Anda di halaman 1dari 435

Katalog BPS: 1403.

36

Banten in Figures

Kerjasama
In cooperation

Badan Perencanaan Daerah Propinsi Banten


Regional Planning Board of Banten Province

dan/and

Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


BPS –Statistics of Banten Province
BANTEN DALAM ANGKA 2004
BANTEN IN FIGURES 2004

Katalog BPS/BPS Catalogue : 1403.36

Ukuran buku/ Book size : 6,5 “ x 8,5 “

Jumlah halaman/Number of pages: 388 + lxxxvii

Naskah/ Manuscript : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


BPS – Statistics of Banten Province

Gambar kulit/Book cover : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik


Integration of Processing and Statistical Dissemination Division

Diterbitkan oleh/Published by: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


BPS – Statistics of Banten Province

“Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya”.


“May be cited with reference to the source.”
LEGENDA

PETA ADMINISTRASI PROPINSI BANTEN


ADMINSTRATION MAP OF BANTEN PROVINCE
PENGANTAR

Banten Dalam Angka adalah publikasi tahunan Badan Pusat


Statistik (BPS) Propinsi Banten yang komprehensif. Publikasi ini
menyajikan beraneka jenis data dari berbagai bidang. Buku ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan
geografis dan iklim di Propinsi Banten, ciri dan keadaan sosial ekonomi
penduduk, serta kondisi sosial dan perekonomian Propinsi Banten.

Publikasi Banten Dalam Angka 2004 merupakan yang


keempat sejak BPS Propinsi Banten terbentuk. Publikasi ini
disempurnakan secara bertahap baik kualitas maupun kuantitas. Namun
demikian kualitas data sangat berkaitan dengan ketersediaan data di
masing-masing Dinas dan Instansi sebagai nara sumber.

Kami sadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna,


sehingga saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan.

Atas perhatian Pemerintah Propinsi Banten serta respon Dinas


dan Instansi sehingga publikasi ini dapat diterbitkan, kami
menyampaikan terima kasih. Kami berharap publikasi ini dapat
dimanfaatkan terutama bagi kesejahteraan masyarakat Banten.

Serang, Juli 2005


Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Kepala,

Ir. Nanan Sunandi, MSc


NIP. 340004369

Banten Dalam Angka 2003 ix


PREFACE

Banten In Figure is a comprehensive publication, published by


BPS – Statistics of Banten Province. This publication presents
collection of data from various fields. This book is aimed at providing
general picture of geographic and climate, socio-economic
characteristics of the population, as well as social and economic
conditions of Banten Province.

Publication of Banten In Figure 2003 is the second since BPS


–Statistics of Banten Province establized. This publication gradually
improved both in quality and quantity of data. Neverless quality of data
depend on scarcity data in each Agencies and Institution. Comments
and suggestions to improve the contents of this book are always
welcome.

Taking of this opportunity, I would like to express my deepest


gratitude to Government of Banten Province for special attention and
all Agencies/Institution in Banten have already given responsiveness so
this publication can be published. I hope this publication will
beneficial primarily for welfare of Banten society in the future.

Serang, August 2004


BPS –Statistics of Banten Province
Chief,

Ir. Nanan Sunandi, MSc


NIP. 340004369

Banten Dalam Angka 2003 x


KATA SAMBUTAN
GUBERNUR BANTEN

As
sal
amu’
ala
ikumWa
rohma
tul
lah
iWa
bar
oka
tuh
,

Propinsi Banten yang baru terbentuk pada Oktober 2000 merupakan


propinsi termuda di Indonesia. Sebagai propinsi termuda banyak sekali
tantangan yang harus dihadapi untuk menyejahterakan masyarakat Banten.
Untuk itu penerbitan publikasi Banten Dalam Angka (BDA) 2004 menjadi
sangat penting dan bermanfaat dalam melihat potensi yang dimiliki serta
kemajuan yang telah dicapai. Oleh karena itu penerbitan buku ini harus
mendapat dukungan semua pihak.

Publikasi ini bukan saja bermanfaat bagi perencanaan pembangunan,


namun juga bagi para peneliti, investor dan pengguna lainnya. Mengingat
kesinambungan penyajian buku ini dari tahun ke tahun perlu dijaga, maka saya
menghimbau kepada semua pihak untuk menggunakan data pada BDA 2004 ini
sebagai acuan pengambilan kebijakan. Buku ini agar digunakan sebagai
rujukan, karena data bersumber dari berbagai instansi dan lembaga di Banten.

Akhirnya, saya mengharapkan agar kegiatan pengumpulan data di


setiap aspek pembangunan lebih ditingkatkan lagi. Pemerintah senantiasa
berkepentingan memiliki data yang benar untuk diinformasikan kepada
masyarakat dan instansi yang memerlukannya. Terima kasih saya ucapkan
kepada BPS Propinsi Banten dan BAPEDA Banten yang telah bekerja sama
mewujudkan terbitan ini.

Sekian dan terima kasih.

Wa
ssa
lamu’
ala
ikumWa
rohma
tul
lah
iWa
bar
oka
tuh
.

Serang, Juli 2005

Gubernur Banten,

H.D. MUNANDAR

Banten Dalam Angka 2004 xi


GOVERNOR OF BANTEN
FOREWORD

The province of Banten is the youngest province that has been formed
at October 2000. We have many challenges to be faced for making of Banten
people’swe lf
ar ebe comingmuc hbe t
te r.Ther
e fore,thepu bl
icationofBant eni n
Figures 2004 is very important and useful to find out the potential that Banten
has, and evaluating the progress that has been achieved. Because of that,
everybody has to support this publication.

This book is not only useful for the planner in the government
institutions, but also useful for anyone who needs, it such as researchers,
investors and other users. We need to keep this book published sustainable for
the year as a serial publication. I strongly recommended to any institutions to
use this publication as one of the matter for decision-making. The data in this
book has been collected from any institutions and parties that can be used as a
reference.

I do hope that data collection activity in all aspects should be done


continuously, so the government always has the reliable data that can be
informed and shared to people and institutions. Finally, I would like to thanks
to BPS-Statistics of Banten Province and Board of Planning of Banten Province
who have done as teamwork in the making of this book.

Serang, July 2005

Governor of Banten,

H.D. MUNANDAR

Banten Dalam Angka 2004 xii


KATA SAMBUTAN
KEPALA BADAN PERENCANAAN DAERAH
PROVINSI BANTEN

As
sal
amu’
alai
kumWar
ohmat
ull
ahiWabar
okat
uh,

Buku Banten Dalam Angka 2004 merupakan kumpulan data statistik


yang setiap tahun diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Banten,
bekerja sama dengan BAPEDA Provinsi Banten.

Data dan informasi yang disajikan ini bersumber dari Instansi, Dinas,
Lembaga Pemerintah dan Swasta dalam wilayah Provinsi Banten. Masih
disadari bahwa dalam penyusunan Buku Banten Dalam Angka ini masih belum
lengkap, dan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu data/informasi
diharapkan adanya partisipasi dari Instansi, Dinas Lembaga Pemerintah dan
Swasta dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, agar kesempurnaan serta
kelancaran penerbitan Buku Banten Dalam Angka pada tahun-tahun mendatang
dapat senantiasa terjamin dan terselenggara dengan baik.

Dengan terbitnya buku ini diharapkan dapat memberi manfaat,


terutama untuk melihat sejauh mana perkembangan dari berbagai kegiatan
pembangunan yang telah kita capai selama ini dan yang akan kita laksanakan di
masa mendatang. Selain itu, data dan informasi tersebut dapat juga disajikan
sebagai bahan pembanding dan perumusan dalam membuat analisis penyusunan
perencanaan serta menentukan kebijakan.

Semoga buku ini bermanfaat bagi kita sekalian, terima kasih.

Was
sal
amu’
alai
kumWar
ohmat
ull
ahiWabar
okat
uh.

Serang, Juli 2005

KEPALA BAPEDA PROVINSI BANTEN,

Ir. H.A. Hilman Nitiamidjaja,MM


NIP. 080 030 907

Banten Dalam Angka 2004 xviii


FOREWORD
REGIONAL PLANNING BOARD OF BANTEN PROVINCE

As
sal
amu’
alai
kumWar
ohmat
ull
ahiWabar
aok
atuh,

Banten in figure 2004 is a statistics data that always published by BPS


Statistics of Banten Province every year, cooperative with Regional Planning
Board of Banten Province.
Data and information that presented are source of Official, Agency,
Department of Government, and Privacy in Banten Province. We realized in this
book is not perfect completely, and to improve the quality of data and
information we hope participate of Institution, Agency, and Privacy with BPS
Statistics of Banten Province to make completely , continuously and sustainable
for publish Banten in figure in next year.
By publishes this book, we hope made advantage, especially for notice
the growth of development activity that already done and make god planning for
next time. Unless that data and information attain also as wrapping,
comparable, and formulated for analysis in disposition planning and assign
subtlety.
I hope this book had beneficial toward our, and thank you.
Was
sal
amu’
alai
kumWar
ohmat
ull
ahiWabar
ikat
uh.

Serang, July 2005


CHIEF OF
REGIONAL PLANNING BOARD OF BANTEN
PROVINCE

Ir. H.A. Hilman Nitiamidjaja,MM


NIP. 080 030 907

Banten Dalam Angka 2004 xix


LAMBANG PROPINSI BANTEN
LOGO OF BANTEN PROVINCE
Arti Lambang

BENTUK, UKURAN DAN ARTI LAMBANG


PROPINSI BANTEN

 Lambang daerah berbentuk perisai dengan warna dasar hijau, didalamnya


ns
terdapat gambar unsur-u ur l
amba
ng da
ntul
is
an“ ,s
BANTEN” e
rta
di
des
ainpi
tabe
rwa
rnaku
ningde
nga
ntu
lis
an“
IMAN TAQWA”.
 Lambang daerah terdiri dari 2 (dua) bagian perincian sebagai berikut :
a. Bentuk Gambar terdiri dari :
1. Kubah Mesjid, melambangkan kultur masyarakat Banten yang agamis.
2. Bintang Ilahi, Pengejawantahan Pancaran Semangat Keyakinan yang
menyinari seluruh jiwa masyarakat Banten
3. Menara Mesjid Agung Banten bertingkat dua berwarna putih dengan
Memolo berwarna merah, menjulang tinggi ke angkasa, melambangkan
masyarakat Banten mempunyai semangat yang tinggi untuk
mewujudkan masyarakat madani, serta adanya tujuan mulia yang
senantiasa berpedoman pada petunjuk Allah Swt, Menara Mesjid
Agung juga melambangkan Budaya dan Historis Banten yang kokoh
pada pendirian zaman kesultanan.
4. Gapura kaibon berwarna putih, melambangkan Daerah Propinsi Banten
sebagai pintu gerbang peradaban dunia dan pintu gerbang
perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi.
5. Padi berwarna kuning berjumlah 17 (tujuh belas) dan kapas berwarna
putih berjumlah 8 (delapan) tangkai, 4 (empat) kelopak berwarna
coklat, 5 (lima) kuntum bunga melambangkan Propinsi Banten
merupakan daerah agraris yang cukup sandang, pangan, jumlah padi
dan kapas menunjukkan hasil Proklamasi Republik Indonesia 17
Agustus 1945.

Banten Dalam Angka 2004 xxvii


Arti Lambang
6. Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan sumber daya alam
dan tekstur tanah yang agak bergelombang tidak merata terdiri dari
dataran rendah dan pegunungan.
7. Badak Bercula Satu berwarna hitam, adalah satwa langka satu-satunya
yang dilindungi dunia, melambangkan masyarakat yang pantang
menyerah dalam menegakan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
8. Laut berwarna biru dengan gelombangnya yang berwarna putih
berjumlah 17 (tujuh belas) melambangkan daerah maritim yang kaya
dengan potensi lautnya, mencerminkan historis dan peluang ke depan
Banten sebagai Bandar Samudera Perdagangan Internasional serta
mengandung makna kedalaman jiwa, keluasan wawasan dan
pandangan, muara tempat berlindungnya masyarakat Banten.
9. Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10 (sepuluh), melambangkan
orientasi semangat kerja pembangunan serta menunjukkan sektor
industri.
10. Dua garis Marka, Landasan Pacu Bandara Soekarno Hatta berwarna
putih dan 3 (tiga) Lampu Pemandu (Beacon Light) berbentuk bulatan
berwarna kuning melambangkan pemacu semangat untuk mencapai
cita-cita. Makna yang terkandung dalam angka 8 (delapan), 9
(sembilan) dan 10 (sepuluh) mempunyai arti lahirnya Propinsi Banten
yang ditetapkan dan diundangkannya Undang-undang Nomor 23 tahun
2000, tentang pembentukan Propinsi Banten, pada tanggal 17 Oktober
2000.
11. Pita berwarna kuning sebagai pengikat, melambangkan betapa indah
dan kuatnya ikatan persatuan dan kesatuan dalam integritas dan
heteroginitas masyarakat Banten.
12. Se
mboy
an La
mba
ng da
era
h“IMAN TAQWA” s
eba
gail
anda
san
pembangunan menuju Banten Mandiri, maju dan sejahtera
(Darussalam).

Banten Dalam Angka 2004 xxviii


Arti Lambang

b. Makna Warna Lambang :


1. Warna merah, melambangkan keberanian yang didasari kebenaran.
2. Warna putih, melambangkan kesucian, kebijaksanaan dan kearifan.
3. Warna Kuning, melambangkan Kemuliaan, warna jiwa, lambang
cahaya dan kebahagiaan, lambang kejayaan dan keluhuran budi.
4. Warna hitam, melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati.
5. warna abu-abu, melambangkan ketabahan.
6. Warna biru, melambangkan kejernihan, warna laut melambangkan
kedamaian, ketenangan.
7. Warna hijau, melambangkan kesuburan.
8. Warna coklat, melambangkan kemakmuran.

Banten Dalam Angka 2004 xxix


Arti Lambang

SHAPE, SIZE, AND THE MEANING OF BANTEN PROVINCE SYMBOLS

Regional symbols has shape a shield with intrinsic green, inside the
s
ymbol
shaspi
ctur
eofe
leme
ntandaut
ogr
aph“BANTEN”andatt
hey
ell
ow
t
apehasa
utogr
aph“I
MANTAQWA”.
Regional Symbols have 2 (two) part:
a. Shape of picture:
1. Dome of Mosque; typify of Banten people that religious.
2. Star of God, express the spirit that shining the soul of Banten
people.
3. Great tower of Mosque of Banten with two terrace, express
Banten people have highest spirit to realize madani people,
and objective which always constantly with percept Allah Swt.
The tower of mosque also typify culture and history of Banten
that staple at opinion of kingdom era (kesultanan)
4. White Kaibon Stone, typify of Banten Province area is the first
port of world culture and economic, and international traffic
to global era.
5. 17y
ell
owpa
ddy
’sa
nd8whi
tec
ott
ons
,ty
pif
yBant
enPr
ovi
nce
is an agriculture area that adequate, cloths, food, amount of
paddy
’sandc
ott
onse
vinc
eout
comede
clar
ati
onofRe
pub
lic
of Indonesia, August 17, 1945.
6. Black grey mountain, typify the natural resources and texture
of land that quite surge legible prevail.
7. One-horned rhinoceros is the one of wild animal whose
protected in the world, typifies the people never surrender in
justice the trough and protected by the law.

Banten Dalam Angka 2004 xxx


Arti Lambang
8. Blue ocean with 17 white long wave, typify marine area that
affluent of ocean resources reflects the history and advantage
in the future of Banten as a port of international trade.
9. 10 grey of gear, typify orientation of working spirit and evince
industries sectors.
10. 2 line mark, runways of Soekarno Hatta airport with colored
white, and 3 Beacon light with colored yellow, typify basic
spirit for gain aspire. The number of 8, 9, and 10 have
meaning of institution of Banten Province has ever born at
October 17, 2000 that legitimated with Act Number 23 year
2000.
11. Yellow tape as a union, typify as mansion as beauty and
tightly of unity of integrate and heterogeneous of Banten
people.
12. Wor
dofs
ymbol
s“I
MANTAQWA”asanv
ilf
oundat
ion to gain
Banten, onward and welfare (Darussalam).
b. The meaning of symbol colors.
1. Red, typify courage base on by the truth.
2. White, typify the purification, wise and tactful.
3. Yellow, typify distinction, symbol of shine and happiness,
glory and intelligent.
4. Black, typify strengthen, strongly and resoluteness.
5. Grey, typify firmness
6. Blue, typify clarity, ocean color are symbol of reconcilement
and calm.
7. Green, typify fertile.
8. Brown, typify prosperity

Banten Dalam Angka 2004 xxxi


Sejarah Singkat Banten

SEJARAH SINGKAT BANTEN

Banten sebagai nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan


sejak abad ke 14. Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai
disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang
Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini. Pada tahun 1330 orang sudah
mengenal sebuah negara yang saat itu disebut Panten, yang kemudian wilayah
ini dikuasai oleh Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam
Wuruk. Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak
merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara. Tahun 1524 –1525 para
pedagang Islam berdatangan ke Banten dan saat itulah dimulai penyebaran
agama Isalm di Banten. Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di
Surasowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 –1570 Maulana Hasanudin
Panembahan Surosowan menjadi Sultan Banten pertama. Sejak itu dimulailah
pemerintahan kesultanan di Banten yang diakhiri oleh Sultan Muhammad
Ra
fi’
uddi
n(1813–1820) merupakan sultan ke dua puluh setelah sultan dan
rakyat masa sebelumnya berperang melawan penjajah. Namun demikian
perjuangan rakyat Banten terus berlanjut hingga detik terakhir kaki penjajah
berada di bumi Banten.

Setelah memasuki masa kemerdekaan muncul keinginan rakyat Banten


untuk membentuk sebuah provinsi. Niatan tersebut pertama kali mencuat di
tahun 1953 yang kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Provinsi Banten di
Pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan antara Panitia Provinsi Banten
dengan DPR-GR sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya Provinsi Banten.
Pada tanggal 25 Oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar Banten
mengesahkan Presidium Panitia Pusat Provinsi Banten. Namun ternyata

Banten Dalam Angka 2004 xxxii


Sejarah Singkat Banten

perjuangan untuk membentuk Provinsi Banten dan terpisah dari Jawa Barat
tidaklah mudah dan cepat. Selama masa Orde Baru kenginan tersebut belum
bisa direalisir.

Pada Orde Reformasi perjuangan masyarakat Banten semakin gigih


karena mulai terasa semilirnya angin demokrasi dan isu tentang otonomi daerah.
Pada 18 Juli 1999 diadakan Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang
kemudian Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten menyusun Pedoman
Dasar serta Rencana Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Provinsi
Banten (PPB). Sejak itu mulai terbentuk Sub-sub Komite PPB di berbagai
wilayah di Banten untuk memperkokoh dukungan terbentuknya Provinsi
Banten. Setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan akhirnya pada 4
Oktober 2000 Rapat Paripurna DPR-RI mengesahkan RUU Provinsi Banten
menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten. Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman
Wahid mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PPB. Sebulan setelah itu
pada 18 Nopember 2000 dilakukan peresmian Provinsi Banten dan pelantikan
Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah
provinsi sementara waktu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada
tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. H. Djoko Munandar, MEng dan Hj.
Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.

Sumber: Buku Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbentuknya


Propinsi Banten 1953 –2000 oleh Drs. E. Iwa Tuskana Supandri.

Banten Dalam Angka 2004 xxxiii


Sejarah Singkat Banten

Brief History of Banten Province

Banten is the name of the area has been know since 14 century. In the
beginning Banten is a port which the ships and trader are coming from any
country, and finally Euro people control this area. In 1330 people have known a
country which as Panten, and then this area controlled by Kingdom of
Majapahit with Gajah Mada and Hayam Wuruk as a leader. At that time,
Kingdom of Majapahit and Kingdom of Demak are two of Kingdom has power
in Nusantara (Indonesia). In 1524 –1525 Moslem traders came to Bnaten and
that time; begin of Islam religious growth in Banten. In about two century later,
regency (Kadipaten) of Banten has been build at Surasowan in October 8, 1526.
In 1552 -1570 Maulana Hasanudin Princes (Panembahan) of Surasowan
become the first leader (Sultan) of Baneten. At that time the government of
Sultan has begun which finally Sultan MuhammadRaf
i’
udd
in(
1813–1820) is
the 20th Sultan with all the people of Banten attack for the illegal government.
But war of Banten forever until the illegal government goes out from Banten.
Since the freedom of Indonesia, people of Banten want to build a
Banten province. That hoping had existed since 1953 and in 1963 made
committee of Banten Province at Serang regency. In the meeting between
Committee of Banten Province with legislative (DPR-GR) agree to make a
frame of Banten province. In October 25, 1970 the great meeting of Banten has
declared the Presidium of Committee of Banten Province. But not convenient to
build the province which unravel of West Java. In era Orde Baru struggle of
Banten Province can not release yet.
In reformation order (Orde Reformasi), struggle of Banten people is
very obstinate because free democracy and regency autonomy (self-government)
has issue by central government. In July 18, 1999 there was declaration of

Banten Dalam Angka 2004 xxxiv


Sejarah Singkat Banten

Banten people in Serang, later official of Committee of Banten Province (Badan


Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten) arrange the basic guide and job
planning recommended Committee of Institution of Banten Province (Komite
Pembentukan Provinsi Banten /PBB). Since that, conformed subs of commission
PBB in some regency in Banten to fasted conformation of Banten Province.
After through martial aborious ultimately at October 4, 2000 tight at great
meeting of legislative (Rapat Paripurna DPR-RI) affirm draft of law (RUU) of
Banten Province become act the law No. 23 Year 2000 about Institution of
Banten Province. Posterior at October 17, 2000 President Abdurrahman Wahid
affirms the law No. 23 Year 2000 about PBB. One month after that at November
18, 2000 there was agreement of Banten Province, and functionary governor H.
Hakamudin Djamal to implement officer transitory province before definitive
governor electing. In 2002 Local legislative (DPRD) of Banten elected Dr. Ir. H.
Djoko Munandar, M.Eng as Governor, and Hj. Atut Chosiyah as Vice Governor.

Source:
Drs. E. Iwa Tuskana Supandri, Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan
Kronologis Terbetuknya Propinsi Banten 1953 - 2000.
.

Banten Dalam Angka 2004 xxxv


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 16 TAHUN 1997
TENTANG STATISTIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan,


pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan
berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila,
untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka
mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;

b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan


statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk
mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu
dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang
andal, efektif, dan efisien;

c. bahwa Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang


Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang
Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan
perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan
kebutuhan pembangunan nasional;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, b, c di atas, dipandang perlu membentuk
Undang-undang tentang Statistik yang baru;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar
1945;

Banten Dalam Angka 2004 xxxvi


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan,


penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar
unsur dalam penyelenggaraan statistik.

2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri


khusus) suatu populasi.

3. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur
yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam
penyelenggaraan statistik.

4. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan


penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang
mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.

5. Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk


keperluan yamng bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat,
yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan
penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan.

6. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk


memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan
tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok
instansi yang bersangkutan.

7. Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk


memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan
kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya

Banten Dalam Angka 2004 xxxvii


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat
lainnya.

8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan


semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk
memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

9. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan


sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat
tertentu.

10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan,


penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang
ada pada pemerintah dan atau masyarakat.

11. Badan adalah Badan Pusat Statistik.

12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik
yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun
objek lainnya.

13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi.

14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik.

15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga,


organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara
kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui
wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik.

17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, dan atau
unsur masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai objek kegiatan statistik.

BAB II
ASAS, ARAH, DAN TUJUAN

Pasal 2

Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, undang-undang ini juga


berasaskan :

Banten Dalam Angka 2004 xxxviii


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
a. keterpaduan;

b. keakuratan; dan

c. kemutakhiran.

Pasal 3

Kegiatan statistik diarahkan untuk :

a. mendukung pembangunan nasional;

b. mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien;

c. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan

d. Mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 4

Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap,


akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang
andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional.

BAB III
JENIS STATISTIK DAN CARA
PENGUMPULAN DATA

Bagian Pertama
Jenis Statistik

Pasal 5

Berdasarkan tujuan pemafaatannya, jenis statistik terdiri atas:

a. statistik dasar;

b. statistik sektoral; dan

c. statistik khusus.

Banten Dalam Angka 2004 xxxix


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
Pasal 6

(1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatanya untuk umum,
kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan
memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak
seseorang atau lembaga yang dilindungi Undang-undang.

Bagian Kedua
Cara Pengumpulan Data

Pasal 7

Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan


cara:

a. sensus;

b. survei;

c. kompilasi produk administrasi; dan

d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 8

(1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a diselenggarakan


sekurang-kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang
meliputi:

a. sensus penduduk;

b. sensus pertanian; dan

c. sensus ekonomi.

(2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.

Pasal 9

Banten Dalam Angka 2004 xl


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
(1) Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan
secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci.

(2) Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis


untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.

Pasal 10

(1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7


huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk
administrasi.

(2) Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka


pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

(3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan
memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga,
organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap
memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-
undang.

BAB IV
PENYELENGGARAAN STATISTIK

Bagian Pertama
Statistik Dasar

Pasal 11

(1) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan.

(2) Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam


ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara:

a. sensus;

b. survei;

c. kompilasi produk administrasi; dan

d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi.

Banten Dalam Angka 2004 xli


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik

Bagian Kedua
Statistik Sektoral

Pasal 12

(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup


tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan.

(2) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, instansi pemerintah


memperoleh data dengan cara:

a. survei;

b. kompilasi produk administrasi; dan

c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi.

(3) Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila


statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan
jangkauan populasi berskala nasional.

(4) Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi


pemerintah wajib diserahkan kepada Badan.

Bagian Ketiga
Statistik Khusus

Pasal 13

(1) Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga,


organisasi, perorangan maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri
atau bersama dengan Badan.

(2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksusd dalam


ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara:

a. survei;

b. kompilasi produk administrasi; dan

c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi.

Banten Dalam Angka 2004 xlii


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik

Pasal 14

(1) Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan
sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakannya kepada
Badan.

(2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat:

a. judul;

b. wilayah kegiatan statistik;

c. objek populasi;

d. jumlah responden;

e. waktu pelaksanaan;

f. metode statistik;

g. nama dan alamat penyelenggara; dan

h. abstrak.

(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos,


jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap
mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.

(4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat


(1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan intern.

BAB V
PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN

Pasal 15

(1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang


diselenggarakannya.
(2) Pengumuman hasil statistik dimuat dalam Berita Resmi Statistik.

Banten Dalam Angka 2004 xliii


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik

Pasal 16

Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.

BAB VI
KOORDINASI DAN KERJA SAMA

Pasal 17

(1) Koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh


Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan
daerah.

(2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik


Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan
masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi,
dan ukuran-ukuran.

(3) Koordinasi dan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta
menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerja sama
penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan
masyarakat diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.

Pasal 18

(1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan,
instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional,
negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat


(1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan,
instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia.

BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Pertama
Penyelenggara Kegiatan Statistik

Banten Dalam Angka 2004 xliv


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik

Pasal 19

Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden


mengenai karakterisrik setiap unit populasi yang menjadi objek.

Pasal 20

Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama


kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik
yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 21

Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang


diperoleh dari responden.

Bagian Kedua
Petugas Statistik

Pasal 22

Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah
ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.

Pasal 23

Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik


sebagaimana adanya.

Pasal 24

Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik.

Pasal 25

Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda
pengenal, serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat,
tata krama, dan ketertiban umum.

Banten Dalam Angka 2004 xlv


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
Bagian Ketiga
Responden

Pasal 26

(1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam
penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.

(2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.

Pasal 27

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam


penyelengaraan statistik dasar oleh Badan.

BAB VIII
KELEMBAGAAN

Pasal 28

(1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung


jawab langsung kepada Presiden.

(2) Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan


instansi vertikal.

(3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja
Badan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Presiden.

Pasal 29

(1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas


memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan.

(2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan
independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar,
praktisi, dan tokoh masyarakat.

Pasal 30

Banten Dalam Angka 2004 xlvi


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
(1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya
untuk melaksanakan statistik sektoral.

(2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja
satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh
instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

(3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi
dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi,
klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka
pengembangan Sistem Statistik Nasional.

BAB IX
PEMBINAAN

Pasal 31

Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat


melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan
masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat
terhadap statistik, mengembangkan Sistem Statistik Nasional, dan mendukung
pembangunan Nasional.

Pasal 32

Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Badan


melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

a. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan


statistik;

b. mengembangkan statistik sebagai ilmu;

c. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat


mendukung penyelenggaraan statistik;

d. mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan


pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam
kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik
lainnya;

Banten Dalam Angka 2004 xlvii


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
e. mengembangkan sistem informasi statistik;

f. meningkatkan penyebarluasan informasi statistik;


g. meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik
untuk mendukung pembangunan nasional; dan

h. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.

Pasal 33

Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 diatur lebih


lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BAB X
KETENTUAN PIDANA

Pasal 34

Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah).

Pasal 35

Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 36

(1) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan
yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal
20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau
denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

(2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Banten Dalam Angka 2004 xlviii


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
Pasal 37

Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas
juta rupiah).

Pasal 38

Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6
(enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta
rupiah).

Pasal 39

Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah,
menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik
yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik
sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda
paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pasal 40

(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2),
Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan.
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat
(1) adalah pelanggaran.

BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 41

Semua peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang


Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru
berdasarkan Undang-undang ini.

Banten Dalam Angka 2004 xlix


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42

Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini, maka Undang-undang Nomor 6


tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang
Statistik dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 43

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Disahkan di Jakarta
Pada tanggal 19 Mei 1997

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

(Ttd)

SOEHARTO

Banten Dalam Angka 2004 l


UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 19 Mei 1997

MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA


REPUBLIK INDONESIA

(Ttd)

MOERDIONO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


TAHUN 1997 NOMOR 39

Salinan sesuai dengan aslinya Salinan sesuai dengan


salinan aslinya

SEKRETARIAT KABINET BIRO PUSAT STATISTIK


REPUBLIK INDONESIA
Kepala Biro Hukum Kepala Biro Kepegawaian
dan Perundang-undangan dan Organisasi

(Ttd) (Ttd)

Lambock V. Nahattands Pietojo, MSA

Banten Dalam Angka 2004 li


Law of Number 16 of 1997 Statistics
LAW OF REPUBLIC OF INDONESIA

NUMBER 16 OF 1997

ON

STATISTICS

WITH THE MERCY AND COMPASSION OF THE ONE ONLY GOD

THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Considering : a. That a statistics are important of planning, Implementation,


Monitoring and evaluation of various activities is every
aspect of the community, nation, state in the context of national
development , as the implementation of Panacea, which aims to
promote public Welfare in an effort to achieve the national goals as
stated in the preambule to the constitution of 1945;

b. That in the above mentioned importance of statistics mean, that steps


must be taken to regulate integrated national statistics in the effort to
create a reliable, effective, and efficient National statistics System;

c. That in the law number 6 of 1960 on Censuses and Law Number 7 of


1960 on Statistics are no longer appropriate in light of subsequent
developments, community demands, and the requirement of national
development;

d. That in light of letter a, b, and c above, a new Law on Statistics is


demand necessary;

In View of : Article 5 Section (1) and Article 20 section (1) of the Constitution of 1945.

With the Approval of:

THE PEOPLE REPRESENTATIVE COUNCIL

OF THE INDONESIA DECREES:

To Stipulate : THE LAW ON STATISTICS

CHAPTER I

GENERAL PROVISIONS

Article 1

In this law :

1. Statistics are the obtained by collection

Banten Dalam Angka 2004 lii


Law of Number 16 of 1997 Statistics
2. preparation, presentation and analysis, and is system which regulates the connection between
elements of statistics collection.

3. Data are information in the form of numbers which concern the special characteristics of
population.

4. The National Statistics System is an institution consisting of parts which are interlinked in an
order manner to form a totality in statistical collections.

5. Statistic activities are measures directed towards providing and disseminating data,
advancing the science of statistics, and eventually developing a national statistics system.

6. Basic statistics are statistics utilized for a broad range of (Both government and community)
Purpose, which have cross-sectoral characteristics, are on a nation and macro scale, and will
be the responsibility of the agency.

7. Sectoral statistics are statistics utilized to satisfy the need of particular institution in on effort
to perform the duties of the administration and to further development, the primary duty of the
institution in question.

8. Special statistics are statistics utilized to fulfill The specific need of business, education,
socioculture, and community interest, undertaken by non government institution,
organizations, individuals, and/or other parts of the community.

9. A census is a data collected by enumerating a census of all population units in the entire
territory of the republic of the Indonesia to determine the characteristic of population at a
given time.

10. A survey is data collection method whereby a simple census is taken in other estimate the
characteristics of a population at a given time.

11. The compilation of administrative products is collecting, preparing, presenting and analyzing
data from administrative records available from the government and/or community.

12. The agency is the BPS –Statistics Indonesia.

13. Population is the unit or object of statistical activities, and includes government institutions,
non government institutions, organization, individuals, items, and so on.

14. A sample is a unit of the population used to estimate the characteristics of population.

15. A synopsis is an outline of a statistical collection.

16. A conductor of statistical activities may be a government institutions, a non government


institution, an organization, an individual, or another part of the community.

17. An enumerator is an individual assigned by the conductor of statistical activities to collect data
by interviewing, measuring (or using some other method on) the object of statistical activity.

18. A respondents a government institution, a non government institution, an organization, an


individual, or another part of the community which has been selected as the object of statistical
activity.

Banten Dalam Angka 2004 liii


Law of Number 16 of 1997 Statistics
CHAPTER II.

PRINCIPLES, DIRECTION, AND AIMS

Article 2

In addition to the basic principles of national development, this law based on :

a. Integrity;

b. Accuracy; and

c. Currency.

Article 3

Statistical activities should :

a. support national development;

b. develop a reliable, effective, and efficient national statistics system;

c. increase public awareness of the significance and function of statistics; and

d. support development of science and technology.

Article 4

Statistical activities aim to provide complete, accurate, and current statistical data in order to create
a reliable, effective, and efficient national statistic system to support national development.

CHAPTER III.

TYPE OF STTISTICS AND METHOD OF DATA COLLECTION

Part one

Types of statistics

Article 5

Based on the purpose for which they are used, statistics are classified the following types:

a. basic statistics;

b. sectoral statistics; and

c. special statistics.

Article 6

(1) Basic statistics and sectoral statistics are available for public utilization unless it is specified
otherwise in prevailing legislation.

Banten Dalam Angka 2004 liv


Law of Number 16 of 1997 Statistics
(2) Every individual has equal opportunity to access and make use of special statistics but must
maintain regard for the legally protected right of a person or an institution.

Part two

Data Collection Methods

Article 7

Statistics are collected by :

a. census;

b. survey;

c. the compilation of administrative products; and

d. other methods in keeping with developments in science and technology.

Article 8

(1) Censuses as referred to in article 7 letter a, will be conducted at least once every ten years by
the agency, and will consist of :

a. a population census;

b. an agricultural census; and

c. an economic census.

(2) Changes to the Census and when it is to be conducted as referred to in section (1)will be
further regulated in a government regulation.

Article 9

(1) Surveys is referred to in article 7 letter b, will be conducted periodically or at any time in
order to obtain detailed data.

(2) Intercencal surveys will be carried out between censuses in order to bridge them.

Article 10

(1) Compilation of administrative product referred to in article 7 letter c, will be collected by


utilizing various documents from administrative records.

(2) Compilation of administrative products will be owned by government institution but will be
available for public utilization unless prevailing legislation specifies otherwise.

(3) Every individual will have an equal Opportunity to access the compilation of administrative
product owned by a non government institution, an organization, an individual, or another
part of the community but must maintain regard for the legally protected right of an individual
or an institution.

Banten Dalam Angka 2004 lv


Law of Number 16 of 1997 Statistics
CHAPTER IV.

STSTISTICS COLLLECTION

Part one

Article 11

(1) The Agency is responsible for basic statistics collection.

(2) When collecting basic statistics referred to in section (1), the agency will obtained date by :

a. census;

b. survey;

c. compilation of administrative product; and

d. other methods in keeping with developments in science and technology.

Part two

Sectoral Statistics

Article 12

(1) A government institution will collect sectoral statistics in accordance with the scope of its
duties and function, either independently or in cooperation with the agency.

(2) When collecting sectoral statistics, the government institution will obtained data by:

a. survey;

b. compilation of administrative products; and

c. other methods in keeping with developments in science and technology.

(3) Sectoral statistics must be collected in cooperation with the agency when the statistics can only
be obtained by census and need to be collected on a national scale.

(4) The results of sectoral statistics activity when carried out by a government institution on its
own must be submitted to the agency.

Part Three

Specials Statistics

Article 13

(1) Specials statistics will be collected by the community whether by a non government institution,
an organization, an individual, or another part of the community either independently or in a
cooperation with the agency.

Banten Dalam Angka 2004 lvi


Law of Number 16 of 1997 Statistics
(2) The community may collect special statistics as referred to in section (1) by:

a. Survey;

b. The compilation of administration products; and

c. other methods in keeping with developments in science and technology

Article 14

(1) In order to develop a National Statistics System, the community as referred, to in article 13
section (1) must provide the Agency with a synopsis of the statistical activity that it as
undertaken when completed.

(2) The synopsis referred to in section (1) should contain:

a. a title;

b. the are where statistical activities where conducted;

c. the population;

d. the number of respondents;

e. the time taken;

f. the statistical method;

g. the name address of the conductor of statistics activities; and

h. an abstract.

(3) The synopsis can be delivered by post, a data communication network, or other mean deemed
convenient for the conductor of the statistical activity.

(4) The obligation to provide a synopsis as referred to in section (1) does not apply to statistics
which are used to fulfill internal requirement.

CHAPTER V.

PUBLICATION AND DISEMINATION

Article 15

(1) The agency may publish the statistics it has collected.

(2) The statistics are to be published in the official Statistics News

Article 16

The agency is to disseminates the statistics it has collected.

Banten Dalam Angka 2004 lvii


Law of Number 16 of 1997 Statistics
CHAPTER VI.

COORDINATION AND COOPERATION

Article 17

(1) The coordination and cooperation the collection of statistics will be the responsibility of the
Agency in consultation with government institutions and the community, at both central and
regional levels.

(2) In the frame work of achieving and developing a National Statistics System, the Agency will
cooperate with government institutions and the community to standardize concepts, definition
classifications, and measurements.

(3) The coordination and cooperation referred to in section (1) are to be conduct on the basis of
partnership, and developments in science and technology will be anticipated and applied.

(4) The method and scope of the coordination and cooperation in the collection of statistics
between the Agency, government institution, and the community will be further regulated by a
presidential Decree.

Article 18

(1) There may also be cooperation in collecting statistics between the Agency, government
institutions, and/or the community and international institution, foreign countries institutions
in accordance with prevailing legislation.

(2) The cooperation in he collection of statistics referred to in section (1) is based on the principle
that the principal conductor of the statistical activities will be the Agency, the government
institution, or the Indonesian community.

CHAPTER VII.

RIGHT AND OBLIGATIONS

Part one

Conductor of Statistic Activities

Article 19

The conductor of statistical activities may obtain information from respondents on the
characteristics of every population which is the object of the research.

Article 20
In accordance with prevailing legislation, the conductor of statistical activities must provide equal
opportunity to access available statistics.

Article 21
The conductor of statistical activities must ensure the confidentiality of the information obtained
from respondents.

Banten Dalam Angka 2004 lviii


Law of Number 16 of 1997 Statistics
Part two

Enumerator

Article 22

Every enumerator from the Agency may enter an appointed working area in order to obtain
necessary information.

Article 23

Every enumerator must deliver the results of the statistical activity without altering team.

Article 24

Stipulation ensuring the confidentiality of the information collected referred to in article 21 also
apply to enumerators.

Article 25
Every enumerator must display his or her letter of assignment and/or identification, and must
observe religious beliefs, local customs, etiquette and public order.

Part three

Respondents

Article 26

(1) Every individual has the right of to refuse to be respondent, except when the Agency is
collecting basic statistics.

(2) Every respondent may turn away any enumerator who fails to satisfy the requirements of
article 25.

Article 27

Every respondent must provide the required information when the Agency is collecting basic
statistics.

CHAPTER VIII.

INSTITUTIONAL ISSUES

Article 28

(1) The government will establish a Agency which will be under and directly responsible to the
president.

(2) The Agency has regional representatives vertically.

(3) Sti
pulati
onsr e gard i
n gt heAge nc y
’sd uties,f un ction,or gan i
zationa ls t
ru ct
ure ,a ndwor ki
ng
procedures, as referred to in section (1), will be further regulated by a presidential Decree.

Banten Dalam Angka 2004 lix


Law of Number 16 of 1997 Statistics
Article 29

(1) The government will establish a statistics community forum which will provide advice on
statistics to the Agency.

(2) The forum referred to in section (1) will not have a formal structure but will be independent, its
member will consist of government representatives, experts, practitioners, and public figure.

Article 30

(1) A government institution may establish an organizational unit within its field of operation to
collect sectoral statistics.

(2) The duties, functions, organizational structural, and working procedures of the organizational
unit referred to in section (1) will be regulated by the relevant institution base on prevailing
legislation.

(3) When collecting sectoral statistics, the organizational unit referred to in section (1) must
coordinate with the Agency to apply standardized concepts, definitions, classifications, and
measurements to further develop the National Statistics System, and to support nations
development.

CHAPTER IX.

GUIDANCE

Article 31

The Agency will cooperate with government institution and the community to guide the statistics
coll
ec t
ingbod yan dt hec ommun i
ty,i
nor d
ertofur t
he rincr eas ethec ommun it
y’sc ont
ributi
onst o,
and appreciation of statistic, to develop a National Statistic System, and to support national
development.

Article 32

The Agency should provide guidance as referred to in article 31, by:

a. increasing the capabilities of the human resources used in statistics collections;

b. developing statistics as a science;

c. increasing mastery of science and technology which can support statistics collections;

d. creating conditions that support the necessary standardization and development of


concepts, definitions, classifications, and measurements in cooperation with other
statistics collectors;

e. developing an information statistic system;

f. improving the dissemination of statistical information;

g. increasing the ability to use and utilize statistics to support national development; and

Banten Dalam Angka 2004 lx


Law of Number 16 of 1997 Statistics
h. promoting public awareness of the significance and function of statistics.

Article 33

The guidance directive referred to in article 31 will be further regulated in a government regulation.

CHAPTER X.

CRIMINAL PENALTIES/PROVISIONS

Article 34

Any individual who unlawfully conducts a census in breach of article 11 section (2) letter a, will be
subject to imprisonment for a period not exceeding two years and a fine not exceeding Rp.
50.000.000

Article 35

Any individual who deliberately violates article 14 section (1), will be subject to imprisonment for a
period not exceeding one year or a fine of up to Rp 25.000.000.

Article 36

(1) any conductor of statistical activities who deliberate, and without legal justification, fail to
fulfill his or her obligation as set out in article 20, will be subject to imprisonment for one year
or a fine not exceeding Rp 25.000.000.

(2) any conductor of statistical activities who deliberate violate article 21 will be subject to
imprisonment for a period not exceeding five years and a fine not exceeding Rp. 100.000.000.

Article 37

Enumerators who deliberately violate article 24 will be subject to imprisonment for a period not
exceeding one years and six month and a fine not exceeding 25.000.000.

Article 38

Respondent who deliberately violate article 27 will be subject to imprisonment for a period not
exceeding one year and six month and a fine not exceeding Rp. 25.000.000.

Article 39

Any individual who deliberately and without legal justification prevents, interrupts, or causes the
conductor of statistical activities to fail to collect basic or sectoral statistics will be subject to
imprisonment for a period not exceeding Rp. 100.000.000.

Article 40

(1) The criminal acts referred to in article 34, article 36 section (2), article 37, article 38, and
article 39, are crimes.

(2) The criminal acts referred to in article 35 and article 36 section (1) are violation.

Banten Dalam Angka 2004 lxi


Law of Number 16 of 1997 Statistics
CHAPTER XI.

TRANSITIONAL PROVISION

Article 41

All regulations which implement Law Number 6 of 1960 on censuses and Law Number 7 on
Statistics remain effective period they do not conflict with, or have not been repealed by, this Law or
any subsequent legislation.

CHAPTER XII.

CLOSING PROVISIONS

Article 42

When this Law takes effect, Law Number 6 of 1960 on census as Law Number 7 of 1960 on statistics
will be invalid.

Article 43

This Law will taken effect on hen date in is enacted. In order for every individual to know of this law,
this legislation must be published in this state gazette of the Republic of Indonesia.

Ratified in Jakarta

on May 19, 1997

The President of Republic of Indonesia

Signed

SOEHARTO
Promulgated in Jakarta

On may 19, 1997

THE MINISTER /ATATE SECRETARY

OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Signed

MOERDIONO

Banten Dalam Angka 2004 lxii


Law of Number 16 of 1997 Statistics
STATE GAZATTE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA OF 1997 NUMBER 39

Copy of original text Copy of original text

SECRETARY OF THE CABINET OF BPS - STATISTIC INDONESIA

THE REPUBLIC OF INDONESIA head of the bureau of

Head of the bureau of Personnel and organization,

law and regulations,

signed signed

Lambock V. Nahattands Pietojo, MSA

Banten Dalam Angka 2004 lxiii


Daftar Isi
DAFTAR ISI
CONTENTS

Halaman
Page

Peta Administrasi Propinsi Banten


Administration Map of Banten Province …………………………………… iii

Kata Pengantar
Preface …………………………………………………………………………. ix

Sambutan Gubernur Banten


Foreword of The Governor of Banten………………………………………. xi

Sambutan Kepala Bapeda Propinsi Banten …………………..


Foreword of The Bapeda of Banten Province xiii

Lambang Banten
Logo of Banten ………………………………………………………………… xv

Sejarah Singkat Banten ………………………………...


History of Banten xxxii

Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik


Law of Number 16 of 1997 on Statistics …………………………………… xxxvi

Daftar Isi
Contents ………………………………………………………………………… lxiv

Daftar Gambar
List of Figures …………………………………………………………………. lxvii

Daftar Tabel
List of Tables …………………………………………………………………. lxix

Penjelasan Umum
Explanatory Notes …………………………………………………………… lxxxvii

Bab I. Kondisi Geografis dan Iklim


Geography and Climate Situation
………………………………………………………… 1

Bab II. Pemerintahan


Government …………………………………………………………………… 13

Bab III. Penduduk dan Tenaga Kerja


Population and Manpower ………………………………………… 29
3.1. Penduduk
Population ………………………………………………………………… 36
3.2. Tenaga Kerja
Manpower ………………………………………………………………… 43

Banten Dalam Angka 2004 lxiv


Daftar Isi

Bab IV. Sosial


Social ………………………………………………………………… 71
4.1. Pendidikan
Education ………………………………………………………………… 74
4.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana
Health and Family Planning …………………………………………… 78
4.3 Perumahan dan Lingkungan
Housing and Environment ………………………………………………. 83
4.4. Sosial Lainnya
Other Social Matters ……………………………………………………. 85

Bab V. Pertanian
Agriculture …………………………………………………………… 135
5.1. Pertanian Tanaman Pangan
Food Crops ……………………………………………………………… 137
5.2. Perkebunan
Estate Crops ……………………………………………………………. 139
5.3. Kehutanan
Forestry ……………………………………………………………….. 140
5.4. Peternakan
Animal Husbandry ……………………………………………………… 141
5.5. Perikanan
Fishery …………………………………………………………………… 142

Bab VI. Industri Pengolahan, Penggalian, dan Energi


Manufacturing, Quarrying, Energy ….. 199
6.1. Industri Pengolahan
Manufacturing ……………………………………………………………
201
6.2. Penggalian
Quarrying …………………………………………………………………
204
6.3. Listrik dan Air Minum
Electricity and Drinking Water ……………………….. 204

Bab VII. Perdagangan, Hotel dan Pariwisata


Trade, Hotel and Tourism …………………………………………. 225
7.1. Perdagangan
Trade ……………………………………………………………………….. 227
7.2. Hotel dan Pariwisata
Hotel and Tourism ……………………………………………………….. 228

Bab VIII. Perhubungan


Transportation …………………………………………………….. 255
8.1. Perhubungan Darat
Land Transportation …………………………………………………….. 257
8.2. Perhubungan Udara
Air Transportation ………………………………... 260
8.3. Perhubungan Laut
Sea Transportation ……………………………….. 262

Banten Dalam Angka 2004 lxv


Daftar Isi
Bab IX. Keuangan dan Harga-harga
Finance and Prices …………………………………………………. 291
9.1. Investasi
Investment …………………………………………………………………. 293
9.2. Indeks Harga Konsumen
Consummer Index Price …………………………………………………. 295
9.3. Harga-harga dan Indeks Harga
Prices ……………………………………………………………………… 296

Bab X. Pendapatan Regional


Regional Income ……………………………………………………… 351

Bab XI. Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk


Food Availability and Population Expenditure …………………. 377
11.1. Ketersediaan Pangan
Food Availability ………………………………... 379
11.2. Pengeluaran Penduduk
Population Expenditure …………………………… 379
11.3. Lainnya
Others ……………………………………………………………………. 380

Banten Dalam Angka 2004 lxvi


Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR
LIST OF FIGURES

Halaman
Page

Grafik 3.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Banten Tahun 1961-2004 ………… 49

Grafik 3.2. Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Banten, Tahun 1961-2004 49

Grafik 3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK Kabupaten/Kota Di Banten . 50

Grafik 3.4. Persentase Penduduk Banten Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Utama…………………………………………………………………… 50

Grafik 4.1. Penduduk Usia 7-24 Tahun Yang Masih Sekolah Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2004 ………………………………………………. .. 89

Grafik 4.2. Rasio Murid-Guru Menurut Jenjang Pendidikan, Tahun 2004 …………. 89

Grafik 4.3. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut


Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan, Tahun 2004 ……………………. 90

Grafik 4.4. Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi menurut Jenis Kejahatan
Yang Dilaporkan Ke Polwil Banten, Tahun 2003 dan 2004 …………… 90

Grafik 5.1. Luas Panen Padi Palawija Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2004
(Ha)……………………………………………………………………. .
. 143

Grafik 5.2. Produktivitas Padi Palawija Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2004
(Kuint
a l/
Ha )……………………………………………………………. . 143

Grafik 5.3. Produksi Melinjo Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2004 (Ribu
ton) …………………………………………………………………. 144

Grafik 5.4. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Menurut Kab/Kota Tahun
2004 (Ton) ……………………………………………………………. . 144

Grafik 6.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten Tahun 2002 –2003 207

Grafik 6.2. Jumlah Perusahaan Industri Menurut Golongan Industri Besar/Sedang


di Banten Tahun 2003 …………………………………………. .. 207

Grafik 7.1. Volume Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun
2003-2004 ………………………………………………. .
. 230

Grafik 7.2. Nilai Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun 2003
-2004……………………………………………………. 230

Grafik 8.1. Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Banten
Tahun 2004 ……………………………………………………………. .
. 263

Grafik 8.2. Banyaknya Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Tahun 2004 …….


. 263

Banten Dalam Angka 2004 lxvii


Daftar Gambar

Grafik 8.3. Banyaknya Barang dan Pos Paket yang Dimuat dan Dibongkar di
Bandara Soekarno Hatta 2004…………………………………………. . 264

Grafik 8.4. Banyaknya Surat Yang Dikirim Menurut Jenis Surat 2004 ……………. 264

Grafik 9.1. Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara Tahun 2004 …….
.. 298

Grafik 9.2. Inflasi Kota Serang Cilegon Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun
2004 ……………………………………………………………………. .. 298

Grafik 10.1. Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku 359
Tahun 2004 ……………………………………………………………

Grafik 10.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten Tahun 2000-2004 ………
359

Grafik 10.3. PDRB Banten Atas Harga Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran Tahun
2004 (persen) ………………………………………………………… 360

Grafik 10.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota se- Banten Tahun
2003 …………………………………………………………………. 360

Banten Dalam Angka 2004 lxviii


Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
LIST OF TABLES

Halaman
Page

BAB I : KONDISI GEOGRAFIS DAN IKLIM


GEOGRAPHICAL SITUATION AND CLIMATE

1.1. Jarak Antar Kota di Banten dan Sekitarnya…….


6
Distance Among Selected Cities in Banten and Nearby
1.2. Keadaan Iklim di Banten……………………………..
7
Condition of Climate in Banten
1.3. Suhu Udara Rata-Rata Maksimum dan Minimum di
Stasiun OBS……………………………………….
8
Average Maximum and Minimum Temperature at
Observation Station 2004
1.4 Rata-Rata Curah Hujan, Kelembaban Udara, dan
Kecepatan Angin di Stasiun OBS
9
Average of Rainfalls, Relative, Humidity, Wind
Velocity at Observation Station 2004
1.5. Keadaan Musim Kemarau di Banten…………………
10
Situation of Dry Season in Banten
1.6. Keadaan Musim Penghujan di Banten……………….
11
Situation of Rainy Season in Banten
1.7. Luas Tanah dan Penggunaanya Menurut
Kabupaten/Kota
12
Land Area and its Usage by Regency/Municipality
2003

BAB II : PEMERINTAHAN
GOVERNMENT

2.1. Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Banten


2004 …………………………………………………... 17
Number of Districts, Special Villages and Villages
in Banten
2.2. Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Banten 2004 ……
18
Number of Villages by Classification in Banten
2.3. Jumlah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
(LKMD) Menurut Kategori di Banten 2004 …………. 19
Number of LKMD by Category in Banten
2.4. Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat Menurut
Klasifikasi di Banten 2004 …………………... 20
Number of Civilian Reserve Personnel by
Classification in Banten
2.5. Jumlah Anggota DPRD Propinsi Banten Menurut Jenis
Partai dan Jenis Kelamin di Banten 2004 …………… 21
Number of Parliament by Political Party and Sex of
Banten
2.6. Jumlah Anggota DPRD Propinsi Banten Menurut
Fraksi dan Jenis Kelamin di Banten 2004 ……….. 22
Number of Parliament by Faction and Sex of Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxix


Daftar Tabel
2.7. Jumlah Anggota DPRD Propinsi Banten Menurut
Fraksi dan Jenis Kelamin di Banten 2004 ………… 23
Number of Parliament by Faction and Sex of Banten
2.8. Jumlah Keputusan DPRD Propinsi Banten 2004….....
24
Number of Parliament Decrees of Banten
2.9 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS dan CPNS)
Menurut Perndidikan 2004 ……………………….. 25
Number of Local Government Employees by Education
2.10 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Perndidikan
dan Jenis Kelamin 2004 ……………………….. 26
Number of Local Government Employees by Education
and Sex
2.11 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Unit Kerja dan
Jenis Kelamin 2004 ……………………….. 27
Number of Local Government Employees by Unit and
Sex

BAB III : PENDUDUK DAN TENAGA KERJA


POPULATION AND MANPOWER

3.1. : PENDUDUK
POPULATION

3.1.1. Perkembangan Penduduk di Banten 1961 - 2004…..... 51


Number of Population in Banten
3.1.2. Laju Pertumbuhan Penduduk di Banten 1961-2004…. 52
Population Growth Rate in Banten
3.1.3. Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis
Kelamin di Banten 2004……………...………… 53
Number of Household and Population by Sex in Banten
3.1.4. Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga
Negara Asing Lainnya di Banten 2000……...……… 54
Number of Chinese and Other Aliens in Banten
3.1.5. Luas Wilayah, Rata-rata Penduduk Per Km2 dan Per
Rumah Tangga di Banten 2004…………….……….. 55
Region Area, Population Average Per Square Km and
Per Household in Banten
3.1.6. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Banten i Banten 2004…………….……….. 56
Number of Population by Age Group and Sex
3.1.7. Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di
Banten 2005-2008……………..…………. 57
Projection of Male Population by Age Group in Banten
3.1.8. Proyeksi Penduduk Menurut Kab/Kota di Banten
2005-2008…………………………..……. 58
Projection of Population by Regegency / Municipality
in Banten
3.1.9. Distribusi Persentase dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kabupaten/Kota di Banten 1990-2004 59
Percentage Distribution and Population Density by
Regency/Municipality in Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxx


Daftar Tabel
3.1.10. Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kabupaten/
Kota di Banten 1990-2004……… 60
Sex Ratio of Population by Regency/Municipality
in Banten

3.1.11 Rumah Tangga dan Rata-rata Besarnya Anggota


Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Banten 61
2004 …………………………………………
Number of Households and Average Size of Household
by Regency/Municipality in Banten

3.2. : TENAGA KERJA


MANPOWER

3.2.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk


Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten /Kota
di Banten 2004……………….…………… 62
Labor Force Participation Rate of Population Aged 10
Years and Over by Regency/Municipality in Banten
3.2.2. Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja, Mencari
Pekerjaan dan Bukan angkatan Kerja per 63
Kabupaten/Kota di Banten 2004………………
Number of Population Aged 10 Years and Over Who
Worked, Looked for Job and Not Economically Active
in Banten
3.2.3. Penduduk 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut
Jenis Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di
Banten 2004……………………………….….. 64
Population 10 Years of Age and Over Who Worked by
Type of Primary Job in Banten
3.2.4. Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja
Menurut Kab/Kota dan Lapangan Usaha di Banten
2004………………………………...…… 66
Population 10 Years of Age and Over Who Worked by
Regency/Municipality and Main Industry
3.2.5. Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja
Menurut Kab/Kota dan Status Pekerjaan Utama di
Banten 2004…………………...………... 68
Population 10 Years Age and Over Who Worked by
Regency/Municipality and Main Employment Status in
Banten
3.2.6. Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja
Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan
Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Banten 2004……... 69
Population 10 Years of Age and Over Who Worked
During The Previous Week by Regency/Municipality
and Total Working Hours in Banten

BAB IV : SOSIAL
SOCIAL

4.1. : PENDIDIKAN
EDUCATION
4.1.1. Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah

Banten Dalam Angka 2004 lxxi


Daftar Tabel
Menurut Jenis Kelamin di Banten 2004…………….. 91
Population Aged 7 – 24 Years Attending School by Sex
in Banten
4.1.2. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak
di Banten 2004……………………………………… 92
Number of Kindergarten Schools, Students and
Teacher in Banten
4.1.3. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
di Banten 2004…………………………………….. 93
Number of Elementary Schools, Students and Teacher
in Banten
4.1.4. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama di Banten 2004…………………… 94
Number of Junior High Schools, Students and Teacher
in Banten
4.1.5. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas di Banten ……………………………….. 95
Number of Senior High Schools, Students and Teacher
in Banten
4.1.6. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas Kejuruan di Banten 2004…………. 96
Number of Senior Vocational High Schools, Students
and Teacher in Banten
4.1.7. Jumlah Perrguruan Tinggi di Banten 2004………….
Number of University in Banten 97
4.1.8. Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan
yang Ditamatkan dan Kabupaten/ Kota di Banten 98
2004 …………………………………………
Population Aged 10 Years and Over by Educational
Attainment and Regency/Municipality in Banten
4.1.9. Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut
Kepandaian Membaca dan Menulis dan abupaten/Kota
di Banten 2004……………………………… 100
Population Aged 10 Years and Over by Reading and
Writing Ability and Regency/Municipality in Banten

4.2. : KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


HEALTH AND FAMILY PLANNING

4.2.1. Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur di Banten


2004……………………………………..…. 101
Number of Hospitals and Beds in Banten
4.2.2. Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas
di Banten 22004…………………………….. 102
Number of Medical Doctors at Public Hospital and
Health Center in Banten
4.2.3. Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis
Imunisasi di Banten 2004…………………… 103
Number of Immunized People by Kind of Immunization
in Banten
4.2.4. Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan
di Banten 2004………………………………………… 104
Number of Birth by Kind of Personel in Charge in
Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxxii


Daftar Tabel

4.2.5. Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas 105


dan Rumah Sakit Umum di Banten 2004……...
Number of Health Personnels OTher Than Dokter at
Public Health Center and Government Hospital in
Banten
4.2.6. Jumlah Penyalur Obat di Banten 2004…...… 107
Number of Medicine Distributors in Banten
4.2.7. Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49
tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara 108
Kontrasepsi yang Digunakan di Banten 2004….
Number of Family Planning Acceptors by Method of
Contraception Based on The Result of Family
Registration in Banten
4.2.8. Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur Menurut Umur
Isteri di Banten 2004…………………….. 110
Number of Potential Couple by Age of Wife in
Banten
4.2.9. Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan Keluarga
Sejahtera di Banten 2003-2004…………………… 111
Number of Prosperous Family by Level of Prosperous
Family in Banten

4.3. : PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN


HOUSING AND ENVIRONMENT

4.3.1. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan


Luas Lantai Rumah di Banten 2004 ………… 113
Number of Household by Regency/Municipality and
Area of House Floor in Banten
4.3.2. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Atap Terluas di Banten 2004 ……………
114
Number of Household by Regency/Municipality and
The Widest of Ceiling Type in Banten
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan
4.3.3. Jenis Lantai Terluas di Banten 2004……….
Number of Household by Regency/Municipality and 116
The Widest of Floor Type in Banten
4.3.4 Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota 117
dan Jenis Dinding Terluas di Banten 2004 ……………
Number of Household by Regency/Municipality and
The Widest of Wall Type in Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxxiii


Daftar Tabel
4.3.5. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota
dan Sumber Penerangan di Banten 2004 …………….. 118
Number of Household by Regency/Municipality and
Source of Lights in Banten
4.3.6. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan
Fasilitas Air Minum di Banten 2004 …………………. 119
Number of Household by Regency/Municipality and
Drinking Water Facility in Banten
4.3.7 Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota
dan Sumber Air Minum di Banten 2004 ……………… 120
Number of Household by Regency/Municipality and
Source of Drinking Water in Banten

4.4. : SOSIAL LAINNYA


OTHER SOCIAL MATTERS

4.4.1. Rekapitulasi Produksi Sertifikat Oleh Badan


Pertanahan Nasional di Banten Hingga 2003 …...… 122
Production of Sertificate by National Land Affair
Board in BantenUntil
4.4.2. Jumlah PPAT dan Penerbitan Akta di Banten
2004 ………………………………….... 125
Number of Land Certificate Legal Maker and
Certificate Publishing in Banten
4.4.3. Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut
Jenis Kejahatan di Wilayah Banten 2004…………… 127
Number of Crimes Commited by Type of Crime in
Banten

4.4.4. Jumlah Masjid, Mushola, Gereja, Pura/Kuil dan Vihara


Menurut Kabupaten/Kota…………………………
128
Number of Mosque, Private Mosque,Churchand
Temple by Municipality
4.4.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama di Banten 2004 …..
129
Number of Population by Religion in Banten
4.4.6. Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya
Musim Haji 2000- 2004……………………… 130
Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca
4.4.7. Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota 2004………………………………… 131
Number of Aplicantsfor Pilgrims by sex and
Municipality
4.4.8. Tingkat Usia Calon Jamaah 2004………………..…
132
Number of Pilgrims by Age Group

4.4.9 Jumlah Korban Bencana Alam Menurut


Kabupaten/Kota 2004 …………………………… 133
Number of Natural Disaster Outcomes by Reg/Mun
4.4.10 Jumlah Lembaga Sosial/Panti Sosial
Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004 134
Number of Social Placed byReg/Mun in Banten

BAB V : PERTANIAN
AGRICULTURE

Banten Dalam Angka 2004 lxxiv


Daftar Tabel
5.1. : PERTANIAN TANAMAN PANGAN
FOOD CROPS

5.1.1. Luas Panen Produktivitas dan Produksi Padi Palawija


di Banten 2004………………………………..……… 145
Harvested Area, Productivity and Production of Paddy
in Banten

5.1.2. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija 147


Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004………
Harvested Area, Productivity and Production of Paddy
by Regency in Banten

5.1.3. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung 150


Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004……..
Harvested Area, Productivity and Production of Maize
by Regency in Banten
5.1.4. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu
Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004 …. 151
Harvested Area, Productivity and Production of
Cassava by Regency in Banten
5.1.5. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah
Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004 ….. 152
Harvested Area, Productivity and Production of
Peanuts by Regency in Banten
5.1.6. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang
Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Banten 153
2004…………………………………………...
Harvested Area, Productivity and Production of
Soybeans by Regency in Banten
5.1.7. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar
Menurut Kabupaten/Kota di Banten 154
2004…………………..
Harvested Area, Productivity and Production of Sweet
Potatoes by Regency in Banten
5.1.8. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau
Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004…….. 155
Harvested Area, Productivity and Production of
Mungbeans by Regency in Banten
5.1.9. Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan
Buah-buahan Semusim di Banten 2004 …..……….... 156
Harvested area, Production and Yield Rate of Season
Vegetables and Fruit in Banten
5.1.10. Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan 157
Buah-buahan Tahunan di Banten 2004 …..………....
Harvested area, Production and Yield Rate of Annual
Vegetables and Fruit in Banten
5.1.11. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman 158
Obat-obatan di Banten 2004………………………..
Harvested Area, Productivity and Production of
Medicine by Regency in Banten
5.1.12. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Hias 159
di Banten 2004………………………..
Harvested Area, Productivity and Production of
Decorated by Regency in Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxxv


Daftar Tabel

5.2. : TANAMAN PERKEBUNAN


ESTATE CROPS

5.2.1. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara


Menurut Jenis Tanaman di Banten 2004 ……… 160
Area and Production of National Large Estate
by Types of Crops in Banten

5.2.2. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta 161


Menurut Jenis Tanaman di Banten 2004………….....
Area and Production of Private Large Estate by Types
of Crops in Banten
5.2.3. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut
Jenis Tanaman di Banten 2004 …………. 162
Area and Production of Small Holders Private
Plantation by Types of Crops in Banten

5.2.4. Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut


Kepemilikan di Banten 2004 …………………. 163
Area and Production of Rubber by Ownership in
Banten
5.2.5. Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut
Kepemilikan di Banten 2004 ………………… 164
Area and Production of Coconut by Ownership in
Banten
5.2.6. Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut
Kepemilikan di Banten 2004.………………….. 165
Area and Production of Coffee by Ownership in Banten
5.2.7. Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut
Kepemilikan di Banten 2004…………...…. 166
Area and Production of Cacao by Ownership in
Banten
5.2.8. Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren Menurut
Kepemilikan di Banten 2004…………...…. 167
Area and Production of Sugar Palm by Ownership in
Banten
5.2.9. Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo Menurut
Kepemilikan di Banten 2004…………...…. 168
Area and Production of Melinjo by Ownership in
Banten

5.3. : KEHUTANAN
FORESTRY
5.3.1. Luas Hutan Negara Menurut Jenisnya di Banten 2004 169
National Forest Area by Kind
5.3.2. Luas Kawasan Negara Menurut Status dan BKPH di 170
Banten 2004
National Forest Area by State
5.3.3. Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba di 171
Banten 2000-2004
Production and Value of Jati an Rimba Woods

5.4. : PETERNAKAN
ANIMAL HUSBANDRY

Banten Dalam Angka 2004 lxxvi


Daftar Tabel

5.4.1. Jumlah Ternak Menurut Jenis di Banten 2004…….… 172


Number of Livestocks by Kind in Banten

5.4.2. Jumlah Ternak Yang Masuk ke Banten 2004……….. 173


Number of Livestock Inflow to Banten
5.4.3. Jumlah Unggas dan Telur Yang Masuk ke Banten 2004 174
Number of Poultries and Eggs Inflow to Banten
5.4.4. Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di
Banten 2004……………………………..……….. 175
Population of Poultries in Banten
5.4.5. Produksi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di
Banten 2004………………………………………… 176
Production of Poultries in Banten
5.4.6. Jumlah Ternak Yang Keluar dari Banten 2004………..
177
Number of Livestock Outflow from Banten
5.4.7. Jumlah Unggas dan Telur Yang Keluar dari Banten
2004……………………………….. … 178
Number of Poultries and Eggs Outflow from Banten
5.4.8. Jumlah Ternak Sapi Yang Dipotong Menurut Status
Tempat Pemotongan di Banten 2004…………... 179
Number of Slaughtered Cows by Status of Place in
Banten
5.4.9. Jumlah Ternak Kerbau Yang Dipotong Menurut Status
Tempat Pemotongan di Banten 2004………………. 180
Number of Slaughtered Buffaloes by Status of Place
in Banten
5.4.10. Jumlah Ternak Kambing Yang Dipotong Menurut
Status Tempat Pemotongan di Banten 2004…………. 181
Number of Slaughtered Goats by Status of Place in
Banten
5.4.11. Jumlah Domba Yang Dipotong Menurut Status Tempat
Pemotongan di Banten 2004…………..……………. 182
Number of Slaughtered Sheep by Status of Place in
Banten
5.4.12. Jumlah Ternak Babi Yang Dipotong Menurut Status
Tempat Pemotongan di Banten 2004 …………….…. 183
Number of Slaughtered Pigs by Status of Place in
Banten

5.4. : PERIKANAN
FISHERY

5.5.1. Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan


Pemeliharaan di Banten 2004………………………... 184
Fish Production by Type of Catching and Breeding
Facilities in Banten
5.5.2. Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan
Pemeliharaan di Banten 2004…………………...… 187
Value of Fish Production by Type of Catching and
Breeding Facilities in Banten
5.5.3. Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Jenis di
Banten 2004…………………………………….…. 190
Number of Marine Fisheries Catching by Kind in
Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxxvii


Daftar Tabel
5.5.4. Jumlah Perahu/Kapal Penangkapan Ikan Menurut Jenis
di Banten 2004 ………………………………………. 193
Number of Fisheries Boat by Kind in Banten
5.5.5. Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan Ikan di
Banten 2004……………………………………….. 194
Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten
5.5.6. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis
Perikanan di Banten ………………………………….
Number of Fishery Household by Type of Fishery in 195
Banten

BAB VI. : INDUSTRI, PENGGALIAN DAN ENERGY


MANUFACTURING, QUARRYING, ENERGY

6.1. : INDUSTRI PENGOLAHAN


MANUFACTURING

6.1.1. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut


Kabupaten/ Kota di Banten 2003……………..... 207
Number of Manufacturing and Man Power of
Establishment by Regency/Municipality in Banten

6.1.2. Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut


Kabupaten/Kota di Banten 2003……………. 208
Value Input, Output and Added of Manufacturngi by
Regency /Municipality in Banten
6.1.3. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut
Golongan Industri di Banten 2003……………… 209
Number of Manufacturing and Man Power
Establishment by Industrial Group in Banten
6.1.4. Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut
golongan Industri di Banten 2003…………….. 211
Value Input, Output and Added of Manufacturing by
Industrial Group in Banten

6.2. : PENGGALIAN
QUARRYING

6.2.1. Produksi Bahan Galian Golongan-C Pada Perusahaan


Pemegang SIPD di Banten 2004…….. 212
Production of Quarrying Items on Companies Holding
SIPD in Banten
6.2.2. Produksi Bahan Galian Golongan-C Menurut
Kabupaten/Kota di Banten 2004……………………. 213
Production of Classification C Quarrying Items by
Regency/Municipality in Banten
6.2.3. Jumlah Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) dan
Luas Wilayah Penambangan per Jenis Bahan Galian di 214
Banten 2004…………………………………………..
Number of SIPD and Area by Kind of Quarrying Items
in Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxxviii


Daftar Tabel
6.2.4. Jumlah SIPD dan Luas Wilayah Menurut Kabupaten/
Kota di Banten 2004……………….. 215
Number of SIPD and Area by Regency/ Municipality in
Banten

6.3. : LISTRIK DAN AIR MINUM


ELECTRICITY AND DRINKING WATER

6.3.1. Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi


Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Banten 2004 … 216
Number of Customers, Connected Power and Sold
Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten
6.3.2. Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Banten
2000-2004 ………………………………………. 217
Number of Distribution Transformator in Banten
6.3.3. Penyediaan, Penjualan dan Susut Energi Listrik di
Banten 2000-2004………………………….. 219
Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten
6.3.4. Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langanan, dan 220
Daya Tersambung di Banten 2000-2004
Number of Villages, Customer, and Conection Power
6.3.5. Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi
dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air Yang
Dipakai di Banten 2003-2004……………………….... 221
Number of Water supply Enterprises Production
Capacity Water Production by Water Resources in
Banten
6.3.6. Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi Perusahaan
Air Minum Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan di
Banten 2003-2004…………………………….…….
Number of Technical and Administration Worker
222
Water Supply Enterprise by Educational Attainment in
Banten
6.3.7. Jumlah Pelanggan Air Minum yang Didistribusikan
Menurut Jenis Konsumen di Banten 2004……… 223
Number of Water Customer by type of Customer Group
in Banten
6.3.8. Jumlah Pelanggan Air Minum yang Didistribusikan
Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004……… 224
Number of Water Customer by Regency/Municipality
of Customer Group in Banten

BAB VII. : PERDAGANGAN, HOTEL DAN PARIWISATA


TRADE, HOTEL AND TOURISM

7.1. : PERDAGANGAN
TRADE

7.1.1. Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhan Utama


di Banten 2004 ………………………… 231
Volumeand Value of Export by Principal Ports
7.1.2. Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhan Utama di
Banten. 2004 ………………………………….. 232
Volume and Value of Import by Principal Ports
7.1.3. Ekspor dan Impor Melaui Pelabuhan di Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxxix


Daftar Tabel
Menurut Bulan 2004 ……………….. 233
Export dan Import of Banten Province by Month
7.1.4. Ekspor Melalui pelabuhan di Banten Menurut Negara
Tujuan 2004 ….................................... 234
Export from Banten by Destination
7.1.5. Impor Melalui Pelabuhan di Banten Menurut Negara
Asal 2004 …………………………….. 235
Im port from Banten by Source
7.1.6. Ekspor Melalui pelabuhan di Banten Menurut
Komoditi 2004 ….................................... 237
Export from Banten by Commodity
7.1.7 Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Banten
2004 ……………………… 239
Number of Restaurant in Banten
7.1.8. Jumlah Desa yang Mempunyai Pasar di Banten 2003 240
Number of Villages Which Have Market

7.2. : HOTEL
HOTEL

7.2.1. Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang


Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004……… 241
Number of Classified and Non Classified Hotel by
Regency/Municipality in Banten
7.2.2. Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut
Kabupaten/Kota di Banten 2004..…………
Number of Hotels Rooms, and Beds of Hotel by 242
Regency/Municipality in Banten
7.2.3. Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non Kejuruan
Hotel/ Pariwisata Menurut Kabupaten/Kota di Banten
2004………………. 243
Number of Hotel/Tourism Educational Workers and
Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten

7.2.4. Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara


Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten
2004………………………………….. 244
Number of Domestic Guest and Foreign Guest of
Hotel by Regency/Municipality in Banten

7.2.5. Rata-rata Lamanya Menginap Tamu Nusantara dan


Tamu Mancanegara Pada Hotel di Banten 2004 245
Average Length of Stay of Domestic Guest and Foreign
Guest of Hotel by Regency/Municipality in Banten
7.2.6. Persentase Tingkat Penghunian Kamar Pada Hotel di
Banten 2004 …………………………….... 246
Percentage of Room Occupation Rate of Hotel by
Regency/Municipality in Banten
7.2.7. Persentase Pemakaian Tempat Tidur pada Hotel di
Banten 2004 …………………………………... 247
Percentage of Beds Sold of Hotel by
Regency/Municipality in Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxxx


Daftar Tabel

7.3. : PARIWISATA / TOURISM

7.3.1. Jumlah Obyek Wisata Menurut Lokasi di Banten 248


2004 ……………………………………
Number of Tourism Object by Location in Banten
7.3.2 Jumlah Museum, Situs Purbakala dan Bangunan 249
Bersejarah di Banten/ Number of Museum, Old Site
and History Building 2003
7.3.3. Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis Tempat
Rekreasi/Taman Hiburan di Banten 2004……... 250
Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts
in Banten
7.3.4. Jumlah Unit Wisata,Pengunjung, dan Penjualan Karcis
Menurut Kabupaten/Kota dan Obyek Wisata di Banten 251
2004 …………………………………………….
Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by
Regency/Municipality and Tourism Object in Banten

BAB VIII. : PERHUBUNGAN


TRANSPORTATION

8.1. : PERHUBUNGAN DARAT


LAND TRANSPORTATION

8.1.1. Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah Yang


Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas
Jalan di Banten 2004 …………………….…………. 265
Length of Type of Surface, Condition and Category of
Road by Level of Government in Banten
8.1.2. Data Ruas Jalan Nasional dan Propinsi di Banten 2004
Data of National and Province Authority Road in 266
Banten
8.1.3. Daftar Penetapan Kelas Jalan di Wilayah Banten 2004
271
List of Road Classification in Banten
8.1.4. Jumlah Kendaraan Bermotor di Banten 2004 …....
272
Number of Vehicles in Banten
8.1.5. Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan
oleh Kepolisian Wilayah Banten 2004....
273
Number of Driving Certificate Was Produced by Police
of Banten Region
8.1.6. Banyaknya Penerbitan STNK oleh Polwil Banten
2004 ………………………………….. 274
Number of STNK Issued by Polwil Banten
8.1.7. Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah
Korban di Wilayah Kepolisian Banten 2004 ... 275
Number of Accidents and Victims in Police of Banten
Region
8.1.8 Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan Lalu
Lintas di Wilayah Kepolisian Banten 2000-2004…….
276
Material Lost Estimation of Accident in Banten Police
Region
8.1.9. Jumlah Penumpang PT. KAI Daop I Jakarta di

Banten Dalam Angka 2004 lxxxi


Daftar Tabel
Wilayah Banten 2004………………………... 277
Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I
Jakarta in Banten
8.1.10. Lalu Lintas Angkutan Barang PT. KAI Daop I Jakarta
di Banten 2004 ……………………………………. 279
Traffic of Train Cargoes at PT. KAI Daop I Jakarta
in Banten
8.1.11. Lalu Lintas Penumpang Keret a Api di Wilayah Usaha
Barat 2003…………………………………………. 280
Traffics of Train Passengers at West Exploitation
8.1.12. Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah
Usaha Barat Non DKI 2002 ………………………. 281
Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non
DKI

8.2. : PERHUBUNGAN UDARA


AIR TRANSPORTATION

8.2.1. Banyaknya Penerbangan, Penumpang Domestik dan


Barang di Banten 2004………………………… 282
Number of Domestic Flights and Passangers at
Soekarno-Hatta Airport
8.2.2. Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional
di Bandara Soekarno – Hatta 2004……………. 283
Number of International Flights and Passangers at
Soekarno-Hatta Airport
8.2.3. Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang
Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta 284
2004 …………………………………….. ...
Number of Loaded and Unloaded Domestic Cargoes
and Parcels at Soekarno-Hatta Airport
8.2.4. Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang
Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta 285
2004 …………………………….. ...
Number of Loaded and Unloaded International
Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2003

8.3. : PERHUBUNGAN LAUT


SEA TRANSPORTATION

8.3.1. Data Angkutan Penyebrangan di Banten 2000-2004…..


286
Data of Merak – Bakaheuni Sea Crossing in Banten
8.3.2. Data Operasional Pelabuhan di Banten 2004……
288
Operational Data of Port in Banten

8.4. : KOMUNIKASI
COMMUNICATION

8.4.1. Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima PT. Pos


Indonesia Menurut Jenis Surat Banten 2004….. 289
Number of Mail R eceived and Sent by Kind

BAB IX. : KEUANGAN DAN HARGA-HARGA


FINANCE AND PRICES

Banten Dalam Angka 2004 lxxxii


Daftar Tabel

9.1. : INVESTASI
INVESTMENT

9.1.1. Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMA


Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004 ……. 299
Recapitulation of Approval and Realization of Foreign
Investment by Regency/Municipality in Banten
9.1.2. Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi
PMDN Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004 300
Recapitulation of Approval and Realization of
Domestic Investment by Regency/Municipality
in Banten
9.1.3. Peringkat Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal
Negara di Banten 2004………………………. 301
Rank of Foreign Investment Planning Value by Origin
Country in Banten
9.1.4. Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di
Banten 2004……………………. 302
Foreign Investment Value by Sector in Banten
Nilai Rencana Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha
9.1.5. di Banten 2004 ……………………. 303
Domestic Investment Planning Approval by Sector in
Banten
9.1.6. Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Pemerintah Propinsi Banten 2001- 2004 ……..
304
Recapitularion and Realization of Budgeted
Government Revenues and Expenditures (Juta/Million
Rp)
9.1.7. Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah Provinsi
Banten 2004 …………………………………………..
305
Budgeted and Actual Government Routine
Expenditures (Juta/Million Rp)
9.1.8. Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah
Provinsi Banten 2004 …………………………………
306
Budgeted and Actual Government Cost (Juta/Million
Rp)

9.2. : PENERIMAAN PAJAK DAN PENDAPATAN


ASLI DAERAH
TAX AND ACTUAL REVENUE

9.2.1. Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan


Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota 2004……... 307
Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector
and Regency/Municipality

9.2.2. Reaalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut


Kantor Pelayanan Pajak 2004 ………………… 308
Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service
9.2.3. Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tingkat
I Banten Menurut Komponen Penerimaan 2004 309
Actual Revenues of Banten First Level Local
Government by Kind of Revenue

Banten Dalam Angka 2004 lxxxiii


Daftar Tabel

9.2.4. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian


(Bahan Galian Golongan-C &Retribusi Lainnya) 2004 310
Actual Revenue of Quarrying Sector (Class-C and
Other Retributions)

9.3. : HARGA-HARGA
PRICES

9.3.1. Laju Inflasi 44 Kota di Indonesia 1999-2004…………. 311


Inflation Rate at 44 Cities in Indonesia 1999 – 2004
9.3.2. Indeks Harga Konsumen Kota Serang/Cilegon
(1996=100) Menurut Bulan 2004 …………………….. 313
Consumer Price Index (1996 =100) of Serang/Cilegon
by Month
9.3.3. Inflasi Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan 2004…...
315
Inflation Rate of Serang/Cilegonby Month
9.3.4. Perkembangan Harga Gabah dan Beras Menurut
Bulan di Banten 2004………………………… 317
Trend of unhulled Paddy and Rice Price by Month in
Banten

9.4. : ASURANSI DAN BANK


INSURANCE AND BANK

9.4.1. Nilai PremiYang di Terima dan Nilai Klaim Yang


dibayar oleh PT. TASPEN di Banten Menurut Bulan
2004…………………………………. 318
Value of Received Premium and Value of Paid Claim
by PT. Taspen by Month in Banten
9.4.2. Possisi Dana Simpanan Rupiah Dana Valuta Asing
Bank umum Menurut Kab/Kota, Jeenis Valuta dan
Jenis Simapanan 2004…………………………….. 319
Commercial Bank’s Outstanding Funds in Rupiah and
Foreign Exchange by Regions,Type of Currency and
Type of Deposits Based on Banks’Office Funds
Location in Banten
9.4.3. Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum
Menurut Kab/Kota, Jenis Valuta, Jenis Penggunaan
dan Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di
Banten 2004………………………………. 333
Commercial Bank’s Outstanding Funds in Rupiah and
Foreign Exchange by Regions,Type of Currency and
Type of Deposits Based on Banks’Office Funds
Location in Banten
9.4.4. Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi 2003-
2004………………………………………………..
347
Performance of cooperation Activity by Indicator of
Production
9.4.5. Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha
dan Kabupaten/Kota 2004………………………
348
Number of Trade Business Permits Issued by Scale of
Establisment and Municipality
9.4.6. Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status
349
Kepemilikan di Banten 2001-2004 …………………..

