Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DIGITAL DAN MIKROKONTROLER


SEMESTER GANJIL 2020/2021
DIGITAL OUTPUT SEVEN SEGMENT

Disusun Oleh :

MUHAMMAD AKBAR

32120001

Kelompok 2

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sering sekali kita melihat di jam digital terdapat angka-angka jam yang
menyala berwarna merah, tidak hanya di jam dinding di masjid, tetapi juga
tangan dan hitung mundur di lampu merah, lampu yang membentuk angka
itu adalah komponen yang disebut seven segment.

Pada praktikum kali ini, kita akan membahas mengenai seven segment,
pengembangan ilmu mengenai mikrokontroler praktikan akan berkembang
dengan mempelajari seven segment karena dalam praktikum ini akan
diajarkan cara mengatur seven segment sesuai kebutuhan masing-masing.

1.2 Tujuan
Setelah melakukan praktikum Seven Segment, maka praktikan
diharapkan dapat :
a. Membuat layout simulasi rangkaian keluaran seven segmen di proteus
menggunakan Arduino UNO.
b. Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi
seven segmen di protes.
c. Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino
UNO.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Seven Segment

Seven Segment adalah tujuh segmen-segmen yangdigunakan menampilkan


angka. Seven segment merupakan display visual yang umum digunakan dalam
dunia digital. Seven segment sering dijumpai pada jam digital, penujuk antrian,
display angka digital dan termometer digital. Penggunaan secara umum adalah
untuk menampilkan informasi secara visual mengenai data-data yang sedang
diolah oleh suatu rangkaian digital.

Seven segmen ini tersusun atas 7 buah LED yang disusun membentuk
angka 8 yang penyusunnya menggunakan diberikan lebel dari „a‟ sampai „g‟
dan satu lagi untuk dot point (DP). Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light
Emitting Diode ( LED ). salah satu terminal LED dihubungkan menjadi satu
sebagai kaki common. (Agus Bejo, 2007)

Gambar 1. Seven segment


2.2 Jenis-jenis seven segment
a. Common Anoda
Semua anoda dari LED dalam seven segmen disatukan secara parallel dan

3
semua itu dihubungkan ke VCC, dan kemudian LED dihubungkan melalui
tahanan pembatas arus keluar dari penggerak LED. Karena dihubungkan ke
VCC, maka COMMON ANODA ini berada pada kondisi AKTIF LOW
menyala/aktif bila diberi logika 0).
Common Katoda Merupakan kebalikan dari Common Anoda. Disini
semua katoda disatukan secara parallel dan dihubungkan ke GROUND.
Karena seluruh katoda dihubungkan ke GROUND, maka COMMON
KATODA ini berada pada kondisi AKTIF HIGH (led akan menyala/aktif bila
diberi logika 1).

Gambar 2. Jenis seven segment


2.3 Prinsip kerja seven segment
Prinsip kerja seven segmen ialah input biner pada switch dikonversikan
masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner
ersebut menjadi decimal,yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment.
Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa
karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyusunan dalam
seven segment. Untuk memudahkan penggunaan seven segment, umumnya
digunakan sebuah decoder (mengubah/ mengkoversi input bilangan biner
menjadi desimal) atau seven segment driver yang akan mengatur aktif tidaknya
ledled dalam seven segment sesuai dengan nilai biner yang diberikan.
Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima
masukan BCD 4-bit dan memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui
segmen untuk menampilkan angka desimal. Jenis dekoder BCD ke seven
segment ada dua macam yaitu dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven

4
segment mode common anoda dan dekoder yang berfungsi untuk menyalakan
seven segment mode common katoda. Contoh IC converter BCD to Seven
Segment untuk 7-segment Common Anoda decoder IC TTL 7447 untuk
Common Katoda IC TTL 7448. Salah satu contoh saja, IC 74LS47 merupakan
dekoder BCD ke seven segment yang berfungsi untuk menyalakan seven
segmen mode common anoda. Gambar dan konfigurasi pin IC 74LS47
ditunjukkan pada gambar berikut (Agus Bejo, 2007)
Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa bilangan
BCD 4-bit (masukan A, B, C dan D). Bilangan BCD ini dikodekan sehingga
membentuk kode tujuh segmen yang akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai
pada seven segment. Masukan BCD diaktifkan oleh logika „1‟, dan keluaran
dari dekoder 7447 adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga ditunjukkan pada
konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking
input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input).
Pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan
(blanking input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input). Lamp
Test, berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika „0‟ maka semua
keluaran dari IC ini akan berlogika 0. Sehingga seven segment akan
menunjukkan angka delapan (8). BI'/RBO' , Blanking Input/Row Blanking
Output, berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC. Bila diberi logika “0”
maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.
RBI' , Row Blanking Input, berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika
semua input berlogika “0”. Bila diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi
logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment
akan mati. (Agus Bejo, 2007)

5
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan, sebagai berikut:

No Nama Alat dan Bahan Jumlah


1 Tools Proteus (software) 1 Buah
2 Tools IDE Arduino Uno 1 Buah
3 Board Modul Arduino Uno 1 Set
4 Kabel USB 1 Buah
Kabel jumper
male-female, male-male,
5 Secukupnya
female-female
Tabel 3.1 Alat dan Bahan

3.2 Rangkaian Percobaan

6
Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan

3.3 Langkah Percobaan


1. Mengikuti langkah 1 – 8 pada “Membuat Rangkaian dan Simulasi” yang
terdapat dalam ARDUINO DAN SOFTWARE PROTEUS.
2. Mencari komponen yang dibutuhkan dalam simulasi di proteus seperti
ARDUINO UNO R3, 7SEG-COM-ANODE, BC557, BC557, RES dan Power.

3. Menghubungkan kaki-kaki komponen seperti pada gambar 3.1.


4. Setelah selesai membuat rangkaian, langkah selanjutnya adalah membuat
source code untuk dimasukkan ke dalam Arduino pada Sketch.
void setup() {
pinMode(13, OUTPUT);
pinMode(12, OUTPUT);
pinMode(11, OUTPUT);
pinMode(10, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);
pinMode(8, OUTPUT);
pinMode(7, OUTPUT);
pinMode(6, OUTPUT);
}
void loop() {

7
digitalWrite(13, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(6, LOW);

5. Selanjutnya klik “Verify” pada toolbar, fungsinya untuk mengecek coding


yang kita buat sudah benar atau masih ada yang salah.

6. Jika coding kita telah benar pada bagian kiri bawah akan terlihat seperti ini.

7. Kemudian carilah hasil kompailer tersebut yang berekstensi *.hex

8
8. Setelah itu salin alamat lokasi tersimpannya tanpa tanda C:\\Users\\ASUS\\A
ppData\\Local\\Temp\\arduino_build_854711/2A_D3_LISTRIK.ino.hex
kemudian buka kembali Proteus lalu klik 2x arduino hingga muncul jendela
seperti ini.

9. Kemudian tempel pada kotak “Program File”, kemudian klik “Ok”


10. Sekarang rangkaian kita siap untuk disimulasikan, dengan mengklik simbol
“Play” pada bagian kiri bawah jendela Proteus.

9
11. Apabila pada proteus menampilkan seperti gambar berikut, simulasi telah
selesai.

10
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
1. Hasil percobaan pertama

Gambar 4.1 hasil percobaan pertama seven segmen

2. Hasil percobaan kedua

Gambar 4.2 hasil percobaan kedua seven segmen

11
3. Hasil percobaan ketiga

Gambar 4.3 hasil percobaan pertama DOT Matrix

12
BAB V
ANALISIS

Pada percobaan kali ini, aplikasi atau software yang digunakan adalah
Proteus dan IDE Arduino Uno. Sedangkan Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah bahasa C campur Bahasa Java.
Pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian simulasi di Proteus
dengan sebuah seven segmen dan sebuah modul board Arduino Uno. Setelah
membuat rangkaian simulasinya, selanjutnya membuat program sketch di IDE
Arduino Uno. Dalam hal ini struktur program sketch minimal terdiri dari 2
fungsi yaitu setup dan loop.
Setup bagian program yang berfungsi untuk mendeskripsikan variable
yang digunakan . Cara penulisan sketch pada fungsi setup yaitu dengan
menuliskan void setup() yang diikuti tanda “ { ” sebagai pembuka statement
dan tanda “ } ” sebagai penutup statement. Adapun statement yang digunakan
pada fungsi setup() yaitu pinMode(2, OUTPUT), pinMode(3, OUTPUT),
pinMode(4, OUTPUT), pinMode(5, OUTPUT), pinMode(6, OUTPUT),
pinMode(7, OUTPUT), pinMode(8, OUTPUT), pinMode(9, OUTPUT),
pinMode(10, OUTPUT), pinMode(11, OUTPUT), pinMode(12, OUTPUT),
pinMode(13,OUTPUT), yang artinya mendeskripsikan atau mengenalkan
kepada program bahwa pin yang digunakan adalah pin nomor
2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12, dan 13 sebagai output (keluaran) dengan diakhiri
tanda “ ; ” sebagai tanda berakhirnya instruksi. Pin 2 untuk segmen a pada
seven segmen, pin 3 untuk segmen b pada seven segmen, pin 4 untuk segmen
c pada seven segmen, pin 5 untuk segmen d pada seven segmen, pin 6 untuk
segmen e pada seven segmen, pin 7 untuk segmen f pada seven segmen, pin 8
untuk segmen g pada seven segmen, pin 9 untuk segmen h pada seven
segmen, pin 10 untuk seven segmen pertama (LED 1), pin 11 untuk seven
segmen kedua (LED 2), pin 12 untuk seven segmen ketiga (LED 3), dan pin
13

