Anda di halaman 1dari 5

1.

Materi Pertemuan 4

a. Ukuran tendensi sentral /Ukuran Pemusatan


Sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data, yang telah diurutkan dari
yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya dari terbesar sampai terkecil. Ukuran
tendensi Sentral/ Ukuran pemusatan yang paling banyak digunakan adalah Nilai rata-
rata, Median dan Modus. (Ronald E Walpole).
b. Nilai Rata-rata atau Mean
Untuk menyelidiki segugus data kuantitatif, akan sangat membantu bila kita
mendefenisikan ukuran-ukuran numerik yang menjelaskan ciri-ciri data yang
penting. Salah satu cara yang ditempuh adalah penggunaan rata-rata, baik terhadap
sampel maupun populasi. Rata-rata merupakan suatu ukuran pusat data bila data itu
diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. Misalnya, bila sebuah
mobil menempuh rata-rata 14,5 kilometer perliter bensin, maka nilai ini dapat
dipandang sebagai sebuah nilai yang menunjukkan pusat dari beberapa nilai lainnya.
Diluar kota 1 liter bensin dapat menghasilkan kilometer lebih banyak daripada di
kota besar dengan lalu lintas yang padat. Dalam pengertian itu, bilangana 14,5 liter
merupakan sebuah ukuran pusat (Ronald E Walpole).
Maka untuk rumus nilai rata-rata atau mean disimbolkan x adalah :
n

x  x2  .....  xn x i
x 1 ataux  i 1
n n

Rumus ini digunakan jika kita memiliki data tunggal .

n adalah simbol untuk menyatakan ukuran sample, yaitu banyak data objek yang
diteliti dalam sample. Simbol n dipakai untuk menyatakan ukuran populasi, yaitu
banyaknya anggota yang terdapat dalam populasi. x ( baca : eks garis atau eks bar )
adalah Simbol rata-rata untuk sample, sedangkan rata-rata untuk populasi dipakai
simbol μ ( baca : mu ). Jadi x adalah statistik sedangkan μ adalah parameter untuk
menyatakan rata-rata.( Sudjana)
Kita juga dapat menggunakan rumus :

x
 f .x ...............................(1)
i i

f i

xi = tanda kelas interval dan fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi.

Rumus ini digunakan untuk data kelompok (tabel distribusi)

c. Modus
Modus adalah untuk menyatakan nilai yang paling sering terjadi atau yang
mempunyai frekuensi paling tinggi.

Rumus yang digunakan untuk mencari Modus adalah :

Dimana :
b = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval
dengan frekuensi terbanyak.
P = panjang kelas modus.
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
interval terdekat berikutnya

d. Median
Median adalah bilangan yang posisinya berada ditengah-tengah setelah bilangan
itu diurutkan. Jika banyak data ganjil, maka median merupakan data paling tengah.
Contoh : Sampel dengan data tunggal : 4, 12, 5, 7, 8, 10, 10, setelah disusun menurut
nilainya menjadi : 4, 5, 7, 8, 10, 10, 12. Data paling tengah bernilai 8. jadi Median data
tersebut adalah 8.
Untuk sampel berukuran genap , setelah data disusun menurut urutan nilainya,
mediannya sama dengan rata-rata hitung dua data tengah.
Contoh : Sample dengan data tunggal : 12, 7, 8, 14, 16, 19, 10, 8. setelah disusun
menurut nilainya menjadi : 7, 8, 8, 10, 12, 14, 16, 19. data tengahnya ialah 10 dan 12
sehingga, Median = ½ ( 10 + 12 ) = 11.

Untuk data kelompok mediannya dihitung dengan rumus:

dengan : b = batas bawah kelas median , ialah kelas


dimana median akan terletak – 0,5
p= panjang kelas median.
n= ukuran sampel atau banyak data.
F= jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas
lebih kecil dari tanda kelas median.
f = frekuensi kelas median.

2. Tugas/ Latihan
Hitung nilai Rata-rata, Median dan modus dari data dibawah ini:

Nilai Ujian fi
35 – 44 3
45 – 54 3
55 – 64 8
65 – 74 23
75 – 84 20
85 – 94 19
95 - 104 4
jumlah 80

Jawaban :
a. Untuk menghitung nilai rata-rata dapat kita buat dalam tabel pembantu seperti berikut
ini:

Nilai Frek. Tanda Kelas Produk


Ujian fi xi fi .xi
35 – 44 3 39,5 118,5
45 – 54 3 49,5 148,5
55 – 64 8 59,5 476
65 – 74 23 69,5 1598,5
75 – 84 20 79,5 1.590
85 – 94 19 89,5 1.700,5
95 - 104 4 99,5 398
jumlah 80 - 6.030

Dari tabel di atas didapat : ∑fi = 80 dan ∑fixi = 6030

6030
Maka : x   75,37 maka : Rata-rata nilai ujian statistika 75,37.
80

b. Untuk mencari modus


Nilai Ujian fi
35 – 44 3
45 – 54 3
55 – 64 8
65 – 74 23
75 – 84 20
85 – 94 19
95 - 104 4
jumlah 80

kelas modus = kelas keempat karena memiliki frekuensi paling tinggi ( 65 – 74 )


b = batas bawah kelas median – 0,5 = 65 – 0,5 = 64,5
b1 = frekuensi modus – frekuensi sebelum frekuensi modus
b1 = 23 – 8 = 15

b2 = frekuensi modus – frekuensi sesudah frekuensi modus


b2 = 23 – 20 = 3
p = panjang kelas median = 10.
 15 
Mo  64,5  10   72,83
 15  3 

c. Untuk menghitung median


Nilai Ujian fi
35 – 44 3
45 – 54 3
55 – 64 8
65 – 74 23
75 – 84 20
85 – 94 19
95 - 104 4
jumlah 80

Dari data diatas maka dapat dihitung mediannya. caranya setengah dari seluruh data ada
40 buah. Jadi median akan terletak dikelas interval kelima, karena sampai dengan ini
jumlah frekuensi sudah lebih dari 40. Dari kelas median ini didapat :

b = 74,5 ; p = 10 dan f = 20.

Adapun F = 3 + 3 + 8 + 23 = 37, sehingga

 40  37 
Me  74,5  10   76
 20 

3. Evaluasi
Hitung nilai Rata-rata, median, modus dari tabel distribusi frekuensi

Tinggi Badan F
130 – 134 1
135 – 139 2
140 – 144 5
145 – 149 6
150 – 154 10
155 – 159 6
160 – 164 2
Jumlah 32

Anda mungkin juga menyukai