Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MUKJIZAT ALQURAN
“Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Alquran”

Dosen Pengampu:

Dr. Muhammad Faishal Hamdani, M.A

Disusun Oleh:

Ilmu Komunikasi

Kelompok 3

Ahmad Yasin 0603212026

Desi Ayu Fitria Salim 0603211018

Rini Permata Sari 0603212036

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PRODI ILMU KOMUNIKASI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Tak lupa kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang
dikehendaki-Nya.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata


kuliah Alquran kami yang berjudul “Mukjizat Alquran”. Harapan kami semoga
makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar
kedepannya dapat lebih baik lagi.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta


bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Muhammad Faishal Hamdani, M.A selaku dosen mata kuliah Alquran.

2. Orang tua kami yang banyak memberikan semangat dan bantuan, baik
moral maupun materi.

3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harap kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 18 September 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan Pembuatan ...................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Mukjizat Alquran ..................................................................... 3
B. Pandangan Miring Terhadap Alquran......................................................... 3
C. Segi-segi Kemukjizatan Alquran ............................................................... 6
1. Kemukjizatan Alquran dari Segi Kebahasaan ............................................. 6
2. Kemukjizatan Alquran dari Segi Kandungan Pemberitaannya ................... 6
3. Kemukjizatan Alquran dari Segi Kesempurnaan Tasyri‟ ............................ 7
4. Kemukjizatan Alquran dari Segi Isyarat Keilmuan ..................................... 7
5. Kemukjizatan Alquran dari Segi Sejarah dan Pemberitaan yang Ghaib
(I‟jaz Tarikhiy) ................................................................................................. 7
6. Kemukjizatan Alquran dari Sisi Ketidakmampuan Makhluk Menandingi
Alquran ............................................................................................................ 8
D. Tujuan Kemukjizatan Alquran ................................................................... 9
E. Alquran Sejalan dengan Ilmu Pengetahuan Modern ................................ 10
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan .............................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini kami tunjukkan untuk kita semua khususnya untuk umat
Islam di Indonesia & generasi muda umat Islam yang tidak lain adalah sebagai
generasi penerus muslim untuk bangsa ini, agar kita semua dapat mengenal akan
“Mukjizat Alquran” dan seberapa pentingnya hal tersebut untuk kita ketahui.

Alquran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah Swt yang
di turunkan melalui perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai pedoman hidup bagi seluruh alam. Umat Islam percaya bahwa Alquran
merupakan kitab suci terakhir dari wahyu Allah Swt untuk manusia, dan bagian
dari rukun iman yang harus di imani oleh setiap muslim.

Alquran sebagai mukjizat besar Nabi Muhammad saw yang sangat


khusus. Di antara mukjizat Nabi Allah yang lain, justru mukjizat besar Nabi
Muhammad Saw itu adalah sebuah kitab suci, yang dengan hal itu Allah
menutup kenabian. Oleh karena itu tidak heran apabila setelahnya Alquran
menjadi kitab yang banyak diketahui orang lain. Dan merupakan suatu mukjizat
bahwa hal itu semakin membuat orang yang mengetahuinya menjadi lebih kagum
dan ingin lebih mengkaji tentangnya.

B. Rumusan Masalah

Kami telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam


makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah
tersebut antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan mukjizat Alquran ?

2. Apa saja macam-macam dari kemukjizatan Alquran ?

3. Apa tujan dari mukjizat Alquran ?

4. Apa keterkaitan Alquran dengan ilmu pengetahuan modern ?

1
C. Tujuan Pembuatan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam pembuatan


makalah ini sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian dari mukjizat Alquran.

2. Menjabarkan macam-macam kemukjizatan Alquran.

3. Menjelaskan tujuan dari mukjizat Alquran.

4. Menjelaskan keterkaitan Alquran dengan ilmu pengetahuan modern.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mukjizat Alquran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata mukjizat


diartikan sebagai suatu kejadian yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal
manusia. Sedangkan, secara etomologi mukjizat berasal dari bahasa Arab ‫زجعأ‬
(a‟ jaza) yang artinya melemahkan. Sedangkan kata ‫(زجعأ‬a‟ jaza) itu sendiri
berasal dari kata ‫„( زجع‬ajaza) yang berarti tidak mempunyai kekuatan (lemah).
Pelakunya yang melemahkan diberi nama mukjiz, dan apabila kemampuannya
melemahkan pihak lain sampai amat menonjol sehingga mampu membungkam
lawan, maka dinamai ‫( ةزجعم‬mu‟jizat).

