Anda di halaman 1dari 9

Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No.

2 Desember 2016 Qiram and Rubiono: Pengaruh sudut kemiringan atap seng
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 plastik gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
hujan

Dinamika Teknik Mesin 6 (2016) 99-106

Pengaruh sudut kemiringan atap seng dan plastik gelombang


terhadap tingkat kebisingan akibat air hujan
I. Qiram*, G. Rubiono
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Banyuwangi, Jl. Ikan Tongkol 22 Banyuwangi,
Jawa Timur 68416, Indonesia, Telp. (0333)421593, 423639
*Email: ikhwanulqiram@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article History: Zinc and plastic roofs are used vary widely in poor society
Received 02 June 2016 because of their low price and their installation easiness.
Accepted 02 August 2016 A roof installation with an inclination angle is done in order
Available online 30 December 2016 to the rain water is easy to flow. Rainfall causes noise that
has a bad impact to human. This research is aimed to
obtaining the effect of inclination angle of zinc and plastic
Keywords: roofs on the noise intensity. The research was done
Zinc roof experimentally. The roofs investigated consist of zinc and
Plastic roof plastic roofs in waveforms. A room with an overall size of
Inclination angle 80 cm x 80 cm x 150 cm was made of wood as the frame.
o o o o
Noise The inclination angles were varied; 10 , 20 , 30 and 40 .
The rainfall was modeled by a sprayer with three different
water flow rates 0,8; 1,0 and 1,2 lt/s. These flow rates
represented low, medium and heavy rains. The noise
intensity was measured using a sound level meter, which
was placed in the centre of the room. The result shows
that increasing the roof inclination angle causes the noise
intensity to decrease. The plastic roof has lower noise
intensity than the zinc roof. Furthermore, the experimental
noise intensity data are relatively safe according to the
noise safety level.

PENDAHULUAN kebutuhan jasmani (fisik) dan rohani (psikis).


Atap seng dan plastik gelombang banyak Selain itu rumah sehat adalah rumah yang dapat
digunakan masyarakat golongan ekonomi digunakan sebagai tempat berlindung terhadap
menengah ke bawah. Menurut Kementrian Sosial penularan penyakit dan gangguan atau
RI dan Badan Pusat Statistik, 2012, kondisi fisik kecelakaan (Sunarsih E, 2014). Atap seng
serta fasilitas tempat tinggal Rumah Tangga digunakan karena murah dan mudah
Sangat Miskin (RTSM) salah satunya pemasangannya. Konstruksi yang sederhana
diindikasikan rumah yang atapnya terbuat dari dimaksudkan agar air hujan dapat mengalir
ijuk/ rumbia atau genteng/seng/asbes dengan dengan baik. Agar air hujan yang tertampung
kondisi tidak baik/kualitas rendah. bisa mengalir, maka atap dibuat miring ke salah
Perkembangan jumlah dan prosentase penduduk satu sisi dengan kemiringan yang cukup.
sangat miskin adalah sebagai berikut:Rumah Sedangkan atap plastik gelombang digunakan
yang sehat adalah rumah yang dapat memenuhi dengan alasan pencahayaan ruangan karena

99
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Qiram and Rubiono: Pengaruh sudut kemiringan atap seng
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 plastik gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
hujan

