Bersama dengan buku yang saya berikan, izinkan saya
juga menyampaikan pesan melalui kata-kata dalam surat ini. Pesan yang saya harap bisa membuatmu lebih semangat dalam menjalani kehidupan. Pesan yang semoga bisa menjadi pengingat tentang harapan, tentang kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang bisa kita temukan sehari-hari.
Faris, kamu adalah salah satu pemuda paling berani
yang saya kenal. Kamu berani untuk bertahan. Kamu berani untuk melawan. Berbagai tantangan dalam hidup yang tak jarang sedemikian mengerikan untuk beberapa di antara kita. Kamu sudah berani untuk menjalani hari demi hari. Untuk itu, saya ingin berterima kasih. Terima kasih karena kamu masih di sini.
Faris, betapa pun beratnya semua yang kamu jalani,
buku ini sama halnya isyarat, bahwa kamu tidak sendirian. Saya yang sudah menganggap kamu sebagai teman, hati saya ada. Untuk berempati, untuk memberi rasa peduli. Percaya saya, kamu adalah pemuda dengan cita-cita yang tinggi. Kamu dengan tantangan hidup yang tidak biasa, tentu ingin memiliki pencapaian yang juga yang lebih dari sekadar biasa-biasa saja. Saya mencoba mengerti. Walau saya tahu saya tidak akan bisa sepenuhnya mengerti. Tapi saya mencoba. Berusaha. Jalan hidupmu sekarang mungkin tampak tidak seperti teman-teman sebayamu yang menjalani proses perkuliahan. Satu langkah lebih dekat untuk menggapai cita-cita. Keadaan membuatmu harus menangguhkan langkah sejenak. Tapi Tuhan selalu punya rencana untuk kita. Maka, bersukacitalah dengan rencana Tuhan.
Akhir kata, semoga semangatmu bisa terus terjaga.
Kita ingat, bahwa semua adalah amanah dari Tuhan, termasuk sakit yang kelak akan menguatkan perjalanan kita. Semoga buku ini bisa membantumu untuk menjalani hari-hari. Semoga kamu bisa tetap memandang dunia dengan penuh optimisme dan harapan. Kemenangan adalah untuk mereka yang terus berupaya dengan sungguh-sungguh di tengah berbagai kondisi dan keterbatasan. Saya doakan dan harapkan dengan sebenar-benarnya kesungguhan, semoga kamu tumbuh menjadi semakin kuat, semakin tangguh, semakin penuh dengan harapan dan kebijaksaan. Amin.