Konsep Maritim Dikerajaan Indonesia
Konsep Maritim Dikerajaan Indonesia
OLEH :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah
dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Konsep
Maritim Dikerajaan Indonesia” ini dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Saya sadar bahwa tentunya masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini,
namun tentunya saya sebagi manusia biasa yang tak luput dari salah. Dan saya juga
memohon saran dan kritik yang membangun demi kebaikan penulisan makalah ini. Saya juga
sangat berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................
1.1......Latar Belakang..................................................................................
1.2......Tujuan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.2.1 Sriwijaya............................................................................................
2.2.2 Majapahit...........................................................................................
2.2.3 Melayu................................................................................................
2.2.5 Malaka................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang telah kita ketahui bersama, negara maritim adalah negara yang terdiri
dari wilayah lautan yang terhubung dengan pulau-pulau di dalamnya. Jika dilihat dari aspek
militer, negara maritim lebih mengandalkan pasukan angkatan laut dengan kekuatan blokade
Bukan hanya itu, negara maritim juga mengusung kebijakan yang terkait dengan
pemanfaatan laut secara maksimal. Jadi jangan heran, jika banyak sekali negara kepulauan
yang tidak bisa disebut sebagai negara maritim. Alasannya karena negara tersebut belum
mampu memaksimalkan potensi laut. Namun sebaliknya, ada banyak juga negara dengan
wilayah laut terbatas, tapi mampu memaksimalkan potensi laut yang dimiliki.Melalui
kebijakan baru Indonesia sebagai poros maritim dunia, tentu saja diperlukan dukungan yang
besar dari kekuatan alutsista dari TNI Angkatan Laut dan juga TNI Angkatan Udara demi
Di samping itu, status negara maritim juga mengharuskan Indonesia untuk mengelola
dan memanfaatkan kekayaan laut secara maksimal di berbagai jenis perairan. Mulai dari
perairan kepulauan, laut wilayah, perairan pedalaman, zona ekonomi eksklusif, zona
tambahan, landas kontinen, dasar laut internasional, dan hak atas laut bebas.
1.1 Tujuan
PEMBAHASAN
peristiwa kesejarahan hubungan politik dan pola perniagaan kemaritiman antar kerajaan-
2.1.1 Sriwijaya
Kerajaan maritim adalah sebutan untuk kerajaan yang terletak di pesisir pantai dan
perdagangan, dan pelayaran. Kerajaan maritim nusantara berkembang di Sumatera, Jawa, dan
Kepulauan Maluku. Salah satu kerajaan maritim nusantara yang sangat kuat dan memiliki
armada laut besar adalah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya mulai muncul pada abad
ke-7, lebih tepatnya pada 683 M. Kerajaan yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa
peninggalannya, Kerajaan Sriwijaya terletak di tepi Sungai Musi, atau sekitar Kota
Palembang, Sumatera Selatan. Pada masanya, kerajaan maritim ini pengaruhnya meliputi
meningkatkan kehidupan social ekonomi negaranya. Faktor yang mendorong pernyataan ini
adalah Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan urat nadi perdagangan di
Asia Tenggara
bidang. Salah satunya dalam bidang maritim, dengan menguasai jalur perdagangan melalui
Selat Malaka, Selat Sunda, dan Semenanjung Malaya. Rakyatnya pun hidup dengan makmur
karena kerajaan mendapatkan banyak pemasukan dari pajak kapal-kapal dagang yang
melintas.
Berikut ini beberapa alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan
perdagangan dengan para saudagar dari Cina. Selain itu, Sriwijaya juga menjalin
banyak barang dagangan yang dibutuhkan, seperti kapur barus, mutiara, kayu,
b. Letaknya strategis
Lokasinya yang berada di tepi Sungai Musi membuat letak Sriwijaya sangat
Hal ini bahkan berhasil membawa Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan
Untuk menjaga stabilitas kerajaan, dibangunlah armada laut yang kuat supaya dapat
mengatasi gangguan di jalur pelayaran. Selain itu, jalur-jalur utama kegiatan pelayaran dan
perdagangan dapat dikontrol secara ketat. Dengan begitu, kapal dagang dapat terjamin
melindungi kapal-kapal dagang yang berlabuh, memungut biaya cukai, serta mencegah
Beberapa faktor yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya berpotensi besar dalam bidang
a. Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan
perdagangan internasional.
b. Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi Selat Malaka,
e. Telah menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Malaya, dan Tanah
2.1.2 Majapahit
Jejak kejayaan di Majapahit di laut salah satunya bisa dilacak dari Sumpah Palapa
yang disampaikan oleh Gajah Mada. Sebagai sebuah kerajaan yang terletak di Pulau Jawa
bagian timur, tepatnya di daerah Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur, Majapahit dengan angkatan
lautnya yang ternama berhasil mencapai berbagai lokasi yang berada di Nusantara, termasuk
di luarnya.
seluruh pantai Jawa, bahkan sudah mencapai Filipina dan Teluk Siam. Majapahit kemudian
terkenal dengan pelabuhan yang menghubungkan kapal-kapal yang berasal dari Banda dan
laut Majapahit tercatat pernah mengalahkan pasukan kerajaan Ming dari daratan China pada
tahun 1403 karena menolak upeti yang dipaksakan oleh kerajaan Ming yang menuduh
kerajaan Majapahit telah membakar kapal dagang dari kerajaan mereka secara sengaja.
