Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah Swt. Tuhan seluruh alam atas segala berk
at ,rahmat,taufik serta hidayahnya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesai
kan makalah yang berjudul “SEJARAH TURUNNYA AL-QUR’AN”
Penulis memperoleh banyak bantuan dari teman sekelompok atas penyusunan makalah in
i,karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada dosen pengampu
mata kuliah Ilmu Al-qur’an, bapak Dr.Baharuddin M.Ag yang telah memberikan tugas ini kepad
a kami agar kami selaku mahasiswa dapat menambah wawasan yang lebih luas serta belajar untu
k berdiskusi.
Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada Langkah ya
ng lebih baik lagi kedepannya, meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekura
ngan dan kesalahan, namun tak ada gading yang tak retak, penulis senantiasa mengharapkan kriti
k dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi, akhir kata, penulis berharap
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

1|Sejarah Turunnya Al-Qur’an


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..............................................................................................................3
2. Rumusan Masalah.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. Apa pengertian turunnya Al-Qur’an?-------------------------------------------------------4
2. Bagaimana proses/cara diturunkannya Al-Qur’an?---------------------------------------5
3. Bagaimana penyampaian Al-Qur’an oleh Malaikat kepada Rasul?--------------------6
4. Apa hikmah dari diturunkannya Al-Qur’an?-----------------------------------------------7
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------------------8
2. Daftar isi------------------------------------------------------------------------------------------9

2|Sejarah Turunnya Al-Qur’an


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam yang berfungsi sebagai petunjuk(hidayah)
bagi seluruh umat manusia. Al-Qur’an diwahyukan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad
SAW melalui malaikat Jibril a.s. Setelah beliau genap berusia 40 tahun.diturunkan secara
berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Turunnya Al-Qur’an turun kepada beliau tidak
menentu dari segi waktu dan keadaan. Al-Qur’an terdiri dari 114 surah,30 juz dan 6.236 ayat menurut
Riwayat Hafsh,6.262 ayat menurut Riwayat Ad-Dur, dan 6.214 ayat menurut Riwayat Warsy. Imam
Syafi’I mencatat ada 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu) huruf dalam Al-Qur’an

Turunnya al-qur’an merupakan suatu kejadian yang sangat mengagetkan sekaligus


menggembirakan hati rasulullah. Sebagaimana turunnya surah Al-‘Alaq (ayat 1-5), nabi
Muhammad SAW dalam menerimanya sangatlah berat karena diturunkan lewat perantara
malaikat Jibril sesosok yang membuat Rasulullah ketakutan. Saat malaikat Jibril menyampaikan
wahyu tersebut, Rasulullah juga merasa merasa keberatan karena tidak bisa melaksanakan apa
yang diperintah malaikat Jibril. Begitupun saat menerima ayat-ayat yang lain,Rasulullah selalu
merasa ketakutan dengan segala sesuatu yang mengiringi ayat-ayat tersebut.
Begitu sulitnya Rasulullah dalam menerima wahyu membuktikan kalau peristiwa turunnya
Al-Qur’an berarti banyak hal yang perlu dikaji lebih mendalam lagi, terutama sejarah turunnya
Al-Qur’an.
Dalam pokok bahasan ini akan dibahas beberapa sub pokok bahasan yang dianggap sangat
penting dalam pembahasan sejarah turunnya Al-Qur’an dan tahapan turunnya Al-Qur’an, dan
cara Al-Qur’an diturunkan yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini.
Dalam hal ini kami hanya mengambil Sebagian kecil dari beberapa sub pokok bahasan
yang lain dan kami anggap sub pokok itulah yang dianggap sangat penting untuk dikaji lebih
dalam lagi sehingga kita sebagai umat islam mengerti dan memahami tentang sejarah. Untuk
itu semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan sebaik-baiknya bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian turunnya Al-Qur’an?
2. Bagaimana proses/cara diturunkannya Al-Qur’an?
3. Bagaimana penyampaian Al-Qur’an oleh Malaikat kepada Rasul?
4. Apa hikmah dari diturunkannya Al-Qur’an?