Banten Dalam Angka 2004 lxxxiv


Daftar Tabel
Number of Commercial Bank Officesby Status in
Banten
BAB X. : PENDAPATAN REGIONAL
REGIONAL INCOME

10.1.1 PDRB Propinsi Banten ADHB Menurut Lapangan


Usaha 2001-2004……………………………………... 361
Gross Regional Domestic Product of Banten at
Current Market Price by Industrial Origin
10.1.2. PDRB Propinsi Banten ADHKL 1993 Menurut
lapangan Usaha 2001-2004………………………… 363
Gross Regional Domestic Product of Banten
Constant Price1993 by Industrial Origin
10.1.3. Laju Pertumbuhan PDRB Propinsi Banten ADHK
1993 Menurut Lapangan Usaha 2001-2004 ………….. 365
Growth Rate of Gross Regional Domestic
Product of Banten at Constant Price by Industrial
Origin
Distribusi Persentase PDRB Propinsi Banten ADHB
10.1.4. Menurut Lapangan Usaha 2001-2004………...
Percentage distribution of Gross Regional Domestic
Product of Banten at Current Price 1993 by Industrial 367
Origin
10.1.5. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto
Banten Atas Dasar Harga Konstan 1993 Menurut
Lapangan Usaha 2001-2004…………………………. 369
Percentage Distribution of Gross Domestic Regional
Product of Banten at Constant Price 1993 by
Industrial Origin
10.1.6. Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun
dan PDRB Perkapita Banten 2001-2004……………… 371
Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year
and GRDP Per Capita in Banten
10.2.1 PDRB Propinsi Banten ADH Berlaku Menurut Jenis
Pengeluaran 2001-2004 ……………………... 373
Gross Regional Domestic Product of Banten at
Current Market Price by Expenditure
10.2.2 PDRB Propinsi Banten ADH Konstan1993 Menurut
Jenis Pengeluaran 2001-2004………………………… 374
Gross Regional Domestic Product of Banten
Constant Price1993 by Expenditure
10.3.1 PDRB Propinsi Banten ADH Berlaku Menurut
Kabupaten/Kota 2001-2003 ……………………... 375
Gross Regional Domestic Product of Banten at
Current Market Price by Regency/ Municipality
10.3.2 PDRB Propinsi Banten ADH Konstan1993 Menurut
Kabupaten/Kota 2001-2003………………………… 376
Gross Regional Domestic Product of Banten
Constant Price1993 by Regency/ Municipality

BAB XI. : KETERSEDIAAN PANGAN DAN


PENGELUARAN PENDUDUK
FOOD AVAILABILITY AND POPULATION
EXPENDITURE

Banten Dalam Angka 2004 lxxxv


Daftar Tabel
11.1. : KETERSEDIAAN PANGAN
FOOD AVAILABILITY

11.1.1. Perkembangan Persediaan Pangan di Banten 2004 ..... 381


Rice Stock in Banten
11.1.2. Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Beras Dolog
Wilayah I Banten 2004………………………….. 382
Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten

11.2. : PENGELUARAN PENDUDUK


POPULATION EXPENDITURE

11.2.1. Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan


Pengeluaran Perkapita Sebulan 2004 ……………. 384
Population by Regency/Municipality and Monthly Per
Capita Expenditure Class in Banten
11.2.2. Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis
Pengeluaran Sebulan dan Golongan Pengeluaran
Perkapita Sebulan 2004………………………………. 386
Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of
Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure
Class in Banten

11.3. : LAINNYA
OTHERS

11.3.1. Gini Ratio Kabupaten/Kota 2000-2004……………….. 388


Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten

Banten Dalam Angka 2004 lxxxvi


Penjelasan Umum Explanatory Notes

PENJELASAN UMUM
EXPLANATORY NOTES

Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini adalah sebagai berikut:


Symbols which are used in this publication, are as follows:

Data belum tersedia …………………… : …


Data not yet available

Data tidak tersedia …………………… : -


Data not available

Data dapat diabaikan …………………… : 0


Data negligible

Tanda desimal …………………… : ,


Decimal point

Angka sementara …………………… : *)


Final

Angka sangat sementara …………………… : **)


Preliminary

Angka diperbaiki …………………… : r)


Revised figures

Angka perkiraan …………………… : e)


Estimated figures

Banten Dalam Angka 2003 lxxxvii


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim

Kondisi Geografis dan Iklim Geography and Climate


Melalui Undang-undang no. Base on the act No. 23
23 tahun 2000, status Karesidenan year 2000, state of Banten
Banten Propinsi Jawa Barat be- residency of West Java change
rubah menjadi Propinsi Banten. became Banten Province. Banten
Wilayah Propinsi Banten mem- Province has area about 8.800,83
punyai luas 8.800,83 km2, terdiri km2, that content four regencies
empat kabupaten yaitu Kabupaten namely Pandeglang, Lebak,
Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, and Serang, and two
Tangerang dan dua Kota yaitu Kota cities namely Tangerang and
Tangerang dan Kota Cilegon. Cilegon.

Wilayah Propinsi Banten Banten Province occur at


berada pada batas astronomis term astronomy about 10501’11”–
10501’ 11” – 10607’ 12” BT da n 10607’ 1 2” Eas tLongi tude and
0
5 7’50”–701’ 1”LS,me mpu nyai 507’50” –701’ 1” Sout h Lat itude ,
posisi strategis pada lintas wield position is a strategy at
perdagangan internasional dan internasional and national traffic.
nasional.

Propinsi Banten mempunyai Banten Province has


batas wilayah: boundaries:
a. Sebelah utara dengan Laut a. In the north are boundaries by
Jawa Java Sea.
b. Sebelah timur dengan Propinsi b. In the east are boundaries by
DKI Jakarta dan Jawa Barat. DKI Jakarta and West Java
c. Sebelah selatan dengan Province.
Samudra Hindia c. In the south are boundaries by
d. Sebelah barat dengan Selat Hindia Ocean.
Sunda d. In the West are boundaries by
Sunda Strait.
Sedangkan ekosistem wila-
yah Banten pada dasarnya terdiri While ecosystem of Banten
dari: Province is basicly content:
a. Lingkungan Pantai Utara yang a. Northern Beach environment
merupakan ekosistem sawah that ecosystem of irigated rice
irigasi teknis dan setengah field, region of population, and
teknis, kawasan pemukiman industries.
dan industri. b. Region of central Banten is
b. Kawasan Banten Bagian rice field with limitation of
Tengah berupa irigasi terbatas irigation, and estate crops,
dan kebun campur, sebagian little villages. Available of
berupa pemukiman pedesaan. water is enough and stable.

Banten Dalam Angka 2004 3


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim
Ketersediaan air cukup dengan Available of water is enough
kuantitas yang stabil. and stable.
c. Kawasan Banten sekitar c. Region of Halim-Kendeng
Gunung Halimun-Kendeng throught Malingping,
hingga Malingping, Leuwi Leuwidamanr, Bayah are hills
damar, Bayah berupa pegu that relative hard to access,
nungan yang relatif sulit untuk neverthless that have a natural
di akses, namun menyimpan resources.
potensi sumber daya alam. d. Region of West Banten (Saketi,
d. Banten Bagian Barat (Saketi, DAS Cidano and about
DAS Cidano dan lereng Karang mountain inclination –
kompleks Gunung Karang – Aseupan, and Pulosari
Aseupan dan Pulosari sampai throught DAS Ciliman –
Pantai DAS Ciliman – Pandeglang and West Serang)
Pandeglang dan Serang bagian that affluent concerning with
Barat) yang kaya akan potensi water, are region that
air, merupakan kawasan agriculture area.
pertanian yang masih perlu
ditingkatkan (intensifikasikan) e. Ujung Kulon as Java
e. Ujung kulon sebagai Taman rhinoceros (Rhini Sondaicus)
Nasional Konservasi Badak National Park.
Jawa (Rhini Sondaicus).
f. DAS Cibaliung –Malingping, f. Das Cibaliung –Malingping is
merupakan cekungan yang area that water affluent, but
kaya air tetapi belum diman does not use effectively and
faatkan secara efektif dan productively. The round are
produktif. Sekelilingnya beru surge hills with estate crops
pa bukit-bukit bergelombang and talun environment.
dengan rona lingkungan kebun
campur dan talun, hutan rakyat
yang tidak terlalu produkrif.
Climate of Banten is very
Iklim wilayah Banten sangat influented by Monson trade and El
dipengaruhi oleh Angin Monson Nino Billow. In raining season
(Monson Trade) dan Gelombang (November –March), West wind is
La Nina atau El Nino. Saat musim dominating at Banten climate (from
penghujan (Nopember - Maret ) Sumatera, Hindia ocean beside
cuaca didominasi oleh angin barat South India) that conspire by wind
(dari Sumatera, Samudra Hindia from Asia that overreach South
sebelah selatan India) yang China Sea. At dry season (June –
bergabung dengan angin dari Asia August) East wind is dominating at
yang melewati Laut Cina Selatan. Banten.

Banten Dalam Angka 2004 4


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim
Pada musim kemarau (Juni– That the reason of Banten
Agustus), cuaca didominasi oleh region is undergoes aridity
angin timur yang menyebabkan especialy at Northern Beach, and
wilayah Banten mengalami it
’sv eryhar difElNi nooccurs.
kekeringan yang keras terutama di
wilayah bagian pantai utara, Temperature at beach region
terlabih lagi bila berlangsung El and hills are about 220 C and 320
Nino. C, while temperature at mountain
by altitude between 400 –1.350 m
Temperatur di daerah pantai gains between 180 C –290 C.
dan perbukitan berkisar antara 220
C dan 320 C, sedangkan suhu di
pegunungan dengan ketinggian
antara 400 –1.350 m dpl mencapai
antara 180 C –290 C.

Banten Dalam Angka 2004 5


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim

Jarak Antar Kota di Banten dan Sekitarnya


Tabel 1.1 Distance Among Selected Cities in Banten and Nearby
Table (km)

Jakarta

Pandeglang

Rangkasbitung

Tigaraksa

Tangerang

Serang

Cilegon

Bekasi

Bandung
Kota
City

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Jakarta - 111 131 57 25 90 110 29 187

Pandeglang 111 - 20 25 86 21 41 140 298

Rangkasbitung 131 20 - 74 106 41 61 160 227

Tigaraksa 57 54 74 - 32 33 51 86 244

Tangerang 25 86 106 32 - 65 85 54 212

Serang 90 21 41 33 65 - 20 119 277

Cilegon 110 41 61 51 85 20 - 139 297

Bekasi 29 140 160 86 54 119 139 - 154

Bandung 187 298 227 244 212 277 297 154 -

Banten Dalam Angka 2004 6


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim

Tabel 1.2 Keadaan Iklim di Banten


Table Condition of Climate in Banten

Tipe Iklim
Nama Daerah / No.DPM Bulan Basah Bulan Kering
No. Type of
Name of Region Wet Month Dry Month
Climate
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Serang
a. Serang Selatan (DPM.2) 6 bulan 0 bulan C1
b. Serang Utara (DPM.4) 4 bulan 5 bulan D3

2. Kab. Pandeglang

a. Sebagian besar Pandeglang


8 bulan 0 bulan B1
(DPM.1)

b. Sebagian Pandeglang bagian


6 bulan 0 bulan C1
Utara

3. Kab. Lebak

a. Sebagian besar Lebak


8 bulan 0 bulan B1
(DPM.3)

b.Sebagian Lebak bagian utara


6 bulan 0 bulan C1
(DPM.3)

c.Sebagian Lebak bagian barat


8 bulan 0 bulan B1
(DPM.3)

4. Kota Cilegon (DPM.4) 4 bulan 5 bulan D3

5. Kab. Tangerang (DPM.4) 4 bulan 5 bulan D3

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten


Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 7


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim

Suhu Udara Rata-Rata Maksimum dan Minimum


di Stasiun OBS
Tabel 1.3
Average Maximum and Minimum Temperature at
Table
Observation Station
2004

Suhu
Bulan Temperature (0 Celcius)
Month Maksimum Minimum
Maximum Minimum
(1) (2) (3)
Januari / January 30,9 23,7

Pebruari/ February 30,2 31,1

Maret / March 31,4 23,7

April / April 32,8 23,8

Mei / May 32,3 23,5

Juni / June 31,9 22,1

Juli / July 31,4 23,0

Agustus / August 32,1 22,0

September / September 32,5 22,8

Oktober / October 33,9 22,8

Nopember / November 32,9 23,4

Desember / December 31,4 23,5

Rata-rata / Average 32,0 23,8

2003 31,2 22,9

2002 32,1 23,2


Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten
Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 8


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim

Rata-rata Curah Hujan, Kelembaban Udara, dan


Tabel 1.4 Kecepatan Angin di Stasiun OBS
Average of Rainfalls, Relative Humidity, Wind Velocity at
Table Observation Station
2004

Rata-rata Curah Rata-rata Rata-rata


Hujan Kelembaban Kecepatan
Bulan Average of Udara/ Average Angin/ Average
Month Rainfalls of Relative of Wind
Humidity Velocity
mm % m/detik
(1) (2) (3) (4)
Januari / January 9 86 2

Pebruari/ February 13 85 2

Maret / March 4 83 2

April / April 7 83 3

Mei / May 15 82 2

Juni / June 1 78 2

Juli / July 4 82 2

Agustus / August 0 78 2

September / September 6 80 3

Oktober / October 11 76 2

Nopember / November 6 82 2

Desember / December 11 84 2

Rata-rata / Average 7,25 81,58 2,17

2003 4,88 82,2 2,5


Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten
Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 9


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim

Tabel 1.5 Keadaan Musim Kemarau di Banten


Table Situation of Dry Season in Banten

Panjang Normal
Rata-rata Periode
Nama Daerah / Musim Curah Hujan
Musim Kemarau
No, No,DPM (Dasarian) (mm)
Average Period of
Name of Region Length of Normal
Dry Season
Season Rainfall
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kab. Serang

a. Serang Selatan
MEI.III –SEP.III 13 493 - 667
(DPM.2)

b. Serang Utara
APR.II –NOP.III 23 587 - 794
(DPM.4)

2. Kab. Pandeglang
a. Sebagian besar
Pandeglang JUN.III –SEP.II 9 376 - 508
(DPM.1)
b. Sebagian Pandeglang
MEI.III –SEP.III 13 493 - 667
bagian Utara

3. Kab. Lebak

a. Sebagian besar Lebak


JUN.III –SEP.I 9 343 - 465
(DPM.3)
b.Sebagian Lebak
bagian utara MEI.III –SEP.III 13 493 - 508
(DPM.3)
c.Sebagian Lebak
bagian barat JUN.III –SEP.II 9
(DPM.3)
Kodya Cilegon
4. APR.II –NOP.III 23 587 - 794
(DPM.4)

Kab. Tangerang
5. APR.II –NOP.III 23 587 - 794
(DPM.4)
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten
Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 10


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim

Tabel 1.6 Keadaan Musim Penghujan di Banten


Table Situation of Rainy Season in Banten

Panjang Normal
Rata-rata Periode
Musim Curah Hujan
Nama Daerah / No,DPM Musim Hujan
No, (Dasarian) (mm)
Name of Region Average Period of
Length of Normal
Rainy Season
Season Rainfall
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kab. Serang

a. Serang Selatan
OKT.I –MEI.II 23 1562 - 2114
(DPM.2)

b. Serang Utara (DPM.4) DES.I –APR.I 13 2891 - 3911

2. Kab. Pandeglang

a. Sebagian besar
SEP.III –JUN.II 27 2891 - 3911
Pandeglang (DPM.1)
b. Sebagian Pandeglang
OKT.I –MEI.II 23 1562 - 2114
bagian Utara

3. Kab. Lebak

a. Sebagian besar Lebak


SEP.II –JUN.I 27 2068 - 2798
(DPM.3)
b.Sebagian Lebak bagian
OKT.I –MEI.II 23 1562 - 2114
utara (DPM.3)
c.Sebagian Lebak bagian
SEP.III –JUN.II 27 2891 - 3911
barat (DPM.3)

4. Kodya Cilegon (DPM.4) DES.I –APR. I 13 977 - 1321

5. Kab. Tangerang (DPM.4) DES.I –APR. I 13 977 - 1321

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten


Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 11


Bab I Kondisi Geografis dan Iklim

Luas Tanah dan Penggunaannya Menurut Kabupaten/Kota


Tabel 1.7
Land Area and its Usage by Regency/Municipality
Table
2002

Ladang/ Hutan Perkebun-


Kabupaten/Kota Perumahan Industri Huma/ Rakyat an
Regency/Municipality Housing Industry Tegal Public Etates
Garden Forest Crops
(2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 14.274,7 307,8 85.861,0 9.511,6 32.497,4

2. Lebak 18.720,2 267,6 128.832,7 17.250,2 37.320,4

3. Tangerang 40.185,4 4.025,2 16.849,8 837,2 355,9

4. Serang 23.547,9 3.695,3 51.202,0 4.052,5 13.083,5

Kota/Mun

5. Tangerang 11.479,3 1.796,7 753,1 205,2 83,5

6. Cilegon 3.414,4 555,7 4.861,5 66,0 26,5

Banten 111.621,9 10.648,3 288.360,1 31.922,7 83.367,2


Sumber : Potensi Desa ST 2003, BPS
Source : Village Potential ST 2003, BPS

Banten Dalam Angka 2004 12


Bab II Pemerintahan

Penjelasan Teknis Technical Notes

1. Pemerintahan adalah suatu 1. Governance is a system that


sistem yang mengatur segala regulates all inhabitants
kegiatan masyarakat dalam activities in an area / in a state
suatu daerah/wilayah/negara in all living aspects based on
yang meliputi segala aspek certain norms.
kehidupan berdasarkan norma-
norma tertentu.

2. Propinsi Banten sebagai salah 2. Banten Province, as one of


satu propinsi dari Negara province in Republic of
Kesatuan Republik Indonesia, Indonesia, has the same
mempunyai sistem peme governmental system with
rintahan yang sama dengan other provinces. Governmental
propinsi lainnya. Unit peme unit below Province is
rintahan di bawah propinsi regencies or cities. Each
adalah kabupaten/kota. Ma regency or city consists of
sing-masing kabupaten/kota many districts. Meanwhile,
terdiri dari beberapa keca district consists of many
matan. Sedangkan kecamatan villages.
terbagi habis dalam beberapa
desa/kelurahan.

Propinsi Banten terbagi Banten Province is divided


dalam 4 kabupaten (Pandeglang, into 4 regency (Pandeglang, Lebak,
Lebak, Tangerang dan Serang) dan Tangerang and Serang) and 2
2 kota (Tangerang dan Cilegon). cities (Tangerang and Cilegon).
Jumlah kecamatan di seluruh The number of districts in this
Banten sebanyak 132. Sedangkan province is 132. Meanwhile the
jumlah desa/kelurahan pada tahun number of villages in this province
2004 adalah 1.483 (Tabel 2.1). is 1483. (Table 2.1)

Jumlah DPRD Propinsi Total of legislative


Banten berjumlah 75 orang terdiri institution in Banten Province are
dari 71 orang laki-laki dan 4 orang 75 person that 71 person are male,
perempuan, yang terbagi dalam 8 and 4 person are female at 8
fraksi. Sebagai lembaga legislatif faction. As a legislative institution,
yang salah satu tugasnya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
membuat peraturan perundang- (DPRD) or Regional People
undangan. DPRD Propinsi Banten Representatives Board has duties,
telah menghasilkan 25 buah Surat among others, make laws and
Keputusan Pimpinan Dewan, 22 regulations.
buah Surat Keputusan Dewan

Banten Dalam Angka 2004 15


Bab II Pemerintahan
dan 13 buah Peratuaran Daerah DPRD Banten Province has
(Tabel 2.5 s.d 28). legislated 25 Chairman Board
Decrees, 22 Board Decrees and
Pemerintahan Propinsi 13Local Regulation. (Table 2.5-
Banten selama tahun 2004 2.8)
didukung oleh 2.768 orang
Pegawai Negeri Sipil (PNS), Banten Province Govern-
dimana 2.001 orang laki-laki dan ment for 2004, has 2,768 person
767 orang perempuan. Apabila employee, that 2,001 person are
dilihat dari pendidikan, maka 1.286 male and 767 person are female.
orang atau 46,46 persen PNS As shown at education, so 1,286
berpendidikan sarjana (Strata I/II/ person or 46.46 percent are
III), sedangkan sisanya 53,54 graduate (Stratum I/II/III), while
persen hanya berpendidikan non reside about 53,54 percent only are
gelar (Sarjana Muda/D3 atau yang non graduate (bachelor graduate
lebih rendah). Dari 26 instansi or lower). Banten Province
pemerintah yang ada di lingkungan Govern-ment has 26 unit instance,
Propinsi Banten, hanya Sekretariat only Regional Secretary has
Daerah yang mempunyai jumlah enough high employee about 613
PNS yang cukup besar, yaitu 613 person or 22.15 percent of all
orang atau 22,15 persen dari employee.
seluruh PNS yang ada.

Banten Dalam Angka 2004 16


Bab II Pemerintahan

Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Banten


Tabel 2.1 Number of Districts, Special Villages and Villages
Table in Banten
2004

Desa/Kelurahan
Village/Special Village
Kabupaten/Kota Kecamatan
Regency/Municipality District
Desa Kelurahan Jumlah
Village Special Village Total
(1) (2) (3) (4) (5)

Kab/Reg

1. Pandeglang 28 322 13 335

2. Lebak 23 295 5 300

3. Tangerang 26 328 - 328

4. Serang 34 351 22 373

Kota/Mun

5. Tangerang 13 - 104 104

6. Cilegon 8 41 2 43

Banten 132 1337 146 1.483

2003 124 1.337 144 1.481

2002 122 1.337 144 1.481

2001 116 1.330 146 1.476


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 17


Bab II Pemerintahan

Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Banten


Tabel 2.2
Number of Villages by Classification in Banten
Table
2004

Swasembada
Kabupaten/Kota Swadaya Swakarsa Jumlah
Self-
Regency/Municipality Self-Help Self-Work Total
Supporting
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang
- - 335 335
2. Lebak
- 1 299 300
3. Tangerang
- - 328 328
4. Serang
- - 373 373
Kota/Mun

5. Tangerang
- - 104 104
6. Cilegon
- - 43 43
Banten
1 1.482 1.483
2003 - 1 1.480 1.481

2002 - 1 1.480 1.481

2001 - 1 1.480 1.481

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Propinsi Banten


Source : Soviety Power Board of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 18


Bab II Pemerintahan

Jumlah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)


Tabel 2.3 Menurut Kategori di Banten
Table Number of LKMD by Category in Banten
2004

Kabupaten/Kota Swadaya Swakarsa Swasembada Jumlah


Regency/Municipality Self-Help Self-Work Self-Supporting Total

(1) (2) (3) (4) (5)

Kab/Reg

1. Pandeglang - 181 154 385

2. Lebak 1 243 56 300

3. Tangerang - - 328 328

4. Serang - - 373 373

Kota/Mun

5. Tangerang - - 104 104

6. Cilegon - - 43 43

Banten 1 424 1.058 1.533

2003 1 449 1.031 1.481

2002 1 424 1.056 1.481

2001 78.146 2.2057 8.854 109.057


Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Propinsi Banten
Source : Soviety Power Board of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 19


Bab II Pemerintahan

Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 2.4
Number of Civilian Reserve Personnel by
Table
Regency/Municipality
2004

Kabupaten/Kota Personil Persentase


Regency/Municipality Personnel Percentage

(1) (2) (3)


Kab/Reg

1. Pandeglang 23.004 10,07

2. Lebak 161.478 70,66

3. Tangerang 16.064 7,03

4. Serang 18.005 7,88

Kota/Mun

5. Tangerang 8.217 3,60

6. Cilegon 1.750 0,77

Banten 228.518 100,00

2003 466.965 100,00

2002 414.735 100,00


Sumber : Badan Kesbang dan Linmas Propinsi Banten
Source : Kesbang & Linmas Board of Banten Provinvce

Banten Dalam Angka 2004 20


Bab II Pemerintahan

Jumlah Anggota DPRD Propinsi Banten


Tabel 2.5 Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin
Table Number of Parliament Members
by Political Party and Sex
2004

Partai Politik Laki-laki Perempuan Jumlah


Party Male Female Total
(1) (2) (3) (4)

Partai Golongan Karya (Golkar) 16 - 16

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 11 - 11

Partai Demokrasi Indonesia


7 3 10
Perjuangan (PDI-P)
Partai Persatuan Pembangunan
7 1 8
(PPP)

Partai Demokrat 8 - 8

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5 - 5

Partai Bintang Reformasi (PBR) 5 - 5

Partai Amanat Nasional (PAN) 4 - 4

Partai Bulan Bintang (PBB) 3 - 3

Partai Damai Sejahtera (PDR) 2 - 2

Partai Nahdatul Umat Indonesia


1 - 1
(PNUI)

Partai Sarikat Indonesia (PSI) 1 - 1

Partai Karya Peduli Bangsa


1 - 1
(PKPB)

Jumlah/ Total 71 4 75

Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Prop. Banten


Source : Legislative Secretary of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 21


Bab II Pemerintahan

Jumlah Anggota DPRD Propinsi Banten


Tabel 2.6 Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin
Table Number of Parliament Members by faction and Sex
2004

Fraksi Laki-laki Perempuan Jumlah


Faction Male Female Total
(1) (2) (3) (4)

Fraksi Partai Golongan Karya


16 - 16
(F. P. Golkar)

Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS) 11 - 11

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia


9 3 12
Perjuangan (F.PDIP)

Fraksi Partai Persatuan


7 1 8
Pembangunan (F.PPP)

Fraksi Partai Demokrat 8 - 8

Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) 5 - 5

Fraksi Partai Bintang Reformasi


5 - 5
(F..PBR)

Fraksi Madani 10 - 10

Jumlah/ Total 71 4 75

Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Prop. Banten


Source : Legislative Secretary of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 22


Bab II Pemerintahan

Jumlah Anggota DPRD Propinsi Banten


Tabel 2.7 Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin
Table Number of Parliament Members
by Regency/Municipality and Sex
2004

Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Jumlah


Regency/Municipality Male Female Total
(2) (3) (4)

Kab/Reg

1. Pandeglang 9 - 9

2. Lebak 9 - 9

3. Tangerang 28 1 29

4. Serang 13 2 15

Kota/Mun

5. Tangerang 9 1 10

6. Cilegon 3 - 3

Jumlah/ Total 71 4 75

Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Prop. Banten


Source : Legislative Secretary of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 23


Bab II Pemerintahan

Jumlah Keputusan DPRD Propinsi Banten


Tabel 2.8
Number of Parliament Decrees of Banten
Table
2004

Jenis Keputusan Jumlah Keputusan


Kind of Decree Number of Decrees

(1) (2)

1. Surat Keputusan Pimpinan DPRD


25
ParliamentCha i
rma n’sDe cr
eesPa
per

2. Surat Keputusan Dewan (DPRD)


22
Parliament Decree

3. Peraturan Daerah
13
Local Regulation

Jumlah/Total 60

2003 53

2002 74

2001 27

Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Prop. Banten


Source : Legislative Secretary of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 24


Bab II Pemerintahan

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS dan CPNS)


Menurut Pendidikan
Tabel 2.9
Number of Local Government Employees and
Table
Before Employees by Education
2004

CPNS/
PNS/ Jumlah/
Jenis Pendidikan Employee
Education Level Employee Total
Before

(1) (2) (3) (4)

SD / Primary School 31 - 31

SMP / Junior High School 9 - 9

SLTA / Senior High School 935 2 937

Diploma I 56 - 56

Diploma II 24 - 24

Doploma III / Sarjana Muda /


423 - 423
Bachelor Graduate

Strata I 1.103 1 1.104

Strata II 181 - 181

Strata III 3 - 3

Jumlah/Total 2.765 3 2.768

2003 2.661 3 2.664

2002 2.264 498 2.762

Sumber: Biro Kepegawaian Pemerintah Propinsi Banten


Source : Employee Bureau of Regional Government

Banten Dalam Angka 2004 25


Bab II Pemerintahan

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut


Pendidikan dan Jenis kelamin
Tabel 2.10
Number of Local Government Employees by
Table
Education and Sex
2004

Jenis Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah


Education Level Male Female Total

(1) (2) (3) (4)

SD / Primary School 31 - 31

SMP / Junior High School 8 1 9

SLTA / Senior High School 673 264 937

Diploma I/II 53 27 80

Doploma III/Sarjana Muda /


248 177 425
Bachelor Graduate

Strata I 819 283 1.102

Strata II/ III 169 15 184

Jumlah/Total 2.001 767 2.768

Sumber: Biro Kepegawaian Pemerintah Propinsi Banten


Source : Employee Bureau of Regional Government

Banten Dalam Angka 2004 26


Bab II Pemerintahan

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut


Unit Kerja dan Jenis Kelamin
Tabel 2.11
Number of Local Government Employees
Table
by Unit and Sex
2004

Unit Kerja Laki-laki Perempuan Jumlah


Unit Male Female Total

(1) (2) (3) (4)


1.Sekretariat Daerah 402 211 613
2.Badan Perencanaan Daerah 64 32 96
3.Badan Pengawasan Daerah 51 18 69
4.Dinas Pendapatan Daerah 160 48 208
5.Dinas Perhubungan 73 16 89
6.Dinas Pekerjaan Umum 196 15 211
7.Dinas Kesehatan 51 50 101
8.Dinas Pertanian dan Perternakan 135 25 160
9.Dinas Kelautan dan Perikanan 64 17 81
10.Dinas Kehutanan dan Perkebunan 70 25 95
11.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 45 37 82
12.Dinas Pendidikan 106 75 181
13.Dinas Sosial dan Tenagakerja 79 20 99
14.Badan Pemberdayaan Masyarakat 45 19 64
15.Badan Kesbang dan Linmas 51 16 67
16.Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 29 16 45
17.Badan Pendidikan dan Latihan 44 26 70
18.Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah 35 18 53
19.Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi 100 21 121
20.Dinas Pertambangan & Energi 60 8 68
21.Sekretariat Dewan 52 21 73
22.Komisi Pemilihan Umum 23 9 32
23.Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Daerah 17 11 28
24.Kantor Penghubung 3 8 11
25.Kantor Perpustakaan Daerah 16 4 20
26.Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 30 1 31

Jumlah/Total 2.001 767 2.768

Sumber: Biro Kepegawaian Pemerintah Propinsi Banten


Source : Employee Bureau of Regional Government

Banten Dalam Angka 2004 27


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja

Penjelasan Teknis Technical Notes

1. Sumber utama data kepen 1. The main source of population


dudukan adalah Sensus Pen data is Population Census that is
duduk, yang dilaksanakan setiap conducted every 10 years.
sepuluh tahun sekali. Sensus Population Census was conducted
Penduduk telah dilaksanakan 5 times in 1961, 1971, 1980, 1990
sebanyak lima kali sejak Indo and 2000. Besides Population
nesia merdeka yaitu tahun 1961, Census, to maintain the
1971, 1980, 1990 dan 2000. availability of population data
Selain Sensus Penduduk, untuk between 2 censuses period, BPS-
menjembatani ketersediaan data Statistics Indonesia conducted
kependudukan diantara dua Survey Penduduk Antar Sensus
periode sensus, BPS melakukan (SUPAS) or Population Survey
Survei Penduduk Antar Sensus Between Censuses. SUPAS has
(SUPAS), SUPAS telah dila been conducted 3 times in 1976,
kukan sebanyak tiga kali, tahun 1985 and 1995.
1976,1985 dan terakhir 1995.

Di dalam sensus penduduk, In a Population Census,


pencacahan dilakukan terhadap every citizen who domiciles in
seluruh penduduk yang berdo Indonesian geographical area is
misili di wilayah geografis Indo counted, including expatriates
nesia termasuk warga negara except the member of diplomatic
asing kecuali anggota Korps corps and their family. Different
Diplomatik berserta keluarga from previous censuses,
nya. Berbeda dengan pelaksa Population Census 2000 only
naan sensus penduduk sebelum conducted complete counting
nya, Sensus Penduduk 2000 method with more variables
hanya melaksanakan metode considered. Population Census
pencacahan lengkap dengan 2000 was started 1 June 2000 and
jumlah variabel yang lebih ended 30 June 2000. Data was
banyak. Sensus Penduduk 2000 collected by the way of interview
dilaku kan serentak di seluruh with respondent. Counting method
tanah air mulai tanggal 1-30 used in population census is a
Juni 2000. Metode combination between de jure and
pengumpulan data dilakukan de facto method. Respondent who
dengan wawancara antara domiciles in a permanent resident
petugas sensus dengan res is counted in de jure method or
ponden. Cara pencacahan yang the place in which he/she
dipakai dalam sensus penduduk habitually domiciles, Meanwhile,
adalah kombinasi antara de jure respondent who d oe s
n’tdomi ciles

Banten Dalam Angka 2004 31


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
dan de facto. Bagi penduduk in a permanent resident is counted
yang bertempat tinggal tetap in de facto method or the place in
dipakai cara de jure, dicacah di which census officer finds the
mana mereka biasa tinggal, res ponde nt. Citiz
e ns that don’ t
sedangkan untuk penduduk have a permanent resident are,
yang tidak bertempat tinggal among others, the homeless,
tetap dicacah dengan cara de Indonesian flagged marine vessel
facto, yaitu dicacah di tempat di labour, refugees, boatmen and
mana mereka ditemukan petu remote tribe. Those who have
gas sensus biasanya pada permanent residences but
malam (hari terakhir) sensus. undergoing a trip for more than 6
Termasuk penduduk yang tidak moths are not counted in their
bertempat tinggal tetap tuna residence. Meanwhile, those who
wisma, awak kapal berbendera occupy a house less than 6 months
Indonesia,penghuni perahu/ but intend to domicile are counted
rumah apung, masyarakat in that place.
terpencil /terasing dan
pengungsi. Bagi mereka yang
mempunyai tem pat tinggal
tetap, tetapi sedang bepergian
ke luar wilayah lebih dari enam
bulan, tidak dicacah di tempat
tinggalnya. Sebalik nya,
seseorang atau keluarga
menempati suatu bangunan be
lum mencapai enam bulan tetapi
bermaksud menetap disana dica
cah di tempat tersebut.

2. Penduduk adalah semua orang


yang berdomisili di wilayah 2. Population are people who
geografis Republik Indonesia domicile in Indonesian
selama 6 bulan atau lebih dan geographical area for 6 months or
atau mereka yang berdomisili more and or those who live less
kurang dari 6 bulan tetapi than 6 months but intend to
bertujuan menetap. permanently domicile.

3. Rata-rata Pertumbuhan Pen 3. Average Growth of Population is


duduk adalah angka yang a number showing a population
menunjukkan tingkat pertam increases rate per year within
bahan penduduk per tahun specific period. This number is

Banten Dalam Angka 2004 32


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
dalam jangka waktu tertentu. stated as a percentage of a
Angka ini dinyatakan sebagai population base.
persentase dari penduduk dasar.

4. Kepadatan Penduduk adalah 4. Population Density is the number


banyaknya penduduk per km of population per kilometre square
persegi.

5. Rasio Jenis Kelamin adalah 5. Sex Ratio is a ratio between the


perbandingan antara banyaknya number of male compared with
penduduk laki-laki dengan the number of female in a specific
banyaknya penduduk perem region and a specific time. It is
puan pada suatu daerah dan customarily stated in the number
waktu tertentu. Biasanya dinya of male for every 100 female.
takan dengan banyaknya
penduduk laki-laki untuk 100
penduduk perempuan.

6. Rumah Tangga adalah se 6. Household is one person or a


seorang atau sekelompok orang group of person who occupy a
yang mendiami sebagian atau part or a whole house and
seluruh bangunan fisik/sensus, customarily stay and eat together
dan biasanya tinggal bersama from one kitchen. Eat together
serta makan dari satu dapur. from one kitchen means that
Yang dimaksud makan dari satu daily need is managed together.
dapur adalah jika pengurusan
kebutuhan sehari-harinya dikelo
la bersama-sama menjadi satu.

7. Anggota Rumah Tangga 7. Member of Household is every


adalah semua orang yang bia person who customarily stay in
sanya bertempat tinggal di suatu one household, including those
rumah tangga, baik yang berada whodon ’tst ayathomewhe nthey
di rumah pada waktu penca are counted.
cahan maupun yang sementara
tidak ada.

8. Rata-rata Anggota Rumah 8. Average Member of Household is


Tangga adalah angka yang the average number of member
menunjukkan rata-rata jumlah per household.
anggota rumah tangga per
rumah tangga.

Banten Dalam Angka 2004 33


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja

9. Pengumpulan data angkatan 9. Labour force data collection is


kerja dilaksanakan BPS melalui conducted by BPS through census
sensus dan survei. Survei and survey. Survey Angkatan
Angkatan Kerja Nasional (Saker Kerja Nasional (Sakernas) or
nas) merupakan survei yang National Manpower Survey is a
khusus mengumpulkan informa survey that especially gather
si/data ketenagakerjaan. Pada data/information concerning with
beberapa survei sebelumnya, manpower. In previous survey,
pengumpulan data angkatan manpower data collecting is
kerja dipadukan dalam kegiatan combined in other survey and
lainnya, seperti Survei Sosial census such as Survey Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas), Ekonomi Nasional (Susenas) or
Sensus Penduduk (SP), dan National Economic and
Survei Penduduk Antar Sensus Social.Survey, Population Census
(Supas). and Population Survey Between
Censuses (Supas).
10. Penduduk Usia Kerja adalah
Penduduk yang berumur 15 10. Working Age Population are
tahun ke atas those aged beyond 15 year.

11. Bekerja adalah melakukan 11. Working is doing a job that


pekerjaan dengan maksud intends to earn or help to earn
memperoleh atau membantu revenue or profit and lasting
memperoleh pendapatan atau continuously at least one hour
keuntungan dan lamanya beker in the previous week ( including
ja paling sedikit 1 jam secara family worker who works or
terus menerus dalam seminggu helps economic activities of the
yang lalu (termasuk pekerja family without any salary)
keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu usaha
/kegiatan ekonomi). 12. Labor Force are those aged
beyond 15 who work, or have
12. Angkatan Kerja adalah pen any job but at present is not
duduk usia kerja (15 tahun ke working and those who try to
atas) yang bekerja, atau punya find a job.
pekerjaan namun sementara
tidak bekerja, dan yang mencari
pekerjaan.

Banten Dalam Angka 2004 34


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja

13. Jumlah jam kerja seluruhnya 13. Total Working Hour is the
adalah jumlah jam kerja yang number of working hour used to
digunakan untuk bekerja (tidak work (not include official relax
termasuk jam kerja istirahat hour and working hour that
resmi dan jam kerja yang used to do things instead a job)
digunakan untuk hal-hal diluar
pekerjaan).
14. Working Field is the kinds or the
14. Lapangan Usaha adalah bidang place of works in which
kegiatan dari pekerjaan /tempat someone do his job. The
bekerja dimana sese orang classification of working area
bekerja. Klasifikasi lapangan follows Klasifikasi Baku
usaha mengikuti Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
Baku Lapangan Usaha (KBLI) or Indonesia Working
Indonesia (KBLI) dalam 1 digit. Field Standard Classification in
one digit.
15. Status Pekerjaan adalah kedu
dukan seseorang dalam unit 15. Employment Status is the level
usaha/kegiatan dalam melaku in which someone does his job
kan pekerjaan. in a working unit.

16. Pekerja Tak Dibayar adalah


seseorang yang bekerja mem 16. Unpaid Workers are those who
bantu usaha untuk memperoleh works to help economic
keuntangan/penghasilan yang activities of the family without
dilakukan oleh salah seorang any salary, including those who
anggota rumah tangga atau are not the member of the
bukan anggota rumah tangga family.
tanpa mendapat upah/gaji.
17. Labor Force Participation
17. Tingkat Partisipasi Rates is the basic manpower
Angkatan Kerja (TPAK) indicator showing inhabitants
adalah salah satu indikator dasar participation in the productive
ketenaga kerjaan yang economic activities. TPAK is
memberikan gam baran tentang formulated as follows:
seberapa besar keterlibatan
penduduk dalam kegiatan
ekonomi produktif. Rumus
TPAK adalah:

Banten Dalam Angka 2004 35


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
Jumlah Penduduk ( Number of
Yang Tergolong dalam inhabitants
Angkatan Kerja in Work Force) X 100
x 100 Number of
Jumlah Penduduk inhabitants
Berumur 10 Tahun aged beyond
Ke Atas 10 year

3.1. Penduduk 3.1 Population

Dalam kaitannya dengan In relation with continuing


pembangunan berkelanjutan, hampir development, almost all programs
tidak satu programpun yang tidak are dealt with inhabitants. All
memperhatikan penduduk. Semua development programs are
jenis program pembangunan ten integrated and directed toward the
tunya diintegrasikan dan akan di goal, namely increasing welfare and
bawa ke dalam suatu tujuan living quality of inhabitants.
pembangunan, yaitu untuk mening Because of that reason, a population
katkan kesejahteraan dan kualitas information that is completed with
hidup penduduk. Oleh karena itu various characteristics, tendency
informasi kependudukan, dengan and differentiation is very
berbagai karakteristik, kecende substantial. By the same reason,
rungan dan diferensiasinya menjadi population data and any other
semakin penting. Sehubungan related data are very important for
dengan itu, data penduduk seba the development planning and
gaimana data lainnya, sangat evaluation especially after paradigm
diperlukan dalam berbagai peren change that not only based on
canaan dan evaluasi pembangunan, economic growth but also based on
terutama setelah adanya pergeseran improving human resources quality,
paradigma pembangunan yang tidak that has become the goal of
hanya bertumpu pada peningkatan development itself. (people - centred
pertumbuhan ekonomi semata tetapi development).
upaya meningkatkan kualitas SDM
telah menjadi tumpuan dan tujuan
pembangunan itu sendiri.

a. Jumlah dan Pertumbuhan a. Population and Population


Penduduk Growth

Jumlah penduduk di suatu Population in an area is


daerah sebenarnya merupakan asset actually a great development asset
dan potensi pembangunan yang and potential if the population is

Banten Dalam Angka 2004 36


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
qualified. In contrast, a great deal
besar, manakala penduduk tersebut number of population and its growth
berkualitas. Sebaliknya dengan with minor quality will be a big
jumlah dan pertumbuhan penduduk burden for the development process
yang pesat tetapi dengan kualitas itself.
yang rendah akan menjadi beban
besar bagi proses pembangunan
yang akan dilaksanakan.

Penduduk Banten berdasar Banten population based on


kan data hasil Sensus Penduduk the result of Population Census
yang disajikan pada tabel 3.1.1, noted at Table 3.1.1 shows that the
menunjukkan bahwa jumlah pen number of population is increasing.
duduk terus bertambah. Pada tahun In 1961 population number is
1961 tercatat sebanyak 2.438.574 2.438.574 while in 1971 is
jiwa dan tahun 1971 sebanyak 3.045.154 and increasing toward
3.045.154 jiwa, meningkat menjadi 4.015.837 in 1980 and 5.967.907 in
4.015.837 jiwa pada tahun 1980 dan 1990. In year 2000 population
5.967.907 jiwa pada tahun 1990. number based on 2000 Population
Pada tahun 2000, jumlah penduduk Census has become 8.096.809 and
tersebut berdasarkan hasil Sensus in 2004 is increasing to be
Penduduk 2000 (SP2000) telah 9.083.144 inhabitants.
bertambah menjadi sebanyak
8.096.809 jiwa dan tahun 2004
meningkat kembali menjadi
9.083.114 jiwa.
Increasing trend in
Kecenderungan penduduk population growth from one census
yang terus bertambah dari periode to the next census or from one
sensus yang satu ke sensus atau survey to the next survey is not only
survei berikutnya tentunya bukan caused by natural population
hanya disebabkan pertambahan growth, but also caused by
penduduk secara alamiah, tetapi migration. Migrants come to Banten
tidak terlepas dari kecenderungan because of many reason and job
migran baru yang masuk disebabkan opportunities in many sectors,
daya tarik provinsi Banten itu among others, industrial companies
sendiri, baik dilihat dari potensi situated Cilegon, Tangerang and
daerah seperti banyaknya peru Serang, tourism companies in
sahaan industri besar/sedang di Pandeglang, Cilegon and Serang
daerah Cilegon, Tangerang dan and any other job opportunities and
Serang serta potensi pariwisata di also the more conducive atmosphere
Pandeglang, Serang dan daerah

Banten Dalam Angka 2004 37


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
lainnya, sehingga ketersediaan for people to enhance any economic
lapangan kerja dan makin kon activities.
dusifnya kesempatan berusaha akan
menarik pendatang dari luar Banten.

Laju Pertumbuhan pen Population growth rate in


duduk Banten seperti yang disajikan Banten, as noted in Table 3.1.2 for
pada tabel 3.1.2, selama kurun periods of 1990– 2000 grows in
waktu 1990-2000 rata-rata tumbuh average of 3,21 percent. This rate
sebesar 3,21 persen. Angka ini shows a decrease compared with
menunjukkan penurunan dibanding population growth rate in periods of
kan pertumbuhan antara tahun 1980- 1980 –1990 showing 4,04 percent,
1990 yang rata-rata sebesar 4,04 but still relatively higher than the
persen tetapi masih relatif lebih population growth rate in 1961-
besar bila dibandingkan antara kurun 1970 and 1971-1980 showing 2,25
waktu 1961-1971 dan 1971-1980 percent and 3,12 respectively. If
yang masing-masing besarnya 2,25 viewed from the regency and
persen dan 3,12 persen. Apabila municipals side, high population
dilihat menurut kabupaten/kota pada growth incurred in Kabupaten
kurun waktu 1990-2000, terdapat Tangerang and Kota Tangerang
rata-rata laju pertumbuhan penduduk with the average of population
yang relatif tinggi, yaitu di growth is 4.35 percent and 3.83
Kabupaten Tangerang dan Kota percent respectively.
Tangerang dengan rata-rata laju The highness of population
pertumbuhan penduduknya masing- growth in those 2 regencies is
masing sebesar 4,35 persen dan 3,83 closely related with their economic
persen. Tingginya pertumbuhan potential that has grown to be the
penduduk di ke-dua daerah tersebut centre of economic area and has
tidak terlepas dari potensi daerah become destination for migrants. It
bersangkutan yang telah tumbuh is also caused by their sites that are
menjadi pusat kawasan pertumbuhan straight-bordered with Indonesian
perekonomian sehingga menjadi Capitol (Jakarta) –Jabotabek area.
daerah tujuan para pendatang A great number of inhabitants whose
(migran), serta karena letaknya yang daily economic activities in Jakarta
berbatasan langsung dengan Ibu stay in that two area. Compared
kota Negara (Jakarta) –wilayah with population growth rate in the
Jabotabek –yang mau tidak mau previous period (1980-1990), all
harus menampung pula penduduk regencies and municipals, except
yang aktivitas ekonomi keseha Serang, shows a decreasing growth
riannya di wilayah DKI Jakarta. rate.
Selanjutnya, bila dibandingkan
dengan pertumbuhan penduduk pada

Banten Dalam Angka 2004 38


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
periode sebelumnya (1980-1990) Extreme decreasing growth rate
semua kabupaten/kota kecuali incurred in Kota Tangerang from
Kabupaten Serang, menunjukkan 8,77 percent in 1980-1990 to 3,83
penurunan laju pertumbuhan percent in 1990-2000. This
penduduk. Penurunan laju pertum happened because in the periods of
buhan yang cukup ekstrim terjadi di 1980-1990 in Kota Tangerang there
Kota Tangerang dari rata-rata is an addition in the number of
sebesar 8,77 persen pada kurun district from 3 districts become 5
waktu 1980-1990 menjadi 3,83 districts. The 2 districts are
persen pada tahun 1990-2000. Hal previously of Kabupaten Tangerang
ini terjadi karena pada kurun waktu
1980-1990 di kota Tangerang
(sebelumnya Kotif) terjadi penam As explained above, population
bahan kecamatan, dari 3 kecamatan number always increases from year
menjadi 5 kecamatan yang ke- to year. Population number in
duanya berasal dari wilayah Banten in 2004 based on the result
di Kabupaten Tangerang. of National Social Economic Survey
(Susenas) in February, increase to
Seperti dijelaskan dimuka, jumlah be 9.083.144 inhabitants, 4.607.595
penduduk dari tahun ke tahun selalu of them are men and greater than
mengalami pening katan. Jumlah the woman that only amounting
penduduk Banten pada tahun 2004 4.475.549 inhabitants.
berdasarkan hasil Survei Sosial The average of population growth
Ekonomi Nasional (Susenas) rate for period 2000-2004
keadaan Februari, bertambah amounting 3,18 percent is relatively
menjadi 9.083.144 jiwa yang terdiri decreassed if compared with the
dari laki-laki 4.607.595 jiwa lebih population growth rate for period
banyak dibanding perempuan yang 1990-2000 amounting 3,21 percent.
jumlah nya 4.475.549 jiwa. Bila Meanwhile, the number of
dihitung rata-rata laju pertumbuhan household in Banten in 2004 is
penduduk selama periode waktu 2.180.336.
2000-2004 besarnya sekitar 3,18 As a region that is open
persen, relatif menurun dibanding for everyone, in Banten there are
pertumbuhan selama kurun waktu 16,871 expatriates as noted in table
1990-2000 yang besarnya 3,21 3.14. Of all expatriates, most of
persen. Sementara itu, jumlah them come from The Mainland
rumahtangga tercatat sebanyak China and Taiwan amounted 12,141
2.180.336. expatriates (71.96 percent), while
Sebagai daerah yang the rest amounting 4,730 expatriates
terbuka bagi setiap warga, di Banten (28.04 percent) are from Arab,
tercatat pula sekitar 16.871 warga Pakistan, British and many others.
negara asing (WNA) seperti yang

Banten Dalam Angka 2004 39


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
disajikan pada tabel 3.1.4. Dari The other data about
keseluruhan WNA tersebut, seba population that is necessary to know
gian besar warga negara asing is the number of population based
China yang teridentifikasi keba on projection. Projected population
nyakan berasal dari keturunan RRC data is needed to, among others,
dan Taiwan dengan jumlah sekitar quantify development targets in the
12.141 jiwa (71,96 persen), sedang future. The projection of population
sisanya sebanyak 4.730 jiwa (28,04 (demography) is basically needed by
persen) adalah warga asing lainnya the three important users, those are
seperti Arab, Pakistan, Inggris dan planner, decision maker and analyst.
lainnya.
Data tentang jumlah Banten population data
penduduk lainnya yang perlu untuk as the result of projection based on
dikaji adalah penduduk yang age group and sex and the number
diperoleh dari hasil proyeksi. Data of population based on regency can
proyeksi penduduk diantaranya be seen in table 3.1.7 and 3.1.8. It is
diperlukan untuk mengkuantifikasi estimated that the number of
kan target-target pembangunan di population in Banten in 2005 is
masa mendatang. Proyeksi pen around 9.352,3 thousand
duduk (demografi) terutama dibutuh inhabitants.
kan oleh tiga kelompok pemakai
utama, yaitu perencana, pembuat
kebijaksanaan dan analis.

Data penduduk Banten


hasil proyeksi menurut kelompok
umur dan jenis kelamin serta jumlah
penduduk menurut kabupaten/kota b. Distribution and Population
dapat dilihat pada tabel 3.1.7 dan Density
3.1.8. Diperkirakan jumlah
penduduk Banten pada tahun 2005 Spread or distribution of
sekitar 9.352,3 ribu population is basically a population
composition based on geographical
area. From the population spread
b. Persebaran dan Kepadatan data it can be seen whether the
Penduduk population composition in a region
is flat or not. Trough population
Persebaran atau distribusi spread, it also can be seen which
penduduk pada dasarnya merupakan region with dense population.
komposisi penduduk berdasarkan Population spread indicator is noted
geografis. Dari data persebaran pen in percentage. By that way its
duduk dapat dilihat apakah kompo pattern can be inferred.

Banten Dalam Angka 2004 40


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
sisi penduduk di suatu wilayah In the time range between
administrasi tersebut merata atau 2000 and 2004, population spread in
tidak. Melalui persebaran penduduk Pandeglang, Lebak and Serang
dapat dilihat pula di wilayah mana municipal tends to decline while in
terjadi pemusatan penduduk. the other three municipals namely
Indikator persebaran ini dinyatakan Tangerang municipal, Tangerang
dalam persentase, sehingga dapat and Cilegon city, population spread
dilihat polanya. relatively inclines (table 3.1.9). The
Pada selang waktu 2000 inclination in those 3 municipals is
sampai 2004, persebaran penduduk quite fair remembering that the
di Kabupaten Pandeglang, Lebak regions is developing, especially
dan Serang terhadap Propinsi Banten from industrial sector accompanied
cenderung mengalami penurunan by trade and service sector, making
sementara tiga daerah lainnya yaitu many manpower come from outside
Kabupaten Tangerang, Kota area including those who open a
Tangerang dan Cilegon relatif new venture whether in small,
mengalami kenaikan (tabel 3.1.9). middle of big scale like Jakarta.
Terjadinya peningkatan di-3 daerah
tersebut adalah hal yang wajar,
mengingat daerah tersebut The spread of population
merupakan daerah berkembang will have more meaning when it is
terutama dari perkembangan sektor related with the density of
industri besar/sedang yang dibarengi population in an area. This is
pertumbuhan pada sektor perda important because a region with a
gangan dan jasa-jasa sehingga huge population will not be
banyak tenaga kerja yang datang considered as dense if it is wide.
dari daerah lain termasuk mereka
yang membuka usaha baru baik
skala besar/menengah maupun kecil
disamping menampung penduduk
limpahan dari Jakarta.

Dari persebaran penduduk ini akan


lebih bermakna apabila dikaitkan
dengan ukuran kepadatan penduduk
di suatu daerah. Hal ini penting
sebab suatu daerah dengan jumlah
penduduk yang besar belum tentu
dirasakan padat apabila me miliki
wilayah yang luas.

Banten Dalam Angka 2004 41


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
Pada tabel 3.1.9 menunjukkan Table 3.1.9 shows the number
pula bahwa angka kepadatan of population density that is
penduduk Banten dari tahun ke increases from year to year. This is
tahun memperlihatkan peningkatan. shown by the data from the last two
Hal ini ditunjukkan berdasarkan data censuses. In 1990 there are 678
dua sensus terakhir, yaitu tahun inhabitants per km square while in
1990 sebesar 678 orang per km2, 2000 there are 920 inhabitants per
tahun 2000 sebesar 920 orang per km square and increases to be 1.032
km2 meningkat menjadi 1.032 orang inhabitants per km square in 2004.
per km2 pada tahun 2004. Demikian Just like in any other regency, there
pula yang terjadi di seluruh is not a decline in population
kabupaten/kota, tidak ada satu-pun density. If the population density in
kabupaten/kota yang mengalami every municipal is compared, until
penurunan tingkat kepadatan. Bila 2004 there are three municipals with
dibandingkan antar kabupaten/kota, high population density, those are
sampai tahun 2004 terdapat tiga Tangerang city with 8.091
daerah yang tingkat kepadatannya inhabitants per km square,
tinggi, yaitu Kota Tangerang 8.091 Tangerang municipal with 2.877
orang per km2, Kabupaten inhabitants per km square and
Tangerang 2.877 orang per km2 dan Cilegon city with 1.891 inhabitants
Kota Cilegon sebesar 1.891 orang per km square. The lowest
per km2. Sedangkan daerah yang population density occurs in Lebak
paling rendah tingkat kepadatannya with 396 inhabitants per km square.
adalah Kabupaten Lebak sebesar
396 orang per km2.

c. Rasio Jenis Kelamin, Rumah c. Sex Ratio, Household and The


Tangga dan Rata-rata Aggota Average Number of Family
Rumah Tangga Houshold

Berdasarkan data yang Based on data in Table


disajikan pada tabel 3.1.10, rasio 3.1.10 sex ratio in Banten is over
jenis kelamin penduduk Banten 100 although it fluctuates. This
diatas 100 walaupun angkanya ber condition has lasted from1990. It
fluktuasi. Kondisi ini sudah ber shows that the number of men is
langsung sejak tahun 1990 Hal ini greater than the number of woman
menggambarkan bahwa jumlah in Banten. In 2004 sex ratio is
penduduk laki-laki di Banten lebih around 102,95 higher than sex
banyak dari pada jumlah penduduk ration in 1990 and 2000 that shows
perempuan. Pada tahun 2004 rasio 102,71 and 101,48 respectively.
jenis kelamin penduduk Banten

Banten Dalam Angka 2004 42


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
sekitar 102,95 meningkat dibanding By looking at the data in
tahun 1990 dan 2000 yang masing- 2004, all municipals in Banten
masing besarnya 102,71 dan 101,48. except Tangerang regency have sex
Dengan melihat data tahun 2004, ration over
seluruh kabupaten/kota yang ada di 100. The low sex ratio in Tangerang
Banten kecuali Kabupaten regency is 99,62 percent due to the
Tangerang rasio jenis kelamin diatas huge female migrant worker
100. Rendahnya rasio jenis kelamin working in any factory as well as
di Kabupaten Tangerang sebesar any other sector.
99,62 diduga karena banyaknya
pendatang tenaga kerja (buruh)
wanita baik yang bekerja di pabrik
(industri) maupun pada sektor
lainnya.

3.2. Tenaga Kerja 3.2 Manpower

a. Tingkat Partisipasi Angkatan a. Labor Force Participation Level


Kerja (TPAK) (TPAK)

Sektor ketenagakerjaan Manpower sector is one of


merupakan salah sektor penting the important economic development
pembangunan ekonomi khususnya sectors especially related with the
dalam upaya pemerintah untuk government effort to overcome
menanggulangi kemiskinan. Hal ini poverty It is because manpower is
karena tenaga kerja adalah modal the factor to move the development.
bagi geraknya roda pembangunan. The number and the composition of
Jumlah dan komposisi tenaga kerja manpower will always changes
akan terus mengalami perubahan along with the process of
seiring dengan berlangsungnya demography. Manpower sector is
proses demografi. Pada umumnya generally focused on the population
yang menjadi fokus perhatian becoming labour force, because this
dibidang ketenagakerjaan adalah group has a high sensitivity to
penduduk usia kerja yang masuk manpower market. That is why the
angkatan kerja, karena kelompok ini changes occur in this group will
memiliki sensitivitas yang cukup affect the demand and supply side of
tinggi terhadap pasar tenaga kerja. manpower. It is different from any
Oleh karena itu, perubahan yang other sectors that are economically
terjadi pada kelompok ini akan inactive so that they are categorised
mempengaruhi sisi permintaan dan as non labour force (non
penawaran akan tenaga kerja. economically active population).

Banten Dalam Angka 2004 43


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
Berbeda halnya dengan In 2004, in Banten there are
lainnya yang memang secara 7.126.446 inhabitants in working
ekonomi tidak aktif, sehingga age and around 35,41 percent
dikategorikan sebagai bukan (2.523.320 inhabitants) of them live
angkatan kerja. in Tangerang regency. The part of
Pada tahun 2004, di Banten terdapat inhabitants in working age that are
7.126.446 penduduk usia kerja, dan active in any economic activity is
sekitar 35,41 persen (2.523.320 called Labour Force. Tingkat
jiwa) dari mereka terdapat di Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Kabupaten Tangerang. Bagian dari or Labour Force Participation Level
penduduk usia kerja yang aktif is a measurement showing the
dalam kegiatan ekonomi disebut number of labour force for every
angkatan kerja. Tingkat Partisipasi 100 inhabitants in working age.
Angkatan Kerja (TPAK), merupakan TPAK in Banten slightly increases
ukuran yang menggambarkan from 49,52 percent in 2000 to 55,11
jumlah angkatan kerja untuk setiap percent in 2004. The increase in
100 penduduk usia kerja. TPAK TPAK is, among others, due to the
Banten sedikit mengalami increase of population becoming
peningkatan dari 49,52 persen pada labour force and better human
tahun 2000 menjadi 55,11 persen resources quality proved by the
pada tahun 2004. Peningkatan increase in number of schools.
TPAK ini salah satunya dikarenakan There are some TPAK
terjadinya peningkatan jumlah variations among municipals. In
penduduk yang memasuki pasar 2004 TPAK, Tangerang city is the
kerja, disamping adanya lowest, only 52,65 percent followed
kecenderungan membaiknya mutu by Tangerang 53,43 percent. The
sumber daya manusia yaitu ada highest TPAK occurs in
kecenderungan peningkatan jumlah Pandeglang regency showing 58,62
penduduk yang sekolah. percent and Lebak showing 57,95
percent.
Terdapat variasi TPAK antar
kabupaten/kota, pada tahun 2004
TPAK Kota Tangerang paling
rendah yaitu 52,65 persen disusul
Kata Cilegon sebesar 53,43 persen.
Sedangkan TPAK paling tinggi
terdapat di Kabupaten Lebak sebesar
58,62 persen dan Pandeglang
sebesar 57,95 persen.

