Anda di halaman 1dari 10

Orde Baru

(Tugas Sistem Administrasi Negara)

Disusun Oleh :
Ahmar
Ferdiansyah
Hasma
M. Qadri
Nurham
Rudi Alwiyah
Zandra

Universitas Muhamadiyah Makassar


3B FISIPOL – ADN 2010/2011
Kata Pengantar

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah–
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang “ Orde Baru “ ini.
Makalah ini diharapkan dapat lebih membantu pemahaman mengenai sub bab pembahasan
mata kuliah yang bersangkutan.

Makalah ini kami buat dengan tujuan agar lebih menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi kami maupun mahasiswa / mahasiswi yang akan membaca / mempelajari
tentang makalah kami ini. Serta memberi penambahan wawasan untuk para pembaca untuk
mengetahui sejarah salah satu panjang bangsa Indonesia, yaitu masa orde baru.

Tidak pula lupa, kami ucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Makassar, 23 Desember 2010

Penyusun
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Penyusunan makalah berjudul “Orde Baru” disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
sistem administrasi negara. Selain itu kami mencoba menyajikan kilas balik tentang
pemerintahan zaman orde baru yang dikenal pula dengan zaman pemerintahan Soeharto.
Seperti kita ketahui sendiri kurang lebih 32 tahun Indonesia berada pada kekuasaan rezim
orde baru. Diharapkan setelah membaca makalah ini para pembaca dapat menambah
wawasan tentang berbagai bentuk pemerintahan yang pernah dilalui Indonesia, khususnya
pada rezim orde baru.

1.2 Tujuan

Tujuan untuk penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana sistem
pemerintahan dijalankan pada masa orde baru. Orde baru merupakan sebuah istilah yang
digunakan untuk memisahkan antara kekuasaan masa Sukarno(Orde Lama) dengan masa
Soeharto.

1.3 Pembatasan Masalah

 Apakah yang dimaksud orde baru ?


 Bagaimana pemerintahan orde baru dijalankan ?
 Kelebihan dan kekurangan orde baru ?
Pembahasan

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.
Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.
Salah satu penyebab yang melatarbelakangi runtuhnya orde lama dan lahirnya orde baru
adalah keadaan keamanan dalam negeri yang tidak kondusif pada masa orde lama. Terlebih
lagi karena adanya peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Hal ini menyebabkan presiden
Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto untuk melaksanakan kegiatan pengamanan di
Indonesia melalui surat perintah sebelas maret atau Supersemar. Orde Baru hadir dengan
semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde
Lama. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut,
ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik
korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan
miskin juga semakin melebar.

Kronologis lahirnya orde baru

 30 September 1965
Terjadinya pemberontakan G30S PKI
 11 Maret 1966
Letjen Soeharto menerima Supersemar dari presiden Soekarno untuk melakukan
pengamanan
 12 Maret 1966
Dengan memegang Supersemar, Soeharto mengumumkan pembubaran PKI dan
menyatakannya sebagai organisasi terlarang
 22 Februari 1967
Soeharto menerima penyerahan kekuasaan pemerintahan dari presiden Soekarno
 7 Maret 1967
Melalui sidang istimewa MPRS, Soeharto ditunjukan sebagai pejabat presiden sampai
terpilihnya presiden oleh MPR hasil
pemilu
 12 Maret 1967
Jenderal Soeharto dilantik menjadi presiden Indonesia kedua sekaligus menjadi masa
awal mula lahirnya era orde baru

Sebagai masa yang menandai sebuah masa baru setelah pemberontakan PKI tahun 1965.
Orde baru lahir sebagai upaya untuk :

 Mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa orde lama.


 Penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia
 Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
 Menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna
mempercepat pembangunan bangsa

Kekuasan soekarno beralih ke Soeharto ditandai dengan keluarnya Surat Perintah Sebelas
Maret (SUPERSEMAR) 1966. Setelah dikeluarkan Supersemar maka mulailah dilakukan
penataan pada kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Penataan dilakukan di dalam lingkungan lembaga tertinggi negara dan pemerintahan.
Dikeluarkannya Supersemar berdampak semakin besarnya kepercayaan rakyat kepada
pemerintah karena Soeharto berhasil memulihkan keamanan dan membubarkan PKI. Pada
tanggal 23 Februari 1967, MPRS menyelenggarakan sidang istimewa untuk mengukuhkan
pengunduran diri Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden RI.
Dengan Tap MPRS No. XXXIII/1967 MPRS mencabut kekuasaan pemerintahan negara dan
menarik kembali mandat MPRS dari Presiden Sukarno. 12 Maret 1967 Jendral Soeharto
dilantik sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Peristiwa ini menandai berakhirnya
kekuasaan Orde Lama dan dimulainya kekuasaan Orde Baru.

