Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ELEARNING PADA MASA PANDEMI COVID 19”

DISUSUN OLEH
HEDIATI
NIM:043815792

FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS TERBUKA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,segala puja dan puji syukur marilah senantisa kita ucapkan atas
limpahan rahmat dan nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang di
berikan kepada kami sholawat bersamaan dengan salam juga mari hadiahkan kepada
junjungan kita nabi muhamad SAW .semoga kita ,orang tua kita dan keluarga kita,dan orang
terdekat kita mendapatkan safaat Beliau di yaumil makhsyar kelak,aamin ya rabbal alamina.

Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia semester ganjil dan judul makalah ini adalah “ELEARNING DI
MASA PANDEMI COVID 19”

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami,dan kepada semua pihak
yang sudah membantu dalam penulisan makalah dari awal hingga selesai .

Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah,dan kami juga
mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk pertimbangan perbaikan makalah

Tuban,16 november 2021

HEDIATI

Penulis
DAFTAR ISI

1. HALAMAN SAMPUL…………………………………….i
2. HALAMAN JUDUL………………………………………ii
3. KATA PENGANTAR……………………………………iii
4. DAFTAR ISI………………………………………………iv
5. DAFTAR TABEL………………………………………….v
6. DAFTAR GAMBAR……………………………………xiii
7. DAFTAR LAMPIRAN……………………………………ix

PRAKTIKUM SANITASI
Latar belakang………………………………………1
Maksud dan tujuan…………………………………..2
TINJAUAN PUSTAKA
A.Dampak elearning di masa pandemic covid 19
B.Apa itu covid 19 dan apa dampak dari wabah ini
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Pandemi Covid-19 merupakan situasi yang tidak diharapkan dan terjadi secara menyeluruh
hampir di seluruh dunia. Akibat dari situasi ini, beberapa aktifitas yang dilakukan secara
berkelompok yang merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari masyarakat mengalami pembatasan.
Salah satu yang terkena dampak dari keadaan ini adalah proses belajar mengajar di sekolah.
Permasalahan yang timbul dalam proses ini adalah minimnya kemampuan guru dalam membangun
kelas virtual yang merupakan bagian dari proses pembelajaran jarak jauh. Akibtanya proses
pembelajaran yang dilakukan secara daring mengalami banyak kendala baik di pihak guru dan siswa
yang berdampak negatif pada hasil belajar siswa. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini
adalah memberikan gambaran mengenai penerapan e-learning sebagai alternatif proses
pembelajaran jarak jauh dalam masa pandemic covid-19Model yang digunakan adalah Project based
learning. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa guru-guru yang mengikuti kegiatan pelatihan
telah memiliki kemampuan untuk merancang dan menerapkan e-learning dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan aplikasi learning management system (LMS) di masa pandemic
covid-19 dengan sangat baik. . Kata Kunci ; Pembelajaran jarak jauh, e-learning, LMS.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis telah Menyusun beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini
sebagai Batasan dalam pembahasan bab isi.Beberapa masalah tersebut antara lain:

a.apa pengertian elearning dimasa pandemic covid 19

b.contoh pembelajaran daring di masa pandemic covid 19

c.bagaimana peran serta pemerintah dalam menghadapi pembelajaran di era wabah covid
19

1.3 TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini sebagai
berikut:

Untuk mengetahui apa yang di maksud ELEARNING DIMASA PANDEMI COVID 19


BAB II

PEMBAHASAN

Apa pengertian elearning dimasa pandemic covid 19

Wabah COVID-19 telah memunculkan beragam kepanikan, termasuk di ranah pendidikan


tinggi. Terlebih setelah pemerintah pusat secara beruntun menyikapinya dengan bermacam
tindakan seperti menetapkan status siaga, darurat bencana, bencana non-alam, perpanjangan
status darurat bencana hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Semenjak saat itu diberlakukanlah upaya pencegahan COVID-19 berupa pengaturan


jarak sosial dan fisik (social & physical distancing) di berbagai lini kehidupan. Kebijakan ini
didasari dengan jumlah korban yang semakin hari terus bertambah dan sebaran virusnya
semakin sulit dikendalikan di seluruh penjuru Indonesia.

Melalui Surat Edaran Mendikbud RI No 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-


19 pada satuan Pendidikan, semua pendidikan tinggi di Indonesia, tidak terkecuali
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) mengambil langkah tegas atas himbauan
pemerintah untuk melakukan aktivitas belajar dari rumah. 

Segala aktivitas akademik yang biasa dilakukan di kampus, saat masa pandemi ini
harus dilakukan dari rumah. Tidak hanya mahasiswa, dosen dan tendik  (tenaga pendidikan)
pun terpaksa harus bekerja dari rumah demi pencegahan dan percepatan penurunan wabah
COVID-19. Kebijakan dan fenomena pandemi yang dampaknya luar biasa dan terjadi begitu
cepat telah memaksa dunia pendidikan tinggi mengubah pola kerja pelayanan dari
konvensional menjadi pelayanan berbasis daring (online).