sifat bahan ini yang tembus cahaya. Metode gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
pemasangan 2 jenis atap ini lebih didasarkan hujan. Hal ini dilakukan karena dampak terhadap
pada kesesuaian dengan aliran air hujan. kebisingan atap seng dan plastik gelombang
Atap seng dan plastik gelombang berpotensi pada gangguan kesehatan atau
menimbulkan kebisingan akibat hujan. pendengaran pada golongan masyarakat miskin
Kebisingan akibat air hujan yang jatuh di atap yang berjumlah relatif besar. Metode
logam merupakan masalah yang umum terjadi pemasangan atap seng dan plastik gelombang
(Wardle Storeys Blackburn Ltd, 2008). Jumlah yang mempertimbangkan aspek kebisingan
curah hujan rata-rata yang turun di berbagai diharapkan dapat mengurangi tingkat kebisingan
tempat di wilayah Indonesia dalam setahun yang pada akhirnya dapat mengurangi dampak
berkisar antara 500 mm sampai lebih dari 5000 yang lebih luas.
mm (Tukidi, 2010). Banyak sedikitnya curah
hujan juga dipengaruhi oleh letak dan ketinggian Atap Seng dan Plastik Gelombang
suatu tempat, yakni tempat-tempat yang letaknya Atap merupakan bagian dari bangunan
di pantai barat atau selatan yang langsung gedung (rumah) yang letaknya berada di bagian
menghadapi angin barat memiliki curah hujan paling atas, sehingga untuk perencanaannya
yang besar. haruslah diperhitungkan. Karena dilihat dari
Jansen HW (2004) meneliti kebisingan penampakannya ataplah yang paling pertama
atap logam (genteng logam) dengan sudut kali terlihat oleh pandangan setiap yang
o
pemasangan 30 . Atap diposisikan di atas memperhatikannya. Untuk itu perencanaan
ruangan dengan rangka kayu dan dinding panel bentuk atap harus mempunyai daya arstistik.
kayu. Pengukuran intensitas suara dilakukan Bisa juga dikatakan bahwa atap merupakan
dengan mikrofon yang dipasang tetap di dalam mahkota dari suatu bangunan rumah. Atap
ruangan dan sebuah mikrofon berputar di luar sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di
ruangan. Hasil pengukuran menunjukkan tingkat bawahnya, sehingga akan terlindung dari panas,
kebisingan sebesar 88-96 dB. hujan, angin dan binatang buas serta keamanan.
Hopkins C (2006) meneliti kebisingan Atap merupakan bagian dari struktur bangunan
ruangan akibat hujan dilakukan terhadap atap yang berfungsi sebagai penutup/pelindung dari
logam ringan. Pengukuran dilakukan dengan panas terik matahari dan hujan sehingga
pemodelan hujan lebat menggunakan diameter memberikan kenyamanan bagi penggunaan
lubang aliran air hujan sebesar 5 mm. Hasil bangunan (Zikri A, 2014).
pengukuran menunjukkan tingkat kebisingan Bentuk atap berdasarkan kemiringan
pada kisaran 52-68,7 dB. Hasil penelitian Ikeda adalah sebagai berikut:
H, et al (2002) menunjukkan bahwa atap baja 1. Atap Datar (Kemiringan 0°- 4°).
yang menggunakan bahan peredam dapat • Sederhana dari segi pembuatan dan
mengurangi kebisingan sekitar 3 dB. Kristanto L penampakkannya.
• Biaya per m lebih murah (pemakaian
2
(2011) melakukan studi reduksi bunyi pada
material insulasi atap zincalume meliputi insulasi bahan lebih hemat).
cat atap (Orca zinc coat), glasswool-rockwool • Ruangan cenderung panas karena
dan styrofoam. Hasil pengujiannya menunjukkan umumnya atap datar menggunakan bahan
bahwa penggunaan coating dapat mereduksi metal (mempunyai penyaluran panas yang
bunyi rata-rata sebesar 4 dB. rendah sehingga panas matahari langsung
Rosadi HE (2012) melakukan penelitian dialirkan ke dalam ruang);
menggunakan simulasi dengan program Ecotech • Ada 2 jenis penutup, yaitu atap beton dan
untuk menentukan suhu yang dihasilkan dari atap metal. Atap beton lebih mahal tetapi
sudut kemiringan atap yang sering digunakan penyaluran panasnya lebih tinggi.
o o o
seperti 35 , 45 dan 55 . Analisis dilakukan 2. Atap Miring, (tinggi atap sama dengan atau
secara kualitatif dengan sistem perbandingan. lebih dari setengah lebar bangunan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin • Konstruksi atap lebih rumit;
besar sudut kemiringan atap maka semakin • Membutuhkan jumlah material yang lebih
dingin suhu yang dihasilkan di dalam ruangan. banyak;
o
Sudut 45 dengan arah hadap timur barat • Ruang di bawah lebih dingin karena
merupakan sudut kemiringan atap yang ideal adanya rongga di dalamnya;
untuk menghasilkan kenyaman termal pada
• Pilihan bahan ada 2 yaitu tanah liat
bangunan.
(genteng) dan bahan pengganti seperti
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
beton, bitumen, kayu keras (sirap), dan
pengaruh sudut kemiringan atap seng dan plastik

