Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Angga Prakuso Ginting

NPM : 1910110035
UAS : Sejarah peradaban Islam
Kelas : IV REG 2 CLUSTER 3 B
Matkul : Sejarah Peradaban Islam
Dosen : Drs. Hasan Basri, MM

1. Jelaskan mengapa sejarah peradaban Islam dijadikan bagian dari peradaban dunia
terutama dari aspek ilmu pengetahuan
Jawaban
Karena sejarah peradaban Islam adalah sebagai pembawa risalah din al-Islam telah
melakukan revolusi mental, yang pada akhirnya dapat mengubah bangsa Arab
menjadi bangsa yang berperadaban. Perjalanan panjang umat Islam dari awal hingga
sekarang penuh dengan liku-liku, pasang surut kejayaan dan kehancuran telah
dialaminya. Pada masa klasik, umat Islam telah mampu membuktikan kejayaanya,
sehingga dapat menorehkan tinta emas dalam khazanah ilmu pengetahuan, terutama
pada masa khalifah Harun ar-Rasyid dan al-Makmun. Berbagai ilmu pengetahuan
yang dihasilkan masa itu telah dijadikan pedoman bagi ilmu-ilmu yang ada saat ini.
2. Kemukakan ciri-ciri peradaban Islam dari setiap priodesasi
Jawaban

a. Ciri-ciri Priodesasi klasik

Dimulainya periode ini yaitu sejak zaman Rasulullah SAW. Hingga Dinasti
Abbasiyah. Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang berbudi pekerti luhur sejak
beliau usia dini. Rasulullah tidak pernah ikut-ikutan kebiasaan buruk masyarakat
waktu itu, seperti minum khamr dan berjudi. Rasulullah sendiri mendapat julukan Al-
Amin yang artinya orang terpercaya karena sikapnya yang jujur dan tidak terpengaruh
kebiasaan buruk masyarakat saat itu. Ketika Rasulullah SAW di kota Mekkah,
dakwah beliau fokus ke pengajaran tauhid, baru setelah hijrah ke Madinah. Rasulullah
SAW membina masyarakat dengan membangun tauhid
Adapun yang menjadi ciri pada periode ini, dengan mengabaikan adanya dinasti-
dinasti yang tumbuh dan tenggelam di masa Dinasti Abbasiyah, kepala negara
(khalifah) tetap dijabat oleh seorang dan dianggap sebagai pimpinan tertinggi negara
walaupun hanya sekedar simbol. Dinasti Umayyah barat walaupun tidak mengakui
kedaulatan pemerintahan Abbasiyah, namun mereka tidak pernah mengklaim diri
sebagai khalifah.

b. Ciri-ciri pada masa pertengahan

ciri khas zaman ini yang paling unggul yaitu pada kemajuan ilmu pengetahunnya. para
ilmuwan banyak mengkaji serta pemberikan penemuan baru. di samping itu, pada zaman ini
banyak buku² yang mereka tulis.

c. Ciri-ciri pada masa modern

1. Peradaban islam pada masa modern muncul sebagai upaya pembebasan dari belenggu
penjajahan barat.
2. Perkembangan peradaban islam pada masa modern tidak bergerak cepat karena
mayoritas negara islamdisibukkan dengan usaha meraih kemerdekaan.
3. Adanya kesadaran pada sebagian besar negara islam untuk belajar dari kebangkitan
dunia barat dari keterpurukan.
4. Peradaban islam muncul untuk didedikasikan bagi kepentingan dan kemashalatan
umat islam.
5. Peradaban islam lebih banyak terfokus pada negara-negara islam yang berada
dibenua asia, timur tengah, dan benua afrika.
6. Seni sastra dan arsitek yang ada adalah pengembangan dari peradaban pada masa
kejayaan islam.
7. Adanya pengaruh peradaban barat terutama dalam bidang keilmuan

3. Apa yang melatarbelakangi lahirnya dinasi abbasiyah dan kemukakan dinasti-dinasti


yang berhasil di bangun dan dikembangkan oleh daulah abbasiyah
Jawaban:
Mulai berkuasanya dinasti abbasiyah yakni pasca dapat merebutnya dari Bani Umayyah dan
menundukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia.
 

