Disusun Oleh :
Kelompok 5
- Yuria Nadila
- Syahrina Siregar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan rizkinya kepada kita semua dan tak lupa selawat berangkaikan salam kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah banyak mengajarkan kita
kepada akhlakul karimah serta ilmu pengetahuan.
Kami sangat bersyukur kehadirat Allah karena atas izinnyalah kami dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Manajemen Persuratan yang berjudul “Sistem
Penyimpanan Arsip”, tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Indra Syahputra, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang sudah memberikan arahan
dan bimbingan demi terselesaikannya tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami buat, kami mohon maaf sebesar-besarnya bila
terdapat kekurangan dan kesalahan disana sini.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Arsip berperan penting dalam kelancaran kegiatan suatu instansi yaitu
membantu memperlancar adminstrasi instansi yang bersangkutan. Oleh karena itu
arsip seharusnya diperlakukan dengan baik di setiap instansi, agar tidak rusak atau
bahkan hilang. Jika arsip rusak atau hilang maka catatan riwayat kegiatan instansi
tersebut juga hilang.
Arsip sangat bernilai untuk kegiatan sehari-hari dalam suatu instansi antar
lain mempunyai nilai kebuktian yang dapat dijadikan bukti asal usul,
struktur,fungsi, garis haluan dan operasi badan korporasi atau perorangan yang
menciptakan rekod. Nilai administratif baik dalam pelaksanaan kegiatan
administrasi saat ini maupun yang akan datang, nilai hukum , nilai informasional
untuk rujukan atau penelitian yang berasal dari informasi yang termuat dalam
arsip, serta nilai historis nilai yang muncul karena usianya yang luar biasa, dan
ada hubungannya dengan peristiwa bersejarah atau seseorang.
Pemberkasan arsip dilakukan untuk semua jenis arsip, baik arsip aktif,
inaktif maupun statis. Tujuan dilakukannya penyimpanan arsip adalah agar tidak
terjadi arsip yang beserakan dimana-mana, lebih rapi tempatnya, dan yang
terpenting adalah akan lebih mudah dalam melakukan temu kembalinya. Menurut
Sulistyo-Basuki dalam bukunya “Manajemen Arsip Dinamis” menyebutkan
beberapa metode pemberkasan arsip diantaranya yaitu: sistem Abjad, sistem
geografis, sistem subyek, sistem numerik, sistem kronologi, dan sistem warna.
Oleh karena itu dalam pembahasan makalah ini kami akan membahas mengenai
beberapa metode dalam penyimpanan arsip.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyimpanan arsip dengan metode kronologis?
2. Bagaimana penyimpanan arsip dengan metode abjad?
3. Bagaimana penyimpanan arsip dengan metode nomor?
4. Bagaimana penyimpanan arsip dengan metode geografis?
1
5. Bagaimana penyimpanan arsip dengan metode subyek?
6. Bagaimana penyimpanan arsip dengan metode warna?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penyimpanan arsip dengan metode kronologis.
2. Untuk mengetahui penyimpanan arsip dengan metode abja.
3. Untuk mengetahui penyimpanan arsip dengan metode nomor.
4. Untuk mengetahui penyimpanan arsip dengan metode geografis.
5. Untuk mengetahui penyimpanan arsip dengan metode subyek.
6. Untuk mengetahui penyimpanan arsip dengan metode warna.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Tanggal/Kronologis
Sistem tanggal adalah sistem penyimpanan arsip yang didasarkan pada
urutan tanggal, dilihat dari tanggal surat yang diterima (untuk surat masuk) dan
tanggal surat dikirim (untuk surat keluar). Surat yang datang paling akhir
ditempatkan di bagian paling akhir pula tanpa memperhatikan masalah surat
tersebut.1
Keuntungan dari sistem tanggal adalah sebagai berikut :
1) Mudah dilaksanakan.
2) Susunan dan urutan guide sederhana.
3) Cocok untuk klasifikasi menyeluruh dan berkelanjutan.
1
Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Bandung: PR. Refika Aditama,
2005), hlm. 74.
3
B. Sistem Abjad
Sistem abjad adalah suatu sistem untuk menyusun nama-nama orang. Baik
perihal dari surat maupun instansi pengirim dapat disusun menurut abjad, yaitu
menyusun subyek itu dalam urutan A sampai Z. Untuk dapat menyusun itu maka
nama-nama atau kata-kata dibagi menjadi 4 golongan yaitu nama perorangan,
nama perusahaan, nama instansi pemerintahan, dan nama organisasi sosial atau
perhimpunan-perhimpunan. Untuk dapat menyusun nama-nama ini maka
diperlukan sekali adanya peraturan-peraturan filing yang merupakan standar
peraturan-peraturan ini dapat ditentukan oleh organisasi, sehingga semua anggota
organisasi harus mengikuti prosedur yang ditentukan.2 Standar tentang peraturan-
peraturan dimaksud telah ada, sehingga setiap organisasi tidak perlu bersusah
payah menetukan lagi peraturan-peraturan yang diperlukan.
Keuntungan dari sistem abjad adalah sebagai berikut :
1) Dokumen yang berasal dari satu nama yang sama akan berkelompok
menjadi satu.
2) Surat masuk dan pertanggal dari surat keluar disimpan bersebelahan dalam
satu map.
