Anda di halaman 1dari 15

"PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN" YANG BELUM DIMINATI

DAN PERSPEKTIFNYA

Oleh:
Dr. Yuberti, M. Pd.

di perguruan tinggi, sampai kepada


I. PENDAHULUAN
institusi-institusi pendidikan lainnya.
Ironisnya perguruan tinggi, khususnya
Perubahan paradigma perguruan
yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi dalam rangka menjawab kebutuhan
untuk menghasilkan tenaga keguruan
tenaga kerja profesional yang dilandasi
dan kependidikan mulai dari S1, S2
kemampuan akademik serta pengalaman
sampai S3 tidaklah sedikit jumlahnya.
dalam bidang keterampilan tertentu serta
Lantas muncul pertanyaan berikutnya, apa
sikap positip terhadap profesi yang di
yang salah dengan dengan hasil-hasil
embannya merupakan kebutuhan
peneltian yang dilakukan, sehingga tidak
semua pihak. Pemerintah, sektor
dapat melakukan perubahan terhadap pola-
swasta, industri dan masyarakat pada
pola pembelajaran yang ada. Bahkan
umumnya, mempunyai harapan yang
untuk mencoba menggunakan hasil-hasil
sama terhadap output dari setiap jenjang
penelitiannya sendiripun, si peneliti tidak
pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar,
memiliki keberanian, karena ia tidak yakin
menengah, sampai perguruan tinggi,
dengan apa yang dilakukannya. Meskipun
diharapkan dapat menghasilkan individu--
penelitian yang dilakukannya itu sudah
individu tidak hanya memiliki
mengikuti prosedur dan persyaratan-
pengetahuan tetapi juga harus dapat
persyaratan penelitian yang berlaku di
mengiplementasikannya dalam kehidupan
perguruan tingginya bahkan yang berlaku
sehari-hari, paling tidak memberikan
secara universal.
kebermaknaan bagi dirinya sendiri.
Akhirnya sampai pada
Persoalan selanjutnya adalah, bila
pertanyaan yang kurang etis
kita lihat pada kenyataan di lapangan
disampaikan, yaitu apa yang salah
sebagian besar harapan tersebut belum
dengan metodologi-metodologi
tercermin dari setiap output jenjang
penelitian pendidikan . yang banyak
pendidikan yang ada. Lantas
ditawarkan selama ini. Mulai dari
pertanyaannya adalah, apa yang salah
beraneka ragam penelitian kuantitatif
dengan sistem pembelajaran di sekolah,
sampai kepada beraneka pilihan

1
penelitian kualitatif. Seandainya tidak ada yang menerima dan ada yang
ada yang salah, mengapa hasil-hasil menolak secara halus, yang
penelitian yang ada tidak menerima karena mereka sadar
berkontribusi positip terhadap benar akan manfaatnya dan yang
peningkatan kualitas hasil belajar menolak pada umumnya karena
siswa di sekolah. Padahal pada saat mereka belum jelas tentang manfaat
ujian sebagian besar (di atas 90%) dan praktek dari "Penelitian dan
menyatakan hasil penelitiannya Pengembangan" dimaksud.
berkontribusi secara positip terhadap Pertanyaan yang sering muncul
peningkatan kualitas. Baik terhadap dibenak mereka, ini penelitian atau
kualitas hasil belajar maupun terhadap pengembangan? Bila penelitian,
sistem pengeloalaannya. dimana metodologinya, bila
Ditengah k e r a g a ma n pengembangan apa produk yang
persoalan dan perdebatan dihasilkan? Lebih jauh lagi, apakah
terhadap ragam metodologi produk-produk yang dihasilkan mampu
penelitian yang ada, muncul apa memberi jaminan terhadap
yang disebut dengan "Penelitian dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Pengembangan" yang seakan-akan Baik hasil belajar mahasiswa maupun
barang baru, tetapi sesungguhnya peningkatan terhadap kualitas
stok lama. Dikatakan stok lama, komponen pembelajaran lainnya. Dari
karena "Penelitian dan berbagai persoalan yang diuraikan di
Pengembangan" sudah lama atas, penulis ingin berkontribusi
digunakan di sektor industri yang sedikit tentang diskriptif dari
menghasilkan produk, baik itu "Penelitian dan Pengembangan".
produk manufaktur, maupun produk Berlandaskan kejenuhan pengalaman
olahan atau makanan. Hanya saja untuk dalam membimbing skripsi
penelitian dibidang pembelajaran, baru mahasiswa yang selalu dan selalu
mulai dilirik belakangan ini. melakukan jenis Penelitian Tindakan
Sebagai barang baru, ditengah Kelas (PTK) ataupun
berbagai ragam metode peneltian yang eksprimen/quasi eksprimen yang
ada, kehadirannya tidak disambut sejak lima tahun yang lalu. Semoga
"bak sebagai pahlawan", tetapi lebih diskriptif dari "Penelitian dan
cenderung "sebagai tamu yang Pengembangan” yang dipaparkan saat
mencurigakan". Tidaklah salah, bila ini, dapat memberikan gambaran yang

2
lebih jelas tentang “R&D” dan terhadap "Penelitian dan Pengembangan"
berharap akan diminati mahasiswa. ini. Namun dalam makala ini kita tidak
membicarakan defenisi-defenisi yang
ada, tetapi akan lebih fokus pada
II. PEMBAHASAN defenisi"Penelitian dan
Pengembangan" di bidang pendidikan
1. Apa itu "Penelitian dan
saja. Borg & Gall (2003), dalam
Pengembangan"
Secara sederhana "Penelitian bukunya "Educational Research",
dan Pengembangan" defenisikan menjelaskan bahwa "Penelitian dan
sebagai metode penelitian yang Pengembangan" dalam pendidikan
bertujuan untuk mencaritemukan, adalah model pengembangan
memperbaiki, mengembangkan, berbasis industri dimana temuan hasil
menghasilkan produk, menguji penelitiannya digunakan untuk
produk, sampai dihasilkannya suatu merancang produk pembelajaran, yang
produk yang terstandarisasi sesuai kemudian secara sistematis diuji
dengan indikator yang ditetapkan. Atau cobakan dilapangan, dievaluasi,
dengan kata lain sebagai metode dan disempurnakan sampai
penelitian yang bertujuan" dihasilkannya suatu produk
menghasilkan suatu produk unggulan" pembelajaran yang memenuhi
yang didahului "penelitian standarisasi tertentu, yaitu efektif,
pendahuluan" sebelum produk efisien, dan berkualitas.
dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk Efektif, adalah ukuran terhadap
memastikan, bahwa produk yang akan keunggulan produk dalam mencapai
dikembangkan adalah benar-benar tujuan/kompetensi pembelajaran sesuai
produk yang dibutuhkan. Oleh karena dengan kriteria/indikator atau standar
itu "Penelitian dan Pengembangan" ketuntasan belajar yang telah
banyak digunakan disektor industri ditetapkan sebelumnya oleh
dalam rangka menghasilkan produk- sekolah, lembaga, atau pemerintah.
produk unggulan, baik itu industri Oleh karena itu dalam menentukan
manufaktur maupun industri olahan kriteria/indikator atau standar
atau makanan ketuntasan perlu dilakukan secara
Tidak heran bila kita menemukan cermat dan terukur. Untuk itu perlu
banyak sekali defenisi yang diberikan ada penelitian pendahuluan agar apa
yang telah ditetapkan merupakan

3
target yang realistis sesuai dengan lainnya, tetapi juga meliputi metode,
kebutuhan. strategi pembelajaran, model
Efisien, artinya bahwa produk pembelajaran, bahkan sampai pada
yang dikembangkan mampu program-program pengembangan
memberikan jaminan bahwa dari lainnya. Sedangkan yang dimaksud
segi waktu, biaya, dan tenaga yang dengan "program" adalah "sistem
diperlukan untuk mencapai belajar yang lengkap", termasuk
tujuan/kompetensi pembelajaran didalamnya bahan belajar yang
tertentu lebih singkat, lebih murah, dikembangkan serta bahan-bahan
dan lebih ringan bila dibandingkan penyerta lainnya; seperti panduan
dengan menggunakan produk-pruduk penggunaan bagi guru dan panduan
pembelajaran sebelumnya. belajar bagi siswa, serta set instrumen
Berkualitas, artinya bahwa pengukuran ketercapaian tujuan
produk yang dikembangkan harus pembelajaran.
memenuhi standar industri dari
berbagai aspeknya. Selain itu satu 2. Model "Penelitian dan
hal y ang harus diperhatikan dari Pengembangan"
aspek kualitas selain memenuhi Dari banyak model-model
standar industri adalah keamanan "Penelitian dan Pengembangan"
dalam menggunakan produk tersebut yang ada, yang secara khusus
dan tidak berbahaya terhadap mengarahkan penelitian dan
kesehatan pengguna. pengembangan di bidang pendidikan,
Selanjutnya apa yang dimaksud khususnya pembelajaran adalah
dengan produk instruksional dalam model R&D yang dikembangkan oleh
"Penelitian dan Pengembangan" Borg dan Gall. Model ini dikenal
menurut Borg & Gall dalam dengan model sepuluh langkah. Berikut
"Educational Research" (1989), tidak ini adalah kesepuluh langkah utama
hanya terbatas pada buku dan film- penelitian dan pengembangan yang
film instruksional atau jenis media dikemukan oleh Borg & Gall (1989).

4
Sepuluh langkah utama dalam penelitian dan pengembangan Borg & Gall (2003)

Sesungguhnya kesepuluh dan pengembangan dalam bidang


langkah utama yang dikemukakan pendidikan yang sesungguhnya
Borg & Gall, bila bandingkan adalah langkah-langkah yang
dengan sepuluh langkah dalam terdapat dalam Model
model pengembangan sistem Pengembangan Instruksional yang
instruksional yang dikemukakan oleh dikembangkan oleh Dick & Carey.
Dick and Carey memiliki kesamaan Berikut ini adalah langkahlangkah
dalam kerangka berpikirnya. Bahkan pengembangan instruksional Dick &
Borg & Gall (2003), mengatakan Carey.
bahwa langkahlangkah penelitian

Model Pengembangan Instruksional Dick & Carey (2009)

Satu hal yang menarik, Borg & langkah pengembangan yang


Gall menyadari betul bahwa setiap terdapat dalam model Dick & Carey

5
adalah satu prosedur yang sangat 3. Model Dick & Carey sebagai
sistematis bila dibandingkan dengan metodologi "Penelitian dan
Pengembangan"
model-model pengembangan
Mengapa model Dick &
instruksional lainnya. Hanya saja
Carey, bukan model pengembangan
pada model Dick & Carey ditahap
instruksional lainnya? Ini adalah
awal pengembangannya dimulai
pertanyaan yang sering dilontarkan
dengan "assessment" bukan
oleh mereka yang ingin melakukan
"research", yang dari segi cakupan
penelitian dan pengembangan dalam
masalah agak berbeda, sebab
bidang pengembangan produk
cakupan "assessment" lebih sempit
instruksional atau produk
dari "research". Akan tetapi bila
pembelajaran. Borg & Gall, (2003)
fokus masalahnya sudah jelas dan
dalam bukunya "Educational
merupakan masalah yang sifatnya
Research" mengatakan, karena model
berulang (sudah dikenali), maka
Dick & Carey adalah suatu model
model pengembangan Dick &
pengembangan instruksional yang
Carey dapat digunakan seutuhnya
sangat sistematis. Mulai dari tahap
sebagai metodologi dalam
awal pengembangan sampai
"Penelitian dan Pengembangan"
kepada desiminasi produk yang
dibidang pendidikan, khususnya
dikembangkan dengan melakukan
pengembangan produkproduk
proses perbaikan yang berlangsung
instruksional. Dalam konteks ini,
secara terus menerus hingga target
model Dick & Carey, bukan lagi
(standar kualitas) produk yang
hanya sebagai model
dikembangkan tercapai, yaitu
pengembangan instruksional, akan
(efektif, efisien, dan berkualitas). Ini
tetapi sebagai metodologi dalam
adalah tahapan pengembangan
"Penelitian dan Pengembangan".
instruksional yang tidak dimiliki oleh
Bila keberadaannya sebagai
model pengembangan instruksional
metodologi, maka satu hal yang
lainnya. Pertanyaan berikutnya
harus dilakukan adalah "peneliti
adalah, apakah cakupan "penelitian
harus taat dan konsisten mengikuti
pendahuluan" yang dimaksud oleh
tahap demi tahap yang terdapat dalam
Borg & Gall identik dengan
model Dick & Carey.
"identifikasi kebutuhan" yang
terdapat pada langkah awal model

6
Dick & Carey? Tentu, tidak. pemerintah, misalny a 7,50.
Penggunaan model Dick & Untuk masalah y ang demikian
Carey sebagai metodologi dalam dengan "need assessment" atau
"Penelitian dan Pengembangan" identifikasi kebutuhan saja
secara utuh, bila masalah yang tidaklah mampu untuk mengenali
akan dipecahkan sudah jelas dan penyebab tidak tercapainya
fokus. Misalnya masalah yang ketuntasan belajar yang ditetapkan.
berulang atau sering terjadi, Dalam hal ini, Borg & Gall
seperti siswa selalu mengalami mengatakan perlu adanya
kesulitan menangkap pesan penelitian pendahul u a n untuk
pembelajaran bila guru tidak mengetahui permasalahan atau
menggunakan media untuk penyebab tidak tercapainya
menjelaskan materi tertentu. Akan ketuntasan belajar yang telah
tetapi bila menggunakan media ditetapkan. lnilah inti dari
siswa dapat memahaminya dengan penelitian pendahuluan, yaitu
balk. Dalam hal seperti ini, guru u n t u k me n e n t u k a n s e c a r a p a s t i
mengetahui secara pasti bahwa penyebab atau masalah yang
penyebab kesulitan siswa dalam a k a n dipecahkan.
pembelajaran adalah kurangnya Dari ilustrasi di atas untuk
media yang mendukung proses mendapatkan informasi yang akurat
pembelajaran. Untuk masalah yang atau tepat haruslah dilakukan
demikian Model Dick & Carey dapat melalui metode penelitian tertentu,
digunakan secara utuh sebagai misalnya survey atau metode
metodologi dalam "pengembangan lainnya. Oleh karena itu, peneliti
dalam produk". perlu mengembangkan set instrument

Berbeda halnya bila masalah penelitian pendahuluan sebelum

yang ditemukan bersifat kompleks turun mengumpulkan data. Data

dan umum sangat umum. yang akurat hanya dapat diperoleh

Misalnya, nilai rata-rata siswa melalui instrument yang baik dan

untuk mata pelajaran X secara valid. Bila demikian model Dick &

nasional atau perwilay ah 5,0. Carey tidak dapat digunakan

Jauh dari standard ketuntasan sepenuhnya sebagai metodologi

mini mal y ang ditetapkan oleh dalam "Penelitian dan

7
Pengembangan" yang bersifat
kompleks. Ada baiknya, bila
peneliti menggabungkan dua
metodologi dalam satu rentang
penelitian, seperti terlihat pada
model berikut ini.

Model “Penelitian dan Pengembangan”gabungan Borg & Gall dan Dick & Carey

D ar i mo d e l d i a t a s , mo d e l ke depan akan mengkombinasikan


p en g e mb a n g a n i n s tr u k s io n a l berbagai model pengembangan
D i ck & C a r e y digunakan setelah instruksional yang ada sebagai
diperoleh data atau infomasi yang metodologi dalam "Penelitian dan
pasti mengenai penyebabtidak Pengembangan". Misalnya Model
tercapainya ketuntasan belajar Pengembangan lnstruksional" atau
yang ditetapkan; yaitu melalui yang dikenal dengan model MPI.
penelitian pendahuluan Borg & Model MPI a d a l a h m o d e l y a n g
Gall. Tidak tertutup kemungkinan dikembangkan oleh Atwi
"Penelitian dan Pengembangan' Suparman. Model MPI ini

8
merupakan mo d i f i k a s i dari Secara umum model dimaknai
Model Dick & Carey. yang sebagai objek atau konsep yang
d i s e s u a i k a n d e n g a n kondisi dan digunakan untuk merepresentasikan
iklim sistem pendidikan nasional sesuatu hal. Pemahaman model
kita. Berdasarkan pengalaman dalam penelitian mengacu pada
penulis, model MPI jauh lebih definisi yang diungkapkan oleh
fleksibel dan rasional dari pada Miarso bahwa model adalah
model Dick & Carey bila representasi suatu proses dalam
diterapkan untuk pembelajaran bentuk grafis dan/atau naratif,
klasikal di semua jenjang dengan menunjukkan unsur-unsur
pendidikan f o r ma l , mu l a i d a r i utama serta strukturnya.
pendidikan dasar sampai Dalam hal ini dimungkinkan
pendidikan tinggi, maupun penafsiran model naratif ke dalam
dipendidikan non formal. bentuk grafis, atau sebaliknya.
Selain itu model MPI juga Menurut Miarso, ada berbagai
dapat digunakan untuk karakteristik model pengembangan
mengembangkan berbagai produk instruksional, di antaranya adalah
pembelajran, baik yang berorientasi beracuan tujuan, keserasian tujuan,
pada sistem, pada produk media sistematik dan berpedoman pada
pembelajaran, maupun yang evaluasi.
beroriantasi pada kelas. Namun satu Banyak model pengembangan
hal yang perlu diperhatikan, bila yang telah di keluarkan oleh
suatu model pengembangan ahlinya. Namun tidak semua model
instruksional sudah menjadi suatu itu serupa dan sesuai digunakan
metodelogi dalam "Penelitian dan untuk memecahkan masalah.
Pengembangan” maka peneliti Suparman menjelaskan beberapa
harus taat azas terhadap prosedur model-model yang telah digunakan
yang ada pada model tersebut. oleh pendiri dan orang lain seperti
Sama halnya seperti kita mentaai system approach for education
prosedur dari metodelogi (SAFE), Michigan state University
penelitian lainny a. Instructional systems development
model, Project Minerva
4. Konsep Pengembangan Model instructional systems design,

9
teaching research system dan mata pelajaran IPA yang dapat
banathy instructional development dipelajari oleh guru (2) prinsip
system. keluwesan. Hal ini diwujudkan
Bila diperhatikan kelima dengan dimungkinkannya guru
model tersebut maka terdapat untuk memvariasikan metode, media
istilah-istilah yang berbeda yang dan gaya mengajar dalam proses
mereka gunakan kemudian terdapat pembelajaran sesuai dengan
urutan langkah-langkah yang kebutuhan peserta didik; (3) prinsip
ditempuh juga tidak selalu sama. Ini keterkinian. Hal ini diwujudkan
menunjukkan bahwa proses dengan tersedianya paket
pengembangan instruksional itu pembelajaran; (4) prinsip
tidak terdiri atas urutan langkah- kesesuaian. Hal ini diwujudkan
langkah yang baku, atau yang tidak dengan adanya program belajar yang
dapat ditawar lagi. Setiap model terkait langsung dengan kebutuhan
bertujuan untuk menghasilkan suatu pribadi dan keunikan masing-masing
sistem instruksional. Prosedur yang peserta didik; (6) prinsip efisiensi.
mirip digunakan antara satu dengan Hal ini diwujudkan dengan
yang lain, tetapi mereka pendayagunaan berbagai macam
menggunakan penjelasan urutan dan sumber belajar yang tersedia dengan
bahasa yang tidak selalu sama. seoptimal mungkin.
Beberapa contoh model Salah Satu Kerangka
pengembangan yang sering model pembelajaran yang
digunakan oleh pengembang dikembangkan berdasarkan pada
instruksional adalah model Dick and kerangka teori pembelajaran
Carry. Reigeluth dan Merrill yang
Prinsip yang menjadi acuan dapat terlihat pada gambar
dalam mengembangkan model berikut;
pembelajaran berbasis otak ini
mengacu pada pandangan Miarso
yang diuraikan sebagai berikut (1)
prinsip kemandirian. Hal ini
diwujudkan dengan adanya paket
pembelajaran berbasis otak dalam

10
Instruksional Subjek Matter Characteristich Student
Conditions Goals Contrainst Characteristics

Instructional Organizational Organizational Organizational


Methods Strategies Strategies Strategies
Micro Micro Micro
Macro Macro Macro

Instructional
Effectiveness
Outcomes
Efficiency
Appeal of the Instruction

Gambar 1. Model Reigeluth

Model Reigeluth ini dengan media, dan bentuk


menggambarkan bahwa ada 3 (tiga) pembelajaran yaitu 1) kegiatan pra
komponen utama yang harus pembelajaran, 2) kegiatan
diperhatikan dalam pengembangan pembelajaran/ penyampaian materi,
model pembelajaran, yaitu: (1) dan 3) prosedur kegiatan
kondisi pembelajaran, meliputi: (a) pembelajaran; (c) strategi
karakteristik pelajaran, yang pengelolaan pembelajaran mencakup
mencakup: tujuan pembelajaran dan antara lain: 1) penjadualan
karakteristik pelajaran IPA; (b) penggunaan strategi pembelajaran;
karakteristik guru; (2) metode 2) pembuatan catatan kemajuan
pembelajaran, meliputi: (a) strategi belajar peserta didik; 3) pengelolaan
pengorganisasian bahan pelajaran, motivasional; dan (3) pengembangan
mencakup antara lain bagaimana prosedur pengukuran hasil
merancang bahan untuk keperluan pembelajaran mencakup: (a)
belajar; (b) strategi penyampaian efektivitas; (b) efisiensi; (c) daya
mencakup antara lain: media tarik pembelajaran.
pembelajaran, interaksi pembelajar

11
Ada sejumlah model diformulasi dari Borg and Gall,
pengembangan pembelajaran. yaitu: Tahapan Pendahuluan: (1)
Model-model tersebut berbeda satu studi pendahuluan; Tahapan
sama lainnya. Namun semuanya Pengembangan: (2) perencanaan, (3)
mengandung tiga tahap, yaitu produksi tahap awal, (4) uji coba
mengidentifikasi, mengembangkan awal, (5) revisi produk utama, (6)
dan mengevaluasi atau merevisi. uji coba lapangan utama, (7) revisi
Perbedaan antara model yang satu produk operasional, (8) uji lapangan
dengan yang lain terletak pada operasional, (9) revisi produk final;
empat faktor, yaitu: tingkat Tahapan Implementasi: (10)
penggunaan, penggunaan istilah, menetapkan Model yang akan
jumlah langkah pada setiap tahap, digunakan.
dan lengkap tidaknya konsep dan
prinsip yang digunakan. Tahap 5. Batasan "Penelitian dan
analisis dan desain terdiri dari Pengembangan"
analisis kebutuhan, perumusan Hasil "Penelitian dan
tujuan umum, analisis pembelajaran, Pengembangan" adalah berbagai
analisis pengetahuan awal peserta produk instruksional yang
didik, perumusan tujuan khusus, berorientasi pada sistem/model
penentuan pokok-pokok isi pembelajaran, pada bahan
pelajaran. Sementara tahap pembelajaran, maupun yang
pengembangan meliputi pemilihan berorientasi pada kebutuhan
strategi pembelajaran yang terdiri satuan pelajaran. Lantas muncul
atas urutan pembelajaran, pemilihan pertanyaan tentang kepantasan
metode pembelajaran, pemilihan cakupan "Penelitian dan
media dan penentuan waktu, Pengembangan" bagi strata
pengembangan bahan belajar dan pendidikan yang berbeda, mulai
pengembangan buku panduan. dari S1, S2, sampai kepada S3.
Sedangkan tahap evaluasi mencakup Sebab secara metodologis
pengembangan alat evaluasi, uji metode penelitian dan
coba dan revisi. pengembangan, tahapannya
Operasionalisasi penelitian adalah sama untuk semua
ini, digunakan prosedur yang jenjang. Artinya semua akhir

12
dari penelitian dan melihat hasil yang
pengemb angan dari setiap sesungguhnya, yaitu sampai
jen jang strata mengh as ilk an apada produk didesiminasikan
produk pembelajaran siap pakai. dan dilakukan evaluasi
Sebagai wacana mungkin sumatif. Tahapan ini
ada baiknya, bila ditetapkan sebenarnya tidak terlalu berat,
batasan cakup an dari produk hanya saja diperlukan waktu
instruksional dari masing-masing yang cukup panjang untuk
strata yang ada sebagai acuan dari melihat hasilnya. Untuk
penelitian dan pengembangan ini. desiminasi produk
Misalnya untuk S1 cukup pembelajaran misalnya,
berorientasi pada satuan pelajaran, diperlukan waktu minimal satu
untuk S2 berorientasi pada produk semester sesuai dengan satuan
pembelajaran untuk satu mata waktu penyelenggaraan
pelajaran/mata kuliah, pembelajran. Ini artinya perlu
sedangkan untuk S3 minimal waktu lebih lama untuk
berorientasi pada pengembangan menyelesaikan masa studi.
model/sistem pembelajaran. Namun untuk satu karya
Dengan demikian ada kejelasan akademik yang akan
yang sangat kontras batasan berdampak pada suatu kualitas
produk pembelajaran yang pembelajaran, perlu kiranya
dikembangkan antara satu strata dipertimbangkan untuk
dengan strata lainnya. Ini berupa diterapkan pada jenjang strata
gagasan agar kedepan tidak terjadi satu sebagai salah satu opsi
hal-hal yang tidak di inginkan. lain dari Penelitian Tindakan
Bagaimana dengan batasan Kelas dan Quasi eksprimen
tahapan penelitiannya? Ini juga yang selama ini d o mi n a n
perlu adanya kepastian untuk dilakukan oleh mahasiswa.
masing-masing strata yang ada. Dengan demikian hasil-
Sebagai mo d e l penelitian hasil “penelitian dan
“R&D” sesungguhnya adalah pengembangan" akan menjadi
model penelitian yang bersifat solusi dalam meningkatkan
jangka panjang bila ingin kualitas pembelajaran. Sebab

13
setiap hasil dari "Penelitian dan penelitian pendidikan, dengan
Pengembangan" merupakan harapan, setiap hasil dari
produk inovatif yang "Penelitian dan Pengembangan"
memberi jaminan terhadap akan. Memberikan sumbangan
pencapaian tujuan/kompetensi yang positip terhadap
pembelajaran dari setiap mata peningkatan kualitas
pelajaran yang dikembangkan. pembelajaran di semua jenjang
pendidikan yang ada. Sebagai
III. KESIMPULAN model penelitian yang
Penelitian dan berorientasi pada
P e n g e mb a n g a n ( R e s e a r c h a n d pengembangan
Development) atau yang produkpembelajaran yang
dikenal dengan sebutan "R&D", inovatif, diharapkan akan dapat
sesungguhnya adalah suatu memberi banyak ragam cara
metode penelitian yang banyak belajar yang dapat dipilih peserta
digunakan di industri, baik didik sesuai dengan
industrial manufaktur maupun kebutuhannya. Hanya saja
industri produk olahan seperti kedepan semua institusi
makanan dan obat-obatan. pendidikan yang melakukan
Keberhasilannya untuk "Penelitian dan Pengemb an g an"
menghasilkan produk-produk per lu me ngemb ang kan sis te m
unggulan menarik para peneliti datab ase untuk mengh indar i
di bidang pendidikan untuk peng embangan produk
menerapkannya untuk pembelajaran yang tumpang
menghasilkan produk tindih.
pembelajaran yang dapat
meningkatkan kualitas
pembelajaran, bahkan kualitas
pendidikan pada umumnya.
Penelitian dan pengembangan
saat ini bukanlah hany a sebagai
wacana, tetapi telah memberi
warna baru dalam penelitian-

14
DAFTAR PUSTAKA

Reigeluth, Charles M. (Ed),


Instructional Design, Theories and
Dick, Walter dan Carey, Lou. The
Systematic Design of Instruction. Models: An Overview of Their
Palo Alto, California, Scott: Current Status, New Jersey:
Foreman and Company, 1996. Lawrence Erlbaum Associates
Publishers, 1983.
Gall, Meredith D.Gall Joyce P. & Borg,
Suparman, M. Atwi. Desain
Walter R. Educational Research
Instruksional, Jakarta: Pusat
An Introduction, Seventh Edition.
Penerbit Universitas Terbuka,
Boston: Pearson Education Inc,
2004.
2003.

Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih


Teknologi Pendidikan. Kencana
Jakarta, 2005

15

Anda mungkin juga menyukai