Banten Dalam Angka 2004 44


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja

b. Komposisi Penduduk yang b. Composition of Working People


Bekerja
The increase in the number of
Perkembangan jumlah tenaga manpower that is not balanced by
kerja yang tidak diimbangi dengan the increase of job opportunity
pertumbuhan lapangan kerja akan causes a decline in working
menyebabkan tingkat kesempatan opportunity. Nevertheless, the
atau penyerapan tenaga kerja cen number of population that work
derung menurun. Namun demikian, cannot be considered as the number
jumlah penduduk yang bekerja tidak of job opportunity because of
dapat sepenuhnya dipandang sebagai mismatch that often happened in
jumlah kesempatan kerja yang ada, manpower market. In 2004, of all
hal ini dikarenakan sering terjadinya total labour force (3.927.717
mismatch dalam pasar kerja. Pada inhabitants) 3.161.970 inhabitants
tahun 2004 dari total angkatan kerja of them or 80,50 percent has
(3.927.717), sebesar 3.161.970 worked. It also can be analysed the
orang atau 80,50 persen dari mereka part of labour force that still looking
telah bekerja. Disisi lain, dapat pula for job or usually called as open
dianalisa bagian dari angkatan kerja unemployment. Of 100 labour force,
yang masih mencari pekerjaan atau around 19 (19,50 percent) of them
biasa disebut pengangguran terbuka. still look for job. Totally the number
Dari 100 angkatan kerja, sekitar 19 of the unemployed in Banten are
(19,50 persen) diantaranya masih 765.747 people, and most of them
mencari pekerjaan. Secara live in Tangerang regency around
keseluruhan jumlah penganggur di 267.086 people.
Banten sebanyak 765.747 orang, dan The proportion of
bagian terbesar penganggur terdapat population that work according to
di Kabupaten Tangerang sekitar working field is usually used to
267.086 orang. measure the potential of economic
Proporsi penduduk yang be sector in absorbing labour force.
kerja menurut lapangan usaha biasa That indicator can also be used as a
dipakai sebagai salah satu ukuran measurement that shows economic
untuk melihat potensi sektor pereko structure of a region. In Banten,
nomian dalam menyerap tenaga agricultural sector is the most
kerja. Indikator tersebut juga bisa dominant sector that absorbs labour
digunakan sebagai salah satu ukuran force. The huge job opportunity in
untuk menunjukkan struktur this sector is a historical reality,
perekonomian suatu wilayah. because this sector generallydoe s n’t
require skilled labour.

Banten Dalam Angka 2004 45


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
Di Banten, lapangan usaha Another fact is the salary
pertanian merupakan sektor yang that is generally low and it is done
paling dominan dalam menyerap by traditional or marginal
tenaga kerja. Tingginya lapangan community. Around 25,80 percent of
usaha di sektor ini adalah kenyataan all population that work are
historis, karena sektor ini umumnya absorbed by this sector. The next
tidak banyak membutuhkan tenaga sector is manufacturing industry
kerja terdidik dan terampil. sector (25,24 percent), trade (20,58
Kenyataan lainnya adalah tingkat percent) and services (12,48
upah/pendapatan yang diterima pun percent). Sectors with low level of
biasanya rendah dan dikerjakan oleh labour force absorbent are
ma syarak at ‘ t
radisi
ona l
’ a tau electrical, gas and drinking water
‘ma rj
ina l
’.Sekitar 25,80 persen dari (0,28 percent) and mining sector
total penduduk yang bekerja terserap (0,57 percent).
di sektor ini. Sektor berikutnya According to the characteristic of
yang cukup besar peranannya adalah each municipals in Banten, the
industri pengolahan (25,24 persen), highest population working in
perdagangan (20,58 persen), dan agricultural sector occurs in Lebak
jasa-jasa (12,48 persen). Sedangkan (60,96 percent), Pandeglang (55,15
sektor yang menyerap sedikit tenaga percent) and Serang (37,35
kerja adalah listrik, gas dan air percent). Meanwhile, in Tangerang
minum (0,28 persen), dan regency, Tangerang and Cilegon
pertambangan/ penggalian (0,57 city, industrial manufacturing, trade
persen). and services sectors are more
Sesuai dengan karakteristik dominant (Table 3.2.4).
kabupaten/kota yang ada di propinsi Manpower job status in
ini, dominasi penduduk yang bekerja Banten is dominated by
di sektor pertanian paling tinggi labour/worker compared with the
di Lebak (60,96 persen), number of entrepreneurs or unpaid
Pandeglang (55,15 persen), dan workers (including family workers).
Serang (37,35 persen). Sementara There are around 1.460.588
untuk Kabupaten Tangerang, Kota workers (46,19 percent) categorised
Tangerang dan Cilegon, industri as labour/worker.
pengolahan, perdagangan dan jasa-
jasa lebih dominan (Tabel 3.2.4).

Banten Dalam Angka 2004 46


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Banten From the regency
apabila diamati dari status pekerjaan /municipality side, it is shown that
utamanya, ternyata jumlah most of workers in 3 industrial
buruh/karyawan/pegawai lebih regencies namely Tangerang
dominan di bandingkan dengan municipality, Tangerang regency
pengusaha atau pekerja tidak dibayar and Cilegon have the status as
(termasuk didalamnya pekerja labour. This fact is quiet fair
keluarga). Terdapat sekitar considering that those 3 regencies
1.460.588 pekerja (46,19 persen) are industrial centres due to big
masuk dalam kategori industrial companies surrounded by
buruh/karyawan. trade and service companies that
Jika dirinci menurut absorb many labours. In contrast,
Kab/Kota, akan terlihat bahwa those who works in informal sector
sebagian besar (persentase) pekerja in those 3 regencies take relatively
pada 3 (tiga) daerah yang banyak small portion.
terdapat industri pengolahan yaitu
Kota Tangerang, Kabupaten Meanwhile, those included as
Tangerang dan di Kota Cilegon entrepreneur in Banten in year 2004
berstatus buruh/karyawan. totalled 1.241.561
Kenyataan tersebut adalah hal yang entrepreneurs.23,94 percent of them
wajar mengingat daerah tersebut are those who works by himself,
pusat pertumbuhan ekonomi setelah 11,03 percent of them have labour
masuknya perusahaan-perusahaan or helped by family worker and 4,30
industri besar/sedang yang diikuti percent of them have permanent
tumbuhnya sektor perdagangan dan labour.
jasa-jasa yang banyak menyerap
tenaga kerja. Sebaliknya mereka
yang bekerja di sektor informal di
daerah tersebut porsinya relatif
rendah.

Banten Dalam Angka 2004 47


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja
Sedangkan mereka yang
termasuk kelompok pengusaha pada
tahun 2004 di Banten terdapat The highness percentage of
sekitar 1.241.561 orang, yang entrepreneur who have labour or
merupakan gabungan dari mereka helped by family worker can be seen
yang berusaha sendiri 23,94 persen, from the huge number of family
berusaha dibantu buruh tidak tetap worker and unpaid worker 259.142
atau pekerja keluarga 11,03 persen (8,20 percent)
dan yang berusaha dibantu buruh
tetap 4,30 persen. The usage of working hours
indirectly can be used as one of
Relatif tingginya pengusaha indicators of labour productivity.
yang dibantu buruh tidak tetap atau The longer working hours used, the
pekerja keluarga terlihat dari higher labour productivity assumed.
banyaknya pekerja keluarga atau There is 2.355.702 (74,50 percen)t
tidak dibayar yang jumlahnya population that works beyond
sebesar 259.142 (8,20 persen). normal working hour (35 hours or
Penggunaan jam kerja secara tidak more per week). The rest 25,50
langsung dapat dijadikan salah satu percent can be categorised as semi-
indikator produktivitas pekerja. unemployed population because they
Makin lama jam kerja yang work less than 35 hour per week,
digunakan diasumsikan produktivi includingt hosewhoatpr ese ntdon’
t
tas pekerja juga meningkat. Terdapat work totalling 2,77 percent.
sekitar 2.355.702 (74,50 persen)
penduduk yang bekerja diatas jam
kerja normal (lebih dari atau sama
dengan 35 jam per minggu), sisanya
sebasar 25,50 persen dapat
dikategorikan sebagai penduduk
setengah pengangguran karena
mereka bekerja kurang 35 jam per
minggu termasuk yang sementara
tidak bekerja yang besarnya 2,77
persen.

Banten Dalam Angka 2004 48


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja

Grafik 3.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Banten


Tahun 1961-2004

10,000 8,956.2 9,083.1


9,000 8,096.8
8,000

R 7,000
5,967.9
i 6,000
b
5,000
u 4,015.8
a 4,000 3,045.2
n 3,000 2,438.6

2,000
1,000
0
1961 1971 1980 1990 2000 2003 2004
Tahun

Grafik 3.2. Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Banten,


Tahun 1961-2004

5
4.04
4 3.48
3.21
3.12 3.18
P
e 3
r 2.25
s
e 2
n

0
1961-1971 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2003 2000-2004
Tahun

Banten Dalam Angka 2004 49


Bab III Penduduk dan Tenaga Kerja

Grafik 3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


Kabupaten/Kota di Banten Tahun 2000 - 2004

70

60

50

40

30

20

10

0
Ko ta
Pan d eglan g Leb ak Tan geran g S eran g Cilego n Ban ten
T an geran g

2000 51,55 49,92 48,47 48,79 50,81 50,86 49,52

2001 56,13 50,90 51,30 50,63 57,07 48,75 52,57

2002 56,33 55,43 51,51 47,82 51,62 44,28 51,56

2003 60,52 58,19 53,21 55,41 53,37 51,76 55,07

2004 57,95 58,62 53,51 56,62 52,65 53,43 55,11

Grafik 3.4. Persentase Penduduk Banten Yang Bekerja


Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2004

Jasa-jasa & lainnya Pertanian


Keuangan 12,48% 25,80%
2,14%
Angkutan &
Komunikasi
8,69% P ertambangan/
P enggalian
0,57%

Perdagangan
20,58% Bangunan Industri Pengolahan
4,12% Listrik, Gas & 25,24%
Air Minum
0,28%

Banten Dalam Angka 2004 50


Bab III Penduduk

Perkembangan Penduduk di Banten


Tabel 3.1.1
Number of Population in Banten
Table
1961-2004

Kabupaten/Kota
1961 1971 1980 1990 2000 2004
Regency/Municipality

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kab/Reg

1. Pandeglang 440.213 572.628 694.759 858.435 1.011.788 1.100.911

2. Lebak 427.802 546.364 682.868 873.646 1.030.040 1.132.899

3. Tangerang 643.647 789.870 1.131.199 1.843.755 2.781.428 3.194.282

4. Serang 648.115 766.410 968.358 1.244.755 1.652.763 1.834.514

Kota/Mun

5. Tangerang 206.743 276.825 397.825 921.848 1.325.854 1.488.666

6. Cilegon 72.054 93.057 140.828 226.083 294.936 331.872

Banten 2.438.574 3.045.154 4.015.837 5.967.907 8.096.809 9.083.144

Sumber : Sensus Penduduk 1961. 1971. 1980. 1990. 2000 dan Susenas 2004
Source : Population Census 1961,1971,1980,1990,2000 and Economy Social Surve y 2004

Banten Dalam Angka 2004 51


Bab III Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk di Banten


Tabel 3.1.2 Population Growth Rate in Banten
Table 1961 –2004
(Persen/Percent)

Kabupaten/Kota
1961-1971 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2004
Regency/Municipality

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Kab/Reg

1. Pandeglang 2,66 2,17 2,14 1,71 2,33

2. Lebak 2,48 2,51 2,49 1,72 2,63

3. Tangerang 4,07 4,07 5,00 4,35 3,85

4. Serang 2,69 2,63 2,54 2,98 2,89

Kota/Mun

5. Tangerang 2,96 4,11 8,77 3,83 3,21

6. Cilegon 2,59 4,71 4,85 2,79 3,27

BANTEN 2,25 3,12 4,04 3,21 3,18

Sumber : Sensus Penduduk 1961. 1971. 1980. 1990. 2000, Susenas 2004
Source : Population Census 1961,1971,1980,1990,2000, Economy Social Survey 2004

Banten Dalam Angka 2004 52


Bab III Penduduk

Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut


Jenis Kelamin di Banten
Tabel 3.1.3
Number of Household and Population by Sex
Table
in Banten
2004

Penduduk/Population
Kabupaten/Kota Rumah Tangga
Regency/Municipality Household Laki-laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4) (5)

Kab/Reg

1. Pandeglang 260.496 567.045 533.866 1.100.911

2. Lebak 286.714 592.713 540.186 1.132.899

3. Tangerang 764.896 1.594.106 1.600.176 3.194.282

4. Serang 419.520 921.938 912.576 1.834.514

Kota/Mun

5. Tangerang 369.350 759.996 728.670 1.488.666

6. Cilegon 79.360 171.797 160.075 331.872

Banten 2.180.336 4.607.595 4.475.549 9.083.144

2003 1.987.422 4.563.563 4.392.666 8.956.229

2002 2.169.798 4.342.714| 4.187.085 8.529.799

2001 2.062.472 4.231.079 4.026.976 8.258.055


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 53


Bab III Penduduk

Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga


Tabel 3.1.4 Negara Asing Lainnya di Banten
Table Number of Chinese and Other Aliens in Banten
2000

Warga Negara Asing


Warga Negara Asing Cina
Lainnya
Kabupaten/Kota Chinese Aliens Jumlah
Other Aliens
Regency/Municipality Total
Laki-laki Perempuan Laki -Laki Perempuan
Male Female Male Female
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kab /Reg

1. Pandeglang 7 14 41 72 134

2. Lebak 68 55 19 18 160

3. Tangerang 2.248 2.153 1.194 801 6.396

4. Serang 10 8 6 6 30

Kota / Mun

5. Tangerang 3.565 3.900 1.241 1.215 9.921

6. Cilegon 66 47 91 26 230

2000 5.964 6.177 2.592 2.138 16.871

Sumber: Sensus Penduduk 2000, BPS


Source : Population Census 2000,BPS

Banten Dalam Angka 2004 54


Bab III Penduduk

Luas Wilayah, Rata-rata Penduduk Per Km2 dan per


Rumah Tangga di Banten
Tabel 3.1.5
Region Area, Population Average Per Square Km and
Table
Per Household in Banten
2004

Rata-rata Penduduk
Population Average
Luas Wilayah
Kabupaten/Kota
Region Area
Regency/Municipality
(Km2) Per Km2 Per Rumah Tangga
Per Sq Km Per Household

(1) (2) (3) (4)


Kab/Reg

1. Pandeglang 2.746,90 401 4,23

2. Lebak 2.859,96 396 3,95

3. Tangerang 1.110,38 2.877 4,18

4. Serang 1.724,09 1.064 4,37

Kota/Mun

5. Tangerang 184,00 8.091 4,03

6. Cilegon 175,50 1.891 4,18

Banten 8.800,83 1.032 4,17

2003 8.800,83 1.018 4,51

2002 8.800,83 969 3,93

2001 8.800.83 938 4.00


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 55


Bab III Penduduk

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur


Tabel 3.1.6 dan Jenis Kelamin di Banten
Table Number of Population by Age Group and Sex
2004

Kelompok
Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
Male Female Total
Age Group
(1) (2) (3) (4)
0-4 448,7 423,2 871,9
5 –9 555,5 529,3 1.084,8
10 –14 545,9 479,5 1.025,4
15 –19 491,7 454,4 946,1
20 –24 415,0 463,1 878,1
25 –29 370,2 460,4 830,6
30 –34 384,1 379,0 763,1
35 –39 377,5 352,2 729,7
40 –44 309,9 301,6 611,4
45 –49 220,0 210,4 430,4
50 –54 189,1 139,9 329,0
55 –59 99,9 85,8 185,7
60 –64 91,2 89,8 181,0
65 –69 49,0 50,6 99,6
70 –74 35,1 34,9 70,0
75 + 24,9 21,4 46,3
Jumlah
4.607,6 4.475,5 9.083,1
Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statitistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 56


Bab III Penduduk

Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Banten


Tabel 3.1.7 Projection of Population by Age Group
Table 2005 –2008
(Ribu/Thousands)

Kelompok
Umur 2005 2006 2007 2008
Age Group
(1) (2) (3) (4) (5)
0 –4 936,4 934,4 928,1 943,5

5 –9 838,3 839,7 849,8 863,3

10 –14 849,9 846,6 832,4 839,6

15 –19 884,5 879,7 855,3 865,3

20 –24 1.007,4 1.005,6 1.002,5 1.019,1

25 –29 851,6 854,2 864,1 876,5

30 –34 768,7 776,4 788,1 795,5

35 –39 680,0 690,1 698,3 701,3

40 –44 604,2 614,4 616,7 616,8

45 –49 525,8 535,9 554,3 552,6

50 –54 424,8 434,1 463,2 459,0

55 –59 309,1 318,4 323,7 318,8

60 –64 241,2 247,0 249,6 244,9

65 –69 186,1 191,3 194,3 190,0

70 –74 132,8 141,6 147,9 144,3

75 + 111,3 114,9 118,2 115,1

Jumlah
9.352,3 9.424,3 9.486,6 9.545,7
Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statitistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 57


Bab III Penduduk

Proyeksi Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Banten


Projection of Population by Regency/Municipality in Banten
Tabel 3.1.8
2005 –2008
Table
(Ribu/Thousands)

Kabupaten/Kota
2005 2006 2007 2008
Regency/ Municipality

(1) (2) (3) (4) (5)

Kab/Reg

1. Pandeglang 1.116,0 1.124,6 1.132,1 1.140,7

2. Lebak 1.153,3 1.162,2 1.171,9 1.181,9

3. Tangerang 3.346,8 3.372,6 3.390,8 3.402,6

4. Serang 1.868,4 1.882,7 1.895,7 1.911,1

Kota/Mun

5. Tangerang 1.531,3 1.543,1 1.552,2 1.560,7

6. Cilegon 336,5 339,1 343,9 348,7

Banten 9.352,3 9.424,3 9.486,6 9.545,7

Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


Source : BPS Statitistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 58


Bab III Penduduk

Distribusi Persentase dan Kepadatan Penduduk Menurut


Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 3.1.9
Percentage Distribution and Population Density by
Table
Regency/Municipality in Banten
1990-2004

Kepadatan Penduduk per km2


Distribusi Persentase
Population Density per km2
Kabupaten/Kota Percentage Distribution
(orang/person)
Regency/Municipality

1990 2000 2004 1990 2000 2004

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8)

Kab/Reg

1. Pandeglang 14,38 12,50 12,12 313 368 401

2. Lebak 14,64 12,72 12,47 305 360 396

3. Tangerang 30,88 34,35 35,17 1.660 2.505 2.877

4. Serang 20,86 20,41 20,20 722 959 1.064

Kota/Mun

5. Tangerang 15,45 16,38 16,39 5.010 7.206 8.091

6. Cilegon 3,79 3,64 3,65 1.288 1.681 1.891

Banten 100,00 100,00 100,00 678 920 1.032


Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statitistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 59


Bab III Penduduk

Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut


Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 3.1.10
Sex Ratio of Population by Regency/
Table
Municipality in Banten
1990- 2004

Rasio Jenis Kelamin/Sex Ratio


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality
1990 2000 2001 2002 2003 2004
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1..Pandeglang 102.23 105.26 107.75 105.16 104,85 106,21

2..Lebak 103.07 106.33 113.10 105.14 112,80 109,72

3..Tangerang 102.76 99.77 98.96 103.60 99,19 99,62

4. Serang 102.70 100.50 108.97 107.76 103,90 101,03

Kota/Mun

5. Tangerang - 99.35 105.67 97.31 107,00 104,30

6. Cilegon - 104.46 105.62 103.28 104,56 107,32

Banten 102.71 101.48 105.07 103.72 103,89 102,95


Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statitistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 60


Bab III Penduduk

Rumah Tangga dan Rata-rata Besarnya Anggota Rumah


Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 3.1.11
Number of Households and Average Size of Household by
Table
Regency/Municipality in Banten
2001 - 2004

Rata-rata Besarnya Anggota


Rumah Tangga
Kabupaten/Kota Rumah Tangga
Household
Regency/ Average Size of Household
Municipality
2001 2002 2003 2004 2001 2002 2003 2004
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab/Reg

1..Pandeglang 237.344 263.906 235.873 260.496 4,32 3,94 4,59 4,23

2..Lebak 254.880 266.141 250.539 286.714 4,06 3,92 4,48 3,95

3..Tangerang 730.656 767.588 715.014 764.896 3,93 3,89 4,46 4,18

4..Serang 398.544 413.026 359.556 419.520 4,19 4,30 4,94 4,37

Kota/Mun

5. Tangerang 366.080 382.402 355.062 369.350 3,70 3,71 4,12 4,03

6. Cilegon 74.968 76.735 71.378 79.360 4,02 4,03 4,57 4,18

Banten 2.062.472 2.169.798 1.987.422 2.180.336 4,00 3,93 4,51 4,17


Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statitistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 61


Bab III Penduduk

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk


Berumur 10 Tahun ke Atas
Tabel 3.2.1 Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Table Labor Force Participation Rate of Population Aged 10
Years and Over by Regency/Municipality in Banten
2000 –2004

Kabupaten /Kota 2004


2000 2001 2002 2003
Regency/Municipality
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kab /Reg

1. Pandeglang 51,55 56,13 56,33 60,52 57,95

2. Lebak 49,92 50,90 55,43 58,19 58,62

3. Tangerang 48,47 51,30 51,51 53,21 53,51

4. Serang 48,79 50,63 47,82 55,41 56,62

Kota / Mun

5. Tangerang 50,81 57,07 51,62 53,37 52,65

6. Cilegon 50,86 48,75 44,28 51,79 53,43

Banten 49,52 52,57 51,56 55,07 55,11


Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statitistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 62


Bab III Penduduk

Penduduk 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja, Mencari


Pekerjaan dan Bukan Angkatan Kerja per
Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 3.2.2
Number of Population Aged 10 Years and Over Who
Table
Worked, Looked for Job and Not Economically Active
in Banten
2004

Angkatan Kerja Bukan Angkatan Penduduk


Kabupaten /Kota Economically Active Kerja ≥10Ta h un
Regency/Municapitaly Not Economically Population
Active ≥10 Years
Bekerja Mencari Kerja Jumlah
Working Finding Work Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kab /Reg

1. Pandeglang 380.022 112.359 492.381 357.265 849.646

2. Lebak 422.429 93.975 516.404 364.566 880.970

3. Tangerang 1.083.072 267.086 1.350.158 1.173.162 2.523.320

4. Serang 618.386 155.504 773.890 592.854 1.366.744

Kota / Mun

5. Tangerang 545.708 107.598 653.306 587.476 1.240.782

6. Cilegon 112.353 29.225 141.578 123.406 264.984

Banten 3.161.970 765.747 3.927.717 3.198.729 7.126.446

2003 3.185.642 673.189 3.858.831 3.148.367 7.007.198

2002 3.111.286 358.028 3.469.314 3.258.940 6.728.254

2001 3.075.051 255.173 3.330.224 3.004.788 6.335.012


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 63


Bab III Penduduk

Penduduk 10 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Jenis


Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 3.2.3
Population 10 Years of Age and Over Who Worked by Type
Table
of Primary Job in Banten
2004

Jenis Pekerjaan Utama


Type of Primary Job
Kabupaten/ Kota Tenaga Tenaga
Regency/Municipality Kepemimpinan/ Pejabat Tenaga Usaha Usaha
Profesional Tata Usaha/ Penjualan/ Jasa/
Managerial/ Administrasion Sale Service
Professional
(1) (2) (3) (4) (5)

Kab /Reg

1. Pandeglang 8.398 8.532 67.509 15.511

2. Lebak 12.286 7.793 56.661 10.063

3. Tangerang 65.734 91.238 214.256 111.890

4. Serang 16.820 20.132 120.718 25.174

Kota / Mun

5. Tangerang 39.498 56.750 108.960 53.118

6. Cilegon 9.188 6.609 27.509 11.358

Banten 151.924 191.054 595.613 227.114

2003 196.008 174.896 570.553 246.338

2002 197.010 216.290 606.221 225.434

2001 199.219 220.964 772.081 131.387

Banten Dalam Angka 2004 64


Bab III Penduduk

Lanjutan
Continued

Jenis Pekerjaan Utama


Type of Primary Job
Kabupaten/ Kota
Regency/Municipality Tenaga Usaha Tenaga TNI/Polri dan
Jumlah
Pertanian/ Produksi/ Pekerja lain/
Total
Agricultur Production Employee

(1) (6) (7) (7) (8)

Kab /Reg

1. Pandeglang 209.592 68.805 1.675 380.022

2. Lebak 257.171 74.205 4.250 422.429

3. Tangerang 105.672 478.446 15.836 1.083.072

4. Serang 230.370 200.600 4.572 618.386

Kota / Mun

5. Tangerang 454 274.216 12.712 545.708

6. Cilegon 8.713 46.933 2.043 112.353

Banten 811.972 1.143.205 40.634 3.161.970

2003 918.556 1.038.511 40.780 3.185.642

2002 839.404 989.765 36.744 3.111.286

2001 810.217 900.900 40.283 3.075.051


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 65


Bab III Penduduk

Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut


Kabupaten/Kota Dan Lapangan Usaha Utama
Tabel 3.2.4 Population 10 Years of Age and Over Who Worked by
Table Regency/Municipality and Main Industry
2004

Listrik. Gas
Pertambangan & Air
Kabupaten/ Kota dan Minum Konstruksi/
Pertanian Industri
Regency/Municipality Penggalian Electricity. Bangunan
Agriculture Industry
Mining and Gas and Construction
Quarrying Water
Drinking
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kab /Reg

1. Pandeglang 209.592 1.392 26.364 1.828 9.006

2. Lebak 257.530 5.153 24.862 660 10.063

3. Tangerang 108.086 9.318 352.362 2.064 57.152

4. Serang 230.948 1.524 115.782 3.048 28.642

Kota / Mun

5. Tangerang 908 454 244.252 2.724 16.344

6. Cilegon 8.840 254 34.427 1.397 9.138

Banten 815.904 18.095 798.049 11.721 130.345

2003 936.600 16.071 730.199 11.855 102.619

2002 841.464 18.341 632.905 8.945 119.938

2001 780,217 13,546 704,183 8,753 141,607

Banten Dalam Angka 2004 66


Bab III Penduduk

Lanjutan
Continued

Transportasi
dan
Kabupaten/ Kota Perdaga- Komunikasi
Keuangan Jasa-jasa Jumlah
Regency/Municipality ngan Transpor-
Finance Services Total
Trading tation and
Commun-
ication
(1) (7) (8) (9) (10) (11)

Kab /Reg

1. Pandeglang 68,618 31,347 3,916 27,959 380,022

2. Lebak 57,379 37,601 1,320 27,861 422,429

3. Tangerang 237,986 101,268 29,608 185,228 1,083,072

4. Serang 132,122 55,548 2,786 47,986 618,386

Kota / Mun

5. Tangerang 126,666 36,774 27,694 89,892 545,708

6. Cilegon 28,006 12,103 2,352 15,836 112,353

Banten 650,777 274,641 67,676 394,762 3,161,970

2003 608.718 276.777 70.651 429.946 3.185.642

2002 687.577 289.212 104.226 408.678 3.111.286

2001 679,030 248,332 96,330 403,053 3,075,051


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 67


Bab III Penduduk

Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut


Kabupaten/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Banten
Tabel 3.2.5
Population 10 Years Age and Over Who Worked by
Table
Regency/Municipality and Main Employment Status in Banten
2004

Status Pekerjaan Utama


Main Employment Status
Pe-
kerja
bebas
Kabupaten/ Ber- Dibantu Peker
non Pekerja
Kota usaha buruh Dibantu Buruh/ ja Jumlah
perta- tidak
Regency/ Sendiri/ tidak buruh Karya- Bebas Total
nian/ dibayar/
Municipality Self tetap/ tetap/ wan/ Perta-
Free Unpaid
Emplo- Self Emplo- Emplo nian/
lance Emplo-
yed Emplo- yer yer Free-
Non yer
yed lance
Agri-
cul-
ture
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab/Reg

1. Pandeglang 99.238 64.820 30.934 78.492 27.580 6.570 72.388 380.022

2. Lebak 68.301 129.737 22.755 80.747 28.720 15.390 76.779 422.429

3. Tangerang 291.926 42.052 42.040 632.884 21.762 15.522 36.886 1.083.072

4. Serang 175.050 93.698 14.820 203.234 35.996 29.744 65.844 618.386

Kota/Mun

5. Tangerang 100.334 8.172 20.430 403.152 - 11.350 2.270 545.708

6. Cilegon 22.246 10.160 4.848 62.079 3.059 4.986 4.975 112.353

Banten 757.095 348.639 135.827 1.460.588 117.117 83.562 259.142 3.161.970

2003 750.996 438.313 127.213 1.435.514 63.011 62.231 308.364 3.185.642

2002 709.304 435.011 81.961 1.435.345 87.498 38.724 323.443 3.111.286

2001 602.249 464.916 65.705 1.425.569 89.539 95.446 331.627 3.075.051


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 68


Bab III Penduduk

Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja


Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan
Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Banten
Tabel 3.2.6
Population 10 Years of Age and Over Who Worked During
Table
The Previous Week by Regency/Municipality and Total
Working Hours in Banten
2004

Kabupaten/ Jumlah Jam Kerja Seluruhnya


Kota Total Working Hours
Regency/ Jumlah
0*) 1-9 10 - 24 25 –
34 35 - 44 45 - 59 60+
Municipality Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kab/Reg

1.
11.637 4.677 56.273 67.581 98.997 108.699 32.158 380.022
Pandeglang

2. Lebak 18.969 11.789 98.214 83.669 96.300 93.975 19.513 422.429

3. Tangerang 33.772 10.018 56.536 70.296 334.184 424.300 153.966 1.083.072

4. Serang 18.496 12.138 114.976 79.196 177.636 179.892 36.052 618.386

Kota/Mun

5. Tangerang 4.086 4.994 11.804 17.706 234.264 225.638 47.216 545.708

6. Cilegon 773 508 5.328 12.832 36.813 46.547 9.552 112.353

Banten 87.733 44.124 343.131 331.280 978.194 1.079.051 298.457 3.161.970

2003 41.841 11.587 127.489 220.988 695.783 928.699 257.701 2.284.088

2002 135.186 24.843 290.545 363.423 878.381 1.082.605 336.303 3.111.286

2001 59.428 59.844 369.156 360.838 900.886 988.137 336.762 3.075.051


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS
*)
Sementara tidak bekerja

Banten Dalam Angka 2004 69


Bab IV Sosial

Penjelasan Teknis Technical Notes

1. Masih Bersekolah adalah 1. Attending school are those


sedang mengikuti pendidikan who following education at
(formal) di pendidikan dasar, primary school, Junior High
menengah, atau tinggi. School, Senior High School
and undergraduate.
2. Tamat Sekolah adalah menye
lesaikan pelajaran pada kelas 2. Graduate is a classification for
atau tingkat terakhir suatu those who passed the highest
jenjang pendidikan di sekolah level of a particular school
negeri maupun swasta dengan with certificate or diploma
mendapatkan tanda tamat regardless of whether the
ijazah. Orang yang belum schools is government or
mengikuti pelajaran pada kelas privately managed. In
tertinggi tetapi telah mengikuti addition, a person who had
ujian dan lulus dianggap tamat taken find examination at the
sekolah. highest level and passed, is
regardless as graduated
3. Dapat Membaca dan Me eventhough the person had not
nulis adalah seseorang yang gone through the highest level.
dapat membaca dan menulis
surat/kalimat sederhana de
ngan suatu huruf, baik latin 3. Able to Read and Writte is a
dan atau lainnya. person has ability to read and
write a letter or a simple
4. Luas lantai adalah luas lantai sentence eventhough latin and
yang ditempati dan digunakan other.
untuk keperluan sehari-hari.
4. Floor Area is the total area
5. Air Leding adalah sumber air which is occupied and utilizied
minum yang berasal dari air daily.
yang telah diproses menjadi
jernih sebelum dialirkan 5. Pipe Water is prossed water
kepada konsu men melalui became steril and flowed to
instalasi berupa saluran air. consumen write instalation.
Sumber air ini biasanya Supported by establishment or
diusahakan oleh PAM/ PDAM.
PDAM/BPAM.

Banten Dalam Angka 2003 73


Bab IV Sosial

4.1. Pendidikan 4.1. Education

Pendidikan merupakan salah


satu aspek penting dalam kehi One of aspect is important
dupan serta diakui sebagai in life also need for basic people as
kebutuhan pokok manusia secara at all. High level education of
keseluruhan. Semakin tinggi society is good quality in resources.
tingkat pendidikan masyarakat,
In country of Indonesia is so many
semakin baik kualitas sumber
dayanya. Diakui atau tidak, dunia problems education. Eventhough
pendidikan di negeri ini terus ministry and orde changed, but
menimbun berbagai permasalahan. education have still classical
Meski telah berganti aparat birokrat problems like quality, distribution
dan orde pemerintahan serta
banyaknya kampanye tentang of education in society, good
pentingnya pendidikan, dunia behaviour of student, budgeting is
pendidikan tak kunjung lepas dari always lack from government, and
sejumlah permasalahan klasik baik interesting of student is very little.
menyangkut kualitas, daya jangkau
masyarakat terhadap pendidikan,
budi pekerti para siswa, minimnya
anggaran pendidikan yang
disediakan pemerintah, hingga
minat belajar para siswa. Development of education
in Indonesia should be focussed for
Pembangunan pendidikan di
Indonesia lebih difokuskan kepada aged 7 –24 year, firstly for aged is
penduduk usia 7–24 tahun, 7–15 year with compulsary
terutama bagi anak usia 7–15 tahun program of education 9 years. But
seiring dengan dicanangkannya the reality of education has
program wajib belajar pendidikan
dasar (Wajardikdas) 9 tahun. problem in application of society.
Namun realitasnya situasi Recently, education did not give by
pendidikan dini jangankan untuk aged 7 to up, but for aged pra
seluruh manusia, dengan titik sen school as like Garden School that
tral usia di atas saja segudang
go though to next level of
persoalan kerap menyertainya.
Saat ini, pendidikan tidak hanya di education.
peruntukkan bagi anak usia 7 tahun
ke atas, akan tetapi pendidikan usia
dini (pra-sekolah) seperti Taman
Kanak-kanak (TK) sebagai tahap
awal pendidikan anak untuk

Banten Dalam Angka 2003 74


Bab IV Sosial
masuki jenjang pendidikan Banten population aged 7
berikutnya pun menjadi penting. –24 years who are attending school
Jumlah penduduk Banten in 2004 is about 3.537.553 persons,
usia 7-24 tahun yang masih/sedang each man is 1.796.686 and woman
sekolah pada tahun 2004 tercatat is 1.740.867. Part of whole is aged
sekitar 3.537.553 orang yang terdiri 7 –12 years (37,53 percent), and
dari 1.796.686 laki-laki dan
aged 13–15 years (16,80 percent).
1.740.867 perempuan. Secara
persentase, sebagian besar adalah In fact that is population of
anak usia 7–12 tahun (37,53), schuling is low as primary school.
sementara anak usia 13–15 tahun
sebesar 16,80 persen. Jika di
konversikan ke dalam tingkat
pendidikan, penduduk yang
bersekolah kebanyakan masih se Opportunity equity of
tingkat SD. education depend of school
building, library, books, and
Pemerataan kesempatan pen
teachers that is enough. Primary
didikan sangat dipengaruhi oleh
tersedianya sarana dan prasarana school are 4.344 with pupils are
pendidikan seperti gedung sekolah, 1.288.612 and teachers are 38.218
perpustakaan dan buku-buku penun or ratio teacher of pupil is 33,72
jang pelajaran serta tenaga pendidik that mean 1 (one) of teacher to
(guru) yang memadai. Untuk
teach is about 33-34 pupils.
tingkat sekolah dasar ada sebanyak
4.344 buah SD dengan 1.288.612
siswa dan 38.218 guru, sehingga
terhitung rasio guru-murid sebesar
33,72 yang artinya setiap 1 (satu)
orang guru membimbing sekitar
33-34 orang siswa.

Pada tingkat Sekolah Building of Yunior School


Menengah/Lanjutan Pertama are 606 with capasity are 269.596
terdapat sebanyak 606 sekolah
pupils and teachers are 11.113 or
dengan kapasitas murid yang
mengikuti pendidikan sebanyak ratio is around 24,26 percent. Next
269.596 siswa dan tenaga pengajar a number of Senior High School
(guru) sebanyak 11.113 orang atau are 443 building with each 268
rasionya sekitar 24,26. Selanjutnya Senior High School (SMU) and 175
jumlah Sekolah Lanjutan Atas
terdapat 443 sekolah yang terdiri Senior High Vocational School
dari 268 SMU dan 175 SMK with amount of student are 186.224

Banten Dalam Angka 2003 75


Bab IV Sosial
(sekolah kejuruan) dengan jumlah that are 106.059 (56,95 percent)
siswa keseluruhan sebanyak pupils in Senior High school and
186.224 orang, meliputi mereka
yang sekolah di SMU sebanyak 80.165 (43,05 percent) pupils in
106.059 (56,95 persen) yang Senior Vocational School. Teachers
lainnya sebanyak 80.165 (43,05 are 11.078 respectively are 6.160
persen) bersekolah di SMK. (55,61 percent) for Senior High
Tenaga pendidik di kedua jenis
school and 4.918 (44,39 percent)
pendidikan tersebut sebanyak
11.078 orang terdiri atas guru SMU for Vocational School. As whole
sebanyak 6.160 orang (55,61 ratio teacher to student is 16,81 or
persen) dan 4.918 orang (44,39 each 1 (one) teacher to develop
persen) sebagai guru SMK. Secara around 16-17 pupils.
keseluruhan rasio guru-murid
sebesar 16,81 atau setiap 1 (satu)
orang guru mengajar sekitar 16-17
orang siswa.
Sektor pendidikan merupa- Education sector is
kan sektor yang dominan dalam
dominan in Human Development
pembangunan sumber daya manu
sia (SDM). Hal ini terlihat dari (SDM). In fact in several indicators
beberapa indikator yang terkait in human developent is very need
dengan pembangunan SDM atau for it or quality of life is always
kualitas hidup penduduk yang following with education
selalu memasukkan komponen
component in calculation. One of
pendidikan dalam penentuan/
penghitungannya. Salah satu indicator used as level of
indikator yang biasa digunakan education, literate and illiterate.
diantaranya tingkat pendidikan
yang ditamatkan, angka melek
huruf dan angka buta huruf.

Sampai dengan tahun 2004, Until year of 2004, level


tingkat pendidikan penduduk education finished by aged 10 to up
Banten usia 10 tahun ke atas years of Banten population are for
sebagian besar hanya tamat sekolah
both primary and not finish
dasar dan yang belum/tidak tamat
SD/Sederajat, yang besarnya primary school is around 59,02
sekitar 59,02 persen meliputi percent, respectively 32,18 percent
mereka yang tamat SD/Sederajat for primary and next 26,85 percent
sebanyak 32,18 persen dan yang for not finish primary school.
tidak/belum tamat SD/Sederajat
sebesar 26,85 persen.

Banten Dalam Angka 2003 76


Bab IV Sosial
Pada tingkat sekolah Level of education of Yunior
menengah/lanjutan, yang telah School finished 17,53 percent and
menamatkan pendidikan setingkat
SLTP sebesar 17,53 persen dan Senior School finished 19,73
yang tamat SLTA sebesar 19,73 percent. Level of undergraduated is
persen. Untuk jenjang pendidikan less that is only 3,71 percent as
tinggi porsinya lebih rendah lagi finished Diploma I till up
dimana hanya sekitar 3,71 persen
undergraduated. In circumtance is
yang berhasil menamatkan
pendidikan setingkat diploma I deeply sad because of those entry
sampai Sarjana. Kondisi ini cukup to manpower should be tirished
memprihatinkan dan kritis bila Senior High School. Crisis of
dikaitkan dengan kecenderungan education depend on man power
bergesernya tuntutan pasar kerja
(sektor formal) yang lebih supply, it that connect with entry to
mengutamakan pendidikan seren man power less than graduated
dah-rendahnya SLTA sebagai Senior High School to up, which is
prasyarat bagi angkatan kerja around 23,44 percent. Level of
dalam mengikuti kompetisi di
population education in the future
bursa pasar kerja. Krisis di dunia
pendidikan dikaitkan dengan pang will hope up for prefering to entry
sa pasar tenaga kerja dapat diamati man power as pracondition go to
dari relatif rendahnya tingkat man power supply with level of
pendidikan yang ditamatkan pada education is Senior High School to
jenjang SLTA ke atas (dengan
up as minimaze condition.
asumsi seandainya sebagian dari
mereka termasuk angkatan kerja)
yang besarnya baru sekitar 23,44
persen. Diharapkan tingkat
pendidikan penduduk di masa
mendatang dapat lebih ditingkatkan
dalam rangka mempersiapkan
tenaga kerja melalui pendidikan
setingkat SLTA ke atas sebagai
standar minimal. The other side, high of
education level increased literate
Pada sisi lain, dengan sema
kin meningkatnya pendidikan pen or less illiterate. Because of it one
duduk, efek multiplier-nya diharap of indicator make population smart
kan dapat meningkatkan angka because of those read and wrote
melek huruf atau sebaliknya which has opportunity to receipt
menurunkan banyaknya penduduk
yang buta huruf. Karena hal ini me- more knowledge and information.

Banten Dalam Angka 2003 77


Bab IV Sosial
rupakan salah satu indikator Now day in 2004 Banten
semakin cerdasnya penduduk sebab population illiterate is 376.300
dengan kemampuan membaca dan
menulis (melek huruf) akan (5,28 percent). This figure grow up
memperluas kesempatan menyerap if in calculation is not with literate
pengetahuan dan informasi lebih as Arab, Chinese and so on. So that
banyak. Sampai saat ini (tahun population of illiteration is 457.852
2004), di Banten terdapat sekitar
(6.42 percent) and around 81.552
376.300 (5,28 persen) penduduk
yang tidak bisa membaca dan (1,14 percent) is latin illiterate.
menulis (buta huruf). Angka ini Complete situation of education
sebenarnya dapat lebih besar between munipacility or regency
seandainya melek huruf dibatasi can see table 4.1.9.
hanya untuk mereka yang dapat
membaca dan menulis huruf latin
saja (tidak termasuk mereka yang
hanya dapat membaca dan menulis
huruf lainnya seperti Arab, China
dan sebagainya). Dari sini jumlah
penduduk yang buta huruf menjadi
sebanyak 457.852 orang (6,42
persen), sehubungan penduduk
yang hanya bisa membaca dan
menulis huruf lainnya tercatat
sekitar 81.552 orang (1,14 persen)
jugadi anggaps e ba
gai“ butah u ruf 4.2. Health and Family Planning.
lati
n ”.Se l
engk apnya pe t
as it
u asi
pendidikan di Banten dan disparitas Firstly Indonesia country
antar kabupaten/kota dapat dilihat concerned to increase health of
pada tabel 4.1.9.
people with the reason of humanity
and because it is big advantage if
4.2. Kesehatan dan Keluarga the society or individual has good
Berencana health that will hope society
Sejak awal negara sangat Government should be manage
memperhatikan dan berupaya me good helath for society and to serve
ningkatkan kesehatan warganya that people can get supporting fund
dengan alasan kemanusiaan dan without should be pay or less pay.
karena keuntungan yang besar
(positip) dari kesehatan baik bagi
individu masyarakat maupun tujuan
lain yang diinginkan masyarakat.

Banten Dalam Angka 2003 78


Bab IV Sosial
Memang sudah sewajarnya In fact, health develop-
pengurusan dalam bidang ment is still many problems even
kesehatan adalah tanggung jawab
negara terhadap rakyatnya dan government or society. because of
sudah sepantasnya apabila warga that health need seriously attention
negara mendapatkan pelayanan for all of us. Of course the
kesehatan tanpa harus mengeluar government rule is very important.
kan biaya atau menekan biaya
Health development involved all of
serendah-rendahnya.
aspect as infra and supra structure
Pada faktanya, pembangu- of health and can be reached by all
nan kesehatan masih banyak me of society even finance or
nyimpan setumpuk persoalan baik acceptability. Health infrastructure
bagi pemerintah maupun masya
rakat. Oleh karena itu kesehatan as Hospital, health center, health
perlu mendapatkan perhatian serius center assistant and others of
dari berbagai pihak. Tentu saja health services is determinant
dalam hal ini peran pemerintah factor to success in health
sangat menentukan. Peran peme
development.
rintah dalam pembangunan ke
sehatan menyangkut segala aspek
seperti menyediakan sarana dan
prasarana kesehatan yang memadai
dan dapat dijangkau oleh
masyarakat secara keseluruhan baik
dari segi finansial maupun
aksesbilitasnya (keberadaan
lokasinya). Sarana kesehatan
seperti rumah sakit, puskesmas,
pukesmas pembantu, tenaga
kesehatan dan pusat-pusat
pelayanan lainnya adalah faktor
yang akan menentukan berhasil
tidaknya pembangunan di bidang
kesehatan.
In 2004 year of Banten
Pada tahun 2004 di Banten
terdapat tidak kurang 24 buah Province is not less 24 hospital that
rumah sakit dengan kapasitas is capasity of bed is around 2.906.
tempat tidur sekitar 2.906. Sarana Infra structure other of healt can
kesehatan lain yang relatif mudah reach society around 172 health
dijangkau masyarakat adalah
Puskesmas terdapat sebanyak 172 center which is spreading in.

Banten Dalam Angka 2003 79


Bab IV Sosial
buah yang tersebar di seluruh Medical is very important to
kabupaten/kota. serve society health, as whole in
Petugas kesehatan yang 2004 is not less around 1.422
keberadaannya sangat vital sebagai persons which respectively is
pelayan kesehatan masyarakat around 602 public doctor,
seperti dokter, pada tahun 2004 specialist is abou 577 persons and
secara keseluruhan terdapat tidak
kurang dari 1.422 orang yang dentist is around 243 persons.
terdiri dari sekitar 602 dokter Medical health is nedd, is not only
umum, 577 dokter ahli (spesialis) doctor but assistant of medis like
dan 243 orang dokter gigi. Tentu paranormal even trained or not
saja tenaga kesehatan yang
trained which help birth become
dibutuhkan tidak terbatas hanya
tenaga dokter tetapi tenaga attention of health sector. Region in
selainnya seperti perawat, tenaga fact, birth proccess is much still
ahli farmasi bahkan keberadaan assistant by paranormal even
dukun melahirkan (paraji) baik tarined or not trained and other
terlatih maupun tidak terlatih yang
kerap dimanfaatkan masyarakat side those are use by paramedis.
harus diperhitungkan dan dijadikan
pusat perhatian di bidang
kesehatan. Adalah suatu kenyataan
di setiap wilayah, proses kelahiran
anak masih banyak yang dibantu
oleh dukun baik terlatih maupun The effort of increasing
tidak terlatih disamping adapula health level of population from
yang lebih mengutamakan tenaga since birth or child is very
medis. important with immunization. the
baby or children under 5 years got
Sebagai upaya mening-
katkan tingkat kesehatan penduduk complete imunization who those
sejak dini, maka kegiatan imunisasi will have strong depend on dease.
bayi atau balita sangat penting Because of it is need to give
dilakukan. Bayi dan balita yang immunization since baby as BCG,
mendapat imunisasi terlebih bagi
anak yang menerima imunisasi DPT-I till DPT-III, campak and
lengkap secara medis diakui akan Polio which is positive advantage
lebih kebal (tahan) dari serangan of children and society at the
penyakit yang umum menyerang future. Imunization of children is
bayi. Oleh karena pemberian
hoped for decreasing infant of
imunisasi pada anak sejak bayi
seperti BCG, DPT-I sampai DPT- mortlity level in Banten which
III, Campak dan Polio sangat

Banten Dalam Angka 2003 80


Bab IV Sosial
penting sehubungan dengan prediction is still high that is mean
keuntungan positip yang akan will increase level of health and
diperoleh anak dan masyarakat
pada masa-masa berikutnya. population as whole in 2004 the
Dengan pemberian imunisasi anak amount of baby received
diharapkan dapat menurunkan imunization BCG 214.594 and
tingkat kematian bayi yang sampai DPT-III 196.858; Campak 203.275
saat ini di Banten angkanya
and Polio IV 198.699 complete
disinyalir masih relatif tinggi, atau
dalam arti yang lebih luas lagi data see table 4.2.3.
dapat meningkatkan derajat
kesehatan anak dan penduduk Beside the availablelity of
secara keseluruhan. Pada tahun health facilities, the avaiblelity of
2004 sebanyak 214.594 bayi telah
menerima imunisasi BCG, 196.858 health redujices such as medicine
mendapat imunisasi DPT-III, trader also need a big concern. a
203.275 memperoleh imunisasi big medicine trader has a function
campak dan Polio-IV diberikan as a distributor of edicines (e.g.
kepada sekitar 198.699 anak (bayi).
drugstore). The number of big
Data selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 4.2.3. medicine traders, in 2043 were 30 ,
16 in Tangerang regency, 7 in
Disamping ketersediaan sara Serang, 7 in Tangerang city. There
na kesehatan, ketersediaan prasa were 379 drugstores that spread in
rana kesehatan seperti pedagang
municipacility or regency. The
besar farmasi juga perlu mendapat
perhatian. Pedagang besar farmasi largest number was in Tangerang
yang berfungsi sebagai distributor regency (200) and Tangerang city
maupun penyalur obat-obatan (100) and the smallest number was
termasuk apotik sangat dibutuhkan. in Pandeglang regency (4). The
Jumlah pedagang besar farmasi
pada tahun 2004 terdapat sebanyak availablelity of medicine is
30 buah terbatas hanya di extremely infivenced by the
Kabupaten Tangerang (16 buah), development of health industry
Serang (7 buah) dan Kota whether it is in a big or small scale.
Tangerang (7 buah). Sedangkan
There were 25 health industries in
apotik terdapat sebanyak 379 buah
tersebar di setiap kabupaten/kota Banten, in 2004.
dengan jumlah terbesar terdapat di Based on Peraturan
Kabupaten Tangerang (200 buah) Pemerintah No. 27 tahun 1994
dan Kota Tangerang (100 buah), about the management of
adapun jumlah terkecil terdapat di
Kabupaten Pandeglang yaitu 4 de mogr af
y ’sde velopme ntthat
buah. Keberadaan dan ketersediaan

Banten Dalam Angka 2003 81


Bab IV Sosial
obat-obatan sangat dipengaruhi regulation stateel that te realitation
oleh keberadaan Industri farmasi it is to control the quantity of
baik dalam sekala besar maupun
kecil. Industri farmasi di Banten people. There must be erested a
pada tahun 2004 terdapat sebanyak balance between the quantity of
25 buah. people and enviromental support,
social economic condition and
Seperti yang dinyatakan dalam
social cultural condition. The
Peraturan Pemerinah No. 27 Tahun
1994 tentang Pengelolaan reduction of natality has an aim to
Perkembangan Kependudukan bah make a balance of population
wa pengelolaan kependudukan growth and to minimize it based on
salah satunya diwujudkan melalui our governme nt’si de alt arg et.To
pengendalian kuantitas penduduk.
Pengendalian kuantitas penduduk make it real, our government make
diarahkan pada terwujudnya kese a pr ogram c alled “ Upay a
rasian, keselarasan dan keseim Pembudayaan Norma Keluarga
bangan antara kuantitas, penduduk Ke cilBahagi a & Se jahtera”.I t
dengan daya dukung dan daya
contains many programs of
tampung lingkungan dan kondisi
perkembangan sosial ekonomi dan inr easing s ociety’s awar ene ssi n
sosial budaya. Penurunan angka wing contracepsy media or
kelahiran salah satunya ditujukan postponing the early marriage.
untuk mewujudkan pertumbuhan Family planning that made by our
penduduk yang seimbang menuju
government has brought many
dan serendah-rendahnya seperti
yang ditargetkan pemerintah. positive impacts in reducing
Untuk mewujudkan hal tersebut natality minimize the population
dilakukan upaya pembudayaan nor gr owt h,andi mpr oveours oc iety’
s
ma keluarga kecil bahagia dan welfare.
sejahtera, yang meliputi upaya
peningkatan kesadaran dan mendo Look at table 4.2.7 to
rong masyarakat diantaranya know further about Banten
melalui pemakaian alat kontrasepsi Pe ople’s partici
pat i
on i
n
(KB) dan pendewasaan usia per implementating family planning.
kawinan. Perlu diakui bahwa pro
There were 1.011.937 family
gram Keluarga Berencana yang
dicanangkan pemerintah telah pl annin g’sac ceptors,mos toft he m
membawa dampak positif dalam used injection (523.228; 51,71
menurunkan angka kelahiran dan percent), the others used pill
menekan laju pertumbuhan pendu
duk serta sedikit banyak telah
memberi andil dalam peningkatan
tingkat kesejahteraan rakyat.

Banten Dalam Angka 2003 82


Bab IV Sosial
Seberapa banyak partisipasi (254.658). Those kinds also
masyarakat Banten dalam program provided some others ways,
KB dapat dilihat pada tabel 4.2.7.
Pada tahun 2004 terdapat sekitar including using condom and ovag
1.011.937 akseptor KB yang se (short-term metod). Meanwhile, the
bagian besar menggunakan suntik acceptors who used long-term
sekitar 523.228 (51,71 persen) method were 230.439 (22,78
berikutnya sebanyak 254.658
percent).
memakai pil. Kedua jenis KB
tersebut termasuk yang meng
gunakan kondom dan ovag disebut 4.3. Other Social Aspects
KB metoda jangka pendek (Non
Metode Jangka Panjang). Nowadays, land certificate
Sementara akseptor yang that recated with an authority of
menggunakan Metoda Jangka ownership such as an authority of
Panjang (MJP) sebanyak 230.439 belongid an authority of the
atau sekitar 22,78 persen dari total
ventur e and b ui
lding’s us e, an
akseptor KB.
authority of use, not to mention a
4.3. Sosial Lainnya wakaf of land are extremely
important. Land as a source of
Saat ini sertifikasi tanah
ownership based on the example
yang menyangkut status hak
kepemilikan seperti hak milik, hak above, often makes a several news
guna usaha, hak guna bangunan, when there are some conflicts of
hak pakai, tidak terkecuali tanah dispute case. Among people a
wakaf semakin penting. Tanah group of people or a community of
sebagai sumber kepemilikan seperti
contoh status di atas, tidak jarang people, not to mention a conflict
mewarnai pemberitaan di media between people and government.
massa manakala muncul kasus- Because of that, the ownership of
kasus persengketaan bahkan land is badly needed expecially the
menjadi sumber konflik baik antar
ownership which has a formal
warga, kelompok atau komunitas
masyarakat sampai termasuk legalitation such as land
dengan negara sendiri. Karenanya certificate. the conflict of land
jaminan keamanan kepemilikan usually requires a land certificate
tanah atau status penguasaannya in itst roubles hooting’spr o
cc ess
.
yang legalisasinya lebih terjamin
melalui kepemilikan sertifikat When the conflict happens among
tanah atau dalam bentuk akta tanah people or government institution,
sangat dibutuhkan. Konflik seputar the government who has certificate
tanah biasanya dalam proses usually wins and vice versa.
penyelesaiannya akan menyertakan

Banten Dalam Angka 2003 83


Bab IV Sosial
sertifikat atau akta tanah. Ketika In 2003, production of
terjadi sengketa antar warga atau certifi
catein “Badan Pe rt
anaha n
yang melibatkan institusi/lembaga
bahkan negara pihak yang memiliki Nas ional”of Banten province was
sertifikat/akta biasanya akan meme made for 1,047,297 land with
nangkannya sebaliknya yang tidak 214,521.14 hectares of extent.
memiliki akan menjadi yang Production of certificate
dikalahkan.
considered from its quantity was
Pada tahun 2003 produksi made for an authority of proverty
sertifikat oleh Badan Pertanahan right status 629,112 (60.07
Nasional Propinsi Banten percent) and 107,395.26 hectare;
diperuntukan sebanyak 1.047.297 50.06 percent ( table 4.3).
bidang tanah dengan luas tanah
sekitar 214.521,14 hektar. Produksi
sertifikat dilihat dari sisi jumlah A sense of security as our
bidang dan luas sebagian besar peopl e dai l
yl if
e ’s ne e
dc an be
diperuntukan untuk tanah berstatus made as an indicator of our social
hak milik yaitu sebanyak 629.112
welfare. One of methode to
(60,07 persen) dan 107.395,26
hektar; 50,06 persen (tabel 4.3.1). me asur epe opl e’ss e nseofs ecuri
ty
isar esearc hofc rime ’svicti
m by
Rasa aman merupakan salah doing a survey or a report from the
satu kebutuhan hidup masyarakat instance itselft. If there are many
yang dapat dijadikan indikator
peopl ebe ingac rime ’
sv icti
m,i t
kesejahteraan masyarakat. Salah
satu cara untuk mengukur rasa me ans t he rei sn’ta s ense of
aman masyarakat adalah penelitian security and vice versa. Long
korban kejahatan baik melalui Ec onomi c’sc risis,f oodc r
isisand
survei maupun laporan instansi job lack of job opportunity in our
terkait. Semakin banyak anggota
masyarakat yang menjadi korban society has made a massive impact
kejahatan berarti makin rendah in increasing the number of
derajat keamanan yang mereka unemployment people. Other crisis
rasakan dan berlaku sebaliknya. also can improve the quantity of
Kesulitan ekonomi yang berke
crime in our society, it means there
panjangan pada masyarakat,
kesulitan memperoleh bahan pa isar educ t
ionofs ec urit
y’slevel.
ngan, kesulitan mencari pekerjaan
yang berdampak membengkaknya
angka pengangguran dan berbagai
kesulitan lainnya diduga dapat
meningkatkan tindak kejahatan
(kriminalitas) ditengah-tengah

Banten Dalam Angka 2003 84


Bab IV Sosial
masyarakat yang berarti pula With at hepol wilBanten’ s
menye babkan turunnya derajat report as a main source, in 2004,
keamanan.
there was found 1.106 kinds of
Dengan hanya bersumber dari crime with different motive. That
laporan Polisi Wilayah (Polwil) statistic increased, if we compare it
Banten, pada tahun 2004 to 2003 statistic that found 920
ditemukan sebanyak 1.106 tindak
cases or its decreased 20,22
kejahatan dengan berbagai motif.
Angka tersebut mengalami percent.
peningkatan dibanding tahun 2003
yang tercatat sebanyak 920 The numbe r of c r i
mi nal ’
s
kejadian atau mengalami case that got a first rank was a
penurunan sekitar 20,22 persen.
ve hicl
e’st heft(277c ases),s econd
Jumlah Tindak Pidana (JTP) was an heavy theft (262 cases).
yang menduduki peringkat pertama These cases are speculated to be
adalah kasus pencurian bermotor increased, if every motive of crime
(Curanmor) sebanyak 277 kasus,
is reported by people to the police
disusul kasus pencurian dengan
pemberatan (Curat) sebanyak 262
kasus. Hal ini diperkirakan akan From all criminal cases
lebih banyak lagi seandainya setiap that mentioned, the number of
bentuk kejahatan sekecil apapun troubles hooti
ng’
spr oc cess
in2004,
yang dialami masyarakat
just reached 577 cases or 52,17
dilaporkan kepada pihak berwajib.
percent.
Sementara dari seluruh
kejadian di atas, jumlah penye-
lesaian tindak pidananya pada
tahun 2004 hanya mencapai 577
untuk seluruh kasus atau sekitar
52,17 persen.

4.4. Perumahan dan Lingkungan 4.4. Housing and Environment


Bagaimanapun terbelakangnya
atau tradisionalnya tingkat kebu Although our society have
dayaan suatu masyarakat, a traditional life or culture, they
dipastikan membutuhkan tempat still need a good housing, a
tinggal baik itu yang bersifat permanent or not.
permanen maupun sementara.
Contoh jelas saat ini, sekalipun
menyandang sebutan tuna wisma

Banten Dalam Angka 2003 85


Bab IV Sosial
maupun gelandangan, pada For a clear example, although
dasarnya banyak diantara mereka a person is given a status as a
memiliki tempat tinggal, meskipun
dalam kapasitas tidak layak huni loiber er,i tdoe sn’tme ant ha tthey
atau tidak pantas disebut rumah. don’ thav ea hous e,theyh avei t
Karena itulah pemenuhan althoug hwec an’tc al
leditagood
kebutuhan akan rumah (tempat dwelling. Because of that, fulfilling
tinggal) yang muncul dalam
the need of housing –in economic
konteks teori atau ilmu ekonomi
termasuk kebutuhan dasar (Basic theory is a vital part of basic need,
need) disamping pangan dan not to mention food and clothing.
sandang. Dalam kehidupan sehari- In our daily life, house is our
hari rumah merupakan tempat shelter that protected us from many
berlindung dari berbagai macam
gangguan, baik yang datangnya k i
ndsofnat ur al’spr occesss uchas
dari alam seperti hujan, panas dan rain, hot or cold weather, or wild
rasa dingin maupun gangguan animal. The ideal house must has
binatang buas serta gangguan an area floor per capita at least 10
lainnya. Idealnya rata-rata luas
m2. So, if there are 4 –5 people, the
lantai per kapita minimal 10 m2.
Sehingga bila dalam satu rumah ideal house will provide an area
tinggal terdapat 4-5 anggota rumah floor, at least 50 m2.
tangga, idealnya rumah tangga
menempati luas lantai minimal
50m2.
According to Susenas 2004. It
Berdasarkan hasil Susenas
2004, terlihat bahwa sebagian besar appeared that many households
rumahtangga tinggal di rumah lived in a house with an area floor,
dengan luas lantai 50 –99 m2 yaitu 50-99 m2. The number of these
dihuni oleh sekitar 1.026.684 households were 1.026.684 (47,09
rumah tangga atau 47,09 persen
dari total rumah tangga yang percent) from the total of
jumlahnya 2.180.336. households, 2.180.336. Other
Kondisi perumahan secara households lived in a house with an
umum dapat diamati dari jenis atap, areas floor, under 50 m2.
lantai dan dinding rumah. Gam
baran kondisi perumahan seperti
indikator yang disebutkan di atas As usual, we can observe
dapat digunakan sebagai indikator the condition of housing from its
kualitas rumah tempat tinggal. roof, floor and wall. Those
Dengan menggunakan data hasil indicators can be used as the
Susenas 2004, kualitas rumah
sebagian besar menggunakan atap indicatorofh ousing’squalit
y.
genteng yang jumlahnya sekitar

Banten Dalam Angka 2003 86


Bab IV Sosial
1.877.875 rumah (86,13 Ac cor di
ngt o“Sus enas2004 ”,t he
persen), jenis lantai terluas adalah house that used tiled roof were
bukan tanah seperti tegel, keramik
atau plester sebesar 89,79 persen 1.877.875 houses (86,13 percent)
sementara yang lainnya sebesar used a floor except ground floor
10,20 persen masih berlantaikan such as tegel, ceramic or plester
tanah. Sedangkan jenis dinding were 89,79 percent. Other 10,20
terluas tembok terdapat pada
percent still used ground or natural
sekitar 1.659.357 (76,11 persen)
bangunan tempat tinggal. floor. The housing that used a good
Diantaranya pula masih ada yang quality of wall were 1.659.357
menggunakan dinding dengan (76,11 percent). The others used
kualitas lebih rendah seperti the wall below the standard, such
anyaman bambu oleh sekitar 19,02
persen bangunan tempat tinggal. as used bamboo wall 19,02
percent).
Selain dilihat dari gambaran
kualitas rumah, keberadaan fasilitas Beside the quality of
rumah seperti sumber penerangan,
house, we have the consider the
fasilitas air minum dan sumber air
minum adalah bagian yang tak availablelity of housing facilities
terpisahkan dengan kebutuhan ru such asni ght’ss our ce orwat er
mah tangga sehingga menjadi facility as a crucial part of or rain.
penting adanya. Sebanyak hous e hold’s.The rear e2. 039.647
2.039.647 (93,55 persen) rumah
(93,55 percent) households that
tangga telah menikmati penerangan
listrik PLN. Relatif tingginya hav ee njoyedt hePLN’ se lectrici
ty.
pemanfaatan listrik PLN tidak lain This hi gh l evel of e l
ec tr
ic i
ty’s
berkat keberhasilan program listrik consumption was caused by the
masuk desa. success of Listrik Masuk Desa
Fasilitas rumah lainnya yang program.
sangat vital berupa konsumsi air
bersih yang terkait erat dengan Other facilities such as good
kesehatan masyarakat. Sekitar water, has a strong relationships
59,19 persen rumah tangga withs ociety’she al th.5 9.
19p e rc ent
memiliki fasilitas air minum sendiri of households used this facility
dan yang lainnya memanfatkan
individually, while other 18,74
fasilitas bersama (18,74 persen),
dan fasilitas umum oleh sekitar percent used it together and 11,28
11,28 persen, akan tetapi masih use general facilities.
terdapat sebanyak 10,78 persen Unfortunately, 10.78 percent of
rumah tangga yang tidak memiliki themc oul
dn ’
tenj oyt hisfac il
ity .
fasilitas air minum.

Banten Dalam Angka 2003 87


Bab IV Sosial
Rumah tangga yang tidak So, they take water from
mempunyai fasilitas air minum ini its natural sources such as river,
ada kalanya masih memanfaatkan
air sungai, danau atau dari sumber lake or rain.
mata air bahkan air hujan.
Based on the criteria of good
Dilihat dari kualitas air minum water (for example packaged,
yang relatif memenuhi persyaratan
ledeng, pump water and well
sebagai air minum bersih dan sehat,
yang meliputi air kemasan, ledeng, (sumur), there are 13954.639
dan pompa dan sumur dikonsumsi (89,65 percent) households that
oleh sekitar 1.954.639 (89,65 consumed these kinds of water. A
persen) rumah tangga, yang lainnya rest of them (225.697; 10,35
sebanyak 225.697 (10,35 persen)
masih mengkonsumsi air minum percent) still consumed the water
yang diperkirakan tidak memenuhi below the standard. They consumed
standar air bersih (sehat) seperti air the water from unprotected water
yang berasal dari mata air, air source, river, rain and many more.
sungai, air hujan dan air lainnya.

