Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN

“BUNGA”

OLEH

NAMA: MUH. HAMDAN YAHYA


NIM: 219330011
KELAS: III A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2020

1
DAFTAR ISI

SAMPUL..............................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................2
LATAR BELAKANG................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................4
A. Pengertian Bunga.....................................................4
B. Bagian-bagian Bunga................................................5
C. Bunga Lengkap dan Bunga tidak lengkap................12
D. Bunga Tunggal dan Bunga majemuk.......................14
KESIMPULAN............................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................19

2
LATAR BELAKANG
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang
memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya,
tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan
bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita
memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga
adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang
bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan
tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan
dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan,
pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk
melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan
yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang
amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-
bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat
lain.

3
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN BUNGA
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat
dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh
perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama
pencahayaan, dan ketersediaan air.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan
pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga
akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang
membawa biji. Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah
menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora)
untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang
diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai
pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain
menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat
hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga terdiri atas bagian
yang steril dan bagian yang fertil (reproduktif). Bagian steril meliputi
sejumlah helai daun kelopak (sepal), kumpulannya disebut kaliks,
dan sejumlah helai daun mahkota (petal), kumpulannya disebut
korola. Kaliks dan korola, bersama-sama disebut perhiasan bunga
(periant). Jika periant tidak terbagi menjadi kaliks dan korola, setiap
helaiannya disebut tepal. Bagian reproduktif adalah benang sari atau
stamen (mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil).
Keseluruhan stamen disebut andresium dan keseluruhan karpel
disebut ginesium.

4
B.Bagian-bagian Bunga

1. Kelopak bunga (calyx)


Kelopak bunga terdiri atas beberapa daun kelopak, kecil,
kaku, kasar, berjumlah 3, 4, atau 5 helai. Pada umumnya,
kelopak bunga berwarna hijau. Adapula yang berwarna merah
seperti pada bunga mentega (Nerium olander) dan kembang
merak (Caesalpinia pulcherrima). Ketika bunga masih kuncup,
kelopak bunga menempel pada mahkota bunga dan setelah
bunga mekar, kelopak bunga menempel pada dasar
bunga.Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi bunga pada
waktu masih kuncup dan bersama-sama dengan mahkota
bunga berfungsi pula sebagai alat perhiasan bunga untuk
menarik perhatian serangga dan hewan lain agar dapat
membantu proses penyerbukan .Jika kelopak bunga dan
mahkota bunga sulit dibedakan dengan jelas, maka keduanya
disebut dengan tanda bunga (perigonium), misalnya pada
bunga bakung, bunga gladiol, dan bunga kelapa.

2. Tajuk/mahkota bunga (corolla)


Mahkota bunga atau tajuk bunga tersusun dari bagian serupa daun
yang mengeliligi alat perkembangbiakan. Dapat dikatakan pula
mahkota berfungsi sebagai alat perhiasan bunga. Pada umumnya,
mahkota bunga berwarna-warni dan tersusun teratur sehingga
tampak indah. Pada jenis tumbuhan tertentu mempunyai aroma

5
yang khas serta mempunyai kelenjar madu (nektar). Dengan adanya
ke
lengkapan tersebut, mahkota bunga berfungsi untuk menarik
perhatian serangga dan hewan lain agar dapat membantu
proses penyerbukan. Pada waktu bunga masih kuncup,
bersama-samadengan kelopak bunga, mahkota bunga
berfungsi untuk melindungi putik dan benang sari. Kelopak
bunga terdapat pada lingkaran terluar bunga, sedangkan
mahkota bunga terdapat pada lingkaran di sebelah dalamnya.
3. Benang sari (stamen)
Merupakan bagian fertil pada bunga yang terdiri dari kepala
sari (anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen),
dan pendukung kepala sari. Benang sari merupakan alat
kelamin jantan pada bunga.Benang sari, apabila kita teliti, kita
akan melihat di tengah-tengah daun mahkota terdapat benang
yang sangat halus yang disebut dengan benang atau tangkai
sari. Benang sari di setiap jenis bunga memiliki jumlah dan
bentuk yang berbeda, namun satu jenis bunga selalu memiliki
jumlah yang sama, seperti bunga pohon kacang polong dan
buncis memiliki sepuluh benang sari yang agak panjang, buah
cherry dan strawberi memiliki dua puluh benang sari yang
berukuran sedang dan bunga apiun memiliki yang agak banyak
dan pendek.
Struktur benang sari yaitu setiap benang sari memiliki tangkai
sari yang di puncaknya terdapat gumpalan kecil yang berwarna
kuning yang disebut sebagai kepala sari, tangkai sari yang
biasanya berbentuk vertikal bekerja untuk mengantarkan
makanan ke kepala sari, oleh karna itu di bagian dalamnya
terdapat jaringan atau lorong semacam pipa sebagai saluran
makanan.
Secara umum benang sari termasuk sel pembiakan, oleh karena
itu benang sari memiliki peranan yang sangat penting dalam
6
proses reproduksi. Benang sari merupakan gumpalan kecil yang
memiliki empat lubang yang penuh dengan serbuk yang sangat
halus yang disebut dengan serbuk sari (pollen). serbuk ini
sangat serupa dengan sprema hewan yang bekerja seperti
sperma sebagaimana yang akan disebutkan nanti.
Serbuk sari sangatlah halus oleh karena itu dengan mata
telanjang tidak mungkin kita dapat melihat berbagai macam
bagiannya, akan tetapi dengan menggunakan mikroskop kita
bisa melihat seluruh bagiannya dan dapat menyingkap proses
kerja serbuk sari yang sangat menakjubkan itu. Serbuk sari
banyak megandung zat gula, lemak, protein dan karbohidrat,
dan tepat di tengahnya terdapat dua sel yang mana ukuran
yang satu lebih besar dari sel yang satunya lagi –serbuk sari
masak menjelang penyerbukan intinya membelah menjadi 2
macam sel, yang disebut dengan generatif dan vegetatif-
dimana tugas dua sel ini dalam proses penyerbukan akan
dijelaskan nanti.
Pada macam jenis tumbuhan serbuk sari memiliki bentuk yang
berbeda, terkadang ia berbentuk seperti piramid, segi tiga,
bulat atau seperti telur tergantung pada jenis pohonnya. Selain
itu galur atau kerutan yang berada di dataran serbuk saripun
juga berbeda, setiap jenis tumbuhan memiliki bentuk dan
kerakteristiknya tersendiri. Hal ini merupakan salah satu dari
keajaiban penciptaan –Allah- yang mana membuktikan kepada
kita semua bahwa tidak ada satu makhlukpun baik kecil
maupun besar yang luput dari lingkaran keserasian dan
keberaturan.
Kebanyakan Angiospermae memiliki kepala sari yang
tetrasporangiat, dengan dua ruang sari (lokulus) dalam setiap
cuping kepala sari sehingga jumlah keseluruhannya empat.
Pada sejumiah tumbuhan yang anteranya matang, namun
sebelum antera memecah (membuka dengan sendiri) batas

7
antara pasangan lokulus di setiap cuping rusak sehingga antera
tetrasporangiat hanya menunjukkan dua lokulus.
Dinding antera terdiri dan beberapa lapisan sel yang
merupakan turunan sel parietal primer, kecuali epidermis yang
dalam perkembangannya hanya membelah dalam bidang
aritiklinal. Dua lapisan yang penting adalah endotesium, tepat
di bawah epidermis, dan tapetum, yang berbatasan dengan
lokulus antera. Sel di antara kedua lapisan itu sering memipih
karena tertekan, lalu rusak. Endotesium membentuk penebalan
tak rata, terutama di dinding radial dan tangensial dalam.
Pengerutan diferensial yang terjadi padanya ketika antera
mengering saat matang, memudahkan terjadinya retakan atau
celah pada antera untuk membebaskan serbuk sari.
Secara umum, benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai
sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel
parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel.
Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau
mungkin juga stomata Kepala sari mempunyai struktur yang
kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian
terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir
serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap
jenis tumbuhan berbeda.

Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai


berikut.

1) Epidermis,
Lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis
menjadi memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang
masak dan berfungsi sebagai pelindung epidermis.
2) Endotesium,
Lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis
3) Lapisan tengah,
8
Lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri
dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
4) Tapetum
Dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai
maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad.

