Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

HUBUNGAN AKTIVITAS BERPIKIR DENGAN KEJADIAN DEMENSIA


PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA KREMBANGAN SELATAN
SURABAYA

Proses penuaan pada hakikatnya akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik,


biologis dan psikologis pada lansia, salah satunya adalah demensia. Kurangnya
aktivitas kognitif yang melibatkan aktivitas berpikir akan meningkatkan risiko
demensia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan aktivitas berpikir
dengan kejadian demensia pada lansia di posyandu lansia Krembangan Selatan
Surabaya. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan penelitian
menggunakan metode cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah
aktivitas berpikir sebagai variabel independen, dan kejadian demensia sebagai
variabel dependen. Sampel penelitian adalah 35 lansia yang diambil menggunakan
teknik Simple Random Sampling. Instrumen menggunakan dua kuisioner yaitu
kuisioner aktivitas berpikir rancangan verghese dan pengkajian MMSE. Sebagian
besar lansia melakukan aktivitas berpikir baik yaitu sebanyak 33 lansia (94,28%),
dan sebagian besar lansia tidak mengalami demensia yaitu sebanyak 29 lansia
(82,86%). Analisis menggunakan uji Spearmen Rho. Hasil uji statistik bahwa ada
hubungan yang signifikan antara aktivitas berpikir dengan kejadian demensia
pada lansia (p=0.000, correlation coefficient 0,573). Aktivitas berpikir yang aktif-
aktif berkesinambungan menurunkan risiko kejadian demensia pada lansia di
Posyandu Lansia Krembangan Selatan Surabaya. Diharapkan kegiatan aktivitas
berpikir lebih ditingkatkan, melalui upaya peningkatan minat dan motivasi lansia
untuk rutin hadir dalam kegiatan posyandu lansia dan kegiatan lainnya yang
meningkatkan aktivitas berpikir.

Kata Kunci : Lansia, Masa Degeneratif, Aktivitas Berpikir, Demensia

ABSTRACT

vi
THE RELATION BETWEEN THINKING ACTIVITIES AND THE
INCIDENCE OF DEMENTIA AMONG ELDERS AT ELDERLY HEALTH
CENTER (POSYANDU) IN KREMBANGAN SELATAN SURABAYA

The aging process may cause physical, biological, and psychological changes in
the elderly, including dementia. Lack of cognitive activity involving thinking
activities increases the risk of dementia. The study aims to determine the
relationship between thinking activities and the incidence of dementia in the
elderly at the Posyandu in Krembangan Selatan, Surabaya. This study is an
analytic study with a research design using a cross-sectional method. The
variables are thinking activities as an independent variable, and the incidence of
dementia as the dependent variable. Thirty-five elders involved in this stud, and
they were taken using the Simple Random Sampling technique. The study uses
two types of questionnaires to collect the data about the thinking activity
questionnaire and the MMSE assessment. The study found that most of the
elderly, 33 elders (94.28%) have adequate thinking activities, and 29 elders
(82.86%) do not experience dementia. The Spearmen Rho test resumes that p-
values (0.000) < 0.05, and the coefficient correlation is 0.573, showing the
significant relationship between thinking activities and the incidence of dementia
in the elderly. It concludes that thinking activities may reduce the risk of dementia
in the. It is hoped that thinking activities will be further improved, through efforts
to increase the interest and motivation of the elderly to routinely attend the elderly
posyandu activities and other activities that enhance thinking activities.

Keywords: Elderly, Degenerative Period, Thinking Activities, Dementia

vii

vi

Anda mungkin juga menyukai