Anda di halaman 1dari 38

Dysrhytmia

Ns. Anastasia Hardyati, MKep.,Sp. KMB


Pengertian
Kelainan pembentukan atau atau kelainan konduksi atau keduanya pada impuls
listrik jantung

Menyebabkan gangguan irama jantung, kecepatan atau ke-2 nya

• Disritmia dapat menyebabkan perubahan hemodinamik, contoh perubahan


konduksi dapat merubah kerja pemompaan jantung dan dapat menyebabkan  TD
• Disritmia di diagnosa dengan analisa gel. EKG dan gangguannya dinamai sesuai
lokasi impuls dan mekanisme pembentukan atau konduksi
Contoh: Sinus bradikardi
Sistem Konduksi

• Menghantarkan dan mengkoordinasikan transmisi impuls listrik ke sel


myocard
• 3 karakter fisiologis :
• Otomatisasi : mengawali impuls listrik
• Eksitabilitas : respon terhadap impuls listrik
• Konduktivitas: transmisi impuls listrik antar sel
Lokasi Asal:

• SA. Node
• AV. Node/ junction
• Atrium
• Ventrikel
Mekanisme pembentukan/ konduksi:

Normal rhythm • Fibrilasi


Bradycardia • Premature complex
Tachycardia • Blok
Dysrhytmia
Flutter
Lanjutan :
• SA. Node:
• Pacemaker primer jantung
• Antara Vena cava superior dan atrium kanan
• 60 – 100 x/ menit
• Kontraksi/ depolarisasi atrium
• AV. Node:
• Dinding atrium kanan dekat tricuspidalis
• Stimulus ke ventrikel
• 40 – 60 x/ menit
• Bundle of His:
• Di septum yang memisahkan ventrikel kanan & kiri
• Serabut Purkinje:
• Terminal point
• Stimulas terhadap sel-sel myocardium sehinggi terjadi
kontraksi ventrikel
Irama Sinus Normal :
• Terjadi jika impuls elektrik dimulai pada
keceparan dan irama reguler di SA. Node.
Berjalan melalui konduksi normal
• Kriteria irama sinus:
• Kecepatan ventrikel dan atrium: 60 – 100
x per menit pada dewasa
• Irama teratur
• Bentuk QRS dan durasi normal (0,06 –
0,12 detik)
• Gel. P normal dan bentuk konsisten
selalu di depan QRS kompleks
• PR interval konsisten 0,12 – 0,20 detik
• P: QRS ratio = 1: 1
Jenis Aritmia

1. Aritmia Atrial
Berasal dari sumber di atas AV node
2. Aritmia Junctional
(Atrioventrikuler)
Berasal dari AV node dan
memerlukan AV node sebagai
komponen wajib untuk
kelangsungan takikardi
3. Aritmia ventrikel
Berasal dari bawah AV node
Aritmia Atrial

1. Sinus Takikardia dan Sinus


Bradikardia
2. Sinus Aritmia
3. Premature Atrial Contraction
(Atrial Ekstrasistole)
4. Atrial Takikardia
5. Atrial Flutter
6. Atrial Fibrillasi
Sinus Takikardia dan Sinus Bradikardia
• Kelainan irama sinus akibat
perubahan laju pembentukan
impuls di SA node
• Sinus Takikardia : 100– 150x/
mnt
• Sinus Bradikardia: <60 x/ mnt
• Kriteria Diagnosis: morfologi
gelombang P normal dan
interval R-R normal, laju sesuai
definisi
Sinus Aritmia