3|Sejarah Turunnya Al-Qur’an


BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian turunnya Al-Qur’an
Proses turunnya Al-Qur’an biasa juga disebut Nuzulul Qur’an. An-nuzul secara Bahasa
berarti an-nuzul,yaitu penurunan. An-nuzul juga bermakna bergeraknya sesuatu dari atas ke
bawah. Dengan demikian, an-nuzul adalah proses turunnya pemberitaan dengan melalui lafaz-
lafaz dalam bentuk huruf-huruf. Maksudnya, turunnya yang membawa Al-Qur’an baik turunnya
ke langit dunia maupun kepada Nabi Muhammad SAW. Secara majaizi turunnya Al-Quran
diartikan sebagai pemberitahuan dengan cara dan sarana yang dikehendaki Allah SWT sehingga
dapat diketahui oleh para malaikat di lauhul mahfudz dan oleh nabi Muhammad SAW di dalam
hatinya yang suci.
Telah terjadi perselisihan antara para ulama tentang turunnya Al-Qur’an. Dalam hal ini ada
beberapa pendapat:
a. Para ulama,kata,sulhani,menyebut peristiwa turunnya wahyu Al-Qur’an yang pertama
kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril ini terjadi saat Rasulullah
berada di Gua Hira pada 17 Ramadhan. Surah yang pertama kali turun adalah surah Al-
Alaq ayat 1-5. Sebelum wahyu diturunkan telah turun sebagian irhas (tanda dan dalil)
sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Bukhori dengan sanad dari Aisyah R.A yang
menunjukkan akan datangnya wahyu dan bukti nubuwwah bagi rasul SAW yang mulia.
Diantara tanda-tanda tersebut adalah mimpi yang benar di kala beliau tidur dan kecintaan
beliau untuk menyendiri dan berkhalwat di Gua Hira untuk beribadah kepada Tuhannya.
Peristiwa turunnya Al-Qur’an menjadi tanda Muhammad diangkat menjadi Nabi dan
Rasul Allah SWT. Setelah itu nabi menerima wahyu secara bertahap selama 23 tahun. Dan
di Indonesia tanggal 17 ramadhan inilah yang dijadikan acuan sebagai peringatan Nuzulul
Qur’an atau peringatan peristiwa turunnya Al-Qur’an.
b. Al-Qur’an itu diturunkan ke Baitul izzah di langit dunia pada malam al-qadr sekaligus
lengkap dari awal sampai akhir. Kemudian sesudah itu diturunkan secara berangsur-
angsur dalam tempo 20 tahun atau 23 tahun atau 25 tahun berdasarkan pada perselisihan
yang terjadi tentang berapa lama nabi bermukim di Mekkah sesudah beliau diangkat
menjadi rasul. Pendapat ini berpegang pada Riwayat Ath Thabary dari Ibnu Abbas beliau
berkata “diturunkan Al-Qur’an dalam lailatur qadr dalam bulan Ramadhan ke langit dunia
sekaligus semuanya, kemudian darisana(langit) diturunkan sedikit-sedikit ke dunia”. Dari
segi isnad Riwayat tersebut kurang kuat akan tetapi boleh digunakan.
c. Al-qur’an itu diturunkan ke langit dunia dalam 20 kali lailatul qadr. Berarti Al-Qur’an
turun selama 20 tahun karena lailatul qadr hanya terjadi sekali dalam setahun.Pendapat ini
digagas Al Muqatil dan Abu Abdillah Al Halimi dalam kitab Minhaj.

4|Sejarah Turunnya Al-Qur’an


2. Proses turunnya Al-Qur’an
Proses turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui tiga tahap,yaitu:
a. Al-Qur’an turun secara sekaligus dari Allah ke lauhul mahfudz yaitu suatu tempat yang
merupakan tempat catatan tentang segala ketentuan dan kepastian Allah. Proses pertama ini
diisyaratkan dalam Q.S Al-Buruj:21-22 yang artinya
1) “Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Qur’an yang mulia yang
(tersimpan) dalam lauhul mahfudz”
2) Dan Q.S Al-Waqiah:77-80 yang artinya
3) “Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia,pada kitab yang
terpelihara (lauhul mahfudz)”,tidak menyentuhnya kecuali orang -orang yang
disucikan ,diturunkan dari Rabbil ‘alamiin”.
b. Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul mahfudz ke Bait Al-Izzah(tempat yang berada di langit dunia
pada malam lailatul qadr yang diberkahi,yaitu pada malam Jumat tanggal 17 Ramadhan. Yang
diisyartkan dalam Q.S Al-Qadr;1 yang artinya
1) “sesungguhnya kami telah menurunkan (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan”.
c. Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah ke dalam hati nabi melalui malaikat Jibril dengan cara
berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan . Adakalanya satu ayat,dua ayat, bahkan kadang-
kadang satu surah. Diisyartakan dalam surah Asy-Syu’ara’:193-195
1) “Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang
memberi peringatan, Dengann Bahasa Arab yang jelas”
Para ulama juga berpendapat mengenai cara turunnya wahyu Allah yang berupa Al-Qur’an
kepada Jibril:
1. Jibril menerimanya secara pendengaran dari Allah dengan lafazhnya yang khusus lalu
menyampaikannya ke Rasulullah.
2. Jibril menghafalnya dari lauhul mahfuzh baik kata dan maknanya, lalu dibacakan ulang
kepada Rasulullah.

