Anda di halaman 1dari 202

Dr. Muh. Sabandi, M.

Si

Perencanaan
Bisnis

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019
Perencanaan
Bisnis

Reviewer :
1. Dr. Wening Patmi Rahayu, S.Pd, M.M
2. Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos, M.M

Pengembang Media :
Sigit Wahyudi, S.Pd, M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya Modul Perencanaan Bisnis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Modul Perencanaan Bisnis ini memuat terkait materi (1) Proses


perencanaan bisnis dan strategi bisnis serta pemilihan model bisnis; Proses
perencanaan bisnis dan strategi bisnis, (2) Pemilihan ide perencanaan bisnis;
Analisis lingkungan eksternal dan internal; Analisis Strategi bisnis dan matrix
SWOT/TOWS, (3) Model bisnis kanvas, (4) Alternatif Pemilihan Strategi Bisnis
dan strategi fungsional. Modul Perencanaan Bisnis bertujuan supaya mahasiswa
PPG mampu menganalisis dan mempraktekkan perencanaan bisnis.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada pihak-pihak


terkait yang telah membantu dalam penyusunan Modul Perencanaan Bisnis ini,
baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga Modul Perencanaan Bisnis
ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali,
didalam penyusunan Modul Perencanaan Bisnis ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam
hal pengkonsolidasian kepada pihak-pihak terkait, yang kadang kala hanya
menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran
yang membangun untuk lebih menyempurnakan Modul Perencanaan Bisnis kami
dilain waktu.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata
kami mengharapkan Modul Perencanaan Bisnis ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Jakarta, November 2019

Penulis
PENDALAMAN MATERI PERENCANAAN BISNIS

MODUL 1 KB 1: PROSES PERENCANAAN BISNIS DAN STRATEGI


BISNIS SERTA PEMILIHAN MODEL BISNIS

Nama Penulis:

Dr. Muhammad Sabandi, S.E., M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019

i
Daftar Isi

Halaman Judul ........................................................................................................ i


Daftar Isi ................................................................................................................. ii
Pendahuluan ........................................................................................................... iii
A. Deskripsi Singkat .................................................................................... iii
B. Relevansi ................................................................................................. iii
C. Petunjuk Belajar ...................................................................................... iii
Kajian Materi ...........................................................................................................1
A. Capaian Pembelajaran ...............................................................................1
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan...............................................1
C. Pokok-Pokok Materi .................................................................................1
D. Uraian Materi ............................................................................................1
1. Konsep dan Kegunaan Perencanaan Bisnis ..........................................1
2. Ciri-Ciri dan Karakteristik Perencanaan Bisnis ...................................6
3. Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis dan Pengaruhnya ........................8
4. Siklus dan Tahapan Proses Perencanaan Bisnis .................................15
5. Proses Perencanaan Strategi dalam Bisnis .........................................26
6. Proses Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif Perencanaan Bisnis ........34
E. Contoh Rencana Bisnis ...........................................................................36
F. Forum Diskusi .........................................................................................46
Rangkuman ............................................................................................................47
Tes Formatif ...........................................................................................................49
Daftar Pustaka ........................................................................................................53

ii
Pendahuluan

A. Deskripsi Singkat
Kegiatan pembelajaran ini disusun dalam bentuk modul dengan membahas
materi proses perencanaan bisnis dan strategi bisnis kerja pemilihan model
bisnis atau proses perencanaan bisnis dan strategi bisnis. Penulisan modul ini
diharapkan dapat membekali instruktur dan calon guru atau peserta PPG
mampu melakukan perencanaan, memilih model, dan menentukan strategi
bisnis yang dapat diimplementasikan di masa mendatang.

B. Relevansi
Penulisan kegiatan belajar dalam bentuk modul ini diharapkan membantu
instruktur dan atau calon guru atau peserta PPG untuk memahami materi
perencanaan bisnis khususnya dibidang proses perencanaan bisnis dan strategi
bisnis.

C. Petunjuk Belajar
Petunjuk belajar dalam kegiatan belajar ini: (1) memperhatikan instruktur
dalam menyampaikan dan mengajarkan materi, kemudian (2) diskusi
berkaitan dengan materi-materi lain yang terkait untuk memperdalam materi
dengan cara mencari informasi melalui media internet dan bertukar informasi,
serta (3) mengerjakan latihan soal dalam modul ini sesuai dengan materi yang
telah dipelajari kemudian dicocokkan dengan kunci jawaban untuk
mengetahui jawaban yang benar.

iii
Kajian Materi

A. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam kegiatan belajar ini: (1) mencetak lulusan
atau calon guru peserta PPG yang berketerampilan melakukan perencanaan
dan strategi bisnis untuk menciptakan peluang atau kesempatan kerja, dan (2)
mencetak lulusan atau calon guru yang berketerampilan serta ahli sesuai
dengan capaian lulusan.

B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Calon guru atau peserta PPG memahami dan mengimplementasikan
perencanaan bisnis dan strategi bisnis kemudian memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam menciptakan peluang bisnis.

C. Pokok-Pokok Materi

1. Konsep dan Kegunaan Perencanaan Bisnis


2. Ciri-Ciri dan Karakteristik Perencanaan Bisnis
3. Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis dan Pengaruhnya terhadap
Kegiatan Usaha
4. Siklus dan Tahapan Proses Perencanaan Bisnis
5. Proses Perencanaan Strategi dalam Bisnis
6. Proses Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Perencanaan Bisnis

D. Uraian Materi
1. Konsep dan Kegunaan Perencanaan Bisnis
a. Konsep Perencanaan Bisnis
Bisnis merupakan kegiatan strategis dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat luas. Setiap individu dalam kehidupan pasti memerlukan
produk baik berupa barang maupun jasa yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup. Menurut Anda,

1
bagaimana bisnis itu dapat memenuhi kebutuhan dan mempertahankan
hidup manusia? Jadi, apa yang dimaksud dengan bisnis? Seperti yang
kita tahu bahwa suatu bisnis atau usaha tidak dijalankan tanpa rencana
dan tidak langsung berkembang dan sukses. Menurut Anda, apa yang
dimaksud dengan rencana?
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan
merupakan fungsi yang terpenting dibandingkan dengan fungsi
manajemen lainnya yaitu pengorganisasian, pengarahan, pengendalian
dan penilaian. Ayuningtyas (2013) menyatakan bahwa perencanaan
memiliki 4 (empat) pengertian, yaitu: (1) Penetapan suatu sasaran atau
target perusahaan, (2) Perumusan posisi perusahaan pada saat ini, (3)
Pengidentifikasian faktor pendukung dan penghambat untuk mencapai
sasaran, dan (4) Penyusunan langkah-langkah untuk mencapai sasaran
atau target yang ditentukan.
Rangkuti (2010) menyatakan perencanaan bisnis merupakan alat
yang digunakan untuk mencapai sasaran atau target perusahaan dalam
bidang bisnis atau usaha. Maksud dari perencanaan bisnis sebagai alat
adalah untuk mengambil keputusan dan kebijakan suatu perusahaan.
Selain itu, perencanaan bisnis juga dapat digunakan untuk memperjelas
rencana-rencana bisnis atau usaha yang diharapkan, sehingga dapat
mengetahui posisi perusahaan, arah dan tujuan perusahaan, serta cara
atau langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran
yang diinginkan. Definisi perencanaan bisnis dalam Nurmalina et al.
(2016), sebagai berikut: “Business plan is any plan that works for a
business to look ahead, allocate resources, focus on key points, and
prepare for problems and opportunities.”
Artinya, perencanaan bisnis merupakan berbagai kumpulan
perencanaan yang digunakan dalam suatu bisnis untuk melihat arah masa
depan, pengalokasian sumber daya, dan memfokuskan pada poin-poin
penting untuk mencapai sasaran bisnis, dan mempersiapkan diri terhadap
masalah yang akan muncul dan memperoleh peluang yang ada untuk

2
dimanfaatkan dalam mempercepat pengembangan bisnis. Akan tetapi,
banyak orang yang berfikir bahwa penyusunan rencana bisnis hanya
digunakan untuk mengajukan modal bisnis padahal perencanaan bisnis
yang telah disusun juga digunakan untuk menjalankan bisnis,
memberikan arah menjalankan bisnis dan mengendalikan kegiatan bisnis
yang menyimpang atau tidak sesuai. Berdasarkan pengertian-pengertian
di atas, perencanaan bisnis adalah suatu dokumen tertulis yang
terstruktur dan secara sistematis menggambarkan suatu bisnis atau usaha
yang diusulkan baik yang disusun untuk bisnis baru ataupun bisnis
lanjutan dari bisnis yang sudah ada sebagai follower.

b. Kegunaan Perencanaan Bisnis


Kegunaan bisnis memiliki tujuan yaitu untuk mengidentifikasi
kesempatan dan ruang lingkup bisnis, mengidentifikasi dari faktor
pendorong kesuksesan bisnis, menggambarkan metode-metode dalam
mendayagunakan kesempatan bisnis tersebut dan alat untuk
meningkatkan pendapatan dan memperoleh modal tambahan dari pihak
lain.
1) Menurut Nurmalina et al. (2016), kegunaan rencana bisnis sebagai
berikut:
a) Mendorong pelaku bisnis untuk berfikir ke arah masa depan.
b) Membantu menilai dan memperoleh pelanggan, wilayah
pemasaran/place setting, strategi harga/price setting, dan
kondisi kompetisi dengan bisnis lainnya baik terdahulu atau
pioneer.
c) Menuntun dan mengarahkankan posisi kompetisi atau
persaingan ke arah yang lebih baik.
d) Memfokuskan bisnis terhadap penyelewengan dan
penyimpangan dari rencana bisnis yang sudah ditetapkan.
e) Mendukung dalam membuat kebiajakan atau keputusan
f) Menentukan jumlah modal atau investasi yang diperlukan.

3
g) Sebagai instrumen bisnis yang paling efektif
h) Mengevaluasi perkembangan bisnis yang sudah diraih dan
perbaikan jika dirasa ada penyimpangan.
2) Sementara itu kegunaan perencanaan bisnis menurut Pramudiana,
Rismayani, and Rahmawati (2016), sebagai berikut:
a) Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan untuk menjalankan
bisnis.
b) Membuat pelaku bisnis menjadi lebih fokus pada tujuan
bisnis.
c) Membantu pelaku bisnis dalam menghadapi persaingan
dengan kompetitor.
d) Membantu menentukan bisnis yang cocok sesuai dengan
yang ingin dijalankan oleh pelaku dengan pertimbangan
keterbatasan waktu, tenaga, pemikiran, modal, serta
kemampuan.
e) Memudahkan pelaku bisnis mengetahui cara menghasilkan
pendapatan (income) dari bisnisnya.
f) Mengetahui total biaya yang akan dikeluarkan baik biaya
awal pendirian maupun operasional.
g) Mengetahui tingkat laba/ keuntungan/ profit dari bisnis.

Mengetahui apa
yang dibutuhkan
Mengetahui Membuat fokus
tingkat laba tujuan bisnis

Kegunaan
Perencanaan Membantu
Mengetahui
Bisnis menghadapi
biaya dan
investasi persaingan

Pedoman Menentukan
mendapatkan bidang bisnis
pendapatan secara jelas

4
Gambar 1. Kegunaan Perencanaan Bisnis
Sumber: Pramudiana et al. (2016)

3) Selain yang disebutkan sebelumnya, kegunaan perencanaan


bisnis dalam Raja, Jalu, and Vincent (2010) dan sebagai berikut:
a) Kegiatan bisnis yang dilakukan akan pada jalur yang benar
sesuai dengan perencanaan bisnis yang telah ditetapkan dan
pedoman untuk mempertajam rencana yang diharapkan.
Perencanaan bisnis digunakan sebagai instrumen/alat untuk
mengajukan dan mencari dana dari pihak ketiga seperti
investor, lembaga keuangan, perbankan dan lainnya.
b) Perencanaan bisnis memiliki 3 kegunaan yaitu: (1)
memberikan arah kemana bisnis akan dituju, (2)
memperlihatkan posisi bisnis saat ini, dan (3) memberikan
cara bagaimana mencapai sasaran atau tujuan yang hendak
dicapai dari posisi saat ini.
c) Perencanaan bisnis yang baik dapat membantu
pengoptimalan atau memaksimalkan penggunaan sumber
daya yang ada.
d) Perencanaan yang baik dan matang dapat mewujudkan
kegiatan ekonomi dan bisnis yang optimal dengan peluang
yang lebih baik.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan dari kegunaan perencanaan
bisnis yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
perencanaan bisnis yang baik digunakan sebagai panduan bagi pelaku
bisnis untuk mencapai tujuan, memonitoring penyimpangan yang terjadi,
memperoleh pengajuan modal, dan mendorong pelaku bisnis untuk
mengekplorasi ide.

5
2. Ciri-Ciri dan Karakteristik Perencanaan Bisnis
a. Ciri-Ciri Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis yang baik seharusnya memberikan manfaat
kepada pelaku bisnis, dapat mengembangkan bisnis, dan sukses dalam
meningkatkan pendapatan bisnis, selain itu, ciri-ciri perencanaan bisnis
yang baik sebagai berikut:
1) Dapat menarik investor untuk mendapatkan modal bisnis.
2) Perencanaan bisnis disusun tepat, tidak panjang/terlalu pendek.
3) Memberikan pemahaman mengenai sasaran yang akan dicapai.
4) Memberikan pernyataan mengenai keuntungan bisnis yang akan
dijalankan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
5) Memberikan bukti yang kuat mengenai kemampuan barang yang
diproduksi di dalam pasar.
6) Tingkat pengembangan produk yang akan dicapai.
7) Penjelasan mengenai proses produksi dan perhitungan biaya yang
dikeluarkan.
8) Menggambarkan tim manajemen profesional dan berpengalaman
dalam bidang-bidangnya.
9) Proyeksi segi keuangan dapat dipercaya dan meyakinkan.
10) Menjelaskan bagaimana investor mendapatkan pengembalian
dana atau keuntungan dari modal yang ditanamkan kurang lebih
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun perusahaan berjalan.
Menurut Pramudiana et al. (2016), mengemukakan bahwa ciri
perencanaan bisnis yang baik sebagai berikut:
1) Pemahaman atas bisnis sendiri
Adanya perencanaan bisnis menuntut pelaku atau pemilik bisnis
untuk memahami bisnisnya sebelum membuat orang lain paham
dan tertarik akan bisnisnya.
2) Kebutuhan akan pendanaan/ modal
Pendanaan atau permodalan butuh sebuah dokumen yang tertulis
untuk dicermati oleh calon investor sebelum menanamkan

6
modalnya pada suatu bisnis yang diajukan.
3) Kemitraan strategis
Calon mitra membutuhkan draft untuk bisa diteliti untuk
membuat keputusan yang tepat dan tidak menyesal di kemudian
hari.
4) Penjelasan kepada pemasok dan pelanggan
Perencanaan bisnis dapat menunjukkan keseriusan calon pelaku
bisnis untuk menjalankan bisnisnya.
5) Upaya menarik pihak-pihak penting
Dengan proposal perencanaan bisnis yang menarik membuat
pembaca proposal tertarik dan antusias dalam memahami
pandangan, visi dan misi bisnis.

Dipahami oleh
pelaku bisnis itu
sendiri

Proposal untuk Ciri-ciri Proposal


kemitraan Perencanaan pendanaan dari
strategis Bisnis pihak ketiga

Penjelasan Upaya menarik


kepada pemasok pihak-pihak
dan pelanggan penting

Gambar 2. Ciri-Ciri Perencanaan Bisnis


Sumber: Pramudiana et al. (2016),

b. Karakteristik Perencanaan Bisnis


Karakteristik perencanaan bisnis yang baik dalam Nurmalina et al.
(2016), sebagai berikut:
1) Penyusunan dari perencanaan bisnis layak mempertimbangkan
kebutuhan dan keinginan dari tiap-tiap bisnis.

7
2) Penyusunan perencanaan bisnis harus mengidentifikasi secara
jelas mengenai karakteristik dari bisnis yang sedang atau akan
dilaksanakann, sehingga pihak yang tertarik atau yang
berkontribusi dapat melihat secara jelas perkembangan bisnis di
masa yang akan datang.
3) Penyusunan perencanaan bisnis harus memuat asumsi sebagai
dasar seperti dasar perhitungan proyeksi dari penjualan, asumsi
strategi yang akan dilakukan, besarnya permintaan dan
perhitungan harga pokok penjualan (HPP) serta strategi
manajemen lainnya guna mengembangkan bisnis tertentu.
4) Beberapa hal yang harus dihindari dari penyusunan perencanaan
bisnis, yaitu: (1) tujuan atau sasaran tidak jelas dan realistis, (2)
ketidak realistis dan ketidak jelasan yang timbul dari kegagalan
dalam mengantisipasi masalah (3) tidak ada komitmen para
pelaku bisnis dalam membuat keputusan, dan (4) tidak ada
market niche yaitu fokus pasar yang dituju/dibidik.

3. Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis dan Pengaruhnya


terhadap Kegiatan Usaha
Perencanaan bisnis memiliki cakupan yang sama dengan penjelasan
karakteristik yang harus ada dalam perencanaan bisnis yang sudah
dijelaskan sebelumnya, disini akan dijelaskan dengan lebih jelas dan
terperinci, dalam Rangkuti (2010) sebagai berikut:

a. Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis pada Kegiatan Usaha


1) Lembar Judul atau Sampul Paling Luar
Lembar judul atau sampul luar berisi judul dan nama usaha yang
diusulkan dan ditampilkan dengan menarik agar calon investor
tertarik untuk membaca lebih lanjut. Di sampul juga perlu
diisikan mengenai nama perusahaan, alamat, nomor telepon
perusahaan, produk atau jasa yang dihasilkan, dan hal-hal lain
yang dianggap penting.

8
2) Ringkasan Eksekutif
Ringkasan menjelaskan daya tarik dari bisnis yang diusulkan dan
dapat mengundang investor membaca dengan antusias lembar
demi lembar proposal perencanaan bisnis yang telah dibuat.
Maksimal 2 halaman dan tidak menuliskan hal-hal atau perkiraan
yang berlebihan.

Gambar 3. Contoh Sampul Proposal Bisnis

3) Daftar Isi
Daftar isi meliputi daftar tabel, daftar diagram, daftar gambar,
dan istilah-istilah jika ada.
4) Latar Belakang Masalah dan Perusahaan
Latar belakang dalam perencanaan bisnis memuat beberapa hal-
hal, seperti:
a) Rencana pengembangan bisnis
b) Kondisi keuangan perusahaan.
c) Pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam bisnis.
d) Sejarah berdirinya perusahaan.
5) Produk dan jasa yang diberikan oleh perusahaan
Penjelasan tentang produk atau jasa yang dihasilkan dapat

9
diperinci menjadi tiga bagian yaitu:
a) Penjelasan bisnis yang dijalankan berisi jenis bisnis,
pengembangan, atau franchise, produk atau jasa yang
dihasilkan, aspek legalitas, penjelasan bisnis dapat
menghasilkan keuntungan, penjelasan tentang bisnis apakah
merupakan bisnis baru, dan hubungan dengan pemasok
nantinya.
b) Produk atau jasa yang dihasilkan, yaitu berisi penjelasan
mengenai produk yang dijual dan memberikan keuntungan,
paling banyak diminati oleh konsumen, dan memiliki
keunggulan dibanding produk lainnya.
c) Lokasi bisnis untuk menjalankan usaha, berisi penjelasan
mengenai luas bangunan untuk bisnis, alasan pemilihan
lokasi tersebut, deskripsi fasilitas-fasilitas yang memadai, dan
faktor yang diperlukan berkaitan dengan lokasi yang dipilih.
6) Kondisi Pasar dan Strategi Pemasaran
Dalam rrencana bisnis umumnya memuat sebagai berikut:
a) Profil konsumen yaitu penjelasan konsumen dan target pasar
yang akan dituju
b) Potensi pasar dan harapan di masa yang akan datang.
c) Market share dan kemungkinan perubahannya di masa
mendatang.
d) Analisis kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan
metode statisitik atau lainnya dengan data informasi hasil
riset konsumen dan pesaing.
e) Karakteristik konsumen, penjelasan mengenai mengapa dan
bagaimana cara dan di mana membeli.
f) Tingkat persaingan, meliputi siapa saja kompetitor,
kompetitor terkuat yang ada, dan bagaimana harga dan
strategi pemasaran yang diterapkan oleh kompetitor.
g) Keunggulan kompetitif yang dimiliki dan yang membuat

10
bisnis memenangkan persaingan.
h) Strategi pemasaran menerangkan promosi, penjualan, strategi
harga, dan pemasaran lainnya.
i) Rencana pengembangan marketing di masa yang akan
datang.
7) Kondisi Persaingan
Pedoman penyusunan perencanaan bisnis pada bagian ini sebagai
berikut:
a) Menyebutkan paling tidak 3 pesaing terdekat.
b) Kondisi bisnis pesaing.
c) Memetik pengalaman dari kegiatan operasional dari bisnis
pesaing.
d) Faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan pesaing.
e) Perbedaan produk dengan produk yang dihasilkan pesaing.
8) Kondisi Harga
Beberapa yang sangat penting diperhatikan dalam menetapkan
strategi harga produk yang akan dihasilkan, sebagai berikut:
a) Harga dibuat berdasarkan berapa banyak biaya yang
dikeluarkan.
b) Harga yang dibuat ditetapkan dibawah harga yang ditawarkan
pesaing.
c) Harga yang ditetapkan dapat bervariasi dan bisa berada diatas
harga yang dihasilkan pesaing.
d) Harga diperinci berdasarkan pelayanan misalnya perbaikan
dari komponen bisnis, biaya material, tenaga kerja, overhead
pabrik, dan lainnya.
9) Kondisi Promosi dan Iklan
Kegiatan promosi juga perlu direncanakan dengan baik misalnya
dengan iklan yang menerangkan produk yang ditawarkan
mencakup harga, spesifikasi dari produk, dan dimana
memperolehnya.

11
10) Strategi Manajemen dan Kondisi Manajemen
Pada bagian ini menjelaskan detail bagian yang meliputi:
a) Daftar riwayat hidup dari manajer senior.
b) Struktur organisasi
c) Penjelasan sistem penggajian, bonus, dan tunjangan lain.
d) Strategi yang akan dilakukan manajemen untuk mengelola
bisnis serta target yang akan dicapai.
e) Penjelasan mengenai keahlian dan total pekerja.
f) Penjelasan mengenai kelemahan manajemen dan cara
mengatasinya.
g) Penjelasan mengenai kekuatan yang diperlukan untuk
memperoleh peluang dan mengatasi tantangan.
h) Alokasi pekerjaan: sudah ditentukan atau tidak.
i) Penjelasann mengenai bentuk bantuan apa yang diperlukan.
j) Penjelasan mengenai peningkatan produktivitas bisnis oleh
karyawan dengan cara bentuk insentif
11) Strategi Keuangan dan Kondisi Keuangan
Pada bagian ini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut:
a) Berapa modul yang dimiliki?
b) Berapa besar dana yang dibutuhkan?
c) Berapa besar biaya operasional?
d) Sistem akuntansi apa yang digunakan?
e) Berapa besar penjualan yang ingin dicapai?
f) Berapa profit yang diinginkan untuk masa mendatang?
Dan sebagainya untuk mempertajam analisis keuangan.

12
Gambar 4. Contoh Rencana Anggaran

12) Lampiran-Lampiran
Pada bagian ini memuat lampiran cara penghitungan dan data
selain di isi proposal perencanaan bisnis untuk memperjelas dan
mempertajam isi dari proposal.

b. Pengaruh Perencanaan Bisnis terhadap Kegiatan Usaha


Pengaruh perencanaan bisnis pada kegiatan usaha sebagai berikut:
1) Terkendalinya kegiatan usaha atau bisnis terjadi karena
digunakannya perencanaan bisnis sebagai alat pedoman dan
pengawasan melakukan kegiatan operasional.
2) Mudah untuk mengetahui kegiatan menyimpang dan tidak sesuai
dengan perencanaan yang dilakukan oleh pelaku bisnis.
3) Segala kegiatan usaha dapat dilakukan secara tertib dan teratur
sesuai dengan prosedur atau tahapan dalam perencanaan bisnis.
4) Memperoleh pembiayaan atau modal dari pihak lain seperti
lembaga bank atau investor lainnya.
5) Dapat mengatur dengan siapa pelaku bisnis akan bekerjasama
untuk saling menguntungkan baik bagi pelaku bisnis sendiri,
investor dan pemasok.
6) Dapat memperoleh kontrak besar dari perusahaan-perusahaan

13
besar untuk dikerjakan oleh pelaku bisnis yang mengajukan
proposal perencanaan bisnis.
7) Tenaga kerja yang ahli dan memiliki keahlian yang handal serta
sesuai dengan criteria yang diperlukan dapat tertarik untuk
bergabung yang dampaknya adalah dapat meningkatkan
produktivitas bisnis.

Kinerja Tujuan yang akan


datang (Aset bertambah
dan profit berlanjut)

Strategi dan program kerja untuk


menghidupkan dan menumbuhkan
bisnis
Titik 0
Waktu

Gambar 5. Grafik Perencanaan Bisnis


(Pramudiana, Rismayani, & Rahmawati, 2016: 2).

Berdasarkan gambar 3 tentang grafik perencanaan bisnis


menjelaskan bahwa perencanaan bisnis mencakup dua hal yang utama
yaitu waktu dan kinerja. Perencanaan dijadikan sebagai tolak ukur dalam
memulai suatu bisnis. Bisnis akan bermula dari titik nol baik waktu
maupun kinerja kemudian seiring berjalannya waktu, perencanaan bisnis
berisi rencana-rencana untuk mencapai sasaran di masa mendatang
melalui strategi dan program kerja untuk mengembangkan bisnis. Bisnis
berkembang berarti aset bertambah dan profit juga berkelanjutan.
Pengaruh-pengaruh yang timbul dari perencanaan bisnis sebagai berikut:
1) Mencetak wirausahawan yang handal dan sukses karena
memiliki perencanaan yang besar untuk selalu berkembang.
2) Menciptakan dan semakin luas lapangan kerja akibat dari
berkembangnya suatu bisnis.
3) Menumbuhkan jiwa yang mandiri, optimis dan pantang

14
menyerah.
4) Menumbuhkan perekonomian dan mensejahterakan masyarakat
luas.
5) Menghasilkan produk yang inovatif dan bernilai tinggi.
4. Siklus dan Tahapan Proses Perencanaan Bisnis
a. Siklus Proses Perencanaan Bisnis
Berdasarkan siklus proses perencanaan bisnis pada gambar 6 dimulai
dari (1) rencana, (2) aksi, (3) tindak lanjut, dan (4) Hasil. Untuk
penjelasan sebagai berikut:

1) Rencana
Dalam menjalankan suatu bisnis dibutuhkan perencanaan yang
terbentuk dalam proposal perencanaan bisnis yang berisi
berbagai langkah dan prosedur kegiatan yang berkaitan dengan
bisnis dapat meliputi perencanaan pasar, perencanaan produksi,
perencanaan pasar, perencanaan keuangan, perencanaan resiko,
dan perencanaan kemitraan seperti investor atau partner
business.
2) Aksi
Setelah penyusunan proposal perencanaan bisnis selesai maka
tahap berikutnya adalah aksi, yaitu melaksanakan dan
mengimplementasikan isi dari proposal perencanaan bisnis.
3) Tindak lanjut
Setelah aksi maka terjadi tindak lanjut atas aksi tersebut,
misalnya ada penyelewengan atau keluar dari jalur dalam
perencanaan bisnis maka hal yang harus dilakukan adalah
melakukan revisi dan perbaikan.
4) Hasil
Hasil merupakan keluaran atau output yang berasal dari
pelaksanaan perencanaan bisnis. Hasil yang diharapkan dalam
suatu bisnis adalah diperolehnnya pendapatan dan keuntungan

15
yang optimal. Keuntungan yang optimal ini akan di gunakan
kembali untuk perencanaan bisnis periode selanjutnya.

HASIL

Simple
Specific TINDAK LANJUT
RENCANA
Realistic
Complete

AKSI
Gambar 6. Siklus Proses Perencanaan Bisnis
Sumber: Nurmalina et al. (2016)

Gambar siklus proses perencanaan bisnis dalam Astha (2016),


sebagai berikut:

Persiapan Proses
Perencanaan

Review dan Analisis Situasi:


Revisi
Perencanaan Faktor Internal &
Faktor Eksternal

Monitoring Visi, Misi


Kegiatan &Tujuan

Penganggaran Tindak Lanjut

16
Gambar 7. Siklus Proses Perencanaan Bisnis
Sumber: Astha (2016)

Berdasarkan siklus proses perencanaan bisnis pada Gambar 7 tentang


siklus proses perencanaan bisnis dijelaskan masing-masing sebagai
berikut:

1) Persiapan proses perencanaan


Dalam menjalankan suatu bisnis membutuhkan perencanaan
yang terbentuk menjadi proposal perencanaan bisnis yang berisi
berbagai langkah dan prosedur berkaitan dengan bisnis dapat
meliputi perencanaan pasar, perencanaan produksi, perencanaan
pasar, perencanaan keuangan, perencanaan resiko, dan
perencanaan kemitraan seperti investor atau partner business.
2) Analisis situasi (faktor internal dan faktor eksternal)
Isi dari tiap bagian-bagian perencanaan dalam proposal
perencanaan bisnis berisi analisis situasi. Situasi faktor internal
adalah analisis kekuatan dan kelemahan dalam perusahaan,
sedangkan situasi faktor eksternal dipengaruhi oleh peluang dan
ancaman di luar perusahaan baik analisis internal dan eksternal
perencanaan pasar, perencanaan produksi, perencanaan pasar,
perencanaan keuangan, perencanaan resiko, dan perencanaan
kemitraan.
3) Visi, Misi, dan Tujuan
Visi, misi, dan tujuan dalam Ayuningtyas (2013), sebagai
berikut:
a) Visi adalah gambaran keadaan kehidupan atau yang dicita-
citakan akan terjadi di masa mendatang.
b) Misi adalah alasan mendasar yang dimiliki oleh perusahaan
mengenai alasan perusahaan tersebut didirikan dan ada.
c) Tujuan adalah penyederhanaan hal-hal yang harus dikerjakan
untuk mewujudkan yang dicita-citakan.

17
4) Tindak lanjut
Setelah penyusunan proposal perencanaan bisnis sudah selesai
maka tahap berikutnya melaksanakan dan mengimplementasikan
isi dari proposal perencanaan bisnis. Adanya kegiatan yang tidak
sesuai dalam perencanaan bisnis maka hal yang harus dilakukan
segera kembali ke jalur perencanaan bisnis.
5) Penganggaran
Penganggaran adalah mendistribusikan dana untuk keperluan
menjalankan dan mengimplementasikan proposal perencanaan
bisnis yang telah disusun. Perencanaan bisnis juga digunakan
untuk memperoleh dana atau penganggaran dari investor untuk
menjalankan dan mengembangkan bisnis yang disusun oleh
pelaku bisnis yang tertuang dalam dokumen tertulis yang disebut
proposal perencanaan bisnis.
6) Monitoring kegiatan
Monitoring kegiatan adalah kegiatan mengawasi kegiatan atas
pelaksanaan dari proposal perencanaan bisnis yang telah disusun.
Apabila ada penyelewengan atau kegiatan tidak sesuai dengan
jalur maka dapat diarahkan ke jalur yang sesuai agar tepat dan
efektif mencapai tujuan bisnis.
7) Review dan revisi perencanaan
Apabila persoalan dan tantangan berkembang dan tidak dapat
diatasi dengan antisipasi yang sudah ditentukan dalam proposal
perencanaan bisnis maka, pelaku usaha dapat melakukan analisis
dan perbaikan proposal perencanaan bisnis agar tepat dan efektif
mencapai tujuan bisnis.

18
b. Tahapan Proses Perencanaan Bisnis
Tahapan proses memulai dan menjalankan bisnis dalam Nurmalina
et al. (2016), sebagai berikut:

Ide Bisnis

Analisis Analisis Peluang


kekuatan/Strength dan /Opportunity dan
kelemahan/weakness Ancaman/Weakness
Perencanaan
Bisnis

Perencanaan Perencanaan
Perencanaan pasar keuangan, resiko
produksi & SDM
& kemitraan

Memulai dengan Tindakan

Monitoring & Evaluasi

Gambar 8. Tahapan Proses Memulai dan Menjalankan Perencanaan


Bisnis
Sumber: Nurmalina et al. (2016)

Penjelasan tahapan proses pada gambar 8, sebagai berikut:

1) Mengeksplorasi ide bisnis dan fokus pada satu ide yang


diinginkan.
Tahapan mencari ide bisnis dalam Pramudiana et al. (2016)
sebagai berikut:

19
 Apa yang dimiliki  Mengamati
 Apa yang orang  Diferensiasi
dibutuhkan orang  Mengamati
lain tempat  Adaptasi
 Apa yang sudah  Membaca
dikerjakan orang publikasi  pengembangan
lain  Melihat tren

Gambar 9. Tahapan Mencari Ide Bisnis


Sumber: Pramudiana et al. (2016)

2) Menganalisis faktor internal (kekuatan/strength dan kelemahan/


weakness usaha yang dibidik) dan faktor eksternal (peluang/
opportunity dan ancaman/threatness dari luar usaha atau bisnis)
yang dapat mempengaruhi keberjalanan bisnis yang akan
dilakukan.
3) Menyusun proposal perencanaan bisnis yang berisi perencanaan
pasar, perencanaan produksi & sumber daya manusia (SDM),
dan perencanaan keuangan, resiko & kemitraan.

Perencanaan pasar

Menggambarkan banyaknya permintaan produk yang dihasilkan


perusahaan, apakah mampu menciptakan pasar. Selain itu juga
memuat potensi pasar dan prospeknya dimasa mendatang, profil
dari konsumen serta kecenderungan perubahannya, tingkat
persaingan, keunggulan kompetitif.

20
Perencanaan produksi

Bagian yang menjelaskan detail mengenai cara pembuatan produk/


jasa yang akan dibuat. Penjelasan dari produk atau jasa dapat
diperinci menjadi tiga bagian yaitu:

(1) Penjelasan aspek legalitas, jenis bisnis atau usaha, produk atau
jasa yang dihasilkan dan spesifikasinya, penjelasan bisnis yang
dilakukan, bagaimana dengan keuntungan yang akan diperoleh,
bagaimana hubungan dengan pemasok dan pihak perbankan.

(2) Penjelasan mengenai produk atau jasa apa yang hasilkan?


Apakah dapat memberi keuntungan pada konsumen? Apakah
kapasitas sudah jenuh di pasaran? Apa keunggulan produk? dan

(3) Penjelasan mengenai tempat bisnis, meliputi apa saja yang


diperlukan terkait dengan lokasi yang dipilih, luas bangunan,
alasan memilih lokasi tersebut, dan keterangan mengenai fasilitas-
fasilitas yang ada.

Perencanaan SDM

Menggambarkan proses penyiapan sumber daya manusia (SDM)


yang kompeten dimulai dari proses rekruitmen SDM yang
sistematis. Rekruitmen merupakan bagian dari perencanaan SDM
untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan
memperhatikan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan
sekarang dan pengembangan di masa mendatang. Proses
rekruitmen sebagai berikut: (1) Lowongan pekerjaan, (2) Analisis
pekerjaan, (3) Mencari kandidat, (4) Seleksi surat lamaran, (5)
Interview kandidat, (6) Seleksi dan penunjukan, (7) Induksi dan
21
pelatihan, (8) Evaluasi karyawan.
Perencanaan keuangan, resiko & kemitraan

Menggambarkan perhitungan keuangan dan sumber pendanaan


serta proyeksi pendapatan, biaya-biaya, dan keuntungan.
Menggambarkan resiko yang dapat terjadi ketika menjalankan
bisnis disertai dengan partisipasinya atau dengan cara lain
mengalokasikan dana dengan tepat sasaran untuk menghasilkan
keuntungan yang maksimal dan dapat memberikan keuntungan
mitra sebagai investor.

4) Memulai mengimplementasikan proposal perencanaan bisnis


yang telah disusun. Pengimplementasian proposal perencanaan
bisnis tersebut harus dilaksanakan berdasarkan dengan tahapan
atau prosedur dalam proposal perencanaan bisnis tersebut.
5) Monitoring dan evaluasi perencanaan bisnis (perencanaan pasar,
perencanaan produksi & sumber daya manusia (SDM), dan
perencanaan keuangan, resiko & kemitraan).
Tahapan menyusun perencanaan bisnis dalam Pramudiana et al.
(2016), sebagai berikut:
1) Ide Bisnis
Ide biasanya dapat muncul dan berkembang di dalam benak
pikiran manusia, mungkin muncul kapan saja dan di mana saja.
Untuk dapat direalisasikan ke dalam perencanaan bisnis
dikerucutkan sehingga mudah untuk dilaksanakan. Ide yang
berada di dalam benak wirausahawan akan tumbuh dan dapat
memberikan beberapa motivasi kuat yang akan digunakan untuk

22
mengkaji serta membuat ide-ide.
2) Tahap Perumusan Konsep Bisnis
Perumusan konsep bisnis memiliki tujuan yaitu untuk mengubah
ide bisnis menjadi pemikiran, yang kemudian pemikiran tersebut
dirumuskan menjadi konsep bisnis. Konsep bisnis merupakan
penjabaran suatu ide bisnis menuju dimensi bisnis yang lebih
relevan. Konsep bisnis yang dirumuskan harus dapat
membuktikan apa yang akan menjadi nilai dari sebuah bisnis.
Proposisi apa yang ditawarkan kepada konsumen, apa yang
menjadi sumber penerimaan dan biaya apa yang harus
dikeluarkan. Konsep bisnis harus memunculkan model bisnis.
3) Tahap Studi Kelayakan Bisnis
Tahap selanjutnya adalah konsep bisnis selanjutnya harus
disetujui kelayakan usahanya. Beberapa faktor yang harus
diselesaikan ketika wirausaha melakukan analisis kelayakan
bisnis sebagai berikut:
a) Kelayakan pasar dan pemasaran, yang meliputi:
(1) Potensi pasar dan pangsa pasar
(2) Produk, promosi, harga dan distribusi.
(3) Segmenting, penargetan, dan positioning
b) Kelayakan operasional / teknis, yang meliputi:
(1) Pasokan bahan baku produksi.
(2) Peralatan dan mesin.
(3) Kebutuhan tenaga kerja skill atau unskill untuk produksi
(4) Teknik produksi.
c) Kelayakan manajemen dan organisasi, yang meliputi:
(1) Kebutuhan karyawan administrasi
(2) Desain organisasi
d) Kelayakan keuangan, yang mencakup:
(1) Sumber dana dan modal
(2) Proyeksi arus kas & laba rugi

23
(3) Analis Kelayakan: Net Present Value, Interest Rate of
Return (IRR), dan Payback Period (PP).
4) Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Perbedaan mendasar antara kegiatan studi kelayakan bisnis dan
penyusunan Rencana Bisnis berkaitan dengan aspek manajemen
strategik dan operasionalnya. Dalam studi kelayakan bisnis
analisis yang dilakukan bertujuan untuk melihat layak tidaknya
sebuah bisnis agar pelaksanaannya dapat efisien. Sementara
dalam Rencana Bisnis, pimpinan puncak suatu bisnis sebagai ahli
strategi akan mengajukan bisnis baru yang akan dijalankan di
dalam semua portofolio bisnis yang disesuaikan dengan visi,
misi, dan tujuan yang ingin dicapai dalam jangka panjang.
Dalam Rencana Bisnis harus terlihat rencana tindakan (action)
untuk merealisasikan bisnis yang disetujui. Rencana Bisnis
sudah ada arahan untuk merealisasikan bisnis lengkap dengan
rencana cadangannya, jika rencana utama gagal.
Bab 1. Visi dan Misi Perusahaan.
a. Visi wirausahawan terhadap perusahaan.
b. Di bidang apa perusahaan bergerak.
c. Dasar yang membuat perusahaan unik.
d. Sumber keunggulan kompetitif dari perusahaan.
e. Prinsip dan nilai-nilai yang dianut perusahaan.
Bab 2. Analisis Lingkungan Eksternal dan Pasar.

a. Perspektif masa depan industri.


b. Perkiraan ukuran pasar.
c. Analisis persaingan.
d. Segmen pasar yang dimasuki.
e. Perkiraan kebutuhan dan preferensi konsumen
terhadap harga dan kualitas.
Bab 3. Deskripsi Usaha Produk yang dihasilkan

24
a. Produk yang dihasilkan
b. Ruang lingkup bisnis.
c. Cakupan geografis
d. Jasa pelayanan yang diberikan
Bab 4. Rencana Produksi / Operasional

a. Pemilihan lokasi (lokasi pabrik)


b. Izin bangunan
c. Proses produksi
d. Rencana tata letak
e. Sumber-sumber bahan baku
f. Keadaan gedung dan perlengkapannya
Bab 5. Rencana Pemasaran

a. Segmentasi pasar, target pasar, dan positioning


b. Penetapan harga
c. Pelaksanaan distribusi
d. Promosi yang akan dilakukan
e. Pengembangan produk
Bab 6. Perencanaan Organisasi

a. Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi


b. Uraian mengenai tanggung jawab dan kompetensi
c. Kebutuhan kompetensi pegawai
Bab 7. Proyeksi Keuangan

a. Perhitungan laba rugi


b. Anggaran operasional
c. Anggaran Investasi
d. Neraca keuangan

25
Adapun gambar tahapan menyusun perencanaan bisnis menurut
Pramudiana et al. (2016), sebagai berikut:

Ide Bisnis
Sesuatu yang ada dalam pikiran

Perumusan Konsep Bisnis


Penjabaran ide bisnis

Studi Kelayakan Bisnis


Menilai kelayakan konsep bisnis

Penyusunan rencana tindakan


Rencana tindakan untuk merealisasikan bisnis

Gambar 10. Tahapan Menyusun Perencanaan Bisnis


Sumber: Pramudiana et al. (2016)

5. Proses Perencanaan Strategi dalam Bisnis


Proses perencanaan strategi dalam bisnis dalam Ayuningtyas (2013),
sebagai berikut:
Adapun penjelasan pada gambar 11 tentang proses perencanaan bisnis

26
sebagai berikut:
a. Memulai dan menyetujui suatu proses perencanaan strategis.
Sebaiknya ppersetujuan awal meliputi:
1) Tujuan dari upaya yang dilakukan.
2) Waktu dan bentuk pelaporan.
3) Langkah-langkah awal dari proses.
4) Fungsi, fungsi dan keanggotaan dari tim perencanaan strategis.
5) Peranan, fungsi dan perwakilan dari beberapa kelompok yang
berkuasa untuk melihat lebih jauh dari upaya yang telah
dilakukan, seperti komite yang mengkoordinasi perencanaan
strategis.
6) Komite sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan
proses-upaya dengan upaya-upaya.
7) Beberapa batasan yang penting atau batas-batas dari upaya yang
dilakukan.
1
Menyetujui dan memulai suatu proses perencanaan strategis.

2 Mengidentifikasi tugas-tugas organisasional.

3 Mengklarifikasi misi dan nilai dalam suatu organisasi

4 Menimbang faktor lingkungan internal dan eksternal untuk


mengidentifikasi SWOT

5
Mengidentifikasi persoalan strategi organisasi.

6 Merumuskan strategi untuk memproses persoalan-persoalan.

7
Meninjau ulang dan mengadopsi perencanaan dan strategi
aperncanaan strategis.
8 Membuat visi dari organisasi yang efektif

9 Mengembangkan proses implementasi yang efektif.

10 Menilai ulang strategi dan proses perencanaan strategis. 27


Gambar 11. Proses Perencanaan Strategi
Sumber: Ayuningtyas (2013)

b. Mengidentifikasi tugas-tugas organisasional.


Beberapa anggota organisasi umumnya banyak yang tidak mengerti
mengenai tugas-tugas informal, khususnya politik. Banyak
organisasi yang membuat kesalahan yang mendasar seperti:
1) Ketidak tahuan tentang apa yang seharusnya mereka perbuat.
2) Mereka percaya sangat sukar ditekan dan didesak dalam setiap
kegiatan-kegiatannya.
3) Mereka mempertimbangkan bahwa mereka tidak berbicara
tentang melakukan sesuatu hal, mereka tidak diperbolehkan
untuk melakukan hal tersebut.
c. Mengklarifikasi misi dan nilai dalam suatu organisasi.
Misi dan Tugas suatu organisasi, keduanya menyediakan
kebenaran yang sangat penting agar tetap ada/eksis. Misi dan
tugas organisasi merupakan poin ke depan dengan penekanan akhir
organisasi dalam membuat nilai publik. Untuk organisasi
pemerintahan, badan pemerintahan dan organisasi nirlaba hal ini
meminta bantuan serta kebutuhan sosial dan politik yang
dibutuhkan. Gambaran lebih jelas lagi, organisasi-organisasi harus
selalu memperlihatkan tujuan akhir, tidak untuk akhir di dalam
organisasi atau terhadap mereka. Masyarakat juga perlu
menjelaskan keberadaan mereka tentang bagaimana mereka
memandang macam-macam nilai pemangku kepentingan dan
menemukan kebutuhan politik dan sosial pemangku kepentingan,
termasuk kebutuhan akan rasa komunitas. Masyarakat terkadang
kurang menyukai membahas tentang misi kelompok lain; mereka
lebih suka membahas tentang tujuan, nilai dan identitas mereka.

28
d. Menilai faktor lingkungan eksternal dan internal untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Tim perencana harus berhasil mengatasi tantangan eksternal dan
eksternal. Juga harus menyelamatkan lingkungan dalam (internal)
organisasi untuk memperkuat kekuatan dan kelemahan. Pada
dasarnya, faktor-faktor eksternal tidak berada di bawah kontrol
organisasi, sedangkan faktor-faktor internal berada di bawah
kontrol organisasi.
e. Mengidentifikasi macam-macam persoalan strategi organisasi.
Salah satu dari beberapa pertanyaan strategis mengandung tiga
elemen, yaitu:
Pertama, pembahasan yang dibahas dengan lengkap dalam satu
paragraf. Persoalan-pertanyaan disusun dari suatu pertanyaan
mengenai apa yang harus dilakukan oleh organisasi. Jika tidak
bisa melakukan sesuatu maka yang terbaik adalah tidak membahas
tentang organisasi, dan ini merupakan suatu masalah yang
sederhana.
Kedua, tim harus membuat daftar faktor-faktor pencetus
persoalan yang menjadi prioritas, tugas dan tugas, misi dan nilai
organisasi atau kekuatan dan kelemahan internal dan peluang serta
bahaya eksternal yang menjadikannya sebagai strategi
pengembangan organisasi. Daftar ini akan digunakan untuk
langkah selanjutnya, yaitu pengembangan strategi. Setiap strategi
yang efektif dibangun dengan memanfaatkan dan mengambil
keuntungan dari peluang serta mengatasi kelemahan.
Ketiga, Tim Perencana harus menyiapkan suatu persetujuan
atas masalah yang diperbaiki dalam menyatukan prinsip-prinsip
pembicaraan. Hal ini akan mendorong organisasi memutuskan
strategi, atau kepentingan dan jenis-jenis persoalan yang ada jika
tidak ada konsekuensi yang terjadi dari kegagalan dalam
mengumpulkan persoalan utama, ketika tidak ada persoalan

29
strategis.
Satu pertanyaan yang disiapkan, organisasi akan mengetahui
jenis persoalan apa yang ada di lapisan organisasi dan bagaimana
juga strategi-strategi itu. Ada beberapa pemikiran strategis, yaitu:
1) Pokok pembicaraan yang mengubah organisasi dan khusus
bisnis inti (bisnis utama) atau apa yang disebut sebagai masalah
perkembangan (wacana yang berkaitan dengan pengembangan).
Pengembangan pokok pembicaraan tentang perubahan dasar
dalam produksi dan layanan, pelanggan atau klien, saluran
layanan dan distribusi, sumber pendapatan, ciri-ciri dan variasi,
atau berbagai aspek lainnya dari organisasi. Dengan kata lain,
resolusi yang baik dari pokok pembicaraan ini adalah dengan
persetujuan dari visi baru atau rangkaian tujuan.
2) Pokok persoalan yang bersifat tidak membangun. Memuat
aspek-aspek strategis organisasi yang tidak berubah.
Memutuskan persoalan ini diperlukan pemograman strategi
kembali untuk mengubah visi dan tujuan.
3) Pokok persoalan yang tidak memerlukan aksi organisasi
sekarang tetapi harus dipantau terus-menerus.
4) Pokok persoalan di masa depan serta kemungkinan dibutuhan
beberapa aksi ke depan dan beberapa kegiatan di saat ini.
Dalam beberapa bagian, persoalan ini dapat ditangani dengan
sebagai satu satuan bagian dari siklus perencanaan strategis dari
organisasi regular.
5) Pokok persoalan yang memerlukan tanggapan segera dan oleh
karena itu tidak dapat dilakukan dengan cara yang rutin.
Ada tujuh pendekatan untuk mengidentifikasi persoalan
strategis, yaitu:
1) Pendekatan Langsung adalah suatu pendekatan yang membahas
secara langsung tugas-tugas, misi dan SWOT (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan tantangan) untuk membahas persoalan-

30
persoalan strategis.
2) Pendekatan Tidak Langsung merupakan suatu pembahasan yang
dimulai dengan brainstorming (mengilhami) mengenai jenis
pilihan yang berbeda sebelum membahas pokok persoalan.
Pilihan ini membahas kegiatan organisasi yang dapat
menemukan tugas-tugas, menetapkan misi dan nilai publik,
menemukan ekspektasi kinerja pemangku kepentingan,
membangun kekuatan, mengambil keuntungan dari peluang, dan
berusaha menyelesaikan tantangan dan memberikan beberapa
pengetahuan yang penting dari studi sebelumnya. Pilihan ini
akan digabung menjadi satu rangkaian aksi potensial dan
dikelompokkan menjadi kategori hubungan strategis.
3) Pendekatan Sasaran adalah suatu pembahasan yang dimulai
dengan tujuan (atau indikator kinerja) dan akan membahas
persoalan yang dibahas sebelum tujuan (atau indikator) dapat
dicapai.
4) Pendekatan Keberhasilan Visi adalah suatu pendekatan yang
diawali dengan uraian singkat tentang keberhasilan suatu visi
dalam mengidentifikasikan suatu perdebatan yang harus
ditanggung sebelum visi dapat tercapai. Pilihan ini mungkin
membutuhkan suatu perubahan dalam perkembangan yang
terjadi di mana perubahan mendasar diperlukan, tetapi
organisasi yang paling tidak dapat diikuti.
5) Pendekatan Pemetaan Oval adalah suatu diagram yang dibuat
dalam bentuk diagram kata dan anak panah terhadap suatu ide
tentang kegiatan organisasi yang dilakukan, bagaimana
melakukan aksi tersebut dan mengapa dihubungkan dengan
anak panah yang menunjukkan sebab dan akibat atau hubungan
memengaruhi hubungan. Dengan kata lain, anak panah berubah
mengindikasikan bahwa aksi A dapat menyebabkan atau
memengaruhi B dan bisa menyebabkan atau memengaruhi C,

31
dan lain-lain. Jika Organisasi dapat mengharapkan untuk
menghasilkan hasil B, yang diharapkan juga dapat menghasilkan
hasil C. pendekatan ini digunakan sebagian besar peserta
partisipatif terkait dengan membuat pemahaman dari ruang
persoalan yang kompleks, waktu yang pendek, tekanan untuk
beraksi cepat, dan penting dalam hal ini adalah komitmen.
6) Pendekatan Ketegangan yang menyatakan bahwa beberapa
persoalan strategis muncul dari empat dasar tekanan, yaitu
menyerang, variasi kombinasi, sumber daya manusia; dan
berpusat khusus pada hak, inovasi dan bahan, pemeliharaan
tradisi, dan peningkatan produktivitas
7) Pendekatan Analisis Sistem adalah suatu cara yang dapat dilihat
dengan cara yang terbaik untuk merangkum masalah-masalah
yang berkaitan dengan sistem umpan balik yang rumit dan harus
diperagakan secara formal dalam suatu organisasi yang penuh
pengertian.
f. Merumuskan strategi untuk mengelola persoalan-persoalan.
Strategi yang ditentukan mengenai tujuan, kebijakan, program, aksi
keputusan daya yang dilaporkan dalam organisasi, apa yang
dilakukan dan dilakukan. Strategi bermacam-macam baik
berdasarkan tingkat, fungsi tanpa batas waktu. Organisasi-
organisasi mengembangkan strategi-strategi untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan mereka yang dapat diidentifikasi. Secara
umum ada dua pendekatan, yaitu:
1) Five Part Proses adalah proses percepatan menuju yang lebih
baik berdasarkan pekerjaan. Bagian pertama dari 5 bagian
memulai dengan persetujuan praktis dan memimpikan visi untuk
persetujuan strategis. Masing-masing pilihan disetujui
diutarakan dalam rangkaian tindakan, dimulai dengan kata
perintah seperti membuat, mendapatkan, menerima, dan
seterusnya. Pilihan/ opsi ini diimplementasikan ke dalam aksi

32
untuk membuat nyata bagi partisipan.
2) Mapping process adalah proses yang digunakan ketika Tim
Perencana harus menentukan hubungan yang jelas di antara
pilihan yang beragam, menunjukkan bagaimana mereka tetap
eksis bersama dengan bagian yang lebih jelas.
g. Meninjau ulang dan mengadopsi strategi atau perencanaan
strategis.
Penegasan terhadap perubahan yang diinginkan dan gerakan
organisasi ke arah tatanan yang baru, dengan manfaat pengetahuan
pengetahuan dari langkah-langkah yang dilakukukan sebelumnya.
h. Membentuk visi organisasi yang efetif.
1) Memahami isu strategis yang ada atau membantu
mengembangkan strategi, mengadopsi strategi atau rencana dan
menuntun upaya pelaksanaan.
2) Menjadi sasaran dalam implementasi strategi dibandingkan
dalam strategi perumusan.
i. Mengembangkan suatu proses implementasi yang efektif.
Pengembangan suatu proses implementasi yang efektif meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1) peran dan tanggung jawab lembaga, organisasi tim, dan
individu, dan gugus tugas;
2) proses komunikasi;
3) sasaran khusus dan hasil yang diharapkan,
4) persyaratan sumber daya;
5) perincian langkah-langkah yang spesifik serta relevan;
6) jadwal;
7) prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan.
8) peninjauan ulang, pengawasan, dan koreksi prosedur transisi
pelaksanaan; dan
j. Menilai ulang strategi dan proses perencanaan strategi.
Strategi harus disetujui, diganti dengan strategi yang lain, atau

33
diakhiri. Perencanaan strategis harus disetujui, dijelaskan
kelemahan dan penguatannya, dan disetujui untuk diperbaiki.

6. Proses Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif dalam


Perencanaan Bisnis
a. Tahapan menciptakan Ide Bisnis
Tahapan mencari ide bisnis dalam Pramudiana et al. (2016), sebagai
berikut:

 Apa yang dimiliki  Mengamati  Diferensiasi


 Apa yang orang
dibutuhkan orang  Mengamati
lain tempat  Adaptasi
 Apa yang sudah  Membaca
dikerjakan orang publikasi
lain  Melihat tren  pengembangan

Tahap I Tahap II Tahap III


Sumber Ide Menstimulasi Ide Menyeleksi Ide

Gambar 12. Tahapan Mencari Ide Bisnis


Sumber: Pramudiana et al. (2016)

Pada Gambar 12 tentang tahapan mencari ide bisnis dilakukan tiga


tahap, dijelaskan sebagai berikut:

1) Tahap I: Sumber ide


Pada tahap ini perlu memikirkan hal-hal meliputi: (1) Apa yang

34
dimiliki pelaku usaha sebelum menjalankan usahanya?
(Misalkan modal baik bersifat finansial atau fisik seperti
bangunan, tanah, kendaraan dan harta lainnya sebagai modal
usaha. (2) Apa yang dibutuhkan orang lain? (Yang dibutuhkan
oleh orang lain adalah suatu produk baik berupa barang
maupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
menjamin kelangsungan hidupnya), dan (3) Apa yang sudah
dikerjakan orang lain? (Hal ini memperhatikan perusahaan lain
yang lebih dahulu beroperasi dalam memproduksi suatu produk
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen,
sehingga pelaku usaha sebelum melakukan bisnisnya perlu
memutuskan apakah akan menciptakan produk baru/ pioneer
atau menjadi usaha pengikut perusahaan yang sudah ada/
follower).
2) Tahap II: Menstimulasi ide
Pada tahap kedua ini pelaku usaha perlu menstimulasi ide
dengan melakukan pengamatan baik pengamatan terhadap
orang, tempat, membaca publikasi, maupun melihat tren.

3) Tahap III: Menyeleksi ide


Pada tahap ini pelaku usaha melakukan seleksi ide atau
memilih ide dari berbagai alternatif-alternatif ide yang ada
dengan menentukan diferensiasi baik produk, proses, maupun
sistem sebagai outputnya yang berbeda dengan perusahaan lain
yang lebih dahulu beroperasi. Melakukan adaptasi lingkungan
agar output yang dihasilkan lebih mudah diterima oleh
masyarakat sebagai pengguna, dan melakukan pengembangan
dalam rangka penciptaan ide kreatif dan inovatif.

b. Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif Produk dan Jasa


Pada gambar 13 tentang penciptaan ide kreatif dan inovatif dalam
rangka menciptakan produk baru dilakukan dengan memaksimalkan dan

35
mengoptimalkan sumber daya operasi perusahaan dan kondisi pasar usaha.
Pengoptimalan sumber daya operasi dengan langkah menggunakan
teknologi yang perubahannya semakin cepat dan dalam pemanfaatannya
mampu menghasilkan produk yang maksimal dan menekan biaya
produksi, mengembangkan kemampuan-kemampuan perusahaan yang
belum maksimal, dan melibatkan semua bagian-bagian dalam perusahaan
yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pada kondisi pasar maka
perusahaan perlu meningkatkan daya kompetitifnya, memperpendek siklus
produksi untuk menekan biaya produksi, dan melakukan fragmentasi pasar
yaitu mulai membagi pasar dalam subsegmen karena jumlah prosuk
dimasa depan yang beredar akan semakin banyak.

Sumber Daya Operasi


 Perubahan teknologi Kondisi Pasar
yang cepat  Meningkatkan daya
Produk dan kompetitif
 Sarana pengembangan Jasa Baru
kemampuan perusahaan  Memperpendek siklus
produksi
 Melibatkan semua
 Fragmentasi pasar
bagian-bagian usaha

Gambar 13. Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif


Sumber: Holtzman (2011)

E. Contoh Rencana Bisnis

I. RINGKASAN EKSEKUTIF
Usaha Susu Kedelai “SARI MURNI” berlokasi di Perumahan Pura Indah
Gang 3 Blok A nomor 2 milik Ibu Kumairah. Struktur organisasi terdiri dari
pimpinan diikuti bagian-bagian yang dibantu pekerja, antara lain: (1) bagian
pengadaan bahan baku, (2) bagian produksi, (3) bagian pemasaran, dan (4) bagian

36
keuangan.

Alasan mengapa usaha dikembangkan, karena memiliki prospek pengolahan


bahan baku yaitu kedelai yang mudah diolah menjadi susu dan diharapkan usaha
ini cukup menjanjikan. Memiliki kkandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
manusiaa serta proses perbuatannya yang mudah. Pembuatannya susu kedelai
“SARI MURNI” menggunakan peralatan yang tergolong sederhana dan tidak
membutuhkan keterampilan yang khusus, bahkan siapa saja boleh mengolah
kedelai menjadi susu kedelai.

Susu kedelai yang sudah diproduksi selanjutnya dipasarkan dengan kemasan


plastik berukuran ½kg. Plastik kemasan diberi label: Susu Kedelai “SARI
MURNI”. Target sasaran dalam usaha bisnis ini adalah masyarakat sekitar dan
mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Untuk tempat penjualan yaitu dititipkan di
etalase tiap-tiap prodi, dikampus, di Kopma UNS, di warung atau toko sekitar
kampus, dan di supermarket terdekat. Harga jual dari produk susu kedelai per
bungkus adalah Rp 3.000,00.

Promosi dilakukan dengan memanfaatkan buletin di kampus, memasang


pamflet ditempat yang strategis atau dipinggir jalan raya dan menggunakan media
internet sebagai sarana pemasaran secara online. Jika dilihat, bisnis usaha dan
peluang pasar yang menjanjikan karena budaya masyarakat yang konsumtif dan
karena daya beli konsumen yang bervariasi mulai dari konsumen menegah ke
bawah hingga konsumen elite.

Susu kedelai “SARI MURNI” ini bisa dikonsumsi semua golongan


karenakan harganya yang cenderung terjangkau dan murah. Usaha ini
menghabiskan total biaya sebesar Rp 15.298.625,00 / bulan dan penerimaan Rp
18.300.000,00/bulan sehingga pendapatan tiap bulannya adalah Rp 3.001.375,00.
Dengan R/C ratio sebesar 1,197, hal ini menandakan bahwa usaha ini layak untuk
dilakukan karena keuntungan dapat diraup oleh pelaku usaha yang dilakukan (R/C
ratio > 1).

II. DESKRIPSI USAHA

37
A. Data perusahaan
Nama : Usaha Susu Kedelai “SARI MURNI”

Lokasi : Perumahan Pura Indah Gang 3 Blok A nomor 2

Basis operasi : Jebres-Surakarta

Bentuk usaha : Usaha Dagang dengan pengembangan UMKM

B. Data Pengusaha
Nama : Ibu Kumairah

TTL : Surakarta, 28 Februari 1985

Pendidikan : SMA

C. Struktur Organisasi &Job Discription


1. Pemilik
a. Pemilik usaha sekaligus pimpinan
b. Pengambil keputusan
c. Bertanggung jawab jalannya usaha
d. Sebagai quality control
e. Koordinasi, pengawas, serta mengarahkan semua kegiatan
2. Bagian Produksi
a. Mengkondisikan pekerja agar bekerja sesuai job desk-nya.
b. Menjaga kebersihan produk saat proses produksi
c. Cekatan menjaga mutu produk, aroma, cita rasa, serta tekstur
d. Bertanggung jawab atas produk yang dipesan konsumen
e. Mengemas hasil produksi
f. Bertanggung jawab atas proses produksi

3. Bagian Pengadaan Bahan Baku


a. Bertanggung jawab atas pengadaan bahan baku dan pekerja di
bawahnya agar sesuai dengan job desk-nya
b. Mencari informasi bahan baku

38
c. Melakukan pembelian bahan baku
d. Menjaga mutu bahan (sebelum/ sesudah dalam penyimpanan)
4. Bagian Keuangan
a. Mengontrol pekerja dibawahnya agar sesuai dengan job desk-nya.
b. Melakukan aktivitas administrasi dan keuangan
c. Membuat dan mencatat pembukuan
d. Mengadakan dana untuk proses pembelian bahan baku dan proses
produksi
e. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan
f. Bertanggung jawab atas sistem keuangan
5. Bagian Pemasaran
a. Mengontrol dan mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk sesuai
dengan job desk-nya
b. Memasarkan dan mempromosikan produk susu kedelai
c. Mendistribuskan ke tempat pemasaran
d. Melayani serta menanggapi komplain dari konsumen dengan sopan
dan ramah
D. Alasan Pemilihan Bisnis
Usaha ini dipilih karena dikenal sebagai minuman bergizi tinggi, minuman
fungsional, dan hasil fermentasi dari kedelai khususnya karena kandungan
proteinnya, karbohidrat, lemak, kalsium, phospor, vitamin B kompelks,
Provitamin A, air dan zat besi. Prospek kedepan mengenai usaha bisnis “SUSU
MURNI” ini cenderung menjanjikan, karena memiliki kandungan gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia, yangmemiliki kadar protein sebesar 35,6%
dengan varitas kadar proteinnya mencapai 40% - 43%. Selain itu tingginya harga
jual susu sapi mampu membuka peluang susu kedelai sebagai sebagai produk
pengganti susu sapi. Faktor lainnya yait cara pembuatan susu kedelai yang sangat
mudah dengan perlatan sederhana serta tidak diperlukannya keterampilan khusus,
semua bisa mencoba untuk membuat kedelai menjadi susu kedelai.

39
III. ANALISIS PEMASARAN
A. Product
Produk yang akan diproduksi adalah susu kedelai. Dengan kemasan plastik
ukuran ½ kg. Plastik disablon dengan label: Susu Kedelai “SARI MURNI”.
Produk yang akan dihasilkan memiliki kualitas dengan kandungan gizi yang
tinggi dan bermanfaat bagi proses metabolisme tubuh manusia.

B. Place atau lokasi/distribusi


Usaha berada di lokasi di Perumahan Pura Indah Gang 3 Blok A nomor 2.
Target sasaran usaha susu kedelai ini adalah masyarakat sekitar dan mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta. adapun tempat penjualannya yaitu dititipkan
di etalase Fakultas, di kampus UNS, di Kopma UNS, di toko dan warung sekitar
kampus, serta di supermarket terdekat.

C. Price atau harga


Untuk menentukan harga jual susu kedelai “SARI MURNI” caranya dengan
menghitung biaya produksi ditambah dengan biaya lain. Apabila produk menjadi
tren kemudian harganya dinaikan dari harga normal misal seperti saat cuaca panas
atau bulan puasa maka kemungkinan besar produk ini akan dibanjiri konsumen.
Rencana harga jual susu kedelai “SUSU MURNI” adalah Rp3.000,00/ukuran
plastik ½ kg.

D. Promotion atau promosi


Promosi dalam usaha ini dengan mengenalkan produk kepada konsumen
melaui media offline dan online seperti menempel pamflet tempat yang strategis,
menggunakan buletin yang terbit di kampus UNS, mempromosikan lewat
facebook dan situs-situs e-business lainnya seperti: shopee, berniaga.com, dan
sebagainya, serta melalui blog pemilik usaha yaitu: sulekumairah.wordpress.com.

IV. ANALISIS OPERASIONAL


A. Desain Produk

40
Susu kedelai yang sudah diproduksi kemudian akan dikemas dan
dipromosikan. Dalam pengemasan pebisnis menggunakan plastik ukuran ½ kg
yang sudah diberi label. Label berisikan tulisan dan pesan-pesan tertentu yang
ingin disampaikan pada konsumen seperti adanya jaminan kualitas produk, merek
dagang, logo dari perusahaan, nama dan alamat perusahaan, berat atau volume
produk, cara pemakaian, dan saran ontak konsumen. Informasi label terangkum
terangkum dalam tulisan kemasan produk. kemasan disablon dengan label: Susu
Kedelai “SARI MURNI” dan logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan,
serta berat atau volume produk.

B. Proses Produksi
1. Bahan baku produksi sebagai berikut:
a. Kedelai
b. Vanili
c. Gula pasir
d. Garam
e. Maizena
f. Air mineral
2. Cara atau proses pembuatan susu kedelai sebagai berikut:
a. Kedelai dicuci bersih kemudian direndam sekitar dua jam.
b. Kedelai direbus kira-kira 15 menit, lalu direndam dalam air bersih
sekitar 12 jam.
1) Cuci hingga kulitnya terkelupas
2) Kemudian giling dengan menggunakan mesin giling
c. Campurkan kedelai yang sudah halus dengan air panas. Selanjutnya
aduk campuran hingga rata.
d. Saring campuran hingga diperoleh larutan/sari untuk susu kedelai.
e. Tambakan gula pasir, coklat, vanili, dan garam, lalu aduk sampai rata
selanjutnya panaskan hingga mendidih.
f. Setelah dingin susu kedelai dapat dikemas dan siap di pasarkan.

41
V. ANALISIS PELUANG PASAR & PESAING
A. Analisis Peluang Pasar
Peluang pasar untuk produk yang berbahan dasar kedelai ini sangatlah besar
melihat karena budaya masyarakat sekitar yang cenderung konsumtif serta
peluang pasar menjanjikan. Selain itu, daya beli komsumen yang bervariasi dari
konsumen menengah bawah hingga konsumen elite. Produk bisa dikonsumsi oleh
tiap golongan karena harganya yang relatif terjangkau dan murah apalagi
memberikan kepuasan yang tinggi bagi konsumen.

Metode pemasaran Susu Kedelai “SARI MURNI” ini dengan menyebarkan


brosur kepada masyarakat dan melalui metode mulut ke mulut, sehingga
diharapkan para konsumen merasa puas terhadap produk dan pelayanannya
Sasaran pasar poduk susu kedelai ini utamanya adalah mahasiswa kampus
Universitas Sebelas Maret dan masyarakat sekitarnya dan penjualan di kampus,
dititipkan di etalase Fakultas atau di Kopma, di toko atau warung di sekitar
kampus, atau di supermarket terdekat.

Agar mampu menembus tingkat pasar yang optimal, maka strategi yang
ditempuh untuk membangun usaha agar mendapatkan respon yang bagus dari
konsumen di pasar bersaing dengan menganalisa lingkungan internal dan
eksternal yang ada di pasar domestik akan mempermudah bagi perusahaan dalam
menyusun strategi yang baik dan efisien.

B. Tingkat Persaingan
Melihat kondisi sasaran marketing yang akan dimasuki dapat dikatakan
produk susu kedelai ini nantinya akan laku di pasar. Sebab harganya yang
terjangkau, murah dan sesuai kalangan mahasiswa. Selain itu pesaing yang ada di
kampus UNS masih rendah.

VI. ANALISIS KEUANGAN


A. Analisa Biaya Usaha
1. Biaya tetap

42
Masa
Jumlah Harga Jumlah Penyusutan Penyusutan
No Uraian pakai
(unit) (Rp) harga (Rp) (Th) (Bln)
(Th)
Rumah
1 1 10.000.000 10.000.000 10 1.000.000 83.333,33
produksi
2 Diesel giling 1 2.750.000 2.750.000 10 275.000 22.916,67
3 Kain 1 meter 2 Rp. 5000 10.000 1 5.000 416,67
3 Gunting 5 5.000 25.000 2 12.500 1.041,67
4 Bak 6 17.000 102.000 2 51.000 4.250,00
5 Keranjang 4 25.000 100.000 2 50.000 4.166,67
6 Kompor 4 150.000 600.000 6 100.000 8.333,33
7 Panci 4 75.000 300.000 6 50.000 4.166,67
Total 13.887.000 128.625,00

2. Biaya variabel
No Uraian Jumlah(unit) Harga( Rp) Jumlah harga
(Rp)
1 Bahan baku
Kedelai 10 kg 6000 60.000
Gula pasir 4 kg 8.000 24.000
Vanili 2 bungkus 2000 4.000
Coklat 2 kaleng 15.000 30.000
2 Bahan pendukung
Gas LPG 8 tabung 17.500 140.000
Plastik ukuran ½ kg 1 bendel 5.000 5.000
Solar 4 liter 4.500 18.000
Sablon label plastik 1 bendel 3.000 3.000
3 Tenaga kerja

43
Pencuci kedelai 2 orang 20.000 40.000
Perebus + Penyaring +
2 orang 20.000 40.000
Pengemas
Penggiling 1 orang 30.000 30.000
Pengantar utk
1 orang 20.000 20.000
dipasarkan
Administrasi keuangan 1 orang 25.000 25.000
Pengadaan bahan 2 orang 25.000 50.000
Jumlah Rp 489.000

Biaya variabel perbulan adalah Rp489.000 x 30 = Rp. 14.670.000

3. Biaya lain-lain (perbulan)


Volume Harga per
No Uraian Jumlah harga
Jumlah Unit unit
1 Promosi 1 Bln 200.000 200.000
2 Transformasi 1 Bln 100.000 100.000
3 Listrik 1 Bln 200.000 200.000
Jumlah Rp 500.000

Jumlah biaya usaha

No Jenis biaya Jumlah biaya (Rp/bln)


1 Biaya tetap 128.625
2 Biaya variabel 14.670.000
3 Lain-lain 500.000
Jumlah Rp 15.298.625

44
B. Penerimaan, Pendapatan dan R/C ratio usaha
No Harga perunit Penerimaan per hari Penerimaan per bulan
Jumlah produksi
(Rp) (Rp) (Rp)
200 3.000/5.000 600.000+10.000 18.000.000+300.000
kemasan+Ampas
2 kg
Jumlah Rp 18.300.000

Pendapatan (laba) perbulan = total pendapatan - total biaya

= Rp18.300.000 - Rp15.298.625

= Rp3.001.375

R/C ratio = total pendapatan / total biaya

= Rp18.300.000 / Rp15.298.625,01

= 1,197

Berdasarkan hasil dari Tabel Analisis Biaya dan penghitungan dapat dilihat bahwa
bisnis yang dipilih layak untuk dilakukan karena dapat meraup keuntungan dari
usaha yang dilakukan (R/C ratio > 1).

VII. ANALISIS SWOT


A. Kekuatan 1. Prosesnya yang sederhana dan mudah
2. Rasa dan tekstur yang khas dari yang lain
3. Harga jual murah
4. Tempat penjualan yang strategis dan mudah dijangkau
5. Memanfaatkan media offline dan media online
6. Tempat produksi dekat dengan starget sasran
7. Kemasan berlabel dan menarik

45
8. Kualitas terhadap produk bisa terjamin
B. Weaknesses 1. Harga bahan baku yang tidak menentu bahkan bisa
(Kelemahan) jadi menjadi langka
2. Manajemen usaha yang masih sederhana
3. Masih terdapat endapan susu kedelai.
4. Kekurangan modal
5. Banyak masyarakat yang tidak tahu kandungan gizi
pada susu kedelai
C. Opportunities 1. Pertumbuhan pasar yang bisa jadi meningkat
(Peluang) 2. Peluang pasar yang menjanjikan
3. Pesaing disekitrar kampus masih kecil
4. Keterbukaan dalam menggunakan teknologi saat
proses produksi
5. Cuaca yang panas yang mendukung orang untuk
mengkonsumsi minuman ini
D. Threats 1. Selera konsumen yang berubah-ubah
(Ancaman) 2. Belum bisa disimpan dengan jangka waktu lama
3. Munculnya pesaing baru
4. Variasi minuman ringan yang banyak

F. Forum Diskusi
Semangat pagi Bapak/Ibu calon guru profesional Indonesia. Kita sudah belajar
terkait dengan teori di atas. Diskusikan dengan rekan atau teman Anda mengenai
materi-materi dalam kegiatan belajar ini kemudian simpulkan dengan bahasa
Anda sendiri secara sederhana dan mudah untuk dipahami pada tiap-tiap materi,
meliputi berikut ini: (1) Apa yang dimaksud dengan perencanaan bisnis? (2)
Bagaimana kegunaan perencanaan bisnis? (3) Bagaimana ciri dan karakteristik
perencanaan yang baik? (4) Bagaimana isi dan ruang lingkup perencanaan bisnis?
(5) Bagaimana pengaruh perencanaan bisnis terhadap kegiatan bisnis? (6)
Bagaimana siklus dan tahap perencanaan bisnis secara sederhana? (7) Bagaimana
proses pemciptaan ide dalam perencanaan bisnis?

46
Rangkuman

Rangkuman dari pemaparan materi-materi yang sudah dijelaskan sebelumnya


sebagai berikut:
Perencanaan bisnis adalah bentuk dokumen tertulis, terstruktur dan secara
sistematis menggambarkan pola bisnis atau usaha yang diusulkan baik yang
disusun untuk bisnis baru ataupun bisnis lanjutan dari bisnis yang sudah ada
sebagai follower. Kegunaan perencanaan bisnis yang telah dijelaskan sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa perencanaan bisnis yang baik digunakan sebagai
panduan bagi pelaku bisnis untuk mencapai tujuan, memonitoring penyimpangan
yang terjadi, memperoleh pengajuan modal, dan mendorong pelaku bisnis untuk
mengekplorasi ide.
Ciri perencanaan bisnis yang baik: (1) Pemahaman atas bisnis sendiri, (2)
Kebutuhan akan pendanaan/ modal, (3) Kemitraan strategis, (4) Penjelasan
kepada pemasok dan pelanggan, dan (5) Upaya menarik pihak-pihak penting.
Karakteristik perencanaan bisnis yaitu: (1) Penyusunan dari perencanaan bisnis
harus mempertimbangkan atas kebutuhan dan keinginan masing-masing bisni, (2)
Penyusunan perencanaan bisnsi harus menggambarkan secara jelas mengenai
karakteristik dari bisnis yang sedang ataupun akan dilaksanakan, (3) Penyusunan
perencanaan bisnis harus memuat alasan atau asumsi yang digunakan sebagai
dasar.
Ruang lingkup perencanaan bisnis yang baik harus diterbitkan hal-hal berikut:
lembar judul, ringkasab eksekutif, daftar isi, latar belakang masalah dan latar
belakang perusahaan, produk dan jasa yang diberikan oleh perusahaan, kondisi
pasar dan strategi pemasaran, kondisi manajemen dan strategi manajemen, kondisi

47
keuangan dan strategi keuangan, kondisi operasional dan strategi operasional,
strategi untuk pengembangan di masa yang akan datang, ringkasan informasi
keuangan dan lampiran. Pengaruh-pengaruh yang timbul dari perencanaan bisnis
sebagai berikut: (1) mencetak wirausahawan yang handal dan sukses karena
memiliki perencanaan yang besar untuk selalu berkembang, (2) Menciptakan dan
semakin luas lapangan kerja akibat dari berkembangnya suatu bisnis, (3)
Menumbuhkan jiwa yang mandiri, optimis dan pantang menyerah, (4)
Menumbuhkan perekonomian dan mensejahterakan masyarakat luas, dan (5)
Menghasilkan produk yang inovatif dan bernilai tinggi.
Siklus perencanaan bisnis adalah serangkaian atau rangkaian kegiatan yang
berulang-ulang yang berjalan secara tetap dan teratur. Siklus proses perencanaan
bisnis, sebagai berikut: (1) Persiapan proses perencanaan, (2) Analisis situasi
(faktor internal dan faktor eksternal), (3) Visi, Misi, dan Tujuan, (4) Tindak lanjut,
(5) Penganggaran, (6) Monitoring kegiatan, dan (7) Review dan revisi
perencanaan.
Tahapan menyusun perencanaan bisnis yaitu: (1) Tahap penemuan ide bisnis,
(2) Tahap Perumusan Konsep Bisnis, (3) Tahap Studi Kelayakan Bisnis, dan (4)
Tahap Penyusunan Rencana Tindakan. Perencanaan strategis merupakan proses
manajerial untuk pengembangan dan pemeliharaan kesesuaian strategis antara
tujuan organisasi dan sumber daya serta perubahan peluang dalam pasar.
Perencanaan strategis, membahas keseluruhan visi, misi, tujuan, pembahasan
Lingkungan eksternal dan Lingkungan internal. Rencana strategis sebagai suatu
proses yang digunakan untuk menelaah suatu organisasi. Hasil dari suatu proses
perencanaan strategi adalah suatu rencana atau strategi.
Penciptaan ide terdiri dari tahap mencari sumber ide, menstimulasi ide, dan
menyeleksi ide untuk memperoleh ide yang paling unik diantara alternatif lainnya.
Penciptaan ide kreatif dan inovatif dalam rangka menciptakan produk baru
dilakukan dengan memaksimalkan dan mengoptimalkan sumber daya operasi
perusahaan dan kondisi pasar usaha.

48
Tes Formatif

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Ketika Anda dihadapkan untuk menyusun perencanaan bisnis yang


sederhana dan kemungkinan dapat diimplementasikan oleh Anda di masa
mendatang, hal apa yang paling awal dilakukan?
A. Memikirkan ide bisnis
B. Studi pasar
C. Rencana produksi
D. Pembiayaan
E. Laporan laba rugi
2. Perencanaan berfungsi strategis dan penting dalam melakukan bisnis,
sehingga pelaku atau pelasana bisnis terlebih dahulu menyusun
perencanan bisnis, mengapa demikian?
A. Dapat menunjukkan arah perusahaan
B. Dapat menunjukkan perusahaan mencapai sasaran
C. Dapat menunjukkan posisi perusahaan saat ini
D. Dapat menunjukkan prosedur pelaksanaan
E. Jawaban benar semua
3. Perusahaan “Aqua” merupakan perusahaan pertama kaliyang
memproduksi AMDK atau air minum dalam kemasan yang dapat diakses
oleh semua kalangan baik dari kalangan muda sampai tua dan sudah
menyebar di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan negara
kepulauan. Dari pernyataan tersebut model perencanaan apa yang
dilakukan oleh perusahaan bersangkutan?
A. Pioneer

49
B. Follower
C. Business penetration
D. Economic of scale
E. Economic of scope

4. Contoh perusahaan yang sekarang ini sudah pailit adalah perusahaan


“Kodak” yang bergerak dibidang fotografi, karena tidak melakukan
perencanaan bisnis berupa pengembangan bisnis maka ia kalah bersaing
dengan perusahaan yang lebih inovatif. Mengapa demikian?
A. Tidak realistis tujuan dan sasaran dari usaha
B. Tidak ada perencanaan bisnis
C. Tidak mengantisipasi persoalan yang timbul
D. Tidak jelas market niche-nya.
E. Tidak ada komitmen dari pelaku bisnis
5. Pengembangan usaha kelompok UMKM bernama “Usaha Jaya” dan
“Agro Makmur” di Krajan, Pakusari, Jember dilakukan dengan
diversifikasi produk. Usaha ini awalnya hanya menjual buah durian
dengan memanen durian ketika musim durian, ketika tidak musim durian
akan mendatangkan dari wilayah lain. Biasanya konsumen akan membeli
dan sekaligus memakan durian di tempat penjual sehingga akan
menyisakan kulit dan biji durian di sekitar tempat penjual. Kemudian
dengan bantuan pihak tertentu, usaha kelompok ini mengembangkan
usahanya dengan memanfaatkan kulit durian menjadi produk sirup dan
selai, sedangkan biji durian dijadikan produk keripik. Aspek
pengembangan mana yang paling menonjol pada bisnis ini?
A. Aspek produksi
B. Aspek keuangan
C. Aspek kemitraan
D. Aspek pemasaran
E. Aspek manajemen

50
6. Berikut yang bukan merupakan cara untuk menangkap peluang bisnis
adalah?
A. Mau belajar ilmu manajemen bisnis
B. Mau meminta jasa konsultan
C. Mau meminta jasa keluarga
D. Mau percaya dan yakin bahwa usahanya bisa dilaksanakan
E. Meminta jasa kenalan
7. Pada Awalnya perusahaan Gojek adalah layanan jasa di bidang
transportasi online. Kemudian perusahaan ini meluncurkan aplikasi
Gofood yang disusul layanan lainnya. Munculnya berbagai ide produk
baru adalah salah satu karakteristik yang perlu dimiliki, yaitu?
A. Inovatif
B. Kreatif
C. Mandiri
D. Percaya diri
E. Bertanggungjawab
8. Situs web Tiket.com menyediakan layanan pesan reservasi hotel, tiket
pesawat, tiket hiburan, dan tiket kereta api. Kurang dari tiga tahun
perusahaan Tiket.com ini menjadi top agent untuk semua partner dari
maskapai dan kereta api. Menurut Anda, unique value preposition apa
yang dimiliki perusahaan pioneeronline dari travel agent ini?
A. Peluang ide yang bagus
B. Peluang yang besar di industri travel
C. Memudahkan masyarakat dalam pemesanan tiket
D. Menciptakan pengalaman baru bagi traveller untuk memesan tiket
E. Mengintegrasikan perencanaan perjalanan, wisata, dan hiburan
9. Kemajuan teknologi dan informasi melalui internet telah mengubah
perilaku konsumen atau masyarakat dalam berbelanja. Dalam survei,
konsumen pada masa sekarang ini mebih memilih melakukan pencarian
dan belanja secara online. Sebagai pelaku dari bisnis offline, apa yang
Anda lakukan untuk menghadapi perubahan ini?

51
A. Belajar bisnis online
B. Selalu berdoa dan berusaha meningkatkan penjualan
C. Membuka lebih banyak toko untuk menghadapi merambahnya bisnis
online
D. Ikut semua kegiatan bazar dan pameran untuk meningkatkan penjualan
E. Menitipkan produk ke banyak toko-toko
10. Anda tinggal di kawasan yang jauh dari kota. Jarak kawasan Anda ke kota
kurang lebih 8 km. Kawasan yang Anda tempati adalah kawasan
perumahan baruyang terdiri dari kurang lebih 150 rumah yang baru dihuni
kurang lebih 150 kepala keluarga. Sebagian besar yang mendiami kurang
lebih 90% adalah pegawai negeri, 5% adalah wirausaha, 5% adalah petani,
dan sebagian besar penduduk menggunakan alat transportasi sepeda
motor. Dikawasan tersebut terdapat dua wartel, tiga toko kelontong, tiga
warung makan. Berapa banyak peluang usaha dikawasan tersebut?
A. Tidak ada
B. Tidak sedikit
C. Sedikit
D. Banyak
E. Sangat banyak

52
Daftar Pustaka

Astha, D. P. (2016). Siklus Perencanaan secara Umum & Tahapan Proses


Perencanaan: diakses dari, https://www.academia.edu/
16442903/2._Siklus-Perencanaan_and_Tahapan_Proses_Perencanaan.
Ayuningtyas, D. (2013). Perencanaan Strategis untuk Organisasi Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Rajawali.
Friend, G., & Zehle, S. (2004). Guide to Business Planning. London: The
Economist Newspaper Ltd.
Holtzman, M. (2011). Nonmarital Unions, Family Definitions, and Custody
Decision Making. Interdisciplinary Journal of Applied Family Studies,
60(5), 617-632.
Nurmalina, R., Burhanuddin, Priatno, W. B., Maryono, Dewi, T. G., Wahyudi, A.
F., . . . Herawati. (2016). Pengertian dan Ruang Lingkup Perencanaan
Bisnis. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB.:
Diakses dari, https://www.scribd.com/document/328564238/01-Ruang-
Lingkup-Perencanaan-Bisnis.
Pinson, L. (2001). Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis:
Anatomy of a Business Plan. Jakarta: Canary.
Pramudiana, Y., Rismayani, R., & Rahmawati, F. (2016). Business Plan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Raja, O., Jalu, F., & Vincent, D. (2010). Kiat Sukses Mendirikan & Mengelola
UMKM. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rangkuti, F. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, F. (2010). Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis &
Analisis Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sidik, I. G. (2013). Bisnis Sukses Menyusun Rencana Bisnis Lengkap-Terpadu.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Umar, H. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

53
PENDALAMAN MATERI PERENCANAAN BISNIS

MODUL 1 KB 2: PEMILIHAN IDE PERENCANAAN BISNIS, ANALISIS


LINGKUNGAN, DAN MATRIKS SWOT

Nama Penulis:
Dr. Muhammad Sabandi, S.E., M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019

i
Daftar Isi

Halaman Judul ............................................................................................................... i


Daftar Isi ....................................................................................................................... ii
Pendahuluan ................................................................................................................. iv
A. Deskripsi Singkat............................................................................................ iv
B. Relevansi ........................................................................................................ iv
C. Petunjuk Belajar ............................................................................................. iv
Kajian Materi ................................................................................................................ 1
A. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 1
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan ..................................................... 1
C. Pokok-Pokok Materi ........................................................................................ 1
D. Uraian Materi................................................................................................... 2
1. Lingkungan PEST (Politic, Economic, Social, Technology) .................. 2
2. Lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan Pesaing (Analysis Key
Success Factor) ........................................................................................ 4
3. Evaluasi Kunci Eksternal dalam Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluasi) 7
4. Kunci Pembeda Usaha (Key differentiators) ......................................... 10
5. Nilai Unik yang Ditawarkan (Unique Selling Point) sebagai Keunggulan
Bersaing Bisnis ...................................................................................... 11
6. Kondisi Usaha yang Akan atau Sudah Dijalankan ................................ 12
7. Evaluasi Kunci Internal dalam Tabel IFE (Internal Factor Evaluasi) .... 14
8. Faktor-Faktor Strategi Perusahaan ......................................................... 18
9. Peluang dan Ancaman Perusahaan yang Disesuaikan dengan Kekuatan
dan Kelemahan yang Dimiliki ............................................................... 21
E. Implementasi Sederhana Analisis Lingkungan dan SWOT Perusahaan ....... 24
ii
F. Forum Diskusi ............................................................................................... 26
Rangkuman ................................................................................................................. 27
Tes Formatif ................................................................................................................ 29
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 36

iii
Pendahuluan

A. Deskripsi Singkat
Kegiatan pembelajaran ini disusun dalam bentuk modul dengan
membahas materi pemilihan ide perencanaan bisnis, analisis lingkungan, dan
matriks SWOT. Penulisan modul ini diharapkan dapat dijadikan bekal bagi
instruktur dan calon guru atau peserta PPG agar mampu untuk melakukan
perencanaan dari memperoleh ide bisnis, analisis lingkungan baik lingkungan
internal maupun eksternal, dan memahami matriks SWOT yang dapat
diimplementasikan di masa mendatang.

B. Relevansi
Penulisan kegiatan belajar dalam bentuk modul ini diharapkan dapat
membantu instruktur dan atau calon guru atau peserta PPG untuk memahami
materi perencanaan bisnis khususnya di bidang proses ide perencanaan bisnis
dan analisis lingkungan perusahaan baik faktor internal atau faktor eksternal.

C. Petunjuk Belajar
Petunjuk belajar dalam kegiatan belajar ini: (1) memperhatikan instruktur
dalam menyampaikan dan mengajarkan materi, kemudian (2) diskusi berkaitan
dengan materi-materi lain yang terkait untuk memperdalam materi dengan cara
mencari informasi melalui media internet dan bertukar informasi, serta (3)
mengerjakan latihan soal dalam modul ini sesuai dengan materi yang telah
dipelajari kemudian dicocokkan dengan kunci jawaban untuk mengetahui
jawaban yang benar.

iv
Kajian Materi

A. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam kegiatan belajar ini: (1) mencetak lulusan
atau calon guru peserta PPG yang berketerampilan melakukan perencanaan
bisnis untuk menciptakan peluang atau kesempatan kerja, dan (2) mencetak
lulusan atau calon guru yang berketerampilan serta ahli sesuai dengan capaian
lulusan.

B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Calon guru atau peserta PPG memahami dan mengimplementasikan
perencanaan bisnis kemudian memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam
menciptaan peluang bisnis di masa mendatang.

C. Pokok-Pokok Materi
1. Lingkungan PEST (Politic, Economic, Social, Technology)
2. Lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan Pesaing (Analysis Key
Success Factor
3. Evaluasi Kunci Eksternal dalam Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluasi)
4. Kunci Pembeda Usaha (Key differentiators)
5. Nilai Unik yang Ditawarkan (Unique Selling Point) sebagai Keunggulan
Bersaing Bisnis
6. Kondisi Usaha yang Akan atau Sudah Dijalankan
7. Evaluasi Kunci Internal dalam Tabel IFE (Internal Factor Evaluasi)
8. Faktor-Faktor Strategi Perusahaan
9. Peluang dan Ancaman Perusahaan yang Disesuaikan dengan Kekuatan
dan Kelemahan yang Dimiliki

1
D. Uraian Materi
1. Lingkungan PEST (Politic, Economic, Social, Technology)
Lingkungan PEST merupakan lingkungan yang meliputi kondisi
lingkungan makro, yaitu politik/hukum, sosiokultural, perekonomian, dan
teknologi. Lingkungan politik yang terdiri dari peraturan pemerintah, undang-
undang, dan kelompok mempengaruhi keputusan marketing. Lingkungan
ekonomi mempengaruhi kemampuan/daya beli dan pola pembelian
konsumen. Lingkungan sosial budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan-
kekuatan lain yang dapat mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, pilihan,
dan tingkah laku masyarakat. Lingkungan teknologi yang baru dapat
menciptakan pasar dan peluang baru (Kotler & Armstrong, 1997). Berikut
penjelasan masing-masing lingkungan PEST menurut Ward and Peppard
(2002), yaitu sebagai berikut:
a. Lingkungan Politik/Politic
Lingkungan politik (politic) dapat mempengaruhi inti dari suatu bisnis
organisasi karena berbagai faktor-faktor yang berasal dari berbagai
kebijakan pemerintah, hukum, dan berbagai aturan yang bersifat formal
dan informal dari lingkungan tersebut. Fokus yang ada pada faktor politik
adalah stabilitas politik, hukum, peraturan, dan undang-undangan yang
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
b. Lingkungan Ekonomi/Economic
Lingkungan ekonomi (economic) meliputi faktor-faktor lingkungan
perekonomian itu sendiri, keuangan negara, tingkat kesejahteraan, daya
beli masyarakat, kebijakan ekonomi, globalisasi ekonomi, pemerataan
pembangunan, Sumber Daya Alam (SDA), serta Sumber Daya Manusia
(SDM) menjadi faktor eksternal bidang ekonomi yang mempengaruhi
lingkungan perusahaan. Faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi
lingkungan meliputi pertumbuhan ekonomi dan besarnya biaya-biaya

2
yang ditawarkan.
c. Lingkungan Sosial/Social
Lingkungan sosial (social) dalam lingkungan eksternal memiliki pusat
pada penilaian dan sikap konsumen/pengguna jasa terhadap perusahaan itu
sendiri. Faktor lingkungan sosial secara umum meliputi kebudayaan,
demografi, pendidikan, tenaga kerja, kesehatan, keluarga, etnis, agama,
waktu, dan gender. Faktor-faktor sosial dan budaya berdampak langsung
terhadap sikap masyarakat, konsumen, dan perilaku bisnis. Tren sosial
juga berpengaruh besar terhadap operasional perusahaan, tentunya
perkembangan yang berasal dari social masyarakat dapat menjadi acuan
bagi perencanaan dan strategi peningkatan kinerja perusahaan.
d. Lingkungan Teknologi/Technology
Lingkungan atau kondisi teknologi dapat mempengaruhi bahan baku,
operasional, produk, dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perubahan
teknologi memberikan peluang (opportunites) dan ancaman (thtreaths)
terhadap hasil produk, pelayanan, dan jasa yang diberikan. Era informasi
dan komunikasi saat ini mampu mengintegrasikan proses sehingga
mempercepat proses internal suatu perusahaan. Teknologi mampu
menggabungkan kehandalan keterampilan fungsional dengan kecepatan
proses sehingga memberikan keunggulan kecepatan, efisiensi, dan mutu
proses integrasi dalam pelayanan pelanggan. Pemerintah melalui berbagai
kebijakan dan undang-undang menjadi acuan dalam perubahan teknologi
dengan melakukan inovasi dan mengadopsi teknologi merupakan langkah
penting dalam era teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Teknologi
yang digunakan ini mengacu pada sarana yang telah dipilih untuk
memberikan efektivitas suatu proses, mencakup berbagai macam
perkembangan baru yang mengubah pola, sistem, dan proses, serta untuk
perbaikan dalam bahan, desain, dan metode.

3
2. Lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan Pesaing (Analysis Key
Success Factor)
Struktur industri dapat ditinjau dari analisis lingkungan internal dan
lingkungan eksternal yang dilakukan oleh pihak terkait untuk menjalankan
perusahaannya. Analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal ini
bertujuan untuk mengevaluasi berbagai alternatif yang dapat digunakan oleh
perusahaan yang kemudian dipilihnya suatu strategi yang tepat. Hal ini
dikarenakan setiap industri atau perusahaan memiliki berbagai perbedaan
dalam karakteristik ekonomi, kondisi persaingan, dan prospek keuntungan di
masa depan.
Analisis industri juga digunakan untuk mengetahui tingkat persaingan,
penggerak/motor arah perubahan industri, posisi pasar, dan strategi dari
perusahaan pesaing, serta kunci sukses dalam persaingan (Key Success
Factor). Meskipun lingkungan industri terbilang sangat luas namun dapat
dipastikan bahwa terdapat situasi yang kompetitif di dalam lingkungan
industri/bisnis tersebut berada. Menurut Porter (1992), key success factor
merupakan informasi yang ada di lingkungan perusahaan dan informasi
tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan dalam mencapai tujuannya, yang
dimana faktor-faktornya merupakan alat atau senjata bagi perusahaan untuk
bersaing dan dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang dalam
kondisi persaingan industri yang semakin ketat.
Dalam tingkat kompetisi di dalam industri ditentukan oleh lima kekuatan
mendasar yang disebut dengan the five competitive force sebagai key success
factor. Di dalam industri, tekanan mengenai kompetisi-kompetisi yang
muncul dapat digunakan untuk menentukan komponen kunci dari industri
tersebut. Hal tersebut dapat menunjukkan tingkat kekuatan persaingan yang
ada di sektor industri serta peluangnya dalam memperoleh keuntungan.
Lima kekuatan tersebut adalah: (1) pesaing potensial, (2) pemasok, (3)

4
industri penyedia barang dan jasa pengganti, (4) pembeli, dan (5) persaingan
antar perusahaan dalam industri dapat dilihat pada gambar 3 tentang the five
competitive force sebagai key success factor.

Gambar 1. The Five Competitive Force Models


Sumber: Porter (1992)

Berdasarkan gambar 1 tentang five competitive models menurut Porter


(1992), sebagai berikut:
a. Pesaing potensial
Suatu industri dapat menemui dan mengalami hambatan yang berasal dari
luar, seperti munculnya industry baru atau pesaing baru. Hambatan yang
terjadi kepada pesaing baru adalah akan sulitnya dalam memperoleh
bahan baku atau input dan sulitnya dalam melakukan pemasaran hal ini

5
disebabkan karena pasar sudah dikuasai oleh industri lama atau terdahulu.
b. Pemasok
Industri baru biasanya akan mengalami kesulitan dalam memasuki dan
melakukan kerjasama dengan pemasok karena pemasok telah lebih banyak
memberikan pasokan bahan baku kepada pemilik industri yang telah lama
menjalin kerjasama dengannya (pemasok), strategi harus diterapkan oleh
industry baru untuk dapat memperoleh kepercayaan para pemasok untuk
dapat memasok bahan baku ke industrinya.
c. Industri barang dan jasa pengganti
Bahan baku atau input tidak hanya dapat digunakan untuk menghasilkan
satu produk saja akan tetapi juga dapat menghasilkan berbagai olahan
produk lainnya, hal ini juga dapat dijadikan peluang bagi perusahaan
untuk mengembangkan usaha dalam rangka meningkatkan tingkat
keuntungan (level profitabilities).
d. Pembeli
Kelompok pembeli terpusat merupakan kelompok pembeli yang sangat
penting karena kelompok ini merupakan pelanggan tetap industri.
Kelompok pembeli ini meliputi kelompok retail (supermarket, toko, dan
grosir), dan mempunyai posisi yang cukup penting bagi industri, selain itu
pembeli dalam jumlah besar juga merupakan saluran distribusi untuk
dapat menjangkau konsumen atau pengguna akhir.
e. Persaingan antar perusahaan dalam industri
Persaingan perusahaan yang terjadi telah menimbulkan berbagai hambatan
atau ancaman, hambatan atau ancaman tersebut menyangkut beberapa
aspek yaitu penanaman modal, teknologi yang spesifik, alat dan skill yang
terampil. Di masa depan persaingan yang terjadi akibat aspek-aspek
hambatan atau ancaman tersebut akan semakin meningkat atau semakin
ketat karena adanya inovasi-inovasi dimasa mendatang karena industri

6
pesaing ada yang melakukan riset dan pengembangan untuk bertahan di
dunia industri.

3. Evaluasi Kunci Eksternal dalam Tabel EFE (Eksternal Factor


Evaluasi)
Tabel Eksternal Factor Evaluasi (EFE) digunakan untuk memahami
hubungan antara faktor lingkungan eksternal perusahaan dengan pentingnya
peluang dan ancaman. Informasi data dari aspek eksternal perusahaan di
dapatkan dari sebagian fungsional perusahaan kompetitor.
Adapun faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yaitu:
a. Lingkungan Eksternal, yaitu lingkungan politik, lingkungan ekonomi,
lingkungan sosial, dan lingkungan teknologi.
b. Lingkungan Industri, yaitu:
1) Pemasok, yaitu seberapa banyak pemasok yang dapat mempengaruhi
kemudahan usaha dalam mendapatkan supply bahan baku untuk
menghasilkan barang.
2) Pembeli, yaitu dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam
mengembangkan usahanya.
3) Produk substitusi, yaitu tersedia atau tidak produk substitusi
perusahaan dapat mempengaruhi besar tidaknya pangsa pasar.
4) Pesaing, yaitu adanya pesaing dalam suatu perekonomian dapat
menimbulkan persaingan yang menjadi ancaman bagi perusahaan.
Tabel EFE memiliki lima kolom diantaranya kolom bobot, rating, faktor,
komentar dan skor. Berikut adalah contoh bentuk tabel EFE:
Tabel 1. Bentuk Tabel EFE
Faktor Eksternal Bobot Peringkat Rata-Rata
Kunci (1) (2) (3) Tertimbang (4)
Peluang
1.
2.

7

10.
Ancaman
1.
2.

10.
Total (5)
Sumber: Hunger & Wheelan (2003)
Langkah-langkah evaluasi tabel EFE sebagai berikut:
a. Kolom 1
Tentukan faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dari
perusahaan.
b. Kolom 2
Memberi bobot tiap faktor dengan skala 0,0 (tidak penting) hingga 1,0
(sangat penting) sesuai pengaruhnya terhadap posisi strategis dari perusahaan.
Jumlah bobot harus 1,00.
c. Kolom 3
Beri peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor eksternal kunci untuk
menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini,
ket:
1= respon perusahaan jelek
2= respon perusahaan rata-rata
3= respon perusahaan diatas rata-rata
4= respon perusahaan superior
2 = respon perusahaan rata-rata, dan
d. Kolom 4
Mengalikan setiap bobot faktor dengan peringkat guna menentukan nilai rata-
rata tertimbang dari masing-masing variabel.
e. Kolom 5
Jumlahkanlah nilai rata-rata tertimbang untuk setiap variabel guna
menentukan nilai rata-rata tertimbang total perusahaan.

8
Penentuan strategi yang dilakukan oleh perusahaan setelah memperoleh
total rata-rata tertimbang pada kolom 5 tabel 1 tentang tabel EFE.

Total Skor IFE

4,0 Growth and


Kuat 3,0Growth and Build2,0
Rata-Rata Hold
Lemahand 1,0
Tinggi Build (Tumbuh (Tumbuh & Bina) Maintain
dan Bina) (Pertahankan &
3,0
Pelihara)
Total Growth and Hold and Maintain Harvest or Divest
Skor Sedang
Build (Tumbuh (Pertahankan & (Panen/Divestasi)
EFE
2,0 &Bina) Pelihara)
Hold and Harvest or Divest Harvest or Divest
Rendah Maintain (Panen/Divestasi) (Panen/Divestasi)
(Pertahankan &
1,0
Pelihara)

Gambar 2. Matriks Strategi Perusahaan Hasil Skor IFE-EFE


Sumber: David (2006)

Berdasarkan matriks strategi perusahaan hasil skor IFE-EFE sebagai


berikut:
a. Growth and Build (Tumbuh dan Bina). Strategi yang sesuai intensif
(pengembangan dan penetrasi pasar serta pengembangan produk) atau
integratif (integrasi ke belakang, ke depan dan horisontal).

9
b. Hold and Maintain (Pertahankan dan Pelihara). Strategi yang dipakai
yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk.
c. Harvest or Divest (Panen atau Divestasi). Strategi adalah strategi
divestasi, strategi likuidasi dan strategi diversifikasi konglomerat

4. Kunci Pembeda Usaha (Key differentiators)


Pembeda yang terjadi pada setiap usaha adalah sebuah strategi pemasaran
yang dimana menghasilkan produk yang beraneka ragam di pasar. Produsen
memproduksi yang akan dijual di pasar sesuai kebutuhan konsumen.
Banyaknya variasi produk yang ditawarkan oleh produsen akan menyebabkan
tingginya biaya produksi apabila dibandingkan dengan tidak adanya pembeda.
Namun apabila dilihat dari segi minat konsumen, strategi inilah yang lebih
menarik disebabkan karena adanya variasi lain yang membuat konsumen
dapat memilih berbagai macam produk yang sesuai keinginannya serta
strategi ini memiliki daya tarik yang lebih kuat dibandingkan produk yang
ditawarkan oleh para pesaing. Kunci pembeda (key differentiators) dapat
disebut dengan “brand” atau merek. Menurut Kotler and Keller
(2015): “Branding is endowing products and services with the power of
brand”, yang artinya pemberian merek dapat memberikan suatu produk atau
jasa memiliki kekuatan atau ekuitas merek. Merek memiliki fungi berharga
bagi perusahaan, sebagai berikut:
a. Dapat menyederhanakan penelusuran produk.
b. Dapat membantu dalam mengatur catatan akuntansi dan catatan
persediaan.
c. Dan merek menawarkan perlindungan hukum pada perusahaan misalnya
aspek atau fitur-fitur yang unik dari produk tersebut.
Strategi penetapan merek atau disebut dengan branding strategy
perusahaan adalah jumlah atau jenis dari elemen merek atau keunikan yang

10
telah diterapkan perusahaan pada produknya yang akan dijual. Cara
menentukan dari merek produk baru adalah hal sangat penting. Perusahaan
akan memperkenalkan produk baru dengan tiga pilihan utama sebagai berikut:
a. Perusahaan mengembangkan elemen suatu merek baru untuk setiap
produk baru.
b. Perusahaan menerapkan beberapa elemen dari mereknya yang sudah ada
sebelumnya.
c. Perusahaan menggunakan kombinasi dari elemen merek baru yang sudah
ada sebelumnya.

5. Nilai Unik yang Ditawarkan (Unique Selling Point) sebagai


Keunggulan Bersaing Bisnis
Setiap bisnis harus memiliki nilai unik yang ditawarkannya atau unique
selling point untuk membedakan produknya dengan produk-produk pesaing
lainnya sehingga menjadikan produknya spesial. Tanpa adanya unique selling
point maka perusahaan akan sulit berkompetisi dan bersaing di market.
Adanya unique selling point dapat meningkatkan positioning dan pangsa
pasar dari perusahaan.
Dalam unique selling point menurut Madjadikara (2004) akan selalu
mengutamakan performance dan keistimewaan dari produk. Ini dikarenakan
strategi tersebut dapat memberikan berbagai alasan yaitu adanya pembeda
yang sangat tajam dan jelas kepada pelanggan untuk memilih produk
pengiklan dibandingkan penawaran yang kompetitif lainnya. Ciri utama dari
unique selling point dalam Meilinda, Hairunnisa, and Kezia (2018) yaitu
produk akan semakin unik dengan adanya perbedaan, kemudian
mengembangkan suatu periklanan sehingga pesaing tidak mampu memilih.
Keistimewaan yang didapatkan dari uniq product yaitu memberikan manfaat
kepada konsumen dalam memberi suatu penjualan yang unik/unique selling.

11
Menurut Meilinda et al. (2018) menggambarkan strategi pesan “Unique
Selling Proposition” dalam tiga komponen sebagai berikut:
a. Tiap promosi harus membuat pernyataan ditujukan pada konsumen
dan tiap promosi harus memberi konsumen manfaat spesifik dari
produk.
b. Suatu pernyataan tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan manapun
sehingga memiliki keunikan yang berbeda.
c. Suatu pernyataan yang dipilih kuat sehingga menggerakkan
konsumen.
Kunci untuk memelihara fokus Unique Selling merupakan pengulangan
dan pengulangan dari pesan bertujuan untuk keberhasilan promosi yang akan
menggerakkan dan menarik konsumen.

6. Kondisi Usaha yang Akan atau Sudah Dijalankan


Kondisi usaha yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha menyangkut hal-
hal sebagai berikut:
a. Analisis Keuangan
Suatu bisnis dikatakan berhasil jika perusahaan mampu menghasilkan laba
(profit). Karena laba merupakan sebuah tujuan utama dari didirikannya
sebuah bisnis. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan laba
bersih, sebagai berikut:
1) Mengantisipasi berbagai resiko dengan melalui pembangunan
manajerial
2) Modal yang seimbang, cukup dan dalam posisi bersaing.
3) Anggota manajemen yang kuat sehingga diharapkan mampu
mengantisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi di masa yang
akan datang.

12
b. Analisis Produksi
Posisi marketing yang kuat dapat didapatkan dengan adanya kegiatan
operasional yang memiliki posisi biaya yang kuat pula. Berikut
pentingnya upaya membangun kekuatan produksi untuk mencapai
keberhasilan dari strategi bisnis, sebagai berikut:
1) Menemukan suatu bisnis yang tidak ada pesaing yang bisnis dan
pesaing bisnis tersebut tidak juga merencanakan untuk menambah
kapasitas.
2) Menciptakan fasilitas produksi yang lebih besar dari pada fasilitas
produksi yang ada saat ini.
3) Mengoperasikan suatu produksi mendekati tingkat kapasitas yang
optimal.
4) Membuat biaya variabel suatu manufaktur lebih rendah daripada
kompetitor lain.
5) Bekerja dengan total biaya yang lebih rendah dibanding dengan yang
dilakukan oleh pesaing atau kompetitor lain.
6) Menemukan alternatif-alternatif lain yang lebih menguntungkan untuk
mengantisipasi ketidakpastian yang berlebih.
c. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)
Rencana bisnis yang dilaksanakan melalui proyek pengembangan bisnis
dan implementasi atas kebijakan rutin melibatkan aspek SDM.
Perencanaan SDM dimulai dari analisis pekerjaan, rekruitmen, seleksi,
orientasi, hingga pada pemutusan hubungan kerja.
Analisis pekerjaan, yaitu proses menentukan isi atau muatan pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat dikerjakan oleh orang yang tepat karena telah
memenuhi persyaratan tertentu.
Rekruitmen, yaitu kegiatan mencari sebanyak mungkin calon tenaga
kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.

13
Seleksi, yaitu usaha sistematis yang dilakukan untuk menerima pekerja
yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditentukan serta
dengan jumlah yang dibutuhkan.
Orientasi, yaitu kegiatan memperkenalkan pegawai baru kepada situasi
kerja dan kelompok kerjanya yang baru.
Pemutusan hubungan kerja, hal ini terjadi disebabkan oleh beberapa hal
yaitu peraturan yang berlaku, keinginan perusahaan dan karyawan itu
sendiri, pension, kontrak kerja berakhir, meninggal dunia, dan perusahaan
likuidasi.
d. Analisis Pemasaran
Keterkaitan struktural sangat penting dalam strategi bisnis. Beberapa
karakteristik dasar pasar sangat diperlukan agar tercapai suksesnya suatu
bisnis. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1) Mencari pasar mendukung nilai merek dan perusahaan pada posisi saat
ini.
2) Mencari pasar yang produk lininya lebih bervariasi dari produk-
produk pesaing.
3) Mencari pasar yang dimana perusahaan tersebut bisa menjadi
pemimpin pasar dari segi harga
4) Mencari market yang harganya bervariasi.
5) Mencari pasar yang tidak bergantung pada beberapa dari konsumen.
6) Mencari pasar dengan menggunakan sistem distribusi produk yang
optimal.

7. Evaluasi Kunci Internal dalam Tabel IFE (Internal Factor Evaluasi)


Tabel IFE digunakan untuk mengetahui faktor internal perusahaan yang
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data
informasi dari aspek internal perusahaan diperoleh dari beberapa fungsional

14
perusahaan.
Faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam David
(2006), yaitu:
a. Manajemen, yaitu sistem pengaturan organisasi atau perusahaan
mencakup bagian-bagian produksi, pemasaran, pengelolaan sumber
daya manusia (SDM) dan keuangan.
b. Pemasaran, yaitu proses penetapan, antisipasi, penciptaan dan
pemenuhan kebutuhan serta keinginan pelanggan atas barang dan jasa.
c. Keuangan, yaitu sebuah kondisi yang sering dijadikan sebagai
ukuran/acuan terbaik dalam menentukan posisi perusahaan dengan
perusahaan pesaing dan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
yang dapat menjadi daya tarik bagi investor.
d. Produksi dan operasi, yaitu seluruh aktivitas yang merupaka proses
berubahnya input menjadi output atau barang dan jasa.
e. Penelitian dan pengembangan, yaitu dilakukan dan diarahkan pada
produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya terlebih dahulu
hal ini untuk memperoleh keunggulan, efisiensi biaya, dan
meningkatkan pemasaran perusahaan.

Tabel IFE meliputi lima kolom yaitu bobot, rating, faktor, skors skor dan
komentar. Berikut adalah bentuk tabel IFE:

Tabel 2. Bentuk Tabel IFE


Faktor Internal Bobot Peringkat Rata-Rata
Kunci (1) (2) (3) Tertimbang (4)
Kekuatan
1.
2.

15

10.
Kelemahan
1.
2.

10.
Total (5)
Sumber: Hunger & Wheelan (2003: 184)

Langkah-langkah evaluasi tabel IFE sebagai berikut:


a. Kolom 1
Langkah paling pertama adalah menentukan faktor internal kunci yang
menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

b. Kolom 2
Beri bobot atau nilai tiap faktor, skala dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan
1,0 (sangat penting) sesuai dengan pengaruh terhadap posisi strategis bisnis
atau perusahaan. Jumlah bobot harus = 1,00.
c. Kolom 3
Beri peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor eksternal kunci untuk
menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini.
Dimana:
1 = kelemahan utama,
2 = kelemahan minor,
3 = kekuatan minor, dan
4 = kekuatan utama.

16
d. Kolom 4
Setiap bobot faktor dikalikan dengan peringkat untuk menentukan nilai rata-
rata tertimbang masing-masing variabel.
e. Kolom 5
Jumlahkan nilai rata-rata tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan
nilai rata-rata tertimbang total perusahaan.
Penentuan strategi yang dilakukan oleh perusahaan setelah memperoleh
total rata-rata tertimbang pada kolom 5 tabel 2 tentang tabel IFE.

Total Skor IFE

4,0 Kuat 3,0 Rata-Rata 2,0 Lemah 1,0


Tinggi
Growth and Build Growth and Build Hold and
3,0
(Tumbuh &Bina) (Tumbuh & Bina) Maintain
(Pertahankan &
Total Sedang
Pelihara)
Skor
EFE 2,0 Growth and Build Hold and Harvest or Divest
(Tumbuh& Bina) Maintain(Pertahankan (Panen/Divestasi)
Rendah dan Pelihara)
Hold and Harvest or Divest Harvest or Divest
1,0
Maintain(Pertahankan (Panen/Divestasi) (Panen/Divestasi)
& Pelihara)

Gambar 3. Matriks Strategi Perusahaan Hasil Skor IFE-EFE


Sumber: David (2006)

17
Berdasarkan matriks strategi perusahaan hasil skor IFE-EFE sebagai
berikut:
a. Growth and Build (Tumbuh dan Bina). Strategi adalah intensif
(pengembangan, penetrasi pasar serta pengembangan produk) atau
integratif (integrasi ke belakang, ke depan atau horisontal).
b. Hold and Maintain (Pertahankan dan Pelihara). Strategi yang dipakai
penetrasi pasar dan pengembangan suatu produk.
c. Harvest or Divest (Panen atau Divestasi). Meliputi strategi likuidasi,
strategi divestasi dan strategi diversifikasi konglomerat

8. Faktor-Faktor Strategi Perusahaan


a. Faktor-Faktor Strategi dalam Perusahaan
Faktor-faktor strategi perusahaan terdiri dari faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor kekuatan (strenght)
dan kelemahan (weakness), sedangkan faktor eksternal terdiri dari
faktor peluang (oportunity) dan ancaman (threath). Ilustrasi dari
masing-masing faktor sebagai berikut:

Tabel 3. Faktor-Faktor Strategid dalam Perusahaan


Faktor Kekuatan a. Apa yang dapat dilakukan perusahaan agar
Internal (strenght) lebih baik dengan perusahaan lain?
Perusahaan b. Hal apa yang dimiliki perusahaan?
c. Bagaimana persepsi dari pesaing dan
pelanggan atas kekuatan yang dimiliki
perusahaan?
d. Apa yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan keunggulan dalam
persaingan?
Kelemahan a. Apa yang dilakukan oleh perusahaan lain

18
(weakness) dengan lebih baik jika dibandingkan dengan
perusahaan sendiri?
b. Apa hal yang tidak memberikan nilai tambah
(added value) untuk perusahaan?
c. Bagaimana persepsi dari pesaing dan
pelanggan atas kelemahan yang dimiliki
perusahaan?
d. Apa hal-hal yang menyebabkan hilangnya
keunggulan yang dimiliki perusahaan dalam
persaingan?

Faktor Peluang a. Apa saja faktor yang dapat memberikan


Eksternal (oportunity) keuntungan bagi perusahaan? (Faktor meliputi
Perusahaan politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum,
teknologi, dan lingkungan).
b. Apakah ada kondisi perusahaan memperoleh
permintaan pasar tetapi belum terpenuhi?
c. Inovasi apa yang dapat diluncurkan oleh
perusahaan ke pasar?
d. Sumber daya apa yang belum dimanfaatkan
secara optimal untuk memberikan keuntungan
kepada perusahaan?
Ancaman a. Apa saja faktor yang dapat merugikan bagi
(threath) perusahaan? (Meliputi politik, ekonomi, sosial,
budaya, hukum, teknologi, dan lingkungan).
b. Apakah ada kondisi persaingan perusahaan
yang tidak sehat?

19
c. Apakah perusahaan pesaing tergolong dalam
pioneer (key-player) atau memiliki hak
memonopoli dalam industri?
d. Hal apa yang dapat menurunkan keunggulan
perusahaan dalam perusahaan?

b. Strategi Pengembangan Faktor Strategi dalam Matriks SWOT


SWOT merupakan kumpulan faktor sistematis yang digunakan untuk
merumuskan strategi perusahaan/industri. Menurut Ayuningtyas (2013)
matriks SWOT dijelaskan bahwa lingkungan eksternal dan lingkungan
internal merupakan factor kunci dari keberhasilan, maka dari itu untuk
menentukannya harus diputuskan dengan baik. Ada empat strategi yang
dikembangkan dalam kerangka SWOT yaitu Strategi SO, Strategi WO,
Strategi ST dan Strategi WT dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Strategi SO (Strenghts-Opportunities) menggunakan kekuatan internal
dari perusahaan dengan tujuan meningkatkan berbagai peluang yang
ada di luar perusahaan.
2) Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) menggunakan strategi yang
memanfaatkan kelemahan internal dari perusahaan dengan
memanfaatkan juga peluang eksternal.
3) Strategi ST (Strenghts-Treathness) menggunakan strategi untuk
menghindari atau paling tidak mengurangi dampak ancaman eksternal.
4) Strategi WT (Weaknesses-Threats) menggunakan strategi guna
bertahan dengan langkah mengurangi kelemahan internal dan juga
menghindari ancaman.
Tujuan dari masing-masing dari masing-masingset adalah lebih untuk
memilih strategi yang layak dibandingkan yang terbaik. Tidak semua strategi
yang dikembangkan dalam matriks SWOT akan dipilih untuk diterapkan.

20
9. Peluang dan Ancaman Perusahaan yang Disesuaikan dengan
Kekuatan dan Kelemahan yang Dimiliki
a. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan
Threathness)
Analisis SWOT dalam Ayuningtyas (2013) dijelaskan bahwa
analisis SWOT merupakan kumpulan berbagai faktor yang sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opportunity), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threathness). Analisis SWOT merupakan
alat untuk mencocokkan data penting dan mengembangkan tipe
strategi.
Perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis yang
terkait dengan usaha (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)
dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi.
Model yang paling populer untuk analisis adalah analisis SWOT.
Mencocokan faktor eksternal dan internal adalah bagian yang paling
sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan
penilaian yang baik dan tidak ada pencocokan yang paling baik.
Penelitian menunjukkan kinerja perusahaan yang dapat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan
faktor eksternal (Peluang dan Ancaman).

21
Berbagai Peluang
K.3 K.1

Kelemahan Kekuatan
Internal Eksternal

K.4 K.2
Berbagai Ancaman

Gambar 4. Analisis SWOT

Penjelasan dari gambar 4 tentang analisis SWOT sebagai berikut:


Kuadran 1: Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan karena memiliki
atau K.1 peluang dan juga keuntungan yang menjadi peluang perusahaan.
Strategi yang diambil dalam adalah mendukung dari kebijakan
yang sedang tumbuh atau strategi berorientasi pada pertumbuhan.
Kuadran 2: Pada posisi ini perusahaan sedang menghadapi berbagai ancaman,
atau K.2 apabila perusahaan masih memiliki kekuatan internal sehingga
strategi yang ditetapkan dengan memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan diversifikasi baik produk /pasar.
Kuadran 3: Posisi perusahaan menghadapi peluang sangat besar, tetapi pihak
atau K.3 lain menghadapi kelemahan internal perusahaan sendiri sehingga
fokus strategi dilakukan dengan cara meminimalkan masalah
internal agar dapat meraih peluang. Misalnya, strategi peninjauan
kembali metode/teknologi dengan cara menawarkan produk baru
dalam layanan yang diberikan.
Kudaran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

22
atau K.4 perusahaan ini yang menentang berbagai ancaman dan kelemahan
internal.

b. Tahapan Penentuan Strategi dengan Matriks SWOT


Tahapan strategi pengembangan dengan grafik SWOT dalam Ayuningtyas
(2013) dijelaskan sebagai berikut:
1) Membuat list strenghts perusahaan.
2) Membuat list weeknesses perusahaan.
3) Membuat list oportunities perusahaan.
4) Membuat list threats perusahaan.
5) Mencocokkan peluang ekstenal dan kekuatan internal serta catat hasil
dari kolom strategi SO.
6) Mencocokkan peluang eksternal dan kelemahan internal dan catat
hasil dari kolom strategi WO.
7) Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, dan catat hasil
dalam kolom strategi ST.
8) Mencocokkan ancaman eksternal dan kelemahan internal dari catat
hasil dalam kolom strategi WT.

Tabel 4. Penentuan Strategi dalam Matriks SWOT


S: Strenghts W: Weakness
Catat kekuatan internal Catat kelemahan internal
perusahaan. perusahaan.

O: Opportunitie Strategi SO Strategi WO


Catat peluang List kekuatan meraih List memperkecil
eksternal keuntungan dari kelemahan dengan
peluang yang ada. memanfaatkan keuntungan
dari peluang yang ada.

23
T: Threats Strategi ST Strategi WT
Catat ancaman List kekuatan untuk List untuk memperkecil
eksternal menghindari ancaman. kelemahan dan menghindari
ancaman.

E. Implementasi Sederhana Analisis Lingkungan dan SWOT Perusahaan

DESKRIPSI USAHA BISNIS

A. Data Perusahaan
Nama : Usaha Susu Kedelai “SARI MURNI”
Tempat : Perumahan Pura Ceria Gang 4 Blok A nomor 2
Basis Operasi : Jebres Tengah-Surakarta
Bentuk Usaha : Usaha Dagang dengan pengembangan UMKM
B. Data Pengusaha
Nama : Ibu Kumairah
TTL : Surakarta, 28 Februari 1985
Pendidikan : SMA

ANALISIS SWOT

A. Strengths 1. Proses pembuatan produk yang dihasilkan sederhana dan


(Kekuatan) sangat mudah.
2. Rasa dan tekstur produk yang berkualitas dan khas
berbeda dari produk lain yang sejenis
3. Harga jual produk sangat murah dan terjangkau
4. Tempat penjualan produk dan konsumen telah tersedia

24
dan banyak karena dapat dikonsumsi oleh semua kalangan
5. Dapat memanfaatkan media online seperti whatsapp,
facebook, dan instragram untuk mempromosikan
6. Tempat produksi tidak memakan banyak cukup di rumah
7. Kemasan menarik dan juga diberi label
8. Kualitas produk terjamin halal dan bergizi
B. Weaknesses 1. Harga bahan baku produk yang tidak menentu dan
(Kelemahan) terkadang sempat mengalami kelangkaan bahan baku
2. Manajemen perusahaan sangat sederhana dan masih
tradisional
3. Terdapat endapan dari susu kedelai pada tahap produksi
4. Jika prosesnya tidak tepat akan menimbulkan tahu di
lapisan atas dari susu kedelai
5. Modal yang tersedia masih kurang memadai
6. Ketidaktahuan masyarakat akan kandungan dan gizi dari
susu kedelai
C. Opportunities 1. Pertumbuhan market terhadap permintaan produk yang
(Peluang) mungkin akan meningkat
2. Market oportunity yang dalam menjanjikan
3. Pesaing khususnya di kampus dan wilayah sekitarnya
termasuk wilayah pemukiman masyarakat sekitar kampus
masih rendah
4. Terbuka terhadap teknologi baru di masa mendatang
untuk membuat kemajuan khususnya dibidang produksi
5. Cuaca panas yang membuat calon konsumen ingin
mengkonsumsi minuman yang segar
D. Threats 1. Perubahan selera konsumen yang mempengaruhi besar
(Ancaman) kecilnya pembelian produk

25
2. Susu kedelai “SARI MURNI” yang tidak mampu
disimpan lama
3. Muncul pesaing baru seperti banyaknya varians minuman
4. Muncul dan banyaknya aneka atau variasi minuman
ringan

F. Forum Diskusi
Semangat pagi Bapak/Ibu calon guru profesional Indonesia. Kita sudah
belajar terkait dengan teori di atas. Diskusikan dengan rekan atau teman Anda
mengenai materi-materi dalam kegiatan belajar ini kemudian simpulkan dengan
bahasa Anda sendiri secara sederhana dan mudah untuk dipahami pada tiap-tiap
materi, meliputi berikut ini: (1) Apa yang dimaksud dengan lingkungan politik,
lingkungan ekonomi, lingkungan sosial, dan lingkungan teknologi?(2) Bagaimana
lingkungan struktur industri dan lingkungan pesaing? (3) Jelaskan secara singkat
dan sederhana evaluasi kunci eksternal lingkungan bisnis! (4) Apa yang dimaksud
dengan kunci pembeda usaha suatu bisnis? (5) Apa yang dimaksud dengan nilai
unik suatu bisnis? (6) Bagaimana kondisi usaha yang akan dan sudah dijalankan?
(7) Jelaskan secara singkat dan sederhana evaluasi kunci eksternal lingkungan
bisnis! (8) Apa saja faktor strategi dalam perusahaan? Jelaskan! (9) Apa yang
dimaksud dengan SWOT?

26
Rangkuman

Rangkuman materi yang tertulis dalam kegiatan belajar ini sebagai berikut:
1. Lingkungan PEST (Politic, Economic, Social, Technology) yang meliputi
keadaan lingkungan makro seperti politik/hukum, perekonomian,
sosiokultural, dan teknologi. Keputusan pemasaran dipengaruhi oleh
perkembangan lingkungan politik yang terdiri dari undang-undang,
peraturan pemerintah, dan kelompok. Lingkungan ekonomi mempengaruhi
daya beli dan pola beli konsumen. Lingkungan sosial budaya terdiri dari
lembaga dan kekuatan-kekuatan lain yang dapat mempengaruhi nilai-nilai
dasar, persepsi, pilihan, dan tingkah laku masyarakat. Lingkungan teknologi
baru dapat menciptakan pasar dan peluang baru.
2. Lima kekuatan the five competitive force sebagai key success factor adalah:
(1) pesaing potensial, (2) pemasok, (3) industri penyedia barang dan jasa
pengganti, (4) pembeli, dan (5) persaingan antar perusahaan dalam industri.
3. Evaluasi Faktor Eksternal digunakan untuk mengetahui faktor lingkungan
eksternal perusahaan berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dianggap
penting. Adapun faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman
yaitu lingkungan eksternal (lingkungan politik, lingkungan ekonomi,
lingkungan sosial, dan lingkungan teknologi) dan lingkungan industri
(pemasok, pembeli, produk substitusi, dan pesaing).
4. Kunci pembeda (key differentiators) dapat disebut dengan “brand” atau
merek. yaitu pemberian merek dapat memberikan suatu produk atau jasa
memiliki kekuatan atau ekuitas merek.
5. Setiap bisnis harus memiliki nilai unik yang ditawarkannya atau unique
selling point untuk membedakan produknya dengan produk-produk para
pesaing lainnya sehingga menjadikan produk spesial. Tanpa unique selling
point maka perusahaan akan sulit dalam berkompetisi atau bersaing di pasar.

27
Adanya unique selling point dapat meningkatkan positioning dan pangsa
pasar dari perusahaan.
6. Kondisi usaha yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha menyangkut hal-
hal yang meliputi: analisis keuangan, analisis produksi, analisis sumber daya
manusia (SDM), dan analisis pemasaran.
7. Tabel IFE berguna untuk mengethaui faktor internal dalam perusahaan yang
berkaitan dengan kelemahan dan kekuatan yang dianggap penting. Data
informasi dari aspek internal perusahaan diperoleh dari beberapa fungsional
perusahaan.
8. Faktor-faktor strategi perusahaan terdiri dari faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness), sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor
peluang (opportunity) dan ancaman (threat).
9. Analisis SWOT merupakan kumpulan berbagai faktor yang sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), dan
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan
ancaman (threathness). Analisis SWOT merupakan alat untuk mencocokan
data penting dan mengembangkan tipe strategi.

28
Tes Formatif

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!


1. Penciptaan ide tentu tidak mudah dan pelaku perlu mempelajari banyak hal
antara lain adalah memikirkan sebagai berikut:
A. Apa yang dimiliki pelaku usaha sebelum menjalankan usahanya?
B. Apa yang dibutuhkan orang lain?
C. Apa yang sudah dikerjakan orang lain?
D. A, B, dan C benar
E. Semua benar
2. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu aktivitas perusahaan
yang memiliki tanggung jawab guna membaktikan dirinya, mensejahterakan
masyarakat dan lingkungannya. Berikut yang bukan merupakan salah satu
aktivitas perusahaan terhadap tanggungjawab di lingkungan sosial yaitu:
A. PT. HM Sampoerna, Tbk adalah perusahaan rokok terbesar dan pertama
yang memiliki kapasitas produksi dan jenis produk yang bervarians.
Perusahaan ini menggunakan pengukuran kinerja finansial dan
pengukuran kinerja nonfinansial. Pengukuran kinerja nonfinansial
dibutuhkan untuk meyakinkan kualitas produk yang dihasilkan oleh
PT.HM Sampoerna, Tbk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
B. Telekomunikasi Indonesia Tbk atau yang sering kita sebut TELKOM,
masih menduduki posisi sebagai market leader di bisnis layanan
telekomunikasi. Untuk layanan telepon tetap (fixed line), TELKOM masih
mendominasi pangsa pasar, termasuk di dalam layanan Flexi dengan
penguasaan lebih dari 55%, layanan seluler telkomsel dan layanan fixed
wireless access yang menguasai lebih dari 50% pangsa pasar seluler.
C. PT Freeport Indonesia mengklaim sudah menyediakan layanan medis bagi
masyaraka Papua, melalui rumah sakit modern dan klinik kesehatan di

29
Timika dan Banti. Di bidang pendidikan, PT Freeport dan pemerintah
bekerjasama dalam menyediakan bantuan dana pendidikan, gedung-
gedung dan sarana sekolah untuk pelajar Papua. Selain itu perusahaan ini
juga mengembangkan usaha disekitarnya
D. Dalam aspek pendidikan BUMN memberikan bantuan beasiswa bagi
pelajar mulai dari SD sampai S2. Perusahaan Pertamina melalui program
kemitraan dan bina juga terlibat dalam aktivitas pemberdayaan sosial,
kesehatan, dan lingkungan masyarakat.
E. Meskipun rumah baca memiliki program pembangunan yang berupa
memberikan bantuan peralatan atau fasilitas belajar. Sedangkan pada
bidang kesehatan perusahaan Pertamina menggadakan program
peningkatan gizi, pembuatan buku panduan ibu hamil/menyusui,
posyandu dan berbagai pelatihan lainnya untuk menunjang kesehatan.
Sedangkan di bidang lingkungan, Perusahaan Pertamina melakukan
program penghijauan dan kali bersih.
3. Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifkasi
aspek lingkungan Sebagai suatu sistem manajemen terdokumentasi, standar
mewajibkan suatu prosedur tertulis (dinyatakan dengan frasa prosedur
terdokumentasi) yang menjelaskan tata cara identifikasi aspek lingkungan dari
kegiatan, produk atau jasa. Hasil identifikasi merupakan suatu daftar aspek
lingkungan dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh aspek lingkungan.
Selayaknya daftar aspek lingkungan ini harus memuat keseluruhan aspek
lingkungan secara lengkap baik dalam kondisi normal, abnormal dan darurat,
seluruh komponen lokasi seperti bagian produksi, gedung perkantoran,
gudang yang terletak diluar pagar, dan lainnya. Aspek lingkungan diartikan
sebagai bagian dari kegiatan yang berinteraksi dengan lingkungan sedangkan
dampak adalah akibat dari suatu aspek. Dengan kata lain, ada hubungan sebab
akibat antara aspek dan dampak lingkungan. Berdasarkan kasus diatas,

30
lingkungan yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya adalah:
A. Lingkungan politik
B. Lingkungan ekonomi
C. Lingkungan sosial
D. Lingkungan teknologi
E. Semua jawaban benar
4. Tantangan-tantangan apa saja yang muncul dan harus dihadapi dalam dunia
usaha atau bisnis saat ini terkait dengan adanya perubahan lingkungan serta
krisis dari ekonomi global?
A. Bermunculan produk baru yang akan menggantikan produk yang ada
dipasar, biasanya produk pengganti memiliki harga lebih murah dan
bermutu serta kemampuan kinerja produk pengganti dapat melebihi dari
produk sebelumnya.
B. Mempertahankan kekuatan dari produk sehingga dapat menjaga loyalitas
dari para konsumen. Jika produk sudah disukai konsumen, maka
peluangnya adalah konsumen akan memilih produk lain bisa jadi sangat
kecil.
C. Mengenal para pesaing atau kompetitor lain sehingga dapat mengetahui
besar potensi perusahaan dalam memenangkan persaingan di pasar, serta
memanfaatkan kelemahan dari pesaing untuk mengunggulkan kelebihan
dari produk perusahaan.
D. Mengambil tantangan yang besar untuk meningkatkan dari daya saing
bisnis atau usaha. Suatu perusahaan bisa menawarkan inovasi baru yang
belum pernah ada. Misalnya memproduksi barang unik yang belum ada di
pasar, atau mengadakan event promosi dengan melibatkan konsumen.
E. Memberikan nilai tambah tinggi pada produk yang dihasilkan. Meski ada
banyak macam produk gadget seperti iphone namun produk merek iphone

31
tetap laku terjual di pasar dengan harga yang lebih mahal. Hal ini karena,
iphone memiliki merek kuat dan dikenali oleh masyarakat sampai
masyarakat dunia.
5. Analisis dari SWOT adalah salah satu strategi yang digunakan untuk
mengetahui secara jelas mengenai strength atau kekuatan, weaknessatau
kelemahan, opportunityatau peluang, dan threats atau ancaman. Berikut
kekuatan dari suatu perusahaan bisnis, kecuali:
A. Produk yang dihasilkan dari perusahaan memiliki kualitas bagus dan
sesuai dengan komposisi, serta hasilnya bagus.
B. Garansi dari produk merupakan keterangan dari produk bahwa perusahaan
menjamin produk tersebut bebas akan kesalahan pekerja serta kegagalan
bahan pada jangka waktu tertentu
C. Harga dari produk merupakan nilai jual atau beli sehingga harga yang
ditawarkan perusahaan yang cukup mahal dibandingkan dengan harga
yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing lain dengan produk sejenis.
D. Sertifikasi dari produk merupakan pemberian jaminan yang tertulis dari
pihak ketiga yang berupa badan ataupun lembaga yang independen bahwa
produk tersebut beserta proses yang mendukungnya memenuhi
persyaratan.
E. Perusahaan memberikan respon dengan cepat pada konsumen mengenai
produk diperusahaan. Pihak perusahaan akan memberikan respon baik
melalui telepon, email, dan juga dapat datang langusng kekantor agar
lebih mudah dalam menjelaskan produknya.
6. Analisis dari SWOT adalah salah satu strategi yang fungsinya digunakan
untuk mengetahui gambaran secara jelas mengenai
kekuatan,kelemahan,peluang, dan ancaman. Berikut merupakan kelemahan
dari suatu perusahaan, kecuali:

32
A. Harga dari produk merupakan nilai jual atau beli sehingga harga yang
ditawarkan perusahaan yang cukup mahal dibandingkan dengan harga
yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing lain dengan produk sejenis.
B. Kapasitas hasil produksi yang dimiliki oleh perusahaan pada produk tidak
memenuhi dengan pesanan pada setiap bulannya.
C. Kurangnya kegiatan promosi-promosi oleh perusahaan dibandingkan
dengan perusahaan kompetitor atau pesaing.
D. Semakin meningkatnya akan kebutuhan pabrik yang telah menggunakan
produk yang ada sebelumnya di perusahaan tersebut.
E. Perusahaan kurang dalam inovasi dari produk-produknya yang dapat
dilihat dari total kuantitas jumlah produksi sedangkan untuk produk
custome hanya sebesar 10% dari total produksi secara keseluruhan.
7. Analisis dari SWOT adalah salah satu strategi yang digunakan untuk
mengetahui secara jelas mengenai strength atau kekuatan, weaknessatau
kelemahan, opportunityatau peluang, dan threats atau ancaman. Berikut
merupakan ancaman suatu perusahaan, kecuali:
A. Mulai munculnya dan banyak timbulnya pesaing-pesaing khususnya
dalam produk yang sejenis.
B. Timbulnya persaingan disebabkan karena tingginya suatu permintaan dan
juga pangsa pasar luas.
C. Muncul dan banyaknya pesaingatau kompetitor lain untuk merebut pasar
sehingga membutuhkan promosi-promosi untuk sebuah produk yang
dihasilkan.
D. Pasar yang dimiliki perusahaan PT. Herman Jaya Putra bergerak dibidang
refractory dan insulation ini masih memiliki pasar yang sangat luas.
E. Para pesaing dari PT. Herman Jaya Putra sama-sama bergerak di suatu
bidang refractory &insulation sehingga dapat memberikan harga lebih
murah untuk produk-produk sejenis.

33
8. Analisis dari SWOT adalah salah satu strategi yang digunakan untuk
mengetahui secara jelas mengenai strength atau kekuatan, weaknessatau
kelemahan, opportunityatau peluang, dan threats atau ancaman.Berikut
merupakan peluang suatu perusahaan, yaitu:
A. Mulai muncul dan timbulnya pesaing yang banyak dalam produk yang
sejenis. Persaingan timbul disebabkan karena tingginya permintaan dan
pangsa pasar yang sangat luas.
B. Semakin meningkatnya akan kebutuhan pabrik yang telah menggunakan
produk yang ada sebelumnya di perusahaan tersebut.
C. Model dari suatu produk masih bisa untuk lebih dikembangkan.
D. Jawaban A dan B benar
E. Jawaban B dan C Benar

Perhatikan gambar berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10!

9. PT Herman Jaya Putra bergerak dibidang produksi bahan bangunan yang


dipasok bahan baku oleh Clay Tuban Piropilit dan pembeli utama adalah PTP
Nusantara IX, PTP Nusantara X, PTP Nusantara XI. Sampai saat ini muncul
produk pengganti dari perusahaan lain yaitu batu dan semen tahan api dan

34
muncul perusahaan baru yang bergerak dibidang yang sejenis yaitu CV Mekar
Jaya Technic. Kompetitor-kompetitor berikut yang sama-sama kuat dengan
PT Herman Jaya Putra adalah:
A. Perusahaan sejenis saja
B. Perusahaan sejenis dan pendatang baru
C. Produk substirusi saja
D. Pendatang baru dan Pemasok
E. Pemasok dan pembeli
10. PT Herman Jaya Putra bergerak dibidang produksi bahan bangunan yang
dipasok bahan baku oleh Clay Tuban Piropilit dan pembeli utama adalah PTP
Nusantara IX, PTP Nusantara X, PTP Nusantara XI. Sampai saat ini muncul
produk pengganti dari perusahaan lain yaitu batu dan semen tahan api dan
muncul perusahaan baru yang bergerak dibidang yang sejenis yaitu CV Mekar
Jaya Technic. Kompetitor-kompetitor berikut yang sama-sama kuat dengan
PT Herman Jaya Putra adalah:
A. Perusahaan sejenis saja
B. Perusahaan sejenis dan pendatang baru
C. Produk substirusi saja
D. Pendatang baru dan Pemasok
E. Pemasok dan pembeli

35
Daftar Pustaka

Ayuningtyas, D. (2013). Perencanaan Strategis untuk Organisasi Pelayanan


Kesehatan. Jakarta: Rajawali.
David, F. R. (2006). Manajemen Strategi: Konsep-Konsep. Jakarta: Prenhallindo.
Friend, G., & Zehle, S. (2004). Guide to Business Planning. London: The Economist
Newspaper Ltd.
Kotler, P., & Armstrong, G. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran, Principles of
Marketing. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2015). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Madjadikara, A. S. (2004). Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta:
PTGramedia Pustaka Utama.
Meilinda, A., Hairunnisa, & Kezia, A., S. . (2018). Analisis Unique Selling
Proposition pada Kegiatan Promosi Rumah Makan Geprek Express. Jurnal
Ilmu Komunikasi, 6(2), 28-42.
Pinson, L. (2001). Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis:
Anatomy of a Business Plan. Jakarta: Canary.
Porter, M. E. (1992). Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga.
Raja, O., Jalu, F., & Vincent, D. (2010). Kiat Sukses Mendirikan & Mengelola
UMKM. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rangkuti, F. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, F. (2010). Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis & Analisis
Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sidik, I. G. (2013). Bisnis Sukses Menyusun Rencana Bisnis Lengkap-Terpadu.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Umar, H. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Ward, & Peppard. (2002). Strategic Planning for Information System. London: John
Wiley & Sons.

36
PENDALAMAN MATERI PERENCANAAN BISNIS

MODUL 1 KB 3: MODEL BISNIS CANVAS

Nama Penulis:
Dr. Muhammad Sabandi, S.E., M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019

Daftar Isi

i
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................. i
Pendahuluan ........................................................................................................... iii
A. Deskripsi Singkat...................................................................................... iii
B. Relevansi .................................................................................................. iii
C. Petunjuk Belajar ....................................................................................... iii
Kajian Materi ...........................................................................................................1
A. Capaian Pembelajaran ................................................................................1
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan ................................................1
C. Pokok-Pokok Materi ...................................................................................1
D. Uraian Materi..............................................................................................1
1. Konsep Model Bisnis Model Canvas ..................................................1
2. Implementasi Model Bisnis Canvas ..................................................14
E. Implementasi Model Bisnis Canvas .........................................................20
F. Forum Diskusi ..........................................................................................25
Rangkuman ............................................................................................................27
Tes Formatif ...........................................................................................................28
Daftar Pustaka ........................................................................................................32

ii
Pendahuluan

A. Deskripsi Singkat
Kegiatan pembelajaran ini disusun dalam bentuk modul dengan membahas
materi model bisnis canvas. Penulisan modul ini diharapkan dapat membekali
instruktur dan calon guru atau peserta PPG untuk mampu menganalisis elemen
dalam model bisnis canvas dan menyusun perencanaan bisnis model bisnis
canvas yang dapat diimplementasikan di masa yang akan datang

B. Relevansi
Penulisan kegiatan belajar dalam bentuk modul ini diharapkan membantu
instruktur dan atau calon guru atau peserta PPG untuk memahami materi
model bisnis canvas khususnya pada analisis sembilan elemen yang harus ada
pada bisnis, rencana bisnis dengan menggunakan model bisnis canvas dan
implementasi model bisnis canvas.

C. Petunjuk Belajar
Petunjuk belajar dalam kegiatan belajar ini: (1) memperhatikan instruktur
dalam menyampaikan dan mengajarkan materi, kemudian (2) diskusi
berkaitan dengan materi-materi lain yang terkait untuk memperdalam materi
dengan cara mencari informasi melalui media internet dan bertukar informasi,
serta (3) mengerjakan latihan soal dalam modul ini sesuai dengan materi yang
telah dipelajari kemudian dicocokkan dengan kunci jawaban untuk
mengetahui jawaban yang benar.

iii
Kajian Materi

A. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam kegiatan belajar ini: (1) mencetak lulusan
atau calon guru peserta PPG yang berketerampilan melakukan perencanaan
bisnis untuk menciptakan peluang atau kesempatan kerja, dan (2) mencetak
lulusan atau calon guru yang berketerampilan serta ahli sesuai dengan capaian
lulusan.

B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Calon guru atau peserta PPG memahami dan mengimplementasikan model
bisnis model canvas dari Sembilan elemen yang harus ada yang kemudian
dapat menyusun rencana bisnis dengan model bisnis canvas di masa
mendatang.

C. Pokok-Pokok Materi
1. Konsep Model Bisnis Model Canvas
2. Implementasi Model Bisnis Canvas

D. Uraian Materi
1. Konsep Model Bisnis Model Canvas
a. Model Bisnis
Menurut Sidik (2013) model bisnis merupakan cerita tentang
bagaimanan perusahaan akan beroperasi. Apabila strategi didasarkan
pada faktor persaingan dengan pesaing-pesaing lainnya diluar
perusahaan, maka pengembangan model bisnisnya tidak lagi
memikirkan pesaingnya. Umumnya model bisnis menjawab
pertanyaan besar yaitu siapa pelanggan kita? Nilai apa yang dihargai
pelanggan kita? Bagaimana cara kita mendapatkan keuntungan dari
bisnis kita? Dan apa logika bisnis yang mendasari bagaimana

1
menyampaikan nilai yang dicari pelanggan dengan biaya yang tepat?
Model bisnis yang sudah dirumuskan dapat memberikan kepastian
bahwa ide bisnis dan produk yang ditawarkan ke pasar akan
memperoleh keuntungan. Umumnya model bisnis akan
mengambarkan siapa pihak yang terlibat dalam bisnis, peran apa saja,
dan posisinya. Melalui peran dan posisi pihak-pihak yang terlibat ini
dapat diketahui, biaya apa saja dan sumber pendapatan apa saja dari
bisnis tersebut. Dengan demikian akan terdeskripsikan bagaiaman
potensi keuntungan yang akan didapatkan oleh perusaahaan
organisasi. Model memiliki makna yang berbeda dengan strategi
(Gambar 1). Model bisnis berkaitan dengan pendapatan dan biaya
sebagai implementasi strategi yang mengarahkan pada kinerja profit
agar sesuai harapan. Sedangkan strategi berkaitan dengan prakarsa
perusahaan dalam membangun daya saing supaya bisa bekerja secara
berkelanjutan. Oleh karena itu model bisnis dibuat sebagai langkah
selanjutnya dari strategi agar menghasilkan efektivitas dan profit.

S Model Bisnis….
Mengamati masalah apakah
Strategy….
u pendapatan dan biaya sebagai
Berkaitan dengan prakarsa
m perwujudan dari implementasi
perusahaan dalam membangun
strategy untuk membuktikan
daya saing
b bisnisnya
kinerja dan keuntungan yang
e diharapkan
r
:
Strategy

P
Business
r model

a
m
S
Gambar 1. Hubungan Strategy dan Model Bisnis
Sumber: Pramudiana, Rismayani, and Rahmawati (2016)

2
Jadi model bisnis memiliki perbedaan dengan strategi bersaing,
jika dalam memilih strategi bersaing lebih fokus pada persaingan
sedangkan dalam mengembangkan model bisnis tidak perlu lagi
memikirkan persaingan melainkan didasarkan pada strategi bersaing yang
anda pilih. Untuk mengembangkan model bisnisanda dapat menggunakan
“Kanvas Osterwalder”.

b. Model Bisnis Canvas (Business Model Canvas)


Pada tahun 1990 keatas konsep model bisnis mulai popular ketika
internet berkembang membahas tentang cakupan model bisnis dalam
sebuah perusahaan dan perubahan lingkungan bisnis (Wardhanie &
Kumalawati, 2018). Umumnya konsep tersebut digunakan untuk
menjelaskan bagaiamana langkah perusahaan dalam berinteraksi dengan
mitra kerja, pemasok, dan pelanggan. Selain itu untuk mendeskripsikan
dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi membentuk, memberikan
dan menangkap nilai.
Osterwalder and Pigneur (2015) telah mengusulkan
template/kerangka model bisnis yang dapat dijadikan pedoman oleh
wirausahawan untuk mengambarkan model bisnis yang berbentuk
kanvas dan dari kesembilan elemen-elemennya saling berkaitan untuk
menciptakan nilai dan manfaat dari pelanggannya
Adapun elemen-elemen dalam model bisnis kanvas adalah sebagai
berikut (Osterwalder & Pigneur, 2015; Pramudiana et al., 2016)
1) Infrastruktur
Infrastruktur mencakup yaitu:
a) Kegiatan utama merupakan kegiatan perusahaan yang paling
penting untuk menghasilkan value proposition,
b) Sumber daya utama merupakan untuk menciptakan nilai
bagi pelanggan melalui penggunaan sumber daya terpenting
yang dimiliki perusahaan dengan tujuan agar memperoleh
profit dan mampu menjalankan perusahaannya
3
berkelanjutan, dan
c) Mitra utama bertujuan untuk mengoptimalkan operasi
perusahaan dan meminimalkan resiko untuk itu pengelola
perusahaan perlu memilih aktivitas apa saya yang sebaiknya
akan dilakukan sendiri atau diserahkan kepada mitra.
Apabila aktivitas diserahkan kepada mitra akan dihasilkan value
delivery network (jejaringan kemitraan yang menyediakan win-win
solution pada anggotanya akibatnya hubungan suatu bisnis dapat
berlangsung

OFFER/ PELANGGAN
INFRASTRUKTUR
TAWARAN Hubungan
Sumber Daya Mitra Pelanggan
Utama Utama Segmen
Value Pelanggan
Proposition
Aktivitas Saluran
Utama Distribusi

Struktur Sumber
Biaya Pendapata
FINANCIAL n
Gambar 2. Canvas Model Bisnis
Sumber: Osterwalder and Pigneur (2015) dan (Pramudiana et al., 2016)

2) Tawaran ke Pelanggan (Value Proposition)


Dapat diartikan sebagai kumpulan dari barang atau jasa yang
diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membedakan
antara tawaran perusahaan dengan tawaran pesaingnya. Value
proposition akan bernilai tinggi apabila menawarkan kinerja
kebaruaan dan kustomisasi yang disampaikan melalui merek,
desain, kenyamanan, risiko yang rendah, akses dan loyalitas.

4
Value proposition dapat diukur dengan dua cara, yaitu
a) Secara kuantitatif: dapat dilakukan melalui harga dan
efisiensi harga
b) Secara kualitatif: dapat diukur dengan pengalaman yang
dinikmati pelanggan (user experience) beserta kinerja yang
didapatkan oleh produknya.
3) Pelanggan
Mencakup segmen pelanggan dan saluran distribusi untuk
menjangkau segmen serta penyelenggaraan hubungan pelanggan.
Identifikasi segmen pelanggan dibutuhkan untuk mengetahui
tingkat akurasi dari produk dan proposition yang akan ditawarkan,
ini mengingat bahwa pasar adalah heterogen dan masing-masing
segmen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Untuk itu
dibutuhkan saluran distribusi dalam penyampaian produk ke
pelanggan secara tepat.
Saluran distribusi yang dapat digunakan dapat berasal dari
milik sendiri atau milik perusahaan yang disesuaikan dengan
kebutuhan di pasar. Pengelolaan hubungan dengan pelanggan
digunakan untuk menjamin komunikasi antara perusahaan dengan
segmen pelanggan yang dituju. Jika komunikasi berjalan dengan
baik, maka kebutuhan pelanggan dapat diketahui dengan baik oleh
perusahaan secara cepat dan perusahaannya dapat diakomodasi
secara responsif.
Oleh itu, diharapkan ada hubungan kuat antara perusahaan
dan pelanggan sehingga menguntungkan kedua belah pihak
sehingga tidak hanya menjadi konsumen saja tetapi juga co-
producer dalam proses co-creation.
4) Keuangan
Mencakup struktur biaya dan sumber pendapatan. Pendapatan
dapat diperoleh dari uang pengalihan kepemilikan produk, uang
lisensi, uang jasa pengantar, uang sewa, uang berlangganan, dan
5
uang periklanan. Struktur biaya berasal dari implikasi keuangan dari
hasil mengoperasikan bisnisnya. Struktur biaya terdiri dari biaya
tetap dan biaya variable. Pendekatan dalam pengelolaan biaya dapat
berorientasi pada value driven atau cost driven.
Pada cost driven perusahaan lebih fokus untuk
meminimumkan seluruh biaya supaya perusahaan mampu
menetapkan strategi kepemimpinan biaya menyeluruh (overall cost
leadership). Diharapkan dengan strategi ini perusahaan mampu
menjangkau pasar yang luas dan segmen sensitive terhadap harga.
Sedangkan dalam value driven lebih fokus pada bagaimana upaya
memaksimalkan agar bisa menciptakan nilai bagi pelanggan. Pada
value driven ini perusahaan memakai strategi differensiasi. Strategi
ini berupaya pada asumsi pasar yang berorientasi pada manfaat
produk yang maksimal.
Bisnis Model Canvas (BMC) memiliki beberapa manfaat dan
keuntungan dalam penerapannya, sebagai berikut:
a) Fokus yaitu mampu menajamkan dan fokus dalam memberikan
kejelasan dalam perencanaan bisnis yang akan diajukan dari
pada membuat rencana bisnis yang memiliki halaman
berlembar-lembar
b) Fleksibel yaitu memberikan kemudahan dalam memodifikasi
dengan tetap memberi pengertian menyeluruh model bisnis.
c) Transparansi yaitu lebih mudah dalam mengkomunikasikan visi
dan model bisnis kepada tim atau organisasi

c. Sembilan Komponen yang ada pada Perencanaan Model Bisnis


Seperti telah dijelaskan oleh Osterwalder and Pigneur (2015) dan
kemudian oleh Hendrik, Hidayat, and idayat (2018); Wardhanie and
Kumalawati (2018); Chandra (2016); Tjitradi (2015); dan (Sidik, 2013)
bahwa dalam Business Model Canvas (BMC) memiliki 9 komponen.
Sembilan komponen bisnis model canvas sebagai berikut:
6
1) Customer Segments yaitu masyarakat yang menggunakan produk
atau jasa dari sebuah organisasi atau perusahaan sekaligus
memberikan sumber pendapatan. Segmentasi pelanggan dipilih
berdasarkan umur, profesi, perilaku, geografi dan penghasilan.
Anda harus memilih segmen yang nantinya akan anda layani.
Sedikit perusahaan yang bisa melayani semua segmen yang ada,
misalnya bisnis air minum dalam kemasan, Aqua mampu
melayani semua segmen pasar secara keseluruhan, sedangkan
untuk milagros memilih sasaran segmentasi pasar yang kecil dari
pasar air minum dalam kemasan
Ada beberapa pilihan pasar, sebagai berikut:
a) Pasar Masal (Mass Market): apabila anda memilih pasar
ini, berati anda melayani semua pihak yang
membutuhkan produk atau layanan yang anda tawarkan,
tanpa terkecuali misalnya produk mie instan merk
indomie
b) Pasar ceruk (Niche market): pasar berukuran kecil
dengan kebutuhan yang relatif unik misalnya perusahaan
yang membuat pakaian adat dari suku jawa (kebaya saja)
c) Beberapa segmen (Segmented): pasar yang tampaknya
memiliki kebutuhan yang mirip tetapi sebenarnya
memiliki perbedaan misalnya dalam perbankan ada
segmen perbankan eceran, segmen perbankan perusahaan
dan segmen perbankan institusional.
d) Pasar yang beragam (Diversified): perusahaan yang
bersangkutan melayani dua atau lebih segmen kebutuhan
yang berbeda. Misalnya suatu persahaan menjual pakaian
bermerk melalui toko retail ke pasar perorangan dan pada
saat yang sama juga melayani pasar bisnis yang membeli
dalam jumlah banyak dan besar.

7
e) Pasar bersisi banyak (Multi-sided markets): pasar ini
melayani sedikitnya dua pasar secara bersama-sama
dengan produk atau layanan yang berbeda tetapi saling
berkaitan. Misalnya bisnis koran atau siaran radio niaga,
pertama anda melayani pembaca dan pendengar, pada
waktu yang sama anda melayani para pemasang iklan.
Keduanya berkaitan karena dengan adanya pembaca dan
pendengar maka para pemasang iklan akan tertarik untuk
memasangkan iklannya di koran ataupun siaran radio
niaga.
2) Value Propositions adalah salah satu keunikan yang ada dimiliki
perusahaan dan menjadi faktor mengapa produk atau jasa
tersebut dipilih oleh pelanggan. Ini memberikan peluang untuk
memecahkan masalah dan maksimal dalam memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan. Value porposition yang
anda tawarkan berkaitan dengan strategi konsep produk yang
anda tentukan sebelumnya. Umunya produk atau layanan
memiliki bebebrapa sisi manfaat bagi penggunanya. Pilihlah
salah satu yang paling berharga bagi segmen pasar yang dibidik
nantinya. Gunakanlah sisi tersebut sebagai value utama yang
anda tawarkan. Misalnya, Vitamin E alami (d-alpha-tocophorel)
memiliki berbagai manfaat menarik seperti diantaranya:
a) Memiliki antioksidan yang kuat.
b) Sebagai pengecer darah.
c) Dan mempunyai efek meremajakan kulit.
Jika anda ingin berbisnis vitamin E, apakah semua manfaat
tersebut akan anda gunakan sebagai value proposition untuk
konsumen? tidak. Contohnya perusahaan farmasi di Jepang,
Takeda, lebih memilih segmen yang menyasar dan menginginkan
memiliki kulit halus dan lembut sehingga sisi pelembut kulitlah
yang dipakai sebagai value proposition untuk konsumen dengan
8
produk vitamin E bermerk Evion. Hal yang sama juga
dilakukanoleh perusahaan Daya Varia yang memproduksi
Nature-E. Pada jenis layanan atau produk yang sama, anda dapat
memilih menwarkan nilai bagi pelanggan yang berbeda
3) Channels atau saluran distribusi dapat berupa komunikasi,
saluran distribusi dan saluran. Penjualan tentang bagaimana
perusahaan atau organisasi berkomunikasi dengan customer
segmen dalam menyampaikan value proposition-nya, dengan
tujuan untuk mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan
pelanggan baru.
Umumnya dalam saluran distribusi terlebih dahulu
menentukan bagaimana anda akan meraih pelanggan dalam
segmen sasaran anda? ada banyak pilihan, dapat melalui
penjualan secara langsung ataupun melalui pihak lainya. Pilihan
tersebut bisa anda jalankan sendiri ataupun dengan
memanfaatkan rekan usaha di luar bisnis anda. Contoh saluran
distribusi dapat melaui:
a) Menjadi atau memperkerjakan tenaga penjual untuk
menghubungi calon pembeli
b) Grosir: menjual kepada pedagang perantara yang
selanjutnya akan dijula ke pengecer.
c) Penjualan melalui internet atau laman/situs
d) Menggunakan toko-toko milik orang lain
e) Membuat toko khusus untuk barang anda
4) Customer Relationship yaitu adanya pembinaan hubungan
dengan pelanggan, dengan maksudd untuk memperoleh
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Untuk menjalin hubungan dengan pelanggan, anda dapat
memilih tingkat keakraban antar perusahaan adna dengan tiap-
tiap pelanggan seperti:
a) Layanan Pribadi: setiap pelanggan dapat meminta bantuan
9
dari perusahaan anda, misalnya dengan mengirimkan e-mail
atau menelepon layanan konsumsi.
b) Layanan pribadi dengan petugas khusus: adanya pelayanan
untuk melayani tiap pelanggan di tingkat perusahaan atau
tingkat perusahaan.
c) Self-service: perusahaan tidak melayani pelangan tetapi
mereka melakukan sendiri
d) Layanan automosi: lebih canggih dari pada self-service
misalnya banyak bank yang memanfaatkan hubungan ini
dengan pelanggan.
e) Komunitas: perusahaan mendukungadanya komunitas para
pelanggannya sebagai sumber layanan dan pemecahaan
masalah
f) Ko-kreasi: dalam menemukan solusi atau merancang
produk atau layanan perusahaan melibatkan pelanggannya.
5) Revenue Streams yaitu menggambarkan perusahaan atau
organisasi dalam mendapatkan penghasilan dari setiap customer
segments. Aliran inilah yang mampu membuat sebuah organisasi
atau perusahaan bisa tetap survive.
Ada banyak pilihan untuk perusahaan agar mendapatkan uang
dari pelanggannya seperti:
a) Menjual barang berwujud. Pilihan ini dilakukan hampir
semua perusahaan yang menyediakan barang berwujud bagi
pelanggannya seperti buku, makanan, mobil.
b) Harga berdasarkan pemakian. perusahaan akan
mendapatkan uang dari penggunaan barang atau layanan
selama masa tertentu misalnyapenyediaan layanan
penyewaan mobil, kamar hotel, dst
c) Harga berdasarkan pelanggan. Cara ini menggunakan biaya
yang berdasarkan periode tertentu. Contohnya pusat
kebugaran banyak menggunakan ini.
10
d) Sewa-Beli. Cara ini menggunakan gabungan antara harga
berdasarkan pelanggan, pelanggan mendapatkan akses
untuk menggunakan produk dalam periode tertentu.
e) Lisensi. Pemasukan yang didapatkan dengan memberikan
izin menggunakan hak intelektual perusahaan kepada
pelanggan. Model ini sering dimanfaatkan di bisnis media.
f) Biaya perantara. Mendapatkan pendapatan dari menjadi
perantara antara pihak penjual dan pembeli. Contohnya
perusahaan penyedia kartu kredit dan agen penjualan ruko.
g) Biaya dari pemasangan iklan. Contohnya melalui koran,
radio, majalah, televisi namun sekarang model ini menjadi
lebih meluas misalnya iklan yang diselipkan di perangkat
lunak atau film.
6) Key Resources umumnya menunjukan aset-aset terpenting dalam
memenntukan tingkatan keberhasilan pengoperasian model bisnis
perusahaan untuk memenuhi janji pada segmen pasar yang
dipilih memerlukan sumber daya-sumber daya tertentu.
a) Sumber daya berwujud. Mencakup semua aktiva berwujud
seperti peralatan dan mesin, bangunan, kendaraan.
b) Sumber daya intelektual. Contohnya hak paten, merk,
jaringan rekan, hak cipta, dan database pelanggan
c) Sumber daya manusia. Sumber daya yang paling penting.
Perusahaan manufaktur dan perusahaan layanan sering
menggunakan sumber daya manusia dengan kualitas dan
kualifikasi yang baik.
d) Sumber daya keuangan. Beberapa model bisnis memerlukan
dukungan dalam sumber daya keuangan, contohnya agar
mampu memberikan pendanaan bagi pembeli, mampu
menjual dengan sistem kredit/debit dan bisnis yang
memerlukan peningkatan jumlah dana tunai.

11
7) Key Activities adalah aktivitas utama yang menunjang
keberhasilan suatu model bisnis dengan mengirimkan value
propositionn, saluran distribusi, hubungan pelanggan, dan
sumber pemasukan uang yang dipilih sebelumnya. Kegiatan yang
terpenting:
a) Produksi atau proses layanan. Untuk perusahaan
manufakturing kegiatan ini adalah kegiatan utama
b) Pemecahan masalah. Umumnya banyak perusahaan yang
menekankan pemecahan masalah sebagai nilai yang
ditawarkan akibatnya kegiatan ini mendominasi operasional
perusahaan mereka. Contoh perawatan kecantikan, rumah
sakit, perusahaan konsulta, dst.
c) Jaringan atau platform adalah dasar transaksi. Contohnya
Visa adalah perusahaan yang berdasarkan penyediaan
platform bagi pembeli, pedagang atau bank yang
penyelenggaran kartu kredit. Microsoft Windows® yang
menangani penyaji aplikasi dengan menggunakan sistem
operasi.
8) Key Partnership yaitu sebuah akad kerjasama yang diprakarsai
secara sukarela antara dua atau lebih perusahaan/organisasi untuk
menyelesaikan proyek tertentu sehingga mampu mengurangi
resiko, menghemat biaya dan memperoleh sumber daya yang tak
dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Agar bisa melakukan
kegiatan utama dan memiliki sumber daya diatas maka
perusahaan membutuhkan rekan usaha seperti pemasok yang
berhubungan dengan bisnis jangka panjang. Ada tiga
pertimbangan penting mempunyai rekan usaha:
a) Optimalisasi dan ekonomi skala. Perusahaan dapat
mengkurangi biaya dengan memindahkan sebagia sumber
daya utama dan kegiatan utama kepada rekan usaha.
Contohnya perusahaan manufaktur berukuran sedang
12
memerlukan kemasan dengan cetakan, maka akan lebih
ekonomis bagi perusahaan untuk menyerahkan
kegiatannya kepada rekan usahanya yang ahli dalam hal
ekonomi skala dan sumberdaya.
b) Mengurangi resiko dan ketidakpastian. Dalam pasar dengan
persaingan ketat dan resiko serta ketidak pastian tinggi
banyak perusahaan yang lebih memilih bekerja sama
dengan pesaing-pesaingnya dengan menggunakan
komponen dari rekan usaha yang sama. Contohnya pada
bisnis komputer, menggunakan sistem perasi Microsoft
Windows® dan menggunakan prosesor-mikro produksi intel
sebagai prosesor utama.
c) Akses ke sumber daya dan aktivitas tertentu. Dengan
menggunakan produk atau layanan dari rekan usahanya,
perusahaan tidak perlu melakukan kegiatan yang
memerlukan keahlian tinggi dan skala ukuran.
9) Cost Structure yaitu menggambarkan biaya apa saja yang muncul
akibat dioperasikannya model bisnis ini untuk mencapai value
proposition melalui key activities, key resources dan channel
yang tepat. Perusahaan memperoleh keuntungan dari penerimaan
dikurangi penjualan dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Tentu perusahaan perlu meminimalkan biaya, tetapi
sampai batas tertentu agar tidak menganggu penyediaan kelima
kotak pertama (Gambar 3). Ada dua cara untuk mengendalikan
biaya, yaitu:
a) Menekan biaya (cost driven). Perusahaan memilih untuk
menekan biaya. Contohnya perusahaan yang memilih
model ini yaitu Air Asia dan Lion Air.
b) Menekan nilai (value driven). Perusahaan tidak terlalu
mementingkan rendahnya biaya melainkan mereka
menekankan tingginya nilai yang diciptakan bagi
13
pelanggan mereka. Contoh perusahaan Mercedes-Benz
dan BMW memilih pendekatan ini.
Empat karakteristik pentingnya biaya yaitu
 Biaya tetap: biaya yang dikeluarkan dalam jumlah
yang sama setiap periode dan bukan bagian dari
fungsi tinggi rendahnya penjualan. Contoh gaji
karyawan, fasilitas manufaktur, sewa gedung.
 Biaya variabel: biaya yang besarnya tergantung pada
besar-kecilnya tergantung pada produk atau layanan
yang terjual. Contoh biaya pengiriman, komisi
penjualan, dst.
 Ekonomi skala: keunggulan dari biaya perunit dengan
meningkatkan volume kegiatan perusahaan. Contoh
perusahaan air dalam kemasan berukuran besar
(Aqua) lebih sedikit menggeluarkan biaya dari pada
perusahaan air kemasan skala kecil.
 Ekonomi cakupan (economic of scope). Keunggulan
biaya untuk perusahaankarena telah melakukan
sesuatu dengan cakupan yang lebih luas. Contohnya
biaya distribusi pabrik farmasi yang memprodukso
satu macam obat dibandingkandengan Dexa Medica
atau Kalbe Farma yang memproduksi banyak macam
obat.

2. Implementasi Model Bisnis Canvas


a. Penyusunan Rencana Bisnis dengan Menggunakan Model Bisnis
Canvas
Untuk bisa mengembangkan model bisnis ini, anda bisa meminta
bantuan dari rekan usaha dan anggota tim manajemen atau meminta
konsultan untuk menyusun model bisnis ini.
1) Sediakan papan tulis atau whiteboard dengan ukuran 1,5 x 1 m.
14
Jika tidak memiliki papan tulis, bisa menempelkan kertas karton
putih di dinding dan menyambung-nyambungnya hingga
ukurannya cukup besar. (lihat skema 1.)
2) Sediakan juga spidol berwarna dan kertas perekat misalnya seperti
Post-it dengan ukuran 5x10 (boleh dengan ukuran yang lain
asalkan tulisan bisa dibaca)
3) Mulailah dengan menuliskan segmen yang anda tuju pada post-it
dan tempelkan di kotak segmen. Sambil berdiskusi dengan rekan
usaha anda, lakukan hal serupa hingga semua bagian kotak elemen
pada model bisnis canvas terpenuhi. Tentulah satu kotak bisa diisi
dengan lebih satu post-it . diskusikanlah secara mendalam dengan
rekan usaha anda.
4) Ulangi terus diskusi hingga muncul model bisnis kanvas yang
memuaskan anda. Jika kanvas terbaik sudah ditemukan maka salin
dan gambarlah di kertas ukuran normal A4 atau A3. Hingga
akhirnya anda memiliki model bisnis yang dapat sesuai dengan
usaha yang anda rencanakan.

INFRA TARGET PEMBELI


STRUKTUR Kapabilitas PENAWARAN
Hubungan
Inti Pelanggan

Pendekatan
Menyediakan bahan baku Proposisi Komunitas, kolaborasi
Kualitas Nilai Dengan pengembangan,
Tinggi LSM & Komunitas
Jejaring Harga Lokal
Rekan Pelanggan
Sasaran
Ecofaebrick:
Konfigurasi Bata
Pengembangan Pengembangan
Nilai Kotoran Sapi Saluran
Perumahan, LSM, Perumahan L.S.M
Komunitas Lokal Kualitas Distribusi Komunitas
Tinggi Harga setempat
Kotoran Koperasi dan
Sapi + Biogas Penjualan
Menggnti tanah liat + Langsung ke
kayu bakar

Skema 1. Ilustrasi modifikasi model bisnis Osterwalder


(implementasi model bisnis canvas)-EcoFaeBrick (Sumber: Sidik (2013))
15
Sebelum masuk ke detail rencana-rencana fungsional seperti
manufakturing, pemasaran dan lainnya. Diharuskan untuk
mengembangkan dulu model bisnis hingga tuntas. Keputasan
dalam kotak-kotak Osterwalder akan mengunci penyusunan
rencana-rencana fungsional, hal ini akan mempermudah langkah-
langakh penyusunan rencana bisnis selanjutnya. Bisnis yang
berbeda menunjukkan bentuk yang berbeda hubungan antara
keputusan dalam model bisnis dengan rencana-rencana fungsional.
Setelah menyelesaikan penyusunan model bisnis canvas,
buatlah tabel (skema 2) analisis setiap kotak tersebut untuk
mengetahui hubungan yang kuat antara keputusan dalam model
bisnis canvas dengan keputusan dalam rencana fungsional

2
Keputusan

Rencana Organisasi
Rencana Pemasaran

Rencana Keuangan
Rencana Distribusi

Rencana Layanan
utama dalam
Rencana produk

rencana
1 fungsional

Keputusan dalam bisnis


model kanvas

Segmen yang dilayani


Nilai yang ditawarkan
Saluran distribusi
Hubungan dg pelanggan
Model penjualan
Sumber daya utama
Aktivitas utama
Hubungan utama
Model biaya

Skema 2. Ilustrasi bentuk pengaruh keputusan-keputusan dalam bisnis model kanvas


yang mengikat keputusan- keputusan dalam rencana fungsional
Sumber: Sidik (2013)

16
Perumusan bisnis model bisnis canvas dapat dimulai dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mendeskripsikan siapa yang akan menjadi segmen pelanggan
perusahaan/ organisasi
b) Bila karakteristik dan kebutuhan segmen pelanggan telah
diidentifikasi maka langkah selanjutnya mendefinisikan value
proposition yang akan diberikan perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan/ keinginan pelanggan.
c) Berdasarkan atribut produk, keuntungan (profit) dan value
propositionnya, berikutnya perusahaan menetapkan customer
relationship atau pengelolaan hubungan pelanggan yang
paling tepat.
d) Selanjutnya perusahaan melakukan saluran distribusi atau
menetapkan desain yang paling efektif agar bisa menjangkau
pelanggan dengan cara menjamin produk akan sampai kepada
pelanggan sesuai kualitas, kuantitas dan waktu yang
diinginkan oleh pelanggan.
e) Melalui pemetaan segmen pelanggan, value proposition,
customer relationship dan saluran distribusi, akan
teridentifikasi dengan baik semua yang menjadi sumber
pendapatan (revenue stream) perusahaan.
f) Langkah selanjutnya yaitu memetakan bagaimana perusahaan
menyiapkan dan memproduksi value proposition yang akan
disampaikan kepada pelanggan. Oleh sebab itu, langkah
selanjutnya yang akan dilakukan perusahaan dengan
mengidentifikasi apa saya sumber daya utama yang
dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan utama. Mungkin
perusahaan menjalankannya tidak secara sendiri namun ada
pihak ketiga sebagai mitra utama perusahaan. Kemudian
pihak ketiga mengidentifikasi siapa saja yang akan menjadi
mitra utamanya.
17
g) Gabungan dari elemen aktivitas utama, sumber daya utama
dan mitra utama dapat diperhitungkan besar biaya yang
nantinya akan dikeluarkan oleh perusahaan dan struktur biaya
(cost structure).
Bisnis Model canvas dapat direalisasikan jika seluruh biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat tertutup oleh sumber
pendapatan yang sudah teridentifikasi. Pramudiana, Rismayani,
Rahmawati (2017: 53); Chandra (2016: 19- 20); Tjitradi (2015: 8)
& Wardhanie (2018: 216) bahwa perumusan model bisnis harus
memperhatikan 9 elemen pada business model canvas yang
dikembangkan oleh Alexander Ostewalder yaitu Customer
Segment, Value Proposition, Customer Relationship, Channels,
Revenue Stream, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships,
Cost Structure.

Key Key Value Customer Customer


Parteners Activities Proposition Relationships Segment

7 4
2 1
8
Channels
Key
Resources 3

6
Cost Structure Revenue Streams

9 5

Gambar 3. Tata urutan Business Model Canvas


Sumber: Strategyzer.com

18
Di dalam kesembilan balok yang ada dalam model canvas
menunjukkan setiap elemen-elemen yang mewakili kunci utama
kesuksesan sebuah bisnis, misalnya:
a) Customer Segment: membidik target konsumen, bagaimana
karakteristik mereka, bagaimana pemecahannya, apa yang
mereka butuhkan
b) Value Proposition: keunikan yang dimiliki yang berbeda dengan
perusahaan atau industri lain, solusi yang akan ditawarkan,
alasan mengapa pelanggan harus memilih dan membeli
c) Channels: cara yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam
menyalurkan proposisi nilai kepada pelanggan
d) Customer Relationship: cara yang dilakukan oleh perusahaan
dalam berkomunikasi dan berinteraksi untuk mencapai loyalitas
konsumen lama atau konsumen baru
e) Revenue Streams: strategi atau cara bisnis yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan profit dari nilai yang ditawarkan
kepada pelanggan
f) Key Activities: strategi kompetitif yang dilakukan oleh
perusahaan dalam membuat value proposition-nya
g) Key Resources: sumber daya apa saja yang harus dimiliki
perusahaan agar dapat kompetitif untuk menciptakan value
h) Key partnership: mitra siapa saja yang akan diajak kerjasama
mendukung perusahaan agar bisa kompetitif
i) Cost Structure: faktor- faktor yang apa saja yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam membentuk biaya.
Menurut Hendrik et al. (2018) Bisnis Modal Canvas (BMC) memiliki
keuntungan dalam penerapannya sebagai berikut:
a) Dapat digunakan sebagai pola atau gambaran dari semua jenis
model bisnis hotel, perjalanan, perkebunan, restoran,
pertambangan, perikanan, dan sebagainya
b) Laju percepatan untuk menentukan dan mengetahui tingkat
19
keseluruhan kekuatan dan kelemahan bisnis
c) Dapat menganalisis proses bisnis dan laba yang dilakukan dengan
segera
d) Dapat memetakan sebuah bisnis guna untuk mengidentifikasi
kelemahan sejak awal yang dimiliki dan memahami kekuatan
bisnis dari sudut pandang yang tepat
e) Adanya pemetaan bisnis model canvas secara sistematis dapat
mengidentifikasi dalam pengambilan keputusan manajemen
strategi pengembangan bisnis.

E. Implementasi Model Bisnis Canvas

Implementasi Model Bisnis Canvas pada usaha Home Industry- Kakao


(Home Industry Sweet Kakao- Cozzy) di Kademangan, Blitar, Jawa
Timur
Dengan kondisi sekarang ini persaingan di dunia usaha semakin kuat,
maka untuk menghadapi keadaaan dan situasi demikian pengusaha harus
mampu dan cepat dalam mengambil keputusan agar usaha yang diinginkan
dapat berkembang baik.
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar
penduduknya bekerja di sektor pertanian. Industri coklat adalah salah satu
industri yang berpotensi untuk dikembangkan dalam sektor pertanian.
Coklat adalah bentuk olahan makanan/ minuman yang berasal dari biji
kakao. Pada umumnya, coklat diminati oleh banyak kalangan sebagai
camilan, hadiah ulang tahun, oleh-oleh, bingkisan di hari raya, dan
souvenir.
Indonesia mempunyai peluang besar dalam memproduksi kakao
karena persediaan lahan yang besar berpotensi untuk ditanamai kakao dan
keadaan iklim yang mendukung dan tersediaanya tenaga kerja yang murah
dan banyak, salah satunya adalah provinsi Jawa Timur di Blitar yang
mengembangkan biji kakao menjadi industry home industri-home industri.

20
Implementasi penggunaan bisnis model canvas dapat diterapkan
diberbagai kewirausahaan dengan model bisnis yang bekelanjutan
misalnya seperti Bisnis “Home Industry Sweet Kakao- Cozzy”. Usaha
ini mempunyai konsep menghasilkan produk makanan cake dan minuman
cokelat bubuk dalam kemasan sachect
Langkah-langkah dalam penyusunan Model Bisnis “Home Industry
Sweet Kakao- Cozy” adalah sebagai berikut:
a) Langkah pertama yang dilakukan yaitu membangun hubungan
pelanggan, pada bisnis model canvas sangat penting untuk
membangun hubungan dengan pelanggan “Home Industry Sweet
Kakao- Cozy” karena dengan hubungan ini mampu meningkatkan
loyalitas dan memberikan manfaat.
b) Meningkatkan penjualan melalui penyatuan strategi pemasaran
dengan bisnis model canvas (segmen pelanggan, saluran distribusi,
dan customer relationship) agar target penjualan dapat sesuai dengan
apa yang diharapkan.
c) Ketiga berkaitan dengan pesaing, ini tidak kalah penting dengan
menjalankan bisnis model canvas untuk menghadapi pesaing. Dalam
hal ini ini “Home Industry Sweet Kakao-Cozy” memetakan kebutuhan
bisnisnya lebih lanjut.
d) Keempat Home Industry Sweet Kakao-Cozy memastikan menjalankan
bisnis mencakup siapa saja yang akan mau mendukung bisnisnya.
Untuk itu penting memetakan BMC terkait apa saja yang dibutuhkan
agar bisnisnya tidak lari.
e) Kelima, Bisnis Model Canvas memiliki cara sistem bisnis yang efektif
untuk membuat bisnis Home Industry Sweet Kakao-Cozy dalam
menjalankan manajemennya.

21
Dapat digambarkan kerangka Bisnis Model Canvas “Home Industry Sweet
Kakao-Cozy” sebagai berikut:

Tabel 1. Bisnis Model Canvas pada produksi “Home Industry Sweet Kakao-Cozy”

Key Key Activities Value Proposition Customer Customer


Parteners Relationships Segment
-PT. Bay - Menjual “Rumah Cokelat Manis”
Keunggulan: Melaui Sosial - Anak-anak
Fresh cake berbagai macam Media: - Remaja
- Pemasok cake cokelat dan  Memiliki Design dan
tata ruang yang - Instagram, - Dewasa
bahan baku layanan dengan Whatsapp, twitter, - Masyarakat
- Pelanggan berbagai macam menarik perhatian
konsumen facebook, dll menengah
tetap kategori - Website: keatas
- Mengadakan  Berbagai varians
cokelat dan olahannya https://HomeSwe
promosi melalui etKakao-
even ada disini
Cozy.com
- Pencatatan  Pelayanan ramah,
- Catalog
dalam penjualan sopan, baik
- Give away,
 Price sesuai dengan
membership,
proposi cokelat yang
diskon
dijual
 Tempat parkiran yang
luas
Key  Tersedia tester Channels
Resources customeratas produk
yang ada -Direct marketing&
- Web sosial media
- Bangunan toko marketing
- Barang dagang -Pameran,
- SDM workshop, reseller,
- Sistem online shop
pembayaran
online/ offline
- Sumber daya
utama

Cost Structure Revenue Streams

-biaya gaji karyawan - Keuntungan dari penjualan produk


-biaya peralatan - Keuntungan dari jasa workshop
-biaya promosi - Keuntungan dari event
-biaya bahan-bahan cokelat
-biaya pengadaan even
-biaya bangunan
-biaya sistem pencatatan akuntansi

Kelayakan Usaha “HomeIndustry Sweet Kakao- Cozy”


a) Aspek Pasar dan Pemasaran
Melihat peluang yang besar dalam bisnis produksi barang Home
Industry Sweet Kakao-Cozy, perusahaan memerlukan pengelompokan
22
pasar untuk mengetahui kelompok masyarakat mana yang berpotensi
dalam usaha bisnis ini.
Hasil kajian menginformasikan bahwa kelompok yang dianggap
potensial adalah pelajar dan anak-anak 5%, dewasa 20% dan
masyarakat menengah ke atas 15%, Orang tua 4% . Selain diketahui
seberapa besar potensialnya diketahui pula jumlah penduduk kelurahan
Kademangan, Blitar adalah 72.829 orang.
Diasumsikan kelompok orang yang membeli cake dan minuman coklat
Home IndustrySweet Kakao- Cozy dengan rincian
a. Pelajar dan anak anak (5%) = 3.642 orang
b. Dewasa (20%) = 14.566 orang
c. Masyarakat menengah atas (15%) = 10. 925 orang
d. Orang tua (4%) = 2. 913 orang

Jumlah pelanggan H. I Sweet Kakao-Cozy = 32.046 orang


Diasumsikan jumlah pembeli setiap hari 2% adalah 2 % x 72.829 orang
= 1.456 orang. Harga cake dari Rp 15.000 sedangkan untuk harga
minuman coklat sachet mulai dari Rp 5.000.
Keuntungan perbulan
 Pendapatan keuntungan yang diperoleh= 1.456 x 30 hari x 15.000
= Rp 655.200.000
 Pendapatan keuntungan yang diperoleh= 1456 x 30 hari x 5.000
= Rp 218.400.000
Jadi aspek yang didapatkan dari bisnis ini adalah Rp 873.600.000 dan
usaha ini layak untuk dikembangkan.
b) Aspek Teknik dan Teknologi
Dengan perkiraan investasi sebagai berikut:
Biaya Operasional Home IndustrySweet Kakao- Cozy
Biaya beban listrik....... Rp 300.000/bulan
Biaya air..................... Rp 100.000/ bulan
Biaya Promosi............. Rp 200.000/ bulan
23
Biaya kebersihan...........Rp 50.00/ bulan
Biaya gaji karyawan.......Rp (4 orang x Rp 900.000) = Rp 3.600.000
Biaya Bahan.................Rp (820.000 x 30 hari) = Rp 24.600.000
Jumlah biaya pengeluaran operasional....... Rp 28.850.000 /bulan
Tabel: Biaya Peralatan-peralatan lainya
Kompor gas 2 Rp 475.000 Rp 950.000
Tabung gas 2 Rp 275.000 Rp 550.000
Mixer 1 Rp 172.00 Rp 172.000
Piring 2 lusin Rp 50.000 Rp 100.000
Sendok 1 lusin Rp 15.000 Rp 15.000
Baskom 7 buah Rp 5000 Rp 35.000
Oven 3 buah Rp 255.000 Rp 510.000
Panci 3 buah Rp 20.000 Rp 60.000
Timbangan 1 Rp 130.000 Rp 130.000
Loyang kue 5 Rp 65.000 Rp 325.000
Spatula 3 Rp 5000 Rp 15.000
Kertas roti 6 pack Rp 20.000 Rp 120.000
Parutan keju 2 Rp 15.000 Rp 30.000
Pisau 2 Rp 10.000 Rp 20.000
Sendok mixer 3 Rp 25.000 Rp 75.000
Alat pengepres 2 Rp 201.300 Rp 402.600
Kuas 3 Rp 7.000 Rp 21.000
Mesin kakao 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Kulkas 1 Rp. 3.500.000 Rp 3.500.000
Plastik kemasan 20 pack Rp 25.000 Rp 500.000
Plastik kue 25 pack Rp 25.000 Rp 625.000
Jumlah keseluruhan Rp 23. 155.600

Total pengeluaran ATT = Biaya Operasional + biaya peralatan


= Rp 28.850.000 + Rp. 23.155.600
= Rp 52.005.600
c) Aspek Keuangan
Aspek Pasar (AP) .............................. = Rp 873.600.000
Aspek Teknis dan Teknologi (ATT)....= Rp 52.005.600

24
Total AK..............................................= Rp. 821. 594. 400
Berdasarkan penghitungan diatas dapat diketahui bahwa total
penghitungan aspek keuangan adalah 821. 594. 400

d) Aspek Ekonomi
Usaha Home Industry Sweet Kakao-Cozy mempunyai dampak yang
positif bagi pemilik karena mampu dan dapat menghasilkan keuntungan,
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Usaha ini juga menyerap tenaga
kerja, membayar kewajiban pajak, menambah pendapatan daerah dan
dapat menguntungkan usahalain karena bekerjasam dengan rekan
usahanya sehingga ada hubungan timbal balik.

e) Aspek Yurisidis
Usaha ini merupakan usaha yang legal karena telah mendapatkan izin dari
berbagai pihak seperti izin RT, RW, kelurahan setempat.

F. Forum Diskusi
Semangat pagi Bapak/Ibu calon guru profesional Indonesia. Kita sudah
belajar terkait dengan teori di atas. Diskusikanlah dengan rekan atau teman
Anda mengenai materi-materi dalam kegiatan belajar ini kemudian simpulkan
dengan bahasa Anda sendiri secara sederhana dan mudah untuk dipahami pada
tiap-tiap materi, meliputi berikut ini: (1) Apa yang dimaksud dengan
Infrastruktur, Tawaran pelanggan, pelanggan dan keuangan dalam model
bisnis canvas terhadap elemen-elemen model bisnis? (2) Jelaskan dengan
singkat dan sederhana tentang pendekatan pengelolaan biaya yang berorientasi
pada Cost Driven dan Value Driven? (3) Bagaimana langkah anda untuk
mengembangkan usaha bisnis bersama rekan usaha dengan menggunakan
model bisnis kanvas? (4) Apa yang dimaksud dengan value prposition for
consumers? (5) Bagaimana langkah dan cara anda untuk meraih pelanggan
yang sesuai dengan segmen sasaran anda? (6) Jelaskan secara singkat apa
hubungan antara strategi bersaing dengan model bisnis canvas? sertakan
25
alasannya! (7) Bagaimana teknik dalam mengembangkan model bisnis
canvas? (8) Apa saja 9 elemen yang ada pada model bisnis canvas? jelaskan
menurut bahasa anda masing-masing! (9) Apakah ada hubungan antara model
bisnis canvas dengan rencana-rencana fungsional? sertakan alasanya! (10)
Apakah setiap elemen pada model bisnis canvas memiliki keterkaitan satu
dengan lainnya? jika ada berikan contoh implementasinya!

26
Rangkuman

Rangkuman dari pemaparan materi-materi yang sudah dijelaskan


sebelumnya sebagai berikut:
Model bisnis yang sudah dirumuskan dapat memberikan kepastian
bahwa ide bisnis dan produk yang ditawarkan ke pasar akan memperoleh
keuntungan. Model bisnis berkaitan dengan pendapatan dan biaya sebagai
implementasi strategi yang mengarahkan pada kinerja profit agar sesuai
harapan. Model bisnis popular ketika internet berkembang membahas
tentang cakupan model bisnis dalam sebuah perusahaan dan perubahan
lingkungan bisnis. Umunya konsep tersebut digunakan untuk menjelaskan
bagaiamana langkah perusahaan dalam berinteraksi dengan mitra kerja,
pemasok, dan pelanggan.
Elemen-elemen dalam model bisnis sebagai berikut: Infrastruktur
mencakup (1) Kegiatan utama (2) Sumber daya utama (3) Mitra utama (4)
Tawaran ke Pelanggan (Value Proposition) secara kuantitatif dan
kualitatif, Pelanggan mencakup segmen pelanggan dan saluran distribusi,
Keuangan mencakup struktur biaya dan sumber pendapatan.
Dalam Business Model Canvas (BMC) memiliki 9 komponen yaitu
Customer Segments,Value Proposition, Channel, Customer Relationship,
Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnership, dan
Cost Structure. Implementasi penggunaan bisnis model canvas dapat
diterapkan diberbagai kewirausahaan dengan model bisnis yang
bekelanjutan misalnya seperti BisnisEcoFaeBrick (Skema 1) dan“Home
Sweet Kakao-Cozy”

27
Tes Formatif

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!


1. Apa yang dihasilkan setelah melakukan implementasi strategi dalam
membangun daya saing bisnis?
A. Networking dan efisiensi
B. Profesionalisme dan profit
C. Efektivitas dan keselarsan komponen
D. Efektivitas dan profit
E. Keuntunga dan popularitas
2. Berikut yang bukan merupakan sembilan elemen dalam bisnis model
canvas, yaitu….
A. Revenue Stream
B. Value Proposition
C. Deployment Technology
D. Cost Structure
E. Customer Segmen
3. Berikut manfaat utama dari model bisnis canvas adalah…
A. Mampu menjamakan strategi dan membuat kejelasan pada tujuan
perusahaan.
B. Transparansi dalam mengkomunikasikan visi dan model bisnis
antar tim dan lebih mudah mengerti apa model dalam organisasi
C. Dapat mengetahui kelayakan dalam pasar dan manajemen,
opersional dalam perusahaan.
D. Mampu mengetahi kebutuhan dan keinginan pelanggan
E. Membantu perusahaan untuk mendapatkan informasi terhadap
kebutuhan pelanggan
4. Value proposition yang baik akan menawarkan kebaruan kinerja, dan
kustomisasi. Ini dapat dilihat melalui, kecuali…
A. Loyalitas dan kenyamanan
B. Akses dan risiko yang rendah

28
C. Desain dan harga
D. Produktivitas dan kepuasan
E. Desain dan efisiensi biaya
5. Apa yang dimaksud dengan value delivery networking menurut anda...
A. Jejaring kemitraan yang menyediakan solusi win-win solution agar
hubungan bisnis antar anggota berjalan langgeng
B. Jejaring kemitraan yang menyediakan solusi best solution bagi
perusahaan agar anggota memiliki hubungan yang harmonis
dengan anggota lain
C. Jejaring kemitraan yang dimiliki oleh perusahaan dalam mengatasi
masalah secara win win solution kepada pelanggan
D. Jejaring yang didapatkan oleh perusahaan atau industri dalam
menerapkan strategi differensiasi
E. Jejaring kemitraan oleh perusahaan kepada para anggota untuk
mempermudah komunikasi secara cepat
6. Berdasarkan 9 elemen dalam model bisnis yang sudah kita ketahui, ada
peyederhanaan elemen dalam model bisnis canvas misalnya
Infrastruktur. Menurut anda berikut yang bagian darikomponen
penyederhanaan elemen dalam model bisnis canvas adalah….
A. Aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan penilaian
produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan dan menjadi ciri
khasnya
B. Pengelolaan untuk menjamin hubungan dan interaksi yang baik
sesuai kebutuhan pelanggan
C. Pengalaman yang dinikmati pelanggan yang diperoleh dari kinerja
produkya
D. Strategi perusahaan untuk mengeksplorasi pasar yang sensitive
terhadap harga
E. Pendekatan dalam mengelola biaya yang berfokus pada
meminimumkan seluruh biaya

29
7. Segmen pelanggan haruslah menyesuaikan proposi nilai dan kebutuhan
mereka. Menurut anda yang bukan merupakan bagian dari value
proposition berdasarkan kepentingan perusahaan adalah ......
A. Menawarkan kinerja yang lebih baik dari pada jasa atau produk
B. Menawarkan hal yang baru seperti solusi yang benar-benar baru
C. Menawarkan produk atau jasa yang memiliki desain menarik dan
lebih baik
D. Harga yang ditawarkan perusahaan lebih rendah dari pesaing
E. Harga yang ditawarkan perusahaan lebih rendah dan memiliki
kualitas yang sedang
8. Tokopedia, Shopee, Gojek dan starup lainnya memerlukan aktivitas
pemeliharaan dan pengembangan jaringan atau platform bagi industrinya,
Menurut anda ini merupakan contoh implementasi dari elemen…
A. Saluran distribusi
B. Key activities
C. Channels
D. Customers segment
E. Key resources
9. Menurut anda bagaimana cara anda/ perusahaan berinteraksi untuk agar
menjaga loyalitas pelanggan lama dan pelanggan baru?
A. Menjadi pendengar yang baik dengan menyediakan kotak kritik dan
saran bagi pelanggan
B. Mengusahakan untuk memilih topic yang menarik dan tidak
monoton
C. Beinteraksi sesuai dengan karakter dari pelanggan
D. Berusaha mengenal para pelanggan secara personal saja
E. Menganalisis data, survey, questioner sebagai preferensi perusahaan.
10. Setelah mencari cost structure yang dikeluarkan dalam bisnis, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis dan validasi model bisnis. Menurut
anda langkah pertama apa yang dilakukan oleh perusahaan dalam
menciptakan tersebut….
30
A. Melakukan pengelolaan pada sumber data yang dituju
B. Melakukan uji coba misalnya dengan member questioner
C. Melakukan komunikasi dua arah dalam satu waktu dengan pelanggan
D. Berinteraksi setelah melakukan validasi data kepada pelanggan
E. Langsung bertanya kepada pelanggan yang ditargetkan

31
Daftar Pustaka

Ayuningtyas, D. (2013). Perencanaan Strategis untuk Organisasi Pelayanan


Kesehatan. Jakarta: Rajawali.
Chandra, D. (2016). Model Bisnis pada Perusahaan X menggunakan Bussines
Model Canvas. Journal AGORA, 4(1), 18-25.
Friend, G., & Zehle, S. (2004). Guide to Business Planning. London: The
Economist Newspaper Ltd.
Hendrik, T., Hidayat, A., & idayat, M. (2018). Implementing Business Model
Canvas for Cibiong Science and Technology Park. Journal Bisnis dan
Manajemen, 19(1), 47-58.
Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2015). Business Model Gneration. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Pinson, L. (2001). Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis:
Anatomy of a Business Plan. Jakarta: Canary.
Pramudiana, Y., Rismayani, R., & Rahmawati, F. (2016). Business Plan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Raja, O., Jalu, F., & Vincent, D. (2010). Kiat Sukses Mendirikan & Mengelola
UMKM. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rangkuti, F. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, F. (2010). Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis &
Analisis Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sidik, I. G. (2013). Bisnis Sukses Menyusun Rencana Bisnis Lengkap-Terpadu.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tjitradi, E. C. (2015). Evaluasi dan Perancangan Modal Bisnis Berdasarkan
Business Model Canvas. Journal AGORA, 3(1), 8-16.
Umar, H. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Wardhanie, A. P., & Kumalawati, D. (2018). Analisis Business Model Canvas
pada Perusahaan Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya dalam
Meningkatkan Kualitas Perguruan Tinggi. ournal Berkala Ilmu
Perpustakaan dan Informatika, 14(2), 124-132.

32
PENDALAMAN MATERI PERENCANAAN BISNIS

MODUL 1: ALTERNATIF PEMILIHAN STRATEGI BISNIS

Nama Penulis:
Dr. Muhammad Sabandi, S.E., M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019

i
Daftar Isi

Halaman Judul ........................................................................................................ i


Daftar Isi ................................................................................................................. ii
Pendahuluan ........................................................................................................... iii
A. Deskripsi Singkat .................................................................................... iii
B. Relevansi ................................................................................................. iii
C. Petunjuk Belajar ...................................................................................... iii
Kajian Materi ...........................................................................................................1
A. Capaian Pembelajaran ...............................................................................1
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan...............................................1
C. Pokok-Pokok Materi .................................................................................1
D. Uraian Materi ............................................................................................1
1. Strategi Generik Keunggulan Bisnis .................................................1
2. Alternatif Pengembangan Strategi .....................................................6
3. Tujuan Strategi Pemasaran ................................................................8
4. Analisis Rencana Produk atau Jasa ...................................................9
5. Alokasi Sumber Daya Manusia .......................................................13
6. Pemilihan Strategi Pemasaran Yang Kreatif dan Inovatif ...............21
7. Proyeksi Keuangan Bisnis ...............................................................24
E. Ilustrasi Penyusunan Proyeksi Keuangan .............................................39
F. Forum Diskusi .........................................................................................44
Rangkuman ............................................................................................................45
Tes Formatif ...........................................................................................................47
Daftar Pustaka ........................................................................................................50
Tugas Akhir ...........................................................................................................51
Tes Sumatif ............................................................................................................52
Kunci Jawaban Tes Formatif Dan Sumatif ............................................................60

ii
Pendahuluan

A. Deskripsi Singkat
Kegiatan pembelajaran ini dirangkum ke dalam sebuah modul. Modul
yang membahas materi terkait alternatif pengembangan strategi, strategi
generik keunggulan bisnis, alokasi SDM, Strategi pemasaran yang kreatif
& inovatif, dan proyeksi keuangan.

Modul ini disiapkan sebagai bekal instruktur dan calon guru atau
peserta PPG sehingga mereka mampu melakukan alternatif pengembangan
strategi bisnis, analisis strategi bisnis, dan analisis alokasi SDM. Mereka
juga diharapkan mampu membuat produk secara kreatif dan inovatif juga
mampu dalam menyusun laporan keuangan guna pengimplementasian di
masa yang akan datang.

B. Relevansi
Penulisan kegiatan belajar dalam bentuk modul ini diharapkan
membantu instruktur dan atau calon guru atau peserta PPG untuk
memahami materi alternatif pemilihan strategi bisnis khususnya di bidang
pengembangan strategi generik, keunggulan bisnis, dan laporan keuangan
perencanaan bisnis bagi kepentingan perusahaan secara ekternal ataupun
internal.

C. Petunjuk Belajar
Petunjuk belajar dalam kegiatan belajar ini: (1) memperhatikan materi
yang diajarkan dan disampaikan oleh instruktur, kemudian (2) melakukan
diskusi mengenai materi-materi lain yang terkait guna memperdalam materi
dengan cara mencari informasi melalui media internet dan bertukar
informasi, serta (3) mengerjakan latihan soal yang sudah tersedia dalam

iii
modul ini dengan menyesuaikan materi yang telah dipelajari kemudian
dicocokkan dengan kunci jawaban untuk mengetahui jawaban yang benar.

iv
Kajian Materi

A. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam kegiatan belajar ini: (1) menghasilkan
lulusan atau calon guru peserta PPG yang memiliki keterampilan dalam
perencanaan bisnis sehingga dapat menciptakan peluang atau kesempatan
kerja, dan (2) menghasilkan lulusan atau calon guru yang memiliki
keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan capaian lulusan.

B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Calon guru atau peserta PPG memahami dan mengimplementasikan
alternatif pemilihan strategi bisnis untuk mengembangkan bisnis dan
menyusun proyeksi laporan keuangan perusahaan di masa mendatang.

C. Pokok-Pokok Materi
1. Strategi Generik Keunggulan Bisnis
2. Alternatif Pengembangan Strategi: Market Penetrasi, Produk
Development dan Market
3. Tujuan Strategi Pemasaran
4. Analisis Rencana Produk dan Jasa
5. Alokasi Sumber Daya Manusia
6. Pemilihan Strategi Pemasaran yang Kreatif Inovatif
7. Proyeksi Keuangan

D. Uraian Materi
1. Strategi Generik Keunggulan Bisnis
Semakin berkembangnya zaman semakin berkembang juga
persaingan dunia bisnis. Ketatnya perkembangan bisnis memicu
perusahaan untuk memilih atau mencari strategi yang tepat. Strategi
merupakan rencana yang tersusun, luas, komprehensif dan terintegrasi
yang mana menyatukan keunggulan strategi perusahaan dengan
1
tantangan yang ada. Strategi disusun oleh organisasi untuk mencapai
tujuan pelaksanaan. Ada beberapa yang dapat dilakukan sebelum
merumuskan strategi, yaitu sebagai berikut:
a. Menetapkan sasaran atau tujuan. Kita harus menetapkan tujuan
yang ingin dicapai. Selanjutnya, susunlah tujuan tersebut dengan
jelas kemudian lakukanlah pengamatan dan pemeriksaan
lingkungan eksternal dan internal.
b. Menetapkan perencanaan strategi dan perumusan strategi. Pada
tahap ini, kita membuat dan merumuskan perencanaan serta strategi
yang akan digunakan.
c. Mendiagnosa keunggulan strategi dari alternatif strategi yang sudah
ada. Strategi-strategi yang sudah dirumuskan tadi kemudian
diidentifikasi keunggulannya (tiap strategi). Selanjutnya, pilihlah
strategi yang unggul.
d. Memilih strategi yang paling sesuai. Dari strategi-strategi yang
unggul tadi pilihlah strategi yang paling sesuai. Pada tahap ini,
diperlukan strategi-strategi alternatif. Strategi alternatif adalah
strategi yang mampu memberikan berbagai alternatif-alternatif
strategi. Strategi tersebut diperlukan guna mengantisipasi ancaman.
Strategi alternatiif juga berguna untuk mencari peluang lingkungan
melalui profil keunggulan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Penyusunan strategi merupakan hal yang penting apalagi jika
terkait sumberdaya yang dimiliki perusahaan maka perusahaan
harus menyusun strategi yang akan membawa mereka kepada
keunggulan kompetitif perusahaan jangka panjang. Perbandingan
antara peluang dan ancaman lingkungan perusahaan dengan
keunggulan strategi merupakan hal yang penting karena hal itu
menunjukkan sifat strategis perusahaan di masa yang akan datang.
e. Setelah memilih alternatif strateginya, maka langkah berikutnya
diharuskan melakukan kajian misi bisnis yang akan didalami
perusahaan. Untuk kasus perusahaan kecil, pengertian bisnis sangat
2
sederhana, namun bagi perusahaan besar sangatlah kompleks
sehingga diperlukan pemilihan alternatif strategi secara tepat.
Menurut Novitawati and Fajarwati (2018) jenis strategi alternatif dapat
dikelompokkan sebagai berikut: (1) strategi integrasi kedepan, (2)
strategi integrasi ke belakang, (3) strategi integrasi horizontal, (4)
strategi penetrasi pasar, (5) strategi diversifikasi konglomerat, (6)
strategi pengembangan produk, (7) strategi diversifikasi horizontal, (8)
strategi diversifikasi konsentris, (9) strategi penciutan, (10) strategi
likuidasi (11) strategi divestasi.

Dasar pengembangan strategi bersaing terdapat pemikiran mengenai


bagaimana perusahaan akan bersaing menghadapi pesaing global,
perusahaan mengalami kemunduran akibat kurangnya pertahanan yang
baik. Menurut Wibowo, Handayani, and Lestari (2017) bahwa strategi
generik salah satu dari strategi yang sering digunakan perusahaan untuk
bersaing dalam bidang industri baik sejenis maupun berbeda jenis untuk
menciptakan posisi untung dan kekuatan dalam persaingan industri.
Implementasi strategi generik berkaitan dengan perencanaan,
perumusan, pengimplementasian aktivitas, sehingga perusahaan
memiliki arah dan implementasi kegiatan yang lebih jelas.
Strategic Advantage
Uniqueness Perceived Low Cost Position
Overall Cost
Diffentiation Leadership
Industry wide

Strategic Target
Focus

Particular segment only


Gambar 1. Three Generic Strategies
Sumber: Porter (1985) dalam Abdillah, Hakim, Damri, and Fithriya (2017)

3
Gambar diatas menunjukkan tiga strategi generik yang digunakan
perusahaan. Strategi ini dikenalkan oleh Porter (1985). Pada startegi ini,
perusahaan dalam suatu industri diberikan keleluasaan untuk memilih
beberapa pilihan agar mencapai keunggulan bersaing yaitu cost
leadership, differentiation, dan lingkup kompetitif. Lingkup kompetitif
menggambarkan segmen target industri perusahaan yaitu mengenai
fokus dan luas market perusahaan. Strategi generik ini
mengkarakteristikan posisi sederhana dengan tingkatan yang luas.
Porter menyimpulkan bahwa strategi generik kompetitif ialah seperti
cost leadership, diferensiasi produk dan strategi focus (Wibowo et al.,
2017).

Menurut Suci (2009); Wibowo et al. (2017); dan Abdillah et al.


(2017) strategi generik merupakan turunan dari strategi jangka panjang.
Langkah-langkah untuk mencari dasar keunggulan bersaing dari usaha
perusahaan, yaitu:

1) Strategi Biaya Kepemimpinan (Cost Leadership)


Strategi ini dilakukan dengan usaha untuk mencapai biaya
rendah (overall Cost Leadership) dalam perusahaan. Startegi ini
mengupayakan pengendalian biaya dengan efisiensi biaya. Strategi
ini baik diterapkan bagi perusahaan yang memproduksi produk
yang umum dan mudah diterima oleh masyarakat luas dengan
biaya yang rendah sehingga perlu pertimbangan terkait keunggulan
kasus pasar yang mudah. Strategi Biaya Kepemimpinan dapat
diperoleh dengan memiliki karyawan yang ahli dan
berpengalaman, adanya pengendalian biaya overhead, service,
periklanan serta meminimalkan biaya pengembangan, dan lain
sebagainya. Penerapan strategi yang tepat akan memberikan
manfaat bagi perusahaan seperti desain produk, kemampuan
engineer, pengendalian biaya ketat, supervisi tenaga kerja, akses
modal yang berkelanjutan, intensif akan target kualitas.

4
2) Strategi Diferensiasi Produk
Menciptakan produk yang unik dengan memberikan
penekanan pada keunggulan produk bagi pelanggan yang
bervariasi/diferensiasi (differentiation). Diferensiasi dapat
dilakukan melalui dimensi merk, karakteristik khusus, service yang
diberikan kepada pelanggan, teknologi yang digunakan, dan
distribusi yang lebih baik. Dengan menerapkan strategi ini maka
perusahaan akan mendapatkan loyalitas dari pelanggan yang
memiliki sensitivitas terhadap harga. Loyalitas pembeli memberi
ide perusahaan agar terus mengembangkan kompetensi dan
mendiferensiasikan produknya.
Ada tiga syarat penentuan diferensiasi produk yaitu
menciptakan excellent value dimata pelanggan, keunggulan
bersaing melalui perbedaan serta keunikan produk yang
membedakan produk tersebut dengan produk-produk yang lain.
Menurut Porter (1992) langkah-langkah untuk menentukan
landasan untuk differensiasi produk yaitu dengan menentukan
konsumen, mengidentifikasi rantai nilai, menyusun kriteria
perangkat pembelian pelanggan, menilai keunikan yang sudah ada,
menguji daya tahan strategi diferensiasi produk yang sudah dipilih.
Pengimplementasian diffensiasi selain profit diatas rata-rata yaitu
seperti kepekaan pelanggan terhadap harga kurang, menciptakan
hambatan masuk yang tinggi untuk produk-produk dan posisi
terhadap produk pengganti juga tinggi.
3) Strategi Focus (Strategi Ceruk)
Strategi fokus memfokuskan perusahaan pada target pasar.
Strategi fokus ini memiliki dua varian yaitu melayani permintaan
khusus pada kelompok konsumen atau industri dengan cara
memfokuskan (focusting) pada biaya diferensiasi dan yang kedua
yaitu fokus differensiasi yaitu perusahaan mencari differensiasi
dengan target segmen.
5
Strategi fokus ini didasarkan pada usaha memenuhi kebutuhan
khusus pelanggan dengan jumlah produk tertentu. Strategi fokus
bertujuan untuk memfokuskan terhadap usaha pemasaran satu atau
lebih segmen dan membuat bauran pemasaran sehingga perusahaan
menemukan target pasar yang lebih baik dan menghindari dari
produk konsumen misalnya perang iklan dan introduksi produk
baru yang pesat. Ketiga strategi inilah dikembangkan oleh Porter
(1992) untuk menghadapi kekuatan yang mempengaruhi industri.

2. Alternatif Pengembangan Strategi: Market Penetrasi, Produk


Development dan Market
Menurut Widharta and Sugiharto (2013), strategi intensif umumnya
digunakan oleh perusahaan sebagai strategi yang mengarahkan usaha
secara intensif dengan ketentuan dapat memperbaiki posisi kompetitif
dengan produk yang telah ada saat ini. Strategi intensif dibagi menjadi
a. Penetrasi pasar (Market Penetration)
Penetrasi pasar merupakan salah satu strategi pertumbuhan
perusahaan yang berfokus pada penjualan produk-produk yang
telah ada sebelumnya di pasar melalui usaha-usaha pemasaran
yang lebih intens. Cara menggunakan dan melaksanakan strategi
ini dengan mengkombinasikan strategi lain/bauran pemasaran
harga dan promosi. Perusahaan berusaha untuk menarik
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Market penetrasi berusaha mencapai empat tujuan yaitu:
1) Mempertahankan dan meningkatkan pangsa produk dengan
cara mengkombinasi dari strategi harga yang kompetitif,
promosi, iklan, penjualan dan sumberdaya pribadi yang
diperuntukkan untuk menjual.
2) Bebas dari mayoritas dominan pertumbuhan pasar.
3) Restrukturisasi pasar dengan cara melakukan kampanye
promosi secara terus-menerus.
6
4) Meningkatkan penggunaan dari pelanggan yang ada yaitu
memperkenalkan program loyalitas konsumen. Strategi ini
membutuhkan investasi baru yang jumlahnya banyak sebab
sebelumnya harus melakukan riset pasar dan produk.
Misalnya: PT PNG melakukan kegiatan pemasaran promosi
yang intensif terhadap produk terbarunya yaitu pewangi
downy mawar.
b. Pengembangan pasar (Market Development)
Strategi bisnis yang berusaha menjual produk yang telah
ada dengan menjualnya kembali di pasar-pasar baru. Bentuk
pengimplementasian strategi ini seperti: kemasan produk baru,
produk ekspor ke negara yang baru, membuat segmen baru,
saluran distribusi yang baru. Misalnya: PT. KAI membuka
pembeliam reservasi tiket lokal melalui KAI Access seperti
kategori KA Kalijaga, dan lainya.
c. Pengembangan Produk (Product Development)
Memperkenalkan produk baru ke pasar- pasar yang sudah ada
dengan menggunakan strategi pengembangan kompetensi baru
dan program pemasaran yang baru untuk dikembangkan ke pasar
yang telah ada atau dengan arti lain memodifikasi produk yang
telah ada. Misalnya: PT Unilever mengembangkan produk
barunya seperti sunsilk shampoo hijab recharge fresh karena
luasnya pasar pengguna hijab.
d. Diversifikasi (Diversification)
Diversifikasi merupakan langkah pemasaran yang paling
berisiko. Langkah pemasaran ini dapat dikatakan beresiko karena
strategi bisnis yang baru bergerak dalam pasar baru atau bahkan
mungkin tidak memiliki pengalaman atas produk baru tersebut.
e. Concentric diversification
Strategi ini berfokus pada penambahan produk/jasa baru yang
masih satu lini atau saling berhubungan. Strategi ini bertujuan
7
agar membuat produk baru tetapi tetap pada pasar yang sama dan
saling berkaitan. Strategi ini dapat diterapkan pada industri yang
mengalami pertumbuhan lambat
1) Horizontal diversification: menambahkan produk atau jasa
pelayanan baru yang tidak memiliki keterkaitan untuk
ditawarkan ke konsumen. Strategi ini dapat dilakukan
apabila produk baru bisa mendukung produk lama, ada
persaingan ketat pada tahap mature, distribusi produk baru
lancar dengan pelanggan dan adanya jumlah penjualan yang
berbeda dari kedua produk.
2) Conglomerate diversification: menambah produk atau jasa
yang tidak memiliki keterkaitan untuk pasar yang berbeda.
Ini dilakukan jika industri telah mengalami kejenuhan,
adanya kesempatan untuk memiliki bisnis yang tidak
berkaitan tapi masih berkembang baik dan memiliki sumber
daya untuk terjun di industri baru.

3. Tujuan Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran memadukan kegiatan-kegiatan yang
menyangkut penjualan (sales), pemasaran (marketing), periklanan
(advertising), humas (public relation), dan networking. Tiap
komponen yang ada dari keseluruhan strategi pemasaran ini
mengandung suatu maksud/tujuan tertentu. Tiap komponen juga
menawarkan manfaatnya sendiri dan saling mengisi dengan
komponen lainnya. Semua komponen harus saling mengisi guna
memperluas citra (image), memperkuat merek (brand), dan
meyakinkan keunikan perusahaan.
Jika tujuan strategi pemasaran menciptakan merek, membangun
basis pelanggan yang kuat, dan meningkatkan penjualan produk
ataupun jasa, maka tujuan-tujuan tersebut harus dijelaskan lebih
spesifik. Berikut tujuan strategi pemasaran secara spesifik tersebut:
8
a. Menciptakan merek yang kuat
Berapakah tingkat kesadaran atas merek perusahaan atau
produk/jasa saat ini? Apakah dimulai dari kehancuran atau
membangun di atas nama yang sudah terkenal? Apa
karakteristik merek kuat dalam pikiran pelanggan? Pada tingkat
kesadaran merek apa yang diinginkan pembeli?
b. Membangun basis pelanggan
Siapa pelanggan terbaik? Pelanggan seperti apa yang
kemungkinan besar akan membeli? Apa profil (demografi,
psikografi) pelanggan ideal? Bagaimana pasar ini dapat dicapai
(online atau offline)? Apa karakteristik khusus perusahaan atau
produk/jasa yang paling berpeluang membangkitkan kesetiaan
pelanggan?
c. Meningkatkan penjualan
Jika perusahaan sudah beroperasi, berapa tingkat penjualannya?
Jika perusahaan baru berdiri, atau divisi baru, bagaimana
meramalkan permintaan? Tingkat pertumbuhan penjualan baru
mana yang dapat ditangani? Berapa kuantitas produk yang dapat
diproduksi/didistribusi? Tingkat jasa apa yang dapat didukung
dengan staf yang ada atau dengan menambah staff? (Pinson,
2001). Pengeluaran untuk pemasaran merupakan suatu bagian
yang signifikan dari seluruh pengeluaran, sehingga para investor
dan banker perlu mengetahui hasilnya.

4. Analisis Rencana Produk atau Jasa


Pertanyaan awal yang muncul saat meyakinkan untuk membuat
sebuah bisnis adalah apakah bisnis dapat survive pada awal pendirian.
Pemilik bisnis harus menjaga agar bisnis yang didirikan mampu
bertahan dan sedikit demi sedikit bisa membangun eksistensinya di
market. Dengan demikian perusahan akan mampu merebut pelanggan.
Pada umumnya, bisnis baru yang berjalan pada periode 3-6 bulan
9
pertama merupakan periode terberat. Oleh sebab itu, ada beberapa hal
penting dan perlu kritisi yang harus dilakukan, antara lain:
a. Membangun awareness di pasar
Langkah awal membangun awareness dipasar adalah dengan
memperkenalkan produk kepada khalayak umum dan calon
pelanggan. Dengan pengenalan ini diharapkan calon pelanggan
segera mencari informasi detail mengenai produk dan
memberikan penilaianya apakah produk sesuai dengan apa yang
dibutuhkan ataukah tidak, yang kemudian berdampak pada
pembelian produk/ jasa (beli atau tidak). Hal-hal yang dilakukan
perusahaan untuk membangun perkenalan:
1) Membagikan brosur ke masyarakat sekitar lokasi bisnis atau
kepada segmen calon pembeli
2) Membuat dan memasang spanduk di tempat yang strategis
yang mudah menarik perhatian orang sekitar dan mudah
dibaca dengan memberikan informasi yang tepat sasaran
3) Meng-upload dan memasang pesan di media sosial serta
menyebarkan SMS sesuai dengan sasaran yang dituju.
4) Memanfaatkan fasilitas website sebagai sarana jual beli
yang pada umumnya digunakan oleh perusahaan kecil dan
menengah seperti tokopedia, JD.id, dan lainnya.
5) Menyebarkan kupon diskon disekitar outlet atau tempat-
tempat yang banyak dikunjungi calon pelanggan.
b. Melakukan desain outlet penjualan
First impression mengenai perusahaan diawali dari observasi
atau penglihatan calon pelanggan terhadap outlet/ toko. Di masa
sekarang, outlet bisnis dapat digolongkan menjadi dua jenis,
model pertama ialah outlet penjualan atau toko konvensional
dan model kedua melalui website online. Kedua model harus
sama-sama didesain dan diset-up dengan sempurna. Berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam men-
10
set-up outlet/ toko penjualannya, yaitu:
1) Outlet penjualan menjadi bagian identitas maka sebaiknya
outlet mudah dikenal.
2) Outlet penjualan sebaiknya memiliki friend atmosphere
yang ramah untuk mendekatkan calon pelanggan dengan
karyawan.
3) Outlet penjualan sebaiknya memiliki komponen-komponen
yang unik dan berciri khas agar mudah dibedakan dengan
pesaing.
4) Outlet penjualan sebaiknya memiliki fasilitas dasar yang
memadai, hal ini agar transaksi serta proses penjualan dapat
dilakukan dengan interaksi yang mudah antara perusahaan
dengan calon pelanggan.
c. Mempersiapkan dan melaksanakan bisnis (Opening) dan
(launching)
Kegiatan ini merupakan tanda resmi dibukanya perusahaan. Juga,
merupakan proses awal untuk memperebutkan calon pelanggan
yang ada di pasar. Pada umumnya, acara opening dan launching
dilakukan dengan mengundang stakeholder seperti distributor,
mitra bisnis, calon pelanggan, supplier, masyarakat sekitar, dan
sebagainya. Manfaat adanya opening dan launching yaitu
1) Mendorong kinerja internal perusahaan.
2) Sebagai proses perkenalan perusahaan ke publik dan pasar
sehingga diharapkan ada calon pelanggan yang ingin
membeli produk.
3) Sebagai pengamatan awal reaksi dari pesaing akan kehadiran
perusahaan baru, sehingga diperoleh masukan evaluasi dan
penyesuaian dalam strategi bersaing.
d. Memberi batasan jam operasi buka toko/ outlet
Jika disamakan dengan waktu dan durasi yang standar, maka
perusahaan pendatang baru akan sulit mendapatkan pelanggan
11
untuk itu perlu adanya cara tertentu agar calon pelanggan
mencoba produk perusahaan, beberapa hal yang dapat dilakukan
seperti:
1) Jam buka outlet dibuka lebih awal dari pada pesaing
2) Jam tutup outlet penjualan ditutup leb,ih akhir dari pada
pesaing misalnya 30 menit- 1 jam.
e. Menciptakan first memorable yang berkesan bagi pelanggan.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membentuk kesan
pertama yang baik seperti:
1) Menciptakan konsep bisnis yang baru, unik, berbeda
dibandingkan dengan pesaing misalnya dari segi produk baru,
cara pembayaran baru, pelayanan baru, dan lainnya
2) Karyawan yang bersikap ramah, sopan, berpenampilan
menarik serta menjiwai perannya dalam melayani pelanggan.
3) Peralatan dan fasilitas dapat berfungsi dengan baik
4) Proses penjualan dan pelayanan yang dinikmati oleh
pelanggan dapat berjalan cepat
5) Ada bonus yang diperoleh pelanggan
6) Adanya point reward sebagai bentuk promosi agar pelanggan
kembali membeli produknya lagi
7) Harga sebanding atau lebih rendah dibandingkan dengan
perolehan manfaat yang dirasa oleh pelanggan
f. Memberikan jaminan untuk produk yang cacat dan memberikan
pelayanan yang baik
Produk yang gagal atau cacat biasanya akan membawa kepada
hilangnya kepercayaan pelanggan, untuk itu perusahaan harus
menjalankan manajemen yang berkualitas dan baik. Jika dari
manajemennya sudah berkualitas, maka pelayanan dan
keunggulan membuat produk dapat diminimalkan serendah
mungkin. Hal-hal yang dapat menghindari kegagalan produk dan
pelayanan sebagai berikut:
12
1) Menetapkan standar kualitas produk dan pelayanan yang
sesuai harapan pelanggan.
2) Memberikan pelatihan kepada karyawan untuk mengawali
eksekusi dari standar kualitas yang diinginkan pelanggan.
3) Memberikan garansi terhadap produk yang cacat dan
pemberian kompensasi yang pantas bagi korban.
g. Menjalankan tanggung jawab sebagai dengan cara memerhatikan
dan memuaskan pelanggan.
Untuk menunjukkan keseriusan dan tanggung jawab perusahaan
dapat melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Selalu menepati dan menjalankan seluruh kegiatan yang
dijalankan perusahaan.
2) Memberikan wadah untuk memberi kritik dan saran dari
pelanggan baik secara langsung atau tidak langsung seperti
lewat surat menyurat, media saran dan kritik, dan lainnya
3) Memberikan kemudahan komunikasi bagi pelanggan.
Misalnya perusahaan menunjuk siapa yang menjadi
penanggung jawab segala yang berkaitan dengan kepentingan
pelanggan.
4) Memberikan perhatian yang lebih bagi pelanggan dan
mengupayakan memberi pelayanan yang lebih juga.
5) Berikan saran kepada pelanggan untuk memperoleh nilai
yang maksimal dalam setiap transaksi pembelian dan
pemenuhan kebutuhannya.

