Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2017 Vol.02 No.

01 Halaman 33-37 eISSN: 2549-6360


Fazari.M. Damayanti,I ., Rahayu, N.I.

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) DAN


KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DENGAN
KETERAMPILAN BERMAIN DALAM CABANG
OLAHRAGA BULU TANGKIS

Muhamad Fazari, Imas Damayanti, Nur Indri Rahayu

Program Studi Ilmu Keolahragaan


Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung

Email : Muhamadfazari186@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecerdasan intelektual (IQ) dan
kecerdasan emosional (EQ) atlet UKM bulutangkis upi serta hubungan kecerdasan
intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) terhadap keterampilan bermain dalam
cabang olahraga bulutangkis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
korelasional. Sampel penelitian yang digunakan yaitu 8 orang atlet bulutangkis dari Unit
Kegiatan Mahasiswa bulutangkis di Universitas Pendidikan Indonesia yang diambil
menggunakan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah Tes
Kecerdasan (Intelegensi) yaitu APM (Advanced Progressive Matrics). Tes kecerdasan
emosional menggunakan instrumen angket dan instrumen untuk keterampilan bermain
menggunakan Games Performance Assesment Instrumen (GPAI). Uji hipotesis statistik
dilakukan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics version 21. Hasil penelitian
menunjukan gambaran hasil tes kecerdasan intelektual (IQ) atlet UKM bulutangkis UPI
mayoritas di atas rata-rata, sedangkan gambaran hasil tes kecerdasan emosional (EQ)
mayoritas sedang. Adapun hasil analisis statistik pearson korelasi pada kecerdasan
intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) terhadap keterampilan bermain. Hasil
analisis menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan intelektual
(IQ) dengan keterampilan bermain dalam cabang olahraga bulutangkis p 0.082 > 0,05, dan
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional (EQ) dengan
keterampilan bermain dalam cabang olahraga bulutangkis p 0,128 > 0,05.

Kata kunci: Kecerdasan intelektual (IQ), Kecerdasan emosional (EQ), Keterampilan


bermain, Olahraga bulutangkis.

PENDAHULUAN merupakan cabang olahraga yang banyak


Bulu tangkis atau badminton adalah suatu digemari oleh masyarakat di dunia,termasuk di
olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang Indonesia. Olahraga bulu tangkis dapat
(untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang
ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan dewasa dengan menggunakan raket dan
tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola shuttlecock dan bisa dimainkan di lapangan
permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati terbuka ataupun lapangan tertutup.
jaring agar jatuh di bidang permainan lawan Menurut Scroeter dan Bauersfeld
yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah pencapaian prestasi dan keterampilan bermain
lawan melakukan hal yang sama. Bulu tangkis dalam olahraga dipengaruhi oleh dua faktor

33
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2017 Vol.02 No.01 Halaman 33-37 eISSN: 2549-6360
Fazari.M. Damayanti,I ., Rahayu, N.I.