5|Sejarah Turunnya Al-Qur’an


3. Penyampaian Wahyu oleh Malaikat kepada Rasul
Wahyu Allah kepada para Nabi-Nya itu ada kalanya adalah tanpa perantara, misalnya mimpi
yang benar di waktu tidur, dan ada kalanya melalui perantaraan malaikat wahyu.
Ada tiga cara penyampaian wahyu oleh Malaikat kepada Rasul:
Pertama: Datang dengan suara seperti suara lonceng, yaitu suara yang sangat kuat yang dapat
mempengaruhi kesadaran, sehingga ia dengan segala kekuatannya siap menerima pengaruh itu. Cara ini
adalah yang paling berat bagi Rasul. Apabila wahyu yang turun kepada Rasulullah dengan car aini,
biasanya beliau mengumpulkan segala kekuatan dan kesadarannya untuk menerima,menghafal dan
memahaminya. Terkadang suara itu seperti kepakan sayap-sayap malaikat, seperti diisyaratkan di dalam
hadis,
“Apabila Allah menghendaki suatu urusan di langit, maka para malaikat , memukul-mukulkan
sayapnya karena tunduk kepada firman-Nya, bagaikan gemerincingnya mata rantai di atas batu-batu
yang licin.”(H.R.Al-Bukhari)
Dan mungkin juga suara malaikat itu sendiri pada waktu Rasul mendengarnya untuk pertama kali.
Kedua: Malaikat menjelma kepada Rasul sebagai seorang laki-laki. Cara seperti ini lebih ringan
daripada cara sebelumnya, karena adanya kesesuaian antara pembicaradengan pendengar. Beliau
mendengarkan apa yang disampaikan pembawa wahyu itu dengan senang, dan merasa tenang seperti
seorang yang sedang berhadapan dengan saudaranya sendiri. Al-Qur’an tidak pernah diturunkan kecuali
Nabi dalam keadaan terjaga. Adapun yang disebutkan oleh as-suyuti dalam al-itshan, setelah ia
menyebutkan tentang turunnya wahyu baik dalam keadaan sadar maupun dalam keadaan tidur, namun
pendapatnya ini tidak didukung oleh dalil yang kuat.
Ketiga : Malaikat mewahyukan Al-Qur’an ke dalam hatinya. Dalam hal ini Rasulullah tidak melihat
sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa Al-Qur’an sudah berada dalam qalbunya.
Pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Rasulullah dengan cara dihafal dalam dada. Yang kemudian
pada masa sahabat disatukan menjadi sebuah Mushaf.

6|Sejarah Turunnya Al-Qur’an


4. Hikmah turunnya Al-Qur’an

 Menurut para ulama ulumul quran, proses turunnya al-Quran melalui tiga tahapan. Dalam
kitab al-Burhan fi ulumil Quran juga kitab Manahilul Irfan fi ulumil Quran menyebutkan ti
ga tahapan tersebut ialah: Pertama, turun sekaligus ke lauhul mahfudz. Tahap kedua, turun
dari lauhul mahfudz ke baitul izzah, juga berwujud secara utuh. Tahap ketiga barulah dituru
nkan kepada Rasulullah dari baitul izzah tidak secara keseluruhan, tetapi berangsur-angsur
dan bertahap selama kurun waktu sekitar 23 tahun, atau dalam suatu riwayat selama 22 tahu
n 2 bulan 22 hari. Adapun, al-Quran yang turun secara bertahap tersebut memiliki beberapa
hikmah, antara lain:
a. Meneguhkan Rasulullah dalam berjuang menghadapi orang-orang kafir Quraisy dan
siapapun yang menentang dakwah beliau.
b. Sebangai mukjizat. Mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah
SAW , termasuk beragam oertanyaan yang bernada memojokkan. Mereka menanyakan
tentang alam ghoib, masalah haid, masalah hilal/ bulan sabit, hingga urusan ruh, serta
hal-hal yang sangat rumit. Maka dalam QS.Al-Furqan/25:33, Allah berfirman yang
artinya :
“Tidaklah orang-orang kafir itu dating kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil,
melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik
penjelasannya.
c. Dalam rangka memelihara ayat-ayat-Nya. Dengan berangsur-berangsur itulah
pemahaman terhadap setiap ayat dapat dicerna dengan baik serta mudah untuk
dihafalkan
d. Memberi solusi hukum. Wahyu Al-Qur’an yang turun merupakan solusi umat yang
diberikan secara bertahap. Contohnya dalam masalah pengahapusan beberapa tradisi
Arab seperti minum minuman keras.
e. Sebagai bukti bahwa Al-Qur’an bukan rekayasa nabi atau manusia biasa. Akan tetapi
benar-benar wahtu dari Allah SWT yang telah menciptakan segala yang ada di alam
raya ini.

