Disusun Oleh :
MUHAMMAD AKBAR
32120001
Kelompok 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada praktikum kali ini, kita akan membahas mengenai seven segment,
pengembangan ilmu mengenai mikrokontroler praktikan akan berkembang
dengan mempelajari seven segment karena dalam praktikum ini akan
diajarkan cara mengatur seven segment sesuai kebutuhan masing-masing.
1.2 Tujuan
Setelah melakukan praktikum Seven Segment, maka praktikan
diharapkan dapat :
a. Membuat layout simulasi rangkaian keluaran seven segmen di proteus
menggunakan Arduino UNO.
b. Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi
seven segmen di protes.
c. Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino
UNO.
2
BAB II
DASAR TEORI
Seven segmen ini tersusun atas 7 buah LED yang disusun membentuk
angka 8 yang penyusunnya menggunakan diberikan lebel dari „a‟ sampai „g‟
dan satu lagi untuk dot point (DP). Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light
Emitting Diode ( LED ). salah satu terminal LED dihubungkan menjadi satu
sebagai kaki common. (Agus Bejo, 2007)
3
semua itu dihubungkan ke VCC, dan kemudian LED dihubungkan melalui
tahanan pembatas arus keluar dari penggerak LED. Karena dihubungkan ke
VCC, maka COMMON ANODA ini berada pada kondisi AKTIF LOW
menyala/aktif bila diberi logika 0).
Common Katoda Merupakan kebalikan dari Common Anoda. Disini
semua katoda disatukan secara parallel dan dihubungkan ke GROUND.
Karena seluruh katoda dihubungkan ke GROUND, maka COMMON
KATODA ini berada pada kondisi AKTIF HIGH (led akan menyala/aktif bila
diberi logika 1).
4
segment mode common anoda dan dekoder yang berfungsi untuk menyalakan
seven segment mode common katoda. Contoh IC converter BCD to Seven
Segment untuk 7-segment Common Anoda decoder IC TTL 7447 untuk
Common Katoda IC TTL 7448. Salah satu contoh saja, IC 74LS47 merupakan
dekoder BCD ke seven segment yang berfungsi untuk menyalakan seven
segmen mode common anoda. Gambar dan konfigurasi pin IC 74LS47
ditunjukkan pada gambar berikut (Agus Bejo, 2007)
Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa bilangan
BCD 4-bit (masukan A, B, C dan D). Bilangan BCD ini dikodekan sehingga
membentuk kode tujuh segmen yang akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai
pada seven segment. Masukan BCD diaktifkan oleh logika „1‟, dan keluaran
dari dekoder 7447 adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga ditunjukkan pada
konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking
input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input).
Pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan
(blanking input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input). Lamp
Test, berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika „0‟ maka semua
keluaran dari IC ini akan berlogika 0. Sehingga seven segment akan
menunjukkan angka delapan (8). BI'/RBO' , Blanking Input/Row Blanking
Output, berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC. Bila diberi logika “0”
maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.
RBI' , Row Blanking Input, berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika
semua input berlogika “0”. Bila diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi
logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment
akan mati. (Agus Bejo, 2007)
5
BAB III
METODE PERCOBAAN
6
Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan
7
digitalWrite(13, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(6, LOW);
6. Jika coding kita telah benar pada bagian kiri bawah akan terlihat seperti ini.
8
8. Setelah itu salin alamat lokasi tersimpannya tanpa tanda C:\\Users\\ASUS\\A
ppData\\Local\\Temp\\arduino_build_854711/2A_D3_LISTRIK.ino.hex
kemudian buka kembali Proteus lalu klik 2x arduino hingga muncul jendela
seperti ini.
9
11. Apabila pada proteus menampilkan seperti gambar berikut, simulasi telah
selesai.
10
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
1. Hasil percobaan pertama
11
3. Hasil percobaan ketiga
12
BAB V
ANALISIS
Pada percobaan kali ini, aplikasi atau software yang digunakan adalah
Proteus dan IDE Arduino Uno. Sedangkan Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah bahasa C campur Bahasa Java.
Pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian simulasi di Proteus
dengan sebuah seven segmen dan sebuah modul board Arduino Uno. Setelah
membuat rangkaian simulasinya, selanjutnya membuat program sketch di IDE
Arduino Uno. Dalam hal ini struktur program sketch minimal terdiri dari 2
fungsi yaitu setup dan loop.
Setup bagian program yang berfungsi untuk mendeskripsikan variable
yang digunakan . Cara penulisan sketch pada fungsi setup yaitu dengan
menuliskan void setup() yang diikuti tanda “ { ” sebagai pembuka statement
dan tanda “ } ” sebagai penutup statement. Adapun statement yang digunakan
pada fungsi setup() yaitu pinMode(2, OUTPUT), pinMode(3, OUTPUT),
pinMode(4, OUTPUT), pinMode(5, OUTPUT), pinMode(6, OUTPUT),
pinMode(7, OUTPUT), pinMode(8, OUTPUT), pinMode(9, OUTPUT),
pinMode(10, OUTPUT), pinMode(11, OUTPUT), pinMode(12, OUTPUT),
pinMode(13,OUTPUT), yang artinya mendeskripsikan atau mengenalkan
kepada program bahwa pin yang digunakan adalah pin nomor
2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12, dan 13 sebagai output (keluaran) dengan diakhiri
tanda “ ; ” sebagai tanda berakhirnya instruksi. Pin 2 untuk segmen a pada
seven segmen, pin 3 untuk segmen b pada seven segmen, pin 4 untuk segmen
c pada seven segmen, pin 5 untuk segmen d pada seven segmen, pin 6 untuk
segmen e pada seven segmen, pin 7 untuk segmen f pada seven segmen, pin 8
untuk segmen g pada seven segmen, pin 9 untuk segmen h pada seven
segmen, pin 10 untuk seven segmen pertama (LED 1), pin 11 untuk seven
segmen kedua (LED 2), pin 12 untuk seven segmen ketiga (LED 3), dan pin
13
13
14
untuk seven segmen keempat (LED 4 . Setelah itu dilanjutkan pada
penulisan fungsi kedua yaitu fungsi loop(). Fungsi loop () adalah bagian dari
program yang loop berfungsi untuk menjalankan perintah terus menerus.
