Anda di halaman 1dari 48
Pengaruh rorsi/puncir terkadang sangat berperan penting dalam disain strukrur. Kasus tor sering,dijampai pada balok induk yang memiliki balok-balok anak dengan bentang yer: tak sama panjang. Profil yang paling efisien dalam memikul torsi adalah profil bund: herongga (seperti cincin). Penampang ini lebih kuat memikul torsi daripada penamper: bentuk I, kanal, T, siku atau Z dengan luas yang sama. Suatu batang pejal bulat bila dipuntit, maka egangan geser pada penampang di tis: titik akan bervariasi sesuai jaralnya dari pusat batang, dan penampang yang semula dat: akan tetap datar serta hanya berputar terhadap sumbu batang. Pada tahun 1853 muncul teori klasikecorsi dari Saint-Venant, ia mengatakan bahw. jika batang dengan penampang bukan lingkaran, bila dipuntir maka penampang yar: semua datar tidak akan menjadi datar lagi setelah dipuntis, penampang ini menjadi terpil- (warping) keluar bidang. TORS! MURNI PADA PENAMPANG HOMOGEN. Perhatikan momen torsi, 7; yang bekerja pada batang pejal homogen. Asumsikan tak ac: pemilinan keluar bidang. Kelengkungan corsi, 6, diekspresikan sebagai: o- #% de Dan regangan geset, , dari suara elemen sejarak r dari pusat adalahs ci Pare ye Dari hukum Hooke, tegangan geser akibat corsi t29G x cok GGamibar 84 Tors pda Bang Ose Torsi T adalah sedemikian schingga: aT = dh = GA = PdbldeGdA Mengintegralkan persamaan 8.4 akan diperoleh: = [Pp ed=%ofranos T= h eeu ar dA “ Dengan: G adalah Modulus Geser = io J adalah konstanta rors, atau momen inersia polar (untuk penampang lingkaran) og Tr ter i Perhatikan penampang berbentuk lingkaran dengan jati-jarir, dan rp di mana r, Dari persamaan 8.17 dan 8.18, maka diperoleh: fl 1, - Jee 1, feces (2e-dy — yeh) patra nbettodoal ) 5 5 % i, Joea—r, na foe — yet) 0 ° Titik (x,y,) merupakan pusat geser penampang. Tel hy Tentukan koordinat pusat geser bagi penampang berileut ini: Mags ab ot heptane 2a-1= het dine 5 5 papi typed yds) ly” 0 a . O mates 39 = Forder.) hte (roe) ob s= x4 (1-06 , a t a Jord = So (x+0- a6) untuk x = ob Jeb=Sps oy by d flyeed—yd)= fo Sif (x+ an). Sade 00 ara 2 j (x+(1-@)b)ede 0nane [sree - ohn ge] =- Ff tats?+01—ae a ay 09's | Fld pe] ap a? be} Lape fede teg befor Deets 4-0 Syn a2 nia 335%. yecued2 yan yran fran tres far Que, = hp benel hinge Ln] fete J hemor 8) Unk y= = aie Speen Sane Jpn ve) = f[ fre heu(-f) demo d) are - disco ae -»+4) diene ~ [Bret See(bor deo oH) eS Sol = [Secu tae(- 2) rt anf—2 Yhoo ~ [Heiter fe of nate haptad! bt, bsd consi terplin, Gambar 8 Torsi pods Prof I Persamaan Diferensial untuk Torsi pada Profil | Dari Gambar 8.5, untuk sudut @ yang kecil akan diperoleh: woe Bila my didiferensialkan 3 kali ke-z, maka: ay Bia de de Dari hubungan momen dan kelengkungan: Dengan M, adalah momen lentur pada satu flens. J, adalah momen Inersia satu flens tethadap sumbuy dati balok. Karena V = dMlde, maka! de El, Dalam Gambar 8.5, komponen momen torsi M,, yang menyebabkan lenturan lateral dari fens, sama dengan gaya geser flens dikalikan f, schingga: M, =V,b = -El,. 