Banten Dalam Angka 2003 88


Bab IV Sosial

Grafik 4.1. Penduduk Usia 7-24 Tahun Yang Masih Sekolah


Menurut Jenis Kelamin, 2004

700000

600000

500000

400000

300000

200000

100000

0
7-12 13-15 16-18 19-24
Laki-laki 688.458 306.192 305.883 496.153
Perempuan 639.285 288.200 273.794 539.588

Grafik 4.2. Rasio Murid-Guru Menurut Jenjang Pendidikan, 2004

35
33,72
30

25 24,26
16,81
20

15

10

0
SD SLTP SLTA

Banten Dalam Angka 2003 89


Bab IV Sosial
Grafik 4.3. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas
menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2004

D III-Sarjana
SLTA Tidak Tamat SD
3,03%
19,73% 26,85%

SLTP
D I/II
17,54% Tamat SD
0,68%
32,18%

Grafik 4.4. Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis


Kejahatan Yang Dilaporkan Ke Polwil Banten, 2002 –2004

350

300

250

200

150

100

50

0
Curas Curat Curanmor Penganiayaan Penipuan Penggelapan Narkotika

2002 2003 2004

Banten Dalam Angka 2004 90


Bab IV Sosial

Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah


Menurut Jenis Kelamin di Banten
Tabel 4.1.1
Population Aged 7 –24 Years Attending School by Sex
Table
in Banten
2004

Jenis Kelamin/ Persentase


Jumlah
Kelompok Umur Percentage
Total
Sex/Group of Age (%)
(1) (2) (3)
Lak-laki/Male

7 - 12 688.458 38,32

13 - 15 306.192 17,04

16 - 18 305.883 17,02

19 - 24 496.153 27,62

Jumlah/Total 1.796.686 100,00

Perempuan/Female

7 - 12 639.285 36,72

13 - 15 288.200 16,55

16 - 18 273.794 15,73

19 - 24 539.588 31,00

Jumlah/Total 1.740.867 100,00

Lak-laki+Perempuan/Male+Female

7 - 12 1.327.743 37,53

13 - 15 594.392 16,80

16 - 18 579.677 16,39

19 - 24 1.035.741 29,28

Jumlah/Total 3.537.553 100,00


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 91


Bab IV Sosial

Jumlah Sekolah, Murid dan Guru


Taman Kanak-kanak di Banten
Tabel 4.1.2
Number of Kindergarten Schools,
Table
Students and Teacher in Banten
2004

Sekolah Murid Guru


Kabupaten/Kota School Student Teacher
Regency/Municipality Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Public Private Public Private Public Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 1 140 200 4.828 11 617

2. Lebak 1 43 23 1.230 6 143

3. Tangerang 1 359 48 9.646 2 1.251

4. Serang 1 101 26 5.070 6 445

Kota/Mun

5. Tangerang 240 17.531 907

6. Cilegon 1 45 25 3.258 2 90

Banten 5 928 322 41.563 27 3.453

2003 4 954 297 54.802 16 4.896

2002 2 663 122 28.031 296 2.551


Sumber: Dinas Pendidikan Propinsi Banten
Source : National Education Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 92


Bab IV Sosial

Jumlah Sekolah, Murid dan Guru


Sekolah Dasar di Banten
Tabel 4.1.3
Number of Elementary Schools, Students and
Table
Teacher in Banten
2004

Sekolah Murid Guru


Kabupaten/Kota School Student Teacher
Regency/Municipality Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Public Private Public Private Public Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 885 3 161.393 273 6.933 18

2. Lebak 779 3 161.357 426 6.375 56

3. Tangerang 986 106 353.938 33.802 7.822 3.291

4. Serang 931 10 380.080 3.065 7.842 169

Kota/Mun

5. Tangerang 393 87 124.861 23.654 2.855 1.048

6. Cilegon 148 13 40.607 5.186 1.633 176

Banten 4.122 222 1.222.236 66.406 33.460 4.758

2003/2004 4.129 1.014 1.079.689 284.556 26.309 13.536

2002/2003 4.167 955 1.091.250 184.578 24.712 5.304

2001/2002 4.179 254 1.114.218 68.136 25.286 4.478


Sumber: Dinas Pendidikan Propinsi Banten
Source : National Education Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 93


Bab IV Sosial

Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan


Tingkat Pertama di Banten
Tabel 4.1.4
Number of Junior High Schools, Students and Teacher
Table
in Banten
2004

Sekolah Murid Guru


Kabupaten/Kota School Student Teacher
Regency/Municipality Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Public Private Public Private Public Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 53 9 25.044 1.264 1.349 161

2. Lebak 59 13 25.445 2.184 921 171

3. Tangerang 44 151 49.560 47.130 1.088 1.585

4. Serang 68 47 42.188 9.215 1.853 779

Kota/Mun

5. Tangerang 21 113 25.631 30.641 810 1.786

6. Cilegon 8 20 6.079 5.215 294 316

Banten 253 353 173.947 95.649 6.315 4.798

2003/2004 266 867 157.299 310.278 6.333 10.168

2002/2003 262 757 180.282 168.183 5.614 5.685

2001/2002 235 474 175.869 119.751 6.678 5.952


Sumber: Dinas Pendidikan Propinsi Banten
Source : National Education Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 94


Bab IV Sosial

Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan


Tingkat Atas di Banten
Tabel 4.1.5
Number of Senior High Schools, Students and Teacher
Table
in Banten
2004

Sekolah Murid Guru


Kabupaten/Kota School Student Teacher
Regency/Municipality
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Public Private Public Private Public Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 12 8 7.996 1.067 390 50

2. Lebak 15 16 8.477 1.618 675 225

3. Tangerang 16 68 13.056 22.205 542 979

4. Serang 21 33 11.635 5.945 665 608

Kota/Mun

5. Tangerang 13 51 8.963 19.524 416 1.238

6. Cilegon 4 11 3.112 2.461 165 207

Banten 81 187 53.239 52.820 2.853 3.307

2003/2004 89 353 53.514 118.588 2.575 6.536

2002/2003 79 338 53.903 70.036 3.349 5.274

2001/2002 60 211 31.311 37.081 1.556 4.103


Sumber: Dinas Pendidikan Propinsi Banten
Source : National Education Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 95


Bab IV Sosial

Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan


Tingkat Atas Kejuruan di Banten
Tabel 4.1.6
Number of Senior Vocational High Schools,
Table
Students and Teacher in Banten
2004

Sekolah Murid Guru


School Student Teacher
Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Public Private Public Private Public Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 6 10 1.714 2.365 121 260

2. Lebak 2 7 1.618 2.684 119 233

3. Tangerang 1 63 760 26.357 25 1.523

4. Serang 3 22 2.362 9.958 185 613

Kota/Mun

5. Tangerang 4 47 4.130 22.987 300 1.238

6. Cilegon 2 8 910 4.320 73 228

Banten 18 157 11.494 68.671 823 4.095

2003/2004 13 146 9.760 119.184 834 5.665

2002/2003 12 138 9.895 63.758 699 3.694

2001/2002 11 228 9.840 60.286 776 2.876


Sumber: Dinas Pendidikan Propinsi Banten
Source : National Education Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 96


Bab IV Sosial

Jumlah Perguruan Tinggi di Banten


Tabel 4.1.7
Number of University in Banten
Table
2003

Univer-
Kabupaten/Kota Poli- Akademi/ Institut/ sitas/ Sekolah
Regency/Municipality teknik/ Academy Institute Univers- Tinggi/
ity

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Kab/Reg

1. Pandeglang - - - 1 1

2. Lebak - 1 - - 1

3. Tangerang - 3 3 4 7

4. Serang 1 2 - 1 7

Kota/Mun

5. Tangerang 1 8 - 1 9

6. Cilegon 1 1 - - 3

Banten 3 15 3 7 28
Sumber: Dinas Pendidikan Propinsi Banten
Source : National Education Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 97


Bab IV Sosial

Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan


yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota
Tabel 4.1.8 di Banten
Table Population Aged 10 Years and Over by Educational
Attainment and Regency/Municipality in Banten
2004

Pendidikan Yang Ditamatkan


Kabupaten/Kota Educational Attainment
Regency/Municipality
< SD SD/Sederajat SLTP
(1) (2) (3) (4)

Kab/Reg

1. Pandeglang 270,099 389.976 104.493

2. Lebak 282,911 407.862 129.579

3. Tangerang 670,598 679.676 446.702

4. Serang 479,798 487.616 243.588

Kota/Mun

5. Tangerang 172,066 254.694 262.866

6. Cilegon 37,784 73.270 62.691

Banten 1,913,256 2.293.094 1.249.919


2003 1.977.693 2.328.375 1.146.367
2002 1.958.461 2.110.440 1.092.626
2001 2.130.671 1.905.305 920.856

Banten Dalam Angka 2004 98


Bab IV Sosial

Lanjutan
Continued

Pendidikan Yang Ditamatkan


Kabupaten/Kota Educational Attainment
Regency/Municipality
Jumlah
SLTA Dipl. I/II Dipl. III-Univ.
Total
(1) (5) (6) (7) (8)

Kab/Reg

1. Pandeglang 72.653 3.350 9.075 849.646

2. Lebak 53.369 3.590 3.659 880.970

3. Tangerang 597.604 22.378 106.362 2.523.320

4. Serang 135.872 4.468 15.402 1.366.744

Kota/Mun

5. Tangerang 470.344 11.804 69.008 1.240.782

6. Cilegon 76.082 2.562 12.595 264.984

Banten 1.405.924 48.152 216.101 7.126.446

2003 1.279.654 52.445 222.664 7.007.198

2002 1.212.880 46.152 307.695 6.728.254

2001 1.119.914 37.774 220.492 6.335.012


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 99


Bab IV Sosial

Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kepandaian


Membaca dan Menulis dan Kabupaten/Kota
Tabel 4.1.9 di Banten
Table Population Aged 10 Years and Over by Reading and
Writing Ability and Regency/Municipality in Banten
2004

Kemampuan Membaca dan Menulis


Kabupaten/Kota Reading and Writing Ability Jumlah
Regency/Municipality Total
Huruf Latin Huruf Lainnya Tidak Dapat
Latin Other Ca n’t
(1) (2) (3) (4) (5)

Kab/Reg

1. Pandeglang 798.769 11.484 39.393 849.646

2. Lebak 812.691 21.181 47.098 880.970

3. Tangerang 2.327.714 12.758 182.848 2.523.320

4. Serang 1.270.892 23.436 72.416 1.366.744

Kota/Mun

5. Tangerang 1.197.652 11.804 31.326 1.240.782

6. Cilegon 260.876 889 3.219 264.984

Banten 6.668.594 81.552 376.300 7.126.446

2003 6.534.370 94.192 378.636 7.007.198

2002 6.252.940 111.433 363.881 6.728.254

2001 5.761.970 95.445 477.597 6.335.012


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 100


Bab IV Sosial

Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di Banten


Tabel 4.2.1
Number of Hospitals and Public Health Center
Table
2004

Rumah Sakit
Kabupaten/Kota Hospitals Puskesmas
Regency/Municipality Jumlah Tempat Tidur Public Health Center
Total Beds
(1) (2) (3) (4)
Kab/Reg

1. Pandeglang 1 121 29

2. Lebak 3 200 33

3. Tangerang 7 975 41

4. Serang 3 292 36

Kota/Mun

5. Tangerang 7 1.135 25

6. Cilegon 3 183 8

Banten 24 2.906 172

2003 24 1.096 172

2002 15 2.781 163

2001 15 2.781 163


Sumber: Dinas Kesehatan Propinsi Banten
Source : Health Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 101


Bab IV Sosial

Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas


di Banten
Tabel 4.2.2
Number of Medical Doctors at Public Hospital and
Table
Health Center in Banten
2004

Dokter Umum Dokter Ahli


Kabupaten/Kota Dokter Gigi Jumlah
General Medical
Regency/Municipality Dentist Total
Practitioner Specialist

(1) (2) (3) (4) (5)


Kab/Reg

1. Pandeglang 70 12 21 103

2. Lebak 82 9 22 113

3. Tangerang 216 344 107 667

4. Serang 87 35 27 149

Kota/Mun 0

5. Tangerang 94 161 50 305

6. Cilegon 53 16 16 85

Banten 602 577 243 1.442

2003 368 125 169 662

2002 277 58 147 482

2001 303 366 138 807


Sumber: Dinas Kesehatan Propinsi Banten
Source : Health Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 102


Bab IV Sosial

Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis


Imunisasi di Banten
Tabel 4.2.3 Number of Immunized People by Kind of Immunization
Table in Banten
2004

Kabupaten/ Imunisasi/Immunization
Kota Regency Campak
/Municipality BCG DPT-I DPT-II DPT-III Polio-I Polio -IV
Measles
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang 26.255 24.029 21.849 21.051 22.899 27.773 22.372

2. Lebak 24.975 25.554 23.740 23.554 23.468 25.240 23.898

3. Tangerang 73.856 73.488 70.453 69.458 70.923 74.374 66.998

4. Serang 45.282 42.500 39.902 40.112 43.112 47.084 42.894

Kota/Mun

5. Tangerang 36.257 36.008 35.220 35.136 35.079 36.576 34.751

6. Cilegon 7.969 8.042 7.696 7.547 7.794 8.349 7.786

Banten 214.594 209.621 198.860 196.858 203.275 219.396 198.699

2003 216.234 205.864 197.104 192.763 198.599 213.599 195.293

2002 207.810 202.506 159.889 158.137 200.920 168.484 188.145

2001 209.595 209.661 195.856 195.046 199.868 213.079 196.463


Sumber: Dinas Kesehatan Propinsi Banten
Source : Health Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 103


Bab IV Sosial

Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan


di Banten
Tabel 4.2.4
Number of Birth by Kind of Personel in Charge in Banten
Table
2004

Kabupaten/Kota Tenaga Medis Dukun Terlatih


Regency/Municipality Medical Personel Trained Midwife

(1) (2) (3)


Kab/Reg

1. Pandeglang 14.834 14.646

2. Lebak 4.237 7.721

3. Tangerang 56.961 25.707

4. Serang 24.128 22.453

Kota/Mun

5. Tangerang 29.732 6.996

6. Cilegon 5.436 1.063

Banten 135.328 78.586

2003 123.526 13.850

2002 50.375 40.016

2001 50.375 40.016

2000 124.968 36.169


Sumber: Dinas Kesehatan Propinsi Banten
Source : Health Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 104


Bab IV Sosial

Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas


dan Rumah Sakit Umum di Banten
Tabel 4.2.5 Number of Health Personnels OTher Than Dokter at
Table Public Health Center and Government Hospital in Banten
2004

Sarjana SKM/ AKPER/ Perawat/


Kabupaten/Kota
Farmasi/ Health School Nurse Nurse
Regency/Municipality
Pharmacy Academy
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 9 11 97 278

2. Lebak 12 20 48 307

3. Tangerang 140 18 595 1.087

4. Serang 12 4 120 544

Kota/Mun

5. Tangerang 73 180 4 80

6. Cilegon 5 5 57 60

Banten 251 238 921 2.356

2003 42 37 330 2.472

2002 38 8 44 596

2001 20 30 1 -

Banten Dalam Angka 2004 105


Bab IV Sosial

Lanjutan
Continued

Paramedis
Non Non Medis/
Kabupaten/Kota Bidan/ SPRG
Keperawatan Not
Regency/Municipality Midwife
/ Not Nurse Medical

(13) (6) (7) (8) (9)


Kab/Reg

1. Pandeglang 217 11 49 235

2. Lebak 204 14 19 227

3. Tangerang 564 20 28 244

4. Serang 317 26 24 400

Kota/Mun

5. Tangerang 102 13 16 99

6. Cilegon 70 7 5 78

Banten 1.474 91 141 1.283

2003 1.092 91 - 126

2002 915 - 93 -

2001 1411 13 576 611


Sumber: Dinas Kesehatan Propinsi Banten
Source : Health Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 106


Bab IV Sosial

Jumlah Penyalur Obat di Banten


Tabel 4.2.6
Number of Medicine Distributors in Banten
Table
2004

Pedagang
Industri
Kabupaten/ Industri Besar
Kecil Obat
Kota Farmasi Farmasi Apotik Jumlah
Lainnya
Regency/ Pharmaceuti Pharmaceuti Dispensaries Total
Other Drug
Municipality cal Industry cal Whole
Industry
Sale
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab/Reg

1. Pandeglang - - 4 - 4

2. Lebak - - 8 - 8

3. Tangerang 11 16 200 9 236

4. Serang 3 7 35 1 46

Kota/Mun 0

5. Tangerang 11 7 100 16 134

6. Cilegon - - 32 - 32

Banten 25 30 379 26 460

2003 25 30 297 26 378

2002 21 38 284 - -

2001 29 31 344 25 429


Sumber: Dinas Kesehatan Propinsi Banten
Source : Health Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 107


Bab IV Sosial

Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49


Tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara
Kontrasepsi Yang Digunakan
Tabel 4.2.7 di Banten
Table Number of Family Planning Acceptors by Method of
Contraception Based on The Result of Family
Registration in Banten
2004

Metode Jangka Panjang (MJP) / Long Term Method


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality IUD MOP MOW Susuk
IUD Vasectomy Tubectomy Implant
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 7.54 1.434 2.276 16.792

2. Lebak 5.381 2.512 1.550 16.064

3. Tangerang 67.305 9.050 6.691 19.363

4. Serang 11.069 2.613 3.635 12.878

Kota/Mun

5. Tangerang 28.037 1.674 4.389 4.119

6. Cilegon 3.164 136 1.087 1.866

Banten 122.310 17.419 19.628 71.082

2003 121.117 17.869 19.267 242.316

2002 118.191 17.897 19.506 89.278

2001 112.247 17.592 19.038 96.795

Banten Dalam Angka 2004 108


Bab IV Sosial

Lanjutan
Continued

Non Metode Jangka Panjang (Non MJP) /


Non Long Term Method Jumlah MJP
Kabupaten/Kota Tradisional dan Non MJP
Regency/Municipality Suntik Pil Kondom & Lainnya Total of MJP
Injection Pil Condom Traditional and Non MJP
& Others
(1) (6) (7) (8) (9) (10)
Kab/Reg

1. Pandeglang 70.859 22.668 96 - 121.479

2. Lebak 65.129 39.327 263 27 130.253

3. Tangerang 167.673 107.062 1.703 - 378.847

4. Serang 108.591 47.139 274 1 186.200

Kota/Mun

5. Tangerang 85.863 31.337 911 16 156.346

6. Cilegon 25.113 7.125 318 3 38.812

Banten 523.228 254.658 3.565 47 1.011.937

2003 508.755 255.599 3.160 18 1.168.101

2002 483.097 247.192 2.826 62 978.049


Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Propinsi Banten
Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten

Banten Dalam Angka 2004 109


Bab IV Sosial

Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur


Tabel 4.2.8 Menurut Umur Isteri di Banten
Table Number of Potential Couple by Age of Wife in Banten
2004

Kabupaten/Kota Umur Isteri / Age of Wife Jumlah


Regency/Municipality Total
< 20 Tahun 20 –29 Tahun >29 Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 12.395 77.046 102.718 192.159

2. Lebak 18.035 85.288 99.027 202.350

3. Tangerang 29.063 255.982 327.180 612.225

4. Serang 15.561 118.378 168.362 302.301

Kota/Mun

5. Tangerang 3.756 72.459 141.224 217.439

6. Cilegon 1.393 18.663 37.197 57.253

Banten 80.203 627.816 875.708 1.583.727

2003 79.581 19.655 848.315 1.543.669

2002 76.988 593.429 813.781 1.484.198


Sumber : Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Propinsi Banten
Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten

Banten Dalam Angka 2004 110


Bab IV Sosial

Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan


Keluarga Sejahtera di Banten
Tabel 4.2.9
Number of Prosperous Family by Level of Prosperous
Table
Family in Banten
2004
Keluarga Sejahtera Keluarga Sejahtera
Tahap Pra Sejahtera/ Tahap I/
Prosperous Family Prosperous Family
Step Prosperous Before Step I
Kabupaten/Kota Bukan Bukan
Regency/Municipality Alasan Alasan Alasan Alasan
Ekonomi/ Ekonomi/ Jumlah/ Ekonomi/ Ekonomi/ Jumlah/
Economy Not Total Economy Not Total
Reason Economy Reason Economy
Reason Reason
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 54.310 20.975 75.285 43.688 47.225 90.913

2. Lebak 43.002 16.852 59.854 59.912 40.587 100.499

3. Tangerang 69.052 36.483 105.535 75.698 87.993 163.691

4. Serang 30.379 20.357 50.736 65.844 85.466 151.310

Kota/Mun

5. Tangerang 11.743 6.079 17.822 19.317 41.334 60.651

6. Cilegon 4.044 947 4.991 4.508 6.108 10.616

Banten 212.530 101.693 314.223 268.967 308.713 577.680

2003 221.604 100.426 322.030 272.380 305.274 577.654

2002 221.857 95.733 317.590 264.797 306.168 570.965

Banten Dalam Angka 2004 111


Bab IV Sosial

Lanjutan
Continued

Keluarga
Keluarga Keluarga
Sejahtera
Sejahtera Sejahtera
Tahap III
Kabupaten/Kota Tahap II/ Tahap III/ Jumlah
Plus/
Regency/Municipality Prosperous Prosperous Total
Prosperous
Family Family
Family
Step II Step III
Step III Plus
(1) (8) (9) (10) (11)
Kab/Reg

1. Pandeglang 46.189 36.789 8.943 91.921

2. Lebak 66.664 32.468 5.476 104.608

3. Tangerang 249.971 138.977 64.883 453.831

4. Serang 118.185 65.470 13.334 196.989

Kota/Mun

5. Tangerang 73.702 81.799 25.383 180.884

6. Cilegon 19.629 27.185 7.092 53.906

Banten 574.340 382.688 125.111 1.082.139

2003 531.921 366.881 121.053 1.919.611

2002 489.461 358.330 111.890 1.848.236


Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Propinsi Banten
Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten

Banten Dalam Angka 2004 112


Bab IV Sosial

Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan


Luas Lantai Rumah di Banten
Tabel 4.3.1
Number of Household by Regency/Municipality and Area
Table
of House Floor in Banten
2004

Kabupaten/Kota Luas Lantai / Area of Floor Jumlah/


Regency/Municipality < 20 20 - 49 50 -99 100 - 149 150+ Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 7.861 90.498 136.152 25.160 825 260.496

2. Lebak 2.987 154.715 114.771 14.241 0 286.714

3. Tangerang 62.592 226.718 386.839 78.052 10.695 764.896

4. Serang 13.800 157.964 199.502 43.585 4.669 419.520

Kota/Mun

5. Tangerang 80.990 77.875 150.855 52.955 6.675 369.350

6. Cilegon 4.185 21.330 38.565 13.820 1.460 79.360

Banten 172.415 729.100 1.026.684 227.813 24.324 2.180.336

2003 119.154 655.596 934.217 177.209 101.246 1.987.422

2002 98.557 767.609 948.130 235.395 120.107 2.169.798


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 113


Bab IV Sosial

Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota


dan Jenis Atap Terluas di Banten
Tabel 4.3.2
Number of Household by Regency/Municipality
Table
and The Widest of Ceiling Type in Banten
2004

Jenis Atap Terluas / The Widest of Ceiling Type


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Beton Genteng Sirap Seng
Concrete Roof Tile Shingle Zinc Roof
(1) (2) (3) (4) (5)

Kab/Reg

1. Pandeglang 1.808 202.367 15.339 354

2. Lebak 1.516 236.731 3.745 3.411

3. Tangerang 10.169 677.540 8.330 2.852

4. Serang 4.278 396.957 4.646 1.541

Kota/Mun

5. Tangerang 10.235 287.915 3.115 445

6. Cilegon 2.210 76.365 0 0

Banten 30.216 1.877.875 35.175 8.603

2003 57.232 1.715.318 16.931 4.760

2002 71.325 1.859.309 7.807 7.593

Banten Dalam Angka 2004 114


Bab IV Sosial

Lanjutan
Continued

Jenis Atap Terluas / The Widest of Ceiling Type


Kabupaten/Kota Jumlah/
Regency/Municipality Asbes Ijuk/Rumbia Total
Lainnya/Other
Asbestos Palm Fiber
(1) (6) (7) (8) (9)

Kab/Reg

1. Pandeglang 1.375 35.713 3.540 260.496

2. Lebak 379 39.795 1.137 286.714

3. Tangerang 57.375 6.904 1.726 764.896

4. Serang 575 10.373 1.150 419.520

Kota/Mun

5. Tangerang 65.860 1.780 0 369.350

6. Cilegon 520 130 135 79.360

Banten 126.084 94.695 7.688 2.180.336

2003 110.602 77.060 5.519 1.987.422

2002 92.157 115.309 16.298 2.169.798


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 115


Bab IV Sosial

Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan


Jenis Lantai Terluas di Banten
Tabel 4.3.3
Number of Household by Regency/Municipality and The
Table
Widest of Floor Type in Banten
2004

Jenis Lantai Terluas


Kabupaten/Kota The Widest of Floor Type Jumlah
Regency/Municipality Bukan Tanah Tanah Total
Non Ground Ground
(1) (2) (3) (4)

Kab/Reg

1. Pandeglang 224.116 36.380 260.496

2. Lebak 270.841 15.873 286.714

3. Tangerang 678.709 86.187 764.896

4. Serang 365.493 54.027 419.520

Kota/Mun

5. Tangerang 342.650 26.700 369.350

6. Cilegon 76.100 3.260 79.360

Banten 1.957.909 222.427 2.180.336

2003 1.790.822 196.600 1.987.422

2002 1.953.047 216.751 2.169.798


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 116


Bab IV Sosial

Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota


dan Jenis Dinding Terluas di Banten
Tabel 4.3.4
Number of Household by Regency/Municipality
Table
and The Widest of Wall Type in Banten
2004

Jenis Dinding Terluas / The Widest of Wall Type


Kabupaten/Kota Jumlah/
Regency/Municipality Tembok Kayu/ Bambu/ Lainnya/ Total
/Wall Wood Bambo Others
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab/Reg

1. Pandeglang 119.537 19.388 120.863 708 260.496

2. Lebak 128.119 29.292 128.545 758 286.714

3. Tangerang 641.111 28.668 90.539 4.578 764.896

4. Serang 339.250 7.705 69.115 3.450 419.520

Kota/Mun

5. Tangerang 355.110 8.455 5.340 445 369.350

6. Cilegon 76.230 2.600 395 135 79.360

Banten 1.659.357 96.108 414.797 10.074 2.180.336

2003 1.518.606 88.032 377.641 3.143 1.987.422

2002 1.612.870 94.006 445.221 17.701 2.169.798


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 117


Bab IV Sosial

Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota


dan Sumber Penerangan di Banten
Tabel 4.3.5
Number of Household by Regency/Municipality
Table
and Source of Lights in Banten
2004

Kabupaten/ Sumber Penerangan / Source of Lights


Kota Jumlah/
Regency/ Listrik Pelita/ Total
Listrik Petromak/ Lainnya
Municipality Non Sentir/
PLN Aladin Other
PLN Obor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 223.092 1.612 4.248 30.994 550 260.496

2. Lebak 233.654 - 379 50.786 1.895 286.714

3. Tangerang 741.558 2.439 6.078 14.821 - 764.896

4. Serang 396.313 966 - 19.941 2.300 419.520

Kota/Mun

5. Tangerang 368.015 - - 890 445 369.350

6. Cilegon 77.015 - 1.300 1.045 - 79.360

Banten 2.039.647 5.017 12.005 118.477 5.190 2.180.336

2003 1.817.717 22.898 7.396 127.736 11.675 1.987.422

2002 1.956.927 4.740 12.136 194.029 1.966 2.169.798


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 118


Bab IV Sosial

Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota


dan Fasilitas Air Minum di Banten
Tabel 4.3.6
Number of Household by Regency/Municipality
Table
and Drinking Water Facility in Banten
2004

Fasilitas Air Minum / Drinking Water Facility


Kabupaten/Kota Jumlah/
Regency/Municipality Sendiri/ Bersama/ Umum/ Tidak Ada/ Total
Self Togetter Public Not there
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kab/Reg

1. Pandeglang 125.991 49.001 62.418 23.086 260.496

2. Lebak 157.475 58.366 38.279 32.594 286.714

3. Tangerang 499.193 132.345 53.506 79.852 764.896

4. Serang 211.738 96.945 56.166 54.671 419.520

Kota/Mun

5. Tangerang 238.520 66.305 32.485 32.040 369.350

6. Cilegon 57.705 5.735 3.140 12.780 79.360

Banten 1.290.622 408.697 245.994 235.023 2.180.336

2003 1.173.413 407.486 201.237 205.286 1.987.422

2002 1.260.735 425.216 213.004 270.843 2.169.798


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 119


Bab IV Sosial

Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota


dan Sumber Air Minum di Banten
Tabel 4.3.7
Number of Household by Regency/Municipality
Table
and Source of Drinking Water in Banten
2004

Sumber Air Minum / Source of Drinking Water


Kabupaten/Kota Air dalam
Regency/Municipality Lainnya Leding Pompa Sumur
Kemasan
Others ledeng Pump Well
Packaged
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kab/Reg

1. Pandeglang 2.045 - 17.012 21.114 168.053

2. Lebak 0 379 28.622 21.622 164.839

3. Tangerang 713 33.698 130.280 425.571 163.939

4. Serang 7.291 15.249 29.049 135.677 142.991

Kota/Mun

5. Tangerang 445 23.140 131.720 205.145 8.900

6. Cilegon 0 11.310 14.430 19.820 31.585

Banten 10.494 83.776 351.113 828.949 680.307

2003 11.933 74.960 272.461 599.559 785.499

2002 6.804 89.947 213.994 835.662 802.428

Banten Dalam Angka 2004 120


Bab IV Sosial

Lanjutan
Continued

Sumber Air Minum / Source of Drinking Water


Kabupaten/Kota
Mata Air Air Sungai Air Hujan Jumlah/ Total
Regency/Municipality
Springs River Rain
(1) (7) (8) (9) (10)

Kab/Reg

1. Pandeglang 39.882 12.036 354 260.496

2. Lebak 49.649 21.603 0 286.714

3. Tangerang 8.556 0 2.139 764.896

4. Serang 64.239 1.541 23.483 419.520

Kota/Mun

5. Tangerang 0 0 0 369.350

6. Cilegon 2.215 0 0 79.360

Banten 164.541 35.180 25.976 2.180.336

2003 196.559 24.934 21.517 1.987.422

2002 149263 - 32.097 2.169.798

Sumber : Susenas 2004, BPS


Source : Economy Social Survey2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 121


Bab IV Sosial

Rekapitulasi Produksi Sertifikat oleh Badan


Pertanahan Nasional di Banten
Tabel 4.4.1
Production of Sertificate by National Land Affair Board
Table
in Banten
Hingga/Until 2003

Hak Milik Hak Guna Usaha Hak Guna Bangunan/


Kabupaten/
Proprietary Rights Concession Used Right Building Used Right
Kota
Regency/ Luas Luas Luas
Municipality Bidang Bidang Bidang
Area Area Area
Field Field Field
(ha) (ha) (ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 60.498 27.280,45 25 3.888,98 3.669 770,90

2. Lebak 52.800 24.539,13 16 3.278,87 6.187 1.672,92

3. Tangerang 296.230 26.438,58 - 28,99 254.749 3.558,04

4. Serang 80.222 22.517,14 3 573,92 44.422 6.474,29

Kota/Mun

5. Tangerang 119.773 4.464,91 - - 89.635 4.381,06

6. Cilegon 19.591 2.155,06 - - 11.981 3.585,10

Banten 629.112 107.395,26 45 7.770,76 410.663 20.422,30

2002 602.133 10.384,63 44 6.516,73 375.060 20.382,84

Banten Dalam Angka 2004 122


Bab IV Sosial

Lanjutan
Continued

Hak Pengelolaan/Management
Hak Pakai/ Used Right
Right
Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Luas Luas
Bidang Bidang
Area Area
Field Field
(ha) (ha)
(1) (8) (9) (10) (11)
Kab/Reg

1. Pandeglang 380 2.406,25 2 5,00

2. Lebak 554 4.519,18 3 4,73

3. Tangerang 573 1.783,03 15 289,15

4. Serang 981 1.323,34 124 310,32

Kota/Mun

5. Tangerang 437 594,04 30 2.029,93

6. Cilegon 215 220,38 22 322,06

Banten 3.140 10.846,23 196 2.961,19

2002 3.000 10.845,90 194 2.961.19

Banten Dalam Angka 2004 123


Bab IV Sosial

Lanjutan
Continued

Hak Sarusun Tanah Wakaf


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Luas Luas
Bidang Bidang
Area Area
Field Field
(ha) (ha)
(1) (12) (13) (14) (15)
Kab/Reg

1. Pandeglang 543 98,94 101 26,54

2. Lebak - - 862 422,60

3. Tangerang 2.583 129 785,00

4. Serang 640 56,45 3.967 63.377,97

Kota/Mun

5. Tangerang 1.203 17,00 532 302,60

6. Cilegon - - 124 38,32

Banten 2.389 172,38 1.752 64.953,02

2002 1.525 172,38 1.752 64.953,02


Sumber: Badan Pertanahan Nasional Propinsi Banten
Source : National Land Board of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 124


Bab IV Sosial

Jumlah Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan


Penerbitan Akta di Banten
Tabel 4.4.2
Number of Land Certificate Legal Maker and Certificate
Table
Publishing in Banten
2004

Jumlah PPAT Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta)


Total PPAT Kind of Acta/ Production (Total Acta)
Wilayah Kerja
Pembagian
Kabupaten/Kota Pelepasan
PPAT PPAT Hak Tukar
Work Area Jual Beli Hibah Hak/
Sementara/ Notaris/ Bersama/ Menukar
Regency/City Purchasing Gift Right
Provisional Notary Right Exchange
Free
Division
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang 24 61 3.185 292 164 4 1

2. Lebak 19 66 2.283 210 79 9 6

3. Tangerang 25 240 11.290 371 196 12 -

4. Serang 32 143 9.531 538 114 9 -

Kota/Mun

5. Tangerang 13 102 9.925 323 230 1 206

6. Cilegon 8 32 2.631 194 64 1 -

Banten 121 644 38.845 1.928 847 36 213

2002 118 346 12.230 437 634 3 -

Banten Dalam Angka 2004 125


Bab IV Sosial

Lanjutan
Continued

Wilayah Kerja Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta)


Kabupaten/Kota/ Kind of Acta/ Production(Total Acta)
Region
Work Area APHT SK.MHT Jumlah/ Total
Regency/City
(1) (9) (10) (11)
Kab/Reg

1. Pandeglang 311 435 4.392

2. Lebak 294 447 3.328

3. Tangerang 553 435 12.857

4. Serang 723 3.122 14.037

Kota/Mun

5. Tangerang 1.574 556 12.815

6. Cilegon 463 743 4.096

Banten 3.918 5.738 51.525

2002 1.265 195 14.764


Sumber: Badan Pertanahan Nasional Propinsi Banten
Source : National Land Board of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 126


Bab IV Sosial

Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi


Tabel 4.4.3 Menurut Jenis Kejahatan di Banten
Table Number of Crimes Commited by Type of Crime in Banten
2004

Tindak Kejahatan/ Crime


Jenis Kejahatan
Type of Crime Penyelesaian Tindak
Tindak Pidana
Pidana
(1) (2) (3)
1. Pencurian dengan kekerasan (Curas) 94 46

2 . Pencurian dengan pemberatan (Curat) 262 211

3. Pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) 277 35

4. Penganiayaan/Torture 134 98

5. Penipuan/Cheated 189 71

6. Penggelapan/Fraud 83 40

7. Narkotika/Narcotics 67 76

Jumlah/Total 1.106 577

2003 920 552

2002 1001 568

2001 1.113 658

2000 1.029 607


Sumber : Polda Propinsi Banten
Source : Police Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 127


Bab IV Sosial

Jumlah Masjid, Mushola, Gereja, Pura/Kuil dan


Vihara Menurut Kabupaten/Kota
Tabel 4.4.4
Number of Mosque, Private Mosque,Churchand Temple
Table
by Municipality
2003

Mushola Gereja
Kabupaten/Kota Masjid Pura/Kuil
Private Churches Vihara
Regency/Municipality Mosque Temples
Mosque P K
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kab/Reg

1. Pandeglang 1492 2808 2 0 0 0

2. Lebak 1525 2818 31 1 0 2

3. Tangerang 1555 5792 116 15 2 24

4. Serang 1921 4305 6 1 0 1

Kota/Mun

5. Tangerang 492 1207 59 11 4 25

6. Cilegon 331 429 0 0 0 0

Banten 7316 17359 214 28 6 52

Sumer : Potensi Desa , ST 2003, BPS


Source : Village Potential, ST 2003, BPS

Banten Dalam Angka 2004 128


Bab IV Sosial

Jumlah Penduduk Menurut Agama di Banten


Tabel 4.4.5
Number of Population by Religion in Banten
Table
2004

Agama/ Religion Tidak


Kabupaten/Kota
Terjawab/
Regency/
Islam/ Protestan/ Katholik/ Hindu/ Budha/ Khonghucu/ Lainnya/ Not
Municipality
Moeslim Protestant Catholic Hindu Budhha Khonghucu Others Respon

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kab/Reg

1. Pandeglang 1.111.878 772 243 47 237 9 15 9.695

2. Lebak 1.125.440 1.404 930 115 1.817 82 7.628 10.853

3. Tangerang 2.976.563 81.626 50.846 3.959 47.492 1.123 1.577 32.551

4. Serang 1.778.798 8.110 3.630 577 1.982 129 65 23.092

Kota/Mun

5. Tangerang 1.306.613 60.952 34.945 3.150 57.510 713 5.888 42.943

6. Cilegon 318.658 4.843 1.659 203 1.242 16 40 5.263

Banten 8.617.950 157.707 92.253 8.051 110.280 2.072 15.213 124.397


Sumber : Updating P4B, BPS (Angka Sementara)
Source : Updating P4B, BPS (Preliminary)

Banten Dalam Angka 2004 129


Bab IV Sosial

Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya


Tabel 4.4.6 Musim Haji
Table Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca
2000-2004

Jemaah Haji Jemaah yang Besarnya ONH


Musim Haji Calon Jemaah Haji
Berangkat Batal (000 Rp)
Periode Applicant
Leaving Cancelling cost
(1) (2) (3) (4) (5)

2000 - - - 17.758.000

2001 - - - 63.000.000

800.000+US
2002 4.866 4.865 -
$2.677

967.500+US
2003 5.150 5.110 40
$2.675

967.500+US
2004 5.216 5.216 -
$2.675
Sumber : Kanwil Departemen Agama Prop. Banten
Source : Department of Religious, Regional Office of Banten

Banten Dalam Angka 2004 130


Bab IV Sosial

Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan


Tabel 4.4.7 Kabupaten/Kota
Table Number of Aplicantsfor Pilgrims by Sex and Municipality
2004

Jenis Kelamin
Kabupaten/Kota Sex Jumlah
Regency/Municipality Laki-laki Perempuan Total
Male Female
(1) (3) (4) (5)

Kab/Reg

1. Pandeglang 283 327 610

2. Lebak 218 234 452

3. Tangerang 627 675 1302

4. Serang 512 584 1096

Kota/Mun

5. Tangerang 600 650 1250

6. Cilegon 240 266 506

Banten 2.480 2.736 5.216

2003 2.509 2.601 5.110

2002 2.263 2.603 4.865


Sumber : Kanwil Departemen Agama Prop. Banten
Source : Department of Religious, Regional Office of Banten

Banten Dalam Angka 2004 131


Bab IV Sosial

Tingkat Usia Jamaah Haji


Tabel 4.4.8
Number of Pilgrims by Age Group
Table
2004

Kelompok Umur
Kabupaten/Kota Jumlah
Age Group
Regency/Municipality Total
0 -30 31- 40 41- 50 51+
(1)
Kab/Reg

1. Pandeglang 59 136 166 249 610

2. Lebak 32 119 127 174 452

3. Tangerang 105 321 463 413 1.302

4. Serang 102 283 326 385 1.096

Kota/Mun

5. Tangerang 75 250 464 461 1.250

6. Cilegon 37 124 163 182 506

Banten 410 1.233 1.709 1.864 5.216

2003 437 1.317 1.839 1.517 5.110

2002 589 1178 1548 1.550 4.865


Sumber : Kanwil Departemen Agama Prop. Banten
Source : Department of Religious, Regional Office of Banten

Banten Dalam Angka 2004 132


Bab IV Sosial

Jumlah Korban Bencana Alam


Tabel 4.4.9 Menurut Kabupaten/Kota
Table Number of Natural Disaster Outcomes by Reg/Mun
2004

Jumlah Kepala Keluarga


Kabupaten/Kota Jumlah Jiwa
(KK)
Regency/Municipality Person
Family
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 389 -

2. Lebak 860 -

3. Tangerang 115 -

4. Serang 1.030 -

Kota/Mun

5. Tangerang 127 -

6. Cilegon 2.702 -

Banten 5.223 -

2003 14.207 71.035


Sumber : Dinas Sosial Propinsi Banten
Source : Social Official of Banten

Banten Dalam Angka 2004 133


Bab IV Sosial

Jumlah Lembaga Sosial/Panti Sosial


Tabel 4.4.10 Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Table Number of Social Placed byReg/Mun in Banten
2004

Kabupaten/Kota Panti Werda Panti Asuhan Lainnya


Regency/Municipality Home for Disabled Orphanages Other
(1) (2) (3) (4)
Kab/Reg

1. Pandeglang 1 15 5

2. Lebak 2 21 4

3. Tangerang 4 14 1

4. Serang 1 31 -

Kota/Mun

5. Tangerang 3 18 2

6. Cilegon - 9 -

Banten 11 - 12

2003 11 108 7
Sumber : Dinas Sosial Propinsi Banten
Source Social Official of Banten

Banten Dalam Angka 2004 134


Bab V Pertanian

5.1 Pertanian Tanaman Pangan 5. 1 Food Crops Agriculture

a. Padi dan Palawija a. Paddy and Palawija


Sejak propinsi Banten Since Banten Province has
terbentuk (2000) produksi padi been formed (2000), the production
Banten terus meningkat, pada tahun of paddy always increase, more
2004 ini, produksinya kembali over in 2004 the production
meningkat sebesar 7,13 % significant increase 7.13 %
dibanding tahun sebelumnya. compared to 2003 production. In
Produksi padi Banten pada tahun 2004, the productivity of paddy
2004, tercatat sebanyak 1.812.495 provides 1,812,495 tons (dry
ton (GKG) naik sebesar 120.572 unhusked paddy/DUP) or increase
ton dibanding produksi tahun 2003. 120,572 tons compared to 2003
Kenaikan ini dipengaruhi oleh production. This increasing is
naiknya luas panen dan influenced by increasing of
produktivitas masing-masing harvested area (4.79 %) and
sebesar 4,79 % dan 2,22 %. productivity (2.22 %).
Dari 6 (enam) jenis
komoditas kelompok palawija; Among 6 commodities of
hanya kacang hijau dan ubi jalar secondary crops, only production
yang produksinya sedikit of soybeans and mungbeans
mengalami penurunan masing- decrease 5.96% and 2.65%
masing sebesar 5,96 % dan 2,65 %, respectively, even the other
yang lainnya meningkat. Dari 4 increase. Among 4 commodities of
jenis palawija yang meningkat secondary crops, soybeans as a one
produksinya, kedelai menunjukkan of superior commodity in Banten
peningkatan yang paling besar significant increase both the
yaitu 41,79 %. Ini lebih disebabkan productivity and the production.
oleh meningkatnya luas panen yang The productivity of soybeans
mencapai 39,89 % disamping itu increases 1.36% and 41.79% in
produktivitasnya meningkat production. Increasing of soybeans
meskipun sedikit (1,36 %). Sentra production is affected by increasing
produksi kedelai hampir semuanya of harvested area (39.89%). The
(95 %) berada di Pandeglang. central of soybeans production is in
Lebih jauh melihat kontribusi Pandeglang (95%).
daerah Kabupaten/kota, seperti
ditampilkan mulai tabel 5.1.2 Based from Table 5.1.2 to
hingga 5.1.8 nampak bahwa 5.1.8, Regency of Pandeglang,
komoditas padi terbesar Serang and Lebak has the biggest
produksinya berasal dari contribution of paddy productivity.
Pandeglang disusul Serang dan It more than 80 % of production in
Lebak. Hampir 80 % produksi padi Banten comes from those
Banten berasal dari daerah ini. regencies.
Banten Dalam Angka 2004 137
Bab V Pertanian

b. Hortikultura b. Horticultures

Tanaman hortikultura We have effort to improve


yang terdiri dari tanaman sayuran, the data of horticultures such as
buah-buahan, obat-obatan dan vegetables, fruits, medicine crops
tanaman hias, untuk memenuhi and decoration plants. The data is
kebutuhan konsumen, tahun ini more complete than before.
datanya diupayakan lebih lengkap
dibanding tahun lalu. The biggest productions of
Untuk jenis tanaman seasonal vegetable crops in 2004
sayuran semusim, pada tahun 2004 are cucumber (50,838 tons), swamp
di Banten terdapat 3 (tiga) jenis cabbage (26,912 tons) and long
dengan produksi paling banyak beans (30,097 tons). Meanwhile,
yaitu ketimun, kangkung dan water melon (1.404 tons) is the
kacang panjang masing-masing biggest production of seasonal fruit
tercatat 50.838 ton, 26.912 ton dan crops.
30.097 ton. Sedangkan untuk buah-
buahan semusim yang terbanyak
adalah semangka dengan total
produksi 1.404 ton.
Potensi jenis tanaman The potential of annual
sayuran dan buah-buahan tahunan vegetables and fruit crops in
di Banten juga cukup besar. Durian Banten are big enough. In 2004,
misalnya yang merupakan jenis durian as a popular fruit and
makanan yang banyak disukai expensive enough has stated
masyarakat dan harganya production 19,604 tons. This crop
tergolong mahal pada tahun 2004 can be easily found in Regency of
produksinya tercatat sebesar 19.604 Serang, Lebak and Pandeglang.
ton. Populasi tanaman ini banyak
terdapat di Kabupaten Serang,
Lebak dan Pandeglang.
Emping melinjo yang Emping melinjo (fried
merupakan makanan khas Banten, chips made of Gnetum gnemon
populasinya memang cukup banyak fruit), another popular commodity,
terutama di Kabupaten Pandeglang, has been produced 47,652 tons in
Lebak dan Serang. Komoditas ini 2004. This commodity can absorb
mampu menyerap banyak tenaga so many labor forces in rural area.
kerja di pedesaan melalui usaha
industri emping melinjo yang pada
tahun 2004 produksinya tercatat
sebesar 47.652 ton.

Banten Dalam Angka 2004 138


Bab V Pertanian
Untuk kelompok tanaman obat- The number of medicine crops were
obatan terbanyak adalah Laos, laos (1,63 tons), turmeric (1,25
Kunyit dan Mengkudu masing- tons) and mengkudu (1,10 tons).
masing 1,63 ton , 1,25 ton dan 1,10 Among decorative plants orchid is
ton. Sementara tanaman hias, budi the most popular. In 2004, with
daya anggrek merupakan tanaman 28,23 hectare cultivated area that
yang terbanyak. Pada tahun 2004 plant produced 1,46 stalk of orchid.
dari luas areal 28,23 hektar Orchid can be easily found in
menghasilkan 1,46 juta tangkai. Regency of Tangerang.
Komoditas ini terbanyak di
kabupaten Tangerang.

5.2 Perkebunan
5.2 Estate Crops
Data perkebunan ini
dibagi dalam 3 (tiga) kelompok The estate data is
yaitu Perkebunan Besar Negara, classified in 3 group as National
Perkebunan Besar Swasta dan Large Estate, Private Estate and
Perkebunan Rakyat yang disajikan smallholder estate. These data is
ke dalam tabel 5.2.1 sampai dengan provided in Table 5.2.1 to 5.2.9.
5.2.9.
Perusahaan Besar Negara National Large Estates
selama ini mengusahakan tanaman Company has managed several
karet, kelapa dan kelapa sawit commodities such as rubber,
dengan mempergunakan total areal coconut and oil palm in Banten
seluas 8.796 hektar. Sementara with 8,796 hectare in wide total. In
Perusahaan Perkebunan Besar 2004, private estate companies
Swasta di Banten, mengusahakan stated the production of cocoa is
komoditas tanaman kakao, karet, 56,586 tons (in box), rubber is
dan kelapa yang tahun 2004 ketiga 320,114 tons (in sheet), and
jenis tanaman perkebunan tersebut coconut is 25 tons (in copra).
masing-masing mencatat produksi
sebesar 56.586 ton (bok), 320.114 The estate crops area
ton (sheet) dan 25 ton (kopra). managed by National Large Estates
Company is 1,479.33 hectares. In
Dari kelompok tanaman that area 1,092.18 hectares are
perkebunan rakyat, 3 (tiga) cultivated area with production is
komoditas utama yang merupakan 1,303.24 tons.
tumpuan perekonomian rakyat The important commo-
adalah kelapa, kelapa sawit dan dities of smallholder estate were
karet. coconut, oil palm and rubber.
These commodities give more
advantage of people mainly
economic sector.

Banten Dalam Angka 2004 139


Bab V Pertanian
Pada tahun 2004 ketiga In 2004 production of
komoditas ini mencatat produksi these commodities are 50,315 tons
kelapa 50.315 ton (kopra), kelapa (copra) of coconut, 37,970 tons
sawit 37.970 ton (TBS) dan karet (fresh fruit) of palm oil and 7,323
7.323 ton (sheet). Sementara tons (sheet) of rubber. In 2004 the
smallholder estates has produced
emping melinjo yang merupakan
8,799 tons (emping) of melinjo.
makanan khas Banten pada tahun That production comes from 5,669
2004 mencatat produksi sebesar hectares cultivated areas.
8.799 ton (emping). Produksi ini
berasal dari tanaman produktif
seluas 5.669 hektar.

5.3. Kehutanan 5.3. Forestry

Luas hutan produksi di The total area of


Banten pada tahun 2004 tercatat production forest stated 42,538
seluas 42.538 hektar dimana 27.845 hectares. About 65% or 27,845
hektar (65 persen) diantaranya hectares of that area is in
berada di kabupaten Pandeglang. Pandeglang. Meanwhile, the area
Sedangkan hutan lindung menurut of protection forest is 7,894
data dari Perum Perhutani KPH hectares. More over, the total area
Banten seluas 7.894 hektar. of national forest reached 80,190
Selanjutnya Tabel 5.4.2. hectares. That area spread in
menginformasikan bahwa total luas Pandeglang, Lebak and Serang.
kawasan hutan negara di Banten
tercatat sebesar 80.190 hektar. The kind of forest
Areal tersebut berada di kabupaten production can be recorded were
Pandeglang, Lebak dan Serang. teak wood and jungle wood. In
2004, production of teak wood
Sementara itu jenis reached 16,549 m3 with value more
produksi hutan Banten yang than Rp 27 billion. Production of
tercatat adalah kayu jati dan kayu jungle wood is 9,510 m3 or more
rimba. Kayu jati pada tahun 2004 than Rp 3.4 billion in value.
produksinya mencapai 16.549 m3
dengan nilai sebesar Rp. 27 milyar
lebih. Untuk jenis kayu rimba
tercatat sebesar 9.510 m3 dengan
nilai sebesar Rp 3,4 milyar. Lebih
jauh informasi tentang kehutanan
dapat disimak pada tabel 5.4.1
sampai dengan 5.4.3.

Banten Dalam Angka 2004 140


Bab V Pertanian

5.4 Peternakan 5. 4 Livestocks

Ternak merupakan salah Livestock was one of


satu sumber bahan makanan protein animal protein food material,
hewani, data perkembangannya growth data was shown at table
ditampilkan mulai Tabel 5.4.1. 5.4.1 to table 5. 4. 12. At those
hingga Tabel 5.4.12. Dari tabel- tables were shown as population,
tabel tersebut dapat disimak antara production and incoming/outgoing
lain populasi dan produksi serta livestock of Banten province by
ternak keluar/masuk Propinsi kind of livestock and fowl.
Banten dari masing-masing jenis
ternak dan unggas. In 2004, buffalo has a lot
Hingga tahun 2004 di of amount among large livestock in
Banten populasi ternak besar jenis Banten. In that year, population of
kerbau masih merupakan ternak buffalo is 204,457 and cattle are
terbanyak di antara ternak lainnya. 12,420. Number of cattle was
Pada tahun ini tercatat sebanyak slaughtered both in slaughterhouse
204.457 ekor, sedangkan sapi or not is 51,209. For fulfilling of
potong meskipun ternak jenis ini cattle it has came in Banten 47,775
banyak dipotong untuk memenuhi tail.
kebutuhan masyarakat, namun
jumlah populasinya masih kurang. There is no a big
Jumlah sapi potong tercatat difference of small livestock
sebanyak 12.420 ekor sementara population between sheep and
yang dipotong baik di RPH goat. The population of sheep is
maupun diluar RPH mencapai 595,953 and goat is 652,977.
51.209 ekor. Untuk memenuhi
kebutuhan akan sapi potong ini In 2004, the two biggest
telah dimasukan sebanyak 47.775 populations of poultry are native
ekor (tabel 5.5.2) poultry (10.2 million), layer (9.2
Untuk kelompok ternak million) and broiler (6.6 million).
kecil, domba dan kambing jumlah
populasinya relatif tidak berbeda
jauh. Kambing sebanyak 652.977
ekor sementara domba 595.953
ekor.
Ayam buras atau ayam
kampung pada tahun 2004 tercatat
sebanyak 10,2 juta ekor sedangkan
ayam ras petelur dan pedaging
masing-masing 9,2 juta dan 6,6 juta
ekor. Dua jenis unggas yang
terakhir ini terbanyak

Banten Dalam Angka 2004 141


Bab V Pertanian
dibudidayakan oleh peternak di
kabupaten Tangerang dan Serang.

5.5 Perikanan. 5. 5 Fishery

Tabel 5.5.1. sampai


In 2004, fishery
dengan Tabel 5.5.6. menunjukkan
production reached about 54.18
perkembangan data perikanan baik thousand tons where about 53.68
produksi ikan hasil usaha thousand tons (99.07%) comes
penangkapan maupun hasil
from marine fishery.
budidaya. Produksi perikanan pada
tahun 2004 yang berasal dari usaha
penangkapan tercatat sebesar 54,18 Meanwhile, production of
ribu ton dimana hampir seluruhnya fishery aquaculture is 76.32
atau 53,68 ribu ton ( 99,07 %) thousand tons. About 12.43% or
berasal dari penangkapan 9.42 thousand tons comes from
perikanan laut. Sementara itu brackish production.
produksi perikanan yang berasal
dari usahabudidaya tercatat The number of marine
sebanyak 76,32 ribu ton. Dari fishery boat is 4,804 units consists
jumlah tersebut terbanyak dari of 3,134 units of out board motor
usaha budidaya tambak yaitu boat, 1,122 units of in board motor
sebesar 9,42 ribu ton ( 12,43 %). boat and 141 units of small sailing
Adapun jumlah armada boat. Jukung as simple and
penangkapan ikan laut berjumlah traditional boat still applied by
4.804 buah yang terdiri dari 3.134 Banten fisherman is about 407
motor tempel, 1.122 kapal motor units.
dan perahu layar berbagai jenis
sebanyak 141 buah. Sementara
armada penangkapan ikan sangat
sederhana dan tradisional yaitu,
jukung masih cukup banyak
dipergunakan nelayan Banten yaitu
sebanyak 407 buah.

Banten Dalam Angka 2004 142


Bab V Pertanian

Grafik 5.1. Luas Panen Padi dan Palawija Menurut Kabupaten


di Banten Tahun 2004
(Hektar)
(Hektar)

120000
L
u 100000
a
s 80000

60000
P
a
40000
n
e
20000
n
0
Pandeglang Lebak T angerang Serang

Kabupaten

Grafik 5.2. Produktivitas Padi dan Palawija Menurut Kabupaten


di Banten Tahun 2004
(Kuintal/Hektar)
(Kuintal/Ha)
60
P
r
o
d
u
k
t 50
i
v
i
t
a
s
40
Pandeglang Lebak Tangerang Serang
Kabupaten

Banten Dalam Angka 2004 143


Bab V Pertanian

Grafik 5.3. Produksi Melinjo Menurut Kabupaten


di Banten Tahun 2004
(Ribu ton)

6000,00

5000,00
5.851,43
4000,00

3000,00

2000,00 1.267,13

1000,00 103,29

0,00
Pandeglang Lebak Tangerang

Grafik 5.4. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya


Menurut Kab/Kota Tahun 2004
(Ton)

35000

30000
25000

20000 Budidaya
15000 Tangkap
10000
5000

0
Pandeglang

Serang
Lebak

Tangerang

Tangerang

Cilegon
Kota
Kota

Banten Dalam Angka 2004 144


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija di Banten


Tabel 5.1.1 Harvested Area, Productivity and Production of Paddy
Table in Banten
2004

Januari –April/ Mei –Agustus/


January - April May - August

Jenis Tanaman/ Luas Hasil per Luas Hasil per


Produksi/ Produksi/
Crops Panen/ Ha Panen Ha/
Produc- Produc-
Harvested Yield per Harveste Yield per
tion tion
Area Ha d Area Ha
(Ha) (Ku/Ha) (Ton) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Padi Sawah
164.110 53,29 874.542 105.776 50,24 531.419
Wetland Paddy
Padi Ladang
36.772 28,87 106.161 417 28,25 1.178
Dryland Paddy
Padi (sawah+Ladang)
200.882 48,82 980.703 106.193 50,15 532.597
(Wetland+Dryland) Paddy
Jagung
4.643 29,75 13.813 1.990 26,50 5.274
Maize
Kedelai
1.163 13,24 1.540 1.701 13,11 2.230
Soybeans
Kacang Tanah
5.565 12,56 6.990 3.869 13,82 5.347
Peanuts
Kacang Hijau
440 9,23 406 1.202 8,92 1.072
Mungbeans
Ubi Kayu
4.691 135,86 63.732 4.323 137,92 59.623
Cassava
Ubi Jalar
1.290 113,04 14.582 1.198 114,24 13.686
Sweet Potatoes
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 145


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

September –Desember/
Jumlah/Total
September-December
Luas Hasil per Luas Hasil per
Jenis Tanaman/ Produksi/ Produksi/
Panen/ Ha/ Panen/ Ha/
Crops Produc- Produc-
Harveste Yield per Harveste Yield per
tion tion
d Area Ha d Area Ha
(Ha) (Ku/Ha) (Ton) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Padi Sawah/
57.528 51,95 298.858 327.414 52,07 1.704.819
Wetland Paddy
Padi Ladang/
118 28,56 337 37.307 28,86 107.676
Dryland Paddy
Padi (Sawah+Ladang)/
57.646 51,90 299.195 364.721 49,70 1.812.495
(Wetland+Dryland) Paddy
Jagung/
2.115 27,51 5.818 8.748 28,47 24.905
Maize
Kedelai/
566 14,68 831 3.430 13,41 4.601
Soybeans
Kacang Tanah/
1.053 13,44 1.415 10.487 13,11 13.752
Peanuts
Kacang Hijau/
1.198 9,38 1.124 2.840 9,16 2.602
Mungbeans
Ubi Kayu/
2.908 138,31 40.221 11.922 137,21 163.576
Cassava
Ubi Jalar/
898 115,26 10.350 3.386 114,05 38.618
Sweet Potatoes
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 146


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 5.1.2
Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by
Table
Regency in Banten
2004

Padi/Paddy(Wetland + Dryland)
Kabupaten Luas Panen Produktivitas Produksi
Regency Harvested Area Productivity Production
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4)
Kab/Reg

1. Pandeglang 116.521 48,96 570.464

2. Lebak 89.108 47,83 426.229

3. Tangerang 69.243 51,92 359.512

4. Serang 85.074 50,66 431.004

Kota/Mun

5. Tangerang 1.862 51,68 9.622

6. Cilegon 2.913 53,77 15.664

Banten 364.721 49,70 1.812.495

2003 348.033 48,61 1.691.923

2002 338.666 43,37 1.468.765

Banten Dalam Angka 2004 147


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

Padi Sawah/Wetland Paddy


Kabupaten Luas Panen Produktivitas Produksi
Regency Harvested Area Productivity Production
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (5) (6) (7)

Kab/Reg

1. Pandeglang 98.354 52,27 514.074

2. Lebak 74.421 52,06 387.410

3. Tangerang 68.267 52,32 357.160

4. Serang 81.663 51,56 421.085

Kota/Mun

5. Tangerang 1.859 51,71 9.612

6. Cilegon 2.850 54,31 15.478

Banten 327.414 52,07 1.704.819

2003 316.255 50,60 1.600.191

2002 311.171 45,38 1.411.977

Banten Dalam Angka 2004 148


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continue

Padi Ladang/Dryland Paddy


Kabupaten Luas Panen Produktivitas Produksi
Regency Harvested Area Productivity Production
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (8) (9) (10)

Kab/Reg

1. Pandeglang 18.167 31,04 56.390

2. Lebak 14.687 26,43 38.819

3. Tangerang 976 24,10 2.352

4. Serang 3.411 29,08 9.919

Kota/Mun

5. Tangerang 3 33,33 10

6. Cilegon 29,52 29,52 186

Banten 37.307 28,86 107.676

2003 31.778 28,87 91.732

2002 27.495 20,65 56.788


Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 149


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 5.1.3
Harvested Area, Productivity and Production of Maize by
Table
Regency in Banten
2004

Luas Panen Produktivitas Produksi


Kabupaten
Harvested Area Productivity Production
Regency
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4)
Kab/Reg

1. Pandeglang 3.296 26,86 8.853

2. Lebak 3.474 27,75 9.642

3. Tangerang 98 25,51 250

4. Serang 1.753 32,61 5.717

Kota/Mun

5. Tangerang 23 36,09 83

6. Cilegon 174 32,01 557

Banten 8.818 28,47 25.102

2003 8.331 29.86 24875

2002 8.354 23,00 19.216


Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 150


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 5.1.4
Harvested Area, Productivity and Production of Cassava
Table
by Regency in Banten
2004

Luas Panen Produktivitas Produksi


Kabupaten
Harvested Area Productivity Production
Regency
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4)

Kab/Reg

1. Pandeglang 3.166 137.07 43.397

2. Lebak 3.206 136,96 43.910

3. Tangerang 780 137,23 10.704

4. Serang 4.569 137,52 62.833

Kota/Mun

5. Tangerang 52 138,08 718

6. Cilegon 177 135,99 2.407

Banten 11.950 137,21 163.969

2003 11.321 137,60 155.776

2002 10.544 130,86 137.975


Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 151


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 5.1.5
Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts
Table
by Regency in Banten
2004

Luas Panen Produktivitas Produksi


Kabupaten
Harvested Area Productivity Production
Regency
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4)

Kab/Reg

1. Pandeglang 933 13,69 1.277

2. Lebak 1.039 13,91 1.445

3. Tangerang 497 12,17 605

4. Serang 5.770 13,24 7.642

Kota/Mun

5. Tangerang 3 13,33 4

6. Cilegon 2.245 12,38 2.779

Banten 10.487 13,11 13.752

2003 9.668 12,68 12.256

2002 13.939 10,14 14.136

Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 152


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang


Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 5.1.6
Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans
Table
by Regency in Banten
2004

Luas Panen Produktivitas Produksi


Kabupaten
Harvested Area Productivity Production
Regency
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4)

Kab/Reg

1. Pandeglang 3.292 13.41 4.416

2. Lebak 131 13.44 176

3. Tangerang 3 13.33 4

4. Serang 3 13.33 4

Kota/Mun

5. Tangerang 1 10.00 1

6. Cilegon 0 0.00 0

Banten 3.430 13,41 4.601

2003 2.452 13,23 3245

2002 3.954 11,55 4.568

Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 153


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 5.1.7
Harvested Area, Productivity and Production of Sweet
Table
Potatoes by Regency in Banten
2004

Luas Panen Produktivitas Produksi


Kabupaten
Harvested Area Productivity Production
Regency
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4)

Kab/Reg

1. Pandeglang 729 114,85 8.373

2. Lebak 1.160 113,84 13.205

3. Tangerang 246 114,87 2.826

4. Serang 1.152 113,44 13.068

Kota/Mun

5. Tangerang 18 115,77 208

6. Cilegon 81 115,79 938

Banten 3.386 114,05 38.618

2003 3.443 115,22 39.669

2002 3.895 108,81 42.381


Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 154


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 5.1.8
Harvested Area, Productivity and Production of
Table
Mungbeans by Regency in Banten
2004

Luas Panen Produktivitas Produksi


Kabupaten
Harvested Area Productivity Production
Regency
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4)
Kab/Reg

1. Pandeglang 1.656 9,02 1.493

2. Lebak 463 9,57 443

3. Tangerang 10 9,00 9

4. Serang 633 9,29 588

Kota/Mun

5. Tangerang - - -

6. Cilegon 78 8,85 69

Banten 2.840 9,16 2.602

2003 2.813 9,84 2.767

2002 3.001 8,89 2.669


Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 155


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Sayuran


dan Buah-buahan Semusim di Banten
Tabel 5.1.9
Harvested area, Production and Yield Rate
Table
of Season Vegetables and Fruit in Banten
2004

Luas Panen/ Hasil per Ha/ Produksi/


Jenis Sayuran/
Harvested Area Yield per Ha Production
Vegetables
(Ha) (Ton/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4)

Bawang Merah/Onions 48 46,25 222


Bawang Putih/Garlic - - -
Bawang Daun/Spring Onions 280 30,29 848
Kentang/Potatoes 1 160,00 16
Kubis/Cabbage 6 55,00 33
Petsai/Sawi/Mustard Green 2.280 74,44 16.972
Wortel/Carrots 91 12,20 111
Lobak/Radish 83 109.51 909
Kacang Merah/Red Beans 41 13,22 54
Kacang Panjang/ Long Beans 4.910 61,30 30.097
Cabe Besar/Large Chili 1.821 30,74 5.597
Cabe Rawit/Chili 536 57,67 3.091
Jamur/Mushroam 371 2,80 104
Tomat/Tomatoes 753 52,88 3.982
Terung/Eggplants 1580 74,17 11.719
Buncis/String Beans 317 48,04 1.523
Ketimun/Cucumber 5.649 89,99 50.838
Labu Siam/gourd 138 108,50 1.497
Kangkung/Swamp Cabbage 2.368 113,65 26.912
Bayam/Spinach 1.989 24,56 4.885
Melon/Melon - - -
Semangka/Water Melon 121 116,03 1.404
Blewah/Blewah 105 81,43 855
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 156


Bab V Pertanian

Jumlah Pohon, Produktivitas dan Produksi Sayuran dan


Buah-buahan Tahunan Menurut Jenis di Banten
Tabel 5.1.10
Table Harvested area, Production and Yield Rate of Annual
Vegetables and Fruit by Kinds in Banten
2004

Luas Panen Produktivitas Produksi


Jenis Buah-buahan
Harvested Area Productivity Production
Kind of Fuits
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4)
Alpukat/Avocado 22.614 0,57 1.294

Belimbing/Star 23.094 1,04 2.405

Duku/Langsat/Kokosan/Lanzon 49.893 0,92 4.593

Durian/Durian 219.628 0,89 19.604

Jambu Biji/Guava 310.457 0,52 16.276

Jambu air/Common Guava 49.153 1,18 5.805

Jeruk Siam/Siam Orange 18.462 0,44 812

Jeruk Besar/ Large Orange 7.996 0,53 427

Mangga/Mango 127.710 1,41 18.032

Manggis/Manggis 27.791 0,98 2.715

Nangka/Cempedak/Nangka 88.119 3,08 27.108

Nenas/Pineapple 62.871 0,10 630

Pepaya/Papaya 91.696 0,77 7.092

Pisang/Banana 7.185.403 0, 29 209.603

Rambutan/Rambutan 270.130 1,64 44.166

Salak/Salacia 428.839 0.08 3.353

Sawo/Sapodilla 31.505 0,71 2.240

Markisa/Konyal/Marcissa 317 0,35 11

Sirsak/Sirsak 51.990 0,30 1.567

Sukun/Sukun 11.143 1,47 1638


Melinjo/Melinjo 538.902 0,88 47.652
Petai/Petai 247.143 1,50 37.116
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 157


Bab V Pertanian

Luas Panen, Produksi dan Hasil per Meter persegi


Tanaman Obat-obatan di Banten
Tabel 5.1.11
Table Harvested Area, Production and
Productivity of Medicine Plants by Kind
2004

Luas Panen Produktivitas Produksi


Jenis Tanaman/
Harvested Area Productivity Production
Kind of Plants
(M2) (Kg/M2) (Kg)
(1) (2) (3) (4)

Jahe/Ginger 1.182.123 0,67 788.930

Laos/Lengkuas 769.409 2,16 1.633.314

Kencur 1.255.378 0,53 666.838

Kunyit/Tturmeric 986.019 1,27 1.252.105

Lempuyang 246.916 1,94 478.432

Temulawak 177.196 1,18 208.614

Temuireng 75.649 1,14 86.393

Kejibeling 35.723 0,30 10.760

Dlingo/Dringo 2.500 0,10 250

Kapolaga/Cardamom 269.958 0,80 216.051

Temukunci 77.749 1,40 108.521

Mengkudu/Pace 245.803 4,48 1.100.809

Sambiloto 39.182 0,78 30.442

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten


Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 158


Bab V Pertanian

Luas Panen, Hasil per Meter persegi dan Produksi


Tanaman Hias di Banten
Tabel 5.1.12
Table Harvested Area, Production and
Productivity of Decorated Plants by Kind
2004

Luas Panen Produktivitas Produksi


Jenis Tanaman/ Harvested Area Productivity Production
Kind of Plants
(M2) (Kg/ M2) (Kg)
(1) (2) (3) (4)

Anggrek/ Orchid 282.291 5,19 1.464.742

Anthurium (kuping Gajah) 7.610 2,,60 19.773

Anyelir/ Carnation 122 2,30 281

Garbera (Hebras) 2.065 2,09 4.313

Gladiol 1.015 2,54 2.577

Heliconia (Pisang-pisangan) 10.385 2,22 23.084

Krisan 369 1,73 639

Mawar/ Rose 19.653 2,10 41.300

Sedap Malam 73.773 2,62 193.622

Dracaena 1.837 1,56 2.859

Melati / Jasmine 11.904 1,73 20.605

Palem / Palm 1) 167.758 1,01 169.145

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten


Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

1)
Catatan /Note: Satuan luas dan produksi tanaman palm adalah pohon/
Unit of area harvested and production of palm is tree

Banten Dalam Angka 2004 159


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara


Menurut Jenis Tanaman di Banten
Tabel 5.2.1
Area and Production of National Large Estate
Table
by Types of Crops in Banten
2004

Luas Areal (Ha) / Area (Ha) Produksi / Production

Jenis Tanaman Tanaman Tanaman Wujud


Crops Menghasilkan Jumlah
Muda Rusak Jumlah Produksi
Produced Quantity
Young Damage Total Type of
Crops (Ton/Tons)
Crops Crops Products
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Karet/Rubber 615 1.218 591 2.424 - -

2.Kelapa/Coconut 2 73 14 89 - -

3. Kelapa Sawit
1.226 5.057 - 6.283 - -
/Palm Oil

4. Teh/Tea - - - - - -

5. Kina/Cinchona - - - - - -

6. Kakao/Cacoa - - - - - -

7. Cengkeh/Clove - - - - - -

8. Tebu/Sugar Cane - - - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Banten


Source : Forest and Estate of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 160


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta


Menurut Jenis Tanaman di Banten
Tabel 5.2.2
Area and Production of Private Large Estate by Types of
Table
Crops in Banten
2004

Luas Areal (Ha) / Area (Ha) Produksi / Production


Jenis Tanaman Tanaman Menghasil Tanaman Jumlah Wujud
Crops Muda kan Rusak Jumlah Quantity Produksi
Young Produced Damage Total (Ton/Ton Type of
Crops Crops Crops s) Products
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Akar Wangi - - - - - -

2. Cengkeh/Clave - - - - - -

3. Kakao/Cacoa - 1.048,00 826,00 1.874,00 56.586 BCK

4. Karet/Rubber 652,54 3.314,66 1.331,32 5.298,52 320.114 Sheet

5. Kelapa Dalam 2,00 73,00 14,00 89,00 25 Kopra

6. Kelapa Hibrida - - - - - -

7. Kelapa Sawit/Oil
- - - - - -
Palm

8. Kemiri/Candlenut - - - - - -

9. Kenanga - - - - - -

10. Kina/Cinchona - - - - - -

11. Kopi/Cofee - - - - - -

12. Serehwangi - - - - - -

13. Teh/Tea - - - - - -

14. Murbai - - - - - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Banten
Source : Forest and Estate of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 161


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut


Jenis Tanaman di Banten
Tabel 5.2.3 Area and Production of Small Holders Private Plantation
Table by Types of Crops in Banten
2004

Luas Areal (Ha) / Area (Ha) Produksi / Production


Jenis Tanaman Tanaman Tanaman Jumlah Wujud
Menghasilkan
Crops Muda Rusak Jumlah Quantity Produksi
Produced
Young Damage Total (Ton/Tons Type of
Crops
Crops Crops ) Products
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Aren 674 864 187,5 1.725,5 1.224 Nira
2. Cengkeh/Clove 1.245 9.163 2.750 13.158 2.745 B. kering
3. Jahe/Ginger 2 353 0 355 1.144 -
4. Jambu Mete - - - - - -
5. Kakao/Cocoa 931 1.365,46 1.105,54 3.402 565,86 BCK
6. Kapuk/kapok - - - - - -
7.Kapulaga/Cardamom 62 92,50 82 236,50
8. Karet/Rubber 1.307,2 13.956,8 345 15.609 7.323,47 Sheet
9. Kayumanis - - - - - -
10. Kelapa Dalam 10.954,19 82.602,81 6.413 99.970 50.315 Kopra
11. Kelapa Hibrida - - - - - -
12. Kelapa Sawit 28 5.997 306 6.331 37.970 TBS
13. Kemiri/Candlenut - - - - - -
14. Kenanga - - - - - -
15. Kencur 6 43 5 54 276,42 Rimpang
16. Kina/Cinchona - - - - - -
17. Kopi/Cofee 1.640 6.206 1.059 8.905 1.095 B. Kering
18. Kumis Kucing - - - - - -
19. Kunyit 73,05 142 0,03 215,08
20. Lada/Pepper 331 369 30 730 143,73 L.Putih
21. Laos 12 170 0,00 182 394 Kimpang
22. Mendong - - - - - -
23. Pala/Nutmeg 5 24 6 35 5 Biji
24. Pandan 61 336 22 419 252 Tikar
25. Panili/Vanilla 6 92 11 109 15
26. Pinang/Areca nut - - - - - -
27. Serehwangi - - - - - -
28. Tebu/Sugar cane - - - - - -
29. Teh/tea - - - - - -
30. Tembakao/Tobacco - - - - - -
31. Akar Wangi - - - - - -
32. Melinjo 1.195 5.669 607 7.471 8.799 Emping
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Banten
Source : Forest and Estate of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 162


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet


Tabel 5.2.4 Menurut Kepemilikan di Banten
Table Area and Production of Rubber by Ownership in Banten
2004

Perkebunan Rakyat Perkebunan Besar Swasta Perkebunan Besar Negara


Kabupaten/Kota Smallholder Private Estate National Estate
Regency/ Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi
Municipality Area Production Area Production Areal Production
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 5.189,00 2.682,44 - - - -

2. Lebak 13.127,25 5.201,64 4.602,99 585,64 257,20 19,13

3. Tangerang - - - - - -

4. Serang - - - - - -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - - - -

6. Cilegon - - - - - -

Banten 18.316,25 7.884,08 4.602,99 585,64 257,20 19,13

2003 15.846,40 6.874,02 5.220,36 2.892,17 1.488,93 1.303,01

2002 15.835,50 6.949,21 5.285,04 2.688,95 3.087,82 2.698,75


Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Banten
Source : Forest and Estate of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 163


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa


Tabel 5.2.5 Menurut Kepemilikandi Banten
Table Area and Production of Coconut by Ownership in Banten
2004

Perkebunan Rakyat Perkebunan Besar Swasta Perkebunan Besar Negara


Kabupaten/Kota Smallholder Private Estate National Estate
Regency/ Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi
Municipality Area Production Area Production Area Production
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 41.707,00 25.080,89 89,00 53,50 - -

2. Lebak 19.295,00 10.366,73 - - 54,49 26,72

3. Tangerang - - - - - -

4. Serang 26.986,35 17.557,04 - - - -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - - - -

6. Cilegon - - - - - -

Banten 87.988,35 53.004,66 89,00 53,50 54,49 26,72

2003 99.971,10 59.677,11 129,32 37,32 54,90 14.164,00

2002 99.521,36 40.869,18 - - 54,49 91.216,00

2001 99.521,36 40.869,18 - - 54,49 91.216,00


Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Banten
Source : Forest and Estate of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 164


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi


Tabel 5.2.6 Menurut Kepemilikan di Banten
Table Area and Production of Coffee by Ownership in Banten
2004

Perkebunan Rakyat Perkebunan Besar Swasta Perkebunan Besar Negara


Kabupaten/Kota Smallholder Private Estate National Estate
Regency/Municip Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi
ality Area Production Area Production Area Production
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 2.911 1.417 - - - -

2. Lebak 1.709 481,92 - - - -

3. Tangerang - - - - - -

4. Serang 4,09 586,94 - - - -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - - - -

6. Cilegon - - - - - -

Banten 4.624.,09 2.485,86

2003 8.889,50 2.192,69 - - - -

2002 8.790,50 2.102,97 - - - -

2001 8.790,50 2.102,97 - - - -


Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Banten
Source : Forest and Estate of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 165


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao


Tabel 5.2.7 Menurut Kepemilikan di Banten
Table Area and Production of Cacao by Ownership in Banten
2004

Perkebunan Rakyat Perkebunan Besar Swasta Perkebunan Besar Negara


Kabupaten/Kota Smallholder Private Estate National Estate
Regency/ Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi
Municipality Area Production Area Production Area Production
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 1.241,00 341,62 733,10 - - -

2. Lebak 2.469,00 1.341,40 1.048,63 11.758,00 - -

3. Tangerang 3,00 1,00 - - - -

4. Serang - - - - - -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - - - -

6. Cilegon - - - - - -

Banten 3.713,00 1.684,02 1.781,73 11.758,00 - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Banten


Source : Forest and Estate of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 166


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren


Tabel 5.2.8 Menurut Kepemilikan di Banten
Table Area and Production of Sugar Palm by Ownership in Banten
2004

Perkebunan Rakyat Perkebunan Besar Swasta Perkebunan Besar Negara


Kabupaten/Kota Smallholder Private Estate National Estate
Regency/ Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi
Municipality Area Production Area Production Area Production
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 33.150 98.207 - - - -

2. Lebak 171.790 1.109.766 - - - -

3. Tangerang - - - - - -

4. Serang - - - - - -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - - - -

6. Cilegon - - - - - -

Banten 204.940 1.207.973 - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Banten


Source : Forest and Estate of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 167


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo


Tabel 5.2.9 Menurut Kepemilikan di Banten
Table Area and Production of Melinjo by Ownership in Banten
2004

Perkebunan Rakyat Perkebunan Besar Swasta Perkebunan Besar Negara


Kabupaten/Kota Smallholder Private Estate National Estate
Regency/ Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi
Municipality Area Production Area Production Area Production
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 3.182 5.851.428 - - - -

2. Lebak 1.637 1.267.130 - - - -

3. Tangerang 1.791 103.287 - - - -

4. Serang - - - - - -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - - - -

6. Cilegon - - - - - -

Banten 6.610 7.221.845 - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Banten


Source : Forest and Estate of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 168


Bab V Pertanian

Luas Hutan Negara Menurut Jenisnya di Banten


Tabel 5.3.1
National Forest Area by Kind
Table
2004

Jenis Hutan / Forest Kind


Hutan
Kabupaten/Kota Konversi
Produksi/ Lindung/ Produksi
Regency/Municipality PHPA/
Production Proctected Terbatas/
Convertion
(Ha) (Ha) Limited
(Ha)
(Ha)
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 27.845,30 - 2.715,30 7.841,57