3) Pencarian dokumen dapat dilakukan secara langsung melalui nama
pengirim yang mendapat surat, tanpa menpergunakan indeks.
4) Susunan guide dan folder sederhana.
5) Mudah dikerjakan dan cepat dalam penemuan
2
Barthos Basir. Manajemen Kearsipan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 46.
4
pemahaman tentang peraturan mengindeks.
C. Sistem Nomor
Sistem nomor adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan
kode nomor sebagai pengganti dari nama orang atau nama badan.
Ada empat macam sistem nomor di dalam penyimpanan arsip, yaitu:
Sistem nomor menurut Dewey (sistem desimal/klasifikasi)3
Dalam klasifikasi, nomor yaitu daftar yang memuat semua masalah yang
terdapat dalam kantor atau organisasi. Setiap permasalahan diberi nomor tertentu.
Terdapat tiga pembagian dalam klasifikasi, yaitu:
a) Pembagian utama, memuat kegiatan atau masalah pokok dari kantor
organisasi.
b) Pembagian pembantu, memuat uraian masalah yang terdapat pada
pembagian utama.
c) Pembagian kecil, memuat uraian masalah yang terdapat pada pembagian
pembantu.
5
200 Pembangunan 700 Logistik
300 Pendidikan 800 Research
400 Umum 900 Produksi
4
Hendi Haryadi. Administrasi Perkantoran untuk Manager & Staff. (Jakarta: Visi Media,
2009), hlm. 119.
6
berada di belakangnya menunjukan urutan surat yang ke sekian dalam
map. Dalam sistem ini kode angka harus berjumlah enam sehingga
terdapat dua angka di tengah, dua angka di depan dan dua angka di
belakang. Apabila angka kode kurang dari enam maka harus ditambahkan
angka nol. Cara penyimpanan suratnya sama dengan sistem nomor
terminal digit.
3) Sistem nomor soundex (phonetic system)
Sistem nomor soundex adalah sistem penyimpanan arsip
berdasarkan pengelompokan nama yang tulisannya atau bunyi
pengucapannya hampir bersamaan. Dalam sistem ini nama-nama diganti
dengan kode yang terdiri dari satu huruf dan tiga angka. Susunan
penyimpanan adalah menurut abjad yang diikuti urutan nomor.
7
2) Diperlukan indeks yang tepat dan teliti.
3) Apabila terjadi alamat ganda diperlukan petunjuk silang.
E. Sistem Perihal/Subyek
Sistem perihal atau subyek adalah cara penyimpanan dan penemuan
kembali surat berpedoman pada perihal surat atau pokok isi surat. Untuk dapat
melakukan penataan arsip berdasarkan subyek atau pokok masalah ini, maka
harus ditentukan dahulu masalah- masalah yang pada umumnya terjadi dalam
surat-surat yang ditangani setiap harinya5 (Sedarmayanti, 2005).
Keuntungan dalam penggunaan penyimpanan arsip dengan sistem
perihal/subyek adalah sebagai berikut:
1) Penghematan waktu pencarian dokumen karena semua hal yang
menyangkut sebuah permasalahan terdapat dalam satu tempat
penyimpanan.
2) Dokumen subyek dapat diperluas secara mudah dengan cara menyisipkan
subyek baru ataupun menambah sub subyek pada subyek utama.
8
4) Diperlukan petunjuk silang yang memadai untuk menyatukan berbagai
subyek dan informasi yang terkait.
5) Sering terjadi penggunaan nama seorang untuk daftar subyek, sehingga
dapat memperlambat penemuan arsip.
F. Sistem Warna
Sistem warna dalam penyimpanan dokumen yaitu sebagai identitas atau
ciri khas tertentu. Sistem warna dapat dikombinasikan dengan sistem
penyimpanan yang lain. Misalkan penggunaan warna untuk guide-guide dalam
folder, atau penggunaan warna dalam perlengkapan arsip yang dapat membantu
kegiatan kearsipan. Dengan demikian, penggunaan warna bukan sebagai sesuatu
yang utama melainkan hanya membantu dalam penataan dokumen.
6
Mulyono, Sularso, Partono dan Agung Kuswantoro. Manajemen Kearsipan. (Semarang.
Unnes Press, 2011), hlm. 134.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap perusahaan yang memiliki arsip, akan menyimpan arsip tersebut
sesuai dengan sistem penyimpanan arsip yang telah ditentukan sebelumnya oleh
perusahaan. Sistem penyimpanan arsip adalah proses pengaturan dan
penyimpanan bahan-bahan secara sistematis, sehingga bahan-bahan tersebut
dengan mudah dan cepat dapat ditemukan kembali setiap kali diperlukan.
Sedangkan menurut Sedarmayanti sistem penyimpanan arsip adalah pengaturan
dan penyusunan berkas atau arsip secara tertib dan sistematis, sehingga arsip
tersebut dapat digunakan secara aman dan ekonomis serta memudahkan
penemuan kembali arsip sewaktu-waktu diperlukan.
Ada enam sistem penyimpanan arsip yaitu sistem abjad, sistem geografis,
sistem subyek, sistem nomor, sistem tanggal dan sistem warna.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat
menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Aamiin
10
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi, Hendi. 2009 Administrasi Perkantoran untuk Manager & Staff. Jakarta:
Visi Media.
11