• Definisi: irama sinus tidak teratur


• HR : Biasanya antara 60 – 100 x/
menit
• Gelombang P : normal, setiap
gel. P diikuti QRS, T
• Interval PR : Normal (0,12 – 0,20
detik)
• Gelombang QRS : Normal (0,06 –
0,12 detik)
Premature Atrial
Contraction (Atrial
Ekstrasistole)
1. Ekstrasistole selalu mengikuti irama
dasar
2. Irama: tidak teratur, karena ada
gelombang yang timbul lebih dini
3. HR : tergantung irama dasarnya
4. Gel. P : bentuknya berbeda dari Gel. P
irama dasarnya
5. Interval PR : biasanya normal, bisa juga
memendek
6. Diagnosis Banding:
= Sinus Arrest (krn adanya pause
panjang)
= PVC (Ventricular extrasystole)
Atrial Tachycardia
• Definisi: takikardi dgn QRS sempit
• Kriteria diagnosis: gelombang P terlihat jelas di depan QRS, laju gel P 150-250 x/mnt.
Bisa dgn konduksi AV 1:1, AV 2:1. atau AV 3:1
• Interval PR tidak dapat dihitung atau memendek
• Diagnosis Banding: sinus takikardi, SVT lainnya
• Aspek klinis: sulit dibedakan dgn SVT. Dapat dilakukan masase karotis atau pemberian
obat-obat penghambat AV node. Bila ada blok dan takikardia tetap berlanjut maka SVT
dpt disingkirkan
Atrial Flutter

• Kriteria: gelombang P dengan kecepatan 250-


350 x/mnt. Konduksi AV 2:1 atau 3 :1
• Irama : biasanya teratur, bisa juga tidak
• HR : bervariasi
• Gelombang P: bentuknya seperti gigi gergaji,
dimana gelombang P timbulnya teratur dan
dapat dihitung, P : QRS = 2:1, 3:1 atau 4:1
• Interval PR : tidak dapat dihitung
• Gelombang QRS : normal
Atrial Fibrillasi (AF)

• Gelombang P irreguler
dan cepat, tidak dapat
dihitung
• Kompleks QRS Irreguler
• Irama : tidak teratur, karena ada gelombang yang timbul
lebih dini
• HR : tergantung irama dasarnya
• Gelombang P: tidak normal, sesuai dengan letak asal
impulsnya
• Interval PR: memendek atau tidak ada
Ekstrasistole • Gelombang QRS : normal
Junctional
Aritmia Ventrikel
• Kompleks QRS lebar (>0,12 sec)
• Datang lebih awal dari seharusnya
• Irama tidak teratur, karena ada gelombang yang timbul dini
• Bentuk ekstrasistole ventrikel yang berbahaya:
• Ekstrasistole ventrikel > 6 x/ menit
Premature • Ekstrasistole ventrikel bigemini
Ventricular • Ekstrasistole ventrikel multifokal
• Ekstrasistole ventrikel “Consecutif”
Contraction • Ekstrasistole ventrikel R on T
(VES)
• Takikardia (>100 x/mt) QRS lebar, reguler
• Gelombang P tidak terlihat

Ventrikular
Tachicardi:
• Kompleks QRS yg cepat, tidak dapat dihitung dan tidak
teratur (amplitudo dan frekuensi)
• HR tidak dapat dihitung
• Gelombang P tidak ada
• Interval PR tidak ada
• Dlm bbrp detik hilang kesadaran dan terlihat kejang
Ventrikel • Diagnosis Banding Torsades de Pointes
Fibrillasi • Jenis :
• Ventrikel fibrilasi kasar (Coarse)
• Ventrikel fibrilasi halus (Fine)
• Takikardia QRS lebar
• Aksis QRS berubah ubah pd saat takikardia
• Biasanya didasari oleh pemanjangan QT
interval (obat spt amiodarone)
• Tatalaksana : MgSO4, pacu jantung, dan b-
Torsades blocker
de Pointes
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS DAN HANTARAN (BLOCK)
Blok dan Gangguan Hantaran

• Sinus Arrest:
• Kegagalan SA Node membentuk impuls
• Kriteria: Interval antara gelombang P sebelum pause dan
gelombang P pertama sesudah pause bukan merupakan perkalian
bilangan bulat dari basic cycle length
• AV blok derajat 1
• AV blok derajat 2
• AV blok derajat 3
• PR interval lebih dari 0,20 detik
• Semua beat akan diteruskan ke ventrikel

AV Block
Derajat 1
• Rhythm : Irregular
Rate : Usually slow but can be normal
Second -degree P wave : Sinus P wave present;
AV block, some not followed by QRS
Mobitz I complexes
PR : Progressively lengthens
(Wenckebach) QRS : Normal
Rhythm : Regular usually;
can be irreguler if conduction ratios vary
Rate : Usually slow
P wave : Two, three, or four P waves before each QRS
PR : PR interval of beat with QRS is constant;
PR interval may be normal or prolonged
QRS : Normal if block in His bundle;
Second- wide if block involves bundle branches

degree AV
block, Mobitz
II
Rhythm : Regular
Rate : 40 – 60 if block in His bundle;
30 – 40 if block involves bundle branches
Third-degree P wave : Sinus P wave present; bear no relationship to
AV block QRS; can be found hidden in QRS complexes and T
waves
PR : Varies greatly
QRS : Normal if block in His bundle;
wide if block involves bundle branches
Bundle Branch Block
RIGHT BUNDLE BRANCH BLOCK
LEFT BUNDLE BRANCH BLOCK
Asuhan Keperawatan

Pengkajian Data Subyektif :


• Identifikasi penyebab kemungkinan terjadinya disritmia dan
dampaknya pada kemampuan jantung untuk memompa volume
darah secara adekuat ke seluruh tubuh. Jika CO  → O2 ke jaringan
dan organ vital 
• Identifikasi riwayat kesehatan seperti: syncope, sakit kepala ringan,
pusing, lelah, nyeri dada dan palpitasi
• Kaji riwayat COPD, penyakit jantung karena dapat  disritmia
• Obat- oabatan : digoxin
• Adanya masalah psikososial, kecemasan
Pengkajian data obyektif:

•  tingkat kesadaran saat disritmia


• Warna kulit: pucat dan dingin
• Distensi vena jugularis
• Crakles
• Wheezing
• Kaji irama dan kecepatan nadi perifer dan apikal, catat adanya pulse
deficit
• BJ tambahan: S3, S4, murmur
•  TD yang menunjukkan  CO
Masalah Keperawatan :

• Menurunnya cardiac output


• Kecemasan
• Kurang pengetahuan tentang disritmia dan pengobatannya

Hasil yang diharapkan:


•  insiden disritmia ( dengan  faktor penyebab)
• Mempertahankan CO
•  kecemasan
•  pengetahuan tentang disritmia dan pengobatannya
Intervensi Keperawatan :

• Monitor dan mengatasi disritmia:


• Ukur TD, kecepatan dan irama nadi, kecepatan dan kedalaman
pernapasan, suara napas untuk menentukan efek hemodinamik
• Tanyakan adanya episode sakit kepala ringan, pusing, sinkope
• Monitor EKG 12 lead secara kontinu dan analisa irama jantung
• Pengobatan antiaritmia
• Menurunkan kecemasan
• Meningkatkan kesehatan di rumah dan ajarkan self care
Evaluasi :
1. Mempertahankan CO
• HR, TD, P dan tingkat kesadaran dalam batas normal
•  atau tidak terjadi disritmia
2.  kecemasan :
• Menunjukkan tingkah laku + hidup dengan disritmia
• Menunjukkan percaya diri dalam kemampuan mengambil langkah tepat saat
emergency
3. Menunjukkan pemahaman tentang disritmia dan pengobatannya:
• Menjelaskan disritmia dan dampaknya
• Menjelasan regimen pengobatan dan rasional
• Menjelaskan perlunya pemeriksaan kadar serum untuk pengobatan
• Menjelaskan perencanaan untuk  faktor penyebab disritmia
Penatalaksanaan Medik

• Pengobatan anti aritmia, tergantung pada disritmia, adanya gagal


jantung atau penyakit lain serta respon klien terhadap pengobatan
sebelumnya
• Therapi mekanik :
• Pacemaker → bradicardia, tachicardia
• Cardioversi dan defibrilasi → akut tachicardia
• Implantable cardioverter defibrilator
• Surgical treatments

Anda mungkin juga menyukai