2. Lebak 13.366,08 - 4.452,17 19.088,38

3. Tangerang - - - -

4. Serang 1.326,17 - 726,64 2.827,97

Kota/Mun

5. Tangerang - - - -

6. Cilegon - - - -

Banten 42.537,55 - 7.894,11 29.757,92

2003 53.533,60 - 25.116,01 -


Sumber : Perum Perhutani KPH Banten
Source : Forest Manifacture of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 169


Bab V Pertanian

Luas Kawasan Hutan Negara Menurut Status


Kenyataan dan BKPH di Banten
Tabel 5.3.2
National Forest Area by
Table
Reality Status and BKPH
2004

Kabupaten/Kota / BKPH Status/ State Kenyataan/ Reality


Regency/Municipality (Ha) (Ha)
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 38.402,17 38.402,17

2. Lebak 36.906,63 36.906,63

3. Tangerang - -

4. Serang 4.880,78 4.880,78

Kota/Mun

5. Tangerang - -

6. Cilegon - -

Banten 80.189,58 80.189,58

2003 78.649,68 78.649,68


Sumber : Perum Perhutani KPH Banten
Source : Forest Manifacture of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 170


Bab V Pertanian

Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba


Tabel 5.3.3 di Banten
Table Production and Value of Jati and Rimba Woods
2000 - 2004

Kayu Jati/ Jati Woods Kayu Rimba/ Rimba Woods


Tahun
Year Produksi Nilai Produksi Produksi Nilai Produksi
production value production value
(m3) (Rp) (m3) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

2000 2.863 2.066.806.363 10.431 1.385.023.245

2001 5.297 3.574.603.000 13.784 2.294.385.000

2002 6.485 5.673.793.000 8.248 2.243.483.000

2003 4.114 9.800.201.249 6.219 2.236.644.082

2004 16.549 27.174.651.770 9.510 3.448.852.032

Sumber : Perum Perhutani KPH Banten


Source : Forest Manifacture of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 171


Bab V Pertanian

Jumlah Ternak Menurut Jenis di Banten


Tabel 5.4.1 Number of Livestocks by Kind in Banten
Table 2004
(Ekor / Head)

Ternak / Livestock
Kabupaten/Kota Sapi
Sapi
Regency/Municipality Perah Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
Potong
Milk Buffalo Horse Goat Sheep Pig
Cow
Cow
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang 330 - 52.528 104 217.013 184.164 -

2. Lebak 885 - 64.134 - 262.793 223.255 -

3. Tangerang 7.981 41 50.049 - 68 81.815 -

4. Serang 2.859 5 36.113 88 154.060 98.033 10.078

Kota/Mun

5. Tangerang 89 - 314 - 7.163 2.085 2.595

6. Cilegon 276 - 1.319 - 11.880 6.601 -

Banten 12.420 46 204.457 192 652.977 595.953 12.673

2003 - - - - - - -

2002 9.936 37 163.564 153 522.380 476.762 10.138


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 172


Bab V Pertanian

Jumlah Ternak Yang Masuk ke Banten


Tabel 5.4.2 Number of Livestock Inflow to Banten
Table (Ekor / Head)
2004

Kabupaten/Kota Sapi Sapi


Kerbau Kambing Domba Babi
Regency/ Potong Perah
Buffalo Goat Sheep Pig
Municipality Cow Milk Cow

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


Kab/Reg

1. Pandeglang 408 - 645 13.615 10.344 -

2. Lebak 603 - - - - -

3. Tangerang 14 - 554 858 6.116 5

4. Serang 12.649 - 920 8.181 - -

Kota/Mun

5. Tangerang 34.101 - 481 23.636 21.779 16.818

6. Cilegon - - - - -

Banten 47.775 - 2.600 46.290 38.239 16.823

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten


Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 173


Bab V Pertanian

Jumlah Unggas dan Telur yang Masuk ke Banten


Tabel 5.4.3
Number of Poultries and Eggs Inflow to Banten
Table
2004

Ayam Ras Ayam Buras Itik


Improved Hen Native Chicken Ducks
Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah
Telur Telur Jumlah Telur
Regency/Municipality Number Number
Egg Egg Number Egg
of of
(000 Butir (000 Butir (Ekor (000 Butir
(000 ekor/ (000 ekor
/Egg) /Egg) /Head) /Egg)
Head) / Head)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 541 - 15.958 - 10 -

2. Lebak - - - - - -

3. Tangerang 1.065.581 - 41.235 - 303.795 -

4. Serang 63.951 - - - - -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - - - -

6. Cilegon - - - - - -

Banten 1.130.073 - 57.193 - 303.805 -

2003 - - - - -

2002 1.336.626 - 45.754 - 250.536 -


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 174


Bab V Pertanian

Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota


di Banten
Tabel 5.4.4
Population of Poultries in Banten
Table
2004
(Ekor/ Head)

Kabupaten/Kota Ayam Ras Ayam Ras


Ayam Buras Itik/ Manila
Regency/Municipality Petelur Pedaging
Native Chicken Duck
Layer Broiler
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 2.689.476 5.180 625 148.846

2. Lebak 2.334.081 500 5 99.553

3. Tangerang 2.151.866 4.494.568 3.709.449 724.011

4. Serang 2.689.476 4.708.064 2.814.125 449.480

Kota/Mun

5. Tangerang 195.796 - 105.665 26.919

6. Cilegon 151.291 2.731 5 16.439

Banten 10.211.986 9.211.043 6.629.874 1.465.248

2003 8.615.047 8.395.005 5.311.391 1.172.198

2002 7.763.643 5.572.905 6.459.534 1.014.365


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 175


Bab V Pertanian

Produksi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota


di Banten
Tabel 5.4.5
Production of Poultries in Banten
Table
2004
(Ton)

Kabupaten/Kota Ayam Buras Ayam Ras Ayam Ras


Itik/ Manila
Regency/Municipality Native Petelur Pedaging
Duck
Chicken Layer Broiler
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 2.174.708 - 1.533.604 39.738

2. Lebak 982.713 709.792 2.091.319 14.215

3. Tangerang 882.400 1.234.224 9.116.250 101.250

4. Serang - 1.137.896 10.240.800 114.788

Kota/Mun

5. Tangerang 19.264 3.360 127.207 22.208

6. Cilegon - - - -

Banten 4.059.085 3.085.272 23.109.180 292.199

2003 4.246.521 1.426.570 27.187.270 233.758

2002 4.353.219 1.477.615 27.402.429 226.563


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 176


Bab V Pertanian

Jumlah Ternak Yang Keluar dari Banten


Tabel 5.4.6 Number of Livestock Outflow from Banten
Table 2004
(Ekor / Head)

Sapi Sapi
Kabupaten/Kota Kerbau Kambing Domba Babi
Potong Perah
Regency/Municipality Buffalo Goat Sheep Pig
Cow Milk Cow
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang - - 1.191 11.168 5.968 -

2. Lebak - - 6.526 9.289 5.149 -

3. Tangerang 109 - 89 8.879 4.659 4.623

4. Serang 4.091 - 7.341 11.591 16.371 -

Kota/Mun

5. Tangerang 1.028 - 43 21.149 16.604 -

6. Cilegon - - - - - -

Banten 5.228 - 15.190 62.076 48.751 4.623

2003 - - - - - -

2002 4.242 - 12.152 49.660 39.000 3.698


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 177


Bab V Pertanian

Jumlah Unggas dan Telur yang Keluar dari Banten


Tabel 5.4.7
Number of Poultries and Eggs Outflow from Banten
Table
2004

Ayam Ras Ayam Buras Itik


Improved Hen Native Chicken Ducks
Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Jumlah Telur Jumlah Telur Jumlah Telur
Number Egg Number Egg Number Egg
(000 ekor/ (000 Butir (Ekor (000 Butir (Ekor (000 Butir
Head) / Egg) /Head) / Egg) /Head) / Egg)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang - - 57.020 - 20.355 -

2. Lebak - - - - - -

3. Tangerang 1.808.630 - 76.423 - 376.559 -

4. Serang 312.500 - 1.875 - 1.438 -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - - - -

6. Cilegon - - - - - -

Banten 2.121.130 - 135.318 - 398.352 -

2003 2.377.800 - 108.254 - 318.681 -


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 178


Bab V Pertanian

Jumlah Ternak Sapi Yang Dipotong Menurut Status


Tempat Pemotongan di Banten
Tabel 5.4.8 Number of Slaughtered Cows by Status of Place in
Table Banten
2004
(Ekor / Head)

Status Tempat Pemotongan Di Luar


Status of place Rumah
Kabupaten/Kota Jumlah
Potong
Regency/Municipality Pemerintah Swasta Total
Outside Teh
Government Private
Place
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 324 36 - 360

2. Lebak 883 89 - 972

3. Tangerang - 1.494 16.761 18.255

4. Serang 3.474 - - 3.474

Kota/Mun

5. Tangerang 25.380 2.768 - 28.148

6. Cilegon - - - -

Banten 30.061 4.386 16.761 51.209

2003 24.048 3.509 13.409 40.966


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 179


Bab V Pertanian

Jumlah Ternak Kerbau yang Dipotong Menurut


Status Tempat Pemotongan di Banten
Tabel 5.4.9 Number of Slaughtered Buffaloes by Status of Place
Table in Banten
2004
(Ekor / Head)

Status Tempat Pemotongan Di Luar


Status of place Rumah
Kabupaten/Kota Jumlah
Potong
Regency/Municipality Pemerintah Swasta Total
Outside Teh
Government Private
Place
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 1.501 481 2.903 4.885

2. Lebak 4.244 1.041 - 5.285

3. Tangerang - 278 2.543 2.821

4. Serang 1.316 - 156 1.472

Kota/Mun

5. Tangerang 375 40 - 415

6. Cilegon - - - -

Banten 7.436 1840 5.602 14.878

2003 - - - -

2002 5.949 1.472 4.481 11.902


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 180


Bab V Pertanian

Jumlah Ternak Kambing yang Dipotong Menurut


Status Tempat Pemotongan di Banten
Tabel 5.4.10 Number of Slaughtered Goats by Status of Place in
Table Banten
2004
(Ekor / Head)

Status Tempat Pemotongan


Di Luar
Status of place
rumah
Kabupaten/Kota Jumlah
Potong
Regency/Municipality Pemerintah Swasta Total
Outside
Government Private Teh Place
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 808 58.278 10.839 69.925

2. Lebak 5 18.940 - 18.945

3. Tangerang - 68.165 15 68.180

4. Serang - - 7.703 7.703

Kota/Mun

5. Tangerang 479 97.855 - 98.334

6. Cilegon - - - -

Banten 1.292 243.238 18.557 263.087

2003 - - -

2002 1.033 193.590 14.845 209.468


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 181


Bab V Pertanian

Jumlah Domba Yang Dipotong Menurut Status Tempat


Pemotongan di Banten
Tabel 5.4.11 Number of Slaughtered Sheep by Status of Place in
Table Banten
2004
(Ekor / Head)

Status Tempat Pemotongan Di Luar


Kabupaten/Kota Status of place rumah Potong Jumlah
Regency/Municipality Pemerintah Swasta Outside Teh Total
Government Private Place
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 2.173 69.701 10.606 82.480

2. Lebak 10.314 51.569 - 61.883

3. Tangerang - 79.268 14.533 93.801

4. Serang - - - -

Kota/Mun

5. Tangerang 1.380 7.529 - 8.909

6. Cilegon - - - -

Banten 13.867 208.067 25.139 247.073

2003 - - - -

2002 11.093 166.453 20.111 197.657


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 182


Bab V Pertanian

Jumlah Ternak Babi Yang Dipotong Menurut Status


Tempat Pemotongan di Banten
Tabel 5.4.12 Number of Slaughtered Pigs by Status of Place in
Table Banten
2004
(Ekor / Head)

Status Tempat Pemotongan Di Luar rumah


Kabupaten/Kota Status of place Potong Jumlah
Regency/Municipality Pemerintah Swasta Outside Teh Total
Government Private Place
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang - - - -

2. Lebak - - - -

3. Tangerang - 78 854 931

4. Serang - - - -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - -

6. Cilegon - - - -

Banten - 78 854 931

2003 - - - -

2002 - 62 683 745


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten
Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 183


Bab V Pertanian

Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan


Pemeliharaan di Banten
Tabel 5.5.1 Fish Production by Type of Catching and Breeding
Table Facilities in Banten
2004
(Ton / Tons)

Perikanan Tangkap / Capture Fishery


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Perairan Umum
Laut Sub Jumlah
Inland Open Water
Marine Fishery Sub Total
Fisheries
(1) (2) (3) (4)
Kab/Reg

1. Pandeglang 25.354,70 - 25.354,70

2. Lebak 5.112,50 27,70 5.140,20

3. Tangerang 16.045,50 144,70 16.190,20

4. Serang 6.795,70 326,20 7.121,90

Kota/Mun 0,00

5. Tangerang - - 0,00

6. Cilegon 371,10 - 371,10

Banten 53.679,50 498,60 54.178,10

2003r) 52.867,30 449,50 53.316,80

2002r) 64.966,50 820,70 65.787,20

Banten Dalam Angka 2004 184


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Tambak Kolam
Laut Sawah
Brackish Freshwater
Marine Paddy Field
Waterpond Pond
(1) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang - 556,80 1.542,30 3.404,10

2. Lebak - 36,70 669,90 1.556,20

3. Tangerang 2.858,00 7.286,00 1.790,80 7,80

4. Serang 1.544,60 463,10 122,40

Kota/Mun

5. Tangerang - 179,70 2,00

6. Cilegon - - -

Banten 2.858,00 9.424,10 4.645,80 5.092,50

2003r) 2.860,00 9.163,70 4.285,60 5.037,40

2002r) 2.760,00 9.386,60 4.348,14 4.781,96

Banten Dalam Angka 2004 185


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery


Kabupaten/Kota Jaring Jumlah
Regency/Municipality Karamba Terapung / Sub Jumlah Total
Cage Floating Cage Sub Total
Net
(1) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang - - 5.503,20 30.857,90

2. Lebak 24,10 - 2.286,90 7.427,10

3. Tangerang - 92,20 12.034,80 28.225,00

4. Serang - - 2.130,10 9.252,00

Kota/Mun 0,00 0,00

5. Tangerang 9,70 - 191,40 191,40

6. Cilegon - - 0,00 371,10

Banten 33,80 92,20 22.146,40 76.324,50

2003r) 21,20 196,00 21.563,90 74.880,70

2002r) 17,50 198,00 21.492,20 87.279,40


Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten
Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 186


Bab V Pertanian

Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat


Penangkapan/Pemeliharaan di Banten
Tabel 5.5.2 Value of Fish Production by Type of Catching and
Table BreedingFacilities in Banten
2004
(Juta / Millions Rupiah)

Perikanan Tangkap / Capture Fishery


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Perairan Umum
Laut Sub Jumlah
Inland Open Water
Marine Fishery Sub Total
Fisheries
(1) (2) (3) (4)
Kab/Reg

1. Pandeglang 93.555 - 93.555

2. Lebak 9.748 728 10.476

3. Tangerang 153.190 894 154.084

4. Serang 29.755 1.870 31.625

Kota/Mun 0

5. Tangerang - - 0

6. Cilegon 2.149 - 2.149

Banten 288.397 3.492 291.889

2003r) 281.529 2.689 284.218

2002r) 341.381 4.669 346.050

Banten Dalam Angka 2004 187


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Tambak Kolam
Laut Sawah
Brackish Freshwater
Marine Paddy Field
Waterpond Pond
(1) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang - 15.305 12.392 29.795

2. Lebak - 539 3.880 8.738

3. Tangerang 8.922 124.840 16.281 55

4. Serang - 18.485 3.280 986

Kota/Mun

5. Tangerang - - - -

6. Cilegon - - 1.438 78

Banten 8.922 159.169 37.269 39.651

2003r) 11.440 158.718 31.806 30.348

2002r) 11.372 168.367 33.394 27.131

Banten Dalam Angka 2004 188


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery


Kabupaten/Kota Jaring Jumlah
Regency/Municipality Karamba Terapung / Sub Jumlah Total
Cage Floating Cage Sub Total
Net
(1) (6) (7) (8) (9)
Kab/Reg

1. Pandeglang - - 57.492 151.047

2. Lebak 196 - 13.353 23.829

3. Tangerang - 944 151.042 305.126

4. Serang - 22.751 54.376

Kota/Mun

5. Tangerang - - - -

6. Cilegon 87 - 1.603 3.752

Banten 284 944 246.239 538.128

2003r) 159 944 233.415 517.633

2002r) 114 1.673 242.051 588.101


Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten
Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 189


Bab V Pertanian

Jumlah Unit Penangkapan Ikan


Menurut Jenis di Banten
Tabel 5.5.3
Number of Marine Fisheries Catching
Table
by Kind in Banten
2004

Jaring / Seine

Kabupaten/Kota Jaring Jaring


Jaring
Regency/Municipality Hanyut Klitik Insang Rampus Pukat Cincin
Lingkar
Drift Gill Tickle Gill Net Tramel Purse Sein
Circle Seine
Net Net
(1) (5) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang 78 22 98 - - -

2. Lebak 116 - 665 121 - -

3. Tangerang 537 526 2 16 - -

4. Serang 198 113 - 74 - -

Kota/Mun

5. Tangerang

6. Cilegon 7 1 21 - -

Banten 936 662 786 211 - -

2003r) 878 636 737 189 - -

2002r) 801 858 809 2 - -

Banten Dalam Angka 2004 190


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

Bukan Jaring /Not Seine

Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Payang Dogol Pukat Pantai Bagan Perahu
Large Net Danish Seine Coast Trap Baot Trap

(1) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang 78 52 27 151

2. Lebak 8 - - 48

3. Tangerang 80 119 - -

4. Serang 356 - - 51

Kota/Mun

5. Tangerang - - - -

6. Cilegon - - 21

Banten 522 171 27 271

2003r) 501 171 27 286

2002r) 598 462 - 251

Banten Dalam Angka 2004 191


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

Bukan Jaring /Not Seine


Jumlah
Kabupaten/Kota (Total)
Regency/Municipality Bagan Tancap Pancing Lainnya
Fixed Trap Hook & Line Otehrs

(1) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang 200 111 - 817

2. Lebak - 201 185 1.344

3. Tangerang 36 401 50 1.767

4. Serang 76 423 - 1.291

Kota/Mun

5. Tangerang - - -

6. Cilegon 8 202 - 260

Banten 320 1.338 235 5.479

2003r) 246 1.338 235 5.244

2002r) 217 1.400 328 5.726


Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten
Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 192


Bab V Pertanian

Jumlah Perahu / Kapal Penangkapan Ikan Menurut


Tabel 5.5.4 Jenis di Banten
Table Number of Fisheries Boat by Kind in Banten
2004

Perahu Perahu Perahu Kapal


Motor
Jukung Layar Layar Layar Motor
Tempel
Kabupaten/Kota Unmoto Kecil Sedang Besar In Jumlah
Out
Regency/Municipality rized Small Medium Large Board Total
Board
Boat Sailing Sailing Sailing Motor
Motor
Boat Boat Boat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang 71 72 - - 121 459 723

2. Lebak 271 - - - 268 270 809

3. Tangerang - - - - 1.757 89 1.846

4. Serang - - - - 882 229 1.111

Kota/Mun

5. Tangerang - - - - - - -

6. Cilegon 65 69 - - 106 75 315

Banten 407 141 - - 3.134 1.122 4.804

2003r) 336 141 - - 3.117 1.119 4.713

2002r) 554 293 29 29 2.969 1.255 5.129


Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten
Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 193


Bab V Pertanian

Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan


Tabel 5.5.5 Ikan di Banten
Table Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten
2004

Budidaya Budidaya
Budidaya
Tambak 1) Kolam 1)
Kabupaten/Kota Sawah 1) Jumlah
Brackish Water Fresh
Regency/Municipality Field WaterPond Total
Pond WaterPond
(Ha)
(Ha) (Ha)
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 590,00 650,00 4.090,00 5.330

2. Lebak 17,50 246,10 2.450,50 2.714

3. Tangerang 4.600,53 132,46 325,28 5.058

4. Serang 5.642,00 32,20 6,10 5.680

Kota/Mun

5. Tangerang - 220,00 200,00 420

6. Cilegon - - - -

Banten 10.850,03 1.280,76 7.071,88 19.203

2003r) 8.496,80 1.501,06 11.317,90 21.316

2002r) 8.764,80 1.553,06 22.900,90 33.219


Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten
Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province

Catatan / Notes : 1). Luas Kotor / Gross Area

Banten Dalam Angka 2004 194


Bab V Pertanian

Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis


Perikanan di Banten
Tabel 5.5.6
Number of Fishery Household by Type of Fishery in
Table
Banten
2004

Perikanan Tangkap / Capture Fishery


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Perairan Umum
Laut Sub Jumlah
Inland Open Water
Marine Fishery Sub Total
Fisheries
(1) (2) (3) (4)
Kab/Reg

1. Pandeglang 742 - 742

2. Lebak 681 310 991

3. Tangerang 1.844 155 1.999

4. Serang 1.025 - 1.025

Kota/Mun

5. Tangerang - - -

6. Cilegon 180 - 180

Banten 4.472 465 4.937

2003r) 4.481 370 4.851

2002r) 5.040 290 5.330

Banten Dalam Angka 2004 195


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality Tambak Kolam
Laut Sawah
Brackish Freshwater
Marine Paddy Field
Waterpond Pond
(1) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang - 98 4.080 7.525

2. Lebak - 48 4.513 9.185

3. Tangerang 283 823 3.409 72

4. Serang - 753 177 80

Kota/Mun

5. Tangerang - - 1.568 85

6. Cilegon - - - -

Banten 283 1.722 13.747 16.947

2003r) 283 2.193 11.205 16.970

2002r) 283 2.526 8.104 16.921

Banten Dalam Angka 2004 196


Bab V Pertanian

Lanjutan
Continued

Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery


Kabupaten/Kota Jaring Jumlah
Regency/Municipality Karamba Terapung / Sub Jumlah Total
Cage Floating Cage Sub Total
Net
(1) (6) (7) (8)
Kab/Reg

1. Pandeglang 150 8 11.861 12.603

2. Lebak 198 - 13.944 14.935

3. Tangerang - 39 4.626 6.625

4. Serang - - 1.010 2.035

Kota/Mun

5. Tangerang 20 - 1.673 1.673

6. Cilegon - - - 180

Banten 368 47 33.114 38.051

2003r) 373 17 31.041 35.892

2002r) 338 12 28.184 33.514


Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten
Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 197


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

6.1. Industri Pengolahan 6. 1. Manufacturing Industry

Sektor Industri Pengo Manufacturing industry


lahan dapat dibedakan menjadi sector can differenced become four
empat yaitu Industri Besar, Industri namely as large industry,
Sedang, Industri Kecil dan Industri moderate industry, small industry
Rumah tangga. Perbedaan ini dida and dwell industry. Variance basic
sarkan dari banyaknya tenaga kerja from job employee spare.
yang diserap.
Large industry was
Industri Besar adalah industry that spare employee about
industri yang menyerap tenaga 100 person or more, moderate
kerja 100 orang atau lebih, Industri industry that spare employee about
Sedang adalah yang menyerap 20 to 99 person, and small industry
tenaga kerja 20 sampai 99 orang, that spare between 5 to 19 person
Industri Kecil adalah tenaga kerja and dwell industry less than 5
antara 5 sampai 19 orang dan person employee.
Industri Rumah tangga kurang dari
5 orang tenaga kerjanya. Data about large
industry and moderate available at
Data mengenai Industri every year which collected
besar dan sedang tersedia setiap complete census. To basic survey
tahun yang dikumpulkan dengan result in year 2002 and 2003,
cara sensus lengkap. Berdasarkan record consecutive 1,663 and 1,576
hasil survei dari tahun 2002 dan unit company with spare employee
2003, berturut-turut tercatat 1.663 about 508,034 and 499,303 and
dan 1576 perusahaan dengan endow outcome by value add about
menyerap tenaga kerja sebanyak 30,30 billion rupiah and 3.,85
508.034 orang dan 499.303 orang billion rupiah Data show at year
dan memberikan hasil dengan nilai 2003 with amount decressing in
tambah sebesar Rp 30,30 trilyun year 2002 but nevertheless endow
pada tahun 2002 naik menjadi outcome and more spare
34,85 trilyun pada tahun 2003. employee.
Data ini menun jukkan bahwa pada
tahun 2003 walaupun jumlah
perusahaan menurun dibandingkan
dengan tahun 2002 namun
memberikan hasil yang lebih
banyak.

Banten Dalam Angka 2004 201


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Apabila dilihat per Go If shown in group of


longan Industri, dari tahun 2002 industry, from year 2002 to year
dan tahun 2003 perusahaan yang 2003, company in Banten province
ada di Propinsi Banten ternyata
didominasi oleh Industri karet, really dominatted by rubber, stuff
barang dari karet dan barang dari of rubber and stuff of bucket
plastik, Industri kimia dan barang- industr; Chemica, and stuff of
barang dari bahan kimia, Industri chemical wrapping, and machine;
Barang dari logam kecuali mesin stuff of nugget, except machine and
dan peralatannya dan Industri
makanan dan minuman masing- tool and Food and drinking
masing sebesar 204, 168, 160 dan industry about 204; 168; 160 and
159 perusahaan. 159 unit company.

Sedangkan dalam menye While at spare employee,


rap tenaga kerja, Industri kulit,
barang dari kulit dan alas kaki by Leather, stuff of leather and bed
karet, sangat dominan mencapai foot industry exceedings dominan-
108.652 orang atau 21,76 persen ted gain almost about 108.652
dari total tenaga kerja yang bekerja person or 21,76.% of total of labor
di perusahaan. force.
Industri kimia dan barang
dari bahan kimia, merupakan Rubber, stuff of rubber
industri yang memberikan Nilai and stuff of bucket industry are
tambah yang terbesar yaitu sebesar industry that give value add about
9,28 trilyun rupiah. 9,28 billion rupiahs
Dilihat dari analisis di
atas, ternyata di Propinsi Banten At shown above analysis,
kontribusi industri bervariasi, Chemical, and stuff of chemical
dengan Industri Kimia dan barang- wrapping industry give large value
barang dari bahan kimia
add and output and input value too,
memberikan nilai tambah yang
paling besar dan apabila dilihat but not large spare employee.
lebih lanjut golongan industri ini
memberikan nilai output dan input
yang besar pula, walaupun
penyerapan tenaga kerja golongan
industri ini tidak begitu besar.

Banten Dalam Angka 2004 202


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Dari tahun 2002 sampai At year 2002 to year 2003,


tahun 2003, dilihat per Kabu show by regency/ municipality
paten/Kota ternyata perusahaan evidently company that occur in
yang berada di Kota dan Kabupaten
Tangerang sangat mendominasi Tangerang regency and
konstribusinya baik dalam jumlah, municipality exceedings dominant
tenaga kerja yang diserap maupun to constribute in amount, spare
dalam memberikan nilai tambah employee and value add industry.
industri.

Jumlah perusahaan yang Amount company that in


ada di Kota Tangerang dan Tangerang regency and Tangerang
Kabupaten Tangerang masing-ma municipality almost gain half
sing hampir mencapai separuh amount aggregate of industry in
jumlah keseluruhan industri di Banten province about 727 and
Propinsi Banten yaitu sebesar 727
perusahaan dan 572 perusahaan. 572 unit company.

Sedangkan dalam penye While at spare employee,


rapan tenaga kerja, perusahaan company that in those Tangerang
yang ada di kabupaten dan kota regency and municipality gain
Tangerang mencapai 208.899 orang
dan 184.986 orang, dan 208,899 and 18,.986 person. that
memberikan nilai tambah yang give large value add about 12.31
cukup besar masing-masing billion rupiahs dan 12.16 billion
mencapai 12,31 trilyun rupiah dan rupiah and followed company in
12,16 trilyun rupiah, disusul Serang regency about sebesar 6.13
perusahaan yang ada di Kabupaten
Serang yaitu sebesar 6,13 trilyun billion rupiahs and Cilegon
rupiah dan kota Cilegon sebesar municipality about 4,01 billion
4,01 trilyun rupiah rupiahs.

Ini berarti bahwa This means industry


perusahaan industri yang ada di
Kabupaten Serang dan kota company in Serang regency are
Cilegon merupakan Industri yang industry that large output and
menghasilkan output yang besar value add although relative small
dan memberikan nilai tambah yang amount than Tangerang regency/
besar walaupun jumlahnya relatif municipality
lebih sedikit dibandingkan dengan
kabupaten/ kota Tangerang.

Banten Dalam Angka 2004 203


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

6.2 Penggalian 6. 2 Mining

Jenis bahan tambang atau Hybrid of wrapping field


galian yang banyak terdapat di or quarry in Banten is sand, breksi
Banten adalah pasir, breksi Tufaan Tufaan, and andesit with volume
dan andesit yang masing-masing for year 2004 about 1,11 million
volume penggalian untuk tahun ton and 50 thousand ton. Other
2004 sebesar 1,11 juta ton, 50 ribu Hybrid field also there failed land,
ton dan 42,44 ribu ton. Jenis charcoal, and limestone
tambang lainya juga terdapat Tanah
Urug, Batu bara dan Batu kapur. Amount acquire SIPD
Gubernur year 2004 about 57
Jumlah pemilik SIPD acquire to exploit
Gubernur tahun 2004 sebanyak 56
pemilik yang seluruhnya
merupakan penggalian eksploitasi.
6. 3 Electricity and Water Supply
6.3 Listrik dan Air Bersih
At shown from amount of customer
Dilihat dari jumlah pe that consumme electricity of PLN
langgan yang mengkonsumsi ener in 2004 about 565.861 customer,
gi listrik dari PLN tahun 2004 yang that succession first from aspect
mencapai 565.861 pelanggan, amount costumer be group of dwell
kelompok rumah tangga adalah about 95,26 percent. Posterior
kelompok pelanggan yang terbesar followed by group of social
yaitu mencapai 95,26 persen darai (2,63%), bussness (1,70%) and
seluruh pelanggan PLN. Kemudian officer (0,32%), that latter be
diikuti oleh kelompok Sosial group of industry sector (0,08%).
(2,63%), Bisnis (1,70%),
Pemerintah (0,32%) dan terakhir But although low at
adalah kelompok sektor industri amount customer, those group of
(0,08%). industry have acted as large
consumer from application of
Tetapi walaupun kecil electric energy by using
dalam jumlah pelanggan, kelompok contribution about 85,95 percent,
industri ini mempunyai peranan subsequently dwell by kontribution
sebagai konsumen terbesar dari about 10,98 percent.
seluruh penggunaan energi listrik
dengan kontribusi pemakaian sebe
sar 85,95 persen, berikutnya baru
rumah tangga dengan kontribusi
sebesar 10,98 persen.

Banten Dalam Angka 2004 204


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Data tentang perusahaan Data about drinking water


air minum didapat dari Survei company gived from Drinking
Perusahaan Air Minum yang dilaku Water Company Survey that
kan oleh Badan Pusat Statistik applied by BPS Statistics of Banten
Propinsi Banten. Data tersebut province . At year 2004 there 6
berasal dari 6 perusahaan air regency company to respon to BPS
minum baik perusahaan daerah Statistics of Lebak, Serang Regency
maupun perusahaan swasta yang and Cilegon Municipality
berada di semua kabupaten/kota di
propinsi Banten.

Dari data yang masuk total From that data,


produksi air minum sebesar productivity of drinking water
194.044 juta m3. Sedangkan about 194,044 million m3. While
jumlah pelanggan air minum yang amount of dringking water
paling besar adalah golongan customer are large as group of
rumah tangga, yang mencapai dwell about 129.640 customer with
129.640 pelanggan dari total total of customer to all group
pelanggan semua golongan sebesar 136.670 customer. While if shown
136.670 pelanggan. Sedangkan volume drinking water supply, part
jika dilihat dari volume air minum of large spared by customer from ,
yang dialirkan, sebagian besar industry, other customers,
diserap oleh pelanggan dari household, about 42.28 percent,
industri, pelanggan lainnya, serta 29.28 percent, and 24.36 percent of
rumah tangga yang masing-masing volume of water
mencapai 42,28 persen, 29,28
persen dan 24,36 persen dari total
volume air yang dialirkan.

Banten Dalam Angka 2004 205


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Klasifikasi Baku Lapangan Standart Classification of


Usaha Indonesia (KBLI) 2000 Indonesia Business Sector 2000

Sektor Industri Pengolahan Manufacturing Industry Sector

Code Descreption
Kode Uraian
15 Food and drinking
15 Industri makanan dan minuman
16 Tobbaco manufacture
16 Industri pengolahan tembakau
17 Textile
17 Industri tekstil
18 Garment
18 Industri pakaian jadi
19 Leather, stuff of leather and bed foot
19 Industri kulit, barang dari kulit dan
20 wood, stuff of wood (legible pertinent
alas kaki
20 Industri kayu, barang dari kayu (tidak furniture) and tress stuff of rattan,
termasuk furniture) dan barang wicker and other kind
anyaman dari rotan,bambu dan 21 paper, stuff of paper, and other kind
sejenisnya 22 publication, printing, and
21 Industri ketas, barang dari kertas, dan reproduction, recording
sejenisnya 23 cinder grindstone, explore of world
22 Industri penerbitan, percetakan, dan ayonnaise, manufacture of world
reproduksi media rekaman mayonnaise, stuff of outcome explore
23 Industri batu bara, pengilangan of world mayonnaise and grill
minyak bumi, pengolahan minyak gas wrapping of nuchlear
bumi, barang dari hasil pengilanagan
minyak bumi dan bahan bakar nuklir 24 Chemical, and stuff of chemical
24 Industri kimia dan barang-barang dari wrapping
bahan kimia 25 rubber, stuff of rubber and stuff of
25 Industri karet, barang dari karet dan bucket
barang dari plastik 26 stuff quarry not nugget
26 Industri barang galian bukan logam 27 intrinsic nugget
27 Industri logam dasar 28 stuff of nugget, except machine and
28 Industri barang dari logam, kecuali tool
mesin dan peralatannya 29 machine and tools
29 Industri mesin dan perlengkapannya 30 machine and agency tools,
30 Industri mesin dan peralatan kantor, accounting and data processing
akuntansi, dan pengolahan data 31 other electric machine, and tools
31 Industri mesin listrik lainnya, dan 32 radio, television, and communication
perlengkapannya
outfit, and tools
32 Industri radio, televisi, dan peralatan
komunikasi, serta perlengkapannya 33 doctoral outfit, shave tools, navigasi
33 Industri peralatan kedokteran, alat- outfit, optical outfit, clock and bell
alat cukur, peralatan navigasi, 34 motor vehicle
peralatan optik, jam dan lonceng 35 transport tools except motor vehicle
34 Industri kendaraan bermotor four wheel or dull
35 Industri alat angkutan selin kendaraan 36 furniture and other manufacture
bermotor roda empat atau lebih 37 repeat cycle
36 Industri furnitur dan industri
pengolahan lainnya
37 Daur ulang

Banten Dalam Angka 2004 206


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Grafik 6.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten


Tahun 2002 - 2003

800

700

600
500

400
300

200

100 2003
2002
0
Kab. Pandeglang Kab. Lebak Kab.Tangerang Kab. Serang Kota Tangerang Kota Cilegon

Grafik 6.2. Nilai Input dan Output Perusahaan Industri Menurut


Kab/Kota di Banten Tahun 2003

40.000

35.000

30.000
Pandeglang
25.000 Lebak
T angerang
20.000
Serang
15.000 Kota T angerang
Kota Cilegon
10.000

5.000

0
Input Output

Banten Dalam Angka 2004 207


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 6.1.1
Number of Manufacturing and ManPower of
Table
Establishment by Regency/Municipality in Banten
2003

Kabupaten/Kota Perusahaan Tenaga Kerja


Regency/Municipality Company Man Power
(1) (2) (3)

Kab/Reg

1. Pandeglang 11 2.190

2. Lebak 22 3.957

3. Tangerang 727 20.899

4. Serang 176 77.929

Kota/Mun

5. Tangerang 572 184.986

6. Cilegon 68 21.342

Banten 1.576 499.303

2002 1.638 508.034

2001 1.664 503.841

Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 207


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri


Menurut Kabupaten/Kota
Tabel 6.1.2 di Banten
Table Input, Output and Value Added of Manufacturing by
Regency/Municipality in Banten
2003

Nilai Tambah
Kabupaten/Kota Input Output Value Added
Regency/Municipality Input Output (000 Rp/ Thousand
Rp)
(1) (2) (3) (4)

Kab/Reg

1. Pandeglang 56.732.880 97.202.849 40.469.969

2. Lebak 212.421.439 416.933.912 204.512.473

3. Tangerang 21.794.032.281 34.100.565.636 12.306.533.355

4. Serang 11.696.136.183 17.821.907.382 6.125.771.199

Kota/Mun

5. Tangerang 23.403.796.621 35.564.255.978 12.160.459.357

6. Cilegon 14.603.690.719 18.611.357.535 4.007.666.816

Banten 71.766.810.123 106.612.223.292 34.845.413.169

2002 102.968.840.951 133.270.893.031 30.302.052.080

2001 72.623.029.039 101.943.591.899 29.230.562.860


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 208


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri


Menurut Golongan Industri di Banten
Tabel 6.1.3
Number of Manufacturing and Man Power Establishment
Table
by Industrial Group in Banten
2003

Kode Golongan Industri Perusahaan Tenaga Kerja


Code Industrial Group Company Man Power
(1) (2) (3) (4)
15 Industri makanan dan minuman/ Food and drinking 159 24.280
17 Industri tekstil/ Textile 122 57.603
18 Industri pakaian jadi/ Garment 77 42.739
Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki/ Leather,
19 85 108.652
stuff of leather and bed foot
Industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk
furniture) dan barang anyaman dari rotan,bambu dan
20 sejenisnya/ Wood, stuff of wood (legible pertinent 84 19.011
furniture) and tress stuff of rattan, wicker and other
kind
Industri ketas, barang dari kertas, dan sejenisnya/
21 62 18.404
Paper, stuff of paper, and other kind
Industri penerbitan, percetakan, dan reproduksi media
22 rekaman/ Publication, printing, and reproduction, 17 1.336
recording
Industri batu bara, pengilangan minyak bumi,
pengolahan minyak gas bumi, barang dari hasil
pengilanagan minyak bumi dan bahan bakar nuklir/
23 Cinder grindstone, explore of world ayonnaise, 7 496
manufacture of world mayonnaise, stuff of outcome
explore of world mayonnaise and grill wrapping of
nuchlear
Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia/
24 168 36.432
Chemical, and stuff of chemical wrapping
Industri karet, barang dari karet dan barang dari
25 204 55.420
plastik/ Rubber, stuff of rubber and stuff of bucket
Industri barang galian bukan logam/ Stuff quarry not
26 80 24.747
nugget
27 Industri logam dasar/ Intrinsic nugget 36 12.664

Banten Dalam Angka 2004 209


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Lanjutan
Continued

Kode Golongan Industri Perusahaan Tenaga Kerja


Code Industrial Group Company Man Power

(1) (2) (3) (4)


Industri barang dari logam, kecuali mesin dan
28 peralatannya/ Stuff of nugget, except machine and 160 23.589
tool
Industri mesin dan perlengkapannya/ Machine and
29 64 11.119
tools
Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan
30 pengolahan data/ Machine and agency tools, 1 80
accounting and data processing
Industri mesin listrik lainnya, dan
31 perlengkapannya/ Other electric machine, and 46 15.121
tools
Industri radio, televisi, dan peralatan komunikasi,
32 serta perlengkapannya/ Radio, television, and 9 9.477
communication outfit, and tools
Industri peralatan kedokteran, alat-alat cukur,
peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan
33 5 596
lonceng/ Doctoral outfit, shave tools, navigasi
outfit, optical outfit, clock and bell
34 Industri kendaraan bermotor/ Motor vehicle 26 4.361
Industri alat angkutan selin kendaraan bermotor
35 roda empat atau lebih/ Transport tools except 35 8.393
motor vehicle four wheel or dull
Industri furnitur dan industri pengolahan
36 125 24.660
lainnya/Furniture and other manufacture
37 Daur ulang/ Repeat cycle 4 123

Banten 1.576 499.303

2002 1.638 508.034

2001 1.664 503.841


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 210


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri


Menurut Golongan Industri di Banten
Tabel 6.1.4
Input, Output and Value Added of Manufacturing by
Table
Industrial Group in Banten
2004

Kode Input Output Nilai Tambah


Code Input Output Value Added (000 Rp)
(1) (2) (3) (4)
15 3.399.461.767 4.690.932.475 1.291.470.708
17 9.447.301.862 12.626.736.026 3.179.434.164
18 2.233.913.413 3.614.328.197 1.380.414.784
19 6.182.365.598 10.125.109.325 3.942.743.727
20 1.518.305.019 2.328.309.962 810.004.943
21 4.004.418.833 5.666.112.183 1.661.693.350
22 51.355.062 81.919.371 30.564.309
23 40.770.839 85.441.244 44.670.405
24 14.443.411.000 23.720.601.821 9.277.190.821
25 4.889.634.150 7.355.557.371 2.465.923.221
26 959.908.900 2.100.312.317 1.140.703.417
27 12.235.363.055 15.100.147.052 2.864.783.997
28 2.715.921.336 4.165.266.831 1.449.345.495
29 1.088.327.379 1.672.084.448 583.757.069
30 589.910 1.884.003 1.294.093
31 3.227.370.842 4.584.074.866 1.356.704.024
32 2.319.971.700 3.771.771.389 1.451.799.689
33 17.064.151 28.551.494 11.487.343
34 338.255.194 549.573.302 211.318.108
35 1.349.779.371 2.321.168.801 971.389.430
36 1.286.665.716 2.002.376.464 715.710.748
37 16.655.026 19.664.350 3.009.324
Banten 71.766.810.123 106.612.223.292 34.845.413.169
2002 102.968.840.951 133.270.893.031 30.302.052.080
2001 72.623.029.039 101.943.591.899 29.320.562.860
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 211


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Produksi Bahan Galian Gol C Pada Perusahaan


Pemegang SIPD di Banten
Tabel 6.2.1
Production of Quarrying Items on Companies
Table
Holding SIPD in Banten
2000-2004
Jenis Bahan Galian 2000 2001 2002 2003 2004
Quarrying Items (Ton) (Ton) (Ton) (m3) (Ton )
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Andesit 162.879 2000 486.219 253.159 42.441
2. Batu Kapur - - 7.200 - 30.198
3. Batu 35.560
4. Batu Sela 0
5. Batubara 20.031
6. Batu Split 1.792
7. Batu Belah 2.250 0
8. Bentonit - 2520 3.620 1.400
9. Diatome/Kieselguhr - - -
10. Feldspar 235.959 38500 38.500
11. Fospat - - -
12. Gipsum - - -
13. Kaolin - - - 0
14.Makadam 6.667 0
15. Marmer - - - 0
16. Pasir 5.400 9440 1.070.433 2.320
17. Pasir Kuarsa - - 48.017 1.927 40.875
18. Pasir Laut 338.500 0
19. Pasir Endapan 1.000.000
20. Pasir Sungai 3.100 66.246
21. Pasir Batu (Sirtu) 600 1000 8.640 0
22. Tanah Liat 2.938 - 12.960 0
23. Tanah Urug - - - 43.061 66.420
24. Trass - - - 0
25. Zeolit 560 7.200 7.096 930
26. Yarosit - - - 0
27. Tokesi 0
28. Breksi Tufaan 50.000
29..Perak (kg) 322 0
30. Emas (kg) - - 318.012 1.299 0
Jumlah/Total *) 408.336 60.600 1.682.685 338.847.516 1.754.595
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Banten
Source : Minning and Energy Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 212


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Produksi Bahan Galian Golongan C Menurut


Kabupaten/Kotamadya di Banten
Tabel 6.2.2 Production of Classification C Quarrying Items by
Table Regency/Municipality in Banten
(Ton/ton)
2004

Produksi/ Persentase/
Kabupaten/Kota
Production Percentage
Regency/Municipality
(Ton/Ton) (%)
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 9.566 0,56

2. Lebak (kg) 158.514 9,23

3. Tangerang 870 0,05

4. Serang 1.509.545 87,91

Kota/Mun

5. Tangerang -

6. Cilegon 76.100 2,25

Banten 1.754.595 100,00

2003 1) 338.847.516 100,00


Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Banten
Source : Minning and Energy Official of Banten Province

*) Catatan/Notes : Satuan produksi tahun 2003 masih dalam M3 /


Production measurement at 2003 still in M3

Banten Dalam Angka 2004 213


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD)


dan Luas Wilayah Penambangan
Tabel 6.2.3 per Jenis Bahan Galian di Banten
Table Number of SIPD and Area by Kind of
Quarrying Items in Banten
2004

Luas Wilayah/Region Area


SIPD
Jenis Bahan Galian (Ha)
Quarrying Items Eksploitasi Eksplorasi Eksploitasi Eksplorasi
Exploitation Exploration Exploitation Exploration
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Andesit 8 - 8,89 -

2. Batu Belah 2 - 0,00 -

3. Batubara 5 - 0,00 -

4. Breksi Tuffan 1 - 0,50 -

5. Feldsfar 2 - 0,00 -

6. Pasir 11 - 17,30 -

7. Pasir Batu 1 - 1,10 -

8. Pasir Kuarsa 13 - 3,00 -

9. Pasir Putih 4 - 1,45 -

10. Pasir Sungai 4 - 0,03 -

11. Tanah Merah 2 - 0,71 -

12. Tanah Pasir 1 - 0,50 -

13. Tanah Urug 2 - 0,84 -

Jumlah/Total 56 - 34,32 -

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Banten


Source : Minning and Energy Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 214


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Surat Izin Penambangan Daerah (SIPD) dan


Luas Wilayah di Banten Menurut
Tabel 6.2.4
Kabupaten/Kotamadya
Table
Number of SIPD and Area by Regency/Municipality
2004

Luas Wilayah/Region Area


SIPD
Kabupaten/Kota (Ha)
Regency/Municipality Eksploitasi Eksplorasi Eksploitasi Eksplorasi
Exploitation Exploration Exploitation Exploration
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 8 - 1,33 -

2. Lebak 26 - 4,45 -

3. Tangerang 10 - 18,40 -

4. Serang 7 - 7,04 -

Kota/Mun

5. Tangerang - - - -

6. Cilegon 5 - 4,10 -

Banten 56 - 34,32 -

2003 61 6 280,59 118,273

2002 70 1 204,53 3,00

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Banten


Source : Minning and Energy Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 215


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung Dan Energi


Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Banten
Tabel 6.3.1
Table Number of Customers, Connected Power and Sold
Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten
2004

Pendapatan
Jumlah Energi Terjual
Daya Tersambung Penjualan
Klasifikasi Pelanggan Sold Electrical
Connected Power (Juta Rp)
Classification Number of Energy
(Kva) Income
Customer (Kwh)
(Juta Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

1.Sosial/Public 14.897 13.957 22.631.667 10.560

2. Rumah Tangga/
539.061 342.590 607.176.424 29.400
Household

3. Bisnis/Bussines 9633 67.161 105.295.612 73.633

4. Industri/Industry 433 901.818 4.751.842.155


2.387.326
5. Pemerintahan/
1.837 13.309 41.688.142 30.335
Government

Jumlah/Total 565.861 1.338.836 5.528.633.999 2.805.029

2003 533.782 1.296.962 4.623.429.966 2.255.115

2002 50.4717 1.271.185 4.614.959.400 1.848.456

2001 476.432 1.215.953 4.314.292.831 -

2000 444.924 1.169.058 4.271.219.435 -


Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten
Source : National Electricity Official of Banten

Banten Dalam Angka 2004 216


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Banten


Tabel 6.3.2
Number of Distribution Transformator in Banten
Table
2000 - 2004

1-50 KVA 51-100 KVA 101-200 KVA


Tahun
Year
Unit Daya Unit Daya Unit Daya
Unit Power Unit Power Unit Power

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2000 1.756 70.600 413 42.850 300 52.500

2001 1.809 - 444 44.400 305 -

2002 1.942 73.325 370 37.000 238 41.160

2003 1.861 73.150 426 42.400 309 53.430

2004 2.359 95.400 419 41.900 257 440.40

Banten Dalam Angka 2004 217


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Lanjutan
Continued

Jumlah
201-500 KVA >500 KVA
Total
Tahun
Year
Unit Daya Unit Daya Unit Daya
Unit Power Unit Power Unit Power

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

2000 172 50.345 9 5.670 2.650 221.965

2001 172 50.345 9 5.670 2.739 100.415

2002 147 48.845 98 60.760 2.793 271.360

2003 175 51.145 9 5.670 2.780 225.795

2004 56 50.050 22 17.170 31.113 248.560

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten


Source : National Electricity Official of Banten

Banten Dalam Angka 2004 218


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Penyediaan, Penjualan Dan Susut Energi Listrik


di Banten
Tabel 6.3.3
Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten
Table
2000 - 2004
(Kwh)

Tahun Energi Siap Jual Penjualan Susut


Year Energy Ready to Sell Sold Lost

(1) (2) (3) (4)

2000 4.440.325.434 4.271.219.435 169.105.999

2001 4.556.744.769 4.314.292.831 242.451.938

2002 4.904.286.199 4.615.968.996 288.317.203

2003 5.217.390.930 4.623.429.966 593.960.964

2004 5.800.620.674 5.542.904.418 257.716.256

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten


Source : National Electricity Official of Banten

Banten Dalam Angka 2004 219


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langganan, dan


Daya Tersambung di Banten
Tabel 6.3.4
Number of Villages, Customer and Connected Power
Table
2000 - 2004
(Kwh)

Tahun Desa Berlistrik Jumlah Langganan Daya Tersambung


Year Electred Village Number of Customer Connected Power

(1) (2) (3) (4)

2000 988 444.924 1.169.058.225

2001 1.015 1.215.953.285


476.432

2002 1.032 504.717 1.271.185.343

2003 1.054 533.782 1.296.962.103

2004 1.158 565.861 5.528.633.999

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten


Source : National Electricity Official of Banten

Banten Dalam Angka 2004 220


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi


dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air yang
Dipakai di Banten
Tabel 6.3.5
Number of Water supply Enterprises Production
Table
Capacity Water Production by Water Resources in
Banten
2001 - 2004

Uraian
2003 2004*)
Description
(1) (4)
Jumlah Perusahaan
6 6
Number of water supply Enterprises
Jumlah Kapasitas Produksi Potensial
(liter/detik) - -
Number of Potential Production Capacity
Jumlah Kapasitas Produksi Efektif (litar/detik)
- -
Number of Potential Effective Production Capacity
3
Produksi Air (m )
179.926.675 194.044.436
Water Production

Sumber Air / Water Resources (m3) - -

Sungai / River 170.363.310 183.698.496

Danau / Lake - -

Mata Air / Springs 6.116.724 6.116.724

Artesis / Artesian 666.205 807.062

Lainnya / Others 2.780.436 3.422.154


Sumber : Survei PAM, BPS
Source : PAM Survey, BPS

Banten Dalam Angka 2004 221


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi PAM


Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Banten
Tabel 6.3.6
Number of Technical and Administration Worker Water
Table
Supply Enterprise by Educational Attainment in Banten
2001 - 2004

Uraian
2003 2004*)
Description
(1) (4)
Jumlah Pekerja Teknik
502 502
Number of Technical Worker
SD
84 84
Primary School
SLTP
41 41
Junior High School
SLTA
298 298
Senior High School
Akademi
23 23
Bachelor Degree
Universitas
58 58
University Graduate

Jumlah Pekerja Administrasi


663 663
Number of Administration Worker
SD
69 69
Primary School
SLTP
91 91
Junior High School
SLTA
387 387
Senior High School
Akademi
31 31
Bachelor Degree
Universitas
85 85
University Graduate
Sumber : Survei PAM, BPS
Source : PAM Survey, BPS

Banten Dalam Angka 2004 222


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Pelanggan, Volume dan Nilai


Air Minum yang Didistribusikan
Tabel 6.3.7 Menurut Jenis Konsumen di Banten
Table Number of Water Customer, Volume, and Value
by type of Customer Group in Banten
2004 *)

Volume Nilai
Uraian Palanggan Volume Value
Description Water Customer
(m3) (000 Rp)
(1) (2) (3) (4)
Rumah Tangga
129.640 32.946.312 78.462.694
Household

Niaga / Perdagangan
4.224 1.897.673 6.086.511
Trading and Industry

Industri
521 29.946.585 78.900.615
Industry

Badan Sosial
1.388 5.328.352 2.704.991
Social Institution

Instansi Pemerintah
617 806.946 1.899.163
Government Institution

Lainnya (termasuk penyusutan)


280 123.118.568 102.782.351
Others ect.

Jumlah / Total 136.670 194.044.436 270.836.326

2003 139.093 152.288.952 204.969.359

Sumber : Survei PAM, BPS


Source : PAM Survey, BPS

Banten Dalam Angka 2004 223


Bab VI Industri, Penggalian dan Energi

Jumlah Pelanggan, Volume dan Nilai


Air Minum yang Didistribusikan
Tabel 6.3.8 Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Table Number of Water Customer, Volume, and Value
by Regency/Municipality in Banten
2004 *)

Kabupaten/Kota Pelanggan Volume Nilai


Regency/Municipality Water Customer Volume (m3) Value (000)

(1) (2) (3) (4)

Kab/Reg

1)
1. Pandeglang 7.109 2.847.311 2.171.373

2. Lebak 6530 6.337.000 4.365.396

3. Tangerang 87.768 131.119.000 168.782.033

1)
4. Serang 22.783 9.288.781 7.266.140

Kota/Mun

5. Tangerang 12.480 8.935.545 13.388.455

6. Cilegon - 35.516.799 74.862.929

Banten 136.670 194.044.436 270.836.326

Sumber : Survei PAM, BPS


Source : PAM Survey, BPS

Catatan /Note: 1) Menggunakan data tahun 2003/ Used Data at 2003

Banten Dalam Angka 2004 224


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

7.1 Perdagangan 7.1 Trade


Volume ekspor menurut pela
buhan penting di Banten yaitu di According to Merak and
pelabuhan Merak dan Cigading pa cigading p art’s data in 2004
da tahun 2004 mencapai total export’s valume r
eached
1.398.685,835 ton atau meningkat 1,398,685.835 ton or increased
sebesar 9,73 persen dibandingkan 9,73 percent compared to 2003
tahun 2003 dengan nilai ekspor withine xport’
sv ol
umer e
achedUs
sebesar US $ 816.604.112 atau $ 816,604,112 (Increased 51.78
meningkat 51,78 persen . %).
Sedangkan volume impor pada
tahun 2004 mencapai total
10.199.948,760 ton, naik sebesar In2 004,import
’sv olume
58,28 persen dari tahun reached 10,199,948.760 ton. It
sebelumnya dengan nilai impor increased 58,28 % compare to the
sebesar US $ 3.581.975.185 (naik year of 2003, with an US $
97,18 persen). 3,581 ,
97 5,
18 5 i mpor
t’s v olume
Pada tahun 2004 Propinsi (increased 97.18 %)
Banten mengalami defisit devisa
sebesar US $ 2.765.371.073 atau In 2004, our province had
terjadi peningkatan defisit sebesar a deficit of income (US $
116,28 persen dibanding tahun 2,765,371,073 or increased
sebelumnya yang defisit sebesar 116.28% compare to 2003, US
US $ 1.278.611.476. Defisit ini $1,278,611,476). This Deficit cased
diperkirakan disebabkan oleh export Banten Province by another
adanya ekspor Propinsi Banten Port not include in Banten Port
melalui Pelabuhan diluar with an US $3,488,803,609..
Pelabuhan Banten yang nilainya
sebesar $ 3.488.803.609. In2 004 e xport
’sv alue of
Selama tahun 2004 nilai Banten Province by mounth, high
ekspor Propinsi Banten value in August with an US $
berdasarkan bulan, nilai tertinggi 113,645,893 and low value in
terjadi pada Bulan Agustus sebesar February 2004 with an US $
US $ 113.645.893 dan nilai 10,366,739.
terendah terjadi di Bulan Pebruari
2004 dengan nilai US $ For impor t
’sv al
ue of Banten
10.366.739. Province in 2004, high value in
Untuk nilai impor Propinsi December with an US $
Banten tahun 2004, nilai tertinggi 445,481.781 and low value in
terjadi pada Bulan Desember January with an US $ 184,467,242.
sebesar US $ 445.481.781 dan nilai
impor terendah terjadi pada Bulan
Januari senilai US $ 184.467.242

Banten Dalam Angka 2004 227


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

7.2 Hotel Dan Pariwisata 7.2. Hotel and Tourism

Hotel Hotel

Jumlah hotel di Banten According the last


menurut kab./kota pada keadaan condition of our regency/city in
terakhir tahun 2004 tercatat seba 2004 the number of hotel in Banten
nyak 150 hotel. Jumlah hotel secara were 150 hotels. There was an
keseluruhan pada tahun 2004 improvement (0.67%) compare to
mengalami peningkatan sebesar 2003.In 2004, the number of room
0,67 persen dibandingkan dengan hotels increase 34 rooms (0.68%)
keadaan tahun 2003. Sedangkan There were an improvement in the
jumlah kamar pada tahun 2004 number of bed (0.81% or increase
sebanyak 5.070 buah kamar, 69 beds).
jumlah ini mengalami peningkatan
sebanyak 34 buah kamar atau 0,68
persen dibandingkan tahun The number of labour that
sebelumnya. Sedangkan jumlah majored in tourism vocational
tempat tidur mengalami kenaikan school a nd wor k
edi n Ba nten’s
sebesar 0,81 persen atau bertambah hotel were 965 people increased
sebanyak 69 tempat tidur. 418 people or 76.42% compare to
Jumlah tenaga kerja yang 2003.The others that had a
berpendidikan sekolah kejuruan different education increased 368
hotel/pariwisata yang tertampung people or 13.50 % compare to
di perusahaan perhotelan di Banten 2003.
pada tahun 2004 sebanyak 965
orang, jumlah ini mengalami In 2004, number of local guest
kenaikan sebanyak 418 orang atau decreased 6.19 %. and foreign
76,42 persen dibanding tahun 2003. tourist incresed 66.86 % compare
Seperti tenaga kerja yang to 2003.
berpendidikan kejuruan hotel/pa
riwisata, tenaga kerja yang ber
pendidikan non hotel/pariwisata
mengalami kenaikan sebesar 13,50
persen atau sebanyak 368 orang
dibandingkan tahun 2003.
Banyaknya tamu nusan
tara yang datang menginap di hotel
tahun 2004 mengalami penurunan
sebesar 6,19 persen.

Banten Dalam Angka 2004 228


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

dan tamu mancanegara yang datang In 2004, local guest used


menginap mengalami peningkatan to stay for 1.46 days (in 2003;1,41
66,86 persen dibandingkan dengan days) and foreign guest used to stay
keadaan tahun 2003. for 4.12 days (in 2003 ; 4.99 days)
Pada tahun 2004 secara
keseluruhan rata-rata lama mengi In 2004, there were 58.64
nap tamu nusantara relatif stabil % of room that used. Comparing to
yaitu 1,46 hari dan tamu 2003, it increased 4.91 %.
mancanegara menurun dari 4,99
hari menjadi 4,12 hari. In 2004, there were 57.78
Tingkat penghunian kamar % of bed that used, comparing to
hotel pada tahun 2004 secara 2003 it increased 1.39 %
keseluruhan mencapai 58,64 per
sen. Hal ini berarti rata-rata 58,64
persen dari seluruh kamar hotel
yang tersedia dipakai selama tahun
2004. Jika dibandingkan tahun
2003 terjadi peningkatan sebesar
4,91 persen.
Sedangkan tingkat pema
kaian tempat tidur secara keselu
ruhan pada tahun 2004 sebesar
57,78 persen. Berarti terjadi pening
katan sebesar 1,39 persen
dibanding dengan tahun 2003.

Pariwisata Tourism

Jumlah objek wisata di There are 134 objects of


propinsi Banten ada sebanyak 134 tourism in Banten (ex. Marina
objek diantaranya wisata Pantai be ach,“ wi sataTi r
ta”,“ Wi sata
Marina, Wisata Tirta, Wisata Se jarah /Si jaras” and Nat ural
Sijaras (sejarah) dan suaka alam. asylum). There were 1,404,611
Jumlah pengunjung tempat vicitors in 2004 we got Rp.
rekreasi/ taman hiburan tahun 2004 781, 027,250 f rom t he t ick et
’s
sebanyak 1.404.611 orang dengan payment.
nilai penjualan karcis sebesar
Rp. 781.027.250.

Banten Dalam Angka 2004 229


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Grafik 7.1. Volume Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan


Merak Tahun 2003 -2004
(Juta Ton)

6000
Ekspor

5000 Impor

4000

3000

2000

1000

0
Cigading 2003 Merak 2003 Cigading 2004 Merak 2004

Grafik 7.2. Nilai Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan


Merak Tahun 2003- 2004
(Juta USD)
3000

2500
Ekspor
2000 Impor

1500

1000

500

0
Cigading 2003 Merak 2003 Cigading 2004 Merak 2004

Banten Dalam Angka 2004 230


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhan-


pelabuhan Utama di Propinsi Banten
Tabel 7.1.1
Volume and Value of Export by Principal Ports
Table
2004

Volume Nilai
Pelabuhan Utama Volume Value
Principal Port (Berat Bersih/ (Nilai FOB /
Net Weight : kg) FOB Value : US $)
(1) (2) (3)

Cigading 494.610.526 232.387.563

Merak 904.075.309 584.216.549

Jumlah / Total 1.398.685.835 816.604.112

2003 1.274.643.801 538.013.148

2002 1.094.823.340 403.794.871

2001 791.504.976 292.343.135

2000 1.274.508.601 478.484.506

Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 231


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhan-


pelabuhan Utama di Banten
Tabel 7.1.2
Volume and Value of Import by Principal Ports
Table
2004

Volume Nilai
Pelabuhan Utama Volume Value
Principal Port (Berat Bersih/ (Nilai FOB /
Net Weight : kg) FOB Value : US $)
(1) (2) (3)

Cigading 4.997.682.301 1.063.404.572

Merak 5.202.266.459 2.518.570.613

Jumlah / Total 10.199.948.760 3.581.975.185

2003 6.444.234.866 1.816.624.624

2002 6.731.350.136 1.597.846.899

2001 5.304.444.706 1.295.245.060

2000 8.072.921.756 1.898.631.812

Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 232


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Ekspor dan Impor Melalui Pelabuhan


Tabel 7.1.3 di Banten Menurut Bulan
Table Export dan Import of Banten Province by Month
2004

Ekspor/Export Impor/Import
Bulan
Nilai/ Berat Bersih/ Nilai/
Month Berat Bersih/
Value FOB Net Weight Value FOB
Net Weight (Kg)
(US $) (Kg) (US $)
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari / January 119.523.349 39.881.738 668.218.263 184.467.242

Pebruari/ February 14.105.784 10.366.739 686.148.468 214.486.823

Maret / March 35.468.282 18.746.352 806.513.859 221.657.166

April / April 69.356.350 31.374.026 704.816.225 279.770.562

Mei / May 112.858.938 63.882.959 630.438.896 262.206.385

Juni / June 139.570.107 76.008.448 1.052.857.939 326.416.618

Juli / July 115.018.959 67.286.815 840.706.384 307.680.964

Agustus / August 196.659.781 113.645.893 942.181.133 332.886.434

September / September 144.822.561 96.556.325 985.910.607 353.081.139

Oktober / October 173.908.058 103.060.609 702.115.427 288.985.040

Nopember / November 142.140.559 99.409.485 1.088.512.530 364.855.031

Desember / December 135.253.107 96.384.723 1.091.529.029 445.481.781

Jumlah
1.398.685.835 816.604.112 10.199.948.760 3.581.975.185
Total
2003 1.274.643.801 538.013.148 6.444.234.866 1.816.624.624
Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 233


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Ekspor Melalui Pelabuhan di Banten


Tabel 7.1.4 Menurut Negara Tujuan
Table Export from Banten Port by Destination
2004
Negara Tujuan Berat Bersih/ Nilai/
Destination Net Weight (Kg) Value FOB (US $)
(1) (2) (3)
Japan 65.196.860 50.397.585
Hong Kong 34.841.874 27.520.251
Korea, Republic Of 20.273.146 13.177.043
Taiwan, Province Of China 91.803.181 44.552.839
China 424.458.730 251.590.534
Thailand 136.474.569 94.135.851
Singapore 71.566.040 28.884.476
Philippines 25.677.551 9.683.226
Malaysia 321.207.881 155.851.665
Viet Nam 59.985.278 39.667.174
India 21.591.705 15.874.525
Pakistan 90.000 74.700
Bangladesh 53.306 250.833
Iraq 5.456.091 6.557.814
Saudi Arabia 612.462 401.260
Jordan 325.000 63.000
Yemen 499.800 354.858
Oman 44.364 197.200
United Arab Emirates 6.398.385 5.882.098
Qatar 290.726 1.087.159
South Africa 1.083.926 1.506.362
Australia 9.896.386 9.336.291
United States 34.199.689 22.085.580
Canada 21.316.907 12.766.413
Mexico 100.800 125.788
Brazil 201.600 254.439
Netherlands 301.709 227.974
France 700.000 463.050
Germany,Fed. Rep. Of 336.920 1.107.001
Belgium 18.309.983 9.182.059
Italy 24.361.626 12.653.891
Spain 40.320 49.617
Bulgaria 548.840 329.304
Ukraine 236.540 141.924
Malta 123.000 67.650
Slovenia 80.640 102.678
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 234


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Impor Melalui Pelabuhan di Banten


Tabel 7.1.5 Menurut Negara Asal
Table Import from Banten by Source
2004

Negara Asal Berat Bersih/ Nilai/


Source Net Weight (Kg) Value FOB (US $)
(1) (2) (3)
Japan 267.455.733 188.116.591
Hong Kong 3.576.690 2.861.289
Korea,Dem. Peop. Rep. 501.759 476.669
Korea, Republic Of 187.592.254 136.652.409
Taiwan, Province Of China 77.038.724 57.522.666
China 228.461.497 95.100.104
Thailand 438.176.805 197.597.614
Singapore 1.159.033.185 788.334.037
Philippines 1.978.776 568.152
Malaysia 349.650.350 250.804.308
Brunei Darussalam 2.000.000 193.390
Viet Nam 414.054 837.232
India 611.172.649 227.987.492
Pakistan 19.559 28.904
Sri Lanka 328 366
Tidak Ada 14.230 33.182
Iran,Islamic Rep. Of 107.169.558 60.985.048
Saudi Arabia 603.805.320 290.650.644
Kuwait 58.832.257 53.889.155
Turkey 37.688 30.665
United Arab Emirates 354.100.042 164.842.348
Bahrain 287.504.348 77.587.237
Tidak Ada 203.652 152.781
Egypt 61.756 19.936
Lybian A. Jamahiriya 43.298.636 12.166.916
Morocco 302 399
Tunisia 900.243 463.949
Liberia 2.325.929 1.965.410
Cameroon 642 500
Sierra Leone 15 20
U.S. Virgin Islands 128 92
South Africa 25.358.141 14.823.745
Australia 1.433.441.623 53.830.882
New Zealand 609.469 260.473
United States 967.180.407 352.546.341
Canada 150.573.715 19.259.489

Banten Dalam Angka 2004 235


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Lanjutan
Continued

Negara Asal Berat Bersih/ Nilai/


Source Net Weight (Kg) Value FOB (US $)
(1) (2) (3)
Mexico 15.082 22.469
Panama 27.313.280 10.386.558
Chile 961.833.000 58.583.985
Venezuela 25.307.082 7.339.121
Argentina 616.550.677 156.763.905
Brazil 736.943.171 114.669.474
Colombia 39 71
Ecuador 21 17
Antigua And Barbuda 310 377
Dominica 92 68
Netherlands Antilles 8.969 8.510
United Kingdom 177.057.570 56.929.521
Netherlands 58.735.493 21.994.254
France 5.023.528 1.875.714
Germany,Fed. Rep. Of 4.301.699 4.113.219
Austria 30.893 132.638
Belgium 13.918.557 6.281.406
Switzerland 7.138.592 6.464.399
Luxembourg 228 400
Monaco 50.218 47.145
Denmark 21.678 27.318
Sweden 2.336.990 1.197.769
Finland 45.435 29.951
Italy 14.546.685 8.985.925
Spain 69.536 68.544
Portugal 312.460 339.870
Hungary 58 108
Poland 29.222 57.533
Romania 3.489 4.371
Yugoslavia 15 10
Ukraine 135.836.864 52.649.862
Georgia 4 5
Slovakia 350 367
Slovenia 1.155 1.611
Czech Republic 72.262 68.618
Russian Federation 49.953.592 22.339.637
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 236


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Ekspor Melalui Pelabuhan di Propinsi Banten


Tabel 7.1.6 Menurut Komoditi
Table Export from Banten by Commodity
2004

Berat Bersih/ Nilai/


Komoditi
Kode/ Net Weight Value FOB
Commodity
Code (Kg) (US $)
(1) (2) (3) (4)
03 Ikan dan udang, binatang lunak dan binatang air yang 4.031.437 2.672.857
tidak bertulang belakang/ Fish and crustaceans,
molluscs, and other aquatic invertebrates
09 Kopi, teh, mate, dan rempah-rempah/ Coffee, tea, mate, 2.399.985 4.974.314
and spices
10 Gandum-ganduman/ Cereals 14.400.025 2.947.006
15 Minyak dan lemak, malam hewani/nabati/ Fats and 1.931.000 1.238.091
oils, animal or vegetable waxes
19 Olahan dari gandum-ganduman, tepung, pati atau susu, 525.000 78.750
produk industri kue/ Preparations of cereals, flour,
starch or milk, pastrycooks products
24 Tembakau / Tobacco 5.650 18.474
25 Garam, belerang, tanah, dan batu, plester, kapur dan 7.661.387 107.576
semen/ Salt, sulphur, earth and stone, plastering
materials, lime and cements
27 Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk 14.760.000 4.679.100
sulingnya, bahan mengandung bitumen, malam
mineral/ Mineral fuels, mineral oils and products of
their distillation, bitumenous substances, mineral
waxes.
28 Bahan kimia anorganik / Inorganic chemicals 71.923.721 16.650.829
29 Bahan kimia organik/ Organic chemicals 541.365.489 385.059.544
34 Sabun, preparat pencuci, preparat pelumas, malam 39.152 45.800
tiruan, lilin/ Soap, washing preparations, lubricating
preparations, artificial waxes, candles
38 Aneka produk kimia/ Miscellanous chemical products 39.274.712 34.545.320
39 Plastik dan barang dari plastik/ Plastics and articles 7.307.447 6.783.960
thereof
40 Karet dan baranag dari karet/ Rubber and articles 3.596.943 4.191.555
thereof
44 Kayu dan barang dari kayu, arang kayu/ Wood and 8.640.547 7.999.137
articles thereof
47 Pulp dari kayu/ kertas / Pulp of wood/ paper 966.223 310.205
48 Kertas, barang dari pulp kertas / Paper, articles of 223.311.829 143.013.097
paper pulp
60 Kain rajutan / Knitted fabrics 5.540 36.320

Banten Dalam Angka 2004 237


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Lanjutan
Continued

Berat Bersih/ Nilai/


Komoditi
Kode/ Net Weight Value FOB
Commodity
Code (Kg) (US $)
(1) (2) (3) (4)
61 Barang dan perlengkapan pakaian, rajutan atau kaitan/ 321 12.060
Articles of apparel and cloting accessories, knitted and
62 crocheted
Barang dan perlengkapan pakaian tidak dirajut/ 2.454 95.323
Articles of apparel and cloting accessories, not knitted
70 Kaca dan barang dari kaca/ Glass and glassware 2.118.186 569.448
72 Besi dan baja/ Iron and steel 439.185.383 189.475.780
73 Barang dari besi atau baja/ Articles of iron or steel 8.048.668 4.396.613
78 Timah hitam dan barang terbuat dari timah hitam/ Lead 50.678 26.454
and aricles thereof
84 Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan pesawat mekanik, 420.000 904.665
bagiannya/ Nuclear reactor, boilers, machinery and
mechanical appliances, parts thereof
85 Mesin dan alat listrik, serta bagiannya, pesawat 295.938 1.238.559
perekam/ reproduksi suara, gambar dan suara untuk
televisi, dan bagiannya/ Electrical machinery and
equipment and parts thereof, sound recorders and
reproducers, television image and sound recorders and
reproduers, and parts
89 Kapal, bahtera dan bangunan terapung/ Ship, boats, 6.339.920 4.445.570
and floating structure
90 Alat dan aparat optik, fotografi, sinematografi, ukur, 68 1.000
peneliti, presisi, kedokteran dan bedah, bagian dan
perlengkapannya/ Optical, photographic,
sinematographic, measuring, checking, precision,
medical or surgical instruments and apparatus, parts
and accessories thereof
94 Perabot rumah, kasur tempat tidur, lampu dan 78.132 86.705
perlengkapan penerangan, isyarat iluminasi, papan
nama iluminasi, bangunan prefabrikasi/ Furniture,
bedding, mattresses, mattress suports, cushions and
similar stuffed furnishings, lamps and lighting fittings
not elsewhere specified or included, illuminated sign,
illuminated name plates and the like, prefabricated
buildings