Benang sari terdiri atas dua bagian :


1. Kepala sari
2. Tangkai sari dan kepala sari berfungsi sebagai tempat
pembentukan spermatozoid yang dihasilkan oleh serbuk sari.
Pada umumnya,sewaktu masih muda,didalam kepala sari
terdapat empat ruang serbuk sari. Akan tetapi, setelah dewasa,
setiap dua ruang serbuk sari menyatu sehingga didalam kepala
sari yang sudah masak hanya terdapat dua ruang serbuk sari.
Didalam ruang inilah serbuk sari terbentuk dengan jumlah yang
sangat banyak.
Sesuai dengan jenis tumbuhan dan tingkat
perkembangannya,bentuk serbuk sari bermacam-macam ada
yang oval, bulat, atau bersudut. Demikian pula dengan sifatnya,
ada yang permukaanya kasar, berduri, halus, ringan, kering,
tetapi adapula yang basah dan lengket .
4. Putik (pistillum)
Putik adalah alat kelamin betina karena dalam
perkembangannya dapat menghasilkan sel kalamin betina yang
disebut sel telur(ovum).Putik terdiri atas tiga bagian,yaitu
kepala putik,tangkai putik,dan bakal buah yang didalamnya
terdapat satu bakal biji atau lebih bergantung pada jenis
tumbuhannya.Didalam satu bakal biji terdapat kandung
lembaga dengan beberapa inti yang salah satunya merupakan
inti seltelur sebagai sel kelamin betina.Jika sel telur telah
dibuahi oleh sel sperma ,maka bakal biji berubah menjadi biji

9
dan siap tumbuh menjadi biji dan siap tumbuh menjadi individu
baru.
Putik (gynoecium), persis di pusat bunga di tengah lingkaran
lembaran daun-daun mahkota terdapat sesuatu yang
menjulang ke atas yang disebut dengan putik. Putik termaksud
organ bunga yang bekerja untuk pembiakan yang terdiri dari
kepala putik, tangkai putik dan bakal buah:

a. Kepala putik (stigma)


Kepala putik terletak persis di ujung tangkai putik, ia
diselimuti dengan bulu-bulu halus yang mengeluarkan bahan
makanan dan zat perekat. Kepala putik bekerja menarik,
merekatkan dan menjaga serbuk sari dan membantunya
menjalani proses penyerbukan. Kepala putik berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya penyerbukan. Diatas kepala putik
terdapat banyak bulu-bulu yang sangat halus dan berlendir
sehingga dapat membantu menangkap serbuk sari. Bentuk
kepala putik bermacam-macam, ada yang berupa bulatan kecil
oval seperti benang dan adapula yang seperti bulu ayam.
b. Tangkai putik (stylus )
Tangkai penghubung antara kepala putik dan bakal buah.
Tangkai putik memiliki rancangan sedemikian rupa sehingga
mudah memindahkan dan menyalurkan serbuk dari kepala
putik menuju bakal buah, selain itu ia juga mengandung zat-zat
yang melebihi kapasitasnya yang akan dikonsumsi oleh serbuk
sari guna membantu dan mempertahankan pertumbuhannya.
Tangkai putik ada yang berbentuk tabung atau saluran yang
berongga, ada yang panjang, dan adapula yang pendak.
c. Bakal buah (pistil/ovarium)
Bakal buah merupakan bagian putik terbawah,
menggelembung, dan melekat diatas dasar bunga. Letak bakal
buah didasar bunga ada yang menumpang, tenggelam, atau
setengah tenggelam. Di bawah tangkai putik yang
10
menyambung ke bagian pangkal bunga terdapat sesuatu yang
juga menarik yang dinamakan dengan bakal buah yang
merupakan bagain inti dari putik, di dalamnya terdapat biji-biji
(zygote) yang sangat kecil –yang tersimpan dalam kantung
kecil- yang di namakan dengan bakal biji (kantung embrio) dan
dengan perantara pusar yang sangat halus akan
menyambungkannya pada bakal biji. Bakal buah berdasarkan
jenis pohonnya memiliki bentuk yang berbeda-beda dan iapun
memiliki rancangan yang sangat teliti dan penuh dengan
keserasian sehingga setiap satu jenis tumbuhan memiliki
bentuk yang khusus dan sama, secara umum ia memiliki
kemiripan dengan sperma hewan dan memiliki fungsi yang
sama dalam proses pembiakan. Pada sebagian tumbuhan di
dalam bakal biji terdapat satu lubang, dalam keadaan demikian
bakal biji dikatakan memiliki satu pintu. Di sebagain bunga
tumbuhan yang lain bakal biji dapat memiliki beberapa pintu
seperti pada bunga pohon jeruk bakal biji memiliki 5 hingga 12
pintu.
5. Tangkai bunga (pedicellus)
Bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya
sering kali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian
yang menyerupai daun. Berwarna hijau, yang seakan-akan
merupakan peralihan dari daun biasa kehiasan bunga.
6. Dasar bunga (receptaculum)
Ujung tangkai yang sering kali melebar, dengan ruas-ruas yang
amat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami
metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat
rapat satu sama lain.gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos
oikia: "rumah wanita") berupa putik.