5. Alokasi Sumber Daya Manusia


Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya perlu didukung oleh
sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten. Proses
mempersiapkan SDM yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan diawali melalui proses rekruitment SDM yang sistematis.
Rektruitmen adalah bagian dari perencanaan SDM untuk
13
mendapatkan, memanfaatkan, mengembangkan serta mengawasi
SDM sesuai kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang. Untuk
itu SDM yang unggul harus memiliki kemampuan dan daya pikir
terpadu baik perilaku atau sifatnya yang ditentukan oleh keturunan
dan lingkungannya. Sedangkan untuk prestasi kerjanya dipengaruhi
oleh keinginan untuk kepuasan individu.
Karyawan atau SDM dalam perusahaan dikelompokkan menjadi
dua yaitu karyawan langsung dan karyawan tidak langsung. Karyawan
langsung terlibat dalam proses konvensi sehingga menjadi dasar
penghitungan pada tingkat produksi. Karyawan tidak langsung
merupakan karyaawan yang hanya terlibat dalam proses sebelum dan
sesudah proses produksi langsung.
a. Perencanaan Karyawan
Setiap organisasi membutuhkan sumber daya yang beragam
guna meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
organisasinya. Salah satu sumber daya yang dibutuhkan ialah
sumber daya manusia yang memegang peran penting. Sumber
daya manusia memiliki peran penting karena menentukan potensi,
pemasaran, dan ekspansi dari sebuah organisasi.
Menurut Pramudiana, Rismayani, and Rahmawati (2016)
bahwa perencanaan karyawan merupakan proses peramalan,
pengembangan, pengimplementasian, dan pengelompokan yang
menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah karyawan
dengan waktu yang tepat, benar, dan bermanfaat.
Merencanakan karyawan dan pekerjaan merupakan proses
menentukan posisi mana saja yang akan diisi dalam perusahaan.
Perencanaan karyawan memiliki dua jenis yaitu:
1) perencanaan karyawan soft (soft HRP) adalah memastikan
ketersediaan SDM dengan motivasi, sikap, dan komitem
yang sesuai dengan organisasi.
2) perencanaan karyawan hard (hard HRP) adalah perencanaan
14
karyawan yang berbasis kuantitatif untuk memastikan
kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
Proses HRP meliputi: (1) rencana strategi bisnis (2) strategi
sumberdaya (3) perencanaan skenario (3) peramalan
supply/demand (4) analisis turnover (5) analisis lingkungan kerja
(6) analisis efektivitas operasional.
Langkah-langkah merencanakan karyawan yaitu
a) Memprediksi kebutuhan karyawan: ada dua pendekatan yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini melibatkan penggunaan
teknik-teknik statistik sederhana yaitu analisis trend dan
analisis rasio.
b) Meramalkan pasokan karyawan dari dalam: perencanaan
karyawan dimulai dari pendayagunaan efektif dan efisien.
Karyawan yang sudah ada dimanfaatkan seoptimal mungkin.
c) Meramalkan pelaksanaan karyawan dari luar (Outsourcing)
merupakan karyawan yang dimiliki perusahaan sekarang dan
prediksinya di masa depan akan pengaruhnya pada
permintaan karyawan baru. Faktor yang dapat
dipertimbangkan dalam perencanaan karyawan yaitu struktur
organisasi, suksesi, keuangan, jadwal kerja, dan produksi.
b. Rekruitmen Karyawan
Jalannya sebuah organisasi ditentukan oleh pelaku organisasi yaitu
sekelompok manusia. Tanpa adanya manusia tidak akan ada
organisasi, tanpa adanya organisasi mungkin rencana bisnis tidak
akan bisa terealisasai. Rekruitmen merupakan langkah tahap awal
suatu bisnis yang akan menentukan nasib suatu bisnis kedepannya.
Sumber daya manusia adalah asset sehingga proses
perekruitemenya sama dengan proses pembelian asset industri atau
perusahaan, dan harus memilih seoptimal mungkin.
Merupakan proses krusial dalam sebuah perusahaan, karena
apabila salah merektrut akan menimbulkan kerugian financial dan
15
nonfinancial. Oleh karena itu, proses rekruitmen harus dilakukan
secara selektif dan ketat. Rekruitmen awal sangatlah penting, sama
pentingnya dengan ide bisnis. Ada tiga kelompok sumber daya
manusia: (a) Tim inti (b) Posisi- posisi kunci (c) yang selain a dan
b.
Pertama yang anda atau perusahaan/industri yang akan lakukan
dalam rekruitmen awal karyawan adalah:
1) Menyusun daftar belanja aset manusia, dan buatlah tabel
yang kolomnya terdiri dari nama posisi atau jabatan, output
yang diharapkan, standar kualifikasi minimumnya,
kualifikasi khusus untuk posisi yang spesisfik yang
bersangkutan, dan kuantitas dari SDM .Susunlah uraian
jabatan yang mendetail untuk tiap posisi.
2) Kemudian, berdasarkan tabel dan uraian posisi tadi tentukan
apa yang akan anda lakukan untuk menyaring calon
karyawan.
a) Persyaratan minimal (misal kejujuran)
b) Tes psikologi sebagai potensi kuantitaif
c) Tes psikologi sebagai ciri-ciri kuantitatif
d) Tes kemampuan untuk terus belajar sesaui posisinya
e) Tes intelegensi majemuk agar memiliki kemampuan
mandiri dan bekerja sama
f) Analisis rekam jejak untuk karyawan pada pekerja
tiap pendaftar di perusahaan sebelumnya.
g) Tes kemampuan teknis pada posisi yang bersangkutan
h) Tes potensi pengembangan karier internal
i) Daftar pertanyaan untuk wawancara tahap 1
j) Observasi selama wawancara
k) Daftar tahap wawancara untuk tahap 2
l) Formulir-formulir untuk diisi pendaftar
m) Formulir untuk meringkas kan hasil tes wawancara
16
dalam pengambilan keputusan.
n) Detail masalah kompensasi yang anda tawarkan
Hal diatas adalah seringkali disiapkan untuk tiap golongan
karyawan (tim inti, posisi kunci, dan lainnya).

3) Mulai berburu pendaftar


Terdapat banyak cara untuk memburu karyawan seperti
memasang iklan di media massa umum, memasang di media
khusus, memasang banner di tempat yang strategis, meminta
bantuan dari jejaring atau rekan usaha untuk
merekomendasikan calon pendaftar/karyawan, memasang
iklan, dan melakukan perburuan calon pekerja di sekolah
menengah kejuruan/akademik/sekolah tinggi/universitas jika
tidak membutuhkan pekerja yang cukup berpengalaman.
Menggunakan layanan biro, dan menggunakan layanan
pencarian bakat.
Hal-hal yang sebaiknya diperhatikan dalam rekruitmen
karyawan adalah
a) Memastikan karyawan yang akan direkrut memiliki nilai
yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dan
yang dianut oleh perusahaan.
b) Mengutamakan integritas dan komitmen dalam
melakukan pekerjaan sesuai posisi dan perannya. Untuk
mengetahui & memperkirakan integritas dapat dilihat
dari rekam jejak pada pengalaman pekerjaan, prestasi,
kegiatan non akademik, dan kegiatan akademik.
c) Uji ketrampilan secara langsung, yaitu saat seleksi
karyawan terlebih dahulu dipersiapkan tes atau perangkat
ujian yang dapat diukur ketrampilan praktis dari calon
karyawan.
d) Menggunakan kombinasi media-media online atau
offline sebagai media pengumuman agar mendapatkan
17
karyawan yang seletif dan baik.
e) Merumuskan persyaratan secara teknis ataupun non
teknis yang akan direkrut, dan upaya tersebut bisa diukur
dengan baik.
Rekruitmen rutin juga dilakukan oleh perusahaan atau
industri, proses rekrutmen rutin bertujuan untuk:

 Menggantikan karyawan yang mengundurkan diri


 Mengantikan karyawan yang ternyata kurang pada
kompetensi dan kapabilitasnya
 Mengantikan karyawan yang dikeluarkan
 Menambah karyawan pada posisi-posisi baru dan
menambah jumlah karyawan di posisi yang sudah ada

c. Penyiapan kompetensi karyawan


Sedikitnya karyawan yang memiliki kompetensi yang tinggi
juga kurangnya jumlah karyawan menjadi salah satu
permasalahan yang sering muncul dalam organisasi atau
perusahaan. Oleh karena itu, untuk memperkuat agar
karyawan mampu bersaing dengan lingkungannya
perusahaan perlu mengadakan pengembangan kompetensi
karyawan melalui pelatihan dan pembinaan.
Program training seharusnya dilakukan sejak awal karyawan
masuk hingga tiap karyawan memiliki persamaan pandang
mengenai bagaimana berbisnis dan standar ketrampilan yang
diwajibkan oleh setiap karyawan. Pelatihan dapat dilakukan
secara formal ataupun informal. Dengan demikian,
perusahaan perlu adanya anggaran pelaksanaan training.
Kompetensi karyawan dikelompokkan menjadi:
1) Kompetensi generik (Core competence) yaitu
kompetensi yang harus dimiliki dan ada pada setiap
karyawan saat bekerja dalam perusahaan
18
2) Kompetensi unit kerja (divisional competences) yaitu
kompetensi yang harus ada pada seluruh karyawan
dengan unit kerja tertentu. Missal kompetensi divisi
produksi, kompetensi monitoring, dan sebagainya.
3) Kompetensi jabatan: kompetensi yang dimiliki oleh
karyawan yang memiliki jabatan tertentu.

8. Evaluasi 1. Lowongan

Karyawan Pekerjaan

7. Induksi dan 2. Analisis


Pelatihan Pekerjaan

6. Seleksi dan 3. Mencari


Penunjukan Kandidat

5. Interview 4. Seleksi
Kandidat Surat Lamaran

Gambar 2. Proses Rekruitasi dan Seleksis


Sumber: Pramudiana et al. (2016)

Demi mengembangkan potensi karyawan maka perusahaan


berusaha mewujudkannya dengan memenuhi kebutuhan
pelatihan karyawan sebagai sarana mencapai pengembangan
yang diinginkan.
Adapun jenis pelatihan yang perlu direncanakan seperti:

19
 Pelatih teknik spesifik, misalnya pengusaan perangkat
lunak, pengoperasian mesin baru, memperkenalkan
produk baru.
 Pelatihan teknik non spesifik, seperti penguasaan dan
pengembangan teknologi yang relevan
 Pengembangan wawasan spesifik, misalnya dengan
mengikuti pelatihan manajemen supervisi atau seminar
teknologi,dll
 Pengembangan wawasan nonspesifik, seperti ceramah
umum pengembangan perekonomian dan teknologi
 Pendidikan formal lanjutan. Melakukan analisis untuk
mencari alternatif yang tepat guna sekaligus mampu
menghemat biaya dalam memberikan pelatihan yang
diselenggarakan secara internal ataupun mengundang
pihak luar.
Hal-hal diatas menunjukan bahwa perusahaan atau bisnis
memerlukan manajer dalam menghadapi masalah yang muncul
yang berkaitan dengan SDM. Jika sebuah perusahaan
dirancang untuk berukuran besar maka diperlukan manajer dan
manajer fungsional. Maka dari itu, diperlukan manajer sumber
daya manusia. Dalam manajemen sumber daya manusia ada
satu subfungsi untuk menangani karyawan disemua
tingkatanya. Misalnya tentang masalah absensi, pemberian
surat peringatan, pembayaran gaji, hari libur, pasokan alih
daya, pinjaman uang ke karyawan, pemrosesan permintaan
cuti, pemotongan pajak penghasilan, pembagian bonus
tambahan, penghitungan bonus individu, dst.
d. Pemutusan hubungan kerja
Baik perusahaan yang baru maupun perusahaan yang sudah
berkembang pesat sekalipun susah terhindar dari pemutusan
kerja karyawannya (PHK). Jika ada karyawan tetap yang
20
terpaksa di PHK, lakukanlah secara rasional. Dengan
mengikuti aturan dan cara perundang-undangan yang
memberlakukan PHK, dan jangan lupa periksa peraturan
spesifik dari pemerintah daerah setempat atau kelompok
profesi.

6. Pemilihan Strategi Pemasaran Yang Kreatif dan Inovatif


Pemilihan strategi Rangkuti (2010) dan Rangkuti (1997) perlu
memperhatikan kriteria umum sebagai berikut:
a. Keunggulan differensial
Adalah keunggulan yang menarik/unik yang dapat dimengerti oleh
pelanggan, dan pihak pesaing menjadikan hal itu sebagai
kekurangan. Keunggulan tersebut biasanya merupakan perpaduan
antara kekuatan internal dan peluang eksternal yang akan
menghasilkan kemampuan perusahaan.
b. Tahan lama
Dalam memilih strategi pemasaran, perusahaan hendaknya memilih
strategi di mana pesaingnya hanya dapat bereaksi secara lambat,
sementara perusahaan tetap memperoleh keuntungan.
c. Waktu yang tepat dan ideal
Waktu yang tepat dan ideal untuk setiap strategi harus
dipertimbangkan karena itu kecepatan dan ketepatan perusahaan
dalam mengantisipasi peluang atau permintaan yang ada sangatlah
menentukan.
d. Dapat dilaksanakan
Strategi pemasaran mungkin merupakan suatu ide besar, tetapi
perusahaan mungkin kekurangan dalam hal semangat usaha,
kemauan menerima resiko, kesabaran, keuletan, kemampuan teknis,
atau sifat lain dibutuhkan untuk melaksanakan strategi.
e. Dapat menghasilkan keuntungan
21
Pemilihan strategi harus mempertimbangkan perlunya dukungan
sumber daya lain yang dimiliki oleh perusahaan, terutama sumber
daya keuangan.

Adapun langkah-langkah strategi pemasaran yang kreatif dan


inovatif, sebagai berikut:
Memberi satu tingkat
lebih tinggi pada
Promosi produk
konvensional Anggaran
rendah
Strategi Pemasaran
Memfokuskan target
Kreatif dan Inovatif
dan varian produk yang
Memberikan
terkait
produk gratis

Menggratiskan
produk Lakukan Direct
metode funneling Selling

Gambar 3. Strategi Pemasaran Kreatif dan Inovatif

Penjelasan gambar 3 tentang strategi pemasaran kreatif dan inovatif


sebagai berikut:
1) Memberi satu tingkat lebih tinggi pada produk
Amati produk pesaing kemudian berikan nilai lebih paling tidak 1
tingkat yang khas yang belum pernah ada dibanding dengan produk
pesaing sehingga produk masih baru di pasaran.
2) Anggaran rendah
Produk menggunakan strategi harga (price setting) akan tetapi
kuantitas produk yang dijual di pasaran sangat tinggi karena dampak
pemanfaatan penggunaan media sosial untuk pemasaran yang saat ini
hampir semua lapisan masyarakat memanfaatkannya.

22
3) Memberikan produk gratis
Tujuan memberikan produk gratis pada konsumen untuk menarik
minat konsumen. Harapan pemberian produk gratis ini adalah
konsumen akan mencoba produk dan dikemudian hari akan kembali
mengkonsumsi produk tersebut.
4) Lakukan metode funneling
Metode ini menerapkan proses tindak lanjut, yaitu sebuah alur
dimana calon pembeli diperkenalkan dengan produk perusahaan.
Kemudian, dari awalnya yang tidak tertarik karena selalu di follow-
up atau ditindak lanjuti sehingga lama kelamaan menjadi pembeli
atau bahkan pembeli tetap. Dalam alur ini target pasar akan masuk
melalui produk gratis, selanjutnya akan di follow-up melalui
penawaran produk lanjutan yang berbayar. Jika target pasar
menerima dalam artian membeli, bisa dilakukan scale-up yaitu
menawarkan produk pendukung. Namun jika menolak, maka akan
di follow-up melalui e-mail agar lebih terkesan personal.
5) Direct Selling
Direct selling atau penjualan secara langsung dilakukan dengan
mendirikan stand-stand penjualan produk. Hal tersebut, dimaksudkan
untuk mengenalkan produk secara langsung juga diharapkan adanya
interaksi langsung dengan konsumen.
6) Menggratiskan produk
Menggratiskan produk dapat menarik konsumen dengan lebih
banyak dan untungnya dapat diperoleh dari iklan.
7) Memfokuskan target dan varian produk yang terkait
Fokus target pasar akan membantu perusahaan dalam menjual
produk-produk yang dihasilkan karena pasar yang di tujuan jelas
membutuhkan produk tersebut. Jika suatu perusahaan membuat
produk yang saling berkaitan akan menguntungkan perusahaan itu
sendiri karena yang memiliki produk yang berkaitan yang

23
menyediakan baru perusahaan tersebut sedangkan perusahaan lain
belum memproduksinya.
8) Promosi konvensional
Promosi konvensional saat ini dianggap tidak valid lagi akan tetapi
promosi konvensional menggunakan stiker atau poster, spanduk,
baliho hingga umbul-umbul membuat calon pembeli akan
mengetahui benar-benar bahwa produk memang benar ada bukan
sembarang dipromosikan lewat digital banner di social-media.
7. Proyeksi Keuangan Bisnis
Analisis proyeksi sering dilakukan setelah laporan keuangan historis
yang disesuaikan untuk mendapatkan standar kinerja ekonomis
perusahaan secara akurat. Analisis ini juga berfungsi untuk menguji
ketepatan rencana strategis perusahaan/ industri.
Ada dua pendekatan dalam menyusun proyeksi keuangan yaitu
a. Pendekatan Dari Atas ke Bawah (Top-Down)
Pendekatan ini memanfaatkan angka-angka besar yang tersedia
misalnya jumlah penduduk yang 120 juta orang, rata-rata
penjualan perusahaan misalnya 300 milyar, biaya iklan sebagai
presentase penjualan dari perusahaan sejenis( 20%) ukuran pasar
secara keseluruhan (3 triliun), besar pangsa pasar yang dituju
(misalnya 15%). Menurut Abrams cara tersebut lebih mudah dan
lebih cepat, angka-angka yang muncul menjadi menarik “hidup”
dan membuat para investor meneteskan air liur karena sangat
tertarik dengan rencana bisnis. Tetapi angka-angka tersebut akan
sulit ter-realisasikan.
b. Pendekatan Dari Bawah ke Atas (Bottom-Up)
Pendekatan ini dimulai dari pos-pos kecil dan dijumlahkan
menjadi gambaran keuangan secara keseluruhan. Contohnya
biaya energi dan utilitas rumah (air, listrik, gas, telepon rumah).
Abrams menyarankan untuk memulai pembelajaran ini, cara
terbaiknya adalah bertanya dan berdiskusi dengan pihak-pihak
24
lain dalam industri, menghubungi asosiasi bisnis yang relevan dan
mengunjungi pameran , bertanya-tanya kepada para akuntan atau
manajer keuangan di perusahaan dengan bisnis yang sama.
Cara kedua akan menyita waktu dan energi anda, tetapi akan
lebih jauh bermanfaat dari pada cara kedua.

1) Menyusun Proyeksi Keuangan


Penyusunan Proyeksi keuangan tidak sama dengan
penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan wajib
memenuhi suatu standar akuntansi.

0
Angka-angka dari Rencana-
Rencana Fungsional

1
Proyeksi
Laba- Rugi
2 3
Proyeksi Proyeksi
Neraca Arus Kas

Skema 1. Urutan pengerjaan dalam menyusun proyeksi keuangan


Sumber: Sidik (2013)

25
1. Kumpulkanlah angka-angka dari rencana-rencana fungsional
yang sudah anda persiapkan
2. Kemudian susunlah dulu proyeksi laba-rugi
3. Selanjutnya susunlah proyeksi neraca
4. Terakhir, susunlah proyeksi aliran kas
Jika ada barisan yang belum bisa diisi maka kosongkan dulu saja.
Setelah ketiga proyeksi terselesaikan pada tahap pertama,
kemudian cetaklah proyeksi-proyeksi tersebut dan isilah baris-baris
yang kosong berdasarkan angka proyeksi-proyeksi lainnya.
Contohnya ada baris dalam neraca yang belum bisa diisi, sebagai
contoh “Setara Kas”. Pos tersebut baru akan bisa diisi setelah
proyeksi aliran kas selesai pada tahap pertama. Bagi sebuah
perusaahaan yang merasa memerlukan bantuan dalam menyusun
proyeksi keuangan, sebaiknya meminta bantuan kepada rekan
usaha, teman, akuntan, atau konsultan yang ahli dalam menguasai
teknik penyusunan proyeksi keuangan.

Penyusunan proyeksi keuangan sercara komprehensif


merupakan penyusunan model keuangan yang membutuhkan alat
bantu berupa aplikasi pengelola angka misalnya seperti Microsoft
Excel. Menurut Sidik (2013) ada empat hal yang bisa dilakukan
untuk menganalisis dan menyajikan keuangan bisnis yang
direncanakan secara sederhana:

a) Meringkas ketiga proyeksi keuangan yang sudah dihasilkan


b) Proyeksi Laba-Rugi (grafik penjualan dan grafik laba bersih)
c) Proyeksi Neraca (Pertumbuhan Modal Kerja, Pertumbuhan
Aset Tetap, Kebutuhan Pinjam Tambahan)
d) Proyeksi Aliran Kas (Aliran Kas Operasional, Aliran Kas
Investasi, Aliran Kas Pendanaan)
e) Analisi titik impas (Break Even Point Analysis)
f) Analisis lamanya pengembalian dana yang ditanamkan (Pay

26
back Periode)
g) Kebutuhan Pendanaan

Proses proyeksi laporan keuangan dimulai dari laporan laba rugi,


kemudian diikuti neraca dan laporan arus kas, seperti dikemukakan oleh
Rangkuti (1997) dan Umar (2003)

1) Laporan Laba/Rugi
Laporan ini dimulai dengan kenaikan atau pertumbuhan penjualan
yang sudah ditargetkan. Laporann ini menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban dalam suatu periode. Analisis proyeksi ini
melibatkan informasi eksternal seperti peta persaingan, bauran toko
lama dan toko baru, dan tingkat aktivitas makro yang diharapkan.
Contoh laporan laba rugi sederhana sebagai berikut:

Bengkel Mobil Robocard


Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2018
Pendapatan Usaha
Pendapatan Jasa Servis Rp1.000.000,00

Beban Usaha
Beban gaji Rp200.000,00
Beban penyusutan Rp80.000,00
Beban asuransi Rp50.000,00
Beban perlengkapan Rp40.000,00
Jumlah Beban Usaha (Rp370.000,00)
LABA USAHA Rp 630.000,00

Pendapatan di Luar Usaha


Pendapatan bunga Rp120.000,00

27
Beban di Luar Usaha
Beban bunga
LABA DI LUAR USAHA Rp40.000,00
Rp80.000,00
LABA BERSIH
Rp710.000,00
Gambar 3. Contoh Laporan Laba Rugi

2) Neraca Keuangan
Tujuan analisis neraca keuangan adalah untuk mengetahui posisi
keuangan perusahaan pada periode waktu tertentu. Umumnya,
periode waktu neraca keuangan yaitu pada akhir tahun anggaran.
Neraca keuangan memuat semua informasi mengenai sumber dana
dan equity (misalnya bunga dari kreditur dan pemilik). Dengan
demikian, neraca keuangan mencerminkan semua transaksi yang
dibuat oleh perusahaan pada periode tertentu. Contoh sebagai
berikut:

Bengkel Mobil Sinar


Neraca
Per 31 Desember 2018
AKTIVA KEWAJIBAN

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Kas 500.000 Hutang Usaha 1.600.000

Pitang Usaha 1.500.000 Hutang Bank Jatuh Tempo 600.000

Perlengkapan 1.200.000 Jumlah Kewajiban Lancar 2.200.000

Jumlah Aktiva Lancar 3.200.000

28
Kewajiban Jk Panjang

Aktiva Tetap Pinjaman Bank 4.800.000

Tanah

Gedung 10.500.000

Akum. Peny. Gedung 3.600.000 MODAL

Jumlah Aktiva Tetap (1.200.000) Modal

12.900.000 Modal Saham 8.000.000

Laba Ditahan 1.100.000

Jumlah Modal 9.100.000

JUMLAH KEWAJIBAN &


MODAL
JUMLAH AKTIVA 16.100.000 16.100.000

Gambar 4. Contoh Neraca Keuangan

3) Laporan Arus Kas


Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas
selama satu periode tertentu. Perubahan tersebut mengenai aliran
masuk dann aliran keluar kas perusahaan. Laporan ini juga untuk
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaanya.
Bengkel Mobil Utomo
Laporan Arus Kas
Per 31 Desember 2018
Laba bersih 98.000.000
Aktivitas operasional
Biaya penyusutan 15.000.000
Kenaikan utang usaha 20.000.000

29
Penurunan persediaan 45.000.000
Penurunan hutang pajak (10.000.000)
Kenaikan piutang usaha (30.000.000)
Kas untuk aktivitas operasional 138.000.000

Aktivitas investasi
Pembelian aktiva (15.000.000)
Penjualan aktiva 13.000.000
Kas untuk aktivitas investasi (2.000.000)

Aktivitas pendanaan
Penambahan modal 10.000.000
Penurunan pinjaman (20.000.000)
Kas untuk aktivitas pendanaan (10.000.000)

Kenaikan kas 126.000.000


Kas awal (75.000.000)
Kas akhir 51.000.000
Gambar 5. Contoh Neraca Keuangan

4) Analisis Titik Impas (BEP)


Adalah pendapatan usaha sama dengan jumlah modal yang
dikeluarkan atau jumlah tertentu banyaknya produk atau layanan
yang harus dijual tiap periode, sehingga kegiatan operasional suatu
perusahaan tidak rugi tetapi juga tidak untung. Jika sebuah
perusahaan mampu menjual dalam jumlah penjualan di atas titik
impas maka perusahaan akan memperoleh laba. Semua pengeluaran
dalam perusahaan dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu
biaya tetap dan biaya variabel.
Langkah-langkah menghitung titik Impas (Analisis BEP) meliputi:

a) Kumpul dan jumlahkanlah semua biaya tetap

30
Jumlahkanlah semua biaya tetap. Biaya tetap untuk analisis
BEP ada dua jenis yaitu BEP untuk tahun tertentu dan BEP
untuk tahun masa proyeksi. Biaya tetap untuk analisis tahun
tertentu saja hanya pada tahun yang bersangkutan misalnya
jika perusahaan melakukan analisis BEP tahun pertama maka
hanya menggunakan tahun pertama saja. Sedangkan untuk
biaya tetap analisis BEP untuk beberapa tahun masa proyeksi.
Misalnya perusahaan ingin melihat BEP dari tiga tahun
pertama maka caranya semua biaya tetap selama tiga tahun
pertama dijumlahkan.
b) Hitunglah besarnya biaya variabel setiap unit yang sudah
terjual
Hitunglah biaya variabel total tiap unit yang sudah terjual.
Kemudian masukkan semua biaya variabel dari rincian-rincian
biaya tiap-tiap rencana fungsional. Contohnya harga pokok
penjualan, komusi penjualan, dan lainnya.
c) Gabungkanlah biaya tetap dengan garis biaya variabel sebagai
banyakya unit yang sudah terjual

BiayaTotal

Biaya Variabel

Rupiah
Biaya tetap

Unit Terjual

Grafik 1. Biaya Total (Gabungan dari biaya tetap dan biaya variabel sebagai
fungsi unit terjual dalam satu periode.
Sumber: Sidik (2013)

d) Gambarkanlah garis pendapatan dari penjualan sebagai unit

31
yang sudah terjual.

Revenue
Daerah
untung

Rupiah
 Biaya Total
= Point
Mort
= BEP
Daerah
“ Rugi”

Unit
Terjual

Unit terjual pada titik Impas

Grafik 2. Penentuan BEP secara grafis


Sumber: Sidik (2013)

Beberapa cara lain

1) Menggambar BEP dengan menggunakan aplikasi


pengelolah angka
Aplikasi seperti Microsoft Excel mempermudah dalam
menggambarkan BEP

Tabel 1. Ilustrasi Pengambaran BEP dengan menggunakan apliksi Microsoft Excel


Sumber: Sidik (2013)

32
Grafik 3. Hasil Grafis ilustrasi pengembaran analisis BEP secara Grafis dengan Microsoft
Excel Sumber: Sidik (2013)

2) Menentukan BEP dengan Rumusan


Menghitung BEP akan lebih mudah jika menggunakan
rumus yang sederhana (Skema 5) sebagai contoh anda
dapat menghitung dari contoh seperti dalam Sidik (2013):

Harga Jual Rp 10.000/unit

Biaya Variabel Rp 3.000/unit

Biaya Tetap Rp 216.000.000/tahun

Jadi BEP = 216.000.000/Rp (10.000-7.000)

= 216.000.000/Rp 7.000

= 30.857 unit (35 A.)

33
Skema1. Rumus menghitung BEP
Biaya
( 35 A.)
BEP = (Harga Jual – Biaya Variabel)

BT
BEP = ( 35 B.)
( HJ – BV)

BT
BEP = ( 35 C.)
MK

Ket:
BEP = Titik Impas, Break Even Point
BT = Biaya Tetap dalam satu periode (tahun)
HJ = Harga Jual perUnit
BV = Biaya Variabel per Unit
MK = ( HJ- BV) = Marjin Konstribusi

a) Analisis BEP Jika Produk Lebih dari Satu (Multiple


Product)
Misalnya Sidik (2013), memberikan contoh membuat
suplemen makanan yang tinggi serat, protein, giteinrat dan
rendah karbohidrat. Anda berencana untuk menawarkan tiga
suplemen tersebut dalam bentuk: serbuk yang dilarutkan di
air, cairan siap minum, batangan padat siap dikonsumsi
dengan mudah dan ringkas. Cara penghitungan BEP Sidik
(2013), menganjurkan menghitung BEP dapat dengan cara
sebagai berikut:
1) Tentukan terlebih dahulu proyeksi penjualan tiap
bentuk tadi dalam unit
2) Hitung presentasi dari tiap volume penjualan ( total
100% )

34
3) Hitunglah margin konstribusi tiap produk
4) Hitunglah margin rata-rata terbobot dari masing-masing
produk

5) Tabel 2. Penghitungan BEP unuk Multiproduk

Giteinrat Giteinrat Siap Giteinrat


Serbuk Minum Batang
A Bagian 30% 50% 20%
penjualan dalam
unit %
B Harga Jual per 50 10 20
Unit (x Rp
1000)
C Biaya Variabel 25 4 12
per Unit (x Rp
1000)
D Margin 25 6 8
Konstribusi (x
Rp 1000), B-C
E Rasio Marjin 0,5 0,6 0,4
Konstribusi,
D/B
F Biaya Tetap (x Rp 1000) 300.000
Sumber: Sidik (2013)

Seperti dijelaskan oleh Sidik (2013), perusahaan bisa


menghitung BEP ketiga produk secara bersama-sama
dengan menghitung margin konstribusi terbobot perUnit
sebagai:

Margin Konstribusi = 30% x 25 + 50% x 6 + 20% x 8

Rata-rata terbobot = 7,5 + 3,0 + 1,6

35
= 12,1 ( Rp 1000/unit) (35 B.)

Menurut Sidik (2013) menghitung BEP produk tunggal


dapat dilakukan dengan hanya menghitung margin
konstribusi diganti dengan margin konstribusi terbobot.

Titik Impas/BEP = Biaya Tetap/MarginKonstribusi


Terbobot

= 300.000/12,1

= 24.794 ( 35 C.)

Pada contoh diatas, 24.794 unit dikembalikan ke masing-


masing produk dengan mengkalikan BEP dengan proporsi
tiap produk. Sehingga untuk mencapai titik impas, perlu
mencapai penjualan untuk masing-masing bentuk produk:

Giteinrat Sebuk = 24.794 x 30% = 7.438 unit

Giteinrat Cair = 24.794 x 50% = 12.397 unit

Giteinrat Batang = 24.794 x 20% = 4.958 unit

Angka diatas adalah hasil proyeksi berdasarkan


presentase penjualan yang tertentu angkanya. Apabila
angka presentase/ proporsi penjualan tiap produk berubah
maka BEP akan berubah juga.

5) Analisis Lamanya Pengembalian Dana yang Ditanamkan


(Payback Period)
Payback Periode merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah uang yang sama saat perusahaan/ industri
mengeluarkan sejumlah dana atau waktu yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluaran investasi.
Seperti telah dicontohkan oleh Sidik (2013), dalam menganalisis
aliran kas bebas bagi perusahaan EcoFae Brick yaitu aliran uang

36
tunai yang dimanfaatkan secara bebas oleh perusahaan tersebut.

Tabel 3. Aliran Kas Bebas perusahaan (FCFF) EcoFaeBrick dan Penghitungan Payback Periode
Sumber: Sidik (2013)

1) Pertama, meski di tahun ketiga EcoFaeBrick


mengeluarkan dana untuk investasi sebesar 276 Juta
secara tunai. Dilihat dari hasil operasionalnya perusahaan
tersebut sudah mampu menutup pada tahun yang sama.
Sehingga investasi di tahun kedua tidaklah perlu
dipikirkan lagi seberapa lama pengembalian dana-nya.
2) Kedua, Investasi awal sebesar 474 juta juga merupakan
investasi tertutup ditahun ketiga, tetapi diawal tahun ketiga
jumlah neto-nya masih negatif sebesar -22,04 juta rupiah
sehingga pengembalian dananya berada ditahun kedua dan
tahun ketiga.
3) Dapat pula dilakukan dengan perhitungan yang lebih cepat
yaitu dengan mengasumsikan bahwa aliran kas tahun

37
ketiga berpola rata sepanjang tahun. Jika demikian, maka
BEPnya adakah dua tahun ditambah dengan waktu yang
dibutuhkan untuk mencari “BEP” kedua aliran kas pada
tabel. X adalah waktu setelah tahun kedua.
Maka,
Angka kekurangan untuk mencapai titik “nol”
X=
“Jarak” angka neto antara tahun ke-2 dan ke-3

│-22,0│ 22,0
X= = = 0,06 tahun
│-22,0 +│366,6│ 388,6

Jadi, Payback periode bisnis EcoFaeBrick menurut Sidik


(2013) adalah 2,06 tahun. Atau uang tunai yang ditanamkan
saat diawal bisnis akan bisa dikembalikan dalam kurun
waktu 2,06 tahun sesudah perusahaan beroperasi.

38
E. Ilustrasi Penyusunan Proyeksi Keuangan

“USAHA KEBAB DAGING “MANTAP”

ANALISIS PASAR

Profil Konsumen
Kebab merupakan hidangan yang disukai oleh masyarkat indonesia. Dengan menambahkan
beragam rasa yang ada di masyarakat indonesia. Kebab Daging “mantap” murah dan
higenis sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai usaha bisnis. Potensi dan
Segmentasi Konsumen
Kebab daiging “Mantap” menggunakan daging sapi dan campuran rasa yang khas milik
indonesia yang dibalut dengan roti tortila dan ditambahkan sayuran segar seperti tomat,
selada, bawang bombay. Dan dicampurkan mayonises, saus, keju. Dan kebab ini sangat
mudah dicari karena outletnya berada ditempat yang strategis

Pesaing dan Peluang Pasar


Persaingan tergolong lumayan namun jika tawakal dan bersaing secara sungguh-sungguh
maka akan memicu motivasi untuk lebih inovatif. Bisnis ini memanfaatkan media online
seprti instagram, whataspp dan offline seperti penyebaran browser, pamflet dan diskonan
serta pameran.
Media Promosi Yang Digunakan: jual didepan toko orang lain, promosi mulut ke mulut
sehingga pelayanan dari masing-masing outlet harus baik, promosi online

Analisis Strategi
Tahapan Perencanaan
langkah dalam tahapan perencanaan yaitu:
1. Identifikasi produk untuk mengembangkan usaha
2. Menentukan media promosi: menjualkan ke teman-teman terdekat kampus, ke toko
kecil,
Tahapan Analisis
a) Kekuatan: mutu, kebersihan yang terjamin, pelayanan yang baik, citarasa yang
khas, daging yang fresh.
b) Kelemahan: modal yang kurang, inflasi ekonomi, kadaluarsa jangka pendek.
c) peluang/kesempatan: menarik konsumen dengan minat yang berbeda, adanya
pasar baru, rekan usaha, pelanggan setia.
d) Hambatan: belum familiar dengan cita rasanya

Target Pemasaran :

mahasiswa, dewasa, pelancong, pelancong, anak sekolah

39
ANALISIS PRODUKSI

Bahan Baku dan Penggunaannya : usaha kebab daging “Mantap”


membutuhkan bahan daging dan roti tortila. Bahan pendukung
kebab yaitu ketumbar, lada, bawang bombay, cab merah, bawang
putih, selada, timun, saus, garam, youghurt, mayonasise, dan sause.
Adapun peralatannya yaitu kompor, Tabung Gas, spatula,
penggorengan datar, karton pembungkus, kertas minyak label, alat
panggang daging/paket,rak sayuran
Rencana produksi: seminggu sebesar 300 bungkus Kebab daging “mantap”
No Barang Jumlah Harga Satuan Harga
Kompor + Tabung Gas 1 buah Rp. 550.000 Rp. 550.000
2 Spatula 2 buah Rp. 60.000 Rp. 120.000
3 Penggorengan Datar/teflon 1 buah Rp. 300.000 Rp. 300.000
4 Karton Pembungkus 1 pak Rp. 65.000/pak Rp. 65.000
5 Kertas Minyak 1 pak Rp. 40.000/pak Rp. 40.000
6 Mesin Pemanggang 1 set Rp. 70.000 Rp. 70.000
7 Rak Sayuran 1 buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
8 Gerobak Outlet 1 buah Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
JUMLAH Rp. 7.215.000
Tabel. 1. Peralatan yang dibutuhkan
No Nama Barang Jumlah Harga
1 Daging Sapi 3 kg Rp. 350.000
2 Bawang bombay 1 kg Rp. 20.000
3 Bawang putih 1 kg Rp. 45.000
4 Cabe Merah 1 kg Rp. 45.000
5 Jahe ½ kg Rp. 10.000
6 Garam 1 bungkus Rp. 8.000
7 Lada 1 renteng Rp. 10.000
8 Ketumbar ¼ kg Rp. 6.000
9 Yoghurt 1 botol Rp. 35.000
10 Tortila 300 lembar Rp. 250.000
JUMLAH Rp. 779.000
Tabel 2. Bahan baku yang dibutuhkan

Pasokan Bahan Baku :pemasok bahan baku flexsibel karena tidak sulit
mendapatkan dan harganya juga normal.

Jumlah Produk yang dihasilkan


Produksi yang akan direncanakan dan dihasilkan dalam jangka
seminggu yaitu 300 bungkus. Untuk 1 bulan 300x4=1.200 bungkus/bulan.
jika 1 tahun = 1.200 x 12 = 14.400 bungkus.

ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia


40
Pekerja diambil dari kalangan mahasiswa atau pelajar, teman
dekat, istri atau yang merasa membutuhkan sesaui dengan
kualifikasi yang sudah disyratkan.
Kualifikasi Sumber Daya Manusia
 memiliki kejujuran yang tinggi dan pandai memikat hati pelanggan
dengan cara tersendiri
 Memiliki reputasi yang baik dan rajin bekerja
 Gesit, kerja cepat tak merokok

Uraian Tugas: Memanggang Daging dan tortila, Melayani


konsumen, dan Membuat laporan uang sederhana

Sistem Penggajian dan Kompensasi: digaji berdasarkan laba yang


diperoleh sebesar 35% total keuntungan selama 1 tahun dan bonus
diakir minggu setiap hari jumat

IV. ANALISIS KEUANGAN

INVESTASI YANG DIBUTUHKAN


Lahan: memanfaatkan dapur rumah sebagai tempat produksi
No Barang Jumlah Harga Satuan Harga
1 Kompor + Tabung Gas 1 buah Rp. 550.000 Rp. 550.000
2 Spatula 2 buah Rp. 60.000 Rp. 120.000
3 Penggorengan 1 buah Rp. 300.000 Rp. 300.000
Datar/teflon
4 Karton Pembungkus 1 pak Rp. 65.000/pak Rp. 65.000
5 Kertas Minyak 1 pak Rp. 40.000/pak Rp. 40.000
6 Mesin Pemanggang 1 set Rp. 70.000 Rp. 70.000
7 Rak Sayuran 1 buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
8 Gerobak Outlet 1 buah Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
JUMLAH Rp. 7.215.000
Bahan baku

MODAL KERJA
No Nama Barang Jumlah Harga
1 Daging (Sapi/Kambing) 3 kg Rp. 350.000
2 Bawang bombay 1 kg Rp. 20.000
3 Bawang putih 1 kg Rp. 45.000
4 Cabe Merah 1 kg Rp. 45.000
5 Jahe ½ kg Rp. 10.000
6 Garam 1 bungkus Rp. 8.000
7 Lada 1 renteng Rp. 10.000
8 Ketumbar ¼ kg Rp. 6.000
9 Yoghurt 1 botol Rp. 35.000
10 Tortila 300 lembar Rp. 250.000
Total kebutuhan biaya untuk pembelian bahan per Rp. 779.000
produksi
Biaya transportasi Rp. 30.000
Biaya listrik Rp. 100.000
Total modal awal yang dibutuhkan Rp. 909.000
JUMLAH Rp. 909.000
41
LAPORAN ARUS KAS (Dalam Ribuan)
Aktifitas Operasional 2016 2017 2018 Rata-rata

(Rp.x (Rp.x
(Rp.x 1.000) (Rp.x 1.000)
1.000) 1.000)

Kas Rp. 12.000 12.000 113.794 190.667 355.568

Penjualan Selama 12 244.800 244.800 244.800 244.800


bulan
(17.000x14.4
00 bungkus)

Biaya Variabel Rp.1.070 x 4 44.640 44.640 44.640 44.640

(dikali 12
bulan)

Laba 212.160 313.954 376.120 300.744

Gaji (35% 74.256 109.883 131.642 105.260


keuntungan)

Total Sisa Kas 137.904 204.070 244.478

Kegiatan Operasi

Sewa (selama 1 tahun) 11.000 12.000 13.000 12.000

investasi 6.000 8.000 9.000 7.660

Belanja Peralatan Rp. 7215 7215 7.215 7.215


Awal 7.215.000

Total Pengeluaran 24.215 27.215 29.215 26.875

Saldo Kas 113.689 176.855 215.263 168.602

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)


Proyeksi penentuan harga pokok penjualan usaha/minggu
Total
PENDAPATAN
1 300 bungkus Rp. 5.100.000,-
Total Penjualan Rp. 5.100.000,-
BIAYA VARIABEL (VC)
1 Biaya Bahan Baku dan Pendukung Rp. 750.000,-
Total Biaya Variabel Rp. 750.000,-
BIAYA TETAP (FC)
1 Biaya Transportasi Rp. 35.000,-
Biaya Listrik Rp. 100.000,-
Total Biaya Tetap Rp. 135.000,-
42 Rp. 154.000,-
BEP =
PERHITUNGAN KELAYAKAN INVESTASI (BEP)
Proyeksi rugi-laba dalam satu kali produksi usaha/bulan (asumsi laku 1200 bungkus)
PENDAPATAN TOTAL
1 Total Penjualan x 4 produksi (4 minggu) = @ Rp. Rp. 20.400.000,-
5.100.000
Total Pendapatan Rp 20.400.000,-
Biaya Produksi (perbulan) / 4 x produksi TOTAL
1 Biaya Variabel (variable cost) x 4 produksi
Biaya Bahan Baku & Bahan Pendukung Rp. 3.000.000,-
(4 minggu) = @ Rp. 750.000
2 Biaya Tetap (Fixed Cost) @ Rp. 135.000 x 4
Biaya Transportasi Rp. 140.000,-
Biaya Listrik Rp. 400.000,-
Total Biaya Tetap Rp. 540.000,-
Total Biaya Produksi Rp. 3.540.000,-
Laba Rp. 16.460.000,-

Penjualan Total
1 Pendapatan penjualan Rp. 20.400.000,-
Total pendapatan Rp. 20.400.000,-
Biaya Produksi Total
1 Biaya Variabel Rp.
Biaya Bahan Baku dan Pendukung Rp. 3.000.000,-
Total Biaya Variabel Rp. 3.000.000,-
2 Biaya Tetap Rp.
Biaya Transportasi Rp. 140.000,-
Biaya Listrik Rp. 400.000,-
Total Biaya Tetap Rp. 540.000,-
Total Biaya Produksi Rp. 3.540.000,-
5.76
B/C RATIO =

Usaha Kebab Daging “Mantap” sangat layak dijalankan karena B/C Ratio > 1, yaitu
5.76

43
F. Forum Diskusi
Semangat pagi Bapak/Ibu calon guru profesional Indonesia. Kita sudah
belajar terkait dengan teori di atas. Diskusikan dengan rekan atau teman
Anda mengenai materi-materi dalam kegiatan belajar ini kemudian
simpulkan dengan bahasa Anda sendiri secara sederhana dan mudah untuk
dipahami pada tiap-tiap materi, meliputi berikut ini: (1) Apa yang dimaksud
dengan strategi cost leadership, strategi differentiation produk dan strategi
focus? Jelaskan menurut pemahaman anda! (2) Bagaimana cara merekruit
karyawan yang tepat sesuai dengan kebutuhan posisi dari sebuah
perusahaan? Hal apa yang perlu di pertimbangkan sebelumnya? (3)
Jelaskan secara singkat dan sederhana dari kriteria umum pemilihan strategi
kreatif dan inovatif! (4) Apa yang dimaksud dengan keunggulan
diferensial? berikan contohnya! (5) Apa yang dimaksud dengan Proyeksi
keuangan? (6) Bagaimana langkah menyusun proyeksi keuangan dengan
menggunakan pendekatan Bottom-up? (7) Jelaskan secara singkat dan
sederhana mengenai membangun awarness di market! (8) Apa saja faktor
analisis keuangan dasar? Jelaskan secara singkat! (9)Apa hubungan antara
Model Bisnis Canvas dengan proyeksi keuangan?

44
Rangkuman

Rangkuman dari pemaparan materi-materi yang sudah dijelaskan


sebelumnya sebagai berikut:
Strategi merupakan rencana yang tersusun, luas, komprehensif dan
terintegrasi yang menyatukan keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan yang dirancang untuk mencapai tujuan pelaksanaan
oleh organisasi. Strategi generik adalah salah satu dari strategi yang sering
digunakan perusahaan untuk bersaing dalam bidang industri sejenis atau
berbeda jenis untuk menciptakan posisi untuk menciptakan posisi untung
dan kekeuatan dalam persaingan industri.
Alternatif pengembangan strategi melalui strategi intensif meliputi: (1)
Penetrasi pasar (Market Penetrartion), (2) Pengembangan pasar (Market
Development), (3) Pengembangan Produk (Product Development), (4)
Diversifikasi (Diversification), dan (5) Concentric diversification.
Strategi pemasaran memadukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut
penjualan (sales), pemasaran (marketing), periklanan (advertising), humas
(public relation), dan networking. Tiap komponen dari keseluruhan
strategi pemasaran ini mengandung suatu maksud tertentu, menawarkan
manfaat-manfaat khusus, dan saling mengisi dengan komponen lainnya.
semua komponen harus siring guna memperluas citra (image),
memperkuat merek (brand), dan meyakinkan keunikan perusahaan.
Beberapa hal penting dalam merencanakan produk atau jasa meliputi:
(1) Membangun awareness di pasar, (2) Melakukan desain outlet
penjualan, (3) Mempersiapkan dan melaksankan bisnis (Opening) dan
(launching), (4) Member batasan jam operasi buka toko/ outlet, (5)
Menciptakan first memorable yang berkesan bagi pelanggan Memberikan
jaminan untuk produk yang cacat dan memberikan kelayanan yang baik,

45
(6) Menjalankan tanggung jawab sebagai perusahaan dengan cara
memerhatikan dan memuaskan pelanggan.
Untuk menjalankan bisnis, perusahaan perlu didukung oleh sumber
daya manusia yang unggul dalam kinerja dan berkompeten. Proses
penyiapan SDM yang sesuai dengan dibutuhkan oleh perusahaan diawali
melalui proses recruitmen SDM yang sistematis. Rektruitmen adalah
bagian dari perencanaan SDM untuk mendapatkan, memanfaatkan,
mengembangkan dan mengawasi SDM sesuai kebutuhan sekarang dan
masa mendatang. Untuk itu SDM yang baik harus memiliki kemampuan
dan daya piker terpadu baik perilaku atau sifatnya yang ditentukan oleh
keturunan dan lingkungannya.
Hal-hal penting dalam strategi pemasaran kreatif dan inovatif meliputi:
(1) Memberi satu tingkat lebih tinggi pada produk, (2) Anggaran rendah,
(3) Memberikan produk gratis, (4) Lakukan metode funneling, (5) Direct
Selling, (6) Menggratiskan produk, (7) Memfokuskan target dan varian
produk yang terkait, dan (8) Promosi konvensional.
Analisi Prospektif sering dilakukan setelah laporan keuangan historis
yang disesuaikan untuk mendapatkan standar kinerja ekonomis perusahaan
secara akurat. Proses proyeksi laporan keuangan dimulai dari laporan laba
rugi, kemudian diikuti neraca dan laporan arus kas.

46
Tes Formatif

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Berikut adalah keuntungan yang bisa diperoleh oleh perusahaan dari


Undifferentiated Marketing Strategy....
A. Mampu memenuhi spesifikasi di setiap segmen sasaran
B. Efektifitas bauran produk yang lebih tinggi
C. Biaya yang lebih rendah
D. Mampu memenuhi kebutuhan pelanggan
E. Meminimalkan biaya modal
2. Berikut yang bukan merupakan langkah-langkah untuk menentukan
landasan bagi differensiasi produk menurut portet yaitu.....
A. Menentukan konsumen
B. Mengidentifikasi rantai nilai
C. Menyusun kriteria perangkat pembelian pelanggan
D. Menilai market yang sudah ada
E. menguji daya tahan strategi diferensiasi produk yang sudah dipilih.
3. Penetrasi atau pengembangan produk juga bisa disebut
A. Strategi Integrasi
B. Strategi Intensif
C. Strategi Diversifikasi
D. Strategi Defensif
E. Staregi Bersaing
4. Memilih pasar sasaran terbatas (tidak semua segmen) untuk pemasaran
produk baru atau dengan memilih satu atau beberapa segmen untuk
dimasuki dan dikuasai, adalah strategi…
A. Penetrasi ceruk pasar (niche penetration)
B. Penetrasi pasar secara massal (mass-market penetration)
C. Skimming dan keluar dari pasar dengan cepat (skimming and early
witdrawal)
D. Bersaing seperti menarik pelanggan baru dan lama
E. Memperkenalkan produk secepat mungkin dan memotivasi pembeli
secara agresif
5. Menurut anda, cara apa yang lebih efektif dan efisien dalam membangun
awareness di pasar ....
A. Menyebarkan brosur ke masyarakat sekitar lokasi toko atau kepada
47
calon yang dituju

B. Membuat dan memasang spanduk di tempat yang strategis yang


mudah menarik perhatian orang sekitar dan mudah dibaca serta
informasi yang disajikan tepat sasaran
C. Meng-upload dan memasang pesan di media sosial dan menyebar
SMS sesuai dengan sasaran yang dituju.
D. Memanfaatkan website sebagai sarana jual beli yang pada umumnya
digunakan oleh perusahaan kecil dan menengah seperti tokopedia,
JD.id, dan lainnya.
E. Menyebarkan kupon diskon disekitar outlet atau tempat-tempat yang
sering dikunjungi calon pelanggan.
6. Teknology yang semakin berkembang menciptakan perusahaan untuk
berfikir keras agar tidak tergilas perkembangan zaman, salah satu contoh
perusahaan handphone samsung. Samsung memiliki berbagai macam
model handphone sesuai kebutuhan pelanggan yang biasa kta lihat melalui
spesifikasinya. Segmentasi yang dipilih oleh Samsung adalah…
A. Konsentrasi
B. Atomisasi
C. Undifferentiated Marketing Strategy
D. Differensiasi
E. Market development
7. Keunggulan differensial merupakan perpaduan antara....... dan.... yang
memberikan gambaran atau hal menarik yang dapat dimengerti oleh
pelanggan
A. Kekuatan internal dan kekuatan eksternal
B. Peluang internal dan weakness
C. Kekuatan internal dan threat
D. Kekuatan ekstenal dan peluang ekstenal
E. Kekuatan internal dan peluang eksternal
8. Umumnya business plan disajikan dalam bentuk proyeksi keuangan, hal
tersebut mempertimbangkan empak faktor dasar yaitu....
A. Proyeksi laba rugi, cash flow, dan proyeksi neraca
B. Proyeksi laba rugi, proyeksi pengeluaran modal, budget penjualan
C. Budget penjualan, budget biaya upah langsung dan proyeksi laba rugi
D. Proyeksi laba rugi, proyeksi neraca, proyeksi laba ditahan, proyeksi
overhead
E. Proyeksi laba rugi, estimasi cash flow, proyeksi pengeluaran modal,
proyeksi neraca

48
9. Perbandingan laporan keuangan dari perusahaan yang sama, dalam
mengecek pendistribusian biaya-biaya dalam laporan penghitungan untung
rugi dan pendistribusian aktiva dan hutang dalam neraca adalah sebagai
upaya untuk memudahkan dalam menganalisis laporan keuangan dengan
menggunakan presentasi-presentasi pengganti nilai nominal........
A. Opertaing ratio
B. Common size statement
C. Operating ratio dan common size statmen
D. Trends expressed by percentages
E. Semua benar
10. Suatu usaha atau bisnis perlu memiliki perencanaan yang stratefis dan
salah satunya adalah perencanaan strategis bagi perusahaan yang sudah
berdiri lama, berikut merupakan strategi untuk perusahaan lama kecuali….
A. Pertumbuhan usaha yaitu contohnya pengembangan pasar perusahaan
baru.
B. Mempertahankan usaha yaitu contohnya selama empat tahun usaha
dipertahankan kemudian perlu mempersiapkan diri dalam
pengembangan tahap berikutnya.
C. Menekan risiko yaitu contohnya, saat penggabungan perusahaan,
sebelum memperluas pasar, perlu menekan risiko terlebih dahulu.
D. Memecah atau menggabungkan usaha yaitu dengan situasi tertentu,
perusahaan perlu memecah atau menggabungkan diri dengan
perusahaan lain.
E. Diversifikasi yaitu suatu strategi yang diperlukan untuk
mempertahankan diri atau untuk pengembangan diri. Diversifikasi
dapat secara horisontal, vertikal dan terpusat ataupun diagonal.

49
Daftar Pustaka

Abdillah, M. B., Hakim, R. M. A., Damri, D. V., & Fithriya, Z. (2017). Analisis
Strategi Bisnis pada UMKM Kerajinan Bambu di Kota Bandung. Jurnal
AdBis Preneur, 2(2), 227- 242.
Ayuningtyas, D. (2013). Perencanaan Strategis untuk Organisasi Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Rajawali.
Friend, G., & Zehle, S. (2004). Guide to Business Planning. London: The
Economist Newspaper Ltd.
Novitawati, R. A. D., & Fajarwati, Y. E. (2018). Analysis of MSME in Agriculture
in Pandansari Village Ngantang Malang (With IE Matrix Approach).
Malang: Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
Pinson, L. (2001). Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis:
Anatomy of a Business Plan. Jakarta: Canary.
Porter, M. E. (1992). Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga.
Pramudiana, Y., Rismayani, R., & Rahmawati, F. (2016). Business Plan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Raja, O., Jalu, F., & Vincent, D. (2010). Kiat Sukses Mendirikan & Mengelola
UMKM. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rangkuti, F. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, F. (2010). Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis &
Analisis Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sidik, I. G. (2013). Bisnis Sukses Menyusun Rencana Bisnis Lengkap-Terpadu.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Suci, R. P. (2009). Peningkatan Kinerja Melalui Organisasi Kewirausahaan.
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 11(1), 46-58.
Umar, H. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Wibowo, S. A., Handayani, Y., & Lestari, A., R. . (2017). Strategi Bersaing
Perusahaan dan Kinerja Perusahaan. Journal Riset Akuntansi dan
Keuangan Indonesia, 2(2), 143- 150.
Widharta, W. P., & Sugiharto, S. (2013). Penyusun Strategi dan Sistem Penjualan
dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Toko Damai. Jurnal Manajemen
Pemasaran Petra, 2(2), 1-15.

50
Tugas Akhir

Anda adalah salah satu penduduk di sebuah kawasan yang jauh dari pusat
kota yang kurang lebih 10 KM. Kawasan di sekitar lokasi perumahan
terdiri dari kurang lebih 150 rumah baru yang juga baru di huni oleh
pemiliknya yakni kurang lebih sebanyak 150 kepala keluarga. Sebagian
besar dari penduduk yaitu 90% adalah pegawai negeri sipil (PNS), 5%
adalah wirausaha, dan sisanya merupakan petani. Sebagaian besar
penduduk menggunakan alat transportasi sepeda motor dan di lokasi
perumahan tersebut terdapat 2 wartel, 3 toko, dan 3 warung makan.
Menurut Anda, berapakah peluang usaha yang ada di lokasi perumahan
tersebut? Berikan alasan Anda!

51
Tes Sumatif

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Perusahaan PT. Citra Jaya memutuskan untuk meggunakan strategi


penertrasi pasar untuk me-awareness produk atau jasa barunya. Dalam
strategi piramida, hak tersebut tergolong kedalam jenis…
A. Audit Pemasaran
B. Manajemen Pemasaran Strategik
C. Strategi pemasaran
D. Pola Pemasaran
E. Teknik Pemasaran
2. Teknology yang semakin berkembang menciptakan perusahaan untuk
berfikir keras agar tidak tergilas perkembangan zaman, salah satu contoh
perusahaan handphone Xiaomi. Xiamoi memiliki berbagai macam
model handphone sesuai kebutuhan pelanggan yang biasa kta lihat
melalui spesifikasinya. Segmentasi yang dipilih oleh Xiaomi adalah…
A. Konsentrasi
B. Atomisasi
C. Undifferentiated Marketing Strategy
D. Differensiasi
E. Market development
3. PT Maju Jaya Energy menggunakan strategy yang efektif dalam
pengelolaan bisnisnya, namun taktik yang mereka gunakan tidak efisien,
maka perusahaan tersebut termasuk dalam keadaan yang …
A. Survive (Bertahan)
B. Mati (Lambat)
C. Stagnan
D. Berhasil
E. Mati (Cepat)

52
4. Menurut anda, cara apa yang lebih efektif dan efisien dalam membangun
awareness di pasar ....
A. Menyebarkan brosur ke masyarakat sekitar lokasi toko atau
kepada calon yang dituju
B. Membuat dan memasang spanduk di tempat yang strategis yang
mudah menarik perhatian orang sekitar dan mudah dibaca serta
informasi yang disajikan tepat sasaran
C. Meng-upload dan memasang pesan di media sosial dan
menyebar SMS sesuai dengan sasaran yang dituju.
D. Memanfaatkan website sebagai sarana jual beli yang pada
umumnya digunakan oleh perusahaan kecil dan menengah seperti
tokopedia, JD.id, dan lainnya.
E. Menyebarkan kupon diskon disekitar outlet atau tempat-tempat
yang sering dikunjungi calon pelanggan.
5. Dalam menjalankan sebuah bisnis baru, sebuah perusahaan tidak
langsung bisa menjumpai kesuksesan. Perlu adanya hal-hal penting dan
kritis dalam memastikan sebuah perusahaan bisa sampai ke tingkat
survive secara berkelanjutan. Menurut anda, berikut yang bukan
merupakan langkah awal yang dilakukan adalah….
A. Menentukan jam operasi buka tutup toko
B. Menciptakan kesan pertama yang memorable
C. Melakukan desain penjualan
D. Menentukan kisaran harga penjualan yang akan digunakan
E. Membangun awareness dan perkenalan produk di pasar
6. Perusahaan X selalu menghargai pelatihan dan pendidikan karyawannya
hal ini dimaksut untuk memberikan kompensasi dan jaminan keja yang
tinggi akibatnya bisa menaikan produktivitas perusahaan X dan
mengurangi perputaran karyawan dalam jangka panjang. Ilustrasi diatas
merupakan contoh dari…
A. Pengembangan Karyawan
B. Hubungan dengan Karyawan
53
C. Kepemimpinan development
D. Kebutuhan personal Top Management
E. Komunikasi dan Interaksi Karyawan
7. Kewalahan dengan serangan dari Kuda, Toyota langsung melakukan
lompatan ke arah depan, dengan mengeluarkan Kijang Innova, tetap
2000 CC, tetapi sudah menggunakan teknologi bukaan klep variabel
(oleh Toyota disebut VVTi), dengan desain menyerupai multipurpose
vehicle (MPV) murni. Hasilnya, tahun 2005 Kuda menyerah dengan
menghentikan produksi dan pemasaran Kuda. Strategi bertahan yang
diterapkan oleh Toyota adalah...
A. Strategi Pertahanan Posisi
B. Strategi Pertahanan Sisi
C. Strategi Konfrontasi
D. Strategi Ekspansi Pasar
E. Strategi Penetrasi Pasar
8. Pada saat kemunculan DVD menggantikan VCD, secara keseluruhan
terjadi penurunan permintaan terhadap CD. Sebagian besar konsumen
lama beralih ke VCD atau DVD karena kedua format ini menampilkan
gambar selain suara, sementara CD hanya menghasilkan suara.
Konsumen baru langsung ke VCD atau DVD tanpa melirik CD. Namun,
tidak semua konsumen meninggalkan CD. Ada segmen yang tetap
mempertahankan CD dengan alasan kualitas musiknya yang lebih bagus.
Ukurannya memang kecil tetapi tetap bertahan. Strategi pemasaran bagi
perusahaan yang tersisa tersebut adalah…
A. Strategi Memanen
B. Strategi Mempertahankan
C. Strategi Penetrasi Pasar
D. Strategi Pemain yang Untung
E. Niche Strategy

54
9. Nokia memiliki berbagai model handphone yang disesuaikan kebutuhan
kelompok konsumennya. Segmentasi yang dipilih oleh Nokia adalah…
A. Undifferentiated marketing strategy
B. Konsentrasi
C. Diferensiasi
D. Atomisasi
E. Bertahan
10. Nissan melihat bahwa antara Latio (Rp 213.000.000) dan Serena Ct (Rp
253.000.000) masih ada celah selebar Rp 40.000.000. Kalau pada celah
ini diisikan varian baru, dengan Latio yang di-upgrade atau Serena yang
di-speckdown, atau memasukkan MPV merek baru, maka Nissan
melakukan perpanjangan lini produk...
A. Memperpanjang ke hilir (downward stretching)
B. Memperpanjang ke hulu (upward stretching)
C. Memperpanjang ke hulu dan ke hilir sekaligus (two-way
strectching)
D. Mengisi lini produk (product-line filling)
E. Mengisi main produk (product-main filling)
11. Pada praktiknya banyak hal yang menghambat dari pelaksanaan rencana
termasuk rencana bisnis yang menyebabkan rencana tidak berjalan
lancer dan efektif. Berikut faktor penghambat pelaksanaan rencana,
kecuali…
A. Pelaksana yang merencanakan kurang memiliki pengetahuan
menyeluruh dari organisasi yang dilaksanakan. Sehingga, para
pelaku dalam melaksanakan rencana kurang memperhatikan
kegiatan bagian lain dan akan mengganggu kegiatan lainnya.
B. Pelaksana rencana sering tidak memiliki pengetahuan situasi
lingkungan yang mempengaruhi dari jalannya rencana dengan baik
dan sistematis.
C. Pelaksana rencana sering tidak meramalkan situasi yang akan
datang, yang dapat mempengaruhi jalannya pelaksanaan kegiatan.
55
D. Para pembuat rencana sering menemui kesulitan dalam
merencanakan yang hanya sekali terjadi atau kejadian yang tidak lagi
berulang. Sehingga banyak kekurangan dalam perencanaan dan sulit
dilaksanakan.
E. Pelaksana rencana seringkali memiliki dana yang kurang cukup
untuk menyusun rencana usaha yang sistematis dan lengkap.
12. Berikut manfaat utama dari model bisnis canvas adalah…
A. Mampu menjamakan strategi dan membuat kejelasan pada tujuan
perusahaan.
B. Transparansi dalam mengkomunikasikan visi dan model bisnis
antar tim dan lebih mudah mengerti apa model dalam organisasi
C. Dapat mengetahui kelayakan dalam pasar dan manajemen,
opersional dalam perusahaan.
D. Mampu mengetahi kebutuhan dan keinginan pelanggan
E. Membantu perusahaan untuk mendapatkan informasi terhadap
kebutuhan pelanggan
13. Tokopedia, Shopee, Gojek dan starup lainnya memerlukan aktivitas
pemeliharaan dan pengembangan jaringan atau platform bagi
industrinya, Menurut anda ini merupakan contoh implementasi dari
elemen…
A. Saluran distribusi
B. Key activities
C. Channels
D. Customers segment
E. Key resources
14. Menurut anda, hal apa yang bukan mendasari mengapa harus
memperimbangkan rekan usaha atau pemasok sebelum bekerjasama dalam
kegiatan usaha ......
A. Mengurangi risiko dan ketidak pastian
B. Akses ke Sumber daya dan aktivitas tertentu
C. Optimalisasi dan ekonomi skala
56
D. Menekankan biaya
E. Sebagai sumber daya berwujud

15. Peluang bisnis atau usaha ada apabila seseorang dalam situasi …
A. Berada dalam kehidupan masyarakat yang maju
B. Berada dalam pemerintahan yang membantu
C. Mampu menemukan suatu tindakan yang mungkin dan laying untuk
diwujudkannya
D. Wirausahawan yang mampu memncari kesempatan
E. Wirausahawan yang mampu berpikir positif
16. Agar dapat menggali dan memanfaatkan peluang bisnis atau usaha seorang
pebisnis atau wirausahawan harus mmpu berpikir positif dan kreatif
diantaranya sebagai berikut, kecuali….
A. Percaya dan yakin bahwa bisnis atau usaha dapat dilakukan dengan
lancer
B. Saran dari orang-orang sekitar tidak perlu diperhatikan dalam
menjalankan bisnis
C. Perlu bertanya pada diri sendiri arah dan tujuan bisnis
D. Perlu gagasan baru dalam dunia bisnis atau usaha
E. Perlu gagasan dari rekan-rekan yang memilki kepentingan terhadap
bisnis
17. Usaha dalam menggali peluang bisnis atau usaha, sorang wirausahawan
perlu berfikir positif dan kreatif sebagai berikut, kecuali….
A. Memiliki banyak opsional dan percaya bahwa usaha dapat
dilaksanakan
B. Mampu menerima gagasan-gagasan baru dalam dunia bisnis atau
usaha
C. Tidak perlu menguasai diri sendiri mengenai arah dan tujuan bisnis
D. Perlu gagasan dari rekan-rekan yang memilki kepentingan terhadap
bisnis
E. Semangat dan suka bergaul
57
18. Seringkali dalam perencanaan suatu bisnis atau usaha tidak dapat
dilakukan dengan baik dan efektif, atau pada saat pelaksanaanya yang
telah berjalan sebagian besar ternyata dijumpai adanya kesalahan pada
perencanaan tersebut. Hal ini terjadi karena faktor berikut, kecuali…
A. Pada saat menentukan tujuan kurang fokus dalam menetapkan
prioritas-prioritaskegiatan usahanya.
B. Pada saat menentukan tujuan, kurang fokus dalam menetapkan
kebijakan-kebijakannya.
C. Pada saat menentukan tujuan, lebih fokus dalam menetapkan
implementasi-implementasinya.
D. Perencanaan yang disusun kurang memperhitungkan ramalan-
ramalan yang akan atau dapat terjadi di masa depan.
E. Penyusunan dari perencanaan operasional kurang rinci dalam
penganggaran usahanya.
19. Perkembangan dari dampak sosial ekonomi suatu negara terus
berkembang dan dampaknya bagi perencanaan suatu bisnis atau usaha
adalah muncul berbagai alternatif-alternatif tujuan. Berikut macam-
macam tujuan perusahaan kaitannya dengan perkembangan sosial
ekonomi tersebut, kecuali….
A. Memaksimalkan nilai usaha baik dalam jangka panjang dan nilai
baik secara material maupun non material harus maksimal.
B. Menjamin kelangsungan hidup perusahaan baik baru berdiri, atau
sudah lama berdiri, karena kondisi lingkungan akan penuh
tantangan dan harus mampu bertahan.
C. Memperoleh penghargaan masyarakat yang tentunya bergerak
dibidang sosial sehingga harus memperoleh kepercayaan
masyarakat.
D. Prestise bagi perusahaan yang sudah berkembang dan besar seperti
perusahaan multinasional walaupun perusahaan harus merugi.

58
E. Memelihara keamanan manajemen usaha dengan cara berusaha
keras untuk memelihara keamanan pihak manajemen-manajemen
perusahaan.
20. Suatu usaha atau bisnis perlu memiliki perencanaan yang stratefis dan
salah satunya adalah perencanaan strategis bagi perusahaan yang sudah
berdiri lama, berikut merupakan strategi untuk perusahaan lama
kecuali….
F. Pertumbuhan usaha yaitu contohnya pengembangan pasar
perusahaan baru.
G. Mempertahankan usaha yaitu contohnya selama empat tahun usaha
dipertahankan kemudian perlu mempersiapkan diri dalam
pengembangan tahap berikutnya.
H. Menekan risiko yaitu contohnya, saat penggabungan perusahaan,
sebelum memperluas pasar, perlu menekan risiko terlebih dahulu.
I. Memecah atau menggabungkan usaha yaitu dengan situasi tertentu,
perusahaan perlu memecah atau menggabungkan diri dengan
perusahaan lain.
J. Diversifikasi yaitu suatu strategi yang diperlukan untuk
mempertahankan diri atau untuk pengembangan diri. Diversifikasi
dapat secara horisontal, vertikal dan terpusatr ataupun diagonal.

59
Kunci Jawaban Tes Formatif Dan Sumatif

Kunci Jawaban Tes Formatif KB 1


1. A 6. D
2. E 7. A
3. C 8. E
4. B 9. A
5. A 10. D
Kunci Jawaban Tes Formatif KB 2

1. E 6. D
2. B 7. D
3. E 8. E
4. A 9. D
5. C 10. A
Kunci Jawaban Tes Formatif KB 3

1. D 6. A
2. C 7. E
3. B 8. B
4. D 9. A
5. A 10. E

Kunci Jawaban Tes Formatif KB 1


1. A 6. D
2. E 7. A
3. C 8. E
4. B 9. A
5. A 10. D

60
Kunci Jawaban Tes Sumatif

1. C 11. E

2. D 12. B

3. A 13. B

4. C 14. E

5. D 15. C

6. A 16. B

7. C 17. C

8. D 18. C

9. C 19. D

10. D 20. A

2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019

Anda mungkin juga menyukai