100
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Qiram and Rubiono: Pengaruh sudut kemiringan atap seng
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 plastik gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
hujan

lembaran baja tipis yang dibentuk seperti Perhitungan tingkat kebisingan dilakukan
genteng; dengan menggunakan tingkat kebisingan
• Pilihan model atap: pelana, perisai, ekuivalen (Leq) menggunakan persamaan
kerucut, kombinasi beberapa tipe. sebagai berikut (Fredianta D, et al, 2013):

Atap seng terbuat dari lembaran baja tipis Leq = 10 Log{ f 110 0,1L1 + f 2 10 0,1L2
yang diberi lapisan seng secara elektrolisis yang
tujuannya untuk membuatnya jadi tahan karat. + L + f n 10 0,1Ln (1)
Jadi, kata ’seng’ berasal dari bahan pelapisnya. Dimana:
Jenis ini akan bertahan selama lapisan seng ini Leq = kebisingan ekuivalen (dB)
belum hilang. Jika sudah lewat masa itu, atap fn = fraksi waktu pengukuran
akan mulai berkarat dan bocor. Ln = tingkat bunyi hasil pengukuran (dB)
Kebisingan Tabel 1. Parameter Pemodelan Hujan (Hopkins
Kebisingan berasal dari kata bising yang C, 2006)
artinya semua bunyi yang mengalihkan Rainfall Rainfall Volume Fall
perhatian, mengganggu, atau berbahaya bagi type rate median velocity
kegiatan sehari-hari. Bising, umumnya (mm/h) drop (m/s)
didefisinisikan sebagai bunyi yang tidak diameter
diinginkan dan juga dapat menyebabkan polusi (mm)
lingkungan. Suara adalah sensasi atau rasa yang Intense 15 2 4
dihasilkan oleh organ pendengaran manusia, Heavy 40 5 7
ketika gelombang-gelombang suara dibentuk di
udara sekeliling manusia melalui getaran yang Gangguan Akibat Kebisingan
diterimanya (Wafiroh AH, 2013). Bising Kebisingan dapat menyebabkan berbagai
didefinisikan sebagai suara yang dihasilkan oleh gangguan fisiologis, psikologis, komunikasi dan
gelombang akustik dengan intensitas dan pendengaran (Feidihal, 2007). Gangguan
frekuensi yang acak (Munilson J, et. al, 2014). fisiologis dapat menimbulkan kelelahan, dada
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan berdebar, menaikkan denyut jantung,
atau bunyi yang menyakitkan telinga (Kristanto L, mempercepat pernafasan, pusing, sakit kepala
et. al, 2011). dan kurang nafsu makan. Gangguan psikologis
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang
tahun 1996 mendefinisikan, bahwa kebisingan konsentrasi, rasa jengkel, khawatir, cemas,
adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha susah tidur, mudah marah dan cepat
atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu tersinggung.
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan Gangguan pendengaran akibat kebisingan
manusia dan kenyamanan lingkungan. dapat terjadi secara mendadak maupun secara
Kebisingan juga didefinisikan sebagai getaran- perlahan. Gangguan ini dapat terjadi dalam kurun
getaran yang tidak teratur, dan memperlihatkan waktu bulan sampai tahun. Hal ini sering tidak
bentuk yang tidak biasa. Faktor-faktor yang disadari oleh penderitanya, sehingga pada saat
mempengaruhi antara lain adalah pola intensitas, penderita mulai mengeluh, biasanya sudah
frekuensi dan pembangkitan. Kebisingan itu dalam stadium yang tidak dapat disembuhkan.
sendiri biasanya dianggap sebagai bunyi yang Pada kasus-kasus tertentu, gangguan
tidak dikehendaki. Bunyi terjadi ketika telinga pendengaran akibat bising mulai berlangsung
manusia mendengar pada tekanan kecil yang antara 6 sampai 10 tahun setelah terpajan bunyi
naik turun di udara, yang disebabkan oleh yang keras (Munilson J, et. al, 2014).
pergerakan getaran dari benda padat. Tingkat ketergangguan manusia oleh
Alat ukur standar untuk kebisingan adalah kebisingan dibagi menjadi 5 skala verbal, dimana
sound level meter (SLM). SLM dapat mengukur 3 nilai 1 menandakan responden tidak terganggu
jenis karakter respon frekuensi, yang ditunjukkan dan nilai 5 menandakan sangat terganggu.
dalam skala A, B, dan C. Skala A ditemukan
paling mewakili batasan pendengaran manusia Tabel 2. Skala tingkat ketergangguan (Sembiring
dan respons telinga terhadap kebisingan, EL, Surbakti MS, 2013)
termasuk kebisingan akibat lalu lintas, serta
kebisingan yang dapat menimbulkan gangguan Skala Tingkat Ketergangguan
pendengaran. Skala A dinyatakan dalam satuan 1 Tidak terganggu
dBA (Yermadona H et al, 2013). 2 Rendah

