Dosen pembimbing
ALIFAH PADANG
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
serta hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas..
Harapan penyusun, semoga makalah ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan yang
lebih kepada pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat pula dalam bidang keperawatan
khususnya bagi proses pembelajaran Keperawatan komunitas.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penyusun harapkan untuk perbaikan baik dari segi materi maupun teknik
penulisan.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat dari hasil sensus penduduk
yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal
sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan
tingkah laku sosial ekonomi penduduk. (bahan kuliah dan makalah kesehatan)
Dibanding dengan negara-negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia menempati urutan
ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina dan India. Indonesia merupakan negara yang sedang
membangun dengan mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius disertai dengan,
yaitu jumlah penduduk yang sangat besar disertai dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi
dan persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal ,
tetapi juga akan merupakan beban dalam pembangunan. .
berencana bertujuan turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh
masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian
diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan
penduduk dengan perkembangan produksi dan jasa.
2. RUMUSAN MASALAH
Dalam hal ini, demografi menitik beratkan perhatiannya terhadap hal utama yang dapat diamati,
yaitu:
1. Pengertian Penduduk
2. Dinamika Kependudukan
3. Faktor-faktor Demografik yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk
4. Transisi Demografik
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pelayanan
KB pada jurusan D3 Kebidanan Semester IV
4. MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Konsep kependudukan Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. PENGERTIAN PENDUDUK
Penduduk adalah Mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau berdomisili di dalam
suatu wilayah Negara ( Menetap ) – Lahir secara turun temurun & besar di Negara itu
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih
tinggal di daerah lain.
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi
pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard.
John Graunt adalah seorang pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan
kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk.
Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan
ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu demografi. Berbagai aspek
perilaku manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonimi, dan geografi. Demografi banyak
digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti
pengencer hingga pelanggan potensial (Wikipedia,2009).
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dianmika kependudukan manusia.
Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah
penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis
kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang
didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
2. DINAMIKA KEPENDUDUKAN
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut selalu terjadi dan
dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang ´Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai Perkembangan Kependudukan. Perkembangan
kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang terjadi secara mauoun karena perilaku yang
terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya. Perubahan alami tersebut adalah karena kematian
dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi atau
pindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk tersebut akan
berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur penduduk dan jenis kelamin
penduduk.
Yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah :
a. Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat berbagai keadaan atau
perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi terdiri dari
beberapa hal, yaitu :
o Jumlah penduduk
o Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku bangsa, pendidikan, agama, pekejaan,
dan lain-lain
o Proses demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk
b. Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Dikenal 2 macam pengukuran, yaitu :
o Angka Absolut
o Angka Relatif
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa di samping jumlah absolutnya yang tetap tinggi,
persoalan kependudukan di Indonesia meliputi persebaran serta kualitas penduduk dipandang
dari sudut sumberdaya manusia secara keseluruhan.
Keterangan :
Cbr : crude birth rate (angka kelahiran kasar)
L : jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 : konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (cbr) di bedakan menjadi tiga macam.
- cbr < 20, termasuk kriteria rendah
- cbr antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
- cbr > 30, termasuk kriteria tinggi
2) Angka kelahiran khusus (age specific birth rate/asbr)
angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000
penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. asbr dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
keterangan :
- asbr: angka kelahiran khusus
- li : jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
- pi : jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
1.000 : konstanta
keterangan :
gfr = angka kelahiran umum
l = jumlah kelahiran selama satu tahun
w(15 – 49) = jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000 = konstanta besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
1) angka kematian kasar (crude death rate/cdr) angka kematian kasar yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. cbr dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
keterangan :
asdr = angka kematian kasar
m = jumlah kematian selama satu tahun
p = jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = konstanta
kriteria angka kematian kasar (cdr) dibedakan menjadi tiga macam.
- cdr kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
- cdr antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
cdr lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi
2) angka kematian khusus (age specific death rate/asdr) angka kematian khusus yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu
dalam waktu satu tahun. asdr dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
Keterangan :
Asdr = angka kematian khusus
Mi = jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.000 = konstanta
3) angka kematian bayi (infant mortality rate/imr) angka kematian bayi yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000
kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. Imr dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
ini.
Keterangan :
Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini.
v imr kurang dari 35, termasuk kriteria rendah
v imr antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang
v imr antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi
v imr lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor penghambat.