11
C. Bunga Lengkap dan Bunga tidak Lengkap
Berdasarkan bagian-bagiannya, bunga dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
1. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki mahkota,
kelopak, putik, dan benang sari. Contoh bunga lengkap adalah
kembang sepatu dan bunga kacang
2. Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki satu
atau beberapa dari bagian bunga lengkap, contohnya bunga
salak dan bunga kelapa.
Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi
dua, yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
1.Bunga Sempurna
Bunga disebut bunga lengkap bila memiliki alat jantan (benang
sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ.
Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu
bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian
utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah
sebagai berikut:
 Kelopak bunga atau calyx

12
 Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat
berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu
proses penyerbukan;
 Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani
andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau d. Kelenjar nektar atau nektarium,
nektar berasa manis yang ditemukan pada bunga yang diserbuk
oleh serangga biasanya dihasilkan oleh kelenjar nektar. Kelenjar
itu bisa ditemukan disumbu bunga atau dibagian bunga yang
lain.
Bunga sempurna terdiri dari enam bagian, yaitu:
 Tangkai bunga berfungsi sebagai penghubung batang dengan
bunga
 Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi bunga saat masuh
kuncup
 Mahkota bunga berfungsi untuk menarik perhatian serangga
Bakal buah berfungsi al
 at perkembang biakan karena kemudian dalam masa
perkembangan bakal buah akan menjadi buah dimana
tersimpan biji buah
 Benang sari berfungsi sebagai alat kelamin jantan
 Putik berfungsi sebagai alat kelamin betina
2.BUNGA TIDAK SEMPURNA
Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu
alat kelamin, putik saja atau benang sari saja.
1 Putik
2. Benang sari.
3. Kelopak.

13
4. Mahkota.

D. BUNGA TUNGGAL DAN BUNGA MAJEMUK


Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi
tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan
berbunga banyak (planta multiflora). Berdasarkan letaknya, bunga
dibedakan menjadi bunga terminal bila letaknya di ujung cabang
atau ujung batang dan bunga aksiler apabila bunga terletak di ketiak
daun (Allard, 2011).
Bunga majemuk tidak terbatas dibedakan menjadi bunga majemuk
dengan ibu tangkai tidak bercabang dan bunga majemuk dengan ibu
tangkai bercabang. Contoh yang pertama adalah bunga bulir,
tongkol, untai, tandan, cawan, payung, bongkol, dan bunga periuk.
Contoh yang kedua adalah bunga malai, thyrse, malai rata, bulir
majemuk, tongkol majemuk dan payung majemuk (Muzayyinah,
2008).
Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel),
dasar bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang
sari (stamen), dan putik (pistil). Bagian-bagian bunga majemuk terdiri
atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung (bract), daun
tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga (Widya, 2012).