101
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Qiram and Rubiono: Pengaruh sudut kemiringan atap seng
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 plastik gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
hujan

3 Sedang komunikasi dan gangguan tidur. Sedangkan


pengaruh bising secara psikologis, yaitu berupa
4 Terganggu penurunan efektivitas kerja dan kinerja. Tingkat
5 Sangat terganggu kebisingan 80,3 dB dan 85 dB produktivitas
mengalami penurunan sebesar 12% (Sembiring
Kebisingan dapat menimbulkan dampak EL, Surbakti MS, 2013).
buruk bagi manusia. Kekerasan bunyi sebesar
30-65 dB yang diterima secara terus-menerus Ambang Batas Kebisingan Rumah
akan mengganggu selaput telingga dan Hasil kesepakatan para ahli
menyebabkan gelisah. Pada kisaran 65-90 dB mengemukakan bahwa batas toleransi
akan merusak lapisan vegetatif manusia untuk pemaparan bising selama 8 jam perhari,
(jantung, peredaran darah dan lain-lain). Bila sebaiknya tidak melebihi ambang batas 85 dBA.
bising mencapai kisaran 90-130 dB akan Dampak kebisingan paling jelas adalah untuk
merusak telinga (Setiawan MF, 2010). pendengaran. WHO (World Health Organization)
Bising yang cukup keras di atas 70 dB menilai angka kebisingan yaitu sebesar 70 dBA
dapat menyebabkan kegelisahan, kurang enak sebagai tingkat kebisingan maksimum yang
badan, kejenuhan mendengar, sakit labung dan aman di tempat kerja. Di atas tingkat kebisingan
masalah peredaran darah. Bising yang sangat ini, pelindung pendengaran harus dipakai. Para
ahli menyarankan bahwa ambang nyeri dicapai

Gambar 1. Perkembangan penduduk sangat miskin di Indonesia (Kementrian Sosial RI dan Badan
Pusat Statistik, 2012)

keras (di atas 85 dB) bila berlangsung lama pada tingkat kebisingan 120 dBA dan 140 dBA
dapat menyebabkan kehilangan pendengaran sebagai bahaya paling ekstrem (Kristanto L, et.
secara sementara ataupun permanen. Efek al, 2011).
kebisingan terhadap kesehatan menurut WHO
adalah gangguan kemampuan berbicara dan Tabel 3. Kriteria bising latar belakang yang
gangguan komunikasi, gangguan mendapatkan direkomendasikan untuk rumah tinggal (Setiawan
informasi, gangguan tidur dan kerusakan MF, 2010)
pendengaran. Ruang Ruang
Pengaruh kebisingan secara fisik tidak Lokasi Tidur Keluarga
saja menganggu organ pendengaran, tetapi juga (dB) (dB)
dapat menimbulkan gangguan pada organ-organ
tubuh yang lain, seperti penyempitan pembuluh Desa 20 25
darah dan sistem jantung. Umumnya masalah Pinggiran kota 25 30
yang terkait dengan kebisingan adalah gangguan

