Oleh
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
KPN 20 A
DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat TUHAN yang MAHA ESA
karena atas limpahan rahmat dan karunia – Nya lah sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Antropologi ini sesuai waktunya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... 2
Daftar isi…........................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 8
C. Tujuan.......................................................................................................................................... 8
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, suku-suku bangsa di benua
Asia, Afrika, Amerika, dan Oseania mulai kedatangan orang-orang Eropa Barat
selam kurang lebih 4 abad. Orang-orang eropa tersebut, yang antara lain
terdiri dari para musafir, pelaut, pendeta, kaum nasrani, maupun para
pegawai pemerintahan jajahan, mulai menerbitkan buku-buku kisah
perjalanan, laporan dan lain-lain yang mendeskripsikan kondisi dari bangsa-
bangsa yang mereka kunjungi. Deskripsi tersebut berupa adat istiadat,
susunan masyarakat, bahasa, atau ciri-ciri fisik. Deskripsi tersebut kemudian
disebut sebagai "etnografi" (dari kata etnos berarti bahasa.
Pada awal abad ke-20, sebagian besar Negara penjajah di Eropa berhasil
memantapkan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan mereka. Dalam era
colonial tersebut, ilmu Antropologi menjadi semakin penting bagi
kepentingan kolonialisme.
Pada fase ini dimulai ada anggapan bahwa mempelajari bangsa-bangsa non
Eropa ternyata makin penting karena masyarakat tersebut pada umumnya
belum sekompleks bangsa-bangsa Eropa. Dengan pemahaman mengenai
masyarakat yang tidak kompleks, maka hal itu akan menambah pemahaman
tentang masyarakat yang kompleks.
Sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat luas cakupannya, maka tidak
ada seorang ahli antropologi yang mampu menelaah dan menguasai
antropologi secara sempurna. Demikianlah maka antropologi dipecah – pecah
menjadi beberapa bagian dan para ahli antropologi masing – masing
mengkhususkan diri pada spesialisasi sesuai dengan minat dan
kemampuannya untuk mendalami studi secara mendalam pada bagian –
bagian tertentu dalam antropologi. Dengan demikian, spesialisasi studi
antropologi menjadi banyak, sesuai dengan perkembangan ahli – ahli
antropologi dalam mengarahkan studinya untuk lebih mamahami sifat – sifat
dan hajat hidup manusia secara lebih banyak.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, maka dapat di jabarkan
rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah definisi antropologi sosial?
2. Bagaimana sejarah antropologi sosial?
3. Apakah definisi antropologi kesehatan?
4. Bagaimana sejarah antropologi kesehatan?
5. Bagaimana hubungan manusia dengan kebudayaan?
6. Bagaimana hubungan manusia dengan social?
C. Tujuan
Dalam penyusunan makalah berjudul “Antropologi” ini, penulis
berharap dapat memeberikan manfaat baik bagi penulis sendiri maupun
pembaca dan masyarakat luas.
Adapun tujuan berikut adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Tingkat Kedua: Dia akan mencoba untuk melampaui garis literary dan
impressionistic untuk mengetahi struktur masyarakat untuk menyelidiki
system fonologi dan tat bahasa tersebut.Jadi seorang antropolog sosial tidak
akan merasa puas hanya dengan memperhatikan dan menerangkan
kehidupan sosial suatu masyarakat primitive itu saja tetapi akn mencoba
mengungkapkan struktur dasar masyarakat itu.
Tingkat Ketiga: Membandingkan pola-pola tadi dengan pola-pola
masyarakat lainnya.Dengan ini antropolg sosial akan dapat memperluas
pengetahuannya tentang dasar struktur tipologi mengenai bentuk
masyrakat,menentukan cirri-ciri utamanya dan sebab-sebab mengapa
terjadinya perbedaan di antara masyarakat itu.
EDWARD B TYLOR
FRANZ BOAS
Franz Boas ( 1858-1942 ) adalah seorang ahli geografi yang berasal dari
jerman.Boas melakukan ekspedisi tunggal ke darah suku-suku bangsa Eskimo
di pantai Pulau Baffinland dalam tahun 1883 hingga 1884.Bahan etnografi
yang dikumpulkannya dipakai untuk mengisi buku The Central Eskimo ( 1888
).Fanz Boas menjadi dosen ilmu antropologi di Universitas Columbia di New
York dan dikenal sebagai Bapak Antropologi.Boas mempunyai konsep
marginal survival yaitu pertumbuhan kebudayaan menyebabkan unsu-unsur
baru yang akan mendesak unsure-unsur lama kearah pinggir.Sehingga apabila
ingin mencari unsur-unsur kuno maka tempat untuk mendapatkannya adalah
di daerah-daerah pinggir.
EMILE DURKHEIM
Misalnya : adanya gen anti malaria (sel darah merah berbentuk sabit pada
penduduk Afrika Barat). Pada penduduk kulit hitam di Amerika sel sabit
menimbulkan Penyakit Anemia sel sabit (Sickle-cell Anemia)
1)penganut kebudayaan,
2)pembawa kebudayaan,
3)manipulator kebudayaan,
4)pencipta kebudayaan.
b. Mata pencarian
c. Bahasa
d. Kesenian
e. Sistem pengetahuan
f. Religi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara khusus, ilmu antropologi terbagi kedalam lima sub ilmu yang
mempelajari:
kebudayaan manusia.
dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh dunia masa kini.
B. SARAN
http://kimdinirinjani.blogspot.com/2012/12/antropologi-sosial.html
http://awalbarri.wordpress.com/2009/03/16/1-
definisipengertian- antropologi-objek-tujuan-dan-cabang-ilmu-
antropologi/
dauzzsimololkumpulanmakalahfkm.blogspot.com/2010/02/antropo
logi- kesehatan.html
http://aryaniwidhiastuti.blogspot.com/2012/12/sejarah-
perkembangan- antropologi-semest.html