MUKJIZAT ALQURAN
“Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Alquran”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Ilmu Komunikasi
Kelompok 3
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Tak lupa kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang
dikehendaki-Nya.
1. Dr. Muhammad Faishal Hamdani, M.A selaku dosen mata kuliah Alquran.
2. Orang tua kami yang banyak memberikan semangat dan bantuan, baik
moral maupun materi.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harap kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini kami tunjukkan untuk kita semua khususnya untuk umat
Islam di Indonesia & generasi muda umat Islam yang tidak lain adalah sebagai
generasi penerus muslim untuk bangsa ini, agar kita semua dapat mengenal akan
“Mukjizat Alquran” dan seberapa pentingnya hal tersebut untuk kita ketahui.
Alquran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah Swt yang
di turunkan melalui perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai pedoman hidup bagi seluruh alam. Umat Islam percaya bahwa Alquran
merupakan kitab suci terakhir dari wahyu Allah Swt untuk manusia, dan bagian
dari rukun iman yang harus di imani oleh setiap muslim.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Pembuatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun mukjizat menurut isilah pakar agama Islam adalah sesuatu hal atau
peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi sebagai bukti atas
kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu. Untuk mendatangkan atau melakukan
hal yang serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan tersebut.
Sejak awal umat Islam tak pernah meragukan kemurnian Alquran. Ini
didasarkan keyakinan bahwa Allah menjamin terpeliharanya Alquran.
“Sesungguhnya kami menurunkan Alquran, dan kami yang memeliharanya”.
Dengan jaminan ayat ini, setiap muslim percaya bahwa apa yang sibaca oleh
Rasulullah SAW dan dingarr oleh para sahabat Nabi. Namun keyakinan tersebut
mulai terusik ketika para orientalis melakukan kajian yang hasilnya
3
menggulirkan keraguan terhadap teks Alquran khususnya mushaf Ustmani yang
sejak awal menjadi pengangan kaum Muslimin.
4
Bantahan Ulama Islam
Pemikiran orientalis yang diikuti oleh sebagian cendekiawan Muslim
tersebut sebenarnya sangat lemah. Para ulama telah memberikan penjelasan
mengenai kekeliruan pemikiran para orientalis tersebut. Dalam hal pemakaian
qira‟at Utsmani, sudah ada kesepakatan diantara para sahabat yang berbeda dalam
masalah ini untuk membakar mushaf lainnya. Mereka melakukan hal itu secara
suka rela dan tidak ada pemaksaan oleh Khalifah Utsman bin Affan. Ini sekaligus
menjustifikasi ketiadaan kebebasan qira'at dan keharusan untuk berpegang pada
riwayat sahabat.
Adapun mengenai statemen Blachere di atas, Abu Syuhbah mengatakan
bahwa, Klaim serta Asumsi Blachere diatas saling kontradiksi dan tidak
berdasarkan dengan dalil. Apa yang disampaikan Blachere mengenai motif
Utsman dalam pengumpulan mushaf jelas keliru, menurut Syuhbah bagaimana
mungkin pendapat ini tidak keliru sedangkan umat Muslim sangat mementingkan
teks dan huruf-hurufnya? Kemudian bagaimana pula dengan banyaknya contoh
riwayat-riwayat yang shohih.
Membantah pendapat Goldziher dan Jeffery mengenai lahirnya qira'at,
Muhammad Musthofa al-A'zami mengatakan bahwa ketika perbedaan muncul-hal
ini sangat jarang terjadi- maka kedua kerangka bacaan (titik dan syakal) tetap
mengacu pada Mushaf 'Utsmani, dan tiap kelompok dapat menjustifikasi
bacaannya atas dasar otoritas mata rantai atau silsilah yang berakhir kepada Nabi
Muhammad Saw. Hal ini senada dengan pendapat Shabur Syahin, menurutnya,
Qiraat pada dasarnya adalah riwayat-riwayat yang berkaitan dengan cara Nabi
Saw dalam membaca al-Qur'an, baik yang berkaitan dengan prinsip-prinsip umum
maupun yang berkaitan dengan riwayat-riwayat yang bersifat parsial. Jadi, tulisan
Arab bukanlah penyebab lahirnya perbedaan qira'at. Akan tetapi adanya
perbedaan qira'at sangat membantu untuk mendalami qira'at-qira'at yang sahih
dengan situasinya pada waktu penulisan mushaf utsmani, misalnya tidak adanya
titik dan syakal. Menurut Abdul Halim, Pedoman utama bukanlah tulisan, karena
jika demikian maka setiap qira'at yang ditoleransi oleh teks pasti akan menjadi
pedoman.
5
C. Segi-segi Kemukjizatan Alquran
6
Dikatakan bahwa sebagian mukjizat Alquran itu adalah berita gaib. Salah
satu contohnya adalah Fir‟aun, yang mengejar-ngejar Nabi Musa. Ditegaskan
bahwa badan Fir‟aun akan diselamatkan oleh Allah Swt untuk dijadikan sebagai
pelajaran bagi generasi berikutnya. Tidak seorang pun yang mengetahui hal
tersebut karena telah terjadi sekitar 1.200 tahun SM. Barulah tanggal 8 Juli 1908,
Elliot Smith medapatkan izin dari pemerintah Mesir untuk membuka pembalut-
pembalut Fir‟aun tersebut. Apa yang ditemukannya adalah satu jasad utuh,
seperti yang diberitakan oleh Alquran.
7
cerita. Dan tidak ada satupun dari kisah-kisah tersebut yang tidak terbukti
kebenarannya. Diantaranya adalah: Kisah nabi Musa dan Firaun, Ibrahim,
Nabi Yusuf, bahkan percakapan antara anak-anak Adam as.