Karena seven segment yang digunakan jenis anoda maka untuk menyalakan
LED diberi perintah “LOW” dan untuk mematikan LED menggunakan
perintah “HIGH”. Adapun statement yang digunakan pada fungsi setup() yaitu
digitalWrite(2,LOW/HIGH), digitalWrite(3,LOW/HIGH), digitalWrite(4,
LOW/HIGH), digitalWrite(5,LOW/HIGH), digitalWrite(6,LOW/HIGH),
digitalWrite(7, LOW/HIGH),digitalWrite(8, LOW/HIGH), digitalWrite(9,
LOW/HIGH), digitalWrite(10, LOW/HIGH), digitalWrite(11, LOW/HIGH),
digitalWrite(12,LOW/HIGH), digitalWrite(13, LOW/HIGH), yang diakhiri
tanda “ ; ” sebagai tanda berakhirnya instruksi. Setelah selesai membuat
program sketchnya maka selanjutnya mengompile intruksi tersebut sampai
muncul keterangan “Done Compiling” yang menandakan proses compiling nya
telah berhasil. Selanjutnya memasukkan program sketch ke proteus untuk
mensimulasikan rangkaian. Apabila simulasinya sudah sesuai dengan yang
diinginkan barulah program sketch diupload ke dalam board Arduino Uno.
1. Percobaan pertama menyalakan angka tiga secara bersamaan pada seven
segmen
Gambar 5.1 yang akan membentuk angka 3 pada empat seven segmen.
15
Dalam percobaan pertama ini, segmen yang dinyalakan adalah segmen
a, b, c, d, dan g serta h pada keempat buah seven segment (LED 1, LED 2,
LED 3, dan LED 4). Percobaan ini dilakukan dengan menghubungkan pin
2,3,4,5,8, 9 seven segment positif arduino dan pin LED 10,11,12,13 ke
“LOW”. Perintah “LOW” diberikan karena jenis LED seven segment yang
digunakan adalah jenis anoda maka untuk menyalakan angka 3, semua pin
yang ingin dinyalakan diberi perintah “LOW”.
2. Percobaan menyalakan angka 1 sampai angka 4 secara bersamaan pada seven
segment
Adapun syntax pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
Gambar 5.1 yang akan membentuk angka 1 sampai 4 pada seven segmen.
Dalam percobaan keempat ini, semua segmen dinyalakan membentuk
angka 1,2,3 dan 4 secara bersamaan pada semua LED. Dengan LED pertama
membentuk angka 1, LED kedua membentuk angka 2, LED ketiga membentuk
angka 3 dan LED keempat membentuk angka 4. Semua LED menggunakan
delay (5) sehingga LED tidak dapat menyala secara bersamaan karena delay
yang digunakan sangat cepat perpindahannya.
3. Percobaan DOT Matrix
16
Gambar 5.3 hasil percobaan SENYUM pada DOT Matrix
Di percobaan ini terdapat LED yang berbentuk kotak. Untuk
memunculkan SENYUM, pin baris dihubungkan pada pin 2-8 arduino dan pin
kolom dihubungkan pada pin 9-13 arduino. untuk menyalakn LED dalam baris
digunakan perintah HIGH, sedangkan untuk menyalakan LED dalam kolom
digunakan perintah LOW. Dalam script, untuk menyalakn titik-titik LED
secara bersamaan diberikan delay yang sangat kecil agar mata menagkap
seolah titik-titik LED muncul secara bersamaan.
17
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum dan menganalisa hasil percobaan, maka
praktikan menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat layout simulasi rangkaian
output seven segmen di proteus menggunakan Arduino uno dengan cara setelah
mengcompile program yang telah dibuat dan tidak terdapat kesalahan.
2. Setelah melakukan percobaan, praktikan mampu membuat program sketch di
IDE Arduino dengan menyalakan simulasi seven segmen di proteus.
3. Setelah melakukan percobaan, praktikan mampu mengimplemtasikan hasil
simulasi di proteus ke Board Modul Arduino Uno. Dimana pada percobaan kali
ini menggunakan pin-pin digital dari arduino yaitu dari pin A0 sampai dengan
pin A13, dimana pin- pin tersebut akan dipakai sebagai digital output. Dan jika
kita ingin membuat suatu aplikasi, maka aplikasi arduino pada komputer harus
terinstall dan harus diprogram terlebih dahulu sesuai instruksi.
18
DAFTAR PUSTAKA
2020. Laboratorium Elektronika Digital dan Mikrokontroler. Makassar:
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Bejo, Agus. 2007. Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroller
ATMega 8535. Graha Ilmu: Yogyakarta.
19
LAMPIRAN
20