Awal pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah ditandai oleh perbedaan pendapat oleh Dinasti
Umayyah di Andalusia (Spanyol). Di satu sisi, Abd al-Rahman al-amir (kantor pusat saat itu),
sementara di sisi lain, dia tidak tunduk pada khalifah di Baghdad. Pembangkangan Abd al-
Rahman al-Bani Abbas dalam kehidupan berbeda pendapat yang dilakukan oleh Muawiyah
terhadap Ali bin Abi Thalib. Dari segi durasi, kekuatan Dinasti Bani Abbas, termasuk yang
lama, yaitu sekitar lima abad.

Abu al-Abbas al-Safah (750-754 M) adalah pendiri dinasti Bani Abbasiyah. Tapi karena
kekuatannya sangat singkat, Abu Ja'far al-Mansoor (754-775 M) yang banyak berkontribusi
dalam menetapkan pemerintahan dinasti Bani Abbas. Pada tahun 762 Masehi, Abu Jafar al-
Mansur memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Hasyimiyah, lalu kembali ke Baghdad
dekat Ctesiphon, bekas ibu kota Persia. Karena itu, dinasti ibukota administrasi Bani Abbas
berada di tengah bangsa Persia.

Abu Jafar al-Mansur sebagai pendiri Muawiyah setelah Abu Abbas al-Saffah, digambarkan
sebagai kuat dan tegas, di tangannya Abbasiyah memiliki pengaruh yang kuat. Pada masa
pemerintahan Baghdad sangat dihormati dengan kekuatan Bizantium.

 Kekuatan dinasti Bani Abbas atau kekhalifahan Abbasiyah, dinasti Umayyah terus berkuasa.
Dinamai sebagai pendiri Khilafah Abbasiyah dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al
Abbas, paman Nabi Muhammad. Masa pemerintahannya berlangsung dalam rentang waktu
yang lama, mulai dari tahun 132 AH (750 M) sampai 656 H (1258 M).

4. Peradaban Islam sampai ke erofah barat, yang sekarang dikenal dengan negara
spanyol ketika Islam berkuasa di sepanyol, jelaskan dinamika politik dan Ilmu
pengetahuan pada masa itu
Meskipun sukses menaklukan Spanyol, Musa dan Thoriq akhirnya dipanggil pulang oleh
Khlifah Walid bin Abdul Malik. Banyak tawanan perang yang terdiri dari pangeran dan
bangsawan Spanyol, barang rampasan dibawa ke Damaskus sebagai penghormatan pada
khalifah. Di Andalusia, Musa meninggalkan anaknya, Abdul Aziz bin Musa. Sejak saat itu,
Andalusia menjadi provinsi (wulat) bagian dari Imperium Umayyah. Putra Musa itu menjadi
amir pertama dan memilih Sevilla sebagai pusat administrasi Andalusia. Sejak saat itu,
kekuasaan umat Islam di wilayah itu terus mengukuhkan kekuatan politiknya. Satu amir
beganti dengan amir baru. Dinamika politik dan perebutan kekuasaan terjadi. Sampai pada
masa Al Samah Ibnu Malik, amir ke-14, ibukota Sevilla dipindah ke Kordova. Kekuatan
politik dan perebutan kekuasaan tetap berlangsung antara pihak Mudariayah dan Yamaniah.
Sulit bagi kedua faksi itu untuk melakukan kompromi atau mencari jalan penyatuan. 
5. Ceritakan secara singkat tentang perang salib pada periode dinasti apa terjadinya dan
bagaimana akibatnya bagi dunia peradaban Islam
Jawaban
Salahuddin al-Ayyubi, yang dikenal oleh Orang Eropa dengan nama Saladin, ia juga bergelar
Sultan al-Malik al-Nashir ( Raja Sang Penakluk).Ia adalah pendiri dinasti Ayyubiyyah di
Mesir yang bertahan selama 80 tahun. Salahuddin berasal dari keluarga Kurdi di Azerbaijan,
yang berimigrasi ke Irak. Salahuddin al-Ayyubi merupakan pahlawan paling mengagumkan,
yang pernah dipersembahkan oleh peradaban Islam di sepanjang abad VI dan VII Hijriah.
Berkat Salahuddin, umat dan peradaban Islam terselamatkan dari kehancuran, akibat
serangan dari kaum Salib
6. Jelaskan perkembangan peradaban Islam pada masa dinasti Uthmaniyyah, safawi-
Qajar, dan mughal
Jawaban:

Kondisi kerajaan Safawi yang memprihatinkan itu baru bisa diatasi setelah raja Safawi
kelima, Abbas I naik tahta (1588-1628 M). Langkah- langkah yang ditempuh oleh Abbas I
dalam rangka memulihkan kerajaan Safawi adalah:

1.Berusaha menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash dengan cara membentuk pasukan


baru yang berasal dari budak-budak dan tawanan perang bangsa Georgia, Armenia dan
Sircassia.

2. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani dengan jalan menyerahkan wilayah
Azerbaijan, Georgia, dan disamping itu Abbas berjanji tidak akan menghina tiga Khalifah
pertama dalam Islam (Abu Bakar, Umar dan Usman) dalam khutbah-khutbah Jum’at. Sebagai
jaminan atas syarat itu, Abbas menyerahkan saudara sepupunya Haidar Mirza sebagai
sandera di Istambul.

Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kerajaan Safawi. Ia berhasil mengatasi
gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil
merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti
Tabriz, Sirwan dan sebagainya, yang sebelumnya lepas direbut oleh kerajaan Usmani.

Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik, melainkan
bidang lainnya juga mangalami kemajuan. Kemajuan-kemajaun itu antara lain:

a. Bidang Ekonomi Kemajuan ekonomi pada masa itu bermula dengan penguasaan atas
Kepulauan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun yang diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan
demikian Safawiyah menguasai jalur perdagangan antara Barat dan Timur. Di samping sektor
perdagangan, Safawiyah juga mengalami kemajuan dalam bidang pertanian, terutama hasil
pertanian dari daerah Bulan Sabit yang sangat subur (Fertile Crescent).

2.Bidang Ilmu Pengatahuan Sepanjang sejarah Islam Persia dikenal sebagai bangsa yang
telah berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
sejumlah ilmuan yang selalu hadir di Majelis Istana yaitu Baha al-Dina al-Syaerazi, generalis
ilmu pengetahuan, Sadar al-Din al-Syaerazi, filosof, dan Muhammad al-Baqir Ibn
Muhammad Damad, filosof, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan
observasi tentang kehidupan lebah.

b. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni Kemajuan bidang seni arsitektur ditandai dengan
berdirinya sejumlah bangunan megah yang memperindah Isfahan sebagai ibu kota kerajaan
ini. Sejumlah masjid, sekolah, rumah sakit, jembatan yang memanjang di atas Zende Rud dan
Istana Chihil Sutun. Kota Isfahan juga diperindah dengan kebun wisata yang tertata apik.
Ketika Abbas I wafat, di Isfahan terdapat sejumlah 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan
dan 273 pemandian umum. Unsur lainnya terlihat dalam bentuk kerajinan tangan, keramik,
permadani dan benda seni lainnya.

7. Jelaskan perkembangan politik Islam di Asia Tenggara pada masa kerajaan-kerajaan


Islam
Jawaban:
Sejarah dan peradaban islam di Asia Tenggara dapat kita lihat pada beberapa negara seperti
Filipina, Thailand, Singapura dan Malaysia. Minoritas muslim di Filiphina dan di Thailand
merupakan kedudukan yang tak menyenangkan karena berada pada palu Separatis yang
penuh semangat yang didukung oleh gerilya dan landasan-landasan persatuan nasional.
Lingkungan politik di Malaysia ini kelihatannya telah menandai kelangsungan kebangkitan
Islam. Meskipun sangat diragukan bahwa kalangan radikal dan fundamentalis akan mampu
mencapai tujuan mereka. Barangkali kita akan melihat kekerasan sporadis yang berlanjut
karena aktivitas-aktivitas yang frustasi. Yang lebih penting, kebijakan-kebijakan di Malaysia
telah membantu meningkatkan rasa identitas Islam dan ini akan menimbulkan pengaruh
jangka panjang dalam sistem-sistem politik mereka

8. Kemukakan tentang gerakan reformisme, meliputi sebab munculnya, gagasan pokok,


dan tokoh-tokohnya antara lain reformisme Islam
a. Ahmad Sirhindi (1564-1624)
b. Shah Wali Allah (1703-1762)
c. Gerakan Wahhabi di Arabia (Abad XVIII)
Jawaban:
a. Ajaran Ahmad Sirhindi menekankan penggabungan jalan sufi dan syariah, dengan
menyatakan bahwa “apa yang berada di luar jalan yang ditunjukkan oleh nabi itu
dilarang.” Arthur Buehler menjelaskan bahwa konsep syariah Sirhindi adalah istilah
multivalen dan inklusif yang mencakup tindakan lahiriah ibadah, keyakinan, dan jalan
sufi. Sirhindi menekankan inisiasi dan praktik sufi sebagai bagian penting dari
syariah, dan mengkritik para ahli hukum yang hanya mengikuti aspek lahiriah dari
syariah. Dalam kritiknya terhadap ahli hukum yang dangkal, ia menyatakan: “Untuk
cacing yang tersembunyi di bawah batu, langit adalah bagian bawah batu. Pentingnya
Ajaran Sufi dalam Tatanan Syariat
Menurut Simon Digby, “literatur hagiografis modern menekankan pengakuan Sirhindi
tentang pengulangan ajaran Islam yang ketat, peninggalannya terhadap syariat dan
nasehatnya untuk ketaatannya.” Berkomentar: “Patut dicatat bahwa sementara Syekh
Ahmad Sirhindi tidak pernah bosan menggambarkan detail terkecil dari pengalaman
Sufi, nasihatnya untuk mematuhi syariat tetap umum sampai ekstrem.” Friedmann
juga mengklaim “Syekh Ahmad Sirhindi terutama seorang sufi yang tertarik pertama
dan terutama dalam pertanyaan mistisisme. “Ahmad Sirhindi menulis surat kepada
kaisar mughal Jehangir yang menekankan bahwa dia sekarang memperbaiki jalan
yang salah yang diambil oleh ayahnya, kaisar Akbar.”
Keesaan penampilan dan keesaan makhluk Syekh Ahmad Sirhindi mengembangkan
gagasan wahdat ash-shuhūd (kesatuanpenyaksian). Menurut doktrin ini, pengalaman
persatuan antara Tuhan dan ciptaan adalah murni subyektif dan hanya terjadi dalam
pikiran Sufi yang telah mencapai keadaan fana ‘fi Allah (untuk melupakan segalanya
kecuali Allah SWT). Sirhindi menganggap wahdat ash-shuhūd lebih unggul daripada
wahdat al-wujūd (kesatuan makhluk), yang ia pahami sebagai langkah awal dalam
perjalanan menuju Kebenaran Mutlak.
b. Shah Wali Allah dan Sayyid Abul A’la Maududi adalah pemikir-pemikir Muslim dari
Anak-benua indo-Pakistan yang sangat terkemuka pada masanya, masing-masing
abad ke-18 dan 20. Kedua ulama ini yang masing-masing dipandang mewakili kaum
Modernis dan Tradisionalis hingga tingkat tertentu, mempunyai pemikiran yang
menyentuh spektrum yang cukup luas mulai dari ilmu agama tradisional seperti tafsir,
fiqh, bahasa Arab dan sejarah Islam hingga ilmu umum modern seperti ilmu ekonomi,
Pendidikan dan politik kenegaraan. Dari sekian banyak aspek pemikiran mereka
tersebut, pemikiran politik menjadi kajian utama dalam tulisan ini. Kemudian karena
konsep dasar filsafat politik adalah konsep negara, maka tulisan ini lebih diarahkan
pada pemikiran mereka yang menyangkut bentuk dan tujuan negara, peran kepala
negara, syarat kepala negara, gelar kepala negara, tugas kepala negara, dan jenis
golangan warga dari negara Islam. Kendati terdapat beberapa perbedaan dan sekaligus
persamaan, gagasan umum mereka adalah ingin melihat terciptanya umat Islam,
khususnya di Indo-Pakistan dan umumnya dunia Islam, bersatu padu di bawah
bendera Islam. Sejalan dengan pemikiran ini, mereka sependapat bahwa tujuan dari
negara Islam adalah untuk menjamin diterapkannya ajaran-ajaran lslam. Negara
bukanlah tujuan melainkan sekedar alat untuk mencapai tujuan yang lebih luas dan
mulia yang dalam bahasa Iqbal dimaksudkan “untuk mewujudkan Kerajaan Tuhan di
Bumi”.
c. Wahabi lebih tepatnya Wahhabisme (bahasa Arab: ,‫ وھﺎﺑﯾﺔ‬translit. Wahhābiyah ) atau
Salafi adalah sebuah aliran reformasi keagamaan dalam Islam.[1] Aliran ini
berkembang dari dakwah seorang teolog Muslim abad ke-18 yang bernama
Muhammad bin Abdul Wahhab yang berasal dari Najd, Arab Saudi.[2] Aliran ini
digambarkan sebagai sebuah aliran Islam yang “ultrakonservatif”,[3] “keras”,[4] atau
“puritan”;[5][6] Abdul Wahhab dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Ibnu Taymiyyah dan
mempertanyakan interpretasi Islam dengan mengandalkan Alquran dan hadits.[12] Ia
mengincar “kemerosotan moral yang dirasakan dan kelemahan politik” di
Semenanjung Arab dan mengutuk penyembahan berhala, pengkultusan orang-orang
suci, pemujaan kuburan orang yang saleh, dan melarang menjadikan kuburan sebagai
tempat beribadah.
9. Jelaskan dampak kemajuan barat atas dunia Islam dan bagaimana respons dunia barat
terhadap dampak tersebut
Jawaban:
Dampak positif dan negatif dari dominasi peradaban Barat dalam Pendidikan Islam
Pemanfaatan peradaban barat dalam pendidikan Islam memberi dampak Positif terhadap
Islam tetapi pada sisi yang peradaban ini juga mempunyai Pengaruh negatif terhadap dunia
Islam. Dampak positif dari dominasi peradaban Barat dalam pendidikan Islam Antara lain
bahwa:
a. Keberadaan peradaban Barat itu telah mengefektifkan sekaligus Mengefisiensikan
proses pelaksanaan pendidikan Islam. 2. Kemajuan peradaban Barat telah
menyadarkan dunia Islam akan Ketinggalannya, sehingga menggugah hati mereka
untuk berusaha keras menuju Penguasaan kembali ilmu pengetahuan dan peradaban
yang pernah dimiliki oleh Orang Islam.
b. Keberadaan peradaban Barat memudahkan transfer ilmu pengetahuan, nilai-Nilai
keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi muda, Sehingga
mereka betul-betul siap mengarungi kehidupan sekarang dan yang akan Datang. Dampak
negatif dari dominasi peradaban Barat dalam pendidikan Islam Antara lain: 1. Menyebabkan
terjadinya dikotomi dan dualisme pendidikan sebagai Pengaruh faham sekuler yang
berkembang di Barat.
Dari segi ekonomi justru menguras masyarakat Islam untuk mengeluarkan Biaya yang besar
untuk membeli produk-produk teknologi Barat, sebagai alat Yang modern untuk dipakai
dalam dunia pendidikan.
c. Melemahkan “kreatifitas” untuk menciptakan media dalam pendidikan Islam karena,
menganggap bahwa teknologi Barat telah menyiapkan berbagai Fasilitas pendidikan
yang dibutuhkan mulai dari yang sederhana sampai yang Paling canggih.

Anda mungkin juga menyukai