Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau didalam tanah
dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk
hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,
maupun kegiatan khususus.(UU RI No 28 Tahun 2002)
Bangunan gedung juga merupakan prasarana yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Laju pertumbuhan penduduk serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah mendorong meningkatnya pembangunan sarana prasarana fisik berupa bangunan
gedung sehingga perlu adanya penyediaan fasilitas - fasilitas pendukung yang memadai
seperti gedung sebagai fasilitas utama. Dengan adanya gedung manusia dapat
menggunakannya dalam berbagai fungsi, antara lain sebagai tempat tinggal, perkantoran,
pendidikan, dan sebagainya. Dalam kegiatan pembangunan ini tentunya membutuhkan dana
yang sangat besar dan perlu adanya pengetahuan tentang perencanaan yang baik agar dapat
menekan biaya konstruksi. Salah satu aspek dalam tahap perencanaan yang dapat menekan
biaya konstruksi yaitu pemilihan jenis konstruksi struktur dan keefektifan perencanaan
gedung itu sendiri. Pembangunan gedung tentunya tidak terlepas dari beberapa elemen -
elemen struktur seperti pondasi, kolom, balok dan atap dengan fungsi utamanya memikul
beban dan berat sendiri serta saling mendukung dalam mempertahankan kekuatan bangunan.
Plat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada suatu bangunan,
baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal biasa dan juga menjadi struktur
konstruksi pada jembatan. Umumnya, plat lantai dibangun dengan konstruksi beton
bertulang sebagai dasar utamanya. Plat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima
beban, baik itu beban mati maupun beban hidup yang kemudian menyalurkannya ke sistem
struktur rangka yang lain.
Proyek pembangunan Gedung Ruko Lantai 2 sarotari Larantuka ini menggunakan
konsep desain plat lantai beton yang umumnya bertulang dan dicor di tempat bersama
dengan balok penumpu dan kolom pendukungnya. Plat lantai ini dipasang tulangan baja
pada kedua arahnya, dan tulangan silang untuk menahan momen tarik dan juga lenturan.
(Hamdanil 2016)
Pembebanan pada plat lantai antara lain beban mati yang merupakan bagian dari
konstruksi bangunan yang bersifat tetap dan tidak terpisahkan. Mengacu pada peraturan
maupun standar yang berlaku maka berat bahan yang umumnya dipergunakan dan menjadi
beban mati pada plat lantai. Dan juga beban hidup selain berasal dari penghuni bangunan
dapat juga berasal dari barang, mesin ataupun peralatan yang sifatnya dapat berpindah atau
memiliki kecenderungan untuk berpindah sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan
pada plat lantai. Beban hidup ini didasarkan pada fungsi dari bangunan itu sendiri.
Proyek pembangunan Gedung Ruko Lantai 2 sarotari Larantuka merupakan salah satu
proyek milik pribadi, Dalam perencanaannya, pembangunan gedung Ruko Lantai 2 sarotari
larantuka ini dibangun dengan menggunakan konstruksi beton bertulang.
Pemilihan jenis konstruksi struktur beton bertulang pada proyek ini tidak terlepas dari
konsep perencanaannya yaitu kuat, aman, awet, serta tidak mengabaikan faktor
ekonomisnya. Pada perhitungan penulangan dan kapasitas penampang struktur sering terjadi
kesalahan perhitungan sehingga terjadi kerusakan pada struktur, seperti retak – retak pada
Plat Lantai yang diakibatkan oleh kesalahan perhitungan tulangan.
Plat Lantai juga memiliki fungsi penting dalam suatu bangunan sehingga memerlukan
perencanaan yang baik agar struktur menjadi kuat dan aman. Oleh karena itu perlu untuk
merencanakan tinjauan pada struktur Plat lantai dalam pembangunan gedung Ruko Lantai 2
sarotari larantuka sebagai bahan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir, sehingga judul
penyusunan proposal tugas akhir ini adalah Studi Perencanaan Struktur Plat lantai Pada
Proyek Pembangunan Gedung Ruko Lantai 2 Sarotari Larantuka. Alasan penulis mengambil
judul ini agar dapat meninjau ulang perencanaan struktur Plat Lantai pada pembangunan
Gedung Ruko Lantai 2 sarotari larantuka tersebut berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2019.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penulisan
tugas akhir ini adalah bagaimana merencanakan struktur beton bertulang , khususnya
struktur Plat Lantai pada pembangunan Gedung Ruko Lantai 2 sarotari larantuka
berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2019.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan proposal tugas akhir ini adalah untuk meninjau kembali
perencanaan struktur Plat Lantai pada proyek pembangunan menggunakan peraturan SNI
Gedung Ruko Lantai 2 sarotari larantuka 03-2847-2019.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang ingin dibahas dalam penulisan proposal tugas akhir ini adalah :
1. Analisa struktur Plat Lantai beton konvensional.
2. Merencanakan struktur Plat lantai berdasarkan tata cara perhitungan struktur beton untuk
bangunan gedung menggunakan peraturan SNI 03-2847-2019.
3. Perhitungan pembebanan bangunan gedung menggunakan peraturan SNI 1727-2013

Anda mungkin juga menyukai