Hari Bela Negara diperingati setiap tahun pada 19 Desember. Tahun 2021, peringatan Hari Bela Negara jatuh pada hari, Minggu (19/12/2021), dan menjadi peringatan ke-73 sejak pertama kali dilakukan pada 1948.
Kenapa ada Hari Bela Negara?
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dengan Keputusan Presiden No 28 Tahun 2006, menyatakan 19 Desember sebagai peringatan Hari Bela Negara (HBN) sebagai bentuk penghargaan untuk mengingat perjuangan tokoh nasional dalam mempertahankan kemerdekaan dan sistem pemerintahan Indonesia yang mandiri, serta untuk mengenang sejarah perjuangannya, Pemerintah Indonesia membangun Monumen Nasional Bela Negara tepat di kawasan yang pernah menjadi basis PDRI, tepatnya di Jorong Sungai Siriah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Latar Belakang Hari Bela Negara
Hari Bela Negara ini dilatarbelakangi oleh peristiwa dibentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Kala itu, pada 19 Desember 1948, sistem pemerintahan Indonesia yang berpusat di Yogyakarta kembali jatuh pada tangan Belanda. Tak hanya menyerang ibu kota negara, Belanda juga menangkap Presiden Soekarno beserta Wakil Presiden Mohammad Hatta, Perdana Menteri Sutan Syahrir, dan beberapa tokoh lainnya. Peristiwa itu membuat Ibu Kota negara dan pemerintahan kacau, sehingga dibentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Padang, Sumatera Barat. Tampuk kekuasaan didelegasikan kepada Syafruddin Prawiranegara yang saat itu menjabat Menteri Kemakmuran Republik Indonesia. Hal ini dilakukan karena amanat dari Soekarno. Syafruddin diminta menjalankan pemerintahan dengan membentuk dan mendeklarasikan berdirinya PDRI. Terbentuknya PDRI menjadi tonggak sejarah bagi Republik Indonesia. Dengan adanya PDRI, Indonesia berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia masih ada dan berdaulat. NKRI masih berdiri meski ibu kota negara telah diserang dan para pimpinan negara ditangkap oleh Belanda.