yaitu faktor eksternal dan faktor internal. (Intelligence Qoutient) tidak berfungsi dengan
Faktor eksternal terdiri dari sarana prasarana baik tanpa penghayatan emosional seseorang.
dan peralatan olahraga dan sistem kompetisi. Kedua intelegensi tersebut saling melengkapi,
Faktor internal terdiri dari keadaan psikologis sehingga dapat dikatakan kunci keberhasilan
atlet, pemahaman taktik atau strategi, prestasi adalah kondisi optimumnya IQ
keterampilan teknik, kemampuan fisik dan (IntelligenceQoutient) dan EQ (Emotional
keadaan konstitusi tubuh. Faktor-faktor tersebut Quotient) Optimasi keduanya merupakan kunci
sangat berpengaruh terhadap seorang atlet, dalam pencapaian prestasi dalam olahraga.IQ
karena pada dasarnya seorang atlet yang akan (Intelligence Qoutient) dan EQ (Emotional
bertanding mempunyai persiapan dengan Quotient) merupakan faktor psikologi yang
sebaik-baiknya dari segi fisik maupun segi termasuk dalam faktor internal seseorang. IQ
mental. Dari beberapa faktor tersebut, faktor (Intelligence Qoutient) dan EQ (Emotional
psikologi dapat berpengaruh langsung terhadap Quotient) termasuk dalam input yang berperan
atlet, namun atlet juga dapat dipengaruhi oleh penting dalam menentukan menang atau kalah
faktor-faktor lain di luar dirinya yang kemudian atlet dalam bertanding. Dengan demikian, IQ
mempengaruhi kondisi psikologisnya. Diantara (Intelligence Qoutient) dan EQ (Emotional
faktor psikologi yang mempengaruhinya adalah Quotient) dapat menentukan baik atau
tingkat intelegensi dan emosional atau IQ buruknya keterampilan bermain seorang atlet.
(Intelligent Quotient) dan EQ (Emotional Dan pada saat bermain bulutangkis pemain
Quotinal). tersebut apakah mampu untuk melakukan
Intelegensi atau kecerdasan merupakan berfikir secara tepat ketika hendak
faktor penting yang sering menentukan mengembalikan shutllecock ke daerah
kemenangan dalam pertandingan olahraga. lawanyang tidak bisa di kembalikan oleh
(Suranto, 2005), khususnya dalam cabang- lawan, dan ketika keadaan terdesak apakah
cabang tertentu seperti sepak bola, bulu tangkis pemain mampu untuk mengendalikan
ataupun cabang beladiri. Artinya dalam cabang- emosional ketika dalam keadaan genting atau
cabang tersebut memerlukan kemampuan untuk tertinggal jauh oleh lawan.
berpikir secara cepat dan tepat, kemudian
bertindak secara cepat untuk mengantisipasi METODE
lawannya. Oleh karena itu kondisi ini erat Dalam sebuah penelitian perlu adanya suatu
kaitannya dengan olahraga agar tetap desain penelitian. “Desain penelitian adalah
bertambah dengan baik harus tetap memperoleh rencana atau rancangan yang dibuat oleh
stimulus atau rangsangan untuk berfungsi, peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang
dengan cara atlet tersebut harus dibiasakan akan dilaksanakan” (Arikunto, 2006). Fokus
untuk menggunakan kemampuan inteleknya. dalam penelitian ini adalah Kontribusi
Selain dipengaruhi IQ (Intelligence Qoutient), Kecerdasan dan Emosional terhadap
juga dipengaruhi oleh faktor psikologis lain keterampilan bermain dalam cabang olaharaga
yaitu EQ (Emotional Quotient). EQ (Emotional bulu tangkis. Adapun desain penelitian yang
Quotient) merupakan kemampuan untuk peneliti gunakan dalam penelitian adalah
memotivasi diri, mengendalikan perasaan dan Deskriptif kuantitatif yang dapat diartikan
dorongan hati menjaga agar stres tidak sebagai metode penelitian yang berlandaskan
mematikan kemampuan berpikir, berempati dan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
mengaplikasikan kecerdasan emosi secara meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
efektif. Kecerdasan emosional (Emotional analisis data bersifat kuantitatif karena data
Quotient) telah disetarakan dengan kecerdasan penelitian berupa angka-angka dan analisis
intelektual (Intelligence Qoutient) dalam menggunakan statistik. (Sugiyono, 2015).
menentukan tingkat keberhasilan. IQ (Sugiyono, 2015) “variabel adalah konstruk

34
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2017 Vol.02 No.01 Halaman 33-37 eISSN: 2549-6360
Fazari.M. Damayanti,I ., Rahayu, N.I.

(construct) atau sifat yang akan instrumen. Instrument angket telah di


dipelajari”.Lebih lanjut Sutrisno Hadi validitaskan Berdasarkan hasil koefisien
(Arikunto, 2006) menyatakan variabel adalah Alpha Cronbach yang diperoleh (α = 0,896)
sebagai gejala yang bervariasi. Berdasarkan dan mengacu pada titik tolak ukur, maka dapat
permasalahan yang ada, variabel yang terdapat disimpulkan bahwa instrumen kecerdasan
dalam penelitian ini terdiri dari: emosional memiliki tingkat reliabilitas yang
sangat tinggi.
1. Variabel Bebas / Independent (X)
C. Tes Keterampilan
Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab Tes yang di gunakan untuk mengukur
perubahannya atau timbulnya variabel keterampilan bermain pada olahraga bulu
dependent(terikat). Variabel bebas dalam tangkis yaitu dengan menggunakan Game
penelitian ini adalah Kecerdasan dan Performance Assessment Instrument ( GPAI)
Emosional. (Oslin et al., 1998) yaitu mengukur "perilaku
kinerja game yang menunjukkan pemahaman
2. Variabel Terikat / Dependent (Y)
taktis,serta kemampuan pemain untuk
Variabel terikat adalah variabel yang memecahkan masalah taktis dengan memilih
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena dan menerapkanketerampilan yang sesuai "
adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah keterampilan bermain HASIL DAN PEMBAHASAN
Diskusi temuan ini menguraikan tentang
dalam cabang olahraga bulu tangkis.
perihal permasalahan dan penemuan yang
A. Tes Kecerdasan (Intelegensi) muncul selama melakukan penelitian kontribusi
kecerdasan intelektual (IQ) dan Kecerdasan
Tes intelegensi digunakan untuk emosional (EQ) terhadap keterampilan bermain
mengetahui tingkat intelegensi seseorang, dalam cabang olahraga bulutangkis, berikut ini
dilakukan dengan cara sampel diberikan soal- beberapa penemuan yang dirumuskan peneliti
soal untuk menyelesaikan dengan diberi waktu. adalah sebagai berikut:
Tes ini bertempat di University Center Staf
Unit Pelaksana Teknis Lembaga Bimbingan 1. Gambaran hasil penelitian yang telah
dan Konseling UPI.Tes yang digunakan yaitu dilakukan oleh peneliti tentang tes
APM (Advanced Progressive Matrics). Dimana kecerdasan intelektual (IQ),dari 8 sample
tes APM adalah salah satu tes non verbal yang atlet UKM bulutangis UPI 3 orang dengan
digunakan untuk mengukur kemampuan dalam kategori Superior, 3 orang dengan kategori
hal sistematis dan melihat hubungan-hubungan di atas rata-rata, dan 2 orang dengan
bagian gambar yang tersaji serta kategori rata-rata.
menggambarkan pola fikir yang sistematis yang Dengan kata lain kemampuan kecerdasan
penyajiannya dapat dilakukan secara klasikal intelektual (IQ) atlet UKM bulutangkis UPI
dan individu. sudah baik. 6 dari 8 orang yang memiliki
kemampuan kecerdasan Intelektual (IQ) di
B. Tes Kecerdasan Emosional atas rata-rata.
Tes yang digunakan untuk mengukur tingkat 2. Gambaran hasil penelitian yang telah
kecerdasan emosional yaitu dengan dilakukan oleh peneliti tentang tes
menggunakan instrumen angket dari thesis kecerdasan emosional (EQ),dari 8 sample
Erna Latifah (2015).Pembuatan instrumen atlet UKM bulutangkis UPI,6 orang dengan
diawali dengan pembuatan kisi-kisi sampai kategori sedang, dan 2 orang dengan
pada pengujian validitas dan reliabilitas kategori kecerdasan emosional (EQ) yang

35
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2017 Vol.02 No.01 Halaman 33-37 eISSN: 2549-6360
Fazari.M. Damayanti,I ., Rahayu, N.I.

