Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2579 – 6151

e-ISSN : 2614 – 8242.


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika
Email : holistika@umj.ac.id

PENGELOLAAN SATUAN PENDIDIKAN DALAM RANGKA


MENCETAK INSAN GENERASI MUDA YANG UNGGUL
DI SEKOLAH DASAR

Andi Nurochmah1)*, Astri Sutisnawati2), Aditia Eska Wardana 3)


1)
Administrasi Pendidikan,FIP, UNM, Jl.AP.Petta Rani Makassar, 90222
2)
PGSD,FKIP,UMMI Sukabumi,Jl. Syamsuddin SH. No 50 Sukabumi, 43113
3)
PGSD,FKIP,UMMI Sukabumi,Jl. Syamsuddin SH. No 50 Sukabumi, 43113
*
andi.nurochmah@ gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is discibe how the education management unit is in order to produce
superior young people. This research method is evaluation. Data collection tools, namely, interviews,
documentation and observation. Based on data processing, the management of education units in
primary schools in order to produce superior young generation is determined by the ability of
principals with teachers, supervisors, and parents of students, so that the readiness of school leaders
and teachers can succeed in basic education to be able to produce young generation superior. Advice
for elementary school principals should always have an effort to improve the ability as a change
leader and optimize coaching for teachers to become more qualified and professional.

Keywords: Management of Education Units, superior young people

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah pengelolaan satuan pendidikan dalam rangka
mencetak insan generasi muda yang unggul. Metode penelitian ini evaluasi. Alat pengumpulan data
yaitu, wawancara, dokumentasi dan observasi. Berdasarkan pengolahan data maka pengelolaan
satuan pendidikan pada sekolah dasar dalam rangka mencetak generasi muda yang unggul adalah
ditentukan oleh faktor kemampuan kepala sekolah bersama guru, pengawas, dan orang tua siswa,
sehingga kesiapan pimpinan sekolah dan guru dapat menyukseskan pendidikan dasar untuk dapat
mencetak generasi muda yang unggul.Saran untuk kepala sekolah dasar hendaknya selalu memiliki
upaya untuk peningkatkan kemampuan sebagai pemimpin perubahan dan mengoptimalkan
pembinaan kepada guru agar menjadi lebih berkualitas dan profesional.

. Kata kunci: Pengelolaan Satuan Pendidikan , insan generasi muda yang unggul

73
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume III No. 2 November 2019 e-ISSN : 2614 – 8242._

PENDAHULUAN Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

K
ajian pengelolaan satuan pendidikan 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
merupakan suatu ranah bidang ilmu /Madrasah, bahwa kepala sekolah diharapkan
yang menarik untuk dikaji khususnya memiliki kompetensi kepribadian, manajerial,
dalam rangka menghasilkan mencetak supervisi, kewira-usahaan, dan sosial.sehingga
insan yang memiliki keunggulan sebagai insan kepala sekolah tersebut akan mampu
atau mahluk yang memiliki potensi untuk bisa memanajemen, mengembangkan dan
dididik. memberdayakan dirinya serta selalu berupaya
Pendidikan sebagai ujung tombak dalam untuk meningkatkan sekolah, oleh karena itu,
proses pembangunan bangsa yang menempati kelima dimensi tersebut dipersyaratkan. Dalam
posisi yang amat strategis, namun demikian, Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 Guru yang
berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi akan menjadi kepala sekolah lebih ditekankan
dalam dunia pendidikan, semakin hari semakin harus lulus (STTPP) selain Permendiknas
meningkat. Pendidikan yang bermutu, relevan, Nomor 13 Tahun 2007.
efektif dan efisien menjadi dambaan setiap Pengelolaan satuan pendidikan ber-muara
pengelolaan satuan pendidikan, khususnya kepada kualitas sekolah meliputi masukan,
sekolah dasar.Pendidikan juga dihadapkan proses, lulusan dan daya serap tentunya
kepada berbagai tantangan akibat dari kemajuan diharapkan ideal sesuai dengan standar
IPTEKs, termasuk perhatian dan keterlibatan pelayanan yang berlaku, siapa pun
masyarakat atau stakeholders semakin pelaksananya di sekolah dasar perlu memiliki
meningkat. Maka para pengelola pendidikan kesadaran diri dalam mempersiap-kan lulusan
perlu memiliki kompetensi dan fungsinya untuk siap menghadapi kehidupannya
dalam menjalan-kan tugasnya. Dengan nyatanya, kesaradaran diri yang memerlukan
kemampuan manajerial dan profesional dalam tindakan tindakan konkret dan komprehensif
pengelola-an pendidikan diharapkan akan tanpa tindakan – tindakan tersebut tidak akan
melahirkan generasi Indonesia yang berkualitas mencapai hasil yang maksimal dan tidak akan
dan yang memiliki keimanan, ketakwaan, terarah dalam tindakan-tindakannya.
memiliki ahlak mulia,taat dan patuh serta Sekolah merupakan wadah atau tempat
menghormati guru,cerdas, kreatif dan mandiri. belajar siswa dan sebagai organisasi terbuka,
Pengelolaan satuan pendidikan di sekolah dalam hal ini sekolah tidak boleh menutup diri
dasar merupakan unit yang paling bawah untuk dari lingkungannya, Oleh karena itu, sekolah
melakukan suatu perencanaan program dasar sebagai sistem organisasi memiliki peran
pendidikan disertai dengan pembuatan untuk memudahkan pencapaian tujuan belajar
keputusan dan implementasinya secara dan mengajar seefektif dan seefisien mungkin.
komprehensif bagi pemenuhan kebutuhan pada Selanjutnya menurut Made Pidarta
satuan pendidikan. sebagai satuan pendidikan (dalam Sagala,2006:54), bahwa yang dimaksud
memiliki fungsi utama untuk mencetak insan dengan sistem adalah satu kesatuan utuh dari
generasi muda yang memiliki kemampuan bagian-bagian yang tersusun secara sistematis
bersaing, berpikir kritis, kreatif dan inovatif, sesuai dengan konteksnya. Kualitas manusia
mampu dan terampil berkomunikasi, tersebut dihasilkan oleh sekolah sebagai
bekerjasama dan berkolaborasi, serta memiliki pelaksana pendidikan yang berkualitas pula.
kepercayaan diri. Dalam rangka mewujudkan Sesuai dengan upaya pemerintah untuk
hal tersebut, maka sekolah dasar sebagai pusat meningkatkan mutu pendidikan secara terus
pembelajaran memerlukan pimpinan sekolah menerus untuk melakukan berbagai perubahan
yang visioner dan unggul dalam tata kelola dan pembaharuan sistem penyelenggaraan
sekolah, seperti yang diharapkan dalam

74
Andi Nurochmah, Astri Sutisnawati, Aditia Eska Wardana : Pengelolaan Satuan
Pendidikan Dalam Rangka Mencetak Insan Generasi Muda Yang Unggul Di Sekolah
Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id

pendidikan kita, khususnya pada sekolah dasar. penggunaan waktu yang efektif, arahnya
terhadap hasil dan tujuan serta dapat terukur,
Selanjutnya menurut Komariah dan dan pengelolanya memiliki integritas yang
Triatna (2004:28) tentang Sekolah yang tinggi terhadap lembaga atau sekolah dasar
berhasil atau efektif dalam pengelolaannya khususnya. Baik dari kepemimpinan,
adalah sekolah yang telah menetapkan keefektifan dalam segi manajerial kepala
keberhasilan pada input, proses, output, dan sekolah yang menjalankan tugas
outcome termasuk kualitasnya dari masing- kepemimpinan, memiliki guru yang berkinerja
masing dimensi tersesbut. unggul termasuk, profesional dalam
Sekaitan dengan pendapat tersebut Sallis kemampuan teknologi, perkembangan satuan
(2010:54) juga menyatakan bahwa definisi pendidikan dan sebagainya.
mutu memiliki aspek menyesuaikan diri dengan Sekolah merupakan satuan pendidikan
spesifikasi dan aspek memenuhi kebutuhan dari yang dapat mencetak insan generasi muda yang
pelanggannya. Oleh karena itu sekolah yang memiliki kemampuan unggul pada era
dikatakan berhasil atau efektif dalam globalisasi, dan satuan pendidikan dasar
pengelolaannya adalah sekolah yang dapat tersebut semakin meningkat mutunya, jika terus
menunjukkan tingkat kesesuaian antara hasil menerus mempertahankannya maka output
yang dicapai (achievement atau observed dapat survive di dalam dunia yang semakin
output) dengan hasil yang diharapkan penuh dengan kompetititf.
(objectives, targets, intended output) yaitu Kata kuncinya bahwa sekolah yang
kemampuan siswanya dapat diukur dengan cara menerapkan MBS, dalam hal ini diharapkan
memberikan tes pada keterampilan dasar, dapat menumbuhkan kreativitas dan
termasuk dalam proses manajemen dan pemberdayaan seluruh sumber demi
pembelajaran, serta kepemimpinan kepala tercapainya kemandirian sehingga dapat
sekolahnya. mencetak insan generasi muda yang memiliki
Tindakan – tindakan konkret itu sangat kemampuan unggul pada era globalisasi.
diperlukan adanya kesadaran diri dari pelaku- Terkait dengan faktor penentu keberhasilan
pelaku pendidikan dalam pengelola-an suatu sekolah, Alba dalam Saud (2008) menyebutkan
sekolah. Nurdin (2017) yang dimaksud dengan bahwa hasil studinya di negara maju
kesadaran diri yaitu kesadaran diri untuk keberhasilanya itu dari faktor kepemimpinan
menginventarisir sarana dan pra sarana yang guru dan tenaga kependidikan (leadership),
dimiliki oleh sekolah, kesadaran diri untuk kurikulum dan lingkungan (Anoderly), peserta
meningkatkan kualitas guru-guru, kesadaran didik (expec-tations dan assessment.
diri untuk melaksana-kan pembenahan dan Jelasnya sekaitan dengan keberhasilan
pemberdayaan potensi-potensi yang dimiliki, dalam pengelolaan sekolah, khususnya di
untuk memperkuat administrasi sekolah, sekolah dasar yaitu suatu sekolah, akan terlihat
kesadaran diri dalam bekerjasama dengan dari unsur pengelolanya atau penyelenggaraan
masyarakat sekitar, kesadaran diri untuk pendidikan di sekolah tersebut. Yaitu mulai
membangun kerjasama dengan lembaga terkait dari kepala sekolah, pendidik (guru), tenaga
guna meningkatkan mutu sekolah yang menjadi kependidikan (staf tata usaha), siswa, dan
sekolah yang berkualitas. komponen lainnya juga yaitu pengawas sekolah
Menurut Sagala (2006:77) bahwa sekolah dan dinas pendidikan. Oleh karena itu kepala
yang berhasil dalam pengelolaanya yaitu sekolah selaku orang yang bertanggung jawab
perhatian dalam manajemen sekolah didasarkan penuh, dengan membangun komitmen dengan
pada satuan pendidikan atau sekolah tersebut semua yang terkait dalam pengelolaan satuan
untuk pengembangan sekolah sesuai dengan

75
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume III No. 2 November 2019 e-ISSN : 2614 – 8242._

sekolah dalam rangka meningkatkan Selanjutnya menyangkut komponen


keberhasilan sekolah. lainnya adalah siswa. Sesuai dengan ketentuan
Keberhasilan sekolah dalam meraih mutu umum dalam Undang-Undang RI Nomor 20
pendidikan yang baik, banyak ditentukan Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
melalui peran kepemimpinan kepala nasional, bahwa siswa adalah anggota
sekolah.Siagian (2003:12) menyata-kan bahwa masyarakat yang berusaha mengembangkan
seorang pimpinan di bidang pendidikan yang potensi dirinya melalui proses pembelajaran
efektif akan berperan secara mantap selaku yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
edukator. Hal ini disebabkan peran kepala pendidikan tertentu. Dengan demikian bahwa
sekolah sangat kuat mempengaruhi perilaku guru dan siswa tidak dapat dipisahkan dalam
sumber daya ketenagaan dalam hal ini guru dan dunia pendidikan.
sumber daya pendukung lainnya. Blake and Unsur lainnya adalah komite sekolah.
Mouton (1985) dalam Nurdin & Sibaweh dengan keberadaan komite sekolah di sekolah
(2017) menyatakan bahwa tingkah laku sejalan dengan itu sendiri yaitu dapat
pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mewadahi, menyalurkan aspirasi serta prakarsa
menata kelembagaan organisasinya secara masyarakat, transparan, dalam penyelenggaraan
sangat terstruktur, dan mempunyai hubungan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di
dan persahabatan yang sangat baik, saling Kota Sukabumi khusunya di sekolah dasar.
percaya, saling menghargai dan senantiasa Komponen lainnya adalah Dinas Pendidikan
hangat dengan bawahannya. Kota dalam pengelolaan sekolah turut berperan
Kepala sekolah dalam rangka melakukan untuk melakukan pembina dan pemantauan
peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala keberhasilan pengelolaan satuan pendidikan.
sekolah harus memiliki strategi yang tepat Dikuatkan dengan adanya Salah satu
untuk memberdayakan tenaga kependidikan kebijakan prioritas dari pemerintah melalui
melalui kerjasama atau kooperatif, memberi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
kesempatan kepada para tenaga kependidikan Kependidikan Kementerian Pendidikan dan
untuk meningkat-kan kinerja profesinya dalam Kebudayaan untuk melakukan peningkatan
mendorong keterlibatan seluruh tenaga kompetensi kepala sekolah yang mampu
kependidikan dalam berbagai kegiatan yang berpikir visioner dalam memimpin dan
menunjang program sekolah. (Mulyasa, 2009) mengelola sekolahnya.
Husaini (2009) menyatakan bahwa Target utamanya sekolah yang berdaya
yang dimaksud dengan kepala sekolah adalah saing tinggi. Sebagai realisasi upaya tersebut
orang yang memiliki tanggung jawab adalah dalam rangka meningkatkan
dilukiskan sebagai orang yang memiliki kemampuan baik sebagai sebagai kepala
harapan tinggi bagi para staf dan siswanya. sekolah maupun sebagai guru sehingga tujuan
Dalam upaya mencapai keberhasilan sekolah, pendidikan dapat tercapai melalui pengelolaan
perlu ditopang oleh tenaga yang professional satuan pendidikan dasar sebagai pencetak insan
untuk keberhasilan pengelolaan sekolah. Dalam generasi muda yang unggul diperlukannya guru
hal ini Guru memberikan konstribusi utamanya yang mampu memiliki kemampuan dalam
dalam aspek pelaksanaan pembelajaran kepada aspek keterampilan berpikir tigkat tinggi.
siswa sehingga sekolah dapat mencapai tujuan Dalam modul penguatan Kompetensi
pendidikan yang diinginkan dapat tercapai Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh
secara optimal.Selain itu pula harus ditopang GTK agar dapat membina guru yang harus
oleh keterampilan seorang guru yang memiliki keterampilan berpikir tinggi adalah
profesional pula.. :1.sebagai transfer knowledge yaitu
keterampilan berpikir sesuai dengan ranah

76
Andi Nurochmah, Astri Sutisnawati, Aditia Eska Wardana : Pengelolaan Satuan
Pendidikan Dalam Rangka Mencetak Insan Generasi Muda Yang Unggul Di Sekolah
Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id

kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi penelitian ini di SDN Pakujajar CBM Kota
satu kesatuan dalam proses belajar dan Sukabumi, kemudian dilanjutkan dengan
mengajar, ciri dalam pembelajaran, (a) tahapan observasi, survai lapangan, dan
Mengerti yang dipelajari, (b) Kegiatan dengan dokumentasi teknik analisis secara kualitatif
cara siswa melakukan praktikum tentang benda
terapung, melayang dan tenggelam sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN
menemukan sendiri konsep massa jenis dan

K
eberhasilan satuan pendidikan dalam
guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pengelolaan satuan pendidikan untuk
memberikan konfir-masi.2) sebagai critical dan menghasilkan insan generasi muda
creative thinking, dalam hal ini keterampilan yang uggul, khususnya di sekolah dasar negeri
dengan ini ciri pembelajarannya (a) berpikir Pakujajar CBM Kota Sukabumi pada dasarnya
secara kreatif, (b) Berpikir kreatif dengan ditentukan oleh kepala sekolah dasar itu sendiri.
lainnya, (c) mengimplementasikan inovatif. Hal ini untuk keberhasilan tersebut tentunya di
Kegiatanya dengan cara diskusi untuk topang kompetensi yang dimilikinya sesuai
menemukan jawaban mengapa benda dapat dengan Perarturan Menteri Pendidikan Nasional
mengapung, melayang dan tenggelam.3) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sebagai Problem solving, Ciri pembelajaran Sekolah/Madrasah, bahwa kepala sekolah
memperoleh keputusan dimana kegiatannya diharapkan memiliki kompetensi kepribadi-an,
yaitu Menggunakan konsep masa jenis untuk manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan
menentukan ciri ciri telur yang baik (dalam sosial.;
modul kegiatan GTK, 2019 :10). Dengan memiliki kompetensi tersebut
Kedudukan dan peran guru dalam suatu kepala sekolah akan mampu mengelola,
sekolah merupakan tulang punggung sekolah mengembangkan sekolah, serta dapat
untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan. memberdayakan dirinya agar sekolah yang
Tetapi dalam pencapaian tujuan sekolah masih dipimpinnya selalu diarahkan demi pening-
terkendala.Pemerintah khusus dibidang katan kualitas yang memiliki daya saing bagi
pendidikan adalah masalah guru. kemampuan lulusannya. sebelum menjadi seorang
kepala sekolah dan kemampuan serta pemimpin satuan pendidikan, yaitu berhasil
profesionalisme guru. Berdasarkan latar lulus dari latihan calon Kepala sekolah agar
belakang tersebut di atas, penulis terdorong menguasai kelima dimensi kompetensi yang
untuk melakukan evaluasi yang berkaitan dipersyaratkan. Upaya untuk memantapkan
“komponen apakah yang menjadi penentu kompetensinya serta menjalankan tugasnya
keberhasilan pengelolaan satuan pendidikan di kepala sekolah selaku seorang pimpinan yang
sekolah dasar dalam rangka mencetak tenaga memiliki visioner dan memiliki kemampuan
muda yang unggul? unggul dalam tata kelola akuntabilitas dan
pencitraan publik. Seperti dikemukakan oleh
Campbell at al. (1983) mengemukakan bahwa
METODE PENELITIAN kepala sekolah memiliki fungsi yaitu: (1)

M
etode yang dilaksanakan berkaitan kepala sekolah sebagai figurehead, (2) kepala
dengan kajian literatur dengan sekolah sebagai pemonitor, dan(3) kepala
menilai pengelolaan satuan sekolah sebagai entrepreneur, dan negosiator.
pendidikan di akhir Keberhasilan kepala sekolah dalam
program,Berdasarkan permasalahan-nya mengelola satuan pendidikan khususnya di
termasuk subjek adalah Kepala sekolah dan sekolah dasar, baik dalam mengelola sarana
pengawas. Waktu penelitian ini dilaksanakan prasarana sekolah, membina guru, dan
pada semester ganjil 2018 /2019 dan Lokasi mengelola kegiatan lainnya kesemuannya

77
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume III No. 2 November 2019 e-ISSN : 2614 – 8242._

disebabkan dengan adanya kepemimpinan masih belum terlaksanakan secara maksimal,


seorang kepala sekolah. Serta mampu dalam termasuk dalam menindaklanjuti dari hasil
menggerakkan, membimbing, dan mengarahkan supervisi. Selanjutnya untuk tugas sebagai
seluruh anggota dengan tepat, maka program leadership kepala sekolah dasar ditopang oleh
kegiatan organisasi sekolah dapat terlaksana kepribadian yang kuat, transparan,dan
secara efektif. Demikian pula, jika professional serta memahami kondisi warga.
kepala sekolah tidak memiliki jiwa Selanjutnya pula untuk menciptakan iklim kerja
kepemimpinan otomatis tujuan yang ingin yang kondusif yaitu sering memberikan
dicapai keberhasilannyapu tidak akan optimal motivasi kerja kepada guru dan staf sekolah,
pula. secara optimal. berhubungan dengan menjaga hubungan harmonis dengan
pencapaian tujuan pendidikan khususnya lingkungan sekolah.
Sekolah Dasar Negeri Pakujajar CBM Kota Ketika kepala sekolah melaksanakan
Sukabumi melihat dari tugas-tugas yang telah tugas kewirausahaannya kepala sekolah dasar
dilaksanakan sesuai fungsinya sebagai educator, inklud dalam kinerja kepemimpinan kepala
manajer, administrator, leadership, inovatif dan sekolah yang berhasil menciptakan secara
motivator seluruhnya berhasil dilaksanakan komparatif dengan mengusahakan serta
oleh kepala sekolah. memanfaatkan berbagai peluang untuk
Fokus sebagai edukator, Kepala sekolah kemajuan sekolah dasar. pemberian motivasi
melakukan kegiatan kepada pe-ngembangan yang kuat dan selalu mencari solusi terbaik
kurikulum dan kegiatan proses belajar ketika menghadapi kendala yang dihadapi
mengajar, melakukan sosialisasi dan oleh sekolah dasar.
mewajibkan seluruh guru untuk memiliki Dengan demikian, bahwa kepemim-
perangkat pembelajaran secara lengkap serta pinan dalam pengelolaan sekolah dasar.
mendorong para guru agar kegiatan belajar menjadi penting dan penentu keberhasilan
mengajar dapat berjalan efektif dan efisien, dalam pengelolaan sekolah oleh karena itu
untuk mencetak generasi muda yang peran dan tugasnya yang dijalankan oleh kepala
unggul dengan menyediakan sarana pra-sarana sekolah seperti educator (pendidik), peran
serta fasilitas pembelajaran yang manajer, peran adminstrator, peran leadership
memadai.tugas kepala sekolah selaku (pemimpin), pencipta iklim kerja dan peran
manajerial dilakukan oleh kepala sekolah dasar kewirausahawan seluruhnya dapat berhasil
dengan cara melibatkan guru dalam berbagai dijalankan oleh kepala sekolah dasar. Namun
kegiatan dan program sekolah, cara pada tugasnya mensupervisi sering terkendala
mempertimbangkan untuk meningkatkan keberhasil-annya dalam menjalankan
kemampuan guru dengan mengikut sertakan kepemimpinan-nya di sekolah dasar.
pelatihan,seminar,lomba guru berprestasi. Keberhasilan dalam pembelajaran di
Dalam pelaksanaa tugas administrasi kepala kelas maupun di sekolah ditentukan oleh peran
sekolah dasar meliputi program pengajaran, dari seorang guru,kaitannya dengan jabatan
program pendidik dan tenaga kependidikan, guru sebagai actor bagi pebelajar memerlukan
keuangan serta sarana prasarana. Selain kompetensi yang memadai. Adapun sekaitan
penyusunan perencanaan program kerja, kepala dengan masalah utama dari pekerjaan profesi
SDN Pakujajar CBM Kota Sukabumi telah adalah dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
melakukan pendelegasian tugas-tugas dan jawabnya seorang guru yang profesional.
wewenang guru dan staf administrasi sekolah.. Seperti dikutif oleh Priatna (2012: 176)
Ketika kepala SDN Pakujajar CBM mengemukakan bahwa guru profesional adalah
Kota Sukabumi melaksanakan tugasnya sebagai guru yang berkualitas, berkom-petensi, dan
supervisor akademik dan adminis-trasi guru mendatangkan prestasi belajar dan mampu

78
Andi Nurochmah, Astri Sutisnawati, Aditia Eska Wardana : Pengelolaan Satuan
Pendidikan Dalam Rangka Mencetak Insan Generasi Muda Yang Unggul Di Sekolah
Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id

mempengaruhi proses belajar mengajar siswa dan untuk menilai sejauhmana kehadiran guru
yang lebih baik.. dalam pembelajaran.
Persoalan ini menjadi penting, karena, Terbukti dari hasil evaluasi guru
disinilah letak pokok perbedaan antara profesi menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran
yang satu dengan lainnya. Demikian pula Guru sudah termasuk kategori cukup tinggi.
sebagai suatu profesi, seperti dikemukakan oleh Kehadiran guru masuk dalam pembelajaran itu
Peters dalam Sudjana (2002:12) yaitu: “1) juga merupakan faktor keberhasilan
Guru sebagai pengajar; tugas dalam pengelolaan satuan pendidikan di sekolah dasar.
merencanakan dan melaksanakan pengajaran, Oleh karena itu guru dipandang sangat penting
2) Guru sebagai pembimbing; tugas pemberian dalam proses pendidikan khususnya untuk
bantuan bimbingan peserta didik memecahkan mencetak generasi muda yang unggul,maka
masalah yang dihadapi,dan 3) Guru sebagai diperlukan upaya untuk melakukan inovasi
administrator; tugasnya penjalinan ketata- dalam pembelajaran, akan tetapi bentuk inovasi
laksanaan bidang pengajaran dan pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru baru
umumnya. sebatas penelitian tindakan kelas. Hal Ini
Selanjutnya Amnstrong dalam Hamalik menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran
(2006:19) menyatakan tentang tugas dan belum berhasil terlaksana dengan baik dan
tanggung jawab guru terdiri dari lima belum termasuk sebagai salah satu faktor
kategori,yakni: “tanggung jawab dalam penentu keberhasilan pengelolaan pada satuan
pengajaran, tanggung jawab dalam memberikan pendidikan khususnya di sekolah dasar adalah
bimbingan, tanggung jawab dalam guru. Kemudian yang me-nunjukkan bahwa
mengembangkan kurikulum,tanggung jawab guru sebagai faktor penentu dalam pengelolaan
dalam mengembangkan profesi, dan tanggung sekolah dasar terbukti berhasilnya guru pada
jawab dalam membina hubungan dengan semua aspek penilaian yang meliputi guru
masyarakat dalam melaksanakan tugas, perencanaan pem-
Berkaitan dengan yang harus dimiliki belajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
oleh seorang guru, berikut dikemukakan oleh penilaian pembelajaran. Hanya pada aspek
Cooper (Sudjana, 2002:47) terdapat empat melakukan inovasi pembelajaran yang belum
kompetensi guru, yakni mempunyaii : a) berhasil dijalankan oleh guru.
pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku Berikutnya dalam pendidikan, siswa-pun
manusia,b) pengetahuan dan menguasai bidang merupakan titik fokus yang strategis karena
studi yang dibinanya, c) sikap yang tepat kepadanyalah bahan ajar melalui sebuah proses
tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan pengajaran diberikan. Sebagai seorang manusia
bidang studi yang dibinanya, d) keterampilan menjadi sebuah aksioma bahwa siswa
teknik mengajar. mempunyai kelebihan dan kekurangannya
Keberhasilan pengelolaan satuan masing-masing, mereka unik dengan seluruh
pendidikan di sekolah dasar dalam rangka potensi dan kapasitas yang ada pada diri mereka
mencetak generasi muda yang unggul, maka dan keunikan ini tidak dapat diseragamkan
aspek guru juga merupakan salah satu penentu dengan satu aturan yang sama antara siswa
khususnya dalam melaksanakan pembelajaran yang satu dengan siswa yang lain, para
yang dilakukan guru, harus menerapkan inovasi pendidik dan lembaga sekolah harus
dalam pelaksanaan pembelajaran Termasuk menghargai perbedaan yang ada pada diri
dokumen kehadiran guru yang terdiri absensi mereka.
harian, jadwal mengajar dan catatan Keunikan yang terjadi pada siswa
pelaksanaan KBM. Dalam hal tersebut di atas, memang menimbulkan satu permasalahan
dokumen ini akan menjadi bukti kehadiran guru tersendiri yang harus diteliti dan dicarikan

79
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume III No. 2 November 2019 e-ISSN : 2614 – 8242._

jalan keluarnya untuk memecahkan per- Glatthorn, Allan A. 1990. Supervisory Leader-
masalahnya sehingga pengelolaan siswa dalam ship: Introduction to Instructional
satu kerangka kerja dalam pengelolaan satuan Supervision. USA: Harper Collins
Publishers.
pendidikan yang terpadu serta mutlak untuk
diperhatikan. Hamalik.O.2006. Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Bumi Aksara
SIMPULAN
Usman,Husaini.2009. Manajemen:

B
erdasarkan hasil analisis data maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Teori,Praktik dan Riset
Pendidikan.Yogyakarta: Bumi Aksara
pengelolaan satuan pendidikan pada
sekolah dasar dalam rangka mencetak Komariah, A dan Triatna.C.2004. Visionary
generasi muda yang unggul adalah ditentukan Leadership Menuju Sekolah Efektif .
oleh faktor kemampuan kepala sekolah Jakarta: Bumi Aksara
bersama guru, pengawas, dan orang tua siswa,
sehingga kesiapan pimpinan sekolah dan guru Mantja.W.2002.Manajemen Pendidikan dan
Supervisi Pengajaran. Malang: Wineka
dapat mensukseskan pendidikan dasar.
Media

Mulyasa,E.2006. Kurikulum Tingkat Satuan


REFERENSI Pendidikan. Bandung: Remaja
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian suatu Rosdakarya.
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Nurdin, D dan Sibaweh.I. .2017. Pengelolaan
Pendidikan dari Teori Menuju Imple-
Blake,R.J.,&Mouton,J.S. 1985. The mentasi. Jakarta: Rajawali Pers. 2017.
Managerial Grid III, Gulf Publising
Company. Houston Priatna, T. 2012. Etika Pendidikan , Panduan
Bagi Guru Profesional. Bandung:
Bryson, John M. 2001. Perencanaan Strategis Pustaka Setia
bagi Organisasi Sosial.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Sagala,Saiful. 2006. Manajemen Berbasis
Sekolah dan Masyarakat. Strategi
Campbell, R.F., Corbally, J.E., & Nystrand, Memenangkan Persaingan Mutu
R.O. 1983. Instroduction to Jakarta: Nirmas Multima. Cet.1
Educational Administration . Boston :
Allyn and Bacon, Inc Sallis, Edwar. 2010. Total Quality Managemen
In Education (dialih bahasa oleh
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Ahmad Ali Riyadi &Fahrurrozi)
Penilaian Kinerja Guru.Jakarta: Manajemen Mutu Pendidikan.
Direktorat Tenaga Kependidikan Yogyakarta : IrCisoD.
Dirjen PMPTK
Saud.S.Udin.2008.Pengembangan Profesi
Guru. Bandung:Alfabeta
--------------,2019. Modul Peserta Pelatihan
Nara Sumber Penguatan Kepala Siagian,S.P. 2003.Teori dan Praktek Kepemim-
Sekolah.. Jakarta: Direktorat Tenaga pinan. Jakarta: Rineka Cipta
Kependidikan Dirjen PMPTK
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-Dasar Proses
Engkoswara dan Komariah, A. 2010. Admiis- Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
trasi Pendidikan. Bandung Alfabeta. Baru
Algesindo.

80

Anda mungkin juga menyukai