102
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Qiram and Rubiono: Pengaruh sudut kemiringan atap seng
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 plastik gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
hujan

Kota 30 35
Penelitian dilakukan dengan membuat
Dekat lalu lintas padat 35 40 model ruangan berukuran panjang 80 cm, lebar
Dekat industri padat 40 45 80 cm dan tinggi 150 cm. Ruangan dibuat
dengan rangka kayu. Tangki pemodelan hujan
Studi menunjukan bahwa kebisingan stabil dengan lubang diameter 5 mm. Dinding dilapisi
di atas 50 dBA menjadi gangguan moderat dan di dengan triplek dan dilapisi styrofoam untuk
atas 55 dBA merupakan gangguan serius di peredam suara. Pengaturan sudut kemiringan
rumah. Untuk kesehatan dan keselamatan di atap dilakukan dengan sebuah mekanisme
lingkungan non kerja 55 dBA ditetapkan sebagai pengatur. Data kebisingan diukur menggunakan
tingkat yang aman (Kristanto L, et. al, 2011). sound level meter pada 2 titik pengukuran seperti
Tingkat kebisingan yang diperkenankan di terlihat pada skema di gambar 3. Salah satu
lingkungan rumah tinggal antara lain untuk kamar bagian dinding ruangan alat diberi lubang intip
tidur sebesar 25 dBA dan ruang keluarga untuk pembacaan data dengan melapis lubang
sebesar 40 dBA (Satwiko P, 2012). Sumber lain tersebut dengan kaca. Waktu diukur dengan
menyatakan kebisingan di rumah maksimal stopwatch.
sebesar 50 dB dan di kamar tidur maksimal
sebesar 30 dB (Sunarsih E, 2014). Langkah Pengujian
Pengambilan data dilakukan dengan
METODOLOGI langkah-langkah sebagai berikut:
Variabel Penelitian 1. Persiapan alat, atap seng gelombang
o
Variabel bebas meliputi jenis atap (seng dipasang pada sudut kemiringan 10 .
gelombang dan plastik gelombang), debit aliran 2. Air dialirkan menggunakan pompa ke tangki
sebagai model hujan (0,8; 1,0 dan 1,2 lt/dt) dan pemodelan hujan. Aliran dibiarkan beberapa
o o o o
sudut kemiringan atap (10 , 20 , 30 dan 40 ). saat sampai kondisinya stabil.
Variabel terikat yaitu intensitas bunyi (dB). 3. Pengambilan data dilakukan dengan
mencatat intensitas bunyi di sound level
meter. Pencatatan dilakukan selama 2,5
menit (150 detik) dengan selang 30 detik.
4. Mengulangi percobaan untuk sudut
kemiringan yang lain.
5. Mengulangi percobaan untuk atap plastik
gelombang.
Gambar 2. Atap seng dan plastik
gelombang

Gambar 4. Sound level meter (Wafiroh AH, 2013)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengambilan data pada 2 titik
pengukuran dihitung nilai rata-ratanya. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada tabel 4 dan 5.

Tabel 4. Data seng gelombang


Kebisingan rata-rata (dB
Sudut
o
Kemiringan ( ) Debit Debit Debit
0,8 lt/dt 1,0 lt/dt 1,2 lt/dt
Gambar 3. Skema Peralatan Penelitian

103
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Qiram and Rubiono: Pengaruh sudut kemiringan atap seng
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 plastik gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
hujan

