Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

PERPAJAKAN
SELASA, 9 NOVEMBER 2021

BERDOA SEBELUM MENGERJAKAN SOAL

1. Apa yang anda ketahui tentang SPT (Surat Pemberitahuan)?

2. Apa yang anda ketahui tentang NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)?

3. Pengenaan sanksi administrasi berupa denda tidak dapat dilakukan terhadap


subjek pajak yang bagaimana?

4. Jelaskan perbedaan pencatatan dan pembukuan dalam perpajakan!

5. Mr. Wilson seorang warga negara Indonesia keturunan Inggris ingin melakukan
banding. Jelaskan persyaratan yang harus Mr. Wilson penuhi untuk mengajukan
banding!

6. Tuan Abdullah adalah seorang pengusaha ternak kambing di Kabupaten


Tulungagung yang sukses. Namun hingga saat ini Tuan Abdullah belum memiliki
NPWP dan tidak melaksanakan kewajiban perpajakan. Tuan Abdullah menjadi
tokoh publik sehingga ada kemungkinan ditetapkan memiliki NPWP secara
jabatan. Jelaskan perbedaan konsekuensi jika Tuan Abdullah mendaftarkan diri
untuk memperoleh NPWP dan jika NPWP Tuan Abdullah ditetapkan secara
jabatan!
7. PT Jerami Pustaka merupakan perusahaan percetakan buku yang
berkedudukan di Malang. Perusahaan telah menyampaikan SPT Tahunan PPh
Badan untuk tahun pajak 2016 pada tanggal 29 April 2017. Berdasarkan Surat
Perintah Pemeriksaan (SP2) tanggal 16 Agustus 2017, Pemeriksa Pajak telah
melakukan pemeriksaan atas SPT Tahunan PPh Badan tersebut, dan kemudian
diterbitkan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) tanggal 28 Februari
2018. Perusahaan memberikan tanggapan atas SPHP pada tanggal 7 Maret
2018 yang menyatakan bahwa Perusahaan tidak setuju atas semua item koreksi
yang disampaikan dalam SPHP, tetapi semua poin tanggapan ditolak. Pada saat
pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Perusahaan menyetujui sebagian item
koreksi. Kemudian, DJP menerbitkan SKPKB tanggal 27 Maret 2018, dimana
pokok pajak yang kurang dibayar adalah sebesar Rp600 juta. Perusahaan
mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut pada tanggal 22 Mei 2018, dimana
Perusahaan membayar Rp50 juta (sejumlah yang disetujui pada saat
pembahasan akhir hasil pemeriksaan) sebelum mengajukan keberatan.
Permohonan keberatan tersebut ditolak seluruhnya oleh DJP dengan diterbitkan
Surat Keputusan Keberatan tanggal 6 Desember 2018. Karena tidak puas
dengan hasil tersebut, Perusahaan mengajukan banding pada tanggal 10
Januari 2019, dimana perusahaan tidak melakukan pembayaran apapun
sebelum mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Putusan Banding keluar
pada tanggal tertanggal 14 September 2019 yang memutuskan bahwa
Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian, dimana sebesar Rp250 juta dari total
pajak yang diajukan banding disetujui oleh Pengadilan Pajak.

Pertanyaan:

a. Berdasarkan kasus tersebut, kapan paling lambat Perusahaan dapat


mengajukan keberatan? Apa persyaratan yang harus dilengkapi pada saat
mengajukan keberatan? Jelaskan!
b. Apakah keputusan Perusahaan untuk hanya membayar Rp50 juta sebelum
mengajukan keberatan dan tidak membayar pajak terutang sebelum
mengajukan banding dapat diperkenankan? Jika tidak diperkenankan,
adakah sanksi yang dikenakan terkait hal tersebut? Jelaskan!
c. Seandainya Perusahaan tidak mengajukan banding, berapa jumlah pokok
pajak dan sanksi (jika ada) yang harus dibayar Perusahaan setelah Surat
Keputusan Keberatan keluar? Kapan batas paling lambat Perusahaan harus
membayar pokok pajak dan sanksi (jika ada) tersebut? Jelaskan!

UJIAN TENGAH SEMESTER


PERPAJAKAN
SELASA, 9 NOVEMBER 2021

Dosen: Henny Rakhmawati, SE, MSA

LEMBAR JAWABAN

NAMA : NADIA DWI ASTUTI

NPM : 2060302100123

KELAS : MANAJEMEN BM1/D

1. SPT adalah yang digunakan wajib pajak untuk melaporkan penghitungan pajak,
penghasilan, harta, objek pajak, atau kewajiban lainnya yang disebutkan dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan.

2. NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

3. Terdapat 8 situasi tertentu yang menyebabkan sanksi administrasi berupa denda


tidak dapat diterapkan. Berdasarkan pada Pasal 7 ayat (2) UU KUP, kedelapan hal yang
menyebabkan sanksi administrasi denda tidak dapat dikenakan ialah sebagai berikut:

• Wajib pajak orang pribadi yang meninggal dunia;

• Wajib pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas;

•Wajib pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing (WNA) dan tidak
lagi tinggal di Indonesia;

• Bentuk usaha tetap (BUT) yang tidak lagi melakukan kegiatan usaha di Indonesia;

• Wajib pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum dibubarkan
sesuai ketentuan yang berlaku;

• Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;

• Wajib pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dalam peraturan menteri
keuangan; atau

• Wajib pajak lain yang diatur dengan berdasarkan peraturan menteri keuangan.

4. Pencatatan adalah data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran penerimaan
bruto dan/atau penghasilan sedangkan , Pembukuan adalah adalah suatu proses
pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi
keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah
harga .

5. 1. Mengajukan banding kepada petugas pendaftaran dan memberikan Memori Banding


(apabila ada).
2. Petugas pendaftaran mencatat pendaftaran permohonan banding.
3. Panitera Muda memeriksa permohonan banding.
4. Panitera memeriksa permonohan banding dan menandatanganinya.
5. Petugas pendaftaran mengirim pemberitahuan banding, Memori Banding, dan
pemeriksaan berkas.
6. Petugas pendaftaran menerima Kontra Memori Banding (apabila ada) dari Termohon
dan mengirimkan salinannya kepada Pemohon.
7. Lalu, petugas pendaftaran mengirim bundel perkara ke Pengadilan Tinggi.

6. KASUS TUAN ABDULLAH


Sebenarnya jika Tuan Abdullah telah mendaftar NPWP maka tidak ada
konsekuensi yang berat untuk Tuan Abdullah.  Sebab jika Ia telah mendaftar
NPWP maka Tuan Abdullah akan mendapat subsidi bunga/margin yang
ditunjukkan untuk melindungi, mempertahankan, serta meningkatkan ekonomi
debitur dalam menjalankan usahanya. Pemberian subsidi ini juga merupakan
bagian dari upaya untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Dan salah satu syarat agar dapat memperoleh subsidi ini adalah debitur harus
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau mendaftar untuk mendapatkan
NPWP. Untuk debitur dengan plafon kredit/pembiayaan di atas Rp50 juta.
Sebaliknya, jika Tuan Abdullah tidak mendaftar NPWP, maka NPWP Tuan
Abdullah akan ditetapkan secara jabatan. Penerbitan NPWP secara jabatan
adalah penerbitan NPWP yang dilakukan terhadap wajib pajak yang tidak
melaksanakan kewajibannya mendaftarkan diri. Penerbitan NPWP secara jabatan
dilakukan Dirjen Pajak berdasarkan hasil pemeriksaan atau data/informasi milik
Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dasar hukum penerbitan NPWP secara jabatan
ini tertuang dalam Pasal 2 ayat (4) UU Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP) yang menyatakan Dirjen Pajak dapat menerbitkan NPWP
secara jabatan apabila wajib pajak tidak melaksanakan kewajibannya. Namun,
berbeda lagi jika NPWP Tuan Abdullah diterbitkan secara jabatan, maka
konsekuensinya adalah penerbitan NPWP secara jabatan untuk debitur UMKM
dengan plafon kredit hingga Rp50 juta dapat menjadi sarana DJP dalam
melakukan ekstensifikasi pajak. Maka bisa dilihat perbedaannya terletak pada
besarnya sarana DJB yang disediakan. Untuk Wajib Pajak yang telah mendaftar
maka bisa memperoleh PEN diatas 50juta, sedangkan bagi mereka (seperti Tuan
Abdullah) yang NPWP nya diterbitkan secara jabatan hanya bisa memperoleh
PEN maksimal 50juta.

7.Chases PT. JERAMI PUSTAKA


a. Sebuah perusahaan dapat mengajukan keberatan kurang lebih setelah 3 bulan SKP diajukan. Dari
kasus PT. Jerami Pustaka dapat diliat Perusahaan mereka mengajukan SKP pada tanggal 22 Mei
2018. Jadi dapat diambil kesimpulan, PT. Jerami Pustaka bisa mengajukan keberatan paling
lambat pada tanggal 22 Agustus 2018. 
Adapun syarat sebuah Perusahaan dalam mengajukan keberatan, diantaranya :
• Pengajuan keberatan dilakukan secara tertulis menggunakan bahasa Indonesia;
• Mengemukakan jumlah pajak terutang, jumlah pajak yang dipotong/dipungut atau jumlah rugi
menurut penghitungan wajib pajak disertai dengan alasan yang menjadi dasar penghitungan;
• Satu keberatan diajukan hanya untuk satu surat ketetapan pajak, satu pemotongan atau satu
pemungutan pajak (hal ini disesuaikan dengan kasus keberatan yang diajukan oleh wajib pajak
yang bersangkutan);
• Wajib pajak sudah melunasi pajak yang harus dibayar paling sedikit sesuai dengan jumlah
yang disetujui oleh wajib pajak dalam pembahasan hasil akhir, sebelum surat keberatan pajak
disampaikan (persyaratan ini hanya berlaku apabila keberatan diajukan atas kasus pajak kurang
bayar);
• Dapat diajukan dalam jangka waktu tiga bulan sejak surat ketetapan pajak dikirim atau sejak
terjadi pemotongan/pemungutan pajak oleh pihak ketiga. Kondisi ini tidak berlaku apabila wajib
pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena kondisi yang
terjadi di luar kekuasaan wajib pajak bersangkutan;
b. PT. Jerami Pustaka diperkenankan hanya membayar 50juta atau berapapun. Sebab sudah
tercantum Berdasarkan Pasal 25 ayat (3a) Undang-Undang tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP), apabila
wajib pajak ingin mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak,
wajib pajak diwajibkan untuk melunasi pajak yang masih harus
dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui oleh wajib pajak
dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan. Kewajiban pelunasan
pajak dimaksud harus dilakukan pada saat sebelum surat keberatan
disampaikan ke KPP. Disini juga tidak ada sanksi yang diberatkan
kepada PT. Jerami Pustaka, sebab diketahui bahwa jumlah pajak
menurut pembahasan akhir (disetujui) adalah Nihil sehingga jumlah
pajak yang harus dibayar oleh PT. Jerami Pustaka sebelum
mengajukan keberatan adalah paling sedikit sebesar RP0,00.
Dengan kata lain, PT. Jerami Pustaka tidak memiliki kewajiban untuk
melunasi pajak yang masih harus dibayar tersebut sebelum
mengajukan keberatan.
c. Maka apabila permohonan keberatan Wajib Pajak ditolak dan
Wajib Pajak tidak mengajukan banding maka Wajib Pajak dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen)
dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi
dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan. Jadi jika PT. Jerami Pustaka tidak mengajukan banding,
maka ia akan dikenai sanksi 50% dari jumlah pajak berdasakan
keputusan keberatan. 1 bulan untuk batas waktunya.

Anda mungkin juga menyukai