

Laba Yang Tidak Dicadangkan Rp160.000.000 -


Dividen Tunai - Rp52.000.000
Dividen Saham - Rp108.000.000
PT. LINTAS GLOBAL
LAPORAN LABA DITAHAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
Laba Ditahan Yang Tidak Dicadangkan
Saldo Awal (1 Jan 2009) Rp400.000.000
Laba Bersih Rp166.000.000
Dividen Kas (Rp52.000.000)
Dividen Saham (Rp108.000.000)
Dicadangkan - Ketidakpastian (Rp100.000.000)
Saldo Akhir Rp306.000.000

Laba Ditahan Yang Dicadangkan


Saldo Awal Rp0
Dicadangkan - Ketidakpastian Rp100.000.000
Saldo Akhir Rp100.000.000

Laba Ditahan Akhir Rp406.000.000


PT. LINTAS GLOBAL
LAPORAN POSISI KEUANGAM
PERIODE 31 DESEMBER 2009
6% Saham Preferen, nilai pari Rp100.000 (5.000 lembar diotorisasi,
500 lembar diterbitkan dan beredar) Rp50.000.000

Modal Disetor dalam Kelebihan di Atas Nilai Pari – Saham Preferen Rp5.000.000

Saham Biasa, nilai pari Rp5.000 (200.000 diotorisasi, 60.000


lembar diterbitkan dan beredar) Rp300.000.000
PENJELASAN:
1. Rp300.000.000 DIDAPATKAN DARI 60.000 LEMBAR DITERBITKAN DAN BEREDAR
X NILAI PARI/ NILAI NOMINAL.
= 60.000 X Rp5.000
= Rp300.000.000

2. 60.000 LEMBAR DITERBITKAN DAN BEREDAR SESUAI PERHITUNGAN PADA


TRANSAKSI TANGGAL 15/10.

Modal Disetor dalam Kelebihan di Atas Nilai Pari – Saham Biasa Rp258.000.000
PENJELASAN:
TOTAL AGIO SAHAM BIASA:
= INFO SOAL BAGIAN EKUITAS + TRANSAKSI TGL 1/6 + TRANSAKSI TGL 30/9 +
TRANSAKSI TGL 15/10
= Rp150.000.000 + Rp15.000.000 + Rp30.000.000 + Rp63.000.000
= Rp258.000.000

Dividen Saham Yang Dapat Dibagikan (9.000 Lembar) Rp45.000.000


PENJELASAN:
DARI TRANSAKSI TGL 15/10

Modal Disetor dalam Kelebihan di Atas Nilai Pari – Saham Treasuri Rp2.000.000
PENJELASAN:
DARI TRANSAKSI TGL 4/6

TOTAL MODAL DISETOR Rp660.000.000

Laba Ditahan Rp406.000.000


PENJELASAN:
DARI LAPORAN LABA DITAHAN

TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM Rp1.066.000.000

Anda mungkin juga menyukai