10 80.86 82.12 83.46 30


f = = 0,2 (3)
20 79.62 80.94 82.68 150
30 78.53 79.46 81.20
Sehingga:
40 76.98 78.18 80.22
(
Leq = 10 Log 0,2 × 10 0,1×80,86 ) (4)
Tabel 5. Data plastik gelombang
= 73,87 dB
Kebisingan rata-rata (dB)
Sudut
o
Kemiringan ( ) Debit Debit Debit Dengan cara yang sama didapat hasil
0,8 lt/dt 1,0 lt/dt 1,2 lt/dt perhitungan tingkat kebisingan ekuivalen sebagai
berikut: Grafik hasil perhitungan pada gambar 5
10 79.84 81.45 82.86
menunjukkan bahwa semakin besar sudut
20 78.72 80.72 82.14 kemiringan atap maka nilai intensitas bunyi rata-
30 77.24 78.93 79.34 rata cenderung semakin menurun. Hal ini
disebabkan karena semakin besar sudut
40 75.96 77.26 78.14 kemiringan atap akan menyebabkan benturan air
Nilai rata-rata pada tabel 4 dan 5 dengan penampang atap akan semakin kecil.
selanjutnya digunakan untuk menghitung tingkat Selain itu, semakin besar debit aliran maka
kebisingan ekuivalen. Contoh perhitungan untuk tingkat kebisingan rata-rata juga semakin besar.
data seng gelombang dengan sudut kemiringan Hal ini sesuai dengan pemodelan debit aliran
o
10 dan debit 0,8 lt/dt didapat nilai rata-rata sebagai representasi model hujan. Semakin

Gambar 5. Hubungan sudut kemiringan atap dengan kebisingan ekuivalen

sebesar 80,86 dB. Maka tingkat kebisingan besar debit maka model curah hujan semakin
ekuivalen: besar sehingga menghasilkan kebisingan yang
semakin besar pula.
(
Leq = 10 Log f 10 0,1L ) (2)
Tabel 6. Kebisingan ekuivalen seng gelombang
Dimana fraksi waktu f didapat dari rasio rentang Kebisingan ekuivalen (dB
Sudut
waktu pengukuran sebesar 30 detik o Debit Debit Debit
Kemiringan ( )
dibandingkan waktu total sebesar 150 detik. 0,8 lt/dt 1,0 lt/dt 1,2 lt/dt
10 73.87 75.13 76.47

104
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Qiram and Rubiono: Pengaruh sudut kemiringan atap seng
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 plastik gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
hujan