Tinggi. Hasil analisis data yang didapat dari


Dengan kata lain kemampuan kecerdasan pengolahan data, tidak sesuai dengan hipotesis
emosional (EQ) atlet UKM bulutangkis UPI yang telah diajukan oleh peneliti yaitu tidak
masih kurang baik karena dari 8 sample terdapat hubungan yang signifikan antara
hanya 2 orang yang memiliki kecerdasan kecerdasan intelektual (IQ) dan Kecerdasan
emosional (EQ) yang baik. emosional (EQ) terhadap keterampilan bermain
Mengapa demikian peneliti mencoba dalam cabang olahraga bulutangkis. Namun
menelusuri mengapa kemampuan selain kecerdasan intelektual (IQ) dan
kecerdasan emosional (EQ) atlet UKM Kecerdasan emosional (EQ) banyak sekali
bulutangkis upi masih kurang. komponen-komponen lain yang mempegaruhi
a. Kurangnya latihan untuk kecerdasan keterampilan bermain dalam cabang olahraga
emosional (EQ) bulutangkis.
b. Kurangnya jam terbang pertandingan
sehingga dari jam terbang latihan yang KESIMPULAN
banyak,atlet dapat belajar dari Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis
pengalaman baik dari aspek data yang telah diuraikan, dapat dijabarkan
psikis,mental dan emosional mereka. kesimpulan dari hasil penelitian yang
3. Hasil pada penelitian ini adalah tidak dilakukan. Adapun simpulan yang diperoleh
terdapat hubungan yang signifikan antara adalah sebagai berikut.
kecerdasan intelektual (IQ) dan Kecerdasan Gambaran dari hasil tes kecerdasan
emosional (EQ) terhadap Keterampilan intelektual (IQ) sampel yang termasuk, kriteria,
bermain dalam cabang olahraga bulutangkis. “rata-rata” terdapat 2 orang, kriteria “diatas
Faktor tersebut dilihat dari hipotesis rata-rata” terdapat 3 orang, kriteria “superior”
penelitian yang telah dilakukan Kecerdasan terdapat 3 orang dan rata-rata nilai tes
intelektual (IQ) yaitu 0,847 > 0,05, maka kecerdasan intelektual 114.50, kecerdasan
H0 diterima dan di dapat nilai signifikansi intelektual (IQ) atlet UKM bulutangkis UPI
Kecerdasan Emosional (EQ) yaitu 0,763 > memiliki kemampuan kecerdasan Intelektual
0.05 . Jadi dapat disimpulkan bahwa “Tidak (IQ) di atas rata-rata.
Terdapat hubungan yang signifikan antara Gambaran Dari hasil tes kecerdasan
Kecerdasan intelektual (IQ) dan Kecerdasan emosional (EQ) diketahui kriteria “sedang”
Emosional (EQ) terhadap Keterampilan terdapat 6 orang , kriteria “tinggi” terdapat 2
bermain dalam cabang olahraga bulu orang, dan rata-rata nilai konsentrasi yaitu
tangkis. Hal ini di pengaruhi berbagai hal 92.38
yakni kurangnya sample pada saat Tidak Terdapat hubungan yang signifikan
penelitian, dan atlet yang bermain hanya di antara kecerdasan intelektual (IQ) dan
UKM bulutangkis upi saja. bentuk latihan kecerdasan Emosional (EQ) terhadap
pada saat pelatihan UKM Bulutangkis UPI, keterampilan bermain dalam cabang olahraga
kemudian faktor kebugaran masing-masing bulutangkis bahwa korelasi antara kecerdasan
pemain, pengalaman dalam bertanding. intelektual (IQ) menunjukan R square -0,082
dengan nilai signifikansi 0,847 > 0,05..

DAFTAR PUSTAKA
Agus Salim, (2008). Buku pintar Bulu tangkis. Yogyakarta: Binamuda Cipta kreasi.

Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

36
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2017 Vol.02 No.01 Halaman 33-37 eISSN: 2549-6360
Fazari.M. Damayanti,I ., Rahayu, N.I.

Amiruddin (2010) Pengukuran Keterampilan Dasar Bermain Bulu Tangkis Pada


Mahasiswa Universitas Abulytama (Jurnal) Aceh : FKIP Universitas Abulyatama.
Daniel Memmert,Steve Harvey (2008) Journal of Teaching in Physical Education,

Erna Latifah (2015) “Hubungan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan
keterampilan teknik dengan prestasi pencak silat”. (Thesis). Bandung. Universitas
Pendidikan Indonesia

Imanudin, I. (2014) “Bahan Ajar Ilmu Kepelatihan Olahraga”.Bandung. Universitas


Pendidikan Indonesia

Subarjah, H (2014) Permainan Bulutangkis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Subarjah, H (2010) Jurnal: Hasil Belajar Keterampilan Bermain Bulutangkis Studi


Eksperimen Pada Siswa Diklat Bulutangkis Fpok-Upi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.

Suherman, A & Rahayu, N.I. (2016) “Modul Statistika Untuk Ilmu Keolahragaan”.
Bandung: Ilmu Keolahragaan. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
Universitas Pendidikan Indonesia

Minna Blomqvist (2001) journal Game Understanding and Game Performance in


Badminton
Nurhasan & Cholil, D.H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung:
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Philip Carter (2009) TEST AND ASSESS YOUR BRAIN QUOTIENT “Discover your true
intelligence withtests of aptitude, logic, memory, EQ,creative and lateral thinking”
(jurnal) London

Rahmat Hidayatuloh, (2013) “ Perbandingan pegangan raket (Upper Grips dan Lower
Grips) terhadap kecepatan dan akurasi pada saat melakukan tekhnik over head
backhand smash pada cabang olahraga bulu tangkis.( Skripsi) Bandung Universitas
Pendidikan Indonesia.

37

Anda mungkin juga menyukai