13
14
untuk seven segmen keempat (LED 4 . Setelah itu dilanjutkan pada
penulisan fungsi kedua yaitu fungsi loop(). Fungsi loop () adalah bagian dari
program yang loop berfungsi untuk menjalankan perintah terus menerus.
Karena seven segment yang digunakan jenis anoda maka untuk menyalakan
LED diberi perintah “LOW” dan untuk mematikan LED menggunakan
perintah “HIGH”. Adapun statement yang digunakan pada fungsi setup() yaitu
digitalWrite(2,LOW/HIGH), digitalWrite(3,LOW/HIGH), digitalWrite(4,
LOW/HIGH), digitalWrite(5,LOW/HIGH), digitalWrite(6,LOW/HIGH),
digitalWrite(7, LOW/HIGH),digitalWrite(8, LOW/HIGH), digitalWrite(9,
LOW/HIGH), digitalWrite(10, LOW/HIGH), digitalWrite(11, LOW/HIGH),
digitalWrite(12,LOW/HIGH), digitalWrite(13, LOW/HIGH), yang diakhiri
tanda “ ; ” sebagai tanda berakhirnya instruksi. Setelah selesai membuat
program sketchnya maka selanjutnya mengompile intruksi tersebut sampai
muncul keterangan “Done Compiling” yang menandakan proses compiling nya
telah berhasil. Selanjutnya memasukkan program sketch ke proteus untuk
mensimulasikan rangkaian. Apabila simulasinya sudah sesuai dengan yang
diinginkan barulah program sketch diupload ke dalam board Arduino Uno.
1. Percobaan pertama menyalakan angka tiga secara bersamaan pada seven
segmen

Adapun program diarduino ino yang digunakan pada percobaan ini


adalah sebagai berikut:

Gambar 5.1 yang akan membentuk angka 3 pada empat seven segmen.

15
Dalam percobaan pertama ini, segmen yang dinyalakan adalah segmen
a, b, c, d, dan g serta h pada keempat buah seven segment (LED 1, LED 2,
LED 3, dan LED 4). Percobaan ini dilakukan dengan menghubungkan pin
2,3,4,5,8, 9 seven segment positif arduino dan pin LED 10,11,12,13 ke
“LOW”. Perintah “LOW” diberikan karena jenis LED seven segment yang
digunakan adalah jenis anoda maka untuk menyalakan angka 3, semua pin
yang ingin dinyalakan diberi perintah “LOW”.
2. Percobaan menyalakan angka 1 sampai angka 4 secara bersamaan pada seven
segment
Adapun syntax pada percobaan ini adalah sebagai berikut.

Gambar 5.1 yang akan membentuk angka 1 sampai 4 pada seven segmen.
Dalam percobaan keempat ini, semua segmen dinyalakan membentuk
angka 1,2,3 dan 4 secara bersamaan pada semua LED. Dengan LED pertama
membentuk angka 1, LED kedua membentuk angka 2, LED ketiga membentuk
angka 3 dan LED keempat membentuk angka 4. Semua LED menggunakan
delay (5) sehingga LED tidak dapat menyala secara bersamaan karena delay
yang digunakan sangat cepat perpindahannya.
3. Percobaan DOT Matrix

Adapun syntax program yang digunakan pada percobaan ini adalah


sebagai berikut:

16
Gambar 5.3 hasil percobaan SENYUM pada DOT Matrix
Di percobaan ini terdapat LED yang berbentuk kotak. Untuk
memunculkan SENYUM, pin baris dihubungkan pada pin 2-8 arduino dan pin
kolom dihubungkan pada pin 9-13 arduino. untuk menyalakn LED dalam baris
digunakan perintah HIGH, sedangkan untuk menyalakan LED dalam kolom
digunakan perintah LOW. Dalam script, untuk menyalakn titik-titik LED
secara bersamaan diberikan delay yang sangat kecil agar mata menagkap
seolah titik-titik LED muncul secara bersamaan.

17
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum dan menganalisa hasil percobaan, maka
praktikan menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat layout simulasi rangkaian
output seven segmen di proteus menggunakan Arduino uno dengan cara setelah
mengcompile program yang telah dibuat dan tidak terdapat kesalahan.
2. Setelah melakukan percobaan, praktikan mampu membuat program sketch di
IDE Arduino dengan menyalakan simulasi seven segmen di proteus.
3. Setelah melakukan percobaan, praktikan mampu mengimplemtasikan hasil
simulasi di proteus ke Board Modul Arduino Uno. Dimana pada percobaan kali
ini menggunakan pin-pin digital dari arduino yaitu dari pin A0 sampai dengan
pin A13, dimana pin- pin tersebut akan dipakai sebagai digital output. Dan jika
kita ingin membuat suatu aplikasi, maka aplikasi arduino pada komputer harus
terinstall dan harus diprogram terlebih dahulu sesuai instruksi.

18
DAFTAR PUSTAKA
2020. Laboratorium Elektronika Digital dan Mikrokontroler. Makassar:
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Bejo, Agus. 2007. Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroller
ATMega 8535. Graha Ilmu: Yogyakarta.

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai