Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas adalah suatu persatuan kesehatan fungsional merupakan, pusat
pengembangan kesehatan masyarakat disamping juga membina peran serta
masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh karena itu
puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan
masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah kerja
puskesmas ditetapkan oleh Bupati/Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran
Teknis dari Kepala Kantor Departemen Kesehatan Propinsi. Pelayanan kesehatan
yang diberikan di puskesmas ialah meliputi : preventif (pencegahan kesehatan),
promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan).
Untuk menunjang keberhasilan upaya kesehatan Puskesmas telah
dikembangkan aspek managemen tingkat Puskesmas. Diantaranya adalah laporan
tahunan untuk melihat sejauh mana organisasi Puskesmas dapat melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan, ataupun hambatan- hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan yang telah dilakukan.
Sebagai dokter muda yang kelak bertugas di puskesmas maka sangat penting
bagi kami untuk terjun secara langsung dan terlibat dalam kegiatan puskesmas.

1.2 Pengertian Puskesmas


Definisi puskesmas bersadarkan Kepmenkesehatan RI No.
128/Menkesehatan/SK/II/2004 adalah usaha pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembantu kesehatan di
suatu wilayah kerja.

1
1.3 Fungsi Puskesmas
Puskesmas mempunyai fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan
untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakkan
pogram promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular
(P2M). Menurut rangkuman dari berbagai sumber informasi, ada 3 (tiga) fungsi
utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar
(PKD) kepada seluruh target sasaran masyarakat di wilayah kerjanya, yakni sebagai
berikut :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
• Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,
• Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat: Berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat :
• Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat
• Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan
• Ikut Menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan.
• Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
• Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
• Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

2
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama (primer) secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan (kontinyu) mencakup :
• Pelayanan kesehatan perorangan
• Pelayanan kesehatan masyarakat.

1.4 Wilayah Kerja Puskesmas


Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografi dan keadaan struktur
serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah kerja
puskesmas ditetapkan oleh Bupati/Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran
Teknis dari Kepala Kantor Departemen Kesehatan Propinsi.

1.5 Jenis Pelayanan Puskesmas


Pelayanan yang diberikan meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif).
Berikut ringkasan pelayanan sebagai contoh.
A.Pelayanan puskesmas didalam gedung (rawat jalan)
1. Ruangan Kartu/Loket
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
4. Poli KIA-KB
5. Pojok Gizi
6. Ruangan Tundakan / UGD
7. Apotek

3
8. Gudang Obat
9. Gudang Inventaris
10. Ruangan Tata Usaha
11. Ruangan Imunisasi
12. Ruangan Laboratorium Sederhana
13. Ruangan Kepala Puskesmas

Puskesmas Rawat Inap, pada umumnya mempunyai ruangan khusus untuk


Unit Gawat Darurat, perawatan umum dan ruang bersalin.
B. Pelayanan Puskesmas di luar gedung :
1. Posyandu Balita
2. Posyandu Lansia
3. Penyuluhan Kesehatan
4. Pelacakan Kasus
5. Survey PHBS
6. Rapat Koordinasi
C. Program Pokok Puskesmas:
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
 Sosialisasi Progra Kesehatan
2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :
 Surveilens Epidemiologi
 Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, ISPA, Diare, PMS
3. Pengobatan :
 Poli Umum
 Poli Gigi
 Unit Gawat Darurat
 Puskesmas Keliling

4
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) – KB
 ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana),
 Persalinan,  Rujukan Resti, Kemitraan Dukun
5. Upaya Peningkatan Gizi
 Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
6. Kesehatan Lingkungan :
 Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber
air minum-jamban keluarga), TTU (tempat umum), Institusi
 Survey Jentik Nyamuk
7. Pencatatan dan Pelaporan :
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas(SP2TP)
D. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas:
1. Kesehatan Mata
2. Kesehatan Jiwa
3. Kesehatan Lansia
4. Kesehatan Reproduksi Remaja
5. Kesehatan Olahraga
(Program penunjang biasanya sebagai tambahan, sesuai kemampuan puskesmas
dalam melakukan pelayanan)

1.6 Visi Puskesmas


Puskesmas mampu melindungi kesehatan penduduk di wilayah kerjanya dan
memacu peningkatan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan serta membudayakan hidup sehat dan norma keluarga kecil bahagia
dan sejahtera.

5
1.7 Misi Puskesmas
Adapun misi puskemas adalah :
1. Menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata dan
terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan membina
peran serta masyarakat.
3. Perkembangan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan upaya kesehatan
inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna.

1.8 Azas Pengelolaan Puskesmas


Sebagai sarana pertama kesehatan tingkat pertama di Indonesia, pengelolaan
program kerja puskesmas berpedoman pada empat asas pokok, yakni:
1. Azas pertanggung jawaban wilayah
Puskesmas harus bertanggung jawab ats semua masalah kesehatan yang terjadi di
wilayah kerjanya.
2. Azas peran serta masyarakat
Puskesmas berupaya melibatkan masyarakat dalam menyelenggarakan program
kerja puskesmas.
3. Azas keterpaduan
Puskesmas berupaya memadukan kegiatan bukan saja dengan program kesehatan
lain (lintas program), tetapi juga dengan program dari sektor lain.
4. Azas rujukan
Puskesmas apabila tidak mampu menangani suatu masalah kesehatan harus
merujuknya ke sarana kesehatan yang lebih mampu.

6
1.9 Tujuan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

1.10 Tujuan Penulisan


Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada
masyarakat, dalam hal ini mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, salah satu
tugasnya adalah ditempatkan di puskesmas.
Tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Menyiapkan diri untuk menjadi dokter yang mampu melaksanakan dan
mengembangkan usaha – usaha kesehatan melalui puskesmas sebagai pos
terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan.
2. Merupakan pertanggung jawaban dan melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik
Senior pada bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas.
3. Mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di
puskesmas.

7
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MEURAXA

2.1 Geografi dan Demografi

Secara geografis, puskesmas Meuraxa terletak di Desa Lambung kecamatan


Meuraxa Kota Banda Aceh, yang mempunyai jarak lebih kurang 5 km dari pusat kota
dan lebih kurang 500 meter dari Pasar Ulee Lheu.
Adapun batas-batas wilayahnya adalah :
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jaya Baro Kota Banda Aceh
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh
4. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.

Puskesmas Meuraxa merupakan bantuan dari Bulan Sabit Merah Saudi Arabia
Makkah Al-Mukaramah yang terdiri dari :
1. Bantuan induk 1 unit
2. Perumahan dokter 1 unit
3. Perumahan paramedis 1 unit

8
Wilayah kerja Puskesmas Meuraxa seluas 726 hektar, meliputi 16 desa, dan
63 dusun, dengan jumlah penduduk 16.320 jiwa, terdiri dari laki – laki 8.826 jiwa,
perempuan 7.494 jiwa, dan jumlah KK 5.072 jiwa.
Table 1 Kecamatan Meuraxa terdiri dari beberapa desa. Adapun desa-desa tersebut
adalah:

Luas Desa Jarak-dari Fasilitas Kesehatan


No Nama Desa
(Ha) Puskesmas (Km) Yang Ada
1. Ulee Lheu 76,5 1 1 posyandu
2 Punge Jurong 42,2 3 3 Posyandu
3 Deah Glumpang 53,3 1,5 1 Posyandu
4 Aso Nangroe 16,8 1 1 Posyandu
5 Gampong Pie 32,1 1 1 Posyandu
6 Lambung 31 0 1 Posyandu
7 Alu Deah Tengoh 39,8 2,5 2 Posyandu
8 Deah Baro 44,8 2 1 Posyandu
9 Cot Lamkuweah 34,8 300 m 1 Posyandu
10 Blang Oi 85 500 m 1 Posyandu
11 Gampong Blang 71.5 2 1 Posyandu
12 Lamjabat 27,8 3 1 Posyandu
13 Punge Ujong 21 1 1 Posyandu
14 Surien 41.2 3,5 1 Posyandu
15 Gampong Baro 58.2 2,5 1 Posyandu
16 Lampaseh Aceh 59 4 1 Posyandu

2.2 Struktur Organisasi


Stuktur organisasi puskesmas meuraxa terdiri dari :
1. Unsur pimpinan (Kepala Puskesmas),
2. Unsur pembantu pimpinan (Urusan Tata Usaha).
3. Unsur pelaksana, yang dilaksanakan oleh tujuh unit kegiatan yang
melaksanakan 18 kegiatan pokok puskesmas.
Jumlah tenaga di puskesmas meuraxa pada tahun 2011-2012 sebanyak 40 orang
dengan perincian seperti terlihat ditabel 2.

9
Table 2 : Jumlah tenaga di Puskesmas Meuraxa pada tahun 2011-2012 sebanyak 40
orang.
N Pendidikan Puskesmas induk Pustu Jumlah
PNS PTT Bakti PNS PTT
o
I Medis
1 Dokter Umum 2 0 0 0 0 2
2 Dokter Gigi 1 0 0 0 0 1
II Paramedis
1 Perawat kesehatan 2 0 0 0 0 1
2 Bidan 7 8 0 2 5 22
3 Perawat 1 0 0 0 1 2
4 Perawat gigi 3 0 0 0 0 3
5 AKG 1 0 0 0 0 1
II Paramedis non perawat
1 AKZI 2 0 0 0 0 2
2 AKL 0 0 0 0 0 0
3 SAA/SMF 1 0 0 0 0 1
4 Analis/SMAK 2 0 0 0 0 2
5 SPAG 0 0 0 0 0 0
6 SPPH 0 0 0 0 0 0
7 Pekarya Kesehatan 1 0 0 0 0 1
IV Sarjana SKM 1 0 0 0 0 1
V Cleaning Service 0 0/1 0 0 0 1
Jumlah 23 8/1 0 2 6 40
Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah sarana perhubungan dan
pendapatan penduduk dalam wilayah puskesmas, tidak semua penduduk dapat
dengan mudah mendapatkan pelayanan dari puskesmas. Agar jangkauan pelayanan
Puskesmas Meuraxa tersebut lebih merata dan luas, Puskesmas Meuraxa memiliki
fasilitas penunjang sebagai berikut :
1. 5 (Lima) buah Pustu , yaitu:
 Pustu Blang Oi
 Pustu Lamjabat
 Pustu Deah Baro
 Pustu Lampaseh Aceh

10
 Pustu Surien
2. 13 (Tiga belas) bides yang terletak di desa:
 Gampong pie
 Punge jurong
 Punge Ujong
 Gampong baro
 Cot Lamkuweh
 Lampaseh Aceh
 Alue Deah Tengoh
 Deah Baro
 Blang Oi
 Lambung
 Ulhee lheu
 Surien
 Lamjabat
3. 5 (Lima) polindes
4. Desa siaga sehat jiwa (16 desa).
5. 2 buah Pusling (Puskesmas keliling) dengan kendaraan bermotor roda empat.
6. 12 kendaraan roda dua.

Puskesmas Meuraxa melaksanakan 18 kegiatan pokok puskesmas, yang


pelaksanaannya dilakukan di dalam dan di luar gedung Puskesmas, yaitu:
1.Upaya Kesehatan Wajib : - Promosi Kesehatan
- Kesehatan Lingkungan
- KIA dan KB
- Usaha Peningkatan Gizi
- Pemberantasan Penyakit Menular
- Upaya Pengobatan

11
2. Upaya Kesehatan Pengembangan : - Upaya Kesehatan Sekolah
- Perawatan Kesehatan Masyarakat
- Upaya Kesehatan Kerja
- Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Mata
- Kesehatan Usia Lanjut
- Pembinaan Pengobatan Tradisional
- Peran Serta Masyarakat
3.Upaya Pelayanan Penunjang : - Laboratorium Sederhana
- Pencegahan Infeksi
- SP2TP

BAB III
GAMBARAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS MEURAXA

Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada pada Puskesmas Meuraxa, maka
kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Puskesmas Meuraxa adalah :
1. Upaya Kesehatan Wajib
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
3. Pelayanan Penunjang Kesehatan Masyarakat

12
3.1 Upaya Kesehatan Wajib
3.1.1 Promosi Kesehatan Masyarakat
Penyuluhan kesehatan Masyarakat di Puskesmas Meuraxa melibatkan seluruh
program puskesmas, dengan demikian setiap program di Puskesmas saling
bekerjasama dalam memberikan penyuluhan / informasi kesehatan kepada
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, setiap puskesmas harus
memilki pengetahuan dan ketrampilan dibidang teknis medis dan bidang penyuluhan
kesehatan masyarakat meliputi :
1. Makanan ibu hamil / menyusui
2. Keluarga berencana
3. Gizi pada anak balita
4. Kebersihan lingkungan dan personal higiene.
Dalam pelaksannannya, Puskesmas Meuraxa melakukan kegiatan program
penyuluhan kesehatan dibagi dalam 2 (dua) tempat :
1. Di dalam gedung (Puskesmas)
2. Di luar gedung (posyandu, sekolah,
meunasah, balai desa, dll)
Yang pelaksanaanya bisa melibatkan perorangan atau kelompok.
3.1.2 Kesehatan Lingkungan
Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah meningkatkan kesehatan
lingkungan pemukiman melalui sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan
tempat umum guna terciptanya lingkungan sehat, bersih, indah serta tidak
berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam
program ini antara lain :
a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
b.   Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
c.   Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan

13
d.  Pengembangan wilayah sehat

3.1.3 KIA dan KB


Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Termasuk pula pendidikan kesehatan kepada
masyarakat dan pembinaan kesehatan anak di taman kanak-kanak.
Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan ibu, bayi dan anak, sehingga tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk menuju
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupaka
landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya
Kegiatan ini selain dilaksanakan di puskesmas juga dilaksanakan di luar
puskesmas yaitu di posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Meuraxa. Adapun
kegiatan KIA di Puskesmas Meuraxa meliputi :
a. Dalam gedung, kegiatan yang dilakukan :
- Pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita
- Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
- Deteksi dini perkembangan anak pra sekolah
- Penyuluhan Gizi setiap kunjungan ibu hamil dan Pemberian
vitamin A dan tablet besi pada ibu nifas
- Pemberian imunisasi TT pada calon pengantin
- Pemberian PMT pada ibu hamil
- Memberikan konseling pada ibu hamil
- Melayani rujukan pada ibu hamil yang resti
- Membuat laporan bulanan dari hasil program dan pembuatan PWS

14
- Pelayanan Antenatal care / ANC
- Inisiasi menyusui dini
b. Luar gedung :
1. Di Posyandu, kegiatan yang dilakukan :
- Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui
- Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita
- Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
- Pemberian tablet besi (Fe)
- Pemberian PMT pada ibu hamil
- Memberikan konseling pada ibu hamil
- Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam menunjang
program kesehatan ibu dan anak
2. Posyandu Lansia, kegiatan yang dilakukan:
- Penyuluhan kesehatan pada Lansia
- Pemeriksaan dan pemberian terapi
- Pemantauan gizi lansia melalui KMS lansia
- Senam lansia, semua lansia dikumpulkan di Puskesmas

Keluarga Berencana
Keberhasilan program Keluarga Berencana berpebgaruh secara timbal balik
dengan penurunan angka kematian bayi, balita, dan kematian ibu. Oleh karenanya
diperlukan peningkatan program Keluarga Berencana, terutama upaya pelestarian
pemakaian alat kontrasepsi efektif terpilih diikuti dengan pengayoman medis bagi
akseptor yang memerlukan.
Program Keluarga Berencana di Puskesmas Meuraxa meliputi kegiatan dalam
dan luar gedung, yaitu :
1. Komunikasi, informasi dan edukasi (konseling akseptor)

15
2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan
3. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
4. Pembinaan konseling pada aseptor KB.
5. Pencatatan dan pelaporan

3.1.4 Usaha Peningkatan Gizi Keluarga


Puskesmas Meuraxa melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi melalui :
1. Kegiatan di dalam gedung (puskesmas), meliputi :
a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita
b. Penyuluhan dan konseling gizi bagi ibu yang memiliki bayi dan balita
c. Pemantauan status gizi bayi dan balita
d. Membuat balok SKDN
e. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk bayi / balita setiap bulan Febuari dan
Agustus serta vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin
f. Pemberian tablet Fe untuk ibu hamil
g. Pencatatan dan pelaporan
h. Evaluasi terhadap pelaksanaan program
2. Kegiatan di luar gedung, meliputi :
a. Melakukan penimbangan bayi dan balita diposyandu
b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi / balita dan juga ibu hamil, baik
secara perorangan maupun kelompok
c. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6 (enam) bulan sekali
(febuari-agustus) untuk bayi dan balita sera pemberian kapsul Vitamin A
dosis tinggi untuk ibu bersalin.
d. Pemberian tablet Fe dan kapsul yodium untuk ibu hamil
e. Melaksanakan PMT p[emulihan bagi bayi / balita ddan PMT bagi ibu hamil.
f. Permantaun status gizi bayi dan balita
g. Penyegaran kader posyandu

16
h. Monitoring terhadap keberhasilan program
i. Pemantuan pemakaian garam beryodium pada keluarga.

3.1.5 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah
berpindahnya penyakit menular dan infeksi. Penularan tersebut dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk mengantisipasi masalah diatas upaya
pencegahan yang dilakukan meliputi:
1. Penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibat-akibatnya
2. Menemukan dan memberantas sumber infeksi
3. Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular seperti TBc
paru, Kusta, DHF, Malaria, Diare
4. Memberikan imunisasi terhadap bayi, anak, ibu hamil, dan calon pengantin

3.1.6 Upaya Pengobatan


Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan pengobatan
yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejala-
gejalanya, dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Tujuan upaya pengobatan diantaranya:


a. Umum : meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesia
b. Khusus:
1.   Terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang.
2.   Berkurangnya penderitaan karena sakit.
3.   Tercegahnya dan berkurangnya kecacatan.
4.   Merujuk penderita ke fasilitas diagnose dan pelayanan yang lebih canggih
bila perlu.
Kegiatannya mencakup:

17
a. Melakukan diagnosa sedini mungkin melalui:
b.   Melaksanakan tindakan pengobatan
c.   Melakukan rujukan bila dipandang perlu
Bentuk pelayanan di Puskesmas Meuraxa diarahkan kepada kemampuan
pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan sederhana. Pelayanan yang diberikan
adalah pengobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-obatan selama 3 hari
sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan tindakan lebih lanjut
akan dirujuk ke fasilitas yang memiliki sarana yang lebih lengkap. Pasien yang
berkunjung ke Puskesmas Meuraxa adalah pasien umum, pasien ASKES, pasien
ASKESKIN, dan pasien JKA yang mulai diberlakukan pada bulan Juni tahun 2010.
Disamping pelayanan kesehatan yang dilakukan di dalam gedung, upaya
pengobatan kepada masyarakat juga dilaksanakan langsung ke desa-desa, yaitu
dengan cara mengadakan pengobatan massal, dimana harapan yang ingin dicapai
adalah agar seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal.
Di Puskesmas Meuraxa khusus pada usia lanjut, bayi dan balita diberikan
upaya pengobatan tersendiri yang pelayanannya dipisahkan dari pengobatan pasien
umum lainnya, hal ini dimaksudkan agar pelayanan pengobatan pada usila, bayi dan
balita dapat lebih maksimal dan diharapkan tingkat kesehatannya dapat ditingkatkan.
Dimana dalam hal ini Puskesmas Meuraxa menyediakan ruang khusus poli lansia dan
Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ).
Adapun yang termasuk 20 penyakit terbesar tahun 2011 pada Puskesmas
Meuraxa:
No Nama Penyakit Infeksi Jumlah
1 Common cold 3175
2 Infeksi akut lain pernafasan atas 2461
3 Hipertensi 1070
4 Diare 718
5 Tukak lambung 707
6 Penyakit lain pada sistem jaringan otot dan jar.pengikat 689
7 Diabetes mellitus 623
8 Penyakit kulit alergi 598

18
9 Karies gigi 572
10 Hipotensi 501
11 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas 475
12 Penyakit kelainan pada lambung 409
13 Kecelakaan dan ruda paksa 347
14 Penyakit kulit infeksi 316
15 Vertigo 228
16 Asma 206
17 Penyakit mata lainnya 110
18 Penyakit pada pulpa 109
19 Skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lain 48
20 Bronchitis 41
Jumlah 13403

19
bronchitis 41

skizofrenia 48

penyakit pada vulva 109

penyakit mata lainnya 110

asma 206

vertigo 228

Penyakit kulit infeksi 316

Kecelakaan dan ruda paksa 347

py. Ln pd lambung 409

py. Ln pd slrn prnpsn atas 475

hipotensi 501

karies gigi 572

penyakit kulit alergi 598

diabetes mellitus 623

penyakit lain pd sistem jaringan otot dan pengikat 689

tukak lambung 707

diara 718

hipertensi 1070

Infeksi akut lain pernafasan atas 2461

commond cold 3175

0 1000 2000 3000 4000

20
Adapun kunjungan pada poli umum 2 Juli – 14 Juli 2012 pada Puskesmas
Meuraxa:
No Nama Penyakit Infeksi Jumlah
1 Common cold 159
2 Infeksi akut lain pernafasan atas 88
3 Hipertensi 81
4 Tukak lambung 26
5 Diabetes mellitus 61
6 Penyakit kulit alergi 32
7 Diare 30
8 Hipotensi 21
9 Penyakit lain pada sistem jaringan otot dan jar.pengikat 21
10 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas 17
11 Tonsillitis 42
12 Asma 6
13 Kecelakaan dan ruda paksa 12
14 Penyakit kelainan pada lambung 9
15 Skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lain 6
16 Penyakit kulit infeksi 16
17 Infeksi penyakit usus yang lain 6
18 Penyakit kulit jamur 10
19 Penyakit mata lainnya 10
20 Infeksi mata 18
Jumlah 671

21
0

Commond Cold 159

Infeksi akut lain pernafasan atas 88

Hipertensi 81

Diabetes Melitus 61

Tonsilitis 42

Penyakit kulit alergi 32

Diare 30

Tukak lambung 26

Penyakit lain pada sistem jaringan otot dan jar. Pengikat 21

Hipotensi 21

Infeksi mata 18

Penyakit lain pada saluran pernafasan atas 17

Penyakit kulit infeksi 16

Kecelakaan dan ruda paksa 12

Penyakit mata lainnya 10

Penyakit kulit jamur 10

Penyakit kelainan pada lambung 9

Infeksi penyakit usus yang lain 6

Skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lain 6

Asma 6

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

22
3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
3.2.1 Upaya Kesehatan Sekolah
Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah upaya kesehatan masyarakat
yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama.
Usaha kesehatan sekolah dilakukan dengan kerjasama yang erat antara petugas
kesehatan, petugas sekolah, anak didik, pemerintah setempat, orang tua murid dan
golongan-golongan lain dalam masyarakat.Tujuan program ini untuk meningkatkan
derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai, sikap dan tingkah laku
menuju hidup sehat.
Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya – upaya yang meliputi:
1. Mempertinggi nilai kesehatan bagi siswa
2. Mencegah dan memberantas penyakit
3. Mendiagnosa dan memulihkan kesehatan
4. Usaha rehabilitasi
Hal ini dilakukan dengan kegiatan berikut:
1. Penimbangan berat badan
2. Mengukur tinggi badan
3. Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, telinga, gigi dan mulut serta
personal hygiene secara keseluruhan
4. Penyuluhan sanitasi lingkungan
5. Pelatihan / pembinaan dokter kecil bila perlu
6. Kegiatan perbaikan gizi
7. Rujukan

23
3.2.2 Perawatan Kesehatan Masyarakat
Perawatan kesehatan Masyarakat merupakan sistem dari pelayanan kesehatan
masyarakat. Upaya ini merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan dan peran serta masyarakat secara aktif dan
mengutamakan pelayanan, penyehatan dan pencegahan secara berkesinambungan.
Tujuan program ini antara lain :
1. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit
2. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus, masyarakat,
untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar guna mengatasi masalah
kesehatan.
3. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan
4. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlikan pembinaan dan asuhan
keperawatan dasar.
5. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak lanjut
dan asuhan keperawatan di puskesmas dan di rumah.
Kegiatan keperawatan di Puskesmas meliputi :
1. Penyuluhan di dalam dan diluar gedung puskesmas
2. Perawatan dan pengobatan langsung kemasyarakat

3.2.3 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Upaya kesehatan gigi dan mulut adalah upaya kesehatan gigi dasar paripurna
yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Meuraxa. Kesehatan gigi dan mulut meliputi pencegahan dan pengobatan serta
melakukan pendidikan dasar gigi secara menyeluruh, dengan prioritas masyarakat
terutama diberikan kepada ibu hamil dan menyusui, anak-anak (prasekolah dan
sekolah dasar) dan perawatan gigi emergensi dengan tujuan mencapai kesehatan gigi
dan mulut masyarakat yang setingi-tingginya.

24
Upaya yang dilaksanakan Puskesmas meliputi :
1. Pembinaan atau pengembangan dengan memberikan
penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
2. Perawatan secara kontinyu.
3. Pengobatan kepada penderita yang berobat.
4. Rujukan
Disamping kegiatan didalam lingkungan puskesmas juga dilakukan kegiatan
usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dan usaha gigi masyarakat desa (UKGDM)
antara lain:
1. Penyuluhan gigi dan mulut
2. Pemeriksaan gigi dan mulut
3. Pelayanan kepada masyarakat yang berobat
4. Perawatan gigi atas permintaan
5. Rujukan

3.2.4 Kesehatan Jiwa


Upaya Kesehatan Jiwa di Puskesmas telah mulai dikembangkan sejak lama
baik secara khusus maupun terintegrasi dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya,
dengan kegiatan sesuai Pedoman Kerja Puskesmas meliputi :
1. Pengenalan diri gangguan jiwa
2. Pendeteksian keluarga berdasarkan status kesehatannya
3. Penyuluhan tentang mental bagi keluarga sehat, resiko keluarga gangguan
4. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien gangguan jiwa
5. Memberikan terapi obat dan konseling pada pasien gangguan jiwa, serta
melakukan kunjungan rumah yang dilakukan perawat secara rutin
6. Terapi aktivitas kelompok
7. Memberikan rujukan ke Rumah Sakit Jiwa bila diperlukan.

25
3.2.5 Kesehatan Mata
Usaha kesehatan mata dilaksanakan sebagai suatu usaha peningkatan fungsi
puskesmas dalam bidang pelayanan kebutaan dasar dan produktifitas masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Meuraxa :
1. Pencegahan terhadap kebutaan dengan pemberian Vitamin A dosis tinggi untuk
balita setiap 6 bulan pada bulan Februari dan Agustus
2. Pemberian Vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin
3. Pengobatan kepada penderita penyakit mata ringan di Puskesmas
4. Melayani/memberikan rujukan mata bagi yang memerlukannya.

3.2.6 Kesehatan dan Usia Lanjut


Menurut UU No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan usia
lanjut menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun keatas.
Kegiatan upaya kesehatan usia lanjut ditingkat puskesmas ialah :
1. Penyuluhan
2. Deteksi dan diagnosa dini usia lanjut.
3. Diagnosa kelainan usia lanjut
4. Proteksi dan tindakan khusus pada usia lanjut
5. Posyandu lansia
6. Senam lansia

3.2.7 Peran Serta Masyarakat


Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan, pencegahan,
peningkatan maupun pemulihan sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang
dimilikinya.

26
Tujuan dari program PSM ini antara lain adalah :
1. Meningkatkan kemampuan pemimpin/tokoh masyarakat dalam merintis dan
menggerakkan upaya kesehatan di masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan.
3. Meningkatkan kemampuan masyakat dan organisasi masyarakat dalam
mengenali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk upaya
kesehatan.
4. Merangsang dan memotivasi masyarakat untuk dapat menggali potensi yang ada
pada desa dan masyarakat setempat.
Sasaran dari program ini:
1. Inidividu yang berpengaruh, baik tokoh formal maupun informal
2. Keluarga
3. Kelompok masyarakat (kelompok pendukung asi)
4. Organisasi masyarakat
5. Desa siaga.

3.3. Upaya Pelayanan Penunjang


3.3.1 Laboratorium Sederhana
Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan laboratorium
secara cepat dan mudah. Semua itu menunjang pemberantasan penyakit menular,
penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan melalui kegiatan:
1. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan dipuskesmas
2. Mengirim persediaan untuk pemerikasan lebih lanjut ditingkat lebih tinggi dalam
sistem pelayanan kesehatan.
3. Melaksanakan kegiatan MFS (Mess Fever Survey) pada semua penderita
berkaitan dengan gejala demam untuk penemuan penderita malaria di desa.

27
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Puskesmas Meuraxa
selama tahun 2010 adalah :
a. Plano test
b. Pemeriksaan golongan darah, widal
c. Pemeriksaan kimia darah
d. Pemeriksaan jemaah haji
e. Pemeriksaan Hematologi ( Darah Rutin) dan accu chek (KGD).
f. Pemeriksaan sputum BTA
g. Pemeriksaan urin rutin

3.3.2 Pencegahan Infeksi


Pencegahan infeksi merupakan salah satu usaha dalam kewaspadaan un tuk
mencegah terjadinya penularan infeksi.
Petugas pelayanan kesehatan yang bekerja difasilitas kesehatan mempunyai
resiko terpapar pada infeksi, banyaknya penyakit-penyakit menular termasuk infeksi
menular seksual (IMS) yang terjadi dilingkungan kerja yang dihadapi sehari-hari
secara potensial dapat membahayakan jiwa.
Di Puskesmas Meuraxa pada awal tahun 2009 telah mengadakan dan
melaksanakan usaha pencegahan infeksi, dimana puskesmas mempunyai ruangan
khusus yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang digunakan untuk teknik anti
septik, anti sepsia, dekontaminasi, pembersihan, desinfektan tingkat tinggi (DTT) dan
sterilisasi, serta mempunyai petugas khusus yang melaksanakan kegiatan tersebut.

28
3.3.3 SP2TP (Usaha Pencatatan dan Pelaporan dalam Rangka Sistem
Informasi Kesehatan)
Untuk mengamati dan menilai status puskesmas, dilakukan suatu sistem
pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas, dimana semua kegiatan yang dilakukan
oleh puskesmas baik yang di dalam maupun luar gedung harus dicatat dan
dilaporkan. Pelaporan yang perlu secara terpadu meliputi data kegiatan yang
diperlukan untuk monitoring perencanaan kegiatan selanjutnya.
Laporan-laporan kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Laporan bulanan
2. Laporan triwulan
3. Laporan tahunan
4. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Berdasarkan laporan-laporan tersebut maka melalui perhitungan yang ada dapat
dilihat dan digolongkan dalam strata keberhasilan Puskesmas tersebut.

29
BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan pertama dalam
masyarakat, karena puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat. Sangat
diharapkan puskesmas dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dalam
memberikan semua pelayanan dasar kesehatan.
Keberhasilan suatu puskesmas dalam menjalankan program-programnya
sangat ditentukan oleh manajemen puskesmas sebagai top manajer. Seluruh kegiatan
pokok di puskesmas Meuraxa berjalan dengan baik secara rutin, terorganisir, dan
lancar. Pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan dengan baik bila
dilakukan peningkatan disiplin, pengertian, dan kesadaran akan fungsinya sebagai
seorang pelayan kesehatan.
Terlepas dari semua keberhasilan yang dicapai dalam pelaksanaan program,
masih banyak dijumpai kendala-kendala yang harus diatasi untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan datang.

4.2 Saran
- Perlu perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas
Kesehatan dan Pemda Kota Banda Aceh serta masyarakat agar program-program
kesehatan di Puskesmas Meuraxa dapat dilaksanakan dengan baik dan
sebagaimana mestinya sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan
yang ada di wilayah kerja puskesmas.
- Meningkatkan disiplin dan kinerja petugas agar dapat memberikan
pelayanan optimal
- Menambah tenaga dokter di puskesmas agar dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat Meuraxa.

30

Anda mungkin juga menyukai