Adapun mukjizat menurut isilah pakar agama Islam adalah sesuatu hal atau
peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi sebagai bukti atas
kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu. Untuk mendatangkan atau melakukan
hal yang serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan tersebut.

Maka, mukjizat merupakan kejadian atau kelebihan di luar akal manusia


yang tidak dimiliki oleh siapapun, karena mukjizat hanya dimiliki oleh para rasul
yang diberikan oleh Allah SWT. Tidak ada satu mukjizat pun yang dapat
ditandingi oleh manusia meskipun hanya untuk membuat satu surat saja.
Penetapan Alquran merupakan salah satu mukjizat yang diberikan Allah Swt
kepada Nabi Muhammad Saw. Kepastian Alquran dalam mengalahkan manusia
yang mencoba untuk menyamai Alquran seperti ditantang Alquran, merupakan
bukti nyata dari kemukjizatan Alquran.

B. Pandangan Miring Terhadap Alquran

Sejak awal umat Islam tak pernah meragukan kemurnian Alquran. Ini
didasarkan keyakinan bahwa Allah menjamin terpeliharanya Alquran.
“Sesungguhnya kami menurunkan Alquran, dan kami yang memeliharanya”.
Dengan jaminan ayat ini, setiap muslim percaya bahwa apa yang sibaca oleh
Rasulullah SAW dan dingarr oleh para sahabat Nabi. Namun keyakinan tersebut
mulai terusik ketika para orientalis melakukan kajian yang hasilnya

3
menggulirkan keraguan terhadap teks Alquran khususnya mushaf Ustmani yang
sejak awal menjadi pengangan kaum Muslimin.

Ironisnya, banyak kalangan cendekiawan Muslim yang terpengaruh


dengan kajian para orientalis tersebut. Pintu masuk yang dipakai mereka yaitu
adanya “keragaman bacaan Alquran” dalam berbagai mushaf yang ada dalam
tradisi bacaan Alquran.

Dalam pandangan Noldeke, salah seorang orientalis, tulisan Arab menjadi


penyebab perbedaan Qira'at. Senada dengan Noldeke, Ignaz Goldziher juga
demikian. Ia mengatakan bahwa qira'at teks al-Qur'an yang berbeda-beda
kadangkala mencerminkan satu titik orientasi yang mengingatkan bahwa teks al-
Qur'an yang diterima secara luas sebenarnya bersandar pada keteledoran penyalin
teks naskah sendiri. Bagi Goldziher, dibakukannya cara baca serta
pembukuan Qur'ān oleh khalifah Utsman bin Affan ra itulah yang memunculkan
polemik seputar otentisitas mushaf Utsmanî. Seperti Noldeke dan Goldziher, di
dorong oleh motivasi mengumpulkan qira'at lemah dan menyimpang, Gotthelf
Bergstrasser berupaya mengedit karya Ibn Jinnî dan Ibn Khalawayh. Kemudian
dilanjutkan oleh Arthur Jeffery, orientalis asal
Australia yang pernah mengajar di American University Cairo.
Lebih ektrim lagi, Goldziher dan R. Blachere menganggap bahwa di
zaman masyarakat Muslim terdahulu, mengubah sebuah kata dalam ayat Al-
Qur'an untuk mencari kesamaan sangatlah dibolehkan. Kemudian R. Blachere
juga menganggap kaum muslimin lebih mementingkan ruh Al-Qur'an, bukan
huruf dan teksnya. Menurutnya, inilah yang menyebabkan lahirnya qira'ah dengan
makna selama rentang waktu antara tahun 35-65 H. Menurut Blachere, banyak
unsur-unsur non Arab yang telah masuk ke dalam masyarakat Islam, sehingga hal
ini menambah qira'ah dengan makna. Mengenai masalah ini, ia memiliki dua
pandangan. Pertama, ia berpandangan bahwa sebagian bacaan Al-Qur'an timbul
karena tindakan seseorang terhadap unsur-unsur non Arab. Kedua, Blachere
menduga ada sekelompok orang yang menciptakan segi-segi bacaan berdasarkan
mushaf utsmani.

4
Bantahan Ulama Islam
Pemikiran orientalis yang diikuti oleh sebagian cendekiawan Muslim
tersebut sebenarnya sangat lemah. Para ulama telah memberikan penjelasan
mengenai kekeliruan pemikiran para orientalis tersebut. Dalam hal pemakaian
qira‟at Utsmani, sudah ada kesepakatan diantara para sahabat yang berbeda dalam
masalah ini untuk membakar mushaf lainnya. Mereka melakukan hal itu secara
suka rela dan tidak ada pemaksaan oleh Khalifah Utsman bin Affan. Ini sekaligus
menjustifikasi ketiadaan kebebasan qira'at dan keharusan untuk berpegang pada
riwayat sahabat.
Adapun mengenai statemen Blachere di atas, Abu Syuhbah mengatakan
bahwa, Klaim serta Asumsi Blachere diatas saling kontradiksi dan tidak
berdasarkan dengan dalil. Apa yang disampaikan Blachere mengenai motif
Utsman dalam pengumpulan mushaf jelas keliru, menurut Syuhbah bagaimana
mungkin pendapat ini tidak keliru sedangkan umat Muslim sangat mementingkan
teks dan huruf-hurufnya? Kemudian bagaimana pula dengan banyaknya contoh
riwayat-riwayat yang shohih.
Membantah pendapat Goldziher dan Jeffery mengenai lahirnya qira'at,
Muhammad Musthofa al-A'zami mengatakan bahwa ketika perbedaan muncul-hal
ini sangat jarang terjadi- maka kedua kerangka bacaan (titik dan syakal) tetap
mengacu pada Mushaf 'Utsmani, dan tiap kelompok dapat menjustifikasi
bacaannya atas dasar otoritas mata rantai atau silsilah yang berakhir kepada Nabi
Muhammad Saw. Hal ini senada dengan pendapat Shabur Syahin, menurutnya,
Qiraat pada dasarnya adalah riwayat-riwayat yang berkaitan dengan cara Nabi
Saw dalam membaca al-Qur'an, baik yang berkaitan dengan prinsip-prinsip umum
maupun yang berkaitan dengan riwayat-riwayat yang bersifat parsial. Jadi, tulisan
Arab bukanlah penyebab lahirnya perbedaan qira'at. Akan tetapi adanya
perbedaan qira'at sangat membantu untuk mendalami qira'at-qira'at yang sahih
dengan situasinya pada waktu penulisan mushaf utsmani, misalnya tidak adanya
titik dan syakal. Menurut Abdul Halim, Pedoman utama bukanlah tulisan, karena
jika demikian maka setiap qira'at yang ditoleransi oleh teks pasti akan menjadi
pedoman.

5
C. Segi-segi Kemukjizatan Alquran

1. Kemukjizatan Alquran dari Segi Kebahasaan


Gaya bahasa Alquran membuat orang Arab pada saat itu merasa kagum
dan terpesona, bukan saja orang-orang mukmin, tetapi juga bagi orang-orang
kafir. Kehalusan bahasanya membuat banyak diantara mereka masuk Islam.
Dalam sususan bahasa yang dipergunakan Alquran berbeda dengan susunan arab.
Sususan gaya bahsa Alquran tidak dapat disamakan dengan apapun. Alquran
bukanlah susunan syair atau prosa. Ini dibuktikan oleh tokoh-tokoh sastra arab
dan ahli pidato, seperti Walid Bin Mughirah, Utsabah Ibnu Rabi‟ah dan sastrawan
terkenal lainnya. Akan tetapi dengan turunnya Alquran diiringi gaya bah sa yang
unik dan menawan membuat mereka terpukau.

Muhammad Quraish Shihab berpendapat bahwa sebenarnya aspek


kebahasaan ini lebih terasa keistimewaannya bagi orang-orang yang menguasai
bahasa Arab. Sebab sebelum orang lain terpesona dengan keunikan dan
kemukjizatan yang terkandung dalam Alquran, keberadaan susunan kata dan
kalimatnya terlebih dahulu mengandung :

a. Nada dan langgam.


b. Singkat dan padat.
c. Memuaskan para cendekiawan.
d. Memuaskan akal dan jiwa.
e. Keindahan dan ketetapan makna.
f. Keseimbangan redaksi Alquran.

2. Kemukjizatan Alquran dari Segi Kandungan Pemberitaannya


Kemukjizatan Alquran dari segi kandungan pemberitaannya terbagi
menjadi tiga, yaitu :

a. Pemberitaan kisah masa lalu.


b. Pemberitaan peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan
datang.
c. Berita tentang hal-hal yang gaib.

6
Dikatakan bahwa sebagian mukjizat Alquran itu adalah berita gaib. Salah
satu contohnya adalah Fir‟aun, yang mengejar-ngejar Nabi Musa. Ditegaskan
bahwa badan Fir‟aun akan diselamatkan oleh Allah Swt untuk dijadikan sebagai
pelajaran bagi generasi berikutnya. Tidak seorang pun yang mengetahui hal
tersebut karena telah terjadi sekitar 1.200 tahun SM. Barulah tanggal 8 Juli 1908,
Elliot Smith medapatkan izin dari pemerintah Mesir untuk membuka pembalut-
pembalut Fir‟aun tersebut. Apa yang ditemukannya adalah satu jasad utuh,
seperti yang diberitakan oleh Alquran.

3. Kemukjizatan Alquran dari Segi Kesempurnaan Tasyri’


Petunjuk yang terdapat dalam Alquran mengandung pokok ajaran yaitu
aqidah, syari‟ah dan ibadah. Rasyid Ridha mengatakan secara tegas bahwa
petunjuk Alquran tentang aqidah, metafisika, social dan politik merupakan
pengetahuan yang sangat tinggi nilainya.

4. Kemukjizatan Alquran dari Segi Isyarat Keilmuan


Alquran memperlihatkan keistimewaannya melalui ilustrasi-ilustrasi
ajarannya yang memberi isyarat ke arah pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Baik proses terjadinya alam, mekanisme kehidupan manusia, ataupun
kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dari hasil penelitian, pengamatan dan
kesimpulan para ilmuan muslim, terhadap dimensi keilmuan Alquran,
terlihat bahwa Alquran telah mengisyaratkan pertumbuhan berbagai bidang ilmu,
baik ilmu alam maupun ilmu sosial masyarakat.

5. Kemukjizatan Alquran dari Segi Sejarah dan Pemberitaan yang


Ghaib (I’jaz Tarikhiy)
Surat-surat dalam al-Qur-an mencakup banyak berita tentang hal ghaib.
Kapabilitas al-Qur-an dalam memberikan informasi-informasi tentang hal-hal
yang ghaib seakan menjadi prasyarat utama penopang eksistensinya sebagai kitab
mukjizat. Diantara contohnya adalah:
1) Sejarah / Keghaiban masa lampau.
Al-Qur-an sangat jelas dan fasih seklai dalam menjelaskan cerita masa
lalu seakan-akan menjadi saksi mata yang langsung mengikuti jalannya

7
cerita. Dan tidak ada satupun dari kisah-kisah tersebut yang tidak terbukti
kebenarannya. Diantaranya adalah: Kisah nabi Musa dan Firaun, Ibrahim,
Nabi Yusuf, bahkan percakapan antara anak-anak Adam as.
2) Kegaiban Masa Kini
Diantaranya terbukanya niat busuk orang munafik di masa rasulullah.
Allah SWT berfirman :
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia
menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi
hatinya, Padahal ia adalah penantang yang paling keras.(QS. Al-Baqoroh:
204)
3) Ramalan kejadian masa mendatang
Diantaranya ramalan kemenangan Romawi atas Persia di awal
surat ar-Ruum.

6. Kemukjizatan Alquran dari Sisi Ketidakmampuan Makhluk


Menandingi Alquran
Al-Quran dihadirkan Allah di tengah-tengah masyarakat Arab yang telah
mencapai puncak kemajuan dalam bidang bahasa dan sastra arab. Al-Quran
sebagai mukjizat memiliki susunan kata dan kalimat yang indah dan mempesona
bagi orang yang memahami bahasa arab. Tidak seorangpun yang mampu
menandingi keindahan gaya bahasa al-Quran, baik pada masa Nabi ataupun pada
masa sesudahnya. Betapapun majunya akal fikiran manusia, namun mereka tidak
akan sanggup menandingi al-Quran, Karena al-Quran adalah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Rasul-Nya sebagai pedoman dan pembimbing hidup manusia
di muka bumi ini.
Berdasarkan segi kebahasaan, Al-Quran dihadirkan Allah di tengah-tengah
masyarakat Arab yang telah mencapai puncak kemajuan dalam bidang bahasa dan
sastra arab. Al-Quran sebagai mukjizat memiliki susunan kata dan kalimat yang
indah dan mempesona bagi orang yang memahami bahasa arab. Tidak seorangpun
yang mampu menandingi keindahan gaya bahasa al-Quran, baik pada masa Nabi
ataupun pada masa sesudahnya. Betapapun majunya akal fikiran manusia, namun
mereka tidak akan sanggup menandingi al-Quran, Karena al-Quran adalah wahyu

8
Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya sebagai pedoman dan pembimbing
hidup manusia di muka bumi ini.
Berdasarkan segi syariat, kita sebagai muslim meyakini bahwa al-Quran
dalam syariatnya amat istimewa dan sempurna, karena petunjuk-petunjuknya
mengatur setiap segi dan sisi urusan kehidupan manusia secara lengkap dan
mendetail. Lebih-lebih lagi petunjuknya dalam aspek ekonomi, politik, sosial dan
budaya, tidak hanya mementingkan nama atau lahiriyah semata, tetapi mengarah
kepada jiwa dan substansi yang mengantar kepada masing-masing pribadi dan
masyarakat menuju kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin, dunia dan akhirat.
dengan mendapatkan bentuk dan sarana wilayah kewenangan ilmu, seni, serta
perkembangan pemikiran masyarakat menyebabkan tuntunan al-Quran dapat
diterapkan dimana dan kapan saja.
Jadi jelas sekali bahwa aspek kemukjizatan al-Quran dari segi syariatnya,
karena syariat yang ditawarkan al-Quran sesuai dengan qudrah naluri manusia.
Tidak ada satupun undang-undang di Dunia ini yang dapat menandingi al-Quran
dari segi syariatnya.
Ketidak mampuan manusia dalam membuat tandingan –yang merupakan
syarat-syarat i`jaz- menjadikan al-Quran memiliki keistimewan-keistimewaan.
Disamping syariatnya cocok dan sesuai dengan keadaan, kapanpun, dimanapun
dan manusia apapun. Karena yang membuatnya adalah yang menciptakan
manusia itu sendiri. Dengan begitu, tentu allah mengetahui keperluan dan
kebutuhan hamba-hambanya, maka untuk itulah allah menurukan syariatnya
untuk membimbing umat manusia kepada jalan yang benar menuju kebahagiaan
dunia dan akhirat, apabila syariatnya benar-benar dilaksanakan dengan baik dan
dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah

D. Tujuan Kemukjizatan Alquran

Pada dasarnya mukjizat di tampilkan oleh Allah Swt kepada


hambanya melalui hamba pilihannya yang bertujuan untuk membuktikan
kebenaran ajaran yang dibawa oleh masing-masing nabi. Hal ini mengandung
dua konsekuensi sebagai berikut :

9
1. Bagi yang telah percaya kepada nabi maka dia tidak lagi membutuhkan
mukjizat. Dia tidak lagi ditantang melakukan hal yang sama. Mukjizat yang
dialaminya hanya berfungsi sebagai pengokoh keimanan, serta menambah
keyakinannya akan kekuasaan Allah Swt.

2. Para nabi sejak nabi Adam As hingga nabi Isa As diutus untuk suatu
masyarakat tertentu dalam kurun waktu tertentu. Hal inilah yang menjadi
tantangan karena apa yang dikemukakan sebagai mukjizat pasti tidak dapat
dilakukan oleh umatnya.

Sedangkan tujuan kemukjizatan Alquran adalah membuktikan Alquran


sebagai kebenaran yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw. Namun tidak seperti
nabi sebelumnya kemukjizatan Alquran dapat dibuktikan oleh generasi
selanjutnya dan tidak akan terikat dan dikekang oleh zaman.

E. Alquran Sejalan dengan Ilmu Pengetahuan Modern

Di antara segi kemukjizatan Alquran adalah adanya beberapa petunjuk


yang detail mengenai sebagian ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan
terlebih dahulu dalam Alquran sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan
modern. Teori Alquran itu sama sekali tidak bertentangan dengan teori-teori ilmu
pengetahuan modern.

