Di susun oleh:
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Komparasi ................................................................................. 2
B. Uji Asumsi dalam Rangka Uji Hipotesis dengan Teknik Komparasi ......... 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data
untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis
data menuntut uji persyaratan analisis. Analisis varian mempersyaratkan bahwa
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok-kelompok
yang dibandingkan homogen. Oleh karena itu analisis varian mempersyaratkan uji
normalitas dan homogenitas data.
Berbagai pengujian persyaratan analisis, seperti uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji linearitas. Uji persyaratan analisis mana yang diperlukan
dalam satu teknik analisis data.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Komparasi ?
2. Bagaimana Uji Persyaratan Analisis (uji asumsi) dalam rangka a
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komparasi
Istilah “komparasi” atau “komparasional” yang digunakan diambil dari kata
comparison yang artinya “perbandingan” atau “pembandingan”. Penelitian
1
komparasi pada pokoknya adalah penelitian yang berusaha untuk menemukan
persamaan dan perbedaan tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja,
tentang ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu
prosedur kerja. Dapat juga dilaksanakan dengan maksud untuk membandingkan
kesamaan pandangan dan perubahan pandangan orang, grup atau negara terhadap
kasus, terhadap peristiwa atau terhadap ide.
Bertitik-tolak dari pengertian tentang komparasi dan penelitian komparasi
seperti yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukakan pengertian Teknik
Analisis Komparasional, yaitu salah satu teknik analisis kuantitatif atau salah satu
teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai
ada tidaknya perbedaan antarvariabel yang sedang diteliti. Jika perbedaan itu
memang ada, apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti atau
meyakinkan (signifikan), ataukah bahwa perbedaan itu hanyalah secara kebetulan
saja (by chance).
2
untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata gunanya untuk menguji
kemampuan generalisasi artinya data sampai dianggap dapat mewakili populasi.
Anova lebih dikenal dengan uji–F (Fisher Test), sedangkan arti variansi
atau varians itu asal-usulnya dari pengertian konsep. “Mean Square” atau Kuadrat
Rerata (KR) rumus sistematisnya.
JK
KR=
dk
Dimana :
JK = Jumlah kuadrat (some of square)
dk = Derajat Kebebasan (degree of freedom)
Varians Dalam Group dapat juga disebut Varians Kesalahan (Varian Galat). Lebih
lanjut dapat dirumuskan :
2 2
( X ) ( X )
JKA = ∑ ∑ Ai − ∑ T Untuk dkA = A - 1
n Ai N
3
Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat;
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik
Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik
Langkah 4. Mencari Jumlah Kuadrat antara group (JKA) dengan rumus
2 2
( X ) ( X )
JKA = ∑ ∑ Ai − ∑ T
n Ai N
2 2 2 2
=(
(∑ X A 1 ) (∑ X A 2 ) (∑ X A 3 ) (∑ X T )
+ + )−
nA 1 nA2 nA3 N
Langkah 5. Mencari derajad kebebasan antar group (dkA) dengan rumus
dkA = A – 1
Langkah 6. Mencari Jumlah Rerata antar group (KRA) dengan rumus
JK A
KRA =
dk A
Langkah 7. Mencari Jumlah Kuadrat Dalam antar group (JKD) dengan rumus
JKD = ∑X 2T −∑ ¿ ¿
= (∑ X 2A 1+ ∑ X 2A 2 +∑ X 2A 3) – (
2 2 2
( ∑ X A 1 ) ( ∑ X A 2 ) ( ∑ X A 3)
+ + ¿
nA 1 nA2 nA3
Langkah 8. Hitunglah derajat bebas dalam group dengan rumus : dk D =N− A
Langkah 9. Hitunglah kuadrat rerata dalam antar group ( KR D ) dengan rumus :
JK D
KR D =
dbD
KR A
Langkah 10. Carilah F hitung dengan rumus : F hitung =
KR D
Langkah 11. Tentukan taraf signifikansinya, misalnya α = 0,05 atau α = 0,01
Langkah 12. Cari F tabel dengan rumus : F tabel=F (1−α )(db A ,db D )
Langkah 13. Tentukan kriteria pengujian : jika F hitung ≥ F tabel , maka tolak H 0
berarti signifikan dan konsultasikan antara F hitung dengan F tabel
kemudian bandingkan
4
TABEL RINGKASAN ANOVA SATU ARAH
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F hitung Taraf
Varian (SV) Kuadrat bebas Rerata Signifikan
(JK) (db) (KR) (ρ)
Antar group ∑ A−1 JK A KR A α
(A) db A KR D
(∑ X Ai)2 (∑ X τ )2
−
n Ai N
Dalam 2 (∑ X AiN−
)2 A JK D - -
(∑ X τ ) −∑
group n Ai dbD
(D)
Total 2 (∑ X τ)2 N−1 - - -
(∑ X τ ) −
N
5
Ha : A1 ≠ A2 = A3
Ho : A1 = A2 = A3
3. Daftar statistika induk
4. No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
statistika Total = T
N N=35
Σx 234
Σx2 1616
6
dkA = A-1 A= jumlah group
= 3-1
=2
7. Menghitung kuadrat Rerata Antar group( KRA)
JKA
KRA =
dbA
15
=
2
= 7,5
8. Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam group ( JKD )
JKD = Σ X2T - Σ¿ ¿
732 712 902
= 1616 - ( + + )
11 12 12
= 1616 – 1579
= 37
9. Menghitung derajat kebebas dalam group dengan rumus :
dkD = N-A
= 35- 3
= 32
10. Menghitung kuadrat Rerata Dalam group( KRD)
JKD
KRD =
dbA
37
=
32
= 1,16
KRA
11. F.hitung =
KRD
7,5
=
1,16
= 6,47
12. Taraf signifikan sebesar α = 5 %
13. F.tabel = F (1-α) (dbA.dbD)
F.tabel =F (1-0,05) (2.32)
7
F.tabel = F (0,95) (2.32)
F.tabel = 3,30
Tabel Ringkasan Anova
ANOVA
NILAI
Jumlah
Sumber varian (SV)
Kuadra(JK) db Mean Square F Sig.
Antar Group(A) 15 2 7.540 6.47 .004
Dalam Group(D) 37 32 1.139
Total 52 34
14. Kriteria pengujian: jika F hitung > F tabel, maka tolak H o berarti
signifikan.
Setelah dikonsultasikan dengan tabel F kemudian dibandingkan antara F
hitung dengan F tabel, ternyata F hitung > F tabel, atau 6,47 > 3,30 maka
tolak Ho berarti signifikan.
15. Kesimpulan: Ho ditolak dan Ha diterima, jadi terdapat perbedaan yang
signifikan antara mahasiswa tugas belajar, izin belajar dan umum.
8
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Istilah “komparasi” atau “komparasional” yang digunakan diambil dari kata
comparison yang artinya “perbandingan” atau “pembandingan”. Penelitian
komparasi pada pokoknya adalah penelitian yang berusaha untuk menemukan
persamaan dan perbedaan tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja,
tentang ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu
prosedur kerja. Dapat juga dilaksanakan dengan maksud untuk membandingkan
kesamaan pandangan dan perubahan pandangan orang, grup atau negara terhadap
kasus, terhadap peristiwa atau terhadap ide
Uji persyaratan analisis (uji asumsi) dalam rangka uji hipotesis teknik
komparasi ini artinya uji apa saja yang akan dipakai untuk menuju uji hipotesis
dengan menggunakan teknik komparasi (perbandingan).
B. Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi “UJI
PERSYARATAN ANALISIS (UJI ASUMSI) DALAM RANGKA UJI
HIPOTESIS DENGAN TEKNIK KOMPARASI” yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah-makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10