2) Kegaiban Masa Kini
Diantaranya terbukanya niat busuk orang munafik di masa rasulullah.
Allah SWT berfirman :
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia
menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi
hatinya, Padahal ia adalah penantang yang paling keras.(QS. Al-Baqoroh:
204)
3) Ramalan kejadian masa mendatang
Diantaranya ramalan kemenangan Romawi atas Persia di awal
surat ar-Ruum.
8
Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya sebagai pedoman dan pembimbing
hidup manusia di muka bumi ini.
Berdasarkan segi syariat, kita sebagai muslim meyakini bahwa al-Quran
dalam syariatnya amat istimewa dan sempurna, karena petunjuk-petunjuknya
mengatur setiap segi dan sisi urusan kehidupan manusia secara lengkap dan
mendetail. Lebih-lebih lagi petunjuknya dalam aspek ekonomi, politik, sosial dan
budaya, tidak hanya mementingkan nama atau lahiriyah semata, tetapi mengarah
kepada jiwa dan substansi yang mengantar kepada masing-masing pribadi dan
masyarakat menuju kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin, dunia dan akhirat.
dengan mendapatkan bentuk dan sarana wilayah kewenangan ilmu, seni, serta
perkembangan pemikiran masyarakat menyebabkan tuntunan al-Quran dapat
diterapkan dimana dan kapan saja.
Jadi jelas sekali bahwa aspek kemukjizatan al-Quran dari segi syariatnya,
karena syariat yang ditawarkan al-Quran sesuai dengan qudrah naluri manusia.
Tidak ada satupun undang-undang di Dunia ini yang dapat menandingi al-Quran
dari segi syariatnya.
Ketidak mampuan manusia dalam membuat tandingan –yang merupakan
syarat-syarat i`jaz- menjadikan al-Quran memiliki keistimewan-keistimewaan.
Disamping syariatnya cocok dan sesuai dengan keadaan, kapanpun, dimanapun
dan manusia apapun. Karena yang membuatnya adalah yang menciptakan
manusia itu sendiri. Dengan begitu, tentu allah mengetahui keperluan dan
kebutuhan hamba-hambanya, maka untuk itulah allah menurukan syariatnya
untuk membimbing umat manusia kepada jalan yang benar menuju kebahagiaan
dunia dan akhirat, apabila syariatnya benar-benar dilaksanakan dengan baik dan
dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah
9
1. Bagi yang telah percaya kepada nabi maka dia tidak lagi membutuhkan
mukjizat. Dia tidak lagi ditantang melakukan hal yang sama. Mukjizat yang
dialaminya hanya berfungsi sebagai pengokoh keimanan, serta menambah
keyakinannya akan kekuasaan Allah Swt.
2. Para nabi sejak nabi Adam As hingga nabi Isa As diutus untuk suatu
masyarakat tertentu dalam kurun waktu tertentu. Hal inilah yang menjadi
tantangan karena apa yang dikemukakan sebagai mukjizat pasti tidak dapat
dilakukan oleh umatnya.
Alquran yang mulia itu bukanlah kitab ilmu alam, arsitek dan fisika,
melainkan kitab petunjuk, pembimbing dan kitab undang-undang serta
perbaikan. Akan tetapi ayat-ayatnya tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang
detail, kebenaran-kebenaran terhadap beberapa masalah alam, kedokteran, dan
geografi, yang semuanya menunjukkan kemukjizatan Alquran serta
kedudukannya sebagai wahyu dari Allah Swt.
10
itu belum dikenal dan ilmu pengetahuan modern pun belum menemukan rahasia
dibaliknya.
Semua itu adalah bukti yang sangat jelas bahwa Alquran bukanlah ciptaan
Nabi Muhammad Saw, tidak seperti apa yang diduga golongan orientalis,
sesungguhnya Alquran itu adalah wahyu dari Allah Swt, diturunkan kepada
seorang pemimpin utusan, dengan bahasa Arab yang kuat.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mukjizat merupakan kejadian atau kelebihan di luar akal manusia yang tidak
dimiliki oleh siapapun, karena mukjizat hanya dimiliki oleh para rasul yang
diberikan oleh Allah Swt kepada para rasulnya. Tidak ada satu mukjizat pun
yang dapat ditandingi oleh manusia meskipun hanya untuk membuat satu
surat saja.
2. Kemukjizatan Alquran ditinjau dari beberapa segi terdiri dari empat macam,
yaitu: kemukjizatan Alquran dari segi kebahasaan, dari segi kandungan
pemberitaannya, dari segi kesempurnaan Tasyri‟, dari segi isyarat keilmuan,
dan dari segi sejarah dan pemberitaan yang ghaib (I‟jaz Tarikhiy).
3. Tujuan kemukjizatan Alquran adalah membuktikan Alquran sebagai
kebenaran yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw. Namun tidak seperti nabi
sebelumnya kemukjizatan Alquran dapat dibuktikan oleh generasi
selanjutnya dan tidak akan terikat atau dikekang oleh zaman.
4. Ayat-ayat Alquran tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang detail,
kebenaran-kebenaran terhadap beberapa masalah alam, kedokteran, dan
geografi, yang kesemuanya menunjukkan kemukjizatan Alquran serta
kedudukannya sebagai wahyu dari Allah Swt.
B. Saran
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami
akan lebih fokus dan detail dalam membuat makalah.Demikianlah yang dapat
kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah kali ini,
tentunya banyak kekurangan, kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, dan
kurangnya referensi yang diperoleh. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami para penulis dan pembaca sekalian.
12
DAFTAR PUSTAKA
1.
13