Alquran yang mulia itu bukanlah kitab ilmu alam, arsitek dan fisika,
melainkan kitab petunjuk, pembimbing dan kitab undang-undang serta
perbaikan. Akan tetapi ayat-ayatnya tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang
detail, kebenaran-kebenaran terhadap beberapa masalah alam, kedokteran, dan
geografi, yang semuanya menunjukkan kemukjizatan Alquran serta
kedudukannya sebagai wahyu dari Allah Swt.

Alquran bukanlah ciptaan Nabi Muhammad Saw, karena beliau adalah


seorang ummi, tidak bisa membaca dan menulis. Selain itu, beliau lahir dalam
lingkungan yang jauh dari kebudayaan dan beliau tidak mendapatkan ilmu-ilmu
pengetahuan dari sekolah, karena bangsa dan keluarganya adalah orang-
orang ummi. Selain itu, teori-teori ilmiah yang diberitakan Alquran pada masa

10
itu belum dikenal dan ilmu pengetahuan modern pun belum menemukan rahasia
dibaliknya.

Semua itu adalah bukti yang sangat jelas bahwa Alquran bukanlah ciptaan
Nabi Muhammad Saw, tidak seperti apa yang diduga golongan orientalis,
sesungguhnya Alquran itu adalah wahyu dari Allah Swt, diturunkan kepada
seorang pemimpin utusan, dengan bahasa Arab yang kuat.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah :

1. Mukjizat merupakan kejadian atau kelebihan di luar akal manusia yang tidak
dimiliki oleh siapapun, karena mukjizat hanya dimiliki oleh para rasul yang
diberikan oleh Allah Swt kepada para rasulnya. Tidak ada satu mukjizat pun
yang dapat ditandingi oleh manusia meskipun hanya untuk membuat satu
surat saja.
2. Kemukjizatan Alquran ditinjau dari beberapa segi terdiri dari empat macam,
yaitu: kemukjizatan Alquran dari segi kebahasaan, dari segi kandungan
pemberitaannya, dari segi kesempurnaan Tasyri‟, dari segi isyarat keilmuan,
dan dari segi sejarah dan pemberitaan yang ghaib (I‟jaz Tarikhiy).
3. Tujuan kemukjizatan Alquran adalah membuktikan Alquran sebagai
kebenaran yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw. Namun tidak seperti nabi
sebelumnya kemukjizatan Alquran dapat dibuktikan oleh generasi
selanjutnya dan tidak akan terikat atau dikekang oleh zaman.
4. Ayat-ayat Alquran tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang detail,
kebenaran-kebenaran terhadap beberapa masalah alam, kedokteran, dan
geografi, yang kesemuanya menunjukkan kemukjizatan Alquran serta
kedudukannya sebagai wahyu dari Allah Swt.

B. Saran

Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami
akan lebih fokus dan detail dalam membuat makalah.Demikianlah yang dapat
kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah kali ini,
tentunya banyak kekurangan, kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, dan
kurangnya referensi yang diperoleh. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami para penulis dan pembaca sekalian.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arrazak, A. et. al. (2018). MUKJIZAT ALQURAN. Universitas Ahmad Dahlan, 1-


14.
Darmawan, Agus. (2016). MENGKRITISI ORIENTALIS YANG MERAGUKAN
OTENTISITAS QUR’AN. Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya.
Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2016, 102-107.

Mukjizat Al-Quran dan Aspek-aspeknya. Dalam Repo.iainbukittinggi.ac.id


(http://repo.iainbukittinggi.ac.id/162/1/MUKJIZAT%20AL-
quran%20dan%20aspek-aspeknya...abstark.docx, diakses pada 27
Desember 2021)

Suswanto. (2018). MU’JIZAT AL QUR-AN. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)


Al-Hikmah Tebing Tingi. Volume 2, Nomor 1.

Umam, F. (2018). AL-QUR’AN MUKJIZAT TERBESAR. Institut Agama Islam


Negeri, 1-11.
Yanggo, H. T. (2016). AL-QUR’AN SEBAGAI MUKJIZAT TERBESAR. Volume
01, Nomor 02, Desember 2016, 1-26.
Zaharuddin. (2015). MUKJIZAT AL-QUR'AN. Universitas Islam Negeri Alauddin,

1.

13

Anda mungkin juga menyukai