Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH

SEMESTER
PERPAJAKAN
SELASA, 9 NOVEMBER 2021

Dosen: Henny Rakhmawati, SE, MSA

LEMBAR JAWABAN
NAMA : INDRA HADI ROSYID
NOVELA NPM2060302100148
KELAS : Manajemen BM 2 / E

1. SPT atau Surat Pemberitahuan adalah surat yang digunakan sebagai


laporan pajak oleh Wajib Pajak. SPT ini digunakan untuk melaporkan
setiap penghitungan dan pembayaran pajak yang telah dilaksanakan oleh
wajib pajak bersangkutan baik itu orang pribadi ataupun badan.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada
Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajibannya.
3. Pengenaan saksi administrasi berupa denda tidak dapat dilakukan kepada :
• Wajib pajak orang pribadi yang meninggal dunia
• Wajib pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas
• Wajib pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara
asing (WNA) dan tidak lagi tinggal di Indonesia
• Bentuk usaha tetap (BUTT) yang tidak lagi melakukkan kagiatan
usaha di Indonesia
• Wajib pajak yang tidak melakukan kegiatan usaha lagitetapi
belum dibubarkan sesuai ketentuan yang berlaku
• Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi
• Wajib pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur
dalam peraturan menteri keuangan
• Wajib pajak lain yang diatur dengan berdasarkan peraturan menteri
keuangan
4. Perbedaan antara pembukuan dan pencatatan adalah sbb:

Penyelenggara pembukuan adalah harus wajib pajak badan dan wajib pajak
pribadi yang melakukan pekerjaan bebas atau kegiatan usaha. Sedangkan
penyelenggara pencatatan adalah harus wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas atau kegiatan usaha dengan peredaran bruto
dalam satu tahunnya kurang dari angka 4,8 miliar rupiah dan wajib pajak
orang pribadi yang tidak melakukan pekerjaan bebas atau kegiatan usaha.
Jika dilihat dari segi syarat, pembukuan diselenggarakan dengan
menggunakan prinsip taat asas dan dengan stelsel kas atau stelsel akrual.
Selain itu, sedangkan jika menggunakan bahasa asing dan mata uang selain
Rupiah maka pembukuan dapat diselenggarakan oleh wajib pajak setelah
mendapatkan izin dari Menteri Keuangan. Pada pembukuan sekurang-
kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta, penghasilan, kewajiban,
modal dan biaya, serta pembelian dan penjualan sehingga besarnya pajak
yang terutang dapat dihitung. Sementara itu, pencatatan terdiri atas data-
data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau penerimaan
bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah
pajak yang terutang. Termasuk di dalamnya penghasilan yang bukan objek
pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final.

5. Persyaratan Mr. Wilson untuk mengajukan banding adalah :


• Tiap 1 keputusan diajukan 1 surat banding
• Permohonan banding harus diajukan secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia. Jangka waktu permohonan surat banding
adalah 3 bulan sejak keputusan keberatan diterima, kesuali ada
aturan lalin dalam peraturan perundang-undangan perpajakan
• Surat banding juga harus dilampiri surat keputusan keberatan tersebut
• Banding hanya bisa diajukan jika besarnya jumlah pajak terutang
yang dimaksud sudah dibayar 50%
• Lampirkan Surat Setoran Pajak (SSP) atau Pemindah Bukuan (Pbk).
6. Jika WP sudah memenuhi syarat secara subjektif dan objektif maka WP
diwajibkan untuk mendaftarkan diri memperoleh NPWP (Ps 2 ayat 4).
Ketika WP tidak mendaftarkan diri maka DJP akan menerbitkan NPWP
secara jabatan. Dengan pengukuhan NPWP secara secara jabatan maka
kewajiban perpajakannya akan ditagih oleh DJP sampai dengan 5 tahun
kebelakang.
7. Jawaban :
- paling lambat 3 bulan setelah SKPKB diterbitkan , 27 juni 2018.
UU KUP pasal 25 (3): "Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal
pemotongan atau pemungutan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu
tersebut
tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya. "Syarat
pengajuan keberatan di pasal 25 (2) dan pasal 25 (3a). UU KUP pasal 25
(2): "Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan
mengemukakan jumlah pajak yang terutang, jumlah pajak yang dipotong
atau dipungut, atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan
disertai alasan yang menjadi dasar penghitungan. "UU KUP pasal 25 (3a):
"Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan
pajak, Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar paling
sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir
hasil pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan."
- Diperkenankan, sebelum keberatan hanya membayar sesuai yang
disetujui pada saat pembahasan akhir.
UU KUP pasal 25 (3a): "Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan
atas surat ketetapan pajak, Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang masih
harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak
dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat keberatan
disampaikan. "Sebelum banding tidak perlu bayar karena tidak ada yang
disetujui WP dari hasil banding. UU KUP pasal 27 (5a): "Dalam hal Wajib
Pajak mengajukan banding, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3), ayat (3a), atau Pasal 25 ayat (7), atas
jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh
sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding.
"UU KUP pasal 27 (5b): "Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat
pengajuan permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5a)
tidak termasuk sebagai utang pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
ayat (1) dan ayat (1a)"
- Pokok pajak = 600 juta - 50 juta = 550 juta
Sanksi denda = 50% x 550 juta = 275 juta UU KUP pasal 25 (9): "Dalam hal
keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak
dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen)
dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak
yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. "Paling lambat bayar 1
bulan setelah Surat Keputusan Keberatan diterbitkan, 6 Januari 2019. UU
KUP pasal 25 (7): "Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka
waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) atau
ayat (3a) atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan
keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal
penerbitan Surat Keputusan Keberatan"

Anda mungkin juga menyukai