Neuroanatomi - Veronika Vita Kurniawati
Neuroanatomi - Veronika Vita Kurniawati
Otak :
a. Procencefalon/telencefalon
Cikal bakal cerebrum.
Ada 4 lobus :
- frontalis (fungsi motorik dan konektif berpikir, kepribadian dan sifat)
- parietalis (modalitas sensorik, persepsi)
- occ (penglihatan)
- temporalis (penglihatan, persepsi pengecapan, ada hipokampus dan amygdala sbg
kontrol emosi dan memori jangka pendek dan panjang)
Dibagi 2 hemisfer yg menghubungkan : corpus callosum
Otak ga punya reseptor nyeri sama sekali (reseptor bukan di parenkim otak, tp di lapisan
meningens)
Meningens ada 3 lapis :
- duramater (paling rigid untuk melindungi parenkim otak)
- arachnoid mater (seperti laba-laba)
- piamater (paling lembut)
- pakimeningens kombinasi D dan A
- leptomingens kombinasi A dan P
- rongga subarachnoid antara A dan P
Hemisfer dominan (dominan kiri, nulis tangan kanan ; klo kidal dominan tetap kiri ; hanya 3%
kidal dominan sebelah kanan) dan non dominan
Area broadmann
10 menjaga kepribadian
17,18,19 di occipital 17 visual utama, 18 visual spasial (tata letak ruang), 19 (kalkulasi
angka)
38 pengecapan
Homonkulus
n. IX – n. XII = nukleus di MO
Medula spinalis
Anak-anak batas terbawah : L3 atau L4 (karena vertebrae blm maksimal), dewasa = L1-L2
Medula spinalis : dalam abu-abu (badan inti sel neuron) , luar putih (traktus, penjalaran
akson)
SST
KLINIS
a. Primer
- Migren : kilatan kuning trigeminal, fotofobia (takut cahaya), propanolol
Lebih sering perempuan pubertas, atau >55th
Lokasi nyeri : unilateral (frontotemporal)
Karakteristik : intensitas sedang-berat, berdenyut spt dipukul palu (hammering)
Waktu durasi : 4-72 jam
Faktor pencetus : estrogen (hormon), coklat dan keju (triptofan atau serotonin tinggi)
Gejala tambahan saat serangan kepala : mual dan muntah , fotofobia, sonofobia
Farmakologi : akut saat serangan (OAINS ibuprofen atau aspirin masih bs
aktivitas ; triptan jarang), profilaksis pencegahan (propanolol jarang bisa bikin tensi drop
dan HR turun ; TCA)
Profilaksis klo durasi migrain >2hari, 2x/mgg, prolong aura, obat akut gabisa
Patofisio : blm pasti jelas penyebabnya ; trigeminal vascular reflex
serotonin diduduki CGRP parasimpatis meningkat hipersalivasi, vasodilatasi
Macam migrain :
common (tanpa aura) minimal 5x serangan, unilat, pulsatil, diperberat aktivitas +
(fonofobia/sonofobia/mual muntah)
classic (disertai aura) min 2 serangan, aura normal 5-60 menit migrain dg prolong
aura >60 mnt
aura visual : + (scintilating scotoma / kilatan cahaya kecil melebar jd
fortifikasi fenomenon), - (blind spot and loss of vision)
aura sensorik : + (pin and needle) , - (kebas)
status migrainous (serangan tetap/persisten >72 jam)
- Cluster
Prevalensi paling kecil, laki laki rokok alkohol 20-30 th
Lokasi nyeri : unilateral (terpusat di orbita, belakang mata, atas mata,
temporal), periorbital
Karakteristik : seperti dicucuk pisau/jarum
Waktu durasi : 15 mnt – 3 jam sekali serangan (1-3x per hari) saat malam hari
Faktor pencetus :
Gejala tambahan saat serangan kepala : injeksi konjungtiva, ingusan, dahi wajah
berkeringat, arteri temporalis nonjol dan berdenyut, wajah kemerahan, hiperhidrosis,
edem mata, miosis dan ptosis, lakrimasi, rinorea tanda peningkatan parasimpatis
Farmakologi : akut (oksigen ; sumatriptan 6 mg SC pelan), profilaksis (klo
serangan > 2mgg ; verapamil atau lithium, as valproat)
- TTH (tension type headache) kontraksi otot perikranial
Keparahan paling ringan
Lokasi nyeri : bilateral (frontal sampai nucal ; nucal sampai occ)
Karakteristik :
Waktu durasi : 30 mnt – 7 hari, nokturnal
Faktor pencetus : depresi, anxiety, kurang tidur
Gejala tambahan saat serangan kepala : kadang mual muntah ; menyisir rambut kepala
nyeri
Farmakologi : pijat kepala lembut ; analgetik atau TCA
Infrequent (minimal 10x kurang 1 hari dlm 1 bulan), frequent (min 10x serangan, selama
1-15 hari / bulan), chronic (>15 hari/3 bulan)
Ga berkaitan dg defisit neurologi fokal
- Nyeri kepala tambahan
1. Trigeminal Neuralgia
Nyeri pada persebaran sensorik n.V (oftalmik, maksila, mandibula)
Sifat nyeri paroksimal dan unilateral , tersring maksila dan mandibula
Beberapa detik – 2 menit, intensitas berat, nyeri spt ditikam (electric shock) tajam
ditembak dicucuk mirip CLUSTER
Nyeri dipicu saat mengunyah
Allodinia (semua simulus gaada respons nyeri = bicara, mengunyah, senyum, cuci
muka, sikat gigi)
Terapi : karbamazepin 600-1500mg
Klasifikasi : Klasik, simptomatik (ada underlying disease = multiple sklerosis,
akustik neuroma)
Beda dg neuropati trigeminal bisa ada nyeri + kebas intens n.V
b. Sekunder (ada penyakit mendasari)
- Postreumatic, post stroke headache
- Giant cell arteritis / temporal arteritis
Bilateral dan non pulsasi ; laki-laki 50 th
Ada gejala penurunan BB, mialgia, artalgia, bayangan kabur sebentar/transient
Arteri temporalis keras dan tegang tp ga pulsating
Bisa ada claudicatio intermitten di rahang bawah atau lidah
HARUS BIOPSI (infiltrasi limfosit dan monosit, sel giant)
Prednison 40-60mg/d , 1-2 tahun
- Pseudotumor cerebri (IIH = idiopati intracranial hipertensi)
Perempuan obes, usia >40-50 th
Keluhan nyeri kepala, bungkuk ke depan kepala makin sakit, paresis n. VI, papiledema,
ada riwayat PPOK, riwayat kontrasepsi oral, tetrasiklin, toksisitas vit A
Terapi : turunin BB, rendah garam, diuretik (asetazolamid 1-2 gr/d)
Usia > 50 th
Demam meningitis
Mual muntah dulu drpd kepala TIK meningkat (tumor), apalagi anak-anak yg ga stabil
jalan = meduloblastoma
Bell’s Palsy
Etiologi : idiopati, viral, inflamasi, infeksi Herpes simpleks tipe 1 (sering), autoimun, iskemik
Lagostalmos (susah tutup mata) dan terjadi Bell’s phenomenon (terkesan naik ke atas, sisa
putih), sudut mulut jatuh pada sisi lesi (bagian yg sakit ; klo tertarik = bagian normal),
hipersalivasi, hiperlakrimasi, hiperakusis (n.VII dan n.VIII dekat lewat meatus acusticus
suara yg didengar lebih besar drpd org normal)
Paralisis n.VII
House Brackmann :
1. Normal
2. Manifestasi klinis ga jelas, harus inspeksi dekat tapi slight weakness (kecil)
3. Suruh tutup 2 bola mata masih bisa menutup bola mata dengan bagus dengan
paksaan
4. Gabisa nutup 2 bola meskipun sudah dipaksa
5. Sudah jelas asimetri sudut mulut sudah jatuh
6. Paralisis total
Stroke
Sindrom klinis berkembang cepat defisit neurologis fokal atau global tjd minimal 24 jam
atau lebih, atau kematian langsung tanpa penyebab lain yg jelas, penyebab murni akibat
vaskular
Modalitas terbagus stroke akut : MRI (tapi mahal), CT scan (gold standard)
Prediktor ICH :
- Skor GCS
- Volume : >30 cm (nilai 1) ; <30 cm (nilai 0)
(dimensi panjang x lebar x byk slice CT scan pada lesi hiperdens) :2
- IVH (intraventrikular hemoragi) = darah yg pecah masuk situ
- Stroke pendarahan di bawah tentorium cerebelli
- Usia : >80 th (nilai 1)
Prediktor SAH
- Aneurisme belum pecah 0
- Asimptomatis , nyeri kepala minimal, kaku kuduk minimal grade 1
- Moderate – severe sakit kepala, kaku kuduk +, defisit (-) grade 2
- Somnolen/drawsy/ngantuk grade 3
- Stupor (bangun klo ada rangsang nyeri) grade 4
- Koma dalam grade 5
Algoritma gajah mada :
1. Penurunan kesadaran : + (SH) , - (SI)
2. Nyeri kepala : + (SH) , - (SI)
3. Refleks babinski : hanya ini + (SI)
Patofisiologi
Otak normalnya hanya boleh terisi oleh : CSF, parenkim otak, darah arteri dan vena jika
ada penambahan massa akan kompensasi awalnya dengan produksi CSF dan darah
vena turun kalau cairan CSF dan aliran balik berkurang sedangkan yang masuk
meningkat peningkatan TIK
Awal masih bisa kompensasi 10mmHg (tekanan intrakranial) batasnya 70, jika lebih maka
tekanan intrakranial akan meningkat maka tidak bisa kompensasi sehingga makin lama
makin meningkat dan menyebabkan terjadinya hernia
Arteri Cerebri media = wajah dan ekstremitas atas kontralat (lebih berat), bisa diselingi
homonimus hemianopsia hemisfer dominan (afasia Brocca) atau non dominan (ipsilaterak
hemineglect mencuekkan satu sisi tubuh atau lingkungan)
Arteri cerebri posterior = dkt occ dan cerebellum (penglihatan) posterobacilar (vertigo,
nistagmus, diplopia) pons dan cerebelum tadi
- Non hemoragik
1. TIA = Transient iskemik attack ; defisit neurologi fokal kurang dari 24 jam
2. RIND = Reversible Iskemik Neurological defisit ; 3 hari pertama
3. Stroke progresif
4. Stroke resolution
5. Stroke complete
Herniasi subfalsin :
Herniasi ungkal
Herniasi sentral
Herniasi transtentorial
Afasia
Epilepsi
Epilepsi = kejang berulang, pelapasan neuron listrik otak berlebihan dan paroksimal, tanpa
dikasih presipitasi (diberi faktor tertentu)
Penyebab kejang :
Epilepsi :
1. Parsial
a. Sederhana : gaada otomisasi
Motorik (kedutan wajah 1 sisi, gejala otonom = muntah, keringet, eritem wajah,
pupil dilatasi)
Somatosensorik (rasa kebal)
Psikis (takut, de javu)
b. Kompleks : otomatisasi, ada gangguan kesadaran
c. Kejang parsial lalu generalisata
2. Umum
a. Absans (tatapan kosong, EEG khas frekuensi 3 Hz)
b. Atipikal (EEG amplitudonyadi bawah 2,5 Hz)
c. Mioklonik (hampir sama dg klonik, tp ini 1 kali serangan)
d. Klonik (bergetar)
e. Tonik - klonik (spasme dulu, ada sianosis lalu masuk fase klonik, ada inkotinensia
urin, ada stridor karena ada busa di mulutnya) + atonik (jatuh tp tiba2 bangun lagi)
Pmx lain : CT scan (untuk tau ada tumor, atau eksklusi malformasi trauma lainnya)
Status epileptikus
Bangkitan kejang > 30 menit , atau > 5 menit selang setelah itu ada penurunan
kesadaran, atau 2 bangkitan di antaranya gaada pemulihan kesadaran
Terapi : ABCD, tes oksigen, lab (gula darah), EEG
Obat = diazepam IV (harus seizin dr anestesi), lorazepam (lebih bagus, durasi lebih
panjang), atau rectal diazepam, atau fenitoin
Infeksi SSP
a. Meningitis
Trias = demam, nyeri kepala, kaku kuduk
Disebabkan karena bakteri atau virus
Etiologi : S. Pneumoniae (dewasa >20 th), Neiseria meningitidis (2-20th), E. Coli dan
Strepto galactiae (>50 th)
Neiseria bisa menyebabkan DIC = syok sepsis, insufisiensi kelenjar adrenal, worsen shock
Pada meningitis, BBB sudah rusak sitokin dan obat yang diberikan bisa menembus
BBB
Lumbal pungsi :
- Bakteri : PMN, protein (tertinggi), glukosa menurun drastis, warna keruh
(kuning hijau)
- TB/jamur : MN/limfosit, warna xantochrome
- Virus : MN/limfosit, warna jernih, glukosa normal
CT : meningeal enhancement
Abses Cerebri
Penumpukan materi piogenik terlokalisir dalam parenkim otak, soliter bukan multiple
Demam, nyeri kepala, kejang, TIK naik (muntah proyektil), penurunan kesadaran
Faktor risk : otitis media akut/kronik, mastoiditis, infeksi gigi, emboli kuman paru, CHD,
endokarditis, menigitis bakteri
Miasthenia Gravis
Autoimun gangguan di NMJ, ada sel autoimun yang mengganggu reseptor nikotinik Ach di
membran postsinaps
Kelemahan asimetris, membaik pagi hari dan memburuk sore/sudah aktivitas, yg kena
pertama otot ekstraokular (ptosis) unilateral, nasal timbre (sengau)
Otot proksimal lengan (tp refleks tendon normal), ke kaki
Diagnosis :
Penunjang :
HNP
Keluarnya nucleus pulposus dari diskus (lewat robekan annulus fibrosus) keluar vertebrae
dan nekan MS
Kompresi di n.ischiadicus nyeri menjalar radiating dari pantat sampai kaki belakang, lutut
sampai tungkai bwah ; saat mengejan, batuk, angkat berat nyeri muncul ; posisi berbaring
duduk nyeri muncul, klo berbaring lagi nyeri hilang
n. muskulokutan
n.ulnaris = kelainan claw hand (ketarik jari ke 4 dan 5), daerah siku (cubital tunnel
syndrom) kebas dan nyeri siku ; daerah cubital pergelangan tangan (guyon tunnel s)
n.aksilaris