7|Sejarah Turunnya Al-Qur’an


BAB III
KESIMPULAN
Al-Qur’an itu kitab suci yang diturunkan Allah SWT secara sekaligus di langit dunia (Baitul
Izzah) pada malam lailatul qadr. Setelah itu barulah diturunkan kepada Rasulullah pada tanggal 17
Ramadhan di Gua Hira. Surah yang pertama yang diturunkan adalah Al-Alaq ayat 1-5. Setelah itu barulah
diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun,2 bulan dan 22 hari, sejak Rassulullah diangkat
sebagai nabi hingga beliau wafat di usia 63 tahun.
Al-Qur’an terdiri dari 114 surah,30 juz dan 6.236 ayat menurut Riwayat Hafsh,6.262 ayat
menurut Riwayat Ad-Dur, dan 6.214 ayat menurut Riwayat Warsy. Imam Syafi’I mencatat ada 1.027.000
(satu juta dua puluh tujuh ribu) huruf dalam Al-Qur’an
Cara diturunkannya Al-Qur’an kepada Rasulullah ada berbagai cara, yakni:
1. Datang dengan suara seperti suara lonceng, yaitu suara yang sangat kuat yang dapat
mempengaruhi kesadaran, sehingga ia dengan segala kekuatannya siap menerima pengaruh itu.
Cara ini adalah yang paling berat bagi Rasul. Apabila wahyu yang turun kepada Rasulullah
dengan car aini, biasanya beliau mengumpulkan segala kekuatan dan kesadarannya untuk
menerima,menghafal dan memahaminya. Terkadang suara itu seperti kepakan sayap-sayap
malaikat, seperti diisyaratkan di dalam hadis,
2. Malaikat menjelma kepada Rasul sebagai seorang laki-laki. Cara seperti ini lebih ringan daripada
cara sebelumnya, karena adanya kesesuaian antara pembicaradengan pendengar. Beliau
mendengarkan apa yang disampaikan pembawa wahyu itu dengan senang, dan merasa tenang
seperti seorang yang sedang berhadapan dengan saudaranya sendiri.
3. Malaikat mewahyukan Al-Qur’an ke dalam hatinya. Dalam hal ini Rasulullah tidak melihat
sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa Al-Qur’an sudah berada dalam qalbunya.

Pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Rasulullah dengan cara dihafal dalam dada. Yang kemudian
pada masa sahabat disatukan menjadi sebuah Mushaf.

8|Sejarah Turunnya Al-Qur’an


DAFTAR PUSTAKA

https://wiwinazizahblog.wordpress.com/2016/11/05/sejarah-turunnya-al-quran-dan-pemeliharaannya/
https://news.detik.com/berita/d-5536139/al-quran-turun-pertama-kali-pada-17-ramadhan-berikut-
sejarahnya
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210412171216-284-628924/sejarah-nuzulul-quran-
peristiwa-turunnya-alquran
https://m.dream.co.id/your-story/apa-itu-nuzulul-quran-210426u.html
https://123dok.com/document/zx9ee3nz-makalah-sejarah-turunnya-quran.html
https://kalam.sindonews.com/read/317150/69/jumlah-huruf-dalam-al-quran-menurut-imam-syafii-
1611831681?
_gl=1*50hh3r*_ga*S2I5NThaNFVMSDRYcTBCLUZLUThHYW45VmpCUkFRVy1rZnNVU2ZlbXFx
VFVLaUxFc1BuQ3dCTV9IbFh6SVRPXw..
http://islamiccenter.uad.ac.id/hikmah-al-quran-diturunkan-secara-bertahap/
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210209113922-284-604065/perjalanan-kehidupan-nabi-
muhammad-dari-lahir-hingga-wafat
Syaikh manna’ Al-Qaththan,Pengantar Ilmu Al-Qur’an
Pengantar Studi Al-Qur’an(Abdul Hamid,Lc,M.A)

9|Sejarah Turunnya Al-Qur’an

Anda mungkin juga menyukai