Laporan
Pendahuluan
Profesi
Maternitas
Nama Mahasiswa:
Siti Fitroh Rizki Amalia
5021031097
ANTE NATAL
KOREKS KOREKS
(……………………………………… (………………………..…….…………
A. Definisi
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya
pertemuan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada
akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan
sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40
minggu (Masriroh, 2013). Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu
yang bersifat preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu
maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan
fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan optimal, karena
kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya
(Winjosastro, 2002).
B. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui
masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang
dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan
ibu agar dapat memberi asi secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian
neonatal.
(Bobak, 2005)
C. Standar Pelayanan Ante Natal
Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7 T yaitu:
1. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai
tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama trimester I berat badan ibu
harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada trimester ketiga harus
naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada trimester III berat badan ibu harus
naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan
meningkat sekitar 8 kg selama kehamilan.
2. Ukur tekanan darah, tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah
normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan.
Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik
ringan maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan darah
yang rendah menyebabkan pusing dan lemah.
3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT), tujuannya untuk melindungi ibu
dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT
diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu setelah
TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah
TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4.
4. Ukur tinggi fundus uteri, tujuannya untuk melihat pembesaran rahim,
dilakukan dengan cara meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui
presentasi janin, serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada pemeriksaan
ini juga dilakukan pngukuran tinggi puncak rahim untuk kemudian
disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak
sesuai dengan umur kehamilan maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan, pemberian tablet besi
diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas
di Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang pada awal kehamilan.
6. Temu wicara/pemberian komunikasi interpersonal atau konseling, untuk
menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami dan
keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan
manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan
memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga
membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih
diutamakan pada tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses
transfortasi yang memadai.
7. Test laboratorium sederhana (Hb, protein, dan urine) berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC), PMS). Wanita yang
sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit
menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang
dikandungnya (Bobak, 2005).
D. Diagnosa Kehamilan
1. Tanda perkiraan
a. Amenorhea
b. Mual, muntah dan morning sickness (terjadi 6 – 16 minggu)
c. Sering buang air kecil
d. Nyeri tekan pada payudara
e. Persepsi gerakan janin/quickening (20 minggu)
f. Perubahan warna biru kehitaman atau biru ungu pada membran mukosa
vagina (Tanda Chadwick ; peningkatan kadar hormon mempertebal
mukosa vagina dan meningkatkan vaskularisasinya, terutama didaerah
serviks)
g. Keletihan
2. Tanda mungkin
a. Perubahan abdomen
b. Tanda hegar, konsistensi rahim menjadi lunak terutama pada daerah
isthimus uteri, jika diletakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan
satunya diletakkan di dinding perut atas symphyse maka ishtimus ini tidak
teraba seolah-olah corpus uteri terpisah dari serviks.
c. Adanya ballotement, pada kehamilan muda (20 minggu) air ketuban jauh
lebih banyak sehingga dengan menggoyangkan uterus maka janin akan
melenting dalam uterus.
d. Pelunakan serviks, pada minggu ke-8 gestasi serviks mulai melunak dan
lubang eksternal serviks memperlihatkan konsistensi atau derajat
pelunakan (tanda goodell).
e. Kontraksi braxton hicks, pada saat palpasi rahim menjadi keras.
3. Tanda pasti
a. Terlihat dan teraba gerakan janin dalam rahim
b. DJJ terdengar dengan laenec, alat kardiotokografi, alat dopler
c. Visualisasi janin terlihat dengan USG
E. Adaptasi Fisiologi
1. Perubahan fisiologis
a. Uterus
Tumbuh membesar pada bulan pertama dipengaruhi oleh hormon estrogen
(hiperplasia jaringan) dan progesteron (eleastisitas uterus) sehingga dapat
mengikuti pertumbuhan janin. Taksiran kasar pembesaran uterus pada
perabaan tinggi fundus pada kehamilan. Tidak hamil/normal – sebesar
telur ayam (30 gr). Perubahan ukuran uterus dapat mendorong usus ke
bagian sisi abdomen, kemudian menggangkat bagian diafragma dan hati
(Pilatteri, 2010).