Ciri pokok orde baru :

 Pemerintahan yang diktator tetapi aman dan damai


 Tindak korupsi merajalela
 Tidak ada kebebasan berpendapat
 Pancasila terkesan menjadi ideologi tertutup
 Pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat
 Ikut sertanya militer dalam pemerintahan
 Adanya kesenjangan sosial yang mencolok antara orang kaya dan orang miskin

Kebijakan pada masa orde baru

 Indonesia didaftarkan lagi menjadi anggota PBB pada bulan september 1966
 Adanya perbaikan ekonomi dan pembangunan
 Pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran
 Dilaksanakannya kebijakan transmigrasi dan keluarga berencana
 Adanya gerakan memerangi buta huruf
 Dilakukannya swasembada pangan
 Munculnya gerakan Wajib Belajar dan gerakan Nasional Orang Tua Asuh
 Dibukanya kesempatan investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia

Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara
dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh
Soekarno pada akhir masa jabatannya. Salah satu kebijakan pertama yang dilakukannya
adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19
September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama
dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi
anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia
diterima pertama kalinya.

Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan
menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun
dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR dan MPR tidak berfungsi secara
efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari kalangan militer, khususnya mereka yang
dekat dengan Cendana. Hal ini mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh
pusat. Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya
harus disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan
daerah.
Soeharto merestrukturisasi politik dan ekonomi dengan dwitujuan, bisa tercapainya
stabilitas politik pada satu sisi dan pertumbuhan ekonomi di pihak lain. Dengan ditopang
kekuatan Golkar, TNI, dan lembaga pemikir serta dukungan kapital internasional, Soeharto
mampu menciptakan sistem politik dengan tingkat kestabilan politik yang tinggi. Di masa
Orde Baru pemerintah sangat mengutamakan persatuan bangsa Indonesia. Setiap hari media
massa seperti radio dan televisi mendengungkan slogan "persatuan dan kesatuan bangsa".
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan transmigrasi dari
daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa, terutama ke
Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya. Namun dampak negatif yang tidak
diperhitungkan dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk setempat
dan kecemburuan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkan bantuan
pemerintah.

Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia disertai
kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor
lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal
dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran
diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, Soeharto mengundurkan diri
pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto
kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga
Indonesia.

Berikut dibawah ini adalah kelebihan dan kekurangan Orde Baru

Kelebihan Orde Baru


• Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada
..1996 telah,mencapai lebih dari AS$1.000
• Sukses transmigrasi
• Sukses KB
• Sukses memerangi buta huruf
• Sukses swasembada pangan
• Pengangguran minimum
• Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
• Sukses Gerakan Wajib Belajar
• Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
• Sukses keamanan dalam negeri
• Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
• Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

Kekurangan Orde Baru


 Merajalelanya korupsi, kolusi, nepotisme
 Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan
antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar
disedot ke pusat
 Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan,
terutama di Aceh dan Papua
 Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh
tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
 Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya
dan si miskin)
 Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
 Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
 Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel
 Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program
"Penembakan Misterius"
 Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
 Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang,
hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti
hancur.
 Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibut berpolitik sehingga kurang
memperhatikan kesejahteraan anak buah.
Penutup

Kesimpulan

Lahirnya era orde baru dilatarbelakangi oleh runtuhnya orde lama. Tepatnya pada saat
runtuhnya kekuasaan Soekarno yang lalu digantikan oleh Soeharto. Salah satu penyebab yang
melatarbelakangi runtuhnya orde lama dan lahirnya orde baru adalah keadaan keamanan dalam negeri
yang tidak kondusif pada masa orde lama. Terlebih lagi karena adanya peristiwa pemberontakan
G30S/PKI. Hal ini ditandai dengan keluarnya SUPERSEMAR. Di masa pemerinthan orde baru,
perkambangan pembangunan Indonesia sangat cepat. Pembangunan dimana-mana dan banyaknya
modal asing yang masuk ke negeri ini. Pemerintahan yang otoriter juga menyebabkan stabilitas politik
dan kemanan dalam negeri terjamin. Hal ini disebabkan oleh banyaknya anggota militer yang duduk
baik di pemerintahan maupun di legislatif.

Pembangunan yang cepat namun tidak merata menyebabkan kesenjangan sosial yang amat
luar biasa. Jurang antara si miskin dan si kaya bertambah lebar. Ditambah lagi banyaknya praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Puncak kehancuran orde baru adalah saat krisis moneter melanda
Indonesia. Utang yang membengkak dan tingginya inflasi menyebabkan hancurnya perekonomian
Indonesia, sehingga terjadi gejolak demonstrasi besar-besaran yang menuntut lengsernya Soeharto.
Akhirnya pada 21 mei 1998 Soeharto resmi mengundurkan diri jadi presiden dan selanjutnya
digantikan oleh B.J Habibie. Berakhir pulalah rezim pemerintahan orde baru.
Daftar Pustaka

 http://baca.blogspot.com/ Indonesia-masa-orde-baru.html
 http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Berakhirnya_Masa_Orde_Baru_dan_Lahirnya_
Reformasi_9.2_%28BAB_13%29
 http://www.sytisahdina.blogspot.com/search/label/pendidikan/orde-baru.html
 http://irwandydasilva.blogspot.com/search/label/Pancasila%20dan%20Soeharto.php

Anda mungkin juga menyukai