1. Definisi Enzim
Enzim adalah protein yang dihasilkan oleh organisme dan berfungsi sebagai
katalisator hayati yang sangat efisien( Nugraha,Setya,dkk : 138).
Enzim biasanya terdapat dalam sel dengan konsentrasi yang sangat rendah, dimana
mereka dapat meningkatkan laju reaksi tanpa mengubah posisi kesetimbangan, artinya
baik laju reaksi maju maupun laju reaksi kebalikannya ditingkatkan dengan kelipatan
yang sama (Philip Kuchel, 2006: 49)
Katalis adalah zat yang menyebabkan reaksi kimiawi dapat berlangsung, dan dalam
sel mungkin berlangsung ratusan reaksi yang masing-masing memerlukan enzim tertentu.
Enzim mengkatalisis suatu sintesis yaitu pembentukan senyawa kompleks dari molekul
sederhana, atau mengkatalisis degradasi yaitu molekul kompleks dirombak menjadi unit
yang sederhana dengan cara hidrolisis ( McCahill, T.A, 1999 : 52).
Enzim pada hakikatnya merupakan katalis efektif, yang bertanggung jawab bagi terjadinya
reaksi kimia terkoordinasi yang terlibat dalam proses biologi dari sistem kehidupan. Fungsi
utama suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun
di luar sel ( Murray,RK, 2003 : 100).
Kerja Enzim dapat dijelaskan dengan hipotesis “gembok kunci” yaitu enzim di pandang
sebagai gembok yang hanya dapat dibuka dengan kunci tertentu (substrat). Dengan cara
demikian enzim dan substrat dapat disatukan dan reaksi dapat berlangsung ( McCahill, T.A,
1999 : 54).
Berbagai reaksi enzimatis tidaklah berjalan secaramekanis begitu saja, tanpa ada
pengendalian
Reaksi enzimatis berjalan secara sangat terkoordinasi satu sama lain
Pengendalian reaksi enzimatis berlangsung pada berbagai tingkat di dalam sel,
semenjak dari gen sampaimolekul enzim itu sendiri.
Regulasi aktivitas enzim dilakukan oleh:
Pada tahun 1890-an, Fischer mengajukan model kunci dan lubang kunci, yang
menyebabkan pengikatan substrat melalui pencocokan dari substrat komplementer dan
struktur tempat aktif.Selama bertahun-tahun teori ini terbukti berharga dalam penelitian
mengenai spesifisitas stereo dari reaksi enzimatik.
Suatu modifikasi dari model kunci dan lubang kunci yang diajukan oleh Daniel
Koshland menggambarkan suatu jenis hubungan tangan dalam sarung tangan antara enzim
dan substratnya, sebagai akibat suatu kecocokan yang timbul. Model cocok yang ditimbulkan
merupakan interpretasi yang mempertimbangkan bahwa tempat pengikatan dari suatu enzim
bukan sebagai suatu struktur kaku, tetapi malah sebagai sesuatu yang berubah dalam
konfirmasi dengan terjadinya pengikatan substrat untuk menghasilkan suatu kecocokan
enzim-substrat yang tepat. Jadi, model Koshland menggabungkan sifat dinamis ke dalam
pengikatan substrat ( Murray, RK, 2003 : 111).
Persamaan Michaelis-Menten
Pada tahun 1913 Leonor Michaelis dan Maud L. Menten mengajukan suatu teori
umum mengenai aksi dan kinetikan enzim. Teori ini menjelaskan perjalanan dari reaksi
enzimatik sebagai berikut :
Enzim ( E) pertama kali bereaksi dengan substrat (S) untuk membentuk suatu
kompleks enzim-substrat (ES), yang pada langkah kedua, menghasilkan enzim dan produk
(P). Kedua reaksi dianggap reversible, dan empat kecepatan elementer konstan disebut
sebagai k1,k2,k-1,k-2 ( Murray, RK, 2003 : 105).
Michaelis dan Menten berkesimpulan bahwa kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi
kompleks enzim-substrat (ES), sebab apabila tergantung konsentrasi substrat (S), maka
penambahan konsentrasi substrat akan menghasilkan pertambahan kecepatan reaksi yang
apabila digambarkan akan merupakan garis lurus ( Murray, RK, 2003 : 105).
4. Klasifikasi Enzim
Pada tahun 1960-an, International Union of Biochemistry (IUB) mendirikan
Commission on Enzyme Nomenclature untuk menyetujui suatu klasifikasi dan
nomenklatur sistematik untuk jumlah enzim yang semakin banyak diidentifikasi dan
dilaporkan.
Nomer
Enzim Fungsi Katalik
Kelas
1 Oksidoreduktase Reaksi oksidasi-reduksi
2 Transferase Reaksi transfer gugusan
3 Hidrolase Reaksi hidrolitik
4 Reaksi yang melibatkan eliminasi dari suatu gugusan melalui
Liase pembelahan suatu ikatan (meninggalkan suatu ikatan ganda)
atau penambahan suatu gugusan pada suatu ikatan ganda
5 Isomerase Reaksi yang melibatkan isomerisasi
6 Reaksi yang menggabungkan bersama dua molekul yang
Ligase dirangkai dengan hidrolisis dan ikatan pirofosfat berenergi
tinggi
I. Oksidoreduktase
Enzim yang membantu dalam proses oksidasi dan reduksi antara suatu substrat
dengan senyawa lain.
Terbagi 2 bagian :
a. Dehidrogenase : reaksi pengambilan atom hidrogen dari suatu senyawa (donor),
hidrogen yang dilepas diterima senyawa lain (akseptor)
contoh : reaksi pembentukan aldehida dari alkohol
b. Oksidase : bekerja sebagai katalis pada reaksi pengambilan hidrogen dari suatu
substrat, dan yang bertindak sebagai akseptor hidrogen ialah oksigen.
Contoh : enzim glukosa oksidase (katalis) pada reaksi oksidasi glukosa menjadi asam
glukonat
II. Transferase
Enzim yang mengkatalisis pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa lain.
AB + C → A + BC
Contoh enzim dalam golongan ini :
Metiltransferase, hidroksimetil transferase, karboksiltransferase, asiltransferase dan
amino transferase(transaminase). Enzim metiltransferase bekerja pada reaksi
pembentukan kreatin dari asam guanidino asetat.
III. Hidrolase
Enzim yang bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis
AB + H₂O → AOH + BH
IV. Liase
Enzim yang bekerja dalam reaksi pemisahan suatu gugus dari suatu substrat dengan cara
bukan hidrolisis
A B
C C → C=C + A-B
Contoh :
- Enzim Piruvat dekarboksilase → pada reaksi dekarboksilasi asam piruvat dan
menghasilkan aldehida
- Enzim aldolase → pada reaksi pemecahan molekul fruktosa 1,6-difosfat menjadi dua
molekul triosa
V. Isomerase
Enzim yang bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler, misalnya reaksi perubahan
glukosa menjadi fruktosa, senyawa L menjadi senyawa D, senyawa sis menjadi senyawa
trans
Contoh :
- Ribulosafosfat epimerase
- Glukosafosfat isomerase
Glukosa-6-fosfat fruktosa-6-fosfat
1) Suhu
Karena enzim merupakan protein globular, maka sebagian besar adalah
termolabil dan mulai mengalami denaturasi (ditunjukan dengan kehilangan aktivitas
enzimatik) pada suhu antara 45o dan 50oC. ( Biokimia Harper : 104)
2) Keasaman atau pH
Kekuatan ionik dan pH juga merupakan parameter yang penting karena
menentukan muatan residu asam amino, dan dapat berpengaruh terhadap struktur
berdimensi tiga dari enzim dan dengan demikian aktivitas kataliknya. (Biokimia
Harper : 104)
Beberapa Enzim Dengan pH Optimumnya
Enzim yang berperan dalam metabolisme antara ini biasanya adalah enzim-
enzim dari kelas oksidoreduktase, transferase, isomerase, liase, dan ligase.
Oksidoreduktase /transferase yang paling sering digunakan sebagai petanda adanya
kesrusakan sel dan jaringan. Apabila enzim atau isoenzim yang aktivitasnya didalam
serum tersebut khas untuk suatu jaringan, dapatlah dipastikan bahwa telah terjadi
sesuatu pada jaringan tersebut.
1. Menurut pengertiannya enzim merupakan protein yang dihasilkan oleh organisme dan
berfungsi sebagai katalisator hayati yang sangat efisien.
2. Enzim memiliki tatanama dan ciri khas tersendiri.
3. Fungsi utama suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi
dalam sel maupun di luar sel. Sedangkan, kerja enzim dapat dijelaskan dengan
hipotesis “gembok kunci” yaitu enzim di pandang sebagai gembok yang hanya dapat
dibuka dengan kunci tertentu (substrat).
4. Enzim digolongkan dalam enam golongan utama.
5. Kerja enzim dipengaruhi beberapa faktor antara lain suhu, keasaman, inhibitor, kadar
enzim, dan konsentrasi substrat.
6. Menurut pengertiannya koenzim merupakan molekul organik kecil, tahan terhadap
panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya dengan cara
dialisis.