14
Tumbuhan yang hanya menghasilka satu bunga saja dinamakan
bunga tunggal sedangkan bunga yang menghasilkan bunga bayak
dinamakan bunga banyak. Jika tumbuhan hanya memiliki satu bunga
saja, biasaya bunga tersbut berada di ujung batang, jika bunganya
banyak, dapat sebagian bunga-bunga tadi terdapat dalam ketiak-
ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang.
Jadi menurut tempatnya bungan terletak pada ketiak daun dan juga
ujung batang (Tjirosoepomo, 2003).
Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang
mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Di antara bunga-bunga
yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun yang berguna
untuk berasimilasi. Sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah
berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau jika ada daunnya, daun-
daun tadi telah mengalami metamorfosis dan tidak lagi berguna
sebagai alat untuk asimilasi (Tjirosoepomo, 2003).
Bagian-bagian bunga yang bersifat seperti batang, misalnya ibu
tangkai bunga (peduncle, pedunculus), yakni tangkai utama yang
mendukung keseluruhan bunga majemuk. Bagian ibu tangkai bunga
di tengah-tengah perbungaan, di mana tangkai-tangkai bunga
individual melekat, disebut rakis (rachis), tangkai bunga (pedicel,
pedicellus), yakni tangkai masing-masing kuntum bunga individual,
kemudian dasar bunga (receptacle, receptaculum), yakni ujung
tangkai bunga yang mendukung bagian lain dari bunga
(Tjirosoepomo, 2003)
Bagian-bagian bunga yang bersifat seperti daun, misalnya, Daun
pelindung (bract, bractea), yakni daun yang pada ketiaknya muncul
ibu tangkai bunga, lalu daun tangkai (bracteole, bracteola), yakni
daun (1–2 helai) yang muncul pada pangkai tangkai bunga, kemudian
kelopak bunga (calyx), yakni pada bunga-bunga tunggal/individual,
seludang bunga (spatha), yakni daun pelindung besar yang
menyelubungi seluruh bunga majemuk sebelum mekar, misalnya
pada suku palem-paleman (Arecaceae). Setelah itu, daun pembalut
15
(involucre, involucrum), yakni sejumlah daun pelindung yang
tersusun dalam lingkaran mengitari dasar bunga majemuk, daun
kelopak tambahan (epicalyx), yakni sejumlah daun pelindung yang
tersusun dalam lingkaran di bawah kelopak bunga. Misalnya pada
marga Hibiscus (Tjirosoepomo, 2003).
Sifat-sifat bunga majemuk antara lain, bunga majemuk tak terbatas
(inflorescentia racemosa), Yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya
dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang
lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” “(semakin muda
semakin dekat dengan ujung ibu tangkai) dan bunga-bunganya
mekar berturut-turut dari bawah ke atas ( Widya, 2012).
Beberapa bentuk peralihan, ibu tangkai tidak bercabang, tandan
(racemus, botrys), bunga-bunga individual bertangkai tertancap di
sepanjang ibu tangkai bunga yang tak bercabang. Misalnya pada
kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz), bulir (spike, spica),
tandan dengan bunga-bunga individual tak bertangkai (duduk).
Misalnya pada bunga Jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl.).
Bunga cawan (corymb, corymbus), tandan dengan kuntum-kuntum
bunga yang tangkainya bervariasi panjangnya, sehingga permukaan
atas mendatar atau agak menggembung. Bunga cawan lazimnya ada
dua macam bunga, yaitu: bunga pita: bunga yang mandul yang
terdapat sepanjang tepi cawan, dinamakan bunga pinggir (flos
marginalis), seringkali mempunyai mahkota yang berbentuk pita (flos
ligulatus), dan bunga tabung: bunga yang terdapat di atas cawannya
sendiri (flos disci), seringkali kecil dan berbentuk tabung. Mempunyai
kedua macam alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat
menghasilkan buah.Bunga cawan dengan bagian-bagian yang
lengkap seperti diuraikan di atas misalnya pada bunga matahari
(Helianthus annuus L.). Bunga payung (umbel, umbella), tandan
dengan ibu tangkai bunga yang pendek dan seberkas kuntum bunga
yang tangkai-tangkainya muncul dari ketinggian yang sama.Bunga
payung terdapat pada tumbuhan suku Umbelliferae. Bunga payung

16
yang bertingkat, lazimnya disebut bunga payung majemuk seperti
terdapat pada wortel (Daucus carota L.). Tongkol (spadix), seperti
bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan seringkali berdaging,
misalnya pada jagung (Zea mays L.), tetapi hanya bunga yang betina
(Tjirosoepomo, 2003)
Pada sebuah tongkol, bunga betinanya terdapat dibagian atas,
sedangkan bunga jantan di bagian bawah, dan di antara kedua jenis
bunga itu seringkali terdapat bunga-bunga yang mandul, seperti
pada iles-iles dan tumbuhan yang tergolong suku Araceae pada
umumnya. Bongkol (capitulum), bunga majemuk yang menyerupai
bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu
tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya
berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang
membengkak seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal, jadi
sisik itu terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang
membengkak). Umumnya terdapat pada tumbuhan suku
Mimosaceae, misalnya lamtoro (Leucaena glauca), petai (Parkia
speciosa), sikejut (Mimosa pudica L.), dll. Untai atau bunga lada
(amentum), seperti bulir, tetapi ibu tangkai hanya mendukung
bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya
(bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina
menjadi buah), misalnya pada sirih (Piper betle L.) (Tjirosoepomo,
2003).

17
KESIMPULAN
Bunga adalah bagian batang dan daun tumbuhan yang menhalami
modifikasi.
Bunga dibedakan berdasarkan lengkap atau tidak lengkap, serta
bentuk tunggal dan mejemuk

18
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi


Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta : Gadjah Mada
UNIVERSITY Press

Ashari, S. 2002. Pengantar Biologi Reproduksi


Tanaman. Jakarta : PT RINEKA CIPTA

http://jainiyubmee.blogspot.com/2018/12/pengertia
n-bunga-lengkap-dan-tidak.html?m=1

Dod, B. 1979. Tanaman Bunga di Dunia. (terjemahan).


Jakarta : UI Press.

19

Anda mungkin juga menyukai