20 72.63 73.95 75.69 Ambang batas kebisingan untuk lama


paparan 1 jam sebesar 94 dB, 2 jam sebesar 91
30 71.54 72.47 74.21
dB, 4 jam sebesar 88 dB dan 8 jam sebesar 85
40 69.99 71.19 73.23 dB. Mengacu pada ambang batas ini maka data
hasil penelitian menunjukkan bahwa semua hasil
Tabel 7. Kebisingan ekuivalen plastik gelombang pengukuran masih pada kondisi relatif aman
Kebisingan ekuivalen (dB) dimana tingkat kebisingan rata-rata masih lebih
Sudut kecil dari 85 dB. Tetapi hal ini masih harus
o
Kemiringan ( ) Debit Debit Debit dianalisis berdasarkan debit aliran sebagai model
0,8 lt/dt 1,0 lt/dt 1,2 lt/dt curah hujan. Curah hujan yang lebih besar akan
10 72.85 74.46 75.87 menghasilkan kebisingan yang relatif lebih besar
20 71.73 73.73 75.15 dan cenderung lebih berbahaya.
Tetapi jika dibandingkan dengan hasil studi
30 70.25 71.94 72.35 dimana kebisingan stabil di atas 50 dBA menjadi
40 68.97 70.27 71.15 gangguan moderat dan di atas 55 dBA
merupakan gangguan serius di rumah, hasil
Grafik hasil penelitian juga menunjukkan penelitian ini memiliki potensi yang tinggi sebagai
bahwa kebisingan rata-rata maksimum terjadi gangguan bising yang dapat memberikan
pada pada atap seng gelombang dengan sudut pengaruh negatip pada penghuni rumah. Dengan
o
kemiringan 10 dan debit aliran 1,2 lt/dt yaitu acuan di lingkungan non kerja 55 dBA ditetapkan
sebesar 83,46 dB. Kebisingan rata-rata minimum sebagai tingkat yang aman maka hasil
terjadi pada atap plastik gelombang dengan pengukuran penelitian ini juga memiliki potensi
o
sudut kemiringan 40 dan debit aliran 0,8 lt/dt resiko yang sama.
yaitu sebesar 75,96 dB. Kebisingan ekuivalen Tingkat kebisingan yang diperkenankan di
maksimum terjadi pada pada atap seng lingkungan rumah tinggal untuk kamar tidur
gelombang dengan sudut kemiringan 10 dan
o sebesar 25 dBA dan ruang keluarga sebesar 40
debit aliran 1,2 lt/dt yaitu sebesar 76,47 dB. dBA juga menunjukkan pola resiko yang relatif
Kebisingan ekuivalen minimum terjadi pada atap serius. Atap seng dan plastik gelombang
plastik gelombang dengan sudut kemiringan 40
o umumnya dipakai pada bangunan sekunder
dan debit aliran 0,8 lt/dt yaitu sebesar 68,97 dB. antara lain dapur dan teras rumah. Hasil
Grafik hasil penelitian pada gambar 5 juga penelitian yang menunjukkan angka rata-rata di
menunjukkan bahwa perbedaan materi atap yang atas 70 dB dapat menjadi sumber bising yang
digunakan memberikan efek intensitas bunyi merambat ke ruang keluarga dan ruang tidur. Hal
yang berbeda. Atap seng gelombang memiliki ini dapat menganggu para penghuni rumah.
kecenderungan penurunan intensitas bunyi yang
cenderung lebih rendah pada setiap variasi
kemiringan. Pada materi atap plastik gelombang
mengalami penurunan nilai intensitas yang lebih
signifikan. Plastik gelombang memiliki reduksi
gelombang bunyi yang lebih baik daripada seng
gelombang.
Berdasarkan acuan tingkat ambang batas
kebisingan, hasil eksperimen menunjukkan
bahwa model atap plastik gelombang dengan
0
sudut 40 memiliki tingkat kebisingan yang lebih
rendah daripada seng gelombang yaitu dengan
nilai tingkat kebisingan rata-rata sebesar 75,96
dan tingkat kebisingan ekuivalen sebesar 68,97
dB. Hal ini disebabkan karena bahan plastik
memiliki daya serap terhadap bunyi yang lebih Gambar 6. Model tumbukan tetes air pada atap
besar dibandingkan dengan bahan seng. Namun miring
perlu diperhatikan, dengan nilai tersebut lama
waktu terpapar bunyi dengan intensitas tersebut Fenomena tumbukan tetes air (droplet)
sebaiknya tidak melebihi 8 jam per hari, hal ini pada permukaan atap dengan sudut kemiringan
sesuai dengan nilai ambang batas kebisingan tertentu dapat diilustrasikan dalam gambar 5.
mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja Sebuah tetes air (droplet) akan memiliki gaya
No. 51/ KEPMEN/1999. sebesar F sebagai gaya yang bekerja karena

105
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Qiram and Rubiono: Pengaruh sudut kemiringan atap seng
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 plastik gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
hujan