Dengan kesuksesan angkatan laut Majapahit menangkal dari kerajaan asing dan bajak
laut, maka Majapahit bersama-sama dengan kerajaan Malay, Siam, dan Khmer pada abad 14
sekaligus menjadi kerajaan yang sekaligus menyebarkan ajaran Hindu dengan abjad
Salah satu bukti ambisi kerajaan Majapahit sebagai kerajaan maritim ada di Sumpah Palapa.
“Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, Seran,
Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumisik,
"Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa jika mengalahkan
Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik,
Daerah-daerah yang dimaksud adalah Gurun adalah Nusa Penida, Seran adalah Seram,
Tanjung Pura adalah kerajaan Tunjungpura, ketapang Kalimantan Barat, Haru adalah
kerajaan Aru di Sumatra Utara, Pahang di Semenanjung Melayu, Dompo sebuah daerah di
pulau Sumbawa, Bali, Sunda adalah kerajaan Sunda Palembang atau Sriwijaya dan Tumasik
adalah Singapura.
2.2.3 Melayu
Masih belum bisa dibuktikan secara pasti wilayah Kerajaan Melayu dan kerajaan Sriwijaya,
Selain itu wilayah kekuasaan kedua kerajaan juga dianggap sama dari sisi
geografisnya. Namun, Slamet Mulyana dalam buku Kuntala, Sriwijaya, dan Suwarnabhumi
Keduanya juga bisa dipastikan sebagai kerajaan maritim. Adanya informasi tersebut
memunculkan dugaan bahwa jalur sungai Batanghari menjadi pusat pemerintahan Melayu,
George Coedes pemikirannya terkait kerajaan di Sumatra dalam buku yang berjudul
Kedatuan Sriwijaya Penelitian Tentang Sriwijaya (1989). Ia mengakui bahwa letak kerajaan
Melayu sudah jadi pokok pembicaraan selama bertahun-tahun, apakah letaknya berada di
pantai Sumatra sebelah barat atau sebelah timur ataupun di bagian selatan Semenanjung
Melayu.
Meski diliputi perdebatan, catatan musafir I-tsing cukup jadi bukti kuat bahwa
kerajaan Melayu letaknya berdekatan dengan Che-li-fo-che alias Sriwijaya. Berkat I-tsing
pula Sriwijaya diketahui pernah mencaplok kerajaan Melayu antara tahun 672-675.
2.2.4 Samudra Pasai
dari Mesir. Nazimuddin kemudian mengangkat Marah Silu sebagai pemimpin pertama
yang pada saat itu menjadi pusat perdagangan internasional dengan lada sebagai salah satu
komoditas ekspor utamanya. Selain lada, Kerajaan Samudera Pasai juga mengekspor sutra
dilanjutkan oleh anaknya, yaitu Sultan Muhammad Malik Az-Zahir. Sang raja baru ini untuk
pertama kalinya memperkenalkan koin emas atau dirham sebagai mata uang.
Pada tahun 1326, tahta kerajaan diteruskan oleh Sultan Mahmud Malik Az-Zahir. Di
masa pemerintahannya, Kerajaan Samudera Pasai terkenal sebagai kerajaan dagang yang
maju. Di tempat ini, banyak dijumpai pedagang dari India dan Cina yang membeli rempah-
Dengan demikian, kerajaan samudra pasai disebut sebagai kerajaan marintim karena
letaknya yang strategis dan masyarakatnya menjalankan kegiatan yang perekonomian yang
kemudian mengalami pemindahan ibu kota ke Melaka karena serangan dari Jawa (Majapahit)
dan Siam (Thailand). Letak geografis Kerajaan Malaka berada di dekat Selat Malaka, yang
merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Kerajaan Malaka berdiri pada
abad ke-15, hingga akhirnya runtuh pada abad ke-16. Pendiri Kerajaan Malaka adalah
Malaka dapat diraih ketika dipimpin oleh Sultan Mansur Syah, yang berkuasa antara 1459-
1477 M. Pada masa pemerintahannya, Malaka berhasil menguasai Pahang, Kedah, Trengganu,
dan sejumlah daerah di Sumatera. Setelah satu abad berdiri, Kerajaan Malaka runtuh pada
Banyak pedagang muslim dari Arab, India, dan daerah nusantara lainnya yang mulai
berdagang dengan Malaka. Kesultanan Malaka kemudian menikmati masa kejayaan pada
pertengahan abad ke-15, ketika diperintah oleh Sultan Mansyur Syah (1459-1477 M). Di
bawah kekuasannya, Malaka berhasil menaklukkan Pahang, Kedah, Trengganu, dan sejumlah
daerah di Sumatera. Hingga akhir abad ke-15, Malaka menjadi pusat perdagangan dan
penyebaranIslam
perdagangan. Terlebih lagi, lokasinya yang strategis, yaitu di jalur perdagangan internasional
membuat kerajaan berkembang sangat pesat. Komoditas utama kerajaan ini terdiri dari emas,
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://rimbakita.com/negara-maritim/
https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/03/133543879/mengapa-kerajaan-
sriwijaya-disebut-kerajaan-maritim?page=all
https://www.kompasiana.com/tamahtama/5ddb8806d541df11127c90b4/ekspedisi-
dan-dominasi-maritim-di-era-majapahit
https://voi.id/memori/41380/melacak-jejak-sumber-sejarah-kerajaan-melayu-di-
sumatra
https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/01/121819379/kerajaan-malaka-
letak-pendiri-kehidupan-dan-puncak-kejayaan?page=all