Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau didalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khususus.(UU RI No 28 Tahun 2002) Bangunan gedung juga merupakan prasarana yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Laju pertumbuhan penduduk serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong meningkatnya pembangunan sarana prasarana fisik berupa bangunan gedung sehingga perlu adanya penyediaan fasilitas - fasilitas pendukung yang memadai seperti gedung sebagai fasilitas utama. Dengan adanya gedung manusia dapat menggunakannya dalam berbagai fungsi, antara lain sebagai tempat tinggal, perkantoran, pendidikan, dan sebagainya. Dalam kegiatan pembangunan ini tentunya membutuhkan dana yang sangat besar dan perlu adanya pengetahuan tentang perencanaan yang baik agar dapat menekan biaya konstruksi. Salah satu aspek dalam tahap perencanaan yang dapat menekan biaya konstruksi yaitu pemilihan jenis konstruksi struktur dan keefektifan perencanaan gedung itu sendiri. Pembangunan gedung tentunya tidak terlepas dari beberapa elemen - elemen struktur seperti pondasi, kolom, balok dan atap dengan fungsi utamanya memikul beban dan berat sendiri serta saling mendukung dalam mempertahankan kekuatan bangunan. Plat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada suatu bangunan, baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal biasa dan juga menjadi struktur konstruksi pada jembatan. Umumnya, plat lantai dibangun dengan konstruksi beton bertulang sebagai dasar utamanya. Plat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima beban, baik itu beban mati maupun beban hidup yang kemudian menyalurkannya ke sistem struktur rangka yang lain. Proyek pembangunan Gedung Ruko Lantai 2 sarotari Larantuka ini menggunakan konsep desain plat lantai beton yang umumnya bertulang dan dicor di tempat bersama dengan balok penumpu dan kolom pendukungnya. Plat lantai ini dipasang tulangan baja pada kedua arahnya, dan tulangan silang untuk menahan momen tarik dan juga lenturan. (Hamdanil 2016) Pembebanan pada plat lantai antara lain beban mati yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan yang bersifat tetap dan tidak terpisahkan. Mengacu pada peraturan maupun standar yang berlaku maka berat bahan yang umumnya dipergunakan dan menjadi beban mati pada plat lantai. Dan juga beban hidup selain berasal dari penghuni bangunan dapat juga berasal dari barang, mesin ataupun peralatan yang sifatnya dapat berpindah atau memiliki kecenderungan untuk berpindah sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan pada plat lantai. Beban hidup ini didasarkan pada fungsi dari bangunan itu sendiri. Proyek pembangunan Gedung Ruko Lantai 2 sarotari Larantuka merupakan salah satu proyek milik pribadi, Dalam perencanaannya, pembangunan gedung Ruko Lantai 2 sarotari larantuka ini dibangun dengan menggunakan konstruksi beton bertulang. Pemilihan jenis konstruksi struktur beton bertulang pada proyek ini tidak terlepas dari konsep perencanaannya yaitu kuat, aman, awet, serta tidak mengabaikan faktor ekonomisnya. Pada perhitungan penulangan dan kapasitas penampang struktur sering terjadi kesalahan perhitungan sehingga terjadi kerusakan pada struktur, seperti retak – retak pada Plat Lantai yang diakibatkan oleh kesalahan perhitungan tulangan. Plat Lantai juga memiliki fungsi penting dalam suatu bangunan sehingga memerlukan perencanaan yang baik agar struktur menjadi kuat dan aman. Oleh karena itu perlu untuk merencanakan tinjauan pada struktur Plat lantai dalam pembangunan gedung Ruko Lantai 2 sarotari larantuka sebagai bahan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir, sehingga judul penyusunan proposal tugas akhir ini adalah Studi Perencanaan Struktur Plat lantai Pada Proyek Pembangunan Gedung Ruko Lantai 2 Sarotari Larantuka. Alasan penulis mengambil judul ini agar dapat meninjau ulang perencanaan struktur Plat Lantai pada pembangunan Gedung Ruko Lantai 2 sarotari larantuka tersebut berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2019. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana merencanakan struktur beton bertulang , khususnya struktur Plat Lantai pada pembangunan Gedung Ruko Lantai 2 sarotari larantuka berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2019. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan proposal tugas akhir ini adalah untuk meninjau kembali perencanaan struktur Plat Lantai pada proyek pembangunan menggunakan peraturan SNI Gedung Ruko Lantai 2 sarotari larantuka 03-2847-2019. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang ingin dibahas dalam penulisan proposal tugas akhir ini adalah : 1. Analisa struktur Plat Lantai beton konvensional. 2. Merencanakan struktur Plat lantai berdasarkan tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung menggunakan peraturan SNI 03-2847-2019. 3. Perhitungan pembebanan bangunan gedung menggunakan peraturan SNI 1727-2013