Salah satu pendidikan tinggi percontohan di Indonesia yang sudah menerapkan


teknologi sistem blended learning sebelum wabah COVID-19 ini adalah Universitas Bina
Sarana Informatika (UBSI).  Wajar apabila kebijakan pemerintah yang meminta semua
aktivitas belajar mengajar dilakukan di rumah selama pandemi Covid-19 tidak begitu
mengejutkan bagi UBSI. Hal itu mengingat infrastruktur teknologi dan SDM-nya sudah
disiapkan walalupun sistem pembelajaran yang selama ini diterapkan belum 100 persen 
online. 
Blended learning atau disebut hybrid courses merupakan proses pembelajaran yang
memadukan antara pembelajaran secara online dan tatap muka antara dosen dan mahasiswa. 
Dalam masa darurat bencana COVID-19, UBSI memberlakukan metode pembelajaran full
online untuk seluruh mata kuliah dengan memanfaatkan LMS (Learning Management
System). Melalui LMS,  mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan, discussion board
melalui forum diskusi, chatroom, serta mengakses tugas kuliah yang diberikan dosen. 

Dosen pun dipacu untuk lebih kreatif dalam memberikan materi pembelajaran secara
online yakni dengan membuat video pembelajaran dalam bentuk tutorial yang diupload di
Youtube, memaksimalkan penggunaan Google Classroom, Whatsaap Group dan aplikasi
video conferencing seperti Zoom, Skype, Hangouts maupun Webex. Kunci dari semuanya itu
adalah komunikasi, di mana dosen harus tetap memperhatikan perkembangan anak didiknya
yakni dengan memastikan hak memperoleh pendidikan tetap berjalan meskipun  dengan 
perantara teknologi. 

Tidak bisa dipungkiri penggunaan teknologi dari sistem pembelajaran daring di


masa pandemi COVID-19 ini tentunya memiliki sisi positif maupun negatif. Sisi positif dari
pembelajaran daring salah satunya membuka kebebasan ekspresi dari ide-ide mahasiswa yang
tidak muncul ketika perkuliahan tatap muka karena rasa malu, segan, takut atau bahkan
belum memiliki kemampuan verbal yang baik. Selain itu, pembelajaran daring juga dapat
membantu mahasiswa yang tinggal di daerah terpencil yang kesulitan akses menuju kampus
maupun berbenturan waktu terutama mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. 

Selain itu, meniadakan pola pengajaran tradisional yang ‘top and down’ di mana
dosen tahu segalanya dan mahasiswa diharuskan hanya mengikuti apa kata dosen. Juga,
meningkatkan kreativitas dan kemandirian, baik  dosen maupun mahasiswa,  dalam
memperkaya dirinya dengan terus berinovasi untuk selalu mencari pengetahuan baru.

Sementara sisi negatif dari sistem pembelajaran daring salah satunya adalah tidak
semua mahasiswa memiliki tingkat kepahaman yang sama. Bagi mahasiswa yang rajin dan
mudah menyerap informasi maka cara belajar daring akan dengan mudah diserap, namun
bagi yang kurang terbiasa dengan cara itu, kemungkinan akan kesulitan tidak hanya waktu
menyerap perkuliahan berbasis daring yang disampaikan dosennya tetapi juga kemampuan
beradaptasi dengan aplikasi teknologi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM). 
Fakta di lapangan, kewajiban belajar di rumah menjadi kendala serius khususnya
mahasiswa dari kalangan yang kurang beruntung secara ekonomi. Mereka  sering
mengeluhkan habisnya paket kuota internet. Selain itu, teknologi bisa membangun sikap
instan dari penggunanya. 

Dosen maupun mahasiswa bisa saja dimanjakan dengan mudahnya melakukan copy-
paste dengan materi pembelajaran atau tugas-tugas perkuliahan. Namun demikian secara
pelan-pelan hilangnya pertemuan fisik karena perkuliahan yang disampaikan via daring akan
berdampak pada hilangnya rasa kemanusiaan seperti rasa empati dan kepedulian. Sudah
menjadi hal yang jamak dan diterima akal sehat jika ada yang mengatakan kehadiran
pendidik atau dosen di depan kelas tidak akan bisa digantikan oleh teknologi.

Melihat potret dunia pendidikan di tengah pandemi COVID-19 ini siap atau tidak,
telah membuka mata publik khususnya pendidikan tinggi untuk bekerja keras, berpikir kreatif
dan adaptif dengan mengubah model kegiatan belajar mengajar yang semula berbasis
konvensional menjadi pembelajaran berbasis e-learning. Pandemi COVID-19 ini adalah
momentum bagi dunia pendidikan untuk membuat terobosan baru, keluar dari paradigma
normatif dunia nyata ke dunia maya dengan memanfaatkan teknologi dalam setiap kegiatan
proses belajar mengajar (KBM) dan pelayanan non-akademik lainnya. 

Bukan tidak mungkin lembaga pendidikan yang masih bertahan dengan model
pembelajaran tradisional akan ditinggal masyarakat, tersapu oleh badai virus COVID-19 yang
sangat ganas ini. Kita semua berharap musibah akan segera berlalu dan aktivitas pendidikan
serta sektor lainnya dapat segera pulih kembali. Aamiin.

b.contohSaat ini, sistem pembelajaran diterapkan dengan menggunakan telepon genggam dan
komputer pribadi (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.
Mengingat kejadian di sekitarnya, banyak mahasiswa yang tidak memiliki alat yang tepat
untuk mendukung kegiatan pembelajaran online ini menjadi bingung, dan pihak kampus juga
mencari solusi untuk memprediksi hal tersebut.
Terdapat beberapa strategi politik pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Ahmad Yurianto,
mengungkapkan beberapa strategi politik pemerintah untuk penanganan Covid-19 di
Indonesia sebagai berikut.

1. Strategi pertama sebagai penguatan strategi dasar adalah dengan gerakan masker
untuk semua, yaitu mengampanyekan kewajiban memakai masker saat berada di ruang publik
atau di luar rumah dan tak lupa penerapan physicaldistancing atau jaga jarak.

2. Strategi kedua adalah penelusuran kontak (tracing) dari kasus positif yang dirawat
dengan menggunakan rapidtest atau tes cepat. Di antaranya adalah pada orang terdekat,
tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19, serta pada masyarakat di daerah yang
ditemukan kasus banyak.

3. Strategi ketiga adalah edukasi dan penyiapan isolasi secara mandiri pada sebagian
hasil tracing yang menunjukan hasil tes positif dari rapidtest atau negatif dengan gejala untuk
melakukan isolasi mandiri. Dari kelompok inilah, jika kemudian dilakukan tes ulang
ditemukan positif atau keluhan klinis yang memburuk, baru akan dilakukan pengecekan
antigen melalui metode PCR demi efektifitas pemeriksaan.

ADVERTISEMENT

4. Strategi keempat adalah isolasi Rumah Sakit yang dilakukan kala isolasi mandiri
tidak mungkin dilakukan, seperti ada tanda klinis yang butuh layanan definitif di Rumah
Sakit, termasuk dilakukan isolasi di RS Darurat baik di Wisma Atlet ataupun di Pulau Galang
yang akan diikuti beberapa daerah untuk melakukan isolasi kasus positif dengan gejala klinis
ringan hingga sedang yang tidak mungkin laksanakan isolasi mandiri.

Namun harus diingat bahwa pertaruhan terbesar dari kekalahan berperang melawan
pandemi adalah runtuhnya sistem kesehatan nasional. Sederhananya, layanan kesehatan tidak
lagi tersedia karena tiadanya tenaga kesehatan; rumah sakit tidak lagi bisa menampung dan
memberikan pengobatan yang dibutuhkan karena ketidaktersediaan alat dan obat; sistem
rujukan dan pemantauan kesehatan masyarakat tidak lagi berjalan efektif; serta pasien yang
sudah mengidap penyakit lain dan membutuhkan layanan kesehatan tidak lagi bisa
mendapatkannya. Cara memperkuat sistem kesehatan banyak dikaji dalam literatur ilmiah,
pengalaman, dan contoh baik negara lain yang terbukti efektif berdasarkan evidence yang
ada.

ADVERTISEMENT

Dengan ketiga prinsip berpikir itulah sebuah strategi politik nasional yang tajam dan
holistik dapat dibangun dengan komponen berikut ini.

1. Prioritas diletakkan pada penyelamatan nyawa manusia, termasuk dan utamanya


tenaga kesehatan, agar sektor pembangunan lain kembali bekerja dengan optimal. Tanpa
penyelesaian pandemi yang tuntas, beban ekonomi negara akan jauh lebih besar dalam jangka
panjang dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan saat ini. Selain itu, potensi
dampak sosial dan politik harus diperhitungkan. Kekerasan domestik, instabilitas politik, dan
keresahan publik adalah sedikit contoh dari ekses masalah yang muncul seiring dengan
terjadinya pandemi.

2. Berpedoman pada kecepatan bertindak dan ketepatan cakupan, memastikan


dilakukannya tes secara luas, pelacakan kontak, kepastian pemberian layanan kesehatan, dan
isolasi kasus. Dalam situasi pandemi, kita tidak lagi punya kemewahan untuk memilih
langkah mana yang akan diambil. Semuanya harus dijalankan bersamaan sebagai elemen
utama dari mempertahankan dan memperkuat sistem kesehatan nasional.

ADVERTIS
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari paparan atau penjelasan di atas,maka penulis dapat menyimpulkan


bahwa Elearning pada masa pandemic covid 19 sisi negatif dari sistem pembelajaran
daring salah satunya adalah tidak semua mahasiswa memiliki tingkat kepahaman yang sama.
Bagi mahasiswa yang rajin dan mudah menyerap informasi maka cara belajar daring akan
dengan mudah diserap, namun bagi yang kurang terbiasa dengan cara itu, kemungkinan akan
kesulitan tidak hanya waktu menyerap perkuliahan berbasis daring yang disampaikan
dosennya tetapi juga kemampuan beradaptasi dengan aplikasi teknologi yang digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). 

3.2 SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber
yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian
terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang
daftar pustaka makalah.

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang
kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai