Disusun oleh:
AZIZAH
(16.151.0566)
PENDAHULUAN
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang merupakan hak setiap manusia dan merupakan
salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia (Octadiana, 2016). Pangan merupakan
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Kebutuhan manusia terhadap bahan
makanan tidak hanya terpenuhi dari bahan makanan pokok saja. Untuk itu, kesadaran akan
pentingnya kualitas hidup mendorong berkembangnya produk pangan yang tidak hanya
memuaskan selera, namun dapat memenuhi kebutuhan gizi dan menyehatkan. Camilan
merupakan makanan ringan yang dikonsumsi di antara makan utama yang berkontribusi
menyumbang energi dan zat gizi. Anak-anak membutuhkan camilan yang sehat yang
mengandung energi, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, serat dan lemak dalam jumlah yang
seimbang. Namun, pada kenyataannya camilan yang ada hanya mengandung tinggi lemak,
garam, gula dan rendah serat serta vitamin (Ministry of Health Australia 2012).
Tortilla chips merupakan makanan khas dari Meksiko berbentuk keripik dengan bahan
baku jagung. Tortilla chips merupakan salah satu produk olahan jagung yang paling popular.
Tortilla chips berupa sejenis keripik atau chips yang terbuat dari jagung berbentuk segitiga atau
persegi dengan ukuran ketebalan tertentu ( Santoso,2008 ). Tortilla chips merupakan snack
olahan jagung dan mengandung karbohidrat dan energi tinggi namun protein dan seratnya relatif
rendah. Tortilla chips dapat dibuat dengan berbagai bahan terutama yang mengandung pati
(Sulistyowati 1999).
Keripik tortilla rendah protein sehingga diperlukan penambahan protein dari luar. Protein
hewani lebih unggul dibanding protein nabati. Protein yang berasal dari hewani contohnya ikan,
daging dan telur. Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan tawar yang memiliki nilai
Sebagian besar warna dapat diperoleh dari produk tumbuhan, di dalam tumbuhan terdapat
pigmen tumbuhan penimbul warna yang berbeda tergantung menurut struktur kimianya. Pada
umumnya golongan pigmen tumbuhan adalah klorofil, karotenoid, flavonoid dan kuinon. Bahan
pewarna alami banyak dipilih berdasarkan ketersediaan di alam dan kemudahan untuk
memperolehnya. Bahan pewarna dapat digolongkan ke dalam empat golongan yaitu bahan
pewarna sintesis, bahan pewarna yang dibuat mirip dengan bahan pewarna alami, bahan pewarna
anorganik dan bahan pewarna alami (Hayati, 2012). Bunga telang dipilih karena sebagai pewarna
makanan alami, karena penggunaan bunga telang di Indonesia sebagai pewarna makanan alami
belum populer di kalangan masyarakat, salah satu pigmen alami yang berpotensi sebagai
pewarna alami adalah antosianin yang diperoleh dari mahkota bunga. Fungsi antosianin sebagai
lemak jahat dalam tubuh, yaitu lipoprotein densitas rendah. Kemudian antosianin juga dapat
melindungi integritas sel endotel yang melapisi dinding pembuluh darah sehingga tidak terjadi
Bunga telang dalam makanan selain memberikan tampilan warna yang menarik, juga
memiliki nilai nutrisi yang baik karena adanya senyawa fungsional antioksidan. Penggunaan
bunga telang masih belum maksimal di Indonesia sehingga perlu dilakukan pengenalan akan
pewarna alami biru dan cara pengolahan inovatif menggunakan pewarna tersebut. Aplikasi dari
bunga telang yang belum maksimal, membuat Bunga Telang harus diteliti lebih jauh mengenai
khasiat dan keamanannya dalam produk pangan. Pigmen ini mampu menghasilkan warna biru
pekat dan tidak pudar setelah dibekukan dalam freezer selama 24 jam (Hartono, 2013).
Dikarenakan tepung ikan masih sangat langka dalam berproduksi maka penyusun memilih topik
dalam penulisan laporan magang ini tentang proses produksi tepung ikan yang dilakukan di P.T
Maya Food Industries, karena penepungan merupakan cara pengawetan yang sangat potensial
dimasa kini dan dimasa datang. Sehingga penyusun menganggap perlu untuk mempelajari dan
lebih mendalami lagi tentang proses pengolahan ikan terutama proses penepungan ikan dengan
cara praktek langsung dari perusahaan tersebut. Dan dengan berkembangnya industri dan usaha
pakan ternak di Indonesia, permintaan terhadap tepung ikan akan terus meningkat. Oleh sebab
itu, investasi bidang usaha industri tepung ikan sangat prospektif untuk dikembangkan oleh
investor dalam dan luar negeri. Melalui investasi tersebut diharapkan dapat menghemat devisa
negara serta akan mengurangi impor tepung ikan dan minyak ikan.
Kandungan gizi tortilla chips yang beredar di pasaran terutama protein masih rendah.
Kandungan protein pada tortilla chips termasuk rendah sehingga perlu dilakukan upaya
peningkatan kandungan tersebut. Penggunaan tepung ikan nila dan bunga telang diharapkan
dapat menghasilkan tortilla chips dengan kandungan protein dan memiliki antioksidan sebagai
penangkal radikal bebas serta memiliki karakteristik sensori yang dapat diterima oleh konsumen.
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung ikan nila
2. Tujuan Khusus
Menganalisis daya terima keripik tortilla yang dibuat dengan substitusi tepung ikan nila
1.4 Manfaat
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu mendapatkan formulasi dan
informasi nilai gizi produk keripik tortilla bunga telang dan tepung ikan nila dengan nilai gizi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keripik Tortilla
Tortilla chips merupakan makanan khas dari Meksiko berbentuk keripik dengan bahan baku
jagung. Tortilla chips merupakan salah satu produk olahan jagung yang paling popular. Tortilla
chips berupa sejenis keripik atau chips yang terbuat dari jagung berbentuk bundar gepeng
Kandungan Gizi
Keripik tortilla
Keripik tortilla
100 g
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 465
Jumlah Lemak 15 g
Lemak jenuh 2,8 g
Kolesterol 3 mg
Natrium 856 mg
Kalium 272 mg
Jumlah Karbohidrat 73 g
Serat pangan 6 g
Gula 0,5 g
Protein 9 g
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan tortilla chips dibagi menjadi dua, yaitu bahan
Bahan baku merupakan bahan yang harus ada di dalam pembuatan tortilla
chips. Bahan baku yang dimaksud adalah jagung, minyak goreng, air kapur sirih,
dan garam. Berikut ini akan diuraikan satu per satu dari bahan yang digunakan.
Berdasarkan asalnya, jagung dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jagung
komposit dan jagung hibrida (Subekti et al, 2008). Jagung komposit dapat
dikategorikan sebagai jagung lokal. Keunggulan jagung jenis lokal ini adalah
hasil lebih tinggi dibanding jenis jagung bersari bebas (Suwarno, 2008).
ini memiliki ciri-ciri fisik berupa, biji yang berwarna kuning kemerahan, baris
biji lurus dan rapat, tipe biji setengah mutiara, dan bentuk biji besar.
mempunyai kadar protein lebih tinggi (9,5%) dibandingkan dengan beras (7,4%).
Kandungan mineral dan vitamin antara beras dan jagung juga hampir sama.
Keunggulan jagung dibanding jenis serealia lainnya adalah warna kuning pada
antara 6,4-11,3 µg/g, 22% diantaranya eta-karoten dan 51% xantofil. Pigmen
sebesar 8-11% yang terdiri dari albumin, globulin, prolamin, glutelin dan
(2012:4) kandungan zat gizi jagung per 100 g bahan terlihat pada tabel di bawah
ini.