2 we = -EC,, #6 Dengan C, = [,/7/2, disebue sebagai konstanca torsi terpilin (corsi searping). Momen co wr yang bers onda Dal adalah ful dar dan yi M, =MAM, = GIF -EC TS Jika persamaan 8.27 dibagi dengan ~ E.C.: #6 GJ dd__ M, &@ Ela EC, Dengan mensubstitusikan 2? = G/EC,, akan didapatkan suatu PD Linear Tak Homogen: 26 ae de de Solusi PD ini adalah: 9= 9+ = (A.M + Ale + AL) + (fe) Ataug = Asinh hz + B cosh de + C+ fia) Dengan 2 ICONTOH 8. Turunkan persamaan bagi sudut puncir g, hitang pula curunan pertama, kedua dan ketiganya, untuk balok dengan momen orsi J” pada cengah bentang. Balok tertumpa sederhana. ui M, = T/2 Mt M, = 7/2 Sebuah balok WF 500.200.10.16 tertumpu sederhana menerima beban terpusat di rengah bentang (P = 10 ton) dengan eksentrisitas 5 cm. Hitunglah kombinasi tegangan yang ‘imbul akibae lentur dan corsi P= 10 ton a [ovis re ces OL Daca profil: 200 I, = 47800 cm* S, = 1910 cm* Da [iti JAWAB: Momen Mf adalah konstan yaitu 7/2, misalkan OC, + Ce Substitusikan 9, ke dalam persamaan 8.28: _ge,--F Tr G= 267 EC, 2 Sehingga solusi umum PD adalah: 0 = A sinh he + Beach dz + C+ te, 26] Konstanta A, B, dan C diperoleh dari Boundary Condition berikut ini: Beg dan Oy =0 din "y= 0 ‘Dalam kasus ini, PD tak kontinu di 2/2, sehingga pada L/2 kemiringan sama deng. nol, ata $4, yn = 0. Dati G25) 7 0 0=B+C Dan dari ", "= AR sinh ha + BO cosh des 0-8 Schingga didapatkan pula C = 0 Dati 9.) = r O= AdcoshALlD+ SH a r 1 2GA| coshALl2 Schingga solusi khusus PD adalah: = ge sine TA [ -sinhas PERL sohein 2.6. eshAL/2 Diperoleh pul: i "r cose os TR | 2GJ| coshALi2 2.G.J| coshAL/2 “egangan Torsi Tegangan geser akibat torsi Saint Venant adalah: M, = 624% =Gu8 = J ‘Tegangan geser akibat torsi warping ViQe Tp, Besarnya Q, diambil sebagai berikut: WB), = AZ =| QR Aee NG) 8 Dan V, dasi persamaan 8.25: Ado Vp = El po Sehingga dengan mengambil harga mutlaknya: 2B dh aphid do 16 de® ro Tt | Gambar 8.6 Peshitungan Sets Momen Q, ‘Tegangan tarik dan tekan akibat lentur lateral dari flens adalah: ‘Tegangan ini bervariasi secara linear sepanjang sayap, dan mencapai maksimal pada x = 6/2. Nilai M, diperoleh dari substitusi persamaan 8.21 ke 8.23, yaitu: bY a’6 _ BC de uy 81 2) Ba Dan pada x = 6/2: eer eee eee ic. 21{4} 7 (4) Ebb do Ow Ee Secara ringkas, 3 macam tegangan yang timbul pada profil I akibat torsi adalah: ‘a. tegangan geser T, pada web dan fens (Torsi Saint Venane, M) 1b. tegangan geser 7, pada flens akibat lencur lateral (torsi warping, M,) tegangan normal (tarik dan tckan) 6, akibat lencur lateral fens (0) ICONTOH 8.3: Sebuah balok WF 00.200.10.16 tertumpu sederhana menerima beban terpusat di tengal: bentang (P = 10 ton) dengan cksentrisitas 5 cm. Hitunglah kombinasi tegangan yang timbul akibat lentur dan torsi. P= 10 ton 410 ton re T= 10 x 0,05 = 0,5 ton m = 5.10° Nmm. [2.