Jumlah/Total 1.398.685.835 816.604.112

Banten Dalam Angka 2004 238


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Banten


Tabel 7.1.7
Number of Restaurant in Banten
Table
2004

Kabupaten/Kota Rumah Makan


Restoran/ Restaurant
Regency/Munivipality /Cafe
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 10 54

2. Lebak 5 6

3. Tangerang *) 31 61

4. Serang 19 69

Kota/Mun

5. Tangerang *) 59 134

6. Cilegon 28 13

Banten 152 337

2003 146 358

2002 138 322

2001 119 296


Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Banten
Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province

*) Catatan/Notes : Menggunakan data tahun 2002 / Used data in year 2002

Banten Dalam Angka 2004 239


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Jumlah Desa Yang Mempunyai Pasar di Banten


Tabel 7.1.8
Number of Vilages Which Have Market in Banten
Table
2003

Pasar Pasar Tanpa


Bangunan Bangunan Pasar
Kabupaten/Kota Permanen / Permanen/ Hewan/
Regency/Munivipality With Not With Animal
Permanent Permanent Market
Building Building
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 25 24 4

2. Lebak 30 30 5

3. Tangerang 60 36 5

4. Serang 45 30 2

Kota/Mun

5. Tangerang 30 26 5

6. Cilegon 7 4 1

Banten 197 150 22


Sumber: Podes ST-03, BPS
Souce : Villages Potential 03, BPS

Banten Dalam Angka 2004 240


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 7.2.1
Number of Classified and Non Classified Hotel by
Table
Regency/Municipality in Banten
2004

Hotel Tidak
Kabupaten/ Kota Hotel Berbintang Jumlah
Berbintang
Regency/Municipality Classified Total
Non Classified
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 8 38 46

2. Lebak - 19 19

3. Tangerang 1 2 3

4. Serang 15 23 38

Kota/Mun 0

5. Tangerang 5 17 22

6. Cilegon 6 16 22

Banten 35 115 150

2003 27 122 149

2002 27 114 141

2001 27 108 135


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 241


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 7.2.2
Number of Hotel, Rooms and Beds of Hotel by
Table
Regency/Municipality in Banten
2004

Kabupaten/ Kota Hotel Kamar Tempat Tidur


Regency/Municipality Hotel Rooms Beds

(1) (2) (3) (4)


Kab/Reg

1. Pandeglang 46 1.423 2.374

2. Lebak 19 292 587

3. Tangerang 3 268 393

4. Serang 38 1.493 2.569

Kota/Mun

5. Tangerang 22 783 1.260

6. Cilegon 22 811 1.413

Banten 150 5.070 8.596

2003 149 5.036 8.527

2002 141 4.811 8.140

2001 135 4.816 8.127

2000 132 4.771 8.011


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 242


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non


Kejuruan Hotel/Pariwisata pada Hotel
Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 7.2.3
Number of Hotel/Tourism Educational Workers and
Table
Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten
2004
(Orang/Person)

Kabupaten/ Kota Tenaga Kerja Kejuruan Tenaga Kerja Non Kejuruan


Regency/Municipality Educational Workers Non Educational Workers

(1) (2) (3)


Kab/Reg

1. Pandeglang 68 625

2. Lebak 6 117

3. Tangerang 336 55

4. Serang 216 939

Kota/Mun

5. Tangerang 243 863

6. Cilegon 96 494

Banten 965 3.093

2003 547 2.725

2002 542 2.677

2001 537 2.569

2000 523 2.558


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 243


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara


Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 7.2.4 Number of Domestic Guest and Foreign Guest at Hotel
Table by Regency/Municipality in Banten
2004
(Orang/Person)

Kabupaten/ Kota Tamu Nusantara Tamu Mancanegara


Regency/Municipality Domestic Guest Foreign Guest
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 145.101 9.912

2. Lebak 63.066 2

3. Tangerang 6.207 40.997

4. Serang 313.487 15.596

Kota/Mun

5. Tangerang 217.857 15.933

6. Cilegon 127.577 3.997

Banten 873.295 86.438

2003 930.943 51.803

2002 495.543 45.585

2001 425.321 58.765

2000 415.734 54.455


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 244


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Rata-rata Lama Menginap Tamu Nusantara


dan Tamu Mancanegara Pada Hotel
Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 7.2.5 Average Length of Stay of Domestic Guest Guest
Table and Foreign Guest at Hotel
by Regency/Municipality in Banten
2004
(Hari/Days)

Kabupaten/ Kota Tamu Nusantara Tamu Mancanegara


Regency/Municipality Domestic Guest Foreign Guest
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 1,43 4,41

2. Lebak 1,02 3,39

3. Tangerang 3,82 4,22

4. Serang 1,49 3,14

Kota/Mun

5. Tangerang 1,04 7,08

6. Cilegon 2,18 7,21

Banten 1,46 4,12

2003 1,41 4,99

2002 1,41 4,96

2001 1,47 4,04

2000 1,31 2,76


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 245


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Persentase Tingkat Penghunian Kamar Pada Hotel


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 7.2.6
Percentage of Room Occupation Rate of Hotel by
Table
Regency/Municipality in Banten
2000 -2004

Kabupaten/ Kota
2000 2001 2002 2003 2004
Regency/Municipality
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab/Reg

1. Pandeglang 18,74 22,71 32,71 39,93 39,27

2. Lebak 23,18 30,05 29,09 51,53 54,00

3. Tangerang 31,25 28,30 28,36 27,92 93,58

4. Serang 38,91 36,66 39,24 60,94 88,12

Kota/Mun

5. Tangerang 58,20 55,91 54,70 67,40 53,21

6. Cilegon - 32,88 38,22 61,23 33,73

Banten 33,89 34,30 38,39 53,73 58,64


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 246


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Persentase Pemakaian Tempat Tidur Pada Hotel


Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 7.2.7
Percentage of Beds Sold of Hotel by Regency/Municipality
Table
in Banten
2000 –2004

Kabupaten/ Kota
2000 2001 2002 2003 2004
Regency/Municipality
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab/Reg

1. Pandeglang 21,60 28,93 35,50 43,33 42,63

2. Lebak 22,76 22,28 21,26 37,66 39,49

3. Tangerang 30,31 28,71 28,59 28,13 81,59

4. Serang 41,32 40,35 43,16 67,03 77,43

Kota/Mun

5. Tangerang 68,76 71,18 76,56 80,08 63,17

6. Cilegon - 42,11 48,93 54,02 43,70

Banten 39,66 40,39 45,06 56,39 57,78


Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 247


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Jumlah Objek Wisata Menurut Lokasi di Banten


Tabel 7.3.1 Number of Tourism Object by Location in Banten
Table
2004

Wisata Wisata Wisata Suaka


Kabupaten/Kota Marina Tirta Sejarah Alam Jumlah
Regency/Munivipality Pantai Swimming Historical Wild Life Total
Beach Pool Tour Pie Serve
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab/Reg

1. Pandeglang 6 11 28 4 49

2. Lebak 6 5 2 3 16

3. Tangerang*) 7 14 2 - 23

4. Serang 5 4 5 6 20

Kota/Mun

5. Tangerang*) - 10 - - 10

6. Cilegon 3 2 11 - 16

Banten 27 46 48 13 134

2003 40 30 16 4 90

2002 42 28 15 21 106

2001 26 34 11 21 92
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Propinsi Banten
Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province

*) Catatan/Note : Menggunakan data tahun 2003 / Used data in year 2003

Banten Dalam Angka 2004 248


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Jumlah Museum, Situs Purbakala dan


Tabel 7.3.2 Bangunan Bersejarah di Banten
Table Number of Museum, Old Site and History Building in
2003

Bangunan
Situs Makam
Kabupaten/Kota Museum Bersejarah
Purbakala Sejarah
Regency/Munivipality Museum History
Old Site History
Building
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg

1. Pandeglang 1 13 21 22

2. Lebak - 4 6 8

3. Tangerang - 6 - 3

4. Serang - 2 1 11

Kota/Mun

5. Tangerang - - - 1

6. Cilegon - - - 8

Banten 1 25 28 53

Sumber: Dinas Pendidikan Propinsi Banten


Source : National Education Services of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 249


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis


Tempat Rekreasi/Taman Hiburan di Banten
Tabel 7.3.3
Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts
Table
in Banten
2004

Tempat Rekreasi Pengunjung / Penonton Penjualan Karcis


Kabupaten/Kota
Recreation Visitors Receipts
Regency/Munivipality
Ground (Orang / Person) (Rp)
(1) (2) (3) (4)
Kab/Reg

1. Pandeglang 7 374.167 745.792.250

2. Lebak 6 89.008 35.235.000

3. Tangerang - - -

4. Serang 20 902.610 -

Kota/Mun

5. Tangerang - - -

6. Cilegon 16 38.826 -

Banten 49 1.404.611 781.027.250

2003 16 57.869 13.676.000

2002 7 474.147 164.361.000

2001 92 145.457 2.244.579.750


Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Propinsi Banten
Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 250


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Jumlah Unit Wisata, Pengunjung Dan Penjualan


Karcis Menurut Kabupaten Dan Objek Wisata Di
Tabel 7.3.4 Banten
Table Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by
Regency/Municipality and Tourism Object in Banten
2004

Objek Wisata / Tourism Object

Wisata Pantai Marina Wisata Tirta


Kabupaten/Kota Beach Swimming Pool
Regency/Municipality
Penjualan Penjualan
Pengunjung Pengunjung
Karcis Karcis
Unit Visitors Unit Visitors
Receipts Receipts
Unit (Orang/ Unit (Orang/
(Ribuan/ (Ribuan/
Person) Person)
Thousand Rp) Thousand Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 6 374.167 835.417.500 11 - -

2. Lebak 6 76.937 14.500.000 5 9.571 18.000.000

3. Tangerang 7 - - 14 - -

4. Serang 5 88.263 - 4 4.605 -

Kota/Mun

5. Tangerang - 10

6. Cilegon 3 38.826 - 2 - -

Banten 27 578.193 849.917.500 46 14.176 18.000.000

2003 40 1.301.794 10.386.000 30 1.902 1.600.000

2002 42 477.339 164.834 28 5.732 8.598

2001 26 62.055 114.602 34 24.733 38.627

2000 26 62.055 93.432 34 24.713 9.845

Banten Dalam Angka 2004 251


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Lanjutan
Continued

Objek Wisata / Tourism Object

Wisata Sejarah Suaka Alam


Kabupaten/Kota Historical Tourism Wild Life Pie Serve
Regency/Munivipality
Penjualan Penjualan
Pengunjung Pengunjung
Karcis Karcis
Unit Visitors Unit Visitors
Receipts Receipts
Unit (Orang/ Unit (Orang/
(Ribuan/ (Ribuan/
Person) Person)
Thousand Rp) Thousand Rp)
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Kab/Reg

1. Pandeglang 28 282.170 - 4 - -

2. Lebak 2 - - 3 2.500 2.735.000

3. Tangerang 2 -

4. Serang 5 806.174 - 6 3.925 -

Kota/Mun

5. Tangerang - -

6. Cilegon 11 - - - - -

Banten 48 1.088.344 - 13 6.425 2.735.000

2003 16 9.320.548 1.690.000 4 10910 -

2002 15 6.178.711 6.178.711 21 61.103 61.103

2001 11 31.490 54.198 21 5.715 5.934

2000 11 52.975 4.198 21 5.715 5.934

Banten Dalam Angka 2004 252


Bab VII Perdagangan, Hotel dan Pariwisata

Lanjutan
Continued

Jumlah / Total
Kabupaten/Kota
Regency/Munivipality Pengunjung Penjualan Karcis
Unit Visitors Receipts
Unit (Orang/ (Ribuan/
Person) Thousand Rp)
(1) (14) (15) (16)
Kab/Reg

1. Pandeglang 49 656.337 835.417.500

2. Lebak 16 89.008 35.235.000

3. Tangerang 23 - -

4. Serang 20 902.967 -

Kota/Mun

5. Tangerang 10 - -

6. Cilegon 16 38.826 -

Banten 134 1.687.138 870.652.500

2003 90 10.635.154 13.676.000

2002 106 6.721.365 6.413.246

2001 92 145.457 145.444,25

2000 91 145.457 2.244.579,75


Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Banten
Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 253


Bab VIII Perhubungan dan Komunikasi

8.1.Perhubungan Darat 8.1. Land Transportation.


The total length of the
Panjang jalan propinsi dan
province and national roads at
jalan negara di Propinsi Banten
Banten Province in 2004 reached
pada akhir tahun 2004 adalah
862.650 km. Of the total road
862,650 km. Berdasarkan
length, 56.85 percent was under
pengelolaannya, 56,85 persen jalan
state responsibility and 43.15
negara dan 43,15 persen jalan
percent was under provincial
propinsi. Jalan negara seluruhnya
responsibility. All of the roads who
sudah diaspal, demikian pula
are under state responsibility were
dengan jalan propinsi seluruhnya
asphalted, while the roads that are
sudah diaspal.
under provincial responsibility are
100 percent was asphalted
Dari seluruh jalan yang
.
dikelola baik jalan propinsi maupun
All of the roads at Banten
negara, hanya 507,120 km (58,79
province and national, only
persen) dalam kondisi baik, sepan
507,120 km (58.79 percent) are
jang 289,930 km (33,61 persen)
well condition, around 289.930 km
dalam kondisi sedang dan sisanya
(33.61 percent) are sufficient or
65,60 km jalan negara dan propinsi
moderate, 65.60 km (7.60 percent)
atau 7,60 persen dalam kondisi
are damage.
rusak.
The roads whose under
Jalan negara kelas II sebesar
state responsibility are II class
13,16 persen, kelas IIIA sebesar
(13.16 percent), III A class (7.43
7,43 persen, kelas IIIB sebesar
percent), III B class (32.21 percent)
32,21 persen dan tidak dirinci
and 4.04 percent not yet
sebesar 4,04 persen. Sedangkan
description. While the roads whose
jalan propinsi kelas IIIA sebesar
under provincial responsibility are
8,21 persen, kelas IIIB sebesar
III A class (8.21 percent), III B
21,61 persen dan sisanya 13,24
class (21.61 percent), and 13.24
persen kelas yang tidak dirinci.
percent not yet description.
Jumlah kendaraan bermotor
Number of motor vehicle
yang terdaftar di Dinas Perhu
whose had been recorded in
bungan Propinsi Banten pada akhir
transportation agency are 973 477
tahun 2004 sebanyak 973.477 unit.
units. That ’s 34, 314 uni ts ar e
Terdiri dari kendaraan sedan
passenger cars, 10,280 units are
sebanyak 34.314, jeep sebanyak
jeeps, 96,983 units are mini buses,
10.280, minibus sebanyak 96.983,
5,617 units are micro buses, 40,970
mikro bus sebanyak 5.617, truk
units are trucks, 137 unit are
sebanyak 40.970, kendaraan alat
weight vehicle and 785,176 units
berat sebanyak 137 dan kendaraan
are motorcycles.
roda dua sebanyak 785.176.

Banten Dalam Angka 2004 257


Bab VIII Perhubungan dan Komunikasi
Jenis-jenis kendaraan Motor vehicles are divided
terbagi dalam kategori umum into two categories. Therewas
(sebanyak 35.364 unit), non umum 35,364 units are public category,
(sebanyak 142.520 unit), objek and 142,520 units are non public
(sebanyak 795.456 unit yang terdiri (private) category, 795,456 unit are
dari jeep dan roda dua). object.

Berdasarkan sumber yang Regional Police of Banten


dihimpun dari Polwil Prop. Banten, province was published 41 164
SIM yang dikeluarkan di Propinsi driver license. Driver license was
Banten selama tahun 2004 renew are increase around 122,27
sebanyak 41.164. Pada tahun 2004 percent, and the new driver license
jumlah perpanjangan SIM are decrease 78.63 percent.
meningkat sebesar 122,27 persen,
dan pembuatan SIM baru menurun
sebesar 78,63 persen. During 2004 there was
54,003 units of vehicle serial
Selama tahun 2004 number are published. 705 units of
banyaknya penerbitan STNK bagi vehicle serial number are change
kendaraan baru sebanyak 54.003 of regional responsibilities, 171
unit, pindah daerah sebanyak 705 units of serial number was
unit, Hilang/ Salinan sebanyak 171 duplicated because lost, and 32,615
unit dan pengesahan sebanyak units of vehicle serial number are
32.615 unit. legitimated.

Selama kurun waktu 2003 – From 2003 until 2004,


2004, jumlah kecelakaan lalulintas number of traffic accident was 278
mencapai 278 kasus. Jumlah cases. That accident showed the
kecelakaan lalulintas selama kurun increasing trend: 2003 – 2004
waktu tersebut cendrung naik, increase 9.02 percent. Number of
yakni sebesar 9,02 persen. victims cause that accident are 154
Kenaikan jumlah kecelakaan (43,02 percent) was died, 79 (22.07
lalulintas selama tahun 2004 telah percent) are heavy wound, and 125
mengakibatkan korban meninggal (34.91 percent) are small wound.
sebesar 43,02 persen, korban luka
berat sebesar 22,07 persen dan
korban luka ringan sebesar 34,91
persen.

Banten Dalam Angka 2004 258


Bab VIII Perhubungan dan Komunikasi
Jumlah kerugian materi pada Amount of material
kecelakaan lalulintas selama tahun impunity cause the traffic accident
2004 diperkirakan men capai Rp is Rp. 290,750,000,-. Cilegon
290.750.000,-. Dari 6 /municipality is the larger of
kabupaten/kota, jumlah kerugian material impunity compare to
tertinggi dialami Kota Cilegon another regency/municipality.
sebesar 36,15 persen, Kab. Serang There was 36.15 percent Cilegon
sebesar 29,46 persen, Lebak 26,48 /municipality, 29.46 percent Serang
persen dan Pandeglang sebesar regency, 26.48 percent are Lebak
7,91 persen. regency and 7.91 percent
Pandeglang regency.
Jumlah penumpang kereta
api di 21 stasiun yang ada di Number of railways
wilayah Banten selama tahun 2004 passengers at 21 station in Banten
mencapai 4.027.423 orang (turun province are 4,027 423 passengers
9,10 persen), dengan jumlah (decrease 9.10 percent).
penumpang terbanyak berada di Rangkasbitung station is the
stasium Rangkasbitung yang crowded station (997,775
mencapai 997.775 orang atau 24,77 passengers or 24.77 percent)
persen dan stasiun Parung Panjang compare to the other station, while
851.966 orang atau 21,15 persen. Parung Panjang station has
Sedangkan jumlah penumpang 851,966 passengers (21.15
tertinggi selama tahun 2004 terjadi percent). The crowded passengers
pada bulan Desember sebanyak had been occurs in December 2004
556.630 orang. (556,630 passengers).

Selama tahun 2004 jumlah In 2004 railways freight


angkutan barang kereta api dari transportation of coals is 417,564
jenis komoditi yaitu Batubara, ton (5.04 percent).
mencapai total 417.564 ton (turun
5,04 persen). Branch of Railways
Company of Indonesia (P.T. Kereta
Berdasarkan sumber yang Api Indonesia) at Serang station
diperoleh dari PT.Kereta Api inf
orm t hat’s i n 200 4 had
(Persero) Unit Stasiun Serang, embarked passengers around
berdasarkan total penumpang 113,067 persons, and get amount
selama tahun 2004 sebanyak Rp 402,724,300,-. During 2004, the
113.067 orang diperoleh crowded passengers had been
pendapatan sebesar Rp. occurs in November, 2004 (9.56
402.724.300,-. Selama tahun terse percent).
but, jumlah penumpang tertinggi
terjadi pada bulan Nopember yang
mencapai 9,56 persen.

Banten Dalam Angka 2004 259


Bab VIII Perhubungan dan Komunikasi
Pendapatan terbesar pada While the highest income
bulan November sebesar 10,98 had been occurs in November,
persen. about 10.98 percent.

Pendataan yang dilakukan di In 2004 the number of


Statsiun Serang, menunjukan railways freight transportation is
jumlah barang selama tahun 2004 2,950 ton, and get amount Rp.
sebanyak 2.950 ton diperoleh 253,000,-. During that year the
pendapatan sebesar Rp. 253.000,-. highest loaded had been occurs in
Selama tahun tersebut, jumlah February, 2004 (25.43 percent),
barang terbanyak terjadi pada bulan and get amount 18.77 percent of
Pebruari yang mencapai 25,43 the total amount 2004.
persen dan total pendapatan sebesar
18,77 persen.
8.2. Air Transportation.

8.2 Perhubungan Udara In 2004 number of


domestic aircraft did landing and
Pada tahun 2004, jumlah take off have been increased
pesawat yang datang dan berangkat compare to the previous year. The
serta jumlah penumpang domestik percentage of increasing of
yang datang dan berangkat domestic aircraft landing is 22.95
mengalamai peningkatan dari tahun percent, and percentage of
2003, yakni pesawat yang datang increasing of domestic aircraft take
kenaikannya sebesar 22,95 persen, off is 22.21 percent. Number of
pesawat yang berangkat sebesar domestic passengers arrived and
22,21 persen, penumpang yang domestic passengers embarked also
datang sebesar 35,94 persen, dan increased. There are domestic
penumpang yang berangkat sebesar passenger arrived increase 35.94
35,19 persen. percent, and domestic passengers
Sama halnya pada embarked increase 35.19 percent.
penerbangan domestik, banyaknya Same as domestic aircraft,
penerbangan internasional pada international aircraft also
tahun 2004 mengalami peningkatan increased. Number of international
dari tahun 2003, yakni pesawat aircraft landing increased 26,82
yang datang naik sebesar 26,82 percent if it compare to previous
persen, pesawat yang berangkat year, and international aircraft
naik 25,52 persen, sedangkan take off increased 25.52 percent.
jumlah penumpang internasional Number of international
yang datang naik sebesar 15,76 passengers arrived increase 15.76
persen dan penumpang yang percent, and international
berangkat naik sebesar 12,76 passengers embarked increased
persen. 12.86 percent.

Banten Dalam Angka 2004 260


Bab VIII Perhubungan dan Komunikasi
Selama tahun 2004 banyak In 2004 number of goods
nya barang dan pos paket domestik and domestic package post were
yang dimuat dan dikirim increase 15.26 percent. Number of
mengalami peningkatan dari tahun package post had been loaded was
2003 sebesar 15,26 persen. Untuk increased 19.28 percent, number of
pos paket yang dimuat mengalami goods had been loaded was
peningkatan sebesar 19,28 persen, increased 11.98 percent. package
peningkatan jumlah barang yang post had been unloaded was
dimuat sebesar 11,98 persen dan increased 31.43 percent and 16.10
peningkatan paket pos dan barang percent for goods.
yang dibongkar masing-masing
sebesar 31,43 persen dan 16,10
persen.

Rata-rata barang yang di Average of goods had


muat selama tahun 2004 untuk se been loading is 4,078,387 kg
tiap bulannya adalah 4.078.387 kg, monthly, goods had been unloading
barang yang dibongkar sebesar is 8,783,874 kg monthly. Package
8.783.874 kg, pos yang dimuat post had been loading is
sebesar 137.834,83 kg dan pos 137,834.83 monthly, and unloading
yang dibongkar sebesar 423.450,17 is 423,450.17 kg.
kg.

Secara total barang dan pos Goods and international


paket internasional yang dimuat package post had been loading
selama tahun 2004 mengalami decreased 6.44 percent if it
penurunan dibandingkan dengan compare to previous. International
keadaan tahun 2003 sebesar 6,44 package post had been loading
persen. Untuk pos paket yang decreased 4.78 percent, and
dimuat mengalami penurunan unloading decreased 16.17 percent.
sebesar 4,78 persen dan yang Decreasing of goods had been
dibongkar mengalami penurunan lading is 7.30 percent, and goods
sebesar 16,17 persen. Penurunan had been unloading decreased
jumlah barang yang dimuat adalah 16.17 percent.
sebesar 7,30 persen dan jumlah
barang yang dibongkar mengalami
penurunan sebesar 16,17 persen.

Banten Dalam Angka 2004 261


Bab VIII Perhubungan dan Komunikasi

8.3 Perhubungan Laut 8.3. Sea Transportation.


Ferry transportation is the
Data angkutan penyeberang one of many activities of the port
an di pelabuhan Banten merupakan services. That service is giving by
salah satu dari kegiatan usaha jasa company of general port of
kepelabuhan yang diberikan oleh Indonesia. General port by status
pelabuhan umum di Indonesia. Pe divided into two categories. There
labuhan umum menurut statusnya are exploitation general port and
dibedakan antara pelabuhan umum unexploited general port.
yang diusahakan dan pelabuhan
umum yang tidak diusahakan.

Secara umum jumlah trip In 2004 number of trips of


angkutan penyeberangan di ferry transportation at Banten
pelabuhan Banten pada tahun 2004 decrease if it compare to previous
mengalami penurunan dibanding- year. Number of trips of speed boat
kan dengan tahun 2003. untuk is 6,964 trips, and 20,753 by
jumlah trip, tahun 2004 terjadi regular ferry. Number of
sebanyak 6.964 trip untuk kapal passengers of regular ferry had
cepat Bakauheni dan 20.753 trip been decreased 3.92 percent, while
untuk kapal Ro-ro. Jumlah number of passengers of speed
penumpang kapal Ro-ro untuk boats was decrease 21.73 percent
tahun 2004 mengalami penurunan (from 461,340 passenger became
sebesar 3,92 persen dari tahun 361,099 passengers).
sebelumnya, sedangkan untuk
kapal cepat terjadi penurunan dari
461.340 orang penumpang pada
tahun 2003 menjadi hanya 361.099
penumpang di tahun 2004 (turun
21,73 persen).

Jumlah kapal yang bersandar In 2004 number of ships


di pelabuhan Banten pada tahun was lean at ports in Banten is 2,563
2004 sebanyak 2.563 kapal Asing foreign ships, and 1,932 domestic
dan 1.932 kapal domestik dengan ships. The goods was unloaded at
jumlah barang yang dibongkar ports in Banten is 21,050,044 ton,
sebanyak 21.050.044 ton dan and the goods was loaded at ports
barang yang dimuat sebesar in Banten is 4,719,033 ton.
4.719.033 ton.

Banten Dalam Angka 2004 262


Bab VIII Perhubungan dan Komunikasi

Grafik 8.1. Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah


Korban di Banten Tahun 2004

140

120

100

80

60

40

20

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Kecelakaan Meninggal
Luka Berat Luka Ringan

Grafik 8.2. Banyaknya Penerbangan Yang Datang di Bandara


Soekarno-Hatta Tahun 2004

9 00 0
8 00 0
7 00 0
6 00 0
Penerbangan

5 00 0
4 00 0
3 00 0
2 00 0
1 00 0
0
ri t r il ei ni li r r r er
ari ua are M Ju Ju us t
us be ob
e
mb
e
mb
nu br M Ap em t
se
Ja Fe Ag pt Ok pe
De
Se No

Dom est ik In t ernasion al

Banten Dalam Angka 2004 263


Bab VIII Perhubungan dan Komunikasi

Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang


Grafik 8.3 Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta
2002-2004

120,00

100,00

80,00

60,00 Bongkar
Muat
40,00

20,00

0,00
2002 2003 2004

Banyaknya Surat Yang Dikirim


Grafik 8.4
Menurut Jenis Surat
2004

59.215 158.442
10.132
3.211

461
122.077 115.516
Standar Tercatat Kilat Khusus
Dinas Bebas Bea Paket Pos Kartu Pos
Wesel Pos

Banten Dalam Angka 2004 264


Bab VIII Perhubungan

Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah yang


Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas
Jalan di Banten
Tabel 8.1.1
Length of Type of Surface, Condition and Category of Road
Table
by Level of Government in Banten
2004
(Km/Kms)

Status Jalan/Road Level


Uraian
Description Negara Propinsi
State Province
(1) (2) (3)
I. Jenis Permukaan/ Surface Condition

a. Diaspal/Asphalted 490,400 372,250


b. Kerikil/Gravel - -
c. Tanah/Land - -
d. Tidak Dirinci/ Unclassificated - -
Jumlah / Total 490,400 372,250
II. Kondisi Jalan/ Road Condition

A. Baik / Good 294,730 212,390


B. Sedang / Moderate 133,070 156,860
C. Rusak / Damage 62,600 3,000
D. Rusak Berat / Seriously Damage - -
Jumlah / Total 490,400 372,250
III. Kelas Jalan/ Road Class

A. Kelas I / Class I - -
B. Kelas II / Class II 113,530 -
C. Kelas III / Class III - -
D. Kelas IIIA / Class IIIA 64,130 70,800
E. Kelas IIIB / Class IIIB 277,890 186,420
F. Kelas IIIC / Class IIIC - -
G. Kelas Tidak Dirinci /Unclassificated 34,850 115,030

Jumlah / Total 490,400 372,250


Sumber : Sub Dinas Bina Marga PropinsiBanten
Source : Bina Marga Sub Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 265


Bab VIII Perhubungan

Data Ruas Jalan Nasional dan Propinsi di Banten


Tabel 8.1.2
Data of National and Province Authority Road in Banten
Table
2004
Nomor
Lebar
Ruas Panjang
Ruas Jalan Status Fungsi Kelas Perkerasan
Number Length
Road by Section Status Function class Width
of (Km)
(m)
section
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I. Serang dan Cilegon
Nasional/National
001. Cilegon - Merak N A II 8,02 7,00
001.11K Jl. Raya Cilegon (Cilegon) N A II 1,48 16,00
001.12K Jl. Raya Merak N A II 3,00 7,00
002. Serang - Cilegon N A H 6,42 7,60
Jl. Maulana Yusuf
002.1 1K N A II 0,45 6,00
(Serang)
002.12K Jl. SA Tirtayasa (Serang) N A II 0,55 14,00
002.13K Jl. Mayor Safe) (Serang) N A II 0,80 16,00
002. 14K Jl. Raya Cilegon (Serang) N A II 6,15 8,00
002.15K Jl. Raya Serang (Cilegon) N A II 3,73 8,00
003. Tangerartg - Serang N A N 24,16 7,10
003.11K Jl. Ahmad Yani (Serang) N A II 1,65 16,00
003.12K Jl. Sudirman (Serang) N A II 4,40 16,00
026.1 Cilegon - Pasauran N K1 IIIB 38,92 7,00
026.11K Jl. Raya Anyer (Cilegon) N K1 IIIB 3,50 7,00
Serdang - Bojonegara -
127 N K1 - 34,85 6,00
Merak
Jalan Nasional Serang dan Cilegon/
138,08
National Rod in Serang and Cilegon
Propinsi/Province
029 Serang - Cadasari P K2 IIIA 13,45 6,00
029.14K Jl. Tb. A. Khatib (Serang) P K2 - 0,65 8,00
029.15K Jl. Yumaga (Serang) P K2 IIIA 0,80 10,00
Jl. Raya Pandeglang
029.16K P K2 IIIA 0,73 10,00
(Serang)
082 Cikande - Citeras P K2 IIIA 16,20 6,00
128 Pakupatan - Palima P K2 - 10,50 6,00
129 Palima - Pasang Teneng P K2 - 40,90 4,50
Jalan Propinsi Serang dan Cilegon/
83,23
Province Road in Serang and Cilegon

Banten Dalam Angka 2004 266


Bab VIII Perhubungan

Lanjutan
Continued

Lebar
Nomor
Panjang Perkerasa
Ruas Ruas Jalan Status Fungsi Kelas
Length n
Number of Road by Section Status Function class
(Km) Width
section
(m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
II. Pandeglang

Nasional/National

026.2 Labuhan - Pasauran N K1 IIIB 16,60 7,00

027.1 Labuhan - Sp. Labuhan N K1 IIIB 3,65 7,00

027.2 Sp. Labuhan - Saketi N K1 IIIB 17,10 6,00

028 Pandeglang - Saketi N K1 IIIB 17,60 6,50

028.11K Jl. Abdulrahim (Pdg) N K1 IIIB 0,20 14,00

0.28.12K Jl. Raya Labuhan (Pdg) N K1 IIIB 3,02 8,70

030.11K Jl. Mayor Wtdagdo (Pdg) N K1 IIIA 0,25 7,90


Jt. Raya Rangkasbitung
030.12K N K1 IIIA 3,39 7,00
(Pdg)
093 Sp. Labuhan - CibaRung N K1 IIIB 49,27 5,50
Cfoaliung - Cikeusik -
115 N K1 IIIB 43,92 4,50
Binuangeun
Jalan Nasional Pandeglang/
155,00
National Rod in Pandeglang
Propinsi/Province

029 Cadasari - Pandeglang 5,28 6,00


Jl. Tb. Asnawi
029.11K P K2 IIIA 0,20 7,30
(Pandeglang)
Jl. Ahmad Yani
029.12K P K2 IIIA 3,01 21,00
(Pandeglang)
Jl. Raya Serang
029.13K P K2 IIIA 0,40 7,70
(Pandeglang)
032 Saketi - Picung P K2 IIIA 17,05 5,50
099 Cibaliung - Sumur P K2 IIIA 20,31 4,50
Jalan Propinsi Pandeglang/
46,25
Province Road in Pandeglang

Banten Dalam Angka 2004 267


Bab VIII Perhubungan

Lanjutan
Continued

Nomor Lebar
Fungsi Panjang
Ruas Ruas Jalan Status Kelas Perkerasan
Functio Length
Number of Road by Section Status class Width
n (Km)
section (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
II. Lebak

Nasional/National

030 Pandeglang - Rangkasbitung N K1 IIIA 14,26 6,00

030.13K Jl. Raya Pandeglang (Rks) N K1 IIIA 3,20 6,00

031.1 Rangkasbitung - Cigelung N K1 IIIA 39,23 5,50

031.1 Jl. Sunan Kalijaga (Rks) N K1 IIIA 1,60 14,40

031.11K Jl. Raya Cipanas (Rks) N K1 IIIA 2,20 6,50


Simpang - Muara
031.12K N K1 IIIB 16,94 5,00
Binuangeun
033 Simpang - Bayah N K1 IIIB 33,69 4,75

119.2 Bayah - Cibareno - Bts Jabar N K1 IIIB 33,48 4,50


Jalan Nasional Lebak/
144,60
National Rod in Lebak
Propinsi/Province

032 Picung –Simpang P K2 IIIB 44,93 5,50

035 Bayah –Cikotok P K2 IIIB 13,86 4,50


Gunung Madur - Pulau
036 P K2 IIIB 4,42 4,00
Manuk
082 Citeras –Rangkasbrtung P K2 IIIA 6,00 6,00

082.11K Jl. By Pass (Rangkasbftung) P K2 - 3,98 7,00

082.12K Jl. Raya Cikande (Rks) P K2 IIIA 1,32 9,50

087.2 Cikotok - Bts. Jabar P K2 IIIB 25,03 4,50

149 Cipanas - Warung Banten P K2 - 59,00 4,50


Jalan Propinsi Lebak/
158,54
Province Road in Lebak

Banten Dalam Angka 2004 268


Bab VIII Perhubungan

Lanjutan
Continued

Nomor Lebar
Fungsi Panjang
Ruas Ruas Jalan Status Kelas Perkerasan
Functi Length
Number of Road by Section Status class Width
on (Km)
section (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
IV. Tangerang

Nasional/National

Jl. Raya Serang


003. N A II 28,66 7,10
(Tangerang)
Jl. Daan Mogot (Tng-
003.13K N A II 7,39 10,00
Bts OKI)
Ciputat - Bogor (Bts
004.11K N A II 7,45 10,00
OKI - Bts Bgr)
Jl. Raya Serang
071.1 N A II 9,22 7,00
(Tangerang)
Jalan Nasional Tangerang/
52.720 52,72
National Rod in Tangerang

100 Ciputat –Ciledug P K2 IIIB 4,02 6,50


Jl. Raya Jombang
100.11K P K2 IIIB 4,04 7,00
(Ciledug)
Jl. Raya Jombang
100.12K P K2 IIIB 2,08 7,00
(Ciputat)
100.13K Jl. Aria Putra (Ciputat) P K2 IIIB 4,5 6,50

100.14K Jl. H. Usman (Ciputat) P K2 IIIB 0,46 6,50


Tangerang - Serpong -
101.1 P K2 IIIA 15,1 7,00-27,00
Bte. Bogor
Jl. Raya By Pass
101.11K P K2 IIIA 4,07 14,00-22,00
(Tangerang)
Jl. Raya Serpong
101.12K P K2 IIIB 4,24 14,00
(Tangerang)
102 Sp. Bftung –Curug P K2 IIIB 5,02 6,50
Jl. Beringin Raya
102.11K P K2 IIIB 1,7 7,00
(Tangerang)
103.11K Jl. Raya Cipondoh P K2 IIIB 9,5 7,00

103.12K Jl. Raya Ciledug P K2 IIIB 7,4 7,00

Banten Dalam Angka 2004 269


Bab VIII Perhubungan

Lanjutan
Continued

Nomor Lebar
Fungsi Panjang
Ruas Ruas Jalan Status Kelas Perkerasan
Functi Length
Number of Road by Section Status class Width
on (Km)
section (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

104 Ciputat –Serpong P K2 IIIB 4,25 6,50


104.11K Jl. Pajajaran (Ciputat) P K2 IIIB 3,09 6,60
Jl. Puspitek Raya
104.12K P K2 IIIB 2,94 6,60
(Ciputat)
154 Curug - Parung Panjang P K2 IIIB 11,82 6,50
Jalan Propinsi Tangerang/
84,23
Province Road in Tangerang
Total Jalan Nasional
490,40
Total National Road
Total Jalan Propinsi
372,25
Total Province Road

Jalan Nasional dan Propinsi/


862,65
National And Province Road

Sumber : Sub Dinas Bina Marga PropinsiBanten


Source : Provincial Public Work Service of Banten

Keterangan / Notes:
1. Fungsi / Fuction Status / Status :
A = Arteri N = Nasional
K = Kolektor P = Propinsi
L = Lokal

2. Jalan Nasional berdasarkan SK Menkimpraswil No. 376/KPTS/M/2004 /


National Road is based by Menkimpraswil agreement
3. Jalan Propinsi berdasarkan SK Mendagri dan Otda No. 55 Tahun 2000 /
Province Road is based by Mendagri agreement
4. Peranan / Fungsi Jalan berdasarkan SK Menkimpraswil No. 375/KPTS/M/2004 /
Road function is based by Menkimpraswil agreement
5. Kelas Jalan berdasarkan SK Menhub No. 55 Tahun 1999/
Road class is based by Menhub agreement

Banten Dalam Angka 2004 270


Bab VIII Perhubungan

Daftar Penetapan Kelas Jalan di Banten


Tabel 8.1.3
List of Road Classification in Banten
Table
2004
Panjang
Ruas Jalan Fungsi Status Kelas
Length
Road by Section Function Status Class
(Km)
(1) (2) (3) (4) (5)
Jl. Ciputat Raya Ke Ciputat 4,400 Arteri Nasional II
Ciputat –Bogor 36,340 Kolektor 1 Nasional II
Jl. Ir. Juanda (Ciputat) 3,586 Kolektor 1 Nasional II
Jl. Dewi Sartika (Ciputat) 1,037 Kolektor 1 Nasional II
Jl. R.E. Martadinata (Ciputat) 4,447 Kolektor 1 Nasional II
Cilegon – Merak 12,045 Arteri Nasional II
Serang –Cilegon 18,100 Arteri Nasional II
Tangerang –Serang 65,800 Arteri Nasional II
Jl. Raya Serang (Tangerang) 7,390 Arteri Nasional II
Batas DKI –Tangerang 7,200 Arteri Nasional II
Jl. Daan Mogot (Tangerang) 7,450 Arteri Nasional II
Serang –Pandeglang 23,786 Kolektor 2 Propinsi III A
Pandeglang –Rangkasbitung 18,750 Kolektor 2 Propinsi III A
Rangkasbitung –Cigelung 41,350 Kolektor 2 Propinsi III A
Cikande –Rangkasbitung 27,500 Kolektor 2 Propinsi III A
Tangerang –Serpong –Parung 34,840 Kolektor 2 Propinsi III A
Jl. Raya By Pass (Tangerang) 4,070 Kolektor 2 Propinsi III A
Jl. Raya Serpong (Tangerang) 4,242 Kolektor 2 Propinsi III A
Cilegon –Pasauran 42,700 Kolektor 2 Propinsi III B
Labuan –Pasauran 16,150 Kolektor 2 Propinsi III B
Labuan –Simpang Labuan 3,620 Kolektor 2 Propinsi III B
Pandeglang –Saketi 18,829 Kolektor 2 Propinsi III B
Saketi –Simpang 61,900 Kolektor 2 Propinsi III B
Simpang –Muara Binuangeun 16,942 Kolektor 2 Propinsi III B
Simpang –Bayah 33,736 Kolektor 2 Propinsi III B
Bayah –Cikotok 13,750 Kolektor 2 Propinsi III B
Sp. Labuan –Cibaliung 16,109 Kolektor 2 Propinsi III B
Sp. Karang Hawu –Cikotok 5,976 Kolektor 2 Propinsi III B
Kreo –Ciledug –Tangerang 7,320 Kolektor 2 Propinsi III B
Jl. Ciledug Raya (Ciledug) 9,570 Kolektor 2 Propinsi III B
Jl. Ciledug Raya (Tangerang) 37,132 Kolektor 2 Propinsi III B
Jl. Cipondih Raya (Tangerang) 34,990 Kolektor 2 Propinsi III B
Cibaliung –Sumur 20,312 Kolektor 2 Propinsi III B
Ciputat - Ciledug 15,030 Kolektor 2 Propinsi III B
Jl. Jombang Raya (Ciledug) 4,040 Kolektor 2 Propinsi III B
Jl. H. Usman (Ciputat) 0,456 Kolektor 2 Propinsi III B
Jl. Aria Putra (Ciputat) 4,500 Kolektor 2 Propinsi III B
Sp. Bitung –Curug 5,018 Kolektor 2 Propinsi III B
Jl. Beringin Raya (Tangerang) 1,700 Kolektor 2 Propinsi III B
Ciputat –Serpong 9,910 Kolektor 2 Propinsi III B
Jl. Pajajaran (Ciputat) 3,086 Kolektor 2 Propinsi III B
Jl. Puspitek Raya (Ciputat) 2,935 Kolektor 2 Propinsi III B
Cibareno –Gn. Mandur –P. Manuk 4,400 Kolektor 2 Propinsi III B
Sp. Karang Hawu - Cisolok 4,850 Kolektor 2 Propinsi III B
Sumber : Sub Dinas Bina Marga PropinsiBanten
Source : Provincial Public Work Service of Banten
Banten Dalam Angka 2004 271
Bab VIII Perhubungan

Jumlah Kendaraan Bermotor di Banten


Tabel 8.1.4
Number of Vehicles in Banten
Table
2004

Kenda-
Potensi Mutasi Daftar Mutasi Potensi
raan
Jenis Kendaraan Awal Masuk Ulang/ Keluar Akhir
Baru
Type of Motorized Vehicles Pre In Registra- Out Final
New
Potential Mutation tion Mutation Potential
Vehicles
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Sedan Umum/Common
5.022 1.298 376 3.576 38 6.658
Saloon car
Sedan Bukan Umum/Not
25.704 1.996 4.249 21.854 4.293 27.656
Common Saloon Car
Sedan non Obyek/Non
- - - - - -
Object Saloon Car
Jeep Non Obyek/Non Object
- - - - - -
Jeep
Jeep Obyek/Object Jeep 10.104 892 1.574 8.610 2.290 10.280
Mini Bus Umum/Common
22.347 2.346 160 14.553 243 24.610
Mini Bus
Mini Bus Bkn Umum/Not
65.266 12.149 6.594 65.448 11.636 72.373
Common Mini Bus
Mini Bus Non Obyek/Non
- - - - - -
Object Mini Bus
Micro Bus Umum/Common
2.788 174 63 1.662 90 2.935
Micro Bus
Micro Bus Non Umum/Not
2.436 294 146 1.350 194 2.682
Common Micro Bus
Micro Bus Non Obyek/ Non
- - - - - -
Object Micro Bus
Truk umum/Common Truck 1.084 67 86 806 76 1.161
Truk Non Umum/Not
34.044 7.198 2.592 29.159 4.025 39.809
Common Truck
Truk Non Obyek/Non Object
- - - - - -
Truck
Alat Berat/ Height Tool 129 12 - 39 4 137
Roda Dua Obyek/ Obj
582.770 200.083 20.470 478.940 18.147 785.176
Motorcycle
Roda Dua Non Obyek/ Non
- - - - - -
Obj Motorcycle
Jumlah /Total 751.694 226.509 36310 625.997 41.036 973.477

2003 r) 503.874 171.340 38.325 503.881 50.354 663.185

2002 452.148 124.298 61.292 72.237 13.866 623.872

2001 387.463 73.932 11.278 472.676 15.253 457.423


Sumber: Dinas Pendapatan Propinsi Banten
Source : Income Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 272


Bab VIII Perhubungan

Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan


oleh Kepolisian Daerah Banten
Tabel 8.1.5
Number of Driving Certificate Was Produced by Police of
Table
Banten Region
2004

Surat Ijin/ Driving Certificate


Jenis SIM
Kind of Certificate Perpanjangan Baru Jumlah
Add New Total
(1) (2) (3) (4)

1. SIM C 26.840 2.983 29.823

2. SIM A 6.045 3.644 9.689

3. SIM B - I 1.209 221 1.430

4. SIM B - II 202 20 222

Jumlah 34.296 6.868 41.164

2003 15.430 32.138 47.568

2002 6.106 13.506 19.672

2001 10.795 29.656 40.451


Sumber : Polda Propinsi Banten
Source : Police Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 273


Bab VIII Perhubungan

Banyaknya Penerbitan STNK oleh Kepolisian


Tabel 8.1.6 Daerah Banten
Table Number of STNK Issued by Police of Banten Region
2004

Pindah
Pengesahan
Kendaraan Balik Nama Daerah Hilang /
Bulan New
Baru Transfer Mived to Salinan
Month Printing /
New Car Duties Another Lost / Copy
Legalization
Place
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Januari/January 3.623 - 43 22 2.364

Pebruari/February 3.095 - 43 - 1.914

Maret/March 4.336 - 56 25 1.852

April/April 3.238 - 49 10 2.427

Mei/May 4.384 - 48 16 2.154

Juni/June 5.283 - 51 - 2.848

Juli/July 5.202 - 60 29 3.046

Agustus/August 3.760 - 127 17 3.682

September/September 4.930 - 80 9 3.373

Oktober/October 5.687 - 68 11 3.224

Nopember/November 4.764 - 13 16 3.103

Desember/December 5.701 - 67 16 2.628

Jumlah /Total 54.003 - 705 171 32.615

2003 39.702 2949 1323 376 41.468

2002 20.231 4.338 1.450 640 29.664


Sumber : Polda Propinsi Banten
Source : Police Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 274


Bab VIII Perhubungan

Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan


Jumlah Korban di Banten
Tabel 8.1.7
Number of Accidents and Victims
Table
In Banten Region
2004

Korban (Orang)
Jumlah Victim(person)
Bulan
Kecelakaan Luka Berat
Month Meninggal Luka Ringan
Total Accidents Seriously
Deaths Slightly Injured
Injured
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari/January 7 8 1 4

Pebruari/February 11 14 2 1

Maret/March 6 8 1 1

April/April 12 12 1 3

Mei/May 13 14 4 2

Juni/June 7 4 7 8

Juli/July 14 14 6 8

Agustus/August 12 13 7 9

September/September 18 24 6 12

Oktober/October 7 5 4 4

Nopember/November 22 25 28 50

Desember/December 16 13 12 23

Jumlah /Total 145 154 79 125

2003 133 148 30 97

2002 123 108 47 92

2001 121 135 61 112

2000 111 111 49 117


Sumber : Polda Propinsi Banten
Source : Police Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 275


Bab VIII Perhubungan

Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan


Lalu Lintas Di Banten
Tabel 8.1.8
Material Lost Estimation of Accident in Banten
Table
2000 –2004
(Ribu/Thousand Rp)

Kabupaten/Kota
2000 2001 2002 2003 2004
Regency/City

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Kab/Reg.

Pandeglang 6.800.000 3.250.000 21.000.000 25.500.000 23.000.000

Lebak 91.250.000 52.850.000 79.300.000 110.950.000 77.000.000

Tangerang - - - - -

Serang 115.300.000 836.100.000 105.700.000 127.850.000 85.650.000

Kota/Mun. - - -

Tangerang - - - - -

Cilegon 47.400.000 25.200.000 39.900.000 72.650.000 105.100.000

Banten 260.750.000 918.200.000 245.900.000 336.950.000 290.750.000


Sumber : Polda Propinsi Banten
Source : Police Official of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 276


Bab VIII Perhubungan

Jumlah Penumpang PT.KAI Daop I Jakarta


di Banten
Tabel 8.1.9 Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I Jakarta
Table in Banten
2004
(Orang/Person)

Bulan/Month
Stasiun
Port Januari Februari Maret April Mei Juni
January February March April May June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pondokranji 540 4.879 4.782 4.742 6.550 6.831


Sudimara 8.986 18.917 15.673 14.690 15.738 16.435
Serpong 14.422 11.959 12.327 13.150 14.182 21.944
Cisauk 6.632 7.282 6.584 6.197 7.017 7.499
Pr.Panjang 63.393 79.005 72.201 65.260 72.789 67.843
Cilejit 17.074 15.027 13.714 13.978 16.232 13.738
Tenjo 23.424 25.584 25.184 23.055 25.950 25.612
Tigaraksa 25.851 26.457 27.594 22.583 27.835 24.879
Maja 9.704 10.497 9.536 10.165 11.167 8.389
Citeras 3.409 4.280 4.130 3.689 5.379 6.009
Rangkasbitung 77.362 89.638 72.114 70.456 82.887 79.920
Jambubaru 2.152 3.055 2.377 2.264 2.876 2.691
Catang 3.642 5.209 3.929 3.638 4.654 4.327
Cikeusal 3.542 5.443 3.420 3.518 4.431 4.234
Walantaka 6.19 868 573 597 700 704
Serang 9.263 9.076 8.641 8.261 9.485 9.008
Karangantu 2.018 2.869 1.876 3.385 3.745 2.430
Tonjongbaru 36 35 32 64 146 69
Cilegon 2.762 2.868 2.621 2.352 2.798 2.877
Krenceng 1.517 1.652 1.218 1.450 1.585 1.667
Cigading - - - - - -
Merak 3.564 4.090 2.678 2.479 2.895 3.661
Jumlah /Total 279.912 328.690 291.204 275.973 319.041 310.767
2003 346.699 320.692 319.390 350.113 359.418 440.136
2002 438.762 373.393 412.482 536.419 491.256 429.718
2001 597.468 481.931 549.855 450.297 465.299 529.372
Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Banten
Source : Transportation Traffic Service of BantenProvince

Banten Dalam Angka 2004 277


Bab VIII Perhubungan

Lanjutan
Continued

Bulan/Month
Stasiun Jumlah
Port Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Total
July August September October November December
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Pondokranji 8.279 6.719 5.791 5.104 6.906 4.667 65.790
Sudimara 16.948 18.552 17.780 14.703 11.216 8.735 178.373
Serpong 29.480 24.242 21.736 23.514 23.351 16.002 226.309
Cisauk 9.525 9.232 8.433 6.664 7.569 8.728 91.362
Pr.Panjang 82.258 80.271 77.086 61.695 63.083 67.082 851.966
Cilejit 16.381 18.802 15.209 12.718 12.412 17.891 183.176
Tenjo 28.963 28.975 26.676 26.672 24.553 262.253 546.901
Tigaraksa 28.192 28.852 26.325 17.205 19.117 23.399 298.289
Maja 10.647 7.662 6.122 5.583 10.139 9.460 109.071
Citeras 7.710 6.290 5.690 4.803 5.269 4.691 61.349
Rangkasbitung 94.025 89.253 80.176 77.875 111.960 72.109 997.775
Jambubaru 3.200 3.005 2.821 2.350 2.709 2.263 31.763
Catang 4.951 4.866 4.950 3.677 4.910 3.793 52.546
Cikeusal 5.281 4.509 3.993 3.513 5.669 3.788 51.341
Walantaka 733 729 787 731 1.043 741 8.206
Serang 9.894 8.964 8.847 8.789 10.485 8.629 109.342
Karangantu 2.953 2.328 2.307 1.861 2.873 1.910 30.555
Tonjongbaru 63 51 47 58 74 49 724
Cilegon 4.010 3.194 3.062 2.970 4.244 34.946 68.704
Krenceng 1.756 1.590 1.695 1.417 2.137 3.197 20.881
Cigading - - - - - - -
Merak 3.894 3.325 3.230 2.809 7.459 2.297 42.381
Jumlah /Total 369.143 351.411 322.763 284.711 337.178 556.630 4.027.423
2003 459.882 382.824 363.231 374.659 357.100 356.472 4.430.616
2002 382.521 356.689 313.847 324.940 301.101 332.039 3.908.330
2001 555.594 513.279 408.267 519.699 480.971 533.478 6.085.511
Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Banten
Source : Transportation Traffic Service of BantenProvince

Banten Dalam Angka 2004 278


Bab VIII Perhubungan

Lalu Lintas Angkutan Barang PT. KAI Daop I Jakarta


di Banten
Tabel 8.1.10 Traffic of Train Cargoes at PT. KAI Daop I Jakarta
Table in Banten
2001-2004
(Ton)

Jenis Komoditi
Kind of Comodity
Tahun
Year
Besi Baja Batubara Petikemas
(Sta. Cilegon) (Sta. Cigading) (St. Tj. Baru)

(1) (2) (3) (4)

2001 33.448 726.596 5.094

2002 1.218 545.608 -

2003 - 439.740 -

2004 - 417.564 -

Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Banten


Source : Transportation Traffic Service of BantenProvince

Banten Dalam Angka 2004 279


Bab VIII Perhubungan

Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Wilayah


Tabel 8.1.11 Usaha Barat
Table Traffics of Train Passengers at West Exploitation
2004

Penumpang Yang Berangkat Pendapatan


Bulan
Departing Passengers Receipt
Month
(Orang/Person) (Ribu/Thousand)

(1) (2) (3)


1. Januari/January 9.256 30.505,0

2. Pebruari/February 9.292 32.700,8

3. Maret/March 7.636 29.543,5

4. April/April 8.254 29.132,5

5. Mei/May 9.506 33.881,5

6. Juni/June 10.014 33.791,5

7. Juli/July 10.510 41.561,0

8. Agustus/August 9.033 32.456,5

9. September/September 9.753 32.219,0

10. Oktober/October 9.782 32.479,0

11. Nopember/November 10.810 44.229,0

12. Desember/December 9.221 30.225,5

Jumlah /Total 113.067 402.724,3

Sumber : PT. Kereta Api (Persero) Unit Stasiun Serang


Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station

Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only

Banten Dalam Angka 2004 280


Bab VIII Perhubungan

Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah


Tabel 8.1.12 Usaha Barat Non DKI
Table Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non DKI
2004

Barang Yang Berangkat


Pendapatan
Bulan Departing Goods
Receipt
Month (Ton/ Ton)
(Ribu/Thousand)
(1) (2) (3)
Januari / January - -

Pebruari/ February 750 47.500

Maret / March 670 57.500

April / April 300 30.000

Mei / May - -

Juni / June 300 30.000

Juli / July - -

Agustus / August - -

September / September 100 10.000

Oktober / October 430 40.500

Nopember / November 350 32.500

Desember / December 50 5.000

Jumlah /Total 2.950 253.000

2003 - -

2002 - -

2001 71.105 271.991,0

2000 97.426 210.159,0


Sumber : PT. Kereta api (Persero) Unit Stasiun Serang
Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station

Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only

Banten Dalam Angka 2004 281


Bab VIII Perhubungan

Banyaknya Penerbangan, Penumpang Domestik dan


Barang di Bandara Soekarno-Hatta
Tabel 8.2.1
Number of Domestic Flights and Passangers at Soekarno-
Table
Hatta Airport
2004

Pesawat Penumpang/Passangers
Bulan (Flights) (Orang/Persons)
Month Datang Berangkat Datang Berangkat
Arrival Departure Arrival Departure
(1) (2) (3) (5) (6)
Januari / January 7.831 7.814 790.971 651.038

Pebruari/ February 7.308 7.301 754.440 641.528

Maret / March 7.718 7.727 744.005 679.834

April / April 7.260 7.238 748.225 627.587

Mei / May 7.756 7.751 837.824 723.557

Juni / June 7.781 7.766 869.253 759.870

Juli / July 8.251 8.250 948.089 867.029

Agustus / August 8.262 8.257 912.755 798.121

September / September 7.912 7.920 876.464 771.905

Oktober / October 7.841 7.823 826.086 748.495

Nopember / November 8.552 8.560 870.687 803.457

Desember / December 7.539 6.890 805.819 694.894


Jumlah
94.011 93.297 9.984.618 8.767.315
Total
2003 76.463 76.340 7.344.625 6.485.039
2002 66.880 67.170 4.779.124 4.361.534

2001 54.182 54.435 3.185.103 3.499.472

2000 46.290 45.744 2.541.477 2.845.832


Sumber: PT. Angkasa Pura II
Source :Angkasa Puta II, Ltd

Banten Dalam Angka 2004 282


Bab VIII Perhubungan

Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional


di Bandara Soekarno-Hatta
Tabel 8.2.2
Number of International Flights and Passangers at
Table
Soekarno-Hatta Airport
2004

Pesawat Penumpang/Passangers
Bulan Flights (Orang/Persons)
Month Datang Berangkat Datang Berangkat
Arrival Departure Arrival Departure
(1) (2) (3) (5) (6)
Januari / January 1.852 1.869 230.380 262.830
Pebruari/ February 1.675 1.687 235.404 192.509
Maret / March 1.713 1.713 213.772 207.690
April / April 1.698 1.716 192.806 199.977
Mei / May 1.740 1.752 212.344 206.962

Juni / June 1.726 1.734 235.924 236.771


Juli / July 1.851 1.857 279.643 245.477
Agustus / August 1.829 1.832 239.019 242.544
September / September 1.806 1.800 219.557 236.746
Oktober / October 1.853 1.861 222.752 236.701
Nopember / November 1.883 1.899 265.853 226.713
Desember / December 1.643 1.500 207.395 217.647
Jumlah
21.269 21.220 2.754.849 2.712.567
Total
2003 16.771 16.906 2.379.790 2.403.358
2002 23.750 23.317 2.510.011 2.515.915

2001 17.024 17.076 2.225.946 2.244.184

2000 20.460 19.981 2.256.161 2.312.356


Sumber: PT. Angkasa Pura II
Source :Angkasa Puta II, Ltd

Banten Dalam Angka 2004 283


Bab VIII Perhubungan

Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang


Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta
Tabel 8.2.3
Number of Loaded and Unloaded Domestic Cargoes and
Table
Parcels at Soekarno-Hatta Airport
2004

Barang/Cargoes Pos Paket/Parcels


Bulan
Month Muat Bongkar Muat Bongkar
Loaded Unloaded Loaded Unloaded

(1) (2) (3) (4) (5)


Januari / January 4.186.852 8.304.863 146.923 384.468

Pebruari/ February 3.500.294 7.906.278 128.076 414.885

Maret / March 4.000.739 10.321.280 167.213 501.997

April / April 3.761.010 7.708.372 137.012 365.608

Mei / May 4.298.633 8.591.185 112.478 349.429

Juni / June 4.337.017 9.373.913 128.482 379.110

Juli / July 4.225.683 9.481.191 122.624 408.008

Agustus / August 3.947.275 8.885.146 121.927 430.366

September / September 4.081.976 9.229.788 125.118 416.727

Oktober / October 4.306.333 10.069.041 174.642 543.578

Nopember / November 3.935.754 7.214.968 160.317 467.056

Desember / December 4.359.081 8.320.463 129.206 420.170


Jumlah
48.940.647 105.406.488 1.654.018 5.081.402
Total
2003 43.705.639 90.791.367 1.386.713 3.866.309

2002 40.877.211 73.401.129 1.690.547 3.754.673

2001 64.413.543 34.172.241 3.402.072 1.862.996

2000 65.890.687 31.791.817 5.735.165 3.543.378


Sumber: PT. Angkasa Pura II
Source : Angkasa Puta II, Ltd

Banten Dalam Angka 2004 284


Bab VIII Perhubungan

Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang


Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta
Tabel 8.2.4
Number of Loaded and Unloaded International Cargoes
Table
and Parcels at Soekarno-Hatta Airport
2004

Barang/Cargoes Pos Paket/Parcels


Bulan
Month Muat Bongkar Muat Bongkar
Loaded Unloaded Loaded Unloaded
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari / January 5.624.352 7.475.163 89.744 25.587

Pebruari/ February 6.680.611 6.781.810 85.717 23.096

Maret / March 7.273.754 8.233.578 99.657 24.763

April / April 6.899.511 6.525.973 81.213 20.545

Mei / May 7.547.936 7.108.209 90.261 23.603

Juni / June 8.033.521 7.041.383 86.582 18.549

Juli / July 7.524.751 6.731.865 91.300 22.153

Agustus / August 6.594.489 6.904.449 99.854 19.242

September / September 7.021.793 7.033.478 77.624 37.601

Oktober / October 7.021.228 7.904.406 114.330 28.434

Nopember / November 5.142.829 5.972.176 82.789 24.482

Desember / December 5.428.511 5.723.210 84.317 28.505


Jumlah
80.793.286 83.435.700 1.083.388 296.560
Total
2003 87.153.429 88.473.406 1.033.965 353.752

2002 89.806.311 102.167.175 1.247.968 451.346

2001 98.549.413 79.614.230 536.758 1.777.988

2000 112.498.591 82.078.551 640.998 1.333.850


Sumber: PT. Angkasa Pura II
Source :Angkasa Puta II, Ltd

Banten Dalam Angka 2004 285


Bab VIII Perhubungan

Data Angkutan Penyeberangan Merak –Bakaheuni


Tabel 8.3.1 di Banten
Table Data of Merak –Bakaheuni Sea Crossing in Banten
2000 –2004

Uraian Tahun/Year
No
Description 2000 2001 2002 2003 2004
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Jumlah Trip/Total Trip
a. Kapal/Ship Cepat Sukaraja 0 0 0 0 0
b. Kapal/Ship Cepat Bakahuni 5.502 7.038 8.385 7.705 6.964
c. Kapal/Ship Ro-Ro 17.644 17.181 17.446 20.493 20.753

2. Penumpang/Passenger
a. Kapal Cepat
(a). Eksekutif Dewasa 0 0 0 0 0
(b). Eksekutif Anak 0 0 0 0 0
(c).Bisnis Dewasa 555.575 668.326 545.450 455.203 350.431
(d). Bisnis Anak 6.281 7.010 3.157 6.137 10.668
Sub Jumlah/Sub Total 561.856 675.336 548.607 461.340 361.099

b. Kapal/Ship Ro-Ro
1) Bisnis Dewasa 587 0 0 0 0
2) Bisnis anak 6 0 0 0 0
3) Ekonomi A Dewasa 497.309 196.786 134.898 241.513 936.878
4) Ekonomi A anak 856 0 4 0 0
5) Ekonomi B Dewasa 4.594.664 3.553.992 3.203.265 3.358.924 2.992.308
6) Ekonomi B Anak 247.915 197.823 174.041 181.864 147.952
Sub Jumlah/Sub Total 5.341.337 3.948.601 3.512.208 4.243.641 4.077.138
Jumlah (a + b)/Total (a+b) 5.903.193 4.623.937 4.060.815 4.704.981 4.438.237

Banten Dalam Angka 2004 286


Bab VIII Perhubungan

Lanjutan
Continued

Jenis Karcis Tahun/Year


No
Kind of Tickets 2000 2001 2002 2003 2004
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Kendaraan/Vehicles
a. Golongan / Rank II a 26177 24.207 28.989 44.642 73.950
b. Golongan / Rank III kosong 469274 446.968 414.672 435.222 465.036
c. Golongan/ Rank III isi 11563 20.479 27.698 14.147 15.066
d. Golongan / Rank IV kosong 21674 21.383 21.545 22.563 24.255
e. Golongan / Rank IV isi 207.020 212.694 225.218 256.917 270.651
f. Golongan/ Rank V kosong 94.585 88.897 80.685 72.271 65.777
g. Golongan/ Rank V isi 260.107 243.385 252.587 250.752 279.693
h. Golongan/ Rank VI.a 45.671 54.164 60.481 62.869 77.690
i. Golongan/ Rank VI.b 0 0 0 0 0
Jumlah/Total 1.136.071 1.112.177 1.111.875 1.159.383 1.272.118

Barang / Lain-Lain
4.
Goods/Others
a. Umum (Ton)/Common 3.141.590 2.726.535 3.056.898 3.234.144 4.012.628
b. Kend. Sbg. Muatan (Unit)
1). Golongan/ Rank II a 153.970 206.241 305.845 528.110 788.443
2). Golongan / Rank III 85 41 51 49 96
3). Golongan/ Rank IV 6 1 2 1 3
4). Golongan / Rank V 3 7 6 2 4
5). Golongan/ Rank VI.a 274 262 240 332 424
6). Golongan/ Rank VI.b 945 786 977 1.155 1.393
c. Gayor (Meter) 67.845 62.365 8.405 8.884 8.471
Sumber: Perum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak
Source : River and Brigde Transport Public Company of Merak

Banten Dalam Angka 2004 287


Bab VIII Perhubungan

Data Operasional Pelabuhan di Banten


Tabel 8.3.2
Operational Data of Port in Banten
Table
2004

Jumlah. Kapal (Unit) Jumlah Barang (Ton)


Number of Ship Number of Goods
Bulan
Luar Negeri/Overseas Dalam Negeri/Domestic
Month Asing Domestik
Foreign Domestic Muat/ Bongkar/
Export Import
Loaded Unloaded
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Januari
187 119 150.488 585.328 221.919 716.108
January
Pebruari
206 136 166.684 676.408 66.013 1.035.722
February
Maret
193 140 121.693 629.064 97.248 1.024.834
March
April
209 140 139.376 791.628 196.301 1.103.885
April
Mei
175 127 148.765 857.981 443.554 1.150.295
May
Juni
235 169 351.998 807.706 129.356 1.377.649
June
Juli
200 192 120.232 934.600 60.654 1.187.702
July
Agustus
222 192 155.050 888.203 728.747 792.859
August
September
210 178 137.041 827.700 356.674 999.387
September
Oktober
296 170 203.737 116.745 196.177 1.205.441
October
Nopember
211 183 184.262 129.845 120.407 1.372.060
November
Desember
219 186 133.285 742.464 89.372 1.096.430
December
Jumlah
2.563 1.932 2.012.611 7.987.672 2.706.422 13.062.372
Total

2003 2.138 1.957 80.367 8.075.186 986.605 691.015

2002 1.792 2.593 260.216 881.340 956.054 7.137.996

Sumber: Dinas Perhubungan Propinsi Banten Propinsi


Source : Transportation Traffic Service of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 288


Bab VIII Perhubungan

Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima


Tabel 8.4.1 PT. Pos Indonesia Menurut Jenis Surat
Table Number of Mail R eceived and Sent by Kind
2004

Surat Dalam Negeri Surat Luar Negeri


Domestic International
Jenis Surat Pos
Kind of Post Mail Diterima Dikirim Diterima Dikirim
Received Sent Received Sent
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Standar 266.500 158.442 13.529 9.274

2.Tercatat 1.649 461 10.852 1.625

3.Kilat Khusus 135.564 115.516 11.608 16.356

4.Dinas Bebas Bea 64.030 122.077 - -

5. Paket Pos 6.854 3.211 56 24

6. Kartu Pos 18.271 10.132 - -

7. Wesel Pos 17.404 59.215 235 18

Jumlah/ Total 510.272 469.054 36.280 27.297

Sumber: PT. Pos Indonesia


Source: Indonesia Mail,PT

Banten Dalam Angka 2004 289


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

9.1 Investasi 9.1 Investment

Penggerak perekonomian Generally, economic was


biasanya adalah konsumsi dan stimulated by consumption and
investasi. Konsumsi akan memecu investment. Consumption will put
sektor produksi untuk menciptakan on production sector to create
output. Peningkatan konsumsi yang output. Increasing consumption
tinggi akan menyebabkan pening will increase output more higher.
katan output yang tinggi pula. In the other side, invesmtent has
Selanjutnya, investasi juga menjadi economic multiplier bigger than
faktor yang pemicu yang tak kalah consumption.
penting. Bahkan investasi memi
likin pengganda ekonomi lebih
besar dibanding konsumsi, karena The number of foreign
daya guna investasi lebih lama. (PMA) and domestic (PMDN)
investment project that was be
Dengan fungsi seperti itu, approved by government in 2004
investasi sangat dibutuhkan bagi increased. The number of PMA
pembangunan ekonomi. Setiap project in 2003 was 63 projects and
daerah/negara berlomba untuk me 71 projects in 2004. Mean while,
narik investor, baik asing maupun the number of PMDN project was
domestik,agar mau berinvestasi di 11 projects in 2003, and same in
wilayahnya. Berba gai sarana dan 2004 is 11 projects.
kemudahan diberikan dalam rangka
menarik investor tersebut.

Banyaknya proyek PMA


dan PMDN yang disetujui oleh
pemerintah di Banten pada tahun
2004 mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Jumlah proyek PMA
63 proyek menjadi 71 proyek,
sedangkan PMDN sama dengan
tahun sebelumnya yakni 11 proyek.

Nilai proyek yang The value of PMA


disetujui mengalami kenaikan. approves incressing project. In
Bahkan penurunannya sangat besar. 2003, the value of approved was
Pada proyek PMA, pada tahun US $ 127.72 million where as in
2003 nilai yang disetujui sebesar 2004 about US $ 262.82 million.
US $ 127,72 juta, sedangkan tahun
2004 meningkat menjadi US $
262,80 juta.

Banten Dalam Angka 2003 293


Bab IX Keuangan dan Harga-harga
Selanjutnya pada proyek PMDN The value of PMDN
menurun dari Rp 1,23 trilyun pada approved project was Rp 118,14
tahun 2003 menjadi Rp 1,12 trilyun milyard in 2002 become Rp 1,23
pada tahun 2004. billion in 2003.

Isu teroris, kondisi politik Issues of terrorist,


dan keamanan serta sejumlah aksi political and security condition not
bom di tanah air tidak menjadi affected investment fascinating.
penghambat mengalirnya investasi Invesment promotion by Banten
yang ada. Milyaran rupiah yang government sould be ineffective
dikeluarkan oleh pemerintah when the global situation of
Banten untuk promosi investasi Indonesia is not condusive.
begitu berarti walaupun selama ini
kondisi Indonesia secara umum
belum cukup kondusif bagi
investasi.
By BKPMD data in 2004,
Berdasarkan data BKPMD the highest value of investment
Propinsi Banten, pada tahun 2004 planning is Japan (US $ 45,20
rencana investasi PMA terbesar million), then South Corean (US $
berasal dari negara Jepang (US $ 10.68 million), Taiwan (US $ 2.40
45,20 juta), kemudian diikuti oleh million) and Malaysia (US $ 2.00
Korea Selatan (US $ 10,68 juta), million).
Taiwan (US $ 2,40 juta) dan
Malaysia (US $ 2 juta).
More than half, investment
Sebagian besar rencana planning was planted in Chemical
investai PMA ini diperuntukkan Industrial (US $ 96.52 million),
bagi sektor industri kimia dasar, basic Trade & Reparation (US $
barang kimia dan farmasi (US $ 47.81 million), and Rubber, stuff of
96,52 juta), perdagangan dan rubber and plastics Industrial (US
reparasi (US $ 47,81 juta), dan $ 35.85 million)
industri karet, barang dari karet dan
plastik (US $ 35,85 juta). Based on PMA investment
planning, investor not interest yet
Sepertinya sektor pertani- in agricultural sector. By
an belum dilirik oleh investor asing agricultural development then ap of
terbukti dengan tidak adanya North and South Banten could be
rencana investasi PMA yang narrowed.
ditanamkan pada sektor tersebut,

Banten Dalam Angka 2003 294


Bab IX Keuangan dan Harga-harga
padahal pemerintah Banten dalam The whole of PMDN
rangka mengurangi kesenjangan investment planning was definated
antara Banten Utara dan Selatan for industry sector, such as: Basic
berusaha untuk mengembangkan chemical, food,metal until printing.
sektor pertanian ini. Sektor-sektor Once again, investor not interest
yang diminati oleh investor yet in agricultural sector.
domestik melalui PMDN juga tidak
jauh beda dengan investor asing.

Seluruh rencana investasi Banten government needs


PMDN diperuntukkan bagi sektor a special effort to pull of investor in
industri, mulai dari industri kimia agricultural investment capital.
dasar, makanan, logam, sampai
pada industri percetakan. Lagi-lagi
sektor pertanian belum dilirik.

Perlu kiranya pemerintah


Banten mencari kiat khusus agar
para investor asing dan domestik
mau melirik sektor pertanian di
Banten.

9.2 Indeks Harga Konsumen 9.2 Consumer Price Index

Indeks Harga Konsumen Consumer Price Index


(IHK) merupakan indikator inflasi (IHK) is inflation indicator in
di Indonesia yang dihitung di 43 Indonesia based on result of Life
kota, mencakup 249– 500 komoditi Cost Survey (SBH) year 1996 at 43
yang dihitung berdasarkan pola cities and cover 249 – 353
konsumsi dari hasil Survei Biaya comodities.
Hidup (SBH) tahun 2002.
IHK covered 7
IHK mencakup 7 kelom- expenditures group, that is Foods;
pok pengeluaran yaitu : bahan Prepared Foods,Beverages
makanan; makanan jadi, minuman, &Tobacco; Housing; Clotihing;
rokok dan tembakau; perumahan, Health; Education,Recreation and
air, listrik, gas dan bahan bakar; Sport.
sandang; kesehatan; pendidikan,
rekreasi dan olah raga serta
transpor, komunikasi dan jasa
keuangan.

Banten Dalam Angka 2003 295


Bab IX Keuangan dan Harga-harga
Persentase (%) perubahan IHK Monthly percentage of IHK
(laju inflasi/deflasi) bulanan differentiation (inflation/deflation
diperoleh dari : rate) was calculated by :
In –In-1
x 100 In –In-1
In-1 x 100
In-1
Dimana :
In = Indeks bulan n
In-1 = Indeks bulan n-1 Where
In : mounth –n index
Persentase perubahan IHK dalam
In-1 : mounth n-1 index
satu tahun dihitung dengan
menggunakan metode point to
Yearly percentage of IHK
point.
differentation was calculated by
point to point method.
9.3 Harga-harga dan Indeks Harga

Perkembangan harga
barang-barang dan jasa kebutuhan 9.3 Price and Price Index
pokok masyarakat Kota
Serang/Cilegon tahun 2004 secara In 2004, price of basic
umum mengalami kenaikan. Hal ini neeeds goods and services at
ditunjukkan oleh besarnya angka Serang /Cilegon city tends to
Indeks harga konsumen (IHK) kota incline. That condition was
Serang/ Cilegon pada tahun 2004 provided by IHK in 2004 about
yang tercatat 117,81 sehingga 117.81. So, inflation rate in 2004
selama tahun 2004 di Kota abou 6.40 percent is higher than
Serang/Cilegon terjadi inflasi 6,40 inflation rate in 2003, about 5.21
persen, lebih tinggi dibanding percent.
angka inflasi tahun 2003 yang
tercatat 5,21 persen.

Kenaikan IHK tahun 2004 Increasing of IHK in 2004


tersebut tidak hanya disebabkan is not just caused by economic
oleh faktor-faktor ekonomi seperti factor like demand and supply, but
demand dan supply semata tetapi any other factor like government
juga ada beberapa faktor lain prodence increased fuel price,
misalnya kebijakan pemerintah tariff of telephone call, electrical
menaikkan harga gas elpiji. Hal ini tariff and traqnsportation tariff.
memberikan pengaruh yang sangat And the other side, social polotics
signifikan terhadap naiknya harga and security condition affected
barang-barang dan jasa kebutuhan production and distribution of
pokok masyarakat. goods and services.

Banten Dalam Angka 2003 296


Bab IX Keuangan dan Harga-harga
Disamping itu kondisi sosial
politik, dan keamanan yang belum Inflation rate in 2004 was
sepenuhnya membaik pada tahun caused by increasing of index of
2004 juga ikut mempengaruhi food group about 8.02 percent than
produksi dan distribusi barang dan transportation and communication
jasa. about 6.73 percent, prepared foods,
beverages & tobacco 8.47 percent,
Besarnya angka inflasi housing about 5.86 percent, health
tersebut disebabkan oleh naiknya increase 4.80 percent, and
indeks kelompok bahan makanan Education, Recreation and Sport
8,02 persen, kemudian kelompok increase 2.57 percent that resisted
transpor, komunikasi dan jasa inflation growth in year.
keuangan 6,73 persen, kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau 6,14 persen, perumahan, Meanwhile, monthly
air, listrik, gas dan bahan bakar average in 2004 is more than 0.5
5,86 persen, kelompok kesehatan percent. The highest inflation was
naik 4,80 persen, sandang 4,51 on March 1.58 percent and than
persen serta kelompok pendidikan, inflation on January 1.02 percent,
rekreasi dan olah raga naik 3,04 November 0.85 percent etc.
persen Deflation rate was on August about
-0.97 percent
Sementara itu jika melihat
perkembangan inflasi selama tahun
2004 di Kota Serang/Cilegon rata-
rata terjadi inflasi diatas 0,5 persen.
Inflasi tertinggi terjadi pada bulan
Maret yang mencapai 1,58 persen,
kemudian bulan Januari inflasi 1,02
persen, Oktober dan Nopember
masing-masing 0,85 persen, bulan
Desember 0,84 persen serta bulan
Juni 0,77 persen. Sedangkan inflasi
bulan Februari, April, Mei, Juli dan
September tercatat dibawah 0,5
persen. Sementara itu penurunan
harga secara umum selama tahun
2004 terjadi pada bulan Agustus
dengan besaran angka inflasi
tercatat -0,97 persen dan
merupakan satu-satunya kelompok
pengeluaran yang mengalami
penurunan.

Banten Dalam Angka 2003 297


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Grafik 9.1. Nilai Rencana Investasi PMA Lima Terbesar


Menurut Asal Negara Tahun 2004
(Juta USD)

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Jepang Korea Selatan Taiwan Malay sia Singapura

Grafik 9.2 Inflasi Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan


Tahun 2004
(Persen) Nov

Des
Feb

Jun

Sep
Mar

Apr

Agt

Okt
Mei

Jul

10

4
1,58
0,38 0,85
2 0,1 0,11
0

0,4 0,32 0,77 0,85 0,84


-2
-0,97
-4

-6

Banten Dalam Angka 2004 298


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi


PMA Menurut Kabupaten/Kota di Banten
Tabel 9.1.1
Recapitulation of Approval and Realization of Foreign
Table
Investment by Regency/Municipality
in Banten
2004

Persetujuan / Approval
Kabupaten / Kota Penyerapan
Jumlah Investasi Nilai Realisasi
Regency/ Tenaga Kerja (orang) /
Proyek Investment Ekspor Realization
Municipality Spare of Manpower
Total Value /Export
Asing/ Indonesia/
Project (US$) (US$)
Foreign Indonesia
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang - - - - - -

2. Lebak - - - - - -

3. Tangerang 49 47.985.000 48.090.500 113 5.669 12

4. Serang 6 92.700.000 13.551.044 194 2.431 4

Kota/Mun

5. Tangerang 13 4.841.904 7.782.142 34 641 7

6. Cilegon 3 117.270.000 39.727.408 18 393 2

Banten 71 262.796.904 109.151.094 359 9.134 25

2003 63 127.720.520 80.688.779 229 4.594 20

2002 80 52.241.639 44.170.000 311 5.896 15

2001 100 868.095.786 253.787.095 609 20.617 28

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Propinsi Banten


Source : Investment Coordination Board of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 299


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMDN


Menurut Kabupaten / Kota di Banten
Tabel 9.1.2 Recapitulation of Approval and Realization of Domestic
Table Investment by Regency/Municipality
in Banten
2004

Persetujuan / Approval
Kabupaten / Rencana Penyerapan
Kota Nilai Ekspor/ Tenaga Kerja Realisasi
Regency/ Jumlah Nilai Investasi / Realization
Export (orang)/
Municipality Proyek Investment Value
(US $) Spare of Manpower
Project (000 Rupiah)
Asing/ Indonesia/
Foreign Indonesia
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang - - - - - -

2. Lebak - - - - - 1

3. Tangerang 5 227.008.152 11.182.542 2 723 1

4. Serang 2 391.000.000 - 15 348 1

Kota/Mun

5. Tangerang 2 59.987.034 1.578.500 1 418 4

6. Cilegon 2 446.075.000 5.275 5 293 -

Banten 11 1.124.070.186 12.819.317 23 1.782 7

2003 11 1.229.845.000 9.747.600 31 1.272 5

2002 10 118.138.500 450.000 4 1.299 7

2001 24 1.847.880.620 194.643.182 62 10.760 7


Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Propinsi Banten
Source : Investment Coordination Board of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 300


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Peringkat Nilai Rencana Investasi PMA


Tabel 9.1.3 Menurut Asal Negara di Banten
Table Rank of Foreign Investment Planning Value
by Origin Country in Banten
2004

Rencana Investasi/
Negara Asal/ Jumlah Proyek/
Investment Plan
Origin Country Total Project
(US $ )
(1) (2) (3)
Jepang/Japan 1 45.200.000

Korea Selatan/ South of Corean 20 10.675.000

Taiwan /Taiwan 4 2.350.000

Malaysia /Malaysia 1 2.000.000

Singapura/ Singapore 4 1.450.000

Norwegia/ Norwegia 1 1.300.000

China (RRC)/ Chine 2 1.100.000

Belanda/ Nederland 1 410.000

Jerman/ German 1 300.000

Australia / Australia 1 200.000

Inggris/ England 1 120.000

Pakistan / Pakistan 1 100.000

Gabungan Negara/ Others 33 197.591.904

Jumlah/ Total 71 262.796.904

2003 51 114.530.520

2002 80 52.241.639
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Propinsi Banten
Source : Investment Coordination Board of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 301


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Nilai Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di Banten


Tabel 9.1.4
Foreign Investment Value by Sector
Table
in Banten
2004

Nilai Investasi/
Jumlah Proyek/
Sektor/ Sector Investment Value
Total Project
(US $)
(1) (2) (3)

Industri Makanan/ Manufacture of Food 4 29.311.904


Industri Logam Dasar, Barang dari Logam, Mesin dan 7 9.135.000
Elektronika/ Basic metal, metal products, machine &
electronic industrial

Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi/ 6 96.520.000


Chemical Industrial
Industri Pengolahan, Pengawetan Buah-buahan dan 1 1.000.000
Sayuran/ Processing of Fruit and Vegetables Industrial
Industri Tekstil/ Textile Industrial 7 4.955.000
Industri Kayu/ Wood Industrial 1 250.000
Industri Karet, Barang dari karet dan Plastik/ 10 35.850.000
Rubber, stuff of rubber and plastics Industrial
Industri Kulit Barang dari Kulit dan Sepatu/ 4 1.515.000
Leather Products & Footwear Industrial
Industri Kertas, barang dari kertas dan percetakan/ Paper, 2 3.775.000
stuff of paper dan printing Industrial
Industri Tepung dan Pati/ Flour and Essence Industrial 1 15.000.000
Perdagangan dan Reparasi/Trade & Reparation 16 47.810.000
Pertanian Holtikultura Sayuran dan Bunga/ Vegetable and 1 425.000
Flower Horticulture Agriculture
Kendaraan Bermotor Roda Dua, dan Empat/ Motorcyle 2 10.500.000
and Car
Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas, and Water 1 100.000
Industri Cat, Pernis dan Lak/ Paint, Varnish and Wax 1 300.000
Industrial
Jasa Lainnya/Others Services 7 6.350.000

Jumlah/ Total 71 262.796.904


Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Propinsi Banten
Source : Investment Coordination Board of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 302


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Rekapitulasi Persetujuan Rencana Investasi PMDN


Tabel 9.1.5 Menurut Sektor Usaha di Banten
Table Recapitulation of Domestic Investment Planning Approval
by Sector in Banten
2004

Jumlah Proyek Nilai Investasi


Sektor / Sector Number of Invesment Value
Project (Rupiah)
(1) (2) (3)

Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan


- -
Farmasi/ Chemical Industrial

Industri Mineral Non Logam /Non Metal


- -
Mineral Industrial

Industri Makanan/ Food Industrial 7 862.002.562.500

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/


- -
Rubber, stuff of rubber and plastics Industrial

Industri Kertas, Barang dari Kertas dan


Percetakan/ Paper, stuff of paper dan printing 3 216.492.623.876
Industrial

Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin


dan Elekronika/ Basic metal, machine, electronic 1 45.575.000.000
industrial

Jumlah/ Total 11 1.124.070.186.376

2003 4 885.124.000.000

2002 10 118.138.500.000
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Propinsi Banten
Source : Investment Coordination Board of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 303


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan


Belanja Pemerintah Propinsi Banten
Tabel 9.1.6
Recapitulation and Realization of Budgeted Government
Table
Revenues and Expenditures
(Juta/Million Rp)
2001- 2004

Uraian
2001 2002 2003 2004
Description

(1) (2) (3) (4)

Pendapatan / Revenue

Rencana / Budgeted 490.356 1.001.052 1.119.887 1.255.361

Realisasi / Actual 457.608 1.036.721 1.118.227 1.345.967

Persentase/ Percentage (%) 93,32 103,56 99,85 107,22

Belanja / Expenditure

Rencana / Budgeted 490.356 1.001.052 1.201.606 1.290.417

Realisasi / Actual 349.193 955.003 1.121.715 1.091.721

Persentase/ Percentage (%) 71,21 95,40 93,35 84,60

Sumber: Biro Keuangan Pemerintahan Propinsi Banten


Source : Financial Beurau of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 304


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Anggaran dan Realisasi Belanja


Tabel 9.1.7 Pemerintah Propinsi Banten
Table Budgeted and Actual Government Expenditures
(Rupiah/Rupiahs)
2004

Uraian Anggaran Realisasi


Detail Budgeted Actual
(1) (2) (3)
I. APARATUR DAERAH/REGIONAL STAFF 348.682.700.691,08 314.016.885.541,00
A. Belanja Administrasi Umum/General Adm 226.281.303.397,08 190.762.094.489,00
1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure 116.000.805.884,08 94.459.531.041,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp 78.361.089.943,00 68.435.199.323,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend 18.892.030.000,00 15.791.738.649,00
4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost 13.027.377.570,00 12.075.625.476,00
B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan
99.885.648.379,00 101.981.391.646,00
Maintenance & Operating Expenditure
1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure 42.296.167.582,00 51.192.810.172,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp 45.019.405.517,00 40.262.950.548,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend 11.107.653.980,00 9.091.408.200,00
4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost 1.462.421.300,00 1.434.222.726,00
C. Belanja Modal/ Capital Expenditure 22.515.748.915,00 21.273.399.406,00
II. PELAYANAN PUBLIK/ PUBLIC SERVICES 436.620.906.921,38 312.176.541.260,00
A. Belanja Administrasi Umum/General Adm Exp 8.177.075.040,00 7.062.559.604,00
1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure 3.794.360.040,00 2.882.652.744,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp 4.265.275.000,00 4.062.666.860,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend - -
4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost 117.440.000,00 117.240.000,00
B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan
250.279.446.575,88 182.080.290.992,00
Maintenance & Operating Expenditure
1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure 13.298.900.585,13 11.392.148.500,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp 223.200.022.090,75 158.444.795.419,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend 9.508.881.050,00 8.045.696.892,00
4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost 4.271.642.850,00 4.197.650.181,00
C. Belanja Modal/ Capital Expenditure 178.164.385.305,50 123.033.690.664,00
III. Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan
485.113.396.446,55 464.329.282.360,00
Finance Subsidies & Share of IncomeExp
IV. Belanja Tak Disangka/ Unpaedtable Exp 20.000.000.000,00 1.282.600.000,00
JUMLAH BELANJA/TOTAL EXPENDITURE 1.290.417.004.059,01 1.091.805.309.161,00
Sumber: Biro Keuangan Pemerintahan Propinsi Banten
Source : Financial Beurau of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 305


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah


Propinsi Banten
Tabel 9.1.8
Budgeted and Actual Government Cost
Table
(Rupiah/Rupiahs)
2003

Sumber Penerimaan Anggaran Realisasi


Source of Revenues Budgeted Actual
(1) (2) (3)
A. Penerimaan Daerah/Local Receipt 81.718.192.261,56 81.730.182.963,56

1. Sisa lebih Perhitungan Tahun Lalu 81.718.192.261,56 81.718.192.261,56

2. Tranfer Dari Dana Cadangan -

3. Penerimaan Pinjaman dn Obligasi -

4. Hasil Penjualan Aset Daerah -

5. Penerimaan Hutang Pihak Ketiga - 11.990.702,00

B. Pengeluran Daerah - 78.241.702.788,26

1. Tranfer ke Dana Cadangan - -

2. Penyertaan Modal - -

3. Pembayaran Utang pokok yang jatuh tempo - 78.241.702.788,26

4. Sisa Lebih Perhitungan Anggraran Tahun Berjalan - -

Jumlah Pembiayaan 81.718.192.261,56 3.488.480.175,30

Sumber: Biro Keuangan Pemerintahan Propinsi Banten


Source : Financial Beurau of Banten Province

Catatan/Note : Data tahun 2004 belum tersedia/ Data in 2004 is not available

Banten Dalam Angka 2004 306


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan


Tabel 9.2.1 Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota
Table Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector and
Regency/Municipality
2004
(Ribuan/Thousand Rp.)

Kabupaten/
Perke- Pertam-
Kota Pedesaan Perkotaan Kehutanan Jumlah
bunan bangan
Regency/ Rural Urban Forestry Total
Estates Mining
Municipality
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab/Reg

1. Pandeglang 1.860.267 1.323.000 444.041 441.592 15.136.667 19.205.567

2. Lebak 1.996.488 925.754 1.737.769 314.956 15.395.227 20.370.194

3. Tangerang 7.478.156 97.795.784 - 100.774 30.505.846 135.880.560

4. Serang 2.028.718 16.008.206 61.460 124.509 18.768.028 36.990.921

Kota/Mun

5. Tangerang - 83.704.444 - - 13.863.811 97.568.255

6. Cilegon - 26.387.439 - - 11.141.366 37.528.805

Banten 13.363.629 226.144.627 2.243.270 981.831 104.810.945 347.544.302

2003 9.994.890 191.656.045 2.203.174 1.279.249 78.563.153 283.696.511

2002 9.378.053 170.971.412 2.001.910 1.828.536 50.432.352 234.612.263

2001 7.850.828 143.735.737 1.641.525 689.194 38.446.186 192.363.470

2000 6.954.865 79.875.528 1.525.263 1.259.285 27.836.901 117.451.842


Sumber: Kanwil VIII DJP Jawa Bagian Barat I/
Source : Tax Official of West Java I

Banten Dalam Angka 2004 307


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut


Tabel 9.2.2 Kantor Pelayanan Pajak
Table Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service
2004
(Ribuan/Thousand Rp.)

KPP
PPH Pasal 25/29 PPH Pasal 25/29 Jumlah
Office of Tax PPH Pasal 21
OP Badan Total
Service

(1) (2) (3) (4) (5)

KPP Serpong 5.901.050 52.847.950 576.125.670 634.874.670

KPP
9.608.050 135.988.530 943.206.390 1.088.802.970
Tangerang

KPP Serang 9.060.330 29.216.770 422.934.360 461.211.460

Banten 24.569.430 218.053.250 1.942.266.420 2.184.889.100

2003 25.062.065 219.383.283 1.073.684.253 1.318.129.601

2002 21.361.470 58.709.700 852.579.410 832.650.580

2001 6.843.576 75.408.056 643.152.464 725.404.096

2000 4.512.037 136.332.009 365.531.249 505.970.529

Sumber: Kanwil VIII DJP Jawa Bagian Barat I


Source : Tax Official of West Java I

Banten Dalam Angka 2004 308


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah


Tabel 9.2.3 Propinsi Banten Menurut Komponen Penerimaan
Table Actual Revenues of Government by Kind of Revenue
2004
(Rupiah/ Rupiahs)

Jenis Penerimaan Target Realisasi Persentase


Kind of Revenues Target Actual Percentage

(1) (2) (3) (4)


1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Lalu - - -
Last Year Balance
2. Bagian Pendapatan Asli Daerah
720.548.829.637,00 832.571.863.829,54 115,55
Actual Regional Balance
2.1. Pajak Daerah
708.964.829.637,00 811.376.489.468,52 114,45
Local Tax Receipt
2.2. Retribusi Daerah
1.539.000.000,00 2.153.186.684,00 139,91
Retributions Receipt
2.3 Laba BUMD
Regional Manufacture - -
Interest
2.4. Lain-lain Pendapatan
10.045.000.000,00 19.042.187.677,02 189,57
Other Receipt

3. Bagian Dana Perimbangan 519.611.953.176,00 517.446.642.001,00 99,58

3.1 Bagi Hasil Pajak


330.180.000.000,00 329.327.581.649,00 99,74
Tax share
3.2. Bagi Hasil Bukan Pajak
1.571.953.176,00 256.060.352,00 16,29
Non Taxes share
3.3. Dana Alokasi Umum
187.860.000.000,00 187.863.000.000,00 100,00
General alocation Fund
3.3. Dana Alokasi Khusus
- -
PrivateAlocation Fund

4. Bagian Lain-lain / Other 15.200.000.000,00 9.437.906.622,72 62,09

Jumlah / Total 1.255.360.782.813,00 1.359.456.412.453,26 108,29

2003 1.119.887.407.836,00 1.118.228.047.626,70 99,85

2002 1.001.051.762.383,00 1.036.723.123.110,00 103,56

2001 243.098.003.205,00 313.060.531.139,81 129,78


Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Banten
Source : Region Income Officialof Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 309


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian


(Bahan Galian Golongan-C dan Retribusi Lainnya)
Tabel 9.2.4
Actual Revenue of Quarrying Sector
Table
(Class-C and Other Retributions)
2003-2004
(Rupiah/Rupiahs)

Bulan
2003r) 2004
Month
(1) (2) (3)
Kab/Reg

1. Pandeglang 9.050.000 4.100.000

2. Lebak 170.692.432 940.043.849

3. Tangerang - -

4. Serang 702.0691.900 22.702.362.730

Kota/Mun

5. Tangerang - -

6. Cilegon 61.323.500 35.000.000

Jumlah / Total 7.261.757.832 23.681.506.579


Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Banten
Source : Minning and Energy Official of Banten Province

Catatan /Note :Tahun 2003 angka perbaikan/ Recorrected in 2003

Banten Dalam Angka 2004 310


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Laju Inflasi 44 Kota di Indonesia


Tabel 9.3.1
Inflation Rate at 44 Cities in Indonesia
Table
1998 - 2004
(Persen/Percent)

Kota/City 2000 1) 2001 2) 2002 2003 2004

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Lhokseumawe 8,73 11,67 10,99 4,53 7,36
Banda Aceh 10,57 16,60 10,14 3,50 6,97
Padang Sidempuan 3,95 9,84 10,14 4,07 8,99
Sibolga 6,95 8,66 11,58 3,94 6,64
Pematang Siantar 4,67 13,55 9,41 2,51 7,31
Medan 5,90 15,50 9,49 4,46 6,64
Padang 10,99 9,86 10,22 5,55 6,98
Pekanbaru 10,34 14,65 11,66 6,65 8,92
Batam 9,00 12,64 9,14 4,27 4,22
Jambi 8,40 10,11 12,62 3,79 7,25
Palembang 8,49 15,15 12,25 5,03 7,95
Bengkulu 8,21 10,58 10,11 4,14 4,67
Bandar Lampung 10,18 12,94 10,32 5,44 5,22
Pangkal Pinang *) - - - - 9,00
Jakarta 10,29 11,52 9,08 5,78 5,87
Tasikmalaya 4,57 16,71 10,29 3,88 5,92
Serang/Cilegon 7,03 12,75 9,68 5,21 6,40
Bandung 8,52 11,91 11,97 5,69 7,56
Cirebon 6,52 12,93 10,53 3,35 3,27
Purwokerto 10,02 11,76 8,77 2,89 6,32
Surakarta 7,89 15,58 8,64 1,73 5,15
Semarang 8,73 13,98 13,56 6,07 5,98
Tegal 7,85 11,26 11,27 1,86 5,25
Yogyakarta 7,32 12,56 12,01 5,73 6,95
Jember 10,35 13,92 9,75 5,20 6,24
Kediri 7,05 15,91 8,87 1,13 6,38
Malang 10,62 12,45 9,74 3,23 6,28
Surabaya 10,46 14,13 9,15 4,79 6,06
Denpasar 9,81 11,52 12,49 4,56 5,97

Banten Dalam Angka 2004 311


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kota/City 2000 1) 2001 2) 2002 2003 2004

(1) (3) (4) (5) (6) (7)


Mataram 5,19 14,76 7,96 1,82 6,61
Kupang 10,62 12,34 9,77 5,45 8,28
Pontianak 8,34 10,60 8,61 5,48 6,06
Sampit 11,87 14,69 7,59 3,06 6,67
Palangka Raya 8,57 13,35 9,18 5,68 7,25
Banjarmasin 7,57 8,36 9,18 6,77 7,52
Balikpapan 10,67 10,82 11,38 5,92 7,60
Samarinda 11,91 10,21 10,26 7,99 5,65
Manado 11,41 13,30 15,22 0,69 4,69
Palu 8,11 18,73 13,36 5,84 7,01
Ujung Pandang 9,73 11,77 8,25 3,01 6,47
Kendari 11,25 12,56 10,35 2,41 7,72
Gorontalo*) - - - - 8,64
Ternate 14,51 13,71 6,40 6,27 4,82
Ambon 8,52 14,12 9,47 2,51 2,84
Jayapura 10,23 14,00 13,91 8,39 9,45
4) 4)
Nasional 9,35 12,55 10,03 5,06 6,36
Sumber : BPS Propinsi Banten
Source: BPS Statistics of Banten Province

Catatan:
1) Perubahan IHK bulan Desember Tahun 2000 terhadap Bulan Desember tahun 1999 (1996 = 100)
Change of IHK December 2000 by December 1999 (1996=100)
2) Perubahan IHK bulan Desember Tahun 2001 terhadap Bulan Desember tahun 2000 (1996 = 100)
Change of IHK December 2001 by December 2000 (1996=100)
3) Laju inflasi sampai dengan bulan Agustus 1999
Inflation rate to August 1999

Banten Dalam Angka 2004 312


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Indeks Harga Konsumen (1996 = 100) Kota


Tabel 9.3.2 Serang/Cilegon Menurut Bulan
Table Consumer Price Index (1996 =100) of
Serang/Cilegon by Month
2004

Makanan Jadi, Minuman,


Bahan
Bulan/ Rokok dan Tembakau/ Perumahan/ Sandang/
Makanan/
Month Prepared Food, Beverages Housing Clothing
Food
and Tobacco Products
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari/January 108,22 110,43 122,10 109,86

Pebruari/February 108,79 111,06 122,87 109,54

Maret/March 111,90 111,22 125,64 110,01

April/April 112,77 111,29 125,65 109,70

Mei/May 111,44 111,85 126,32 111,00

Juni/June 113,86 111,76 126,66 111,75

Juli/July 113,24 112,04 126,88 112,34

Agustus/August 109,41 112,01 126,98 112,86

September/September 108,67 113,53 127,19 112,83

Oktober/October 110,52 114,65 127,75 112,96

Nopember/November 113,03 114,96 127,82 113,41

Desember/December 114,91 115,47 127,70 113,94

2004 114,91 115,47 127,70 113,94


2003 266,61 314,99 243,23 265,60
2002 273,63 290,39 219,50 246,58
2001 248,33 260,79 196,14 240,27
2000 216,67 222,87 176,23 223,96
1999 210,36 201,81 164,68 207,83

Keterangan /Notes: IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December
Banten Dalam Angka 2004 313
Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan/
Continued
Transportasi
Pendidikan, Rekreasi dan
Bulan/ Kesehatan/ dan Olahraga/ Komunikasi/ Umum/
Month Health Education, Transportation General
Recreation and Sport and
Communication
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari/January 106,65 121,52 103,55 111,85

Pebruari/February 106,66 121,59 103,56 112,31

Maret/March 107,55 121,67 103,87 114,07

April/April 109,48 121,70 104,01 114,43

Mei/May 109,68 121,72 108,68 114,86

Juni/June 111,16 121,72 109,51 115,75

Juli/July 111,08 122,25 109,36 115,86

Agustus/August 110,95 123,49 109,57 114,74

September/September 111,22 124,40 109,48 114,87

Oktober/October 111,50 124,40 109,68 115,85

Nopember/November 111,66 124,62 110,11 116,83

Desember/December 111,25 125,22 110,31 117,81

2004 111,25 125,22 110,31 117,81

2003 253,12 235,19 202,90 261,68

2002 242,33 215,85 202,19 248,71

2001 227,61 203,45 182,71 226,77

2000 209,04 187,49 162,84 201,12


Sumber: BPS Propinsi Banten
Source: BPS Statistics of Banten Province

Keterangan/Notes: IHK Tahun/ PriceIndex in Year=IHK Desember /Price Index in December

Banten Dalam Angka 2004 314


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Inflasi Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan


Tabel 9.3.3
Inflation Rate of Serang/Cilegon by Month
Table
2004
(Persen/Percent)

Makanan Jadi, Minuman,


Bahan
Bulan/ Rokok dan Tembakau/ Perumahan/ Sandang/
Makanan/
Month Prepared Food, Beverages Housing Clothing
Food
and Tobacco Products
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari/January 1,73 1,51 0,43 0,78

Pebruari/February 0,52 0,54 0,64 -0,30

Maret/March 2,87 0,17 2,25 0,44

April/April 0,78 0,06 0,01 -0,28

Mei/May -1,18 0,50 0,53 1,19

Juni/June 1,72 -0,08 0,27 0,68

Juli/July -0,11 0,25 0,17 0,53

Agustus/August -3,38 -0,03 0,08 0,46

September/September -0,68 1,36 0,17 -0,03

Oktober/October 1,70 0,99 0,44 0,12

Nopember/November 2,27 0,27 0,05 0,40

Desember/December 1,66 0,44 0,69 0,47

2004 8,02 6,14 5,86 4,51

2003 -2,57 8,47 10,81 7,71

2002 10,19 11,35 11,91 2,63

2001 14,61 17,01 11,30 7,28

2000 3,00 10,44 7,01 7,76

Banten Dalam Angka 2004 315


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Transportasi dan
Pendidikan, Rekreasi
Komunikasi/
Bulan/ Kesehatan/ dan Olahraga/ Umum/
Transportation
Month Health Education, General
and
Recreation and Sport
Communication
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari/January 0,48 0,00 0,19 1,02

Pebruari/February 0,00 0,04 0,00 0,40

Maret/March 0,84 0,08 0,31 1,58

April/April 1,79 0,02 0,13 0,32

Mei/May 0,18 0,02 4,49 0,38

Juni/June 1,35 0,00 0,76 0,77

Juli/July -0,07 0,44 -0,14 0,10

Agustus/August -0,12 1,01 0,19 -0,97

September/September 0,24 0,74 -0,08 0,11

Oktober/October 0,25 0,00 0,18 0,85

Nopember/November 0,14 0,18 0,39 0,85

Desember/December -0,37 0,48 0,18 0,84

2004 4,80 3,04 6,73 6,40

2003 4,45 8,95 0,35 5,21

2002 6,47 6,10 10,66 9,68

2001 8,88 8,51 12,20 12,75

2000 7,16 6,85 13,15 7,03


Sumber: BPS Propinsi Banten
Source: BPS Statistics of Banten Province

Keterangan /Note: Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December

Banten Dalam Angka 2004 316


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Perkembangan Harga Gabah dan Beras


Menurut Bulan di Banten
Tabel 9.3.4 Trend of unhulled Paddy and Rice Price by Month
Table in Banten
2004
(Rupiah/kg)

Bulan Gabah/ Beras/


Month Unhulled Paddy Hulled Rice

(1) (2) (3)

Januari/January 1.425 2.668

Pebruari/February 1.200 2.680

Maret/March 1.094 2.600

April/April 1.214 2.563

Mei/May 1.293 2.463

Juni/June 1.228 2.463

Juli/July 1.221 2.488

Agustus/August 1.096 2.463

September/September 1.115 2.463

Oktober/October 1.233 2.538

Nopember/November 1.269 2.538

Desember/December 1.283 2.550

Rata –rata/ Average 1.223 2.539

Sumber: BPS Propinsi Banten


Source : BPS Statistics of Banten Province

Catatan /Note : Harga yang dimaksud adalah rata-rata harga gabah/beras di tingkat petani untuk
kualitas C4/ The prices is average of unhulled paddy and hulled rice price in
farmer with C4 quality

Banten Dalam Angka 2004 317


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Nilai Premi Yang Diterima dan Nilai Klaim Yang


Dibayar Oleh PT. Taspen Menurut Bulan
Tabel 9.4.1
di Banten
Table
Value of Received Premium and Value of Paid Claim by
PT. Taspen by Month in Banten
2004

Nilai Premi yang Diterima


Nilai Klaim Yang
Value of Premium
Bulan Dibayarkan
Month BUMN Value of Paid Claim
PNS (Rp)
State-Owned
Civil Servants
Corporation/
(1) (2) (3) (4)
Januari/January 6.469.080.300 5.813.878 3.081.260.192

Pebruari/February 6.450.050.200 5.810.300 3.081.260.192

Maret/March 6.450.050.200 5.813.800 3.081.260.192

April/April 6.450.050.200 5.825.700 3.081.260.192

Mei/May 6.450.050.200 5.815.400 3.081.260.192

Juni/June 6.450.050.200 5.850.500 3.081.260.192

Juli/July 6.450.050.200 5.855.700 3.081.260.192

Agustus/August 6.450.050.200 5.755.400 3.081.260.192

September/September 6.450.050.200 5.750.700 3.081.260.192

Oktober/October 6.450.050.200 5.850.900 3.081.260.192

Nopember/November 6.450.050.200 5.850.700 3.081.260.192

Desember/December 6.450.050.200 5.855.500 3.081.260.192

Jumlah/Total 77.419.632.500 69.848.478 36.975.122.304

Sumber: PT. Taspen (Persero)


Source : Taspen, PT

Banten Dalam Angka 2004 318


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Posisi Dana Simpanan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum


Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Valuta dan Jenis Simpanan
Berdasarkan Lokasi Kantor Penghimpun Dana di Banten
Tabel 9.4.2
Commer cialBank’sOut st
andingFundsi nRupi ahandFor eign
Table
Exchange by Regions,Type of Currency and Type of Deposits
BasedonBanks ’OfficeFundsLoc at
ioninBant en
2004
(Juta Rupiah/Millions Rp)

Kabupaten/ Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Regency/Municipality January February March April May June

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1. Pandeglang

A. Rupiah / - nominal 213.961 214.702 214.916 221.389 229.675 212.319


Rupiah - rekening 119.514 125.974 88.127 124.619 125.328 89.060

a. Giro/ - nominal 43.106 40.978 36.864 34.297 37.959 40.715


Demand deposit - rekening 2.835 2.751 2.827 2.654 2.964 2.778
b. Simpanan
- nominal 37.843 40.783 43.203 48.269 49.133 49.347
Berjangka/
Time deposit - bilyet 588 582 576 575 533 503

c. Tabungan/ - nominal 133.012 132.941 134.849 138.823 142.583 122.257


Saving deposits
- rekening 116.091 122.641 84.724 121.390 122.101 85.779

B. Valuta Asing - nominal 3.021 3.374 3.287 3.223 3.046 2.592


Foreign Excha - rekening 56 56 54 54 52 51

a. Giro/ - nominal 2.876 3.229 3.140 3.073 2.887 2.431


Demand deposit - rekening 53 53 51 51 49 48
b. Simpanan
- nominal 145 145 147 150 159 161
Berjangka/
Time deposit - bilyet 3 3 3 3 3 3

c. Tabungan/ - nominal 0 0 0 0 0 0
Saving deposits
- rekening 0 0 0 0 0 0

Banten Dalam Angka 2004 319


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Regency/Municipality July August September October November December
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pandeglang

A. Rupiah / - nominal 233.295 208.463 172.787 201.206 231.970 257.866

Rupiah
- rekening 125.768 91.092 51.904 87.129 125.368 125.277

a. Giro/ - nominal 40.748 39.073 41.967 43.126 45.337 57.703

Demand deposit
- rekening 2.821 2.899 2.804 2.817 2.811 2.189

b. Simpanan
- nominal 49.574 44.414 31.280 26.822 27.247 29.136
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 552 519 464 489 508 510

c. Tabungan/ - nominal 142.973 124.976 99.540 131.258 159.386 171.027

Saving deposits
- rekening 122.395 87.674 48.636 83.823 122.049 122.578

B. Valuta Asing - nominal 2.473 2.203 1.928 1.966 2.023 2.993

Foreign Excha
- rekening 47 46 47 44 47 48

a. Giro/ - nominal 2.316 2.042 1.771 1.810 1.868 1.792

Demand deposit
- rekening 44 43 44 41 44 45

b. Simpanan
- nominal 157 161 157 156 155 1.201
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 3 3 3 3 3 3

c. Tabungan/ - nominal 0 0 0 0 0 0

Saving deposits
- rekening 0 0 0 0 0 0

Banten Dalam Angka 2004 320


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Regency/Municipality January February March April May June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2. Lebak

A. Rupiah / - nominal 306.849 316.485 320.951 317.883 323.511 334.067

Rupiah
- rekening 101.808 101.485 101.011 102.279 101.841 102.262

a. Giro/ - nominal 67.912 74.572 76.612 54.960 63.659 64.343

Demand deposit
- rekening 3.132 3.138 3.153 3.033 3.072 3.081

b. Simpanan
- nominal 52.907 52.676 52.688 69.700 66.694 73.060
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 1.385 1.370 1.340 1.343 1.305 1.288

c. Tabungan/ - nominal 186.030 189.237 191.651 193.223 193.158 196.664

Saving deposits
- rekening 97.291 96.977 97.518 97.903 97.464 97.893

B. Valuta Asing - nominal 766 959 2.843 2.859 2.940 2.575

Foreign Excha
- rekening 43 37 40 31 32 32

a. Giro/ - nominal 346 725 2.478 2.496 2.534 2.163

Demand deposit
- rekening 37 31 33 25 25 25

b. Simpanan
- nominal 420 234 365 363 406 412
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 6 6 7 6 7 7

c. Tabungan/ - nominal 0 0 0 0 0 0

Saving deposits
- rekening 0 0 0 0 0 0

Banten Dalam Angka 2004 321


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Regency/Municipality July August September October November December

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2. Lebak

A. Rupiah / - nominal 343.447 334.073 340.556 343.486 352.541 360.966

Rupiah
- rekening 104.203 102.801 104.002 104.267 103.796 104.359

a. Giro/ - nominal 67.826 61.634 58.381 62.896 76.228 80.904

Demand deposit
- rekening 3.063 3.069 2.990 2.937 3.032 3.084

b. Simpanan
- nominal 76.166 75.698 77.799 76.254 55.777 56.271
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 1.284 1.258 1.247 1.227 1.161 1.146

c. Tabungan/ - nominal 199.455 196.741 204.376 204.336 220.536 223.791

Saving deposits
- rekening 99.856 98.474 99.765 100.103 99.603 100.129

B. Valuta Asing - nominal 2.488 2.506 2.492 2.520 2.746 2.826

Foreign Excha
- rekening 24 24 20 20 21 20

a. Giro/ - nominal 2.088 2.095 2.089 2.122 1.808 1.861

Demand deposit
- rekening 17 17 13 13 13 12

b. Simpanan
- nominal 400 411 403 398 938 965
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 7 7 7 7 8 8

c. Tabungan/ - nominal 0 0 0 0 0 0

Saving deposits
- rekening 0 0 0 0 0 0

Banten Dalam Angka 2004 322


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Regency/Municipality January February March April May June

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

3. Tangerang

A. Rupiah / - nominal 4.574.542 4.616.992 4.500.665 4.696.797 4.732.460 4.952.944

Rupiah
- rekening 874.355 847.825 817.842 824.438 1.019.281 895.224

a. Giro/ - nominal 484.971 501.567 557.362 553.025 604.794 641.604

Demand deposit
- rekening 9.598 9.843 9.510 9.205 9.278 9.298

b. Simpanan
- nominal 1.939.202 1.951.155 1.821.841 1.967.282 1.845.924 1.936.388
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 25.641 24.531 23.903 24.018 22.765 22.756

c. Tabungan/ - nominal 2.150.369 2.164.270 2.121.462 2.176.490 2.281.742 2.374.952

Saving deposits
- rekening 839.116 813.451 784.429 791.215 987.238 863.170

B. Valuta Asing - nominal 657.902 652.432 625.256 672.857 645.790 674.759

Foreign Excha
- rekening 5.511 5.468 5.164 5.172 5.107 5.042

a. Giro/ - nominal 357.014 341.598 331.208 357.183 345.021 402.870

Demand deposit
- rekening 4.545 4.490 4.173 4.173 4.135 4.133

b. Simpanan
- nominal 300.819 310.753 293.963 315.588 300.671 271.795
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 963 975 988 996 969 906

c. Tabungan/ - nominal 69 81 85 86 98 94

Saving deposits
- rekening 3 3 3 3 3 3

Banten Dalam Angka 2004 323


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Regency/Municipality July August September October November December

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

03. Tangerang

A. Rupiah / - nominal 4.769.522 5.011.774 5.132.733 5.174.612 5.261.762 5.604.605


Rupiah
- rekening 898.152 902.948 911.871 916.898 921.447 942.721

a. Giro/ - nominal 571.431 639.784 675.125 663.030 726.902 711.308


Demand deposit
- rekening 9.209 9.211 9.260 9.314 9.358 9.516

b. Simpanan
- nominal 1.853.171 2.015.521 2.039.614 2.059.210 2.035.272 2.166.928
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 22.247 22.121 21.520 21.952 21.988 22.887

c. Tabungan/ - nominal 2.344.920 2.356.469 2.417.994 2.452.372 2.499.588 2.726.369

Saving deposits
- rekening 866.696 871.616 881.091 885.632 890.101 910.318

B. Valuta Asing - nominal 643.987 656.739 666.558 640.481 596.693 626.974


Foreign Excha
- rekening 4.978 4.995 4.896 4.879 4.856 5.021

a. Giro/ - nominal 426.558 386.938 423.386 421.760 389.517 411.052


Demand deposit
- rekening 4.100 4.065 4.061 4.042 4.020 4.097

b. Simpanan
- nominal 217.349 269.082 242.539 218.090 206.548 215.275
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 872 924 830 831 830 918

c. Tabungan/ - nominal 80 719 633 631 628 647

Saving deposits
- rekening 6 6 5 6 6 6

Banten Dalam Angka 2004 324


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Regency/Municipality January February March April May June

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

04. Serang

A. Rupiah / - nominal 1.311.512 1.320.399 1.365.465 1.374.795 1.421.445 1.560.453


Rupiah
- rekening 254.833 255.984 254.667 255.480 255.479 258.104

a. Giro/ - nominal 390.409 425.199 471.530 479.793 516.444 643.337


Demand deposit
- rekening 5.569 5.591 5.593 5.177 5.159 5.339

b. Simpanan
- nominal 374.695 359.991 344.682 332.692 322.237 326.837
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 3.715 3.676 3.623 3.563 3.518 3.552

c. Tabungan/ - nominal 546.408 535.209 549.253 562.310 582.764 590.279

Saving deposits
- rekening 245.549 246.717 245.451 246.740 246.802 249.213

B. Valuta Asing - nominal 39.097 37.048 42.869 33.617 33.274 40.021


Foreign Excha
- rekening 461 453 460 451 448 446

a. Giro/ - nominal 25.059 23.065 28.643 19.156 17.912 25.196


Demand deposit
- rekening 328 326 332 325 324 326

b. Simpanan
- nominal 14.038 13.983 14.226 14.461 15.362 14.825
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 133 127 128 126 124 120

c. Tabungan/ - nominal 0 0 0 0 0 0

Saving deposits
- rekening 0 0 0 0 0 0

Banten Dalam Angka 2004 325


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Regency/Municipality July August September October November December

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

04. Serang

A. Rupiah / - nominal 1.471.942 1.512.272 1.579.731 1.615.665 1.635.546 1.645.286

Rupiah
- rekening 256.670 256.914 258.375 259.763 260.544 260.341

a. Giro/ - nominal 574.996 619.195 674.369 693.961 699.093 674.215

Demand deposit
- rekening 5.248 5.344 5.550 5.525 5.508 5.201

b. Simpanan
- nominal 306.002 302.023 300.224 303.461 297.678 298.173
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 3.513 3.490 3.311 3.397 3.376 3.341

c. Tabungan/ - nominal 590.944 591.054 605.138 618.243 638.775 672.898

Saving deposits
- rekening 247.909 248.080 249.514 250.841 251.660 251.799

B. Valuta Asing - nominal 40.820 38.594 39.189 34.817 32.583 45.105

Foreign Excha
- rekening 426 420 406 398 405 377

a. Giro/ - nominal 27.163 24.828 25.801 21.604 19.494 32.729

Demand deposit
- rekening 311 310 296 289 293 267

b. Simpanan
- nominal 13.657 13.766 13.388 13.213 13.089 12.376
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 115 110 110 109 112 110

c. Tabungan/ - nominal 0 0 0 0 0 0

Saving deposits
- rekening 0 0 0 0 0 0

Banten Dalam Angka 2004 326


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Regency/Municipality January February March April May June

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

71. Kota Tangerang

A. Rupiah / - nominal 7.321.298 7.221.192 7.112.030 7.280.815 7.323.297 7.333.888


Rupiah
- rekening 630.394 626.945 609.839 611.622 615.469 620.468

a. Giro/ - nominal 2.414.473 2.352.354 2.302.246 2.428.971 2.490.522 2.460.566


Demand deposit
- rekening 14.943 15.311 12.665 12.621 12.542 12.769

b. Simpanan
- nominal 2.387.429 2.317.002 2.217.764 2.165.591 2.120.279 2.113.726
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 25.963 25.907 24.674 23.475 23.792 23.383

c. Tabungan/ - nominal 2.519.396 2.551.836 2.592.020 2.656.253 2.712.496 2.759.596

Saving deposits
- rekening 589.488 585.727 572.500 575.526 579.135 584.316

B. Valuta Asing - nominal 298.206 300.210 312.778 307.569 311.148 322.878


Foreign Excha
- rekening 2.979 2.958 2.940 2.908 2.899 2.866

a. Giro/ - nominal 176.818 183.342 183.893 191.560 184.715 202.873


Demand deposit
- rekening 2.355 2.344 2.360 2.342 2.333 2.316

b. Simpanan
- nominal 121.388 116.868 128.885 116.009 126.433 120.005
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 624 614 580 566 566 550

c. Tabungan/ - nominal 0 0 0 0 0 0

Saving deposits
- rekening 0 0 0 0 0 0

Banten Dalam Angka 2004 327


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Regency/Municipality July August September October November December

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

71. Kota Tangerang

A. Rupiah / - nominal 7.532.693 7.656.284 7.693.558 7.941.986 7.923.153 8.646.187


Rupiah
- rekening 614.635 620.352 622.558 627.114 627.845 630.133

a. Giro/ - nominal 2.535.738 2.539.420 2.581.054 2.584.593 2.516.082 3.084.859


Demand deposit
- rekening 12.660 12.849 13.205 13.447 13.485 13.498

b. Simpanan
- nominal 2.224.224 2.268.243 2.210.041 2.390.469 2.363.606 2.413.717
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 22.492 22.308 23.073 22.342 22.181 23.075

c. Tabungan/ - nominal 2.772.731 2.848.621 2.902.463 2.966.924 3.043.465 3.147.611

Saving deposits
- rekening 579.483 585.195 586.280 591.325 592.179 593.560

B. Valuta Asing - nominal 323.352 313.766 300.481 337.738 321.063 440.146


Foreign Excha
- rekening 2.856 2.853 2.882 2.871 2.882 2.861

a. Giro/ - nominal 195.069 188.911 184.897 187.779 184.233 192.583


Demand deposit
- rekening 2.268 2.260 2.254 2.278 2.272 2.255

b. Simpanan
- nominal 128.283 124.855 115.584 149.959 136.830 247.563
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 588 593 628 593 610 606

c. Tabungan/ - nominal 0 0 0 0 0 0

Saving deposits
- rekening 0 0 0 0 0 0

Banten Dalam Angka 2004 328


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Regency/Municipality January February March April May June

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

72. Kota Cilegon

A. Rupiah / - nominal 1.635.394 1.593.032 1.535.151 1.463.069 1.511.568 1.501.625

Rupiah
- rekening 296.128 262.777 282.936 264.187 269.937 269.790

a. Giro/ - nominal 284.954 277.860 268.797 250.975 280.714 274.241

Demand deposit
- rekening 5.596 5.202 5.673 5.736 5.781 5.769

b. Simpanan
- nominal 694.598 647.416 605.164 526.873 522.024 491.061
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 6.782 6.674 6.402 6.242 6.091 5.944

c. Tabungan/ - nominal 655.842 667.756 661.190 685.221 708.830 736.323

Saving deposits
- rekening 283.750 250.901 270.861 252.209 258.065 258.077

B. Valuta Asing - nominal 225.888 395.333 255.068 320.547 212.221 179.601

Foreign Excha
- rekening 1.145 1.157 1.158 1.138 1.113 1.099

a. Giro/ - nominal 99.901 85.759 84.903 106.145 78.748 92.390

Demand deposit
- rekening 946 944 952 943 929 915

b. Simpanan
- nominal 125.969 309.555 170.125 214.361 133.429 87.164
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 193 207 200 189 178 178

c. Tabungan/ - nominal 18 19 40 41 44 47

Saving deposits
- rekening 6 6 6 6 6 6

Banten Dalam Angka 2004 329


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Regency/Municipality July August September October November December

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

72. Kota Cilegon

A. Rupiah / - nominal 1.553.565 1.569.282 1.681.565 1.687.729 1.670.629 1.907.349


Rupiah
- rekening 269.619 270.232 270.443 271.859 272.673 272.307

a. Giro/ - nominal 324.975 345.769 427.997 343.308 447.204 325.628


Demand deposit
- rekening 5.692 5.738 5.934 5.873 5.764 5.195

b. Simpanan
- nominal 499.360 508.623 539.900 597.817 485.389 813.638
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 5.876 5.882 5.806 5.736 5.676 5.620

c. Tabungan/ - nominal 729.230 714.890 716.668 746.604 738.036 768.083

Saving deposits
- rekening 258.051 258.612 258.703 260.250 261.233 261.492

B. Valuta Asing - nominal 127.445 183.745 349.633 244.186 176.537 181.322


Foreign Excha
- rekening 1.088 1.081 1.086 1.071 1.057 969

a. Giro/ - nominal 79.651 98.667 102.926 108.188 82.983 90.805


Demand deposit
- rekening 904 896 885 881 872 811

b. Simpanan
- nominal 47.748 85.029 246.659 135.949 93.504 90.465
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 178 179 195 184 179 152

c. Tabungan/ - nominal 46 49 48 49 50 52

Saving deposits
- rekening 6 6 6 6 6 6

Banten Dalam Angka 2004 330


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Regency/Municipality January February March April May June

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

JUMLAH/Total

A. Rupiah / - nominal 15.363.556 15.282.802 15.049.178 15.354.748 15.541.956 15.895.296

Rupiah
- rekening 2.277.032 2.220.990 2.154.422 2.182.625 2.387.335 2.234.908

a. Giro/ - nominal 3.685.825 3.672.530 3.713.411 3.802.021 3.994.092 4.124.806

Demand deposit
- rekening 41.673 41.836 39.421 38.426 38.796 39.034

b. Simpanan
- nominal 5.486.674 5.369.023 5.085.342 5.110.407 4.926.291 4.990.419
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 64.074 62.740 60.518 59.216 58.004 57.426

c. Tabungan/ - nominal 6.191.057 6.241.249 6.250.425 6.412.320 6.621.573 6.780.071

Saving deposits
- rekening 2.171.285 2.116.414 2.055.483 2.084.983 2.290.805 2.138.448

B. Valuta Asing - nominal 1.224.880 1.389.356 1.242.101 1.340.672 1.208.419 1.222.426

Foreign Excha
- rekening 10.195 10.129 9.816 9.754 9.651 9.536

a. Giro/ - nominal 662.014 637.718 634.265 679.613 631.817 727.923

Demand deposit
- rekening 8.264 8.188 7.901 7.859 7.795 7.763

b. Simpanan
- nominal 562.779 751.538 607.711 660.932 576.460 494.362
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 1.922 1.932 1.906 1.886 1.847 1.764

c. Tabungan/ - nominal 87 100 125 127 142 141

Saving deposits
- rekening 9 9 9 9 9 9

Banten Dalam Angka 2004 331


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/ Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Regency/Municipality July August September October November December

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

JUMLAH/Total

A. Rupiah / - nominal 15.904.464 16.292.148 16.600.930 16.964.684 17.075.601 18.422.259


Rupiah
- rekening 2.269.047 2.244.339 2.219.153 2.267.030 2.311.673 2.335.138

a. Giro/ - nominal 4.115.714 4.244.875 4.458.893 4.390.914 4.510.846 4.934.617


Demand deposit
- rekening 38.693 39.110 39.743 39.913 39.958 38.683

b. Simpanan
- nominal 5.008.497 5.214.522 5.198.858 5.454.033 5.264.969 5.777.863
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 55.964 55.578 55.421 55.143 54.890 56.579

c. Tabungan/ - nominal 6.780.253 6.832.751 6.946.179 7.119.737 7.299.786 7.709.779

Saving deposits
- rekening 2.174.390 2.149.651 2.123.989 2.171.974 2.216.825 2.239.876

B. Valuta Asing - nominal 1.140.565 1.197.553 1.360.281 1.261.708 1.131.645 1.299.366


Foreign Excha
- rekening 9.419 9.419 9.337 9.283 9.268 9.296

a. Giro/ - nominal 732.845 703.481 740.870 743.263 679.903 730.822


Demand deposit
- rekening 7.644 7.591 7.553 7.544 7.514 7.487

b. Simpanan
- nominal 407.594 493.304 618.730 517.765 451.064 567.845
Berjangka/
Time deposit
- bilyet 1.763 1.816 1.773 1.727 1.742 1.797

c. Tabungan/ - nominal 126 768 681 680 678 699

Saving deposits
- rekening 12 12 11 12 12 12
Sumber : Bank Indonesia Cabang Bandung
Source : Indonesia Bank of Bandung

Banten Dalam Angka 2004 332


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Menurut


Kabupaten/Kota, Jenis Valuta, Jenis Penggunaan Dan Sektor
Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di Banten
Tabel 9.4.3
Comme rcial
sBank’ sOut s
tandi ngCr edi
tsi
nRupi ahand
Table
Foreign Exchange by RegionsType of Currency, Type of Credits
and Economics Sectors Based on Projects Location in Banten
2004
(Juta Rp/Millions of Rp)

Kabupaten/Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Reg/Mun January February March April May June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Pandeglang
A. Menurut Jenis Valuta
1.649.759 1.646.925 563.691 623.064 644.368 626.761
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 770.178 767.013 475.948 533.563 548.636 529.096
2. Valas/Foreign Exchange 879.581 879.912 87.743 89.501 95.732 97.665
B. Menurut Peggunaan
1.649.759 1.646.925 563.691 623.064 644.368 626.761
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 1.352.949 1.352.758 260.249 309.369 326.920 322.575
2. Investasi/Investment 19.281 23.615 24.954 30.239 34.947 37.898
3. Konsumsi/Consumer 277.529 270.552 278.488 283.456 282.501 266.288
C. Menurut Sektor Ekonomi
1.649.759 1.646.925 563.691 623.064 644.368 626.761
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 95.869 95.906 95.979 156.535 155.536 155.053
2. Pertambangan/Mining
3. Perindustrian/Industry 1.211.033 1.211.336 106.158 107.969 114.159 116.112
4. Listrik, Gas dan Air/
0 0 0 0 0 0
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 1.974 1.932 2.306 2.692 6.211 6.825
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 57.298 59.202 62.949 62.899 75.623 70.050
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 1.231 1.914 2.674 2.258 2.195 2.282
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
3.908 4.289 3.944 5.336 6.686 8.723
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
737 1.614 11.013 1.739 1.277 1.248
Community social Services
10. Lain-lain/Others 277.709 270.732 278.668 283.636 282.681 266.468

Banten Dalam Angka 2004 333


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Reg/Mun July August September October November December
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Pandeglang
A. Menurut Jenis Valuta
635.634 639.968 639.524 665.566 677.708 573.299
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 541.737 543.226 544.261 571.033 583.686 571.334
2. Valas/Foreign Exchange 93.897 96.742 95.263 94.533 94.022 1.965
B. Menurut Peggunaan
635.634 639.968 639.524 665.566 677.708 573.299
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 330.067 327.822 317.113 331.099 341.839 229.830
2. Investasi/Investment 38.104 35.917 38.646 40.261 41.414 44.577
3. Konsumsi/Consumer 267.463 276.229 283.765 294.206 294.455 298.892
C. Menurut Sektor Ekonomi
635.634 639.968 639.524 665.566 677.708 573.299
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 154.288 154.003 157.185 157.388 157.910 156.755
2. Pertambangan/Mining 10 10 9
3. Perindustrian/Industry 112.346 115.284 114.127 113.478 113.061 3.230
4. Listrik, Gas dan Air/
0 0 0 0 15 25
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 9.781 10.067 12.209 10.324 9.671 4.851
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 77.124 70.778 58.790 75.939 88.052 92.459
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 2.696 4.804 3.566 4.012 3.948 6.175
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
10.477 7.350 8.678 8.916 9.338 9.722
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
1.279 1.288 1.039 1.128 1.083 1.016
Community social Services
10. Lain-lain/Others 267.643 276.394 283.930 294.371 294.620 299.057

Banten Dalam Angka 2004 334


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Reg/Mun January February March April May June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
02. Lebak
A. Menurut Jenis Valuta
392.629 378.221 408.583 442.861 452.729 463.908
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 392.629 378.221 408.583 442.861 452.729 463.908
2. Valas/Foreign Exchange 0 0 0 0 0 0
B. Menurut Peggunaan
392.629 378.221 408.583 442.861 452.729 463.908
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 119.499 118.422 123.687 147.919 150.188 170.518
2. Investasi/Investment 29.862 31.179 32.389 32.993 33.542 35.107
3. Konsumsi/Consumer 243.268 228.620 252.507 261.949 268.999 258.283
C. Menurut Sektor Ekonomi
392.629 378.221 408.583 442.861 452.729 463.908
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 72.373 72.373 72.372 72.355 72.155 72.303
2. Pertambangan/Mining 953 895 895 56 301 37
3. Perindustrian/Industry 752 1.060 749 26.029 26.207 26.110
4. Listrik, Gas dan Air/
11 11 11 11 11 11
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 5.898 5.914 6.007 6.107 6.662 6.591
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 61.208 61.665 68.406 66.783 68.946 70.574
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 850 1.763 1.744 1.816 1.753 2.699
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
1.138 1.384 1.441 2.411 2.570 3.202
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
3.665 3.598 3.513 4.406 4.187 23.160
Community social Services
10. Lain-lain/Others 245.781 229.558 253.445 262.887 269.937 259.221

Banten Dalam Angka 2004 335


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Reg/Mun July August September October November December
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
02. Lebak
A. Menurut Jenis Valuta
477.281 465.150 475.939 486.943 483.846 485.769
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 477.281 465.150 475.939 486.943 483.846 485.769
2. Valas/Foreign Exchange 0 0 0 0 0 0
B. Menurut Peggunaan
477.281 465.150 475.939 486.943 483.846 485.769
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 171.322 149.672 150.225 153.737 149.796 149.881
2. Investasi/Investment 37.828 38.364 39.050 38.749 39.055 41.567
3. Konsumsi/Consumer 268.131 277.114 286.664 294.457 294.995 294.321
C. Menurut Sektor Ekonomi
477.281 465.150 475.939 486.943 483.846 485.769
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 74.248 74.591 74.352 74.084 74.033 73.830
2. Pertambangan/Mining 479 517 133 153 168 266
3. Perindustrian/Industry 26.097 2.008 1.998 1.065 1.051 1.952
4. Listrik, Gas dan Air/
11 11 12 11 11 11
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 6.115 6.284 6.676 7.344 5.508 5.058
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 90.181 93.362 96.603 99.729 97.735 99.972
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 3.747 3.803 2.166 1.961 1.694 1.545
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
3.775 3.113 3.260 3.716 4.085 4.302
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
3.559 3.409 3.136 3.484 3.627 3.575
Community social Services
10. Lain-lain/Others 269.069 278.052 287.603 295.396 295.934 295.258

Banten Dalam Angka 2004 336


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Reg/Mun January February March April May June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
03. Tangerang
A. Menurut Jenis Valuta
13.281.306 13.355.739 13.678.557 13.839.227 14.673.834 15.429.537
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 8.319.130 8.466.708 8.554.469 8.601.856 9.287.417 9.653.485
2. Valas/Foreign Exchange 4.962.176 4.889.031 5.124.088 5.237.371 5.386.417 5.776.052
B. Menurut Peggunaan
13.281.306 13.355.739 13.678.557 13.839.227 14.673.834 15.429.537
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 6.849.249 6.774.808 7.048.949 6.900.571 7.244.154 7.861.610
2. Investasi/Investment 3.507.125 3.509.989 3.504.791 3.730.951 4.196.870 4.300.924
3. Konsumsi/Consumer 2.924.932 3.070.942 3.124.817 3.207.705 3.232.810 3.267.003
C. Menurut Sektor Ekonomi
13.281.306 13.355.739 13.678.557 13.839.227 14.673.834 15.429.537
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 47.259 48.602 49.716 48.675 73.079 48.827
2. Pertambangan/Mining 3.451 3.397 3.606 2.537 5.844 6.334
3. Perindustrian/Industry 6.497.216 6.381.963 6.703.035 6.747.777 6.888.846 7.590.725
4. Listrik, Gas dan Air/
137.931 139.091 928.268 941.399 1.002.768 975.340
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 1.174.594 1.239.748 317.214 325.686 328.890 336.426
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 1.497.113 1.463.363 1.522.470 1.559.615 1.611.713 1.608.369
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 204.457 217.780 218.225 255.319 276.986 268.730
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
560.910 576.841 586.969 519.939 1.029.008 1.098.129
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
191.416 171.916 181.815 187.763 177.761 183.211
Community social Services
10. Lain-lain/Others 2.966.959 3.113.038 3.167.239 3.250.517 3.278.939 3.313.446

Banten Dalam Angka 2004 337


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Reg/Mun July August September October November December
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
03. Tangerang
A. Menurut Jenis Valuta
15.442.579 16.091.053 16.359.446 16.214.429 16.448.495 17.341.359
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 9.528.427 9.857.641 10.404.939 10.689.650 10.779.645 11.594.372
2. Valas/Foreign Exchange 5.914.152 6.233.412 5.954.507 5.524.779 5.708.850 5.746.987
B. Menurut Peggunaan
15.442.579 16.091.053 16.359.446 16.214.429 16.488.495 17.341.359
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 7.877.410 8.278.316 8.437.499 7.981.659 8.157.715 8.489.714
2. Investasi/Investment 4.212.662 4.334.235 4.298.313 4.367.964 4.354.543 4.762.392
3. Konsumsi/Consumer 3.352.507 3.478.502 3.623.634 3.864.806 3.976.237 4.089.253
C. Menurut Sektor Ekonomi
15.442.579 16.091.053 16.359.446 16.214.429 16.448.495 17.341.359
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 75.896 114.132 225.139 222.240 222.041 236.425
2. Pertambangan/Mining 7.454 7.456 7.390 7.164 7.119 7.118
3. Perindustrian/Industry 7.724.877 8.023.239 7.967.105 7.571.914 7.671.132 7.864.890
4. Listrik, Gas dan Air/
949.349 973.410 907.977 901.171 896.132 881.165
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 330.629 344.181 333.633 344.092 343.202 691.516
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 1.513.169 1.532.769 1.579.700 1.629.000 1.674.265 1.949.805
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 262.803 271.988 264.281 257.257 248.904 155.153
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
1.035.996 1.118.473 1.206.743 1.185.366 1.214.084 1.183.231
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
172.092 180.774 198.389 185.909 190.036 237.023
Community social Services
10. Lain-lain/Others 3.370.314 3.524.631 3.669.089 3.910.316 4.021.580 4.135.033

Banten Dalam Angka 2004 338


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Reg/Mun January February March April May June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
04. Serang
A. Menurut Jenis Valuta
3.297.696 3.183.171 3.283.177 3.358.492 3.518.396 3.980.222
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 1.574.283 1.476.995 1.489.816 1.496.555 1.484.707 1.643.607
2. Valas/Foreign Exchange 1.723.413 1.706.176 1.793.361 1.861.937 2.033.689 2.336.615
B. Menurut Peggunaan
3.297.696 3.183.171 3.283.177 3.358.492 3.518.396 3.980.222
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 1.612.408 1.488.542 1.553.343 1.592.399 1.674.541 1.939.281
2. Investasi/Investment 1.012.079 1.041.764 1.040.233 1.053.859 1.110.035 1.266.917
3. Konsumsi/Consumer 673.209 652.865 689.601 712.234 733.820 774.024
C. Menurut Sektor Ekonomi
3.297.696 3.183.171 3.283.177 3.358.492 3.518.396 3.980.222
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 164.797 163.436 162.819 170.710 187.334 237.717
2. Pertambangan/Mining 4.258 4.156 4.291 4.330 4.331 4.270
3. Perindustrian/Industry 2.098.781 2.083.740 2.132.092 2.180.930 2.324.327 2.670.826
4. Listrik, Gas dan Air/
152 152 222 152 9 100
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 42.355 43.070 39.788 39.190 33.759 37.816
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 213.588 138.997 138.875 138.643 148.070 157.876
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 35.715 31.813 32.304 31.928 29.976 27.526
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
55.596 54.373 71.328 68.554 46.869 58.342
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
7.972 9.308 10.615 10.582 8.637 10.462
Community social Services
10. Lain-lain/Others 674.482 654.126 690.843 713.473 735.084 775.287

Banten Dalam Angka 2004 339


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Reg/Mun July August September October November December
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
04. Serang
A. Menurut Jenis Valuta
3.964.632 3.949.702 3.888.052 3.952.995 4.122.274 4.295.934
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 1.672.707 1.705.595 1.784.294 1.874.076 1.938.098 2.009.112
2. Valas/Foreign Exchange 2.291.925 2.244.107 2.103.758 2.078.919 2.184.176 2.286.822
B. Menurut Peggunaan
3.964.632 3.949.702 3.888.052 3.952.995 4.122.274 4.295.934
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 1.930.321 1.854.009 1.855.708 1.876.575 2.006.598 2.117.118
2. Investasi/Investment 1.241.063 1.265.384 1.232.607 1.236.259 1.246.758 1.281.849
3. Konsumsi/Consumer 793.248 830.309 799.737 840.161 868.918 896.967
C. Menurut Sektor Ekonomi
3.964.632 3.949.702 3.888.052 3.952.995 4.122.274 4.295.934
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 195.793 193.771 289.906 303.017 301.128 308.039
2. Pertambangan/Mining 6.281 6.480 4.355 4.620 4.728 15.457
3. Perindustrian/Industry 2.647.233 2.589.640 2.389.039 2.374.050 2.503.417 2.621.176
4. Listrik, Gas dan Air/
102 100 100 0 0 17
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 42.387 46.685 44.250 51.774 54.160 52.411
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 183.823 174.280 236.286 251.503 257.230 268.191
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 35.142 34.390 42.037 43.229 42.281 44.541
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
48.658 44.097 70.409 72.245 72.726 75.586
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
10.703 28.690 10.674 11.140 16.776 12.315
Community social Services
10. Lain-lain/Others 794.510 831.569 800.996 841.417 869.828 898.201

Banten Dalam Angka 2004 340


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Reg/Mun January February March April May June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
71. Kota Tangerang
A. Menurut Jenis Valuta
2.131.034 2.110.287 2.144.447 2.248.503 2.330.263 2.246.967
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 1.495.320 1.499.106 1.538.478 1.627.958 1.675.154 1.591.860
2. Valas/Foreign Exchange 635.714 611.181 605.969 620.545 655.109 655.107
B. Menurut Peggunaan
2.131.034 2.110.287 2.144.447 2.248.503 2.330.263 2.246.967
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 1.206.402 1.192.559 1.205.908 1.277.588 1.311.905 1.222.985
2. Investasi/Investment 251.386 270.712 267.750 268.778 282.993 258.457
3. Konsumsi/Consumer 673.246 647.016 670.789 702.137 735.365 765.525
C. Menurut Sektor Ekonomi
2.131.034 2.110.287 2.144.447 2.248.503 2.330.263 2.246.967
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 13.605 5.090 3.854 5.743 10.852 24.151
2. Pertambangan/Mining 53 26 11 45 83 120
3. Perindustrian/Industry 1.018.515 977.389 985.365 1.165.001 1.192.394 1.098.090
4. Listrik, Gas dan Air/
61.737 61.737 62.714 62.704 62.627 62.615
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 2.961 3.863 5.480 4.539 6.169 6.754
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 199.500 251.718 261.436 228.065 235.582 195.630
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 59.096 50.797 44.268 31.642 30.136 27.865
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
15.181 19.246 15.730 19.295 24.189 33.328
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
77.672 78.937 77.532 12.064 15.598 15.621
Community social Services
10. Lain-lain/Others 682.714 661.484 688.057 719.405 752.633 782.793

Banten Dalam Angka 2004 341


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Reg/Mun July August September October November December
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
71. Kota Tangerang
A. Menurut Jenis Valuta
2.193.576 2.392.252 2.443.950 2.496.754 2.583.237 2.723.294
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 1.521.540 1.672.694 1.717.629 1.725.582 1.777.770 1.856.658
2. Valas/Foreign Exchange 672.036 719.558 726.321 771.172 805.467 866.636
B. Menurut Peggunaan
2.193.576 2.392.252 2.443.950 2.496.754 2.583.237 2.723.294
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 1.152.675 1.258.956 1.261.023 1.223.583 1.272.835 1.356.567
2. Investasi/Investment 228.641 270.445 288.091 334.163 335.205 358.579
3. Konsumsi/Consumer 812.260 862.851 894.836 939.008 975.197 1.008.148
C. Menurut Sektor Ekonomi
2.193.576 2.392.252 2.443.950 2.496.754 2.583.237 2.723.294
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 15.766 23.638 81.145 75.303 67.111 76.556
2. Pertambangan/Mining 142 127 0 18 0 95
3. Perindustrian/Industry 1.030.230 1.149.762 1.120.891 1.149.184 1.205.586 1.272.524
4. Listrik, Gas dan Air/
62.310 62.367 62.362 62.356 62.133 62.192
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 25.655 26.302 23.064 22.630 21.748 32.927
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 174.976 180.493 178.282 151.620 156.659 162.461
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 20.737 18.669 26.692 34.997 35.343 42.874
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
34.301 34.366 19.173 21.905 17.011 20.091
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
7.736 16.414 20.242 22.470 25.151 28.128
Community social Services
10. Lain-lain/Others 821.723 880.114 912.099 956.271 992.495 1.025.446

Banten Dalam Angka 2004 342


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Reg/Mun January February March April May June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
72. Kota Cilegon
A. Menurut Jenis Valuta
2.818.167 2.623.025 2.478.453 2.446.836 2.836.980 2.496.407
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 1.756.956 1.593.573 1.532.367 1.489.709 1.604.595 1.403.882
2. Valas/Foreign Exchange 1.061.211 1.029.452 946.086 957.127 1.232.385 1.092.525
B. Menurut Peggunaan
2.818.167 2.623.025 2.478.453 2.446.836 2.836.980 2.496.407
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 1.069.494 867.840 714.597 652.927 779.094 543.815
2. Investasi/Investment 1.452.331 1.458.148 1.457.499 1.478.364 1.739.372 1.677.312
3. Konsumsi/Consumer 296.342 297.037 306.357 315.545 318.514 275.280
C. Menurut Sektor Ekonomi
2.818.167 2.623.025 2.478.453 2.446.836 2.836.980 2.496.407
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 357 357 357 357 7.823 370
2. Pertambangan/Mining 74.256 74.708 77.909 78.630 79.879 78.773
3. Perindustrian/Industry 2.194.326 1.978.378 1.820.820 1.746.745 2.154.774 1.840.380
4. Listrik, Gas dan Air/
7 7 7 7 7 10
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 64.779 65.077 56.937 55.141 34.915 46.507
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 87.844 89.968 95.332 106.644 103.007 103.380
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 34.080 48.307 43.718 62.921 61.989 62.539
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
62.440 61.892 64.115 73.814 68.949 76.860
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
2.970 6.528 12.151 6.282 6.373 11.158
Community social Services
10. Lain-lain/Others 297.108 297.803 307.107 316.295 319.264 276.430