13
Tabel 2.1 Kandungan Zat Gizi Jagung Hibrida Per 100 g Bahan
No Kandungan
Gizi
Kadar
5 Kalsium (mg) 10
9 Vitamin B1
(mg)
0,38
10 Air (g) 12
Kapur sirih, dalam pembuatan Tortilla chips ini digunakan pada proses
kulit biji jagung yang keras sehingga biji jagung menjadi lunak. Prinsip kerja dari
kapur sirih ini menyebabkan tekstur jagung menjadi lebih lunak yaitu jagung
yang telah direbus, kemudian di rendam dalam larutan kapur sirih berpenetrasi
lebih kompak , karena terbentuknya ikatan baru antara kalsium dengan senyawa
yang terdapat dalam jaringan jagung, hal ini yang menyebabkan tekstur jagung
Fungsi kapur sirih adalah untuk membuat tekstur lebih renyah, hal ini
terserap ke dalam daging buah (Winarno, 1997) selain itu fungsi dari air kapur
lebih renyah. Dalam penelitian ini, perbandingan penggunaan kapur sirih dengan
c) Air
mempengaruhi penampilan tekstur dan cita rasa makanan. Selain itu konsistensi
dan karakteristik reologi adonan juga dipengaruhi oleh air, yang sangat
menentukan sifat adonan selama proses dan akhirnya menentukan mutu produk
yang dihasilkan.
Air yang digunakan adalah air yang tidak berbau, berasa, dan
d) Garam
Garam yang digunakan dalam proses pembuatan tortilla chips ini adalah
garam meja atau garam dapur. Garam dengan konsentrasi rendah berfungsi
sebagai pembentuk cita rasa, dalam konsentrasi cukup tinggi berperan sebagai
15
e) Minyak Goreng
hewan atau dibuat secara sintetik yang dimurnikan dan biasanya digunakan untuk
kacang-kacangan, jagung, kedelai dan kanola. Minyak kelapa ini tinggi kalori
dan memiliki jumlah sedikit kalium, natrium, protein dan zat besi.
2.1.2 Bahan Tambahan
penambah aroma, bahan penambah rasa, dan tekstur. Bahan pemberi aroma
contohnya dalam resep ini adalah merica, bahan penambah rasa adalah bawang
putih dan bahan yang digunakan untuk membantu proses pengembangan, yaitu
baking powder.
a. Merica/ Lada
Jenis merica yang digunakan adalah merica bubuk, hal ini bertujuan
b. Bawang Putih
16
c. Baking Powder
agent) cake, bolu panggang, bolu kukus, cup cake, pancake dan cemilan.
inert seperti pati. Seperti halnya baking soda, cara kerja baking powder adalah
akan mengeluarkan gas karbondioksida saat bertemu dengan cairan dan terkena
panas. Karena baking powder dapat mengembangkan cake atau kue. Di pasaran
dijual single acting baking powder dan double acting baking powder. Double
dengan single acting baking powder. Efek pengembangan double acting baking
powder ini bekerja saat adonan dibuat dan saat dipanggang, dikukus atau
digoreng. Bentuknya bubuk berwarna putih. Merek dagang untuk baking powder
double acting adalah Suparize, Hercules dan U-88. Gunakan1/2 sendok teh untuk
500 g tepung terigu. Dipasaran baking powder single acting dikenal dengan merk
dagang Royal, Hain, Davis, hercules, U-88, Suparize, Pesawat Angkasa, dan
chips ini menggunakan double acting baking powder dengan merk Koepoe
koepoe.
d. Tepung Maizena
Tepung maizena merupakan hasil produk dari pati jagung yang berwarna
putih. Fungsi penggunaan tepung maizena ini adalah untuk pengikat bahan
17
bahan lain yang dapat mempengaruhi rasa dari tortilla chips yaitu tortilla akan
menjadi renyah, selain itu maizena juga untuk membantu gelatinisasi dan tekstur
renyah.
Peralatan yang diperlukan adalah panci presto, timbangan digital, blender, roll
pin/ gilingan mie,wajan, kom plastic, pisau, serok, sutil, tampah, Loyang,
kompor.
a. Blender
Dalam pembuatan tortilla chips ini, blender digunakan untuk menghaluskan jagung
dan bumbu, agar adonan tercampur secara keseluruhan.
b. Panci presto
Panci presto memasak pada suhu lebih dari 100°C sehingga waktu masak yang
dibutuhkan berkurang 70% dan energi yang diperlukan hanya 50%. Di saat yang
sama, Anda dapat menjaga kualitas vitamin, mineral dan nutrisi. Memasak dengan
18
a. Timbangan digital
adonan secara tepat agar menghasilkan bentuk dan rasa yang seragam.