(200).16°+ (500 16).10°] =702133,33 mm* 2 16,2019)" — 1,24936,10" mm? hi 1 aa [GL = | 20213333 4 649.10-+/mm EC, — \2,6%124936.10" —5.10%s _[_ cosh 2x70213333| 3.288 ‘Tegangan geser maksimum pada z coshO 3,288 |- 35561. coche 3,288 ), dan nol pada z = L/2 Toten pads 20) = asonacf- = 39,65 MPa coshO Toc atin) = asarco[ 1-280) = 24,78 MPa eS 2GT =] 1, = 218X200" (500~ 16) 5.10% (4,649.10) { ~coshhe ~ 3270213333, 3.288 1c, = 2421] eosde 3.288 ‘Tegangan geser ini bekerja pada tengah cebal flens dan nilai maksimum terjadi pada z = 1/2, sedangkan minimum pada z = 0. = 2,421 MPa = 2,421, —L_ = 0,736 MPa 3,288 Te steme-ury Tat mane= 0) = 510° 4,649.10" x 200.(500— 870213333 ‘Tegangan ini mencapai maksimum di z = L/2 dan nol di z = 0. = 106152431 . 99,18 MPa 3,288 he recon -u29= Lentur Biasa ‘Tegangan normal PL __ 10-8000 o,=7e= = 104,712 MPa °° 4S, ~ 4x1910.107 “Tegangan geser akibat lentur, Konstan dari 2 = 0 sampai ¢ = L/2 + 5.10°Q Tt 47800.10'¢ Tegangan geser maksimum di flens: Q= (==) x16 »{238) 367840 mm’ 5.104 2,4 MPa. “tem. 2 «0 doe U2 = F899. 10°x16 “Tegangan geser maksimum di web: 2= [mal of 5.10°.1048180 10,96 MPa Tack ee adine U2) 47800.10° x10 Jenis Tegangan Tumpuan Lapangan ( = 0) @= 12) ‘Tegangan normal = Lentur vertikal, 0, ° 104,712 = Lentur torsiy 6, ° 99,18 203,892 Tegangan Geser, Web Saint Venant, 7, 24,78 0 = Lencur vertleal, 10,96 35.74 Tegangan Geser, Flens ~ Saint Venant, 7, 39,65 o = Torsi Warping, 7, 0.736 2,421 = Lencur vercikal, t 2A 24 42,786 CONTOH 8.4: Hitung tegangan pada profil WF 500.200.10.16 (soal 8.3) dengan memakai analog} Ientur P,,= 5.106/484 = 10330,58 N }— 4000 m JAWAB: My= V,L/2 = 1922028 4090 = 20661160 Ninm (untuk satu flens) 2M, _ 220661160 aM L on = = 193,1 MPa "Ss, 214.10° 9 ‘Tegangan geser akibat torsi, dengan M, = 7/2 = 2,5.10° Nmm Mat _ 25.10°%16 oT 702133.33 56,97 MPa —_(flens) 25.10°x10 J 70213333 “Tegangan geser pada flens akibat lentur lateral: Ye _ (00330,58/2)>80000 _ t= = 35,6 MPa (web) =F 7 2,42 MPa ets S3008.16x16 2 Dengan Q, = 26 = 80000 mm? Rangkuman: Jens Tegangan ‘Analogi Lencur| Pes, Diferensid “Teg. Normal 6, + 6, 104712 + 193, = 297,812 MPa 203,892 MPa “Teg. Geser Webi t+, 10.96 » 35,6 = 46,56 MPa 35,74 MPa | “Tog. Geser Fens: t+ +t, 244 5697 +242 = 61,79 MPa 42,786 MPa ‘Tampak hasil hitungan dengan memakai metoda analogi lentur memberikan hs: yang lebih besar, untuk itu dilakukan suatu modifikasi sebagai berikut: Dari persamaan 8.25, untuk kasus pada contoh 8.2, maka V, dapat diculiskan dal-~ bencuk: ae 2b \ coshALi2 Dengan 7h merupakan beban lateral, dan 7/2h adalah gaya geser akibat lentur later Momen lentu lateral dapat diekspresikan sebagai : 85 cohAL/2 Se Persamzan 8.40 dapat dimodifikasi lagi menjadi bentuk: M,.b= Bx rt) Bat Di mana TL/4 mirip dengan momen lencur biasa untuk beban terpusat pada balok te~ tumpu sedethana. Harga untuk berbagai tipe pembebanan dapat dibaca dalam lampirs 1 yang terdapat pada akhir buku ini, Ml CONTOH 8.5: Hitung kembali tegangan akibat torsi dari contoh 8.4 dengan menggunakan metoc. analogi lentur yang dimodifikasi. ‘M, = 20661160 Nmm AL = 4,649.10 x 8000 = 3,72 Dari tabel dengan a = 0,5 dan AL = 3,72 diperoleh B = 0,5136 M, = 0,5136 x 20661160 = 10611571,78 Nmm 2M, on, 1 _ 2X1061157178 « oy.17 Ma Ss, 214.10" Bandingkan dengan hasil dari Persamaan Diferensial yang memberikan ¢,,, = 99.18 a se ‘Uneuk keperluan disain, maka dengan menggunakan persamaan lentur biaksial dan mengkonversikan momen torsi menjadi sepasang momen lencur lateral yang bekerja pada tmasing-masing flens, harus dipenuhi persamaan berikut: My Mo St ST SOL, 8.43 Dengan: Mf, adalah momen lencur vertikal MM, adalah momen lencur lateral (akibat torsi) S,"5, adalah tahanan momen tethadap sumbu x dan y @, adalah faktor reduksi = 0,90 Ff adalah kuat leleh material NILAI f, BEBAN TERPUSAT, TUMPUAN TORS! SEDERHANA (Salmon, C.G, & Johnson, J.E. “Steel Structures” 4th ed.) r Myb = Blab Ly KR patla = al Wl CONTOH 8.6: Rencanakan profil bagi balok berikur ini yang memikul beban mati D = 5 kN/m dan bbeban hidup L = 10 kN/m. Beban bekerja dengan eksentrisitas 8 cm dari sumbu profil Panjang balok Z = 8 m dan balok tertumpu sederhana di kedua ujungnya. BJ37. D= 5 kN; L = 10 kNim L,I - 500 10) L 2004 JAWAB: Misalkan digunakan profil WF 500.200.10.16 (berat sendiri = 0,897 kN/m) gq, = 1,2(5) + 1,6(10) = 22 KN/m = 4.(22 4 1,2(0,897)).8 = 184,6112 kN.m ‘Momen torsi terbagi rata, m, adalah: m, = 22x 0,08 = 1,76 m. kN/m Dari analogi lentur, momen lencur lateral M, yang bekerja pada satu flens adalah: M, = Mag ob WE a = x8? = 29,1 kNm eh 8 OA Dengan memakai modifikasi analogi lentur, untuk a = 0,5 dan AL = 3,72; maka d:- tabel diperoleh B = 0,4092, schingga momen lentur lateral menjadi M, = 0,4092 x 29,1 = 11,91 kNm Dati persamaan 8.43: he oie 184,6112.10° + Beige 090x240 1910.10° 214107 207,965 MPa < 216 MPa NILAI p, BEBAN MERATA, TUMPUAN TORS! SEDERHANA (Salmon, C.G, & Johnson, Jy “Stel Swuctues 4th el) m Mih = ab pada = al. et 5 | —_ .——— aL Nilai B a= 05 403) #20 i 05 097 097 098) 0.98 10 oor oor 091 092 20 070 ot ont 074 30 0st 951 0532 07 40 9, 037 028 0 50 027 027 029 034 60 020 020 022 028 80 912 042 03 019) to 0,08 0.08 009 ou

Anda mungkin juga menyukai