Anda di halaman 1dari 1

Pada pagi hari yang cerah saat upacara sekolah ada anak perempuan bernama Nabila, dia

merupakan murid kelas 6 SD yang sangat pintar dan baik hati. Di sekolah sangat banyak teman
yang menyukainya karena sikapnya tersebut. Tidak jarang, semua ingin berteman dengan Nabila.
Ada lagi anak perempuan bernama Putri, ia berbanding terbalik dengan Nabila.Ia pintar namun
sangat sombong. Temannya hanya dua yaitu Hana dan Lia di sekolahnya.

Setelah upacara selesai, Ibu guru masuk kedalam kelas dan mengumumkan bahwa akan ada
perlombaan membaca pidato dua minggu lagi. Bu Ani selaku wali kelas 6 membuka kesempatan
seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin ikut seleksi. Nabila dan Putri mengikuti seleksi itu.
Setiap hari mereka selalu latihan membaca pidato agar lolos seleksi. Sampai hari penyeleksian
tiba, keduanya memberikan tampilan yang memukau lalu dinyatakan lolos.

Saat hari perlombaan tiba, Putri terus saja membanggakan dirinya, menyatakan bahwa pasti ia
akan juara. Sebab sebelumnya dia juga pernah menjadi juara waktu kelas 5 SD di lomba pidato.
Berbeda dengan Fitri, ia tidak henti-hentinya berdoa dan berlatih, mencoba menghafal kembali
teks pidato. Putri pun dipanggil lebih dulu, sang juara kelas 5 SD kini mendadak lupa teks pidato
yang sudah dihafalnya.

Setelah itu, Nabila maju dan memberikan penampilan yang sangat bagus. Semua juri kagum
termasuk Bu Ani yang saat itu datang untuk menemani mereka lomba. Pengumuman pun tiba,
Nabila keluar menjadi juara 1 sedangkan Putri harus menahan air matanya karena dia tidak
menang sama sekali. Cerpen ini mengajarkan kita bahwa harus menjadi orang yang rendah hati
jika kita berilmu tanpa adab itu sangat berbahaya bagi diri sendiri karena akan menjadikan diri
kita lebih sombong, dan membangga-banggakan diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai