Anda di halaman 1dari 28

Pengertian

Ciri-ciri
Ciri kebahasaan
Struktur
Jenis
PENGERTIAN KTI

Karya Tulis Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan
dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta,
dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara
runtut dan sistematis.

Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.[1]

Karya ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan kebenaran ilmiah yang disusun
secara sistematis menurut metode penulisan ilmiah dengan menggunakan ragam bahasa resmi.
Karya ilmiah merupakan laporan ilmiah yang dapat berupa laporan kajian dan penelitian. Karya
ilmiah dibuat untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan bentuknya dapat berupa
makalah, skripsi, dan laporan penelitian.[2]

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara
ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan
suatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk
mencari jawaban mengenai suatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang
terdapat dalam objek tulisan. Dengan demikian sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering
mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.

Mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis, yaitu:

1.             Karangan Ilmiah : Makalah, Laporan, Skripsi, tesis, disertasi.

2.             Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer : Artikel, editorial, opini, reportase.
3.             Karangan nonilmiah : anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah
drama.

Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki
aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa,
sedangkan karangan nonilmiah adalah adalah karangan yang tidak terikat pada persyaratan
khusus. Sedangkan semiilmiah berada di antara keduanya.

Dalam menulis karya ilmiah, isinya harus mengandung kajian pengetahuan ilmiah dengan
menggunakan metode berfikir keilmuan dan membentuk tulisan keilmuan pula seperti logis dan
empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan objektif.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan tertulis
dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di lakukan oleh
seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan di
taati oleh masyrakat keilmuan. Pada dasarnya tulisan ilmiah dapat berwujud artikel, makalah,
naskah siaran radio.

STRUKTUR KTI

1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang

diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.

2. Isi dan Pembahasan

Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada

bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.

3. Kesimpulan

Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan

pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat

dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab.
CIRI CIRI KTI

1. Reproduktif

Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan

dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan.

Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.

2.Tidak Ambigu

Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus

memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak

membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung

diterima oleh pembacanya.

3. Tidak Emotif

Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari

penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari

hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

4. Menggunakan Bahasa Baku

Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa

baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori,

hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya

akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam

tulisan tidak dipahami pembaca.

5. Menggunakan Kaidah Keilmuan


Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-

istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk

menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang

kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu

juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

6. Bersifat Dekoratif

Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang

memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan

pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya

ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh

penulis tanpa membingungkan.

7. Terdapat Kohesi

Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan

babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat

sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur

logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran

dengan apa yang ingin disampaikan.

8. Bersifat Objektif

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya

ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus

menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki

kecondongan subjektifitas.
9. Menggunakan Kalimat Efektif

Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan

dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar

pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan

kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


Beberapa jenis karya ilmiah yang paling banyak diterbitkan oleh manusia adalah sebagai berikut:
a. Artikel
Dalam istilah jurnalistik artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisnya
tentang suatu masalah atau peristiwa. Artikel dalam bidang karya tulis ilmiah merupakan
suatu yang dicanangkan termuat dalam suatu jurnal atau buku berisikan sejumlah artikel
terkait yang dibuat mengikuti kaidah penulisan karya tulis ilmiah. Artikel ilmiah didapat
dari suatu pemikiran serta kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek.
 Sistematika artikel:
1) Judul
2) Nama penulis: tanpa gelar akademik.
3) Abstrak: ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel.
4) Kata kunci: 3-5 key words.
5) Pendahuluan: latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-2 kalimat)
pokok bahasan dan tujuannya.
6) Kerangka teori (kajian teori): dasar teori yang menjadi acuan
7) Pembahasan: penulis mengupas suatu masalah dengan pendirian yang kuat
dan dianalisis secara mendalam. Juga memuat argumen, komparasi, sikap
dan keputusan-keputusan penulis.
8) Penutup: kesimpulan dan saran.
9) Daftar pustaka

b. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Umumnya,
makalah ditampilkan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di depan kelassebagai
tugas perkuliahan.
 Sistematika Makalah :
1) Pendahuluan
2) Pembahasan
3) Penutup
c. Kertas kerja (work paper)
Kertas kerja pada dasarnya mirip dengan makalah namun disusun dengan analisa
yang lebih mendalam serta tajam. Biasanya kertas kerja ditampilkan pada lokakarya dan
seminar. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau
dimentahkan oleh forum ilmiah.

d. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa)
dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan
jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau
makalah, tergantung panduan yang berlaku diperguruan tinggi masing-masing.

e. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1
(Sarjana). Skripsi memuat karya sistematis yang mengutarakan pendapat penulis
berlandaskan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan
fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan, atau
percobaan dilaboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru
dalam bidang tata kerja, suatu hukum dan dalil tertentu mengenai salah satu bidang atau
lebih spesialisasinya.

f. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2
(pasca sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

g. Disertasi
Disertasi disebut juga “Ph. Thesis” adalah karya tulis ilmiah mahaiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan dengan penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid)
dengan analisis yang terperinci. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang
berupa temuan orisinal.

h. Artikel ilmiah popular


Artikel ilmiah popular adalah artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa
popular. Artikel ini kerap dimunculkan pada media massa seperti surat kabar, majalah
dan tabloid menggunakan bahasa jurnalistik atau bahasa media. Berbeda dengan artikel
ilmiah, artikel ilmiah populer tidak terkait secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah.
Artikel ilmiah ditulis lebih bersifat umum untuk konsumsi publik. Disebut ilmiah populer
sebab ditulis tidakuntuk kebutuhan akademik, namun untuk disampaikan kepada
khalayak melalui media massa.
Jenis-Jenis Umum dari Karya Tulis Ilmiah 
Melalui penjelasan di atas maka bisa diketahui bahwa setiap karya tulis
yang mengandung unsur fakta, data, dan memaparkan hasil penelitian.
Adalah karya tulis yang masuk ke dalam kategori karya tulis ilmiah. 

Berikut adalah jenis-jenis umum dari karya tulis yang sifatnya ilmiah dan
akrab disusun maupun dibaca oleh kalangan akademisi: 

1. Artikel Ilmiah 
Artikel ilmiah juga masuk ke dalam kategori karya tulis yang sifatnya ilmiah,
sesuai dengan namanya. Artikel ini sendiri merupakan tulisan yang berisi
tentang opini dari penulisnya, yang didasarkan pada suatu peristiwa. 

Sehingga isi dari karya tulis satu ini sifatnya subjektif, sesuai dengan pola
pikir atau pendapat dari penulis yang bersangkutan. Dibanding karya tulis
jenis lainnya, karya tulis satu ini paling jamak dijumpai. 

Baik itu di berbagai media berita online maupun media informasi offline
seperti surat kabar dan juga makalah. Namun jika merujuk pada definisi
dari karya tulis ilmiah maka artikel ilmiah ini memiliki pengertian sebagai
artikel yang nantinya disusun ke dalam jurnal ilmiah. 

Isinya sendiri tetap memaparkan fakta dan data dari suatu peristiwa maupun
sebuah penelitian. Strukturnya pun akan mengikuti aturan dari penulisan
karya tulis dengan sifat ilmiah secara umum. 

2. Makalah 
Jenis yang kedua adalah makalah, dan sama seperti artikel ilmiah karya
tulis satu ini juga jamak dijumpai. Makalah sendiri memiliki pengertian
sebagai sebuah karya tulis yang isinya mengulas mengenai data di
lapangan yang sifatnya empiris. 

Sifat lain yang dimiliki makalah selain empiris adalah objektif, yakni
terhadap permasalahan yang tengah berkembang di tengah masyarakat.
Selain itu, isi dari makalah juga sering kali merupakan hasil analisa logis
dari penulis. 

Hasil pemikiran atau analisis logis ini kemudian dituangkan dalam sebuah
tulisan. Tulisan inilah yang disebut makalah dan termasuk ke dalam jenis-
jenis karya tulis ilmiah secara umum. 

3. Tesis 
Tesis merupakan salah satu karya ilmiah yang wajib disusun oleh
mahasiswa di program Magisters atau S2. Sifatnya wajib, karena akan
menjadi penentu apakah mahasiswa tersebut akan lulus kuliah atau
sebaliknya. 

Tesis sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah karya ilmiah yang di


dalamnya menguak suatu pengetahuan baru secara empiris sekaligus
teoritis. Empiris yang dimaksudkan disini adalah penulis menuliskan
pengalaman yang didapat selama melakukan penelitian. 

Sedangkan yang dimaksud secara teoritis adalah penulis melakukan


penelitian dengan melakukan pengujian terhadap teori-teori yang sudah
ada. Yakni dari peneliti sebelumnya yang mengusung tema penelitian yang
sama. 

4. Skripsi 
Jika tesis merupakan karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk mahasiswa
Magister atau S2. Maka untuk mahasiswa S1 wajib menulis atau menyusun
skripsi yang juga didasarkan pada hasil penelitian. 

Skripsi sendiri memiliki definisi sebagai karya ilmiah yang ditulis


berdasarkan penelitian yang memiliki ruang lingkup lebih kecil. Namun
diharapkan bahkan diwajibkan untuk mampu membahas secara tajam dan
mendalam. 

Skripsi juga disusun dengan menggunakan opini dari penulis setelah


menyimpulkan hasil pendapat dan hasil data dari peneliti sebelumnya.
Sedangkan untuk metodologi penelitian yang digunakan bisa metode
kualitatif maupun kuantitatif. 

5. Disertasi 
Bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan doktoral yakni S3 maka untuk
mendapatkan status kelulusan dan memperoleh gelar Doktor. Wajib
menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah bertajuk disertasi. 

Disertasi adalah merupakan karya tulis yang disusun dari temuan original
dari penulis melalui kegiatan penelitian. Bisa juga diartikan sebagai karya
ilmiah yang memaparkan temuan penulis dari suatu pendapat yang
kemudian dibuktikan secara ilmiah. 

Isi dari disertasi sendiri akan memaparkan hasil penelitian secara empiris
dan teoritis. Umumnya untuk batas penyusunan disertasi adalah lima tahun,
jiak belum selesai sampai batas waktu ini maka akan mengulang atau
sesuai kebijakan kampus. 

6. Paper 
Paper menjadi salah satu jenis karya tulis ilmiah yang juga sangat populer
di kalangan mahasiswa. Selain makalah, dosen sering memberi tugas
dalam bentuk paper. 

Meskipun masuk karya ilmiah namun penyusunan data dan fakta


didalamnya tidak terikat oleh bab dan sub bab. Isinya pun biasanya sedikit
dan hanya terdiri dari beberapa lembar saja. 

7. Kertas Kerja 
Kertas kerja juga termasuk jenis karya tulis ilmiah yang mirip dengan
makalah, namun isinya memaparkan suatu hal melalui analisis yang lebih
mendalam. Istilah lain untuk menyebut karya tulis ini adalah work paper. 

Dari sekian jenis karya tulis ilmiah yang disebutkan di atas, mana saja


karya tulis yang sudah dibuat? Jika kuliah S1 maka dijamin sudah
menyusun skripsi dan sekian kali menyusun makalah maupun jurnal ilmiah. 

Sedangkan untuk lulusan S2 maupun S3 maka dipastikan sudah pernah


menyusun tesis dan juga disertasi. Bagi kalangan dosen dan peneliti,
dijamin menyusun karya tulis ilmiah sudah menjadi rutinitas sebab
memang menjadi tugas profesi mereka. 

Apapun jenis karya tulis yang disusun, usahakan memaparkan fakta dan
data sekaligus mengikuti sistematika yang ada. Tidak ketinggalan pula
untuk selalu menghindari plagiat, yang seringkali tanpa sengaja maupun
sengaja dilakukan. 

MATERI TAMBAHAN

BAB II

PERMASALAHAN

1. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah

2. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah

3. Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah

4. Bagaimana etika dank ode etik Karya Ilmiah

5. Bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah

6. Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah

7. Apa-apa saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah


BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah

Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah.
Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.

Karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau
ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan
pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa.

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :

1. Struktur sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian
inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti
orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk
makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi,
yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,
dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi
ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Adapun jenis Karya
Ilmiah adalah,

1) MAKALAH

Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan. Makalah adalah karya
tulis (ilmiah) paling sederhana.

Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu
masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau sebagai
hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan
dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis
oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat
berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir
deduktif-induktif atau sebaliknya.

2) KERTAS KERJA
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan
dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau
lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas kerja
dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik
dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.

3) SKRIPSI

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang
lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan
fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau penelitian
di laboratorium, atau studi kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah)
dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing.
Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu
mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi menuntut kecermatan
metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

4) TESIS

Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program
Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister.
Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan
memecahkannya secara analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada
skripsi. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam
mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan
bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan
instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan
dan rekomendasi.

Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai
tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen
pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis
lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.

5) DISERTASI

Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan
manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi
yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya ilmiah
yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di
depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi
harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan
yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan
multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan
mencakup beberapa bidang ilmiah. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil
dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,
berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat
penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang
sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

6) ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar,
dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang
membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.

Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu
panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana
penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.

Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran
dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita
akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel
adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah
jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk
memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif
mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung
pendapatnya.

7) ESAI

Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya
dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa
mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan
kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir.
Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau
menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan
pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.

8) OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau
pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada
dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian

9) FIKSI

Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah
rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti
penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya adalah hal-hal penting yang
memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya
dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang
pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan
pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki
pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk
menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat
memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis,
cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.

Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, karya ilmiah ada dua jenis,


yaitu :

a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.

b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau gagasan
dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan.
Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini berisi
serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun
peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah
ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang
sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah

Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus diikuti.
Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis harus
memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah
diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan
karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:

1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.

Misal: downlinknya –> downlink-nya.

2. Penggunaan kata “dimana”.

Misal:

…tehnik dimana digunakan (salah) ..tehnik yang digunakan (benar)

3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.

Misal:

..dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)

4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.

5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.

6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.

7. Kekonsistenan dalam penulisan.

Misal:

…perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10)


8. Tulislah kata dengan lengkap. Misal: & –> dan yg –> yang

9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.

Misal: MU (mobile unit)… (kalimat ke 3)

…perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)

10. Gunakan EYD

Misal: bilangan 10,000 km –> 10.000 km

…didapat… –> …diperoleh… …terdiri dari…–> …terdiri atas

11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.

12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)

misal:> ukuran margin> ukuran kertas> jenis huruf

13. Cek penulisan sebelum diserahkan (http://hubbul.blogspot.com/)

E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil. Persyaratan
formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan persyaratan
materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan
cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.

Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan
oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.

Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi
tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan,
serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku,
serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual,
di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

F. Sikap-Sikap Ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-
sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan bidang kajiannya.

2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin
berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa
diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela
fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai
dengan teori atau dalil yang ada.

7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah

Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang
menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk
ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan
alur berpikir sendiri.

Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :

a. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,

b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,

c. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),

d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,

e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,

f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan
seenaknya sendiri),

g. tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-
ubah).
SYARAT KARYA ILMIAH
Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil
penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah
bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan
penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat
penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat
penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1.             Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap
objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil
tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.
2.             Pola berfikir deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir
yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola  berfikir logis yaitu : dedukatif dan
indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik
kesimpulan yang khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu
fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta –
fakta khusus kepada  fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum.
Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa
“semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3.             Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman
yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan
sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai
peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai
patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a.              Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b.             Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c.              Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.[3]
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
1.            Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik
langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung.
a.              Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan, maupun tanda bacanya).
Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat
keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi
dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang, ditulis
lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama
kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada
ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan langsung dalam kalimat penulis
diantara tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan spasi.
b.             Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan
pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan
didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan
langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku.

2.             Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan
maka catatan semacam itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan
sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki
adalah:
a.              Menyusun pembuktian;
b.             Menyatakan utang budi;
c.              Menyampaikan keterangan tambahan;
d.             Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai berikut:
a.              Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;
b.             Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor urut baru pada
setiap bab;
c.              Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu diperhatikan
teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan singkatan-
singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian sumber tersebut sebagai
berikut:
a.              Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu diambil dari
sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan lengkap sebelum
kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain.
Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.
b.             Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber yang telah
mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi sumber lain. Contoh:
Jauhari, Loz. Cit.
c.              Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu. Contoh:
Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.

3.             Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber  bacaan yang digunakan dalam penulisan.Komponen
yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota
penerbit,nama penerbit.[4]

JENIS-JENIS KARYA ILMIAH


Pada prinsipnya semua karya ilmiah adalah hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini
yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya ilmiah
tesebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: karya ilmiah
pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
1.             Karya Ilmiah Pendidikan
Adalah digunakan sebagai tugas untuk meresum pelajaran serta sebagai persyaratan
mencapai suatu gelar pendidikan.
Jenis-jenis karya ilmiah pendidikan sebagai berikut:
a.             Paper
Atau lebih populer dengan sebutan karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan resum
suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper adalah melatih mahasiswa untuk mengambil inti sari
dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen.  Penulisan paper agak di perdalam
dengan beberapa bab antara lain, bab 1: pendahuluan bab 2 :pemaparan data, bab 3: pembahasan
atau analisis, dan bab 4: penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

b.             Praskripsi
Adalah karya ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar
sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau
setingkat diploma 3 atau  D3. Format tulisannya terdiri atas:
Bab 1 pendahuluan (latar belakag pemikiran, pemasalahan, tujuan penelitian atau manfaat
penelitian dan metode penelitian)
Bab 2 gambaran umum (menceritakan keadaan lokasi penelitian yang dikaitkan dengan
permaslahan penelitian)
Bab 3 deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian)
Bab 4 analisis ( pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian dan
Bab 5 penutup ( kesimpulan penelitian dan saran).

c.              Sekripsi
adalah karya ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang
lain, pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fata-fakta empiris yang objektif, baik
yang berdasarkna penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung
(study perpustakaan). Sekripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana atau S1.
Pembahasan dalam sekripsi harus di lakukan menikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan
empiris.

d.             Tesis
Adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada sekripsi. Tesis
merupakan syarat untuk mendapatkan gelas magister atau S2. Penulisan tesis bertujuan
mensintesiskan ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi guna memperluas kazanah ilmu yang
telah didapatkan dari bangku kuliah master. Kazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru
dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.

e.              Disertasi
 Yaitu suatu karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan
biasanya dipertahankan oleh penulisanya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau
penguji pada suatu perguruan tinggi. Disertasi berisi hasil penemuan-penemuan penulis dengan
menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari
disertasi tersebut. Penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri. Penulis disertasi
berhak menyandang gelar doctor.

2.                  Karya Ilmiah Penelitian


Terdiri dari beberapa jenis karya ilmiah. Jenis karya ilmiah penelitian sebagai berikut:
a.             Makalah Seminar
Meliputi naskah seminar dan naskah bersambung.
1)             Naskah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas dari suatu
permasalahan yang akan di sampaikan kedalam forum seminar.
2)             Naskah bersambung, bentuk tulisan bersambung ini mempunyai judul dengan pokok bahasan
atau topik yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung atau bisa juga
saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.

b.             Laporan Hasil Penelitian


Adalah bagian dari bentuk karya ilmiah yang cara penulisanya dilakukan relatif singkat.
Laporan ini bisa di kelompokan sebagai  karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu
kegiatan penelitian meskipun dari tahap awal.

c.              Jurnal penelitian
Adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya berupa hasil penelitian dan resensi
buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis secara teratur dan sebaiknya mendapatkan nomer dari
suatu perpustkaan nasional berupa ISSN ( internasional standart serial number).

E.            SITEMATIKA ATAU KERANGKA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH


Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh
karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan
tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum,
kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan
penutup.
1.             Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a.             Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital,
biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
Karya ilmiah baik artikel jurnal, makalah bahan seminar, maupun laporan hasil penelitian di tulis
dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah di tulis dengan:
a.              merumuskan secara singkat
b.             Mencerminkan area permasalahan,variabel penelitian dan target populasi
c.              Membuat kata kunci yang diacu dalam penelitian
d.             Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap

b.            Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau
dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan
bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan
diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan di depan
para penguji.
c.             Kata Pengantar
Dalam kata pengantar di cantumkan terimakasih untuk orang-orang,lembaga,organisasi dan
pihak-pihak lain yang telah membantu. Dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar digabung dengan huruf kapital,
simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
d.            Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan
ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1)             Paragraf pertama latar belakang masalah;
2)             Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan sumber data atau
tempat data itu diperoleh;
3)             Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4)             Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
f.              Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan
karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama
dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan
kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta rinciannya
g.             Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus
mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.

2.             Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a.             Pendahuluan
Memaparkan:  latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis,
penjelasan, dan metode penelitian.[5]
1)             Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan
penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat
umum sampai hal-hal yang bersifat khusus.
2)             Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis.
Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah
utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3)             Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui
sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan
dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat
praktis.
4)             Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian.
Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian
berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup:
a)             Metode yang digunakan dalam penelitian;
b)             Sumber data;
c)             Cara mengambil data;
d)            Cara menganalisis data;
e)             Cara menyimpulkan/membuat simpulan;

b.            Landasan Teori / Tinjauan Pustaka


Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan
masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis
dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar
tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka
berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa
variabel).
Dalam penelitian diperlukan dua landasan, yakni: Teoritis dan Metodologis.
1.             Kerangka teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun kerangka kerja penelitian.
2.             Metodologis ialah hal ikhwal yang berkaitan dengan desain penelitian, termasuk langkah-
langkah pengumpulan dan pengolahan data dengan berbagai alasannya.

c.             Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian memuat
hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan pembahasan dapat berbentuk bab
maupun tidak dalam bentuk bab, tapi biasanya dalam bentuk bab. Dalam bagian dalam hasil
penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dalam
penelitian. Hasil eksperimen atau survei  atau rancangan bangun beserta analisisnya dan
pembahasannya dapat disajikan secara bersama-sama atau secara terpisah berupa uraian,tabel
dan gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data terolah dan bukan mentah.

d.            Kesimpulan dan Saran


Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan
kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.

3.             Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a.           Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang
digunakan dalam penulisan laporan.
Karya ilmiah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain yang
digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah perlu
memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan serta penerbitnya. Tata cara
penulisannya perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku,
jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen web dan lain-lain.
Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar pustaka. Penulisan
pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisannya dan nama keluarga harus ditulis terlebih
dahulu tanpa menyertakan gelar.
b.            Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.
c.             Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.[6]

Anda mungkin juga menyukai