®
massa tetes air tersebut. Sudut kemiringan atap reduction effects of Shizuka-Ace ,
sebesar α akan memberikan gaya normal yang Furukawa Review, No. 21, p. 81-86.
tegak lurus permukaan datar atap sebesar F cos Jansen H.W., 2004, Rainfall and impact noise
α. Nilai cos α akan semakin kecil jika sudut α measurements on metal roof tiles, TNO
semakin besar. Nilai ini akan menyebabkan gaya Report, Sound and Vibration Division,
yang menumbuk permukaan atap secara tegak Stieltjesweg 1, The Netherlands.
lurus akan menjadi semakin kecil dibandingkan Kementrian Sosial RI dan Badan Pusat Statistik,
dengan gaya beratnya. Hal ini akan 2012, Analisis data kemiskinan
menyebabkan kebisingan sebagai akibat energi berdasarkan data pendataan Program
tumbukan juga semakin kecil. Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011.
Pemodelan tumbukan tetes air seperti Kristanto L., Sugiharto H, Atmojo AD, Loekito
gambar 6 telah menunjukkan kesesuaian dengan LBD, 2011, Studi reduksi bunyi pada
hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan material insulasi atap zincalume, DIMENSI
bahwa semakin besar sudut kemiringan atap (Journal of Architecture and Built
maka tingkat kebisingan yang dihasilkan Environment), Vol. 38, No. 2, p. 101-110,
cenderung semakin kecil. Analisis ini ISSN 0126 - 219X.
menunjukkan kesesuaian antara hasil Munilson J., Edward Y., Al Hafiz, 2014,
eksperimen dan pemodelan tumbukan tetes air Gangguan pendengaran akibat bising:
pada permukaan atap dengan sudut kemiringan tinjauan beberapa kasus, Bagian Telinga
tertentu atau pemodelan secara teoritis. Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher,
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas -
KESIMPULAN DAN SARAN RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Berdasarkan pembahasan maka dapat Rosadi H.E., Rismansyah N, Fuad F, Setiyowati
diambil kesimpulan sebagai berikut: E, 2012, Pengaruh sudut kemiringan atap
1. Semakin besar sudut kemiringan atap maka bangunan dan orientasinya terhadap
tingkat kebisingan yang dihasilkan cenderung kualitas termal, Prosiding Temu Ilmiah
semakin kecil. Semakin besar debit model IPLBI 2012.
curah hujan, kebisingan semakin besar pula. Satwiko P., 2012. Renovasi akustik gedung
2. Atap plastik gelombang cenderung konser pascasarjana Institut Seni
menghasilkan tingkat kebisingan lebih rendah Indonesia (PS-ISI) Yogyakarta. Jurnal
dibanding atap seng gelombang. Arsitektur Komposisi. 10(2):119-132.
3. Data hasil penelitian menunjukkan tingkat Sembiring EL, Surbakti MS, 2013, Analisis
kebisingan yang relatif aman berdasarkan kebisingan akibat arus lalu lintas di jalan
nilai ambang batas. gagak hitam (ring road) medan dan tingkat
ketergangguan masyarakat, Teknik Sipil,
UCAPAN TERIMA KASIH Universitas Sumatera Utara, Medan.
Disampaikan kepada Dirjen Dikti yang Setiawan M.F., 2010, Tingkat kebisingan pada
telah mendanai penelitian ini dalam skim perumahan di perkotaan, Jurnal Sipil &
Penelitian Dosen Pemula Tahun Anggaran Perencanaan 12(2): 191-200.
2015/2016. Sunarsih E., 2014, Rumah sehat, Kesehatan
Lingkungan Pemukiman, Fakultas
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Masyarakat, Universitas
Feidihal, 2007, Tingkat kebisingan dan Sriwijaya.
pengaruhnya terhadap mahasiswa di Tukidi, 2010, Karakter curah hujan di indonesia,
bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Jurnal Geografi, Vol. 7 No. 2.
Padang, Jurnal Teknik Mesin Vol. 4 No. 1, Wafiroh A.H., 2013, Pengukuran tingkat
p. 31-41, ISSN 1829-8958. kebisingan di lingkungan SMPN 2 Jember,
Fredianta D., Huda L.N., Ginting E., 2013, Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas
Analisis tingkat kebisingan untuk Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
mereduksi dosis paparan bising di PT. Universitas Jember
XYZ, e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol Wardle Storeys Blackburn Ltd, 2008, Reducing
2, No. 1, p. 1-8. rain noise on profiled metal roofing
Hopkins C., 2006, Rain noise from glazed and systems using DEDPAN ® DS2020 RDV,
lightweight roofing, Information Paper 2/06, Durbar Mill, Hereford Road, Blackburn
BRE Press, Garston, Watford. Lancashire BB1 3JU England.
Ikeda H., Yoshida T., Mimura K, 2002, Yermadona H., Yossyafra, Kurniati T, 2013,
Measuring and predicting rainfall noise- Pengaruh penerapan zona selamat

106
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Qiram and Rubiono: Pengaruh sudut kemiringan atap seng
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 plastik gelombang terhadap tingkat kebisingan akibat air
hujan

sekolah terhadap tingkat kebisingan lalu


lintas di kawasan sekolah kota Padang,
TeknikA Vol. 20 No. 2, p. 45-52.
Zikri A., 2014, Struktur atap, Arsitektur Unimal,
Lhokseumawe.

107

Anda mungkin juga menyukai