Banten Dalam Angka 2004 343


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Reg/Mun July August September October November December
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
72. Kota Cilegon
A. Menurut Jenis Valuta
2.575.301 2.770.790 2.703.620 2.866.760 2.906.582 3.103.053
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 1.484.149 1.629.879 1.558.310 1.744.413 1.763.694 1.878.810
2. Valas/Foreign Exchange 1.091.152 1.140.911 1.145.310 1.122.347 1.142.888 1.224.243
B. Menurut Peggunaan
2.575.301 2.770.790 2.703.620 2.866.760 2.906.582 3.103.053
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 583.425 732.072 642.960 801.934 763.046 882.541
2. Investasi/Investment 1.710.363 1.752.688 1.767.124 1.765.316 1.842.201 1.906.437
3. Konsumsi/Consumer 281.513 286.030 293.536 299.510 301.335 314.075
C. Menurut Sektor Ekonomi
2.575.301 2.770.790 2.703.620 2.866.760 2.906.582 3.103.053
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 389 387 16.458 17.897 16.150 15.741
2. Pertambangan/Mining 79.053 87.937 109.019 108.933 108.743 121.385
3. Perindustrian/Industry 1.914.601 2.072.524 1.966.347 2.110.604 2.162.276 2.320.302
4. Listrik, Gas dan Air/
10 10 981 966 961 61
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 46.902 51.046 37.495 46.490 52.901 54.295
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 103.346 107.658 121.897 126.366 117.232 124.531
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 61.156 64.155 65.695 65.304 63.965 62.828
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
77.534 90.736 82.036 80.445 72.752 79.961
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
9.647 9.162 9.011 9.100 9.122 8.729
Community social Services
10. Lain-lain/Others 282.663 287.175 294.681 300.655 302.480 315.220

Banten Dalam Angka 2004 344


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Januari Februari Maret April Mei Juni


Reg/Mun January February March April May June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
JUMLAH/Total
A. Menurut Jenis Valuta
23.570.591 23.297.368 22.556.908 22.958.983 24.456.570 25.243.802
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 14.308.496 14.181.616 13.999.661 14.192.502 15.053.238 15.285.838
2. Valas/Foreign Exchange 9.262.095 9.115.752 8.557.247 8.766.481 9.403.332 9.957.964
B. Menurut Peggunaan
23.570.591 23.297.368 22.556.908 22.958.983 24.456.570 25.243.802
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 12.210.001 11.794.929 10.906.733 10.880.773 11.486.802 12.060.784
2. Investasi/Investment 6.272.064 6.335.407 6.327.616 6.595.184 7.397.759 7.576.615
3. Konsumsi/Consumer 5.088.526 5.167.032 5.322.559 5.483.026 5.572.009 5.606.403
C. Menurut Sektor Ekonomi
23.570.591 23.297.368 22.556.908 22.958.983 24.456.570 25.243.802
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 394.260 385.764 385.097 454.375 506.779 538.421
2. Pertambangan/Mining 82.971 83.182 86.712 85.598 90.438 89.534
3. Perindustrian/Industry 13.020.623 12.633.866 11.748.219 11.974.451 12.700.707 13.342.243
4. Listrik, Gas dan Air/
199.838 200.998 991.222 1.004.273 1.065.422 1.038.076
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 1.292.561 1.359.604 427.732 433.355 416.606 440.919
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 2.116.551 2.064.913 2.149.468 2.162.649 2.242.941 2.205.879
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 335.429 352.374 342.933 385.884 403.035 391.641
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
699.173 718.025 743.527 689.349 1.178.271 1.278.584
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
284.432 271.901 296.639 222.836 213.833 244.860
Community social Services
10. Lain-lain/Others 5.144.753 5.226.741 5.385.359 5.546.213 5.638.538 5.673.645

Banten Dalam Angka 2004 345


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Lanjutan
Continued

Kabupaten/Kota Juli Agustus September Oktober November Desember


Reg/Mun July August September October November December
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
JUMLAH/Total
A. Menurut Jenis Valuta
25.289.003 26.308.915 26.510.531 26.683.447 27.222.142 28.522.708
By Type of Currency
1. Rupiah/Rupiahs 15.225.841 15.874.185 16.485.372 17.091.697 17.326.739 18.396.055
2. Valas/Foreign Exchange 10.063.162 10.434.730 10.025.159 9.591.750 9.935.403 10.126.653
B. Menurut Peggunaan
25.289.003 26.308.915 26.510.531 26.683.447 27.262.142 28.522.708
By Type of Credits
1. Modal Kerja/Work Capital 12.045.220 12.600.847 12.664.528 12.368.587 12.691.829 13.225.651
2. Investasi/Investment 7.468.661 7.697.033 7.663.831 7.782.712 7.859.176 8.395.401
3. Konsumsi/Consumer 5.775.122 6.011.035 6.182.172 6.532.148 6.711.137 6.901.656
C. Menurut Sektor Ekonomi
25.289.003 26.308.915 26.510.531 26.683.447 27.262.142 28.522.708
By Economics Sectors
1. Pertanian/Agriculture 516.380 560.522 844.185 849.929 838.373 867.346
2. Pertambangan/Mining 93.409 102.517 120.897 120.898 120.768 144.330
3. Perindustrian/Industry 13.455.384 13.952.457 13.559.507 13.320.295 13.656.523 14.084.074
4. Listrik, Gas dan Air/
1.011.782 1.035.898 971.432 964.504 959.252 943.471
Electricity, Gas & Water
5. Konstruksi/Construction 461.469 484.565 457.327 482.654 487.190 841.058
6. Pedagangan, Restoran dan
Hotel/ Trade,Restaurant, & 2.142.619 2.159.340 2.271.558 2.334.157 2.391.173 2.697.419
Hotels
7. Pengangkutan, Pergudang
dan KomunikasiTransport, 386.281 397.809 404.437 406.760 396.135 313.116
Storage &Communication
8. Jasa-jasa Dunia Usaha/
1.210.741 1.298.135 1.390.299 1.372.593 1.389.996 1.372.893
Business Service
9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
205.016 239.737 242.491 233.231 245.795 290.786
Community social Services
10. Lain-lain/Others 5.805.922 6.077.935 6.248.398 6.598.426 6.776.937 6.968.215

Sumber : Bank Indonesia Cabang Bandung


Source : Indonesia Bank of Bandung

Banten Dalam Angka 2004 346


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi


Tabel 9.4.4
Performance of Cooperation Activity by
Table
Indicator of Production
2003-2004

Indikator Satuan
2003 2004
Indicator Unit
(1) (2) (3) (4)

Koperasi / Cooperative

Aktif/Active Unit 3.274 3.261

Non Aktif/Non Active Unit 1.489 1.740

Anggota / Member Orang / Person 655.932 737.543

Modal Sendiri / Capital Owned Juta Rp / Million Rp 200.702,33 231.040,19

Modal Luar / Capital Aid Juta Rp / Million Rp 419.305,50 422.501,76

Jumlah Asset / Asset Juta Rp / Million Rp 674.819,82 653.541,95

Volume Usaha / Omzet Juta Rp / Million Rp 1.101.052,34 1.101.132,99

Jumlah SHU / Capital Gain Juta Rp / Million Rp 71.594,75 51.120,83

Jumlah Manajer / Total Manajer Orang / Person 110 2.429

Jumlah Karyawan / Total Employee Orang / Person 5.966 6.360

Sumber: Dinas Perindagkop Propinsi Banten


Source : Industrial Trade and Cooperative of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 347


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha


Tabel 9.4.5 dan Kabupaten/ Kota
Table Number of Trade Business Permits Issued by Scale of
Establismhment and Municipality
2004

Perusahaan Besar Perusahaan Menengah `Perusahaan Kecil


Kabupaten / Kota
Large Scale Medium Scale Smaall Scale
Regency / Municipality
Establishment Establishment Establishment

(1) (2) (4) (6)


Kab/Reg

1. Pandeglang 46 138 1.472

2. Lebak 7 21 96

3. Tangerang 194 953 4.395

4. Serang 193 918 4.887

Kota/Mun

5. Tangerang 74 87 613

6. Cilegon 49 68 1.213

Banten 563 2185 12.676

2003 426 1.924 9.778

2002 141 1.424 9.358


Sumber: Dinas Perindagkop Propinsi Banten
Source : Industrial Trade and Cooperative of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 348


Bab IX Keuangan dan Harga-harga

Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status


Tabel 9.4.6 Kepemilikan di Banten
Table Number of Commercial Bank Offices
by Status in Banten
2001-2004

Status Kepemilikan/
2001 2002 2003 2004
Status
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Bank Pemerintah/ State 1) 41 52 60 60
-Kantor Pusat/Head - - - -
-Kantor Cabang/Branch 16 16 15 15
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br 18 25 32 31
-Kantor Kas/ Cash 7 11 13 14
2. Bank Swasta Nasional/ Private
94 101 114 126
National
-Kantor Pusat/Head - - - 1
-Kantor Cabang/Branch 21 22 24 27
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br 62 63 66 70
-Kantor Kas/ Cash 11 16 24 28
3. Bank Pemerintah Daerah/
11 12 14 17
Regional Goverment
-Kantor Pusat/Head - - - -
-Kantor Cabang/Branch 6 6 6 7
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br 3 4 5 5
-Kantor Kas/ Cash 2 2 3 5
4. Bank Asing dan Campuran/
- - 1 1
Foreign and Join
-Kantor Pusat/Head - - - -
-Kantor Cabang/Branch - - - -
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br - - 1 1
-Kantor Kas/ Cash - - - -

Jumlah/ Total 146 165 189 204

Sumber : Bank Indonesia Cabang Bandung


Source : Indonesia Bank of Bandung

Catatan /Note 1) Tidak termasuk Kantor Inspeksi dan BRI Unit/


Excluding BRI Unit and Inspection Offices

Banten Dalam Angka 2004 349


Bab X Pendapatan Regional
Penjelasan Teknis Technical Notes

Produk Domestik Regional Gross Domestic Regional


Bruto menggambarkan kemampuan Product described the ability of a
suatu wilayah dalam menciptakan region in creating output (value
output (nilai tambah) pada suatu added) at a certain time. To
waktu tertentu. PDRB dapat dilihat compile those, two approaches has
dari 2 sisi pendekatan, yaitu been used, i.e. “production
sektoral dan penggunaan. approach “ and “expenditure
Keduanya menyajikan komposisi approach”. Both of them,
data nilai tambah dirinci menurut presenting the composition of value
sumber pendapatan dan menurut added according to source of
komponen penggunaannya. PDRB income and expenditure component
dari sisi sektoral merupakan The first approach is to explain
penjumlahan seluruh komponen output produced by various kind of
nilai tambah bruto yang mampu economic activity, which value
diciptakan oleh sektor-sektor added generated by economic
ekonomi atas berbagai aktivitas sectors; while the second approach
produksinya. Sedangkan dari sisi is to explain the final uses of the
penggunaan menjelaskan tentang value added that had been created
pengunaan dari nilai tambah by all economics sectors .
tersebut ..

PDRB maupun agregat GDRP and its aggregations


turunannya disajikan dalam 2 (dua) are presented in two forms: 1) at
versi penilaian, yaitu atas dasar current market prices; and 2) at
“harga berlaku” atas dasar “harga constant base year market prices.
konstan”. Disebut sebagai harga In presenting current market
berlaku karena seluruh agregat prices, all aggregates are valued at
dinilai dengan menggunakan harga current market prices. On the other
pada tahun berjalan, sedangkan hand, base year constant market
harga konstan penilaiannya prices are shown by valuing all
didasarkan kepada harga satu tahun aggregates at fixed base year
dasar tertentu. Publikasi ini prices. Year of 1993 has been used
menggunakan harga tahun 1993 as the base year in this publication.
sebagai dasar penilaian.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Economic growth derives


diperoleh dari perhitungan PDRB from GDRP at constant market
atas dasar harga konstan. Diperoleh prices, by decreasing the value
dengan cara mengurangi nilai GDRP year of n with the value
PDRB pada tahun ke-n terhadap GDRP year of n-1 and divided with
nilai pada tahun ke n-1 (tahun the value GDRP year of n-1 than
sebelumnya), dibagi dengan nilai multiplied with 100 percent.
Banten Dalam Angka 2004 353
Bab X Pendapatan Regional
pada tahu ke n-1, kemudian Growth rate of GDRP
dikalikan dengan 100 persen. Laju shows/explain income /production
pertumbuhan menunjukkan progress of certain year to the
perkembangan agregat pendapatan previous year
dari satu waktu terhadap waktu
sebelumnya.

Produk Domestik Regional Per capita GDRP is one of


Bruto (PDRB) Perkapita adalah macro economic indicators that
salah satu indikator makro yang use to measure the level of citizens
biasa digunakan untuk mengukur wealthy in a region at certain
tingkat kemakmuran penduduk di time/year. Per capita GDRP is
suatu daerah dalam jangka waktu GDRP at current market prices
tertentu. PDRB perkapita divided by mid-year population of a
merupakan PDRB adhb dibagi region at certain year.
jumlah penduduk pertengahan
tahun suatu daerah dalam jangka
waktu tertentu.

Produk Domestik Regional Bruto Gross Domestic Regional Product


(PDRB) (GDRP)

Total Produksi barang dan The ammount of services


jasa yang dihasilkan para pelaku and goods that produced by
ekonomi di Banten dicerminkan economic perpetrator in Banten
oleh besaran angka PDRBnya. expressed by its GDRP value. In
Pada tahun 2004, nilai PDRB the year 2004, GDRP Banten went
Banten sekitar 74,56 triliun rupiah. arround 74.56 billion rupiah. The
Nilai tersebut mengalami value increased about 1150 percent
peningkatan sebesar 11,50 persen than the value at previous year.
dari tahun sebelumnya. Secara Based on 1993 constant price,
konstan nilai “kue” perekonomian "cake" of Banten economics
Banten mencapai 21,19 triliun reached about 21,26 billion rupiah
rupiah atau meningkat 5,81 persen or increased 5.81 percent of
dari tahun sebelumnya. previous year.

Peningkatan perekonomian The improvement of Banten


Banten ini disebabkan oleh economics, mostly caused by the
kenaikan produksi pada hampir increasing of production at most of
semua sektor ekonomi yang ada, all existing economic sector,
khususnya sektor-sektor unggulan specially pre-eminent sectors like
seperti sektor industri, industrial sector, commerce,
perdagangan, pertanian dan banking and agriculture
perbankan.

Banten Dalam Angka 2004 354


Bab X Pendapatan Regional
Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Economic Growth by Sector

Empat tahun terakhir ini, For the last four year,


perekonomian Banten telah tumbuh economics of Banten Province had
dengan cukup menggembirakan. growed enough exciting. Growth of
Pertumbuhan ekonomi yang positif economics which are positive per
tiap tahunnya diharapkan dapat annum expected can give benefit,
memberikan dampak yang positif especially in the case of work field
terutama dalam hal penciptaan creation and lessen poorness level.
lapangan pekerjaan dan By successively, growth of Banten
mengurangi tingkat kemiskinan. economics from year 2001 to 2004
Secara berturut-turut pertumbuhan are, 3.72 percent, 5.33 percent,
ekonomi Banten dari tahun 2001– 5.62 percent and 5.81 percent.
2004 adalah, 3,72; 5,33; 5,62 dan
5,81 persen.

Peningkatan pertumbuhan The increasing of Banten


ekonomi Banten di tahun 2004 economics growth in year 2004
terutama dikarenakan oleh adanya especially caused by some of
sektor ekonomi yang tumbuh lebih economic sectors grows higher
tinggi di bandingkan dengan tahun than previous year. Such like
sebelumnya. Sektor dimaksud manufacturing industry sector
seperti sektor industri pengolahan which grow from 4.34 percent in
yang tumbuh dari 4,34 persen pada 2003 become 4.84 percent in 2004,,
2003 menjadi 4,84 persen pada electricity, gas and water supply
2004, listrik, gas dan air bersih dari from 5.65 percent become 5.90
5,65 persen menjadi 5,90 persen, percent, building construction,
bangunan dari 5,51 persen menjadi from 5.51 percent become 9.71
9,71 persen, perdagangan, hotel percent, trade, hotel and
dan restoran dari 5,75 persen restaurant, from 5.75 percent
menjadi 6,22 persen, pengangkutan become 6.22 percent, transpor-
dan komunikasi dari 7,24 persen tation and communication from
menjadi 8,30 persen. Demikian 7.24 percent to 8,30 percent. And
juga dengan sektor jasa-jasa yang so it was with services sector which
tumbuh dari 4,80 persen pada 2003 grow from 8.30 percent in 2003
menjadi 6,06 persen pada 2004. become 6.06 percent in 2004.

Pertumbuhan di sektor Growth of electricity, gas


listrik, gas dan air minum. dipacu and water supply sector raced by
oleh tingginya produksi untuk higher production supply to
mensupply kebutuhan pelanggan customer necessity, industial and
baik industri maupun masyarakat society. The great number of
Banyaknya perumahan dan housing and other construction
konstruksi lainnya yang terjadi di that happened in
Banten Dalam Angka 2004 355
Bab X Pendapatan Regional

Banten tahun 2004 memicu Banten in year 2004 pushed


pertumbuhan sektor bangunan. growth of construction sector. The
Situasi keamanan yang kondusif situation of national security which
mampu menarik investor dan is very condusif could invite
menyemarakkan kegiatan ekspor- investor and made glorious export-
impor. Hal tersebut menjadi import activity. Those things
pemicu pertumbuhan di sektor believed had pushed growth in
perdagangan dan industri trade and industrial manufacturing
pengolahan. sector.

Sektor yang menjadi The sector that becoming


primadona pada tahun 2004 adalah primadona in 2004 is
pengangkutan dan komunikasi. communication and transportation.
Maraknya kegiatan di Banten The hoisterous of activity in
sebagai provinsi baru yang sedang Banten as a new province become
berkembang menjadi pemicu the trigger of growth in this
pertumbuhan di sektor ini. sector.The glorious usage of
Mewabahnya penggunaan alat telecommunications device, such as
telekomunikasi serta banyak handphone and the appearence of
bermunculannya perusahaan new telecommunications services
penyedia jasa komunikasi company had pushed growth in
menyebabkan pesatnya communications sector in Banten in
pertumbuhan sektor komunikasi. 2004.

Sementara itu, pulihnya Meanwhile, the recovery of


sektor perbankan nasional berimbas national banking sector induce to
pada membaiknya pertumbuhan the recovery of financial sector
sektor keuangan di Banten growth in Banten. The increasing
Meningkatnya kepercayaan of trust of society at bank, marked
masyarakat pada bank ditandai with growing of rupiah deposit
dengan tumbuhnya dana simpanan fund and foreign exchange at
rupiah dan valas bank umum yang public bank that exist in Banten,
ada di Banten, dari sekitar 16,5 from around 16,500 billion rupiah
triliun rupiah pada 2003 menjadi at 2003 becoming around 19,700
sekitar 19,7 triliun rupiah pada billion rupiah by the end of 2004.
akhir 2004. Sedangkan, maraknya While, the hoisterous of banking
kegiatan perbankan ditandai activity marked with the increasing
dengan meningkatnya kredit rupiah of rupiah and foreign exchange
dan valas yang disalurkan ke credit offered to society, which
masyarakat sebesar 21 persen about 21 percent higher compared
dibanding tahun lalu. to last year
Banten Dalam Angka 2004 356
Bab X Pendapatan Regional
Sektor-sektor ekonomi yang Economic sectors which grow
mengalami pertumbuhan lebih smaller than previous year are
kecil dibandingkan dengan tahun mining and quarrying sector and
sebelumnya adalah sektor also government and financial,
pertambangan dan penggalian dan ownership and business sector.
sektor keuangan, persewaan dan
jasa perusahaan.

Meskipun sektor-sektor Though the sectors growth


tersebut mengalami pertumbuhan smaller compared to previous year,
yang lebih kecil dibandingkan it doesn’t mean the sectors
tahun sebelumnya, tidak berarti hal experience of degradation. That
ini mengalami penurunan. Yang happened is, the economic motion
terjadi adalah bahwa gerak from the sector was not as quickly
ekonomi sektor tersebut tidak as previous year or we can say that
secepat tahun sebelumnya atau the sectors having a little
sedikit mengalami perlambatan. deceleration. This matter needs to
Hal ini perlu menjadi perhatian, become attention, especially by
terutama oleh pemerintah daerah local government who must looked
untuk dicarikan solusi agar sektor- for solution, so that this sectors
sektor ini bisa bergerak lebih cepat can runs faster again in the year to
lagi pada tahun yang akan datang. come.

PDRB Perkapita GDRP per Capita

Angka PDRB perkapita The number of GDRP per


merupakan indikator kesejahteraan Capita used to be the indicator of
masyarakat secara makro yang prosperity to a society, which
dapat dijadikan cermin kesejah macroly able to describe the
teraan masyarakat. Semakin tinggi wealthy level among the society.
PDRB perkapita yang di terima More higher, level of GDRP per
oleh penduduk berarti semakin Capita which accepting by
tinggi kesejahteraannya. Sebalik resident, more wealthy the society.
nya penurunan PDRB perkapita The opposite of that, degradation of
pada suatu daerah, menggambarkan GDRP perkapita at one particular
penurunan tingkat kesejahteraan area, depicting degradation of
masyarakatnya. prosperity level of society.

PDRB perkapita propinsi GDRP per Capita


Banten pada tahun 2004 sebesar Province of Banten in the year
8,27 juta rupiah. Dibandingkan 2003 equal to 8.27 million rupiah.
dengan tahun sebelumnya, PDRB Compared to previous year, this
perkapita ini mengalami GDRP Per Capita growth about
peningkatan sebesar 8,08 persen.. 8.08 percent.

Banten Dalam Angka 2004 357


Bab X Pendapatan Regional
Berdasarkan harga konstan 1993, Based on constant price 1993
PDRB perkapita Banten sebesar GDRP per Capita Banten equal to
2,35 juta rupiah, atau tumbuh 2.35 million rupiah, or grow about
sebesar 2,56 persen dibandingkan 2.56 percent compared to previous
tahun sebelumnya year

Perlu jadi catatan bahwa GDRP per Capita unlike


PDRB perkapita tidak sama dengan income per Capita. GDRP per
pendapatan perkapita. PDRB Capita only depicting value added
perkapita hanya menggambarkan that formated in Banten divided
NTB yang terbentuk di Banten with entire/all resident, without see
dibagi dengan seluruh penduduk. wether the value added property
Di sini tidak melihat apakah NTB belongs to resident of Banten or
ini milik penduduk Banten atau not. Meanwhile, income per
bukan. Sementara pendapatan Capita really describing the value
perkapita benar-benar added that formated by resident of
menggambarkan NTB yang Banten, both for residing in Banten
dimiliki oleh penduduk Banten, and also outside Banten.
baik yang berada di Banten
maupun di luar Banten.

Banten Dalam Angka 2004 358


Bab X Pendapatan Regional

Grafik 10.1. Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2004 (persen)

Angkutan & Kom


Perdag, Hotel & 7,17% Jasa-Jasa Listrik, Gas & Air
5,05% 4,66%
Rest
17,45%
Bangunan
2,25%

Lainya
5,58% Keuangan
3,22%

Pertambang &
Penggalian
Industri Pertanian 0,11%
51,27% 8,82%

Grafik 10.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten


Tahun 2000-2004 (persen)

7
6
5 5,62 5,81
4 5,33
3 4,53
3,72
2
1
0
2000 2001 2002 2003 2004

Banten Dalam Angka 2004 359


Bab X Pendapatan Regional

Grafik 10.3. PDRB Banten Atas Harga Berlaku Menurut


Jenis Pengeluaran Tahun 2003 (persen)
Tahun 2004

42,33
34,09

6,665 2,67 0,41


13,85

Nirlaba Pemerintah PMTB Stok Ekspor Impor

Grafik 10.4 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota se- Banten
Tahun 2003

23,86
25 18,44

20

15 8,94 10,07

10 3,94 3,82

0
Pandeglang

Cilegon
Tangerang

Tangerang
Lebak

Serang

Kota
Kota

Banten Dalam Angka 2004 360


Bab X Pendapatan Regional

Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Banten


Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tabel 10.1.1 Gross Regional Domestic Product of Banten at
Table Current Market Price by Industrial Origin
( Juta / Millions Rp )
2001 - 2004

Lapangan Usaha 2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)


Industrial Origin
(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN / Agriculture 4.928.251,09 5.501.686,61 5.995.810,80 6.530.642,06
a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm 3.259.946,30 3.590.631,62 3.955.446,93 4.320.379,25
Food Crops
b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops 371.666,95 440.047,99 446.120,58 452.047,96
c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ 890.034,55 1.005.123,00 1.093.134,84 1.221.240,90
Livestock and Product
d. Kehutanan/ Forestry 30.924,83 35.282,50 37.590,05 41.450,24
e. Perikanan/ Fishery 375.678,46 430.601,50 463.518,40 495.523,72
2. PERTAMBANGAN DAN 57.730,77 64.991,41 72.121,79 79.474,41
PENGGALIAN/ Mining and
Quarrying
a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and 0,00 0,00 0,00 0,00
nature Gas
b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining 16.396,00 18.733,60 20.887,50 22.674,00
Excluiding Oil/Gas
c. Penggalian/ Quarrying 41.334,77 46.257,81 51.234,29 56.800,41
3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ 27.491.202,42 31.435.669,91 34.420.564,40 38.276.853,66
Manufacturing Industry
a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas/ Industry 27.491.202,42 31.435.669,91 34.420.564,40 38.276.853,66
Exluiding Oil/Gas
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ 1.965.219,30 2.835.177,46 3.078.739,34 3.370.052,79
Electricity, Gas, and Water Supply
a. Listrik/ Electricity 1.923.575,44 2.785.469,46 3.023.419,70 3.309.014,97
b. Gas kota/ Gas 0,00 0,00 0,00
c. Air bersih/ WaterSupply 41.643,86 49.708,00 55.319,64 61.037,82
5. B A N G U N A N/ Contruction 1.288.221,85 1.484.435,88 1.644.567,21 1.898.331,36
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN 9.136.403,21 10.432.756,18 11.491.036,36 12.598.866,72
RESTORAN/ Trade, Hotel and
Restaurant
a. Perdagangan besar dan eceran/ 7.648.729,78 8.644.775,00 9.490.816,82 10.287.393,33
Wholesale and Retail Trade
b. H o t e l/ Hotel 63.190,00 67.427,45 69.015,04 72.235,84
c. Restoran/ Restaurant 1.424.483,43 1.720.553,73 1.931.204,50 2.239.237,55

Banten Dalam Angka 2004 361


Bab X Pendapatan Regional
Lanjutan
Continued

Lapangan Usaha 2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)


Industrial Origin

(1) (2) (3) (4) (5)


7. PENGANGKUTAN DAN 3.932.326,49 4.687.484,29 5.182.027,26 5.807.516,58
KOMUNIKASI/ Transport and
Communication
a. Pengangkutan/ Transport 3.492.302,71 4.037.233,24 4.465.895,51 4.975.770,45
1) Angkutan Rel/ Railway Transport 20.202,47 22.637,50 24.431,22 26.562,20
2) Angkutan Jalan Raya/ Road 1.603.672,78 1.870.551,62 2.089.884,08 2.343.295,08
Transport
3) Angkutan Laut / Sea Transpot 422.728,71 491.446,16 516.506,63 564.467,90
4) Angkutan Sungai dan 86.049,73 98.102,18 108.180,59 122.216,71
Penyeberangan/ River and Ferry
Transport
5) Angkutan Udara/ Air Transport 772.683,00 893.971,00 1.007.174,69 1.116.400,77
6) Jasa Penunjang Angkutan/ 586.966,02 660.524,78 719.718,30 802.827,78
Services Allied toTransport
b. Komunikasi/ Communication 440.023,78 650.251,05 716.131,75 831.746,13
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & 767.602,65 1.016.309,70 1.750.259,19 2.329.052,13
JASA PERUSAHAAN/ Finance,
Dwelling and Business Service
a. B a n k/ Bank -230.385,00 -208.299,00 338.410,00 644.310,00
b. Lembaga keuangan lainnya/ Other 73.739,16 87.516,71 100.829,69 115.923,94
Finacial Intermediaries
c. Sewa bangunan/ Ownership of 755.633,20 944.309,31 1.096.205,50 1.324.465,49
Dwellings
d. Jasa perusahaan/ Business Services 168.615,29 192.782,68 214.814,00 244.352,70
9. JASA-JASA/ Services 2.403.423,63 2.888.647,43 3.239.307,41 3.671.963,80
a. Pemerintahan umum/ Public Service 1.244.612,40 1.502.563,15 1.702.983,60 1.926.790,23
b. S w a s t a/ Private Services 1.158.811,23 1.386.084,28 1.536.323,81 1.745.173,57
1) Sosial kemasyarakatan/ Social 295.405,91 361.139,14 412.406,93 483.280,79
and Community Service
2) Hiburan dan rekreasi/ 38.493,49 44.463,83 48.762,80 53.631,02
Entertainment and Recreation
3) Perorangan dan rumah tangga/ 824.911,83 980.481,31 1.075.154,08 1.208.261,76
Personal and Household

PRODUK DOMESTIK REGIONAL


BRUTO/ Gross Regional Domestic 51.970.381,42 60.347.158,86 66.874.433,76 74.562.753,50
Product
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 362


Bab X Pendapatan Regional

Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Banten


Atas Dasar Harga Konstan 1993 Menurut Lapangan Usaha
Tabel 10.1.2 Gross Regional Domestic Product of Banten
Table Constant Price1993 by Industrial Origin
( Juta / Millions Rp)
2001 - 2004

Lapangan Usaha 2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)


Industrial Origin

(1) (2) (3) (4) (5)


1. PERTANIAN / Agriculture 1.738.252,72 1.771.150,67 1.820.889,16 1.859.686,56
a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm 1.066.073,55 1.059.245,86 1.100.937,13 1.120.081,73
Food Crops
b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops 132.537,84 141.299,17 142.701,74 143.923,38
c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ 379.780,00 397.140,54 396.131,34 408.490,64
Livestock and Product
d. Kehutanan/ Forestry 13.910,10 14.289,62 14.361,72 14.750,76
e. Perikanan/ Fishery 145.951,23 159.175,48 166.757,23 172.440,05
2. PERTAMBANGAN DAN 20.672,57 21.156,54 22.321,08 23.364,34
PENGGALIAN/ Mining and
Quarrying
a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and 0,00 0,00 0,00 0,00
nature Gas
b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining 4.054,00 4.128,71 4.352,34 4.587,00
Excluiding Oil/Gas
c. Penggalian/ Quarrying 16.618,57 17.027,83 17.968,74 18.777,34
3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ 8.982.936,62 9.409.060,68 9.817.616,50 10.292.680,39
Manufacturing Industry
a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas/ Industry 8.982.936,62 9.409.060,68 9.817.616,50 10.292.680,39
Exluiding Oil/Gas
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ 758.033,52 807.143,61 852.753,97 903.087,05
Electricity, Gas, and Water Supply
a. Listrik/ Electricity 735.114,29 783.205,25 828.018,72 877.451,44
b. Gas kota/ Gas 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Air bersih / WaterSupply 22.919,23 23.938,36 24.735,25 25.635,61
5. B A N G U N A N/ Contruction 460.243,61 485.315,94 512.070,99 561.803,79
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN 3.117.171,76 3.306.096,32 3.496.123,85 3.713.671,13
RESTORAN/ Trade, Hotel and
Restaurant
a. Perdagangan besar dan eceran/ 2.595.430,51 2.748.473,91 2.912.008,11 3.091.096,61
Wholesale and Retail Trade
b. H o t e l/ Hotel 31.291,25 33.233,50 33.930,70 34.989,34
c. Restoran/ Restaurant 490.450,00 524.388,91 550.185,04 587.585,19

Banten Dalam Angka 2004 363


Bab X Pendapatan Regional
Lanjutan
Continued

Lapangan Usaha 2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)


Industrial Origin

(1) (2) (3) (4) (5)


7. PENGANGKUTAN DAN 1.573.114,07 1.697.693,95 1.820.592,06 1.971.616,07
KOMUNIKASI/ Transport and
Communication
a. Pengangkutan/ Transport 1.373.656,31 1.474.278,37 1.575.400,24 1.688.063,03
1) Angkutan Rel/ Railway Transport 7.581,67 7.499,59 7.750,77 7.992,06
2) Angkutan Jalan Raya/ Road 540.904,20 568.798,77 600.196,46 634.707,76
Transport
3) Angkutan Laut / Sea Transpot 158.890,70 166.535,46 167.996,95 174.606,50
4) Angkutan Sungai dan 28.427,44 29.218,82 30.431,40 32.674,20
Penyeberangan/ River and Ferry
Transport
5) Angkutan Udara/ Air Transport 425.460,35 486.106,64 546.236,14 605.825,49
6) Jasa Penunjang Angkutan/ 212.391,95 216.119,09 222.788,52 232.257,03
Services Allied toTransport
b. Komunikasi/ Communication 199.457,77 223.415,58 245.191,82 283.553,04
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & 415.115,18 466.965,87 640.278,89 757.054,15
JASA PERUSAHAAN/ Finance,
Dwelling and Business Service
a. B a n k/ Bank -72.698,35 -57.089,88 87.074,89 160.975,07
b. Lembaga keuangan lainnya/ Other 26.784,00 28.181,03 30.374,96 32.908,13
Finacial Intermediaries
c. Sewa bangunan/ Ownership of 387.789,78 420.270,70 443.194,56 478.599,13
Dwellings
d. Jasa perusahaan/ Business Services 73.239,75 75.604,02 79.634,48 84.571,82
9. JASA-JASA/ Services 936.494,81 996.533,86 1.044.365,71 1.107.618,15
a. Pemerintahan umum/ Public Service 493.750,63 516.117,53 539.926,95 571.347,10
b. S w a s t a/ Private Services 442.744,18 480.416,32 504.438,76 536.271,05
1) Sosial kemasyarakatan/ Social 108.167,67 117.520,06 125.729,99 136.070,57
and Community Service
2) Hiburan dan rekreasi/ 14.954,74 16.436,43 17.543,10 18.663,36
Entertainment and Recreation
3) Perorangan dan rumah tangga/ 319.621,77 346.459,83 361.165,67 381.537,12
Personal and Household

PRODUK DOMESTIK REGIONAL


BRUTO/ 18.002.034,85 18.961.117,44 20.027.012,22 21.190.581,63
Gross Regional Domestic Product
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 364


Bab X Pendapatan Regional

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto


Propinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 1993
Menurut Lapangan Usaha
Tabel 10.1.3 Growth Rate of Gross Regional Domestic Product
Table of Banten at Constant Price 1993 by Industrial Origin
(Persen/Percent)
2001 – 2004

Lapangan Usaha 2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)


Industrial Origin

(1) (2) (3) (4) (5)


1. PERTANIAN / Agriculture 5,07 1,89 2,81 2,13
a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm 2,71 -0,64 3,94 1,74
Food Crops
b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops 5,20 6,61 0,99 0,86
c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ 11,46 4,57 -0,25 3,12
Livestock and Product
d. Kehutanan/ Forestry 13,57 2,73 0,50 2,71
e. Perikanan/ Fishery 6,18 9,06 4,76 3,41
2. PERTAMBANGAN DAN 11,76 2,34 5,50 4,67
PENGGALIAN/ Mining and
Quarrying
a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and - - - -
nature Gas
b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining 51,61 1,84 5,42 5,39
Excluiding Oil/Gas
c. Penggalian/ Quarrying 5,03 2,46 5,53 4,50
3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ 3,40 4,74 4,34 4,84
Manufacturing Industry
a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry - - - -
b. Industri Tanpa Migas/ Industry 3,40 4,74 4,34 4,84
Exluiding Oil/Gas
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ 8,50 6,48 5,65 5,90
Electricity, Gas, and Water Supply
a. Listrik/ Electricity 8,65 6,54 5,72 5,97
b. Gas kota/ Gas - - - -
c. Air bersih/ WaterSupply 3,83 4,45 3,33 3,64
5. B A N G U N A N/ Contruction 0,26 5,45 5,51 9,71
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN 1,83 6,06 5,75 6,22
RESTORAN/ Trade, Hotel and
Restaurant
a. Perdagangan besar dan eceran/ 1,51 5,90 5,95 6,15
Wholesale and Retail Trade
b. H o t e l/ Hotel 5,94 6,21 2,10 3,12
c. Restoran/ Restaurant 3,32 6,92 4,92 6,80

Banten Dalam Angka 2004 365


Bab X Pendapatan Regional
Lanjutan
Continued

Lapangan Usaha 2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)


Industrial Origin

(1) (2) (3) (4) (5)


7. PENGANGKUTAN DAN 9,40 7,92 7,24 8,30
KOMUNIKASI/ Transport and
Communication
a. Pengangkutan/ Transport 10,00 7,33 6,86 7,15
1) Angkutan Rel/ Railway Transport 0,56 -1,08 3,35 3,11
2) Angkutan Jalan Raya/ Road 6,77 5,16 5,52 5,75
Transport
3) Angkutan Laut / Sea Transpot 11,46 4,81 0,88 3,93
4) Angkutan Sungai dan 12,10 2,78 4,15 7,37
Penyeberangan/ River and Ferry
Transport
5) Angkutan Udara/ Air Transport 17,84 14,25 12,37 10,91
6) Jasa Penunjang Angkutan/ 3,26 1,75 3,09 4,25
Services Allied toTransport
b. Komunikasi/ Communication 5,41 12,01 9,75 15,65
8. KEUANGAN, PERSEW AAN & -5,10 12,49 37,11 18,24
JASA PERUSAHAAN/ Finance,
Dwelling and Business Service
a. B a n k/ Bank -135,39 21,47 252,52 84,87
b. Lembaga keuangan lainnya/ Other 4,73 5,22 7,79 8,34
Finacial Intermediaries
c. Sewa bangunan/ Ownership of 4,15 8,38 5,45 7,99
Dwellings
d. Jasa perusahaan/ Business Services 4,00 3,23 5,33 6,20
9. JASA-JASA/ Services 3,85 6,41 4,80 6,06
a. Pemerintahan umum/ Public Service 2,64 4,53 4,61 5,82
b. S w a s t a/ Private Services 5,24 8,51 5,00 6,31
1) Sosial kemasyarakatan/ Social 6,02 8,65 6,99 8,22
and Community Service
2) Hiburan dan rekreasi/ 9,83 9,91 6,73 6,39
Entertainment and Recreation
3) Perorangan dan rumah tangga/ 4,78 8,40 4,24 5,64
Personal and Household

PRODUK DOMESTIK REGIONAL


BRUTO/ 3,72 5,33 5,62 5,81
Gross Regional Domestic Product
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 366


Bab X Pendapatan Regional
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Banten
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tabel 10.1.4 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of
Table Banten at Current Price by Industrial Origin
(Persen/Percent)
2001 – 2004

Lapangan Usaha
2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)
Industrial Origin
(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN / Agriculture 9,48 9,12 8,96 8,76
a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm 6,27 5,95 5,91 5,79
Food Crops
b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops 0,72 0,73 0,67 0,61
c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ 1,71 1,67 1,63 1,64
Livestock and Product
d. Kehutanan/ Forestry 0,06 0,06 0,06 0,06
e. Perikanan/ Fishery 0,72 0,71 0,69 0,66
2. PERTAMBANGAN DAN 0,11 0,11 0,11 0,11
PENGGALIAN/ Mining and
Quarrying
a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and 0,00 0,00 0,00 0,00
nature Gas
b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining 0,03 0,03 0,03 0,03
Excluiding Oil/Gas
c. Penggalian/ Quarrying 0,08 0,08 0,08 0,08
3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ 52,90 52,09 51,47 51,34
Manufacturing Industry
a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas/ Industry 52,90 52,09 51,47 51,34
Exluiding Oil/Gas
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ 3,78 4,70 4,60 4,52
Electricity, Gas, and Water Supply
a. Listrik/ Electricity 3,70 4,62 4,52 4,44
b. Gas kota/ Gas 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Air bersih/ WaterSupply 0,08 0,08 0,08 0,08
5. B A N G U N A N/ Contruction 2,48 2,46 2,46 2,55
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN 17,58 17,29 17,18 16,90
RESTORAN/ Trade, Hotel and
Restaurant
a. Perdagangan besar dan eceran/ 14,72 14,33 14,19 13,80
Wholesale and Retail Trade
b. H o t e l/ Hotel 0,12 0,11 0,10 0,10
c. Restoran/ Restaurant 2,74 2,85 2,89 3,00

Banten Dalam Angka 2004 367


Bab X Pendapatan Regional
Lanjutan
Continued

Lapangan Usaha
2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)
Industrial Origin

(1) (2) (3) (4) (5)


7. PENGANGKUTAN DAN 7,58 7,76 7,76 7,80
KOMUNIKASI/ Transport and
Communication
a. Pengangkutan/ Transport 6,73 6,68 6,69 6,68
1) Angkutan Rel/ Railway Transport 0,04 0,04 0,04 0,04
2) Angkutan Jalan Raya/ Road 3,09 3,10 3,13 3,14
Transport
3) Angkutan Laut / Sea Transpot 0,81 0,81 0,77 0,76
4) Angkutan Sungai dan 0,17 0,16 0,16 0,16
Penyeberangan/ River and Ferry
Transport
5) Angkutan Udara/ Air Transport 1,49 1,48 1,51 1,50
6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services 1,13 1,09 1,08 1,08
Allied toTransport
b. Komunikasi/ Communication 0,85 1,08 1,07 1,12
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & 1,47 1,68 2,62 3,13
JASA PERUSAHAAN/ Finance,
Dwelling and Business Service
a. B a n k/ Bank -0,44 -0,35 0,51 0,86
b. Lembaga keuangan lainnya/ Other 0,14 0,15 0,15 0,16
Finacial Intermediaries
c. Sewa bangunan/ Ownership of 1,45 1,56 1,64 1,78
Dwellings
d. Jasa perusahaan/ Business Services 0,32 0,32 0,32 0,33
9. JASA-JASA/ Services 4,62 4,77 4,84 4,91
a. Pemerintahan umum/ Public Service 2,39 2,48 2,54 2,57
b. S w a s t a/ Private Services 2,23 2,29 2,30 2,34
1) Sosial kemasyarakatan/ Social and 0,57 0,60 0,62 0,65
Community Service
2) Hiburan dan rekreasi/ 0,07 0,07 0,07 0,07
Entertainment and Recreation
3) Perorangan dan rumah tangga/ 1,59 1,62 1,61 1,62
Personal and Household

PRODUK DOMESTIK REGIONAL


BRUTO/ 100,00 100,00 100,00 100,00
Gross Regional Domestic Product
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 368


Bab X Pendapatan Regional

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto


Banten Atas Dasar Harga Konstan 1993
Menurut Lapangan Usaha
Tabel 10.1.5 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of
Table Banten at Constant Price 1993 by Industrial Origin
(Persen/Percent)
2001 – 2004

Lapangan Usaha 2004 **)


Industrial Origin 2001 r) 2002 r) 2003 *)

(1) (2) (3) (4) (5)


1. PERTANIAN / Agriculture 9,66 9,35 9,09 8,78
a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm 5,92 5,59 5,50 5,29
Food Crops
b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops 0,74 0,75 0,71 0,68
c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ 2,11 2,09 1,98 1,93
Livestock and Product
d. Kehutanan/ Forestry 0,08 0,08 0,07 0,07
e. Perikanan/ Fishery 0,81 0,84 0,83 0,81
2. PERTAMBANGAN DAN 0,11 0,11 0,11 0,11
PENGGALIAN/ Mining and
Quarrying
a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and 0,00 0,00 0,00 0,00
nature Gas
b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining 0,02 0,02 0,02 0,02
Excluiding Oil/Gas
c. Penggalian/ Quarrying 0,09 0,09 0,09 0,09
3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ 49,90 49,62 49,02 48,57
Manufacturing Industry
a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas/ Industry 49,90 49,62 49,02 48,57
Exluiding Oil/Gas
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ 4,21 4,26 4,25 4,26
Electricity, Gas, and Water Supply
a. Listrik/ Electricity 4,08 4,13 4,13 4,14
b. Gas kota/ Gas 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Air bersih/ WaterSupply 0,13 0,13 0,12 0,12
5. B A N G U N A N/ Contruction 2,56 2,56 2,56 2,65
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN 17,31 17,45 17,46 17,53
RESTORAN/ Trade, Hotel and
Restaurant
a. Perdagangan besar dan eceran/ 14,42 14,50 14,54 14,59
Wholesale and Retail Trade
b. H o t e l/ Hotel 0,17 0,18 0,17 0,17
c. Restoran/ Restaurant 2,72 2,77 2,75 2,77

Banten Dalam Angka 2004 369


Bab X Pendapatan Regional
Lanjutan
Continued

Lapangan Usaha 2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)


Industrial Origin

(1) (2) (3) (4) (5)


7. PENGANGKUTAN DAN 8,73 8,95 9,09 9,31
KOMUNIKASI/ Transport and
Communication
a. Pengangkutan/ Transport 7,62 7,77 7,87 7,97
1) Angkutan Rel/ Railway 0,04 0,04 0,04 0,04
Transport
2) Angkutan Jalan Raya/ Road 3,00 3,00 3,00 3,00
Transport
3) Angkutan Laut / Sea Transpot 0,88 0,88 0,84 0,82
4) Angkutan Sungai dan 0,16 0,15 0,15 0,15
Penyeberangan/ River and
Ferry Transport
5) Angkutan Udara/ Air Transport 2,36 2,56 2,73 2,86
6) Jasa Penunjang Angkutan/ 1,18 1,14 1,11 1,10
Services Allied toTransport
b. Komunikasi/ Communication 1,11 1,18 1,22 1,34
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & 2,31 2,47 3,19 3,58
JASA PERUSAHAAN/ Finance,
Dwelling and Business Service
a. B a n k/ Bank -0,40 -0,30 0,43 0,76
b. Lembaga keuangan lainnya/ Other 0,15 0,15 0,15 0,16
Finacial Intermediaries
c. Sewa bangunan/ Ownership of 2,15 2,22 2,21 2,26
Dwellings
d. Jasa perusahaan/ Business Services 0,41 0,40 0,40 0,40
9. JASA-JASA/ Services 5,19 5,29 5,23 5,23
a. Pemerintahan umum/ Public 2,73 2,75 2,71 2,70
Service
b. S w a s t a/ Private Services 2,46 2,54 2,52 2,53
1) Sosial kemasyarakatan/ Social 0,60 0,62 0,63 0,64
and Community Service
2) Hiburan dan rekreasi/ 0,08 0,09 0,09 0,09
Entertainment and Recreation
3) Perorangan dan rumah tangga/ 1,78 1,83 1,80 1,80
Personal and Household

PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO/ 100,00 100,00 100,00 100,00
Gross Regional Domestic Product
Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten
Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 370


Bab X Pendapatan Regional

Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan


PDRB Perkapita Banten
Tabel 10.1.6
Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year and GRDP
Table
Per Capita in Banten
2001 - 2004

Uraian 2001 r) r)
2003 *)
2002 2004 **)
Description

(1) (2) (3) (4) (5)


1. NILAI ABSOLUT
a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta
Rp)/ GRDP at Current Market Prices 51.970.381,42 60.347.158,86 66.874.433,76 74.562.753,50
(millionRp)

b. PDRB atas dasar harga konstan 1993


(Juta Rp)/ GRDP at Constans 1993 18.002.034,85 18.961.117,44 20.027.012,22 21.190.581,63
Prices (millionRp)

c. Jumlah penduduk pertengahan tahun


(Jiwa)/ Total Population at Mid Year 8.172.933,00 8.389.429,00 8.743.016,00 9.019.688,00
(Person)

d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku


(Rp)/ GRDP Per Capita at Current 6.358.841,00 7.193.238,00 7.648.898,00 8.266.667,00
Market Prices

e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan


1993 (Rp)/ GRDP Per Capita at 2.202.641,00 2.260.120,00 2.290.630,00 2.349.370,00
Constans 1993 Price(Rp)

2. INDEKS PERKEMBANGAN (1993 =


100,00)/ Growth Index
a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta
Rp)/ GRDP at Current Market Prices 415,18 482,10 534,25 595,67
(millionRp)
b. PDRB atas dasar harga konstan 1993
(Juta Rp)/ GRDP at Constans 1993 143,81 151,48 159,99 169,29
Prices (millionRp)
c. Jumlah penduduk pertengahan tahun
(Jiwa)/ Total Population at Mid Year 124,71 128,01 133,41 137,63
(Person)
d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
(Rp)/ GRDP Per Capita at Current 332,92 376,61 400,47 432,81
Market Prices
e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan
1993 (Rp)/ GRDP Per Capita at 115,32 118,33 119,93 123,00
Constans 1993 Price(Rp)

Banten Dalam Angka 2004 371


Bab X Pendapatan Regional
Lanjutan
Continued

Uraian 2001 r) 2002 r) 2003 *) 2004 **)


Description

(1) (2) (3) (4) (5)

3. INDEKS BERANTAI/ Chain Index

b. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta


Rp)/ GRDP at Current Market Prices 114,69 116,12 110,82 111,50
(millionRp)
b. PDRB atas dasar harga konstan 1993
(Juta Rp)/ GRDP at Constans 1993 103,71 105,33 105,62 105,81
Prices (millionRp)
c. Jumlah penduduk pertengahan tahun
(Jiwa)/ Total Population at Mid Year 101,48 102,65 104,22 103,16
(Person)
d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
(Rp)/ GRDP Per Capita at Current 113,03 113,12 106,34 108,08
Market Prices
e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan
1993 (Rp)/ GRDP Per Capita at 102,21 102,61 101,35 102,56
Constans 1993 Price(Rp)

INDEKS HARGA IMPLISIT PDRB/


Implicit Price Index of GRDP 288,69 318,27 333,92 351,87

Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten


Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 372


Bab X Pendapatan Regional

Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Harga


Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran
Tabel 10.2.1 Gross Regional Domestic Product of Banten
Table at Current by Expenditure
( Juta / Millions Rp )
2001 - 2003

Jenis Pengeluaran /
2001 2002 *) 2003 **)
Type of Expenditure

(1) (1) (2) (3)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/


27.412.807,41 31.321.840,15 34.746.112,68
Household Consumption Expenditure

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga


Nirlaba/ Non Profit Consumption 310.048,11 353.299,82 390.134,96
Expenditure

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/


General Government Consumption 1.945.670,70 2.228.866,99 2.508.609,32
Expenditure

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross


Fixed Capital Formation 10.027.762,47 11.640.226,68 13.021.722,40

5. Perubahan Stock/ Change In Stock 5.002.351,49 5.697.414,82 6.251.672,11

6. Ekspor/ Export 31.012.375,60 35.528.153,36 39.801.093,13

7. Impor/ Import 25.469.934,69 28.486.072,10 32.049.454,41

PDRB / GRDP 50.241.081,09 58.283.729,72 64.669.890,18

Sumber : Buku PDRB Propinsi Banten 2003


Source : GRDP Books of Banten Provincey 2003

Banten Dalam Angka 2004 373


Bab X Pendapatan Regional

Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar


Konstan 1993 Menurut Jenis Pengeluaran
Tabel 10.2.2 Gross Regional Domestic Product of Banten
Table at Constan Price 1993 by Expenditure
( Juta / Millions Rp )
2001 - 2003

Jenis Pengeluaran /
2001 2002 *) 2003 **)
Type of Expenditure

(1) (1) (2) (3)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/


9.940.836,65 10.426.133,65 11.288.853,55
Household Consumption Expenditure

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga


Nirlaba/ Non Profit Consumption 105.850,98 107.510,14 112.067.54
Expenditure

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/


Genera l Government Consumption 607.791,24 651.129,14 708.926,22
Expenditure

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross


Fixed Capital Formation 3.079.565,74 3.281.710,37 3.518.218,63

5. Perubahan Stock/ Change In Stock 907.865,26 1.376.168.64 1.326.080,11

6. Ekspor/ Export 10.440.869,93 10.922.281,59 11.691.000,88

7. Impor/ Import 7.732.434,76 8.518.664,28 9.352.602,10

PDRB / GRDB 17.350.345,04 18.246.269,23 19.292.544,83

Sumber : Buku PDRB Propinsi Banten 2003


Source : GRDP Books of Banten Provincey 2003

Banten Dalam Angka 2004 374


Bab X Pendapatan Regional
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Kabupaten/Kota
Tabel 10.3.1 Gross Regional Domestic Product of Banten
Table at Current by Regency/Municipality
( Juta / Millions Rp )
2001 - 2003

Kabupaten/Kota *)
2001 2002 2003 **)
Regency/Municipality

(1) (1) (2) (3)


Kab/Reg

1. Pandeglang 3.085.521,32 3.557.723,49 3.943.126,43

2. Lebak 3.031.133 3.384.349 3.821.821

3. Tangerang 14.266.882,86 16.596.094,25 18.435.636,97

4. Serang 7.226.565 8.212.199 8.941.194

Kota/Mun

5. Tangerang 18.238.966 21.069.144 23.855.517

6. Cilegon 7.695.193,47 9.142.740,26 10.065.045,28

Jumlah 6 Kabupaten/Kota
53.544.261,65 61.962.250,00 69.062.340,68
Total of 6 Regency/Municipality

PDRB Propinsi Banten


50.241.081,09 58.283.729,72 64.669.890,18
GRDP of Banten Province
Sumber : Buku PDRB Kabupaten/Kota 2003
Source : GRDP Books of Regency/Municipality 2003

Banten Dalam Angka 2004 375


Bab X Pendapatan Regional
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar
Konstan 1993 Menurut Kabupaten/Kota
Tabel 10.3.2 Gross Regional Domestic Product of Banten
Table at Constan Price 1993 by Regency/Municipality
( Juta / Millions Rp )
2001 - 2003

Kabupaten/Kota
2001 2002 *) 2003 **)
Regency/Municipality

(1) (1) (2) (3)


Kab/Reg

1. Pandeglang 1.184.128,11 1.249.720,53 1.319.909,54

2. Lebak 1.080.462 1.116.213 1.154.839

3. Tangerang 4.354.486,86 4.533.160,92 4.761.954,90

4. Serang 2.657.374 2.751.767 2.867.055

Kota/Mun

5. Tangerang 6.252.643 6.616.457 7.067.065

6. Cilegon 2.856.808,29 3.096.564,08 3.314.325,30

Jumlah 6 Kabupaten/Kota/
Total of 6 Regency/Municipality 18.385.902,26 19.363.882,53 20.485.148,74

PDRB Propinsi Banten


GRDP of Banten Province 17.350.345,04 18.246.269,23 19.292.544,83

Sumber : Buku PDRB Kabupaten/Kota 2003


Source : GRDP Books of Regency/Municipality 2003

Banten Dalam Angka 2004 376


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk

11.1 Ketersediaan Pangan 11.1 The Availability of Food


Perkembangan persediaan pa We can see the growth of
ngan di Propinsi Banten dapat
dilihat pada Tabel 11.1.1. Sampai ourpr ovinc e
’sf ood’
sav ai
li
bilit
yat
dengan akhir bulan Desember 2004 table 11.1.1. At the end of
Propinsi Banten memiliki 29,71 December 2004, Banten had 29.71
juta ton persediaan beras, dimana million ton stock of rice or
terjadi penurunan sebesar 80,05
decrease 80,05% than 2003 had
persen dari tahun 2003 yang
memiliki sebesar 148,95 juta ton. 148.95 million ton. The decrease
Penurunan ini terjadi karena occurred cause input just 41
pemasukan hanya sebesar 41 juta million ton while output 160
ton sedangkan pengeluaran sebesar million ton.
160 juta ton.
Jika dilihat dari rinciannya, If we observe it further,
pada bulan Februari dan April tidak there was in Pebruari and April no
ada pemasukan sama sekali dan inputs and the biggest inputs in
pemasukan terbanyak pada bulan October (10 million ton). While the
Oktober yaitu sebesar 10 juta ton.
smallest output occurred in
Sedangkan untuk pengeluaran
terkecil terjadi pada bulan December (118 thousand ton) and
Desember yaitu sebesar 118 ribu the biggest expenditure/output
ton dan pengeluaran terbanyak occurred in January and March
terjadi pada bulan Januari dan (25 million ton).
Maret sekitar 25 juta ton.

11.2 Pengeluaran Penduduk 11.2. The expenditure / Output of


Pengelompokkan pengelu Inhabitant
aran perkapita sebulan menurut Thegr oupofpe rcapita’s
kabupaten/kota dapat dilihat pada expenditure per month in region /
Tabel 11.2.1.Pengeluaran perkapita
sebulan terbesar adalah pada city at table 11.2.1. The biggest
kelompok pengeluaran 200 s/d expenditure per capita was in
299,9 ribu rupiah yaitu sebesar range of rp. 200.000,- - Rp
2.718.512 orang atau sekitar 29,93 299.900, there was 2.718.512
persen, sedangkan pengeluaran
people in it (29.93 %). The smallest
perkapita terkecil yaitu pada
kelompok kurang dari 40 ribu expenditure per capita in range of
rupiah sebesar 7.030 orang. lowest Rp 40,000,- there was in
Distribusi pengeluaran ma 7,030 people.
sing-masing komoditi baik
makanan dan non makanan dapat
dilihat pada Tabel 11.2.2.
Perbandingan persentase antara

Banten Dalam Angka 2004 379


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
kelompok makanan dan non Distribution expenditure
makanan adalah 56,68 persen of each comodity food or non food
berbanding 43,32 persen.
Tahun 2004 pada kelompok at table 11.2.2. The ratio between
makanan yaitu kelompok padi- group of food (56.68 %) and non
padian merupakan persentase food was 43.32%.
terbesar yaitu mencapai 10,46 In 2004, a group of food
persen dari total konsumsi
was food rice the biggest
perkapita. Sedangkan untuk
kelompok non jenis pengeluaran percentation, it was 10.46 % of
terbesarnya adalah sektor consumtion per capita. While in a
perumahan mencapai 25,48 persen. the e xpendi t
ure ’s di s
tributi
on
group of non food, housing sector
11.3 Lainnya
Salah satu indikator yang made the biggest output (25.48 %).
memperlihatkan ketimpangan pen
dapatan adalah Gini Ratio. 11.3 The Others
Semakin besar angka Gini Ratio Gini ratio is one of
pada suatu daerah menunjukan
indicators that show us the
terjadi ketimpangan pendapatan di
daerah tersebut. Dalam pendataan inbalance of income. A big gini
untuk mendapatkan besaran ratio show us an inbalance income
pendapatan sering kali mengalami in an area. We often fail in
kegagalan, karena responden collecting t he data of i ncome ’
s
keberatan jika ditanyakan rincian
scale becaus et heresponde ntdon’t
pendapatannya. Sebagai jalan
keluar maka digunakan “ peubah want to inform their objective
pe ngg anti
”untuk melihat besarnya income .Weus e“pr oxyv ari
able”
pendapatan penduduk yakni dengan tok now pe ople’sincomebyus ing
menggunakan data pengeluaran. the data of out put as a goos way
Dengan adanya informasi
pengeluaran penduduk maka dapat out. With an information of
dihitung angka Gini Ratio. peopl e’so utput , Gini r at
io is
Tabel 11.3.1 menampilkan calculated easily.
angka Gini Ratio per kabupa Table 11.3.1 show us gini
ten/kota tahun 2000- 2004. Terlihat
ratio per regency / city in 2000 –
bahwa distribusi pendapatan yang
terjadi di Banten secara umum 2004. Gini ratio at 2004 (0,290)
merata. Angka gini ratio pada tahun decrease than 2003. Tthe decrease
2004 yaitu 0,290 mengalami gini ratio in Tangerang regency
penurunan dari tahun 2003. (0.270).
Penurunan ini dialami oleh kabupa-
ten Tangerang menjadi 0,270.

Banten Dalam Angka 2004 380


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk

Perkembangan Persediaan Pangan /Beras di Banten


Tabel 11.1.1
Table Rice Stock in Banten
2004
(Ton)

Stok
Stok Stok
Pemasukan/ Dikuasai/ Pengeluaran/
Bulan/ Month Awal/ Pre Akhir/ Final
In Stock Out
Stock Stock
Controlled
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Januari/
148.950.668 300 148.950.968 25.677.275 123.273.693
January
Pebruari/
123.273.693 - 123.273.693 16.053.666 107.220.027
February
Maret/
107.220.027 2.500.000 109.720.027 25.492.547 84.227.480
March
April/
84.227.480 - 84.227.480 8.091.010 76.136.470
April
Mei/
76.136.470 158.609 76.295.079 17.259.497 59.035.582
May
Juni/
59.035.582 203.711 59.239.293 13.314.616 45.924.677
June
Juli/
45.924.677 56.841 45.981.518 18.781.880 27.199.638
July
Agustus/
27.199.638 7.002.280 34.201.918 8.292.444 25.909.474
August
September/
25.909.474 9.254.581 35.164.055 9.112.988 26.051.067
September
Oktober
26.051.067 10.188.385 36.239.452 7.778.170 28.461.282
October
Nopember/
28.461.282 8.661.088 37.122.370 10.551.900 26.570.470
November
Desember/
26.570.470 3.259.351 29.829.821 118.081 29.711.740
December

Banten 148.950.668 41.285.146 190.235.814 160.524.074 29.711.740

2003 95.787.015 293.434.473 389.221.488 240.270.820 148.950.668

2002 152.565.241 5.702.646 158.267.887 56.384.448 101.883.439

2001 143.403.166 95.527.230 241.036.389 62.069.515 366.966.873


Sumber: Bulog Subdivre Banten
Source : Logistic Official of Banten

Banten Dalam Angka 2004 381


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk

Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Beras Dolog


Tabel 11.1.2 Wilayah I Banten
Table Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten
2004

Kontrak/ Contract Yang Lalu/ Last


Mitra Kerja/ Contractor
Unit/ Kg/ Karung Kotor Bersih
Unit Kg Sack Bruto Netto
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab.Pandeglang

Mitra Kerja Ada DN 13 8.560.000 171.200 8.580.544 8.560.000

Satgas - - - - -

Sub Jumlah/Total 13 8.560.000 171.200 8.580.544 8.580.544

Kab Lebak

Mitra Kerja Ada DN 11 11.105.000 222.100 11.131.652 11.105.000

Satgas - - - - -

Sub Jumlah/ Total 11 11.105.000 222.100 11.131.652 11.105.000

Kab. Serang

Mitra Kerja Ada DN 30 39.335.000 786.700 39.429.404 39.335.000

Satgas 1 3.100.000 62.000 3.107.440 3.100.000

Sub Jumlah/ Total 31 42.435.000 848.700 42.536.844 42.435.000

Mitra Kerja

Mitra Kerja Ada DN 54 59.000.000 1.180.000 59.141.600 59.000.000

Satgas 1 3.100.000 62.000 3.107.440 3.100.000

Jumlah/ Total 55 62.100.000 1.242.000 62.249.040 62.100.000

Banten Dalam Angka 2004 382


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk

Lanjutan
Continued

Realisasi/ Realization

Kontraktor Hari Ini/ Today Sampai Dengan Hari Ini/ Commulatif at Today

Karung Kotor Bersih Karung Kotor Bersih


Sack Bruto Netto Sack Bruto Netto
(1) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kab.Pandeglang

Mitra Kerja Ada DN - - - 171.200 8.580.544 8.560.000

Satgas - - - - - -

Sub Jumlah/Total - - - 171.200 8.580.544 8.560.000

Kab Lebak

Mitra Kerja Ada DN - - - 222.100 11.131.652 11.105.000

Satgas - - - - - -

Sub Jumlah/ Total - - - 222.100 11.131.652 11.105.000

Kab. Serang

Mitra Kerja Ada DN - - - 780.020 39.094.602 39.001.000

Satgas - - - 62.000 3.107.440 3.100.000

Sub Jumlah/ Total - - - 842.020 42.202.042 42.101.000

Mitra Kerja

Mitra Kerja Ada DN - - - 1.173.320 58.806.798 58.666.000

Satgas - - - 62.000 3.107.440 3.100.000

Jumlah/ Total - - - 1.235.320 61.914.238 61.766.000


Sumber: Bulog Subdivre Banten
Source : Logistic Official of Banten

Banten Dalam Angka 2004 383


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk

Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan


Tabel 11.2.1 Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Banten
Table Population by Regency/Municipality and Monthly Per
Capita Expenditure Class in Banten
2004

Pengeluaran Perkapita Sebulan/ Monthly Per Capita Expenditure


Kabupaten/Kota
Regency/Municipality 40.000 – 60.000 – 80.000 – 100.000 – 150.000 –
<40.000
59.999 79.999 99.999 149.000 199.999

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kab/Reg

1. Pandeglang - 4.570 16.272 60.250 371.883 329.745

2. Lebak - 1.077 14.001 97.648 410.972 306.591

3. Tangerang 5.190 14.532 44.562 75.944 422.522 597.320

4. Serang 1.840 37.678 51.396 177.090 588.338 429.046

Kota/Mun

5. Tangerang - - - 14.982 68.554 243.798

6. Cilegon - - 1.242 3.726 28.523 49.787

Banten 7.030 57.857 127.473 429.640 1.890.792 1.956.287

2003 - 9.894 75.801 365.808 2.079.699 1.973.212

2002 3.465 40.166 213.339 540.465 2.086.545 1.732.687

Banten Dalam Angka 2004 384


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk

Lanjutan
Continued

Pengeluaran Perkapita Sebulan/Monthly Per Capita


Kabupaten/Kota Expenditure Jumlah
Regency/Municipality Total
200.000 –299.999 300.000 –499.999 500.000 dan lebih
(1) (8) (9) (10) (11)

Kab/Reg

1. Pandeglang 236.191 64.653 17.347 1.100.911

2. Lebak 264.236 36.579 1.795 1.132.899

3. Tangerang 1.122.568 747.864 163.780 3.194.282

4. Serang 382.180 133.458 33.488 1.834.514

Kota/Mun

5. Tangerang 600.642 388.624 172.066 1.488.666

6. Cilegon 112.695 102.040 33.859 331.872

Banten 2.718.512 1.473.218 422.335 9.083.144

2003 2.491.757 1.401.838 558.220 8.956.229

2002 2.117.247 1.225.793 570.092 8.529.799


Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Social Economy Survey 2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 385


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk

Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis Pengeluaran


dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan
Tabel 11.2.2 di Banten
Table Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of
Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten
2004
(Rupiah)
Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan (Rp)
Average of Per Capita Monthly Expenditure (Rp)
Jenis Pengeluaran
Kind of Expenditure 40.000 60.000 80.000 100.000
<40.000 - - - -
59.999 79.999 99.999 149.999
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Padi-padian/Cereals 10.207 17.930 20.874 22.335 24.765
Ubia-ubian/Tubers 759 832 583 784 1.007
Ikan/Fish 3.066 3.435 5.000 6.691 10.250
Daging/Meat 0 27 62 445 2.073
Telur dan susu/Eggs & Milk 0 432 1.691 2.701 3.613
Sayur-sayuran/Vegetables 2.710 1.740 3.146 3.675 4.490
Kacang-kacangan/Legumes 923 1.692 1.879 2.976 3.696
Buah-buahan/Fruits 0 813 1.202 1.525 2.323
Minyak dan lemak/Oil & Fats 561 1.985 2.103 3.622 4.390
Bahan minuman/Beverages stuffs 561 1.484 2.132 3.326 4.225
Bumbu-bumbuan/Spices 1.159 1.093 1.415 2.155 2.646
Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item 0 43 313 993 1.414
Makanan & Minuman/Prepared food and
112 517 1.695 3.398 7.185
beverages
Minuman alkohol/Alcoholic beverages 0 0 0 0 46
Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel 2.776 4.737 6.786 10.473 15.652
Jumlah Makanan/Total of Food 22.834 36.759 48.881 65.098 87.776
Perumahan/Housing 6.371 8.515 13.824 16.980 23.123
Aneka barang &jasa/Goods & services 855 2.164 1.758 2.136 4.198
Biaya pendidikan/Education Cost 540 1.788 1.769 1.864 2.709
Biaya kesehatan/Health cost 800 275 612 595 1.181
Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear 861 3.294 2.687 3.422 5.110
Barang tahan lama/Durable Goods 0 209 212 620 734
Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances 17 66 193 288 389
Keperluan pesta/Parties 0 403 458 629 680
Jumlah Bukan Makanan/
9.444 16.712 21.513 26.534 38.123
Total Non Food
Rata-rata Pengeluaran Sebulan/
32.278 53.471 70.394 91.631 125.898
Everage Monthly Expenditure

Banten Dalam Angka 2004 386


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk

Lanjutan
Continued

Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan


Average of Per Capita Monthly Expenditure
Jenis Pengeluaran
Kind of Expenditure 150.000 200.000 300.000 500.000 Rata-
- - - dan rata
199.999 299.999 499.999 lebih Average
(7) (8) (9) (10) (11) (12)
Padi-padian/Cereals 25.369 24.729 24.365 30.438 24.859

Ubia-ubian/Tubers 1.444 1.655 1.944 2.799 1.513


Ikan/Fish 12.399 15.051 17.701 26.817 13.838
Daging/Meat 3.988 8.066 14.484 29.472 7.446
Telur dan susu/Eggs & Milk 5.406 8.972 14.755 34.224 8.740
Sayur-sayuran/Vegetables 6.459 8.481 12.131 17.868 7.894
Kacang-kacangan/Legumes 5.135 6.099 7.393 11.657 5.621
Buah-buahan/Fruits 3.943 6.385 11.450 25.845 6.397
Minyak dan lemak/Oil & Fats 5.592 6.694 8.359 14.488 6.365
Bahan minuman/Beverages stuffs 5.139 6.077 7.829 13.661 5.907
Bumbu-bumbuan/Spices 3.648 4.467 5.580 8.335 4.096
Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item 2.373 4.209 7.469 11.969 3.885
Makanan & Minuman/Prepared food and
10.971 18.384 32.366 54.111 17.314
beverages
Minuman alkohol/Alcoholic beverages 2 8 103 885 70
Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel 20.432 22.014 27.756 30.142 20.774
Jumlah Makanan/Total of Food 112.301 141.292 193.685 312.712 134.717
Perumahan/Housing 37.493 60.604 103.419 251.625 60.557
Aneka barang &jasa/Goods & services 6.877 11.576 23.473 48.069 12.002
Biaya pendidikan/Education Cost 4.935 9.099 14.483 47.350 9.025
Biaya kesehatan/Health cost 2.102 3.104 6.356 13.719 3.336
Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear 7.857 10.891 15.783 30.808 10.229
Barang tahan lama/Durable Goods 1.551 2.858 9.705 32.627 4.467
Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances 637 1.255 4.098 16.256 2.031
Keperluan pesta/Parties 776 1.050 1.555 8.348 1.302
Jumlah Bukan Makanan/Total of Non
Food 62.228 100.438 178.873 448.801 102.949
Rata-rata Pengeluaran Sebulan/Everage
174.529 241.729 372.558 761.513 237.666
Monthly Expenditure
Sumber : Susenas 2004, BPS
Source : Social Economy Survey 2004, BPS

Banten Dalam Angka 2004 387


Bab XI Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk

Tabel 11.3.1 Gini Ratio Menurut Kabupaten/Kota di Banten


Table Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten
2000 - 2004

Kabupaten/Kota Gini Ratio


Regency/Municipality
2000 2001 2002 2003 2004
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kab/Reg

1. Pandeglang 0,226 0,216 0,288 0,217 0,230

2. Lebak 0,211 0,205 0,286 0,189 0,190

3. Tangerang 0,222 0,257 0,339 0,352 0,270

4. Serang 0,252 0,275 0,328 0,258 0,270

Kota/Mun

5. Tangerang 0,190 0,202 0,349 0,229 0,260

6. Cilegon 0,244 0,266 0,346 0,226 0,260

Banten 0,264 0,279 0,330 0,315 0,290

Sumber : BPS Propinsi Banten


Source : BPS Statistics of Banten Province

Banten Dalam Angka 2004 388

Anda mungkin juga menyukai