b. Cervix
Cervix mulai melunak pada kehamilan minggu ke–8 hal ini dikarenakan
terjadinya peningkatan vaskularisasi, edema, dan hiperplasia kelenjar
serviks. Servik mengalami peningkatan vaskularisasi dan melunak (soft)
hal ini disebut dengan goodell’s sign. Kelanjar mukosa serviks akan
berpoliferasi dan banyak mengeluarkan cairan mukus, kondisi ini
membentuk sumbatan untuk menutupi uterus sehingga mencegah
kontaminasi dari bakteri vagina dan melindungi infeksi pada janin dan
membrans. Di akhir kehamilan plak mukosa ini dilepas, disertai dengan
keluarnya sedikit darah, yang dikenal dengan bloody show. Peristiwa ini
sering kali mendahului proses persalinan, tetapi tidak memprediksi akan
datangnya kelahiran.
c. Vagina
Peningkatan kadar hormon estrogen mempertebal mukosa vagina, dan
meningkatkan vaskularisasinya, terutama di daerah serviks sehingga
membuat jaringan berubah warna dari warna pink menjadi warna ungu–
kebiruan, istilah ini dinamakan dengan tanda Chadwiks yang paling jelas
terlihat pada primigravida, dan tanda ini merupakan suatu tanda perkiraan
kehamilan.
d. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis, teapi
setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
e. Sistem sirkulasi
1) Darah
Kehamilan akan menyebabkan sumsum tulang belakang meningkatkan
prosuksi sel darah merah, namun komponen plasma darah meningkat
lebih cepat dibandingkan massa sel darah merah (anemia relatif
(psudoanemia)), normalnya 10 gr%.
2) Jantung
Perubahan hemodinamik; volume (1500ml/ 40-50%),dan curah jantung
meningkat, tahanan perifer vaskuler menurun, tekanan darah arteri
menurun. Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester
I dan bertahan sampai akhir kehamilan.
3) Tekanan darah
Tekanan darah arteri wanita hamil menurun selama trimester 2 dan
awal trimester 3. Sistolik sedikit menurun selama kehamilan,
sementara diastolik menurun secara bermakna. Hal ini tjd akibat
peningkatan curah jantung dan penurunan tahanan perifer. Mendekatai
akhir kehamilan tonus vasokonstriktor mengalami peningkatan
sehingga menghasilkan TD normal.
f. Sistem respiratorik
Kebutuhan oksigen meningkat, 20 %, ekspansi dada meningkat
(diagfragma bergeser 4 cm), ventilasi meningkat, keluhan sesak muncul,
nafas pendek pada 32mg, karena diagfragma tidak leluasa bergerak oleh
adanya usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diagfragma.
g. Sistem gastrointestinal
1) Estrogen dan HCG meningkat– efek samping mual dan muntah2,
peristaltik menurun (kembung, konstipasi, asam lambung meningkat).
Patologis jika muntah 10x/hari.
2) Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus
3) Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal menyebabkan
waktu pengosongan lambung menjadi lebih lama
4) Penyerapan makanan meningkat
5) Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid
6) Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya
pirosis (nyeri ulu hati)
7) Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)
8) Fungsi kandung empedu dipengaruhi oleh penurunan tonus dan distensi,
meyebabkan tidak sempurnanya waktu evakuasi hasil metabolisme, hal
ini dapat meningkatkan terjadinya batu empedu selama kehamilan
h. Sistem urinalisasi
1) BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12
minggu, pada usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan bagian
bawah rongga panggul akan meningkatkan frekuensi BAK dari
biasanya.
2) Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter menjadi
dilatasi untuk menampung banyaknya urin
3) Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi meningkat karena
pengaruh progesteron
4) Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal
kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan
5) Glukosaria (kadar glukosa dalam urin) meningkat pada kehamilan
i. Sistem muskuloskeletal
1) Pada trimester pertama tidak banyak terjadi perubahan pada sistem
muskuloskeletal. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus
menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang yang
biasanya menjadi salah satu ciri pada ibu hamil. Lordosis progresif
merupakan gambaran karakteristik pada kehamilan normal.
2) Kemiringan batang tubuh kebelakang menyebabkan rasa sakit dan nyeri
j. Sistem imunitas
1) Selama kehamilan, sistem imun wanita tetap utuh dan meningkat
selama kehamilan karena adanya peningkatan resiko infeksi
2) Imunitas seluler dimediasi oleh sel T dan sel B
3) Tempat imunitas pertahanan imonologi maternal yang diatur untuk
merespon janin adalah uterus, limfatik regional dan permukaan plasenta
k. Sistem integumen
1) Perubahan hormonal yang hebat selama kehamilan seringkali
menyebabkan perubahan pada kulit ( hiperpigmentasi)
2) Perubahan warna tersebut dinamakan dengan hiperpigmentasi. Adapun
hiperpigmentasi terjadi karena meningkatnya kadar hormon Melanocyte
Stimulating Hormon (MSH). Dimana hormon ini mengakibatkan
menumpuknya pigmen melanin yang berlebih yang berakibat
menimbulkan warna lain pada kulit bunda
3) Garis kehamilan atau biasa disebut striae gravidarum merupakan salah
satu efek dari peningkatan kadar Melanocyte Stimulating Hormone
(MSH) yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kulit
terutama deposit pigmen dan hiperpigmentasi.
4) Salah satunya adalah striae gravidarum yang merupakan lesi
memanjang berwarna merah yang pigmentasinya menghilang di akhir
persalinan. Terjadinya striae gravidarum mungkin dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
5) Peningkatan hormon dan regangan kulit karena disrupsi jaringan
kolagen dan elastin dermis saat uterus semakin membesar merupakan
dua faktor yang menyebabkan munculnya striae gravidarum.
6) Menurut penelitian American Academy of Dermatology, lebih dari 90%
wanita memiliki striae gravidarum ketika masa kehamilan mereka
mencapai usia 6 sampai 7 bulan.
l. Hormon endokrin
1) Estrogen (menstimulasi pertumbuhan otot-otot uterus dan membuat
sensitif terhadap oksitosin, menstimulasi pertumbuhan duktus-duktus
payudara, pertumbuhan puting susu, hiperpigmentasi)
2) Pengaruh umum estrogen adalah menyebabkan pertumbuhan baik
ukuran maupun jumlah sel. Sedangkan pengaruh khususnya :
Menyebabkan penebalan dari endometrium sehingga ovum yang sudah
dibuahi dapat berimplantasi
3) Pengaruh progesteron secara umum adalah peningkatan sekresi dan
mengendurkan otot-otot polos. Sedangkan pengaruh khusus diantaranya
adalah : Menyebabkan penebalan dari endometrium sehingga ovum
yang sudah dibuahi dapat berimplantasi.
2. Perubahan psikososial
Perasaan perempuan hamil dipengaruhi oleh peningkatan emotional, sosiologi
dan latar belakang budaya, penerimaan terhadap kehamilan, perencanaan
tentang kehamilan, kepedulian suami, dan dukungan lingkungan sekitarnya.
Ambivalence, introversion, acceptance, mood swings, perubahan dalam body
image.
a. Trimester I
Tidak yakin ini waktu yang tepat untuk hamil, merasa tidak nyaman, tidak
yakin dengan kemampuan pasangan sebagai orangtua, tidak yakin dengan
kesiapan materi, antisipasi peran baru, cemas/takut tentang masa depan.
b. Trimester II
Penurunan ketidaknyamanan, bayi bergerak; senang, takut dan cemas
menurun, konsentrasi pada kebutuhan diri dan bayi, terpesona dengan
kehamilan, mulai menyiapkan keperluan persalinan, perlu ekstra perhatian,
cinta, pengertian.
c. Trimester III
Lelah, kurang tidur, nyeri, perubahan gambaran diri, cemaskan persalinan,
ingin hamil cepat berakhir, fatigue, takut melukai janin.
F. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
1. Hiperemisis gravidarum
4. Perdarahan antepartum
5. Kehamilan ektopik
6. Kehamilan kembar
7. Molahydatidosa
8. Inkompatibilitas darah
G. Pathway
Fertilisasi
Konsepsi
Morulla
Nidasi
Embrinogenesis
Organogenesis
Data Objektif :
Menunjukkan gejala distress
Tampak meringis/menangis
Perubahan pola eliminasi
Perubahan postur tubuh
Trimester II
3. Data Subjektif : Trimester II Keletihan
Merasa energi tidak pulih
Peningkatan BB
walaupun telah tidur
Merasa kurang tenaga Aktivitas otot
Mengeluh lelah meningkat untuk
menopang BB
Data Ojektif :
Tidak mampu Peningkatan
mempertahankan aktivitas penggunaan energy
ruitn
Tampak lesu Keletihan
Kebutuhan istirahat
meningkat
Trimester III
Data Subjektif : Trimester III Ansietas
Merasa takut dengan akibat
Perubahan psikologis
dari kondisi yang dihadapi
Sulit berkonsentrasi Persiapan melahirkan
Tampak tegang
Ansietas
Sulit tidur (insomnia)
Frekuensi napas dan nadi
meningkat
Tekanan darah meningkat
Muka tampak pucat
Sering berkemih
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MASALAH KEPERAWATAN
1. Risiko hipovolemia dihubungkan dengan kekurangan intake cairan
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
3. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (kehamilan)
4. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian
PRIORITAS MASALAH
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Aktivitas
1. Risiko hipovolemia Setelah dilakukan intervensi Manajemen Observasi
dihubungkan dengan keperawatan selama 3x24 jam maka Hipovolemia
Periksa tanda dan gejala hipovolemia
kekurangan intake cairan Status Cairan Membaik dengan
kriteria hasil : Monitor intake dan output cairan
Turgor kulit meningkat Terapeutik
Perasaan lemah menurun
Hitung kebutuhan cairan
Keluhan haus menurun
Frekuensi nadi meningkat Berikan posisi modified trendelenburg
Tekanna darah meningkat Berikan asupan cairan oral
Kadar Hb membaik
Edukasi
Kadar Ht membaik
Suhu tubuh membaik Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
Kolaborasi pemberian iv hipotonis
Kolaborasi pemberian cairan koloid
Kolaborasi pemberian produk darah
2. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan intervensi Perawatan Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam maka Kehamilan Identifikasi faktor risiko kehamilan (mis, persalinan
gangguan adaptasi Status Kenyamanan Meningkat Trimester premature, preeklamsia, DM)
kehamilan dengan kriteria hasil : Pertama Identifikasi riwayat merokok, imunisasi masa kehamilan,
Keluhan tidak nyaman menurun penggunaan kontrasepsi
Gelisah menurun Identifikasi riwayat keluarga terhadap kelain\nan
Keluhan sulit tidur menurun kongenital
Mual menurun Monitor TTV
Lelah menurun Timbang berat badan
Merintih menurun Ukur tinggi fundus
Menangis menurun Periksa gerak janin
Pola eliminasi membaik Periksa denyut jantung janin
Pola tidur membaik
Teraupetik
Motivasi makan porsi kecil tetapi sering
Atur waktu istirahat diantara waktu aktivitas
Edukasi
Anjurkan tidak membiarkan perut kosong atau terlalu
penuh
Anjurkan mengkonsumsi karbohidrat kering dengan
minuman hangat saat bangun tidur
Anjurkan menghindari makanan yang banyak
mengandung lemak, gas, bumbu yang merangsang mual
Anjurkan menghindari aktivitas berlebihan
Anjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan secara
teratur
Anjurkan melakukan pemeriksaan laboratorium
Kolaborasi
Kolaborasi pemeriksaan USG untuk menentukan usia
kehamilan
3. Keletihan berhubungan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Observasi
dengan kondisi fisiologis keperawatan selama 3x24 jam maka Energy
Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
(kehamilan) Tingkat Keletihan Menurun dengan
kelelahan
kriteria hasil :
Kemampuan melakukan aktivitas Monitor kelelahan fisik dan emosional
rutin meningkat Monitor pola dan jam tidur
Tenaga meningkat
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
Verbalisasi lelah menurun
aktivitas
Lesu menurun
Selera makan membaik Teraupetik
Pola napas membaik Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Pola istirahat membaik
Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
4. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan intervensi Terapi relaksasi Observasi
dengan ancaman keperawatan selama 3x24 jam maka Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan
terhadap kematian Tingkat Ansietas Menurun” dengan berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu
kriteria hasil : kemampuan kognitif
Verbalisasi khawatir akibat kondisi Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah,
yang dihadapi menurun dan suu sebelum dan sesudah latihan
Perilaku gelisah menurun Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Perilaku tegang menurun
Teraupetik
Frekuensi napas menuurn
Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
Frekuensi nadi menurun
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika
Tekanan darah menurun
memungkinkan
Pucat menurun
Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
Konsentrasi membaik
analgetik atatu tindakan medis lain, jika sesuai
Pola tidur membaik
Pola berkemih membaik Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi
yang tersedia (mis. Music, meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
Anjurkan mengambil posisi nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Demonstrasi dan latih teknik relaksasi (mis. nafas dalam,
pergenagan, atau imajinasi terbimbing)
DAFTAR REFERENSI