Timbangan yang di gunakan harus baik, yaitu timbangan yang cermat dan tepat
chips.
c. Kom plastik
d. Pisau
f. Loyang
g. Tampah
h. Wajan
i. Kompor
chips. Kompor yang baik adalah kompor yang nyala apinya berwarna biru, aman
dan mudah diatur apinya. Dalam penelitian ini menggunakan kompor gas yang
tergabung dengan wajan oleh karena itu api harus diperhatikan besar kecilnya.
Bila api terlalu kecil tortilla chips akan kurang kering. Api yang cocok untuk
a. Penimbangan
Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan ketepatan ukuran bahan yang akan
digunakan.
b. Pencucian
Proses ini dimaksudkan agar bahan makanan bebas dari kotoran dan juga
gram kapur sirih dengan 10 liter air, setelah itu diaduk sampai larut.
20
2.1.3.2.4 Pencucian
Setelah jagung direndam, jagung dicuci 5 kali dengan air bersih untuk
2.1.3.2.5 Penggilingan
Jagung yang telah digiling dan diberi bumbu kemudian ditambahkan tepung
2.1.3.2.8 Pengeringan
2.1.3.2.9 Penggorengan
kuning kecoklatan.
21
dilakukan dengan cara tortilla ditempatkan dalam tempat tertutup rapat agar
chips adalah resep dari skripsi Tri Wulandari, antara lain sebagai berikut:
Garam 10 gram
Merica bubuk 2 gram
Air 2 liter
22
Ada beberapa faktor yaitu faktor bahan, faktor alat, dan faktor pembuatan
Jika kualitas bahan digunakan baik akan menghasilkan kualitas yang baik,
tetapi apabila kualitas bahan yang digunakan kurang baik akan mempengaruhi
kualitas dalam rasa tortilla chips yang dihasilkan. Misalnya tepung mocaf, bila
tepung mocaf yang digunakan tidak baik seperti aromanya (bau apek) sudah tidak
bagus maka akan berpengaruh terhadap aroma dan rasa tortilla chips tersebut.
Bahan lain yang mempengaruhi kualitas tortilla chips adalah garam, baking
powder. Takaran harus sesuai dengan resep standar, hal ini dikarenakan apabila
penggunaan garam, baking powder dalam pembuatan tortilla chips kurang maka
Alat yang digunakan dalam pembuatan tortilla chips harus bersih dan
kering karena akan menghasilkan tortilla chips yang berkualitas baik, tetapi jika
kurang bagus. Kriteria alat yang bersih adalah alat tersebut tidak basah atau
terkena kotoran lain seperti lemak atau debu, apabila alat tersebut terkena lemak
maka harus di cuci terlebih dahulu menggunakan air panas agar lemak yang
23
baik dalam proses pembuatan, maka akan menghasilkan tortilla chips yang baik
juga, misalnya dalam proses penggorengan, suhu minyak harus sama yaitu
menggunakan suhu sedang ±180⁰C, agar menghasilkan tortilla chips yang bagus.
Peralatan yang diperlukan adalah panci presto, timbangan digital, blender, roll
pin/ gilingan mie,wajan, kom plastic, pisau, serok, sutil, tampah, Loyang,
kompor.
a. Blender
Dalam pembuatan tortilla chips ini, blender digunakan untuk menghaluskan jagung
dan bumbu, agar adonan tercampur secara keseluruhan.
b. Panci presto
Panci presto memasak pada suhu lebih dari 100°C sehingga waktu masak yang
dibutuhkan berkurang 70% dan energi yang diperlukan hanya 50%. Di saat yang
sama, Anda dapat menjaga kualitas vitamin, mineral dan nutrisi. Memasak dengan
18
a. Timbangan digital
adonan secara tepat agar menghasilkan bentuk dan rasa yang seragam.
Timbangan yang di gunakan harus baik, yaitu timbangan yang cermat dan tepat
chips.
c. Kom plastik
d. Pisau
f. Loyang
g. Tampah
h. Wajan
i. Kompor
chips. Kompor yang baik adalah kompor yang nyala apinya berwarna biru, aman
dan mudah diatur apinya. Dalam penelitian ini menggunakan kompor gas yang
tergabung dengan wajan oleh karena itu api harus diperhatikan besar kecilnya.
Bila api terlalu kecil tortilla chips akan kurang kering. Api yang cocok untuk
a. Penimbangan
Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan ketepatan ukuran bahan yang akan
digunakan.
b. Pencucian
Proses ini dimaksudkan agar bahan makanan bebas dari kotoran dan juga
gram kapur sirih dengan 10 liter air, setelah itu diaduk sampai larut.
20
2.1.3.2.4 Pencucian
Setelah jagung direndam, jagung dicuci 5 kali dengan air bersih untuk
2.1.3.2.5 Penggilingan
Jagung yang telah digiling dan diberi bumbu kemudian ditambahkan tepung
2.1.3.2.8 Pengeringan
2.1.3.2.9 Penggorengan
kuning kecoklatan.
21
dilakukan dengan cara tortilla ditempatkan dalam tempat tertutup rapat agar
chips adalah resep dari skripsi Tri Wulandari, antara lain sebagai berikut:
Garam 10 gram
Merica bubuk 2 gram
Air 2 liter
22
Ada beberapa faktor yaitu faktor bahan, faktor alat, dan faktor pembuatan
Jika kualitas bahan digunakan baik akan menghasilkan kualitas yang baik,
tetapi apabila kualitas bahan yang digunakan kurang baik akan mempengaruhi
kualitas dalam rasa tortilla chips yang dihasilkan. Misalnya tepung mocaf, bila
tepung mocaf yang digunakan tidak baik seperti aromanya (bau apek) sudah tidak
bagus maka akan berpengaruh terhadap aroma dan rasa tortilla chips tersebut.
Bahan lain yang mempengaruhi kualitas tortilla chips adalah garam, baking
powder. Takaran harus sesuai dengan resep standar, hal ini dikarenakan apabila
penggunaan garam, baking powder dalam pembuatan tortilla chips kurang maka
Alat yang digunakan dalam pembuatan tortilla chips harus bersih dan
kering karena akan menghasilkan tortilla chips yang berkualitas baik, tetapi jika
kurang bagus. Kriteria alat yang bersih adalah alat tersebut tidak basah atau
terkena kotoran lain seperti lemak atau debu, apabila alat tersebut terkena lemak
maka harus di cuci terlebih dahulu menggunakan air panas agar lemak yang
23
baik dalam proses pembuatan, maka akan menghasilkan tortilla chips yang baik
juga, misalnya dalam proses penggorengan, suhu minyak harus sama yaitu
menggunakan suhu sedang ±180⁰C, agar menghasilkan tortilla chips yang bagus.
termasuk dalam famili Cichlidae dan merupakan ikan asal Afrika (Boyd, 2004).
Ikan ini merupakan jenis ikan yang di introduksi dari luar negeri, ikan tersebut
berasal dari Afrika bagian Timur di sungai Nil, danau Tangayika, dan Kenya lalu
dibawa ke Eropa, Amerika, Negara Timur Tengah dan Asia. Di Indonesia benih
ikan nila secara resmi didatangkan dari Taiwan oleh Balai Penelitian Perikanan
Air Tawar pada tahun 1969. Ikan ini merupakan spesies ikan yang berukuran
besar antara 200 - 400 gram, sifat omnivora sehingga bisa mengkonsumsi
perairan dengan kadar Dissolved Oxygen (DO) antara 2,0 - 2,5 mg/l. Secara umum
nilai pH air pada budidaya ikan nila antara 5 sampai 10 tetapi nilai pH optimum
adalah berkisar 6 - 9. Ikan nila umumnya hidup di perairan tawar, seperti sungai,
danau, waduk, rawa, sawah dan saluran irigasi, memiliki toleransi terhadap
salinitas sehingga ikan nila dapat hidup dan berkembang biak di perairan payau
Pada prinsipnya pengolahan tepung ikan adalah penghancuran sel-sel dan pemisahan butiran dari
benda asing yang tidak larut, memisahkan air dan minyak, mengurangi sebagian air yang
terkandung dalam tepung basah, menggiling tepung yang masih kasar dan melakukan
pengayakan. Tepung ikan (marine fish meal) adalah salah satu produk pengawetan ikan dalam
bentuk kering, kemudian digiling menjadi tepung. Bahan baku tepung ikan umumnya adalah
ikan-ikan yang kurang ekonomis, hasil sampingan penangkapan selektif, glut ikan (ikan yang
melimpah) pada musim penangkapan dan sisa-sisa pabrik pengolahan ikan seperti pabrik