Pertemuan 1. Sensor Induktif
Pertemuan 1. Sensor Induktif
Sensor proximity induktif adalah salah satu jenis sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya suatu objek tanpa adanya kontak fisik. Objek yang dapat terdeteksi oleh sensor
proximity induktif adalah jenis-jenis logam seperti tembaga, baja, alumunium dan lain-lain. Simbol
dan bentuk sensor proximity induktif dapat dilihat pada Gambar 1 dan kontruksi Sensor Proximity
Induktif dapat dilihat pada gambar 2.
Sensor proximity induktif bekerja dengan menggunakan koil elektromagnetik yang akan mendeteksi
kehadiran suatu objek (logam) logam. Sensor proximity induktif bekerja dengan menggunakan
medan listrik yang akan mendeteksi kehadiran suatu objek (logam).
Pada Gambar 3. sensor proximity induktif terdiri dari empat komponen dasar :
Sensor proximity induktif membutuhkan sumber tegangan V(+) dan V(-) (10-30VDC) untuk bekerja.
Sensor proximity induktif bekerja seperti saklar pada umumnya.
Pada Gambar 4, jika permukaan pendeteksi sensor proximity induktif terkena objek (logam) pada
jarak 0mm – 4mm maka LED indikator menyala dan Vout akan mengeluarkan tegangan.
Gambar 5. Sensor Proximity Induktif tidak terkena objek (Logam)
Pada Gambar 5, jika permukaan pendeteksi sensor proximity induktif tidak terkena
objek (logam) pada jarak lebih dari 4mm maka LED indikator mati dan Vout tidak
akan mengeluarkan tegangan.
Beri sumber tegangan pada sensor proximity induktif pada kabel warna coklat dan biru V(+) = 10 V
sampai 30 V seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar 6. Sumber tegangan pada Sensor Proximity Induktif
Ukur tegangan luaran (Vout) sensor proximity induktif pada kondisi terkena objek
(logam) dan tidak terkena objek (logam).
Sensor proximity induktif ada dua jenis yaitu PNP N.O / N.C. dan NPN N.O / N.C:
Pada Gambar 8, pengoperasian atau pemasangan beban pada sensor proximity induktif PNP pada
suatu rangkaian yaitu dengan menggunakan kondisi aktif high. Contoh :
Gambar 9. Pemasangan beban pada kondisi aktif High Sensor Induktif jenis N.O.
Jika sensor tidak mendeteksi adanya objek (logam) maka tegangan luaran (Vout) akan
berlogika 0 (0V), kemudian saklar akan tetap terbuka (Normally Open) dan beban
(LED) tidak menyala.
Jika sensor mendeteksi adanya objek (logam) maka tegangan luaran (Vout) akan berlogika 1
(10 V), kemudian secara otomatis saklar akan tertutup (Normally Close) dan Beban (LED)
menyala.
Gambar 10. Pemasangan beban pada kondisi aktif High Sensor Induktif jenis N.C.
Sebaliknya untuk sensor proximity induktif PNP jenis N.C. (Normally Close) :
Jika sensor tidak mendeteksi adanya objek (logam) maka tegangan luaran (Vout) akan
berlogika 1 (10V), kemudian saklar akan tetap tertutp (Normally Close) dan beban
(LED) menyala.
Jika sensor mendeteksi adanya objek (logam) maka tegangan luaran (Vout) akan berlogika 0
(0 V), kemudian secara otomatis saklar akan terbuka (Normally Open) dan beban (LED) tidak
menyala.
Gambar 11. Cara kerja konfigurasi koneksi Sensor Proximity PNP dengan beban
Pada Gambar 11, ketika sensor proximity induktif diberi sumber tegangan V (+)
maka arus akan mengalir menuju emitter (E) transistor PNP dan menuju sirkuit
utama, jika Basis (B) transistor PNP tidak teraliri oleh arus dari output pendeteksian
objek (logam) sensor maka transistor tidak akan aktif dan arus tidak akan mengalir
menuju Collector (C) kemudian arus tidak akan mengalir menuju tegangan luaran
(Vout). Jika Basis (B) transistor PNP teraliri oleh arus dari output pendeteksian objek
(logam) sensor maka transistor akan aktif dan arus akan mengalir menuju Collector
(C) kemudian mengalir ke tegangan luaran (Vout) menuju beban dan selanjutnya
menuju ke sumber tegangan V (-).
Sensor Proximity Induktif NPN
Pada Gambar 12, pengoperasian atau pemasangan beban pada sensor proximity induktif NPN pada
suatu rangkaian yaitu dengan menggunakan kondisi aktif low. Contoh :
Gambar 13. Pemasangan beban pada kondisi aktif Low Sensor Induktif jenis N.O.
Jika sensor tidak mendeteksi adanya objek (logam) maka tegangan luaran (Vout) akan
berlogika 0 (0V), kemudian saklar akan tetap terbuka (Normally Open) dan beban
(LED) menyala.
Jika sensor mendeteksi adanya objek (logam) maka tegangan luaran (Vout) akan berlogika 1
(10 V), kemudian secara otomatis saklar akan tertutup (Normally Close) dan beban (LED)
tidak menyala.
Gambar 14. Pemasangan beban pada kondisi aktif Low Sensor Induktif jenis N.C.
Sebaliknya jika sensor proximity induktif NPN jenis N.C. (Normally Close) :
Jika sensor tidak mendeteksi adanya objek (logam) maka tegangan luaran (Vout) akan
berlogika 1 (10V), kemudian saklar akan tetap tertutup (Normally Close) dan beban
(LED) tidak menyala.
Jika sensor mendeteksi adanya objek (logam) maka tegangan luaran (Vout) akan berlogika 0
(0 V), kemudian secara otomatis saklar akan terbuka (Normally Open) dan beban (LED)
menyala.
Gambar 15. Cara kerja konfigurasi koneksi Sensor Proximity NPN dengan beban
Pada Gambar 15, ketika sensor proximity induktif diberi sumber tegangan V (+)
maka arus akan mengalir menuju beban kemudian menuju sirkuit utama, jika Basis
(B) transistor NPN tidak teraliri oleh arus dari output pendeteksian objek (logam)
sensor maka transistor tidak akan aktif dan arus tidak akan mengalir menuju
Collector (C) dan Emitter (E) kemudian arus tidak akan mengalir menuju tegangan
luaran (Vout). Jika Basis (B) transistor NPN teraliri oleh arus dari output
pendeteksian objek (logam) sensor maka transistor akan aktif dan arus akan
mengalir menuju Collector (C) kemudian mengalir ke tegangan luaran (Vout) menuju
beban dan selanjutnya menuju ke sumber tegangan V (-) sedangkan Emitter (E)
menuju ke sumber tegangan V (- ).