Anda di halaman 1dari 3

JKGT VOL.3, NO.

2, DESEMBER (2021) 65-67

(Laporan Penelitian)
Gambaran Pengetahuan Orang Tua
tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Anak di Masa Pandemi Covid-19
(Kajian pada TK Orchid Ciangsana)

Vevian Navlyn Ramadhany1, Sri Ratna Laksmiastuti2 , Arianne Dwimega3


1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
2,3
Bagian IKGA, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
Email : sri.ratna@trisakti.ac.id

ABSTRACT
Background : Oral health is an essential component of general health. Mother is an important figure for children's
character building, providing support and role model to children, influencing children’s oral health. Parents’ knowledge
about oral health, especially mothers, will affect children’s oral health. Many studies have reported there is a relationship
between children’s oral health behavior, and their mother’s knowledge and oral health behavior. Aim: To assess parents’
knowledge about children’s oral health during the Covid-19 pandemic in Orchid Kindergarten Methods: A descriptive
observational study with a cross-sectional design was conducted on 36 persons. The data were obtained using google form
questionnaire and presented in the form of frequency distribution tables. The reliability and validity test is based on
Cronbach’s Alpha and correlation’s coefficient value. Results: 30 respondents (93.75%) have a good level of knowledge
and 2 respondents (6.25%) have a sufficient level of knowledge. Conclusion: The level of knowledge of parent in Orchid
Kindergarten were categorized as good.
Keywords: children, knowledge, oral health, parent

LATAR BELAKANG kesehatan gigi dan mulut anak dapat dipengaruhi oleh
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian tingkat pengetahuan orang tua, oleh karena itu salah satu
penting dan refleksi dari kesehatan tubuh secara umum. usaha dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak
Anak merupakan individu yang belum mandiri, hampir adalah meningkatkan pengetahuan orang tua. Pada anak
sebagian besar aktivitasnya masih tergantung dengan usia pra sekolah, pemeliharaan kebersihan gigi dan
pihak lain di luar dirinya, terutama orang tua, khususnya mulutnya sangat membutuhkan peran serta perhatian dari
ibu. Ibu berperan dalam mewujudkan dan orang tua.5 Anak usia sekolah umumnya lebih rentan
mengembangkan kesehatan secara umum dan secara terhadap karies seiring bertambahnya usia anak. Pada
khusus berperan memelihara kesehatan gigi dalam masa ini anak mulai kenal dengan variasi makanan yang
keluarga.1 lebih beragam, terutama karena pada usia ini anak mulai
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang gemar mengonsumsi makanan dan minuman yang
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 mengandung kadar gula tinggi tanpa tahu risiko yang
menunjukkan bahwa pada anak kelompok usia 3-4 tahun akan diterima.6
terdapat 36,4% yang mengalami karies, dan pada Di masa pandemi Covid-19, terjadi pembatasan
kelompok usia 5-9 tahun terdapat 54% yang mengalami aktivitas manusia, termasuk keterbatasan akses ke
masalah karies gigi.2 Pemeliharaan kesehatan gigi dan pelayanan kesehatan gigi, sehingga tindakan pencegahan
mulut pada anak sebaiknya mulai diterapkan sejak usia adalah lebih utama dibanding mengobati atau merawat.
dini. Sikap dan perilaku orang tua yang kurang paham Kunjungan ke dokter gigi hanya untuk kasus-kasus
atau bahkan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut kegawatdaruratan. Para orang tua terutama ibu harus
anaknya dapat menjadi salah satu faktor risiko timbulnya mempunyai bekal pengetahuan yang cukup mengenai
masalah gigi dan mulut pada anak. Sebagai contoh kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan yang kurang
adalah adanya paradigma lama yang hingga saat ini memadai dapat mengakibatkan dampak yang tidak
masih banyak dipegang sebagai pedoman oleh para orang menguntungkan pada beberapa aspek kesehatan anak.
tua adalah gigi sulung tidak perlu diperhatikan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Huaqiu Guo, dkk,
kebersihannya, karena nantinya akan digantikan oleh gigi 2020, diketahui bahwa pada awal pandemi Covid-19,
permanen. Orang tua diperlukan dalam membimbing, terdapat 38% lebih sedikit pasien yang mengunjungi
memberi arahan, memberi pengertian dan menyediakan klinik gigi. Temuan ini menunjukan bahwa Covid-19
fasilitas kepada anak agar dapat memelihara kesehatan sangat mempengaruhi perilaku pasien. Proporsi infeksi
gigi dan mulutnya.3 gigi dan mulut meningkat dari 51,0% sebelum wabah
Laksmiastuti dkk, tahun 2017 dalam penelitiannya Covid-19 menjadi 71,9% selama Covid-19.7
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan Dalam kondisi pandemi Covid-19, perlu dilakukan
antara status kesehatan gigi dan mulut ibu dan anaknya.4 evaluasi ulang terhadap aktivitas dokter gigi anak dengan
Kesehatan gigi dan mulut anak sangat dipengaruhi oleh mempertimbangkan tantangan dalam hal pengendalian
pengetahuan orang tua, terutama ibu yang biasanya penularan. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut anak
menjadi panutan atau role model bagi anak dalam kepada orang tua harus dipertimbangkan, terutama dalam
aktivitas sehari-hari. Peran dan perhatian dari orang tua hal tindakan pencegahan umum untuk kesehatan mulut.
sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan gigi dan Manajemen rumah untuk patologi mulut yang lebih
mulut anak. Menurut Triska Worang dkk, 2014, status ringan dimana intervensi langsung dari spesialis

65
kedokteran gigi anak tidak diperlukan. Dalam situasi Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
tertentu, jika kondisi kasus darurat, maka diperlukan Berdasarkan Pendidikan Terakhir
intervensi segera, seperti ketaatan terhadap protokol Karakteristik Kategori F P
perlindungan yang ketat dari subjek yang terlibat dan SD 1 3.13%
desinfeksi lingkungan menjadi penting untuk SMP /
meminimalkan risiko infeksi silang.8 1 3.13%
Sederajat
Berdasarkan hal-hal tersebut maka penelitian ini Pendidikan SMA /
dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang 17 53.13%
Terakhir Sederajat
tua tentang kesehatan gigi dan mulut anak di masa
Diploma 2 6.25%
pandemi Covid-19.
S1 11 34.38%
BAHAN DAN METODE Total 32 100%
Penelitian ini merupakan observasional deskriptif
dengan desain potong lintang, yang dilakukan secara Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan
daring pada bulan November 2020. Populasi penelitian
adalah orang tua murid dari siswa siswi TK Orchid Tingkat Pengetahuan F P
Ciangsana, Kabupaten Bogor yang berjumlah 36 orang.
Kurang (<56% benar) 0 0.00%
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total
sampling.
Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam Sedang (56%-75%
2 6.25%
bentuk google form mengenai pengetahuan ibu tentang benar)
kesehatan gigi dan mulut pada anak di masa pandemi
Covid-19 sejumlah 22 pertanyaan. Kuesioner merupakan
Baik (>75% benar) 30 93.75%
adopsi dan telah dilakukan uji reliabilitas dan validitas.
Persetujuan penelitian berupa Informed Consent
diberikan pada responden sebelum dilakukan penelitian. Total 32 100%
Pengolahan kuesioner dilakukan dengan menghitung
jawaban yang benar. Hasil ukur : Kurang(<56% Benar), Sebagian besar orang tua telah memiliki tingkat
Sedang(56%-75% Benar), dan Baik(>75% Benar).9 pengetahuan yang baik mengenai Kesgilut anak, yaitu
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Komisi sebanyak 30 orang atau sebesar 93.75% dari total 32
Etik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti pada responden dan hanya terdapat 2 orang saja atau sebesar
tanggal 5 Oktober dengan surat keterangan lulus etik 6.25% saja yang memiliki tingkat pengetahuan sedang.
dengan nomor: 412/S1/KEPK/FKG/10/2020.
PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN Karakteristik responden yang disajikan pada Tabel
Karakteristik responden bedasarkan gender, usia, 1 tampak bahwa sebagian besar responden adalah
pendidikan dapat dilihat di dalam tabel 1,2,3, dan 4 perempuan yaitu 90,63% dan sisanya laki-laki yaitu
berikut. 9,38%. Hal ini dapat terjadi karena penelitian diadakan
pada hari dan waktu kerja, dan kemungkinan adanya
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responen stigma peran wanita dalam keluarga adalah mengurus
berdasarkan Gender rumah tangga sedangkan peran pria dalam keluarga
adalah mendukung secara ekonomi.10 Hal tersebut
Karakteristik Kategori F P sejalan dengan studi lain yang dilakukan oleh Biswas,
2019, menunjukan jika rata-rata wanita menghabiskan
Perempuan 29 90.63% waktu yang lebih untuk merawat anak dibandingkan
pria.11 Hal tersebut sejalan juga dengan studi yang
dilakukan oleh Fransiska, 2020, menyimpulkan jika
Gender Laki-laki 3 9.38% yang paling berperan dalam mendampingi anak belajar di
rumah pada masa pandemi Covid-19 adalah ibu, karena
Total 32 100% ibu memiliki waktu yang lebih banyak bersama anak di
rumah.12
Karakteristik berikutnya yang terdapat pada Tabel
2. menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
berdasarkan Usia 31-35 tahun, sebanyak 31.25% dari total 32 responden.
Responden yang berusia ≤30 tahun dan usia 36-40
Karakteristik Kategori F P
keduanya memiliki persentase yang sama sebanyak
≤30 9 28.13% 28.13%, serta responden yang berusia >40 tahun terdapat
31-35 10 31.25% sebanyak 12.5% dari total responden. Hasil tersebut,
didukung oleh studi yang dilakukan oleh Ghalili et al.
Usia 2012, yang menyatakan bahwa semakin tinggi umur dan
36-40 9 28.13% tingkat pendidikan orang tua maka tingkat kesiapan
>40 4 12.50% menikahnya semakin baik. Kesiapan menikah terutama
pada dalam hal finansial dan moral.13 Orang tua harus
Total 32 100% siap secara mental untuk hamil dan mempunyai anak,
serta harus siap secara sosial ekonomi.14
Hasil penelitian juga memperlihatkan 75%
responden sudah memahami jika saat pandemi Covid-19,

66
orang tua harus menunda perawatan gigi putra/putrinya DAFTAR PUSTAKA
kecuali pada kasus darurat. Seluruh responden telah 1. Lina N, Kosasih I. Perilaku ibu dalam pencegahan
memahami jika gigi yang berlubang dan sudah disertai penyakit gigi anak. Dentika Dental Journal. 2007; Vol
abses atau bengkak merupakan kasus darurat. Menurut (number); hal
2. Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) (2018). Badan
Rikko Hudyono dkk, 2020, tidak ada protokol tunggal
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
yang dapat menjamin pencegahan cross infection atau RI tahun 2018.
self infection. Kegawatdaruratan dental adalah suatu http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/
kondisi yang membutuhkan penanganan segera agar materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf–
menghindari konsekuensi yang dapat membahayakan Diakses Agustus 2018.
hidup pasien.13,14 3. Natamiharja L, Dewi NS. Hubungan pendidikan dan
Karateristik selanjutnya dituliskan pada Tabel 3 perilaku ibu terhadap status karies gigi balitanya.Dentika
menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki Dental Journal. 2010; Vol(No): Hal.
4. Laksmiastuti SR, Sutadi H, Budiardjo SB. Oral health
pendidikan SMA/Sederajat yaitu sebanyak 53.13%,
status between mothers and their children:
pendidikan terakhir S1 terdapat sebanyak 34.38%, epidemiological study in North Jakarta, Indonesia. Heart
Diploma sebanyak 6.25%, dan responden yang memiliki Dis. 2017; 1: 2.
pendidikan terakhir SMP/Sederajat dan SD adalah 5. Worang TY, Pangemanan DHC, Wicaksono DA.
sebanyak 3.13%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian Hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan
besar responden sudah memiliki pendidikan yang cukup, kebersihan gigi dan mulut anak di TK Tunas Bhakti
dikarenakan seluruh responden telah menyelesaikan Manado. e-Gigi.2014; 2(2).. DOI:
pendidikan dasar menurut Undang-Undang Republik 10.35790/eg.2.2.2014.5777.
6. Rompis, C. Pangemanan, D, Gunawan, P.. Hubungan
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak
Pendidikan Nasional.15 Hal tersebut sejalan dengan studi dengan tingkat keparahan karies anak TK di Kota
yang dilakukan oleh Pradono J dan Sulistyowati N, 2013, Tahuna. Jurnal e-GiGi (eG).2016; 4(1): 46-47.
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status 7. Guo H, Zhou Y, Liu X, Tan J. The impact of the COVID-
kesehatan dengan tingkat pendidikan.16 19 epidemic on the utili-zation of emergency dental
Selanjutnya pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa services. J Dent Sci. 2020; 15(4):564-567. DOI:
sebagian besar orang tua telah memiliki tingkat 10.1016/j.jds.2020.02.002
pengetahuan yang baik mengenai kesehatan gigi dan 8. Luzzi V, Ierardo G, Bossù M, Polimeni A. Paediatric Oral
Health during and after the COVID‐19 Pandemic. Int J
mulut anak. Hal ini dapat terjadi karena para orang tua
Paediatr Dent. 2021;31(1):20-26. DOI:
sudah dapat menjawab seluruh pertanyaan mengenai 10.1111/ipd.12737. Epub 2020 Oct 16.
kesehatan gigi dan mulut anak secara benar. Berdasarkan 9. Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Tabel 4 diketahui sebanyak 93.75% responden sudah Edisi Revi. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
memiliki pengetahuan yang baik dan hanya sebesar 10. Sutanto, E . Working Women and Family. Jurnal
6.25% saja yang memiliki tingkat pengetahuan sedang. Ekonomi dan Bisnis Indonesia. 2007; 15(3):.269-279.
Kemajuan teknologi informasi yang terjadi saat ini, 11. Biswas S, Sharma P. To Study the Gender-Wise
memberikan kemudahan mengakses dan mendapatkan Difference in Parenting Styles of Mother and Father. Sch
J Psychol Behav Sci. 2019;2(5): 236-48. DOI:
informasi kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut tentu
10.32474/SJPBS.2019.02.000148.
saja juga berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan para 12. Fransiska. Peran orang tua dalam kegiatan belajar di
orang tua. rumah pada masa pandemi covid-19 (studi kasus pada
anak usia 5-6 tahun). Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
KESIMPULAN DAN SARAN 3(1); 16-27.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 13. Ghalil Z, Etamadi O, Ahmadi SA, Fatehizadeh M, Abedi
orang tua murid pada TK Orchid Ciangsana pada 17 MR. Marriage readiness criteria among young adults of
November 2020, dapat disimpulkan bahwa orang tua Isfahan: a quantitive study. Interdiscplinary Journal of
Contemporary Research Business. 2012; 4(4): 1076-83
murid di sekolah tersebut memiliki pengetahuan yang
14. Wiknjosastro H. Ilmu Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan
baik mengenai kesehatan gigi dan mulut anak. Saran Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.
pada penelitian ini adalah perlu dilakukan pengembangan 15. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
penelitian sejenis dengan melibatkan populasi yang lebih Sistem Pendidikan Nasional.
luas. Selain itu perlu adanya kerja sama antara pihak https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2003/20tahun2003uu.
sekolah dengan tenaga kesehatan dalam melakukan htm-Diakses Januari 2021.
kegiatan penyuluhan khususnya di TK Orchid Ciangsana 16. Pradono J, Sulistyowati N. Hubungan antara tingkat
agar dapat meningkatkan dan mempertahankan tingkat pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan lingkungan,
perilaku hidup sehat dengan status kesehatan. Buletin
pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut
Penelitian Sistem kesehatan. 2014;17(1): 89-95.
anak. 17. Sufriani, Ruhul Aflah. Gambaran menggosok gigi dan
kebiasaan menkonsumsi makanan kariogenik pada anak
UCAPAN TERIMAKASIH usia sekolah di SDN 54 Tahija Banda Aceh. J Syiah
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada para Kuala Dent Soc. 2018; 3 (1):37-43.
orang tua yang bersedia mengikuti penelitian ini, dan
ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada TK Orchid
Ciangsana yang sudah mengizinkan dan membantu
kelancaran penelitian ini.

KONFLIK KEPENTINGAN
Tidak ada

67

Anda mungkin juga menyukai