3) MIGRASI
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi
adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut
telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi
A.transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam
wilayah republik indonesia).
B.urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar)
C.emigrasi (perpindahan penduduk dari dalanegeri kemudian menetap di luar negeri).
D. Imigrasi (kebalikan dari emigrasi)
E. Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)
1) migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan
bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi.
2) migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan
menetap di wilayah tujuan. Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari
daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari
daerah tujuannya.
Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ketempat lain dengan tujuan untuk
menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih. Terdapat beberapa kriteria migran diantaranya:
1) Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan (Depedency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur
0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurutr usia yakni rasio
ketergantungan muda dan rasio ketergantungan tua.
Rasio ketergantungan merupakan indicator demografi yang sangat penting. Semakin tingginya
presentase dependency ratio menunjukan semakin tingginya beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan presentase dependency ratio yang
semakin rendah menunjukan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk memembiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Rasio ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah pnduduk usia belum produktif
(0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah
Dimana
RK Total = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RK Muda = Rasio Ketergantungan Panduduk Usia Muda
RK Tua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P (0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P (65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P (15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64)
Konsep perkawinan lebih difokuskan kepada keadaan dimana seorang laki-laki dan seorang
perempuan hudup bersama dalam kurun waktu yang lama. Dalam hal ini hidup bersama dapat
dikukuhkan dengan perkawinan yang syah sesuai dengan undang-undang atau peraturan hukum
yang ada (Perkawinan de jure) ataupun tanpa pengesahan perkawinan (de facto). Tetapi untuk
keperluan studi demografi, badan pusat statistic mendefinisikan seseorang berstatus kawin
apabila mereka terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan baik yang tinggal bersama
maupun terpisah yang menikah secara syah maupun yang hidup bersama yang oleh masyarakat
disekelilingnya dianggap syah sebagai suami isteri (BPS, 200). Indikator perkawinana berguna
bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program kependudukan terutama dalam pengembangan
program-program peningkatan kualitas keluarga dan perencanaan keluarga.
3) Pengaruh Program KB
Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam analisa keluarga berencana (KB)
beserta definisinya.
a. Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang istrinya berusia 15-49 tahun.
b. Pemakai alat/cara KB adalah seseorang yang sedang atau pernah memakai alat/cara KB.
c. Pernah memakai alat/cara KB (ever user) adalah seseorang yang pernah memakai alat/cara
KB.
d. Pemakai alat/cara KB aktif (Current User) adalah seseorang yang sedang memakai alat/cara
KB.
e. Alat/cara KB adalah alat/cara yang digunakan untuk mengatur kelahiran.
Kebutuhan KB yang tidak dipenuhi (Unment need) adalah presentase perempuan usia subur yang
tidak ingin mempunyai anak lagi, atau ingin menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai
alat/cara KB.
4. TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas yang besar. Perubahan
atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada posisi stabil pada tingkat kelahiran tinggi,
menjadi turun ke stabil pada kelahiran dan kematian rendah.
A. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya masih alami tingkat
kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi
lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga
tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
B. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi, misalnya
dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik
akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan semakin baik.
Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat
kesehatan dan lain- lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk
alami, seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka
pertumbuhan 2,32 % per tahun.
D. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan
mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah indonesia sedang
menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa
pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan
peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.
Menurut blacker (1947) ada 5 phase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya phase 2
dan 3 adalah phase transisi.
5. Tahap menurun
Tingkat kelahiran: rendah
Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami: negatif
Contoh: jerman timur & barat tahun ‘75
Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara-negara
berkembang. Bila di eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan sosio
ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara berkembang lebih karena
pengaruh faktor-faktor lain seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian
pemerintah, modernisasi, pembangunan dll.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu negara
karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Dengan persebaran
penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai beban sosial,
ekonomi dan ling¬kungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin
meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan untuk
membuka dan mengem¬bangkan wilayah baru guna memperluas lapangan kerja dan
me¬manfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah penduduk yang lebih
sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hidup, kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.
DAFTAR PUSTAKA
Biran Afandi, Kontrasepsi, Keluarga Berencana, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina
Pustaka, Sarwono Prawiroharjo, 1991
BKKBN, Gerakan Keluarga Berencana Nasional, Jakarta, 1998
BKKBN, Kependudukan KB dan KIA, Bandung Balai Litbang, 1999.